ideologi politik - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3....

14

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol
Page 2: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

107Abdul Hamid

Ideologi adalah suatu sistem nilai atau kepercayaan yang diterimasebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu. Ideologi terdiri

dari rangkaian sikap terhadap berbagai lembaga dan proses kemasya-rakatan. Ideologi memberi orang-orang yang percaya suatu gambarantentang dunia baik sebagaimana adanya, maupun sebagaimana seharus-nya, dan ia mengatur kompleksitas dunia sampai ke sesuatu yang agaksederhana dan dapat dipahami (Sargent, 1986).

8.1. Memahami Ideologi PolitikLevine (1982:67) menjelaskan bahwa ideologi politik adalah

seperangkat ide-ide yang diletakkan dalam struktur yang koheren, untukmenggambarkan, menjelaskan, memprediksi dan memberikan pem-benaran terhadap perilaku politik. Ideologi lebih dari sekedar sekumpul-an kepercayaan politik yang merupakan preferensi individual yang taksistematis tentang politik. Ideologi lebih merupakan sistem ide yangterbuka yang didesain untuk memberikan panduan terhadap perilaku.Seringkali, sebagai konsekuensinya menjadi seperangkat ide-ide yangmenjadi keyakinan dasar bagi sebagian individu.

IDEOLOGI POLITIK8

Page 3: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

108 Studi Ilmu Politik: Sebuah Pengantar

Marcidis (Ranney, 1993: 75) memberikan beberapa ciri yangmembedakannya dengan ide:1. Comperhensiveness

Suatu ideology harus mencakup serangkaian ide-ide yang mencakpbanyak hal termasuk ide besar tentang realitas kehidupan di duniaini. Ide-ide itu antara lain bagaimana kedudukan manusia ini dalamkosmos, hubungan manusia dengan Tuhannya, tujuan utama yangingin dicapai oleh suatu masyarakat manusia atau pemerintahan,dan lain-lain.

2. PervasivenessSerangkaian ide tersebut telah berumur lama, melewati berbagaizaman, membentuk keyakinan dan sikap politik dari banyak orang.Ideologi telah mempengaruhi secara luas oleh anggota masyarakatdan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat.

3. ExtensivenessDiikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amatmenonjol dalam percaturan politik suatu bangsa atau lebih.

4. IntensivenessIdeologi bisa memberikan suatu komitmen yang kuat bagi peng-ikutnya dan memberikan pengaruh signifikan terhadap keyakinandan tindakan politiknyaIdeologi politik memiliki beberapa fungsi (Levine, 1982: 67-68):

pertama, memberikan legitimasi bagi pemerintahan. Sebuah pemerintah-an sulit untuk mempertahankan kekuasaan hanya dengan kekuatansaja, mereka membutuhkan dukungan luas dari masyarakat. Ideologiyang mendasari dukungan terhadap sebuah pemerintahan menjadikansebuah pemerintahan dapat bertindak secara efektif.

Kedua, ideologi politik memberikan legitimasi bagi kepentingansejumlah kelompok dalam masyarakat. Gerakan-gerakan politik yangtumbuh di masyarakat acapkali meligitimasi dirinya atas dasar tertentu.

Ketiga, fungsi ideologi adalah memberikan pembenaran terhadapsebuah sistem politik. Sebagai contoh kolonialisme mendapatkanpembenaran atas dasar nasionalisme.

Page 4: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

109Abdul Hamid

Menurut Ranney (1993: 75) sebuah ideologi memiliki beberapakomponen:

1. Suatu ideologi itu mempunyai nilai2. Ideologi mempunyai visi tentang politik yang ideal3. Ideologi harus mempunyai konsepsi tentang sifat manusia4. Ideologi harus mempunyai strategy for action, bisa dioperasio-

nalisasikan

Heywood (2016) mendefinisikan ideologi sebagai seperangkat idekoheren yang menyediakan basis bagi tindakan politik terorganisasi,entah dimaksudkan untuk mempertahankan, memodifikasi atau meng-gantikan sistem kuasa yang sudah ada.

Terdapat tiga ciri penting:1. Menawarkan pemahaman tentang tatanan yang ada, biasanya

dalam bentuk pandangan dunia.2. Mengembangkan model tentang masa depan yang diinginkan,

visi tentang masyarakat yang baik.3. Menjelaskan bagaimana perubahan politik dapat dan sebaiknya

dilakukan, bagamana melangkah dari (a) menuju (b)

Salah Satu istilah yang sering dipergunakan dalam pembicaraantentang ideologi politik adalah kanan dan kiri. Istilah kanan dan kiridalam ideologi politik bisa memiliki makna berbeda pada konteksberbeda. Di Indonesia, kanan mengacu kepada islam, sedangkan kirimengacu pada ideologi komunis.

Heywood menggambarkan berada dalam sebuah spektrum linierkiri dan kanan. Perhatikan bagan berikut:

Gambar 8.1. Spektrum Linier Ideologi

KIRI KANAN

Sosialisme Liberalisme Konservatisme Komunisme Fasisme

Sumber: Heywood, 2016

Page 5: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

110 Studi Ilmu Politik: Sebuah Pengantar

Penjelasan kanan dan kiri bisa dibaca di tabel berikut:

Tabel 8.1. Dimensi Idelogi Kiri dan Kanan

Namun dalam perkembangannya, tentu saja spektrum linier taklagi memadai dan terkesan sebagai simplifikasi. Sebagai contoh, praktekpolitik negara komunis dan fasis bertemu di satu titik dengan sama-sama membangun pemerintahan otoriter, bahkan totaliter.

Karena itulah berkembang spektrum baru, yaitu spektrum ladakuda, di mana kedua ujung spektruk semakin berdekatan dan memilikipraktek politik berbeda dengan yang berada di tengah: sosialisme,liberalism dan konservatisme yang mempraktekkan demokrasi.

Gambar 8.2. Spektrum Ladam Kuda

Dalam buku pengantar ini tentu saja hanya akan diuraikan secarasingkat beberapa ideologi politik saja yaitu Liberalisme, Konser-vatisme, sosialisme marxisme, dan fasisme.

Dimensi Kiri Kanan Nilai Mendukung kebebasan,

kesetaraan dan persaudaraan.

Tatanan tertib, otoritas dan hierarki.

Hakikat Manusia Optimis dan mempercayai perubahan sosial

Pesimis dan meragukan manfaat perubahan sosial

Intervensi Negara

Campur tangan negara

Kapitalisme dan pasar bebas

Sumber: Diadaptasi dari Heywood, 2016

Liberalisme

Komunisme

Sosialisme Konservatisme

Fasisme

Sumber: Heywood, 2016

Page 6: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

111Abdul Hamid

8.2. Beberapa Ideologi Politika. Liberalisme

Liberalisme adalah sisi lain mata uang kapitalisme. Jika kapitalismeadalah ideologi ekonomi yang menekankan kebebasan seluas-luasnyadalam aktivitas ekonomi, maka liberalism menekankan kebebasandalam berpolitik, pengakuan hak-hak individu dan pembatasan perannegara.

Liberal berasal dari kata latin Liber, merujuk pada suatu kelas dimasyarakat yang terdiri atas orang-orang merdeka atau bebas, bukanseorang pelayan, hamba atau budak orang lain. Istilah ini dapat berartikebaikan hati, seperti secara bebas atau liberal dalam memberikanbantuan makanan atau minuman, atau dalam kaitannya dengan sikapsosial. Istilah ini berarti keterbukaan atau pikiran terbuka, istilah inijuga berarti semakin dilekatkan pada ide-ide kemerdekaan, kebebasandan pilihan. (Heywood, 2016)

Tema sentral liberal adalah komitmen kepada individu dankeinginan membangun sebuah masyarakat yang di dalamnya manusiadapat memenuhi kepentingan mereka dan meraih pemenuhannya.Kaum liberal yakin bahwa manusia pertama-tama dan yang utama,adalah mahluk individual yang dianugerahi akal. Hal ini berarti setiapindividu mestinya menikmati kebebasan semaksimal mungkin yangkonsisten dengan kebebasan bagi semua orang. Namun meskipun setiapindividu dianugerahi kebebasan, kesetaraan hukum dan hak politikyang sama, namun penghargaan untuk mereka mestinya diberikan sesuaidengan talenta dan kesediaan mereka untuk bekerja. Masyarakat lib-eral diorganisasikan secara politis di sekitar prinsip konstitusionalismedan prinsip persetujuan, dirancang untuk menghindarkan warga daritirani pemerintah. (Heywood, 2016)

Terdapat beberapa ciri ideologi liberal (Surbakti, 2010: 45):1. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan terbaik.2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh,

termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dankebebasan pers.

Page 7: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

112 Studi Ilmu Politik: Sebuah Pengantar

3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secaraterbatas.

4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan halyang buruk.

5. Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individuatau sebagian besar individu berbahagia.

Sementara itu Sargent (1986) menyampaikan bahwa liberalismedalam demokrasi dapat ditandai dengan:

1. Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan.2. Mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi.3. Bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan

kondisi manusiawi.4. Mendukung kebebasan individu.5. Bersikap ambivalen terhadap sifat manusia.

Terdapat dua tradisi utama dalam liberalisme. Pertama, liberalismeklasik. Liberalisme klasik adalah sebuah tradisi dalam liberalism yangberusaha memaksimalkan tindakan individu hingga tanpa batasandengan meminimalkan campur tangan begara selain mengandalkansepenuhnya pada ekonomi pasar.

Tradisi lain adalah liberalisme modern. Yaitu tradisi dalam liberal-ism yang menyediakan sebuah penguatan berkualitas bagi intervensisosial dan ekonomi oleh negara sebagai cara memajukan perkembanganpribadi secara maksimal. (Heywood, 2016)

Bentuk operasional liberalisme dalam politik adalah demokrasi lib-eral. Demokrasi liberal adalah rezim politik yang di dalamnya komitmenuntuk membatasi kekuasaan pemerintahan berpadu dengan keyakinandemokrasi untuk mengatur masyarakat. Ciri-ciri utamanya adalahsebagai berikut (Heywood, 2016):

1. Hak untuk mengatur diperoleh melalui suksesi di pemilu regulardan kompetitif berbasis hak pilih universal orang dewasa.

2. Pemabatasan kekuasaan pemerintah melalui konstitusi, check

Page 8: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

113Abdul Hamid

and balance lembaga pemerintah dan perlindungan hak-hakindividu.

3. Penegakan masyarakat sipil yang meliputi ekonomi usahaswasta, serikat dagang independen dan pers bebas.

b. KonservatismeKonservatisme merupakan reaksi terhadap liberalisme yang terlalu

mengutamakan individualism, namun mengabaikan kebahagiaanmasyarakat secara keseluruhan. Terdapat beberapa ciri konservatisme(Surbakti, 1993: 46)

1. Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata.2. Untuk menciptakan masyarakat yang tertata dan stabil diperlu-

kan suatu pemerintah yang memiliki kekuasaan yang mengikat,tetapi bertanggungjawab.

3. Konservatisme menekankan tanggung jawab penguasa untukmembantu anggota masyarakat yang lemah.

Sargent (1986) menyampaikan bahwa konservatisme dalamdemokrasi bisa ditandai dengan beberapa hal berikut:

1. Penentangan terhadap perubahan.2. Penghormatan tradisi dan suatu ketidakpercayaan terhadap

alasan manusiawi.3. Penolakan penggunaan pemerintah untuk meningkatkan kon-

disi manusiawi dan ambivalensi terhadap kegiatan pemerintah.4. Menyokong kebebasan individu namun bersedia membatasi

kebebasan.5. Anti dengan pendapat bahwa semua orang sederajat dan

ketidakpercayaan terhadap sifat manusia.

c. SosialismeSosialisme adalah bentuk oposisi terhadap kapitalisme, dan ber-

upaya menyediakan alternatif yang yang lebih manusiawi dan secarasosial bernilai. Ideologi ini menekankan identitas individu yang dibentuk

Page 9: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

114 Studi Ilmu Politik: Sebuah Pengantar

oleh interaksi sosial dan keanggotaan kelompok-kelompok sosial danlembaga-lembaga kolektif. Nilai sentral sosialisme adalah kesetaraansosial. Kaum sosialis percaya bahwa kesetaraan sosial adalah penjaminesensial dtabilitas sosial dan kohesi sosial, dan dari sini memajukankebebasan, yaitu memenuhi kebutuhan material dan menyediakan ba-sis bagi perkembangan pribadi. (Heywood, 2016)

Terdapat dua kelompok besar dalam sosialisme berdasarkan “cara”(bagaimana sosialisme diraih) dan “tujuan” (apa hakikat dari masyarakatsosialis masa depan). Pertama adalah kelompok Marxis yang biasanyamendukung revolusi dan berusaha melenyapkan kapitalisme melaluipenciptaan masyarakat tanpa kelas yang didasarkan pada pemilikankekayaan bersama.

Di sisi lain, kaum sosialis demokratis atau kaum democrat sosial,lebih memilih gradualisme dan bertujuan mereformasi atau “me-manusiakan” sistem kapitalis melelui penyempitan ketidaksetaranmaterial dan penghilangkan kemiskinan (Heywood, 2016). Kaumsosialis demokratis berpendapat bahwa sistem kapitalis telah gagalmenyelesaikan masalah-masalah kemiskinan yang mendasar, penyakit,dan sebagainya. Sosialisme demokratis sangat diperlukan untuk meng-atasi masalah-masalah masyarakat yang paling mendasar, karena hanyadi dalam sosialisme demokratislah, orang-orang dapat menuntutpenyelesaian yang meadai. (Sargent, 1986)

Terdapat empat tema utama dalam sosialisme:1. Komunitas

Inti dari sosialisme adalah visi tentang manusia sebagai makhluksosial yang dihubungkan oleh kemanusiaan yang sama.

2. PersaudaraanKarena manusia memiliki sifat kemanusiaan yang sama, makamereka disatukan oleh persaudaraan. Ini membuat kaumsosialis lebih memilih bekerjasama daripada persaingan, danmemilih kolektivisme daripada individualisme.

Page 10: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

115Abdul Hamid

3. KesetaraanKesetaraan adalah prinsip pembagian secara merata danseragam, tapi tidak mengimplikasikan kesamaan.

4. Politik KelasKaum sosialis menganalisis masyarakat berdasarkan kelassosial. Karena itulah mereka melihat kelas pekerja sebagai agenperubahan untuk menghapuskan ketidaksetaraan tersebut, baikmelalui revolusi (pilihan kelompok marxis) maupun pemilu(pilihan kelompok sosial democrat)

5. Kepemilikan BersamaKepemilikan bersama adalah sebuah cara untuk memanfaatkansumber daya material untuk kebaikan bersama, sementara ke-pemilikan pribadi dianggap sebagai sumber keegoisan, ke-tamakan dan perpecahan sosial.

Sementara itu, Sargent (1986:86) menyampaikan bahwa sosialismedemokratis memiliki beberapa ciri:

1. Sejumlah besar kekayaan dimiliki secara publik melalui peme-rintah yang dipilih secara demokratis, termasuk semua industri,utilitas dan transportasi utama.

2. Adanya pembatasan terhadap pengumpulan kekayaan secarapribadi.

3. Peratura pemerintah tentang ekonomi.4. Sistem kesejahteraan yang ekstensif.

d. MarxismeMarxisme muncul dalam masyarakat di tengah revolusi indstri.

Menurut karl Marx, terdapat kondisi dibawah ini dalam masyarakatindustri.1. Struktur pertama disebut basis atau struktur bawah. Basis dari

masyarakat bersifat ekonomis dan terdiri dari dua aspek, yaitu caraberproduksi (teknik/alat) dan hubungan ekonomi (sistem ke-pemilikan, pertukaran, dsb). Basis inilah yang menggerakan struktur

Page 11: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

116 Studi Ilmu Politik: Sebuah Pengantar

atas yang terdiri dari kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian, dll.yang terdiri dari kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian, dll.

2. Dalam struktur bawahs elalu terjadi kontradiksi terutama dalamhubungan ekonomi. Terdapat dua kelas yang selalu berkontradiksi,yaitu kelas borjuis (pemilik alat produksi) dan proletar (kelompokpekerja yang tidak memiliki alat produksi).

Marx menganggap bahwa masyarakat bergerak menurut beberapafase, yaitu primitif, perbudakan, feodal, kapitalis dan pada akhirnya,melalui sebuah revolusi akan menjadi masyarakat komunis.

Sebelum terbentuknya masyarakat komunis, terdapat sebuah fasependek yang disebut sebagai masa kediktatoran proletar yang melaku-kan tugas:1. Melakukan pembagian hasil sesuai dengan yang dilakukan pekerja2. Hilangnya kelas secara bertahap3. Negara berada di tangan kaum proletar4. Meningkatnya kesadaran sosialis orang bekerja dengan sedikit

rangsangan5. Meningkatnya persamaan6. Ekonomi kuat yang dikelola negara

Gambar 8.3. Karl Marx

Sumber: http://www.historyguide.org/images/marx-bio.jpg

Page 12: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

117Abdul Hamid

Fase sebelum terbentuk masyarakat komunis seutuhnya menurutistilah Lenin disebut “tahap sosialisme” yaitu di mana “setiap orangmemberi sesuai dengan kemampuannya dan menerima sesuai dengankaryanya”.

Pada saat masyarakat telah mencapai komunisme penuh, prinsipekonomi telah meningkat menjadi “setiap orang memberi sesuai dengankemampuannya dan menerima sesuai dengan kebutuhannya’. (Budiardjo,1994: 119)

Dalam praktek politik, muncullah istilah komunisme dan negarakomunis. Komunisme didefinisikan sebagai sebuah sistem ekonomi-politik, dimana pemerintah, dikendalikan oleh partai tunggal yangotoriter, melakukan kontrol terhadap produksi, distribusi dan per-dagangan. Negara yang melaksanakan sistem ini disebut sebagai negarakomunis.

e. FasismeFasisme berasal dari kata latin Fasces, yang artinya seberkas kayu

yang diikatkan ke gagang kapak bermata dua yang menandakan otoritaskepemimpinan di kekaisaran Romawi kuno. Pada 1980-an, kata fasciadigunakan di Italia untuk menyebut kelompok politik atau gerombolanpergerakan, biasanya revolusioner. Namun istilah ini kemudian dipakaiMussolini untuk menyebut pasukan bersenjata paramiliter yang di-bentuknya selama dan sesudah Perang Dunia 1. Fasisme adalah idetentang sebuah komunitas nasional yang bersatu secara organis, ter-ekspresikan dalam keyakinan “kekuatan melalui kesatuan”. Individupada hakikatnya bukan apapun, identitas individu seharusnya terserapsepenuhnya ke dalam komunitas atau kelompok sosial. Ideal fasis adalahmanusia baru, sesosok pahlawan yang termotivasikan oleh tugas, ke-hormatan, dan pengorbanan diri, disiapkan untuk mendedikasikanhidup bagi kejayaan bangsa atau rasnya, dan memberikan kepatuhantanpa syarat kepada pemimpin tertinggi (Heywood, 2016).

Page 13: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

118 Studi Ilmu Politik: Sebuah Pengantar

Menurut Sargent (1986) terdapat tujuh gagasan dasar dari fasisme,yaitu:

1. Irasionalisme2. Darwinisme sosial3. Nasionalisme4. Negara5. Prinsip Kepemimpinan6. Rasisme, dan7. Anti Komunisme

Gambar 8.4. Mussolini dan Hitler

Bennito Mussolini, pemimpin fasis Italia, berposebersama sahabatnya, Adolf Hitler, pemimpin NaziJerman.Sumber: https://cdn.thinglink.me/api/image/591217730263187457/1240/10/scaletowidth

Page 14: IDEOLOGI POLITIK - bakulpip.files.wordpress.com · dan merembes ke pelbagai lapisan masyarakat. 3. Extensiveness Diikuti oleh banyak orang dan memainkan peranan yang amat menonjol

119Abdul Hamid

Sementara itu (Heywood, 2016), menjelaskan bahwa terdapatbeberapa tema terpenting untuk memahami fasisme yaitu:1. Anti-rasionalisme

Salah satu ciri mendasar dari fasisme adalah penolakannya terhadappencerahan. Terdapat tiga pengaruh anti-rasionalisme kepadafasisme. (1) Anti-rasionalisme memberikan fasisme semangat anti-intelektualisme, (2) Penolakan terhadap pencerahan memberikankarakter negative atau destruktif, dan (3) fasisme meletakkan ke-percayaan sepeuhnya pada sejarah, budaya, dan ide tentang komu-nitas organik. Kesatuan organis ini dibawa sampai ke titik ekstrim,di mana individu melebur sepenuhnya ke dalam keseluruhan sosialatas dasar keunggulan ras dan bangsa.

2. PerjuanganFasisme dipengaruhi darwinisme sosial, yaitu kepercayaan bahwaterdapat seleksi alam dan yang bertahan adalah yang terkuat danterbaik. Konsepsi perjuangan untuk bertahan memberi karakteryang penuh kegelisahan dan ekspansionis.

3. Kepemimpinan dan ElitismeElitisme adalah keyakinan terhadap pemerintahan oleh elite atauminoritas. Elite dianggap memiliki talenta atau keahlian sehinggalebih unggul.

4. SosialismeSosialisme dalam arti kebencian terhadap kapitalisme dan janjimewujudkan kesejahteraan dan kebaikan untuk bersama di atasindividu (kolektivisme). Namun demikian fasisme juga memilikikarakter anti-komunisme, dimana ide internasionalisme komunistentu bertentangan dengan ultranasionalisme fasis.

5. UltranasionalismeFasisme merupakan kombinasi sempurna nasionalisme chauvinisticdan nasionalisme ekspansionis. Bangsa-bangsa lain bukanlah entitasyang setara, namun merupakan pesaing dalam perjuangan mendapat-kan dominasi. Fasisme berusaha mempromosikan “nasionalismeintegral”, yaitu sebuah rasa intens dan identitas nasional militan.