ikhtisar eksekutif · 2 sasaran dengan 10 indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian...
TRANSCRIPT
I
Ikhtisar Eksekutif
Laporan kinerja LPMP Jawa Timur tahun 2018 menyajikan tingkat pencapaian
2 sasaran dengan 10 indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja tahun 2018. Tingkat ketercapaian dan ketidakcapaian indicator kinerja
lebih detail diuraikan pada Bab III.
Secara umum, capaian kinerjanya adalah sebagai berikut.
IKK #1 : SD yang telah dipetakan mutunya : IKK #2 : Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya: IKK #3 : SMP yang telah dipetakan mutunya : IKK #4 : Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya:
75%
80%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
target realisasi
TAHUN 2018
75%
80%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
99%
94%
98%
90%
92%
94%
96%
98%
100%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
4680
4621
4580460046204640466046804700
target realisasi
TAHUN 2018
19723
19412
19200193001940019500196001970019800
target realisasi
TAHUN 2018
99%
91%
98%
85%
90%
95%
100%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
80%
81%
80%
80%
81%
81%
82%
target realisasi
TAHUN 2018
80%
81%
80%
80%
81%
81%
82%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
II
IKK #5 : SMA yang telah dipetakan mutunya :
IKK #6 : Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya:
IKK #7 : SMK yang telah dipetakan mutunya :
IKK #8 : Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya:
IKK #9 : SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP :
1552
1527 1510
1520
1530
1540
1550
1560
target realisasi
TAHUN 2018
100%
88%
98%
80%85%90%95%
100%105%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
80%
81%
80%
80%
81%
81%
82%
target realisasi
TAHUN 2018
76%
81%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
2055
2016
1980
2000
2020
2040
2060
target realisasi
TAHUN 2018 99%
90%
98%
85%
90%
95%
100%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
70%
76%
66%
68%
70%
72%
74%
76%
78%
target realisasi
TAHUN 2018
73%
76%
71%72%73%74%75%76%77%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
372 372
0
100
200
300
400
target realisasi
TAHUN 2018
III
IKK #10 : SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 :
IKK #11 : SMP yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP :
IKK #12 : SMP yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 :
IKK #13 : SMA yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP :
IKK #14 : SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 :
7660 7660
0
2000
4000
6000
8000
10000
target realisasi
TAHUN 2018
100% 100% 100% 100%
0%
50%
100%
150%
TAHUN2015
TAHUN2016
TAHUN2017
TAHUN2018
TREN CAPAIAN
206 206
0
50
100
150
200
250
target realisasi
TAHUN 2018 100% 100% 100%
0%
50%
100%
150%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
1884 1884
0
500
1000
1500
2000
target realisasi
TAHUN 2018
100% 100% 100% 100%
0%
50%
100%
150%
TAHUN2015
TAHUN2016
TAHUN2017
TAHUN2018
TREN CAPAIAN
75 75
0
20
40
60
80
target realisasi
TAHUN 2018
100% 100% 100%
0%
50%
100%
150%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
659 659
0
200
400
600
800
target realisasi
TAHUN 2018
100% 100% 100% 100%
0%
50%
100%
150%
TAHUN2015
TAHUN2016
TAHUN2017
TAHUN2018
TREN CAPAIAN
IV
IKK #15 : SMK yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP :
IKK #16 : SMK yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 :
IKK#17 : Data pendidikan dasar dan menengah yang akurat, berkelanjutan dan
terbarukan:
IKK#18 : Nilai Minimal SAKIP LPMP Jawa Timur :
75 75
0
20
40
60
80
target realisasi
TAHUN 2018 100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
802 802
0
200
400
600
800
1000
target realisasi
TAHUN 2018 100% 100% 100% 100%
0%20%40%60%80%
100%120%
TAHUN2015
TAHUN2016
TAHUN2017
TAHUN2018
TREN CAPAIAN
SD SMP SMA SMK
TAHUN 2016 19388 4585 1512 1975
TAHUN 2017 20162 4791 1582 2055
TAHUN 2018 19723 4680 1552 2009
19388
4585
1512 1975
20162
4791 1582 2055
19723
4680
1552 2009
0
5000
10000
15000
20000
25000
TAHUN 2016 TAHUN 2017
LPMP Jatim 60,02 69,77
60,02
69,77
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
V
Kinerja keuangan LPMP Jawa Timur :
Beberapa permasalahan/ kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. Belum semua pemangku kebijakan/ stakeholder diundang pada saat
kegiatan dimaksud.
2. Keterlibatan TPMPD yang kurang di dalam mengawal penjaminan mutu
khususnya dalam pengumpulan data mutu.
3. Aplikasi entry data monitoring dan evaluasi SPME yang masih kurang.
4. Belum terbitnya hasil pengolahan raport mutu tahun 2018.
5. Masih banyak operator yang belum paham dengan Dapodik (karena masih
baru/ ganti/ pindah)
6. Mayoritas peserta dari sekolah model membutuhkan materi pengembangan
instrumen evaluasi yang nantinya dipergunakan pada monev sekolah
imbasnya.
7. Banyak sekolah model yang menjadi sekolah rujukan tetapi belum
mendapatkan SK penunjukkannya. Bagi sekolah model yang telah menjadi
sekolah rujukan harus diganti oleh Sekolah Imbasnya.
8. Data yang diperoleh dari monev (sampling 20% dari jumlah sekolah model)
tidak bisa mendapatkan data mutu sekolah model yang dibutuhkan.
9. 1) Keterbatasan kuota IK pada setiap Kab/Kota, sehingga jumlah IK pada
setiap Kab/Kota berbeda dan ada Kab/Kota yang tidak terpenuhi jumlah IK
nya; 2) Tidak semua Mapel mempunyai IK di setiap Kab/Kota;
10. Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas tidak dilibatkan pada Bimtek
Pencairan Dana Bantuan Pemerintah sehingga apabila ada pertanyaan dari
sekolah tentang Laporan Keuangan, Dinas Pendidikan atau Cabang Dinas
tidak bisa menjawab.
94.21%
Kinerja keuangan LPMP Jawa Timur
Realisasi
VI
11. 1) Keterbatasan jumlah IK yang melakukan kegiatan pendampingan, pada
Kab/Kota tertentu; 2) Pelaksanaan pendampingan bersamaan dengan
kegiatan KBM di sekolah; 3) IK yang berasal dari guru ada yang tidak
mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah (karena harus meninggalkan KBM); 4)
IK yang berasal dari pengawas saat kegiatan pendampingan bersamaan
dengan kegiatan lain seperti akreditasi sekolah, dll; 5) Guru sasaran yang di
Bimtek oleh BOE berbeda dengan yang didampingi oleh IK saat
pendampingan;
12. 1) Beberapa sekolah yang telah mendapat dana bantuan Kurikulum 2013
saat pendampingan masih ada, namun saat monitoring dan evaluasi sekolah
tersebut merger atau tutup; 2) Laporan kegiatan dan laporan keuangan dana
bantuan pemerintah banyak yang belum selesai, dikarenakan banyak induk
klaster yang kurang paham dalam menyusun laporan tersebut; 3) ada
beberapa sekolah yang belum selesai melakukan in service learning; 4)
belum semua kelas mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada jenjang SD;
5) sebagian guru yang telah di Bimtek masih belum bisa
mengimplementasikan Kurikulum 2013 seperti memancing anak untuk
bertanya, pembelajaran belum kontekstual dan sebagainya.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan/ kendala yang
muncul antara lain:
1. a) Mengundang semua pemangku kebijakan/ stakeholder (Dinas Provinsi 1
orang, Dinas Pendidikan Kab/Kota 38 orang, Cabang Dinas Pendidikan
31 orang, BAPPEDA 39 orang, DPRD 39 orang, MKKS 69 orang, LPMP
13 orang, Total 230 orang).
b) Konfirmasi data fasilitator daerah pengumpul data mutu pendidikan di 38
kab/kota.
c) Konfirmasi data pengawas pengumpul data mutu pendidikan di semua
jenjang pendidikan.
d) Konfirmasi data jumlah sekolah riil.
e) Konfirmasi data operator PMP di Dinas Pendidikan dan Cabang Dinas
Pendidikan.
f) Konfirmasi anggota TPMPD di Dinas Provinsi, Dinas Pendidikan dan
Cabang Dinas Pendidikan.
2. TPMPD ditambahkan rincian tugas dan outputnya per bulannya sesuai
dengan honor yang ada (5 bulan).
VII
3. Aplikasi entry data monitoring dan evaluasi SPME yang bisa diakses secara
online.
4. Penjadwalan kegiatan desiminasi.
5. Bimtek operator Dapodik.
6. Instrumen yang klasifikasinya lebih sederhana, sehingga pengisian oleh
sekolah imbas lebih mudah.
7. Tembusan SK Penetapan Sekolah Rujukan harus dikirimkan ke LPMP.
Sehingga tidak terjadi double counting pada pemberian dana bantahnya.
