ikan karakter - oemah erpepe · web viewpada tahap perencanaan dilakukan analisis sk/kd,...

50
1111 BAGIAN I: PANDUAN UMUM A. Latar Belakang Pasal 3 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu program utama Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka meningkatkan mutu proses dan output pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah pengembangan pendidikan karakter. Sebenarnya pendidikan karakter bukan hal yang baru dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Pada saat ini, setidak-tidaknya sudah ada dua mata pelajaran yang diberikan untuk membina akhlak dan budi pekerti peserta didik, yaitu Pendidikan Agama dan PKn. Namun demikian, pembinaan watak melalui kedua mata pelajaran tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan karena beberapa hal. Pertama, kedua mata pelajaran tersebut cenderung baru membekali pengetahuan mengenai nilai-nilai melalui materi/substansi mata pelajaran. Kedua, kegiatan pembelajaran pada kedua mata pelajaran tersebut pada umumnya belum secara memadai mendorong terinternalisasinya nilai-nilai oleh masing-masing peserta didik sehingga peserta didik berperilaku dengan karakter yang tangguh. Ketiga, menggantungkan pembentukan watak peserta didik melalui kedua mata pelajaran itu saja tidak cukup. Pengembangan karakter peserta didik perlu melibatkan lebih banyak lagi mata pelajaran, bahkan semua [Type text] PANDUAN GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU 2010 Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Upload: tranminh

Post on 03-May-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

1111

BAGIAN I: PANDUAN UMUM

A. Latar Belakang

Pasal 3 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu program utama Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka meningkatkan mutu proses dan output pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah pengembangan pendidikan karakter.

Sebenarnya pendidikan karakter bukan hal yang baru dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Pada saat ini, setidak-tidaknya sudah ada dua mata pelajaran yang diberikan untuk membina akhlak dan budi pekerti peserta didik, yaitu Pendidikan Agama dan PKn. Namun demikian, pembinaan watak melalui kedua mata pelajaran tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan karena beberapa hal. Pertama, kedua mata pelajaran tersebut cenderung baru membekali pengetahuan mengenai nilai-nilai melalui materi/substansi mata pelajaran. Kedua, kegiatan pembelajaran pada kedua mata pelajaran tersebut pada umumnya belum secara memadai mendorong terinternalisasinya nilai-nilai oleh masing-masing peserta didik sehingga peserta didik berperilaku dengan karakter yang tangguh. Ketiga, menggantungkan pembentukan watak peserta didik melalui kedua mata pelajaran itu saja tidak cukup. Pengembangan karakter peserta didik perlu melibatkan lebih banyak lagi mata pelajaran, bahkan semua mata pelajaran. Selain itu, kegiatan pembinaan kepeserta didikan dan pengelolaan sekolah dari hari ke hari perlu juga dirancang dan dilaksanakan untuk mendukung pendidikan karakter.

Merespons sejumlah kelemahan dalam pelaksanaan pendidikan akhlak dan budi pekerti yang telah diupayakan inovasi pendidikan karakter. Inovasi tersebut adalah:

[Type text]

PANDUAN GURUMATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

2010

Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajarandi Sekolah Menengah Pertama

K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N N A S I O N A L

Page 2: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

1) Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Integrasi yang dimaksud meliputi pemuatan nilai-nilai ke dalam substansi pada semua mata pelajaran dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang memfasilitasi dipraktikkannya nilai-nilai dalam setiap aktivitas pembelajaran di dalam dan di luar kelas untuk semua mata pelajaran.

2) Pendidikan karakter juga diintegrasikan ke dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan kepeserta didikan.

3) Selain itu, pendidikan karakter dilaksanakan melalui kegiatan pengelolaan semua urusan di sekolah yang melibatkan semua warga sekolah.

Pelaksanaan pendidikan karakter secara terpadu di dalam semua mata pelajaran (sebagaimana dimaksud oleh butir 1 di atas) merupakan hal yang baru bagi sebagain besar SMP di Indonesia. Oleh karena itu, dalam rangka membina pelaksanaan pendidikan karakter secara terpadu di dalam seluruh mata pelajaran, perlu disusun panduan pelaksanaan pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam pembelajaran di SMP, terutama ketika guru menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE).

B. Pengertian Pendidikan Karakter Terintegrasi di dalam Pembelajaran

Yang dimaksud dengan pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.

C. Strategi Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

Integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran.

1. Perencanaan integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran

Page 3: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Pada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar.

Analisis SK/KD dilakukan untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang secara substansi dapat diintegrasikan pada SK/KD yang bersangkutan. Perlu dicatat bahwa identifikasi nilai-nilai karakter ini tidak dimaksudkan untuk membatasi nilai-nilai yang dapat dikembangkan pada pembelajaran SK/KD yang bersangkutan.

Pengembangan silabus dapat dilakukan dengan merevisi silabus yang telah dikembangkan dengan menambah komponen (kolom) karakter tepat di sebelah kanan komponen (kolom) Kompetensi Dasar. Pada kolom tersebut diisi nilai(-nilai) karakter yang hendak diintegrasikan dalam pembelajaran. Nilai-nilai yang diisikan tidak hanya terbatas pada nilai-nilai yang telah ditentukan melalui analisis SK/KD, tetapi dapat ditambah dengan nilai-nilai lainnya yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran (bukan lewat substansi pembelajaran). Setelah itu, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, dan/atau teknik penilaian, diadaptasi atau dirumuskan ulang menyesuaikan karakter yang hendak dikembangkan.

Sebagaimana langkah-langkah pengembangan silabus, penyusunan RPP dalam rangka pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran dilakukan dengan cara merevisi RPP yang telah ada. Pertama-tama rumusan tujuan pembelajaran direvisi/diadaptasi. Revisi/adaptasi tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) rumusan tujuan pembelajaran yang telah ada direvisi hingga satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif dan psikomotorik, tetapi juga karakter, dan (2) ditambah tujuan pembelajaran yang khusus dirumuskan untuk karakter.

Ke dua, pendekatan/metode pembelajaran diubah (bila diperlukan) agar pendekatan/metode yang dipilih selain memfasilitasi peserta didik mencapai pengetahuan dan keterampilan yang ditargetkan, juga mengembangkan karakter. Ketiga, langkah-langkah pembelajaran direvisi. Kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam setiap langkah/tahap pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup), direvisi dan/atau ditambah agar sebagian atau seluruh kegiatan pembelajaran pada setiap tahapan memfasilitasi peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang ditargetkan dan mengembangkan karakter. Prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran aktif yang selama ini digalakkan aplikasinya oleh Direktorat PSMP sangat efektif mengembangkan karakter peserta didik.

Page 4: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Ke tiga, bagian penilaian direvisi. Revisi dilakukan dengan cara mengubah dan/atau menambah teknik-teknik penilaian yang telah dirumuskan. Teknik-teknik penilaian dipilih sehingga secara keseluruhan teknik-teknik tersebut mengukur pencapaian peserta didik dalam kompetensi dan karakter. Di antara teknik-teknik penilaian yang dapat dipakai untuk mengetahui perkembangan karakter adalah observasi, penilaian antar teman, dan penilaian diri sendiri. Nilai dinyatakan secara kualitatif, misalnya:

BT: Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator).

