ikm 1

45
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Dasar Pengetahuan a. Arti Pengetahuan 1) Pengetahuan adalah hasil atau dan dini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap satu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sehingga sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Jadi pengetahuan merupakan hasil pengindraan kita. (Notoadmojo, 2003 : 127-128) 2) Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what” misalnya :

Upload: syafniyuliasistri

Post on 10-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ikm 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Dasar Pengetahuan

a. Arti Pengetahuan

1) Pengetahuan adalah hasil atau dan dini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap satu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

sehingga sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga. Jadi pengetahuan merupakan hasil pengindraan kita.

(Notoadmojo, 2003 : 127-128)

2) Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab

pertanyaan “what” misalnya : apa air, apa manusia, apa alam, dan

sebagainya.(Notoadmojo, 2005 : 3).

Pengetahuan mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku

baru didalam diri orang tersebut terjadi proses sebagai berikut:

Page 2: ikm 1

1) Awareness (Kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi (Obyek)

2) Interest (Merasa tertarik) terhadap stimulasi atau obyek tersebut disini

sikap obyek mulai timbul

3) Evaluation (Menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulasi

tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik

lagi.

4) Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang di kehendaki.

5) Adaption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulasi.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa

perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap diatas. (Notoadmojo,

2003:128)

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang di cakup dalam demain kognitif menurut Soekijo

Notoadmojo (2003) mempunyai 6 tingkatan yaitu :

Page 3: ikm 1

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di

pelajari sebelumnya, pada tingkatan ini reccal (mengingat kembali)

terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsang yang diterima. Oleh sebab itu tingkatan ini adalah

yang paling rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat

menginter prestasikan materi tersebut secara benar tentang objek

yang dilakukan dengan menjelaskan, menyebutkan contoh dan lain-

lain.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi

riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya

dalam kontak atau situasi yang lain.

Page 4: ikm 1

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi

atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain,

kemampuan analisis ini dapa dilihat dari penggunaan kata kerja dapat

menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan

sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu

kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan, meringkas,

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

Page 5: ikm 1

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang

berasal dari berbagai macam sumber, misalnya : media massa, media

elektrotik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat

dan sebagainya

Menurut Notoadmojo (2002) dari berbagai macam cara yang telah

di gunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah,

dapat dikelompokkan menjadi dua yakni : cara tradisional atau non ilmiah

dan cara modern atau yang disebut dengan cara ilmiah

1) Cara Tradisional Atau Non Ilmiah

Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu :

a) Trial and Error

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu bila

seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya yang

dilakukan hanya dengan mencoba-coba saja. Cara coba-coba ini

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

Page 6: ikm 1

berhasil maka di coba kemungkinan yang lain sampai berhasil.

Oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial (coba) dan

Error (gagal atau salah atau metode coba salah adalah coba-

coba).

b) Kekuasaaan Atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang, penalaran, dan

tradisi-tradisi yang dilakukan itu baik atau tidak. Kebiasaan ini

tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan

juga terjadi pada masyakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini

seolah-olah diterima dari sumbernya berbagai kebenaran yang

mutlak. Sumber pengetahuan ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama,

pemegang pemerintahan dan sebagainya.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Adapun pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru

terbaik“. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman

itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu

Page 7: ikm 1

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan.

d) Jalan Pikiran

Sejalan perkembangan kebudayaan umat kebudayaan umat

manusia cara berpikir umat manuasiapun ikut berkembang. Dari

sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan manusia telah menjalankan jalan

pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan

deduksi pada dasarnya adalah cara melahirkan pemikiran secara

tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang

dikemukakan.

2) Cara Modern Atau Cara Ilmiah

Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian

metode berfikir induktif bahwa dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, membuat catatan

terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati.

(Notoatmodjo, 2002: 11-18).

Page 8: ikm 1

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan sehingga seorang

berperilaku sesuai tertentu keyakinan tersebut.