8. Monev sekolah model dilaksanakan pada seluruh sekolah model yang
menjadi binaan LPMP Jawa Timur. Selain instrumen monev sekolah model
yang ada dalam juknis, disertakan Lembar Kerja Evaluasi Sekolah Model.
9. 1) IK yang dilatih diharapkan menjadi instruktur di Kab/Kota masing-masing;
2) Kab/Kota yang tidak mempunyai IK pada mapel tertentu bisa mengambil
IK lintas dari Kab/Kota lain; 3) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum
2013 Jenjang SD;
10. Perlu melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas Pendidikan
dalam pelaksanaan (implementasi) Kurikulum 2013.
11. 1) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum 2013 Jenjang SD; 2) IK
yang berasal dari guru lebih paham tentang masalah teknis pembelajaran di
kelas; 3) Perlu ada kegiatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
dalam hal penyamaan data guru dan sekolah yang belum diberi Bimtek
Kurikulum 2013;
12. 1) Melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota pada pelaksanaan Implementasi
Kurikulum 2013 dari proses awal sampai akhir kegiatan; 2) Dinas Kab/Kota
agar memfasilitasi pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 bagi guru yang
belum dilatih dengan dana mandiri; 3) LPMP memberikan fasilitasi kegiatan
yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
pembelajaran contextual learning.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. v
IKHTIAR EKSEKUTIF …………………………………………………………………….. I
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 1
A. GAMBARAN UMUM ………………………………………………………………... 1
B. DASAR HUKUM …………………………………………………………………….. 2
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI ……………………. 2
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN ………………………………………… 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA ……………………………………………………… 5
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………………... 8
A. CAPAIAN KINERJA LPMP JAWA TIMUR ………………………………………….. 8
B. REALISASI ANGGARAN ……………………………………………………………... 44
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………… 46
DAFTAR GAMBAR :
1.1 Struktur organisasi LPMP Jawa Timur ……………………………………………… 3
3.1 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan SPMI ……………………. 11
3.2 Kuisioner keterlibatan pemangku kepentingan dalam kegiatan SPMI ……….... 11
3.3 Hal – hal yang dibahas dalam pendampingan SPMI …………………………….. 12
3.4 Alokasi waktu dalam pelaksanaan kegiatan SPMI ……………………………….. 12
3.5 Bantuk pendampingan SPMI ………………………………………………………… 13
3.6 Frekuensi pendampingan SPMI …………………………………………………..... 13
3.7 Pelaksanaan SPMI sebelum dan sesudah pendampingan …………………….. 14
3.8 Dampak pendampingan ……………………………………………………………… 15
3.9 Peta jumlah SD berdasarkan capaian SNP Prov. Jawa timur tahun 2018 …….. 18
3.10 Kegiatan sosialisasi penjaminan mutu pendidikan Prov. Jawa timur ………… 20
3.11 Peta jumlah SMP berdasarkan capaian SNP Prov. Jawa timur tahun 2018 …. 21
3.12 Kegiatan bimtek fasilitator daerah pengumpul data mutu pendidikan
prov. Jawa timur …………………………………………………………………….. 22
3.13 Peta jumlah SMA berdasarkan capaian SNP Prov. Jawa timur tahun 2018 … 23
3.14 Kegiatan bimtek fasilitator daerah pengumpul data mutu pendidikan prov.
Jawa timur …………………………………………………………………………… 24
ii
3.15 Peta jumlah SMK berdasarkan capaian SNP Prov. Jawa timur tahun 2018 …. 25
3.16 Kegiatan bimtek fasilitator daerah pengumpul data mutu pendidikan Prov.
Jawa timur …………………………………………………………………………… 26
3.17 Kegiatan bimtek pencairan dana bantah sekolah model jenjang SD ………… 28
3.18 Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 2013 jenjang SD ………………………….. 31
3.19 Kegiatan bimtek pencapaian dana bantah sekolah model jenjang SMP …….. 32
3.20 Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 2013 jenjang SMP ………………………… 35
3.21 Kegiatan bimtek pencairan dana bantah sekolah model jenjang SMA ……….. 36
3.22 Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 2013 jenjang SMA …………………………. 39
3.23 Kegiatan bimtek pencairan dana bantah sekolah model jenjang SMK ……….. 40
3.24 Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 2013…………………………………………. 43
3.25 Capaian indikator kinerja LPMP Jatim tahun 2018 ………………………………. 46
DAFTAR TABEL :
3.1 Jumlah satuan pendidikan yang terpetakan mutu pendidikannya ……………… 8
3.2 Jumlah satuan pendidikan yang meningkat indeks efektivitasnya ……………. 9
3.3 Jumlah satuan pendidikan berdasarkan capaian 8 SNP ……………………….. 9
3.4 Jumlah satuan pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP ………... 10
3.5 Jumlah satuan pendidikan yang melaksanakan K13 ……………………………. 16
3.6 Data jumlah pendidikan dasar dan menengah ………………………………….... 17
3.7 Nilai SAKIP LPMP Jawa timur ………………………………………………………. 17
3.8 Persentase SD yang telah dipetakan mutunya …………………………………… 18
3.9 Persentase SD yang meningkat indeks efektifitasnya …………………………… 19
3.10 Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya ………………………………… 20
3.11 Persentase SMP berdasarkan capaian SNP Prov. Jawa timur tahun 2018 …. 21
3.12 Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya ……………………………….. 22
3.14 Persentase SMA yang meningkat indeks efektifitasnya ……………………….. 24
3.15 persentase SMK yang telah dipetakan mutunya ………………………………… 25
3.16 Persentase SMK yang meningkat indeks efektifitasnya ……………………….. 26
3.17 Persentase SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP …………………….. 27
3.18 Persentase SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 ……………………. 28
3.19 Persentase SMP yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP …………………… 31
3.20 Persentase SMP yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 ………………….. 33
3.21 Persentase SMA yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP …………………… 35
3.22 Persentase SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 ………………….. 37
3.23 Persentase SMK yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP …………………… 39
3.24 Persentase SMK yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 ………………….. 41
iii
DAFTAR GRAFIK :
3.1 Jumlah satuan pendidikan yang terpetakan mutu pendidikannya …………….. 8
3.2 Jumlah satuan pendidikan yang meningkat indeks efektivitasnya …………….. 9
3.3 Tren capaian indeks 8 SNP semua jenjang pendidikan …………………………. 10
3.4 Jumlah satuan pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP ………… 10
3.5 Jumlah satuan pendidikan yang melaksanakan K13 …………………………….. 16
3.6 Data jumlah pendidikan dasar dan menengah ……………………………………. 17
3.7 Capaian nilai SAKIP LPMP Jawa timur …………………………………………….. 17
3.8 Tren capaian SD yang telah dipetakan mutunya ………………………………….. 18
3.9 Jumlah SD berdasarkan capaian SNP Prov. Jawa timur tahun 2018 …………. 19
3.10 Tren capaian SD yang meningkat indeks efektivitasnya ……………………….. 19
3.11 Tren capaian SMP yang telah dipetakan mutunya ………………………………. 20
3.12 Jumlah SNP berdasarkan capaian SNP prov. Jawa timur ……………………... 21
3.13 Tren capaian SMP yang meningkat indeks efektifitasnya ……………………… 22
3.14 Tren capaian SMA yang telah dipetakan mutunya ……………………………… 22
3.15 Jumlah SMAberdasarkan capaian SNP Prov. Jawa timur tahun 2018 ……….. 23
3.16 Tren capaian SMA yang meningkat indeks efektifitasnya ……………………… 24
3.18 Jumlah SMK berdasarkan capaian SNP prov. Jawa timur …………………….. 26
3.19 Tren capaian SMK yang meningkat indeks efektifitasnya …………………….. 26
3.20 Tren capaian SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP ………………….. 27
3.21 Tren capaian SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 ………………… 29
3.22 Tren capaian SMP yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP ………………… 31
3.23 Tren capaian SMP yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 ………………. 33
3.24 Tren capaian SMAyang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP ………………… 35
3.25 tren capaian SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 ……………….. 37
3.26 Tren capaian SMK yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP ………………... 39
3.27 Tren capaian SMK yang telah melaksanakan kurikulum 2013 ……………….. 41
3.29 Nilai minimal SAKIP LPMP Jatim …………………………………………………. 43
3.30 Kinerja keuangan LPMP Jatim tahun 2018 ……………………………………… 46
iv
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Perjanjian kinerja Kepala LPMP Jawa timur dengan Dirjen Dikdasmen
Perjanjian kinerja Kepala Seksi Pemetaan mutu dan supervisi dengan Kepala LPMP
Jawa timur
Perjanjian kinerja Kepala Seksi Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dengan
Kepala LPMP Jawa timur
Perjanjian kinerja Kepala Seksi Sistem informasi dengan Kepala LPMP Jawa timur
Pengukuran kinerja tahun anggaran 2018 LPMP Jawa timur
Form check list reviu
Pernyataan telaah reviu
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya LPMP Jawa Timur berhasil menyelesaikan penyusunan laporan kinerja
tahun 2018 dengan tepat waktu. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah
mengamanatkan kepada setiap instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja
setiap tahun.
