ik-lki-pr.hplc-01 penentuan kadar parasetamol dan kafein

5
LKI UPI LKI UPI INSTRUKSI KERJA No Dokumen IK-LKI-PR.HPLC-01 Tanggal Terbit 06 Februari 2015 PENENTUAN KADAR PARASETAMOL DAN KAFEIN DENGAN TEKNIK HPLC Revisi : 00 Hal: 1 dari 6 1. Tujuan 1.1 Mahasiswa memahami cara kerja instrumen HPLC 1.2 Mahasiswa dapat melakukan preparasi dengan tepat dan akurat , serta dapat mengikuti manual pengoperasian HPLC. 1.3 Mahasiswa dapat menentukan/menghitung kadar parasetamol dan kafein dalam sampel obat. 2. Pelaksana Dosen pengampu mata kuliah praktikum. Penanggung jawab instrument Operator instrument Mahasiswa Praktikan 3. Prinsip Dasar Teknik HPLC merupakan satu teknik kromatografi cair-cair, yang dapat digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan teknik HPLC didasarkan pada pengukuran luas/area puncak analit dalam kromatogram, dibandingkan dengan luas/area standar. Pada prakteknya, pembandingan kurang menghasilkan data yang akurat bila hanya melibatkan satu standar. Oleh karena itu, maka pembandingaan dilakukan dengan menggunakan teknik kurva kalibrasi. Parasetamol dan kafein pada umumnya terdapat bersama sama dalam satu tablet obat yang memiliki sifat kepolaran berbeda. Gugus kromofor yang dimilikinya menyebabkan senyawa ini dapat

Upload: dinarkhairunisa

Post on 14-Nov-2015

193 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Penentuan Kadar Parasetamol dan kafein.docPenentuan Kadar Parasetamol dan kafein.docPenentuan Kadar Parasetamol dan kafein.doc

TRANSCRIPT

INSTRUKSI KERJANo Dokumen

IK-LKI-PR.HPLC-01

Tanggal Terbit

06 Februari 2015

PENENTUAN KADAR PARASETAMOL DAN KAFEIN DENGAN TEKNIK HPLCRevisi : 00Hal: 1 dari 6

1. Tujuan

1.1 Mahasiswa memahami cara kerja instrumen HPLC 1.2 Mahasiswa dapat melakukan preparasi dengan tepat dan akurat , serta dapat mengikuti manual pengoperasian HPLC.

1.3 Mahasiswa dapat menentukan/menghitung kadar parasetamol dan kafein dalam sampel obat.2. PelaksanaDosen pengampu mata kuliah praktikum.

Penanggung jawab instrument

Operator instrument

Mahasiswa Praktikan3. Prinsip DasarTeknik HPLC merupakan satu teknik kromatografi cair-cair, yang dapat digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan teknik HPLC didasarkan pada pengukuran luas/area puncak analit dalam kromatogram, dibandingkan dengan luas/area standar. Pada prakteknya, pembandingan kurang menghasilkan data yang akurat bila hanya melibatkan satu standar. Oleh karena itu, maka pembandingaan dilakukan dengan menggunakan teknik kurva kalibrasi.

Parasetamol dan kafein pada umumnya terdapat bersama sama dalam satu tablet obat yang memiliki sifat kepolaran berbeda. Gugus kromofor yang dimilikinya menyebabkan senyawa ini dapat menyerap sinar UV. Karaktersitik senyawa ini memungkinkan analisis dengan teknik HPLC menggunakan kolom nonpolar seperti C-18 dan fasa gerak polar campuran beberapa pelarut.4. Alat dan Bahan

4.1 Alat

Perangkat HPLC Lumpang & alu Spatula Labu ukur 25 mL dan 10 mL (6 buah) Neraca analitik terkalibrasi Corong pendek Pipet tetes Gelas kimia 500 mL Ultrasonic vibrator

4.2 Bahan

Parasetamol p.a Kafein Asetonitril, KH2PO4 dan iso propil alkohol Sampel obat Aquades Membran PTFE/selulosa nitrat Kertas saring

5. Langkah Kerja

5.1 Pembuatan fasa gerak (Pelarut).Sebanyak 420 mL KH2PO4- 0,01 M, ditambahkan metanol 20 mL, ditambahkan asetonitril 30 mL, ditambahkan isopropil alkohol 30 mL, disaring menggunakan membran whatman filter PTFE 0,2 m, disonikasi selama 30 menit.5.2 Pembuatan larutan induk parasetamol

Ditimbang seksama sejumlah 25 mg Parasetamol p.a dan 12,5 mg kafein p.a dimasukkan kedalam labu 50 mL

Tambahkan pelarut sebanyak 20 mL, disonikasi selama 15 menit, diencerkan dengan pelarut hingga garis tanda batas. Lakukan penyaringan dengan membran dan sonikasi. Hitunglah konsentrasi larutan induk untuk parasetamol dan kafein5.3 Pembuatan deret larutan standar parasetamol Pipet larutan induk parasetamol dan kafein masing-masing sebanyak 1 ; 2 ; 3 ; 4 ;5 dan 6 mL, masukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Tambahkan pelarut hingga tanda batas Saring masing-masing larutan dengan membran whatman PTFE 0,2 m, pindahkan ke botol vial Lakukan sonikasi selama 5 menit. Injeksikan ke sistem HPLC dengan volume penyuntikan 20 l Selanjutnya dibuat kurva kalibrasi

5.4. Pembuatan larutan sampel parasetamol

Timbanglah 20 tablet catat hasilnya tentukan berat rerata tablet Geruslah seluruh tablet dalam lumpang serta alu hingga homogen. Ambillah sejumlah 25 mg, dimasukkan kedalam labu ukur 25 mL, ditambahkan 1 mL pelarut, disonikasi selama 10 menit, Encerkan dengan pelarut hingga garis tanda dikocok lalu disaring melalui penyaringan kering (buanglah 1 mL filtrat pertama dan ditampung filtrat selanjutnya). Pipet 1 mL sampel yang telah disaring masukkan ke dalam labu ukur 10 mL , tambahkan pelarut hingga garis tanda Saringlah dengan membran whatman PTFE 0,2 m atau lalu disonikasi selama 5 menit. Injeksikan sampel L ke dalam HPLC.5.5. Penyiapan Instrumen HPLCKondisi Analisis parasetamol dan kafein Fasa gerak : KH2PO4 0,01 M 420mL, 20 ml metanol, 30 asetonitril 30 mL isopropil alkoholKolom (fasa diam) : C-18 (15 cm)

Panjang gelombang : 215 nm

Laju alir

: 1 mL/menit

Volume injeksi

: 20 L

Pastikan kabel penghubung listrik telah tersambung dengan benar.

Tekan tombol ON pada sakelar listrik.

Isi botol fasa gerak dengan volume yang memadai dan kosongkan botol penampung.

Tekan tombol ON pada alat, berturut-turut untuk power, detektor dan pompa.

Lakukan pemrograman alat dengan computer.Ikuti langkahnya sesuai instruksi dalam komputer. Pilihlah mode yang akan digunakan sesuai dengan parameter kondisi instrumen. Alirkan fasa gerak. Apabila respon kromatogram tidak muncul lagi, artinya alat telah menunjukkan base line yang mendatar, maka instrumen siap digunakan. Injeksikan berturut-turut larutan standar (mulai dari konsentrasi terendah), dan terakhir larutan sampel Cetak hasil pengukuran, catat kondisi percobaannya. Setelah selesai digunakan, matikan pompa dengan menyoroti tanda pompa dalam computer.

Tutup file sesuai petunjuk, lalu matikan computer.

Untuk mematikan, tekan tombol Off pada pompa, detector dan power secara berurutan. Putuskan sambungan listrik.5.6. Perhitungan hasil analisis

Dari hasil operasi instrumen akan diperoleh kurva kalibrasi. Bila kurva kalibrasi diperoleh dengan koefisien regresi > 0,997 anda boleh melanjutkan perhitungan kadar parasetamol dalam sampel. Hitunglah kadarnya dalam satuan % b/b. Bila tidak diperoleh kurva yang linier, maka lakukan diskusi untuk mencari penyebabnya.6. Rekaman Mutu6.1. CM-LKI-PR-05-016.2. CM LKI-PR-04-04

6.3. CM-LKI-PR-04-03

7. Dokumen terkait7.1. Manual instrument HPLC7.2. Buku sumber :