Ada 3 faktor yang mempengaruhi kehidupan ibu :

1) Faktor predisposisi

a) Umur

Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saaat dilahirkan

sampai berulang tahun, semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja.

b) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima

Informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Sebaiknya pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang di

perkenalkan.

c) Pengalaman

Page 9: ikm 1

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat

diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan,

atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun

dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.

d) Pekerjaan

Menurut Markum (1991) bekerja umumnya merupakan kegiatan yang

menyita waktu, bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh

terhadap kehidupan keluarga.

2) Faktor Pendukung

a) Informasi

Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita

tentang suatu keseluruhan makna yang menunjang amanat.

Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang meskipun

orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah tetapi jika ia

mendapatkan Informasi yang baik dari berbagai media, maka hal

ini dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut.

b) Lingkungan

Page 10: ikm 1

Lingkungan adalah Seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia

dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok. Menurut Ann Manner (1998)

lingkungan memberikan pengaruh sosial pertama bagi seseorang

dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga

hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompok dalam

lingkungan alam.(Nursalam, 2001: 133)

3) Faktor Pendorong

a) Sikap Petugas

Tatalaksana yang menunjang keberhasilan menyusui harus di

laksanakan seperti :

(a) Bayi baru lahir segera di berikan pada ibu untuk segera

disusui

(b) Merawat bayi bersama ibunya

(c) Mengajarkan teknik menyusui yang benar

(d) Mengajarkan cara pengeluaran ASI secara manual

(e) Jangan menjadualkan pemberian ASI

Page 11: ikm 1

(f) Jangan memberikan kempeng atau dot pada bayi

b) Dari Keluarga

Keluarga (suami, nenek, bibik dan sebagainya) perlu di

Informasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan

keluarga agar ibu berhasil menyusui misalnya dengan

menggantikan sementaratugas rumah tangga ibu (seperti

memasak, mencuci, membersihkan rumah) ibu dan bayi

membutuhkan waktu berkenalan.

e. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subyek penelitian atau responden. (Notoadmodjo, 2003 : 130)

Skala ini menggunakan data kuantitatif yang berbentuk angka-

angka yang menggunakan alternatif jawaban serta menggunakan

peningkatan yaitu kolom menunjukkan letak ini maka sebagai

konsekuensinya setiap centangan pada kolom jawaban menunjukkan nilai

tertentu. Dengan demikian analisa data dilakukan dengan mencermati

banyaknya centangan dalam setiap kolom yang berbeda nilainya lalu

Page 12: ikm 1

mengalihkan frekuensi pada masing-masing kolom yang bersangkutan.

Disini peneliti hanya menggunakan 2 pilihan yaitu :

1) “Benar” (B)

2) “Salah” (S)

Prosedur berskala atau (scaling) yaitu penentu pemberian angka

atau skor yang harus diberikan pada setiap kategori respon perskalaan.

Untuk mengukur pengetahuan menggunakan

rumus :

Keterangan :

P : Prosentase

f : Jumlah jawaban yang benar

h : Jumlah skor maksimal jika semua pertanyaan di jawab benar

Berdasarkan hasil perhitungan, kemudian hasilnya di

interprestasikan dalam beberapa kategori yaitu:

Baik : 76 - 100%

Page 13: ikm 1

Cukup baik : 56 - 75%

Kurang baik : 40 - 55%

Tidak baik : <40%

(Arikunto, 2006:246)

2. Konsep Dasar Bayi

ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna karena di

dalamnya mengandung semua nutrien yang di perlukan bayi serta dalam

komposisi (Perbandingan) yang ideal. Bayi adalah seorang anak yang belum

dapat berjalan sehingga sangat perlu diberikan ASI eksklusif. Di harapkan

bahwa pertumbuhan maupun perkembangan bayi akan berlangsung lebih

baik. Hal itu meliputi pertumbuhan jasmani, perkembangan kecerdasan serta

perkembangan psikologis yakni kasih sayang timbal balik antara bayi dan ibu

yang mencerminkan akhlak yang luhur.

