identifikasi logam berat pada air sungai kaligarang … · 2017. 10. 12. · i . identifikasi....

62
i IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DENGAN PENAMBAHAN HNO 3 SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika oleh Winda Kusuma Dewi 4211412048 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

i

IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI

KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DENGAN

PENAMBAHAN HNO3

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Fisika

oleh

Winda Kusuma Dewi

4211412048

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

ii

Page 3: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

iii

Page 4: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

iv

Page 5: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Habis gelap terbitlah terang (R.A. Kartini)

PERSEMBAHAN

Untuk Bapak, Ibu, Kakak dan Adikku

Page 6: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

vi

PRAKATA

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat melengkapi kurikulum dan

menyelesaikan pendidikan Strata Satu Program Studi Fisika di Jurusan Fisika,

Universitas Negeri Semarang. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT

yang senantiasi melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi berjudul

“Identifikasi Logam Berat pada Air Sungai Kaligarang Menggunakan

Metode Analisis Aktivasi Neutron dengan Penambahan HNO3” dapat

diselesaikan dengan lancar.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan moral

maupun fisik dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt., dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Suharto Linuwih, M.Si., ketua Jurusan Fisika yang telah memberikan

dukungan dan bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Agus Yulianto, M.Si., dosen wali yang senantiasa membimbing dan

memberikan motivasi serta saran dalam perkuliahan.

5. Dra. Dwi Yulianti, M.Si., dosen pembimbing I yang telah membimbing

dengan penuh kesabaran serta meluangkan waktu untuk selalu memberikan

masukan, saran dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

Page 7: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

vii

6. Dr. Ian Yulianti, S.Si., M.Eng., dosen pembimbing II yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran serta meluangkan waktu untuk selalu

memberikan masukan, saran dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

7. Dr. Susilo Widodo, kepala Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan

Tenaga Nuklir Nasional (PSTA-BATAN) Yogyakarta yang berkenan

memberikan ijin penelitian untuk skripsi ini.

8. Ir. Puradwi Ismu Wahyono, DEA., kepala Bidang Fisika Partikel PSTA-

BATAN Yogyakarta yang telah memberi ijin penelitian, masukan, serta

arahan selama penelitian.

9. Taxwim, S.T., kepala Bidang Reaktor PSTA-BATAN Yogyakarta yang telah

memberikan ijin untuk menggunakan Reaktor Kartini.

10. Drs. Widarto, pembimbing di PSTA-BATAN yang telah membimbing serta

meluangkan waktu untuk selalu memberikan masukan, saran dan motivasi

selama penyusunan skripsi ini.

11. Tim Bidang Reaktor PSTA BATAN Yogyakarta, Bapak Aris Basuki,

Subchan, Wantono, dan semua yang telah berperan. Terimakasih telah

membantu dalam proses penelitian dan memberikan pengetahuan dalam

skripsi ini.

12. Petugas Proteksi Radiasi PSTA BATAN Yogyakarta, Ibu Jasmi Budi Utami,

Siswanti, Bapak Fajar Panuntun, Rizka Indra Prasetya serta pihak-pihak yang

telah membantu dan memberikan pengetahuan selama penelitian.

13. Bapak dan Ibu tercinta atas segala doa yang selalu dipanjatkan kepada-Nya,

semangat yang mengalir tiada henti, kesabaran yang selalu tercurah dan

Page 8: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

viii

dukungan moril maupun materil yang tak henti – hentinya diberikan,

kalianlah motivasi dan semangat terbesarku.

14. Teman pejuang skripsi, Suparminingsih. Terimakasih atas bantuan, dukungan

yang luar biasa dan pengetahuan dalam penelitian ini.

15. Temanku, Anggit Pranatya Wardana, yang berkenan membantu dalam proses

pengambilan sampel.

16. Teman – teman Fisika 2012, terimakasih atas kerjasama dan kebersamaannya

selama 4 tahun ini, semoga kekeluargaan ini tetap terjaga selamanya.

17. Rahmat Nur Setiyanto, terimakasih atas doa dan dukungan yang diberikan.

Saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri

maupun bagi pembaca. Saran dan kritik sangat diharapkan untuk kesempurnaan

penulisan selanjutnya. Semoga penelitian yang telah dilakukan dapat menjadikan

sumbangsih bagi kemajuan dunia riset Indonesia. Amiin.

Semarang, Agustus 2016

Penulis

Page 9: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

ix

ABSTRAK

Dewi, W. K. 2016. Identifikasi Logam Berat pada Air Sungai Kaligarang

Menggunakan Metode Analisis Aktivasi Neutron dengan Penambahan HNO3.

Jurusan Fisika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Dwi Yulianti, M.Si., Pembimbing II: Dr.

Ian Yulianti, S.Si., M.Eng.

Kata kunci : AAN, Kaligarang, Air

Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi kandungan logam berat

pada cuplikan air Sungai Kaligarang dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron

(AAN) dengan penambahan HNO3. Cuplikan diambil di 7 lokasi pada setiap

segmen Sungai Kaligarang dari Bergas sampai Semarang Utara. Untuk

menentukan konsentrasi optimum HNO3, masing-masing cuplikan 500 ml

ditambah HNO3 sebanyak 1,5 ml dengan variasi 20%, 30%, dan 40%, selanjutnya

dipanaskan sampai volumenya 25 ml. Cuplikan diambil sebanyak 1 ml dan

ditempatkan pada wadah/ampul lalu diaktivasi menggunakan fasilitas iradiasi

Reaktor Kartini selama 5 jam dan 5 menit. Setelah itu, dilakukan pencacahan

dengan spektrometer gamma. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi

optimum HNO3 sebesar 30% karena menghasilkan kadar tertinggi. Selanjutnya

analisis dilakukan dengan menggunakan cuplikan air yang telah ditambah HNO3

sebesar 30%. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa cuplikan air

terindentifikasi unsur 81

Br, 41

K, 23

Na, 27

Al, 55

Mn, dan 26

Mg, sedangkan hasil

analisis kuantitatif menunjukkan kadar unsur yang ditemukan dalam cuplikan air

Sungai Kaligarang mulai dari 81

Br: 1,05-118,44 mg/l , 41

K: 74,14-7744,60 mg/l, 23

Na: 428,03-4882,86 mg/l, 27

Al: 16,44-245,80 mg/l, 55

Mn: 0,45-64,24 mg/l, dan 26

Mg 72,78-201,09 mg/l. Dari unsur-unsur yang telah teridentifikasi, hanya Mn

yang merupakan logam berat. Unsur yang terkandung dalam cuplikan air Sungai

Kaligarang telah melebihi baku mutu air minum yang ditetapkan pemerintah.

Hampir seluruh unsur terdistribusi merata di setiap lokasi pengambilan kecuali 27

Al. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dilakukan penambahan jumlah

lokasi pengambilan sampel untuk mengetahui dampak pencemaran logam berat

pada berbagai aspek kehidupan serta dilakukan pada musim penghujan dan

kemarau sehingga dapat diketahui peningkatan atau penurunan kandungan logam

berat.

Page 10: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 4

1.4 Tujuan ...................................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 5

Page 11: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

xi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

2.1 Pencemaran Air ....................................................................................... 7

2.2 Sungai Kaligarang ................................................................................. 10

2.3 Radioaktivitas dan Reaksi Inti ................................................................. 13

2.4 Metode Analisis Aktivasi Neutron Cepat ................................................ 16

BAB 3 METODE PENELITIAN...................................................................... 43

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 43

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 43

3.3 Desain Penelitian ..................................................................................... 45

3.4 Prosedur Penelitian .................................................................................. 46

3.5 Metode Analisis Data .............................................................................. 51

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 54

4.1 Kalibrasi Spektrometer 𝛾 ......................................................................... 54

4.2 Penentuan Konsentrasi Optimum HNO3 (Asam Nitrat) .......................... 57

4.3 Analisis Kualitatif .................................................................................... 58

4.4 Analisis Kuantitatif .................................................................................. 60

BAB 5 PENUTUP ............................................................................................ 70

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 70

5.1 Saran ........................................................................................................ 71

Page 12: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

xii

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72

LAMPIRAN ...................................................................................................... 75

Page 13: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daur Pencemaran ............................................................................ 8

Gambar 2.2 Peta Segmen Sungai Kaligarang ................................................... 13

Gambar 2.3 Prinsip Dasar AAN ........................................................................ 22

Gambar 2.4 Diagram Waktu Analisis Aktivasi Neutron .................................. 25

Gambar 2.5 Konfigurasi Bahan Bakar Teras Reaktor Kartini .......................... 30

Gambar 2.6 Skema Reaktor Kartini Arah Vertikal ........................................... 32

Gambar 2.7 Skema Melintang Reaktor Kartini ................................................. 34

Gambar 2.8 Perbandingan Spektrum Gamma yang Dihasilkan Detektor ......... 38

Gambar 2.9 Perangkat Spektrometri Sinar 𝛾 .................................................... 41

Gambar 3.1 Alur Penelitian ............................................................................... 45

Gambar 3.2 Lokasi Pengambilan Cuplikan di Sepanjang Sungai Kaligarang ... 46

Gambar 4.1 Grafik Kalibrasi Energi ................................................................. 55

Gambar 4.2 Grafik Kalibrasi Efisiensi .............................................................. 56

Gambar 4.3 Distribusi Unsur dengan 𝑡𝑎 = 5 jam ............................................. 64

Gambar 4.4 Distribusi Unsur dengan 𝑡𝑎 = 5 menit .......................................... 65

Page 14: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perbandingan Kadar Unsur dengan Penambahan HNO3 ................. 57

Tabel 4.2 Data Analisis Kualitatif Cuplikan Air .............................................. 59

Tabel 4.3 Data Analisis Kuantitatif Cuplikan Air ............................................ 60

Tabel 4.4 Perbandingan dengan Hasil Penelitian Yulianti (2010) ................... 68

Page 15: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Aktivitas 152

Eu .......................................................... 75

Lampiran 2. Perhitungan Efisiensi Detektor ..................................................... 75

Lampiran 3. Perhitungan Kadar dan Ralat ........................................................ 76

Lampiran 4. Standar Baku Mutu Air Minum .................................................... 89

Lampiran 5. Contoh Spektrum 𝛾 ....................................................................... 92

Lampiran 6. Dokumentasi Lokasi Pengambilan Sampel .................................. 93

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 96

Lampiran 8. SK Pembimbing ............................................................................ 99

Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 100

Lampiran 10. Surat Tugas Panitia Ujian Skripsi .............................................. 101

Page 16: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai Kaligarang merupakan salah satu sungai besar yang melintasi dan

memiliki peran penting bagi kota Semarang. Sungai Kaligarang berhulu di bagian

selatan gunung Ungaran, alur sungainya memanjang ke arah Utara hingga

mencapai Tugu Soeharto, bertemu dengan aliran Sungai Kreo dan Sungai Kripik

yang selanjutnya mengalir menuju Laut Jawa (Peraturan Gubernur No. 156 Tahun

2010). Air Sungai Kaligarang digunakan sebagai sumber air baku bagi salah satu

PDAM di Kota Semarang. Berbagai kegiatan yang terdapat di sepanjang aliran

Sungai Kaligarang seperti perkampungan, industri, rumah makan, apotek,

pertanian, dan perikanan berpotensi menghasilkan limbah atau polutan yang

terbawa arus ke dalam aliran Sungai Kaligarang.