Laporan ini menyajikan informasi kinerja atas pencapaian sasaran strategis
beserta indikator kinerjanya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja LPMP Jawa
Timur tahun 2018.
LPMP Jawa Timur pada tahun 2018 menetapkan 2 sasaran dan 10 indikator
kinerja. Secara umum LPMP Jawa Timur telah berhasil merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih banyak permasalahan
yang perlu diselesaikan di tahun mendatang. Permasalahan tersebut diantaranya Satuan
pendidikan yang terpetakan mutu pendidikannya di semua jenjang masih belum ada yang
mencapai SNP, dengan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan,
diharapkan permasalahan yang dihadapi tersebut dapat segera terselesaikan.
Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif
tentang kinerja yang dihasilkan LPMP Jawa Timur pada tahun 2018. Semoga laporan
kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan
anggaran, perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan serta peningkatan
kinerja di tahun mendatang.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan kinerja LPMP Jawa Timur pada tahun 2018.
Surabaya, 10 Januari 2019 Kepala LPMP Jawa Timur
Dr. Bambang Agus Susetyo, MM., M.Pd
1
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
LPMP Jawa Timur merupakan satuan kerja/ Unit Pelaksana Teknis yang
berada di bawah pembinaan Dirjen Dikdasmen. LPMP Jawa Timur pertama kali
dibentuk tahun 2003 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor: 087/0/2003 tentang Oranganisasi dan Tata Kerja LPMP. Sejak
bulan Juli tahun 2003, LPMP Jawa Timur dipimpin oleh Drs. Heru Muljanto, M.Si.
Jumlah pegawai pada tahun 2019 sebanyak 122 orang dengan rincian Pejabat
Struktural 5 orang, Widyaiswara 22 orang, PTP 1 orang, dan Fungsional Umum
(Pelaksana) 94 orang. LPMP Jawa Timur mempunyai wilayah kerja di seluruh
Provinsi Jawa Timur.
Jawa Timur adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian timur Pulau Jawa,
Indonesia. Ibu kotanya terletak di Surabaya dengan luas wilayah 47.922km2,
dengan jumlah penduduk sebanyak 42.030.633 jiwa berdasarkan sensus penduduk
tahun 2015. Jawa Timur merupakan provinsi terluas di antara enam (6) provinsi di
Pulau Jawa dan memiliki penduduk terbanyak ke dua (2) di Indonesia setelah Jawa
Barat.
Data sekolah tahun 2017 :
Jenjang Negeri Swasta
SD 17695 1713
SMP 1723 2875
SMA 423 1101
SMK 293 1680
LPMP awalnya adalah Balai Penataran Guru (BPG) yang didirikan secara
dejure melalui SK Mendikbud RI No. 0348a/o/1977 dengan fungsi yang mengacu
pada SK Mendiknas No. 0203/o/1978 tanggal 23 Juni 1978. Dengan meningkatnya
tuntutan masyarakat dan upaya perbaikan di bidang pendidikan nasional, BPG
menjadi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan sesuai SK Menteri Pendidikan
Nasional No. 087/o/2003. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan kemudian berubah
menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai SK Menteri Pendidikan
Nasional No. 044/o/2004. Pada saat ini kedudukan LPMP sebagai Unit Pelaksana
Teknis atau UPT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada
dibawahnya dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14
2
Tahun 2015. LPMP mempunyai tugas penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang menjadi acuan antara lain:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
3. PemenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja;
4. Permendikbud Nomor 9 Ttahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kemendikbud;
5. Permendikbud Nomor 14 tahun 2015 Tentang Oranganisasi dan Tata Kerja
LPMP.
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORANGANISASI
1. Tugas dan Fungsi
Tugas dan fungsi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai dengan
Permendikbud No. 14 Tahun 2015 tentang Oranganisasi dan Tatakerja LPMP,
memiliki tugas:
Dalam melaksanakan tugasnya LPMP menyelenggarakan fungsi:
1. Pemetaan mutu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
kesetaraan pendidikan dasar dan menengah;
2. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan kesetaraan pendidikan dasar dan
menengah;
3. Supervisi satuan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
kesetaraan pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian standar mutu
pendidikan nasional;
Melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
3
4. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan kesetaraan pendidikan dasar dan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
5. Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; dan
6. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
2. Struktur Oranganisasi
Berdasarkan Permendikbud No. 33 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2012 tentang Oranganisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan,
LPMP Jawa Timur memiliki 1 (Satu) Sub Bagian Umum, 3 (Tiga) Seksi antara lain:
a) Seksi Informasi, b) Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi, c) Seksi Fasilitasi
Peningkatan Mutu Pendidikan, dan 1 (Satu) Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 1.1 Struktur Oranganisasi LPMP Jawa Timur
KEPALA LPMP
SUBBAG UMUM
SEKSI PEMETAAN
MUTU DAN
SUPERVISI
SEKSI SISTEM
INFORMASI
SEKSI FASILITASI
PENINGKATAN
MUTU
PENDIDIKAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
4
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala LPMP dibantu oleh Subag
Umum, tiga Seksi, dan Tenaga Fungsional yang masing-masing memiliki tugas dan
fungsi sebagai berikut:
a. Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan,
program, anggaran, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan dan ke
rumahtanggaan LPMP.
b. Seksi Sistem Informasi
Seksi Program dan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan
pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan kesetaraan pendidikan dasar dan menengah.
c. Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi
Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi mempunyai tugas melakukan pemetaan
mutu, dan supervisi satuan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
kesetaraan pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian standar mutu
pendidikan nasional.
d. Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan
Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan mempunyai tugas melakukan fasilitasi
dan kerjasama peningkatan mutu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan kesetaraan pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian standar
mutu pendidikan nasional.
D. ISU-ISU STRATEGIS/ PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan/ isu strategis yang menjadi perhatian antara lain
satuan pendidikan yang terpetakan mutu pendidikannya di semua jenjang masih
belum ada yang mencapai SNP.
5
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Visi :
“Terbentuknya Insan Bermutu dan Ekosistem Pendidikan yang Berkarakter dengan
Berlandaskan Gotong Royong”.
Misi:
1. Mewujudkan lulusan yang berkarakter, bermutu nasional dan
internasional (kompetitif) melalui supervisi, fasilitasi, evaluasi, dan pemetaan
lulusan;
2. Mewujudkan kurikulum dengan standar mutu tinggi melalui kerjasama, supervisi
dan fasilitasi dalam pengembangan dan implementasi kurikulum;
3. Mewujudkan proses pembelajaran yang bermutu melalui supervisi dan fasilitasi;
4. Mewujudkan proses penilaian hasil belajar yang bermutu melalui supervisi dan
fasilitasi;
5. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai dan bermutu melalui
kerjasama, supervisi dan fasilitasi dalam pengembangan dan standarisasi sarpras;
6. Mewujudkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang kuat dan bermutu
(kompeten) melalui kerjasama, supervisi dan fasilitasi dalam pengembangan dan
implementasi kurikulum;
7. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai melalui kerjasama dan
fasilitasi;
8. Mewujudkan tata kelola pendidikan yang kuat dan bermutu melalui pengembangan
dan implementasi sistem informasi mutu pendidikan;
9. Mewujudkan pelaku pendidikan yang kuat melalui fasilitasi, supervisi, dan
kerjasama;
10. Mewujudkan pemetaan mutu pendidikan yang baik dan komprehensif;
11. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan yang modern
dan bertanggungjawab;
12. Mewujudkan supervisi satuan pendidikan yang kontinyu dan bermutu;
13. Mewujudkan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan yang memadai;
14. Mewujudkan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan yang saling
menguntungkan dan bertanggungjawab;
15. Mewujudkan sekolah yang kondusif;
16. Mewujudkan guru sebagai penyemangat;
17. Mewujudkan orangtua terlibat aktif;
18. Mewujudkan masyarakat yang sangat peduli;
19. Mewujudkan industri yang berperan penting;
6
20. Mewujudkan oranganisasi profesi yang berkontribusi besar;
Tujuan Strategis:
1. Peningkatan lulusan yang berkarakter, bermutu nasional dan internasional (kompetitif)
2. Peningkatan kurikulum dengan standar mutu tinggi
3. Peningkatan proses pembelajaran yang bermutu
4. Peningkatan proses penilaian hasil belajar yang bermutu
5. Peningkatan Sarana dan prasarana yang memadai dan bermutu
6. Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang kuat dan bermutu (kompeten)
7. Peningkatan pembiayaan pendidikan yang memadai
8. Peningkatan tata kelola pendidikan yang kuat dan bermutu
9. Peningkatan pelaku pendidikan yang kuat
Dalam rangka mencapai tujuan strategis, LPMP Jawa Timur menetapkan
target tahunan yang akan dicapai, yaitu melalui perjanjian kinerja tahun 2018.