Manfaat Gizi bagi bayi

Pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung selama kurang lebih

40 minggu, dengan berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50 cm. Pada

minggu pertama berat badan akan menurun, kemudian naik terus-menerus

sesuai bertambahnya umur, kecepatan kenaikan berat badan pada setiap

Page 14: ikm 1

triwulan tidak sama, demikian juga pertambahan panjang badan. Faktor utama

yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi normal adalah masukan makanan

yang kualitas maupun kuantitasnya baik, manfaat masukan makanan atau gizi

yang berkualitas maupun kuantitasnya baik selain untuk tumbuh kembang

bayi adalah untuk menjaga kesehatan bayi atau mencegah timbulnya berbagai

penyakit.(Erna Francin Paath, 2005:102-104)

Apa yang dimakan bayi sejak usia dini merupakan pondasi penting bagi

kesehatan dan kesejahteraannya di masa depan. Keadaan gizi ibu pada

kehamilan merupakan penentu utama bagi kelangsungan hidup anaknya

menurunnya pertumbuhan pada bayi usia 4 bulan merupakan tanda terjadinya

keadaan gizi yang tidak baik. Kejadian ini bisa disebabkan oleh dua hal yaitu

karena asupan makanan yang salah atau tidak memenuhi gizi seimbang

karena penyakit infeksi dan yang kedua penyebab langsung kurang gizi.

(Soekirman, 2006: 62)

3. Konsep Dasar ASI Eksklusif

a. ASI

ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan

bayi hingga enam bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi

tinggi, yang mudah untuk di cerna. (Bunda, 2008)

Page 15: ikm 1

b. ASI Eksklusif

ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif

adalah Bayi hanya diberikan air susu tanpa makanan tambahan lain

dianjurkan sampai enam bulan dan di susui sedini mungkin. (Siswono,

2005)

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan lain, dan tanpa tambahan makanan lain yang diberikan pada bayi

berumur 0 - 6 bulan (Dinkes, 2008)

Riset media mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi

berkembang dengan baik pada enam bulan pertama bahkan pada usia

lebih dari enam bulan.

c. Manfaat Pemberian ASI

1) Bagi Bayi

a) ASI sebagai nutrisi

Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk

bayinya sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan

bayi prematur komposisinya akan berbeda dengan ibu yang

melahirkan bayi cukup bulan. ASI merupakan sumber gizi yang

Page 16: ikm 1

sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan

dengan pertumbuhan kebutuhan bayi yang paling sempurna baik

kualitas maupun kuantitasnya.

b) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat

imunoglobulin (zat kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari.

Namun kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi

lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup

banyak sehingga mencapai kadar propektif pada waktu berusia 9

sampai 12 bulan.

c) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan

Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi

berusia enam bulan akan menjamin tercapainya perkembangan

potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain

sebagai nutren yang lokal dengan komposisi yang tepat, serta

disesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI juga mengandung nutren-

nutren khusus yang diperlukan otak agar tumbuh optimal.

d) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang

Page 17: ikm 1

Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena

menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan

merasa aman tentram terutama karena masih dapat mendengar

detak jantung ibunya yang sudah ia kenal sejak dalam kandungan.

2) Bagi Ibu

a) Menjarangkan kehamilan

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman murah dan cukup

berhasil

b) Lebih ekonomis / murah

Dengan memberikan ASI berarti menghemat untuk pengeluaran

susu formula perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan

minum susu formula.

c) Tidak merepotkan dan hemat waktu

ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau

memasak air, juga tanpa harus mencuci botol dan tanpa menunggu

d) Halal

e) Mudah di cerna dan lain-lain.

