identifikasi masalah

12
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara dengan dokter dan staf puskesmas, analisis terhadap laporan semester atau lokakarya mini, dan data-data yang ada di setiap bagian jajaran puskesmas. Kegiatan dilakukan mulai tanggal 26 Oktober hingga 14 November 2010. Beberapa potensi masalah yang didapatkan di puskesmas Lubuk Kilangan adalah : 1. Rendahnya kunjungan masyarakat Lubuk Kilangan ke posyandu. Berdasarkan lokakarya mini semester I tahun 2010 (lokmin) dan didukung dengan diskusi bersama pemegang program KIA Puskesmas Lubuk Kilangan, pencapaian D/S di posyandu di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan masih rendah dibandingkan target yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang. Target D/S yang ditetapkan oleh DKK 1

Upload: xue-li-irene

Post on 26-Jun-2015

310 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Masalah

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Masalah

Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan

wawancara dengan dokter dan staf puskesmas, analisis terhadap laporan

semester atau lokakarya mini, dan data-data yang ada di setiap bagian jajaran

puskesmas. Kegiatan dilakukan mulai tanggal 26 Oktober hingga 14 November

2010. Beberapa potensi masalah yang didapatkan di puskesmas Lubuk Kilangan

adalah :

1. Rendahnya kunjungan masyarakat Lubuk Kilangan ke posyandu.

Berdasarkan lokakarya mini semester I tahun 2010 (lokmin) dan

didukung dengan diskusi bersama pemegang program KIA Puskesmas

Lubuk Kilangan, pencapaian D/S di posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Kilangan masih rendah dibandingkan target yang telah ditetapkan

oleh Dinas Kesehatan Kota Padang. Target D/S yang ditetapkan oleh DKK

adalah 61,5%, yaitu 61,5% dari 4410 balita, sedangkan angka pencapaian

D/S Puskesmas lubuk Kilangan berdasarkan lokmin adalah 54,9 %, yaitu

2421 balita (54,9% dari 4410 balita ). Terdapat kesenjangan sebesar -6,6%.

2. Masih rendahnya cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di wilayah

kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

Berdasarkan laporan Lokakarya Mini semester I tahun 2010

Puskesmas Lubuk Kilangan, cakupan pemberian tablet Fe 1 dan Fe 3 pada

1

Page 2: Identifikasi Masalah

ibu hamil masih sangat rendah.

Dalam laporan lokakarya mini semester I 2010, didapatkan pencapaian

cakupan pemberian tablet Fe 1 di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan

hanya 78,5 %. Angka ini jauh di bawah target yang ditetapkan oleh Dinas

Kesehatan Kota Padang yaitu sebesar 90 %. Hal ini menunjukkan terdapat

kesenjangan antara target dan pencapaian pemberian Fe 1 sebesar -11,5 %.

Dalam laporan lokakarya mini semester I 2010, didapatkan

pencapaian cakupan pemberian tablet Fe 3 di wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Kilangan hanya 50.9 %. Angka ini jauh di bawah target yang

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang yaitu sebesar 85 %. Hal ini

menunjukkan terdapat kesenjangan antara target dan pencapaian pemberian

Fe 3 sebesar -34,1 %.

3. Masih rendahnya deteksi dini pada pasien hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Lubuk Kilangan.

Setelah dilakukan observasi dan wawancara dengan petugas

Puskesmas, didapatkan kesan kurangnya pendeteksian dini pada pasien-

pasien dengan hipertensi. Di balai pengobatan, petugas tidak melakukan

pemeriksaan rutin tekanan darah pada semua pasien yang berkunjung.

Pemeriksaan tekanan darah hanya dilakukan pada pasien yang mengeluhkan

gejala-gejala yang mengarah kepada hipertensi seperti sakit kepala, pusing-

pusing, dan lain-lain atau pada pasien yang baru pertama kali berkunjung ke

Puskesmas. Alat-alat yang digunakan pada pemeriksaan tekanan darah

seperti sfigmomanometer digital tidak akurat hasilnya. Mereka juga tidak

menanyakan mengenai faktor-faktor risiko pada pasien hipertensi seperti

2

Page 3: Identifikasi Masalah

gaya hidup, keturunan, pola makan, dan lain-lain. Namun demikian,

hipertensi tetap masuk pada data 10 penyakit terbanyak tahun 2009 dan

2010. Jika deteksi dini lebih ditingkatkan, angka kejadian hipertensi akan

meningkat.

Tabel 4.1 : Data 10 penyakit terbanyak pada tahun 2009 di Puskesmas

Lubuk Kilangan

N

O NAMA PENYAKIT JUMLAH

1 ISPA 2167

2 Peny kulit lainnya 414

3 Diare 308

4 Gastritis 271

5 Rematik 185

6 Kelainan refraksi 140

7 Infeksi bawah kulit 127

8 Hipertensi 81

9 Konjungtivitis 79

10 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 58

3

Page 4: Identifikasi Masalah

Tabel 4.2 : Data 10 penyakit terbanyak semester I tahun 2010 di

Puskesmas Lubuk Kilangan

N

O

NAMA PENYAKIT PERSENTASE

1 ISPA 51%

2 Gastritis 10%

3 Peny. Pulpa dan periapikal 8%

4 Rematik 7%

5 Peny kulit infeksi 5%

6 Peny kulit lainnya 5%

7 Diare 4%

8 Peny rongga mulut kelenjar lidah 4%

9 Skabies 3%

10 Hipertensi 3%

4. Masih kurangnya peran klinik sanitasi dalam penanganan kasus penyakit

berbasis lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka penyakit berbasis

lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan. Penyakit berbasis

lingkungan seperti ISPA sering menduduki peringkat pertama daftar 10

penyakit terbanyak, diikuti penyakit-penyakit lainnya seperti diare, penyakit

kulit infeksi.

