ii - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/roufah-inayati-2-penerapan...dan (6)....

15
· . "II Ed 0 Pd. : 7 -60 -71 6-2-1

Upload: lethuan

Post on 18-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

· ."II

Ed 0 Pd.

: 7 -60 -71 6-2-1

Page 2: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2014

Perluasan Implementasi Lesson Study untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan di Fakultas IImu Sosial

dan Fakultas Lain UM, serta Pembelajaran PKN-IPS SMP Kabupaten Malang - Tahun II

Editor:

Dr. Ach. Amirudin, M.Pd

TIM lESSON STUDY FAKULTAS ILMU SO~IAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Page 3: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2014 Perluasan Implementasi Lesson Study untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan di Fakultas IImu Sosial dan Fakultas Lain UM, serta Pembelajaran PKN-IPS SMP Kabupaten Malang - Tahun II

Editor: Dr. Ach. Amirudin, M.Pd

Penyunting: Eko Wahyu Setiawan, 5.5.

Desain Sampul dan Tata Letak: Purwanto Hadi, A.Md

Diterbitkan oleh:

TIM LESSON STUDY Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

Jln. Semarang 5 Malang Telp. 551213, Psw. 376 Fax. (0341) 585-966 e-mail: [email protected]

Cetakan Pertama, Desember 2014

Ukuran: 21 x 29,7 em Jumlah: vi + 220 halaman

ISBN: 978-602-71506-2-1

Hak Cipla dilindungi un dang-un dang. Dilarang memperbanyak alau memindahkan sebagian alau seluruh isi buku ini ke dalam benluk apa pun, secara eleklronis, maupun mekanis, lermasuk (olokopi, merekam, alau dengan teknik perekaman lainnya, lanpa izin tertul.is dari penerbit.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 lentang Hak (ipta, Bab XII Ketentuan Pidana. Pasal 72. Ayat (1). (2), dan (6).

Page 4: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

DAFTAR lSI

1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi SMA melalui Pembelajaran Imegrarif-Konsrrukrif dengan Lesson Study............................ 1 Ida Bagus Made Astawa

2. Pembelajaran Kooperarif Tipe Team Games Tournament (TGT) dalam Lesson Study unruk Meningkarkan Akriviras dan Presrasi Belajar Mahasiswa Geografi 15 Sugeng Widodo

3. Implemenrasi Lesson Study dalam Penerapan Pembelajaran Konsrrukrivisme pada Mara Pelajaran Peminaran IPS (Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi) SMA/MA di Kabuparen Kurai Ba-z:ar 26 Iya' Setyasih

4. Lesson Study dalam Perkuliahan Penganrar Ekonomi Mikro melalui Model Pembe­lajaran Cooperative Script Guna Meningkarkan Parrisipasi Akrif Mahasiswa 37 Grisvia Agustin

5. Penerapan Model Pembelajaran Telling Story untuk Melarih Kemampuan Berko­munikasi Mahasiswa dalam Marakuliah Pengamar Pendidikan: Studi Kasus Pelaksanaan Lesson Study di Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universiras Negeri Malang 48 Ro'ufah Inayati

6. Merode Eksperimen dalam Pengajaran Dasar-Dasar Anrropologi dalam Kegiaran Lesson Study .... ;.......................................................................................................... 57 I Dewa Putu Eskasasnanda .

7. Menumbuhkan Kembali Kemampuan Mahasiswa dalam "Graphicacy" melalui Srudi Pembelajaran di Jurusan Geografi Universiras Negeri Malang 68 Ardyanto Tanjung

8. Model Kelompok Diskusi Kecil unruk Meningkarkan Kererampilan Geografi bagi Mahasiswa melalui Lesson Study....................................................................... 77 Marhadi Slamet Kistiyanto

9. Pendekaran Problem Based Learning pada Marakuliah Sejarah Indonesia Kuno melalui Kegiaran Lesson Study 90 Deny Yudo Wahyudi