Beberapa zat yang terdapat dalam limbah bersifat racun terhadap tubuh

manusia, termasuk logam berat. Limbah yang mengandung logam berat bersifat

toksik dan karsinogenik. Selain itu, logam berat dapat larut dalam air serta

meresap ke dalam tanah sehingga mencemari sumur warga di sekitar Sungai

Kaligarang.

Analisis kandungan logam berat pada air Sungai Kaligarang perlu dilakukan

secara berkala. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pencemaran logam berat sehingga dapat dilakukan tindakan untuk mengurangi

Page 17: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

2

dan mengendalikan pencemaran. Apabila kandungan logam berat yang mencemari

sungai tersebut melebihi ambang batas, akan berbahaya, mengingat Kaligarang

sebagai pemasok air terbesar bagi salah satu PDAM di Kota Semarang.

Penelitian terdahulu mengenai kondisi Sungai Kaligarang telah dilakukan

oleh (Yulianti & Sunardi, 2010) dengan menggunakan metode Analis Aktivasi

Neutron Cepat (AANC) menunjukkan bahwa air Sungai Kaligarang telah

terkontaminasi logam 24

Mg (2,31 mg/l), 27

Al (1,28 mg/l), 28

Si (4,75 mg/l), 31

P

(4,98 mg/l), 41

K (13,41 mg/l), 55

Mn (7,34 mg/l), 56

Fe (9,42 mg/l), 63

Cu (0,48

mg/l), dan 65

Zn (2,63 mg/l) yang tersebar di 10 lokasi pengambilan cuplikan,

namun kandungan logam berat tersebut belum melebihi ambang batas. Sampai

saat ini penelitian mengenai kandungan logam berat di Sungai Kaligarang belum

dilakukan lagi.

Identifikasi logam berat dalam air dapat dilakukan dengan beberapa metode,

misalnya dengan menggunakan sensor, spektrografi, Atomic Absorption

Spectrophotometry (AAS), serta Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Metode AAN

memiliki kelebihan, diantaranya preparasi sampel yang cepat dan mudah,

sensitivitasnya lebih tinggi dibandingkan metode lain karena dapat mendeteksi

kadar sampai orde nanogram (10-12

gram), mampu mendeteksi beberapa sampel

secara bersamaan, tidak merusak cuplikan, dapat membedakan masing-masing

isotop dari sampel yang sama, serta dapat digunakan untuk mengetahui

kandungan unsur dalam zat cair, padat, dan gas (Mulyaningsih et al., 2010).

Metode AAN didasarkan pada reaksi inti antara neutron dengan inti yang

terkandung dalam sampel. Hasil interaksi antara neutron dengan inti yang akan

Page 18: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

3

diuji, menghasilkan inti radioaktif dalam keadaan tidak stabil. Untuk mencapai ke

keadaan stabil, inti tersebut memancarkan radiasi gamma. Sinar gamma yang

diemisikan bersifat khas untuk setiap radionuklida dan akan membentuk suatu

spektrum yang disebut spektrum gamma. Pada detektor HPGe, spektrum gamma

yang terbentuk dapat dipilah dan radionuklida yang terkandung dalam materi

dapat dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui kandungan unsur yang

terkandung di dalamnya maupun secara kuantitatif untuk mengetahui kadar

unsurnya (Supriyanto et al., 2015).

Metode AAN banyak digunakan untuk mengidentifikasi kandungan logam

berat pada air dengan cara pemekatan cuplikan menggunakan teknik pemanasan

(Purwandhani, 2007), (Mohamed et al., 2009), (Yulianti & Sunardi, 2010),

(Sasongko & Tresna, 2010). Di dalam air, logam berat berikatan dengan senyawa

organik. Untuk merusak ikatan senyawa organik yang mengikat logam dan

melarutkan logam tersebut, perlu dilakukan penambahan asam nitrat (HNO3) pada

cuplikan air supaya logam berat yang terdeteksi semakin besar jumlahnya

(Sasongko & Tresna, 2010).

Berdasarkan uraian di atas, penelitian “Identifikasi Logam Berat pada Air

Sungai Kaligarang Menggunakan Metode Analisis Aktivasi Neutron dengan

Penambahan HNO3” perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut :

Page 19: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

4

1. Berapa konsentrasi optimum HNO3 untuk menghasilkan sensitivitas dan kadar

logam berat yang tinggi ?

2. Apa saja logam berat yang terakumulasi pada air Sungai Kaligarang ?

3. Berapa kadar logam berat yang terakumulasi pada air Sungai Kaligarang ?

4. Bagaimana distribusi pencemaran logam berat pada Sungai Kaligarang ?

1.3 Batasan Masalah

1. Masalah yang diuraikan dalam penelitian ini dibatasi pada kadar logam berat

dalam cuplikan air serta pendistribusian logam berat yang teridentifikasi di

Sungai Kaligarang.

2. Pengambilan cuplikan dilakukan dari Bergas sampai Semarang Utara dimulai

dari Bergas, Sukun, Tugu Soeharto, dekat TPA Jatibarang, sekitar Jalan Dewi

Sartika Barat, daerah Simongan (sekitar industri Semarang Makmur), dan Jalan

Grand Marina yang diambil pada bulan Februari 2016, bertepatan dengan

musim penghujan.

3. Konsentrasi HNO3 yang digunakan divariasikan pada konsentrasi sebesar 20%,

30%, dan 40%.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menentukan konsentrasi optimum HNO3 untuk menghasilkan sensitivitas dan

kadar logam berat yang tinggi.

Page 20: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

5

2. Mengetahui jenis kandungan logam berat yang terakumulasi pada air Sungai

Kaligarang dengan menggunakan metode AAN.

3. Menentukan besarnya kadar kandungan logam berat yang terakumulasi pada

air Sungai Kaligarang dengan menggunakan metode AAN, apakah telah

melebihi ambang batas atau tidak.

4. Mengetahui distribusi pencemaran logam berat di Sungai Kaligarang.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang meliputi :

1. Memberikan informasi bagi penduduk di sekitar Kaligarang dan PDAM Kota

Semarang mengenai pencemaran logam berat di Sungai Kaligarang

sehubungan dengan pemanfaatan serta kegiatan penduduk di sekitar sungai.

2. Meningkatkan perhatian Pemda Kota Semarang serta perusahaan/industri yang

berada di sepanjang aliran Sungai Kaligarang terkait penanganan dan

pengolahan limbah industri.

3. Menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya di bidang industri, bioteknologi

dan lingkungan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian

pokok, dan bagian akhir skripsi.

Page 21: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

6

1. Bagian awal skripsi

Bagian ini terdiri dari halaman cover, pernyataan, pengesahan, motto dan

persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan

daftar lampiran.

2. Bagian pokok skripsi

Bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi :

a. Bab 1 Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

skripsi.

b. Bab 2 Tinjauan Pustaka, berisi kajian mengenai landasan teori yang

mendasari penelitian.

c. Bab 3 Metode Penelitian, berisi uraian metode yang digunakan dalam

penyusunan skripsi. Metode penelitian meliputi tempat dan waktu

penelitian, alat dan bahan penelitian, desain penelitian, prosedur

penelitian, serta metode analisis data.

d. Bab 4 Hasil dan Pembahasan berisi hasil-hasil dan pembahasan dari

penelitian yang telah dilakukan.

e. Bab 5 Penutup yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang telah

dilakukan serta saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.

3. Bagian akhir skripsi

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan

dalam penulisan karya tulis dan lampiran-lampiran.

Page 22: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Air

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki peran penting

bagi kehidupan manusia serta merupakan modal dasar dan faktor utama

pembangunan. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Salah satu

sumber air yang rawan terhadap pencemaran adalah sungai.

Sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi

penting bagi kehidupan manusia termasuk untuk menunjang pembangunan

perekonomian. Akan tetapi, pesatnya pembangunan di berbagai bidang secara

langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap kerusakan lingkungan,

termasuk pencemaran sungai oleh limbah industri maupun limbah rumah tangga.

Pencemaran air sungai terjadi apabila terdapat bahan yang menyebabkan

timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, seperti mempunyai sifat fisis,

kimiawi, maupun biologis. Akibatnya, kualitas dan nilai guna air sungai menurun

selanjutnya dapat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Pada

akhirnya, manusia akan ikut merasakan dampak pencemaran tersebut. Hal ini

ditunjukkan oleh daur pencemaran pada Gambar 2.1.

Page 23: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

8

Gambar 2.1. Daur Pencemaran

Beberapa zat yang terdapat dalam limbah bersifat racun terhadap tubuh

manusia. Limbah-limbah yang sangat beracun pada umumnya merupakan limbah

kimia, berupa senyawa kimia atau hanya dalam bentuk unsur atau ion. Biasanya

senyawa kimia yang sangat beracun bagi organisme hidup dan manusia adalah

senyawa kimia yang mempunyai bahan aktif logam berat.

Logam berat merupakan kelompok unsur logam yang memiliki massa

jenis lebih besar dari 4 g/cm3. Beberapa logam berat bersifat toksik meskipun

dalam konsentrasi yang rendah (Duruibe et al., 2007). Efek toksik yang

disebabkan oleh logam berat terjadi karena logam tersebut akan berikatan dengan

senyawa organik, seperti enzim dan protein. Logam berat akan bekerja sebagai

penghalang kerja enzim dalam proses metabolisme tubuh, sehingga proses

metabolisme terputus. Di samping itu, logam berat bersifat tidak dapat dirombak

Salah satunya

Air Sungai

Udara Air Daratan

Tanaman Tanaman

Hewan Hewan

MANUSIA

Sumber Pencemaran

Page 24: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

9

atau dihancurkan oleh organisme hidup serta dapat terakumulasi dalam tubuh,

akibatnya timbul permasalahan keracunan kronis (Akbulut, 2010).