Berikut ringkasan Perjanjian Kinerja LPMP Jawa Timur tahun 2018.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET 2018 ANGGARAN
1 2 3 4
1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu Pendidikannya
27.964 sekolah SD,SMP,SMA,SMK
10.775.330.000
1 SD yang telah dipetakan mutunya 100% 7.474.990.300
Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya 75%
Output:
SD yang Terpetakan Mutu Pendidikannya 19.399 7.474.990.300
2 SMP yang telah dipetakan mutunya 100% 1.718.180.000
Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya 80%
Output:
SMP yang Terpetakan Mutu Pendidikannya 4.459 1.718.180.000
3 SMA yang telah dipetakan mutunya 100% 562.194.400
Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya 80%
Output:
SMA yang Terpetakan Mutu Pendidikannya 1.459 562.194.400
4 SMK yang telah dipetakan mutunya 90% 651.976.300
Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya 70%
Output:
SMK yang Terpetakan Mutu Pendidikannya 1.692 651.976.300
Satuan Pendidikan yang telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
728 sekolah SD,SMP,SMA,SMK
16.666.256.000
Satuan Pendidikan yang melaksanakan Kurikulum 2013 11.005 sekolah SD,SMP,SMA,SMK
70.139.625.000
5 SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
60% dan 40% 41.089.950.400
Output:
a. SD yang telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP 222 5.082.292.400
b. SD yang melaksanakan Kurikulum 2013 7660 36.007.658.000
6 SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
60% dan 40% 20.080.407.300
Output:
a. SMP yang telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP 126 2.884.544.300
b. SMP yang melaksanakan Kurikulum 2013 1884 17.195.863.000
7 SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
60% dan 40% 8.499.991.300
7
Output:
a. SMA yang telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP 45 1.030.194.300
b. SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 659 7.469.797.000
8 SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
60% dan 40% 10.496.501.300
Output:
a. SMK yang telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP 45 1.030.194.300
b. SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013 802 9.466.307.000
2. TerwujudnyaTata kelola LPMP Jawa Timur yang baik
1 Data pendidikan dasar dan menengah akurat, berkelanjutan dan terbarukan
92%
2 Nilai Minimal SAKIP LPMP Jawa Timur 70
8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA LPMP JAWA TIMUR
Sesuai perjanjian kinerja tahun 2018, LPMP Jawa Timur menetapkan 2
sasaran dengan 10 indikator kinerja. Berikut informasi tingkat ketercapaian kinerja
LPMP Jawa Timur selama tahun 2018 berdasarkan sasaran strategis.
Sasaran Strategis 1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang
pendidikan
Penjelasan sasaran strategis:
1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan diseluruh jenjang pendidikan dapat
dilihat dari indikator kinerja antara lain: 1) satuan pendidikan yang terpetakan
mutu pendidikannya, 2) satuan pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8
SNP, dan 3) satuan pendidikan yang melaksanakan Kurikulum 2013. Mutu
pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Jawa Timur mengalami
peningkatan, peningkatan tersebut terlihat dari:
a). Makin meningkatnya satuan pendidikan yang terpetakan mutu
pendidikannya
Tabel 3.1. Jumlah Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu Pendidikannya
Tahun SD SMP SMA SMK
2016 19296 4421 1441 1852
2017 19011 4385 1406 1037
2018 19412 4621 1527 2016
Grafik 3.1. Jumlah Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya
SD SMP SMA SMK
TAHUN 2016 19296 4421 1441 1852
TAHUN 2017 19011 4385 1406 1037
TAHUN 2018 19412 4621 1527 2016
19296
4421
1441 1852
19011
4385 1406 1037
19412
4621
1527 2016
0
5000
10000
15000
20000
25000
9
Untuk jenjang SD dari tahun 2016 sampai tahun 2018 terdapat peningkatan
jumlah sekolah yang terpetakan mutunya sebanyak 116 sekolah, untuk
jenjang SMP sebanyak 200 sekolah, untuk jenjang SMA sebanyak 86
sekolah, sedangkan untuk jenjang SMK ada peningkatan 164 sekolah.
b). Makin meningkatnya satuan pendidikan yang meningkat indeks
efektifitasnya
Tabel 3.2. Jumlah Satuan Pendidikan yang Meningkat Indeks Efektifitasnya
Tahun SD SMP SMA SMK
2017 76% 80% 70% 73%
2018 81% 81% 76% 76%
Grafik 3.2. Jumlah Satuan Pendidikan yang Meningkat Indeks Efektifitasnya
Untuk jenjang SD indeks efektifitas dari tahun 2017 sampai tahun 2018 ada
peningkatan sebesar 5%, untuk jenjang SMP ada peningkatan sebesar 1%,
untuk jenjang SMA ada peningkatan sebesar 6%, dan untuk jenjang SMK
ada peningkatan sebesar 3%. Peningkatan indeks efektifitas paling besar
ada pada jenjang SMA sebesar 6%.
c). Makin meningkatnya satuan pendidikan berdasarkan capaian indeks 8 SNP
Tabel 3.3. Jumlah Satuan Pendidikan Berdasarkan Capaian Indeks 8 SNP
Tahun Capaian SD SMP SMA SMK
2016 35 32 31 30
2017 42 40 40 40
2018 43 41 41 38
SD SMP SMA SMK
TAHUN 2017 76% 80% 70% 73%
TAHUN 2018 81% 81% 76% 76%
76%
80%
70%
73%
81% 81%
76% 76%
64%66%68%70%72%74%76%78%80%82%
10
Grafik 3.3. Tren Capaian Indeks 8 SNP Semua Jenjang Pendidikan
Secara umum, capaian indeks 8 SNP ada peningkatan pada semua
jenjang, hal ini dikarenakan makin meningkatnya satuan pendidikan yang
masuk di kategori menunju SNP 4.
d). Makin meningkatnya satuan pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8
SNP
Tabel 3.4. Jumlah Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8
SNP
Tahun SD SMP SMA SMK
2016 44 22 11 11
2017 367 205 74 74
2018 372 206 75 75
Grafik 3.4. Jumlah Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8
SNP
35
42 43
32
40 41
31
40 41
30
40
38
25
35
45
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN INDEKS 8 SNP
SD
SMP
SMA
SMK
SD SMP SMA SMK
TAHUN 2016 44 22 11 11
TAHUN 2017 367 205 74 74
TAHUN 2018 372 206 75 75
44 22 11 11
367
205
74 74
372
206
75 75 0
50100
150
200
250
300
350
400
11
Jumlah satuan pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan yang paling banyak
pada jenjang SD dari tahun 2016 sebanyak 44 satuan pendidikan
sedangkan tahun 208 sebanyak 372. Hal ini juga tergambar dalam
pelaksanaan pendampingan dan dampak pendampingan dari kegiatan
SPMI yang terekap dari hasil aplikasi google docx yang dikembangkan oleh
tim Seksi Informasi LPMP Jawa Timur.
Gambar 3.1. Pemangku Kepentingan yang Terlibat dalam Kegiatan SPMI
Gambar 3.2. Kuesioner Keterlibatan Pemangku Kepentingan dalam Kegiatan
SPMI
12
Gambar 3.3. Hal-hal yang dibahas dalam Pendampingan SPMI
Gambar 3.4. Alokasi Waktu dalam Pelaksanaan Kegiatan SPMI
13
Gambar 3.5. Bentuk Pendampingan SPMI
Gambar 3.6. Frekuensi Pendampingan SPMI
Dari gambar 3.1 sampai gambar 3.6 menggambarkan bahwa keg. SPMI itu
melibatkan stake holder siapa saja, apa saja yang dibahas dalam kegiatan
tersebut, alokasi, bentuk pendampingan serta berapa kali pendampinghan
SPMI.
14
Gambar 3.7. Pelaksanaan SPMI Sebelum dan Sesudah Pendampingan (dalam
Skala 4)
Gambar 3.7 diatas menggambarkan, menggambarkan bahwasannya dalam
pelaksanaan SPMI memiliki dampak pada keaktifan orang tua dan duania
industri yang meningkat dan komitmen warga sekolah dalam mendukung
sekolah bermutu juga meningkat serta intensitas keluhan yang ditema sekolah
juga ada peningkatan.
15
Gambar 3.8. Dampak Pendampingan (dalam Skala 4)
Gambar 3.8 diatas menggambarkan bahwasannya dampak pendampingan
SPMI yang tertuang dalam enam belas (16) pertanyaan yang ada diinstrumen
ada empat (4) item pertanyaan yang mengalami perbaikan atau peningkatan.
16
e). Makin meningkatnya satuan pendidikan yang melaksanakan Kurikulum
2013
Tabel 3.5. Jumlah Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Kurikulum 2013
Tahun SD SMP SMA SMK
2015 1651 749 749 235
2016 4580 349 215 257
2017 6859 1661 584 732
2018 7660 1884 659 802
Grafik 3.5. Jumlah Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Kurikulum 2013
Untuk jenjang SD yang melaksanakan Kurikulum 2013, terdapat 6009
sekolah atau meningkat sebesar 400%, jenjang SMP sebanyak 1135
sekolah atau meningkat sebesar 251%, jenjang SMK sebanyak 567 sekolah
atau meningkat sebesar 341%. Sedangkan untuk jenjang SMA ada
penurunan sebanyak 90 sekolah atau menurun sebesar 87%. Hal ini karena
banyaknya SMA yang melaksanakan diklat Kurikulum 2013 secara mandiri.
SD SMP SMA SMK
TAHUN 2015 1651 749 749 235
TAHUN 2016 4580 349 215 257
TAHUN 2017 6859 1661 584 732
TAHUN 2018 7660 1884 659 802
1651 749 749 235
4580
349 215 257
6859
1661 584 732
7660
1884
659 802
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
17
Sasaran Strategis 2. Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang baik
Penjelasan sasaran strategis:
1. Data pendidikan dasar dan menengah akurat, berkelanjutan, dan terbarukan
Tabel 3.6. Data Jumlah Pendidikan Dasar dan Menengah
Tahun SD SMP SMA SMK
2016 19388 4585 1512 1975
2017 20162 4791 1582 2055
2018 19723 4680 1552 2009
Grafik 3.6. Data Jumlah Pendidikan Dasar dan Menengah
Dari data diatas menunjukkan bahwa data pendidikan dasar dan menengah
dinamis setiap tahun berdasarkan data yang ada di DAPODIK.
2. Nilai minimal SAKIP LPMP Jawa Timur
Tabel 3.7. Nilai SAKIP LPMP Jawa Timur
Tahun Nilai
2016 60.02
2017 69.77
Grafik 3.7. Capaian Nilai SAKIP LPMP Jawa Timur
SD SMP SMA SMK
TAHUN 2016 19388 4585 1512 1975
TAHUN 2017 20162 4791 1582 2055
TAHUN 2018 19723 4680 1552 2009
19388
4585 1512 1975
20162
4791 1582 2055
19723
4680 1552 2009
0
5000
10000
15000
20000
25000
TAHUN 2016 TAHUN 2017
LPMP Jatim 60,02 69,77
60,02
69,77
55
60
65
70
75
18
Nilai SAKIP LPMP Jawa Timur tahun 2017 sebesar 69,77. Nilai ini memang
lebih rendah sebesar 0,23 dari target di Perjanjian kinerja (PK) tahun 2017
sebesar 70. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2016, nilai SAKIP 2017
mengalami peningkatan sebesar 9,75.
Selain dari sasaran strategis yang telah di jelaskan di atas, berikut ini akan
disajikan tingkat ketercapaian kinerja LPMP Jawa Timur selama tahun 2018
berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
IKK 1. SD yang telah dipetakan mutunya
Tabel 3.8. Persentase SD yang Telah Dipetakan Mutunya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
94% 100% 98% 98% 100% 100%
Grafik 3.8. Tren Capaian SD yang Telah Dipetakan Mutunya
Gambar 3.9. Peta Jumlah SD Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa
Timur tahun 2018
99%
94%
98%
91%92%93%94%95%96%97%98%99%
100%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
19
Grafik 3.9. Jumlah SD Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa Timur
tahun 2018
IKK 2. Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya
Tabel 3.9. Persentase SD yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
75% 75% 80% 106% 100% 106%
Grafik 3.10. Tren Capaian SD yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
75%
80%
72%
73%
74%
75%
76%
77%
78%
79%
80%
81%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
SD 432 198 2687 16095
432 198 2687
16095
0
5000
10000
15000
20000
20
Gambar 3.10. Kegiatan Sosialisasi penjaminan mutu pendidikan prov. Jawa
timur
IKK 3. SMP yang telah dipetakan mutunya
Tabel 3.10. Persentase SMP yang Telah Dipetakan Mutunya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
91% 100% 98% 98% 100% 98%
Grafik 3.11. Tren Capaian SMP yang Telah Dipetakan Mutunya
99%
91%
98%
86%88%90%92%94%96%98%
100%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
21
Gambar 3.11. Peta Jumlah SMP Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa
Timur tahun 2018
Grafik 3.12. Jumlah SMP Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa Timur
tahun 2018
IKK 4. Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya
Tabel 3.11. Persentase SMP yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
80% 80% 81% 101% 100% 101%
Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
SMP 244 95 941 3341
244 95 941
3341
0500
1000150020002500300035004000
22
Grafik 3.13. Tren Capaian SMP yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Gambar 3.12. Kegiatan Bimtek fasilitator daerah pengumpul data mutu
pendidikan provinsi jawa timur.
IKK 5. SMA yang telah dipetakan mutunya
Tabel 3.12. Persentase SMA yang Telah Dipetakan Mutunya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 100% 98% 98% 100% 98%
Grafik 3.14. Tren Capaian SMA yang Telah Dipetakan Mutunya
80%
81%
80%
80%
81%
81%
82%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
100%
88%
98%
80%
85%
90%
95%
100%
105%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
23
Gambar 3.13. Peta Jumlah SMA Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa
Timur tahun 2018
Grafik 3.15. Jumlah SMA Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa Timur
tahun 2018
Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
SMA 158 33 303 1063
158 33 303
1063
0
200
400
600
800
1000
1200
24
IKK 6. Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya
Tabel 3.14. Persentase SMA yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
76% 80% 81% 101% 100% 101%
Grafik 3.16. Tren Capaian SMA yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Gambar 3.14. Kegiatan Bimtek fasilitator daerah pengumpul data mutu
pendidikan provinsi jawa timur.
76%
81%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
25
IKK 7. SMK yang telah dipetakan mutunya
Tabel 3.15. Persentase SMK yang Telah Dipetakan Mutunya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
90% 90% 98% 108% 100% 108%
Grafik 3.17. Tren Capaian SMK yang Telah Dipetakan Mutunya
Gambar 3.15. Peta Jumlah SMK Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa
Timur tahun 2018
99%
90%
98%
85%
90%
95%
100%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
26
Grafik 3.18. Jumlah SMK Berdasarkan Capaian SNP Provinsi Jawa Timur
tahun 2018
IKK 8. Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya
Tabel 3.16. Persentase SMK yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
73% 70% 76% 106% 100% 106%
Grafik 3.19. Tren Capaian SMK yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Gambar 3.16. Kegiatan Bimtek fasilitator daerah pengumpul data mutu
pendidikan provinsi jawa timur.
73%
76%
71%72%73%74%75%76%77%
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
SMK 205 58 624 1129
205 58
624
1129
0
200
400
600
800
1000
1200
27
IKK 9. SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP
Tabel 3.17. Persentase SD yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 60% 60% 100% 100% 100%
Grafik 3.20. Tren Capaian SD yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. Belum semua pemangku kebijakan/ stakeholder di undang pada saat
kegiatan dimaksud.
2. Masih banyak operator yang belum paham dengan Dapodik (karena masih
baru/ ganti/ pindah).
3. Mayoritas peserta dari sekolah model membutuhkan materi pengembangan
instrumen evaluasi yang nantinya dipergunakan pada monev sekolah
imbasnya.
4. Banyak sekolah model yang menjadi sekolah rujukan tetapi belum
mendapatkan SK penunjukkannya. Bagi sekolah model yang telah menjadi
sekolah rujukan harus diganti oleh Sekolah Imbasnya.
5. Data yang diperoleh dari monev (sampling 20% dari jumlah sekolah model)
tidak bisa mendapatkan data mutu sekolah model yang dibutuhkan.
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
28
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. Bimtek operator Dapodik.
2. Instrumen yang klasifikasinya lebih sederhana, sehingga pengisian oleh
sekolah imbas lebih mudah.
3. Tembusan SK Penetapan Sekolah Rujukan harus dikirimkan ke LPMP.
Sehingga tidak terjadi double counting pada pemberian dana bantahnya.
4. Monev sekolah model dilaksanakan pada seluruh sekolah model yang
menjadi binaan LPMP Jawa Timur. Selain instrumen monev sekolah model
yang ada dalam juknis, disertakan Lembar Kerja Evaluasi Sekolah Model.
Gambar 3.17. Kegiatan Bimtek pencairan dana bantah sekolah model
jenjang SD
IKK 10. SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013
Tabel 3.18. Persentase SD yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 40% 40% 100% 100% 100%
29
Grafik 3.21. Tren Capaian SD yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. 1) Keterbatasan kuota IK pada setiap Kab/Kota, sehingga jumlah IK pada
setiap Kab/Kota berbeda dan ada Kab/Kota yang tidak terpenuhi jumlah IK
nya; 2) Tidak semua Mapel mempunyai IK di setiap Kab/Kota;
2. Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas tidak dilibatkan pada Bimtek
Pencairan Dana Bantuan Pemerintah sehingga apabila ada pertanyaan dari
sekolah tentang Laporan Keuangan, Dinas Pendidikan atau Cabang Dinas
tidak bisa menjawab.
