pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/lakin_pussainsa_2019_final.pdf ·...

107

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 2: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 3: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 4: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 5: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 6: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2019 ini dilakukan melalui

tahap-tahap yang diperlukan untuk melihat pencapaian target yang ditetapkan. Laporan ini

juga memuat tujuan, sasaran, perencanaan strategis, perjanjian kinerja, dan akuntabilitas

kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi dari indikator kinerja utama dan targetnya

menunjukkan bahwa dari 6 (enam) indikator kinerja utama yang ditetapkan, secara rata-rata

pencapaian indikator kinerja utama tahun 2019 adalah sebesar 197%. Secara umum

melampaui target yang ditetapkan, kecuali satu indikator tidak sesuai dengan target yang

ditetapkan yaitu jumlah publikasi nasional terakreditasi.

Pencapaian untuk indikator kinerja utama jumlah model sains antariksa yang operasional

sebesar 100%, berupa 5 model sudah sesuai target. Jumlah pengguna yang memanfaatkan

layanan iptek di bidang sains antariksa menunjukkan pencapaian yang sesuai target yaitu 75

instansi dari 75 instansi yang ditargetkan (100%), sama dengan tahun sebelumnya yang

mencapai 75 instansi. Tingkat kepuasan masyarakat yang mendapatkan layanan dari Pusat

Sains Antariksa juga dijadikan sebagai satu indikator kinerja utama. Pencapaian indeks

kepuasan masyarakat sebesar 87,3, diatas target yang dicanangkan sebesar 80. Indeks ini

diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna layanan Pussainsa, dan

menganalisis nilai dan umpan balik yang diberikan. Terkait dengan jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang sains antariksa, pencapaiannya hanya 7 dari 12 makalah yang

ditargetkan (58%). Ketidakberhasilan ini disebabkan karena penerbitan yang seringkali

lambat dan banyaknya peneliti yang sedang melaksanakan tugas belajar di luar negeri

sehingga mengurangi produktifitas untuk menghasilkan publikasi nasional di Indonesia.

Untuk publikasi internasional melebihi jumlah yang ditargetkan (313%) dengan

menghasilkan 25 makalah internasional dari delapan yang ditargetkan dan diterbitkan dalam

publikasi internasional terindeks. Sedangkan untuk HAKI berstatus diusulkan sudah tercapai

lima dari yang ditargetkan satu.

Page 7: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

iv

Selain kinerja utama, Pusat Sains Antariksa juga melaksanakan pengembangan perangkat

pengamatan, evaluasi dan monitoring. Evaluasi dan pemantauan (monitoring) dilakukan

melalui evaluasi I, II, dan evaluasi akhir, serta dalam rapat struktural setiap bulan. Evaluasi

dan pemantauan juga dilakukan terhadap setiap pegawai melalui laporan bulanan yang

disampaikan kepada atasan langsung. Selain itu, evaluasi juga dilakukan melalui rapat

khusus untuk suatu kegiatan dan juga melalui laporan kegiatannya.

Dari pagu DIPA sebesar Rp. 158.898.661.000,- terealisasi sebesar Rp. 142.398.541.400,- atau

89,62% dari pagu anggaran. Realisasi anggaran yang tidak mencapai 100% ini disebabkan

karena adanya belanja barang modal kurang terserap maksimal. Anggaran belanja ini

meliputi anggaran belanja pengadaan teleskop dan rumah teleskop 3,8 meter,

pembangunan gedung laboratorium mekanik, laboratorium pengamatan antariksa serta

gedung sarana pendukung observatorium nasional di Timau.

Selama tahun 2019 telah dilakukan upaya untuk mencapai target akhir Renstra 2015 – 2019.

Ini dapat dilihat dari indikator kinerja utama yang telah tercapai rata-rata sesuai atau

melebihi target. Upaya peningkatan kinerja juga telah memberikan dampak positif dengan

meningkatnya kegiatan layanan bimbingan teknis pemanfaatan hasil riset sains antariksa.

Dari segi kompetensi juga terlihat adanya peningkatan kualitas publikasi khususnya pada

publikasi internasional terindeks.

Semua capaian ini menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan dalam penetapan

target Resntra berikutnya. Peningkatan kompetensi yang diwujudkan dengan diperolehnya

model/metode/prototype yang dapat digunakan untuk memprediksi cuaca antariksa,

kemasan informasi yang yang mudah dimanfaat oleh pengguna, jalinan komunikasi dengan

pengguna yang telah dibangun, dan sarana penyampaian informasi cuaca antariksa yang

telah dirintis, semuanya menjadi dasar pencapaian Renstra 2015 - 2019.

Page 8: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Ringkasan Eksekutif iii

Daftar Isi v

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar viii

Daftar Lampiran x

Bab I Pendahuluan 1

A. Umum 1

B. Organisasi 1

C. Sumber Daya dan Lokasi Fasilitas 3

D. Peran Strategis Pusat Sains Antariksa 6

E. Sistematika Penyajian Laporan 7

Bab II Perencanaan Kinerja Pusat Sains Antariksa 8

A. Rencana Strategis 2015-2019 8

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019 12

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 12

D. Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja 15

Bab III Akuntabilitas Kinerja Pusat Sains Antariksa 16

A. Analisis Capaian Kinerja 16

B. Capaian Lainnya 46

C. Akuntabilitas Keuangan 61

1. Realisasi Anggaran 61

2. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 63

BAB IV Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja 64

BAB V Penutup 65

Page 9: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 1-1 Komposisi Pegawai di Pusat Sains Antariksa 3

TABEL 1-2 Komposisi Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan 3

TABEL 1-3 Komposisi Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Tingkat Pendidikan 3

TABEL 1-4 Komposisi Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Tingkat Jenjang

Fungsional 3

TABEL 1-5 Perangkat Pengamatan Cuaca Antariksa 6

TABEL 2-1 Rencana Kerja Tahunan Pusat Sains Antariksa Tahun 2019 12

TABEL 2-2 Perjanjian Kinerja Pusat Sains Antariksa Tahun 2019 13

TABEL 2-3 Internal Proses dan Learn and Growth Perspektive Pussainsa 2019 14

TABEL 3-1 Capaian Kinerja Pusat Sains Antariksa Tahun 2019 17

TABEL 3-2 Contoh hasil rekapitulasi dari proses scaling 26

TABEL 3-3 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 1 30

TABEL 3-4 Capaian Indikator Kinerja Utama 2 31

TABEL 3-5 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 2 32

TABEL 3-6 Capaian Indikator Kinerja Utama 3 33

TABEL 3-7 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 3 36

TABEL 3-8 Judul HKI dan Inventornya 37

TABEL 3-9 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 4 37

TABEL 3-10 Capaian Indikator Kinerja Utama 5 39

TABEL 3-11 Bimtek dan Diseminasi Tahun 2019 39

TABEL 3-12 Rekapitulasi Layanan Pengguna Tahun 2019 40

TABEL 3-13 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 5 44

TABEL 3-14 Capaian Indikator Kinerja Utama 6 45

TABEL 3-15 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 6 46

TABEL 3-16 Capaian lainnya di Pusat Sains Antariksa tahun 2019 47

TABEL 3-17 Rekapitulasi kerjasama untuk peningkatan SDM dan fasilitas 48

Page 10: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

vii

TABEL 3-18 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 7 50

TABEL 3-19 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 8 51

TABEL 3-20 DSS Cuaca Antariksa yang sudah operasional di Pussainsa 52

TABEL 3-21 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 9 52

TABEL 3-22 Pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa 54

TABEL 3-23 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 10 54

TABEL 3-24 Pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa 54

TABEL 3-25 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 11 55

TABEL 3-26 Nilai Competency Gab Indeks Peserta Bimtek 56

TABEL 3-27 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 12 56

TABEL 3-28 Jumlah pegawai yang mengikuti dan lulus pelatihan 2019 57

TABEL 3-29 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 13 59

TABEL 3-30 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 14 60

TABEL 3-31 Realisasi anggaran berdasarkan sasaran strategis (dalam rupaiah) 61

Page 11: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1 Struktur Organisasi Pusat Sains Antariksa 2

Gambar 1-2 Topologi network Pusat Sains Antariksa (a) dan topologi jaringan

transfer data (VPN)

5

Gambar 1-3 Balai, stasiun kerjasama dan jenis perangkat pengamatan

antariksa tahun 2019

6

Gambar 2-1 Peta Strategi BSC Level 2 Pussainsa 10

Gambar 2-2 Mekanisme pengumpulan data dan pelaporan capaian kinerja

Pussainsa

15

Gambar 3-1 Arsitektur long short term memory 19

Gambar 3-2 Metodologi sistem otomatis deteksi lubang korona, evolusi

lubang korona yang bersifat geoefektif, prediksi kecepatan angin

surya dan prediksi skala akvitivas geomagnet. Kotak berwarna

oranye merupakan bagian yang ditampilkan dalam situs DeLuNa

20

Gambar 3-3 Tampilan grafik near-realtime perubahan luas CH yang bersifat

geoefektif terhadap waktu

21

Gambar 3-4 Bentuk tampilan hasil prakiraan flare sinar-X untuk tanggal 06

Desember 2019 menggunakan metode random forest (RF) yang telah

diunggah pada situs DeLuNa

22

Gambar 3-5 Alur algoritma model penjalaran CME 24

Gambar 3-6 User interface penentuan waktu penjalaran CME dan tekanan

dinamiknya

24

Gambar 3-7 Tampilan resume evaluasi ionosfer menggunakan file template 26

Gambar 3-8 Rangkain peta prediksi B2A dalam menu Application pada web

SWIFtS.

27

Gambar 3-9 Hasil training model 28

Gambar 3-10 Hasil uji RBFNN untuk bulan Januari 28

Gambar 3-11 Hasil model tiap bulan 29

Gambar 3-12 Dokumentasi Bimtek MFTKR 25-27 Juni 2019 40

Gambar 3-13 Dokumentasi layanan pengguna tahun 2019 44

Gambar 3-14 Dokumentasi penandatangan PKS tahun 2019 49

Page 12: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

ix

Gambar 3-15 Dokumentasi penetapan PUI Layanan Informasi dan Prediksi

Cuaca Antariksa tanggal 2 Desember 2019 di Jakarta oleh

Menristek/Kepala BRIN

51

Gambar 3-16 Nilai efisiensi kinerja anggaran 2019 Pussainsa (sumber SMART

DJA 2019)

63

Page 13: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1 RKT Pusat Sains Antariksa Tahun 2019

Lampiran 2 Penetapan Kinerja Pusat Sains Antariksa 2019

Lampiran 3 Rencana Aksi Penetapan Kinerja Pusat Sains Antariksa 2019

Lampiran 4 Capaian Kinerja Pussainsa Tahun 2019

Lampiran 5 Capaian Kinerja Pussainsa pada Renstra 2015-2019

Lampiran 6 SK Tim Penyusunan LAKIN 2019

Page 14: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Sistem manajemen kinerja instansi pemerintah mewajibkan seluruh instansi pemerintah

untuk menyusun Rencana strategis (Renstra) sebagai acuan pelaksanaan kegiatan dalam

jangka waktu lima tahun. Hasil pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan perencanaan

dalam Renstra dilaporkan setiap tahun melalui Laporan kinerja (LAKIN) sesuai dengan

instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP). Sebagai tindak lanjut Pusat Sains Antariksa menyusun LAKIN sebagai perwujudan

pertanggung jawaban pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya. Laporan kinerja sebagai kendali

dan pemicu peningkatan kinerja merupakan amanat peraturan Pemerintah nomor 8 tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden

nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53

tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pusat Sains Antariksa (Pussainsa)

menyusun Laporan kinerja tahun 2019.

B. Organisasi

Berdasarkan Perka LAPAN nomor 8 tahun 2015, Pusat Sains Antariksa mempunyai tugas

melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatannya serta

penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains antariksa (Pasal 64). Sedangkan fungsi yang

diembannya meliputi (Pasal 65):

a. penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang sains antariksa;

b. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang sains antariksa;

c. penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan sains antariksa;

d. pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di

bidang sains antariksa;

e. pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan

pemanfaatan di bidang sains antariksa;

f. pemberian informasi khusus dan bantuan teknis tentang sains antariksa;

Page 15: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

2

g. pemberian peringatan dini, mitigasi, dan penanganan bencana akibat cuaca antariksa

dan benda jatuh antariksa;

h. pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian, pengembangan,

perekayasaan, dan pemanfaatan sains antariksa;

i. pelaksanaan kerja sama teknis di bidang sains antariksa; dan

j. pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, pengelolaan

rumah tangga, sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat.

Pusat Sains Antariksa adalah unsur pelaksana dari sebagian tugas dan fungsi Kedeputian

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer yaitu menyelenggarakan fungsi penelitian,

pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan

di bidang sains antariksa yang meliputi litbang tentang cuaca antariksa, lingkungan antariksa,

dan astrofisika. Pusat Sains Antariksa membawahi 2 (dua) bidang, satu bagian, dan dua sub

bagian seperti pada gambar 1-1. Rinciannya adalah sebagai berikut:

1. bidang Program dan Fasilitas;

2. bidang Diseminasi;

3. bagian Administrasi;

4. sub bagian Keuangan dan Barang Milik Negara;

5. sub bagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha.

Gambar 1-1: Struktur organisasi Pusat Sains Antariksa (Perka LAPAN no. 8 tahun 2015)

Bagian Administrasi

Pusat Sains Antariksa

Bidang Program & Fasilitas

Bidang Diseminasi

Subbagian

Keuangan &

Barang Milik Negara

Subbagian

Sumber Daya

Manusia & Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

Page 16: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

3

C. Sumber Daya dan Lokasi Fasilitas

Tahun 2019 jumlah sumber daya manusia di Pusat Sains Antariksa adalah sebanyak 123

pegawai dengan komposisi seperti pada Tabel 1-1, 1-2, 1-3, dan 1-4. Dari sejumlah itu

terdapat 90 Aparatur Sipil Negara (ASN, 73%) dan 33 Pegawai Tidak Tetap (PTT, 27%).

Berdasarkan jabatan fungsional, jabatan fungsional peneliti merupakan mayoritas sumber

daya manusia di Pusat Sains Antariksa. Berdasarkan golongan, pegawai negeri sipil mayoritas

golongan III.

Tabel 1-1: Komposisi pegawai di Pusat Sains Antariksa

Aparatur Sipil Negara Pegawai

Tidak Tetap Fungsional Tertentu Non-

Fungsional Peneliti Perekayasa Litkayasa Lainnya

44 3 11 7 25 32

(49%) (3%) (12%) (8%) (28%)

Tabel 1-2: Komposisi Aparatur Sipil Negara berdasarkan golongan.

Golongan IV Golongan III Golongan II

16 72 2

(18%) (80%) (2%)

Tabel 1-3: Komposisi Aparatur Sipil Negara berdasarkan tingkat pendidikan.

Strata-3 Strata-2 Strata-1 < Strata-1

7 31 39 13

(8%) (34%) (44%) (14%)

Tabel 1-4: Komposisi Aparatur Sipil Negara berdasarkan tingkat jenjang fungsional.

Fungsional Utama Madya Muda Pertama Umum

Penyelia* Lanjutan* Pelaksana* Pemula*

Peneliti 2 11 25 6 25

Perekayasa 0 0 1 2

Litkayasa* 6 4 1 0

Lainnya 7

Sarana litbang berupa peralatan pengamatan, sistem pemroses data, sistem layanan

informasi dan prediksi cuaca antariksa (SWIFtS, Bank Data Ionosfer Regional Indonesia,

Page 17: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

4

Sarana Layanan Prediksi Frekuensi dan Pelatihan). Prasarana litbang meliputi gedung

laboratorium (gedung: ruang peneliti, ruang pemroses data, dan lain-lain), stasiun

pengamatan, sistem/ server basis data (untuk penelitian), dan sistem transfer data stasiun-

pusat basis data.

Gedung Pusat Sains Antariksa terletak di Jl. Dr. Djundjunan, 133, Bandung. Fasilitas gedung

terdiri dari ruang pejabat struktural, ruang administrasi, ruang peneliti, ruang rapat, ruang

seminar, ruang pemroses data, workshop atau laboratorium teknis untuk perbaikan dan

pemeliharaan peralatan, ruang server basis data, ruang layanan online (ruang SPICA/SWIFtS).

Sejauh ini, kondisi ruang telah dilengkapi dengan fasilitas standar (listrik, penerangan,

pengatur suhu ruangan, dan akses internet) yang memadai sebagai gedung/laboratorium

riset. Telah tersedia pula sarana pendukung lainnya seperti kamar mandi dengan pasokan air

mencukupi, arena parkir bagi karyawan dan tamu, lapangan upacara, masjid, dan kantin.