10. "'Pen.er?pan M()del PemheJaW..!1.Q_M,adilog._unru-kMeningkarkan Keakrifan Maha­siswa d-afam Marakuliah Sejarah Eropa: Studi Kasus Pdaksanaan Lesson Study di Jurusan Sejarah Universiras Negeri Malang 98 Aditya N. Widiadi

11. Imp}emenrasi Lesson Study dalam Perkuliahan Ekonomi Mikro Melalui Model Pembelajaran Debar Guna Meningkarkan CriiictirTTimkzng-'Ma'hasiswa ......'............ 110 A.gung Haryono

l~_-""---- 12. Dampak Penerapan Lesson Study Terhadap Morivasi Belajar Mahasiswa dalam Pembelajaran Mara Kuliah Ekonomi Inrernasioflal............................................ ........ 120 Imam Mukhlis

13. Penerapan Model Pembelajaran True or False dalam Kerangka Lesson Study untuk Meningkarkan Kemampuan Pengelolaan Kelas pad:LMa.t:.akul-iah..GeQ.mor­fologi di Jurusan Geografi Fakulras ~ ~iversiras Negeri Malang 140 Mustofa ~./

14 P"'"o~ll!'baflg~Media Pembelajaran Perkuliahan Bahasa Belanda Sumber ~Sejarah 153

Najib Jauhari

Page 5: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

15. Mengembangkan Partisipasi Belajar melalui Implementasi Lesson Study untuk Meningkatkan Pemehaman Materi Pelajaran PPKn 162 Nur Wahyu Rochmadi

16. Peningkatan Kualitas Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) melalui Implementasi Lesson Study............ 183 Yuswanti Ariani w:

17. Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Menggali Nilai-nilai Nasionalisme Indonesia 201 A. Rosyid Al Atok

18. Implementasi Lesson Study melalui Penerapan Metode Debat Guna Mengem­bangkan Sikap Kritis dan Keterampilan Berargumentasi Mahasiswa 209 Petir Pudjantoro

-'-­ ~----

vi

Page 6: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

2014

terkecuali

tentang

Materi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TELLING STORY UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA

DALAM MATAKULIAH PENGA.t~TAR PENDIDIKAN: STUDIKASUSPELAKSANAANLESSONSTUDY

DI JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Ro'ufah Inayati Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang

Abstrak. Pengantar Pendidikan merupakan matakuliah wajib yang tergabung dalam kelompok matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK). Matakuliah ini disajikan pada semester I (saru), dengan demikian mahasiswa yang menempuh matakuliah ini adalah mahasiswa baru, yaitu mahasiswa yang secara notabene adalah mereka yang baru beradaptasi dengan kehidupan perkuliahan, sehingga perlu dilatih untuk berkomunikasi secara efektir. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan upaya penulis (bersama tim dosen lesson study) dalam rangka melatih kemampuan berkomunikasi mahasiswa peserta matakuliah Pengantar Pendidikan melalui penerapan model pembelajaran Telling Slory. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, untuk memaparkan langkah-Iangkah penerapan model pembelajaran Telling Story dalam bentuk kegiatan lesson s/lldy di jurusan Ekonomi Pembangunan FE UM. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Telling StOlY dapat melatih kemampuan berkomunikasi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran matakuliah Pengantar Pendidikan. Saran; dalam penerapan model Telling Story hendaknya mengoplimalkan penggunaan media pembelajaran yang beranekaragam.

Kata Kunci: model pembelajaran, telling story, kemampuan berkomunikasi, lesson study

PENDAHULUAN

Pembelajaran (sebagaimana dikemukakan oleh Degeng, 1997:5) adalah upaya yang

dilakukan oleh dosen untuk membelajarkan mahasiswa, atau dengan kata lain pembelajaran

merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dosen yang bertujuan agar mahasiswa

benar-benar dapat beJajar. Dalam konteks ini, agar mahasiswa benar-benar dapat belajar,

maka mereka harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, tidak

dalam pembelajaran matakuliah Pengantar Pendidikan.