Menurut Faisal & Nuraini (2010) ada beberapa tingkatan logam berat, yaitu :

sangat beracun, dapat menyebabkan kematian atau gangguan kesehatan yang

tidak pulih dalam waktu singkat. Adapun logam yang termasuk dalam

kategori ini adalah Pb, Hg, Cd, Cr, As, Sb, Ti, dan U.

moderat, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang dapat pulih

maupun yang tidak dapat pulih dalam jangka waktu relatif lama. Adapun

logam yang termasuk dalam kategori ini adalah Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se,

Te, Va, Co, dan Rb.

kurang beracun, logam ini dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan

gangguan kesehatan. Logam-logam yang termasuk dalam kategori ini adalah

Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K, Ag, Ti, Zn.

tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan, misalnya Na,

Al, Sr dan Ca.

Logam berat termasuk kontaminan lingkungan yang stabil dan selalu ada

di lingkungan perairan karena merupakan komponen alami dari tanah. Akan

tetapi, peningkatan kadar logam berat terjadi karena banyaknya logam berat yang

dilepas ke lingkungan perairan akibat kegiatan industri. Melalui sungai, logam

berat diangkut sebagai zat terlarut dalam air kemudian akan mengendap bersama

sedimen di sungai atau meresap ke dalam tanah sehingga akan mencemari air

bawah tanah, terutama air sumur. Makhluk hidup yang habitatnya berada di

sepanjang aliran sungai memiliki potensi yang lebih besar terkontaminasi logam

Page 25: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

10

berat. Manusia akhirnya juga akan terkontaminasi logam berat melalui siklus

rantai makanan (Duruibe et al., 2007).

2.2 Sungai Kaligarang

Sungai Kaligarang merupakan sungai terbesar di kota Semarang dan

masuk dalam kategori kelas 1 yang dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum.

Sungai ini merupakan bagian dari tiga sungai utama di Daerah Aliran Sungai

(DAS) Kaligarang yang terdiri dari Sungai Kaligarang, Sungai Kripik dan Sungai

Kreo. Aliran anak – anak Sungai Kaligarang masih mendapatkan beban

pencemaran yang terus berlanjut dari aktivitas domestik, industri maupun

pertanian. Seluruh beban pencemaran ini pada akhirnya terakumulasi di sungai

utama, yakni Sungai Kaligarang.

Dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 156 tahun 2010, Sungai

Kaligarang dibagi dalam 7 segmen yang terdiri dari :

Segmen I

Sungai Kaligarang yang dimulai dari daerah hulu di Desa Gebugan Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang sampai dengan Kelurahan Pudak Payung Kecamatan

Banyumanik Kota Semarang. Panjang sungai pada segmen I sekitar 12,2 km. Di

segmen ini terdapat kegiatan pertanian dan perkebunan, industri, peternakan, serta

pemukiman yang berpotensi mencemari Sungai Kaligarang. Kegiatan industri

yang berada di segmen ini diantaranya adalah PT. Batamtex, PT. Nissin Biscuits

dan PT. Pepsi Cola.

Page 26: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

11

Segmen II

Sungai Kaligarang yang dimulai dari Kelurahan Pudak Payung Kecamatan

Banyumanik Kota Semarang sampai dengan Kelurahan Bendan Duwur

Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang. Segmen II sebagian besar

wilayahnya berada di Kecamatan Banyumanik yang berada di Kota Semarang.

Panjang sungai pada segmen ini sekitar 11,5 km. Kegiatan yang berpotensi

meningkatkan beban pencemaran di sepanjang segmen ini diantaranya adalah

industri (PT. Raja Besi, PT Jamu dan Farmasi Cap Jago, dan PT. Kubota

Indonesia) serta kegiatan pemukiman.

Segmen III

Sungai Kaligarang yang dimulai dari Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan Gajah

Mungkur Kota Semarang sampai dengan Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan

Gajah Mungkur Kota Semarang. Segmen III meliputi wilayah Kecamatan

Banyumanik, Gajah Mungkur dan Ngaliyan. Pada segmen ini panjang sungai

hanya 2,4 km saja. Di segmen ini sebagian besar lahan merupakan pemukiman

dan lahan pertanian.

Segmen IV

Sungai Kreo yang dimulai dari Kelurahan Polaman Kecamatan Mijen Kota

Semarang sampai dengan Kelurahan Sadeng Kecamatan Gunung Pati Kota

Semarang. Segmen IV merupakan sub DAS Kreo yang meliputi wilayah

Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Semarang. Di segmen ini

terdapat kegiatan pertanian dan perkebunan, industri, TPA sampah, serta

Page 27: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

12

pemukiman yang berpotensi mencemari sungai. Panjang sungai pada segmen ini

sekitar 15,5 km.

Segmen V

Sungai Kreo yang dimulai dari Kelurahan Sadeng Kecamatan Gunung Pati Kota

Semarang sampai dengan Kelurahan Bendan Dhuwur Kecamatan Gajah Mungkur

Kota Semarang. Segmen V merupakan sub DAS Kripik yang terdiri dari

Kecamatan Ungaran Barat, Ngaliyan, dan Gunungpati dengan panjang sungai

sekitar 2,6 km.

Segmen VI

Sungai Kaligarang yang dimulai dari Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan Gajah

Mungkur Kota Semarang sampai dengan Kelurahan Barusari Kecamatan

Semarang Selatan Kota Semarang. Segmen VI meliputi wilayah Kecamatan

Banyumanik, Semarang Selatan, Semarang Barat, Gajah Mungkur dan Candisari.

Di segmen ini terdapat pengambilan air baku PDAM Kota Semarang. Di samping

itu, terdapat pula kegiatan industri PT. Alam Daya Sakti, PT. Kimia Farma, PT.

Semarang Makmur, PT. Damaitex, PT. Sinar Pantja Djaya, PT. Phapros, kegiatan

pemukiman serta terdapat RS. Karyadi.

Segmen VII

Sungai Banjir Kanal Barat yang dimulai dari Kelurahan Barusari Kecamatan

Semarang Selatan Kota Semarang sampai dengan Kelurahan Tanah Mas

Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Segmen VII meliputi wilayah

Kecamatan Banyumanik, Semarang Selatan, Semarang Utara, Semarang Tengah

dan Semarang Barat. Pada segmen ini terdapat kegiatan pemukiman, industri kecil

Page 28: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

13

seperti tahu dan tempe serta pengolahan ikan (Marlena, 2012). Peta pembagian

segmen Sungai Kaligarang disajikan pada Gambar 2.2.

Sumber : Peraturan Gubernur No. 156 Tahun 2010

Gambar 2.2. Peta Segmen Sungai Kaligarang

2.3 Radioaktivitas dan Reaksi Inti

Radioaktivitas adalah gejala perubahan keadaan inti atom secara spontan

yang disertai radiasi berupa zarah atau gelombang elektromagnetik. Fenomena

radioaktivitas disebabkan oleh disintegrasi spontan inti. Secara eksperimen

peluruhan radioaktivitas memenuhi hukum eksponensial, hal tersebut dapat

dijelaskan apabila dianggap bahwa peluruhan merupakan peristiwa statistik.

Setiap inti dalam sampel bahan radoaktif memiliki peluang tertentu untuk meluruh

Page 29: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

14

tetapi tidak mungkin dapat diketahui secara pasti inti mana yang akan meluruh

pada detik berikutnya.

Suatu unsur dikatakan radioisotop atau isotop radioaktif apabila isotop

tersebut dapat memancarkan radiasi (mempunyai aktivitas). Dalam selang waktu

dt, kebolehjadian inti untuk meluruh adalah 𝜆 𝑑𝑡, dengan 𝜆 merupakan suatu

konstanta disintegrasi yang memiliki harga berbeda untuk setiap radioisotop.

Apabila N menyatakan banyaknya inti yang tidak meluruh dalam waktu dt, 𝑁0

merupakan inti mula-mula, dan dN menyatakan jumlah inti yang meluruh, maka

dapat dituliskan :

𝑑𝑁 = − 𝜆 𝑑𝑡 𝑁 (2.1)

𝑑𝑁

𝑁= −𝜆 𝑑𝑡 (2.2)

Dengan mengintegrasikan Persamaan (2.2) akan didapatkan :

𝑁 = 𝑁0𝑒−λ t (2.3)

Ada beberapa besaran radioaktivitas, diantaranya adalah aktivitas dan

waktu paruh, secara matematis aktivitas (𝑅) adalah :

𝑅 = −𝑑𝑁

𝑑𝑡= 𝜆 𝑁 (2.4)

Dengan mengalikan kedua ruas pada Persamaan (2.3) dengan 𝜆, maka akan

didapatkan :

𝑅 = 𝑅0𝑒−λ t (2.5)

Dengan 𝑅0 menyatakan aktivitas inti mula-mula. Tanda minus digunakan supaya

𝑅 berharga positif karena 𝑑𝑁

𝑑𝑡 secara intrinsik berharga negatif. Satuan SI dari

aktivitas adalah Becquerel (1 Bq = 1 peluruhan/s). Aktivitas yang didapatkan

Page 30: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

15

dalam praktik biasanya sangat besar, sehingga sering digunakan satuan Curie (1

Ci = 3,70 x 1010

peluruhan/s = 37 GBq).

Waktu paruh (𝑡1/2) adalah interval waktu ketika aktivitas radioaktif

berkurang hingga separuhnya (dalam sekon). Besarnya waktu paruh dapat

dituliskan :

𝑡1/2 =𝑙𝑛 2

𝜆 (2.6)

Reaksi inti adalah proses yang terjadi apabila partikel-partikel nuklir

(nukleon atau inti atom) saling mengadakan kontak (Dwijananti, 2012). Secara

umum reaksi inti ditulis sebagai berikut :

𝑎 + 𝑋 → 𝑌 + 𝑏 atau 𝑋(𝑎, 𝑏)𝑌 (2.7)

dengan 𝑋 adalah inti awal, 𝑎 merupakan partikel datang (penembak), 𝑏

merupakan partikel yang dipancarkan dan 𝑌 adalah inti baru yang terbentuk. Gaya

yang bekerja dalam reaksi inti adalah gaya inti, selain itu terdapat pula gaya

Coulomb.