Berdasarkan pengamatan selama 3 minggu terakhir hanya 2 angka

kunjungan ke klinik sanitasi. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah kasus

penyakit berbasis lingkungan ditemukan di BP dan KIA. Merujuk laporan

4

Page 5: Identifikasi Masalah

semester 1 tahun 2010 Puskesmas Lubuk Kilangan, kasus penyakit berbasis

lingkungan yang ditangani klinik sanitasi sebanyak 114 penderita. Angka ini

cukup rendah jika dibandingkan dengan jumlah penyakit berbasis

lingkungan yang ditemukan di BP dan KIA bulan Januari hingga Juni 2010

sebanyak 7420 penderita.

5. Masih rendahnya pemberian vitamin A untuk balita pada bulan Februari dan

Agustus tahun 2010 di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan

Distribusi pemberian vitamin A biru Puskesmas lubuk Kilangan di

bulan Februari tahun 2010. Target program 91,2 % dan pencapaian 89,92 %.

Hal ini menunjukkan terdapat kesenjangan antara target dan pencapaian

pemberian vitamin A biru bulan Februari tahun 2010 sebesar -1,28 %.

Distribusi pemberian vitamin A merah Puskesmas Lubuk Kilangan

di bulan Februari tahun 2010. Target program 90 % dan pencapaian 72,38

%. Hal ini menunjukkan terdapat kesenjangan antara target dan pencapaian

pemberian vitamin A merah bulan Agustus tahun 2010 sebesar -17,62 %.

4.2 Penentuan Prioritas Masalah

Setelah dilakukan observasi dan wawancara dengan dokter dan staf

Puskesmas Lubuk Kilangan, analisis terhadap laporan semester atau lokakarya

mini, dan data-data yang ada di setiap bagian jajaran puskesmas, maka

didapatkan beberapa masalah, yaitu:

5

Page 6: Identifikasi Masalah

1. Masih rendahnya kunjungan masyarakat Lubuk Kilangan ke

posyandu.

2. Masih rendahnya cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

3. Masih rendahnya deteksi dini pada pasien hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Lubuk Kilangan.

4. Masih kurangnya peran klinik sanitasi dalam penanganan kasus PBL

di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

5. Rendahnya pemberian vitamin A untuk balita pada bulan Februari dan

Agustus tahun 2010 di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria berikut, yaitu:

1. Urgensi

Merupakan tolak ukur penilaian berdasarkan masalah yang penting untuk

diselesaikan

nilai 1 : tidak penting

nilai 2 : kurang penting

nilai 3 : cukup penting

nilai 4 : penting

nilai 5 : sangat penting

2. Kemungkinan intervensi

Merupakan tolak ukur penilaian masalah berdasarkan tingkat kesulitan yang

akan dihadapi dalam melakukan proses penyelesaian masalah

6

Page 7: Identifikasi Masalah

nilai 1 : tidak mudah

nilai 2 : kurang mudah

nilai 3: cukup mudah

nilai 4 : mudah

nilai 5 : sangat mudah

3. Biaya

Merupakan tolak ukur penilaian masalah berdasarkan biaya yang

dibutuhkan untuk melakukan proses penyelesaian masalah

nilai 1 : sangat mahal

nilai 2 : mahal

nilai 3: cukup mahal

nilai 4 : murah

nilai 5 : sangat murah

4. Kemungkinan meningkatkan mutu

Merupakan tolak ukur penilaian masalah berdasarkan kemungkinan

peningkatan mutu puskesmas setelah dilaksanakannya upaya penyelesaian

masalah

nilai 1 : sangat rendah

nilai 2 : rendah

nilai 3 : sedang

nilai 4 : tinggi

nilai 5 : sangat tinggi

7

Page 8: Identifikasi Masalah

Tabel 4.3 Penilaian Prioritas Masalah di Puskesmas Lubuk Kilangan

KRITERIA UrgensiInter-

vensiBiaya Mutu Total Rank

Masih rendahnya

kunjungan masyarakat ke

posyandu.

3 2 2 5 12 V

Masih rendahnya

cakupan pemberian tablet

Fe pada ibu hamil.

4 5 5 4 18 II

Masih rendahnya deteksi

dini pada pasien

hipertensi.

4 5 5 3 17 III

Masih kurangnya peran

klinik sanitasi dalam

penanganan kasus

penyakit berbasis

lingkungan.

5 5 5 4 19 I

Masih rendahnya

pemberian vitamin A

untuk balita pada bulan

Februari tahun 2010

4 5 4 3 16 IV

8