3. 1) Keterbatasan jumlah IK yang melakukan kegiatan pendampingan, pada
Kab/Kota tertentu; 2) Pelaksanaan pendampingan bersamaan dengan
kegiatan KBM di sekolah; 3) IK yang berasal dari guru ada yang tidak
mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah (karena harus meninggalkan KBM); 4)
IK yang berasal dari pengawas saat kegiatan pendampingan bersamaan
dengan kegiatan lain seperti akreditasi sekolah, dll; 5) Guru sasaran yang di
Bimtek oleh BOE berbeda dengan yang didampingi oleh IK saat
pendampingan;
4. 1) Beberapa sekolah yang telah mendapat dana bantuan Kurikulum 2013
saat pendampingan masih ada, namun saat monitoring dan evaluasi sekolah
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
30
tersebut merger atau tutup; 2) Laporan kegiatan dan laporan keuangan dana
bantuan pemerintah banyak yang belum selesai, dikarenakan banyak induk
klaster yang kurang paham dalam menyusun laporan tersebut; 3) ada
beberapa sekolah yang belum selesai melakukan in service learning; 4)
belum semua kelas mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada jenjang SD;
5) sebagian guru yang telah di Bimtek masih belum bisa
mengimplementasikan Kurikulum 2013 seperti memancing anak untuk
bertanya, pembelajaran belum kontekstual dan sebagainya.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. 1) IK yang dilatih diharapkan menjadi instruktur di Kab/Kota masing-masing;
2) Kab/Kota yang tidak mempunyai IK pada mapel tertentu bisa mengambil
IK lintas dari Kab/Kota lain; 3) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum
2013 Jenjang SD;
2. Perlu melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas Pendidikan
dalam pelaksanaan (implementasi) Kurikulum 2013.
3. 1) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum 2013 Jenjang SD; 2) IK
yang berasal dari guru lebih paham tentang masalah teknis pembelajaran di
kelas; 3) Perlu ada kegiatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
dalam hal penyamaan data guru dan sekolah yang belum diberi Bimtek
Kurikulum 2013;
4. 1) Melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota pada pelaksanaan Implementasi
Kurikulum 2013 dari proses awal sampai akhir kegiatan; 2) Dinas Kab/Kota
agar memfasilitasi pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 bagi guru yang
belum dilatih dengan dana mandiri; 3) LPMP memberikan fasilitasi kegiatan
yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
pembelajaran contextual learning.
31
Gambar 3.18. Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 13 jenjang SD
IKK 11. SMP yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP
Tabel 3.19. Persentase SMP yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 60% 60% 100% 100% 100%
Grafik 3.22. Tren Capaian SMP yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
32
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. Belum semua pemangku kebijakan/ stakeholder diundang pada saat
kegiatan dimaksud.
2. Masih banyak operator yang belum paham dengan Dapodik (karena masih
baru/ ganti/ pindah).
3. Mayoritas peserta dari sekolah model membutuhkan materi pengembangan
instrumen evaluasi yang nantinya dipergunakan pada monev sekolah
imbasnya.
4. Banyak sekolah model yang menjadi sekolah rujukan tetapi belum
mendapatkan SK penunjukkannya. Bagi sekolah model yang telah menjadi
sekolah rujukan harus diganti oleh Sekolah Imbasnya.
5. Data yang diperoleh dari monev (sampling 20% dari jumlah sekolah model)
tidak bisa mendapatkan data mutu sekolah model yang dibutuhkan.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. Bimtek operator Dapodik.
2. Instrumen yang klasifikasinya lebih sederhana, sehingga pengisian oleh
sekolah imbas lebih mudah.
3. Tembusan SK Penetapan Sekolah Rujukan harus dikirimkan ke LPMP.
Sehingga tidak terjadi double counting pada pemberian dana bantahnya.
4. Monev sekolah model dilaksanakan pada seluruh sekolah model yang
menjadi binaan LPMP Jawa Timur. Selain instrumen Monev Sekolah Model
yang ada dalam juknis, disertakan Lembar Kerja Evaluasi Sekolah Model.
Gambar 3.19. Kegiatan Bimtek pencairan dana bantah sekolah model
jenjang SMP
33
IKK 12. SMP yang telah melaksanakan Kurikulum 2013
Tabel 3.20. Persentase SMP yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 40% 40% 100% 100% 100%
Grafik 3.23. Tren Capaian SMP yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. 1) Keterbatasan kuota IK pada setiap Kab/Kota, sehingga jumlah IK pada
setiap Kab/Kota berbeda dan ada Kab/Kota yang tidak terpenuhi jumlah IK
nya; 2) Tidak semua Mapel mempunyai IK di setiap Kab/Kota;
2. Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas tidak dilibatkan pada Bimtek
Pencairan Dana Bantuan Pemerintah sehingga apabila ada pertanyaan dari
sekolah tentang Laporan Keuangan, Dinas Pendidikan atau Cabang Dinas
tidak bisa menjawab.
3. 1) Keterbatasan jumlah IK yang melakukan kegiatan pendampingan, pada
Kab/Kota tertentu; 2) Pelaksanaan pendampingan bersamaan dengan
kegiatan KBM di sekolah; 3) IK yang berasal dari guru ada yang tidak
mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah (karena harus meninggalkan KBM); 4)
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
34
IK yang berasal dari pengawas saat kegiatan pendampingan bersamaan
dengan kegiatan lain seperti akreditasi sekolah, dll; 5) Guru sasaran yang di
Bimtek oleh BOE berbeda dengan yang didampingi oleh IK saat
pendampingan;
4. 1) Beberapa sekolah yang telah mendapat dana bantuan Kurikulum 2013
saat pendampingan masih ada, namun saat monitoring dan evaluasi sekolah
tersebut merger atau tutup; 2) Laporan kegiatan dan laporan keuangan dana
bantuan pemerintah banyak yang belum selesai, dikarenakan banyak induk
klaster yang kurang paham dalam menyusun laporan tersebut; 3) ada
beberapa sekolah yang belum selesai melakukan in service learning; 4)
belum semua kelas mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada jenjang SD;
5) sebagian guru yang telah di Bimtek masih belum bisa
mengimplementasikan Kurikulum 2013 seperti memancing anak untuk
bertanya, pembelajaran belum kontekstual dan sebagainya
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. 1) IK yang dilatih diharapkan menjadi instruktur di Kab/Kota masing-masing;
2) Kab/Kota yang tidak mempunyai IK pada mapel tertentu bisa mengambil
IK lintas dari Kab/Kota lain; 3) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum
2013 Jenjang SD;
2. Perlu melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas Pendidikan
dalam pelaksanaan (implementasi) Kurikulum 2013.
3. 1) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum 2013 Jenjang SD; 2) IK
yang berasal dari guru lebih paham tentang masalah teknis pembelajaran di
kelas; 3) Perlu ada kegiatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
dalam hal penyamaan data guru dan sekolah yang belum diberi Bimtek
Kurikulum 2013;
4. 1) Melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota pada pelaksanaan Implementasi
Kurikulum 2013 dari proses awal sampai akhir kegiatan; 2) Dinas Kab/Kota
agar memfasilitasi pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 bagi guru yang
belum dilatih dengan dana mandiri; 3) LPMP memberikan fasilitasi kegiatan
yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
pembelajaran contextual learning.
35
Gambar 3.20. Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 13 jenjang SMP
IKK 13. SMA yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP
Tabel 3.21. Persentase SMA yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 60% 60% 100% 100% 100%
Grafik 3.24. Tren Capaian SMA yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
36
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. Belum semua pemangku kebijakan/ stakeholder diundang pada saat
kegiatan dimaksud.
2. Masih banyak operator yang belum paham dengan Dapodik (karena masih
baru /ganti/ pindah).
3. Mayoritas peserta dari sekolah model membutuhkan materi pengembangan
instrumen evaluasi yang nantinya dipergunakan pada monev sekolah
imbasnya.
4. Banyak sekolah model yang menjadi sekolah rujukan tetapi belum
mendapatkan SK penunjukkannya. Bagi sekolah model yang telah menjadi
sekolah rujukan harus diganti oleh Sekolah Imbasnya.
5. Data yang diperoleh dari monev (sampling 20% dari jumlah sekolah model)
tidak bisa mendapatkan data mutu sekolah model yang dibutuhkan.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. Bimtek operator Dapodik.
2. Instrumen yang klasifikasinya lebih sederhana, sehingga pengisian oleh
sekolah imbas lebih mudah.
3. Tembusan SK Penetapan Sekolah Rujukan harus dikirimkan ke LPMP.
Sehingga tidak terjadi double counting pada pemberian dana bantahnya.
4. Monev sekolah model dilaksanakan pada seluruh sekolah model yang
menjadi binaan LPMP Jawa Timur. Selain instrumen monev sekolah model
yang ada dalam juknis, disertakan Lembar Kerja Evaluasi Sekolah Model.
Gambar 3.21. Kegiatan Bimtek pencairan dana bantah sekolah model
jenjang SMA
37
IKK 14. SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2013
Tabel 3.22. Persentase SMA yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 40% 40% 100% 100% 100%
Grafik 3.25. Tren Capaian SMA yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. 1) Keterbatasan kuota IK pada setiap Kab/Kota, sehingga jumlah IK pada
setiap Kab/Kota berbeda dan ada Kab/Kota yang tidak terpenuhi jumlah IK
nya; 2) Tidak semua Mapel mempunyai IK di setiap Kab/Kota;
2. Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas tidak dilibatkan pada Bimtek
Pencairan Dana Bantuan Pemerintah sehingga apabila ada pertanyaan dari
sekolah tentang Laporan Keuangan, Dinas Pendidikan atau Cabang Dinas
tidak bisa menjawab.
3. 1) Keterbatasan jumlah IK yang melakukan kegiatan pendampingan, pada
Kab/Kota tertentu; 2) Pelaksanaan pendampingan bersamaan dengan
kegiatan KBM di sekolah; 3) IK yang berasal dari guru ada yang tidak
mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah (karena harus meninggalkan KBM); 4)
IK yang berasal dari pengawas saat kegiatan pendampingan bersamaan
dengan kegiatan lain seperti akreditasi sekolah, dll; 5) Guru sasaran yang di
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
38
Bimtek oleh BOE berbeda dengan yang didampingi oleh IK saat
pendampingan;
4. 1) Beberapa sekolah yang telah mendapat dana bantuan Kurikulum 2013
saat pendampingan masih ada, namun saat monitoring dan evaluasi sekolah
tersebut merger atau tutup; 2) Laporan kegiatan dan laporan keuangan dana
bantuan pemerintah banyak yang belum selesai, dikarenakan banyak induk
klaster yang kurang paham dalam menyusun laporan tersebut;
3) ada beberapa sekolah yang belum selesai melakukan in service learning;
4) belum semua kelas mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada jenjang
SD; 5) sebagian guru yang telah di Bimtek masih belum bisa
mengimplementasikan Kurikulum 2013 seperti memancing anak untuk
bertanya, pembelajaran belum kontekstual dan sebagainya.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. 1) IK yang dilatih diharapkan menjadi instruktur di Kab/Kota masing-masing;
2) Kab/Kota yang tidak mempunyai IK pada mapel tertentu bisa mengambil
IK lintas dari Kab/Kota lain; 3) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum
2013 Jenjang SD;
2. Perlu melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas Pendidikan
dalam pelaksanaan (implementasi) Kurikulum 2013.
3. 1) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum 2013 Jenjang SD; 2) IK
yang berasal dari guru lebih paham tentang masalah teknis pembelajaran di
kelas; 3) Perlu ada kegiatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
dalam hal penyamaan data guru dan sekolah yang belum diberi Bimtek
Kurikulum 2013;
4. 1) Melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota pada pelaksanaan Implementasi
Kurikulum 2013 dari proses awal sampai akhir kegiatan; 2) Dinas Kab/Kota
agar memfasilitasi pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 bagi guru yang
belum dilatih dengan dana mandiri; 3) LPMP memberikan fasilitasi kegiatan
yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
pembelajaran contextual learning.
39
Gambar 3.22. Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 13 jenjang SMA
IKK 15. SMK yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP
Tabel 3.23. Persentase SMK yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 60% 60% 100% 100% 100%
Grafik 3.26. Tren Capaian SMK yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
40
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. Belum semua pemangku kebijakan/ stakeholder diundang pada saat
kegiatan dimaksud.
2. Masih banyak operator yang belum paham dengan Dapodik (karena masih
baru /ganti/ pindah).
3. Mayoritas peserta dari sekolah model membutuhkan materi pengembangan
instrumen evaluasi yang nantinya dipergunakan pada monev sekolah
imbasnya.
4. Banyak sekolah model yang menjadi sekolah rujukan tetapi belum
mendapatkan SK penunjukkannya. Bagi sekolah model yang telah menjadi
sekolah rujukan harus diganti oleh Sekolah Imbasnya.
5. Data yang diperoleh dari monev (sampling 20% dari jumlah sekolah model)
tidak bisa mendapatkan data mutu sekolah model yang dibutuhkan.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. Bimtek operator Dapodik.
2. Instrumen yang klasifikasinya lebih sederhana, sehingga pengisian oleh
sekolah imbas lebih mudah.
3. Tembusan SK Penetapan Sekolah Rujukan harus dikirimkan ke LPMP.
Sehingga tidak terjadi double counting pada pemberian dana bantahnya.
4. Monev sekolah model dilaksanakan pada seluruh sekolah model yang
menjadi binaan LPMP Jawa Timur. Selain instrumen monev sekolah model
yang ada dalam juknis, disertakan Lembar Kerja Evaluasi Sekolah Model.
Gambar 3.23. Kegiatan Bimtek pencairan dana bantah sekolah model
jenjang SMK
41
IKK 16. SMK yang telah melaksanakan Kurikulum 2013
Tabel 3.24. Persentase SMK yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target akhir renstra 2019
% capaian realisasi terhadap target akhir
renstra 2019 Target Realisasi %
100% 40% 40% 100% 100% 100%
Grafik 3.27. Tren Capaian SMK yang Telah Melaksanakan Kurikulum 2013
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/ kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan Rapat Koordinasi antar seksi dan subbag umum, dengan rincian
peserta Pejabat LPMP 5 orang, Bendahara 2 orang, Kaur 15 orang,
Pelaksana 18 orang, total peserta rapat sebanyak 40 orang.
Hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. 1) Keterbatasan kuota IK pada setiap Kab/Kota, sehingga jumlah IK pada
setiap Kab/Kota berbeda dan ada Kab/Kota yang tidak terpenuhi jumlah IK
nya; 2) Tidak semua Mapel mempunyai IK di setiap Kab/Kota.
2. Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas tidak dilibatkan pada Bimtek
Pencairan Dana Bantuan Pemerintah sehingga apabila ada pertanyaan dari
sekolah tentang Laporan Keuangan, Dinas Pendidikan atau Cabang Dinas
tidak bisa menjawab.
3. 1) Keterbatasan jumlah IK yang melakukan kegiatan pendampingan, pada
Kab/Kota tertentu; 2) Pelaksanaan pendampingan bersamaan dengan
kegiatan KBM di sekolah; 3) IK yang berasal dari guru ada yang tidak
mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah (karena harus meninggalkan KBM); 4)
IK yang berasal dari pengawas saat kegiatan pendampingan bersamaan
100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
TREN CAPAIAN
42
dengan kegiatan lain seperti akreditasi sekolah, dll; 5) Guru sasaran yang di
Bimtek oleh BOE berbeda dengan yang didampingi oleh IK saat
pendampingan.
4. 1) Beberapa sekolah yang telah mendapat dana bantuan Kurikulum 2013
saat pendampingan masih ada, namun saat monitoring dan evaluasi sekolah
tersebut merger atau tutup; 2) Laporan kegiatan dan laporan keuangan dana
bantuan pemerintah banyak yang belum selesai, dikarenakan banyak induk
klaster yang kurang paham dalam menyusun laporan tersebut; 3) ada
beberapa sekolah yang belum selesai melakukan in service learning; 4)
belum semua kelas mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada jenjang SD;
5) sebagian guru yang telah di Bimtek masih belum bisa
mengimplementasikan Kurikulum 2013 seperti memancing anak untuk
bertanya, pembelajaran belum kontekstual dan sebagainya.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. 1) IK yang dilatih diharapkan menjadi instruktur di Kab/Kota masing-masing;
2) Kab/Kota yang tidak mempunyai IK pada mapel tertentu bisa mengambil
IK lintas dari Kab/Kota lain; 3) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum
2013 Jenjang SD.
2. Perlu melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Cabang Dinas Pendidikan
dalam pelaksanaan (implementasi) Kurikulum 2013.
3. 1) Perlu dilakukan tambahan Bimtek IK Kurikulum 2013 Jenjang SD; 2) IK
yang berasal dari guru lebih paham tentang masalah teknis pembelajaran di
kelas; 3) Perlu ada kegiatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
dalam hal penyamaan data guru dan sekolah yang belum diberi Bimtek
Kurikulum 2013.
4. 1) Melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota pada pelaksanaan Implementasi
Kurikulum 2013 dari proses awal sampai akhir kegiatan; 2) Dinas Kab/Kota
agar memfasilitasi pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 bagi guru yang
belum dilatih dengan dana mandiri; 3) LPMP memberikan fasilitasi kegiatan
yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
pembelajaran contextual learning.
43
Gambar 3.24. Kegiatan penyegaran IK Kurikulum 13 jenjang SMK
IKK 17. Data pendidikan dasar dan menengah yang akurat, berkelanjutan, dan
terbarukan
Grafik 3.28. Data Pendidikan Dasar dan Menengah
IKK 18. Nilai Minimal SAKIP LPMP Jawa Timur
Grafik 3.29. Nilai Minimal SAKIP LPMP Jawa Timur
SD SMP SMA SMK
TAHUN 2016 19388 4585 1512 1975
TAHUN 2017 20162 4791 1582 2055
TAHUN 2018 19723 4680 1552 2009
19388
4585 1512 1975
20162
4791 1582 2055
19723
4680 1552 2009
0
5000
10000
15000
20000
25000
TAHUN 2016 TAHUN 2017
LPMP Jatim 60,02 69,77
60,02
69,77
55
60
65
70
75
44
B. REALISASI ANGGARAN
Pagu anggaran LPMP Jawa Timur dalam DIPA tahun 2018 sebesar Rp.