Pengantar Pendidikan merupakan salah satu matakuliah universiter. Matakuliah ini

termasuk dalam kelompok matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) wajib, dengan

bobot 3 sks/3 js. Matakuliah ini mengkaji tentang hakikat manusia dan pengembangannya

serta hakikat pendidikan dan pengembangannya (termasuk di dalamnya berisi

landasan, asas, dan aliran-aJiran pendidikan, serta Sistem Pendidikan Nasional).

= 481 Prosiding Lesson Study

Page 7: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

ang tindak mendidik atau pola asuh anak secara otomatis meJekat pada masing-masing

ponen pendidikan yang telah disebutkan tersebut. Dengan demikian, pembdajaran

atakuliah Pengantar Pendidikan seyogianya tidak hanya mencakup materi-materi dalam

taran teoretis keilmuan Pendidikan saja, tetapi hendaknya Juga mencakup kawas:::n

implementasi dari komponen-komponen pendidikan tersebut.

Matakuliah Pengantar Pendidikan disajikan pada semester I (satu), dengan demikian

mahasiswa yang menempuh matakuliah ini adalah mahasiswa baru, yaitu mahasiswa yang

secara notabene adalah mereka-mereka yang baru beradaptasi dengan kehidupan perkuliahan,

sehingga mereka perlu dilatih untuk berkomunikasi secara efektif, baik komunikasi secara

lisan maupun tertulis. Telling story dipilih sebagai salah satu model pembelajaran yang

digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi mahasiswa di kelas Pengantar

Pendidikan tersebut karena dengan model pembelajaran ini mahasiswa dituntut untuk

membaca cerita (tentang tindak mendidik dan/atau pola asuh dalam keluarga), kemudian

menceritakan kembali cerita tersebut secara tertulis dan lisan, disertai dengan anal isis yang

mendalam. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tulisan ini bertujuan

untuk memaparkan upaya penulis (bersama tim dosen lesson study) dalam rangka melatih

kemampuan berkomunikasi mahasiswa peserta matakuliah Pengantar Pendidikan di kelas

yang diajar oleh penulis (yaitu offering 55 angkatan 2014) meJalui penerapan model

pembelajaran telling story.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan

pendekatan studi kasus, untuk memaparkan langkah-Iangkah penerapan model pembelajaran

telling story dalam bentuk kegiatan lesson study di jurusan Ekonomi Pembangunan FE UM.

Adapun yang dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu mahasiswa offering 55 angkatan 2014,

dalam hal ini pengamatan difokuskan pada berbagai aktivitas mereka saat mengikuti kegiatan

pembelajaran matakuliah Pengantar Pendidikan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik

observasi dan studi dokumentasi. Untuk keperluan tulisan ini, instrumen yang dimanfaatkan

adalah berbagai dokumentasi yang telah dihasilkan melalui kegiatan lesson study. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif menggunakan siklus model

inter~ktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan, seperti yang digambarkan pada bagan di bawah ini:

Prosiding Lesson Study 2014 [49

Page 8: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

Pengum pulan Penyajian

Data Data

Reduksi

Data

Penarikan

Kesimpulan

dan Verifikasi

Gambar 1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif (Sumber: Miles & Huberman, 1992:20)

Adapun pelaksanaan kegiatan lesson study di jurusan Ekonomi Pembangunan ini telah

dirancang dan dilaksanakan dalam 4 siklus, dimana dalam setiap siklusnya yang menjadi

dosen model adalah penulis sendiri dengan dibantu beberapa rekan dosen sebagai observer.

Setiap siklus terdiri dari tahap plan, do, dan see. Kegiatan plan dilakukan secara bersama­

sarna antara dosen model dan observer, dimana da\am kegiatan ini disusun RPP dan jadwal

pelaksanaan Open Class. Kegiatan do dan see merupakan kegiatan pembelajaran itu sendiri,

dimana kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan secara kolaborasi antara dosen model

dengan observer. Dosen model bertindak sebagai pelaksana pembelajaran, sedangkan

observer bertugas mengamati jalannya kegiatan pembelajaran. Dalam setiap siklus terse but

seJalu diakhiri dengan kegiatan refleksi dan sekaligus mengembangkan plan untuk siklus

beri kutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Dasar Model Pem belajaran Telling Story