Beberapa proses pada reaksi inti terjadi dengan dua langkah. Ketika

partikel datang menumbuk inti target, keduanya bergabung dan membentuk inti

baru yang disebut inti majemuk. Inti majemuk merupakan inti yang nomor atom

dan nomor massanya merupakan penjumlahan dari nomor atom dan nomor massa

partikel datang dan inti target. Inti majemuk biasanya berada dalam keadaan

tereksitasi sehingga dapat meluruh melalui satu atau lebih peluruhan, bergantung

pada energi eksitasinya.

Page 31: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

16

2.4 Metode Analisis Aktivasi Neutron

2.4.1 Neutron

Neutron merupakan partikel penyusun inti atom yang tidak bermuatan.

Sifat kenetralan listrik yang dimiliki neutron memberikan kemampuan untuk

menembus bahan-bahan dengan mudah. Neutron memiliki massa sebesar

1,0086654 u = 1,6748 x 10-27

kg. Neutron bukan partikel yang mantap di luar inti,

artinya neutron berada dalam keadaan tidak stabil sehingga bebas meluruh secara

radioaktif menjadi sebuah proton, sebuah elektron, dan sebuah antineutrino

dengan umur rata-rata sekitar 15,5 menit sesuai dengan reaksi :

𝑛 → 𝑝11 + 𝑒−1

0 + �̅�01 (2.8)

Berdasarkan rentang energinya, neutron dikategorikan menjadi empat jenis yaitu

(Dwijananti, 2012) :

neutron termal, energinya ~0,025 eV dan mempunyai tampang lintang (cross

section) paling besar artinya kemungkinan untuk berinteraksi dengan materi

lain sangat besar.

neutron epitermal, energinya~1 eV

neutron lambat, energinya ~1 keV

neutron cepat, energinya antara 0,1-10 MeV dan memiliki tampang lintang

yang paling kecil, artinya kecil kemungkinan untuk berinteraksi dengan

materi.

Page 32: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

17

Neutron dapat diperoleh dari beberapa cara yaitu (Hamidatou et al., 2013):

1. Sumber neutron dari reaktor dengan memanfaatkan reaksi fisi

Reaksi fisi merupakan reaksi yang terjadi antara satu buah neutron termal

dengan satu inti berat dengan menghasilkan dua buah inti baru dengan massa

yang hampir sama serta menghasilkan 2 atau 3 buah neutron cepat. Neutron

yang dihasilkan pada reaksi fisi memiliki energi yang cukup besar, rata-rata 2

MeV. Neutron cepat tidak dapat dipakai dengan efektif untuk membelah

Uranium, oleh sebab itu dalam reaktor-reaktor jenis tertentu dilakukan

penurunan energi neutron dengan cara memperlambat gerakan neutron.

Biasanya bahan pelambat gerakan neutron adalah bahan-bahan dengan berat

atom ringan seperti air dan grafit. Setelah mengalami perlambatan, energi

neutron akan mengalami penurunan sehingga dapat menyebabkan reaksi fisi

yang lainnya dan melepas neutron lagi. Reaksi itu disebut reaksi berantai, yang

dapat menghasikan 2,4,8,16 atau 32 kali reaksi fisi. Contoh reaksi fisi U-235

ditunjukkan oleh Persamaan (2.9) dan (2.10).

𝑈 + 𝑛01 → 𝐵𝑎56

14192

235 + 𝐾𝑟3692 + 3 𝑛0

1 + ∆𝐸 (2.9)

𝑈 + 𝑛01 → 𝐶𝑠55

13892

235 + 𝑅𝑏3796 + 2 𝑛0

1 + ∆𝐸 (2.10)

Distribusi dan fluks neutron yang dihasilkan dari reaktor nuklir bergantung

pada desain, fasilitas iradiasi serta daya yang digunakan. Reaktor nuklir rata-

rata menghasilkan fluks antara 1015

- 1018

m-2

s-1

(Greenberg et al., 2011).

2. Generator neutron dengan reaksi fusi D-D/D-T

Generator neutron merupakan jenis dari akselerator yang memproduksi

neutron cepat dengan didasarkan pada percepatan ion deuterium dalam suatu

Page 33: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

18

lintasan tertentu lalu bertumbukan dengan material target yang mengandung

deuterium atau tritium. Dalam tumbukan tersebut terjadi reaksi inti, selanjutnya

dihasilkan inti baru dan sebuah neutron. Reaksi inti yang terjadi dalam

generator memanfaatkan reaksi fusi (D-D) yaitu 2H(

2H,n)

3He atau reaksi (D-T)

yaitu 3H(

2H,n)

4He

2H +

2H

3He +

1n + 2,5 MeV (D-D)

2H +

3H

4He +

1n + 14,7 MeV (D-T)

Neutron yang dihasilkan oleh generator merupakan neutron monoenergi. Pada

reaksi (D,D) dihasilkan neutron berenergi sebesar 2,5 MeV dengan paparan 108

– 1010

s-1

. Untuk reaksi (D-T) dihasilkan neutron berenergi sebesar 14,7 MeV

dengan paparan 109

– 1011

s-1

(Greenberg et al., 2011).

3. Sumber neutron isotropik

Sumber neutron isotropik adalah sumber neutron yang berisi isotop

radioaktif dan bahan sasaran. Inti atom yang tidak stabil cenderung akan

menuju ke keadaan stabil. Untuk menjadi stabil maka radioisotop tersebut

mengalami disintegrasi disertai pemancaran energi dalam bentuk foton-γ

dengan energi tertentu. Radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop tersebut

berinteraksi dengan bahan sasaran dan menghasilkan neutron.

Ada beberapa sumber neutron isotropik yang telah digunakan, contohnya

𝑅𝑎226 (𝐵𝑒), 𝑆𝑏124 (𝐵𝑒), 𝐴𝑚241 (𝐵𝑒), 𝑃𝑢(𝐵𝑒)239 , dan 𝐶𝑓252 . Neutron yang

dihasilkan memiliki distribusi energi yang berbeda, maksimal berada dalam

rentang 3-4 MeV dengan paparan 105-10

7 n/s. Untuk 𝐶𝑓252 menghasilkan

neutron sebesar 2,2 x 1012

s-1

g-1

. Sumber neutron radioisotop lebih murah dan

Page 34: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

19

lebih kecil daripada sumber neutron yang lain, akan tetapi intensitas neutron

yang dihasilkan juga kecil, hanya terbatas pada orde 107 n/s. (Shulyakova et

al., 2015).

2.4.2. Interaksi Neutron dengan Materi

Neutron merupakan partikel yang tidak bermuatan, sehingga interaksi

dengan materi sangat berbeda dengan interaksi partikel bermuatan. Neutron bebas

dari pengaruh medan listrik Coulomb, akibatnya neutron bebas mendekati bahkan

masuk ke inti atom dan menembusnya. Interaksi yang terjadi antara neutron

dengan bahan dipengaruhi oleh energi neutron yang datang dan jenis bahan.

Ada beberapa kemungkinan yang terjadi ketika sebuah netron mendekati inti.

Kemungkinan pertama, neutron akan menumbuk inti dan sesudah tumbukan

neutron dibelokkan arahnya dari arah semula dengan membentuk sudut θ dan inti

atom akan terpental, peristiwa seperti ini disebut reaksi hamburan (scattering).

Kemungkinan kedua, radiasi neutron juga mempunyai potensi melakukan reaksi

inti.

Hamburan elastis

Neutron mendekati inti diam, kemudian segera dibelokkan arah geraknya

oleh medan inti sehingga neutron keluar dari inti dan meninggalkan inti

dalam keadaan seperti semula (tidak mengalami eksitasi). Hamburan

dikatakan elastis, jika keadaan sistem tetap seperti semula.

Hamburan tidak elastis

Pada reaksi ini neutron menyerahkan sebagian tenaga kinetiknya kepada inti

atom materi, sehingga inti atom menjadi tereksitasi. Inti atom yang tereksitasi

Page 35: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

20

menjadi tidak stabil dan akan kembali menjadi stabil dengan memancarkan

radiasi gamma. Jumlah momentum linear dan jumlah energi neutron datang

serta inti target sebelum atau setelah terjadi tumbukan tidak sama.

Tangkapan neutron

Apabila neutron dengan energi tertentu mengadakan kontak secara langsung

dengan inti sasaran maka energi yang dimiliki akan terdistribusi ke seluruh

permukaan nukleon sehingga akan terbentuk inti majemuk yang tereksitasi.

Inti yang terbentuk harus melepaskan kelebihan energi tersebut dengan

memancarkan sinar 𝛾. Selain itu ada beberapa reaksi yang mungkin terjadi

yaitu reaksi (𝑛, 𝛾), reaksi (𝑛, 𝑝), reaksi (𝑛, 𝛼), reaksi (𝑛, 𝑛), dan reaksi fisi.

2.4.3 Prinsip Dasar Analisis Aktivasi Neutron

Interaksi neutron dengan materi dapat membentuk isotop yang bersifat

radioaktif (radioisotop). Radioisotop dapat terjadi secara alamiah maupun sengaja

dibuat manusia, salah satunya dengan teknik aktivasi neutron. Proses pembuatan

radioisotop dengan teknik aktivasi neutron dilakukan dengan cara menembaki

isotop stabil dengan neutron termal di dalam teras reaktor. Proses penembakan

dengan radiasi neutron disebut iradiasi neutron. Dalam teknik aktivasi neutron,

reaksi inti terjadi ketika neutron ditembakkan ke isotop yang akan dianalisis.

Neutron tersebut masuk ke dalam inti dan ditangkap oleh inti atom, sehingga

menyebabkan jumlah neutron dalam inti atom akan bertambah dan terjadi

peningkatan nomor massa inti atom. Perubahan jumlah neutron dalam inti atom

dapat mengakibatkan ketidakstabilan dan kelebihan energi, sehingga inti atom

Page 36: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

21

berubah sifat menjadi radioaktif yang mampu memancarkan energi dalam bentuk

partikel mapun foton (Greenberg et al., 2011).

Aktivitas perubahan jumlah neutron dalam inti atom tersebut tidak

berlangsung terus menerus tetapi pada suatu saat akan terjadi aktivitas jenuh. Pada

kondisi ini tidak akan terjadi peningkatan nomor massa inti unsur sampel

meskipun penembakan terus berlangsung. Lamanya waktu jenuh biasanya sebesar

5 kali waktu paruh. Setelah paparan radiasi dianggap cukup, sampel dikeluarkan

dari sumber neutron untuk dicacah.