Selain itu, tersedia sistem transfer data pengamatan yang menghubungkan setiap stasiun

pengamatan dengan server basis data di Pusat Sains Antariksa. Topologi networks Pusat Sains

Antariksa dan jaringan transfer data ditunjukkan pada gambar 1-2.

(a)

Page 18: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

5

(b)

Gambar 1-2. Topologi network Pusat Sains Antariksa (a) dan (b) untuk topologi jaringan

transfer data (VPN).

Peralatan pengematan sebanyak 53 peralatan yang ditempatkan dan dioperasikan di 16

lokasi di seluruh Indonesia (gambar 1-3). Dari sejumlah itu, 75% peralatan beroperasi dengan

baik dan sisanya 25% dalam tahap perbaikan. Komposisi jumlah peralatan terdiri dari 7

perangkat (13%) merupakan peralatan untuk mengamati kondisi matahari, 11 perangkat

(21%) untuk mengamati kondisi medan magnet bumi, dan 35 perangkat (66%) peralatan

untuk mengamati kondisi lapisan ionosfer (tabel 1-5). Kondisi matahari diamati dengan

teleskop optik dan teleskop radio di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA)

Sumedang (Tanjungsari), BPAA Pasuruan (Watukosek), dan Stasiun Kerjasama LAPAN-

UNSRAT di Tomohon, Manado. Kemudian, kondisi medan magnet di magnetosfer (hingga

ketinggian ~ 30.000 km) diamati dengan flux-gate magnetometer yang ditempatkan di

beberapa stasiun, dari Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam (Kototabang) di barat

hingga stasiun kerjasama LAPAN-BMKG di Jayapura. Selanjutnya, keadaan lapisan ionosfer

diamati dengan radar HF (ionosonde), resiver sinyal satelit, All-Sky Imager, dan jaringan radio

Automatic Link Establishment (ALE) di berbagai lokasi (gambar 1-3). Sebagian besar peralatan

beroperasi secara otomatis selama 24 jam/hari, kecuali teleskop optik yang dioperasikan

secara manual oleh operator, dan teleskop radio hanya beroperasi pada siang hari saja.

Secara umum rata-rata durasi operasional peralatan adalah ~ 21,3 jam per hari. Rata-rata

perolehan data mentah (digital) seluruh perangkat pengamatan dalam sehari adalah ~ 1000

MB atau ~ 18,9 MB untuk setiap peralatan dalam sehari.

Data Center - Bandung

Internet

BUTPAAG

Pameungpeuk

Garut

Network Bandung

BPAA Tanjungsari-

Sumedang

BPAA Agam-

Kototabang

BPAA Watukosek

Pasuruan

Stasiun Kerjasama

BMKG, Jayapura Stasiun Kerjasama

Unsrat-Manado

Stasiun Kerjasama

BMKG,Negare Bali

Stasiun Kerjasama

Undana-Kupang

BPAA Biak

BPAA Pontianak

FO = 5MBPS

FO = 5MBPS

FO = 10MBPS

FO = 2MBPS

FO = 5MBPS FO = 5MBPS FO = 1MBPS FO = 1MBPS

FO = 5MBPS

FO = 70MBPS

60MBPS

GSM=512KBPS

Page 19: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

6

Tabel 1-5: Perangkat pengamatan Cuaca Antariksa

Jumlah lokasi pengamatan : 16 lokasi

Jumlah peralatan pengamatan : 53 perangkat (sistem)

Jumlah peralatan pengamatan aktif : 40 perangkat (75%)

Jumlah peralatan dalam perbaikan : 13 perangkat (25%)

Jumlah peralatan pengamatan matahari : 7 perangkat (13%)

Jumlah peralatan pengamatan magnetosfer : 11 perangkat (21%)

Jumlah peralatan pengamatan ionosfer : 35 perangkat (66%)

Rata-rata durasi operasional peralatan : 21,3 jam per hari

Rata-rata volume data mentah yang

diperoleh

: 1000,6 MB per hari

(18,9 MB per alat)

Gambar 1-3. Balai, stasiun kerjasama dan jenis perangkat pengamatan antariksa tahun 2019

D. Peran Strategis Pusat Sains Antariksa

Pusat Sains Antariksa mempunyai peran strategis yang pelaksanaannya dijamin oleh

peraturan perundang-undangan. Undang-Undang nomor 21 tahun 2013 tentang

Keantariksaan memberikan peran sebagai berikut:

1. memberikan informasi khusus tentang cuaca antariksa, mitigasi dan peringatan dini;

2. memberikan bantuan teknis terkait bencana akibat cuaca antariksa;

3. mengidentifikasi benda jatuh antariksa di wilayah Republik Indonesia.

Page 20: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

7

Sedangkan peraturan Presiden nomor 45 tahun 2017 tentang Rencana Induk

Penyelenggaraan Keantariksaan tahun 2016-2040 memberi peran dalam hal penguasaan

sains antariksa melalui pemajuan sains antariksa di Indonesia yang berkelas dunia.

E. Sistematika Penyajian Laporan

LAKIN Pusat Sains Antariksa berisi tentang pencapaian kinerja (performance result) periode

tahun 2019. Pengukuran pencapaian kinerja tahun 2019 diperbandingkan dengan Perjanjian

Kinerja (performance agreement) tahun 2019 sebagai tolok ukur dan indikator keberhasilan

organisasi dalam melaksanakan target yang telah ditentukan dan realisasi kinerjanya.

Analisis atas realisasi kinerja terhadap rencana kinerja ini berfungsi untuk mengidentifikasi

adanya celah perjanjian kinerja sehingga dapat dipergunakan untuk meminimalisir terjadinya

kesalahan dan sebagai landasan dalam memperbaiki kinerja dan mencari solusi terhadap

permasalahan yang terjadi di masa yang akan datang. Berdasarkan kerangka fikir diatas,

maka sistematika penyajian LAKIN Pusat Sains Antariksa tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif

Menjelaskan pencapaian kinerja Pusat Sains Antariksa secara singkat di tahun 2019.

2. Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang organisasi, sumber daya, lokasi fasilitas dan isu strategis yang

dihadapi organisasi.

3. Bab II Perencanaan Kinerja

Menjelaskan tentang proses perjanjian kinerja tahun 2019.

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan tentang pencapaian kinerja dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan.

5. Bab IV Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan langkah perbaikan terhadap hasil rekomendasi Inspektorat.

6. Bab V Penutup

Memberikan kesimpulan pencapaian kinerja organisasi dan langkah untuk meningkatkan

kinerja.

Page 21: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA PUSAT SAINS ANTARIKSA

A. Rencana Strategis 2015-2019

Perencanaan kinerja Pusat Sains Antariksa mengacu kepada Rencana strategis (Renstra)

tahun 2015-2019 Pusat Sains Antariksa yang telah disusun dan ditetapkan. Renstra tersebut

merupakan penjabaran dari rencana strategis LAPAN, khususnya Arah kebijakan 1, huruf a

yaitu pengembangan kapasitas Iptek penerbangan dan antariksa dengan menerapkan

kompetensi bidang sains antariksa dan atmosfer. Strategi pencapaiannya meliputi:

1. pembangunan pusat unggulan cuaca antariksa;

2. pembangunan pusat unggulan sains atmosfer;

3. pengembangan Decision Support System (DSS) untuk mitigasi cuaca antariksa, dinamika

atmosfer, dan perubahan iklim;

4. kerjasama dengan institusi litbang atmosfer dan antariksa di dalam dan luar negeri;

5. kerjasama dengan perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pembangunan

observatorium nasional.

Visi Pusat Sains Antariksa adalah menjadi pusat unggulan sains antariksa untuk

mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri. Visi ini merupakan penjabaran dari visi

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer yaitu menjadi pusat unggulan sains antariksa dan

atmosfer untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri yang juga merupakan

penjabaran dari visi LAPAN yakni menjadi pusat unggulan penerbangan dan antariksa untuk

mewujudkan indonesia yang maju dan mandiri.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang harus dijalankan oleh Pusat Sains Antariksa

adalah:

1. meningkatkan kualitas sains antariksa bertaraf internasional;

2. meningkatkan kualitas produk penelitian dan pengembangan serta informasi di bidang

sains antariksa dalam memecahkan permasalahan nasional;

3. melaksanakan penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional.

Page 22: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

9

Tujuan penyelenggaraan kegiatan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sains

antariksa adalah:

1. mewujudkan sumber daya litbang sains antariksa yang berkualitas dengan produk

publikasi dan HKI yang unggul;

2. mewujudkan kemitraan internasional dalam bidang sains antariksa yang saling

menguntungkan;

3. mewujudkan sistem layanan dan informasi sains antariksa yang terpercaya, tanggap, dan

mutakhir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat;

4. melaksanakan penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional.

Sasaran strategis Pusat Sains Antariksa selama tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. penguasaan Iptek di bidang sains antariksa yang maju;

2. layanan data dan informasi sains antariksa yang prima;

3. dihasilkannya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional, dan HKI di bidang

sains antariksa;

4. meningkatnya kapasitas Iptek di bidang sains antariksa;

5. tersedianya DSS yang operasional di bidang sains antariksa untuk mitigasi bencana;

6. tersedianya pedoman dan standar pengolahan data serta pengelolaan data dan

informasi di bidang sains antariksa;

7. terlaksananya pelayanan teknis yang efektif di bidang sains antariksa;

8. terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Pusat Sains Antariksa.

Dalam mewujudkan visi dan misi diperlukan peta strategi yang bermuara pada kebutuhan

pengguna. Peta strategi yang dibuat untuk mewuudakan visi dan misi ini khusus untuk Pusat

Sains Antariksa diperlihatkan dalam peta strategi (balanced score card) sebagai berikut:

Page 23: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

10

Gambar 2-1. Peta strategi BSC level 2 Pussainsa

Dalam rangka pencapaian visinya, yaitu menjadi institusi yang dapat mendorong tercapainya

Pusat Unggulan Sains Antariksa untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri, maka

Pusat Sains Antariksa perlu menerapkan strategi yang mendukung arah kebijakan yang telah

ditentukan. Strategi tersebut meliputi:

1. pemanfaatan dan layanan publik Iptek penerbangan dan antariksa dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menerapkan strategi meningkatkan

spaceawareness masyarakat Indonesia;

2. pengembangan kapasitas Iptek penerbangan dan antariksa dengan menerapkan strategi:

(a) membangun pusat unggulan cuaca antariksa; (b) meningkatkan kapasitas dan

kapabilitas sumber daya LAPAN; (c) meningkatkan fasilitas dan produktivitas litbang; (d)

menjalin kerjasama dengan institusi litbang atmosfer ekuator-antariksa di dalam dan

luar negeri;

3. melanjutkan RB LAPAN sesuai dengan RB Nasional yang meliputi penerapan human

capital management dan implementasi tata kelola TI.

STA

KE

HO

LD

ER

PE

RS

PE

CT

IVE

CU

ST

OM

ER

PE

RS

PE

CT

IVE

INT

ER

NA

L P

RO

CE

SS

PE

RS

PE

CT

IVE

LE

AR

N &

GR

OW

TH

PE

RS

PE

CT

IVE

PETA STRATEGI BSC LEVEL 2 PUSSAINSASS1

Penguasaan iptek di

bidang sains antariksa

yang maju

SS2

Layanan data dan

informasi sains

antariksa yang prima

SS3

Dihasilkannya publikasi

nasional terakreditasi,

publikasi internasional, dan

HKI di bidang sains antariksa

SS4

Meningkatnya

kapasitas iptek di

bidang sains

antariksa

SS5

Tersedianya DSS yang

operasional di bidang

sains antariksa untuk

mitigasi bencana

antariksa

SS8

Terwujudnya reformasi

birokrasi di lingkungan pusat

sains antariksa

MASYARAKAT ILMIAH PEMERINTAH, PENGGUNA, DAN MASYARAKAT UMUM

HUMAN CAPITAL, INFORMATION CAPITAL, ORGANIZATION CAPITAL, FINANCIAL CAPITAL

SS6

Tersedianya pedoman

dan standard

pengolahan data serta

pengelolaan data dan

informasi sains

antariksa

SS7

Terlaksananya

pelayanan teknis

yang efektif di

bidang sains

antariksa

Page 24: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

11

Indikator kinerja utama (IKU) Pusat Sains Antariksa yaitu:

1. jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek

di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa;

2. jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa;

3. jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa;

4. jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa;

5. jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa;

6. indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa.

Sistem nilai merupakan orientasi dan rujukan dalam bertindak bagi setiap pegawai.

Berdasarkan peraturan Kepala LAPAN nomor 3 tahun 2016 tentang Rencana Strategis LAPAN

2015-2019, sistem nilai yang berlaku di LAPAN adalah:

1. Pembelajar

Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal yang baru.

2. Rasional

Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

3. Akuntabel

Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses perencanaan,

pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.

4. Konsisten

Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek, menengah

dan panjang yang sudah ditetapkan.

5. Berorientasi pada layanan publik

Berupaya memberikan pelayanan prima sesuai dengan kebutuhan publik.

Page 25: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

12

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019

Rencana Kerja Tahunan adalah penjelasan dari rencana strategis yang telah dibuat oleh

Pusat Sains Angariksa dalam bentuk yang mendetail dan terukur dengan target yang

ditentukan. Rencana Kerja Tahunan bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan

berfokus pada hasil rencana pencapaian strategis yang telah ditentukan. Rencana Kerja

Tahunan Pusat Sains Antariksa tahun 2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2-1: Rencana Kerja Tahunan Pusat Sains Antariksa tahun 2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian Iptek di

bidang sains antariksa

yang maju

Jumlah prototipe bidang sains

antariksa yang dihasilkan atau

model pemanfaatan Iptek di

bidang sains antariksa yang

operasional untuk mitigasi bencana

antariksa.

6 model

Jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang sains

antariksa.

13 makalah

Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains antariksa.

8 makalah

Jumlah HKI yang diusulkan di

bidang sains antariksa.

1 judul

Meningkatnya layanan

data dan informasi sains

antariksa yang prima

Jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan iptek di

bidang sains antariksa.

120 instansi

Indeks kepuasan masyarakat atas

layanan iptek di bidang sains

antariksa.

80

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019

Perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian

tujuan dan sasaran strategis organisasi. Selain itu perjanjian kinerja merupakan upaya untuk

mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan

berorientasi pada hasil. Perjanjian kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2019 disajikan pada

tabel 2-2.

Page 26: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

13

Tabel 2-2: Perjanjian Kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian Iptek di

bidang sains antariksa

yang maju

IKU 1. Jumlah prototipe bidang sains

antariksa yang dihasilkan atau model

pemanfaatan Iptek di bidang sains

antariksa yang operasional untuk

mitigasi bencana antariksa.

5 model

IKU 2. Jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang sains

antariksa.

12 makalah

IKU 3. Jumlah publikasi internasional

yang terindeks di bidang sains

antariksa.

8 makalah

IKU 4. Jumlah HKI yang diusulkan di

bidang sains antariksa.

1 judul

Meningkatnya layanan

data dan informasi sains

antariksa yang prima

IKU 5. Jumlah instansi pengguna

yang memanfaatkan layanan iptek di

bidang sains antariksa.

75 instansi

IKU 6. Indeks kepuasan masyarakat

atas layanan iptek di bidang sains

antariksa.

80

Pada tahun 2019 untuk mendukung pencapaian layanan yang diberikan kepada stakeholder

dan customer yaitu masyarakat ilmiah dan masyarakat umum. Pusat Sains Antariksa juga

mengukur capaian indikator-indikator yang terdapat pada internal proses dan learn and

growth perspective. Kedua perspektif tersebut bagian pengungkit yang mempengaruhi

kinerja layanan Pusat Sains Antariksa. Tabel berikut menyajikan target indikator kinerja yang

terdapat pada perspektif pada internal proses dan learn and growth perspective.

Page 27: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

14

Tabel 2-3: Internal Proses dan Learn and Growth Perspektive Pussainsa 2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target

Internal Process Perspektive

Meningkatnya kapasitas

IPTEK di bidang Sains

Antariksa

IKU 7. Jumlah kerjasama litbang di

bidang Sains Antariksa

4 kerjasama

IKU 8. Jumlah pusat unggulan di

bidang Sains Antariksa

1

Tersedianya DSS di bidang

Sains Antariksa untuk

mitigasi bencana dan

perubahan iklim

IKU 9. Jumlah DSS lintas sektoral di

bidang Sains Antariksa

1 DSS

Tersedianya pedoman dan

standar pengolahan data

serta pengelolaan data

dan informasi Sains

Antariksa

IKU 10. Jumlah pedoman dan

standar pengolahan data Sains

Antariksa

7 pedoman

IKU 11. Jumlah pedoman dan

standar pengelolaan data dan

informasi Sains Antariksa

2 pedoman

Terlaksananya diseminasi

hasil litbang di bidang

Sains Antariksa yang

efektif

IKU 12. Competency gap indeks

peserta bimbingan teknis di bidang

Sains Antariksa

30

Learn and Growth Perspektive

Meningkatnya kapasitas

SDM aparatur lingkup

Pusat Sains Antariksa

IKU 13. Jumlah pegawai yang

mengikuti pelatihan dan atau lulus

pelatihan per tahun

15 pegawai

Terkelolanya DIPA Pusat

Sains Antariksa secara

optimal

IKU 14. Persentase penyerapan

DIPA Pusat Sains Antariksa

95%

Page 28: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

15

D. Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja

Mekanisme pengumpulan data kinerja di Pusat Sains Antariksa LAPAN dilakukan secara

bottom-up. Data hasil capaian kinerja untuk JFT pertama dan muda serta JFU dikumpulkan

setiap bulan ke kepala bidang dan kepala bagian administrasi untuk dilaporkan ke kepala

pusat. Sedangkan JFT Madya dan Utama capaian kinerja setiap bulan langsung ke Kepala

Pusat. Setiap triwulan laporan kinerja dikompilasi untuk diinput ke sistem pelaporan

berbasis teknologi informasi yang dikembangkan LAPAN yaitu SiforenMonev yang beralamat

di kinerja.lapan.go.id untuk dilakukan monitoring dan di evaluasi capaian kinerjanya melalui

serangkaian perhitungan data target dan realisasi indikator kinerjanya.

Dalam proses pelaksanaannya kepala pusat menunjuk kepala bidang program dan fasilitas

beserta perwakilan bidang dan bagian untuk mengumpulkan dan mengolah data sebagai

bahan penyusunan laporan triwulan dan LAKIN satuan kerja. Konsep akhir LAKIN satuan

kerja disampaikan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan untuk diriviu. Selanjutnya LAKIN

hasil riviu yang telah diperbaiki disahkan oleh Kepala Pusat dan disampaikan kembali ke Biro

Perencanaan dan Keuangan untuk diteruskan ke Inspektorat untuk dinilai dan dipublikasikan

di website pusat.

Gambar 2-2. Mekanisme pengumpulan data dan pelaporan capaian kinerja Pussainsa

Kepala Pusat

KepalaBidang/Bagian

Laporan Pegawai(JFT

Pertama/Mudadan JFU)

Laporan Pegawai(JFT

Pertama/Mudadan JFU)

Laporan FungsionalMadya/Utama

Page 29: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT SAINS ANTARIKSA

A. Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2019 dilakukan dengan cara

membandingkan target masing-masing indikator kinerja utama dengan realisasinya. Jika

capaian kinerja sesuai dengan targetnya, maka tingkat capaiannya 100%. Jika capaian kinerja

lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan, maka tingkat capaiannya > 100%, dan

sebaliknya. Dengan cara ini dapat diketahui tingkat keberhasilan dari masing-masing

indikator. Tingkat keberhasilan ini merupakan ukuran untuk mengevaluasi pencapaian

kinerja Pusat Sains Antariksa selama tahun 2015-2019, dan akan digunakan sebagai rujukan

dalam menentukan target kinerja 5 tahun berikutnya. Jadi, analisis terhadap pencapaian

kinerja ini akan menentukan tingkat keberhasilan yang akan datang. Indikator kinerja utama

(IKU) dinyatakan berhasil jika capaiannya ≥ 100% dari target yang telah ditetapkan.

Secara keseluruhan, rataan persentase capaian kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2019

adalah 197% (tabel 3-1). Indikator kinerja utama (IKU) 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 berturut-turut

realisasinya mencapai 100%, 58%, 313%, 500%, 100% dan 109%. Jumlah pengguna yang

memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains antariksa mencapai 75 instansi atau 100% dari

target 75 instansi. Target layanan pengguna sesuai target, hal ini disebabkan cukup

optimalnya sosialisasi dan diseminasi terkait sains antarikasa. Jumlah publikasi pada jurnal

nasional terakreditasi tidak mencapai jumlah yang ditargetkan. Dari target 12 (duabelas)

makalah terbit pada publikasi nasional terakreditasi, hanya 7 (tujuh) yang dicapai.

Sebaliknya dari target 8 (delapan) makalah publikasi internasional terindeks, realisasinya 25

makalah publikasi internasional yang dapat dicapai. Hal ini disebabkan adanya minat peneliti

untuk publikasi internasional lebih tinggi daripada publikasi nasional. Selain itu wadah jurnal

internasional lebih banyak dari jurnal nasional untuk bidang Sains Antariksa.

Page 30: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

17

Tabel 3-1: Capaian Kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2019

Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

1. Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang sains antariksa yang

maju.

IKU 1 Jumlah prototipe bidang sains antariksa

yang dihasilkan atau model pemanfaatan

Iptek di bidang sains antariksa yang

operasional untuk mitigasi bencana

antariksa.

5 Model/

Prototipe

5 Model/

Prototipe

100%

IKU 2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di

bidang sains antariksa.

12

Makalah

7

Makalah

58%

IKU 3 Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains antariksa.

8

Makalah

25

Makalah

313%

IKU 4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains

antariksa.

1 Judul 5 Judul 500%

2. Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa yang prima.

IKU 5 Jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan iptek di bidang

sains antariksa.

75

Instansi

75

Instansi

100%

IKU 6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan

iptek di bidang sains antariksa.

80 87.3 109%

Rata-rata Capaian 197 %

Sasaran strategis ke-1 bertujuan untuk mewujudkan salah satu tujuan dalam Undang-

Undang nomor 21 tahun 2013 yaitu mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing

bangsa dan negara dalam penyelenggaraan keantariksaan. Sasaran strategis ke-1 terdiri dari

4 (empat) IKU yang dapat menggambarkan upaya pencapaian sasaran strategis tersebut.

Indikator kinerja tersebut yaitu jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau

model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana

antariksa, jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa, jumlah publikasi

internasional yang terindeks di bidang sains antariksa, dan jumlah HKI yang diusulkan di

bidang sains antariksa. Pada periode pengukuran tahun 2019 capaian sasaran strategis 1

adalah 243% dengan penjelasan sebagai berikut:

Sasaran Strategis ke-1

Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang sains antariksa yang

maju.

Page 31: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

18

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1:

Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di

bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa

IKU ini bertujuan untuk menghitung jumlah model/prototipe operasional yang dihasilkan

oleh Pussainsa LAPAN. Selain menghasilkan model, Pussainsa juga menghasilkan prototipe,

modul dan pedoman untuk mitigasi bencana antariksa. Sehingga capaian yang diukur untuk

IKU ini adalah model/prototipe, modul dan pedoman yang dikembangkan sebagai Sistem

Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS). DSS merupakan sistem berbasis

komputer yang berfungsi untuk membantu pengguna dengan informasi yang dibutukan

dalam proses pengambilan keputusan. Pembangunan DSS merupakan kemitraan untuk

memastikan informasi yang dihasilkan (output) dapat meningkatkan kinerja pengguna

(outcome) dan memberikan manfaat bagi stakeholder (impact), sehingga meningkatkan

akuntabilitas. Target pada IKU 1 adalah 5 model/prototipe bidang sains antariksa yang

operasional untuk mitigasi bencana antariksa. Realisasi dari IKU 1 adalah 5 model dengan

capaian kinerja sebagai berikut:

a. Model Prediksi Kecepatan Angin Surya dan DST dengan Input Coronal Hole (CH) dengan

Neural Network

DeLuNa merupakan perangkat lunak yang mendeteksi keberadaan lubang korona

berdasarkan citra dari SDO/AIA193 menggunakan pemrograman Matlab. Metode DeLuNa

pada dasarnya menggunakan teknik thresholding dan segmentasi citra berdasarkan

intensitas yang teramati. Pendekatan ini banyak digunakan dalam identifikasi dan

karakterisasi lubang korona (Krista and Gallagher (2009); Verbanac et al. (2010); Lemen et

al. (2012); Rotter et al. (2012); Garton et al. (2018)). Revisi dari versi sebelumnya

dilakukan dengan menambahkan informasi luas lubang korona yang bersifat geoefektif

dengan ditunjukkan pada kotak berupa garis putus-putus berwarna merah, kemudian

revisi dalam menyesuaikan threshold untuk mendeteksi lubang korona terutama yang

berada di kutub. Hal yang penting adalah citra SDO/AIA193 yang dapat diolah

menggunakan DeLuNa hanya terbatas pada citra yang memiliki resolusi 512x512 piksel

serta citra berada ditengah frame sesuai default dari sumber data SDO.

Prediksi kecepatan angin surya yang dilakukan merupakan prediksi deret waktu yang

bersifat multi-step-a head serta menggunakan multi input dalam hal ini lubang korona

Page 32: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

19

dan kecepatan angin surya itu sendiri. Output yang diharapkan adalah deret waktu

kecepatan angin surya jam-an selama 24 jam kedepan. Deep Learning yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah LSTM (Long Short-Term Memory). LSTM pertama kali

diperkenalkan oleh Hochreiter and Schmidhuber (1997). LSTM neural network merupakan

salah satu bidang dalam Deep Learning yang memiliki konfigurasi Recurrent Neural

Network (RNN) serta mampu mempelajari data yang sangat panjang. LSTM umumnya

terdiri dari sel, gerbang input, gerbang output dan gerbang forget. Sel akan mengingat

nilai selama interval waktu yang telah ditentukan dan tiga gerbang mengatur aliran

informasi masuk dan keluar dari sel. LSTM sangat cocok untuk proses klasifikasi,

memproses dan membuat prediksi berdasarkan data deret waktu. Hal ini disebabkan

data dalam deret waktu tersebut mungkin memiliki durasi kelambatan (lag) yang tidak

diketahui diantara peristiwa/fitur penting dalam deret waktu tersebut. Arsitektur LSTM

diperlihat pada gambar 3-1.

Gambar 3-1. Arsitektur Long Short-Term Memory (sumber: Medium.com)

Selain itu juga membangun sistem otomatis terkait informasi lubang korona, prediksi

kecepatan angin surya dan prediksi skala aktivitas geomagnet. Gambar 3-2 menunjukkan

metodologi sistem diseminasi tersebut. Archive dari sistem otomatis tersebut berupa

data citra hasil DeLuNa, file CSV hasil deteksi DeLuNa, file input untuk model LSTM, file

output hasil prediksi LSTM dan plot grafik hasil prediksi kecepatan angin surya.

Page 33: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

20

Gambar 3-2. Metodologi sistem otomatis deteksi lubang korona, evolusi lubang korona

yang bersifat geoefektif, prediksi kecepatan angin surya dan prediksi skala akvitivas

geomagnet. Kotak berwarna oranye merupakan bagian yang ditampilkan dalam situs

DeLuNa

Untuk dapat melakukan perhitungan luas lubang korona secara near-realtime, maka

DeLuNa dimodifikasi agar mampu melakukan perhitungan untuk seluruh citra yang telah

diunduh (batch). Selain itu, hasil perhitungan disimpan kedalam bentuk file CSV yang

berisi informasi tanggal, waktu, luas total lubang korona, luas lubang korona yang bersifat

geoefektif, prediksi skala aktivitas geomagnet, dan prediksi waktu tiba badai geomagnet.

Langkah selanjutnya adalah menampilkan data dari file CSV tersebut ke dalam bentuk

grafik. Bahasa pemrograman HTML dan D3.js (javascript) digunakan untuk menampilkan

perubahan luas lubang korona yang bersifat geoefektif terhadap waktu. Program untuk

proses unduh dan menurunkan resolusi citra dilakukan secara otomatis dengan membuat

batch file windows yang dipanggil menggunakan System Scheduler setiap 1 jam sekali.

Sedangkan web untuk menampilkan grafik perubahan luas lubang korona terhadap waktu

ditunjukkan oleh gambar 3-3.

Page 34: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

21

Gambar 3-3. Tampilan grafik near-realtime perubahan luas CH yang bersifat geoefektif

terhadap waktu

b. Model Prakiraan Flare Berdasarkan Klasifikasi Mcintosh dan Hale dan Fitur Non

Potensial Medan Magnet Daerah Aktif

Flare matahari adalah peristiwa peningkatan intensitas radiasi pada berbagai gelombang

yang berlangsung sangat kuat dan cepat di lapisan kromosfer matahari. Berdasarkan

keluaran daya sinar-X maksimum, flare dibagi menjadi kelas B, C, M, dan X dengan fluks

minimum saat intensitas puncak masing-masing sebesar 10 −7 , 10 −6 , 10 −5 , dan 10 −4

Wm −2 . Salah satu dampak flare terhadap atmosfer bumi adalah radiasi yang dapat

mengakibatkan atmosfer atas bumi terionisasi dan mengembang sehingga mengganggu

komunikasi radio yang memanfaatkan lapisan ionosfer bumi. Energi yang dilontarkan

pada peristiwa flare berupa energi magnet disimpan di dalam medan magnet daerah

aktif. Dengan kata lain, grup bintik batahari adalah sumber utama peristiwa flare

matahari.

Kelas McIntosh dan Hale yang dilengkapi dengan fitur non-potensial medan magnet dapat

digunakan sebagai proxy dari daerah aktif dalam menghasilkan flare. Fitur non-potensial

medan magnet daerah aktif diharapkan dapat meningkatkan akurasi prakiraan flare,

sehingga dapat menunjang kegiatan SWIFtS dalam menyediakan informasi mengenai

aktivitas matahari dan potensi dampaknya terhadap cuaca antariksa.

Hasil prakiraan flare sinar-X berdasarkan penelitian dapat diakses secara daring berupa

teks melalui situs DeLuNa seperti gambar 3-4. Proses prediksi dan

Page 35: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

22

pengunggahan/pembaruan hasil prediksi telah berjalan secara otomatis setiap hari pukul

02 UT (09 WIB). Dengan demikian, prakirawan hanya perlu melihat hasil prediksi flare

melalui situs DeLuNa saja untuk mendukung kegiatan SWIFtS tanpa perlu menjalankan

program secara manual. Sebagai pengingat, dari pengujian model RF hasil penelitian

diperoleh akurasi 75% untuk prakiraan tanpa-flare, 41% untuk prakiraan flare C, 45%

untuk flare M, dan 77% untuk flare X.

Gambar 3-4. Bentuk tampilan hasil prakiraan flare sinar-X untuk tanggal 06 Desember 2019

menggunakan metode random forest (RF) yang telah diunggah pada situs DeLuNa

Parameter daerah aktif yang berkontribusi paling besar terhadap prakiraan flare

adalah luas, kelas Hale, dan posisi bujur daerah aktif dalam 24 jam menjelang

peristiwa flare. Sementara itu, kontribusi terendah diberikan oleh kelas Hale, jumlah

bintik, dan kelas McIntosh daerah aktif dalam 48 jam menjelang peristiwa flare. Hal ini

menunjukkan bahwa prakiraan flare lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi fisis daerah

aktif dalam 24 jam terakhir.

c. Model Prediksi Badai Geomagnet Indonesia Berbasis Multi Input (CME dan Coronal

Hole, Solar Wind, IMF)

Parameter-parameter yang diperlukan untuk dapat memprediksi terjadinya badai

geomagnet dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sumber gangguan, dinamika di medium

antar planet dan dinamika didalam magnetosfer. Umumnya sumber gangguan badai

geomagnet adalah aktivitas ekstrem di matahari berupa lontaran massa korona (CME)

ataupun lubang korona (CH). Pada saat ini, prediksi badai geomagnet jangka menengah

dengan orde hari dianggap mencukupi untuk keperluan peringatan dini.

Page 36: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

23

Metoda prediksi badai geomagnet telah dibuat dengan menggunakan perangkat

observasi parameter angin matahari dan medan magnet antarplanet. Berdasarkan studi

kasus yang dilakukan pada penelitian yang sama diketahui bahwa, gangguan geomagnet

di Indonesia memiliki korelasi yang baik dengan indeks Dst. Persamaan Wang, et.al., 2003

yang menghubungkan parameter angin surya dengan Dst minimum menghasilkan kaitan

antara gangguan geomagnet di Indonesia dengan parameter durasi dan menghasilkan korelasi yang baik meskipun tidak sangat kuat. Hal

tersebut kemungkinan disebabkan oleh penggunaan konstanta yang tidak tepat atau

ketidaklengkapan data pada saat pengolahan. Selain itu tampak terlihat bahwa untuk

gangguan di stasiun local Indonesia pergerakan gangguan berasal dari Timur ke Barat.

Untuk badai yang didahului dengan SC tidak tampak adanya jeda wakktu antara Dst

dengan gangguan geomagnet Indonesia dan jeda waktu antara interplanetary shock

dengan SC di rekaman data landas bumi stasiun di Indonesia berkisar antara 1-1.5 jam.

Sedangkan untuk badai geomagnet tipe gradual lebih sulit untuk menentukan

karakteristiknya. Hasil yang telah diperoleh ini masih belum mencukupi untuk menjawab

kebutuhan peringatan dini, maka pada penelitian kali ini akan dikembangkan model

prediksi badai geomagnet dengan mempelajari sifat-sifat sumber gangguan yang berasal

dari matahari, sehingga diperoleh metoda prediksi badai geomagnet jangka menengah.