Istilah telling story secara harfiah berarti menuturkan cerita. Istilah ini senng

digunakan sebagai salah satu ajang lomba di bidang Bahasa, yang biasanya peserta lomba

akan din ilai berdasarkan kepiawaiannya da lam bercerita. Kegiatan bercerita terlihat

sederhana, namun tidak semua orang bisa bercerita. Selain dituntut untuk memiliki

kemampuan berbicara yang bagus, si pencerita juga dituntut untuk banyak membaca,

memperkaya wawasan tentang materi cerita, memparafrase, dan mengomunikasikan isi cerita

50 I Prosiding Lesson Study 2014

Page 9: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

- --------------

ersebut sehingga dapat diterima dengan mudah oleh si pendengar. Dengan demikian,

egiatan bercerita merupakan kegiatan yang sangat kompleks karena melibatkan banyak

keterampilan yang mendukungnya.

Berdas~rkan kompleksitas dari kegiatan telling story, penulis mencoba menggunakan

istilah tersebut sebagai model pembelajaran. Merujuk buku Models of Teaching karya Joyce

& Weil (1986), bahwa setiap model pembelajaran harus memiliki 5 unsur yaitu a) sintaks, b)

sistem sosial, c) prinsip reaksi, d) sistem pendukung, e) dampak instruksional dan dampak

pengiring. ModeJ pembelajaran telling story dikembangkan secara lengkap berdasarkan

kelima unsur pembentuk model tersebut.

Unsur pertama adalah sintaks. Sintaks adalah langkah-Iangkah/tahap-tahap yang harus

dilaksanakan jika seseorang ingin menerapkan model telling story dalam kegiatan

pembelajaran. Adapun sintaks dari model telling story yang dikembangkan untuk matakuliah

Pengantar Pendidikan adalah sebagai berikut:

Tahap 1: Pra Kondisi

I. Menjelaskan prosedur pembelajaran dengan model telling story

2. Membentuk kelompok, masing-masing kelompok beranggot,akan 2 orang mahasiswa

3. Membagikan naskah cerita kepada masing-masing kelompok, di mana naskah tersebut

diambil dari buku kumpulan cerita otobiografi yang berjudul "Perjalanan Anak Bangsa".

Buku ini memuat cerita tentang tindak mendidik atau pola asuh dalam keluarga. Masing­

masing kelompok mendapat bagian cerita dengan juduJ yang berbeda.

4. Memberi tugas kepada masing-masing kelompok agar membaca naskah cerita yang

mereka peroleh, kemudian mereka harus menceritakannya kembali secara tertulis. Tugas

ini harus dikerjakan di luar kegiatan pembelajaran di kelas.

Tahap 2: Telling Story

I. Masing-masing kelompok secara bergantian melakukan telling story atau menuturkan

cerita yang telah dibacanya di depan mahasiswa-mahasiswa yang lain. Selain menuturkan

cerita, dalam tahap ini keJompok penyaji juga dituntut untuk menyampaikan analisis yang

berupa pendapat mereka tentang pola asuh atau tindak mendidik yang ada dalam cerita.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa pendengar untuk menanggapi kelompok

penyaji, tanggapan bisa berupa pertanyaan, kritik ataupun saran.

3. Kelompok penyaji menjawab pertanyaan dari pendengar atau menanggapi kritik dan saran

dari pendengar.

Prosiding Lesson Study 2014 151

Page 10: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

- -------

Tahap 3: Evaluasi

1. Untllk mengetahlli tingkat penguasaan. mahasiswa, dasen memberikan beberapa

pertanyaan yang relevan dengan isi cerita. Pertanyaan tersebut dikemukakan secara lisan

kepada seluruh mahasiswa.

2. Dosen membeiikan penguatan atas keterkaitan cerita dengan rnateri yang telah dipelajari

oleh mahasiswa (secara garis besarnya saja), terutama materi tentang tindak mendidik atau

pola asuh dalam keluarga.