Hasil interaksi antara neutron dengan cuplikan menghasilkan unsur

radioaktif dan dalam keadaan tidak stabil. Untuk mencapai ke keadaan stabil,

unsur tersebut melepaskan partikel alfa dan beta yang umumnya diikuti oleh emisi

sinar gamma ataupun sinar gamma secara langsung. Sinar gamma yang

diemisikan adalah bersifat khas untuk setiap radionuklida dan umumnya akan

membentuk suatu spektrum yang disebut sebagai spektrum gamma. Dengan

menggunakan detektor HPGe resolusi tinggi, spektrum yang terbentuk dapat

dipilah dan radionuklida yang terkandung dalam materi dapat diidentifikasi dan

selanjutnya dikuantifikasi (Supriyanto et al., 2015). Gambar 2.3 menunjukkan

skema prinsip dasar analisis aktivasi neutron yang meliputi aktivasi sampel

melalui iradiasi di dalam reaktor nuklir, pengukuran radiasi gamma, dan analisis

spektrum gamma yang dihasilkan untuk mengetahui jenis dan kadar unsur yang

terkandung (Greenberg et al., 2011).

Page 37: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

22

Gambar 2.3. Prinsip Dasar AAN (Purwandhani, 2007)

Bila suatu unsur atau elemen diiradiasi pada sebuah aliran neutron maka

kecepatan terjadinya unsur radioaktif dirumuskan :

𝑑𝑁(𝑡)

𝑑𝑡= 𝜙𝜎𝑁𝑇 (2.11)

Dengan 𝑑𝑁 (𝑡)

𝑑𝑡 merupakan kecepatan pembentukan radioaktif suatu elemen dan

dinyatakan dalam nukleus/s, 𝑁𝑇 merupakan jumlah nuklida sasaran, 𝜙 merupakan

fluks neutron (neutron cm-2

s-1

, dan 𝜎 merupakan tampang lintang aktivasi (cm2).

Setiap materi memiliki tampang lintang yang berbeda, sehingga paparan zarah

yang ditimbulkan dari masing-masing inti yang bereaksi dengan neutron menjadi

berbeda-beda. Oleh karena itu hasil paparan zarah radioaktif yang dipancarkan

akan sebanding dengan kerapatan fluks neutron dan tampang lintang dari masing-

masing materi.

Akibat iradiasi neutron pada cuplikan, sebagian unsur dalam cuplikan akan

menjadi radioaktif, tetapi pada saat yang sama unsur radioaktif yang terbentuk

juga meluruh sebesar 𝜆𝑁 sehingga laju bersih pembentukan radionuklida

merupakan selisih antara laju cacah produksi total dengan laju peluruhannya.

Page 38: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

23

Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut (Jakhar et al., 2008) :

𝑑𝑁

𝑑𝑡= ||

𝑑𝑁

𝑑𝑡|

𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖− |

𝑑𝑁

𝑑𝑡|

𝑝𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛| = 𝜙𝜎𝑁𝑇 − 𝜆𝑁 (2.12)

Apabila diumpamakan,

|𝑑𝑁

𝑑𝑡|

𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖= 𝜙𝜎𝑁𝑇 = 𝑅𝑝 (2.13)

maka Persamaan (2.12) menjadi,

𝑑𝑁

𝑑𝑡= 𝑅𝑝 − 𝜆𝑁 (2.14)

𝑑𝑁 = (𝑅𝑝 − 𝜆𝑁)𝑑𝑡 (2.15)

∫𝑑𝑁

𝑅𝑝− 𝜆𝑁= ∫ 𝑑𝑡 (2.16)

misal,

𝑈 = 𝑅𝑝 − 𝜆𝑁 (2.17)

𝑑𝑈 = − 𝜆 𝑑𝑁 (2.18)

𝑑𝑁 = −𝑑𝑈

𝜆 (2.19)

maka Persamaan (2.16) menjadi,

∫𝑑𝑈

− 𝜆𝑈= ∫ 𝑑𝑡 (2.20)

∫𝑑𝑈

𝑈= − 𝜆 ∫ 𝑑𝑡 (2.21)

ln 𝑈 = − 𝜆𝑡 + 𝐴 (2.22)

𝑈 = 𝐴 𝑒− 𝜆𝑡 (2.23)

Substitusi Persamaan (2.17) ke Persamaan (2.23), akan didapatkan :

𝑅𝑝 − 𝜆𝑁 = 𝐴 𝑒− 𝜆𝑡 (2.24)

𝑁 =1

𝜆(𝑅𝑝 − 𝐴 𝑒− 𝜆𝑡) (2.25)

Page 39: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

24

Dengan A merupakan suatu konstanta. Apabila pada saat mula-mula nilai

𝑡 = 𝑡0 = 0, 𝑁 = 0 maka nilai 𝑅𝑝 = 𝐴. Kemudian ketika dilakukan proses iradiasi

selama selang waktu 𝑡0 sampai 𝑡𝑎 maka nilai 𝑁𝑎 adalah

𝑁𝑎 = 𝑅𝑝

𝜆(1 − 𝑒− 𝜆𝑡𝑎) (2.26)

𝜆𝑁𝑎 = 𝑅𝑝 (1 − 𝑒− 𝜆𝑡𝑎) (2.27)

Dengan mensubstitusikan Persamaan (2.13) ke dalam Persamaan (2.27) akan

didapatkan,

𝜆𝑁𝑎 = 𝜙𝜎𝑁𝑇 (1 − 𝑒− 𝜆𝑡𝑎) (2.28)

𝑅𝑎 = 𝜙𝜎𝑁𝑇 (1 − 𝑒− 𝜆𝑡𝑎) (2.29)

Persamaan (2.29) merupakan harga aktivitas sampel untuk selang waktu sebelum

iradiasi ketika cuplikan masih stabil hingga berakhirnya proses iradiasi.

Harga aktivitas 𝑅𝑎 pada Persamaan (2.29) merupakan aktivitas pada saat

berakhirnya proses iradiasi. Akan tetapi sangat tidak mungkin untuk melakukan

pencacahan tepat pada saat berakhirnya iradiasi. Untuk melakukan pencacahan,

cuplikan harus dipindahkan dari ruang iradiasi ke ruang pencacahan. Proses

pemindahan tersebut membutuhkan waktu. Waktu pemindahan cuplikan dikenal

dengan waktu transit dan harus diketahui secara cermat, apalagi jika digunakan

untuk menganalisis unsur dengan waktu paruh yang pendek. Untuk unsur dengan

waktu paruh panjang, kadang diberi waktu tunda pencacahan yang biasa disebut

waktu pendinginan (cooling time). Gambar 2.4 merupakan diagram waktu proses

analisis aktivasi neutron.

Page 40: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

25

Gambar 2.4. Diagram waktu dalam analisis aktivasi neutron

Setelah proses aktivasi selesai, maka hanya terjadi peluruhan inti

radioaktif saja. Selama belum dilakukan pencacahan, jumlah inti radioaktif

tersebut sesuai dengan fungsi waktu peluruhan 𝑡𝑑. Dengan demikian aktivitas

radionuklida pada saat berakhirnya proses iradiasi selama selang waktu 𝑡𝑑 dapat

dinyatakan dalam :

𝑅𝑑 = 𝑅𝑎 𝑒−𝜆𝑡𝑑 = 𝑁𝑇𝜙𝜎 (1 − 𝑒−𝜆𝑡𝑎) 𝑒−𝜆𝑡𝑑 (2.30)

Hasil aktivasi yang terukur adalah selama waktu pencacahan. Apabila

pencacahan dilakukan setelah waktu tunda (𝑡𝑑) sampai akhir waktu pencacahan

(𝑡𝑐) dengan efisiensi detektor sebesar 𝜀 dan aktivitas akhir 𝑅𝑑, maka laju cacah

peluruhan sampai berakhirnya waktu pencacahan dapat dinyatakan sebagai :

𝐶 = ∫ 𝑅𝑑𝑡𝑐

𝑡=0𝑒−𝜆 𝑡 𝜀 𝑑𝑡 (2.31)

Yang memiliki hasil integral :

𝐶 =𝑅𝑑 𝜀

𝜆(1 − 𝑒−𝜆𝑡𝑐) (2.32)

Pada saat meluruh, inti radioaktif mengalami beberapa bentuk peluruhan

dengan prosentase sendiri. Untuk peluruhan gamma, terdapat faktor koreksi yang

Waktu transit Waktu pendinginan

Waktu iradiasi (𝑡𝑎)

Waktu tunda (𝑡𝑑)

Waktu pencacahan (𝑡𝑐)

Page 41: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

26

disebut sebagai gamma yield (𝑌). Sebagai sebuah faktor koreksi, maka gamma

yield dimasukkan pada Persamaan (2.32) sehingga didapatkan :

𝐶 =𝑌 𝑅𝑑 𝜀

𝜆(1 − 𝑒−𝜆𝑡𝑐) (2.33)

Dengan substitusi Persamaan (2.30) ke dalam Persamaan (2.33), maka akan

didapatkan :

𝐶 =𝑌𝑁𝑇𝜙𝜎 𝜀

𝜆(1 − 𝑒−𝜆𝑡𝑎) 𝑒−𝜆𝑡𝑑(1 − 𝑒−𝜆𝑡𝑐) (2.34)

Menurut Purwandhani (2007), jumlah nuklida sasaran (𝑁𝑇) dapat dihitung dengan

kesetaraan nol :

𝑁𝑇 =𝑚𝑁𝐴

𝐵𝐴𝑎 (2.35)

Dengan m = massa isotop unsur (gram), 𝑁𝐴= bilangan Avogadro (6,02 x 1023

atom/mol), 𝐵𝐴= berat atom unsur cuplikan (sma) dan 𝑎 = kelimpahan relatif

radionuklida cuplikan.

Dengan demikian Persamaan (2.34) menjadi :

𝐶 =𝑚𝑁𝐴𝑎𝜙𝜎𝜀𝑌

𝜆𝐵𝐴(1 − 𝑒−𝜆 𝑡𝑎)𝑒−𝜆 𝑡𝑑(1 − 𝑒−𝜆 𝑡𝑐) (2.36)

Persamaan (2.36) dapat dipandang sebagai dasar dan persamaan akhir analisis

aktivasi neutron (AAN).