MT: Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).

MB: Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

MK: Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

Ke empat, bahan ajar disiapkan. Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada proses pembelajaran. Banyak guru yang mengajar dengan semata-mata mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-kegiatan pembelajaran (task) yang telah dirancang oleh penulis buku ajar, tanpa melakukan adaptasi yang berarti.

Melalui program Buku Sekolah Elektronik atau buku murah, dewasa ini pemerintah telah membeli hak cipta sejumlah buku ajar dari hampir semua mata pelajaran yang telah memenuhi kelayakan pemakaian berdasarkan penilaian BSNP dari para penulis/penerbit. Guru wajib menggunakan buku-buku tersebut dalam proses pembelajaran.

Walaupun buku-buku tersebut telah memenuhi sejumlah kriteria kelayakan - yaitu kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafika – bahan-bahan ajar tersebut masih belum secara memadai mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. Apabila guru sekedar mengikuti atau melaksanakan pembelajaran dengan berpatokan pada kegiatan-kegiatan pembelajaran pada buku-buku tersebut, pendidikan karakter secara memadai belum berjalan. Oleh karena itu, sejalan dengan apa yang telah dirancang pada silabus dan RPP yang berwawasan pendidikan karakter, bahan ajar perlu

Page 5: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

diadaptasi. Adaptasi yang paling mungkin dilaksanakan oleh guru adalah dengan cara menambah kegiatan pembelajaran yang sekaligus dapat mengembangkan karakter. Cara lainnya adalah dengan mengadaptasi atau mengubah kegiatan belajar pada buku ajar yang dipakai. Selain itu, adaptasi dapat dilakukan dengan merevisi substansi pembelajarannya.

Sebuah kegiatan belajar (task), baik secara eksplisit atau implisit terbentuk atas enam komponen. Komponen-komponen yang dimaksud adalah:

1) Tujuan2) Input3) Aktivitas4) Pengaturan (Setting)5) Peran guru6) Peran peserta didik

Dengan demikian, perubahan/adaptasi kegiatan belajar yang dimaksud menyangkut perubahan pada komponen-komponen tersebut.

Secara umum, kegiatan belajar yang potensial dapat mengembangkan karakter peserta didik memenuhi prinsip-prinsip atau kriteria berikut.

1. Tujuan

Dalam hal tujuan, kegiatan belajar yang menanamkan nilai adalah apabila tujuan kegiatan tersebut tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga sikap. Oleh karenanya, guru perlu menambah orientasi tujuan setiap atau sejumlah kegiatan belajar dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu, misalnya kejujuran, rasa percaya diri, kerja keras, saling menghargai, dan sebagainya.

2. Input

Input dapat didefinisikan sebagai bahan/rujukan sebagai titik tolak dilaksanakannya aktivitas belajar oleh peserta didik. Input tersebut dapat berupa teks lisan maupun tertulis, grafik, diagram, gambar, model, charta, benda sesungguhnya, film, dan sebagainya. Input yang dapat memperkenalkan nilai-nilai adalah yang tidak hanya menyajikan materi/pengetahuan, tetapi yang

Page 6: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

juga menguraikan nilai-nilai yang terkait dengan materi/pengetahuan tersebut.

3. Aktivitas

Aktivitas belajar adalah apa yang dilakukan oleh peserta didik (bersama dan/atau tanpa guru) dengan input belajar untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar yang dapat membantu peserta didik menginternalisasi nilai-nilai adalah aktivitas-aktivitas belajar aktif yang antara lain mendorong terjadinya autonomous learning dan bersifat learner-centered. Pembelajaran yang memfasilitasi autonomous learning dan berpusat pada peserta didik secara otomatis akan membantu peserta didik memperoleh banyak nilai. Contoh-contoh aktivitas belajar yang memiliki sifat-sifat demikian antara lain diskusi, eksperimen, pengamatan/observasi, debat, presentasi oleh peserta didik, dan mengerjakan proyek.

4. Pengaturan (Setting)

Pengaturan (setting) pembelajaran berkaitan dengan kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan, berapa lama, apakah secara individu, berpasangan, atau dalam kelompok. Masing-masing setting berimplikasi terhadap nilai-nilai yang terdidik. Setting waktu penyelesaian tugas yang pendek (sedikit), misalnya akan menjadikan peserta didik terbiasa kerja dengan cepat sehingga menghargai waktu dengan baik. Sementara itu kerja kelompok dapat menjadikan peserta didik memperoleh kemampuan bekerjasama, saling menghargai, dan lain-lain.

5. Peran guru

Peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Pernyataan eksplisit peran guru pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap peran guru pada kebanyakan kegiatan pembelajaran apabila buku guru tidak tersedia.

Peran guru yang memfasilitasi diinternalisasinya nilai-nilai oleh peserta didik antara lain guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik. Mengutip ajaran Ki Hajar Dewantara, guru yang dengan efektif dan efisien mengembangkan karakter peserta didik adalah mereka yang ing ngarsa sung tuladha (di depan guru berperan sebagai teladan/memberi contoh), ing madya mangun karsa (di tengah-

Page 7: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

tengah peserta didik guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan mereka), tut wuri handayani (di belakang guru memberi daya semangat dan dorongan bagi peserta didik).

6. Peran peserta didik

Seperti halnya dengan peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar, peran peserta didik biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit juga. Pernyataan eksplisit peran peserta didik pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap peran peserta didik pada kebanyakan kegiatan pembelajaran.

Agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi peduli, dan menginternalisasi karakter, peserta didik harus diberi peran aktif dalam pembelajaran. Peran-peran tersebut antara lain sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek, dsb.

2. Pelaksanaan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter yang ditargetkan. Sebagaimana disebutkan di depan, prinsip-prinsip Contextual Teaching and Learning disarankan diaplikasikan pada semua tahapan pembelajaran karena prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sekaligus dapat memfasilitasi terinternalisasinya nilai-nilai. Selain itu, perilaku guru sepanjang proses pembelajaran harus merupakan model pelaksanaan nilai-nilai bagi peserta didik. Diagram 1.1. berikut menggambarkan penanaman karakter melalui pelaksanaan pembelajaran.

Diagram 1.1: Penanaman Karakter melalui Pelaksanaan Pembelajaran

I N T E R V E N S IC o n t e x t u a l T e a c h i n g a n d L e a r n i n g

H A B I T U A S I

Pendahuluan

Inti:EksplorasiElaborasiKonfirmasi

Penutup

Page 8: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

D. Nilai-nilai Karakter untuk SMP

Ada banyak nilai (80 butir) yang dapat dikembangkan pada peserta didik. Menanamkan semua butir nilai tersebut merupakan tugas yang sangat berat. Oleh karena itu perlu dipilih nilai-nilai tertentu sebagai nilai utama yang penanamannya diprioritaskan. Untuk tingkat SMP, nilai-nilai utama tersebut disarikan dari butir-butir SKL, yaitu:

1. KereligiusanPikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.

2. KejujuranPerilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.

3. KecerdasanKemampuan seseorang dalam melakukan suatu tugas secara cermat tepat dan tepat

4. KetangguhanSikap dan perilaku pantang menyerah atau tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehingga mampu mengatasi kesulitan untuk mencapai tujuan.