Page 18: ikm 1

f) Mencegah Perdarahan Post Partum

Hisapan bayi menghasilkan hormon progesteron yang merangsang

kontraksi rahim untuk mencegah perdarahan

g) Mengecilkan rahim

Dengan meningkatnya hormon oksitosin, membantu rahim kembali

keukuran semula.

h) Mengurangi terjadinya anemia

Resiko anemia karena kekurangan zat besi dapat dihindari dengan

penundaan kembalinya masa haid dan pengurangan perdarahan.

i) Lebih cepat langsing kembali

Di perlukan energi untuk menyusui dan pembentukan ASI diambil dari

cadangan lemak yang tertimbun.

j) Menimbulkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak

k) Mengurangi kemungkinan kanker payudara, rahim dan ovarium

l) Mengurangi kemungkinan oesteoporosis dan rematik

Page 19: ikm 1

Resiko terkena oesteoporosis 4 kali lebih kecil dibandingkan dengan

wanita yang tidak menyusui.

m) Portabel dan praktis

Mudah dibawa, kapan dan dimana saja, siap minum dengan suhu yang

selalu tepat.

d. Tanda ASI cukup pada bayi

1) Bayi buang air kecil 5-6 x sehari

2) Bayi buang air besar 2x atau lebh sehari

3) Mengakhiri menyusu sendiri

4) Bayi rileks dan puas setelah minum

5) Bayi bertambah berat badan sekitra 750 gram – 1 kilogram setiap

bulannya. (March, 2007)

e. Komposisi yang terkandung dalam ASI

1) Protein

Page 20: ikm 1

Protein dalam ASI mencapai kadar yang lebih dari cukup untuk

pertumbuhan optimal, sementara ASI juga mengandung muatan yang

mudah larut yang sesuai untuk ginjal bayi yang belum matang.

2) Lemak

Seperti halnya substansi protein dalam ASI dapat membantu

absorsi lemak. Fungsi kolesterol dengan kadar tinggi dalam ASI tidak

sepenuhnya dipahami tetapi di perkirakan bahwa kadar awal ini dapat

mempengaruhi tubuh dalam menangani suatu substansi di kemudian

hari.

3) Karbohidrat – Laktosa

Perkembangan sistem saraf pusat merupakan bagian dari fungsi

laktosa dalam ASI; laktosa juga memberi sekitar 40% kebutuhan

energi bayi. Asupan laktosa yang berlebihan kadang-kadang dicurigai

terjadi pada bayi yang mendapat ASI, yang bersifat mudah marah,

gelisah dan konsistensi feces encer.

4) Vitamin

ASI memberi vitamin yang cukup bagi bayi, walaupun kadarnya

bervariasi sesuai dengan alat maternal. Penting bagi bayi untuk

Page 21: ikm 1

mendapatkan kolustrum dan kemudian susu awal untuk memastikan

bahwa vitamin yang larut diperoleh bayi pemancaran sinar matahari

selama 30 menit setiap minggu ke kepala dan tangan menghasilkan

vitamin D yang cukup.

5) Mineral

Zat besi di dalam ASI berikatan dengan protein yang tidak

terkait jika terdapat kadar seng dan tembaga. Penting bagi bidan untuk

memperhatikan manfaat ASI dalam diet dan istilah anti infeksi.

(Christine Henderson, 2006 : 443-445)

f. Tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan Komposisi berbeda

diantaranya :

1) Kolustrum

a) Pengertian

Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar

payudara setelah melahirkan (4-7 hari) yang berbeda karakteristik

fisik dan komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150-

300 ml/hari

- Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi

Page 22: ikm 1

- Mengandung : imunoglobin, laktoferin, ion-ion (Na, Ca, K, Zn,

Fe), vitamin (A,D,E,K) lemak dan rendah laktosa.

- Pengeluaran kolustrum berlansung sekitar dua tiga hari dan diikuti

ASI yang mulai berwarna putih.

b) Manfaat

- Kolustrum mengadung zat kekebalan terutama IGA untuk

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.

