ikan pindang
DESCRIPTION
pembuatan ikan pindangTRANSCRIPT
PETUNJUK PRAKTIKUM PEMBUATAN IKAN PINDANG CARA KUKUS,
DIRENDAM LARUTAN CUKA 5 % = 10 MENIT, 20 MENIT, 30 MENIT,
METODE PENGGARAMAN KERING DAN GARAM 10 % DAN
15 % DARI BERAT IKAN
Oleh
Kelompok 1 / THP-B
1. M. Gozali 111710101014
2. Silvina A. 111710101018
3. Novidha S. N. 111710101026
4. Diannisa W. A. 111710101052
5. Edvienne Y. 111710101060
6. Putri Ajeng D. 111710101012
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
1. Judul : Pembuatan ikan pindang berbahan dasar ikan kembung
2. Pendahuluan :
Salah satu jenis industri pengolahan ikan yaitu industri pemindangan. Teknik
pemindangan sangat populer di Indonesia dan berperan dalam menyelamatkan hasil
tangkapan ikan yang mudah busuk sekaligus memberi nilai tambah pada bahan baku.
Pemindangan dilakukan dengan cara memasak atau merebus ikan dalam wadah dengan
kondisi bergaram sehingga terjadi pengurangan kadar air sampai batas waktu tertentu.
Pendapatan industri ikan pindang mencapai Rp 89 miliar/hari atau Rp 2,6 triliun/bulan
dengan rata-rata produksi 80 kg/hari oleh satu industri rumah tangga pemindangan. Proses
pemindangan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu, pemindangan garam dan pemindangan air
garam. Pemindangan air garam yaitu proses pemindangan dengan ikan yang tersusun dalam
wadah tembus air (besek, naya atau keranjang bambu) yang dicelupkan dalam larutan garam
mendidih selama kira-kira setengah sampai satu jam. Produk ini umumnya mempunyai
penampakan yang lebih bersih dan mengilap serta warna spesifik ikan masih kelihatan. Rasa
pindang air garam juga tidak terlalu asin, aroma seperti ikan rebus, tekstur lebih kenyal dan
permukaan kulit lebih lunak.
3. Tujuan :
1. Mengetahui Proses Pembuatan Pindang Berbahan Dasar Ikan Kembung
2. Mengetahui Parameter Mutu Ikan Pindang
3. Mengetahui Mutu ikan Pindang Dengan Variasi Penambahan garam
4. Prinsip Dasar Peminangan Air Garam
Prinsip Pemindangan air garam yaitu ikan ditaburi garam disusun diatas keranjang atau rak
bambu disebut “naya”. Beberapa naya diisi ikan dan disusun vertikal pada suatu kerangka
lalu dicelupkan kedalam air garam mendidih di dalam wadah yang terbuka dan lama
pembuatan relatif jauh lebih singkat daripada teknik pemindangan garam. Setelah proses
perebusan selesai, wadah di mana ikan tersusun diangkat, kemudian direndam atau disiram
dan didinginkan untuk siap didistribusikan dan dipisahkan.
5. Metodologi
5.1 Alat
Wadah
Panci perebus
Kompor
Penumbuk
Bak /pan plastic/ember
Kendil
Timbangan
Rak penirisan
Merang / daun pisang kering
5.2 Bahan
Ikan kembung
Garam
Serai
Daun salam
Kunyit
Air
6. Tahap Pengolahan :
Preparasi bahan yaitu meliputi ikan bandeng , garam, air cuka
Kemudian dilakukan penyiangan pada ikan yaitu membuang isi perut, sisik,
sirip dan insang
Selanjutnya ikan dicuci bersih , sebaiknya pencucian dengan air mengalir.
Setelah itu tiriskan ikan kembung dan susun ikan pada wadah
Kemudian ikan di kukus dalam alat pengukus
Kemudian rendam ikan bandeng dalam larutan cuka dengan konsentrasi
5% ,dengan waktu 10 menit , 20 menit dan 30 menit.
Dicuci air mengalir
Kemudian ditaburi garam dengan konsentrasi 10 % dan 15 % dari berat ikan.
Terakhir dititriskan
.
10% berat ikan
Preparasi bahan
Ditiriskan
Rendam pada larutan cuka 5 %
pencucian
Penyiangan ikan
cuci air mengalir
Taburi garam
T= 10 menit T= 20 menit T= 30 menit
20% berat ikan
Tiriskan
Ikan pindang
Parameter
Sifat Fisik
- Tekstur
Pengukuran tekstur menggunakan penetrometer. Prinsip kerja dari penetrometer adalah
mengukur kedalaman tusukan dari jarum penetrometer per bobot beban tertentu dalam waktu
tertentu (mm/g/s). Semakin dalam tusukan maka semakin lunak. Cara pengukuran tekstur
pertama siapkan pindang yang akan dilakukan pengukuran tekstur. Ukurannya sebesar
5cmx5cm. Atur beban pada penetrometer. Lalu atur jarum penunjuk skala kedalaman tusukan
dengan angka nol. Pasang waktu sesuai komoditi yang diukur. Tempatkan pindang dibawah
jarum sehingga ujung jarum menempel pada pindang tetapi tidak menusuk kulit .diamkan
selama 10 detik. Catat angka yang tertera pada penetrometer. Pencet tombol mulainya
tusukan. Baca jauhnya skala pada penetrometer. Lakukan pengukuran pada beberapa tempat
Sifat Sensoris
Uji sensoris yang dinilai yaitu aroma, kenampakan , kekenyalan yang menggunkan uji
kesukaan skoring. Uji ini untuk memberikan nilai berdasarkan nilai yang di sukai panelis.
Panelis diminta untuk memberikan nilai berdasarkan skor kesukaan yang dideteksi untuk
karakteristik sifat sensoris tertentu. Pertama siapkan sampel lalu beri angka acak selanjutnya
sajikan pada panelis. Panelis diminta untuk memberikan nilai berdasarkan skor kesukaan
yang dideteksi untuk karakteristik sifat sensoris tertentu. Lalu dilakukan penghitungan
menggunkan uji Annova.