ii bab ii tinjauan pustaka - perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat...

21
II BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas beberapa tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian. Bagian pertama dari bab ini menjelaskan hal-hal mengenai konsep dasar dashboard, bagian kedua mengenai konsep Key Performance Indicator(KPI), bagian ketiga mengenai konsep visualisasi data, bagian keempat mengenai konsep dasar pembangunan dashboard, dan bagian kelima mengenai hasil pembandingan metodologi-metodologi pembangunan dashboard yang telah dikembangkan oleh beberapa vendor. II.1 Konsep Dasar Dashboard Pada bagian pertama akan dijelaskan konsep dasar mengenai dashboard, yang meliputi definisi, tujuan penggunaan, karakteristik, serta jenis dashboard. II.1.1 Definisi Dashboard Dashboard dinyatakan dalam beberapa istilah yang berbeda pada pustaka-pustaka yang ada. Shadan Malik (9) menggunakan istilah enterprise dashboard yang didefinisikan sebagai sebuah antar muka komputer yang banyak menampilkan bagan, laporan, indikator visual, dan mekanisme alert, yang dikonsolidasikan ke dalam platform informasi yang dinamis dan relevan. Enterprise dashboard berperan sebagai live console untuk mengelola inisiatif bisnis. Stephen Few (4) menggunakan istilah information dashboard, yang didefinisikan sebagai tampilan visual dari informasi penting, yang diperlukan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan, dengan mengkonsolidasikan dan mengatur informasi dalam satu layar(single screen), sehingga kinerja organisasi dapat dimonitor secara sekilas. Tampilan visual disini mengandung pengertian bahwa penyajian informasi harus dirancang sebaik mungkin, sehingga mata manusia dapat menangkap informasi secara cepat dan otak manusia dapat memahami maknanya secara benar. Daryl Orts (14) menggunakan istilah dashboard, yang didefinisikan sebagai alat untuk memonitor organisasi dari hari ke hari. Informasi ditampilkan dalam sebuah 6

Upload: ngokhuong

Post on 29-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

II BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas beberapa tinjauan pustaka yang digunakan pada

penelitian. Bagian pertama dari bab ini menjelaskan hal-hal mengenai konsep

dasar dashboard, bagian kedua mengenai konsep Key Performance

Indicator(KPI), bagian ketiga mengenai konsep visualisasi data, bagian keempat

mengenai konsep dasar pembangunan dashboard, dan bagian kelima mengenai

hasil pembandingan metodologi-metodologi pembangunan dashboard yang telah

dikembangkan oleh beberapa vendor.

II.1 Konsep Dasar Dashboard

Pada bagian pertama akan dijelaskan konsep dasar mengenai dashboard, yang

meliputi definisi, tujuan penggunaan, karakteristik, serta jenis dashboard.

II.1.1 Definisi Dashboard

Dashboard dinyatakan dalam beberapa istilah yang berbeda pada pustaka-pustaka

yang ada. Shadan Malik (9) menggunakan istilah enterprise dashboard yang

didefinisikan sebagai sebuah antar muka komputer yang banyak menampilkan

bagan, laporan, indikator visual, dan mekanisme alert, yang dikonsolidasikan ke

dalam platform informasi yang dinamis dan relevan. Enterprise dashboard

berperan sebagai live console untuk mengelola inisiatif bisnis.

Stephen Few (4) menggunakan istilah information dashboard, yang didefinisikan

sebagai tampilan visual dari informasi penting, yang diperlukan untuk mencapai

satu atau beberapa tujuan, dengan mengkonsolidasikan dan mengatur informasi

dalam satu layar(single screen), sehingga kinerja organisasi dapat dimonitor

secara sekilas. Tampilan visual disini mengandung pengertian bahwa penyajian

informasi harus dirancang sebaik mungkin, sehingga mata manusia dapat

menangkap informasi secara cepat dan otak manusia dapat memahami maknanya

secara benar.

Daryl Orts (14) menggunakan istilah dashboard, yang didefinisikan sebagai alat

untuk memonitor organisasi dari hari ke hari. Informasi ditampilkan dalam sebuah

6

Page 2: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

7

antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key

Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk memberikan

panduan secara aktif terhadap kinerja bisnis. Dashboard berfungsi seperti intranet

eksekutif, situs dimana semua informasi penting ditampilkan dalam kelompok-

kelompok logik.

Wayne Eckerson (2) menggunakan istilah dashboard, yang didefinisikan sebagai

mekanisme penyajian informasi secara visual di dalam sistem manajemen kinerja,

yang menyajikan informasi kritis mengenai kinerja proses operasional secara

sekilas. Wayne menitikberatkan penggunaan dashboard untuk monitoring kinerja

dari proses operasional.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat dinyatakan bahwa istilah

enterprise dashboard, information dashboard, dan dashboard memiliki

pengertian yang sama, yaitu sebuah alat yang memberikan tampilan antar muka

visual, yang mengkonsolidasikan dan menyajikan informasi penting yang

diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, secara sekilas dalam satu layar(single

screen). Pada tesis ini, dipilih istilah dashboard yang dianggap lebih mudah untuk

dipahami dan digunakan dalam penulisan.

II.1.2 Tujuan Penggunaan Dashboard

Shadan Malik (9) menyatakan bahwa tujuan penggunaan dashboard mirip dengan

dashboard yang terdapat pada pesawat, yaitu untuk memonitor dan mengarahkan

sebuah sistem yang kompleks dan interdependent. Organisasi diibaratkan seperti

sebuah pesawat. Pada saat mengoperasikan pesawat, pilot memerlukan informasi

mengenai kondisi pesawat, baik internal maupun eksternal. Informasi tersebut

digunakan untuk membuat keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh

pilot dalam mengoperasikan pesawat, agar berhasil sampai pada tujuan yang

ditentukan dalam kondisi baik. Demikian pula dalam menjalankan organisasi,

pihak manajemen memerlukan berbagai informasi untuk membuat keputusan dan

strategi organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Informasi

penting yang dapat menggambarkan kondisi organisasi biasanya adalah informasi

yang menjadi indikator utama dari proses atau aktifitas organisasi, yaitu KPI

Page 3: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

8

Wayne Eckerson (2) menyatakan bahwa dashboard didesain untuk membantu

organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya. Dashboard digunakan untuk

mengukur proses yang telah berjalan, memonitor kinerja yang sedang berjalan,

dan memprediksi kinerja di masa mendatang. Dengan melakukan hal tersebut,

organisasi dapat membuat, menilai, menyesuaikan, dan menyusun kembali

strategi yang telah dibuat untuk mengoptimalkan kinerjanya. Dalam (2) juga

dinyatakan bahwa dashboard memberikan tiga manfaat utama, yaitu

1. Mengkomunikasikan strategi. Dashboard digunakan untuk

mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh eksekutif, kepada

semua pihak yang berkepentingan, sesuai dengan peran dan levelnya dalam

organisasi.

2. Memonitor dan menyesuaikan pelaksanaan strategi. Dashboard digunakan

untuk memonitor pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat.

Dashboard memungkinkan pihak eksekutif untuk mengidentifikasi

permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya.

3. Menyampaikan wawasan dan informasi ke semua pihak. Dashboard

menyajikan informasi secara sekilas menggunakan grafik, simbol, bagan dan

warna-warna yang memudahkan pengguna dalam memahami dan

mempersepsi informasi secara benar.

Manfaat-manfaat itulah yang menyebabkan dashboard menjadi sebuah kebutuhan

bagi organisasi.

II.1.3 Karakteristik Dashboard

Dashboard memiliki beberapa karakteristik mendasar. Shadan Malik menyatakan

karakteristik dashboard dalam akronim S-M-A-R-T(Synergetic, Monitor,

Accurate, Responsive, Timely) dan I-M-P-A-C-T(Interactive, More data history,

Personalized, Analytical, Collaborative, Trackability) (9). Penjelasan mengenai

karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel II.1.

Page 4: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

9

Tabel II.1. Karakteristik Dashboard (9)

Karakteristik Penjelasan

Synergetic Ergonomis dan memiliki tampilan visual yang mudah dipahami oleh pengguna. Dashboard mensinergikan informasi dari berbagai aspek yang berbeda dalam satu layar.

Monitor Menampilkan KPI yang diperlukan dalam pembuatan keputusan dalam domain tertentu, sesuai dengan tujuan pembangunan dashboard tersebut.

Accurate Informasi yang disajikan harus akurat, dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari penggunanya.

Responsive Merespon threshold yang telah didefinisikan, dengan memberikan alert (seperti bunyi alarm, blinker, email) untuk mendapatkan perhatian pengguna terhadap hal-hal yang kritis.

Timely Menampilkan informasi terkini yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Interactive Pengguna dapat melakukan drill down dan mendapatkan informasi lebih detail, analisis sebab akibat dan sebagainya.

More data history

Pengguna dapat melihat tren sejarah dari KPI, misalkan melihat perbandingan market share periode saat ini dengan beberapa tahun yang lalu, untuk mengetahui apakah kondisi sekarang lebih baik atau tidak.

Personalized Penyajian informasi harus spesifik untuk setiap jenis pengguna sesuai dengan domain tanggung jawab, hak akses, dan batasan akses data.

Analytical Memberikan fasilitas bagi pengguna untuk melakukan analisis, seperti analisis sebab akibat.

Collaborative Memberikan fasilitas pertukaran catatan(laporan) antar pengguna mengenai hasil pengamatan dashboardnya masing-masing, sebagai sarana untuk komunikasi dalam rangka melakukan fungsi manajemen dan kontrol.

Trackability Memungkinkan setiap pengguna untuk mengkustomisasi metrik yang akan dilacaknya.

Karakteristik tersebut harus dimiliki oleh sebuah dashboard, dalam menjalankan

fungsinya baik untuk mengukur proses yang telah berjalan, memonitor kinerja

yang sedang berjalan, dan memprediksi kinerja di masa mendatang.

Sedangkan pada literatur yang lain, Novell (13) menyatakan bahwa ada 4(empat)

kriteria utama yang harus dimiliki oleh dashboard, yaitu:

a. Mengkonsolidasikan informasi bisnis yang relevan dan menyajikannya

dalam satu kesatuan pandangan(single holistic view).

b. Menyampaikan informasi yang akurat secara tepat waktu.

Page 5: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

10

c. Memberikan akses yang aman terhadap informasi yang sensitif. Dashboard

harus memiliki mekanisme pengamanan, agar data atau informasi tidak

diberikan pada pihak yang tidak berkepentingan.

d. Memberikan solusi yang komprehensif. Dashboard bisa memberikan solusi

secara menyeluruh tentang domain permasalahan yang ditanganinya.

II.1.4 Jenis Dashboard

Dashboard dikembangkan dalam organisasi dengan berbagai tujuan. Sebuah

organisasi bisa memiliki lebih dari satu jenis dashboard, yang ditujukan untuk

domain permasalahan yang berbeda.

Shadan Malik (9) membagi dashboard menjadi beberapa kelompok, yaitu

enterprise performance dashboards, divisional dashboards, process/activity

monitoring dashboards, application dashboards, customer dashboards, dan

vendor dashboard. Penjelasan mengenai kelompok dashboard yang dikemukakan

oleh Shadan Malik dapat dilihat pada lampiran A. Sedangkan Wayne Eckerson (2)

menyatakan bahwa dashboard dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga), berdasarkan

level manajemen yang didukungnya, yaitu operational dashboard, tactical

dashboard, dan strategic dashboard. Stephen few (4) juga menyatakan hal yang

sama, yaitu bahwa dashboard dapat dikelompokkan berdasarkan level manajemen

yang didukungnya, yaitu dashboard untuk level operasional, analitikal/taktikal,

dan strategik.

Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum dashboard bisa dikelompokkan

sesuai dengan level manajemen yang didukungnya, yaitu strategic dashboard,

tactical dashboard, dan operational dashboard. Ciri khas dari setiap jenis

dashboard dapat dilihat pada tabel II.2.

Page 6: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

11

Tabel II.2. Ciri Khas Tiap Jenis Dashboard (2)(4)

Strategic Dashboard Tactical Dashboard Operational Dashboard

Mendukung manajemen level strategis.

Mendukung manajemen level taktikal

Mendukung manajemen level operasional.

Memberikan informasi untuk membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan arahan pencapaian tujuan strategis.

Memberikan informasi yang diperlukan oleh analis untuk mengetahui penyebab suatu kejadian.

- Memberikan informasi mengenai aktifitas yang sedang terjadi, beserta perubahannya secara real-time untuk memberikan kewaspadaan terhadap hal-hal yang perlu direspon secara cepat.

- Fokus pada pengukuran kinerja high-level dan pencapaian tujuan strategis organisasi.

- Mengadopsi konsep Balance Score Card.

Fokus pada proses analisis untuk menemukan penyebab dari suatu kondisi atau kejadian tertentu.

Fokus pada monitoring aktifitas dan kejadian yang berubah secara konstan.

- Informasi yang disajikan tidak terlalu detail.

- Konten informasi tidak terlalu banyak dan disajikan secara ringkas.

Memiliki konten informasi yang lebih banyak(analisis perbandingan, pola/tren, evaluasi kinerja)

Informasi yang disajikan sangat spesifik, dengan tingkat kedetailan yang cukup dalam.

Informasi disajikan dengan mekanisme yang sederhana. melalui tampilan yang “unidirectional”.

Menggunakan media penyajian yang “cerdas”, yang memungkinkan pengguna melakukan analisis terhadap data yang kompleks beserta keterhubungannya.

- Menggunakan media penyajian yang sederhana.

- Alert disajikan dengan cara yang mudah dipahami, dan mampu menarik perhatian pengguna.

Tidak didesain untuk berinteraksi, dalam melakukan analisis yang lebih detail.

- Didesain untuk berinteraksi dengan data.

- Dengan fungsi drill-down dan navigasi yang baik.

Didesain untuk berinteraksi dengan data, untuk mendapatkan informasi yg lebih detail, maupun informasi pada level yang lebih atas(higher-level data).

Tidak memerlukan data real-time.

Tidak memerlukan data real-time

Bersifat dinamis, sehingga memerlukan data real-time.

II.2 Key Performance Indicator

Key Performance Indicator(KPI) merupakan salah satu jenis indikator dari ukuran

kinerja, selain Performance Indicator(PI) dan Key Result Indicator(KRI) yang

disebut juga Key Goal Indicator(KGI). Ukuran kinerja adalah indikator yang

digunakan oleh manajemen untuk mengukur, membuat laporan, dan mengelola

kinerja (15).

Page 7: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

12

KPI adalah indikator yang merepresentasikan kinerja dari proses yang

dilaksanakan. KPI menyatakan sekumpulan ukuran mengenai aspek kinerja yang

paling kritis, yang menentukan kesuksesan organisasi pada masa sekarang dan

masa yang akan datang. KPI dapat digunakan untuk memprediksi peluang

kesuksesan atau kegagalan dari proses-proses yang dilaksanakan organisasi,

sehingga KPI dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi

secara dramatis. Berbeda dengan KPI, KGI adalah indikator yang menyatakan

sesuatu yang telah dilakukan organisasi. KGI digunakan untuk mendeskripsikan

dampak(outcome) dari sebuah proses. KGI dapat digunakan untuk mengukur

proses, jika proses tersebut telah selesai dilaksanakan. Di antara KPI dan KGI

terdapat beberapa PI.

Pada dasarnya KPI diidentifikasi, dikembangkan, dan diimplementasikan secara

internal dalam organisasi. Proses identifikasi sampai implementasi KPI

melibatkan partisipasi dari semua bagian dalam organisasi. Kesuksesan

pengembangan KPI di dalam organisasi, ditentukan oleh 4(empat) faktor

mendasar (15), yaitu:

a. Kerjasama dengan staf, serikat pekerja, suplier utama, dan kustomer utama.

b. Transfer kekuatan ke bagian front line dalam organisasi.

c. Mengintegrasikan upaya pengukuran, pelaporan dan peningkatan kinerja.

d. Menghubungkan pengukuran kinerja dengan strategi organisasi.

Sedangkan kunci sukses untuk mengembangkan dan mengimplenetasikan KPI di

dalam organisasi (15) adalah sebagai berikut:

a. Mendapatkan komitmen dari Senior Management Team(SMT).

b. Membentuk tim kecil KPI.

c. Menerapkan budaya “just do it” untuk mengimplementasikan KPI.

d. Merancang strategi pengembangan KPI secara menyeluruh.

e. Mensosialisasikan KPI ke seluruh bagian organisasi.

f. Mengidentifikasi Critical Success Factor(CSF) organisasi, yaitu faktor-

faktor penting yang menentukan kesuksesan atau kegagalan dari proses yang

dijalankan organisasi.

Page 8: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

13

g. Menentukan KPI organisasi dengan mengikuti praktik terbaik 10/80/10,

yaitu 10 KPI, 80 PI, dan 10 KGI.

h. Membangun basis data ukuran kinerja yang dimiliki organisasi. Basis data

harus dapat diakses oleh semua bagian dalam organisasi, sebagai upaya

sosialisasi ke semua bagian organisasi.

i. Menentukan ukuran kinerja untuk semua tim/divis/departemen yang ada di

organisasi.

j. Mengembangkan kerangka kerja pelaporan pada semua level organisasi.

k. Memfasilitasi penggunaan dan implementasi KPI.

l. Menyesuaikan KPI dengan perkembangan bisnis organisasi untuk

memelihara relevansinya.

KPI yang dimiliki organisasi dapat mengalami perubahan, sejalan dengan

perkembangan bisnis dan strategi yang dijalankan oleh organisasi. Oleh karena

itu, upaya pengembangan KPI dilakukan secara terus menerus untuk menjamin

agar proses pengukuran kinerja sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi.

II.3 Visualisasi Data dan Informasi

Seperti yang dijelaskan pada bagian II.1.1, bahwa dashboard adalah alat yang

memberikan tampilan antar muka visual, yang mengkonsolidasikan dan

menyajikan informasi penting untuk mencapai tujuan tertentu, secara sekilas

dalam satu layar(single screen). Tampilan visual yang mampu

mengkomunikasikan informasi secara jelas, cepat, dan memberikan persepsi yang

benar, merupakan kunci dari keberhasilan dashboard. Konsep visualisasi data dan

informasi akan digunakan pada saat melakukan perancangan antar muka

dashboard. Visualisasi data dan informasi berkaitan dengan hal-hal mengenai

persepsi visual dan media penyaian data.

II.3.1 Persepsi Visual

Berkaitan dengan konsep persepsi visual, perancangan antar muka dashboard

perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan persepsi visual (4), seperti:

Page 9: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

14

a. Memahami batasan short-term memory.

b. Visualisasi data untuk mendapatkan persepsi secara cepat, dengan

memperhatikan faktor ketebalan, ukuran, dan warna objek yang digunakan.

c. Prinsip Pola(gestalt principle) dalam persepsi visual.

II.3.1.1 Mamahami Batasan Short-Term Memory

Perancangan antar muka dashboard perlu dilakukan dengan mempertimbangkan

keterbatasan short-term memory dari otak manusia. Pada saat melihat sebuah

objek, short-term memory hanya mampu menyimpan 3 sampai 9 potongan

objek(chunk) informasi dalam satu waktu. Karakteristik dari short-term memory

ini digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menyajikan informasi dalam

bentuk objek yang bersifat single-chunk, misalnya saja grafik. Oleh karena itulah,

informasi yang disajikan dalam bentuk grafik lebih mudah dipahami dan diingat

oleh otak manusia dibandingkan dengan bentuk teks.

Batasan short-term memory tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk

menyajikan keseluruhan informasi dalam layar tunggal. Informasi yang dianggap

paling penting dan diperlukan oleh pengguna akan ditampilkan secara utuh dalam

satu layar. Sedangkan detail yang melengkapi informasi tersebut cukup diletakkan

pada layar yang berbeda, yang dapat diakses jika pengguna memerlukannya.

II.3.1.2 Visualisasi Data Untuk Persepsi Secara Cepat

Proses utama dalam persepsi visual adalah preattentive processing, yang

bertujuan untuk mendeteksi sifat-sifat visual dari objek. Preattentive processing

terjadi sangat cepat di luat kesadaran manusia, berbeda dengan attentive

processing yang dilakukan secara sadar dan penuh perhatian oleh manusia.

Sifat-sifat objek yang mudah dikenali dalam preattentive processing dapat

dikelompokkan menjadi 4(empat) yaitu warna, bentuk, posisi, dan gerakan (4).

Sifat-sifat tersebut dapat dijadikan sebagai konsep dasar dalam merancang

tampilan visual pada dashboard, sehingga pengguna dapat dengan mudah

mempersepsi informasi yang disajikan.

Page 10: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

15

II.3.1.3 Prinsip Pola dalam Persepsi Visual

Gestalt Principle atau Prinsip Pola merupakan prinsip persepsi manusia terhadap

karakteristik visual dari objek yang mengelompok. Prinsip ini sering digunakan

sebagai dasar dalam desain visual untuk menentukan apakah data harus

dikelompokkan, dipisah, atau dibedakan dari data yang lain. Ada 6 prinsip dalam

Prinsip Pola (4), yaitu kedekatan(proximity), penutupan(closure),

kesamaan(similarity), keberlanjutan(continuity), pemagaran(enclosure),

keterhubungan(connection). Penjelasan dari keenam prinsip pola tersebut dapat

dilihat pada lampiran B. Pinsip pola digunakan sebagai dasar pemikiran dalam

merancang antar muka visual dashboard, untuk menentukan pola pengelompokan

dan urutan penyajian informasi.

II.3.2 Media Penyajian Data

Media penyajian data bergantung pada jenis informasi dan pesan yang ingin

disampaikan, serta kebutuhan dan selera pengguna. Perancang dapat memilih

bentuk teks, grafik, atau mengkombinasikan keduanya. Pemilihan media

penyajian yang kurang tepat akan mengurangi efektifitas penyampaian informasi,

dan menimbulkan persepsi yang salah menganai informasi yang disajikan. Ada

dua prinsip dalam memilih media penyajian informasi (4), yaitu:

a. Media dapat memberikan persepsi yang benar tentang informasi yang

disajikan pada dashboard.

b. Media dapat menyajikan informasi sesuai dengan tujuan, tanpa memakan

banyak tempat pada layar dashboard.

Setiap jenis media memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri dalam menyajikan

suatu jenis informasi. Media yang paling banyak digunakan dalam menyajikan

informasi pada dashboard adalah tabel dan grafik. Tabel dapat menyajikan data

dengan lebih detail, menyajikan angka-angka dengan format yang lebih presisi.

Tabel dapat menampilkan data kuantitatif maupun kualitatif. Namun demikian,

informasi yang disajikan dalam tabel tidak dapat dipahami secara cepat dan

sekilas.

Page 11: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

16

Grafik merupakan media penyajian informasi yang memungkinkan pengguna

dapat memahami informasi secara cepat dan sekilas. Grafik memvisualisasikan

data kuantitatif secara efektif.

Tabel II.3. Keterhubungan Data dan Jenis Grafik yang Sesuai (3)

Keterhubungan Data Jenis Grafik yang Sesuai Perbandingan nominal - Grafik bar (horisontal atau vertikal)

- Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam skala nilai) Time-series - Grafik garis (untuk melihat tren seluruh data)

- Grafik bar (untuk melihat perbandingan antar nilai individu)

- Grafik titik yang dihubungkan dengan garis (untuk melihat nilai individu sekaligus tren data secara keseluruhan)

Ranking - Grafik bar (horisontal atau vertikal) - Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam skala nilai)

Bagian-dari-keseluruhan - Grafik bar (horisontal maupun vertikal) - Grafik stack bar - Pie chart

Deviasi - Grafik garis - Grafik titik yang dihubungkan dengan garis

Distribusi frekuensi - Grafik bar vertikal/ histogram (untuk menunjukkan nilai individu)

- Grafik garis/ poligon frekuensi (untuk menunjukkan tren data secara keseluruhan)

Korelasi - Grafik titik dan garis (scatter-plot)

Grafik dapat digunakan untuk menunjukkan keterhubungan antar data, seperti

perbandingan nominal, time-series, deviasi, korelasi, dan sebagainya (3). Ada

berbagai macam bentuk grafik yang dapat dipilih untuk menggambarkan setiap

jenis keterhubungan data, seperti yang terdapat pada tabel II.3. Namun demikian,

grafik kurang bisa menampilkan angka dengan format yang presisi.

II.4 Pembangunan Dashboard

Proses pembangunan dashboard seringkali dianggap sebagai usaha yang

kompleks. Shadan Malik (9) mendeskripsikan 4(empat) elemen kunci yang harus

dilakukan dalam pembanguan dashboard. Elemen-elemen kunci tersebut adalah

pengumpulan meta-informasi, penilaian pengguna dashboard, dan penyajian

informasi pada dashboard.

Page 12: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

17

II.4.1 Pengumpulan Meta-Informasi

Meta-informasi adalah informasi tentang informasi. Tahapan yang dilakukan

untuk mengumpulkan meta-informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Mendokumentasikan semua KPI yang didapatkan melalui laporan reguler atau

laporan ad hoc. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi KPI yang

diperlukan oleh pembuat keputusan, namun belum tersedia. Setiap KPI

diidentifikasi berdasarkan 4 elemen, yaitu:

a. Sumber data. Sumber data merupakan lokasi data yang diperlukan untuk

mendapatkan KPI, seperti basis data, sumber data OLAP, file, laporan-

laporan, dan sebagainya. Proses ini dapat dilakukan bersamaan dengan

upaya untuk standarisasi data dan perbaikan data mart atau data

warehouse.

b. Granularitas. Granularitas menyatakan bahwa setiap KPI bisa memiliki

perbedaan bedasarkan tiga dimensi dasar, yaitu waktu, geografi, dan

produk/layanan.

c. Perhitungan. Menyatakan operasi matematika yang diperlukan untuk

mendapatkan sebuah nilai KPI.

d. Varians. Memungkinkan upaya untuk melakukan perbandingan setiap

KPI. Misalkan untuk melihat kondisi KPI selama dua tahun terakhir,

perubahan selama 4 bulan terakhir, dan sebagainya.

Secara bersama-sama, keempat elemen ini dapat memberikan gambaran

tentang KPI secara lengkap.

2. Mendefinisikan KPI threshold. Threshold merupakan parameter yang

ditentukan oleh organisasi untuk mengevaluasi kinerja dan

mengorganisasikan tindakan yang harus dilakukan. Threshold menyatakan

ukuran kondisi kinerja, seperti baik, sedang, atau buruk.

3. Mendefinisikan alert. Alert adalah hal-hal yang akan dilakukan oleh

dashboard jika KPI threshold tercapai. Biasanya alert digunakan sebagai

sistem peringatan, sehingga umumnya digunakan untuk threshold yang

menyatakan kondisi buruk/kritis, yang memerlukan perhatian dan

penanganan dari pengguna.

Page 13: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

18

4. Mendefinisikan hierarkhi. Hierarkhi merupakan struktur organisasi yang

berhubungan dengan manajemen organisasi. Setiap dimensi granularitas dari

KPI(waktu, geografi, dan produk) memiliki hierarkhinya masing-masing.

Hierarkhi digunakan untuk menentukan layout dan navigasi dashboard, serta

profiling dan kustomisasi pengguna.

II.4.2 Penilaian Pengguna Dashboard

Elemen kunci selanjutnya dalam pembangunan dashboard adalah penilaian

pengguna dashboard. Pengguna merupakan faktor kunci untuk desain arsitektur

dashboard. Dashboard yang efektif hanya menyajikan KPI yang relevan, sesuai

dengan domain hak akses pengguna. Personalisasi dashboard memerlukan

pengelompokan dan hierarkhi pengguna, domain hak akses, serta domain isi.

1. Pengelompokan dan hierarkhi pengguna(user groups and hierarchies).

Tujuan pembangunan kelompok dan hierarkhi pengguna adalah untuk

menghindari alokasi hak akses yang berulang-ulang bagi pengguna dalam

domain sama.

2. Domain hak akses(privilege domain)

Sebuah hak akses menyatakan satu atau lebih fungsi yang disediakan dalam

sebuah aplikasi.

3. Domain isi(content domain)

Domain isi menyatakan data dan KPI yang dapat dilihat oleh pengguna dalam

dashboardnya. Pengelolaan domain isi meliputi dua aspek, yaitu keamanan

dan relevansi. Keamanan menyatakan bahwa informasi hanya disampaikan

kepada pihak yang memiliki hak akses untuk informasi tersebut. Relevansi

menyatakan bahwa informasi harus disaring agar relevan dengan kebutuhan

pengguna.

II.4.3 Penyajian Informasi

Setelah mengumpulkan meta-informasi dan melakukan penilaian terhadap

pengguna dashboard, bagian selanjutnya adalah penyajian informasi, yang

meliputi desain, layout, dan navigasi dashboard. Penyajian informasi bukanlah hal

yang mudah, mengingat dashboard harus mampu memvisualisasikan informasi

dalam tempat yang terbatas(single screen).

Page 14: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

19

Perancangan desain dashboard harus memperhatikan elemen-elemen seperti

tampilan grafik, warna, bentuk bagan, animasi, dan penempatan isi infomasi

Sedangkan pada perancangan layout dashboard hal-hal yang perlu

dipertimbangkan antara lain jumlah frame di dalam dashboard, simetri dan

proporsi, masalah resolusi komputer, dan pemilihan isi. Selain desain dan layout

dashboard, navigasi juga membawa peranan penting dalam penyampaian

informasi secara efisien dan efektif. Efisien berarti bahwa informasi dapat

dipahami dengan mudah dan cepat oleh penerimanya. Sedangkan efektif berarti

bahwa makna yang terkandung dalam informasi dapat dipersepsi dengan benar

oleh penerimanya, sehingga tujuan dari penyampaian informasi tersebut dapat

tercapai. Navigasi meliputi upaya membagi konten informasi ke dalam beberapa

layar yang berbeda, dengan menyediakan penghubung yang tepat. Navigasi

memungkinkan pengguna melakukan drill-down, untuk mendapatkan informasi

yang lebih detail.

II.5 Pendekatan Pembangunan Dashboard

Secara umum, ada dua pendekatan yang digunakan dalam pembangunan

perangkat lunak, khususnya dashboard, yaitu data centric dan user centric (8).

Kedua pendekatan memiliki perbedaan mendasar. Pendekatan data-centric

menekankan pada aktifitas pembuatan model dan struktur data, yang digunakan

sebagai dasar dalam membangun kode program dan desain antar muka.

Sedangkan pendekatan user-centric menekankan pada pembangunan antar muka

melalui perancangan prototype, dengan fokus pada kebutuhan dan selera

pengguna (8). Beberapa perbedaan antara pendekatan data-centric dengan user-

centric, dapat dilihat pada tabel II.4.

Page 15: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

20

Tabel II.4 Perbedaan Pendekatan Data-Centric dengan User-Centric (8)

Data-Centric User-Centric

Menggunakan pendekatan bottom-up. Menggunakan pendekatan top-down.

Fokus pada hal-hal teknis, yaitu data. Fokus pada kebutuhan dan selera pengguna.

Dimulai dengan identifikasi data yang digunakan dalam proses bisnis.

Dimulai dengan identifikasi informasi mengenai kebutuhan pengguna, seperti informasi apa yang perlu disajikan, kepada siapa informasi diberikan, dan seberapa detail informasi tersebut perlu untuk disampaikan.

Menekankan pada aktifitas pembuatan model data dan struktur data.

Menekankan pada aktifitas pengembangan antar muka pengguna, melalui perancangan prototype.

Desain antar muka dan kontrol navigasi dilakukan dengan mengikuti struktur data yang dibuat.

Model data mengikuti desain prototype yang telah dibuat. Pembuatan struktur data dilakukan melalui teknik filtering dan summarizing.

Menghasilkan struktur tabel yang efisien. Menghasilkan struktur tabel yang tidak efisien.

Bertujuan menyediakan akses secara cepat ke data tertentu saja, yang diperlukan pengguna.

Bertujuan membuat sistem yang menyajikan data dan informasi, yang mudah dipahami oleh pengguna.

Dashboard merupakan alat yang mengandalkan antar muka visual dalam

menyajikan informasi di dalamnya. Antar muka yang sesuai dengan kebutuhan

dan selera pengguna merupakan kunci keberhasilan dashboard. Informasi yang

disajikan pada dashboard harus dapat dipahami secara cepat dan dipersepsi

dengan benar oleh penggunanya. Pendekatan user-centric yang memfokuskan

pada perancangan antar muka sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna,

merupakan pendekatan yang paling tepat untuk pembangunan dashboard

dibandingkan dengan pendekatan data-centric.

II.6 Metodologi Pembangunan Dashboard

Pada bagian ini akan diuraikan beberapa metodologi untuk pembangunan

dashboard yang telah dikembangkan oleh vendor PureShare, Noetix, dan

BrightPoint.

Page 16: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

21

II.6.1 Metodologi PureShare

Metodologi ini dikembangkan oleh vendor PureShare untuk memfasilitasi projek

yang berhubungan dengan upaya pengukuran dan pengelolaan kinerja organisasi,

termasuk pembangunan dashboard. Projek pembangunan dashboard dirancang

agar selaras dengan tujuan bisnis dan kebutuhan teknologinya (16). Metodologi

menggunakan dua pendekatan yang disebut top-down design dan bottom-up

implementation, yang diilustrasikan pada gambar II.1. Metodologi melibatkan

pengguna secara aktif dalam projek pembangunan dashboard secara cepat.

Gambar II.1. Tahapan Metodologi Pureshare (16)

Tahapan-tahapan dalam metodologi, dapat dijelaskan sebagai berikut (16):

1. Perencanaan dan desain

Tahap ini dipimpin oleh analis bisnis. Perancangan desain dilakukan dengan

pendekatan top-down dan difokuskan pada kebutuhan bisnis pengguna. Tujuan

pembangunan dashboard mengacu pada Key Result Area(KRA). KRA ini

digunakan untuk mengidentifikasi KPI. KPI dikategorisasikan sebagai alert,

monitor, atau results/trends. Pada bagian akhir perancang membuat model

hierarkhi dashboard, dan draft dari layout dashboard. Perancang harus

memahami kebutuhan pengguna dan mampu berkomunikasi dengan pengguna

untuk menentukan fitur-fitur kunci yang akan ditampilkan pada dashboard.

2. Review sistem dan data

Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahapan perencanaan dan desain.

Review sistem dan sumber data dilakukan dengan pendekatan bottom-up

implementation. Analis data melakukan identifikasi sumber data, cara

Page 17: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

22

pengaksesan, dan membangun pengukuran kualitas data tersebut. Pada bagian

akhir, analis data mengembangkan beberapa contoh query.

3. Perancangan prototype

Pada tahap ini, perancang melakukan pendekatan top-down dan bottom-up

secara bersama-sama. Prototype dashboard dibangun secepat mungkin untuk

memberikan gambaran bentuk tampilan akhir dari dashboard. Pengguna

dilibatkan untuk memberikan umpan balik terhadap prototype yang dibuat,

dan melakukan diskusi secara aktif selama proses implementasi.

4. Perbaikan prototype

Pada tahap ini, serangkaian prototype yang telah dibuat direview bersama

dengan pengguna untuk mengumpulkan umpan balik. Umpan balik digunakan

untuk membuat penyesuaian yang diperlukan. Pada tahap ini, pengembang

dashboard harus menentukan threshold dan target secara tepat, dan

mempertimbangkan masalah-masalah keamanan, usability dan integrasi

sistem.

5. Release

Dashboard diimplementasikan pada lingkungan operasionalnya. Dashboard

disosialisasikan ke seluruh pengguna melalui pelatihan-pelatihan. Pihak

pengembang dashboard harus menjelaskan sumber data untuk setiap informasi

yang ditampilkan pada dashboard serta mendefinisikan arti dari threshold dan

target, sehingga pengguna dapat menggunakan dashboard secara produktif,

dan mengerti arti dari setiap hasil pengukuran yang ditampilkan.

6. Perbaikan terus menerus

Metodologi ini dapat digunakan ulang untuk pembangunan dashboard di

berbagai area organisasi. Beberapa tahapan seperti review sumber data dan

analisis data dapat dilakukan dengan lebih cepat atau dapat dihilangkan jika

data yang didapatkan dari projek sebelumnya telah lengkap.

Page 18: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

23

II.6.2 Metodologi Noetix

Metodologi yang dikembangkan oleh Noetix memperhatikan semua tahapan

dalam siklus hidup projek perangkat lunak. Tahap-tahap dalam metodologi dapat

dilihat pada gambar II.2.

Gambar II.2. Tahapan Metodologi Noetix (12)

1. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan pembentukan tim projek dan penentuan pihak-pihak

yang menjadi sponsor dan penanggung jawab projek. Pada tahap ini, juga

ditentukan lingkup projek pembangunan dashboard yang dikerjakan. Tujuan

dan lingkup projek harus realistis, dengan menyeimbangkan antara kebutuhan

pengguna dengan kemampuan developer untuk melaksanakan projek

Tahap perencanaan juga meliputi aktifitas seperti identifikasi KPI,

menentukan sumber data yang mendukung KPI dan lokasinya, serta

menentukan threshold dan kondisinya. Proses analisis KPI merupakan tahapan

yang kritis. Proses ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena sebuah

KPI bisa diturunkan dari dua atau lebih sumber data.

2. Identifikasi kebutuhan dan perancangan prototype

Identifikasi kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan

stakeholder kunci terhadap dashboard yang akan dibangun. Kebutuhan dan

keinginan stakeholder ini harus sesuai dengan KPI yang telah diidentifikasi.

Pihak pengembang melakukan identifikasi elemen data dan fitur dashboard

dari setiap kelompok pengguna. Pengguna dengan level yang berbeda, akan

memakai dashboard dengan fitur yang berbeda pula, sesuai dengan kebutuhan.

Page 19: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

24

3. Desain

Setelah didapatkan kesepakatan mengenai konten dan tampilan yang

dibutuhkan oleh pengguna, tahap selanjutnya adalah melengkapi aspek utama

desain yang diperlukan seperti memperhalus antar muka pengguna,

memastikan sumber data, menentukan cara untuk mendapatkan data jika data

tidak tersedia dalam basis data, mendefinisikan query, dan menentukan jalur

drill-down.

4. Implementasi dan validasi

Tahap ini merupakan proses pembangunan dashboard secara nyata. Beberapa

proses dapat dilakukan secara bersamaan dan terkoordinasi satu dengan

lainnya. Tahap implementasi bisa dibedakan menjadi:

a. Implementasi Front End, yang merupakan perancangan bentuk antar muka

dashboard, seperti bentuk grafik/bagan, alert, serta navigasi untuk jalur

drill-down.

b. Implementasi Query, yang merupakan perancangan query untuk

mengambil informasi dari basis data.

c. Konfigurasi jadwal, up-date, dan keamanan. Query dikonfigurasi agar

dapat menyampaikan informasi secara regular, untuk menjamin bahwa isi

informasi pada dashboard selalu up-to-date. Aturan keamanan juga

diterapkan untuk menjamin keamanan informasi yang disajikan.

d. Validasi dashboard, merupakan proses pengujian yang dilakukan untuk

memastikan bahwa dashboard yang dihasilkan telah sesuai dengan

spesifikasi kebutuhan dalam rencana projek.

5. Deployment

Setelah dashboard memenuhi semua kriteria pengujian, maka selanjutnya

adalah mengimplementasikan dashboard dalam lingkungan operasionalnya.

6. Pemeliharaan

Kebutuhan organisasi terhadap fungsi yang diberikan oleh dashboard akan

terus berubah, sesuai dengan dinamika bisnis yang dialami organisasi. Oleh

Page 20: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

25

karena itulah, perlu dilakukan proses pemeliharaan untuk menjamin agar

fungsi dashboard tetap sesuai dengan kebutuhan organisasi.

II.6.3 Metodologi BrightPoint

Metodologi BrightPoint memiliki 3 tahapan utama, yaitu desain dan prototyping

dashboard, konstruksi dan integrasi dashboard, serta deployment dan maintenance

dashboard. Masing-masing tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut (5):

1. Desain dan prototyping dashboard

Tahap ini difokuskan pada tiga aktifitas utama, yaitu:

a. Mendefinisikan metrik dan KPI.

Metrik dan KPI dashboard ditentukan melalui analisis kebutuhan

pengguna dashboard. Kebutuhan pengguna dijadikan sebagai dasar dalam

menentukan metrik dan KPI, sehingga informasi pada dashboard sesuai

dengan kebutuhan bisnis pengguna.

b. Pembuatan prototype dashboard dan visualisasi data.

Pembuatan prototype dilakukan secara cepat, dengan melibatkan pengguna

secara aktif. Pada tahap ini juga dilakukan perancangan navigasi, sistem

menu, drill down, serta fasilitas penghubung antar dashboard.

c. Mendefinisikan kebutuhan data.

Informasi yang disajikan pada dashboard bisa berupa summary atau

kesimpulan dari beberapa data yang tersebar di berbagai sistem yang

berbeda. Pada tahap ini dilakukan pembuatan katalog kebutuhan data yang

berisi penjelasan lengkap mengenai data yang dibutuhkan.

2. Konstruksi dan integrasi dashboard

Konstruksi dan integrasi dashboard melibatkan beberapa aktifitas, yaitu:

a. Integrasi data sumber.

Dashboard dapat menyajikan informasi secara detail, maupun informasi

yang berupa kesimpulan dari hasil analisis berbagai data. Pada tahap ini

dilakukan upaya untuk pembangunan data mart, dengan cara Extraction-

Transformation-Load(ETL) data sumber menjadi format yang optimal,

Page 21: II BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perpustakaan … antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicators, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk

26

atau dengan menciptakan layanan integrasi secara khusus, yang

mengumpulkan data secara langsung dari sistem sumber.

b. Integrasi prototype dashboard dan format akhir.

Pada tahap ini, desain dashboard dihubungkan secara dinamis dengan

sumber datanya. Konsep teknologi web service dapat digunakan untuk

membuat dashboard yang dinamis, yang memungkinkan pengguna untuk

melakukan drill-down ke berbagai informasi yang disediakan dashboard.

c. Pengujian.

Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan kasus bisnis yang nyata,

untuk menguji fungsionalitas dari prototype dashboard.

3. Deployment dan maintenance dashboard

Pada tahap ini dilakukan dokumentasi terhadap proses pembangunan

dashboard yang dilakukan, membuat panduan pengguna, dan prosedur

maintenance. Beberapa aktifitas yang dilakukan adalah:

a. Dokumentasi dan deployment.

Pada tahap ini dibuat dokumen rencana deployment dan maintenance, serta

dokumen penduan pengguna yang berisi aspek teknis dan non-teknis dari

sistem. Tujuan dari pembuatan dokumentasi ini adalah untuk memudahkan

pengguna dalam menggunakan dan mengembangkan dashboard sesuai

dengan perkembangan bisnis organisasi.

b. Pelatihan pengguna.

Pelatihan pengguna dilakukan untuk mensosialisasikan dashboard yang

telah dibangun untuk menjamin bahwa pengguna mendapatkan

keuntungan maksimum dari dashboard yang digunakan.

c. Maintenance.

Prosedur maintenance sistem dibuat secara detail untuk menjamin agar

pihak pengguna memiliki kemampuan untuk memelihara dan

mengembangkan sistem.