- Jumlah kolustrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari

hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit

namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena

itu kolustrum diberikan pada bayi.

- Kolustrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan

mengadung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai

dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.

- Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang

pertama berwarna hitam kehijauan.

2) ASI Transisi (peralihan/antara)

Page 23: ikm 1

a) Pengertian

ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah kolustrum

(8-20 hari) dimana kadar lemak dan laktosa lebih tinggi dan kadar

protein, mineral lebih rendah. ASI antara, mulai berwarna bening

dengan susunan yang disesuaikan kebutuhan bayi dan kemampuan

mencerna usus bayi.

b) Komposisi

- Kadar protein rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat

tinggi

- Volume juga meningkat

3) ASI sempurna (ASI matang)

ASI sempurna adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah

melahirkan dengan volume bervariasi yaitu 300-850 ml/hari

tergantung pada besarnya stimulasi saat laktasi.

Pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi,

sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna

g. Faktor-Faktor yang mempengaruhih produksi ASI :

Page 24: ikm 1

1) Frekuensi penyusuan

Pada studi 32 ibu dengan bayi prematur disimpulkan bawa

produksi ASI akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali

per hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan

dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu.

Studi lain yang dilakukan pada ibu dengan bayi cukup bulan

menunjukkan bahwa frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali per hari selama 2

minggu pertama setelah melahirkan beruhubungan dengan produksi

ASI yang cukup. Berdasarkan hal ini direkomendasikan penyusuan

paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan.

Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi

hormon dalam kelenjar payudara.

2) Berat lahir

Prentice (1984) mengamati hubungan berat lahir bayi dengan

volume ASI. Hal ini berkaitan dengan kekuatan untuk menghisap,

frekuensi, dan lama penyusuan dibanding bayi yang lebih besar. Berat

bayi pada hari ke dua dan usia satu bulan sangat erat berhubungan

dengan kekuatan menghisap yang mengakibatkan perbedaan yang

besar dibanding bayi yang mendapat formula. De Carvalho (1982)

Page 25: ikm 1

menemukan hubungan positif berat lahir bayi dengan frekuensi dan

lama menyusui selama 14 hari pertama setelah melahirkan. Bayi berat

lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang

lebih rendah dibanding dengan bayi yang berat lahir normal ( > 2500

gr). Kemampuan menghisap bayi lebih rendah ini meliputi frekuensi

dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir

normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktif dan

oksitosin dalam memproduksi ASI.

3) Umur kehamilan saat melahirkan

Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi ASI. Hal ini

disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34

minggu) sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif

sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir tidak

prematur. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat

disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi

organ.

4) Umur dan parintas

Umur parintas tidak berhubungan atau kecil hubungannya

dengan produksi ASI yang diukur sebagai intik bayi terhadap ASI.

Page 26: ikm 1

Lipsman et al (1985) dalam ACC/SCN (1991) menemukan bahwa

pada ibu menyusui usia remaja dengan gizi baik, intik ASI mencukupi

berdasarkan pengukuran pertumbuhan 22 bayi dari 15 bayi. Pada ibu

yang melahirkan lebih dari satu kali, produksi ASI pada hari keempat

setelah melahirkan lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan

pertama kali.

5) Stres dan penyakit akut

Ibu yang cemas dan stres dapat mengganggu laktasi sehingga

mengganggu produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI akan

berlangsung baik pada ibu yang merasa rileks dan nyaman. Studi lebih

lanjut diperlukan untuk mengkaji dampak dari berbagai tipe stres ibu

khususnya kecemasan dan tekanan darah terhadap produksi ASI.

6) Konsumsi rokok

Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan

mengganggu horman prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI.

Merokok akan mentsimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin

akan menghambat pelepasan oksitosin. Studi Lyon (1983); Matheson,

(1989) menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan

penyapihan dini meskipun volume ASI tidak diukur secara langsung.