5. KedemokratisanCara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

6. Kepedulian Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

7. KemandirianSikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan tugas-tugas.8. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.

9. Keberanian Mengambil risiko

Page 9: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Kesiapan menerima risiko/akibat yang mungkin timbul dari tindakan nyata.

10. Berorientasi Pada tindakanKemampuan untuk mewujudkan gagasan menjadi tindakan nyata

11. KepemimpinanKemampuan mengarahkan dan mengajak individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dengan berpegang pada asas-asas kepemimpinan berbasis budaya bangsa.

12. Kerja kerasPerilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

13. Tanggung jawabSikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.

14. Gaya hidup sehatSegala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam

menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

15. Kedisiplinan Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

16. Percaya diriSikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

17. Keingin tahuanSikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

18. Cinta ilmuCara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

19. Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lainSikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

20. Kepatuhan pada aturan-aturan sosialSikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.

21. Menghargai karya dan prestasi orang lainSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

22. Kesantunan

Page 10: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

23. NasionalismeCara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

24. Menghargai keberagamanSikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

Di antara butir-butir nilai tersebut di atas, enam butir dipilih sebagai nilai-nilai pokok sebagai pangkal tolak pengembangan, yaitu:

1. Religius2. Jujur3. Cerdas4. Tangguh5. Peduli6. Demokratis

Keenam butir nilai tersebut ditanamkan melalui semua mata pelajaran dengan intensitas penanaman lebih dibandingkan penanaman nilai-nilai lainnya.

E. Pemetaan Nilai-nilai Karakter untuk Integrasi dalam Mata Pelajaran

Apabila semua nilai tersebut di atas harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada setiap mata pelajaran, penanaman nilai menjadi sangat berat. Oleh karena itu perlu dipilih sejumlah nilai utama sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya pada setiap mata pelajaran. Dengan kata lain, tidak setiap mata pelajaran diberi integrasi semua butir nilai tetapi beberapa nilai utama saja walaupun tidak berarti bahwa nilai-nilai yang lain tersebut tidak diperkenankan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tersebut. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai utama tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Tabel 1.1 menyajikan contoh distribusi nilai-nilai pokok dan utama ke dalam semua mata pelajaran.

Mata Pelajaran

Nilai Utama

1. Pendidikan Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, santun,

Page 11: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Agama disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras

2. PKn Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, nasionalis, patuh pada aturan sosial, menghargai keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

3. Bahasa Indonesia

Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis

4. Matematika Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis, kritis, kerja keras, ingin tahu, mandiri, percaya diri

5. IPS Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras

6. IPA Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, cinta ilmu

7. Bahasa Inggris

Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial

8. Seni Budaya

Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin

9. Penjasorkes Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain

10.TIK/ Keterampilan

Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain

11.Muatan Lokal

Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis

Tabel 1.1. Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke dalam Mata Pelajaran

Page 12: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

F. Pembelajaran yang Mengembangkan Karakter

Sebagaimana disebutkan di depan, integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Di antara prinsip-prinsip yang dapat diadopsi dalam membuat perencanaan pembelajaran (merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus, RPP, dan bahan ajar), melaksanakan proses pembelajaran, dan evaluasi yang mengembangkan karakter adalah prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang selama ini telah diperkenalkan kepada guru, termasuk guru-guru SMP seluruh Indonesia sejak 2002.

Pada dasarnya pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru dalam mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata peserta didik, dan memotivasi peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan mereka. Pembelajaran kontekstual menerapkan sejumlah prinsip belajar. Prinsip-prinsip tersebut secara singkat dijelaskan berikut ini.

1. Konstruktivisme (Constructivism)

Konstrukstivisme adalah teori belajar yang menyatakan bahwa orang menyusun atau membangun pemahaman mereka terhadap sesuatu berdasarkan pengalaman-pengalaman baru dan pengetahuan awal dan kepercayaan mereka.

Pemahaman konsep yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman belajar otentik dan bermakna; guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk mendorong aktivitas berpikirnya. Pembelajaran dikemas menjadi proses ‘mengkonstruksi’ bukan ‘menerima’ pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, peserta didik membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran dirancang dalam bentuk peserta didik bekerja, praktik mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis karangan, mendemonstrasikan, menciptakan gagasan, dan sebagainya.

Tugas guru dalam pembelajaran konstruktivis adalah memfasilitasi proses pembelajaran dengan:

(a) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi peserta didik,(b) memberi kesempatan peserta didik menemukan dan menerapkan

idenya sendiri,

Page 13: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

(c) menyadarkan peserta didik agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.

Penerapan teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain berfikir kritis dan logis, mandiri, cinta ilmu, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, bertanggung jawab, dan percaya diri.

2. Bertanya (Questioning)

Penggunaan pertanyaan untuk menuntun berpikir peserta didik lebih baik daripada sekedar memberi peserta didik informasi untuk memperdalam pemahaman peserta didik. Peserta didik belajar mengajukan pertanyaan tentang fenomena, belajar bagaimana menyusun pertanyaan yang dapat diuji, dan belajar untuk saling bertanya tentang bukti, interpretasi, dan penjelasan. Pertanyaan digunakan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir peserta didik.

Dalam pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk:

(a) menggali informasi, baik teknis maupun akademis(b) mengecek pemahaman peserta didik(c) membangkitkan respon peserta didik(d) mengetahui sejauh mana keingintahuan peserta didik(e) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui peserta didik(f) memfokuskan perhatian peserta didik pada sesuatu yang dikehendaki guru(g) menyegarkan kembali pengetahuan peserta didik

Pembelajaran yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun peserta didik mencapai tujuan belajar dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain berfikir kritis dan logis, rasa ingin tahu, menghargai pendapat orang lain, santun, dan percaya diri.

3. Inkuiri (Inquiry)

Inkuiri adalah proses pembelajaran yang diawali dengan pengamatan dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut didapat melalui siklus menyusun hipotesis, mengembangkan cara pengujian hipotesis, membuat pengamatan, dan menyusun teori serta konsep yang berdasar pada data dan pengetahuan.

