identifikasi litologi daerah panasbumi tiris probolinggo berdasarkan metode magnetik

Upload: leyla-amelia-pangemanan

Post on 15-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

metode

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Identifikasi Litologi Daerah Panasbumi Tiris Probolinggo Berdasarkan Met...

    http:///reader/full/identifikasi-litologi-daerah-panasbumi-tiris-probolinggo-ber

    1

    IDENTIFIKASI LITOLOGI DAERAH PANASBUMI TIRIS PROBOLINGGO BERDASARKAN

    METODE MAGNETIK

    Nella Fernania, Sukir Maryanto, Fajar RakhmantoJurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya Malang

    Jln.Veteran, Malang 65145

    Email:[email protected]

    ABSTRAK

    Telah dilakukan penelitian di daerah panas bumi Tiris, Kabupaten Probolinggo dengan metode magnetik.

    Penelitian ini bertujuan menentukan nilai anomali magnetik dan menentukan litologi batuan di daerah panasbumi Tiris.

    Pengambilan data dilakukan selama 3 hari dengan luas area 1 km x 1 km dan spasi 50 m menggunakan alat Proton

    Precision Magnetometer(PPM). Pengolahan data dilakukan dengan koreksi diurnal, koreksi IGRF, kontinuasi ke atas,

    dan reduksi ke kutub. Interpretasi data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Interpretasi kualitatif dilakukan

    dengan menganalisa anomali residual yang telah direduksi ke kutub sedangkan interpretasi kuantitatif dilakukan dengan

    menganalisa pola anomali residual yang telah dimodelkan dengan menggunakan software Mag2DC. Hasil interpretasi

    kuantitatif, nilai anomali medan magnetik reduksi ke kutub berada pada -900 nT sampai 800 nT sedangkan hasil

    interpretasi kualitatif pemodelan AA, BB dan CC menunjukkan adanya batuan shale, breksi vulkanik, lava dan

    basalt.

    Kata kunci :panasbumi, metode magnetik, jenis batuan

    ABSTRACT

    A magnetic survey at Tiris geothermal field has been done in order to determine its sub surface structure. The goal

    is to determine the value of the residual anomaly and the structure of rocks beneath the surface at Tiris geothermal field.

    Data were collected for 3 days in an area of 1 km x 1 km and 50 m spacing using a Precision Proton Magnetometer

    (PPM). Data processing was done with diurnal correction, correction IGRF, upward continuation, and reduction to the

    pole. Interpretation of the data was done quantitatively and qualitatively. Qualitative interpretation was done byanalyzing the residual anomaly that has been reduced to the pole while the quantitative interpretation was done by

    analyzing the pattern of residual anomalies that have been modeled using software Mag2DC. Quantitative interpretation

    of the results, the value of anomalous magnetic field reduction to the pole is at -900 nT to 800 nT while the qualitative

    interpretation of the results of modeling AA ', BB' and CC 'indicate the presence of shale rock, volcanic breccias, lava

    and basalt.

    Keywords :geothermal, magnetic methods, kinds of rock

    I. PENDAHULUANLitologi adalah deskripsi batuan berdasarkan

    karakter fisiknya. Oleh karena itu litologi batuanditentukan dengan metode magnetik. Metodemagnetik merupakan salah satu metode geofisika.Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat-sifatfisik batuan yang ada di bawah permukaan. Selainitu metode ini juga digunakan untuk eksplorasi

    pendahuluan panasbumi, dan pencarian prospek

    benda-benda arkeologi. Target pengukuranmetode magnetik yaitu anomali magnetik.Anomali magnetik adalah medan magnetik yangterukur dipermukaan bumi. Anomali magnetikdihasilkan dari batuan yang mengandung mineralbermagnet di kerak bumi.

    Panasbumi adalah sumber energi panas yangterkandung di dalam air panas, uap air, dan

    batuan. Sumber energi panasbumi terbentuksecara alami di bawah permukaan bumi.Panasbumi salah satu sumber daya alam yang

    dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai

    salah satu sumber energi pilihan dalamkeanekaragaman energi

    i.

    Metode magnetik telah banyak digunakansebagai sarana penelitian geofisik/geologis.

    Sebagai contoh, di daerah panasbumi Bora,metoda magnetik digunakan untuk melokalisirdaerah anomali magnetik rendah. Anomalimagnetik rendah berkaitan dengan manifestasi

    panasbumi di daerah tersebutii.

    Di lereng utara gunungapi Ungaran jenislitologi dan struktur bawah permukaan ditentukandengan metode magnetik. Hasil interpretasitersebut digunakan untuk menganalisa strukturyang mengontrol adanya manifestasi air panasNglimut dan Medini iii.

    Untuk daerah panasbumi Tiris, telahdilakukan penelitian pendahuluan dengan

    menggunakan metode magnetik pada tahun 2012.Hasil penelitian tersebut menunjukkan sumber airpanas yang terjadi dikontrol oleh patahan yang

    mengarah sepanjang barat lauttenggaraiv.