Page 27: ikm 1

Meskipun demikian pada studi ini dilaporkan bahwa prevalensi ibu

perokok yang masih menyusui 0-6 minggu setelah melahirkan lebih

sedikit daripada ibu yang tidak perokok dari kelompok sosial ekonomi

sama, dan bayi dari ibu perokok mempunyai insiden sakit perut yang

lebih tinggi. Anderson et at (1982) mengemukakan bahwa ibu yang

merokok lebih dari 15 batang rokok per hari mempunyai prolaktin 30

– 50% lebih rendah pada hari pertama dan hari ke 21 setelah

melahirkan dibanding dengan yang tidak merokok.

7) Konsumsi alkohol

Meskipun minuman alkohol dosis rendah di satu sisi dapat

membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses

pengeluaran ASI namun di sisi lain etanol dapat menghambat produksi

oksitosin. Kontraksi rahim saat penyusuan merupakan indikator

produksi oksitosin.

8) Pil kontrasepsi

Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin

berkaitan dengan penurunan volume dan durasi ASI (Koetsawang,

1987 dan Lonerdal, 1986), sebaiknya bila pihal hanya mengandung

progestin maka tidak ada dampak terhadap volume ASI (WHO :

Page 28: ikm 1

1988). Berdasarkan hal ini WHO merekomendasikan pil progestin

untuk ibu menyusui yang menggunakan pil kontrasepsi. (Suhariyono,

2008)

h. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI

1) Perubahan sosial budaya

a) Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya

b) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan

susu botol.

c) Merasa ketinggalan jaman jika menyusui bayinya

2) Faktor psikologis

a) Takut kehilangan daya tarik sebagi seorang wanita

b) Tekanan batin

3) Faktor Fisik Ibu

4) Faktor kurangnya Informasi dari petugas kesehatan di masyarakat

kurang mendapat penerangan tentang manfaat pemberian ASI.

i. Tujuh Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif

Page 29: ikm 1

1) Mempersiapkan payudara ibu jika diperlukan

2) Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui

3) Menciptakan dukungan keluarga, teman dan sebagainya

4) Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi” seperti “Rumah sakit

sayang bayi “ atau “ Rumah bersalin yang sayang bayi”.

5) Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara

eksklusif

6) Mencari ahli persoalan menyusui seperti klinik laktasi atau konsultasi

untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran

7) Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.

j. Faktor-faktor pendukukung keberhasilan pemberian ASI

1) Ibu harus yakin bahwa mampu menyusui bayinya.

2) Ibu cukup minum (8-12 gelas/hari)

3) Ibu dalam keadaan pikiran tenang dan damai

4) Perhatian cara meletakkan bayi dan cara meletakkan puting pada mulut

bayi dan benar

Page 30: ikm 1

5) Makin sering payudara dihisap bayi, makin banyak produksi susu untuk

bayi.

6) Pengertian dan dukungan keluarga, terutama dari suami sangat penting.

(Siregar Arifin, 2004)

B. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual, pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-5tahun. (Sumber Arikunto, 2006)

Faktor Predisposisi:UsiaPendidikanPengetahuanSikappekerjaan

Faktor Bayi :Berat badan lahirUmur kehamilan saat lahir

Faktor Pendukung :Sumber InformasiFaktor Pendorong :dukungan petugas kesehatanDukungan keluarga

Pemberian ASI Ekslulif

Page 31: ikm 1

Berdasarkan pengetahuan dari kerangka konsep di atas dapat dijelaskan

bahwa pengetahuan ibu dapat dipengaruhi oleh faktor dari umur pendidikan,

pengalaman, pekerjaan. Faktor-faktor tersebut semuanya tidak diteliti,

sedangkan pada tingkat pengetahuan yang diteliti sebatas tahu saja tentang

pengertian ASI eksklusif, manfaat pemberian ASI pada bayi, manfaat pemberian

ASI pada ibu.