Langkah-langkah kegiatan inkuiri:

Page 14: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

a) merumuskan masalah (dalam mata pelajaran apapun)b) Mengamati atau melakukan observasic) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,

bagan, tabel, dan karya laind) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,

teman sekelas, guru, atau yang lain

Pembelajaran yang menerapkan prinsip inkuiri dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain berfikir kritis, logis, kreatif, dan inovatif, rasa ingin tahu, menghargai pendapat orang lain, santun, jujur, dan tanggung jawab.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Masyarakat belajar adalah sekelompok peserta didik yang terikat dalam kegiatan belajar agar terjadi proses belajar lebih dalam. Semua peserta didik harus mempunyai kesempatan untuk bicara dan berbagi ide, mendengarkan ide peserta didik lain dengan cermat, dan bekerjasama untuk membangun pengetahuan dengan teman di dalam kelompoknya. Konsep ini didasarkan pada ide bahwa belajar secara bersama lebih baik daripada belajar secara individual.

Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Kegiatan saling belajar ini bisa terjadi jika tidak ada pihak yang dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk bertanya, tidak ada pihak yang menganggap paling tahu. Semua pihak mau saling mendengarkan.

Praktik masyarakat belajar terwujud dalam:(a) Pembentukan kelompok kecil(b) Pembentukan kelompok besar(c) Mendatangkan ‘ahli’ ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, petani,

polisi, dan lainnya)(d) Bekerja dengan kelas sederajat(e) Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya(f) Bekerja dengan masyarakat

Penerapan prinsip masyarakat belajar di dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain kerjasama, menghargai pendapat orang lain, santun, demokratis, patuh pada turan sosial, dan tanggung jawab.

Page 15: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

5. Pemodelan (Modeling)

Pemodelan adalah proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja, dan belajar. Pemodelan tidak jarang memerlukan peserta didik untuk berpikir dengan mengeluarkan suara keras dan mendemonstrasikan apa yang akan dikerjakan peserta didik. Pada saat pembelajaran, sering guru memodelkan bagaimana agar peserta didik belajar. Guru menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu untuk mempelajari sesuatu yang baru. Guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan peserta didik.

Contoh praktik pemodelan di kelas:

a) Guru olah raga memberi contoh berenang gaya kupu-kupu di hadapan peserta didik

b) Guru PKn mendatangkan seorang veteran kemerdekaan ke kelas, lalu peserta didik diminta bertanya jawab dengan tokoh tersebut

c) Guru Geografi menunjukkan peta jadi yang dapat digunakan sebagai contoh peserta didik dalam merancang peta daerahnya

d) Guru Biologi mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan

Pemodelan dalam pembelajaran antara lain dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, menghargai orang lain, dan rasa percaya diri.

6. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan agar peserta didik memikirkan kembali apa yang telah mereka pelajari dan lakukan selama proses pembelajaran untuk membantu mereka menemukan makna personal masing-masing. Refleksi biasanya dilakukan pada akhir pembelajaran antara lain melalui diskusi, tanya-jawab, penyampaian kesan dan pesan, menulis jurnal, saling memberi komentar karya, dan catatan pada buku harian.

Refleksi dalam pembelajaran antara lain dapat menumbuhkan kemampuan berfikir logis dan kritis, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri, dan menghargai pendapat orang lain.

7. Penilaian otentik (Authentic assessment)

Penilaian autentik sesungguhnya adalah suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif. Berbagai metode tersebut memungkinkan peserta didik dapat mendemonstrasikan kemampuannya untuk menyelesaikan tugas-tugas, memecahkan masalah, atau mengekspresikan pengetahuannya dengan

Page 16: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah. Berbagai simulasi tersebut semestinya dapat mengekspresikan prestasi (performance) yang ditemui di dalam praktek dunia nyata seperti tempat kerja. Penilaian autentik seharusnya dapat menjelaskan bagaimana peserta didik menyelesaikan masalah dan dimungkinkan memiliki lebih dari satu solusi yang benar. Strategi penilaian yang cocok dengan kriteria yang dimaksudkan adalah suatu kombinasi dari beberapa teknik penilaian.

Penilaian autentik dalam pembelajaran dapat mengembangkan berbagai karakter antara lain kejujuran, tanggung jawab, menghargai karya dan prestasi orang lain, kedisiplinan, dan cinta ilmu.

G. Penggunaan BSE untuk Pendidikan Karakter

1. Potensi penggunaan BSE dalam pendidikan karakter

Buku-buku pelajaran SMP yang telah masuk dalam daftar BSE memenuhi kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafika. Dalam hal isi, setiap BSE memuat semua SK/KD sebagaimana ditetapkan melalui Permen Diknas 22/2006 dengan cakupan dan kedalaman pembahasan yang memadai. Selanjutnya isi/materi disajikan dan/atau dibelajarkan melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Banyak di antara kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pelaku pembelajaran yang aktif. Bahasa untuk menyajikan materi merupakan bahasa Indonesia yang baku, sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik SMP, dan gagasan/pesan disajikan secara koheren. Dari sisi grafika, BSE memenuhi berbagai ketentuan kegrafikaan. Selain itu, BSE pada umumnya tidak bias gender, mengembangkan keberagaman/kebhinekaan, serta jiwa kewirausahaan.

Memperhatikan cirri-ciri tersebut di atas, BSE memiliki potensi yang sangat besar untuk digunakan mengembangkan karakter peserta didik secara terpadu dalam pembelajaran. Hanya dengan melakukan sejumlah revisi, buku-buku tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan pendidikan karakter secara terintegrasi dalam pembelajaran.

2. Strategi umum penggunaan BSE untuk pendidikan karakter

Di depan disebutkan bahwa BSE memiliki potensi yang sangat besar untuk digunakan mengembangkan karakter peserta didik secara terpadu dalam pembelajaran. Dengan melakukan adaptasi seperlunya, buku-buku pelajaran yang telah masuk daftar BSE akan

Page 17: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

dengan efektif memfasilitasi peserta didik memperoleh pengetahuan, mengembangkan keterampilan/kecakapan, dan membangun karakter. Berikut empat jenis adaptasi yang dapat dilakukan. Adaptasi jenis a, b, c, dan d berturut-turut dari yang paling dianjurkan ke yang kurang dianjurkan.

a. Adaptasi lengkap sebelum pembelajaran dilaksanakan

Adaptasi jenis ini melibatkan revisi dalam tiga aspek sekaligus, yaitu isi, kegiatan pembelajaran, dan teknik evaluasi dari bahan ajar. Revisi (misalnya penambahan isi, reformulasi dan/atau penambahan kegiatan pembelajaran, penambahan dan/atau perubahan teknik evaluasi) dilakukan secara tertulis pada bahan ajar yang direvisi. Setelah revisi selesai bahan ajar tersebut dicetak dan diberikan kepada peserta didik.

b. Adaptasi sebagian/parsial sebelum pembelajaran dilaksanakan

Adaptasi jenis ini melibatkan revisi dalam satu atau dua dari tiga aspek berikut: isi, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi dari bahan ajar. Revisi (misalnya penambahan isi, atau reformulasi dan/atau penambahan kegiatan pembelajaran, penambahan dan/atau perubahan teknik evaluasi) dilakukan secara tertulis pada bahan ajar yang direvisi. Setelah revisi selesai bahan ajar tersebut dicetak dan diberikan kepada peserta didik.