33.409.950.000. Dari pagu anggaran tersebut berhasil direalisasikan sebesar Rp.
125.681.522.849, dengan persentase daya serap sebesar 94,21%. Pagu tersebut di
atas digunakan untuk membiayai pencapaian 2 sasaran strategis dengan 10
indikator kinerja serta kegiatan rutin seperti Layanan Dukungan Managemen Eselon
I, Layanan Internal (Overhead), dan Layanan Perkantoran.
Berikut rincian penyerapan anggaran pada masing-masing sasaran/ indikator
kinerja.
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Anggaran Realisasi
%
Daya serap
Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
1 2 3 4 5 6 7
SD yang telah dipetakan mutunya Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya SMP yang telah dipetakan mutunya Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya SMA yang telah dipetakan mutunya Persentase SMA yang meningkat indeks efektifitasnya SMK yang telah dipetakan mutunya Persentase SMK yang meningkat indeks efektifitasnya SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP SD yang melaksanakan Kurikulum 2013 SMP yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP SMP yang melaksanakan Kurikulum 2013 SMA yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013
7.474.990.300
1.718.180.000
562.194.400
651.976.300
5.082.292.400
36.007.658.000
2.884.544.300
17.195.863.000
1.030.194.300
7.469.797.000
6.770.464.501
1.555.733.086
508.492.433
590.475.858
4.999.959.263
34.873.416.773
2.837.237.774
16.650.754.143
1.013.196.094
7.233.751.415
90.58%
90.54%
90.44%
90.56%
98.38%
96.85%
98.36%
96.83%
98.35%
96.84%
45
8 SMK yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013
1.030.194.300
9.466.307.000
1.013.402.133
9.167.171.699
98.37%
96.84%
Terwujudnya tata
kelola LPMP Jawa
Timur yang baik
Data pendidikan dasar dan
menengah akurat,
berkelanjutan dan terbarukan
Nilai minimal SAKIP LPMP
Jawa Timur
Efisiensi Anggaran
Pada tahun 2018, LPMP Jawa Timur berhasil melakukan efisiensi anggaran
sebesar Rp 5.831.842.000,-. Hasil efisiensi tersebut diperoleh dari Kegiatan Bantuan
Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 semua jenjang dan Kegiatan Bantuan
Pemerintah Sekolah Model. Anggaran hasil efisiensi digunakan untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang lebih prioritas seperti :
1. Bimtek guru sasaran tambahan seluruh jenjang.
2. Layanan penjaminan mutu pendidikan melalui Hardiknas.
3. Rapat persiapan pengembangan sekolah model SPMI dalam rangka
penguatan pendidikan karakter.
46
BAB IV PENUTUP
Selama tahun 2018, LPMP Jawa Timur berhasil melaksanakan seluruh
kegiatan untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan. Berikut ringkasan
pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.
Gambar 3.25. Capaian Indikator Kinerja LPMP Jawa Timur Tahun 2018
Grafik 3.30. Kinerja Keuangan LPMP Jawa Timur Tahun 2018
Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
antara lain:
1. Pedoman dan Juknis dari pusat seharusnya diterbitkan tepat waktu.
2. Dalam pelaksanaan kegiatan seharusnya sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, sehingga kegiatan tidak tertumpuk pada akhir tahun.
Untuk meningkatkan kinerja oranganisasi, beberapa fokus perbaikan yang
akan dilakukan ke depan antara lain:
1. Pelaksanaan evaluasi kegiatan per 3 bulan sekali perlu diintensifkan.
2. Evaluasi kegiatan diakhir tahun perlu dimaksimalkan sehingga apa yang
menjadi kekurangan tahun ini bisa diperbaiki pada tahun depan.
13%
56%
31%
Capaian <100 % Capaian =100% Capaian >100%
PAGU REALISASI
Series1 133.409.950.000 125.681.522.849
120.000.000.000
122.000.000.000
124.000.000.000
126.000.000.000
128.000.000.000
130.000.000.000
132.000.000.000
134.000.000.000
94.21%
PENGUKURAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018
LPMP JAWA TIMUR
NO. SASARAN
STRATEGIS NO. INDIKATOR KINERJA
REALISASI 2016
REALISASI 2017
TARGET 2018 REALISASI 2018 ALOKASI REALISASI %
1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
1
2
3
4
5
6
SD yang telah dipetakan mutunya Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya SMP yang telah dipetakan mutunya Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya SMA yang telah dipetakan mutunya Persentase SMA yang meningkat indeks efektifitasnya SMK yang telah dipetakan mutunya Persentase SMK yang meningkat indeks efektifitasnya SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP SD yang melaksanakan Kurikulum 2013 SMP yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP
19296
4421
1441
1852
44
4580
22
19011
75
4385
80
1406
76
1816
73
367
6962
205
19723
75
4680
80
1552
80
2055
70
372
7660
206
Sekolah
%
Sekolah
%
Sekolah
%
Sekolah
%
Sekolah
Sekolah
Sekolah
19412
80
4621
81
1527
81
2016
76
372
7660
206
98.42%
106.66%
98.73%
101.25%
98.38%
101.25%
98.10%
108.57%
100%
100%
100%
7.474.990.300
1.718.180.000
562.194.400
651.976.300
5.082.292.400
36.007.658.000
2.884.544.300
6.770.464.501
1.555.733.086
508.492.433
590.475.858
4.999.959.263
34.873.416.773
2.837.237.774
90.58%
90.54%
90.44%
90.56%
98.38%
96.85%
98.36%
7
8
SMP yang melaksanakan Kurikulum 2013 SMA yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 SMK yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013
349
11
215
11
235
1583
74
460
74
625
1884
75
659
75
802
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Sekolah
1884
75
659
75
802
100%
100%
100%
100%
100%
17.195.863.000
1.030.194.300
7.469.797.000
1.030.194.300
9.466.307.000
16.650.754.143
1.013.196.094
7.233.751.415
1.013.402.133
9.167.171.699
96.83%
98.35%
96.84%
98.37%
96.84%
2 Terwujudnya tata kelola LPMP Jatim yang baik
1
2
Data pendidikan dasar dan menengah yang akurat, berkelanjutan dan terbarukan Nilai minimal SAKIP LPMP Jatim
60.02
70
69.77
PERNYATAAN TELAHDIREVIU
LPMP Jawa TimurTAHUN ANGGARAN 2018
Kami telah mereviu laporan kinerja LPMP Jawa Timur untuk tahunanggaran 2018 sesuai pedoman reviu atas laporan kinerja. Substansiinformasi yang dimuat dalam laporan kinerja menjadi tanggungjawabmana.iemen LPMP Jawa Timur.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerjatelah disajikan secara akurat, andal, dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yangmenimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang
disajikan di dalam laporan kinerja ini.
Surabaya , Januari 2018KETUA TIIV] PEREVIU
Drs. Triantoro Widodo, MMNIP 1965041 12001 121001 /4
No Pernyataan Check ListI Format 1. Laporan kinerja telah menyajikan data penting unit
kerja2. Laporan kinerja telah menyajikan informasi target
kinerja3. Laporan kinerja telah menyajikan capaian kinerja
yang memadai4. Telah menyajikan lampiran yang mendukung informasi
pada badan laporan5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan
tl Mekanismepenyusunan
1. Laporan kinerja disusun oleh tim yang bentuk atau unitkerja yang memiliki tugas dan fungsi menyusunlaporan kinerja
2. Informasi yang disampaikan dalam laporan kinerjatelah didukung dengan data yang memadai
3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data daninformasi dari unit kerja ke tim/unit penyusun laporankinerja
4. Telah ditetapkan penanggungjawab pengumpulandata/informasi dari setiap unit kerja
5. Data/informasi yang disampaikan dalam laporankinerja telah diyakini keandalannya
ltl Siubstansi 1. Sasaran dalam laporan kinerja telah sesuaidengan
sasaran dalam perjanjian kinerjaSasaran dalam laporan kinerja telah selarasdengan rencana stategisJika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapatpenjelasan yang memadaiIKSS/IKP/lKK dalam laporan kinerja telahsesuai dengan IKSS/IKP/lKK dalam perjanjiankinerja
5. Jika butir 4 jawabannya tidak, maka terdapatpenjelasan yang memadaiTelah terdapat perbandingan data kinerja baikdengan tahun berjalan, dengan tahun lalu, tahun-tahun sebelumnya dan target akhir RenstraTerdapat uraian analisis kinerja (program/kegiatanpendukung pencapaian indikator kinerja/ hambatandan kendala/langkah antisipasi) pada setiap indikatorkinerja;Terdapat uraian tingkat pencapaian sasaransampai dengan tahun berjalan;IKSS/IKP/lKK telah cukup mengukur sasaran;IKSS/IKP/lKK telah SMART
2.
3.
4.
A
7.
9.
10.
8.