    Penelitian pendahuluan tersebut di atas hanya

    meneliti terjadinya sumber air panas di daerahtersebut, dan oleh karena itu perlu dikakukanpenelitian lanjutan, khususnya untuk mengetahuianomali magnetik dan litologi batuan daerahpanasbumi Tiris. Penelitian pendahuluan tersebut

    dilakukan dengan ukuran luas (3x2) km2dan spasi100 meter sedangkan penelitian ini dilakukandengan ukuran luas (1x1) km

    2dan spasi 50 meter,

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/25/2018 Identifikasi Litologi Daerah Panasbumi Tiris Probolinggo Berdasarkan Met...

    http:///reader/full/identifikasi-litologi-daerah-panasbumi-tiris-probolinggo-ber

    2

    dengan tujuan agar diperoleh gambaran yanglebih detail.

    Koreksi diurnal adalah koreksi terhadappenyimpangan intensitas medan magnet bumiyang disebabkan oleh adanya perbedaan waktupengukuran

    v. Perhitungan dari koreksi diurnal ini

    dilakukan dengan menggunakan persamaan 1

    sebagai berikut :

    ()

    ()() (1)

    di mana :

    = nilai medan magnet diurnal (Tesla) = waktu pada titik n (sekon) = waktu awal (sekon)

    = waktu akhir (sekon) = nilai medan magnet di titik akhir di titik

    akhir (Tesla)

    = nilai medan magnet di titik awal (Tesla)

    Koreksi IGRF adalah koreksi yang dilakukanterhadap data medan magnet terukur. KoreksiIGRF digunkan untuk menghilangkan pengaruhmedan utama magnet bumiv, yang dapat dilakukan

    dengan menggunakan persamaan 2

    (2)

    di mana:

    = beda anomali medan magnet (tesla) = medan magnet total bumi (tesla)

    = medan magnet utama (tesla)

    II.METODOLOGIPeralatan yang digunakan pada penelitian ini

    antara lain satu set Proton Precision

    Magnetometer(PPM), Ground Positioning System(GPS), kompas geologi berfungsi untuk

    mengetahui arah utara dari medan magnet bumi,jam, buku kerja, komputer yang dilengkapi

    dengan software MapSource, Microsoft Office,Surfer 9, Geosoft, Mag2DC.

    Alur penelitian meliputi pengambilan data,pengolahan data dan interpretasi data.Pengambilan data magnetik dilakukan dengan

    metode looping dan diperoleh 148 titik amat.Pengolahan data dilakukan dengan mengoreksidata lapangan, dan pemodelan. Interpretasidilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

    III HASIL DAN PEMBAHASAN

    Dari data medan magnetik yang telahdikoreksi diurnal dan koreksi IGRF diperoleh

    nilai anomali magnetik total. Gambar 1menunjukkan anomali magnetik total. Variasinilai anomali magnetik total berkisar antara -750nT sampai 650 nT. Skala warna merah

    menunjukkan nilai anomali magnetik yang tinggidan warna biru menunjukkan nilai anomalimagnetik yang rendah.

    Gambar 1 Kontur anomali magnetik total

    dengan interval kontur 100 nT

    Anomali magnetik total merupakan gabunganantara anomali residual dengan anomali regional.Oleh karena itu, dilakukan kontinuasi keatas pada

    anomali magnetik total. Kontinuasi keatas untukmemisahkan anomali regional dan anomali

    residual. Gambar 2 menunjukkan kontur anomalimagnetik regional yang dihasilkan dari proses

    kontinuasi ke atas. Variasi nilai anomali magnetikregional berkisar antara -850 nT sampai 400 nT.

    Gambar 2 Kontur anomali magnetik regionalpada ketinggian 250 mdpl denganinterval kontur 50 nT

    Gambar 3 menunjukkan kontur anomali

    magnetik residual. Nilai anomali magnetik

    residual berkisar antara -550 nT sampai 850 nT.

    Anomali magnetik residual yang bernilai negatif

  • 5/25/2018 Identifikasi Litologi Daerah Panasbumi Tiris Probolinggo Berdasarkan Met...

    http:///reader/full/identifikasi-litologi-daerah-panasbumi-tiris-probolinggo-ber

    3

    merupakan batuan yang bersifat non magnetik

    sedangkan anomali residual yang bernilai positif

    merupakan batuan yang bersifat magnetik.

    Gambar 3 Kontur anomali magnetik residual

    pada ketinggian 250 mdpl denganinterval kontur 100 nT

    Interpretasi kualitatif didasarkan pada polakontur anomali magnetik anomali magnetik

    residual yang direduksi ke kutub. Gambar 4menunjukkan kontur anomali magnetik reduksi kekutub. Hasil reduksi ke kutub menunjukkan

    sumber anomali magnetik terlihat lebih jelas.Anomali rendah pada kontur reduksi ke kutubdikarenakan adanya demagnetisasi batuan.

    Gambar 4 Kontur anomali magnetik reduksi kekutub dengan interval kontur 100 nT

    Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan

    menganalisa model bawah permukaan.Interpretasi kuantitatif bertujuan untukmenentukan litologi daerah penlitian. Litologi

    dapat ditentukan dengan nilai suseptibilitas hasilpemodelan.

    Gambar 5 Sayatan AA, BB dan CC padaanomali residual

    Gambar 5 menunjukkan sayatan AA, BBdan CC. Sayatan AA, BB dan CC disayatberdasarkan geologi daerah penelitian daninterpretasi kualitatif. Sayatan AA melintang dari

    arah barat laut menuju tenggara melewati duasumber air panas. Sayatan BB dan CCmelintang

    dari arah timur laut menuju barat daya melewatisatu sumber air panas.

    Gambar 6 Model penampang melintang AA

    Gambar 6 menunjukkan model penampangmelintang AA dimana pada gambar tersebut

    terdapat sumbu x dan sumbu y. Sumbu xmenunjukkan panjang sayatan. Sumbu y positifmenunjukkan variasi nilai intensitas magnetik dan

    sumbu y negatif menunjukkan kedalaman. Darihasil pemodelan dapat ditentukan litologi batuan

    berdasarkan nilai suseptibilitas. Model

    penampang melintang AA menunjukkan batuanshale, breksi gunungapi, lava dan basalt.

  • 5/25/2018 Identifikasi Litologi Daerah Panasbumi Tiris Probolinggo Berdasarkan Met...

    http:///reader/full/identifikasi-litologi-daerah-panasbumi-tiris-probolinggo-ber

    4

    Gambar 7 Model penampang melintang BB

    Gambar 7 menunjukkan model penampangBB. Berdasarkan gambar 7 dapat ditentukan

    litologi batuan pada model BB. Modelpenampang melintang BB menunjukkan batuan

    shale, breksi gunungapi, lava dan basalt.

    Gambar 8 Model penampang melintang CC

    Gambar 8 menunjukkan model penampangmelintang CC. Berdasarkan gambar 8 dapat

    diketahui litologi batuan pada model sayatan CC.Hasil model penampang melintang CCmenunjukan adanya batuan shale, breksigunungapi, lava dan basalt.

    Model AA dan CC menunjukkan adanyarekahan. Rekahan tersebut diakibatkan adanyasesar yang disebabkan oleh aktivitas vulkanikGunung Argopuro dan Gunung Lamongan(Yehuda, 2012). Munculnya manifestasipanasbumi Tiris dikarenakan adanya rekahantersebut. Hasil tersebut sesuai dengan hasil

    penelitian sebelumnya. Menurut Yehuda (2012),munculnya sumber air panas yang terjadidikontrol oleh patahan yang mengarah sepanjangbarat lauttenggara.

    Litologi batuan daerah panasbumi Tirisberdasarkan model AA, BB dan CC antara lainshale, breksi gunungapi, lava dan basalt.Berdasarkan litologi batuan tersebut ditafsikanbatuan penutup dan batuan reservoar sistempanasbumi Tiris. Batuan penutup manifestasipanasbumi Tiris adalah batuan breksi vulkanik

    sedangkan reservoarnya adalah batuan basalt.Batuan breksi gunungapi memiliki porositas kecil

    dan tidak bersifat permeabel. Sehingga batuan inisebagai penutup air panas. Batuan basalt memilikiporositas besar dan bersifat permeabel. Oleh

    karena itu batuan basalt berfungsi sebagaireservoar.

    IV KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil pengolahan data daninterpretasi dari survei magnetik di Tiris,Probolinggo dapat disimpulkan bahwa:

    1.Nilai anomali total berkisar antara -750 nTsampai 650 nT.

    2.Nilai anomali regional berkisar antara -850 nTsampai 4000 nT.

    3.Nilai anomali residual berkisar antara -550 nTsampai 850 nT.

    4.Nilai anomali reduksi ke kutub berkisar antara-900 nT sampai 800 nT.

    5. Litologi bawah permukaan daerah Tirisdidominasi oleh batuan shale, breksigunungapi, lava dan basalt.

    DAFTAR PUSTAKA

    iNenny, Saptadji. 2012.Energi Panasbumi di Indonesia. ITB. BandungiiNurmayani, 2011. Penelitian Geomagnetik di Daerah Panasbumi Bora Kecamatam Biromaru Kabupaten

    Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah. http: //haeranbessedalawati. blogspot.com/2011/07/penelitian-magnetik-panas-bumi-bora.html. Tanggal akses : 13 Juli 2013

    iiiNurdiyanto S., Boko, Wahyudi, dan Imam Suyanto. 2004. Analisis Data Magnetik Untuk MengetahuiStruktur Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Air Panas Di Lereng Utara GunungapiUngara.http://geothermal.ft.ugm.ac.id/wpcontent/uploads/2012/12/04_Analisis-Data-Magnetik-2004-Wahyudi-et-al.pdf. Tanggal akses : 13 Juli 2013

    ivYehuda, P. M. 2012.Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Sekitar Manifestasi Air Panas, Desa Segaran,

    Kec. Tiris, Kab. Probolinggo dengan Meggunakan Metode Magnetik. Skripsi. ITS. SurabayavTim Geomagnet. 1990. Survei Geomagnet. ITB. Bandung