c. Adaptasi sebagian/parsial sebelum pembelajaran dilaksanakan

Adaptasi jenis ini melibatkan revisi dalam satu atau dua dari tiga aspek berikut: isi, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi dari bahan ajar. Guru membuat sejumlah adaptasi (misalnya penambahan isi, perubahan atau penambahan kegiatan pembelajaran, penambahan atau perubahan teknik penilaian) secara tertulis tetapi pada lembar terpisah, tidak menyatu dengan bahan ajar. Catatan-catatan pada lembar-lembar terpisah tersebut digunakan oleh guru selama proses pembelajaran.

d. Adaptasi sebagian/parsial selama pembelajaran dilaksanakan (isi dan/atau kegiatan pembelajaran dan/atau evaluasi)

Adaptasi jenis ini mencakup revisi dalam satu atau dua dari tiga aspek berikut: isi, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi dari bahan ajar. Guru membuat sejumlah adaptasi (misalnya penambahan isi, perubahan atau penambahan kegiatan

Page 18: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

pembelajaran, penambahan atau perubahan teknik penilaian) secara spontan selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 19: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

BAGIAN IIPANDUAN KHUSUS

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

A. Nilai-nilai Karakter untuk mata pelajaran pendidikan agama Hindu

Sebelum menguraikan nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu (PAH). Ada dua hal yang perlu diketahui oleh guru agama Hindu yaitu ciri umum PAH dan syarat guru yang akan bertugas menanamkan nilai-nilai karakter :

1. Ciri-ciri umum PAHa. Isi PAH di SMP terjabarkan dari sumber pokok ajaran agama Hindu

yakni Sruti, Smerti, Acara, Sadacara dan Atmanastutib. PAH merupakan kelompok mata pelajaran pokok yang bertujuan

untuk mengembangkan kepribadian dan moral peserta didikc. Cabang ilmu pengetahuan yang harus dipelajari oleh peserta didik

yaitu para Vidya (ilmu pengetahuan tentang Brahman dan Atman) dan Apara Vidya (ilmu pengetahuan keduniawian), keduanya tidak bisa dipisahkan. Barang siapa memisahkan kedua cabang ilmu pengetahuan itu dianggap tidak tahu kehidupan.

d. Mempelajari agama Hindu tujuannya bukan sekedar tahu dan hafal tentang Hindu melainkan untuk menjadikan ajaran agama sebagai penuntun dalam menjalani hidup sehingga hidup menjadi bermakna

e. Ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan agama Hindu. Tahapan pertama disebut Sravana. Sravana artinya dengan menggunakan mata dan telinga peserta didik belajar untuk memperoleh pengetahuan (kognitif), Tahap

Page 20: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

kedua manana atau tahapan perenungan yaitu menginternalkan pengetahuan yang diperoleh. Tahapan ketiga sebagai tahapan terakhir adalah Nididhyasana yaitu mengamalkan pengetahuan yang diperoleh dalam hidup sehari-hari. Hal ini merupakan gambaran atau cerminan bahwa PAH tidak hanya berfungsi mengembangkan aspek kognitif saja tetapi juga mengembangkan aspek apektif dan psikomotorik peserta didik.

f. PAH dikembangkan dari tiga kerangka pokok agama Hindu yaitu Tattwa, Susila, dan Ritual.

g. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAH adalah untuk menjadikan peserta didik manusia unggul atau manusia berkualitas mulia yaitu manusia yang berhati nurani, cerdas, dan terampil)

2. Guru yang menanamkan pendidikan nilai-nilai karakter.Guru agama Hindu yang menanamkan nilai-nilai karakter seyogianya mencermati hal hal sebagai berikut :a. Pada umumnya anak-anak dalam semua usia mempunyai satu hal

yang sama, mereka menutup telinganya untuk nasehat dan membuka matanya untuk teladan. Hal ini mengingatkan para guru bahwa guru tidak dibenarkan mendidik dengan kata-kata semata, tetapi didiklah anak dengan keteladanan

b. Guru sebaiknya menganggap dan memfokuskan peserta didik sebagai anaknya sendiri, penuh kasih saying dan perhatian.

c. Hal-hal yang dipelajari dengan senang hati tidak akan dilupakan. Hal ini menuntut guru agar proses pembelajaran berlangsung dalam suasana riang, menarik dan menantang. Bagi guru hal ini berarti bahwa guru tidak boleh seperti kumputer bertindak mekanik-statik melainkan menjadikan dirinya sebagai seorang composer penuh kreasi.

Page 21: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

d. Guru adalah murid sejati, artinya pribadi yang selalu ingin tahu lebih-lebih dengan hal-hal yang sama sekali baru.

Pada bagian pertama buku ini sudah di uraikan nilai – nilai karakter yang akan di tanamkan agar bisa dimiliki dan di praktekkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari hari nya melalui semua mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Masing – masing mata pelajaran memiliki nilai – nilai karakter utama dan nilai karakter pokok. Untuk mata pelajaran agama Hindu nilai- nilai karakter utama yang akan di tanamkan meliputi 17 nilai yaitu ; kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, tanggung jawab, kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan, cinta ilmu, keingin tahuan, percaya diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan sosial, gaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, dan kerja keras. Keseluruhan nilai karakter ini digolongkan ke dalam nilai – nilai Karakter Utama yang dikembangkan berpangkal tolak dari 6 ( enam ) Nilai Karakter Pokok.Yaitu, kerelegiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian dan ke demokratisan.

Adapun deskripsi dan indikator – indikator Nilai – Nilai Karakter Utama di atas adalah;

No Nilai Karakter Deskripsi Indikatornya1. 2. 3. 4.1. Kereligiusan Pikiran , perkataan

dan tindakan seseorang , yang di upayakan selalu berdasarkan pada nilai – nilai Ketuhanan / atau ajaran agamanya

1. Satunya pikiran ucapan Dan tindakan (Trikaya Parisuda)

2. Menjalankan perintah agama

3. Menghindarkan diri dari perbuatan tercela

Page 22: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

4. Suka Bertirta Yatra5. Taat dan tertib

bersembahnyang

2. Kejujuran Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkata an, tindakan, baik terhadap diri dan pihak orang lain.

1. Tulus dalam pikiran , ucapan dan tindakan.

2. Tidak berpura – pura3. Memaparkan /

menginformasikan sesuatu sepeti apa adanya.

4. Tidak mengambil milik orang lain baik dengan cara halus maupun cara kasar.

3. Kecerdasan Kemampuan seseorang dalam melakukan suatu tugas secara cermat , Tepat dan Cepat.

1. Mempunyai Wiweka atau kemampuan membedakan baik buruk, benar – salah

2. Daya tangkapnya cepat

3. Mengambil keputusan tepat sasaran

4. Dapat menjawab pertanya an dengan baik dan benar

5. Daya ingatnya kuat6. Cepat dalam

Page 23: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

merespon pemecahan masalah.

4. Ketangguhan Sikap dan perilaku pantang menyerah atau tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehingga mampu mengatasi kesulitan untuk mencapai tujuan.