2.4.4 Analisis Kualitatif

Analisis secara kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur yang terdapat

dalam cuplikan dengan menentukan tenaga dari tiap-tiap puncak spektrum 𝛾 yang

ditampilkan pada layar, kemudian dicocokkan dengan tabel isotop. Hal ini

dilakukan karena setiap isotop hasil reaksi inti akan memancarkan radiasi gamma

dengan karakteristik khas yang berbeda-beda (Supriyanto et al., 2015).

Page 42: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

27

2.4.5 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar unsur dalam cuplikan

berdasarkan penentuan intensitas sinar gamma. Ada dua metode yang dapat

digunakan untuk analisis kuantitatif yaitu metode absolut atau metode relatif.

a. Metode Relatif

Analisis dengan metode relatif menggunakan cuplikan standar yang mengandung

unsur yang akan dianalisis yang jumlahnya telah diketahui dengan pasti. Cuplikan

standar dan cuplikan yang akan dianalisis diiradiasi bersama-sama sehingga

mengalami paparan radiasi neutron yang sama besarnya. Dengan membandingkan

laju cacah cuplikan dengan cacah standar maka kadar unsur yang ada dalam

cuplikan dapat diketahui. Persamaan yang digunakan adalah :

𝐾𝑐 =(𝐶𝑝𝑠0)𝑐𝑢𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛

(𝐶𝑝𝑠0)𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 𝐾𝑠 (2.17)

Dengan :

𝐶𝑝𝑠0 = 𝐶𝑝𝑠𝑡 𝑒0,693 𝑥

𝑡𝑑𝑡1/2

𝐶𝑝𝑠𝑡 =𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜

𝑡𝑐

Keterangan : 𝐾𝑐 = kadar unsur dalam cuplikan (𝜇𝑔/𝑚𝑙)

𝐾𝑠 = kadar unsur dalam standar (𝜇𝑔/𝑚𝑙)

𝐶𝑝𝑠0 = laju cacah pada saat proses iradiasi dihentikan (cps)

𝐶𝑝𝑠𝑡 = laju cacah pada saat t detik (cps)

𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 = hasil pencacahan selama waktu pencacahan

Page 43: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

28

b. Metode Absolut

Penentuan massa unsur secara absolut dilakukan jika dalam cuplikan tidak

menggunakan standar. Persamaan yang digunakan adalah :

𝑚 =𝐶𝐵𝐴𝜆

𝑁𝐴𝑎𝜙𝜎𝜀𝑌𝑥

1

(1−𝑒−𝜆 𝑡𝑎)𝑒−𝜆 𝑡𝑑(1−𝑒−𝜆 𝑡𝑐) (2.18)

2.4.6 Reaktor Kartini

Reaktor Kartini merupakan reaktor nuklir dengan kapasitas 250 kW,

namun hanya digunakan pada daya maksimum 100 kW. Reaktor ini merupakan

jenis reaktor TRIGA Mark II (Training, Research and Isotop Production by

General Atomic) yang digunakan untuk keperluan irradiasi, eksperimen dan

latihan personil. Reaktor Kartini terdiri dari beberapa komponen, fungsi dari

masing-masing komponen tersebut adalah :

1. Bahan Pendingin

Bahan pendingin digunakan untuk mengalirkan panas hasil reaksi fisi dari

dalam menuju keluar teras reaktor dan juga untuk mendinginkan komponen-

komponen reaktor lainnya, sehingga reaktor tetap dapat beroperasi dengan

aman. Bahan pendingin yang dipakai adalah air ringan (𝐻2𝑂).

2. Bahan Moderator

Moderator digunakan untuk memperlambat gerakan neutron cepat agar

menjadi neutron lambat, sehingga dapat dipakai untuk melangsungkan reaksi

fisi berikutnya. Moderator yang digunakan adalah air ringan.

3. Reflektor Grafit

Reflektor berupa ring silinder dipasang menyelubungi teras reaktor yang

berfungsi untuk mengurangi jumlah neutron fisi yang keluar ke arah radial

Page 44: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

29

dari bagian teras, sehingga dapat meningkatkan ekonomis neutron, yang

berarti dapat memperkecil massa kritis (massa minimum U-235 untuk

melaksanakan reaksi berantai) atau penghematan bahan bakar.

4. Kelongsong Bahan Bakar

Fungsi utama kelongsong adalah untuk mengungkung unsur-unsur hasil

reaksi fisi sehingga unsur-unsur tersebut tidak akan terlarut dalam air

pendingin dan keluar dari teras. Unsur hasil reaksi fisi bersifat radioaktif,

sehingga mampu memancarkan radiasi yang berbahaya bagi manusia dan

lingkungan. Dengan memasukkan bahan bakar ke dalam kelongsong yang

kuat maka keluarnya unsur-unsur radioaktif tersebut dapat dihindari sehingga

aman bagi kehidupan manusia.

5. Sistem Bahan Bakar

Reaktor Kartini menggunakan bahan bakar U-ZrH (uranium zirkonium

hidrida) yang mempunyai kandungan uranium 8,5%. Uranium tersebut telah

diperkaya isotop 𝑈235 sebesar 20%. Di dalam bahan bakar normal terkandung

36-39 gram 𝑈92235 , dengan berat total 3 kg setiap elemen. Jumlah bahan bakar

di dalam teras pada saat daya 100 kW adalah 69 buah. Reaktor Kartini

mempunyai elemen bahan bakar tiruan (dummy). Bentuk dan ukurannya sama

dengan elemen bahan dan tersusun dari grafit. Elemen dummy berfungsi

sebagai reflektor untuk menaikkan efisiensi neutron dalam teras. Konfigurasi

bahan bakar teras Reaktor Kartini disajikan pada Gambar 2.5.

Page 45: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

30

Gambar 2.5. Konfigurasi Bahan Bakar Teras Reaktor Kartini (Sutondo et al., 2011)

Sumber neutron yang digunakan untuk start-up Reaktor Kartini adalah

Americium-24 Berilium (Am-Be) yang mempunyai spesifikasi :

bentuk fisik : kapsul

tipe : X.4

kode kapsul : AMN. 23

aktivitas : 3 Ci (pada 24 April 1981)

pancaran : 6,6 x 106 neutron/s

diameter kapsul : 22,4 mm

tinggi kapsul : 48,5 mm

Keterangan :

Page 46: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

31

Sumber neutron tersebut diletakkan dalam suatu tempat berbentuk silinder

dari aluminium (neutron source holder) berdiameter 3,7 cm dan tinggi 72,0

cm. Sumber neutron Am Be dimasukkan dalam teras reaktor pada salah satu

lubang teras. Sumber tersebut bisa tetap berada di dalam teras setelah reaktor

mencapai kritis ( PSTA BATAN, 2012).

6. Batang Kendali

Batang kendali berfungsi untuk menyerap sebagian neutron apabila terjadi

produksi neutron yang berlebihan, tujuannya agar reaksi nuklir yang terjadi

dalam teras tetap terkendali. Dengan melakukan penyerapan kelebihan

neutron dalam teras reaktor, jumlah bahan bakar yang melakukan reaksi fisi

dapat diatur sehingga tidak dilepaskan panas yang berlebihan. Batang kendali

berjumlah tiga buah dan terbuat dari Boron Karbida (B4C).

7. Teras Reaktor

Teras merupakan tempat berlangsungnya reaksi pembelahan bahan bakar

nuklir. Teras diletakkan di dalam sumur reaktor yang terbuat dari beton

sebagai perisai radiasi. Teras dikelilingi oleh grafit yang berfungsi

memantulkan neutron (reflektor). Susunan teras berdiameter 1,07 m dan

tinggi 0,66 m.

8. Tangki Reaktor

Tangki reaktor merupakan tempat dari semua komponen-komponen reaktor.

Tangki tersebut berbentuk silinder dan terbuat dari baja. Tangki reaktor

disangga oleh beton dengan ketebalan 1-2 meter.

Page 47: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

32

Berikut disajikan gambar Reaktor Kartini arah vertikal dan horizontal pada

Gambar 2.6 dan 2.7.

Gambar 2.6. Skema Reaktor Kartini Arah Vertikal

9. Penahan Radiasi

Bahan penahan radiasi berfungsi untuk menahan radiasi yang dihasilkan oleh

reaktor. Dinding penyangga reaktor yang terbuat dari beton, berperan sebagai

penahan radiasi radiasi gamma dan neutron, maupun penahan panas dari

dalam teras reaktor. Di samping itu, beton juga digunakan sebagai penahan

gempa

Reaktor Kartini dilengkapi dengan beberapa fasilitas iradiasi dan eksperimen,

antara lain (Kuncoro, 2013):

1. Pneumatic Transfer System

Perangkat ini digunakan untuk eksperimen irradiasi sampel yang

Page 48: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

33

menghasilkan radionuklida berumur pendek. Sampel yang akan diiradiasi

dapat dimasukkan maupun dikeluarkan dari teras reaktor secara otomatis

dalam waktu yang sangat singkat. Sampel dimasukkan dalam suatu tabung

kontainer berdiameter 2,0 cm dan panjang 4,5 cm.

2. Rotary Specimen Rack (Lazy Susan/LS)

Lazy Susan merupakan sebuah fasilitas irradiasi yang mengelilingi teras

reaktor terletak di bagian atas perangkat reflektor. Fasilitas ini disebut rak

putar (rotary specimen rack). Rak putar ini terdiri dari 40 lubang tempat

irradiasi, dapat digunakan secara bersama-sama dan dapat diputar. Masing-

masing lubang memiliki ukuran diameter 31,75 mm dan kedalaman 27,4 cm.

Pemasukan dan pengeluaran sampel dilakukan melalui sebuah tabung

pengarah (specimen removal tube) yang dapat diatur dari atas reaktor. Sampel

yang akan diiradiasi dimasukkan dalam suatu container berukuran panjang

13,6 cm dan diameter luar 2,84 cm. Masing-masing lubang di dalam rak putar

dapat diisi 2 tabung kontainer.

3. Saluran Tengah (Central Thimble/CT)

Saluran tengah di desain untuk keperluan eksperimen irradiasi di daerah yang

mempunyai fluks maksimum. Saluran tengah ini berupa tabung yang

berdiameter 24 mm dan panjang 6 m. Tabung ini terletak di tengah-tengah

tangki reaktor dan memanjang dari atas sampai ke penyangga teras.

4. Tabung Berkas Neutron (Beam Port)

Terdapat 4 buah tabung berkas neutron dengan diameter dalam 19,5 cm yang

berfungsi untuk :

Page 49: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

34

Menyediakan berkas neutron dan gamma untuk keperluan eksperimen

Untuk fasilitas iradiasi bahan-bahan yang berukuran besar (berdiameter

15,2 cm)

5. Thermal Column

Fungsi dari kolom termal adalah untuk eksperimen irradiasi dari sampel yang

khusus memerlukan radiasi neutron termal.

