identifikasi pemahaman siswa pada konsep banjir...

13
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU MEDIA SEDERHANA Futihat Effendi Zulkifly 1 Tatang Suratno 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Serang, Universitas Pendidikan Indonesia [email protected] ABSTRAK Keterbatasan media pembelajaran yang tersedia disekolah membuat pembelajaran konsep banjir menjadi rumit untuk dipahami oleh siswa, bahkan guru seolah binggung dalam mengemas pembelajaran konsep banjir agar menarik dan aktif, pada ujungnya guru kerap kali meggunakan metode ceramah pada setiap pembelajarannya.hal tersebut mengakibatkan rendahya pemahaman siswa terhadap konsep banjir yang sebenarnya. Maka dalam mengatasi situasi tersebut dilakukan penelitian berupa Identifikasi Pemahaman Siswa Pada Konsep Banjir Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Sederhana. Penghubungan antara konsep sifat-sifat air dilebur kedalam konsep banjir menjadi kunci suatu konsep yang mesti dipahami. Ini penelitian yang menggunakan media sederhana sebagai alat bantu pembelajaran, kemudian pembelajaran dikemas untuk mengatasi masalah yang sering terjadi di lingkungan sekitar agar siswa peka terhadap masalah lingkungan. Media sederhana yang digunakan berupa botol plastic, kapas, piring dan air serta sampah-sampah pelastik.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pola pemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi 3 kelompok yaitu kelompok pemahaman 1, pemahaman 2dan pemahaman 3. Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena ditunjukan dengan signifikannya perkembangan siswa melalui peningkatan pola pemahaman serta bertambahnya siswa yang termasuk ke dalam kelompok pemahaman tingkat tinggi.Melalui identifikasi jawaban siswa pada Lembar Kerja Siswa (LKS) teridentifikasi pemahaman 1 meningkat dari 12 orang menjadi 32 orang, pemahaman 2 menurun dari 14 orang menjadi 4 orang sedangkan pemahaman 3 dari 12 orang menjadi 2 orang. Dari pemahaman yang teridentifiasi, maka simpulan penelitian ini berhasil karena adanya pertambahan siswa yang masuk kedalam kelompok pemahaman 1. Kata kunci : Pemahaman Siswa, Problem Based Learning (PBL), Media Sederhana, Konsep Banjir 1 Penulis Penanggung jawab 2 Penulis penanggung jawab

Upload: lexuyen

Post on 28-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR

MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BERBANTU MEDIA SEDERHANA

Futihat

Effendi Zulkifly1

Tatang Suratno2

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Serang, Universitas Pendidikan

Indonesia

[email protected]

ABSTRAK

Keterbatasan media pembelajaran yang tersedia disekolah membuat pembelajaran konsep

banjir menjadi rumit untuk dipahami oleh siswa, bahkan guru seolah binggung dalam mengemas

pembelajaran konsep banjir agar menarik dan aktif, pada ujungnya guru kerap kali meggunakan

metode ceramah pada setiap pembelajarannya.hal tersebut mengakibatkan rendahya pemahaman

siswa terhadap konsep banjir yang sebenarnya. Maka dalam mengatasi situasi tersebut dilakukan

penelitian berupa Identifikasi Pemahaman Siswa Pada Konsep Banjir Melalui PendekatanProblem

Based Learning (PBL) Berbantuan Media Sederhana. Penghubungan antara konsep sifat-sifat air

dilebur kedalam konsep banjir menjadi kunci suatu konsep yang mesti dipahami. Ini penelitian

yang menggunakan media sederhana sebagai alat bantu pembelajaran, kemudian pembelajaran

dikemas untuk mengatasi masalah yang sering terjadi di lingkungan sekitar agar siswa peka

terhadap masalah lingkungan. Media sederhana yang digunakan berupa botol plastic, kapas, piring

dan air serta sampah-sampah pelastik.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pola

pemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa

menjadi 3 kelompok yaitu kelompok pemahaman 1, pemahaman 2dan pemahaman 3. Penelitian ini

berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena ditunjukan dengan signifikannya perkembangan

siswa melalui peningkatan pola pemahaman serta bertambahnya siswa yang termasuk ke dalam

kelompok pemahaman tingkat tinggi.Melalui identifikasi jawaban siswa pada Lembar Kerja Siswa

(LKS) teridentifikasi pemahaman 1 meningkat dari 12 orang menjadi 32 orang, pemahaman 2

menurun dari 14 orang menjadi 4 orang sedangkan pemahaman 3 dari 12 orang menjadi 2 orang.

Dari pemahaman yang teridentifiasi, maka simpulan penelitian ini berhasil karena adanya

pertambahan siswa yang masuk kedalam kelompok pemahaman 1.

Kata kunci : Pemahaman Siswa, Problem Based Learning (PBL), Media Sederhana,

Konsep Banjir

1Penulis Penanggung jawab 2Penulis penanggung jawab

Page 2: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Futihat , Effendi Zulkifly, Tatang Suratno. Identifikasi Pemahaman Siswa Pada Konsep

Banjir Melalui Pendekatan Problem Based Learning Berbantu Media Sederhana.

STUDENT IDENTIFICATION ON UNDERSTANDING THE CONCEPT OF FLOODING PROBLEM BASED LEARNING

APPROACH THROUGH MEDIA ASSISTED SIMPLE

Futihat

Effendi Zulkifly1

Tatang Suratno2

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Serang, Universitas Pendidikan

Indonesia

[email protected]

ABSTRAC

Limitations of learning media provided school makes learning the concept of flooding

becomes complicated to be understood by students, teachers and even confused as to package the

learning concept in order to attract and active flood, in the end the teacher often meggunakan

lecture on each lesson. rendahya it resulted in the students' understanding of the concept of an

actual flood. So in dealing with such situations do research in the form of student identification

Understanding Floods In Concept Approach The Problem Based Learning (PBL) Assisted Media

Simple. Linkage between the concept of the properties of water merged into a flood is the key

concept of a concept that must be understood. This study uses a simple media as a learning tool,

then packaged learning to overcome problems that often occur in the environment to make students

sensitive to environmental issues. Simple medium used in the form of plastic bottles, cotton, plates,

water and garbage pelastik. The purpose of this study to identify patterns of student understanding

on the concept of flooding by classifying diverse student comprehension into three groups: one

understanding, comprehension and understanding 3. Research 2 in the form of classroom action

research (PTK) as shown by the significant development of students through improved

understanding of the patterns and the increase of students who belong to the group of high-level

understanding. Through the identification of students' answers on the Student Worksheet (LKS)

identified comprehension 1 increased from 12 people to 32 people, understanding 2 decreased from

14 to 4 votes, while the understanding 3 from 12 to 2 vote. From understanding teridentifiasi, the

successful conclusion of this study for their students gain an understanding entered into the group

1.

Keywords: Comprehension Students, Problem Based Learning (PBL), Simple Media,

Concept of Flood.

Page 3: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

PENDAHULUAN

Guru adalah sosok yang

selalu di gugu dan ditiru. Seorang

guru merupakan aktorutama dalam

lakon suatu pendidikan. Dimana guru

memilki peran penting dalam

mendidik anak bangsa di suatu

jenjang pedidikan. Keberhasilan guru

dalam mengajar tidak terlepas dari

hasil yang diberikan oleh peserta

didiknya, baik mencakup aspek

kognitif, afektif maupun psikomotor

siswa yang terus meningkat.

Pada kenyataannya, kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru

tidak sesuai yang diharapkan,bahkan

dengan berbagai alasan baik

kurangnya media, keterbatasan

waktu sampai bingungnya metode

yang harus digunakan agar sesuai

dengan pembelajaran.untukitu, perlu

adanya inovasi pembelajaran yang

tepat.

Pemilihan strategi

pembelajaran adalah cara guru dalam

mengemas pembelajaran yang lebih

baik. Oleh karena itu memilih suatu

strategi pembelajaraan adalah usaha

guru agar tercipta pembelajaran yang

lebih baik.(Rusmono, 2012, hlm. 22).

Maka guru harus cermat dalam

memilih suatu metode atau cara

mengajar yang sesuai dengan materi

yang disampaikan.

Berhubungan penelitian yang

digunakan adalah Pendekatan

Problem Based Learning (PBL)

berbantuan media senderhana ini

merupakan strategi pembelajaran

yang mengedepankan keaktifan

siswa dalam belajar dengan cara

menyodorkan masalah yang terjadi

disekitar mereka yang harus

dipecahkan, berdasarkan

pengetahuan yang dimilki serta

pengetahuan baru dari berbagai

percobaan yang dilakukan siswa

melalui media sederhana. Media

pembelajaran yang dikemas secara

menarik akan mendapat perhatian

siswa dan memotivasi untuk belajar

dan mengingat kembali pengetahuan

dan keterampilan yang sudah

dipelajari (Widodo, 2010, hlm.175)

Jadi guru dapat mengaitkan

pembelajaran dengan masalah yang

benar-benar terjadi pada lingkungan

siswa dan penggunaaan media

sebagai mediator pengetahuan siswa,

agar mengobarkan semangat belajar

siswa.

Widodo, dkk (2010, hlm. 4)

mengemukakan bahwa pembelajaran

IPA adalah suatu pembelajaran yang

didalamya mempelajari suatu fakta,

kosep, hukum dan teori.Salah satu

yang dikemukakan diatas ialah

membahas suatu fakta lingkungan

yang dikaitkan dengan suatu

konsep.Conntohnya peristiwa alam

banjir dalam konsepnya.Konsep

banjir adalah salah satu materi dalam

Pembelajaran IPA di Kelas V SD

merupakan materi yang sulit untuk

disajikan karena banyak ditemukan

diberbagai sekolah penyajian konsep

ini sebatas diceritakan oleh sang guru

dengan kata lain guru menggunakan

metode ceramah dalam kegitan

mengajarnya. Berdasarkan studi

pengamatan, hal diatas menimbulkan

kepasifan siwa selama proses

pembelajaran.

Penggunaan metode

konvensional berdampak terhadap

kurangnya motivasi siswa dalam

belajar, apalagimedia yang terbatas

Page 4: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Futihat , Effendi Zulkifly, Tatang Suratno. Identifikasi Pemahaman Siswa Pada

Konsep Banjir Melalui Pendekatan Problem Based Learning Berbantu Media

Sederhana.

mengakibatkan siswa kurang

memahami konsep banjir secara

optimal. Berdasarkan temuan peneliti

hal itu membuat kurangnya

pemahaman siswa dalam memahami

materi secara konsep. Ini terlihat

banyak siswa berpendapat bahwa

banjir terjadi akibat banyak sampah

tanpa mengetahui sebab dan akibat

banjir tersebut terjadi. Serta penilaian

sering kali hanya dilihat dari hasil

pengerjaan soal-soal di LKS

pegangan siswa tanpa memberikan

kesempatan bagi siswa tentang

sejauh mana mereka memahami

suatu konsep yang telah

diajarkan.Hal ini sebagai tugas guru

untuk mengetahui beragam

pemahaman siswa yang berbeda

sesuai daya perekembangan

pemahamannya. Oleh karena itu guru

perlu menganalisis pola pemahaman

anak agar dapat mengetahui masalah

yang berpegaruh terhadap konsepsi

siswa mengenai pembelajaran yang

telah disampaikan.

Perujaran diatas memberikan

suatu masalah yang akan dibahas

meliputi :

1. Bagaimana penerapan pendekatan

Problem Based Learning

berbantumedia sederhanadiSDN

SAYABULU ?

2. Bagaimana pemahaman siswa

pada konsep banjir dengan

menerapkan pendekatan Problem

Based Learning berbantuan media

sederhana dalam pembelajaran

IPA ?

Jadi simpulan penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh data

pelaksanaan penerapan pendekatan

Problem Based Learning

(PBL)berbantu media sederhana di

SDN SAYABULU dan

mengidentifikasi bagaimana

pemahaman siswa pada konsep

banjir dengan menerapkan

pendekatan Problem Based Learning

berbantuan media sederhana dalam

pembelajaran IPA.

METODE

Ini penelitian yang

menerapkan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) karena ditujukan untuk

meningkatkan kualitas kinerja guru

dalam mengajar dengan

mendongkrak hasil belajar siswa

melalui perkembangaan pemahaman

siswa. Dalam menunjang

berlangsungnya penelitian Basrowi

dan Suwandi (2008, hlm. 68) berkata

PTK menggunakan system spiral

guna merefleksi diri dimulai dari

empat komponen. Empat

komponentersebut

diataranyaperencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi yang dikemas

dalam suatu siklus secara spiral.

Penelitian dilakukan sebanyak 3

siklus.

Kegiatan penelitian ini

melakukan pembelajaran yang

menerapkan Pendekatan PBL

berbantuan media sederhana pada

kelas V SD Negeri SAYABULU

dengan jumlah 38 siswa, terdiri atas

19 siswa laki-laki dan perempuan.

Lokasi penelitian ini digunakan

berdasarkan temuan peneliti bahwa

masih kurangnya pemahaman siswa

mengenai konsep banjir karena

pembelajaran tersebut masih

menggunaka metode konvensional.

Oleh karena itu, peneliti mencoba

menerapakan PBL berbantuan media

sederhana sebagai strategi untuk

mendongkrak perkembangan

Page 5: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

pemahaman siswa terkait konsep

banjir.

Pencarian sebuah data

yangvalid, penelitian mengumpulkan

data dengan menggunakan alat

pengumpul data berupa tes,

observasi, wawancara dan studi

dokumentasi.

Tes digunakan pada saat

sebelum dan sesudah dilaksanakan

penelitian.yaitu tes pertama

dilakukan pada saat sebelum

dilaksanakan siklus dan tes yang

kedua dilakukan setelah selesai

ketiga siklus dalam penelitian. hal ini

karena untuk mengetahui perubahan

yang signifikan nilai hasil evaluasi

siswa sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan.

Melalui kegiatan observasi,

peneliti mendapatkan data dan

informasi tentang masalah yang

dibahas.peneliti melakukan studi

pengamatan pada saat pra siklus.

Kemudian observasi dilakuakan

kembali untuk mengamati tindakan

yang dilakukan setiap

siklusnya.Sehingga perubahan dan

peningkatan pembelajaran yang lebih

baik serta perubahan pemahaman

siswa dapat terlihat

perkembanganya.

Selanjutnya setelah tindakan

selesai, peneliti melakukan

pengumpulan data kembali dengan

cara mewawancari guru tetang

perubahan dan peningkatan kualitass

pembelajaran berdasarkan setiap

tidakan yang dilakukan. Lalu peneliti

melakukan wawancara kepada

beberapa siswa tentang pemamahan

konsep banjir secara lisan. Hal ini

dilakukan sebagai pembanding

jawaban siswa secara tertulis dan

lisan.

Untuk mengolah data

pemahaman, maka peneliti mengolah

studi dokumentasi berupa Lembar

Kerja Siswa (LKS) danfoto

kegiatan.LKS digunakan untuk

mendapatkan data pemahaman siswa

secara tertulis sebagai fakta

perkembangan pemahaman siswa

yang berubah setiap

siklusnya.Kemudian foto kegiatan

sebagai bukti pentig telah

dilakukannya penelitian.

Setelah data terkumpul,

kegiatan selanjutnya adalah peneliti

mengolah data untuk mengetahui

keberhasilan penelitian sesuai

instrumen yang digunakan

sebagaimana menurut Zuriah (2006,

hlm. 167) bahwa kualitas instrumen

berpengaruh terhadap kualitas data

yang terkumpul.Dari analis tersebut

peneliti agar menemukan suatu

gambaran atau pengertian bersifat

relative dan umum dalam penelitian

(Zuriah, 2006, hlm 220)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berawal dari perecanaan

dengan membuat desain

pembelajaran sebagai pedoman

tindakan yang akan dilakukandalam

menerapkan pendekatan PBL

berbantuan media sederhana sebagai

perbaikan. Dibawah ini adalah desain

yang dibuat :

Gambar 1.

Page 6: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Futihat , Effendi Zulkifly, Tatang Suratno. Identifikasi Pemahaman Siswa Pada

Konsep Banjir Melalui Pendekatan Problem Based Learning Berbantu Media

Sederhana.

Desain pembelajaran 1

Jenis

Kegiata

n

Prediksi

Respon

Siswa

Antisipa

si

Bantuan

Guru

Memind

ahkan

air dari

botol ke

mangko

k

kenapa guru

memindahka

n air ke

dalam

mangkok

atau wadah

lainnya.

Mengide

ntifikasi

bentuk

air

dengan

konsep

air.

Meletak

an kapas

kedalam

piring

yang

berisi air

Kenapa air

hilang saat

kapas

dimasukan

kedalam

Memberi

kan

penguata

n tentang

resapan

air

Menyus

un botol

dari atas

ke

bawah

Untuk apa

menyusun

botol seperti

itu

Memberi

kan

pemaha

man

tentang

saluran

air

Menuan

gkan air

dari

botol

susunan

paling

atas

Kenapa air

dituangkan

di botol

paling atas

Mendem

onstrasik

an banjir

Jakarta

Kenapa air

terus

menerus

mengalir

kebawah

Diskusi

banjir

Jakarta

Siswa

kebingunan

akibat banjir

Jakarta

Melakuk

an

refleksi

percobaa

n yang

telah

dilakuka

n

Kegiatan selanjutnya adalah

melaksanakan tindakan I yaitu

implementasi dari desain yang

dibuat.Pada Tindakan terdapat

percobaan banjir dengan

menggunaka media sederhana yaitu

botol bekas yang beri lubang

dibagian badannya, air dan

wadah.Percobaan tersebutberkaitan

dengan masalah banjir, dan

penekanan tentang banjir Jakarta

melalui percobaan air yang mengalir

dari saluran yang tinggi ke salura

rendah. Hal tersebut dilakukan

melalui menyusun botol membentuk

saluran yang tinggi sampai ke

saluran rendah, kemudian air

dituangkan dari saluran yang paling

atas agar air mengalir ke saluran

yang dibawahnya.Berikut suasana

saat tindakan berlangsung: “Airnya

mengalir dari botol atas ke botol

bawah“ ujar siswa. Sedangkan siswa

lainberbicara “banjir, botol yang di

bawah banjir, soalnya airnya terus

jalan dari atas.”Pemahaman diatas

didapat dari hasil percobaan.

Selama tindakanberlangsung,

peneliti melakukan pengamatan

terhadap guru dan siswa.kegiatan

guru dalam mengajar hampir

memenuhi komponen PBL.

Kemudian pengamatan pemahaman

siswa muncul sedikit pemahaman

siswa mengenai konsep sesuai

kriteria yang diharapkan.

Selanjutnya refleksi diri

sebagai cerminan sejauh mana

keberhasilan metode yang digunakan

denganmenganalisis jawaban siswa

melaluiLKS. Hasil analisis

pemahaman siswa pada siklus awal

Page 7: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

memunculkan 3 kelompok

pemahaman diantaranya :

Gambar 2.

Pemahaman 1 siklus I

Pemahaman 1, siswa sudah

mengetahui konsep sifat air yang

mengalir dari dataran tinggi ke

dataran rendah. Contohnya Bogor

adalah daerah dataran yang tinggi

yang jarang terjadi banjir sedangkan

Jakarta adalah daerah yang

datarannya rendah maka Jakarta

rawan banjir.

Gambar 3

Pemahaman 2 siklus I

Pemahaman 2 siswa

merupakan jawab siswa yang hampir

mendekati jawaban yang sebenarnya

yaitu terlihat ada jawaban yang

kurang lengkap seperti air dapat

berjalan, jika air tidak jatuh pada

tempatnya maka akan banjir.

Kemudian kota Bogor tidak banjir

karena Bogor mempunyai saluran,

penampungan dan resapan air yang

cukup.

Gambar. 4

Pemahaman 3 siklus I

Gambar diatas menjelaskan

bahwa pemahaman siswa belum

mendekati jawaban yang

sebenarnya.Siswa

mengkomunikasikan bahwa air itu

harus ada tempat kalau tidak ada

tempat banjir.Kemudian siswa

berkata “Bogor adalah daerah yang

rendah dan disana hanya hujan

gerimis jadi tidak banjir”.Serta

alasan Jakarta banjir karena di

Jakarta mempunyai banyak air.

Pada siklus kedua peneliti

melakukan perencanaan kembali

yaitu membuat Desain 2, desain ini

tidak jauh beda dengan siklus awal,

tetap mengaitkan dengan konsep

sifat air dan konsep banjir serta

benda lain yang mempengaruhi.

Contohnya banjir terjadi akibat

saluran air yang tidak berfungsi

dengan baik karena ada sesuatu yang

menyubat air sehingga air akan

meluap dan membanjiri daerah yang

saluran airnya tersumbat karena

sampah.

Page 8: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Futihat , Effendi Zulkifly, Tatang Suratno. Identifikasi Pemahaman Siswa Pada

Konsep Banjir Melalui Pendekatan Problem Based Learning Berbantu Media

Sederhana.

Gambar 5.

Desain Pembelajaran 2

Berikut adalah gambaran

prediksi yang direncanakan :

Jenis

Kegiatan

Prediksi

Respon

Siswa

Antisipasi

Bantuan

Guru

Menyusu

n botol

dari atas

kebawah

kenapa

melakuka

n

percobaa

n seperti

itu lagi

Menguatkan

konsep

banjir degan

konsep sifat

air yaitu air

mengalir

dari atas ke

bawah

Guru

memasuk

an

pelastik

bekas

permen

kedalam

salah satu

botol

Siswa

bingung

kenapa

guru

memasuk

an

sampah

kedalam

botol

Percobaan

banjir akibat

sampah

kenapa

air tupah

di botol

tegah

Penguatan

sampah

mengakibat

kan banjir

Diskusi

tentang

banjir di

jalan

Kenapa

dijalan

bisa

banjir

Diskusi

dengan

teman,

refleksi

percobaan

sebelumnya

Refleksi

yang

harus

dilakukan

Kalau

supaya

tidak

banjir

Pencegahan

banjir

Implementasikan desain

duauntuk mengembangkan

pemahaman siswa yang lebih

mendalam yaitu memahami kosep

banjir karena sampah serta

mengetahui bagaimana mencegah

banjir melalui percobaan dengan

menyusun kembali botol dan

menuangkan air pada botol susunan

paling atas kemudian memasukan

sampah kedalam salah satu botol.

Berikut cuplikan respon siswa: salah

satu siswa berkata ”ko buangnya

disini?,airnya jadi mampet, airnya

keluarnya sedikit-sedikit, nanti botol

yang ditengah airnya tumpah”,

kemudian guru memberikan

pertanyaan dimana letak banjir?

siswa lain menjawab”di botol tengah,

soalnya botol dari atas airnya terus

mengalir, sedangkan untuk ke botol

yang lain tersumbat sama sampa, jadi

di botol tengah banjir”. selanjutnya

untuk memahami konsep lebih jelas

siswa melakukan percobaan kembali

dengan kelompoknya masing-masing

dan respon dari salah satu kelompok

berkata ”bu, lihat airnya mampet di

botol yang tengah, terus banjir!”.

Setelah itumelanjutkan

melakukan observasi terhadap guru

dan siswa untuk melakukan

perkembangan dari siklus

sebelumnya.Ternyata hasil observasi

menyatakan guru dapat melakukan

komponenpembelajaran sesuai

prosedur PBL, serta pola pemahaman

siswa teridentifikasi berkembang dari

siklus sebelumnya.

Terakhir pada siklus dua,

merefleksi kembali jawaban siswa

untuk mengidentifikasi pola

pemahaman.Dalam pengelompokan

pemahaman terjadi pertambahan

siswa yang masuk kedalam

Page 9: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

kelompok pemahaman 1 dan

berkurangnya kelompok pemahaman

3. Berikut pola pemahaman siswa

yang teridentifikasi kedalam

kelompok pemahaman :

Gambar 6

Pemahaman 1 siswa siklus II

Pemahaman siswa sangat

memahami perbedaan percobaan

banjir sebelumnya dengan percobaan

banjir yang baru saja dilakukan.Pada

soal no. 1 sebelah kiri siswa

menjelaskan banjir terjadi di dataran

rendah karena air mengalir lancar

dari dataran tinggi ke dataran rendah

tanpa ada sampah yang menghalangi

saluran air.selanjutnyasiswa

menuliskan pemahamannya

disebelah kanan menjelaskan saluran

yang sama menyebabkan banjir yang

berbeda tempat karena ada sesuatu

yang menyumbat disalah satu

saluran, jadi banjir tidak selalu

terjadi di dataran rendah karena

daerah yang saluran airnya tersumbat

akan rawan terjadi banjir.Maka

banjir yang sering dialami Indonesia

adalah banjir yang disebabkan oleh

tersumbatya selokan karena sampah.

Gambar 7

Pemahaman 2 siklus II

Siswa memahami banjir

akibat adanya sampah tanpa

menerangkan penyebab sampah yang

akan menyumbat air dan berpendapat

karena sampah air akan meluap dan

banjir.

Selanjutnya siswa bisa

mendeskripsikan bagaimana

penyebab banjir yang terjadi di jalan

dan permukiman yaitu dikarenakan

manusia sering membuang sampah si

selokan maupun di jalan akibatnya.

Lalu siswa memahami apa

yang harus dilakukan agar banjir

tidak terjadi dengan hasil analisis

mereka setelah melakukan percobaan

dan pelaksanaan pembelajaran siswa

memahami bahwa untuk mencegah

banjir dengan cara jangan membunag

sampah sembarangan dan harus

menjaga lingkungan alam sekitar.

Page 10: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Futihat , Effendi Zulkifly, Tatang Suratno. Identifikasi Pemahaman Siswa Pada

Konsep Banjir Melalui Pendekatan Problem Based Learning Berbantu Media

Sederhana.

Gambar 8

Pemahaman 3 siklus 2

Siswa mendeskripsikan secara

intinya saja tanpa menjelaskan secara

rinci sebab akibatnya.Siswa

menguraikan bahwa jika air terus

menenerus banjir. Ini artinya siswa

memahami air yang datang terus

menerus dari dataran tinggi ke

dataran selanjutnya akan

menyebabkan banjir. Hujan yang

terus turun dan mengaliri selokan

yang tersumbat oleh sampah akan

menyebabkan banjir, tutur siswa

dalam memahami konsep banjir.

Pada pemahaman ini juga siswa

belum bisa mengkomunikasikan

dengan jelas, hal ini bisa dilihat

bahwa siswa menjawab untuk

mencegah banjir sampah-sampah

tidak boleh tercegah, artinya siswa

belum bisa merangkai kata dengan

baik untuk mengkomunikasikan

pemahamannya.

Supaya mendapatkan hasil

yang signifikan, peneliti

melanjutkan penelitian kepada

siklus III.Rencana kegiatan

pembelajaran pada siklus III adalah

merancang kembali pembelajaran

dengan menggunakan Desain

Pembelajaran terbaru.

Pembelajran yang dirancang

adalah mengaitkan percoban

sebelumnya untuk memecahkan

masalah banjir yang terjadi disekitar

sekolah, sehingga mereka dapat

melihat secara langsung proses

terjadinya banjir setiap hari.

Dibawah ini desain ketiga yang

dibuat :

Gambar 9

Desain pembelajaran 3

Jenis

Kegiatan

Prediksi

Respon

Siswa

Antisipasi

Bantuan

Guru

Pemecah

an banjir

lampu

merah

Graha

siswa

bertanya

bu

memang

nya

kenapa

lampu

merah

Grahaba

banjir

Diskusi

dengan

teman dan

menginga

t

percobaan

yang telah

dilakuka

sebelumn

ya

Menyusu

n botol

kembali

dan

menuang

kan air di

botol

susunan

paling

atas

Siswa

mempre

diksi

sebab

akibat

banjir

Penguatan

konsep

banjir

secara

realita

yaitu

sebab

akibat

banjir di

daerahnya

Diskusi

Pemecah

an

masalah

bagaiman

a cara

mencega

hnya

Siswa

menjawa

b jangan

membua

ng

sampah

sembara

ngan

Penguatan

pencegah

an banjir

Page 11: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Ditahap siklus tigatindakan

yang dilakukan adalah membagi

siswa kedalam kelompok kecil, dan

guru mengulas kembali bertanya

tentang konsep banjir yang telah

diajarkan sebelumnya.Lalu

perwakilan siswa diminta untuk

mempresentasikan kepada teman

sekelasnya menggunakan alat

peraga.Selanjutnya guru menyajikan

masalah tentang banjir kepada siswa,

siswa harus memecahkan masalah

yang diberikan oleh guru dengan

berdiskusi kepada temannya. Dan ini

jawaban dari kelompok 5 ” kenapa di

lampu merah Graha banjir ? karena

di Lampu Merah Graha adalah

termasuk dataran rendah jadi air

yang dari dataran tinggi mengalir ke

lampu merah graha sehingga lampu

merah graha banjir, terus dilampu

merah grah itu saluran airnya banyak

sampahnya, maka saluran airnya

tersumbat dan banjir.” kemudian

siswa memaparakan cara pencegahan

banjir Lampu Merah Graha

”Sebutkan cara untuk mencegah

banjir !, cara mencegah banjir

dengan menjaga lingkungan untuk

membuang sampah pada tempatnya,

tidak membuang sampah disungai

atau saluran air, membersihkan

saluran air atau selokan secara rutin,

menanam pohon dan tidak menebang

pohon secara liar.”

Selanjutnya peneliti

melakukan kegiatan observasi

terakhir terhadap guru dan siswa.

Hasil observasi menunjukan guru

dalam melaksakan komponen

pembelajaran PBL berbantuan media

sederhana dengan lebih baik, serta

keaktifan siswa dalam memahami

konsep banjir lebih baik dari siklus-

siklus sebelumya, hal ini dapat

dilihat pemahaman siswa sudah

sampai memberikan solusi sebagai

pemecahan masalah yang mereka

hadapi.

Terakhir adalah peneliti

merefleksi keberhasilan tindakan

yang dilakukan selama penelitian

dengan mengidentifikasi kembali

pola pemahaman siswa pada konsep

banjir.berikut perkembangan

pemahaman siswa :

Gambar 10

Pemahaman 1 siklus III

Gambar 11

Lanjutan pemahaman 1 siklus III

Siswa pada tahap ini dapat

menjelaskan secara rinci asal mula

dan akibat banjir.Misalnya banjir

dijakarta dikarenakan Jakarta adalah

termasuk darah dataran yang rendah

dan banyak sampah yang

menyumbat saluran air yang ada

disana. Banjir Jakarta berawal dari

Page 12: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Futihat , Effendi Zulkifly, Tatang Suratno. Identifikasi Pemahaman Siswa Pada

Konsep Banjir Melalui Pendekatan Problem Based Learning Berbantu Media

Sederhana.

hujan yang turun dari dataran tinggi

seperti bogor, air mengalir terus ke

dataran yang paling rendah

kemudian air meluap ke Jakarta

disebabkan Jakarta tidak mempunyai

daya respan yang bagus dan samapah

banyak menyumbat saluran-saluran

airnya.

Gambar 12

Pemahaman 2 siklus III

Gambar 13

Lanjutan Pemahaman 2 siklus III

Uraian pada pemahaman 2

siswa ini adalah jawaban siswa yang

mulai berkembang namun ada salah

satu konsep yang hilang serta

mendambahkan pengetahuan lain

yang ia ketehui. Contohnya siswa

mendeskripsikan Jakarta banjir

karena sering terjadi huja, limbah

pabrik yang selalu dibuang di sungai

serta sungai yang meluap akibat

banyaknya sampah.Jadi disini, siswa

tidak mengaitkan konsep sifat air

yang mengalir dari datarn tinggi ke

datran rendah.

Gambar 14

Pemahaman 3 siklus III

Gambar 15

Lanjutan pemahaman 3 siklus III

Pada siklus ini ditemukan

pemahaman siswa yang tidak

berkembang dengan baik, yakni

siswa tidak bisa mengkomunikasikan

pemahaman yang diterimannya saat

belajar, setelah diidentifikasi, anak

yang berkaitan memiliki gangguan

keterlambatan dalam belajar.Setiap

siklus siswa tersebut hanya

berkembang sedikit karena hanya

menjawab dengan gambar.

Akhirnya peneliti

merekapitulasi identifikassi

pemahaman siswa. Berikut data

rekapitulasi pemahaman.

Rekapitulasi Identifikasi Pemahaman

Siswa

Perte

muan

Banyak siswa (orang)

Pema

hama

n 1

Pema

hama

n 2

Pemah

aman

3

Pra

Siklus

0 0 0

Siklus

I

12 14 12

Siklus

II

18 17 3

Siklus

III

32 4 2

Page 13: IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP BANJIR …antologi.upi.edu/file/IPA_FUTIHAT_1203410.pdfpemahaman siswa pada konsep banjir dengan caramengelompokan ragam pemahaman siswa menjadi

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Diagram

Rekapitulasi identifikasi

pemahaman siswa

Disimpulkan bahwa ada

peningkatan siswa yang massuk

kedalam kelompok pemahaman 1.

Dimulai dari 0 sampai 32 orang

siswa.

KESIMPULAN

Penyajian pembelajaran PBL

berbantuan media sederhana pada

materi konsep banjir merupakan

metode pembelajaran yang aktif,

kreatif dan inovatif hal ini diunjukan

dengan adanya percobaan konsep,

diskusi serta pembebasan siswa

dalam memberikan pendapat dan

pemahamannya.pembelajarantersebu

t bertujuan utuk memecahkan

masalah baik secara individu

maupun kelompok serta dalam

penelitian ini perkembangan pola

pemahaman teridentifikasi ada 3

kelompok pemahaman yaitu

kelompok pemahaman 1,

pemahaman 2 dan pemahaman 3.

Hasil penelitian menyimpulkan

kelompok pemahaman 1 bertambah

dari 12 orang menjadi 32 orang.

BIBLIOGRAFI

Basrowi & Suwandi.(2008).

Prosedur Penelitian Tindakan

Kelas.Bogor : Ghalia Indonesia

Rusmono. (2012). Strategi

Pembelajaran dengan Problem

Based Learning itu Perlu. Bogor :

Ghalia Indonesia.

Widodo, A. dkk. (2010). Pendidikan

IPA di Sekolah Dasar. Bandung :UPI

Press

Zuriah, N. (2006). Metodologi

Penelitian Sosial dan Pendidikan

Teori - Aplikasi. Malang :Bumi

Aksara

0

10

20

30

40

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Pemahaman 1

Pemahaman 2

Pemahaman 3