1. Tidak mudah putus asa mengahadapi berbagai persoalan.

2. Kuat dan tabah dalam menghadapi Coba an dan tantangan hidup

3. Bermental baja, untuk bisa keluar dari masalah

4. Siap menerima kegagalan dan berusaha menanggulangi

5. Tidak menyerah terhdap ketentuan nasib.

5. Kedemokratisan

Sikap dan perilaku yang mencerminkan kesediaan untuk menerima perbedaan atau setuju dalam perbedaan.

1. Mengutamakan kebersamaan

2. Menerima ide gagasan, tanggapa dan pendapat orang lain untuk penyempurna an.

3. Tidak memaksakan kehendak.

Page 24: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

4. Menghargai keputusan orang lain walaupun belum sejalan dengan keinginan nya.

5. Berdemokrasi dengan baik dan tidak mendominasi suasana.

6. Kepedulian Sikap dan perilaku yang mengindahkan memperhatikan dan menghargai sesama, lingkungan dan diri sendiri yang dinyatakan dalam ucapan dan tindakan yang menuju ke arah kebaikan.

1. Tanggap akan lingkungan

2. Bersimpati terhadap orang yang sedang menderita

3. Mengingatkan orang lain jika dalam kea da an berbahaya

4. Menjaga kebersihan rumah sekolah dan sekeliling

5. Hemat dalam menggunakan air dan listrik

6. Membatasi keinginan.

7. Kesantunan Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata

Pikiran , perkata an dan perbuatan nya di landasi

Page 25: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

bahasa maupun tata perilaku nya kepada semua orang.

kasih1. Berpikir positif2. Berkata yang lemah

lembut3. Bertindak yang sesuai

dengan norma kesopanan

4. Menghormati orang lain

5. Menghormati orang yang lebih tua

6. Tidak congkak

8. Kedisiplinan Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

1. Selalu tepat waktu2. Tidak suka melanggar

tatatertib rumah , sekolah dan masyarakat

3. Tidak tergoda dengan hal – hal yang tidak perlu danmerugikan.

9. Tanggung jawab

Kewajiban menanggung segala akibat terhadap tugas atu pekerja an

1. Taat pada hukum Tuhan

2. Taat melaksanakan hukum negara

3. Taat pada peraturan sekolah rumah tangga dan at uran

Page 26: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

sosialMelaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang siswa.

4. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang siswa.

5. Menjaga lingkungan tetap rapi , bersih dan lestari.

6. Berani menanggung resiko dari segala perbuatan nya.

7. Taat dan patuh pada perintah orang Tua dan Guru.

8. Melaksanakan tugas sampai selesai.

10. Cinta ilmu Cara berpikir bersikap dan berbuat yang menunjukan kesetia an , kepedulian dan pengharga an yang tinggi terhadap pengetahuan

1. Mempunyai kegemaran membaca buku termasuk buku agama.

2. Merawat buku yang dimiliki.

3. Senang mencari Informasi yang baru dari berbagai sumber

Page 27: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

belajar.4. Bercita Cita tinggi

11. Keingin tahuan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajari, dilihat, dan di dengar nya.

1. Tidak merasa puas jika belum terungkap apa yang ingin di ketahui.

2. Suka bertanya kepada orang lain.

3. Suka memberi informasi dari berbagai media

4. Suka merenung.

12. Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapai setiap keinginan dan harapannya

1. Merasa senang dengan keadaannya.

2. Tidak kehilangan harga diri dihadapan orang lain.

3. Mempunyai kemandirian

4. Tidak ragu dalam mengambil keputusan

13. Menghargai keberagaman

Sikap memberikan respek atau hormat terhadap berbagai macam hal baik

1. Mengakui adanya perbedaan dalam berbagai hal.

2. Menghormati pilihan

Page 28: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

yang berbentuk fisik ,sifat, adat, budaya suku dan agama.

orang dalam beragama

3. Menjalankan aktivitas keagamaan tanpa mengganggu orang lain.

4. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

14. Kepatuhan terhadap aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan aturan berkena an dengan masyarakat dan kepentingan umum

1. Mengikuti kegiatan yang ada pada lingkungan nya.

2. Tidak mementingkan diri sendiri.

3. Tidak melanggar kepentingan umum.

15. Gaya hidup sehat

Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

1. Berlatih yoga dan senam setiap hari.

2. Makan dan minum tidak berlebihan

3. Mengatur menu yang menyehatkan / vegetarian.

4. Beristirahat yang cukup.

5. Menjauhi merokok6. Pantang pada miras

Page 29: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

dan narkoba.

16. Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik / hak diri serta tugas / kewajiban diri sendiri serta orang lain.

1. Mencintai keadilan2. Mendahulukan

kewajiban daripada hak.

3. Menjalankan kewajiban dengan baik

4. Tidak merampas hak- hak orang lain.

5. Memberikan kesempatan orang lain untuk melaksanakan kewajiban nya.

17. Kerja keras Perilaku yang menunjukan upaya sunguh sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tuga ( belajar / pekerja an ) dengan sebaik baiknya.

1. Selalu belajar dengangiat

2. Menjalankan tugas dan kewajiban secara maximal.

3. Tidak di minta minta untuk dikasihani.

4. Pantang menyerah dalam mengupayakan hasil yang maksimal.

5. Tidak membuang buang waktu dan

Page 30: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

kesempatan yang ada.

B. Kegiatan Pembelajaran yang Mengembangkan Karakter pada Pembelajaran Agama Hindu.

Untuk mewujudkan nilai-nilai karakter ke dalam diri peserta didik di SMP dalam kehidupan sehari-harinya baik di sekolah, di rumah, dan di masyarakat bisa di tempuh dengan berbagai bentuk kegiatan pembelajaran di kelas. Berikut dikemukakan beberapa buah contoh model kegiatan pembelajaran untuk pengembangan karakter.

1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan pembelajaran ini digunakan untuk mempraktekan dan mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi yang ada dilingkungan siswa.Peserta didik dituntut untuk menghubungkan pengetahuan yang telah dialami dengan penerapannya dalam kehidupanya sehari-hari. Hasil pembelajaran model ini diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik karena peserta didik mengalami sendiri secara langsung bukan karena transper guru. Peran guru di kelas lebih banyak menciptakan strategi dari pada memberi informasi. Pendekatan pembelajaran Kontekstual mempunyai kecendrungan pemikiran bahwa belajar itu adalah sebuah proses untuk mengalami bukan sekedar menghafal. Dengan demikian pengetahuan yang dipelajari bukan fakta-fakta yang terpisah melainkan keterampilan yang dapat di praktikan. Sebagai misal ketika mengajarkan ritual dengan tema sembahyang. Peserta didik diajak langsung melihat dan mempraktikan bagaimana melakukan sembahyang yang baik dan benar, mendiskusikan hasilnya,

Page 31: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

selanjutnya peserta didik diberi dorongan dan semangat untuk rajin dan tertib melakukan sembahyang. Contoh lainya, misalnya ketika hendak mengajarkan susila dengan materi Lobha. Peserta didik diajak langsung mengamati kehidupan orang yang lobha, mencermati kehidupan orang yang lobha, mengamati akibat-akibat yang ditimbulkan karena lobhanya baik bagi dirinya maupun bagi orang lain dan mengkaitkanya dengan pengalaman hidupnya. Dari pengalamanya itu peserta didik dapat mengambil pelajaran hidup betapa tidak baiknya hidup dengan asusila.

2. Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif menitik beratkan pada pentingnya kerjasama di dalam kelas. Pembelajaran kooperatif kalau berjalan dengan baik sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik. Pembelajaran kooperatif bermanfaaft bagi kelas yang heterogin dalam bidang kemampuannya karena peserta didik yang ada pada level atas bisa bertindak sebagai tutor bagi peserta didik yang ada pada level bawah melalui kerja bersama untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Tujuan lain dari penerapan model pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerja bersama yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang cenderung beragam dan saling bergantungan. Keterampilan kerja bersama ini kelak dapat difungsikan untuk melancarkan komunikasi sosial dan pembagian pekerjaan antar anggota kelompok masyarakat. Model pembelajaran ini baik digunakan untuk mempelajari sejarah masuknya agama Hindu ke Indonesia. Peserta didik diajak berdiskusi kelompok dengan tema yang sudah ditentukan sehingga dalam waktu singkat diperoleh informasi yang komprehensip tentang sejarah masuk agama Hindu ke Indonesia. Tugas guru adalah mengamati bagaimana peserta didik berdiskusi sambil menilai prosesnya terutama dalam penerapan nilai-nilai karakter seperti; keingin tahuan, menghargai perbedaan, kesopanan, dan lain-lain. Peserta didik diajak

Page 32: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

untuk merenungkan jasa tokoh yang berperan dalam sejarah itu dan meneladani karakter-karakter mulia para pelaku sejarah itu.

3. PAIKEM

PAIKEM merupakan singkatan dari model pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Pembelajaran model ini menggunakan pendekatan lingkungan untuk menghilangkan kejenuhan. Yang menonjol dalam pembelajaran ini diantaranya peserta didik harus aktif dan kreaktif dan pembelajaran diupayakan agar menyenangkan peserta didik. Untuk menghapus kejenuhan guru harus mengfasilitasi peserta didik dengan berbagai media pembelajaran misalnya LCD, VCD, Grafik dan lain-lainya. Pembelajaran yang menyenangkan tidak boleh menghilangkan efektivitas tujuan belajar. Model pembelajaran ini amat baik digunakan dalam mengajarkan sloka-sloka dan palawakia.

C. Penggunaan BSE Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Pendidikan Karakter

1. Gambaran umum BSE Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu Hasil Content Analysis terhadap BSE yang di lakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bahwa buku yang baik bisa di lihat dalm empat hal sebagai berikut.

Page 33: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

a. Isi.Yang harus di perhatikan guru dalam melihat isi BSE atau Buku Ajar PAH adalah sebagai berikut:

1) Kesesuaian uraian materi dengan SK/KD yang bisa di lihat dari:a. kelengkapan materib. keluasan materinya dan c. kedalaman materinya

2) Ketepatan materi, yang bisa di lihat dari segi :a. sumber materi yang digunakanb. pokok bahasanc. sub pokok bahasand. contoh-contohnyae. gambar, foto, dan ilustrasi yang di gunakanf. konsep-konsep atau definisi yang di gunakang. kutipan-kutipan Weda, Upanisad yang di gunakanh. Acuan, sumber atau daftar pustaka yang di gunakan

3) Pendukung materi, bisa di lihat dari segi:a. tidak bias genderb. tidak berkonotasi SARAc. berwawasan kebangsaand. tidak bertentangan dengan HAM

4) Terkait dengan pendidikan karakter, buku itu bisa dilihat dari:a. ada kesesuaian isi materi yang di kaji dengan nilai-nilai

karakter yang di inginkanb. metode dan teknik pembelajarannya mendukung

pengembangan nilai-nilai karakter yang di kehendakic. apakah gambaran umum isi materi yang di kaji di buku itu

sudah layak untuk pengembangan nilai-nilai karakter yang di kehendaki

b. Metode pembelajaran

Page 34: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

untuk menelaah BSE atau buku ajar PAH yang akan di gunakan terutama terkait dengan metode pembelajaran atau cara penyajiannya, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:1) kelengkapan penyajian dalam buku itu meliputi:

a. bagian awal, mulai dari sampul, kata pengantar, daftar isi hingga pendahuluan

b.bagian inti, mulai dari judul bab, uraian bab dan ringkasan, gambar/ ilustrasi, latihan atau uji coba kompetensi

c. bagian akhir, yang meliputi daftar pustaka, glosarium, indeks, dan lampiran.

2) Metode penyajian/.pembelajaran dalam buku bisa dilihat dari segi:

a. keruntutan penyajian dalam buku, keterkaitan antar kalimat dalam alinea, antar alinea dalam sub bab, antar sub bab dalan bab, dan antar bab dalam buku

b. koherensi antar alinea, antar sub bab dan antar babc. konsistensi dalam penggunaan istilah atau konsepd.berpusat pada peserta didik dan mendorong kemandirian

belajare. mendorong keingintahuan peserta didik dan f. mendorong dan memotivasi peserta didik untuk berkarakter

sesuai dengan nilai-nilai karakter yang ada dalam materi yang di kaji

c. BahasaBahasa yang baik dalam penulisan buku bisa di lihat dari segi:

1) ada kesesuaian dengan pengguna buku (peserta didik)2) bahasa yang di gunakan komunikatif dan interaktif3) bahasanya santun tapi lugas4) sesuai dengan kaidah bahasa yang benar5) tingkat keterbacaannya

Page 35: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

d. Grafika Untuk menilai buku yang baik dari segi grafik terutama yang

mendukung pendidikan karakter, bisa di perhatikan hal-hal sebagai berikut:1) buku memuat gambar-gambar atau ilustrasi yang berisi pesan

moral2) tidak memuat gambar atau ilustrasi yang menggambarkan

praktek-praktek kekerasan3) buku tidak memuat gambar yang mengandung nafsu berahi

e. Potensi BSE Mata pelajaran Pendidikan agama Hindu untuk pendidikan karakter.

1. Sampai saat buku panduan ini ditulis BSE mata pelajaran pendidikan agama Hindu belum ada. Maka belum bisa memberrikan rekomendasi terkait dengan BSE mata pelajaran pendidikan agama Hindu mana yang layak untuk digunakan sebagai bahan ajar yang bernuansa pendidikan karakter dalam pembelajaran PAH atau mana yang tidak layak . oleh karena itu para guru bisa memilih buku-buku yang sudah beredar dipasaran dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di atas. Hal terpenting dalam memilih buku PAH yang akan digunakan sebagai bahan untuk menulis bahan ajar dalam rangka pendidikan karakter harus buku yang mendorong para peserta didik untuk menjadi manusia unggul berkarakter mulia.

2. Strategi Penggunaan BSE Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Pendidikan Karakter

a. Adaptasi lengkap

Page 36: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Adaptasi model ini ditempuh jika guru menemukan buku yang berstandar BSE atau yang memenuhi kriteria BSE. Tugas guru tinggal mengadaptasi materi sepenuhnya dengan tambahan seperlunya. Ketika guru mengadaptasi materi itu supaya memperhatikan SK dan Kdnya Misnya SK 1 Kelas 7 Meyakini Kemahakuasaan Sanghyang Widhi Tuhan sebagai Asta Aiswarya, dan KD 1.1 Menguraikan pengertian Asta Aiswarya. Setelah memahami KD dan materi ajar tugas guru adalah merancang karakter yang diinginkan; misalnya Kereligiusan dan Kejujuran. Selanjutnya pada kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian tujuan karakter yang diinginkan supaya sudah nampak dan kemudian diukur melalui penilaian observasi(pengamatan)

c. Adaptasi parsial(sepotong-sepotong).Bagian isi buku yang diadaptasi adalah bagian-bagian yang mendukungpenanaman nilai-nilai karakter. Seperti materi, kegiatan pembelajaranya atau penilaiannya sesuaikan dengan SK, KD dan karakter yang dirancang.

Contoh Penilaian Karakter Penilaian Karakter : SK 1/KD 1.1 Kelas 7

NoNama Peserta

didik

Aspek yang nilaiSkorkereligiusa

nKejujuran

1 1 2 3 4 1 2 3 4234

Keterangan :a. Sangat baik dengan nilai 8b. Baik dengan nilai 7

Page 37: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

c. Cukup baik dengan nilai 6d. Kurang baik dengan nilai <5

Contoh Buku teks Pendidikan Agama HinduContoh sebuah unit bahan ajar dari Buku Widya Upadesa Kelas VII, Bab. V Pengertian Sad Ripu 53.

A. PENTINGNYA USAHA SAD RIPU

Kata Sad Ripu sudah tidak asing kita dengar bagi Umat Hindu, karena Sad Ripu merupakan ajaran dari ajaran kesusilaan. Ajaran kesusilaan merupakan salah satu bagian kerangka dasar Agama Hindu. Kata Sad Ripu terdiri dari dua kata yaitu Sad dan Ripu, Sad artinya 6(enam), sedangka Ripu berarti musuh. Jadi kata Sad Ripu berarti 6(enam) musuh atau dengan kata lain 6(enam) jenis musuh yang berada pada setiap diri manusia. Ada orang suci yang bernama”Empu Yogiswara” menulis pada kita kekawin Ramayana sarga I(pertama) bunyinya sebagai berikut:

“Ragadi musuh maparo ri hati ya tongwanya tan madoh ri awakYeka tan hana ri sira Prawira wihikang sireng niti”Artinya:

Page 38: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Hawa nafsu dan sebagainya( Sad Ripu)musuh yang dekat di dalam hati(pada pikiran)tempatnya tidak jauh dari kita, yang seperti itu tidak ada padanya, pemberani dan sangat mengetahui ilmu pemerintahanJadi jelas sekali serta yakin sekali bahwa berdasarkan kutipan di atas keenam musuh kita hanya ada pada diri kita sendiri. Diupayakan keenam musuh kita itu selalu dapat ditakhlukan jangan ia menguasai diri kita, sehingga kita dapat hidup damai dan sejahtera baik secara lahir maupun batin. Sad Ripu itu ibarat mobil, sedangkan supirnya adalah diri kita, si supir tidak akan mengendalikan mobil apabila dia tidak mengetahui fungsi masing-masing komponen mobil itu sendiri. Akan tetapi kalau si supir dapat mengetahui fungsi masing-masing komponen mobil tersebut maka dia akan dapat meengendalikan mobil itu dengan baik dan mobil itu akan bermanfaat bagi kehidupan manusia.Pada kutipan di atas disebutkan bahwa contoh orang yang mampu menguasai Sad Ripu adalah Prabhu Dasarata. Beliau sangat memahami keberadaan musuh di dalam diri, bahwa musuh itu bisa menyerang tatkala kita tidak sadar diri(lengah). Agar jangan lengah sudah sepatutnya kita tahu dan bisa melakukan panca H setiap hari. Adapun panca H itu adalah:1. Hening: selalu berpikir jernih dan suci2. Heneng: selalu tenang memecahkan masalah3. Henung: dapat melakukan renungan suci4. Heling: selalu melek atau sadar diri(ingat)5. Hawas: senantiasa bisa bersikap waspada(mawas diri)

Dengan melakukan panca H tersebutniscaya kita mampu mengatasi atau menguasai Sad Ripu sehingga kita terhindar dari bentuk-bentuk pelaksanaan Sad Ripu.

RANGKUMAN

Page 39: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

1. Sad Ripu berasal dari kata Sad yang artinya enam, Ripu artinya musuh. Jadi Sad Ripu artinya enam musuh yang ada pada diri manusia

2. Bagian-bagian Sad Ripu adalah; - Kama artinya keinginan/hawa nafsu- Lobha artinya ketamakan- Krodha artinya kemarahan/kebencian- Moha artinya kebingungan- Mada artinya kemabukan- Matsarya artinya iri hati.

3. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh Sad Ripu adalah apabila musuh yang ada dalam diri tidak dikendalikan hidup kita akan menderita, karena tidak punya teman, waktu kita terbuang untuk hal yang negatif dan pada akhirnya kita menjadi manusia yang sengsara karena perbuatan kita sendir.

EVALUASIJAWABLAH PERTANYAAN –PERTANYAAN BERIKUT1. Coba uraikan bagaimana upaya kita supaya tidak dikuasai oleh

pengaruh-pengaruh Sad Ripu!2. Sebutkan dan beri arti masing-masing bagian Sad Ripu!3. Coba berikan contoh orang yang dikuasai kama dalam kehidupan

sehari-hari4. Hal-hal apa sajakah yang bisa timbul dari orang yang dikuasai

oleh sikap iri hati ?5. Apakah dampak negatif orang yang dikuasai oleh mada?

TUGASKerja Individual

Page 40: ikan Karakter - OEMAH ERPEPE · Web viewPada tahap perencanaan dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus, penyusunan RPP, dan penyiapan bahan ajar. Analisis SK/KD dilakukan untuk

Bacalah beberapa buku teks Pendidikan Agama Hindu. Cari tema Sad Ripu , kemudian kemukakan pendapat kaliann mengenai pengertian Sad Ripu. Tugas ini bersifat individual. Yang hasilnya untuk dipresentasikan di kelas.

Sebaiknya dicantumkan Penilaian Rubrik.Contoh;

No SoalScore Nilai

Jml Scor

e1 2 3 4 5 6

1 Sebutkan bagian-bagian Sad Ripu !

6

2Tulis dampak negatif dari Sad Ripu

6

Total Score12

Ket.

Score maksimal =12

Rumus Benar X 100 = N 12