iii

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kesehatan di dunia saat ini berkembang semakin kompleks. Terdapat dinamika dalam hubungan antara peran pemerintah, pendanaan, kebijakan desentralisasi kesehatan, pengaruh sistem pasar dalam pelayanan kesehatan, berkembangnya teknologi kedokteran, meningkatnya penyakit-penyakit tidak menular dalam situasi penyakit menular yang masih tinggi, tuntutan masyarakat yang semakin besar, pengaruh internasional, sampai ke reformasi kesehatan. Perkembangan-perkembangan tersebut, tanpa pengelolaan yang baik dapat mempunyai dampak negatif terhadap status kesehatan masyarakat. Dalam era desentralisasi dinas kesehatan merupakan lembaga strategis di daerah untuk menetapkan berbagai kebijakan kesehatan dan pelayanan kesehatan serta manajemen kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan adalah pemimpin yang harus mengelola lembaganya yang dalam desentralisasi menjadi lebih terbuka dan sensitif terhadap perubahan politik di daerah. Saat ini tercatat bahwa tenaga non-kesehatan dapat masuk di Dinas Kesehatan dan sebaliknya tenaga 1

Upload: ikatanti-ratna-anggraini

Post on 07-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uhuy

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Sistem kesehatan di dunia saat ini berkembang semakin kompleks. Terdapat dinamika dalam hubungan antara peran pemerintah, pendanaan, kebijakan desentralisasi kesehatan, pengaruh sistem pasar dalam pelayanan kesehatan, berkembangnya teknologi kedokteran, meningkatnya penyakit-penyakit tidak menular dalam situasi penyakit menular yang masih tinggi, tuntutan masyarakat yang semakin besar, pengaruh internasional, sampai ke reformasi kesehatan. Perkembangan-perkembangan tersebut, tanpa pengelolaan yang baik dapat mempunyai dampak negatif terhadap status kesehatan masyarakat. Dalam era desentralisasi dinas kesehatan merupakan lembaga strategis di daerah untuk menetapkan berbagai kebijakan kesehatan dan pelayanan kesehatan serta manajemen kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan adalah pemimpin yang harus mengelola lembaganya yang dalam desentralisasi menjadi lebih terbuka dan sensitif terhadap perubahan politik di daerah. Saat ini tercatat bahwa tenaga non-kesehatan dapat masuk di Dinas Kesehatan dan sebaliknya tenaga kesehatan lebih terbuka untuk berkarir diluar Dinas Kesehatan. Namun belum ada pelatihan yang dirancang untuk Kepala Dinas Kesehatan dalam hal kemampuan manajerial dan kebijakan walaupun sudah ada Peraturan Menteri Kesehatan RI mengenai kompetensi pejabat Dinas Kesehatan. Dengan demikian diperlukan pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan dalam kebijakan dan manajemen kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi dan fungsi dari manajemen kesehatan? 1.2.2 Bagaimana tingkatan manajemen beserta tugas dan fungsinya? 1.2.3 Apa saja langkah-langkah manajemen kesehatan? 1.2.4 Apa saja contoh-contoh program kesehatan secara umum? 1.3 Tujuan

1.3.1 Memahami definisi dan fungsi dari Manajemen Kesehatan.1.3.2 Memahami tingkatan Manajemen beserta tugas dan fungsinya.1.3.3 Memahami langkah-langkah Manajemen Kesehatan.1.3.4 Memahami contoh-contoh program kesehatan secara umum.BAB IIPEMBAHASAN2.1. Definisi dan Fungsi dari Manajemen Kesehatan

Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur parapetugas kesehatan dan non petugas kesehatan gunameningkatkan kesehatan masyarakatmelalui program kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umumdalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuanyang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (sub sistem) yang saling berhubungan didalam suatu proses atau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu.Oleh sebab itu jika berbicara sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah struktur ataugabungan dari sub sistem didalam suatu unit atau didalam suatu proses untuk mengupayakanpelayanan kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif, promotif maupun rehabilitatif. Sehingga sistem pelayanan kesehatan inidapat berbentuk Puskesmas, Rumah sakit, Balkesmasdan unit-unit atau organisasi-organisasi lain yang mengupayakanpeningkatan kesehatan. Dengan demikian maka manajemen kesehatan masyarakat adalah proses manajemen di tiap-tiap sub sistem pelayanan.Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas kebijakan umum yang telah dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah manajemen. Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak mutlak dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian tujuan dengan efisien, ekonomis, dan efektif.2.2. Tingkatan Manajemen Beserta Tugas dan Fungsinya

Tingkatan manajemen diibaratkan sebagai segitiga, yang terdiri dari Top Manajemen, Middle Manajemen dan First Line Manajemen.

1. Top Manajemen (Manajemen Puncak)

Top manajemen seringkali disebut sebagai manajemen puncak. Kelompok yang berada pada tingkatan ini disebut dengan top manajer. Top manajemen terdiri atas kelompok yang berjumlah kecil, mereka berada pada tingkatan paling atas dari segitiga manajerial. Top manajemen bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi secara umum. Mereka menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungannya. Top Manajemen juga dikenal sebagai manajer pada tingkat perencanaan strategis, dimana keputusan pada tingkatan ini seringkali memiliki dampak pada keseluruhan organisasi. Keahlian yang harus dimiliki para manajer tingkat puncak adalah keahlian konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkat manajer di bawahnya. Contoh orang-orang yang berada dalam kelompok ini seperti kepala puskesmas, direktur RSGM. 2. Middle Manajemen (Manajemen Menengah)

Tingkatan ini sering juga disebut sebagai tingkat kendali manajemen (management control level), karena tingkatan middle manajemen bertanggung jawab untuk menjalankan rencana dan memastikan tercapainya tujuan sehingga dapat juga disebut sebagai tingkat taktis. Selain itu, tugas dari middle manajemen adalah mengarahkan kegiatan manajer lain, juga mengarahkan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi. Pada middle manajemen ini dituntut keterampilan human skill/kemampuan hubungan antarmanusia. Keterampilan human skill yakni kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara efektif dan juga dengan komunikasi yang persuasif dan bersahabat akan membuat karyawan merasa dihargai serta mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Contoh orang-orang yang berada dalam kelompok ini seperti manajer regional, kepala divisi.3. First Line Manajemen (Manajemen Lini Pertama)

Kelompok orang yang berada pada tingkatan first line manajemen merupakan manajer operasional yang mengawasi operasi-operasi organisasi, serta sebagai supervisor atau manajer penyedia. Manajer ini terlibat langsung dan mengimplementasikan rencana-rencana khusus yang dibuat oleh manajer menengah sehingga tingkatan ini seringkali disebut tingkat kendali operasional (operational control level). Manajer ini tidak membawahi manajer-manajer lain dan harus memiliki keahlian teknis yaitu mencakup keahlian prosedur, teknik, pengetahuan, dan keahlian di bidang khusus.2.3. Langkah-langkah Manajemen Kesehatan1. Planning

Planning atau perencanaan merupakan tahap untuk menetapkan tujuan, serta menentukan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar. Dalam melakukan tahap perencanaan, terdapat beberapa langkah yakni:

1. Analisis situasi

2. Identifikasi masalah dan penentuan prioritas masalah

3. Tujuan program

4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program

5. Menyusun rencana kerja operasional

2. Organizing

Organizing atau pengorganisasian merupakan tahap untuk menentukan sumber daya, perancangan, pengembangan, penugasan tanggung jawab, dan pendelegasian wewenang. Sebelum membagi tugas kepada para karyawan di bawahnya, seorang manajer harus memastikan bahwa karyawan memahami tujuan organisasi dengan baik. Dalam melakukan tahap pengorganisasian, terdapat beberapa langkah yakni:1. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan.

2. Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan bagian yang praktis.

3. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-masing karyawan.

4. Penugasan personel yang cakap dan berkompeten.

5. Mendelegasikan wewenang.

3. Actuating

Actuating atau pelaksanaan merupakan tahap yang berfungsi sebagai alat penggerak dari rencana dan pengorganisasian yang telah disusun sebelumnya. Tujuan dari tahap ini antara lain:1. Meningkatkan kerja sama yang lebih efisien.

2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan.

3. Menumbuhkan rasa saling memiliki dan menyukai pekerjaan.

4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja karyawan.

5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

4. Controlling

Controlling atau pengontrolan merupakan tahap untuk mengawasi dan mengendalikan keadaan untuk menjamin rencana dan pengorganisasian yang telah disusun dapat berjalan dengan baik pada pengerjaannya.

2.4. Contoh-contoh Program Kesehatan Secara Umum.Pelaksanaan program kesehatan di Puskesmas dapat dikelompokkan ke dalam dua program utama puskesmas, yaitu program kesehatan dasar dan program kesehatan pengembangan.

2.4.1 Program Kesehatan Dasar

Program kesehatan dasar merupakan program wajib yang harus dilakukan oleh Puskesmas, diantaranya: A. Kesejahteraan Ibu dan Anak

Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) merupakan program pelayanan yang ditujukan bagi ibu dan anak yang bertujuan untuk membentuk kesehatan keturunan, pertumbuhan anak yang sempurna guna mencapai generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain: pemeriksaan kehamilan dan pertolongan pada saat melahirkan, pemeriksaan bayi sampai dengan 1 tahun, imunisasi, posyandu, penyuluhan gizi, dan lain-lain.

B. Program Promosi Kesehatan

Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan sikap positif dan perilaku individu atau masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dirinya sendiri dan lingkungannya. Dimana, salah satu contoh program yang rutin dijalankan adalah usaha kesehatan sekolah dan usaha kesehatan gigi dan mulut. Usaha Kesehatan Sekolah

Upaya kesehatan sekolah untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan dari peserta didik, dengan melakukan upaya penanaman prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pengembangan lingkungan sekolah yang sehat (misalnya: penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih, pengadaan dan pemeliharaan Tempat Pembuangan Sampah, pemeliharaan kamar mandi atau WC, dan lain-lain)

Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

Program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Tindakannya meliputi: tindakan promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Salah satu contoh penerapannya, yaitu : Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang penerapan dan fungsinya hampir sama dengan UKS namun lebih mengarah pada kesehatan gigi dan mulut.

C. Program Kesehatan Lingkungan

Program kesehatan lingkungan dilaksanakan deng tujuan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang sehat agar masyarakat dapat terlindungi dari ancaman dan bahaya penyakit yang berasal dari lingkungan. Dalam program ini dilakukan pengawasan terhadap mutu sanitasi dan lingkungan sekitar tempat tinggal.

D. Program Pemberantasan Penyakit Menular

Program ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dan tersebarnya penyakit menular serta menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular. Dalam program ini sangat diperhatikan mengenai pemberian imunisasi pada anak sekolah, ibu hamil dan balita.E. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Progam ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui penanggulangan gizi buruk terhadap balita dan ibu hamil. Target program ini adalah pemberian tablet bitamin pada balita dan ibu hamil.

F. Program Pengobatan

Program pengobatan dilaksanakan dengan memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga melalui upaya rawat jalan dan rujukan.

4.3.2 Program Kesehatan Pengembangan

A. Kesehatan Usia Lanjut

Kesehatan usia lanjut merupakan program kesehatan yang dilakukan oleh tenaga puskesmas yang ditujukan kepada masyarakat usia lanjut, yang dalam usianya lebih rentan terkena penyakit degenerative (misalnya: osteoporosis, fraktur panggul). Program kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dari masyarakat usia lanjut. Contoh dari program yang dapat dilakukan antara lain: Menjamin asupan kalsium dan vitamin D, memberikan edukasi yang berupa penyuluan tentang kebiasaan buruk (seperti: merokok), serta edukasi untuk dapat meningkatkan intensitas latihan.

B. Program Pelayanan Keluarga Miskin

Program ini diselenggarakan secara nasional dengan mendapatkan pembiayaan sepenuhnya dari peemrintah pusat.

C. Program Pelayanan Kesehatan Jiwa

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan status kesehatan jiwa masyatakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

BAB III

KESIMPULAN10