6. Thermalizing Column

Kolom termalisasi merupakan fasilitas eksperimen seperti kolom termal,

tetapi dimensinya lebih kecil. Kolom termalisasi mempunyai lebar 61 cm dan

tingginya 132 cm yang terbuat dari alumunium dengan ketebalan 12,7 mm.

Gambar 2.7. Skema Melintang Reaktor Kartini

Page 50: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

35

2.4.7 Interaksi Sinar 𝜸 dengan Materi

Radiasi γ memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada sinar 𝛼

dan sinar 𝛽. Radiasi tersebut berupa gelombang elektromagnetik dengan panjang

gelombang 0,005 – 0,5 Å serta tidak bermuatan sehingga tidak dipengaruhi oleh

medan listrik maupun medan magnet. Hampir semua sumber radioaktif yang

memancarkan sinar 𝛼 dan sinar 𝛽 selalu disertai pemancaran sinar γ.

Sinar γ yang dihasilkan dari reaksi inti antara neutron dengan cuplikan

akan dianalisis melalui pencacahan dan akan berinteraksi dengan detektor dalam

suatu sistem alat pencacah. Interaksi sinar 𝛾 dengan materi dapat terjadi melalui

bermacam-macam proses seperti efek fotolistrik, efek compton, produksi

pasangan, hamburan Rayleigh, hamburan Thomson, resonansi inti dan foto

disintegrasi. Dari berbagai proses tersebut hanya ada 3 proses penting untuk

diperhatikan dalam spektrometri gamma yaitu efek fotolistrik, efek compton, dan

produksi pasangan. Ketiga proses tersebut menghasilkan pembebasan elektron

dari atom-atom detektor yang berinteraksi dengan sinar gamma lalu dihasilkan

spektrum 𝛾 yang bersifat unik karena masing-masing inti memiliki energi gamma

yang berbeda sehingga spektrum 𝛾 dari cuplikan dapat digunakan untuk analisis

kualitatif maupun kuantitatif (Niati, 2006).

a. Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik merupakan interaksi antara sinar γ dengan elektron yang terikat

kuat dalam atom, yaitu elektron yang dekat dengan inti atom atau elektron pada

sub kulit K atau L. Ketika bertumbukan dengan elektron terikat sinar γ akan

memberikan semua energinya pada elektron tersebut. Akibatnya sinar gamma

Page 51: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

36

akan lenyap dan elektron akan dipancarkan keluar dari atom dengan energi

gerak sebesar selisih energi sinar γ dengan tenaga ikat elektron.

𝐸𝑒 = 𝐸𝛾 − 𝐸𝑖𝑘𝑎𝑡

Atom yang kehilangan salah satu elektronnya akan tereksitasi. Sub kulit yang

kosong karena telah ditinggalkan fotoelektron akan diisi oleh elektron pada

kulit berikutnya. Efek fotolistrik biasanya terjadi pada sinar γ dengan energi

kurang dari 250 keV.

b. Efek Compton

Efek Compton merupakan interaksi yang terjadi antara sinar γ dengan elektron

bebas. Pada peristiwa ini hanya sebagian energi sinar γ yang serap elektron.

Sinar γ dengan energi yang lebih rendah akan dihamburkan dengan sudut yang

sama dengan elektron yang ditumbuk. Elektron yang ditumbuk menyebabkan

terjadinya ionisasi atom dalam bahan. Efek Compton biasanya terjadi pada

sinar γ dengan energi antara 200 keV – 5 MeV.

c. Produksi Pasangan

Interaksi ini terjadi apabila sinar γ berada dalam medan inti yang kuat. Sinar γ

akan menyerahkan semua energi yang dimilikinya dan dalam waktu singkat

sinar gamma akan lenyap sebagai gantinya terbentuk pasangan elektron dan

positron. Syarat terjadinya proses produksi pasangan yaitu apabila sinar γ

memiliki energi lebih besar dari 1,02 MeV.

2.4.8 Spektrometri Gamma

Spektrometri gamma merupakan suatu cara pengukuran dan identifikasi

zat-zat radioaktif dengan mengamati spektrum karakteristik yang ditimbulkan

Page 52: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

37

oleh interaksi foton 𝛾 yang dipancarkan zat-zat radioaktif tersebut dengan

detektor. Untuk melakukan pencacahan diperlukan seperangkat peralatan deteksi

dan spektrometer radiasi yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah

detektor yang digunakan sebagai pelacak pancaran radiasi, yang akan

menghasilkan besaran yang lebih mudah diukur dan dilihat. Bagian kedua adalah

seperangkat alat elektronik pembantu yang berguna untuk memperkuat dan

memproses sinyal untuk pengukuran.

Perangkat spektrometer gamma harus dikalibrasi dengan sumber standar

sebelum digunakan untuk pengukuran. Spektrometer gamma dilengkapi dengan

suatu perangkat lunak untuk kalibrasi dan mencocokkan puncak-puncak energi

foton dengan suatu pustaka data nuklir agar dapat mengidentifikasi isotop

radioaktif. Perangkat spektrometri gamma terdiri dari bagian-bagian sebagai

berikut (Luhur et al., 2013) :

1. High Voltage Power Supply (HVPS)

High Voltage Power Supply merupakan rangkaian elektronik yang

menghasilkan tegangan tinggi searah (Dirrect Current/DC) untuk

memberikan tegangan tinggi pada detektor agar terjadi medan listrik sehingga

terbentuk daerah intrinsik pada detektor. Pada prinsipnya perangkat HVPS

terdiri dari bagian osilator, driver, trafo tegangan tinggi, tegangan

regulasi/tegangan referensi, penyearah, pengganda tegangan, dan penguat

arus untuk indikator penunjuk.

Page 53: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

38

2. Detektor High-Purity Germanium (HPGe)

Detektor radiasi merupakan media pengubah radiasi menjadi pulsa listrik agar

dapat diamati oleh panca indera manusia. Untuk menganalisis spektrum

gamma yang dihasilkan oleh cuplikan radioaktif, diperlukan detektor yang

memiliki resolusi tinggi. Detektor yang banyak digunakan dalam

spektrometri gamma adalah detektor HPGe, karena mempunyai resolusi

paling baik untuk periode saat ini. Resolusi detektor adalah kemampuan

detektor untuk memisahkan dua puncak tenaga sinar-γ yang berdekatan.

Resolusi detektor HPGe berkisar antara 1,8 keV sampai dengan 2,2 keV.

Perbandingan spektrum gamma yang dihasilkan oleh detektor NaI(Tl), LaBr3,

dan HPGe ditunjukkan pada Gambar 2.8. Tampak bahwa detektor HPGe

memiliki resolusi yang paling tinggi.

Gambar 2.8. Perbandingan spektrum gamma yang dihasilkan detektor NaI(Tl),

LaBr3, dan HPGe (Shulyakova et al., 2015)

Detektor HPGe merupakan detektor zat padat dengan bahan dasar

semikonduktor. Detektor HPGe harus dioperasikan pada suhu yang sangat

Page 54: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

39

rendah karena resolusi detektor HPGe berada pada kondisi optimum apabila

detektor berada pada suhu yang rendah. Hal tersebut juga bertujuan agar tidak

terjadi kebocoran arus yang menghasilkan derau dan merusak resolusi

detektor. Apabila suatu sinar gamma yang berinteraksi dengan detektor HPGe

akan terbentuk elektron dan hole (ion negatif/elektron dan ion posistif/hole)

pada daerah intrinsik dalam detektor. Sebagai akibat pengaruh medan listrik

dari HVPS detektor, maka elektron akan bergerak menuju elektroda positif

dan hole akan bergerak menuju elektroda negatif sehingga dapat

menghasilkan beda potensial yang menimbulkan signal pulsa. Tinggi

amplitudo pulsa yang dihasilkan sebanding dengan tenaga foton gamma yang

berinteraksi dengan detektor. Pulsa yang dihasilkan langsung diterima oleh

penguat awal yang peka terhadap muatan.

3. Penguat Awal

Penguat awal terletak diantara detektor dan penguat. Alat ini memiliki

beberapa fungsi yaitu :

Untuk melakukan penguatan awal terhadap pulsa keluaran detektor.

Untuk melakukan pembentukan pulsa pendahuluan.

Untuk mencocokkan impedansi keluaran detektor dengan kabel sinyal

masuk ke penguat.

Untuk mengadakan perubahan muatan menjadi tegangan pada pulsa

keluaran detektor.

Ada dua jenis penguat awal yaitu penguat awal peka tegangan dan penguat

awal peka muatan. Penguat awal peka tegangan mempunyai kelebihan dalam

Page 55: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

40

hal memiliki sinyal yang tinggi akan tetapi memiliki kelemahan dalam hal

stabilitas.

4. Cryostat

Cryostat merupakan suatu bejana tempat diletakkannya detektor HPGe yang

berisi nitrogen cair, berfungsi untuk menjaga agar detektor selalu berada pada

suhu rendah karena resolusi detektor HPGe akan optimum apabila berada

dalam suhu rendah. Selain untuk menjaga agar detektor memiliki resolusi

yang tinggi, nitrogen cair juga diperlukan untuk menjaga kestabilan daerah

intrinsik.

5. Penguat

Pulsa keluaran detektor telah diubah dari pulsa muatan ke pulsa tegangan oleh

penguat awal. Selanjutnya pulsa tersebut dikirim sebagai masukan dari

penguat. Penguat yang dipakai adalah jenis penguat peka tegangan. Pulsa

tertinggi sampai mencapai amplitudo yang dapat dianalisis dengan alat

penganalisis tinggi pulsa.

6. Multi Channel Analyzer (MCA) atau Penganalisis Salur Ganda

MCA merupakan gabungan dari banyak penganalisis salur tunggal dan dapat

membuat spektrum 𝛾 dalam sekali pengukuran. Fungsi utamanya adalah untuk

mengolah dan membuat grafik spektrum tinggi pulsa dengan isi cacah setiap

channel salur. MCA merupakan sebuah alat yang rumit dan terdiri dari

beberapa bagian seperti :

1. Sebuah unit Analog to Digital Converter (ADC)

2. Sebuah unit memori

Page 56: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

41

3. Sebuah layar oscilloscope

4. Unit tambahan seperti unit pengolah data

Secara skematis perangkat spektrometri gamma ditunjukkan oleh Gambar 2.8 :

Gambar 2.9. Perangkat spektrometri sinar 𝛾 (Purwandhani, 2007)

Keterangan :

1. High voltage power supply 5. Penguat

2. Detektor HPGe 6. MCA

3. Penguat awal 7. Unit pengolahan data

4. Tabung/Cryostat 8. Tempat peletakan sampel

Mula-mula pulsa yang dihasilkan detektor diubah dari pulsa muatan

menjadi pulsa tegangan oleh penguat awal. Pulsa tersebut dikirim sebagai

masukan dari penguat. Jenis penguat yang dipakai adalah penguat peka tegangan.

Disini pulsa diperkuat sampai mencapai amplitudo yang dapat dianalisis dengan

penganalis tinggi pulsa. Alat tersebut memiliki banyak memori yang dinyatakan

dalam cacah channel yang dimilikinya sehingga dinamakan penganalisis salur

ganda atau MCA. Pulsa yang masuk ke dalam MCA diperiksa apakah masuk

dalam jangkau penganalisis salur tunggal yang dipilih dan kemudian diteruskan

2

8

Page 57: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

42

menuju ADC. Unit ADC mengubah pulsa yang masuk menjadi bilangan

(numerik) yang sebanding dengan tinggi pulsa tersebut. Setelah pencacahan

dilakukan selama jangka waktu yang ditentukan, memori akan berisi daftar

bilangan yang bersesuaian dengan cacah pulsa pada tiap tinggi pulsa. Layar akan

membaca memori beberapa kali per detik sehingga menghasilkan plot isi memori

(bilangan di dalamnya) versus tempat memori atau nomor salur/channel. Dengan

demikian akan muncul spektrum gamma pada layar oscilloscope.

Page 58: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

70

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Konsentrasi optimum HNO3 yang ditambahkan dalam cuplikan air supaya

menghasilkan sensitivitas dan kadar unsur yang tinggi sebesar 30%.

2. Hasil analisis kualitatif cuplikan air Sungai Kaligarang terindentifikasi unsur

81Br,

41K,

23Na,

27Al,

55Mn, dan

26Mg. Dari unsur-unsur tersebut, hanya Mn

yang merupakan logam berat.

3. Kadar unsur yang ditemukan dalam cuplikan air Sungai Kaligarang mulai

dari 81

Br: 1,05-118,44 mg/l , 41

K: 74,14-7744,60 mg/l, 23

Na: 428,03-4882,86

mg/l, 27

Al: 16,44-245,80 mg/l, 55

Mn: 0,45-64,24 mg/l, dan 26

Mg 72,78-201,09

mg/l.

4. Unsur-unsur yang ditemukan terdistribusi hampir merata di seluruh lokasi

pengambilan cuplikan, kecuali untuk unsur Al tidak ditemukan di sekitar

TPA Jatibarang, Jalan Dewi Sartika dan Simongan karena lokasi tersebut

memiliki perairan yang cukup tenang, sehingga kemungkinan unsur Al

mengendap di dasar sungai dan terakumulasi dalam sedimen. Akibatnya,

kadar Al dalam cuplikan air lebih kecil dari limit deteksi AAN.

Page 59: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

71

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Perlu penelitian lebih lanjut dengan titik pengambilan yang lebih banyak

untuk mengetahui dampak pencemaran logam berat pada berbagai aspek

kehidupan di Sungai Kaligarang

2. Perlu dilakukan penelitian dengan waktu pengambilan pada saat musim

kemarau dan penghujan sehingga dapat diketahui peningkatan atau penurunan

kandungan logam berat dalam rentang waktu tersebut.

3. Untuk penelitian selanjutnya, penambahan HNO3 sebesar 30% dalam

cuplikan air perlu dilakukan karena dapat merusak ikatan logam berat

sehingga meningkatkan sensitivitas dan kadar.

Page 60: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

72

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. & Widarto. 2009. Analisis Kandungan Brom (Br) pada Air Sumur

Gali di Desa Klampok Kabupaten Brebes Jawa Tengah dengan Metode

Analisis Pengaktifan Neutron. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN).

Prosiding Seminar Nasional V SDM Teknologi Nuklir, Yogyakarta: ISSN

1978-0176.

Akbulut, A. & N.E. Akbulut. 2010. The study of Heavy Metal Pollution and

Accumulation in Water, Sediment, and Fish Tissue in Kızılırmak River

Basin in Turkey. Environ Monit Assess, 167: 521–526. Tersedia di Springer

[diakses 29-10-2015].

Duruibe, J. O., M.O.C. Ogwuegbu, & J.N. Egwurugwu. 2007. Heavy Metal

Pollution and Human Biotoxic Effects. International Journal of Physical

Sciences, 2(5): 112-118. Tersedia di http://www.academicjournals.org

[diakses 29-10-2015].

Dewi, N.K., R. Prabowo, & N.K. Trimartuti. 2014. Analisis Kualitas Fisiko Kimia

dan Kadar Logam Berat pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dan Ikan Nila

(Oreochromis niloticus L.) di Perairan Kaligarang Semarang. Biosaintifika,

Journal of Biology & Biology Education 6(2): 108-116.

Dwijananti, P. 2012. Diktat Mata Kuliah Fisika Inti. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Erdtmann, G. 1976. Neutron Activation Tables. Germany: Colordruck und Verlag,

Volume 6, ISBN 3-527-25693-8

Faisal, W. & E. Nuraini. 2010. Validasi Metode AANC Untuk Pengujian Unsur

Mn, Mg dan Cr Pada Cuplikan Sedimen di Sungai Gajahwong. Jurnal Iptek

Nuklir Ganendra 13(1): 27-36.

Greenberg, R.R., P. Bode, & E.A.D.N. Fernandes. 2011. Neutron Activation

Analysis: A Primary Method Of Measurement. Jurnal Spectrochimica Acta

Part B 66: 193–241.

Hamidatou, L., H. Slamene, T. Akhal, & B. Zouranen. 2013. Concepts,

Instrumentation and Techniques of Neutron Activation Analysis.

Department of Neutron Activation Analysis, Nuclear Research Centre of

Birine, Algeria.

Jakhar, S., C.V.S. Rao, A. Shyam & B. Das. 2008. Measurement of 14 MeV

Neutron Flux from D-T Neutron Generator Using Activation Analysis.

Page 61: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

73

IEEE Nuclear Science Symposium Conference Record: 978·1-4244·2715-

4/08.

Kuncoro, B.A. 2013. Analisis Penuaan Komponen (Alumunium) Teras Reaktor

Kartini Sebagai Efek Radiasi Nuklir. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA

Universitas Negeri Yogyakarta.

PSTA BATAN. 2012. Laporan Analisis Keselamatan Reaktor Kartini. Nomor

Dokumen : C7/05/B2/LAK/2012.

Luhur, N., A. Setiawanto, Rohidi, & Suhadi. 2013. Kajian Tegangan Kerja

Detektor HPGe Terhadap Resolusi Detektor Sistem Spektrometer Gamma.

Seminar Nasional IX SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta: BATAN.

Marlena, B. 2012. Kajian Pengelolaan DAS Garang Untuk Memenuhi Kualitas

Air Sesuai dengan Peruntukannya. Tesis. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Mohamed, A.A., H.A. Amer, S. Shawky, M.E. Tahawy, & A.T Kandil. 2009.

Instrumental Neutron Activation Analysis of Water Hyacinth as a

Bioindicator Along the Nile River, Egypt. Journal of Radioanalytical and

Nuclear Chemistry, 279(2): 611–617.

Mulyaningsih, T., R., Istanto, S.Yusuf, & S. Suprapti. 2010. Analisis Unsur

Toksik dan Makro-Mikro Nutrien Dalam Bahan Makanan dengan Metode

Analisis Aktivasi Neutron. Jurnal Iptek Nuklir Ganendra 13(1): 46-55.

Niati, P. Dwijananti, & Widarto. 2006. Penentuan Kandungan Unsur pada

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron Reaktor Kartini. Jurnal

Pendidikan Fisika Indonesia 4(2).

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 156 tahun 2010 tentang Peruntukan Air dan

Pengelolaan Kualitas Air Sungai Garang.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Purwandhani, A. S. 2007. Metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) Untuk

Penentuan Distribusi Logam pada Cuplikan Air di Sungai Kaligarang.

Skripsi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Ramos, L., M.A. Fernandez, M.J. Gonzales, & L.M. Hernandez. 1999. Heavy

Metal Pollution in Water, Sediments, and Earthworms from the Ebro River,

Spain. Bull. Environ. Contam. Toxicol 63: 305-311. Tersedia di Springer

[diakses 14-12-2015].

Page 62: IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG … · 2017. 10. 12. · i . IDENTIFIKASI. LOGAM BERAT. PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

74

Sasongko, D. P., & W.P, Tresna. 2010. Identifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat

pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron.

Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH, Volume 27.

Shulyakova, O., P. Avtonomov, & V. Kornienko. 2015. New Developments of

Neutron Activation Analysis Applications. Jurnal Procedia - Social and

Behavioral Sciences 195: 2717 – 2725. Tersedia di

http://www.sciencedirect.com/ [diakses 06-09-2015].

Sudarwin. 2008. Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) pada

Sedimen Aliran Sungai Dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Jatibarang Semarang. Tesis. Semarang: Jurusan Kesehatan Lingkungan

Universitas Diponegoro.

Supriyanto, C., Sukirno, & Samin. 2015. Uji Banding Metoda SSA dan AAN

Pada Analisis Unsur Mayor dan Minor Dalam Mineral Zirkon Kalimantan.

Ganendra Journal of Nuclear Science and Technology, 18(1): 35 – 43.

Sutondo, Tegas, & Syarip. 2011. Pengembangan Software CPEM sebagai Sarana

Pendidikan Eksperimen Fisika Reaktor Pada Reaktor Kartini. Prosiding

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN. Bandung.

WHO. 1996. Guidelines for Drinking-Water Quality, V.2.: Health Criteria and

Other Supporting Information, Snd Edition, Geneva.

Wulandari, R. S. 2015. Identifikasi Pertambahan Persebaran Limbah Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Menggunakan Metode Geolistrik.

Skripsi Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang.

Yulianti, D. & Sunardi. 2010. Identifikasi Pencemaran Logam pada Sungai

Kaligarang Dengan Metode Analisis Aktivasi Netron Cepat (AANC).

Jurnal UNNES 8(1). Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/ [diakses 22-08-

2015].