Penjalaran CME dalam model ini menggunakan studi kasus peristiwa CME pada 20

Februari 2014 sekitar pukul 08.00 UT. Parameter CME yang digunakan adalah pusat pusat

lontaran (pa), lebar sudut lontaran (da), kecepatan, percepatan/perlambatan dan waktu

lontaran. Parameter-parameter tersebut dapat diperoleh dari katalog Cactus maupun

LASCO. Asumsi yang digunakan adalah bahwa percepatan/perlambatan partikel dianggap

sama setiap saat. Model yang dibangun ini juga belum memperhitungkan efek medan

magnet.

Model dibuat dengan cara menghitung kecepatan cme dan tekanan dinamik pada setiap

grid di medium antarplanet. Rotasi matahari sudah dimasukan sebagai salah satu

konstrain pergerakan CME. Algoritmanya adalah sebagai berikut :

Page 37: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

24

Gambar 3-5. Alur algoritma model penjalaran CME

Dari algoritma tersebut, kemudian dibuat user interface untuk memudahkan pengguna.

Tampilan user interface-nya sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3-6.

Gambar 3-6. User interface penentuan waktu penjalaran CME dan tekanan dinamiknya.

Software tersebut juga menghitung tekanan dinamik dan kemungkinan waktu tiba

partikel CME di bumi. Dengan menggunakan 9 peristiwa CME yang dipilih dengan harapan

Input parameter CME: pa,da,vcme,a,dt

Input parameter matahari : vrotasi, Rs

Hitung kecepatan awal (v0) pada saat t=0 (waktu terjadi

cme) dengan menambahkan faktor rotasi matahari dan

posisi semburan

Hitung kemungkinan jarak matahari-bumi sebenarnya (realS)

dengan mempertimbangkan kelengkungan matahari dan posisi

pa dan da

Hitung kemungkinan waktu yang dibutuhkan cme sampai ke

bumi (konstrain iterasi) berdasarkan jarak reals

Hitung kecepatan pada waktu t sesuai konstrain dan posisi pa dan da

Hitung tekanan dinamik pada waktu t dan posisi pa dan da loop

Hitung jarak yang sudah ditempuh pada waktu t dan posisi pa dan da

Kontur kecepatan

kontur tekanan dinamik

Page 38: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

25

mewakili beberapa kasus CME yang berbeda, diperoleh hasil waktu berbeda. Waktu

keterlambatan pun bervariasi antara 5 hingga 26 jam. Sedangkan yang lebih cepat ada

yang sekitar 6 jam dan 28 jam. Penyebabnya kemungkinan karena perhitungan waktu tiba

masih menggunakan percepatan/perlambatan yang tetap selain itu efek tumbukan

partikel dan medan magnet belum diperhitungkan.

d. Model Pengembangan Metode Prediksi-Evaluasi Kondisi Ionosfer dan Kemasan

Informasi untuk SWIFtS

Informasi (ionosfer) yang disediakan SWIFtS belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan

pengguna. Informasi (ionosfer) yang disediakan SWIFtS belum bisa digunakan sebagai

salah satu materi kegiatan pembinaan teknis komunikasi radio. Metode evaluasi dan

prediksi masih belum efektif (dan kadang kala tidak konsisten) karena masih bergantung

kepada hasil analisis forecaster. Pengembangan kemasan informasi yang lebih aplikatif

(mudah dipahami, bisa digunakan, mendukung kegiatan bintek). Pengembangan metode

yang lebih konsisten, cepat, dan mudah diterapkan oleh forecaster. Sehingga diperlukan

untuk mendapatkan metode prediksi dan evaluasi kondisi ionosfer, serta kemasan

informasinya untuk sistem layanan informasi SWIFtS, yang bermanfaat untuk

mengoptimalkan kinerja sistem komunikasi radio.

Hasil pengembangan metode secara keseluruhan seperti ditunjukkan pada gambar 3-7.

Tim pelaksana scaling (TISD) melakukan scaling khusus yang hasilnya disimpan dituliskan

dalam format tertentu pada sheet scaled-data pada file template ScaledData4SWIFtS.xlsx.

Kemudian grafik dan evaluasinya secara otomatis akan tampil pada sheet

evaluation&prediction dan sheet checklist. Informasi evaluasi yang disediakan dalam

sheet evaluation&prediction meliputi evaluasi kenaikan fmin (LUF enhancement),

penurunan foF2 (MUF Depression), kondisi ionosfer, durasi kejadian Spread F, durasi

kemunculan E-Sporadis, dan durasi total blanketing oleh lapisan E-Sporadis.

Page 39: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

26

Gambar 3-7. Tampilan resume evaluasi ionosfer menggunakan file template

File template untuk scaling baku telah dilengkapi metode verifikasi secara otomatis,

sehingga lebih mudah dan lebih cepat dalam melakukan verifikasi hasil kerja tim

scaling/TSID. Rekapitulasi hasil scaling secara otomatis akan terlihat seperti tabel di

bawah ini.

Tabel 3-2: Contoh hasil rekapitulasi dari proses scaling

REKAPITULASI HASIL SCALING Stasiun: Pameungpeuk Bulan: October 2019

Parameter ionosfer fmin h'E foE h'Es foEs fbEs h'F foF1 h'F2 foF2 fxF2 h'F3 foF3 fxF3

Jumlah data semestinya (N ) 744 372 372 744 744 744 744 372 372 744 744 372 372 372

Jumlah data yang ada (n ) 732 211 222 491 538 528 585 314 316 636 673 0 0 0

Persentase (%) 98 57 60 66 72 71 79 84 85 85 90 0 0 0

Tidak ada pengamatan (ND) 0 Persentase (% ) ND 0 Persentase (%) pengamatan 100

Dalam perkembangan selanjutnya, menu “Aviation“ dikembangkan menjadi

menu “Application“ yang memuat informasi lebih sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Di dalam menu yang baru, selain peta prediksi frekuensi Base to Area

(B2A) juga disediakan informasi indeks T regional Indonesia. Peta B2A disiapkan

dengan software ASAPS versi terbaru yang lebih menarik tampilannya dibuat untuk

memenuhi kebutuhan komunikasi penerbangan sipil ( gambar 3 - 8). Indeks

regional, baik evaluasi maupun prediksi, disediakan untuk lembaga pengguna

yang telah memiliki software ASAPS seperti TNI-AL dan TNI-AD.

Page 40: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

27

Gambar 3-8. Rangkaian peta prediksi B2A dalam menu Application pada web

SWIFtS.

e. Model Peningkatan/Perbaikan Akurasi Model ESF dengan RBFNN dan

penerapannya

Studi kemunculan spread F sampai saat ini masih terus dilakukan. Fenomena spread

F terkait gangguan lapisan ionosfer, beberapa laporan mengasosiasikan dengan

kumunculan gelembung plasma dan gangguan ketidakstabilan Rayleight-Taylor.

(Abdu et al.,1999; Fagundes et al., 1999; Becker-Guedes et al., 2004). Kajian

pemodelan data runtun waktu parameter ionosfer telah banyak dilakukan, salah satu

metode yang digunakan adalah neural network (Altinay et al., 1997; Weigel et al.,

1999; Wintoft and Cander, 1999; Lamming and Cander, 1999; Poole and McKinnell,

2000; Tulunay et al., 2000; McKinnell, 2002; Oyeyemi et al., 2005a,b, 2006), Muslim

et al ().Aplikasi neural network untuk pemodelan tersebut menjadi kontribusi ilmu

dalam studi model ionosfer.

Fokus penelitian adalah pengembangan metode untuk membangun model spread F

dan sintilasi ionosfer. Titik berat adalah metode radial basis fungsional neural

network RBFNN. Untuk tahap pertama model yang dibangun adalah model spread F

sebagai fungsi waktu (temporal), belum memasukkan fungsi perubahan lintang

(spasial). Jenis penelitian adalah penelitian dasar dengan melakukan analisis data

Page 41: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

28

runtun waktu untuk mendapatkan model prediksi. Algoritma dibangun adalah

jaringan syaraf tiruan berbasis fungsi radial basis.

Model telah di bangun dengan input indeks Kp , F10.7 dan waktu yang menggunakan

fungsi radial basis neural network. Telah diperoleh hasil awal dengan training pada

gambar 3-9. Nilai sebaran pada saat ditetapkan sebesar 0,1. Setelah dilakukan data

uji selama satu tahun dengan mengambil nilai sebaran dari 0.1 hingga 5 diperoleh

prediksi seperti ditujukkan pada gambar 3-10. Secara keseluruhan hasil model tiap

bulan ditunjukkan pada gambar 3-11 dan hasil simpangan model pada tabel 1.

Gambar 3-9. Hasil training model

Gambar 3-10. Hasil uji RBFNN untuk bulan Januari

0 07 08 09 10 11 120

5

10

15

20

25

30

35

Tahun

Pers

en K

emun

cula

n Sp

read

F

Januari

0 10 20 30 40 50 60 70 80-5

0

5

10

15

20

25

30

35

Data

Training

Page 42: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

29

Gambar 3-11. Hasil model tiap bulan

Hasil prediksi model masih menghasilkan akurasi yangg rendah walaupun hasil

training model RBRNN nya dengan data latih akurasinya tinggi. Demikian juga

dengan hasil pada bulan-bulan yang lain, hasil model akurasinya masih sangat

rendah yang memerlukan peningkatan dan pengujian lebih lanjut.

Page 43: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

30

Adapun capaian IKU 1 yaitu jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan

atau model pemanfaatan IPTEK di bidang sains antariksa yang operasional untuk

mitigasi bencana antariksa dalam periode 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-3: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 1

IKU-1 Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa (model/prototype)

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 4 4 5 5 5

Realisasi 4 4 5 5 5

Persentase 100 100 100 100 100

Capaian IKU 1 merupakan pengembangan lanjutan dari model-model yang sudah ada

dan pengembangan model-model baru dari hasil litbang Pussainsa. Terjadinya

peningkatan terhadap model pemanfaatan IPTEK bidang sains antariksa disebabkan

karena implementasi untuk meningkatkan performansi operasional dan layanan kepada

pengguna. Upaya untuk meningkatkan capaian IKU 1 antara lain dengan meningkatkan

kapasitas SDM dengan pendidikan formal dan informal serta mengikuti seminar

nasional/internasional. Fokus utama pengembangan model ini untuk mendukung

operasional DSS SWIFtS untuk layanan pengguna terkait cuaca antariksa. Model hasil

pengembangan selanjutnya diimplementasikan pada sistem DSS Cuaca Antariksa

(SWIFtS). DSS Cuaca Antariksa sendiri merupakan sistem layanan Pussainsa terhadap

pengguna secara online dan setiap hari diupdate baik informasi saat ini maupun

prediksinya.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2:

Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa

IKU 2 bertujuan untuk menghitung jumlah makalah yang diterbitkan dalam publikasi

ilmiah nasional terakreditasi berdasarkan kriteria LIPI dan DIKTI. Pada tahun 2019

Pussainsa menargetkan 12 makalah, dan realisasi menghasilkan 7 makalah di bidang

sains antariksa, dengan uraian sebagai berikut:

Page 44: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

31

Tabel 3-4: Capaian Indikator Kinerja Utama 2

No Judul Penulis Media Publikasi

1. ANALISIS PROBABILITAS SPREAD F

IONOSFER LINTANG

RENDAH SEKTOR

INDONESIA (PROBABILITY ANALYSIS

FOR THE OCCURRANCE

OF IONOSPHERIC SPREAD F IN THE

LOW LATITUDE INDONESIAN

SECTOR)

Asnawi Husin,

Prayitno Abadi, Jiyo Jurnal Sains Dirgantara

Vol 16 No 1 Desember

2018:33-42

2

MODEL MEDAN DIPOL

GEOMAGNET : ANALISIS UNTUK

EFEK MEDAN MAGNET

ANTARPLANET ARAH UTARA-

SELATAN (DIPOLE GEOMAGNETIC

FIELD MODEL: ANALYSIS

OF EFFECTS OF NORTH-SOUTH

COMPONENT OF

INTERPLANETARY MAGNETIC FIELD)

La Ode Muhammad

Musafar Kilowasid

Jurnal Sains Dirgantara

Vol 16 No 1 Desember

2018:11-22

3

PRAKIRAAN FLARE SINAR-X

MATAHARI BERDASARKAN EVOLUSI

DAERAH AKTIF (PREDICTION OF

SOLAR X-RAY FLARES BASED ON

ACTIVE REGIONS EVOLUTION)

Santi Sulistiani dan

Tiar Dani Jurnal Sains Dirgantara

Vol 16 No 1 Desember

2018

4

ANALISIS PROPAGASI GELOMBANG

RADIO HF MODE ANGKASA UNTUK

KEGIATAN PATROLI LAUT BEA

CUKAI

Varuliantor Dear,

Annis Siradj Mardiani,

Harpan Budi Santoso,

Gatot Wikantho

Buletin Pos dan

Telekomunikasi Vol. 17

No.1 (2019): 17-30.

5

KECEPATAN ANGIN MATAHARI DAN

DAYA ULF Pc5 DI LINTANG RENDAH

SEBAGAI PREKURSOR GANGGUAN

DAN PENINGKATAN FLUKS

ELEKTRON AKIBAT CME GEOEFEKTIF

(SOLAR WIND SPEED AND Pc5 ULF

POWER AT LOW-LATITUDE AS

PRECURSOR OF DISTURBANCE AND

ENHANCEMENT OF ELECTRON FLUX

DUE TO GEOEFFECTIVE CMEs)

Siska Filawati dan

Fitri Nuraeni

Jurnal Sains Dirgantara

Vol. 16 No. 2 Juni 2019:

55-

66, http://dx.doi.org/10.

30536/j.jsd.2019.v16.a30

84.

6

PERBANDINGAN ANTARA

PENGARUH BADAI GEOMAGNET 17

MARET DAN 23 JUNI 2015

TERHADAP PERBEDAAN RESPONS

TEC IONOSFER (COMPARISON

BETWEEN THE 17 MARCH AND 23

JUNE 2015 GEOMAGNETIC STORM

EFFECT ON DIFFERENT RESPONSE

OF IONOSPHERIC TEC)

Sri Ekawati dan

Anwar Santoso

Jurnal Sains Dirgantara

Vol. 16 No. 2 Juni 2019:

67-

78, http://dx.doi.org/10.

30536/j.jsd.2019.v16.a30

84.

7

RELIABILITAS FREKUENSI KRITIS

DAN KETINGGIAN LAPISAN

IONOSFER HASIL SCALING

Jiyo, Niko Danusaid

Nugroho, dan Robin

Bravo Mavin

Jurnal Sains Dirgantara

Vol. 16 No. 2 Juni 2019:

105—118,

Page 45: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

32

OTOMATIS MENGGUNAKAN

SISTEM PINTAR ESIR-CADI

(RELIABILITY OF THE AUTO-SCALED

IONOSPHERIC CRITICAL

FREQUENCIES AND HEIGHT BY

USING ESIR CADI SMART SYSTEM)

http://dx.doi.org/10.305

36/j.jsd.2019.v16.a3066

Adapun capaian IKU 2 yaitu jumlah publikasi nasional terakreditasi dalam periode 2015-

2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-5: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 2

IKU-2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi dibidang sains antariksa (makalah)

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 10 10 10 12 12

Realisasi 9 4 9 7 7

Persentase 90 40 90 58 58

Capaian IKU 2 berdasarkan tabel diatas, realisasi dari tahun 2015-2019 tidak tercapai

dan presentase capaian mengalami penurunan dari tahun 2017 sampai 2019. Tidak

tercapainya ini karena terbatasnya kuota dan jumlah publikasi nasional yang diterbitkan

oleh LAPAN melalui Jurnal Sains Dirgantara yaitu 5 makalah untuk sekali terbit dan

terbit 2 kali dalam setahun. Jurnal tersebut untuk mengakomodir peneliti sains

antariksa dan juga sains atmosfer serta peneliti/dosen diluar LAPAN. Selain itu jurnal

nasional sangat terbatas yang dapat mengakomodir penelitian sains antariksa serta

minimnya minat peneliti memanfaatkan jurnal terbitan lembaga lain. Peneliti untuk

naik jenjang fungsional masih fokus pada jumlah nilai angka kredit walaupun tidak ada

publikasi nasional terakreditasi dalam hal ini jurnal nasional terakreditasi terutama

pada unsur utama penilaian. Sehingga cascading dari IKU Pusat yang didistribusikan ke

peneliti tidak terlaksana. Upaya Pussainsa dalam usaha memenuhi target Renstra 2015-

2019 yaitu meningkatkan dan mengintensifikan komunikasi ilmiah melalui kolokium

dan FGD, training penulisan karya tulis ilmiah, dan memotivasi peneliti

mempublikasikan tulisan di jurnal nasional terakreditasi lainnya serta dukungan

pendanaan publikasi. Dengan aturan baru untuk fungsional peneliti maka untuk naik

jenjang peneliti memerlukan hasil karya minimal yang didalamnya mensyaratkan

kontributor publikasi ilmiah nasional terakreditasi menjadi pemicu untuk keberhasilan

IKU 2 di Renstra selanjutnya. Selain itu setelah Pussainsa ditetapkan sebagai pusat

Page 46: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

33

unggulan Iptek oleh Kemenristekdikti tanggal 2 Desember 2019 mendorong semua

peneliti untuk lebih produktif menulis publikasi di jurnal nasional dengan target

minimum sekitar 20 publikasi.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 3:

Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa

IKU 3 bertujuan untuk menghitung jumlah makalah yang diterbitkan pada publikasi

ilmiah internasional terindeks (yang terdaftar dalam database publikasi internasional).

Pada tahun 2019 Pussainsa menargetkan 8 makalah internasional dan akhir tahun

terealisasi sebanyak 25 makalah internasional di bidang sains antariksa. Adapun rincian

publikasi internasional yang terindeks, sebagai berikut:

Tabel 3-6: Capaian Indikator Kinerja Utama 3

No Judul Penulis Media Publikasi

1

A Circularly Polarized

Circularly-Slotted Patch

Antenna with Two

Asymmetrical Rectangular

Truncations for

Nanosatellite Antenna

Peberlin P. Sitompul, Josaphat

T. Sri Sumantyo,Farohaji

Kurniawan, Cahya Edi Santosa,

Timbul Manik, Katsumi Hattori,

Steven Gao, dan Jann-Yenq Liu

Progress In

Electromagnetics

Research C, Vol. 90,

225–236, 2019.

2

The updated statistics of

binary star clusters in the

Large Magellanic Cloud

Rhorom Priyatikanto,

Mochamad Ikbal Arifyanto,

Hesti R.T.Wulandari dan Suryadi

Siregar

The 6th International

Conference on

Mathematics and

Natural Sciences Journal

of Physics: Conf. Series

1127 (2019) 012053IOP

Publishing

doi:10.1088/1742

6596/1127/1/012053.

3

Axial Ratio and Gain

Enhancement of a Circular-

Ring Slot Antenna Using a

Pair of Asymmetrical

Rectangular Slots and a

Parasitic Patch for a Radio

Beacon on a Nanosatellite

Peberlin Parulian Sitompul,

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo,

Farohaji Kurniawan,and

Mohammad Nasucha.

Aerospace 2019, 6, 39;

doi:10.3390/aerospace6

040039

www.mdpi.com/journal/

aerospace.

4 Solar coronal holes and

their geo effectiveness

Santi Sulistiani dan Dhani

Herdiwijaya

2019 J. Phys.: Conf. Ser.

1127 012052.

5 The Particle-In-Cell

simulation on LEO

spacecraft charging and the

Nizam Ahmad, Hideyuki Usui,

Yohei Miyake

2019 Japan Society for

Simulation Technology J.

ADV. SIMULAT. SCI. ENG.

Page 47: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

34

wake structure using EMSES Vol. 6, No. 1, 21-31.

6 Resolution Enhanced of

GRBR Observation-Based

Ionospheric Tomography in

Indonesia.

Timbul Manik, Adi Purwono,

Musthofa Lathif, Mario

Batubara, Mamoru Yamamoto

PROC. INTERNAT. CONF.

SCI. ENGIN. Volume 2,

2019. Pages 259-295

7 Construction of a meteor

orbit calculation system for

comprehensive meteor

observation at Kochi

University of Technology.

Satoshi Mizumoto, Masa-yuki

Yamamoto, Mario Batubara.

Planetary and Space

Science 173 (2019) 35–41.

8 Ionospheric earthquake

signatures on GPS TEC.

B Muslim, Asnawi, H

Haralambous and C Oikonomu.

Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1170

012070.

9 Analysis of Total Electron

Content (TEC) Near Real

Time Using Dual Frequency

GPS Data (Study Case:

Surabaya)

Mokhamad Nur Cahyadi, Almas

Nandityo Rahadyan, and Buldan

Muslim.

E3S Web of Conferences

94, 05005 (2019)

https://doi.org/10.1051/

e3sconf/20199405005.

10 Earthquake Monitoring

Using Variometric GPS Data

Processing.

Mokhamad Nur Cahyadi, Ririn

Wuri Rahayu, Buldan Muslim.

E3S Web of Conferences

94, 04007 (2019)

https://doi.org/10.1051/

e3sconf/20199404007.

11 Atmospheric drag effect on

LAPAN A1 orbit during

geomagnetic storm 2017.

Nindhita Pratiwi, Robiatul

Muztaba, Annisa Novia Indra

Putri and Rhorom Priyatikanto.

IOP Conf. Series: Earth

and Environmental

Science 258 (2019)

012005

doi:10.1088/1755-

1315/258/1/012005.

12 Observations of low-

latitude traveling

ionospheric disturbances by

a 630.0-nm airglow imager

and the CHAMP satellite

over Indonesia.

Aysegul Ceren Moral, Kazuo

Shiokawa, Shin Suzuki, Huixin

Liu, Yuichi Otsuka, and Clara

Yono Yatini.

Confidential manuscript

submitted to JGR-Space

Physics cite this article

as doi:

10.1029/2018JA025634.

13 Preliminary Report of Light

Pollution in Indonesia Based

on Sky Quality Observation.

A. G. Admiranto, R.

Priyatikanto, S. Maryam,

Ellyyani, and N. Suryana.

Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1231

012017

doi:10.1088/1742-

6596/1231/1/012017.

14 Two 0.5-m robotic

telescopes for Timau

National Observatory in

eastern Indonesia.

M T Bumbungan, R P

Priyatikanto, M D Danarianto,

M B Saputra1, F Rohmah1, M D

Murti1, F Mumtahana, M Z

Nurzaman and N D Legita.

Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1231

012008

doi:10.1088/1742-

6596/1231/1/012008.

15 The robotic telescopes

system for GRB optical

follow-up in Timau

National Observatory.

M D Danarianto and M B

Saputra.

Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1231

012007

Page 48: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

35

doi:10.1088/1742-

6596/1231/1/012007.

16 Prediction of maximum

amplitude of solar cycle 25

using machine

learning.

T Dani and S Sulistiani. Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1231

012022

doi:10.1088/1742-

6596/1231/1/012022.

17 Radial Fourier transforms in

exoplanetary imaging and

potential uses at Timau

National Observatory.

H Albanna, D Doelman and F

Mumtahana.

Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1231

012014

doi:10.1088/1742-

6596/1231/1/012014.

18 Photospheric Vector

Magnetic Field Parameters

as A Predictor of Major

Solar Flares.

M Z Nurzaman and T Dani. Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1231

012020

doi:10.1088/1742-

6596/1231/1/012020.

19 Pattern recognition as tools

for understanding night sky

brightness variabilities.

M Rezky, R Priyatikanto, A G

Admiranto and E Soegiartini.

Journal of Physics:

Conference Series 2019

J. Phys.: Conf. Ser. 1231

012001

doi:10.1088/1742-

6596/1231/1/012001.

20 Map of Sky Brightness over

Greater Bandung and the

Prospect of Astro-Tourism.

Rhorom Priyatikanto, Agustinus

Gunawan Admiranto, Gerhana

Puannandra Putri, Elyyani, Siti

Maryam, and Nana Suryana.

Indonesian Journal of

Geography Vol.51 No.2,

August 2019 (86-93)

DOI: http://dx.doi.org/1

0.22146/ijg.43410.

21 Decrease of Total Electron

Content During the 9 March

2016 Total Solar Eclipse

Observed at Low Latitude

Station, Indonesia.

Wahyu Srigutomo, Alamta

Singarimbun, Winda Meutia, I

Gede Putu Fdjar Soerya Djadja,

Buldan Muslim, and Prayitno

Abadi.

Annales Geophysicae.

Discuss.,

http://doi.org/10.5194/

angeo-2019-11.

22 Overturning and apparent

anisotropic pressure in

Eddington-inspired Born-

Infeld theory on compact

stars.

M. D. Danarianto and A.

Sulaksono.

American Physical

Society PHYSICAL

REVIEW D 100, 064042

(2019). Received 12 April

2019; published 24

September 2019. DOI:

10.1103/PhysRevD.100.

064042.

23 Accuracy Analysis of The

Ionospheric Mitigation

Effect Using Klobuchar

Model And Ionosphere Free

LC Method

A Santoso , B Muslim and

Erlansyah

The 4th International

Conference of

Indonesian Society for

Remote Sensing, IOP

Conf. Series: Earth and

Environmental Science

280 (2019) 012024,

Page 49: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

36

doi:10.1088/1755-

1315/280/1/012024.

24 Harmonic Analysis of

Ionospheric Total Electron

Content (TEC) Using Kalman

Filter.

Buldan Muslim, Charisma Juni

K, and Erlansyah

The 2019 Conference on

Fundamental and

Applied Science for

Advanced Technology,

Journal of Physics:

Conference Series 1373

(2019) 012015,

doi:10.1088/1742-

6596/1373/1/012015.

25 HF Skywave Polarized

MIMO Channels with

Oblique One-Hop Paths.

Umaisaroh, Gamantyo

Hendrantoro, and Varuliantor

Dear

Progress In

Electromagnetics

Research C, Vol. 94,

119–130, 2019.

Adapun capaian IKU 3 Jumlah publikasi internasional terindeks dalam periode 2015-

2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-7: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 3

IKU-3 Jumlah publikasi internasional yang terindeks dibidang sains antariksa (makalah)

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 2 4 7 8 8

Realisasi 3 24 10 9 25

Persentase 150 600 143 113 313

Capaian IKU 3 berdasarkan tabel di atas, realisasi tahun 2019 melebihi target dan

mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Peneliti mempunyai pilihan

lebih banyak jurnal/prosiding internasional terindeks untuk media publikasi. Peneliti

Pussainsa pada saat ini cenderung memilih jurnal dan prosiding internasional sebagai

media publikasi karya ilmiahnya. Hal ini disebabkan dukungan yang kuat untuk

publikasi internasional dan sudah mulai menjadi sasaran kinerja pegawai sehingga etos

kerja peneliti semakin meningkat. Pussainsa dalam usaha memenuhi target publikasi

internasional pada Renstra 2015-2019 adalah meningkatkan dan mengintensifikan

komunikasi ilmiah melalui kolokium dan FGD, training penulisan karya tulis ilmiah, dan

memotivasi peneliti mempublikasikan tulisan di jurnal internasional terindeks lainnya

dengan memberikan dana seminar dan publikasi. Dengan aturan baru untuk fungsional

peneliti ahli madya dan utama maka untuk naik jenjang peneliti memerlukan hasil karya

Page 50: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

37

minimal yang didalamnya mensyaratkan kontributor publikasi ilmiah internasional

terindeks menjadi pemicu untuk keberhasilan IKU 3 ini.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 4:

Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa

IKU 4 bertujuan untuk menghitung jumlah hasil karya dibidang IPTEK sains antariksa

yang diusulkan dan telah didaftarkan untuk mendapat granted/sertifikat dari

Kementerian Hukum dan HAM. Pada tahun 2019 Pussainsa menargetkan satu usulan

HKI di bidang sains antariksa, tetapi terealisasi 5. Hal ini disebabkan mulai dipahaminya

HKI dengan tidak ada keraguan untuk mengusulkan HKI oleh peneliti dan perekayasa.

Tabel 3-8: Judul HKI dan Inventornya

No Judul Inventor

1 Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi

Menggunakan Tiga Penerima GNSS

Variometer (P00201905053)

Buldan Muslim

2 Sistem Peringatan Dini Tsunami

Menggunakan Multi GNSS Real Time

(P00201905051)

Buldan Muslim

3 Metode Perhitungan Prediksi Flare Matahari

Berdasarkan Pengamatan Bintik Matahari

(S0020190524)

Tiar Dani, Jalu Tejo Nugroho, Emmanuel

Sungging Mumpuni, Nana Suryana

4 Sistem Peringatan Dini Tsunami Reflektor

Doppler Meter GNSS (S0020190763)

Buldan Muslim, Fitri Nuraeni

5 Metode Penentuan dan Kalibrasi TEC

Ionosfer dari Data GNSS Real Time

(S0020190771)

Buldan Muslim, Visca Wellyanita

Adapun capaian IKU jumlah HKI dalam periode 2015-2019 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3-9: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 4

IKU-4 Jumlah HKI yang diusulkan dibidang sains antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 1 1 1

Realisasi 0 0 0 2 5

Persentase 0 0 0 200 500

Page 51: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

38

Upaya Pussainsa dalam usaha memenuhi target HKI adalah mengidentifikasi hasil

litbang yang berpotensi diusulkan HKI, training pengusulan HKI, memberikan

penghargaan kepada peneliti/perekayasa yang mengusulkan dan dapat granted HKI,

dan selalu memotivasi peneliti/perekayasa untuk berinovasi serta mengusulkan hasil

penelitian/perekayasaan untuk mendapatkan HKI.

Sasaran strategis ke-2 bertujuan mengukur peningkatan pemanfaatan dan layanan

publik iptek bidang sains antariksa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan, serta berstandar internasional dan berkesinambungan. Sasaran

strategis ke-2 terdiri dari 2 (dua) IKU yang dapat menggambarkan upaya pencapaian

sasaran strategis tersebut. Indikator kinerja utama tersebut yaitu Jumlah instansi

pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa dan indeks

kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa. Pada periode

pengukuran tahun 2019 capaian sasaran strategis 2 adalah 104,5% dengan penjelasan

sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA 5:

Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa

IKU 5 bertujuan untuk menghitung banyaknya pengguna yang telah mendapatkan

layanan iptek di bidang sains antariksa. Target pada tahun 2019 adalah 75 instansi dan

pada akhir tahun 2019 terealisasi sebanyak 75 instansi terdiri dari

Kementerian/Lembaga/ Perguruan Tinggi yang telah memanfaatkan layanan Pussainsa

di bidang sains antariksa. Berikut tabel yang menyajikan daftar pengguna layanan Iptek

bidang Sains Antariksa sepanjang tahun 2019. Rekapitulasi jumlah instansi pengguna

yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains antariksa disajikan dalam Tabel 3-10

berikut :

Sasaran Strategis ke-2

Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa yang prima

Page 52: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

39

Tabel 3-10: Capaian Indikator Kinerja Utama 5

No Layanan Iptek Sains Antariksa Jumlah Instansi

1 Layanan Diseminasi, Sosialisai dan Bimtek -

2 Layanan Kunjungan Ilmiah dan Narasumber 75

Jumlah 75

Keberhasilan Pussainsa dalam mencapai target capaian ini dikarenakan upaya-upaya

yang dilakukan oleh semua pihak, upaya-upaya tersebut antara lain:

1. Meningkatnya minat pengguna akibat keberhasilan kegiatan diseminasi berupa

sosialisasi, bimtek dan layanan berbasis web.

2. Ketersediaan data dan informasi serta kompetensi SDM Pussainsa sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

3. Manajemen layanan termasuk prosedur dan yang jelas dan mudah dilaksanakan oleh

pengguna dan tim layanan Pussainsa, sehingga produk litbang Pussainsa semakin

dikenal oleh pengguna.