Unsur kedua yang harus ada dalam pengembangan model pembelajaran adalah sistem

sosial. S"lstem sosial adalah situasi atau suasana, dan norma yang berlaku dalam fnodel

terse but. Model telling story ini diorganisasikan secara terstruktur sedang, dimana dosen

mengambil inisiatif menetapkan urutan dan membimbing mekanisme interaksi belajar, namun

mahasiswa tetap memiliki kebebasan dalam mempelajari materi, berdiskusi, dan menuturkan

cerita kepada mahasiswa yang lain.

Unsur ketiga dalam pengembangan model telling story ini adalah prinsip reaksi.

Prinsip reaksi adalah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya dosen

melihat dan memperlakukan para mahasiswa, termasuk bagaimana seharusnya dosen

memberikan respons terhadap mereka. Prinsip ini memberi petunjuk bagaimana seharusnya

dosen menggunakan aturan permainan yang berlaku pada setiap model. Prinsip reaksi dalam

model telling story ini akan diuraikan sebagai berikut: di dalam kegiatan pembelajaran yang

menggunakan model telling story, dosen lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator,

sehingga dalam kerangka ini dosen seyogianya membimbing dan memberi dorongan kepada

mahasiswa untuk melakukan interaksi di antara mereka. Selain itu, dosen juga harus

memberikan suasana kebebasan intelektual selarna proses diskusi dan kegiatan telling story

berlangsung.

Unsur keempat yaitu sistem pendukung. Sistem pendukung adalah semua sarana,

bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model tersebut. Sistem pendukung dalam

model telling story ini meliputi I) buku yang berisi materi cerita; 2) sarana pendukung

lainnya, misal kursi, meja, kertas, alat tulis. ren~taan kursi dan meja harus disesuaikan

dengan kebutuhan, misalnya diatur setengah lingkaran atau membentuk huruf U. Jika kegiatan

telling story dilakukan dengan lesehan, maka tidak perlu sarana pendukung yang berupa kursi

dan meja.

Unsur kelima yaitu dampak instruksional dan dampak pengiring. Dampak

instruksional adalah hasi I belajar yang dicapai Jangsung dengan cara mengarahkan mahasiswa

pada tlljuan yang diharapkan. Dampak pengiring adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan

52 I Prosiding Lesson Study 2014

Page 11: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

oleh proses pembelajaran sebagai akibat tereiptanya suasana belajar, tanpa pengarahan

langsung dari dosen. Dampak instruksional dalam model telling story ini yaitu penguasaan

materi oleh mahasiswa, sedangkan dampak pengiringnya yaitu meningkatkan kerjasama di

antara para mahasiswa, meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar mahasiswa, dan

meningkatkan kemandirian atau otonomi dalam belajar.

Model pembelajaran telling story memberikan kesempatan seluas-Iuasnya kepada

mahasiswa agar mengembangkan potensi diri, dalam hal ini dosen tidak bersifat menggurui,

tidak banyak berbieara danlatau eeramah, dosen hendaknya mengupayakan agar mahasiswa

mampu menemukan alternatif-alternatifuntuk mengembangkan kepribadian mereka.

Penerapan Model Pembelajaran Telling Story melalui Kerangka Lesson Study untuk

Melatih Kemampuan Berkomunikasi Mahasiswa dalam Matakuliah Pengantar

Pendidikan

Model pembelaj.aran telling story (seperti yang telah diuraikan di atas), selanjutnya

diterapkan oleh penulis dalam kegiatan pembelajaran matakuliah Pengantar Pendidikan yang

bertujuan untuk melatih kemampuan berkomunikasi mahasiswa. Model pembelajaran telling

story ini diterapkan dalam bentuk kegiatan lesson study di jurusan Ekonomi Pembangunan FE

UM. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 4 siklus, yang berlangsung dari pertengahan

Oktober hingga awal November 2014. Adapun yang bertindak sebagai dosen model adalah

penulis sendiri dengan dibantu oleh beberapa rekan dosen sebagai observer.

Proses pelaksanaan lesson study di jurusan Ekonomi Pembangunan FE UM diawali

dengan kegiatan Workshop Persiapan Pelaksanaan Lesson Study yang berlangsung pada hari

Jumat, tanggal 29 Agustus 2014. Kegiatan tersebut sekaligus merupakan kegiatan plan yang

pertama, yang mereneanakan seeara garis besar pelaksanaan keempat siklus. Dalam workshop

tersebut tim kami mereneanakan kegiatan open class akan dilaksanakan setiap hari Kamis jam

ke 1-3 untuk matakuliah Kemampuan Dasar Mengajar offering M angkatan 2013, namun

dalam pe1aksanaannya, kegiatan lesson study di jurusan Ekonomi Pembangunan tidak bisa

di1aksan~kall sesuai dengan reneana tersebut, .karena terbentur pada jadwaI pelaksanaan

kegiatan akademik lain yang mayoritas juga dilaksanakan pada hari Kamis di jam yang sarna,

sehingga susah meneari titik temu antara dosen model dan observer untuk melaksanakan

kegiatan open class di hari Kamis. Oleh karena itu maka disusun plan ulang. Berbagai

kendala (terutama terkait jadwal pelaksanaan open class) kembali muneul, dan yang selalu

menjadi kendala utama adalah susah meneari titik temu antara dosen model dan observer

untuk menentukan waktu yang coeok dalam melakukan kegiatan open class. Hal terse but

Prosiding Lesson Study 2014 153

Page 12: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

dipicu karena terlalu padatnya kegiatan akademik yang harus dituntaskan dalam semester

gasal ini. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan kegiatan open class

akan dilaksanakan setiap hari Selasa jam ke 4-6 llntuk matakuliah pengantar pendidikan

offering SS dengan konsekllensi dalam setiap Open Class dimungkinkan ada pergantian

observer.

Berdasarkan hasil plan kedua tersebut dapat dilaksanakan kegiatan Open Class

sebagai berikut: pada siklus pertama, kegiatan do dan see dilaksanakan pada tanggal 14

Oktober 2014 dengan observer Dr. Hj. Sri Umj Mintarti W, S.E., M.P., Ak; Dr. H. Agung

Haryono;S.E., M.P.Ak.; Drs. Prih Hardinto, M.Si; dan Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si.J>ada

sikJus pertama ini ada 2 buah cerita yang dibahas yaitu cerita yang berjudul "Asuhan Tiga

Zaman" dan "Dari Asuhan Nenek hingga Ayah Belanda". Hasil refleksi kegiatan Open Class

pertama adalah sebagai berikut.

• Secara umllm kegiatan pembelajaran berlangsung aktif, sebagian besar mahasiswa terlibat

dalam kegiatan tanya-jawab, mahasiswa pendengar antusias menanggapi dan bertanya

tentang isi cerita kepada kelompok penyaj i, namun masih ada 1-2 orang mahasiswa yang

ramai sendiri, kurang memperhatikan. Mahasiswa tersebut duduk di deretan belakang

sebelah kanan.

• Alternatif solusi yang ditawarkan untuk mengatasi mahasiswa yang kurang mem­

perhatikan adalah dengan memberikan pertanyaan tentang isi cerita kepada mahasiswa

tersebut.

• Interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, serta antara

mahasiswa dengan media pembelajaran berjalan dengan baik, namun penggunaan media

pembelajaran masih perlu dioptimalkan lagi dalam hal penganekaragamannya.

• Pelajaran berharga yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran hari ini

adalah pembelajaran dengan model telling story menyenangkan dan dapat melibatkan

mahasiswa aktif dalam pembelajaran.

• Penataan tempat dudllk juga mempunyai peran dalam pencapalan hasil pembelajaran.

Agar perilaku mahasiswa bisa terkontrol, disarankan untllk menata tempat duduk

membentuk huruf U.

Pada siklus kedua, kegiatan do dan see dilaksanakan pada tanggaJ 21 Oktober 2014

dengan observer Dr. Hj. Sri Umi Mintarti W, S.E., M.P.Ak; Dr. Hadi Sumarsono, S.T., M.Si;

Drs. Prih Hardinto, M.Si; dan Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si. Pada siklus kedua ini ada 2 buah

cerita yang dibahas yaitu cerita yang berjudul "Pendewasaan di Pulau Buru" dan "Anak

Orang Sam in". Hasil refleksi kegiatan open class kedua adaJah sebagai berikut.

S4 I Prosiding Lesson Study 2014

Page 13: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

• Secara urn urn kegiatan pembelajaran berJangsung aktif, sebagian besar mahasiswa terlibat

dalam kegiatan tanya-jawab, mahasiswa pendengar antusias menanggapi dan bertanya

tentang isi cerita kepada kelompok penyaji, namun masih ada 1-2 orang mahasiswa yang

ramai sendiri, kurang memperhatikan. Mahasiswa tersebut duduk di pojok kiri.

• Meskipun tempat duduk telah diatur membentuk huruf U, tapi tetap saja ada mahasiswa

yang ramai, kurang fokus.

Pada siklus ketiga, kegiatan do dan see diJaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2014

dengan observer Dr. Hj. Farida Rahmawati, S.E., M.E.; Dr. Grisvia Agustin, S.E., M.Sc; Drs.

H. Achmad Ali Wafa, M.Pd; dan Dr. Hadi Surnarsono, S.T., M.Si. Pada siklus ketiga ada 2

buah cerita yang dibahas yaitu cerita yang berjudul "Bila Ibunda Membesarkan" serta "Darah

dan Hukum: Pribumi Bukan Warga Negara". Hasil refleksi pada siklus ketiga ini secara

umum juga masih sarna dengan hasil refleksi siklus I dan 2. Pada pelaksanaan siklus ketiga

ini penataan tempat duduk kembali seperti siklus pertama (klasikal, tidak membentuk hllruf

U), hal ini disebabkan karena ada masalah teknis (AC ruang bocor) sehingga tidak

memungkinkan menata tempat duduk di bawah AC yang bocor tersebllt.

Pada siklus keempat, kegiatan do dan see dilaksanakan pada tanggal 4 November 2014

dengan observer Dr. Hj. Farida Rahmawati, S.E., M.E.; Dr. Grisvia Agustin, S.E., M.Sc; Drs.

H. Achmad Ali Wafa, M.Pd; dan Dr. H. Agung Haryono, S.E., M.P.Ak. Pada sikilis keempat

ini juga sarna dengan siklus-siklus sebelumnya yaitu membahas 2 buah cerita, cerita kali ini

berjudul "Aku Tak Ingin Sekadar Ganti Nama" dan "Aku Tetap Seorang Melayu". Hasil

refleksi pada siklus 4 ini secara umum juga sarna dengan siklus-siklus sebelumnya, namun

sempat terjadi kegaduhan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegaduhan ini

disebabkan oleh salah seorang mahasiswa penyaji yang gagal dalam bercerita (kalimatnya

kurang jelas, penyampaiannya terbata-bata). Hal ini mengakibatkan mahasiswa pendengar

secara serempak tertawa dan memprotes mahasiswa penyaji tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

• Penerapan model telling story dapat melatih kemampuan berkomunikasi mahasiswa dalam

kegiatan pembelajaran matakuliah Pengantar Pendidikan.

• Disarankan agar dalam penerapan model telling story hendaknya dapat dioptimalkan

penggunaan media pembelajaran yang beraneka ragam.

Prosiding Lesson Study 2014

T

155

Page 14: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi

DAFTAR RUJUKAN

Degeng, I Nyoman Sudana. 1997. Asumsi dan Landasan Teoretis Desain Pembelajaran. Teknologi Pembelajaran: Teori dan Penelitian, 5( I): 3-12.

Joyce, B. & WeiI, M. 1986. Models o/Teaching 2nd Edition. New Jersey: Prentice,.Hall.

Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992. Qualitative Data Analysis. Sage Publication, Inc.

:.,.....-.

56 I Prosiding Lesson Study 2014

Page 15: II - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Roufah-Inayati-2-Penerapan...dan (6). DAFTAR lSI 1. Alrernarif Solusi Problemarik Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi