identifikasi miskonsepsi siswa menggunakan tes...

36
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK FOUR-TIER DIGITAL PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh DINI AYU CAHYANI NIM: 1113016300010 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: buiquynh

Post on 31-Jul-2019

297 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN

TES DIAGNOSTIK FOUR-TIER DIGITAL PADA MATERI

SUHU DAN KALOR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DINI AYU CAHYANI

NIM: 1113016300010

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

i

Page 3: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi
Page 4: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

ii

Page 5: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

iii

ABSTRAK

DINI AYU CAHYANI (11130163000010). Identifikasi Miskonsespsi Siswa

Menggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi Suhu dan Kalor.

Skripsi Program Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi

suhu dan kalor menggunakan tes diagnostik four tier digital. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode deskriptif. Pemilihan populasi target

menggunakan teknik random sampling, populasi terjangkau menggunakan teknik

purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan pembuatan

instrumen dan tahap pelaksanaan penelitian. Pada tahapan pembuatan instrumen

dilaksanakan di SMAN 4 Tangerang Selatan dan pada pelaksanaan penelitian

dilaksanakan di SMAN 6 Tangerang Selatan sebanyak 67 siswa kelas XI MIPA.

Hasil pembuatan soal diperoleh 26 soal valid dengan reabilitas sebesar 0,89.

Instrumen penelitian berupa tes diagnostik four tier digital dengan membagi

pemahaman konsep siswa dalam kategori paham konsep, tidak paham konsep,

miskonsepsi dan eror. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa 33% siswa

mengalami miskonsepsi pada materi Suhu dan Kalor.

Kata kunci: Miskonsepsi, Four Tier Digital, Suhu dan Kalor.

Page 6: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

iv

ABSTRACT

DINI AYU CAHYANI (1113016300010). The Identification Of Student’s

Misconceptions Using A Diagnostic Test Four Tier Digital In Heat And

Temperatur. Thesis of Physics Education Program, Science Education

Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Syarif Hidayatullah

Satate Islamic University, Jakarta, 2019.

This study aims to identify student’s misconception on heat and temperatur

concept using four tier diagnostic test digital. Descriptive method is used in this

study. The sample selection of the target population using random sampling

technique, affordable population using purposive technique.this research was

conductedin two stages, first stage of the manufacture of instrumens carried at

SMAN 4 Tangerang Selatan and at implementation stage of research conducted at

SMAN 6 Tangerang Selatan, 67 students of class XI MIPA. Results obtained 26

questions about the making of a valid with reliability of 0,89. The research

instrumen were diagnostic test conceptual understanding four tier digital in

category understanding concept, miss understanding, misconception, and error.

The result of test can be concluded that 33% misconception in heat and

temperatur.

Key word: Misconception, Four Tier Digital, Heat and Temperatur

Page 7: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala yang selalu

memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam beserta para keluarga, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah

Subhana Wa Ta’ala. Berkat ridha-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Identifikasi Miskonsespsi Siswa Menggunakan Tes

Diagnostik Four-Tier Digital Pada Materi Suhu dan Kalor”.

Terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan

berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Hj. Sururin, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

selaku dosen Pembimbing Skripsi

4. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku penguji pertama pada pelaksanaan sidang

Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si., selaku penguji kedua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Jurusan Pendidikan IPA

7. Bapak Suhermin, S.Pd., M.Si. Selaku kepala sekolah SMAN 4 Tangerang

Selatan

Page 8: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

vi

8. Bapak Drs. H. Agus Hendrawan, M.Pd. Selaku kepala sekolah SMAN 6

Tangerang Selatan

9. Bapak Priono, S.Pd. Selaku guru mata pelajaran fisika SMAN 4 Tangerang

Selatan dan ibu Ismaini, S. Pd. Selaku guru mata pelajaran fisika SMAN 6

Tangerang Selatan.

10. Kedua orangtuaku (Bapak Ahmad Masturi dan Ibu Dian Rianti), serta adik-

adikku (Laeli Hidayanti, Humaira Azzahra, Azkiya Ramadhani dan Ahmad

Zaki fauzi).

11. Terkhusus untuk Suamiku tercinta Muhammad Nasrullah, Baby Daeku dan

calon adik Dae.

12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan fisika 2013.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi.

Semoga segala bentuk bantuan, motivasi, saran, dan bimbingan yang

diberikan kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah Subhana Wa

Ta’ala. Aamiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan. Penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 14 Maret 2019

Dini Ayu Cahyani

Page 9: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ ii

ABSTRAK ....................................................................................................... iii

ABSTRACT ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 4

D. Perumusan Masalah ............................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik .................................................................................. 6

1. Konsep ................................................................................................... 6

2. Miskonsepsi ........................................................................................... 8

3. Tes Diagnostik ....................................................................................... 12

4. Instrumen Tes Digital ............................................................................ 15

5. Google Formulir .................................................................................... 15

6. Konsep Suhu dan Kalor ......................................................................... 16

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 22

Page 10: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

viii

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 26

A. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................... 26

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................... 26

C. Populasi dan Sampel.............................................................................. 29

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 30

E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 31

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 39

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 39

B. Pembahasan ........................................................................................... 46

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 60

A. Kesimpulan ............................................................................................ 60

B. Saran ..................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61

LAMPIRAN ................................................................................................... 64

Page 11: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Suhu Dan Kalor ..................................................... 16

Gambar 2.2 Macam-macam Skala Termometer ............................................ 17

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................... 25

Gambar 3.1 Alur Penelitian ........................................................................... 27

Gambar 4.1 Persentase Miskonsepsi Siswa ................................................... 45

Gambar 4.2 Soal Nomor 1 ............................................................................. 48

Gambar 4.3 Soal Nomor 7 ............................................................................. 50

Gambar 4.4 Soal Nomor 12 ........................................................................... 52

Gambar 4.5 Soal Nomor 16 ........................................................................... 54

Gambar 4.6 Soal Nomor 20 ........................................................................... 56

Gambar 4.7 Soal Nomor 25 ........................................................................... 58

Page 12: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Pengelompokan Tingkat Pemahaman Konsep Siswa..... 7

Tabel 2.2 Penyebab Miskonsepsi ................................................................. 9

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal yang Digunakan pada

Four-Tier Test Suhu dan Kalor .................................................... 31

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Reliabilitas .................................................... 34

Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas ...................................................................... 34

Tabel 3.4 Kategori Indeks Kesukaran .......................................................... 35

Tabel 3.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran ............................................................. 35

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................. 36

Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda ................................................................ 36

Tabel 3.8 Interpretasi Hasil Four-Tier Digital Test ....................................... 37

Tabel 4.1 Persentase Jawaban Benar Siswa ................................................... 39

Tabel 4.2 Persentase Jawaban Perindikator Pembelajaran ............................ 42

Tabel 4.3 Persentase Miskonsepsi Siswa ....................................................... 45

Page 13: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

Lampiran A.1 Lembar Wawancara Guru pada Studi Pendahuluan ............... 65

Lampiran A.2 Lembar kisi-kisi pedoman wawancara klinikal ...................... 69

Lampiran A.3 Lembar hasil wawancara klinikal ........................................... 71

LAMPIRAN B. INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .......................... 87

Lampiran B.2 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes .................................. 141

Lampiran B.3 Lembar Uji Validasi Ahli Media ............................................ 146

Lampiran B.4 Soal Tes yang Digunakan ....................................................... 147

LAMPIRAN C. ANALISIS HASIL PENELITIAN

Lampiran C.1 Rekapitilasi Hasil Jawaban Siswa Berdasarkan

Kategori Pemahaman .............................................................. 162

Lampiran C.2 Perhitungan Persentase Untuk Setiap Kategori Pemahaman .. 169

Lampiran C.3 Tampilan Tes Diagnostik Four-Tier Digital .......................... 170

LAMPIRAN D. SURAT KETERANGAN

Lampiran D.1 Surat Permohonan Izin Penelitian SMAN 4 ............................. 173

Lampiran D.2 Surat Keterangan Penelitian SMAN 4 ...................................... 174

Lampiran D.3 Surat Permohonan Izin Penelitian SMAN 6 ............................. 175

Lampiran D.4 Surat Keterangan Penelitian SMAN 6 ...................................... 176

Lampiran D.5 Uji Referensi ............................................................................. 177

LAMPIRAN E. FOTO DOKUMENTASI

Lampiran E.1 Kegiatan Penelitian ................................................................... 188

Lampiran E.2 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 189

Page 14: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peran penting dalam

perkembangan sains dan teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia.

Oleh sebab itu, setiap siswa diharapkan dapat memahami dan menguasai ilmu

fisika dengan konsep yang benar.1 Sebagai suatu ilmu, Fisika memiliki berbagai

macam konsep.2 Oleh karenanya, dalam proses pembelajaran, siswa selalu

diarahkan untuk bisa memahami materi pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

Faktanya, selama proses pembelajaran siswa tidak selalu menyerap informasi

sepenuhnya, terlebih lagi pada mata pelajaran fisika yang memuat banyak konsep

ilmiah.3

Kita mengetahui bahwa siswa dan bahkan beberapa mahasiswa sebelum

mengikuti proses pembelajaran fisika secara formal di sekolah sudah membawa

konsep awal tentang fisika. Konsep awal yang mereka bawa itu terkadang tidak

sesuai dengan konsep yang diterima para ahli. Konsep yang tidak sesuai dengan

konsep yang diakui para ahli itu disebut miskonsepsi.4

Miskonsepsi atau kekeliruan konsepsi merupakan fenomena yang hingga

kini menjadi perbincangan penting dalam pengajaran fisika maupun sains lainnya,

karena keberadaannya dipercaya dapat menghambat pada proses asimilasi

pengetahuan-pengetahuan baru pada benak para siswa.5 Miskonsepsi dapat

diperoleh dari pengalaman yang berbeda-beda dari level sebelumnya. Hal ini

menjadi dasar yang buruk bagi siswa dalam mengkontruksi pengetahuan.

Beberapa sarana untuk menyelesaikan miskonsepsi tidak sesuai atau tidak berhasil

1Moni Mutia Liza, Dkk, “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Getaran Dan

Gelombang Kelas VIII Di MtsN Rukoh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika, Vol

1, 2016, h.212. 2 M. Luqman Hakim Abbas, Pengembangan Instrument Three Tier Diagnostic Test

Miskonsepsi Suhu Dan Kalor, Ed-Humanistics, Vol. 1, 2016, h.83 3 Dimas Adiansyah & Woro Setyarsih, “Identifikasi Miskonsepsi dan Penyebab

Miskonsepsi Siswa dengan Three-Tier Diagnostic Test pada Materi Dinamika Rotasi”, Jurnal

Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 4, 2015, h. 67 4 Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, (Jakarta:

Grasindo, 2013), h. 8 5 Yuyu R. Tayubi, “Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan

Certainty Of Response Index (CRI)”, Mimbar Pendidikan UPI, 2005, No. 3/XXIVX, h. 4

Page 15: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

2

karena pendidik tidak tahu persis penyebab miskonsepsi yang terjadi, maka dari

itu mencari penyebab miskonsepsi menjadi unsur penting sebelum menentukan

cara mengatasinya.6 Sebenarnya terdapat persoalan yang lebih mendasar dalam

miskonsepsi ini, yaitu masalah pengidentifikasian terjadinya miskonsepsi.7

Identifikasi miskonsepsi merupakan hal yang penting dilakukan dalam

proses pembelajaran fisika. Pengidentifikasian dapat dilakukan sebelum, selama,

dan sesudah proses pembelajaran serta perlu ditindak lanjuti dengan upaya agar

siswa terlepas dari miskonsepsinya.8 Kesalahan pengidentifikasian akan

menyebabkan kesalahan dalam cara mengatasinya, dan hasilnya tidak akan

memuaskan.9 Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh pada

penanggulangannya, terlebih dahulu para pengajar harus memiliki pengetahuan

dan kemampuan mengidentifikasi miskonsepsi secara tepat sehingga dapat

digunakan dalam pembelajaran.10

Miskonsepsi siswa dapat diidentifikasi melalui berbagai jenis instrumen

diantaranya wawancara, pertanyaan terbuka, peta konsep, dan tes pilihan ganda,

yang semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya.11

Contohnya wawancara, wawancara memiliki peran penting dalam menggali

penguasaan konsep siswa karena penyelidikannya lebih mendalam untuk

mendapatkan deskripsi struktur kognitif siswa secara rinci. Tetapi, waktu yang

diperlukan untuk penelitian sangat besar sehingga membutuhkan waktu yang

lama. Tes open ended memiliki kelebihan yaitu memberi kesempatan untuk

responden menulis jawaban mereka dalam kata-kata mereka sendiri. selain itu,

dapat diberikan kepada sampel yang besar dibanding wawancara, tetapi open

6 Suparno, op. cit., h. 55

7 Tayubi, op. cit., h. 4 8 S.N.Wahidah Silung, Dkk, “Diagnosis Miskonsepsi Siswa SMA Di Kota Malang pada

Konsep Suhu dan Kalor Menggunakan Three Tier Test”, Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi

(ISSN. 2407-6902), 2016, Vol II No 3, h. 95. 9 Tayubi, op. cit., h. 5

10 Silung, op.cit., h. 96

11 Guerl, Eryilmaz, Dan McDermott, A Review And Comparison Of Diagnostic

Instrumens To Identify Students’ Misconceptions In Science, (Eurasia Journal Of Mathematic,

Science & Technology Education, 11(5), 989-1008, 2015), h. 995

Page 16: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

3

ended masih memiliki keterbatasan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk

menganalisis hasilnya.12

Tes pilihan ganda mengatasi masalah dalam wawancara dan open ended,

tetapi tidak dapat menyelidiki penguasaan konsep siswa secara mendalam.

Keterbatasan yang terjadi pada tes pilihan ganda ini mendorong para peneliti

untuk menciptakan tes yang lebih efektif yang bertujuan untuk mengimbangi

keterbatasan-keterbatasan dari tes pilihan ganda, yaitu tes two-tier, three-tier, dan

four-tier.13

Tes diagnostik two-tier dan three-tier mengatasi masalah pendeteksian

dibandingkan tes pilihan ganda biasa. Tetapi, pada perkembangannya two-tier

masih memiliki kelemahan yaitu tidak bisa membedakan kurangnya pengetahuan

dan miskonsepsi. Kelemahan ini kemudian diperbaiki dengan hadirnya three-tier

test.

Three-tier hadir dengan menambahkan tingkat keyakinan setelah dua

tingkat pertama. Jawaban siswa untuk setiap item dianggap sebagai miskonspsi

ketika siswa menjawab tier pertama dan kedua salah dengan alasan yang tinggi.14

Walaupun three-tier berguna untuk mengidentifikasi miskonsepsi bebas dari eror

dan lack of knowledge, ternyata masih memiliki keterbatasan yaitu masih tidak

dapat sepenuhnya membedakan pilihan kepercayaan untuk pilihan jawaban utama

dan pilihan kepercayaan untuk tingkat alasan. Sehingga melebihkan nilai siswa

dan meremehkan pengetahuan mereka.15

Dengan alasan ini four-tier hadir untuk

melengkapi keterbatasan three-tier test.

Pada penelitian ini miskonsepsi akan diidentifikasi menggunakan tes

diagnostik four-tier test. Four-tier mempunyai kelebihan untuk mengecek

miskonsepsi dengan waktu yang lebih singkat karena guru tidak mempunyai

banyak waktu untuk mengecek miskonsepsi. Penyebab masalah yang

teridentifikasi dari studi dokumentasi dan wawancara klinikal pada studi

pendahuluan, sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi pada konsep fisika

12 Derya Kaltakci Guerl, Development An Application Of A Four-Tier Test To Assess

Pre-Service Physics Teachers’ Misconceptions About Geometrical Optics, (A Thesis Of Middle

East Technical University,2012), h. 2 13 Guerl, Eryilmaz, dan McDermott, Loc. Cit. 14 Guerl, op. cit., h. 3 15 Ibid.,

Page 17: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

4

dikarenakan kebanyakan siswa salah dalam memberikan alasan dalam tier ketiga.

Alasan yang keliru ini mampu diidentifikasi oleh tes diagnostik four-tier.

Instrumen tes diagnostik miskonsepsi berbentuk four- tier dinyatakan lebih

mengetahui kondisi pemahaman siswa.16

Pada tes ini terdiri dari empat tingkat

utama. tier pertama berupa pertanyaan, tier ke dua berupa tingkat keyakinan

terhadap jawaban pada tier pertama, tier ketiga berupa alasan terkait jawaban tier

pertama, dan tier keempat berupa tingkat keyakinan terhadap alasan pada tier

ketiga.17

Perkembangan sistem informasi sekarang ini sudah berjalan dengan sangat

cepat. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, maka kebutuhan untuk

mendapatkan informasi secara efektif dan efisien sangat diperlukan.18

Mengikuti

perkembangan zaman yang serba digital maka instrumen tes dibuat secara digital

dengan bantuan google formulir. Google formulir merupakan salah satu sistem

berupa template formulir yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan mendapatkan

informasi pengguna. Aplikasi ini bekerja didalam penyimpanan google drive,

template ini sangat mudah dipahami dan digunakan.19

Tes diagnostik yang masih

menggunakan kertas kurang efektif dan efisien dalam penggunaannya.

Penggunaan kertas selama ini telah banyak mengeluarkan dana cukup banyak,

boros waktu, tingkat akurasi rendah serta kurang memberikan informasi yang

secara rinci.20

Berdasarkan studi literatur, cukup banyak siswa yang mengalami

miskonsepsi pada konsep mekanika, listrik, suhu dan kalor dalam fisika.21

Satu

diantara konsep fisika yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan

siswa sering mengalami miskonsepsi adalah konsep suhu dan kalor.22

Beberapa

16 Guerl, op. cit., h. 16 17 Aldi Zulfikar, Dkk, “Pengembangan Terbatas Tes Diagnostic Force Concept Inventory

Berformat Four-Tier Test”, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, 2017, Vol.2 No.1, h. 43 18

Untung Raharja, Dkk, “Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran

Anggota Pada Website Aptisi.or.id”, Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA, 2018, Vol. 8, No. 2, h. 129 19

Ibid., 20

Iwan Permana S, “Mengembangkan Instrument Ujian Komperhensif di Program Studi

Pendidikan Fisika Melalui Computer Based Test(CBT), (Jurnal FITK, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta), h. 1 21

Kaltakci, loc. cit 22

Silung. loc. cit.

Page 18: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

5

peneliti menemukan bahwa siswa berpendapat suhu dan kalor merupakan hal

yang sama.23

Bila panas diberikan kepada air yan mendidih dengan cepat, maka

suhu air yang mendidih itu akan bertambah.24

Berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang dilakukan pada September 2018 yaitu wawancara klinikal

kepada beberapa orang siswa masih mengalami miskonsepsi pada konsep suhu

dan kalor. Berdasarkan hasil wawancara pada guru bidang studi fisika di SMA

negeri 4 Tangerang Selatan dan SMA Negeri 6 Tangerang Selatan miskonsepsi

yang terjadi dalam pembelajaran suhu dan kalor diperoleh dari pengetahuan dasar

siswa yang dilihat langsung dari kehidupan sehari-hari dan telah tertanam dari

level sebelumnya sehingga miskonsepsi tersebut masih dibawa sampai jenjang

berikutnya.

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai miskonsepsi siswa terhadap materi suhu

dan kalor, sehingga peneliti mengangkat judul “Identifikasi Miskonsespsi Siswa

Menggunakan Tes Diagnostik Four Tier Digital pada Materi Suhu dan

Kalor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa masalah yang

diidentifikasi, yaitu:

1. Kebanyakan siswa memiliki reasoning yang tidak lengkap/salah sehingga

terjadi miskonsepsi.

2. Berdasarkan studi pendahuluan, (studi dokumentasi dan wawancara klinis)

pada materi suhu dan kalor terdapat miskonsepsi yang harus digali lebih

dalam.

3. Bagaimana cara mengidentifikasi miskonsepsi dengan tes diagnostik.

23Almahdi Alwi Alwan, Misconception Of Heat And Temperature Among Physics

Students, Procedia Social And Behavioral Sciences, 12, 2011, pp.604 24

Suparno. loc. cit.

Page 19: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka penelitian ini dibatasi pada aspek kognitif yang digunakan yaitu C1-C4

berdasarkan taksonomi Bloom Revisi Anderson, yaitu mengetahui, memahami,

menerapkan dan menganalisis.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Berapa persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep suhu dan

kalor?

2. Sejauh mana four-tier digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep suhu

dan kalor

2. Menjelaskan miskonsepsi yang terjadi pada materi suhu dan kalor yang

teridentifikasi

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi siswa: siswa dapat mengetahui pada bagian mana dari konsep suhu

dan kalor yang mengalami miskonsepsi.

2. Bagi guru: hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk

memperbaiki miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada materi suhu dan

kalor.

3. Bagi peneliti: merupakan pengalaman yang sangat berarti sebagai bekal

untuk meningkatkan kemampuan dalam perbaikan miskonsepsi siswa.

Page 20: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 23 Agustus sampai 14 November 2018 di

dua sekolah berbeda, yaitu pembuatan instrumen dan tahap pelaksanaan

penelitian. Tahap pembuatan instrumen (wawancara, open-ended question dan

Four-Tier Test) dilaksanakan di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan. Sedangkan

tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan

untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain

secara lengkap. 1

Oleh sebab itu, metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk

menggambarkan atau melukiskan suatu pemahaman pada konsep suhu dan kalor

mengenai fakta-fakta serta hubungan yang diteliti dengan keadaan sebenarnya.

2. Alur penelitian

Tahap penelitian ini terdiri dari empat tahap utama, yaitu tahap persiapan,

tahap pembuatan instrumen, tahap pelaksanaan penelitian , tahap pengolahan dan

analisis data. Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukan

dalam bentuk skema pada Gambar 3.1 berikut ini:

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), h. 3

Page 21: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

30

Gambar 3.1 Alur Penelitian

1. Tahap persiapan

Pertama, dilakukan observasi mengenai masalah yang sering timbul pada

konsep tertentu disekolah. Observasi dilakukan dengan wawancara. Pelaksanaan

wawancara dengan guru bidang studi Fisika. Dan juga setelah melalui diskusi

dengan dosen pembimbing maka didapatlah materi suhu dan kalor yang akan

diidentifikasi.

Setelah diperoleh hasil wawancara dilakukanlah penelusuran literasi

mengenai tes diagnostik untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Setelah

Tahap

Persiapan Studi literatur

Tahap

pembuatan

instrument

Melakukan wawancara Klinikal kepada beberapa siswa SMA kelas XII IPA

Melakukan Open-ended question (Pilihan Ganda Terbuka)

Membuat instrument Four-Tier Test Digital

Tahap

pelaksanaan

penelitian

Tahap

pengolahan dan

analisis data

Melakukan penelitian dan mengumpulkan data

dengan menggunakan Four-Tier Test Digital

Mengolah dan menganalisis data

Menarik kesimpulan

Menyusun laporan

Analisis materi SMA Fisika materi pokok Suhu dan Kalor

Page 22: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

31

menemukan beberapa sumber mengenai tes diagnostik, digunakan four-tier test

untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa.

2. Tahap pembuatan instrumen penelitian

a. Tahap pembuatan soal tingkat pertama (Wawancara)

Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara klinikal atau

wawancara klinis. Wawancara klinis membantu siswa menyadari kesalahannya,

sangat membantu dalam kerangka mengurangi miskonsepsi siswa.2 Wawancara

dilakukan di kelas XII SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan. Hasil wawancara

dianalisis untuk dijadikan pilihan jawaban pada pertanyaan tingkat pertama

berupa pada soal four-tier test. Hasil analisis selanjutnya dipertimbangkan dan

disetujui dosen.

Wawancara dilakukan pada 9 orang siswa. Siswa tersebut dipilih

berdasarkan kemampuan siswa kelompok atas, tengah, dan bawah. Informasi ini

diperoleh dari guru mata pelajaran fisika. Kesembilan siswa ini dipilih dan

dijadikan sampel dalam tahap wawancara mengenai konsep suhu dan kalor.

Wawancara dilakukan di kelas XII IPA 1 di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan.

b. Tahap pembuatan soal tingakat ketiga ( Open-ended question)

Pilihan ganda yang sudah dibuat dan divalidasi dari hasil wawancara,

diujikan pada siswa. Pada soal pilihan ganda ini, siswa diminta memilih jawaban

dan menuliskan alasan (alasan bebas) untuk setiap jawaban mereka.

Tes ini adalah tes pilihan ganda beralasan bebas. Sampel yang digunakan

pada tahap ini adalah kelas XII IPA 1 SMAN 4 Kota Tangerang Selatan, sebanyak

24 siswa. Alasan bebas pada jawaban siswa selanjutnya dianalisa untuk dijadikan

pilihan jawaban pada pertanyaan tingkat ketiga (tier ketiga).

c. Tahap pembuatan soal tingkat kedua dan keempat

Pembuatan tier kedua dan keempat dilakukan dengan memberikan

tingkat keyakinan terhadap soal tingkat pertama dan soal tingkat ketiga. Diberikan

dua tingkat keyakinan yaitu yakin dan tidak yakin pada setiap soal yang telah

dibuat.

2 Paul Suparno, Miskonsepsi Dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika, (Jakarta :

PT Grasindo, 2005) h. 107

Page 23: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

32

3. Tahap pelaksanaan

Setelah four-tier test diujikan di sekolah selanjutnya, di analisa validitas,

reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. Diperoleh 26 soal valid dan

reliable. Identifikasi pada tahap ini diberikan pada 67 siswa di SMAN 6 Kota

Tangerang Selatan yang telah mempelajari konsep suhu dan kalor. Tes ini

dilakukan guna memperoleh data siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan

tidak tahu konsep.

4. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian

Data hasil penelitian diolah dan dianalisis berdasarkan skor yang ditetapkan

pada jurnal Haki Pesman dan Ali Erylmaz. Kriteria penilaian four tier-test

merupakan pengembangan dari three tier-test yang dipadukan dengan confidence

rating pada alasan jawaban, sehingga lebih akurat tingkat keyakinan atas jawaban

dan alasan jawaban. Berdasarkan pengolahan dan analisis data, diambillah suatu

kesimpulan mengenai peneltian yang telah dilakukan.

C. Populasi dan sampel

Populasi target dalam penelitian di SMAN di Tangerang Selatan dengan

populasi terjangkau di kelas XII IPA di SMAN 4 Tangerang Selatan dan kelas XI

IPA di SMAN 6 Tangerang Selatan yang sudah mempelajari konsep suhu dan

kalor. Populasi target adalah populasi yang telah ditentukan sesuai dengan

permasalahan peneliti.3 Populasi terjangkau merupakan populasi yang terliput

dalam penelitian yang dilakukan.4 Siswa kelas XII IPA 1 di SMAN 4 dijadikan

sampel pembuatan dan uji coba soal dan di SMAN 6 dijadikan sampel untuk

identifikasi miskonsepsi.

Pemilihan sekolah yang dijadikan populasi target dipilih secara random

sampling (SMAN di Tangerang Selatan). Teknik ini karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam

populasi.5 Populasi sekolah yang dijadikan populasi terjangkau dipilih dengan

teknik purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan

3 A. Kusdiwelirawan, Statistika Pendidikan, (Jakarta: UHAMKA PRESS, 2014), h. 90

4 Ibid.

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 82

Page 24: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

33

sampel dengan pertimbangan tertentu.6 Sampel adalah bagian dari populasi yang

dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas, dan

lengkap yang dianggap mewakili populasi.7

1. Sampel pembuatan dan uji coba

Sampel uji coba dilakukan dikelas XII IPA SMAN 4 Tangerang Selatan.

Tahap pertama pembuatan soal dengan wawancara dilakukan pada kelas XII IPA

1 sebanyak 9 orang siswa, tahap kedua berupa pertanyaan terbuka dilakukan di

kelas yang sama sebanyak 24 siswa, dan uji kalibrasi instrumen dilakukan pada

kelas XII IPA 1 sebanyak 32 siswa.

2. Sampel pengambilan data

Sampel pengambilan data dilakukan dikelas XI IPA 4 dan XI IPA 5 di

SMAN 6 yang telah mempelari konsep suhu dan kalor. Sampel yang digunakan

dalam identifikasi siswa sebanyak 67 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini melalui

penyelenggaraan tes. Tes yang digunakan dengan instrumen tes diagnostik Four-

Tier Test Digital. Instrumen tes diberikan kepada siswa yang menjadi subjek

penelitian yaitu siswa XI IPA 4 dan XI IPA 5 di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan

yang berjumlah 67 orang.

Tes diagnostik four-tier yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 26

butir soal dan setiap soalnya terdiri dari empat tingkat utama. Tingkat pertama

adalah pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban (a,b,c,d, dan e) mengenai

konsep materi, tingkat kedua adalah yakin atau tidak yakin siswa menjawab soal

tersebut. Tingkat ketiga siswa memilih alasan jawaban terhadap tingkat pertama

dengan lima pilihan (a,b,c,d, dan e) dan tingkat keempat adalah pertanyaan

keyakinan terhadap jawaban alasan pertanyaan, yaitu yakin atau tidak yakin.

6 Ibid., h. 85

7 Fajri Ismail, Statistik untuk Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2018), h.40.

Page 25: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

34

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik four-

tier yang berfungsi untuk mengidentifikasi kemampuan pengetahuan dan

miskonsepsi siswa. Indikator soal yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1

berikut ini:

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal yang digunakan pada four-tier test suhu dan kalor

No.

Indikator Indikator soal

Indikator soal

(Aspek Kognitif)

C1 C2 C3 C4

1. Memahami konsep

suhu, sifat

termometrik zat, dan

alat ukurnya

Mendefinisikan

pengertian suhu

1

Membandingkan suhu

benda tertentu

2

2. Menerapkan

pengukuran suhu

dengan berbagai

macam skala

Menuliskan besar suhu

skala Celcius ke Kelvin

3

3. Menganalisis

perbedaan yang

terjadi pada zat padat,

zat cair, dan gas serta

faktor-faktor yang

mempengaruhinya

Mengidentifikasi

pemuaian zat padat

4

4. Menganalisis konsep

kalor, kalor jenis, dan

kapasitas kalor

Mendefinisikan kalor 5

Menyebutkan ciri proses

perubahan kalor

6

Membandingkan suatu

benda yang menerima

kalor

7

Mengidentifikasi kejadian

akibart pengaruh kalor

8

Mengidentifikasi proses

menyerap kalor

9

Membandingkan kenaikan

suhu sesuai kalor jenis zat

10

5. Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap perubahan

wujud zat serta

penerapannya dalam

Mengidentifikasi

perubahan wujud zat

menguap dan mendidih

11

Menguraikan proses

perubahan wujud zat

12

Page 26: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

35

kehidupan sehari-hari Memberi contoh proses

perubahan wujud yang

melepas kalor

13

Menghitung kalor dari

peristiwa perubahan zat

14

6. Menerapkan

persamaan kalor dan

Asas Black dalam

peristiwa sehari-hari

Menggunakan persamaan

kalor untuk mengetahui

suhu akhir campuran

suatu zat

15

Mengidentifikasi kalor

akibat perubahan suhu

ketika benda bersentuhan

16

7. Menyelidiki

perpindahan kalor

secara konduki,

konveksi, dan radiasi

Menyelidiki perpindahan

kalor secara konduksi

pada kehidupan sehari-

hari

17

Menyelidiki perpindahan

kalor secara konveksi

pada kehidupan sehari-

hari

18

Menyelidiki perpindahan

kalor secara konveksi

alami

19

Menyelidiki perpindahan

kalor secara radiasi

20

Instrumen yang baik, yaitu instrumen yang sudah diuji kelayakannya.

Peneliti melakukan uji validitas, uji reabilitas, uji daya pembeda, dan uji taraf

kesukaran untuk mengetahui kelayakan instrumen dengan bantuan software

anatesV4. Dalam penelitian ini, hanya 26 butir soal yang digunakan sebagai

instrumen hasil belajar berdasarkan hasil uji validitas isi.

a. Uji Validitas Instrumen

Instrumen dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.8 Untuk menguji validitas dari instrumen yang telah

dibuat, tes diuji cobakan kepada siswa yang bukan subjek dalam penelitian. Untuk

8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),

cet.4, h.80.

Page 27: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

36

mengukur validitas dari instrumen ini digunakan rumus koefisien korelasi

biserial.9 Yaitu:

Keterangan:

koefisien korelasi biserial

rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

rerata skor total

standar deviasi dari skor total proporsi

proporsi siswa yang menjawab benar

proporsi siswa yang menjawab salah

Perhitungan validitas dalam penelitian ini dibantu dengan software ANATES.

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui taraf

kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi

jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.10

Uji reliabilitas soal yang

digunakan adalah teknik Kuder-Richardson atau Kr-20, karena cocok untuk tes

yang menggunakan soal dua pilihan dengan salah satu jawaban benar. Sebelum

dilakukan perhitungan nilai reliabilitas instrumen tes four-tier, setiap jawaban

siswa diberi skor terlebih dahulu. Apabila siswa menjawab tier 1 dan 3 benar

maka akan mendapat skor 1, namun apabila salah satu tier atau kedua tier salah,

maka mendapat skor 0. Untuk melihat reliabilitas dari instrumen digunakan

rumus:11

(

) (

)

Keterangan:

9 Ibid., h. 93.

10 Ibid., h.100.

11 Sugiono, op.cit., h. 132

Page 28: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

37

= reliabilitas tes

= proporsi subjek yang menjawab benar

= proporsi subjek yang menjawab salah

= banyaknya soal

= standar deviasi dari tes

Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dibantu dengan software ANATES.

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Reliabilitas12

Koefisien Korelasi Kriteria

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas

Statistik Reabilitas Soal

0,89

Kesimpulan Tinggi

c. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar.13

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut

indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,00.

Perhitungan taraf kesukaraan dalam penelitian ini dibantu dengan software

ANATES.

Kategori indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Kategori Indeks Kesukaran14

Interval P Kategori

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

Hasil uji taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran

12

Arikunto, op. cit., h.89. 13

Ibid., h.222. 14

Arikunto, op.cit., h.225.

Page 29: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

38

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 1 3%

Sedang 22 58%

Sukar 10 26%

Sangat sukar 5 13%

Jumlah 38 100%

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah).15

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya

beda soal adalah sebagai berikut16

Keterangan:

= Daya pembeda

Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Banyaknya peserta kelompok atas

Banyaknya peserta kelompok bawah

Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Perhitungan daya pembeda dalam penelitian ini dibantu dengan software

ANATES.

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda17

Daya Pembeda Kategori

Negatif Drop

0,00-0,20 Buruk

0,21-0,40 Cukup

0,41-0,70 Baik

0,71-1,00 Sangat baik

15

Ibid., h.226. 16

Ibid., h.228. 17

Ibid., h.232.

Page 30: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

39

Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.7 di bawah

ini.

Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Buruk 9 22%

Cukup 16 40%

Baik 11 27%

Sangat Baik 2 5%

Jumlah 38 94 %

F. Teknik Analisis Data

Miskonsepsi pada konsep suhu dan kalor yang terjadi pada siswa kelas XI

IPA di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan dapat diketahui dengan menganalisis

data hasil penelitian secara deskriptif. Menjelaskan suatu gambaran kondisi atau

permasalahan apa adanya ketika penelitian berlangsung dengan tidak menguji

hipotesis ataupun membandingkan data penelitian yang suda ada. Penilaian di

analisis berdasarkan penelitian yang dikembangkan oleh Haki Pesman dan Ali

Eryilmaz dalam Ismiara Indah Ismail berupa tabel kriteria pemahaman siswa.

Kriteria untuk menentukan siswa paham konsep, tidak paham konsep, dan

miskonsepsi dapat dilihat pada Tabel 3.8

Page 31: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

40

Tabel 3.8 Interpretasi Hasil Four Tier Diagnostic Test18

Jawaban

Tingkat

Keyakinan

Jawaban

Alasan

Tingkat

Keyakinan

Alasan

Kriteria

Benar Yakin Benar Yakin Paham

Benar Yakin Benar Tidak

Tidak paham

Benar Yakin Salah Tidak

Benar Tidak Benar Yakin

Benar Tidak Benar Tidak

Benar Tidak Salah Tidak

Salah Yakin Benar Tidak

Salah Yakin Salah Tidak

Salah Tidak Benar Tidak

Salah Tidak Salah Tidak

Benar Yakin Salah Yakin

Miskonsepsi Benar Tidak Salah Yakin

Salah Yakin Salah Yakin

Salah Tidak Salah Yakin

Salah Yakin Benar Yakin Eror

Salah Tidak Benar Yakin

Analisis yang dilakukan sesuai dengan Tabel 3.8 untuk menentukan siswa

yang paham, tidak paham, miskonsepsi dan error menggunakan teknik persentase

berikut:

= persentase jumlah siswa pada paham konsep, tidak paham konsep,

miskonsepsi dan eror

18

Ismiara Indah Ismail, Achmad Samsudin, Endi Suhendi, & Ida Kurniawati,“ Diagnostic

Miskonsepsi Melslui Listrik Dinamis Four Tier Test”, Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan

Pembelaaran Sains 2015 (SNIPS 2015), 2015, h. 382

Page 32: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

41

= banyak siswa pada paham konsep, tidak paham konsep, miskonsepsi

dan Error

= jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 33: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Miskonsepsi tertinggi teridentifikasi pada indikator memahami konsep suhu, sifat

termometrik zat, dan alat ukurnya yaitu sebesar 55,54 %.

2. Miskonsepsi terendah terjadi pada indikator menganalisis perbedaan yang terjadi pada

zat padat, zat cair, dan gas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu sebesar

4,48%.

3. Persentase keseluruhan siswa yang memahami konsep suhu dan kalor sebesar 51,81%,

sementara siswa yang tidak paham konsep 9,74%. Persentase untuk siswa yang

mengalami miskonsepsi sebesar 32,25% dan siswa yang menjawab eror sebesar

6,13%.

B. Saran

1. Bagi guru dapat memperbaiki sistem pengajaran dalam mengidentifikasi miskonsepsi,

sehingga dapat memberikan pembelajaran yang bermakna. Guru harus mampu

menguasai dan memahami konsep pembelajaran dengan benar, sehingga siswa mudah

memahami dan materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

2. Bagi peneliti hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai remediasi dalam

menanggulangi miskonsepsi pada konsep suhu dan kalor.

3. Bagi pembaca instrumen tes diagnostik four-tier digital dapat digunakan sebagai

pertimbangan untuk melakukan penelitian analisis miskonsepsi.

Page 34: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

61

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, M. Luqman Hakim. Pengembangan Instrument Three Tier Diagnostic Test

Miskonsepsi Suhu Dan Kalor. Ed-Humanistics. Vol. 1, 2016.

Abraham, Michel R, Grzybowski, Eileen B., et al. Understanding And Misunderstanding

Of Eight Grades Of Five Chemistry Concept In Text Book. Journal Of Research In

Science Teaching. 29(12), 1992.

Adiansyah, Dimas dan Setyarsih, Woro. Identifikasi Miskonsepsi dan Penyebab

Miskonsepsi Siswa dengan Three-Tier Diagnostic Test pada Materi Dinamika Rotasi.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). Vol. 4, 2015.

Alwan, Almahdi Alwi. Misconception Of Heat And Temperature Among Physics

Students. Procedia Social And Behavioral Sciences, 2011.

Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara , 2006.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta, 2013.

Buzzetto-More, Nicole A. dan Alde, Yodele Julius. Best Practices In E-Assessment.

Journal Of Information Technology Education, Vol. 5, 2006.

Caleon, Imelda S. dan R. Subramaniam, Do Student Know What They Know And What

They Don’t Know? Using Four Tier Diagnostic Test To Assess The Nature Of

Students’ Alternative Conception, Research Science Education, 2010.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011.

Duncan, Tom CAMBRIDGE IGCSE Physics Third Edition. Hodder Education, an

Hachette UK Company, 2014.

Fariyani, Qisti, dkk., Pengembangan Four-Tier Diagnostic Test Untuk Mengungkap

Miskonsepsi Fisika Siswa SMA Kelas X. Journal Of Innovative Science Education,

Vol 4. No. , 2015.

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2001.

Page 35: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

62

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1, terj. Dari irzam hardiansyah, S.T.

Jakarta: Erlangga, 2014.

Google Coorperation, Google Apps For Work, (http:// Apss.Google.Com), 2015.

Guerl, Derya Kaltakci. Development An Application Of A Four-Tier Test To Assess Pre-

Service Physics Teachers’ Misconceptions About Geometrical Optics. A Thesis Of

Middle East Technical University,2017.

Guerl, Eryilmaz, dan McDermott. A Review and Comparison Of Diagnostic Instrumens

To Identify Students’ Misconceptions In Science. Eurasia Journal Of Mathematic,

Science & Technology Education. 11(5), 989-1008, 2015.

Ismail, Fajri . Statistik untuk Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Prenada media

Group, 2018.

Ismail, Ismiara Indah, dkk., Diagnostic Miskonsepsi Melalui Listrik Dinamis Four Tier

Test. Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan Pembelaaran Sains 2015 (SNIPS

2015), 2015.

Keing, Christina, Et Al., Summative Eassessment: Piloting, Acceptability, Practically And

Effectiveness, Proceeding Of The 19 Th Annual World Conference On Educational

Multimedia, Hypermedia & Telecommunications, Canada, 25-29 June 2007.

Kusdiwelirawan, A. Statistika Pendidikan. Jakarta: UHAMKA PRESS, 2014.

Liza, Moni Mutia., dkk., Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Getaran Dan

Gelombang Kelas VIII Di MtsN Rukoh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan

Fisika. Vol 1, 2016.

Pesman, Haki dan Eryilmaz, Ali. Development Of A Three-Tier Test To Asses

Misconception About Simple Electric Circuit. The Journal Of Education Research,

2010.

Raharja, Untung., dkk. Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran

Anggota Pada Website Aptisi.or.id. Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA. Vol. 8, No. 2, 2018.

Rusilowati, Ani. Pengembangan Tes Diagnostic Sebagai Alat Evaluasi Kesulitan Belajar

Fisika. Prosiding Seminar Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Vol. 6

No.1, 2015.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2013.

Page 36: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45433/1/DINI AYU CAHYANI.pdfMenggunakan Tes Diagnostic Four Tier Digital Pada Materi

63

Sahin, Hasan dan Bilal, Developing Three-Tier Misconception Test About Regular

Circular Motion. Journal Of Education, 2011.

Silung, S.N.Wahidah., dkk. Diagnosis Miskonsepsi Siswa SMA Di Kota Malang pada

Konsep Suhu dan Kalor Menggunakan Three Tier Test. Jurnal Pendidikan Fisika Dan

Teknologi (ISSN. 2407-6902). Vol II No 3, 2016.

Subagya, Hari. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pt Bumi Aksara,

2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2011.

Sulistiati, Ainie K.R. Termodinamika. Graha Ilmu: 2010.

Suparno, Paul. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta:

Grasindo, 2013.

Suwarna, Iwan Permana. Mengembangkan Instrument Ujian Komperhensif di Program

Studi Pendidikan Fisika Melalui Computer Based Test(CBT). Jurnal FITK, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tayubi, Yuyu R. Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan

Certainty Of Response Index (CRI). Mimbar Pendidikan UPI, No. 3/XXIVX. 2005.

Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga, terj. Dari Lea Prasetio dan

Rahmad W. Adi. Jakarta: Erlangga, 1998.

Zulfikar, Aldi., dkk. Pengembangan Terbatas Tes Diagnostic Force Concept Inventory

Berformat Four-Tier Test. Jurnal Wahana Pendidikan Fisika. Vol.2 No.1, 2017.

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009.