Layanan Bimtek dan Diseminasi merupakan kegiatan bimbingan dan pelayanan kepada

pelajar sekolah menegah atas ataupun mahasiswa perguruan tinggi, juga kepada

instansi-instansi pengguna baik pemerintah maupun swasta baik dalam maupun luar

negeri yang dilaksanakan di Pussainsa. Layanan Bimtek dan Diseminasi dikuti oleh 19

peserta dari berbagai instansi. Kegiatan ini bukan atas permintaan pengguna sehingga

hanya dipergunakan untuk menghitung nilai competency gap indeks seperti yang

terlihat dalam tabel 3-11 berikut:

Tabel 3-11: Bimtek dan Diseminasi Tahun 2019

No Uraian Waktu Keterangan

1 Bimtek MTFKR Jakarta, 25-27 Juni 2019 Penyelenggara LAPAN

Page 53: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

40

Gambar 3-12. Dokumentasi Bimtek MFTKR 25-27 Juni 2019

Selain program bimbingan teknis terkait sains antariksa, Pussainsa juga memiliki

kegiatan layanan kunjungan untuk instansi pemerintah, perguruan tinggi, serta

masyarakat umum. Selain itu juga melayani permintaan narasumber untuk kegiatan

ilimiah, wawancara media cetak dan elektronik. Pada tahun 2019, jumlah layanan di

bidang sains antariksa sebanyak 75 instansi. Rekapitulasi layanan bidang sains antariksa

disajikan dalam tabel 3-12 berikut:

Tabel 3-12: Rekapitulasi Layanan Pengguna tahun 2019

No Instansi Tanggal Jenis Layanan

1. Fakultas Teknik Elektro

Universitas Muhamadiyah

Malang

Bandung, 14 Januari 2019 Kunjungan

2. Fakultas Teknik

Telekomunikasi Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya

Bandung, 16 Januari 2019 Kunjungan

3. Radio PR FM Bandung 16 Januari 2019 Narasumber

4. Himpunan Mahasiswa

Matematika Universitas Islam

Bandung

Bandung, 22 Januari 2019 Kunjungan

5. Fakultas Teknik Informatika

Universitas Bina Darma

Palembang

Bandung, 23 Januari 2019 Kunjungan

6 Fakultas Teknik Geodesi

Universitas Gajah Mada

Bandung, 31 Januari 2019 PKL

Fakultas Teknik Elektro

Universitas Gajah Mada

Bandung, 09 Oktober 2019 Kunjungan

7. Politeknik Negeri Padang Bandung, 01 Februari 2019 PKL

Bandung, 01 Agustus 2019 Kunjungan

8. Fakultas FMIPA Universitas

Pendidikan Indonesia

Bandung, 01 Februari 2019 Narasumber

Bandung, 16 Mei 2019 Narasumber

Bandung, 10 Oktober 2019 Narasumber

Bandung, 25 November 2019 Narasumber

9. STMIK Sinar Nusantara Bandung 04 Februari 2019 Kunjungan

Page 54: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

41

10. Fakultas Sains dan Teknologi

UIN SUSKA Riau

Bandung 07 Februari 2019 PKL

11. Fakultas FMIPA UNS Surakarta Bandung 14 Februari 2019 PKL

12. Pemkab Siak Bandung 15 Februari 2019 Narasumber

13. Fakultas Arsitektur Universitas

Trisakti

Bandung, 19 Februari 2019 Permintaan Data

14. ISTN Bandung 20 Februari 2019 Narasumber

15. Fakultas Teknik Elektro

Universitas Telkom

Bandung, 22 Februari 2019 PKL

16. Tim Pembina Olimpiade

Astronomi

Bandung 08 Maret 2019 Narasumber

17. STMIK Pranata Indonesia Bandung 13 Maret 2019 Kunjungan

18. Fakultas Magister Teknik

Elektro STEI ITB

Bandung 27 Maret 2019 Kunjungan

19. Direktorat Penindakan dan

Penyidikan Bea Cukai

Bandung, 01 April 2019 Narasumber

20. Gerakan Indonesia Emas Bandung, 08 April 2019 Narasumber

21. HIMA Fisika FMIPA UnHas Bandung, 13 April 2019 Narasumber

22. Dikbud – OSP Bandung, 23 April 2019 Narasumber

23. PP IPTEK Bandung, 25 April 2019 Narasumber

24. Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Gunung Djati

Bandung, 30 April 2019 Kunjungan

Bandung, 01 Juni 2019 PKL

Bandung, 17 Juni 2019 PKL

Bandung, 16 Juli 2019 PKL

25. Sekolah Tinggi Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika

Bandung, 08 April 2019 Permintaan Data

26. UIN Walisongo Bandung, 07 Mei 2019 Narasumber

Bandung, 28 November 2019 Narasumber

27. Pangkalan Sarana Operasi

DJBC

Bandung, 13 Mei 2019 Narasumber

28. Pesantren Daarut Tauhid

Serua

Bandung, 18 Mei 2019 Narasumber

29. Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Gunung Djati

Bandung, 01 Juni 2019 PKL

30. Fakultas FMIPA Universitas

Negeri Padang

Bandung, 12 Juni 2019 Narasumber

Bandung, 17 Juni 2019 Permintaan Data

31. Fakultas Rekayasa Industri

Universitas Telkom

Bandung, 17 Juni 2019 PKL

32. Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Maulana Malik Ibrahim

Bandung, 01 Juli 2019 PKL

33. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Universitas Nasional

Pasim

Bandung, 01 Juli 2019 PKL

Bandung, 01 Oktober 2019 PKL

34. Fakultas FMIPA Astronomi ITB Bandung, 10 Juli 2019 PKL

Bandung, 22 Juli 2019 PKL

Bandung, 16 Desember 2019 PKL

Bandung, 12 Agustus 2019 Narasumber

35. UIN Sunan Ampel Surabaya Bandung, 10 Juli 2019 Kunjungan

Page 55: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

42

36. RiTECH EXPO di Bali Bali, 12 Juli 2019 Narasumber

37. Fakultas FMIPA Universitas

Sriwijaya Palembang

Bandung, 15 Juli 2019 PKL

38. Politeknik Negeri Bandung Bandung, 16 Juli 2019 PKL

39. Salman ITB Bandung, 16 Juli 2019 Narasumber

40. SETI Internasional Bandung, 19 Juli 2019 Narasumber

41. Tim Anak Bertanya Bandung, 28 Juli 2019 Narasumber

42. BMKG Bandung, 01 Agustus 2019 Narasumber

43. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Bandung

Bandung, 01 Agustus 2019 PKL

Bandung, 20 Desember 2019 PKL

44. Fakultas Ekonomi Univ

Komputer Indonesia

Bandung, 05 Agustus 2019 PKL

45. TNI AD Koppasus

Perhubungan

Bandung, 07 Agustus 2019 Permintaan Data

46. Fakultas Teknik, Perencanaan,

dan Arsitektur Universitas

Wiyana Mukti Sumedang

Bandung, 15 Agustus 2019 Kunjungan

47. Indonesia Space Science

Society

Bandung, 16 Agustus 2019 Kunjungan

48. Diskominfo Pemkab Jayapura Bandung, 22 Agustus 2019 Kunjungan

49. Fakultas Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah

Palembang

Bandung, 30 Agustus 2019 Kunjungan

50. Fakultas FMIPA Universitas

Padjajaran

Bandung, 31 Agustus 2019 PKL

51. Fakultas FMIPA UIN Sunan

Kalijaga

Bandung, 31 Agustus 2019 Narasumber

52. Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Bandung, 1 September 2019 PKL

53. TNI AL Mabes Diskomlek Bandung, 11 September 2019 Narasumber

54. Pemkab Kuningan Bandung, 11 September 2019 Narasumber

55. Fakultas Keguruan dan

Pendidikan

Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Bandung, 11 September 2019 Kunjungan

56. Kementerian Pertahanan Bandung, 19 September 2019 Narasumber

57. Himpunan Astronomi Amatir

Jakarta

Bandung, 21 September 2019 Narasumber

58. Puspiptek Innovation Festival Tangerang, 03 Oktober 2019 Narasumber

59. Perum LPPNPI AirNav

Indonesia

Papua, 04 Oktober 2019 Narasumber

Tangerang, 18 November 2019 Narasumber

60. Gereja Masehi Injil di Timor

2019

NTT, 17 Oktober 2019 Narasumber

61. Bandung Champion City Bandung, 17 Oktober 2019 Narasumber

62. Majelis Klasis Amfoang Selatan Kupang, 17 Oktober 2019 Narasumber

63. Bappeda Kuningan Kuningan, 01 November 2019 Narasumber

Page 56: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

43

64. TNI AU Yayasan Ardhya Garini Bandung, 04 November 2019 Narasumber

65. Perhimpunan Dokter Spesialis

Kedokteran Penerbangan

Indonesia

Bandung, 11 November 2019 Kunjungan

66. Universitas Telkom (Tim

W.A.F.I)

Bandung, 21 November 2019 Kunjungan

67. Fakultas Teknik Universitas

Mataram

Mataram, 21 November 2019 Narasumber

68. Fakultas Teknik Animasi

Universitas Bina Nusantara

Jakarta

Bandung, 22 November 2019 Narasumber

69. WIR Group (DISRUPTO 2019) Jakarta, 23 November 2019 Narasumber

70. Sistem Informasi Pengawasan

(SIP) Ristekdikti

Bandung, 25 November 2019 Narasumber

71. Universitas Multimedia

Nusantara

Bandung, 03 Desember 2019 Narasumber

72. Fakultas FMIPA Universitas

Gajah Mada

Bandung, 03 Desember 2019 Kunjungan

73. Badan Informasi Geospasial Bandung, 13 Desember 2019 Narasumber

74. Fakultas Teknik Teknologi

Kebumian ITB

Bandung, 16 Desember 2019 PKL

75. Astronomy Day Bandung, 18 Desember Narasumber

Universitas Muhamadiyah Malang

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Universitas Bina Darma Palembang

STMIK Sinar Nusantara Solo

Page 57: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

44

Bea dan Cukai Tanjung Priok

Dinas Kominfo kabupaten Jayapura

Diskomlek TNI AL

UPI Bandung

Gambar 3-13. Dokumentasi layanan pengguna tahun 2019

Adapun capaian IKU Jumlah instansi pengguna layanan Iptek bidang sains antariksa

dalam periode 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-13: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 5

IKU-5 Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains

antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 20 30 45 75 75

Realisasi 45 32 58 75 75

Persentase 225 107 129 100 100

Kegiatan layanan di bidang sains antariksa meliputi layanan prediksi frekuensi

komunikasi radio triwulanan dan insidental, layanan Buletin Cuaca Antariksa,

pemanfaaatan data dan informasi sains antariksa, dan bimbingan teknis dibidang sains

antariksa. Berdasarkan tabel diatas persentase layanan 2019 sama dengan tahun

sebelumnya. Capaian layanan pengguna sudah sesuai target. Hal ini menunjukkan

Page 58: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

45

bahwa kebutuhan pengguna akan informasi sains antariksa cukup banyak. Masyarakat

semakin memahami kebutuhan informasi terkait sains dan petugas pelayanan

cenderung sigap dalam melayani kebutuhan pengguna.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 6:

Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa

IKU 6 bertujuan untuk menghitung tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari

hasil pengukuran kuantitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh layanan

iptek di bidang sains antariksa, dengan target 80. Kegiatan survei dilakukan mulai awal

Januari 2019 dan dilakukan pengukurannya pertriwulanan dengan menggunakan

kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima

pelayanan dengan 8 unsur pelayanan publik yang diukur adalah: 1) persyaratan

pelayanan, 2) prosedur pelayanan, 3) waktu pelayanan, 4) produk/hasil pelayanan, 5)

kompetensi pelaksana, 6) perilaku pelaksana, 7) maklumat pelayanan, dan 8)

penanganan-pengaduan dan saran. Proses penyebaran kuesioner kepada responden

dilakukan melalui pengisian langsung atau email setelah menerima layanan. Responden

berasal dari eksternal yaitu masyarakat atau pengguna pelayanan.

Tabel 3-14: Capaian Indikator Kinerja Utama 6

Indikator Kinerja

2019

Tahunan Triwulan

I

Triwulan

II

Triwulan

III

Triwulan

IV

Indeks kepuasan

masyarakat atas

layanan iptek di

bidang sains antariksa

83,9 82,6 91,2 91,6 87.3

Survei kepuasan masyarakat yang dilaksanakan sebagai tolok ukur dalam menilai

tingkat kualitas pelayanan publik dan untuk mengetahui kinerja pelayanan yang

dilakukan Pussainsa. Pada triwulan II nilai SKM mengalami penurunan yang

mengindikasikan adanya penurunan layanan terutama manajamen waktu layanan yang

kadang-kadang tidak sesuai jadwal, tetapi secara umum nilai SKM dari triwulan I sampai

Page 59: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

46

triwulan 4 lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan kinerja petugas

pelayanan sangat baik dan pengguna puas dengan layanan yang diberikan.

Tabel 3-15: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 6

IKU-6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 78 78,5 79 80 80

Realisasi 78,78 87,9 83,2 83,89 87,3

Persentase 101 112 105 105 109

Berdasarkan data diatas menunjukkan realisasi melebihi target yang ditetapkan.

Pengguna secara umum puas akan layanan yang diberikan Pusat Sains Antariksa.

Layanan yang diberikan sangat baik dan diterima oleh masyarakat dari 2015-2019. Hal

ini akan dipertahanankan dan terus ditingkatkan untuk pelayanan kepada masyarakat

pada periode Renstra berikutnya.

B. Capaian Lainnya

Selain mengukur pencapaian Penetapan Kinerja tahun 2019, Pusat Sains Antariksa

melakukan juga pengukuran terhadap capaian indikator-indikator yang terdapat pada

perspektif internal process dan learn and growth (tabel 3-16). Kedua perspektif

tersebut adalah faktor pengungkit yang mempengaruhi kinerja layanan Pusat Sains

Antariksa. Dengan tercapainya sasaran strategis pada perspektif internal process dan

learn and growth, maka LAPAN dapat secara maksimal memberikan hasil layanannya.

Page 60: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

47

Tabel 3-16. Capaian Lainnya di Pusat Sains Antariksa tahun 2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target Realisasi Capaian

Internal Process Perspektive

Meningkatnya

kapasitas IPTEK di

bidang Sains

Antariksa

IKU 7. Jumlah kerjasama

litbang di bidang Sains

Antariksa

4

kerjasama

6

kerjasama

150%

IKU 8. Jumlah pusat

unggulan di bidang Sains

Antariksa

1

ditetapkan

PUI

1

ditetapkan

PUI

100%

Tersedianya DSS di

bidang Sains

Antariksa untuk

mitigasi bencana

dan perubahan

iklim

IKU 9. Jumlah DSS lintas

sektoral di bidang Sains

Antariksa

1 DSS 1 DSS 100%

Tersedianya

pedoman dan

standar

pengolahan data

serta pengelolaan

data dan informasi

Sains Antariksa

IKU 10. Jumlah pedoman

dan standar pengolahan

data Sains Antariksa

7

pedoman

7

pedoman

100%

IKU 11. Jumlah pedoman

dan standar pengelolaan

data dan informasi Sains

Antariksa

2

pedoman

2

pedoman

100%

Terlaksananya

diseminasi hasil

litbang di bidang

Sains Antariksa

yang efektif

IKU 12. Competency gap

indeks peserta

bimbingan teknis di

bidang Sains Antariksa

30 20 150%

Learn and Growth Perspektive

Meningkatnya

kapasitas SDM

aparatur lingkup

Pusat Sains

Antariksa

IKU 13. Jumlah pegawai

yang mengikuti pelatihan

dan atau lulus pelatihan

per tahun

15

pegawai

39

pegawai

260%

Terkelolanya DIPA

Pusat Sains

Antariksa secara

optimal

IKU 14. Persentase

penyerapan DIPA Pusat

Sains Antariksa

95% 89,62% 94%

Page 61: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

48

INDIKATOR KINERJA 7:

Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa

Indikator kinerja ini mengukur seberapa banyak kerjasama yang dilakukan Pusat Sains

Antariksa dan efektif dalam peningkatan kualitas SDM dan fasilitas litbang sains

antariksa. Melalui kerjasama diharapkan percepatan terhadap peningkatan kapasitas

Iptek dapat segera terwujud. Pada tahun 2019 telah dilakukan pembahasan kerjasama

dengan instansi dalam dan luar negeri, dan telah ditandatangi sebanyak enam

perjanjian kerjasama. Target yang ditetapkan tahun ini telah tercapai dan realisasinya

melebihi yang ditetapkan.

Tabel 3-17: Rekapitulasi kerjasama untuk peningkatan SDM dan fasilitas

No Instansi Perihal Kerjasama

1 Electronic Navigation Research

Institute (ENRI) of National Institute of

Maritime, Port and Aviation

Technology of Japan on Ionosphere

and Upper Atmosphere Research,

Observation and Monitoring

Kerjasama penelitian Sains Antariksa

2 Fakultas Sains dan Teknik-Universitas

Nusa Cendana (UNDANA Kupang NTT)

Penelitian, Pengembangan, dan

Pemanfaatan Sains Antariksa di

Wilayah Indonesia Bagian Tengah

3 Fakultas Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung

Pendidikan, Penelitian Pengabdian

Kepada Masyarakat, dan

Pengembangan Sumber Daya

Manusia dalam Bidang Sains dan

Teknologi Penerbangan dan Antariksa

4 Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam-Universitas Riau

(UNRI)

Penelitian, Pengembangan dan

Pemanfaatan Kedirgantaraan di

Wilayah Riau dan Sekitarnya

5 Fakultas Sains dan Teknologi-

Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau (UIN Suska Riau)

Penelitian, Pengembangan, dan

Pemanfaatan Sains Antariksa

6 PPPKS BIG Riset Cuaca Antariksa untuk

Mendukung Layanan Percepatan

Pemetaan Skala Besar dan Navigasi

Teliti

Sasaran Strategis ke-3.

Meningkatnya kapasitas IPTEK di bidang Sains Antariksa

Page 62: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

49

Kerjasama diatas dilandasi dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang

ditandatangai kedua belah pihak.

Gambar 3-14. Dokumentasi penandatangan PKS tahun 2019

Adapun capaian IKU jumlah kerjasama litbang di bidang sains antariksa dalam periode

2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 63: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

50

Tabel 3-18: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 7

IKU-7 Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 2 2 3 3 4

Realisasi 2 4 3 0 6

Persentase 100 200 100 0 150

Pencapaian realisasi tahun ini melebihi target. Hal ini disebabkan proses pembahasan

substansi kerjasama memerlukan pembahasan yang cukup panjang untuk mencapai

kesepakatan sudah dimulai dari tahun sebelumnya. Pembahasan kerjasama akan

dilanjutkan pada tahun berikutnya sampai sepakat untuk beberapa draf perjanjian

kerjasama yang sudah disusun. Hal ini juga perlu pemetaan dan pembahasan yang

intensif untuk mencapai target kerjasama tahun berikutnya. Pussainsa akan melakukan

komunikasi intensif dalam pembahasan kerjasama dengan mitra dan memerlukan

dukungan dari Biro KSHU yang lebih kuat untuk mencapai target berikutnya. Semua

naskah kerjasama yang telah disepakti akan diimplentasikan dalam kerangka kerja

bersama dengan mitra tersebut dan secara periodik akan di monev oleh Biro KSHU.

INDIKATOR KINERJA 8:

Jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa

Indikator Kinerja ini mengukur jumlah satuan kerja setingkat Eselon II di lingkungan

LAPAN yang ditetapkan menjadi pusat unggulan oleh Kemenristekdikti. Tujuan

pembentukan PUI adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan,

sumber daya dan jaringan iptek dari lembaga litbang dalam bidang prioritas spesifik

agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam

sektor produksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional yang pada gilirannya

dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada tanggal 2 Desember 2019 Pusat Unggulan Iptek Layanan Informasi dan Prediksi

Cuaca Antariksa ditetapkan oleh Kemenristekdikti. PUI mengembangkan 3 (tiga)

kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses informasi

(sourcing capacity), kapasitas riset (research and development capacity), dan kapasitas

diseminasi (disseminating capacity).

Page 64: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

51

Gambar 3-15. Dokumentasi penetapan PUI Layanan Informasi dan Prediksi Cuaca

Antariksa tanggal 2 Desember 2019 di Jakarta oleh Menristek/Kepala BRIN

Adapun histori capaian pusat unggulan di bidang Sains Antariksa dalam periode 2015-

2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-19: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 8

IKU-8 Jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 0 0 0

Realisasi 0 0 0 1 1

Persentase 0 0 0 100 100

Dibandingkan dengan pencapaian sebelumnya, realisasi tahun 2018 masuk PUI

pembinaan. Selama satu tahun di masa pembinaan Pussainsa berusaha secara

maksimal untuk mencapai target ditetapkan menjadi PUI dan usaha keras tersebut

berhasil di capai dengan ditetapkan menjadi PUI tanggal 2 Desember 2019.

Untuk terwujudnya layanan prima di bidang sains antariksa bagi masyarakat, maka

aspek layanan kepada masyarakat menjadi hal utama yang harus menjadi landasan bagi

kegiatan litbangyasa di Pusat Sains Antariksa. Melalui sasaran strategis ini Pussainsa

ingin berkontribusi nyata menyediakan sistem teknologi informasi berbasis model sains

Sasaran Strategis ke-4.

Tersedianya DSS di bidang Sains Antariksa untuk mitigasi bencana dan perubahan

iklim

Page 65: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

52

antariksa untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang terdampak bencana

dan berkontribusi dalam memberikan informasi terhadap perubahan iklim.

Pencapaian sasaran strategis ke-4 diukur melalui satu indikator kinerja yang dapat

menggambarkan pencapaian sasaran strategis tersebut yaitu jumlah Decision Support

System (DSS) lintas sektoral di bidang Sains Antariksa.

INDIKATOR KINERJA 9:

Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

DSS atau sistem pengambil keputusan adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer,

yang berasal dari pemrosesan data dan informasi model sehingga menghasilkan

berbagai jawaban untuk membantu dalam mengambil keputusan. Indikator kinerja ini

mengukur ketersediaan sistem pendukung keputusan yang dihasilkan Pusat Sains

Antariksa dan telah operasional. Berikut adalah tabel DSS yang dihasilkan oleh Pusat

Sains Antariksa.

Tabel 3-20: DSS Cuaca Antariksa yang sudah operasional di Pussainsa

No Uraian Deskripsi

1 DSS Cuaca Antariksa Sebuah sistem untuk mendukung pengambil

keputusan terkait dampak cuaca anatariksa

Adapun perkembangan capaian IKU Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3-21: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 9

IKU-9 Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 1 1 1 1 1

Realisasi 1 1 1 1 1

Persentase 100 100 100 100 100

DSS Pussainsa telah menunjukan pemanfaatan yang lebih luas dari 2015-2019 terutama

dalam hal kontribusi data dan informasi cuaca antariksa. Hal ini menunjukan bahwa

hasil litbang Pussainsa telah berkontribusi untuk mendukung kondisi cuaca antariksa

Page 66: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

53

terutama untuk sektor telekomunikasi radio dan penerbangan. Setiap tahun ada

peningkatan modul/model yang diimplementasikan dalam sistem Cuaca Anariksa

berdasarkan hasil litbang yang sudah dilaksanakan. Peningkatan tersebut menunjukkan

tingkat akurasi atau kepecayaan akan output/keluaran informasi dan prediksi cuaca

antariksa semakin akurat. Selain itu juga peningkatan tersebut karena mengadopsi

kebutuhan pengguna akan informasi yang dibutuhkan seperti kebutuhan khusus

prediksi frekuensi radio.

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin menyusun pedoman dan standar

pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dapat diberikan ke masyarakat.

Untuk mendukung proses dan percepatan pengolahahan data memerlukan sistem

pengelolaan yang standar terhadap data dan informasi yang akan diberikan ke

masyarakat. Pencapaian sasaran strategis ke-5 diukur melalui dua indikator kinerja

yang dapat menggambarkan pencapaian sasaran strategis tersebut yaitu:

1. jumlah pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa; dan

2. jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa.

INDIKATOR KINERJA 10:

Jumlah pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

Pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa yang telah disusun pada tahun

2019 dapat dilihat pada tebel berikut ini:

Tabel 3-22: Pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

No Uraian Prosedur

1 Pedoman dan standar koreksi data geomagnet untuk data R dan RS

Sasaran Strategis ke-5.

Tersedianya pedoman dan standar pengolahan data serta pengelolaan data dan

informasi Sains Antariksa

Page 67: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

54

2 Pedoman dan standar pengolahan data Geomagnet untuk indeks K

3 Pedoman dan standar pengoperasian teleskop ekuatorial

4 Pedoman dan standar penyampaian informasi aktivitas matahari

5 Pedoman dan standar pengoperasian peralatan pengamatan matahari

6 Pedoman dan standar proses griding data citra matahari

7 Pedoman dan standar scaling Ionogram

Penyusunan pedoman dan standar tersebut dimaksudkan untuk mendukung proses

penelitian dan pengembangan serta pelayanan informasi cuaca antariksa. Pedoman ini

kedepannya akan diusulkan menjadi standar LAPAN atau SNI untuk informasi terkait

cuaca antariksa. Perkembangan capaian inditator ini tahun 2015 - 2019 disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 3-23: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 10

IKU-10 Jumlah pedoman dan standar pengolahan data Antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 3 4 5 6 7

Realisasi 1 4 5 6 7

Persentase 33 100 100 100 100

Pencapaian indikator kinerja jumlah pedoman dan standar pengolahan data selama

periode Renstra tercapai kecuali tahun pertama tidak tercapai. Target indikator kinerja

tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya dan tercapai.

INDIKATOR KINERJA 11:

Jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

Pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa yang telah

disusun pada tahun 2019 dapat dilihat pada tebel berikut ini:

Tabel 3-24: Pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

No Uraian

1 Standarisasi Pengelolaan Data Sains Antariksa

2 Standar Pengelolaan Data dan Informasi Cuaca Antariksa Berbasis Web dan

Ponsel Pintar (Android)

Penyusunan pedoman dan standar tersebut dimaksudkan untuk mendukung proses

penelitian dan pengembangan serta pelayanan informasi cuaca antariksa. Pedoman ini

Page 68: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

55

menjadi standar Pusat Sains Antariksa untuk informasi terkait cuaca antariksa. Target

indikator kinerja tahun ini sama dibanding tahun sebelumnya dan tercapai.

Perkembangan capaian indikator ini tahun 2015 - 2019 disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3-25: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 11

IKU-11 Jumlah pedoman dan standar pengolahan pengelolaan data dan informasi

sains Antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 1 1 1 2 2

Realisasi 1 1 1 2 2

Persentase 100 100 100 100 100

Pencapaian indikator kinerja jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan

informasi Sains Antariksa selama periode Renstra tercapai sesuai target. Tahun 2015-

2017 fokus ke standar pengelolaan data sains antariksa dan mulai tahun 2018 ditambah

standar informasi dan prediksi cuaca antariksa.

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin mengetahui seberapa besar pengetahuan

yang dapat diterima oleh peserta bimbingan teknis terkait Sains Antariksa. Pencapaian

sasaran strategis ke-6 diukur melalui satu indikator kinerja yang dapat menggambarkan

pencapaian sasaran strategis tersebut yaitu competency gap indeks peserta bimbingan

teknis di bidang Sains Antariksa terutama telekomunikasi. Salah satu sistem

telekomunikasi yaitu dengan menggunakan radio HF yang dapat dipantulkan oleh

lapisan ionosfer. Ionosfer sendiri adalah daerah ruang angkasa pada ketinggian 80 km

sampai dengan 1000 km di atas permukaan bumi yang memiliki sifat ionisasi sehingga

dapat memantulkan gelombang radio. Komunikasi radio HF memiliki beberapa

kelebihan antara lain (1) dapat mencapai jarak yang cukup jauh, karena dipantulkan

ionosfer yang selalu disediakan oleh alam; (2) relatif murah, karena tidak memerlukan

penerus sinyal/repeater, juga tidak harus membayar pulsa seperti halnya pada

Sasaran Strategis ke-6.

Terlaksananya diseminasi hasil litbang di bidang Sains Antariksa yang efektif

Page 69: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

56

komunikasi seluler; (3) independen, dalam arti dengan peralatan mendasar (radio

transceiver, antena, power supply).

INDIKATOR KINERJA 12:

Competency gap indeks (CGI) peserta bimbingan teknis di bidang Sains Antariksa

Berikut ini nilai competency gab indeks peserta bimtek yang di selenggarakan Pusat

Sains Antariksa tahun 2019 sesuai kebutuhan pengguna.

Tabel 3-26: Nilai competency gab indeks peserta bimtek

No Nama Bimtek CGI Pre

Test

CGI

Post Test

Keterangan

1 Bimbingan Teknis MFTKR

Hari 1 58 10 Bimtek tanggal 25-

27 Juni 2019 di

LAPAN Pekayon

Jakarta Timur

dengan jumlah

peserta 19 orang

Hari 2 59 30

Rata-rata 58,5 20

Perkembangan capaian indikator ini tahun 2015 - 2019 disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3-27: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 12

IKU-12 Competency gap indeks (CGI) peserta bimbingan teknis di bidang Sains

Antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 60 50 45 40 30

Realisasi 32 58 23 20,1 20

Persentase 188 86 196 200 150

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya presentase pencapaian indikator

kinerja ini mengalami penurunan, tetapi secara nilai rata-rata sedikit meningkat dari

tahun sebelumnya. Competency gap indeks peserta bimbingan teknis semakin kecil

mengambarkan peserta bimtek semakin mampu memahami dan menyerap

pengetahuan yang diberikan dibanding sebelum bimtek. Selama periode Renstra

indikator kinerja ini tercapai kecuali tahun 2016 realisasi dibawah target.

Page 70: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

57

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin mengetahui seberapa besar pegawai yang

mengikuti dan atau lulus pelatihan terkait pengetahuan sains antariksa ataupun

administrasi. Pencapaian sasaran strategis ke-6 diukur melalui satu Indikator Kinerja

jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun.

INDIKATOR KINERJA 13:

Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun

Berikut adalah tabel pegawai yang mengikuti pelatihan tahun 2019.

Tabel 3-28: Jumlah pegawai yang mengikuti dan lulus pelatihan 2019

No Nama Pegawai Jenis Pelatihan Keterangan

1 Vita Erika Pratiwi, S.E. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; Bimtek Penulisan

Laporan, KAK dan Makalah Perencana

Lulus

2 Volvariella Volvacea, S.Si. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BackEnd Programming

Training; BELS+ GNSS Training;

Pelatihan Pembentukan Jabatan

Fungsional Peneliti

Lulus

3 Ayu Dyah Pangestu, S.Si. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BackEnd Programming

Training; Pelatihan Pembentukan

Jabatan Fungsional Peneliti

Lulus

4 Agri Faturahman, S.Si. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BackEnd Programming

Training; BELS+ GNSS Training;

Pelatihan Pembentukan Jabatan

Fungsional Peneliti

Lulus

5 Dina Dhaningrum, S.E. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III

Lulus

Sasaran Strategis ke-7.

Meningkatnya kapasitas SDM aparatur lingkup Pusat Sains Antariksa

Page 71: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

58

6 Eri Anggraeni, S.AP. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III

Lulus

7 Idham Dwiawan, S.E. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Bimtek dan Sosialisasi

Aplikasi Perjanjian Kinerja dan

Rencana Aksi Pegawai serat Layanan

Kepegawaian Melalui Sistem Tracking;

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Lulus

8 Muhammad Faizal Eko

Saputro, S.Kom.

Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BackEnd Programming

Training; BELS+ GNSS Training

Lulus

9 Elvina Ayu Ratnasari, S.Si. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BELS+ GNSS Training

Lulus

10 Faruk Afero, S.Si. Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BackEnd Programming

Training; BELS+ GNSS Training;

Pelatihan Pembentukan Jabatan

Fungsional Peneliti

Lulus

11 Andi Pangerang

Hassanuddin, S.T.

Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; GNSS Summer School

2019 in Tokyo; BELS+ GNSS Training;

Pelatihan Pembentukan Jabatan

Fungsional Peneliti

Lulus

12 Siti Kurniawati Fatimah,

S.Kom.

Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BackEnd Programming

Training

Lulus

13 Aullya Shabillina

Nappauline BG., S.Hum.

Diklat Orientasi Parameter Dirgantara

di Bogor; Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III; BackEnd Programming

Training; Bimtek Penyusunan DUPAK

Pustakawan

Lulus

14 Ari Nuryadi, S.AP. Bimtek SKP Arsiparis Lulus

15 Asep Sunarya, S.AP. Bimtek SKP Arsiparis Lulus

16 Saptari Rachman, S.AP. Bimtek SKP Arsiparis Lulus

17 Yadi Haryadi, S.AP. Bimtek SKP Arsiparis Lulus

18 Sucipto, S.AB. Bimtek Hukuman Disiplin; Bimtek

Penyusunan Proposal KTI Pranata

Humas; Pelatihan Penulisan Media

Internal LAPAN dan Reportase Liputan

Kegiatan Keantariksaan

Lulus

19 Yenny Hartini Bimtek Hukuman Disiplin Lulus

20 Annis Siradj Mardiani, S.T. BackEnd Programming Training;

BELS+ GNSS Training

Lulus

21 Drs. Gatot Wikantho BackEnd Programming Training Lulus

22 Santi Sulistiani, M.Si. BackEnd Programming Training Lulus

Page 72: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

59

23 Christine Widianingrum,

S.Pd.

Sosialisasi dan Bimtek PPID 2019;

Bimtek Penyusunan Proposal KTI

Pranata Humas; Pelatihan Penulisan

Media Internal LAPAN dan Reportase

Liputan Kegiatan Keantariksaan;

BELS+ GNSS Training

Lulus

24 Adi Purwono, M.T. BELS+ GNSS Training Lulus

25 Anton Winarko, S.Si. BELS+ GNSS Training Lulus

26 Asnawi, M.Sc. BELS+ GNSS Training Lulus

27 Dessi Marlia, S.T., M.Eng. BELS+ GNSS Training Lulus

28 Dyah Rahayu

Martiningrum, M.Si.

BELS+ GNSS Training Lulus

29 Haries Fathoni BELS+ GNSS Training Lulus

30 Drs. Jiyo, M.Si. BELS+ GNSS Training Lulus

31 Dr. Nizam Ahmad BELS+ GNSS Training Lulus

32 Dr. Prayitno Abadi BELS+ GNSS Training Lulus

33 Sefria Anggarani, S.Si. BELS+ GNSS Training Lulus

34 Siti Mutiara Fitry, S.Sos. BELS+ GNSS Training Lulus

35 Slamet Supriadi, M.Sc. BELS+ GNSS Training Lulus

36 Syahril BELS+ GNSS Training Lulus

37 Tiar Dani, M.Si. BELS+ GNSS Training Lulus

38 Varuliantor Dear, M.T. BELS+ GNSS Training Lulus

39 Dr. Emanuel Sungging

Mumpuni

Pendidikan dan Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat III

Lulus

Perkembangan capaian indikator ini tahun 2015 - 2019 disajikan dalam table berikut ini:

Tabel 3-29: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 13

IKU-13 Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target - - 15 15 15

Realisasi 7 7 20 14 39

Persentase 100 100 133 93 260

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya pencapaian indikator kinerja ini

mengalami peningkatan cukup banyak, target tahun ini meningkat sementara jumlah

pelatihan baik teknis maupun administrasi cukup banyak sehingga tahun ini targetnya

terpenuhi. Tahun 2019 jumlah pegawai yang mengikuti diklat dan bimtek semakin

meningkat baik dari pembiayaan Biro SDM ORKUM maupun dari Pussainsa. Selama

periode Renstra target indikator kinerja tercapai kecuali 2018 tidak tercapai karena

keterbatasan jumlah kegiatan bimtek yang dapat diikuti pegawai Pussainsa.

Page 73: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

60

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin mengetahui seberapa besar persentase

penyerapan anggaran dan efektifitas penggunaan anggaran untuk pencapaian target.

Pencapaian sasaran strategis ke-8 diukur melalui satu indikator kinerja persentase

penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa.

INDIKATOR KINERJA 14:

Persentase penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa

Persentase penyerapan anggaran Pussainsa 2019 tertinggi yaitu anggaran belanja

pegawai, kemudian belanja barang dan terendah belanja modal. Total penyerapan

anggaran 2019 yaitu 89,62 persen.

Perkembangan capaian indikator ini tahun 2015 - 2019 disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3-30: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 14

IKU-14 Persentase penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Target 95 95 95 95 95

Realisasi 88,72 93,9 75,36 93,75 89,62

Persentase 93 99 79 99 94

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya pencapaian indikator kinerja ini

mengalami sedikit peningkatan, walaupun target tahun ini belum terpenuhi akibat

penyerapan anggaran belanja modal tidak maksimal yaitu biaya pembuatan teleskop

3,8 meter di Jepang, pembanguan gedung untuk rumah teleskop 3,8 meter,

pembangunan gedung laboratorium mekanik dan laboratorium pengamatan antariksa

tidak terserap karena proses konstruksi belum mencapai 100 persen, sedang gedung

penunjang sarana dan prasarana observatorium nasional di Timau sudah selesai sesuai

target. Selama periode Renstra penyerapan anggaran Pussainsa dibawah target. Hal ini

Sasaran Strategis ke-8.

Terkelolanya DIPA Pusat Sains Antariksa secara optimal

Page 74: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

61

disebabkan proses pembangunan fisik observatorium nasional di Kupang antara

rencana dan realisasi tidak sama. Pembangunan fisik sering terkendala pada proses

pelelangan dan kesepakatan kontrak yang memakan waktu lama. Selain itu lokasi

pembangunan yang jauh yang berada di pegunungan dengan akses yang kurang

memadai menjadi penghambat proses pembangunan fisik terutama medan jalan yang

licin, menanjak dan sulit dilalui kendaraan pengangkut material bangunan terutama

pada saat musim hujan. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat

terus dilakukan untuk mendukung proses perbaikan jalan menuju kawasan

pembangunan observatorium nasional. Koordinasi juga dalam rangka mensinkronkan

pelaksanaan pembangunan fisik di daerah dengan jadwal pembangunan OBNAS di

Kupang.

C. Akuntabiltas Keuangan

1. Realisasi Anggaran

Anggaran kegiatan Pusat Sains Antariksa untuk tahun 2019 adalah sebesar Rp.

158.898.661.000,- (seratus lima puluh delapan milyar delapan ratus sembilan puluh

delapan juta enam ratus enam puluh satu ribu rupiah). Dari anggaran sejumlah itu

direalisasikan sebesar Rp. 142.398.541.400,- atau 89,62%. Anggaran untuk belanja

pegawai (51) terserap 99,68%, anggaran untuk belanja barang (52) terealisasikan

sebesar 97,89%, dan penyerapan terkecil untuk anggaran belanja modal (53) sebesar

88,11%.

Adapun realisasi anggaran Pussainsa berdasarkan sasaran strategis dan indikator kinerja

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3-31: Realisasi anggaran berdasarkan sasaran strategis (dalam rupiah)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pagu Realisasi

1 Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian Iptek

di bidang sains

antariksa yang

maju

Jumlah prototipe bidang

sains antariksa yang

dihasilkan atau model

pemanfaatan Iptek di

bidang sains antariksa

yang operasional untuk

mitigasi bencana antariksa

5.394.122.000

5.339.230.149

Jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang

sains antariksa

Page 75: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

62

Jumlah publikasi

internasional yang

terindeks di bidang sains

antariksa

Jumlah HKI yang diusulkan

di bidang sains antariksa

2 Meningkatnya

layanan data dan

informasi sains

antariksa yang

prima

Jumlah instansi pengguna

yang memanfaatkan

layanan iptek di bidang

sains antariksa

Indeks kepuasan

masyarakat atas layanan

iptek di bidang sains

antariksa

3 Meningkatnya

kapasitas IPTEK di

bidang sains

antariksa

Jumlah kerjasama litbang

di bidang sains antariksa

Jumlah pusat unggulan di

bidang sains antariksa

4 Tersedianya DSS di

bidang sains

antariksa untuk

mitigasi bencana

dan perubahan

iklim

Jumlah DSS lintas sektoral

di bidang sains antariksa

5 Tersedianya

pedoman dan

standar

pengolahan data

serta pengelolaan

data dan informasi

sains antariksa

Jumlah pedoman dan

standar pengolahan data

sains antariksa

Jumlah pedoman dan

standar pengelolaan data

dan informasi sains

antariksa

6 Terlaksananya

diseminasi hasil

litbang di bidang

sains antariksa

yang efektif

Competency gap indeks

peserta bimbingan teknis

di bidang Sains Antariksa

7 Meningkatnya

kapasitas SDM

aparatur lingkup

Pusat Sains

Antariksa

Jumlah pegawai yang

mengikuti pelatihan dan

atau lulus pelatihan per

tahun

8 Terkelolanya DIPA

Pusat Sains

Antariksa secara

optimal

Persentase penyerapan

DIPA Pusat Sains Antariksa

TOTAL 5.394.122.000 5.339.230149

Page 76: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

63

2. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumberdaya di Pusat Sains Antariksa mencakup efisiensi anggaran,

efisiensi penggunaan listrik, dan air serta sumberdaya manusia. Efisiensi penggunaan

anggaran yaitu dengan mengefisienkan perjalanan dinas dengan tidak menginap di

hotel terutama perjalanan dinas ke Balai yang memiliki mess, dan perjalanan dinas ke

Kupang yang sudah menyewa rumah untuk kantor sementara dan penginapan;

melakukan rapat di kantor dan tidak melakukan rapat di hotel; belanja pemeliharaan

peralatan dan mesin dioptimalkan dan meniadakan jamuan snack dan makan untuk

rapat internal sehingga belanja operasional dan belanja bahan lebih hemat. Efisiensi

penggunaan energi yaitu dengan memperbanyak informasi penghematan melalui stiker

yang ditempakan di kamar mandi untuk air dan ruang-ruang kantor untuk listrik. Hasil

penghematan energi dilaporkan ke LAPAN Pusat melalui Biro KSHU untuk diteruskan ke

Menteri ESDM. Efisiensi terhadap sumber daya manusia yaitu dengan mengoptimalkan

SDM yang ada dan melakukan rotasi tugas di bagian administrasi sesuai kompetensi

yang dimiliki pegawai. Efisiensi anggaran dihitung dari data kinerja anggaran

Kementerian Keuangan. Besarnya efisiensi yaitu -3,48%. Nilai efisiensi diperoleh

dengan asumsi bahwa minimal yang dicapai Kementerian/Lembaga dalam rumus

efisiensi sebesar -20% dan nilai paling tinggi sebesar 20%. Sehingga perlu dilakukan

transformasi skala efisiensi agar diperoleh skala nilai yang berkisar antar 0% sampai

dengan 100% dengan perhitungan nilai efisiensi adalah 50%+((Efisiensi/20)*50). Nilai

efisiensi anggaran Pussainsa tahun 2019 adalah 50% + ((-3,48/20)*50) sama dengan

41,3%.

Gambar 3-16. Nilai efisiensi kinerja anggaran 2019 Pussainsa (SMART DJA 2019)

Page 77: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

64

BAB IV

INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA

Hasil evaluasi terhadap LAKIN Pussainsa dari Inspektorat menjadi dasar Pussainsa untuk

terus berbenah menghasilkan mesin birokrasi yang mengedepankan tata kelola yang

efektif dan berkinerja dengan lebih berorientasi output dan outcome. Pada tahun 2019,

Pussainsa telah merumuskan dan melaksanakan inisiatif strategis sebagai berikut:

a. Menyusun indikator kinerja berorientasi pada output dan outcome

Pada penyusunan LAKIN kali ini, kami memperbaiki kualitas penyajian narasi

informasi dengan membandingkan capaian selama periode Renstra.

b. Penyempurnaan cascading kinerja dari level eselon II sampai individu pegawai

Pelaksanaan cascading kinerja merupakan upaya untuk mendistribusikan peran dan

tugas secara merata sampai level individu pegawai. Untuk mendukung hal tersebut,

Pussainsa mengacu pada peraturan LAPAN nomor 7 tahun 2018 tentang Pemberian

Tunjangan Kinerja sekaligus juga menetapkan sistem reward dan punishment yang

lebih terukur.

c. Melakukan reviu terhadap kegiatan dan anggaran

Pelaksanaan reviu terhadap kegiatan dan anggaran untuk menunjang keselarasan

dengan IKU yang disempurnakan. Keselarasan IKU dilakukan terhadap seluruh

dokumen perencanaan strategis LAPAN seperti Renduk dan Pussainsa seperti

Renstra, PK dan RKT. Pengujian keselarasan juga dikaitkan dengan dokumen

penganggaran.

d. Menyusun perencanaan tahunan sesuai keberhasilan kinerja tahun sebelumnya

Perencanaan telah disusun untuk menunjang keselarasan kegiatan untuk

menunjang capaian target pada dokumen Penetapan Kinerja dengan

mencantumkan keselarasan pada output/komponen pada RKAKL 2019 dengan

komposisi anggaran yang melekat sehingga target kinerja yang direncanakan

tercapai yaitu komponen litbang dan komponen pelayanan.

Page 78: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

65

BAB V

PENUTUP

Secara umum hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Sains Antarika pada tahun

2019 memberikan hasil yang sesuai atau melebihi target kecuali realisasi jumlah

publikasi ilmiah nasional terakreditasi yang jauh dari target. Dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya pencapaian kinerja ini secara persentase tidak jauh berbeda

dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi dari segi kuantitas mengalami kemajuan, karena

setiap tahun target diperbesar. Model maupun metode yang diperoleh tahun

sebelumnya maupun saat ini sudah diaplikasikan kedalam DSS Cuaca Antariksa di tahun

2019, misalnya untuk pembinaan teknis dan untuk layanan informasi dan prakiraan

cuaca antariksa serta untuk kegiatan edukasi masyarakat tentang keantariksaan yang

menjadi kompetensi Pusat Sains Antariksa.

Anggaran yang diserap secara persentase turun dibandingkan tahun yang lalu. Turunnya

persentase penyerapan anggaran disebabkan oleh anggaran belanja modal kegiatan

pembangunan observatorium nasional di Kupang yang cukup besar tidak terserap

seratus persen terutama pada pengadaan teleskop dan rumah teleskop 3,8 meter serta

laboratorium mekanik dan laboratorium pengamatan antariksa.

Untuk selanjutnya, dalam rangka memperkuat dan memastikan pencapaian target

diperlukan inisiatif-inisiatif strategis yang perlu diterapkan dan memperkuat proses

internal di dalam unit kerja Pussainsa, antara lain dengan meningkatkan kualitas

diseminasi, memperbanyak forum ilmiah diantara para peneliti untuk knowledge sharing

di dalam dan luar negeri, mendorong publikasi nasional dan internasional, mendorong

kontribusi dari para peneliti senior, memperkuat jaringan dan basis data, serta

membangun sinergi yang proaktif lintas sektoral untuk mempertahankan status Pusat

Unggulan Iptek (PUI).

Laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

kinerja yang telah dicapai oleh Pusat Sains Antariksa dan proses pencapaian yang

dilakukan selama satu tahun, dan merupakan transparansi dalam mewujudkan tugas

pokok dan fungsinya. Kami menyadari bahwa meskipun laporan ini belum sempurna

dalam memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas yang diharapkan oleh

Page 79: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

66

pemerintah maupun masyarakat, kami berharap laporan ini dapat memberikan

informasi maupun gambaran yang memadai mengenai kinerja Pussainsa. Kiranya LAKIN

ini dapat memenuhi kewajiban dalam akuntabilitas dan menjadi sumber informasi yang

berguna untuk peningkatan kinerja yang akan datang.

Page 80: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

67

LAMPIRAN

Page 81: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 82: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 83: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 84: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 85: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 86: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 87: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 88: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 89: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 90: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 91: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 92: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 93: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 94: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 95: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 96: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 97: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 98: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 99: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

Lampiran Capaian Kinerja Pussainsa Tahun 2019

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

IKU 1 Jumlah prototipe bidang sains antariksa

yang dihasilkan atau model pemanfaatan

Iptek di bidang sains antariksa yang

operasional untuk mitigasi bencana

antariksa.

5 Model/

Prototipe

5 Model/

Prototipe

100%

IKU 2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di

bidang sains antariksa.

12

Makalah

7

Makalah

58%

IKU 3 Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains antariksa.

8

Makalah

25

Makalah

313%

IKU 4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains

antariksa.

1 Judul 5 Judul 500%

IKU 5 Jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan iptek di bidang

sains antariksa.

75

Instansi

75

Instansi

100%

IKU 6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan

iptek di bidang sains antariksa.

80 87,3 109%

IKU 7 Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains

Antariksa

4 6 150%

IKU 8 Jumlah pusat unggulan di bidang Sains

Antariksa

1 1 100%

IKU 9 Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains

Antariksa

1 1 100%

IKU 10 Jumlah pedoman dan standar pengolahan

data Sains Antariksa

7 7 100%

IKU 11 Jumlah pedoman dan standar pengelolaan

data dan informasi Sains Antariksa

2 2 100%

IKU 12 Competency gap indeks peserta bimbingan

teknis di bidang Sains Antariksa

30 20 150%

IKU 13 Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan

dan atau lulus pelatihan per tahun

15 39 260%

IKU 14 Persentase penyerapan DIPA Pusat Sains

Antariksa

95 89,62 94%

Page 100: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa

Lampiran Capaian Kinerja Pussainsa pada Renstra 2015-2019 No Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015 2016 2017 2018 2019

Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah prototipe bidang sains

antariksa yang dihasilkan atau

model pemanfaatan Iptek di bidang

sains antariksa yang operasional

untuk mitigasi bencana antariksa.

Model /

Prototipe

4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

2 Jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang sains

antariksa.

Makalah 10 9 10 4 10 9 12 7 12 7

3 Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains antariksa.

Makalah

2 3 4 24 7 10 8 9 8 25

4 Jumlah HKI yang diusulkan di

bidang sains antariksa.

Judul 0 0 0 0 1 0 1 2 1 5

5 Jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan iptek di

bidang sains antariksa.

Instansi 20 45 30 32 45 58 75 75 75 75

6 Indeks kepuasan masyarakat atas

layanan iptek di bidang sains

antariksa.

78 78,78 78,5 87,9 79 83,2 80 83,9 80 87,3

7 Jumlah kerjasama litbang di bidang

Sains Antariksa

Kerjasama

2 2 2 4 3 3 3 0 4 6

8 Jumlah pusat unggulan di bidang

Sains Antariksa

0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

9 Jumlah DSS lintas sektoral di bidang

Sains Antariksa

DSS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 Jumlah pedoman dan standar

pengolahan data Sains Antariksa

Pedoman

3 1 4 4 5 8 6 6 7 7

11 Jumlah pedoman dan standar

pengelolaan data dan informasi

Sains Antariksa

Pedoman 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2

12 Competency gap indeks peserta

bimbingan teknis di bidang Sains

Antariksa

60 32 50 58 45 33 40 20,1 30 20

13 Jumlah pegawai yang mengikuti

pelatihan dan atau lulus pelatihan

per tahun

Pegawai - 7 - 7 15 20 15 14 15 39

14 Persentase penyerapan DIPA Pusat

Sains Antariksa

Persen 95 88,72 95 93,9 95 75,22 95 93,75 95 89,62

Page 101: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 102: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 103: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 104: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 105: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 106: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa
Page 107: pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2019_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa