identifikasi keanekaragaman dan manfaat …

108
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT EKOLOGIS FUNGI TANAH DI HUTAN MANGROVE PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains dalam Ilmu Biologi Disusun oleh: Ulwiyah NIM. 1708016025 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2021

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN

MANFAAT EKOLOGIS FUNGI TANAH DI

HUTAN MANGROVE PANTAI ALAM INDAH

KOTA TEGALSKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Sains dalam Ilmu Biologi

Disusun oleh:UlwiyahNIM. 1708016025

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2021

Page 2: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:Nama : UlwiyahNIM : 1708016025Program studi : BiologiMenyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

“IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT

EKOLOGIS FUNGI TANAH DI HUTAN MANGROVE PANTAI

ALAM INDAH KOTA TEGAL”Secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya sayasendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.Semarang, 30 Juni 2021Pembuat Pernyataan

Ulwiyah

NIM. 1708016025

Page 3: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIJl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan SemarangTelp.024-7601295 Fax.7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi berikut iniJudul skripsi : Identifikasi Keanekaragaman dan ManfaatEkologis Fungi Tanah di Hutan MangrovePantai Alam Indah Kota TegalPenulis : UlwiyahNIM : 1708016025Jurusan : BiologiTelah diujiankan dalam Sidang Munaqasyah oleh Dewan PengujiFakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo dan dapat diterimasebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam IlmuBiologi. Semarang, 30 Juni 2021Dewan PengujiPenguji IDr. Ling Rusmadi, M.Si.

Penguji IIAndang Syaifudin, M.Sc.NIDN.2026018302 NIP. 198907192019031010Penguji III

Dra. Miswari, M.Ag.

Penguji IVAbdul Malik, M.Si.NIP. 196904181995032002 NIP.19891103201801001Dosen Pembimbing I

Dr. Ling Rusmadi, M.Si.

Dosen Pembimbing IIAndang Syaifudin, M.Sc.NIDN.2026018302 NIP. 198907192019031010

Page 4: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

iv

NOTA DINAS

Semarang, 30 Juni 2021KepadaYth. Dekan Fakultas Sains dan TeknologiUIN Walisongo di SemarangAssalamu‘alaikum. wr. wb.Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukanbimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:Judul : Identifikasi Keanekaragaman dan

Manfaat Ekologis Fungi Tanah di Hutan Mangrove Pantai

Alam Indah Kota TegalPenulis : UlwiyahNIM : 1708016025Program studi : BiologiSaya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapatdiajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongountuk diujiankan dalam Sidang Munaqasyah.Wassalamu‘alaikum. wr. wb. Pembimbing I,

Dr. Ling Rusmadi, M.Si.NIDN. 2026018302

Page 5: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

v

NOTA DINAS

Semarang, 30 Juni 2021KepadaYth. Dekan Fakultas Sains dan TeknologiUIN Walisongo di SemarangAssalamu‘alaikum. wr. wb.Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukanbimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:Judul : Identifikasi Keanekaragaman dan

Manfaat Ekologis Fungi Tanah di Hutan Mangrove Pantai

Alam Indah Kota TegalPenulis : UlwiyahNIM : 1708016025Program Studi : BiologiSaya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapatdiajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongountuk diujiankan dalam Sidang Munaqasyah.Wassalamu‘alaikum. wr. wb. Pembimbing II,

Andang Syaifudin, M.Sc.NIP: 198907192019031010

Page 6: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

vi

ABSTRAKEkosistem hutan mangrove menyediakan tempat unik bagikehidupan mikroorgnisme, termasuk fungi didalamnya. Salahsatu pantai yang memiliki hutan mangrove adalah PantaiAlam Indah Kota Tegal. Namun kajian tentang keragamanfungi di hutan mangrove Pantai Alam Indah Kota Tegal belumdilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis fungi yang terdapat di hutan mangrove Pantai AlamIndah Kota Tegal dan keanekaragaman fungi tanah di HutanMangrove Pantai Alam Indah kota Tegal. Penelitian inimerupakan penelitian eksperimental, isolat fungi didapat darisampel tanah yang diisolasi dari 6 lokasi dengan teknikpurposive sampling. Sampel diisolasi dan diinkubasi,kemudian diamati dan diidentikasi. Adapun jenis fungi yangteridentifikasi adalah Aspergillus sp 1, Aspergillus sp 2,Aspergillus sp 3, Aspergillus sp 4, Aspergillus sp 5, Aspergillussp 6, Penicillium sp, Mucor sp, Fusarium sp, Sepedonium sp,Verticillium sp dan Curvularia sp. Keanekaragaman fungitanah di Hutan Mangrove Pantai Alam Indah termasuk dalamkategori sedang dengan nilai indeks keanekaragaman 1,893.Kemerataan jenis Fungi di hutan Mangrove Pantai Alam Indahtermasuk tinggi dengan nilai total indeks kemerataan 0,762.Penicillium sp (33%) dan Aspergillus sp 2 (28%) adalah jenisfungi yang mendominasi. Selain berperan sebagai penguraidan simbionin tanaman, fungi pada ekosistem mangrove jugamemiliki peranan ekologis, diantaranya sebagai pelarut fosfat,pendegradasi plastik, penghasil enzim, agen bioremediasi dandapat membantu mempercepat pertumbuhan bibitRhizophora apiculata.Kata Kunci: Fungi, Hutan Mangrove, Keanekaragaman

Page 7: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

vii

TRANSLITERASI ARAB-LATINPedoman penulisan skripsi ini mengikuti pedomantransliterasi huruf arab latin SKB (Sesuai KeputusanBersama) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan danMenteri Kebudayaan R.I. Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor:0543b/U/1987 sebagai berikut:ا A ط Tب B ظ Zت T ع ‘ث S غ Gج J ف Fح H ق Qخ KH ك Kد D ل Lذ Z م Mر R ن Nز Z و Wس S ھا Hش SY ء ´ص S ي Yض D

Keterangan: penulisan kata sandang (al-) dalam teksditulis menyesuaikan rujukan.

Page 8: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan kehadiratAllah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehinggapenulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul“Identifikasi Keanekaragaman Dan Manfaat Ekologis FungiTanah Di Hutan Mangrove Pantai Alam Indah Kota Tegal”.Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untukkelulusan di Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UINWalisongo Semarang.Sholawat dan salam penulis haturkan kepada NabiMuhammad SAW yang telah memberi teladan bagi umatnyauntuk selalu berjuang mencari ilmu. Penyusunan tugas akhirini tidak lepas dari campur tangan banyak pihak dalammemberi bimbingan dan arahan sehingga tugas akhir inidapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan penuh rasahormat penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M. Ag. selaku Rektor UINWalisongo Semarang.2. Dr. Ismail, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Sains danTeknologi UIN Walisongo Semarang

Page 9: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

ix

3. Ibu Baiq Farhatul Wahidah, S. Si., M. Si., dan Bapak Dr.Ling. Rusmadi S. Th, M.Si. selaku Ketua Prodi BiologiFakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.4. Dr. Ling Rusmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing I danAndang Syaifudin. M.Sc., selaku dosen pembimbing IIyang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga danpikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahandalam penyusunan skripsi ini.5. Segenap dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademikadi lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi UniversitasIslam Negeri Walisongo Semarang khususnya DosenProdi Biologi.6. Bapak Karso selaku pengelola Hutan mangrove Pantaialam Indah Kabupaten Tegal.7. Kedua orang tua serta seluruh keluarga yang telahmemberikan doa serta dukungannya baik secara morilmaupun materiil, sehingga saya dapat menyelesaikankuliah serta skripsi ini.8. M. Yaser Awaludin Nur dan Ria Tri Utami yang telahmembantu sampling.9. M. Yusrun Niam, Ami Nurohmah, Irsyad Kamal, DenikHermalasari, Rofi Musfiroh dan Melin septiani yangsudah memberi bantuan.

Page 10: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

x

10. Teman- teman Prodi Biologi angkatan 2017 dan seluruhpihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.Penulis mengucapkan termakasih kepada semua pihakyang telah membantu dan memberikan dukangan. SemogaAllah SWT membalas semua kebaikan yang telahdiberikan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi inibelum mencapai kesempurnaan. Namun penulis berharapsemoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis danpembaca. Aamiin.Semarang, 30 Juni 2021Ulwiyah

Page 11: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... ii

PENGESAHAN......................................................................... iii

NOTA DINAS ........................................................................... iv

ABSTRAK.................................................................................vi

TRANSLITERASI ARAB-LATIN..........................................vii

KATA PENGANGANTAR......................................................viii

DAFTAR ISI .............................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.................................................................xiii

DAFTAR TABEL .....................................................................xiv

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................1A. Latar Belakang.........................................................1B. Rumusan Masalah ..................................................5C. Tujuan Penelitian....................................................6D. Manfaat Penelitian .................................................6BAB II : TINJAUAN PUSTAKA............................................7A. Deskripsi Teori ........................................................7B. Kerangka Pemikiran Teoritik ............................21C. Kajian Pustaka .........................................................22BAB III : METODE PENELITIAN........................................26A. Jenis Penelitian ........................................................26B. Lokasi Sampling ......................................................26

Page 12: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

xii

C. Populasi Sampel ......................................................26D. Metode Pengumpulan Data ................................27E. Metode Analisis Data.............................................30BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN................................35A. Jenis-jenis Fungi Tanah yang di Temukan diHutan Mangrove Pantai Indah ..........................35B. Keankekaragaman Fungi Tanah di HutanMangrove Pantai Alam Indah ............................47C. Studi Literatur Manfaat Ekologis Fungi ........51BAB V : PENUTUP .................................................................61A. Kesimpulan ...............................................................61B. Saran ...........................................................................62DAFTAR PUSTAKA ...............................................................63

LAMPIRAN...............................................................................72

RIWAYAT HIDUP ..................................................................93

Page 13: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Hutan Mangrove PantaiAlam Indah 7Gambar 1.2 Aspergilus sp 16Gambar 1.3 Kerangka pemikiran teoritik 21Gambar 4.1 Aspergillus sp1 36Gambar 4.2 Aspergilus sp 2 37Gambar 4.3 Aspergilus sp 3 38Gambar 4.4 Aspergilus sp 4 39Gambar 4.5 Aspergilus sp 5 40Gambar 4.6 Aspergilus sp 6 40Gambar 4.7 Penicillium sp 41Gambar 4.8 Fusarium sp 42Gambar 4.9 Sepedonium sp 43Gambar 4.10 Mucor sp 44Gambar 4.11 Verticillium sp 45Gambar 4.12 Curvularia sp 46

Page 14: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Indeks Keanekaragaman dan KemerataanFungi Tanah di Hutan Mangrove Pantai AlamIndah35

Tabel 4.2 Faktor Lingkungan di Hutan Mangrove PantaiAlam Indah Kota Tegal 47Tabel 4.3 Jenis-jenis Fungi Tanah yang di Temukan diHutan Mangrove Pantai Alam Indah 49Tabel 1 Hasil Identifikasi Isolat Stasiun 1 80Tabel 2 Hasil Identifikasi Isolat stasiun 2 83Tabel 3 Perhitungan indeks keanekaragaman,kemerataan jenis dan dominasi jenis stasiun1 lokasi 1

88Tabel 4 Perhitungan indeks keanekaragaman,kemerataan jenis dan dominasi stasiun 1lokasi 2

89Tabel 5 Perhitungan indeks keanekaragaman,kemerataan jenis dan dominasi stasiun 2lokasi 1

90Tabel 6 Perhitungan indeks keanekaragaman,kemerataan jenis dan dominasi stasiun 2lokasi 2

91Tabel 7 Perhitungan indeks keanekaragaman,kemerataan jenis dan dominasi jenis disemualokasi

92

Page 15: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangHutan mangrove merupakan suatu ekosistem yangpada umumnya ditemukan di dataran rendah sekitarpantai dengan lapisan pasir atau terletak didekat muarasungai. Secara geografis hutan mangrove dapat dijumpaidi daerah tropis dan subtropis. Hutan mangrove terletakdi daerah yang terdampak pasang surut air atau zonaintertidal (Ramadhani Putri dkk, 2019). MenurutSaravanakumar et al (2016) hutan mangrove merupakansatu-satunya hutan dengan pohon tinggi yang terletakdiperbatasan darat dalan laut pada wilayah tropis danmerupakan salah satu ekosistem paling produktif didunia.Salah satu pantai yang memiliki hutan mangroveadalah Pantai Alam Indah yang terletak di kota Tegal.Pantai Alam Indah berlokasi tidak jauh dari pusat kotaTegal, berjarak 500m dari jalur pantura. Selainmenawarkan keindahan laut sebagai daya tarik obyekwisata, Pantai Alam Indah juga menawarkan wisata lainyaitu hutan mangrove. Menurut Setiawan (2013)mangrove merupakan sumberdaya alam yang mempunyaifungsi dan manfaat ganda, yaitu ekonomis dan ekologis.

Page 16: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

2Ekosistem hutan mangrove merupakan ekosistemyang paling produktif di bumi karena memiliki relungyang unik bagi kehidupan berbagai jenis mikroba yangmemiliki peran penting dalam transformasi bahanorganik menjadi nutrien yang dapat digunakan bagiorganisme lain di ekosistem tersebut (Saravanakumar et

al., 2016). Mikroba merupakan komponen utama padaekosistem hutan mangrove, 91% dari total biomassaekosistem mangrove terdiri dari bakteri dan fungi,diantara keduanya yang paling sedikit dipelajari adalahfungi (Simoes et al., 2015).Fungi merupakan kelompok mikroorganisme yangsangat beragam. Fungi pada ekosistem mangrovememiliki peranan sebagai pengurai dan simbionintanaman, serta memiliki peran utama pada prosesekologis dan biogeokimia. Ekosistem hutan mangrovebersifat kompleks dan dinamis, namun labil karenadipenuhi oleh vegetasi mangrove, dan merupakan habitatberbagai satwa dan biota perairan. Komponen biotik danabiotik mempengaruhi kemelimpahan mikroorganismedidalamnya, termasuk fungi detritus seperti Trichoderma(Saravanakumar et al., 2016).Beberapa penelitian terkait fungi di hutan mangrovemenyebutkan bahwa keanekaragaman tertinggi ada pada

Page 17: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

3permukaan tanah dan di akar atau rimpang (Simoes et al.,2015). Fungi merupakan komponen tanah yangterpenting yang memiliki peran sebagai pengurai maupunsebagai simbion tanaman serta memainkan peran utamadalam proses ekologi dan biogeokimia. Fungi jugamemiliki peran yang signifikan terhadap prosesesdegradasi bahan organik dari mangrove (Arfi Yonathan et

al., 2012).Abdel Wahab et al., (2014) dalam penelitiannyamenyebutkan bahwa fokus utama pengamatan fungi dihutan mangrove adalah pada keragaman fungi saprofityang diisolasi dari wilayah intertidal, wilayah yangtergenang ataupun dari puing-puing kayu mangrove.Beberapa penelitian menganilisis fungi terkait mangroveyang hampir secara eksklusif termasuk fungi saprofit yangberasal dari anggota Ascomycota dan Basidiomycota(Alseikh Husain et al., 2014).Puncak pertumbuhan fungi adalah pada tempat yangmemiliki kelembaban tinggi, menurut Kuramae et al.,(2012) kelimpahan fungi berkorelasi dengan fosfat. Hutanmangrove dan tegakan pohon yang lebih kecil sertakeragaman flora yang rendah juga menyebabkanrendahnya keragaman fungi di ekosistem tersebut(Simoes et al., 2015). Kondisi tersebut mirip dengan

Page 18: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

4kondisi pada ekosistem hutan mangrove pantai alamindah kota Tegal.Namun saat ini di hutan mangrove pantai alam indahsendiri belum ada kajian yang menjelaskankeanekaragaman fungi di dalamnya, oleh karena itupenulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untukmengetahui keanekaragaman fungi tanah dari hutanmangrove tersebut.Mengetahui keanekaragaman fungi berartimengeksplor keanekaragaman hayati Indonesia. Hal inisejalan dengan firman Allah SWT dalam QS Ali Imron: 191عَلٰى جُنوُْبھِِمْ وَیتَفَكََّرُوْنَ فيِْ الَّذِیْنَ قعُُوْدًا وَّ َ قیِاَمًا وَّ یذَْكُرُوْنَ اللهّٰ

خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالاْرَْضِۚ رَبَّناَ مَا خَلقَْتَ ھٰذَا باَطِلاًۚ سُبْحٰنكََ فقَنِاَ

عَذَابَ النَّار

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambilberdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring danmereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi(seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkaumenciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Makapeliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron: 191).Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwakalimat Wa yatafakkaruuna fii khalqis samaawaati wal

ardli (“Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit

Page 19: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

5dan bumi.”) Maksudnya, mereka memahami apa yangterdapat pada keduanya (langit dan bumi) darikandungan hikmah yang menunjukkan keagungan “al-Khaliq” (Allah), kekuasaan-Nya, keluasan ilmu-Nya,hikmah-Nya, pilihan-Nya, juga rahmat-Nya.Menurut Hamka (1984) dalam tafsir Al-Azharmenjelaskan bahwa ayat ini bermakna tawakkal danridha, menyerah dan mengakui kelemahan diri. Sebab itubertambah tinggi ilmu seseorang, sekiranya bertambahingatlah dia kepada Allah. Sebagai pengakuan ataskelemahan diri itu, di hadapkan pada kebesaran Allah,maka timbullah bakti dan ibadah kepada-Nya. Setelahmemikirkan betapa hebat kejadian langit dan bumibeserta isinya menjadikan kita semakin takjub. Sepertifungi yang diciptakan oleh Allah SWT tentu memilikimanfaat. Identifikasi fungi dilakukan untuk mengetahuijenis fungi agar dapat mengetahui manfaat dari fungitersebut. Selain itu identifikasi fungi juga dapat dilakukanuntuk mengetahui tingkat keanekaragaman fungi darisuatu ekosistem.B. Rumusan Masalah1. Jenis fungi apa saja fungi yang ditemukan di tanahhutan mangrove pantai alam indah?

Page 20: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

62. Bagaimana keanekaragaman fungi tanah di hutanmangrove Pantai Alam Indah?3. Apakah manfaat fungi tanah bagi ekosistem hutanmangrove Pantai Alam Indah?C. Tujuan Penelitian1. Mengetahui jenis fungi apa saja yang ditemukan ditanah hutan mangrove pantai alam indah2. Mengetahui keanekaragaman fungi tanah di hutanmangrove Pantai Alam Indah3. Mengetahui manfaat fungi tanah bagi ekosistemhutan mangrove Pantai Alam IndahD. Manfaat Penelitian1. Manfaat teoritis: memberikan manfaat untuk ilmupengetahuan mengenai keanekaragaman jenis fungilahan basah serata pemanfaatanya di hutanmangrove pantai alam indah kota tegal.2. Manfaat praksis: Menambah pengetahuan danpengalaman bagi penelti serta memberikaninformasi mengenai keanekaragaman fungi tanahdan pemanfaatanya yang ada di kawasan hutanmangrove pantai alam indah kepada pengelolahutan mangrove pantai alam indah dan masyarakat.

Page 21: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori1. Hutan Mangrove Pantai Alam Indah Kota TegalHutan mangrove tersebar luas di wilayah tropisdan tumbuh subur disepanjang pantai. Hutanmangrove di Indonesia luasnya diperkirakan sekitar4,25 juta ha yang mewakili sekitar 20% luas mangrovedi dunia (Rahardian dkk, 2019). Namun menurut Cifor(2012) pada setengah abad terakhir ini hutanmangrove Indonesia telah mengalami penurunansebanyak 30-35% yang disebabkan karena adanyapembangunan disekitar daearah pesisir, abrasi laut,dan perluasaan tambak.

Gambar 1.1 Peta lokasi hutan mangrove pantai alamindah. (sumber: google earth)

Page 22: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

8Hutan mangrove Pantai Alam Indah terletak diKelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal timur. Luashutan mangrove Pantai Alam Indah adalah 4800 m²yang terdiri dari 30 petak tanaman. Adapun jenis-jenis tanaman yang ada di hutan mangrove PantaiAlam Indah antara lain Bakau (Rizophora apiculata),Api-Api (Avicennia lanata), Cemara laut (Casuarina

equisetifolia), Lamtoro (Leucaena leucocephala), danwaru (Hibiscus tiliaceus). Penanaman mangrove diPantai Alam Indah dimulai sejak tahun 2001 dengantujuan untuk menahan abrasi pada saat air lautpasang. Penanaman mangrove masih aktif dilakukansampai sekarang, terutama untuk menggantimangrove yang sudah mati.Hutan Mangrove merupakan salah satu komunitastumbuhan yang hidup di kawasan pinggiran pantai.Menurut Matsui et al., (2015), mangrove dikenalsebagai tanaman bakau. Ekosistem hutan bakautermasuk ekosistem pantai atau komunitas baharidangkal yang sangat menarik, terdapat pada perairantropik dan subtropik (Mukherjee et al., 2014).Hutan mangrove terbentuk karena adanyaperlindungan dari ombak, masukan air tawar,sedimentasi, aliran air pasang surut, dan suhu yanghangat. Luas hutan mangrove sangat menentukan

Page 23: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

9keanekaragaman spesies di dalamnya, di Indonesiaekosistem mangrove tersusun kurang lebih dari 202jenis tumbuhan yang mencakup 89 jenis pohon, limajenis palma, 19 tumbuhan pemanjat, 44 jenis epifitdan herba tanah serta satu jenis paku (Wahyuni IN.,2012).Ekosistem hutan mangrove merupakan ekosistemyang memiliki tingkat produktivitas tinggidibandingkan dengan ekositem lain danmenjadikannya sebagai mata rantai ekologis bagimakhluk hidup disekitar. Hutan mangrove memilikidekomposisi bahan organik yang tinggi, bahanorganik yang ada menjadikan hutan mangrove sebagaitempai sumber makanan bagi biota air (Imran, 2016).Pemanfaatan ekologis mangrove yaitu menjadisumber utama materi organik dari terestial ke lautan.Pada ekosistem mangrove merupakan komponenutama dari keanegaraman hayatinya, dengankomposisi mencapai 91% untuk bakteri dan jamurdari total biomassa ekosistem mangrove denganpenelitian tentang fungi yang masih sedikit (Simoes et

al., 2015).2. IdentifikasiIdentifikasi merupakan proses penentuan suatuisolat dalam takson tertentu. Identifikasi dapat

Page 24: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

10dilakukan setelah fungi tumbuh dan dilakukan denganmengamati karakter fungi. Karakter yang digunakandapat ditinjau dari segi morfologi, anatomi,ultrastruktur, biokimia, sekuen asam nukleat dan lain-lain. Karakter morfologi yang digunakan untukidentifikasi misalnya adalah bentuk, ukuran, danwarna thalus. Pengamatan makroskopik koloni fungimeliputi permukaan koloni, warna koloni, zonapertumbuhan, radial furrow (garis dari pusat kolonike tepi), exudate drops atau tetes air (hasilmetabolisme fungi), warna sebalik koloni (reverse

colony) dan sklerotia atau massa hifa yang menebal(Murray, 2007; Rakhmawati Anna, 2012).Rakhmawati Anna (2019) menjelaskan bahwa hasildari pengamatan makroskopik dan mikroskopik dapatdigunakan identifikasi fungi sampai tingkat genus,sedangan untuk tingkat spesies diperlukan karakterlain misalnya biokimiawi. Identifikasi fungi palingumum adalah dengan menggunakan kunci dikotomidan kunci gambar fungi. Karakteristik yang digunakandalam identifikasi fungi meliputi karakter kultur(warna, bentuk, ukuran, dan teksur koloni), strukturaseksual (bentuk dan ukuran sel, keberadaan konidia,hifa, dan spora) struktur seksual (askospora ataubasidiospora).

Page 25: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

11Identifikasi fungi perlu dilakukan sebagai sumberdan informasi penting untuk mengetahui jumlahspesies. Selain itu identifikasi fungi juga termasukkedalam salah satu yang terpenting dari delapan poindalam deklarasi milenium atau kesepakatan mileniumyang dihadiri oleh seluruh kepala negara anggota PBByang dilangsungkan di New York, Amerika Serikattahun 2008 serta lembaga-lembaga internasionallainnya. Poin tersebut yaitu kelestarian lingkungandengan mengurangi atau mengantisipasi lajuberkurangnya keanekaragaman hayati (Stalker, 2008dalam sole H. dkk., 2017).3. Keanekaragaman FungiIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yangtinggi (Anggraeni W., 2018). Keanekaragaman hayatiadalah keanekaragaman yang mencakup seluruhmakhluk hidup di bumi, yaitu tumbuhan, hewan danmikroorganisme, materi genetik yang terkandungdidalamya serta keanekaragaman ekosistem yangterbentuk (DITR,m2007). Keanekaragamanmikroognisme mencakup diantaranya jenis-jenisfungi.Keanekaragaman atau diversity adalah ukuran dariintegrasi komunitas yang didapat dengan menghitungserta mempertimbangkan jumlah populasi pembentuk

Page 26: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

12dengan kelimpahan relatifnya. Keanekaragamanmakhluk hidup dapat terbentuk akibat adanyaperbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur danpenampilan (Kristanto, 2002). Menurut Odum (1996)keanekaragaman identik dengan kestabilan dari suatuekosistem. Ekosistem yang memiliki kondisi stabilcenderung memiliki keanekaragaman yang relatiftinggi, sedangkan pada lingkungan ekosistem yangtercemar cenderung memiliki keanekaragaman yangrendah.Fungi merupakan organisme eukariota yang dapatmencerna makanan secara langsung dan menyerapnutrisi melalui dinding selnya. Fungi termasuk dalamorganisme heterotrof, seperti hewan, memperolehkarbon dan energi dari organisme lain. Berdasarkanukurannya fungi terbagi menjadi dua kelompok, fungimikroskopis dan fungi makroskopis. Fungimikroskopis adalah fungi ynag berukuran kecil, untukmelihat struktur fungi ini diperlukan mikroskop,sedangkan fungi makroskopis adalah fungi yangberukuran besar dan sebagian hidup di lingkunganterrestrial (Darwis Welly, 2011).Carris Lori M., et al (2012) menjelaskan fungi yangterbagi kedalam beberapa filum, yaitu:a. Filum Ascomycota

Page 27: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

13Filum Ascomycota merupakan kelompok fungiterbesar dengan jumlah sekitar 33.000 spesiesyang telah dideskripsikan dalam tiga sub filum,yaitu Taphrinomycotina, Saccharomycotina, danPezizomycotina.b. Filum BasidiomycotaFilum Basidiomycota merupakan kelompokfungi terbesar kedua setelah filum Ascomycotadengan jumlah hampir 30.000 spesies. Terdapattiga sub filum terbesar pada filum ini, yaituUstilaginomycotina, Pucciniomycotina, dan

Agaricomycotina.c. Filum GlomeromycotaAnggota filum ini terdari dari fungi mikorizaarbuscular. Hanya sejumlah kecil fungi yangsudah dikenali pada filum tersebut, yaitu sekitar160 spesies. Salah satu ciri khusus pada fungi iniadalah memiliki cabang tinggi pada arbusculesyang merupaka titik pertukaran antara fungi dantanaman. Tanaman menghasilkan karbohidratyang diperoleh oleh fungi, sedangkan nitrogen,fosfor, dan mineral lain yang diperoleh miseliumfungi dipindahkan ke tanaman.d. Filum Chytriomycota

Page 28: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

14Filum Chytrdiomycota beranggotakan sekitar900 spesies yang dapat hidup diberbagai habitatakuatik maupun darat diseluruh dunia. Ciri darianggota filum ini adalah bentuk zoospora yangmengarah ke posterior atau ke belakang.e. Filum ZygomycotaFilum ini beranggotakan sekitar 900 spesies,yang secara ekologis terbagi diantara dua kelasyaitu Zygomycetes dan Trichomycetes.Kelompok fungi Ascomycota dan Basidiomycotamembentuk sporanya dengan meispora. FungiAscomycota menggunakan askospora yang dibentukdidalam askus, proses askus dimulai sebagai kantungsitoplasma dan inti. Askospora bervariasi dalamukuran, bentuk dan pemisahannya pada setiap taksa.Sedangkan pada fungi Basidiomycota menggunakanbasidiospora yang terbentuk di dalam basidium danbiasanya memiliki satu sel dengan satu atau dua intisel yang bersifat haploid. Basidiospora juga berbedadalam bentuk dan ukuran yang tergantung pada taksa(Carris Lori M., et al., 2012).Filum yang tergolong dalam mushroom (fungimakroskopis) sebagian besar berasal dari kelasBasidiomycota, dengan ciri memiliki tubuh buahlengkap, memiliki basidiokarp yang tersusun atas

Page 29: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

15beberapa bagian yaitu miselium (Miselia), cawan(Volva), batang (Stipe), cincin (Annulus atau ring), 7lamela atau billah (Hymemium atau gills), tudung(Pileus) (Hiola, 2011).Berdasarkan tipe selnya yaitu, fungi bersifatuniselluler yang biasa disebut khamir dan fungibersifat multiselluler yang biasa disebut kapang.Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yangmikroskopik, beberapa generasi ada yang membentukmiselium dengan percabangan. Khamir hidupnyasebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yangparasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yangbervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50μm, dan lebar 1-10 μm (Pelczar, 2005). SedangkanKapang atau moulds merupakan fungi multiseluleryang berbentuk koloni dari suatu filamen atau benang.Koloni tersebut dibangun oleh struktur dasar berupatubulus berbentuk silinder yang bercabang-cabanagdengan diameter bervariasi antara 2-10 µm dandisebut dengan hifa. Hifa merupakan suatu tubulusyang mengandung lebih dari satu nukleus yangdilingkupi oleh sitoplasma (Hafsan, 2011).Kingdom fungi merupakan salah satu kelompokorganisme yang paling beragam di bumi dan menjadiagen ekosistem integral yang mengatur siklus karbon

Page 30: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

16tanah, nutrisi tanaman, dan patologi. Keberadaanfungi saat ini diperkiraan ada 52.481 OTUberdasarkan 98.0% tingkat kesamaan pengelompokandari semua sekuens ITS fungi dalam database yangtersedia untuk umum (U. Koljalg et al, 2013).Menurut penelitian Tedersoo Leho (2014)menyebutkan bahwa keaneragaman fungi tanah yangdiisolasi dari 365 lokasi yang ada di seluruh dunia dandianalisis menggunakan pyrosequencing menghasilkan1.019.514 sekuen yang dipisahkan menjadi menjadi94.255 OTU tingkat spesies, dan sebanyak 80.486(85,4%) OTU diklasifikasikan sebagai fungi.Pengambilan sampel tanah global menunjukkanperwakilan dari semua filum utama fungi yng terdiridari taksa Basidiomycota (55,7%), Ascomycota(31,3%), Mortierellomycotina (6,3%), danMucoromycotina (4,4%).

Gambar 1.2 Aspergilus sp. (sumber: dokumentasipenelitian)

Page 31: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

17

Fungi merupakan salah satu makhluk hidup yangmemiliki peran sangat penting dalam daur kehidupan,yaitu sebagai penguarai bahan organik kompleks dialam menjadi unsur yang lebih sederhana sehinggamudah diserap dan dapat dimanfaatkan olehmikroorganisme lainnya. Selain itu, fungi jugamerupakan makhluk hidup yang bersifat dekomposer,parasitik dan mutualistik (Solle H., dkk,2017).Biomassa yang berbanding lurus dengan panjanghifa merupakan komponen paling penting bagi fungitanah, biomassa tersebut merupakan kumpulannutrisi yang ada didalam tanah dan tersedia secarasignifikan. Faktor penting pertumbuhan fungi didalamtanah adalah kemampuan matriks dari dinding sel hifauntuk merespon keadaan lingkungan tanah yangselalu berubah (Miller R.M., 2011).Analisis keanekaragaman merupakan hal yangsangat penting, karena dapat menunjukan kestabilansuatu komunitas. Menurut sifat komunitasnya,keanekaragaman dapat ditentukan dengan banyaknyajenis serta kemeratan kemelipahan dari jenis individuyang didapat. Semakin banyak jenis yang didapatkanmaka semakin besar nilai keanekaragamannya.Semakin banyak individu yang bersal dari genus atau

Page 32: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

18spesies berbeda maka nilai nilai keanekaragamannyasemakin besar. Sedangkan jika semua individu berasaldari satu genus atau spesies, nilaikeanekaragamannya rendah (Odum, 1993).4. Manfaat Ekologis Fungia. Manfaat Fungi Secara TeoritisSecara teori, fungi yang terdapat pada ekosistemmangrove berperan sebagai pengurai dansimbionin tanaman. Selain itu, fungi juga melikiperan utama pada proses ekologis dan biogeokimiapada ekosiste tersebut (Saravanakumar et al.,2016).b. Manfaat Fungi Secara PraksisMikroorganisme di alam memiliki peranpenting, termasuk beberapa jenis fungi yangmemiliki manfaat ekologis terhadap ekosistemnya.Beberapa penelitian telah dilakukan untukmengetahui peranan fungi. Diantaranya sebagaipendegradasi selulase sampah. Mnurut Yunilas et

al (2013) beberapa fungi filamentous (kapang)memiliki kemampuan untuk mendegradasilignoselulosa dengan baik. Dibandingkan dengankapang lainnya T. harzianum dikenal sebagaikapang yang paling potensial dalam mengkonversiselulosa karena merupakan kapang penghasil

Page 33: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

19enzim selulase terbanyak serta kapang palingkompetitif terhadap substrat selulosa (Nasution P.,Periadnadi, Nurmiati., 2017).Fitrianti (2019) menyebutkan terdapat 19 jenisfungi kayu yang terbagi kedalam fungi pelapuk kayu,fungi pewarna kayu, fungi beracun dan yang berfungisebagai obat. Terdapat tiga isolat fungi yang memilikikemampuan cukup baik untuk memproduksi enzimlignoselulolitik, yaitu Pleurotus ostreatus, Lentinus

torulosus dan Trichoderma harzianum. Fungi pelapukmemproduksi enzim oksidatif ekstraseluler yang unikpada saat proses degradasi lignin yang berfungisebagai agen biodegradasi untuk memecah bahanlignoselulosa menjadi molekul yang lebih sederhana(Fitrianti, 2019).Penelitian mengenai biodegradasi untuk mengatasilimbah minyak bumi juga telah dilakukan.Biodegradasi dapat dilakukan oleh mikroorganismeyang memanfaatkan komponen minyak bumi. Minyakbumi memiliki komponen penyusun 85% karbon dan12% Hidrogen (hidrokarbon) dan 1-5% unsurnitrogen, fosfor, sulfur, oksigen, serta unsur logam.Presentasi senyawa hidrokarbon yang besar, bagibeberapa fungi dapat dijadikan sebagaisumberkarbon, sedangkan untuk senyawa non-

Page 34: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

20hidrokarbon dapat dijadikan sebagai sumber nutrisisehingga fungi dapat melakukan metabolism denganbaik (Rijal Muhamad, 2017).Fungi Aspergillus terreus dalam penelitian RahmahU.M., Shovitri M. dan Kuswytasari (2018) disebutkanmampu mendegradasi plastik. Plastik merupakansuatu polimer yang terdiri dari beberapa monomer,yaitu polyethylene, polypropylene, polystyrene,polyurethane, dan nylon. Polyethylene memiliki sifatyang kuat dan stabil sehingga banyak digunakandalam pembuatan plastik. Sifat polyethylene yang kuat,fleksibel, mudah dibentuk, meleleh pada suhu 37°C,transparan serta strukturnya yang solid menjadikanplastik sulit didegradasi dan menjadi limbahlingkungan yang berbahaya (P.M., Vignesh, Charun,2016). Beberapa cara dapat dilakukan untukmendegradasi plastik, salah satunya yaitubiodegradasi menggunakan kapang Aspergilus terreus(Rahmah U.M., Shovitri M. dan Kuswytasari, 2018).Namun hingga saat ini belum ada kajian mengenaipemanfaatan Fungi dari hutan mangrove pantai alamindah secara praksis yang diteliti maupun yangdilakukan oleh masyarakat sekitar.

Page 35: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

21

B. Kerangka Pemikiran Teoritik

Gambar 1.3 kerangka Pemikiran Teoritik

Hutan Mangrove PAIPengambilan sampel

PenelitianData PrimerData Sekunder

Penelitian di LaboratoriumIdentifikasi

Jenis FungiManfaat FungiAnalisis DataStudi Literatur

Data Keanekaragaman Fungi Tanah danHasil Studi literature pemanfaatan fungi

Page 36: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

22

C. Kajian Pustaka1. Simoes et al., (2015) menyebutkan bahwa hampirkeseluruhan fungi dari Mangrove bersifat saprofit yangtermasuk dalam filum Ascomycota dan filumBasidiomycota. Jumlah fumgi tertinggi yang ditemukanada pada permukaan tanah, akar dan rimpang.Penelitian fungi di hutan mangrove berfokus untukmeneliti keanekaragaman taksonomi fungi saprofitdari zona intertidal, potongan kayu dan puing-puingkayu. Perkiraan keanekaragaman menujukan bahwa625 fungi laut berasosiasi dengan hutan mangrove, dan269 spesies yang ditemukan terkait dengan akarmangrove.2. Saravanakumar et al., (2016) menyebutkan bahwavegetasi mangrove menyebabkan ekosistem hutanmangrove bersifat kompleks dan dinamis namun labil.Komponen biotik dan abiotik mempengaruhikemelipahan organisme didalamnya, termasuk fungi.Pada ekosistem mangrove fungi berperan sebagaipengurai dan simbionin tanaman, fungi juga memilikiperan utama pada proses ekologis dan biogeokimia.3. Ramadhani Jasmine et al., (2019) dalam penelitiannyamenyebutkan bahawa kemelimpahan fungi padasedimen yang jauh dari akar lebih tinggi dibandingkan

Page 37: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

23dengan sedimen yang dekat dengan akar dikarenakankandungan organik sampel sedimen yang jauh dariakar lebih tinggi dibandingkan kadungan organik yangterdapat pada sedimen dekat akar. Selain itu padasedimen dekat akar lebih banyak didominasi olehbakteri rizosfer sehingga jumlah fungi tertekan akibatadanya kompetisi antara fungi dan bakteri rizosfer.4. Jia Shue-Lei et al., (2019) dalam penelitiannyadisebutkan bahwa ekosistem hutan mangrovemenyediakan habitat unik untuk kolonisasi fungi yangdiantaranya dapat mengasilkan berbagai jenis enzimyang dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri,daur ulang tumbuhan dan hewan dalam ekosistemserta degradasi polutan. Banyak fungi terkaitmangrove juga dapat menghasilkan biofuel, xylitol danzat bioaktif yang memiliki banyak aplikasi potensialdalam bidang industri.5. Khalil Ahmad MA. et al., (2013) dalam penelitiannyamengenai sebaran fungi ditanah mangrove wilayahpesisir pantai laut merah, menyebutkan bahwa genusAspergillus adalah genus yang paling dominan. Surveiliteratur meenunjukan bahwa sejumlah fungi telahdilaporkan berasal dari rawa asin, lumpur bakau,muara dan habitat pesisir lainnya. Fungi tersebuttermasuk Absidia corymbifera, Alternia sp, Aspergillus

Page 38: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

24sp, Penicillium sp, Cladosporium oxyporum, Fusariumsp, Paecilomeyces sp, Rhizoctonia solani dan

Trichoderama sp.6. Fungi dapat bertahan hidup di berbagai habitat denganberbagai substrat tanah, air tawar dan air laut sebagailokasi kolonisasi yang stabil. Fungi sebagian besardapat berkembang di tanah dengan kondisi iklim yangberbeda termasuk pada wilayah ekstrim dan menyebarmelalui spora di udara (Desmukh R., Khardenavis A.,Purohit H., 2016). Selain membantu dalam menjagakeseimbangan ekosistem bebrapa fungi juga telahdilaporkan bertahan hidup di instalasi pengolahanlimbah (ETPs) yang mengolah berbagai airlimbah. Keragaman habitat dan kemampuan untukmensekresikan banyak enzim membuat fungi menjadikandidat potensial untuk bioremediasi di berbagailokasi (Anastasi A, Tigini V, Varese GC., 2013).7. Tathoi H (2013) dalam jurnalnya menjelaskan bawafungi di lingkungan mangrove memiliki peran ekologispenting dalam dekomposisi bahan organik denganproduksi berbagai enzim degradatif ekstraselulerseperti selulase, xilanase, pektinase, amilase, dansebagainya. Enzim tersebut dapat diisolasi dari fungimangrove dan dimanfaatkan untuk beberapa aplikasibioteknologi. Beberapa fungi mangrove juga

Page 39: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

25memproduksi metabolit bioaktif turunan yang dapatdimanfaatkan dalam industry farmasi. Selain itubeberapa fungi mangrove juga dilaporkan memlikipotensi sebagai biopestisida.

Page 40: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian eksploratif, yaitupenelitian yang dilakukan terhadap permasalahan yangbelum pernah dilakukan, dan belum pernah diteliti oranglain sehingga peneliti eksplorasi tetap berusahamenemukan permasalahan yang sedang atau akan ditelititersebut (Bungin, 2013). Data yang diperoleh kemudiandianalisis menggunakan indeks keanekaragaman jenis,kemeratan jenis dan dominasi jenis Sehingga diperolehdata keanekaragaman serta dilakukan analisis secaradeskriptif.B. Lokasi SamplingPenelitian ini berlokasi di hutan mangrove PantaiAlam Indah kota Tegal.C. Populasi SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah semua fungi yangada di kawasan Pantai Alam Indah, sedangkan yangmenjadi sampel dalam penelitian ini adalah fungi yangterdapat di kawasan hutan mangrove pantai alam indah.

Page 41: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

27

D. Metode Pengumpulan Data1. Teknik Pengambilan SampelPengambilan sampel tanah dilakukan denganteknik purposive sampling dengan kriteria tempatsampling berupa tanah yang ada di tempat kering(darat), tanah basah (tergenang air) dan tanahlumpur.2. Alur Kerja Penelitiana. Alat dan Bahan1) Alat yang digunakan dalam penelitian adalahpH meter, erlenmeyer, spatula, timbangandigital, magnetic stirer, autoklaf, laminar air

flow, cawan petri, tusuk gigi, pinset, inkubator,dan mikroskop.2) Bahan yang digunakan antara lain:a) Media PDA, Komposisi dari media PDAadalah Potato extract, Dextrose, Agar, danAquades.b) Media MEA, komposisi dari media MEAadalah Malt Extract, Peptone, Glucose, Agar,dan Aquades.c) Pewarna Lactophenol Cotton Blue

Page 42: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

28

b. Pembuatan Media1) Pembuatan Media PDAMedia PDA dibuat dengan mencampurkankomposi media PDA pada erlenmeyer kemudiandiaduk menggunakan magnetic stirer, dan disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu121˚C dalam waktu 15 menit. Media PDAdituang kedalam plate sebanyak 20 mL,kemudian di tunggu hingga padat.2) Media MEA dibuat dengan mencampurkankomposi media MEA pada erlenmeyerkemudian diaduk menggunakan magnetic

stirer, dan di sterilisasi menggunakan autoklafdengan suhu 121˚C dalam waktu 15 menit.Media MEA dituang kedalam plate sebanyak 20mL, kemudian di tunggu hingga padat.c. Cara KerjaIsolasi dan identifikasi fungi dilakukanmenggunakan metode Ilyas Muhammad (2010).1) Isolasi fungi dilakukan dengan metodepengenceran.2) 10 g sampel tanah ditimbang dan dimasukkanke dalam tabung erlenmeyer berisi 90 ml

Page 43: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

29akuades steril (pengenceran 10¯¹), kemudiandihomogenkan dengan vorteks (sediaan I).3) Sebanyak 1 ml sediaan I dimasukkan ke dalam9 ml akuades steril (pengenceran 10¯²), laludivorteks sampai homogen (sediaan II).4) Selanjutnya dengan langkah yang samadilakukan pula proses pengenceran berikutnyasampai diperoleh pengenceran sampel 10¯³(sediaan III).5) Sebanyak 200 µl sediaan II dan III dituang padacawan petri berisi media PDA danchloramphenicol.6) Masing-masing perlakuan tersebut dibuatsebanyak tiga ulangan.7) Dilakukan inkubasi pada suhu kamar.8) Koloni fungi yang tumbuh selama prosesisolasi, dimurnikan dengan propagasi koloniyaitu memotong dan mentransfer secaraaseptik sebagian miselium kapang ke dalammedia kultur baru.9) Isolat tersebut dipilih dan ditransfer ke dalamcawan petri berisi media MEA.10) Semua langkah di atas dilakukan dalam kondisiaseptik.

Page 44: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

3011) Koloni selanjutnya diinkubasi dalam inkubatorpada suhu 27º C selama 3-7 hari sampaibersporulasi.12) Isolat fungi yang telah murni kemudian diamatisecara makroskopis dan mikroskopis untukproses identifikasi.13) Pengamatan secara mikroskopis dilakukanuntuk mencari konidia. kemudian dilakukanidentifikasi konidia menggunakan panduanIdentification of Mitosporic Fungi (AndoKatsuhiko, 2019) dari Tamagawa University,Jepang dan buku Pictorial Atlas of Soil and Seed

Fungi: Morphologies of Cultured Fungi and Keyto Spescies, Second Edition (Watanabe Tsuneo,2002).E. Metode Analisi Data1. Analisis Keanakeragaman Jenis Fungia. Indeks Keanekaragaman Jenis FungiDigunakan indeks keanekaragaman jenis (H’) dariShanon dan Wiener menurut Odum (1993) dalamRahmi N (2017) sebagai berikut:

′ = (pi)(ln )

Page 45: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

31Dengan pi= ∑ ∑

Keterangan:H’ = Indeks Diversitas Shannon-WienerPi = Indeks KelimpahanBerdasarkan perhitungan dari rumus tersebutdapat ditentukan kriteria sebagai berikut:H’<1 = Keanekaragaman rendah1<H’<3 = Keanekaragaman sedangH’>3 = Keanekaragaman tinggiKeanekaragaman jenis adalah ciri dari tingkatankomunitas berdasarkan organisasi biologinya.Menurut Soegianto (1994) dalam Kasongat H, GafurM.A. dan Ponisri (2019) keanekaragaman jenis dapatdigunakan untuk menyatakan struktur komunitasyaitu kemampuan suatu komunitas agar dapatmenjaga dirinya tetap stabil meskipun ada gangguanterhadap komponen-komponennya.c. Kemerataan Jenis FungiUntuk kemerataan jenis fungi, dilakukan analisisyang menggunakan indeks kemerataan jenis (E)menurut Odum (1993). = ′ln

Page 46: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

32

Keterangan:E = Indeks kemerataan (nilai antar 0-1)H’ = Indeks keanekaragaman jenisS = Jumlah seluruh jenis yang adaBerdasarkan perhitungan dari rumus tersebutdapat ditentukan kriteria sebagai berikut:E<0,4 = Keseragaman populasi kecil0,4<E<0,6 = Keseragaman populasi sedangE>0,6 = Keseragaman populasi tinggid. Dominasi JenisUntuk menentukan keberadaan jenis fungi yangmenyatakan tingkat penguasaan jenis dalam suatukomunitas digunakan rumus Indeks Dominasi Jenis(C) dari Simpson (1949) dalam Odum (1993)Kasongat H, Gafur M.A. dan Ponisri (2019) sebagaiberikut: = × 100%Keterangan:Di = Indeks dominansi suatu jenis fungiNi = Jumlah individu suatu jenisN = Jumlah individu dari seluruh jenis

Page 47: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

33Sifat komunitas yang dapat memperlihatkansuatu jumlah jenis organisme yang melimpah padasuatu daerah atau wilayah disebut dengan Dominasi.Indeks dominasi berbanding terbalik dengan indekskeragaman semakin tinggi indeks dominasi makaindeks keanekaragaman jenis akan semakin kecil,begitu pula sebaliknya. Suatu jenis fungi dinilaidominan bila nilai indeks dominasinya lebih tinggidaripada fungi yang lainnya (Kasongat H, Gafur M.A.dan Ponisri, 2019)2. Analisis Manfaat Ekologis FungiAnalisis manfaat ekologis fungi dilakukanmenggunakan studi literatur menggunakan sumberrefrensi yang terkait dengan pemanfaatan ekologisfungi di ekosistem hutan mangrove.

Page 48: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

34

Page 49: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Fungi Tanah yang di Temukan di Hutan

Mangrove Pantai Alam IndahBerdasarkan identifikasi yang telah diilakukandiperoleh data sebagai berikut.Tabel 4.1 Jenis-Jenis Fungi Tanah yang di Temukan diHutan Mangrove Pantai Alam IndahNo Genus/ Spesies Stasiun 1 Stasisun 2 JumlahLokasiI LokasiII LokasiI LokasiII1 Aspergillus sp 1 1 0 0 0 12 Aspergillus sp 2 1 3 0 5 93 Aspergillus sp 3 0 1 0 2 34 Aspergilus sp 4 1 0 0 1 25 Aspergilus sp 5 0 0 1 0 16 Aspergillus sp 6 1 0 0 0 17 Penicillium sp 3 1 5 3 128 Sepedonium sp 0 0 0 1 19 Mucor sp 1 1 0 1 310 Curvularia sp 1 0 0 0 111 Verticllium sp 0 0 1 0 112 Fusarium sp 0 0 0 1 1Jumlah 36

Pengambilan sampel tanah di hutan mangrove pantaialam indah dilakukan dengan menngunakan teknikpurposive sampling yang dibagi menjadi dua stasiunbesar dengan tiga titik tempat pengambilan sampel yaitulokasi darat dekat dengan pohon (kode D1) lokasi darat

Page 50: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

36jauh dengan pohon (kode D2), lokasi berlumpur dekatdengan phon (kode L1) lokasi berlumpur jauh denganpohon (kode L2), dan lokasi tergenang air (kode A) lokasitergenang air jauh dengan pohon (kode A2). Setelahmelakukan identifikasi di laboratorium, fungi yangteridentifikasi terdiri dari 7 genus dan 12 jenis fungiberbeda.1. Aspergillus sp 1Berdasarkan Pengamatan morfologi, secaramakroskopis isolate 1S1LI memiliki bentuk marginundulate, elevasi flat atau raised, bentuk koloniirregular dan memiliki warna hitam ataupaun hijautua.

Gambar 4.1 Gambar 1 koloni Aspergillus sp 1, Gambar2. Pengamatan mikroskop perb. 40X (Keterangan: a.konia, b. phialide, c. konidiofor) (sumber: dokumentasipenelitian)

Page 51: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

37Secara mikroskopis memiliki konidia berbentukoval kecil yang menempel pada permukaan ujungkonidiofor hialin. Aspergillus sp 1 termasuk kedalamfungi saprofit dan paling di temukan di tanah sertasayuran busuk (Afzaz et al., 2013).2. Aspergillus sp 2Berdasarkan pengamatan morfologi, secaramakroskopis isolat 2S1D1, 1S1D2, 4 S1D2, 6S1D2,2S2D2, 5S2D2, 1S2L2, 2S2L2 dan 3S2L2 memilikibentuk koloni cricullar atau irregular, marginundulate, elevasi raised dan memiliki warna kolonicokelat tua sampai hitam dengan dasar berwarnapautih atau kuning.

Gambar 4.2 Gambar 1 koloni Aspergillus sp 2, Gambar2. Pengamatan mikroskop perb. 10X (Keterangan: a.konidia, b. konidiofor) (sumber: dokumentasipenelitian)

Page 52: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

38Secara mikroskopis Aspergillus sp 2 memilikikepala konidia yang besar dan berbentuk globosesampai subglobuse dengan konidiofor hialin danberdinding halus (Refai et al., 2014).3. Aspergillus sp 3Berdasarkan pengamatan morfologi, secaramakroskopis isolat 3S1D2, 7S2D2 dan 3S1A2 memilikibentuk koloni circular atau irregular margin undulate,elevasi umbonate atau raised dan memiliki warnakoloni krem atau coklat kuning.

Gambar 4.3 Gambar 1 koloni Aspergillus sp 3, Gambar2. Pengamatan mikroskop perb. 10X (Keterangan a.konida, b. konidiofor, c. hifa) (sumber: dokumentasipenelitian)Berdasarkan pengamatan secara mikroskopisAspergillus sp 3 memiliki bentuk konidia bulatkadang-kadang elips dan berdinidng halus, sertamemiliki miselia berwarna putih (Jurjevic Zeljko, et

al.,2012).

Page 53: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

39

4. Aspergillus sp. 4Berdasarkan pengamatan secara morfologi isolat3S1L1 dan 6S2L2 memiliki bentuk koloni filamentous,margin raised, elevasi undulate dan memiliki warnapemukaan koloni hijau abu kebiruan.

Gambar 4.4 Gambar 1. Koloni Aspergillus sp 4 Gambar2. pengamatan mikroskop perb. 10X (Keterangan a.konida, b. konidiofor) (sumber: dokumentasipenelitian)Secara mikroskopis Aspergillus sp 4 memilikimiselium berwarna putih dan konidia berbentukspherical (Refai et al., 2014).5. Aspergillus sp 5Berdasarkan pengamatan morfologi, secaramakroskopis isolat 5S1A1 memiliki warna permukaankoloni hijau, dengan bentuk margin entire, dan elevasiconvex.

Page 54: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

40

Gambar 4.5 Gambar 1 koloni Aspergilllus sp 5, Gambar2 pengamatan mikroskop perb. 40X (Keterangan: a.konia, b. phialid, c. konidiofor, d. hifa) (sumber:dokumentasi penelitian)Secara mikroskopis Aspergillus sp 5 memiliki hifahialin dan berseptat dengan konidiofor berwarnacoklat dan konidia berbentuk kolom (Refai et al.,2014).8. Aspergillus sp 6Berdasarkan pengamatan secara morfologi, secaramakroskopis isolat isolat 1S2L1 memiliki koloni denganpermukaan berwarna coklat keabu-abuan denganbentuk koloni irregular, bentuk margin curled, danelevasi raised.

Gambar 4.6 Gambar 1. Koloni Aspergillus sp 6 Gambar2. Pengamatan mikroskopis perb. 40X (Keterangan: a.

Page 55: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

41konidia, b. konidiofor) (sumber: dokumentasipenelitian)Secara mikroskopis kepala konidia memancar,memiliki bentuk konidia sublobose, globose, kasar danberwarna kehijuan atau coklat kekuningan (Refai, El-yazid and Hassan, 2014).9. Penicillium spBerdasarkan pengamatan secara morfologi isolat1S1D1, 4S1D1, 5S1D1, 2S1D2, 1S2D1, 2S2D1, 4S2D1,6S2D2, 9S2D2 teridentifikasi sebagai Penicilliumdengan bentuk margin Entire, elevasi raised, bentukkoloni circular irregular serta warna koloni putihsampai dengan hijau tua.

Gambar 4.7 Gambar 1. koloni penicillium sp. Gambar 2.Pengamatan mikroskopis perb. 40X (Keterangan: a.konida, b. konidiofor) (sumber: dokumentasipenelitian)Identifikasi genus Penicillium berfokus pada warnakoloni, ukuran koloni, morfologi konidiofor sertaornamen-ornamen konidiofor yang berbeda. Isolat

Page 56: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

42Penicillium yang berhasil diisolasi dari tanah hutanmangrove pantai alam indah memiliki warna koloniAntara lain putih, krem, hijau tua, cokelat muda hinggacokelat tua (Yin Ghohua et al, 2017; Seydametova E. et

al, 2010).10. Fusarium spBerdasarkan hasil pengamatan secaramakroskopis, isolat memiliki warna permukaan kolonikrem dan, bentuk margin undulate dengan elevasiraised dan bentuk koloni circular ataupun irregular.Genus Fusarium dicirikan dengan struktur tubuhberupa miselium bercabang, hialin, dan berseptatdengan diameter 2-4 µm (Paul J. Lee, 2004).

Gambar 4.8 Gambar 1. Koloni Fusarium sp. Gambar 2.Pengamatan mikroskopis perb. 40X (keterangan: a.konidia, b. hifa) (sumber: dokumentasi penelitian)Genus Fusarium memiliki struktur fialid yangberupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuksoliter dari percabangan yang kompleks. Reproduksi

Page 57: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

43aseksual dari Fusarium menggunakan mikrokonidiayang terletak pada konidiospora. Makroonidia dibentukdari fialid yang memiliki struktur halus serta berbentuksilindris dan terdiri dari dua atau lebih sel yangmemiliki dinding tebal. Mikrokonidia Fusariumumumnya terdiri dari 1-2 sel, berbentuk bulat atausilinder dan tersusun menjadi rantai atau gumpalan(Sharon, 2007).11. Sepedonium spBerdasarkan pengamatan morfologi, secaramakroskopik, isolat 3S2D2 teridentifikasi sebagaiSepedonium sp dengan permukaan koloni berwarnakrem dan kekuningan dengan bentuk margin entire,elevasi raised dan bentuk koloni irregular.

Gambar 4.9 Gambar 1. koloni Sepedonium sp. Gambar 2.Pengamatan mikroskop perb. 40x (keterangan: konidia,b. hifa) (sumber: dokumrntasi penelitian)Secara mikroskopis genus Sepedonium memilikimiselium tidak bercabang dengan konidia tunggal yang

Page 58: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

44membulat dan terletak diujung (Amami A.N. danImaningsih W., 2019)12. Mucor spBerdasarkan pengamatan morfologi, isolat 10S2D2,1S1L2 dan isolat 2S1A1 secara makroskopis memilikipermukan koloni seperti kapas yang berwarna putihhingga menjadi coklat tua, margin filiform, elevasiraised dan bentuk koloni circular ataupun filamentous.

Gambar 4.10 Gambar 1 koloni Mucor sp. Gambar 2.Pengamatan mikroskop perb. 40X (Keterangan: a.konidia, b konidiofor, c. hifa) (sumber: dokumntasipenelitian)Secara mikroskopis genus Mucor sp Memiliki hifayang tidak berseptat dan bercabang dengan konidiaterletak diujung berbentuk semibulat sampai bulat.Fungi dari genus Mucor pada hampir semua miselianyaditumbuhi sporangiospora yang berbentuk silindris(Izzatinnisa, Utami U., dan Mujahidin A., 2020).13. Verticillium sp

Page 59: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

45Berdasarkan pengamatan secara morfologi, isolat7S2L1 secara makroskopis memiliki permukaan koloniberwana putih krem dengan bentuk margin entire,elevasi umbonte dan betuk koloni circulalar atauirregular. Pembentukan miselium istirahat menjadikanwarna koloni berubah menjadi gelap, struktur miseliumistirahat digunakan untuk identifikasi spesies (Issac,1953 dalam Inderbitzin et al., 2011).

Gambar 4.11 Gambar 1. Koloni Verticillium sp. Gambar2. Pengamatan mikroskop perb. 40x (keterangan: a.konidia). (sumber: dokumentasi penelitian)Secara mikroskopis genus Verticilium Dicirikandengan percabangan yang muncul di dalam lingkarankonidiofor atau disebut verticillate, memiliki hifa hialindan kadang-kadang berpigmen dasar cokelat dengankonidofor tegak atau miring. Konidia dari genusVerticilium adalah hialin berbentuk silindris, lonjonghingga meruncing (Inderbitzin et al., 2011).14. Curvularia sp

Page 60: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

46Berdasarkan pengamatan secara morfolgis, isolat6S1A1 secara makroskopis memiliki permukaan koloniberwarna hijau lumut dengan bentuk margin filiform,elevasi umbonate dan bentuk koloni circular.

Gambar 4.12 Gambar1 koloni Curvularia sp. Gambar 2.Pengamatan mikroskop perb. 40X (Keterangan: a.konidia, b. hifa) (sumber: dokumentasi penelitian)Secara mikroskopis konidia genus Curvulariacenderung pendek, lurus atau melengkung. Karakterkonia bervariasi pada tingkat warna dankelengkungan. Hal ini mungkin dipengaruhi olehlingkungan (Manmgoda Dimuthu, 2012).

Page 61: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

47

B. Keanekaragaman Fungi Tanah di Hutan Mangrove

Pantai Alam Indah Kota TegalBerdasarkan hasil penelitian, didapat nilai indekskeanekaragaman dan kemerataan jenis fungi di hutanmangrove Pantai Alam Indah sebagai berikut.Tabel 4.2 Indeks Keanekaragaman dan Kemerataan FungiTanah di Hutan Mangrove Pantai Alami Indah Kota Tegal

Keterangan:J= Jumlah jenisF= Jumlah FamiliH’= Indeks KeanekaragamanE= Indeks kemeratanHasil analisis indeks keanekaragaman fungi di hutanmangrove Pantai Alam Indah memiliki kisaran nilai antara1,475 sampai dengan 2,205. Keanekaraman fungi yang ada

Kode Jumlah TotalStasiun 1 Stasiun 2Lokasi I Lokasi II Lokasi I Lokasi IIJ 9 8 8 15 12F 4 2 3 5 6N 8 7 7 14 36H’ 1,667 1, 475 1,475 2,205 1,893E 0,856 0,823 0,823 0,919 0,7622

Page 62: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

48di hutan mangrove Pantai Alam Indah kota tegal termasukdalam kategori sedang dengan nilai total 1,893.Indeks kemerataan jenis fungi di hutan mangrovePantai Alam Indah termasuk dalam kategori tinggidisemua lokasi. Indeks kemerataan jenis-jenis fungitertinggi dimiliki oleh stasiun 2 lokasi2 dengan nilai 0,919.Stasiun 1 lokasi 2 dan stasiun 2 lokasi 1 memiliki nilaiindeks kemerataan yang sama, yaitu 0,823. Nilai indekskeanekaragaman dan indeks kemeratan berbanding lurus,dimana lokasi yang memiliki keanekaragman tinggi akanmemiliki indeks kemeratan yang tinggi pula, sedangkanlokasi yang memiliki keanekaragaman rendah maka nilaiindeks kemerataannya juga rendah (Kasongat H, GafurM.A. dan Ponisri, 2019).Berdasarkan hasil identifikasi yang sudah dilakukan,pada stasiun 1 lokasi 1 didominasi oleh Penicillium sp(38%). Adapun jenis fungi lain ditemukan di stasiun 1lokasi 1 adalah Aspergillus sp 1, Aspergillus sp 2, danAspergillus sp 3 dengan nilai dominasi sama yaitu 13%.Stasiun 1 lokasi 2 didominasi oleh penicillium sp(43%) adapun fungi lain masing-masing hanyateridentifikasi satu jenis, Aspergillus ustus dan Verticillium

sp memiliki nilai dominasi sama yaitu 14%.Stasiun 2 lokasi 1 didominasi oleh Aspergillus sp 2(43%) adapun fungi lainnya yaitu Mucor sp, penicillium sp

Page 63: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

49dan Aspergillus sp 3 yang memiliki nilai dominasi yangsama yaitu 14%.Keanekaragaman fungi tanah dipengaruhi olehkondisi lingkungan, karena percepatan pertumbuhanpopulasi fungi dipengaruhi oleh beberapa faktor, sperti pH,salinitas dan suhu (Media et al., 2020).Tabel 4. 3 Faktor Lingkungan di Hutan Mangrove PantaiAlam Indah Kota TegalNo Parameter Stasiun 1 Stasiun 2Lk. 1 Lk. 2 Lk.3 Lk. 1 Lk. 2 Lk. 31 pH -5,8(DP)-5,4(JP)

-6,5(DP)-6,5(JP)-5,8(DP)-5,5(JP)

-5,4(DP)-5(JP)-6,2(DP)-5,5(JP)

-5(DP)-5,8(JP)2 Salinitas -2%(DP)-2%(JP)-5%(DP)-5%(JP)

-0%(DP)-0%(JP)-3%(DP)-3%(JP)

-0%(DP)-0%(JP)-0%(DP)-0%(JP)3 Suhu -26°C(DP)-26°C(JP)

-26°C(DP)-26°C(JP)-26°C(DP)-26°C(JP)

-25°C(DP)-25°C(JP)-26°C(DP)-26°C(JP)

-25°C(DP)-26°C(JP)Keterangan:Lk. 1: Lokasi 1Lk. 2: Lokasi 2Lk. 3: Lokasi 3

Page 64: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

50DP: Dekat pohonJP: Jauh pohonBerdasarkan hasil pengukuran faktor lingkungan,stasiun 1 lokasi 1 memiliki pH 5,8 dan 5,4, salinitas 2% dansuhu 26°C. stasiun 1 lokasi 2 memiliki pH 6,5, salinitas 5%dan suhu 26°C. Stasiun 1 lokasi 3 memeiliki pH 5,8 dan 5,5. Salinitas 0% dan suhu 26°C.Faktor lingkungan pada stasiun 2 lokasi 1, memiliki pH5,4 dan dan 5, salinitas 3% dan suhu 25%. Stasiun 2 lokasi2 memiliki pH 6,2 dan 5,5. Salinitas 0% dan suhu 26°C.Stasiun 2 lokasi 3 memiliki pH 5 dan 5,8. Salinitas 0% sertasuhu 25°C dan 26°C.Daya adaptasi setiap fungi terhadap perubahan pHtanah berbeda-berbeda. Namun, ungi pada umumnya lebihtahan terhadap perubahan pH tanah karena pH tanahberpengaruh terhadap perkecambahan, danperkembangan fungi (Rahmi N. dkk, 2017).Keanekaragaman fungi juga dipengaruhi oleh suhulingkungan, karena setiap fungi memiliki kemampuanberbeda-beda untuk dapat bertahan di habitatnya. Suhuoptimum bagi perkembangan fungi adalah 25-30°C,sedangkan suhu maksimum bagi pertumbuhan fungiadalah 25-40°C (Rahmi N. dkk, 2017).Selain dipengaruhi oleh pH dan suhu, pertumbuhanfungi juga dipengaruhi oleh salinitas, Menurut Putra I

Page 65: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

51Nyoman (2017) fungi-fungi selain fungi laut tidak dapattumbuh pada salinitas di atas 10,5%.C. Studi Literatur Manfaat Ekologis FungiHutan mangrove memiliki peranan ekologis yangpenting karena menjadi sumber utama bahan organik dariterrestrial ke lautan, dari total mikroba yang ada dihutanmangrove kelompok fungi merupakan kelompok yangpaling sedikit dipelajari. Mikroba memiliki perananpenting dalam pengolahan serasah untuk menjaga nutrisidan dan energi pada ekosistem mangrove (Simoes et

al.,2015; Saravanakumar et al., 2016).Fungi memiliki peran penting dalam pada siklusnutrisi dan dekomposisi bahan organik yaitu denganmenghasilkan berbagai enzim degradatif ekstraseluleryang dapat dimanfaatkan untuk pengaplikasianbioteknologi seperti enzim selulase, amylase, pectinasedan sebagainya (Thatoi H., et al., 2013).Studi mengenai pemanfaatkan fungi dari hutanmangrove telah banyak dilakukan, misalnya mengenaimetabolit bioaktif fungi yang digunakan dalam industrifarmasi. Kelompok fungi tertentu dilaporkan memilikipotensi sebagai biopestisida dalam pengendalian penyakittanaman (Thatoi H., et al., 2013).1. Aspergillus sp

Page 66: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

52Spesies dari genus Aspergillus tersebar luas di seluruhdunia dan dapat ditemui diberbagai substrat karenamenghasilkan konidia aseksual yang mudah terbawaangin dan sangat toleran terhadap stress serta tahan diberbagai kondisi lingkungan (Silva Daiani et al., 2011;Stevenson et al., 2015). Spesies dari genus Aspergillusdapat memproduksi racun yang disebut denganAlfatoksin. Alfatoksin merupakan senyawa metabolitsekunder yang diproduksi oleh Aspergillus dan dapatmembahayakan kesehatan hewan dan manusia karenabersifat karsinogenik, mutagenik dan teratigenik(Sukmawati D. et al., 2018).Genus Aspergillus dapat menyebabkan berbagai alergidan infeksi sistemik yang berbahaya bagi manusia,terutama pada orang dengan defesiensi imun yang parah.Infeksi pada manusia biasanya disebabkan olehAspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, Aspergillus

nidulans dan Aspergillus niger (Paulussen C. et al., 2016).Kemampuan Aspergillus yang dapat mendominasilingkungan didukung oleh berbagai faktor yang salingberinteraksi, antara lain karakteristik bologi yang toleranterhadap stress, kemampuan untuk menembuspertahanan inang dan merusak inang, kemampuan untukmenghasilkan energi yang tersedia di dalam sel sertaaspek lain dari ekofisiologisnya yang secara kolektif

Page 67: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

53berkontribusi pada peran Aspergillus sebagai patogen(Paulussen C. et al., 2016).Dalam penelitian Desmukh (2016) Aspergillusmenunjuksn potensi bioremidiasi untuk fraksi minyakmentah larut dalam air Antara 0,01 dan0,25 mg/mL(Hickey P., 2013). Aspergillus nidulans berasosiai dengantumbuhan dan menghilangkan warna limbah tekstil untukbertahan hidup. Beberapa anggota dari genus Aspergillusjuga dilaporkan memiliki kemampuan toleransi terhadaplogam, Aspergillus niger dilaporkan memiliki aktivitasterhadap pengurangan substansial hidrokarbon minyakbumi dari tanah yang terkontaminasi bensin dan solar(Aranda et al., 2013; Maruthi et al., 2013).Penelitian Silaban S (2019) menyebutkan bahwabeberapa fungi Aspergillus sp dilaporkan memilikikemampuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan bibitmangrove (Rhizophora apiculata). Aspergillus nigermemiliki potensi penghasil kitosan terbukti denganmenunjukan aktifitas antibakteri yang baik (Logesh A.R. et

al., 2012). Kitosen merupakan sumber daya alamterbarukan dengan penyebaran paling luas dibumi setelahselulosa, kitosan diantaranya digunakan dalam bidangpertanian, sebagai agen flokulasi dan chelating dalampengolahan air limbah (Kannan M et al., 2010). BerapaAspergillus juga dilaporkan memiliki aktivitas sebagai

Page 68: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

54pelarut fosfat di ekosistem mangrove dan pendegradasiplastik (Rahmah U.M., 2012; Thatoi, 2012).2. Penicillium spPenicillium sp merupakan fungi saprofit yang umumdapat diisolasi dari tanah, bahan organik yang membusuk,selulosa, makanan dan biji-bijian. Penicillium sp termasukdalam fungi oppurtunistik karena kemampuannya yangdapat berasosiasi dengan serangga (Deshpande dan Pune,2011).Secara mikroskopis Penicillium sp memiliki fialid yangterletak di ujung metula bercabang yang setiap cabangnyamemproduksi konidia bersel tunggal, berbentuk bulatatau silindris dan membentuk rantai konidia. Fialid pada

Penicillium sp dapat diproduksi secara tunggal,berkelompok atau dari metula yang bercabang, dan akanberbentuk seperti sikat (penicillus). Penicillus dapatberisi cabang dan metulae (cabang kedua yangmengandung fialid). Fialid berbentuk seperti labu danterdapat dua pola percabangan yaitu pola percabangansederhana atau tidak bercabang. Konidiofor Penicilliumsp berbentuk halus atau berdinding kasar (Sanjaya E. M.,2016).Menurut Paterson et al., 1987; Tanada dan Kaya, 1993dalam Sanjaya E. M., (2016) Penicillium sp merupakanfungi entomopatogen yang menyerang serangga dengan

Page 69: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

55dengan cara memproduksi metabolit beracun untukserangga. Beberapa metabolit yang diproduksi Penicillium

sp antara lain Brevianamide A, Ochratoxin A, Penicilic acid,dan Citrinin yang dapat menyebabkan kematian padalarva Podoptera littoralis dan Drosophila melanogaster.Berdasarkan penelitian Sanjaya E. M., (2016) Peniciliiumsp memiliki toksisitas terhadap Spodoptera sp denganmortalitas 100%.Penelitian mengenai Penicillium menyebutkan bahwaselain memiliki peranan penting dalam ekologi, yaitusebagai pengurai. Penicillium yang diisolasi darilingkungan laut dilaporkan memiliki peranan pentingdalam lingkungan laut karena menghasilkan metabolitsekunder dan bebrapa enzim (Myung Soo Park, 2019).Selain itu, genus Penicillium juga dikenal sebagaipenghasil protease dan berperan penting sebagaipengurai selulosa dan protein di zona intertidal (Park, M.S., 2017).3. Fusarium spFusarium merupakan salah satu genus dari fungi yangberfilamen dan banyak ditemukan pada tanaman dantanah. Beberapa Fusarium juga dapat ditemukan dihabitat perairan seperti air sugai, air laut serta sumber airminum (Palmero et al., 2009; Oliveira et al., 2013). Genus

Fusarium adalah komponen kosmopolitan dan dapai

Page 70: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

56diisolasi dari ekosistem yang berbeda di berbagai zonalingkungan dan iklim, karena mereka dapat hidupberbagai substrat dan melimpah disemua jenis tanah diseluruh dunia (Abdeel Azeem et al., 2019).Spesies Fusarium merupakan patogen pada tanamanyang dapat menyebabkan penyakit hawar yangmenyerang gandum dan tanaman lainnya. Penyakit iniumumnya disebut Fusarium head blight (FHB) atau scab.Penyakit ini dipengaruhi oleh kelembaban udara yangberlebihan pada musim tertentu. Fusarium juga dapatmenyebabkan pembusukan pada biji, kelayuan pada daunatau disebut juga Fusarium wilt disease (Zhang Shunzhen,2008).Genus Fusarium dapat meyebebabkan penyakit padatumbuhan, hewan dan manusia dengan menjadi parasitpada sel hidup dan meyebabkan infeksi mikosis. Jikatanaman yang terinfeksi mikotoksin Fusarium terlibatdalam rantai makanan maka dapat dapat menyebabkankeracunan bagi hewan dan manusia yangmengkonsumsinya (Levic Jelina, et al., 2009).Beberapa spesies Fusarium dilaporkan dapatmenyebabkan infeksi kornea yang serius, infeksi invasifpada pasien immunocompromised dan sebagai patogenhewan laut (Chang et al., 2006; Guarro, 2013; Makkonenet al., 2013).

Page 71: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

57Ekosistem mangrove memiliki tanah berlumpur yangdapat lebih kuat menyerap nitrat dan fosfat yang tidakterlarut. Fungi dilaporkan lebih tahan asam dan memilikipotensi yang lebih kuat sebagai agen pelarut fosfat.Beberapa fungi terkait telah diisolasi, salah satunyaadalah Fusarium sp (2008; Thatoi H., 2012).4. Sepedonium spSepedonium sp merupakan fungi saprofit yangmenghuni tanah dan bahan tanaman dan umumditemukan. Koloni tumbuh cukup cepat, biasanyaberwarna putih hingga kuning keemasan, berbulu halus,kemudian mengembang seiring bertambahnya usia.Konidiofornya hialin dan tidak terspesialisasi,menyerupai cabang pendek dari hifa vegetatif (Kidd Sarah

et al., 2016).Beberapa kasus infeksi pada manusia yangdisebabkan oleh sepedonium telah dilaporkan padapasien yang menerima sel induk haploidentik dan selinduk hematopoietic (Galindo J. et al., 2017). Dalampenelitian El Dohlob et al., (1985) menyebutkan bahwagenus Sepedonium memiliki aktivitas sevagaipendergadasi xylen.5. Mucor spMucor termasuk dalam family Mucoraceae, tiga isolatgenus Mucor ditemukan di tiga lokosi berbeda yaitu S2D2,

Page 72: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

58S1L2 dan S1A2. Spesies dari genus Mucor memilikipertumbuhan koloni yang cepat, pada beberapa spesiesmenghasilkan rhizoid misalnya spesies M. hiemalis dan M.

irregularis (De Lima Catarena et al., 2018).Genus Mucor dapat diisolasi dari tanah, buah-buahan,sayuran dan bijian-biajian dari kotoran herbivore. GenusMucor tumbuh di berbagai lingkungan dan sebagian besarmerupakan mesofilik yang tumbuh pada suhu 10-40°Cdan tumbuh pada suhu optimum 20-35°C (Faturachmandan Mulyana Yanti, 2019).

Mucor sp dalam ekosistem berperan sebagaidekomposer yang membantu menyuburkan tanah. GenusMucor juga mampu menghasilkan protease, yaitu enzimyang berperan dalam siklus nitrogen tanah (Purwati danHamidah, 2018; Ristiari N. dkk, 2018). Bagi industribioteknologi genus Mucor dimanfaatkan karenakemmapuannya menghasilkan enzim uricase, protease,fitase dan lipase. Beberapa lainnya digunakan dalamproses bioremediasi tanah yang tercemar pyrene danremidiasi timbal (Wei et al., 2015; Sun et al., 2017; DeLima C, et al., 2018).Beberapa genus Mucor besrifat cosmopolitan dandilaporkan menjadi penyebab penyakit pada hewan(Evans, 2018). Meneurut penelitian Supiyanto, dkk (2019)Mucor sp berpengaruh terhadap mortalitas Ae. aegypti.

Page 73: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

59Semakin tinggi kerapatan konidianya maka tingkatmortalitasnya terhadap serangga semakin tinggi.6. Verticillium spAnggota genus Verticillium dilaporkan dapat diisolasidar lingkungan tanah secara luas dan dikenal sebagaiagen patogen tumbuhan. Verticillium sp. Berasosiasidengan tuumbuhan dan menyebabkan layu pembuluh danmenyebabkan kerugian ekonomi yang sigifikan bagi parapetani di seluruh dunia, diantaranya pada tanaman selada,dan kubis (Ikeda Kentaro, Osawa T., 2020).Li Ningxiao, (2018) dalam penelitiannya menyebutkanbahwa 19 galur Verticillium yang telah diisolasimenghasilkan senyawa volatile organic compounds yangsecara siginifikan dapat meningkatkan pertumbuhanArabidopsis thaliana dan Nicotiana benthamiana denganmemanipulasi sinyal auksin.7. Curvularia spGenus Curvularia merupakan patogen bagi berbagaitanaman di daerah tropic maupun subtropik. Curvulariamemiliki kisaran inang yang luas dan mudah ditemukandi seluruh dunia (Santoso Agus, Prasetyo A., 2013). Padamanusia Curvlaria dapat menyebabkan penyakit keratitissetelah mata mengalami trauma (Alex et al., 2013).

Page 74: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

60Genus Curvularia dapat tumbuh optimal pada suhu10-40°C. Proses infeksi Curvularia dipengaruhi oleh iklimmikro, misalnya pada suhu di atas 25°C Curvularia dapatmenyebabkan penyakit bercak daun pada C. datylon.Intensitas penyakit bercak daun akan lebih tinggi saatmusim penghujan dan dapat dengan mudah menyerangtanaman yang kekurangan unsur hara (Santoso Agus,Prasetyo A., 2013).Curvularia merupakan salah satu patogen yangmenyerang suku Araceae, menyebabkan bercak daun dankematian pada pada bibit kelapa sawit serta pathogen padare rumputan (Solehudin et al., 2012; Escalante et al.,2010; Manamgoda et al., 2012).Kemampuan Curvularia dalam mendegradasi logamtelah dipelajari. Menurut Juckpech K. et al., (2012)menyebutkan bahwa Curvularia sp dapat mendegradasihidrokarbon. Penelitian yang dilakukan oleh Pryadharsini,p. and Muktamar T., (2017) menyebutkan bahwa

Curvularia dapat melarutkan fosfat dan mnghasilkanfitohormon sehingga dapat membantu perumbuhantanaman di lingkungan tersebut.Penelitian mengenai pengaplikasian jenis fungiterhadap peningkatan pertumbuhan bibit Rhizophora

stylosa dilakukan oleh Yusnafi (2021) dan menyebutkanbahwa selain Aspergillus sp, genus Curvularia juga

Page 75: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

61memiliki kemampuan untuk meningkatkan lajupertumbuhan bibit Rhizophora stylosa yang ditandaidengan hasil pertumbuhan batang lebih tinggi dandiameter batang lebih lebar dibandingkan dengan kontrol.

Page 76: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan1. Fungi yang berhasil diidentifikasi dari isolat tanahhutan mangrove Pantai Alam Indah adalah , Aspergillussp 1, Aspergillu sp 2, Aspergillus sp 3, Aspergillus sp 4,

Aspergillus sp 5, Aspergillus sp 6, Penicillium sp,Verticillium sp, Mucor sp, Curvularia sp, Fusarium sp,dan Sepedonium sp.2. Keanekaragaman jenis fungi di hutan mangrove PantaiAlam Indah termasuk dalam kategori sedang, yaitudengan nilai indeks keanekaragaman total 1, 389.Indeks keanekaragaman tertinggi ada pada stasiun 2lokasi 2 dengan nilai 2,205. Stasiun 1 lokasi 1 memilikinilai indeks keanekaragaman 1, 667 sedangkan stasiun1 lokasi 2 dan stasiun 2 lokasi 1 memiliki nilai indekskeanekaragaman yang sama, yaitu 1,475.3. Fungi pada ekosistem mangrove memiliki peranpenting dalam pada siklus nutrisi dan dekomposisibahan organik. Selain itu, fungi memiliki peran pentingdalam ekosistem laut karena menghasilkan metabolitsekunder dan enzim, diantaranya sebagai penguraiselulosa dan protein di zona interdidal, meningkatkan

Page 77: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

62pertumbuhan bibit Rhizophora stylosa, sebagai agenbioremediasi tanah yang tercemar pyrene dan timbal.B. SaranIdentifikasi secara molekuler diperlukan untukmengidentifikasi fungi-fungi yang belum teridentifikasiagar lebih akurat, untuk identifikasi secara morfologidiperlukan adanya optimasi media untuk dapatmenumbuhkan konidia. Penelitian mengenai aktivitasfungi yang ada di hutan mangrove Pantai Alam Indahperlu dilakukan agar dapat diketahui potensi danpemanfaatannya.

Page 78: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Wahab, M.A., Hodhod, M.S., Bahkali, A.H.A. & Jones,E.B.G., 2014. Marine fungi of Saudi Arabia. Jurnal ofBotanica Marina. Vol 57 (4): 323–335.Abdeel Azeem et al., 2019. Fusarium: Biodiversity, EcologicalSignificances, and Industrial Applications. Springer. DOI:10.1007/978-3-030-10480-1_6.Alex D, Li D, Calderone R, Peters SM., 2013. Identification ofCurvularia lunata by polymerase chain reaction in case offungal endophthalmitis. Journal of Med Mycol Case Report.Vol 2:137–140. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.mmcr.2013.07.001.Alsheikh-Hussain A, Altenaiji EM, Yousef LF, 2015 Fungalcellulases from mangrove forests—a short review. JurnalBiochem Technol. Vol 5 (3): 765–74.Amami A.N. dan Imaningsih W., 2019. Screening of Chromium(Cr) Heavy Metal Bioaccumulation Activity of MoldIsolate from Situ Kuru Sediments, South Tangerang.Prosiding Seminar Lingkungan Lahan Basah. Vol 4(1):203-210.Anastasi A, Tigini V, Varese GC (2013) The BioremediationPotential of Different Ecophysiological Groups of Fungi.In: Goltapeh EM Et Al (Eds) Fungi As Bioremediators. SoilBiol. Vol 32:29–49. doi:10.1007/978-3-642-33811-3_2.Anggraeni Wenti., 2018. Keanekaragaman Hayati dalamMenunjang Perekonomian Masyarakat Kabupaten OkuTimur. Jurnal Aktual STIE Trisna Negara. Vol 16 (2): 99-106.Aranda et al., 2013. Role of Arbuscular Mycorrhizal FungusRhizophagus Custos in the Dissipation of PAHs UnderRoot-Organ Culture Conditions. Journal of EnvironmentalPollution. Vol 181: 182-189.

Page 79: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

64Arfi Y, Marchand C, Wartel M, Record E., 2012. Fungaldiversity in anoxic-sulfidic sediments in a mangrove soil.Jurnal of Fungal Ecology. Vol 5 (2): 282–5.Blackwell, M., D.S. Hibbett, J.W. Taylor, and J.W. Spatafora.2006. Research Coordination Networks: a phylogeny forkingdom Fungi (Deep Hypha). Jurnal Mycologia. Vol98:829-837.Bridge Paul and Spooner Brian, 2001. Soil Fungi: Diversityand Detection. Journal of Plant and Soil. Vol 232: 147-154.https://doi.org/10.1023/A:1010346305799.Bungin, 2013. Metode penelitian sosial & ekonomi: format-format kuantitatif dan kualitatif untuk studi sosiologi,kebijakan, publik, komunikasi, manajemen, dan pemasaraedisi pertama. Jakarta: kencana prenada media goup.Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky danJackson, 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2.Jakarta:Erlangga.Carris Lori M., et al, 2012. Introduction to Fungi. Journal ofThe Plant Health Instructor. DOI:10. 1094/PHI-I-2012-0426-01.Darwis, W. 2011. Inventarisasi Jamur Yang Dapat DikonsumsiDan Beracun Yang Terdapat Di Hutan Dan Sekitar DesaTanjung Kemuning Kaur Bengkulu. Jurnal KonservasiHayati. Vol 7 (2): 1- 8. ISSN 0216-9487.Desmukh R., Khardenavis A., Purohit H., 2016. DiverseMetabolic Capacities of Fungi for Bioremediation. IndianJournal Microbiol. Vol 56 (3): 247-264.De Lima Catarena et al., 2018. Description of MucorPernambucoensis (Mucorales, Mucoromycota), A NewSpecies Isolated from the Brazilian Upland Rainforest.Journal Phytotaxa. Vol 350 (3): 274-282.DITR [Department of Industry Tourism and Resources ofAustralian Government]. 2007. BiodiversityManagement: Leading Practice Sustainable DevelopmentProgram for the Mining Industry. Department ofIndustry, Tourism and Resources, Government ofAustralia, Canberra.

Page 80: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

65Donato C. et al., 2012. Mangrove adalah salah satu hutanterkaya karbon di kawasan tropis. www.cifor.orgDuplessis, S. et al. (49 additional authors). 2011.Obligatebiotrophy features unraveled by the genomic analysis ofrust fungi. Proceedings of the National Academy ofSciences U.S.A. 108:9166-9171.Evans, D.E., Kawabata, A., Wilson, L.D., Kim, K., Dehghanpir,S.D., Gaunt, S.D., Welborn, M., Grasperge, B. & Gill, M.S.,2018. Entomophthoromycosis and mucormycosis ascauses of pneumonia in Vietnamese potbellied pigs.Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 30 (1):161–164.Escalante M, Damas D, Marquez D, Gelvez W, Chacon H, DiazA, Moreno B., 2010. Diagnosis and evaluation ofpestalotiopsis, and insect vectors, in an oil palmplantation at the South of Maracaibo Lake, Venezuela.Journal of Bioagro. Vol 22(3):211–216.Faturachman dan Mulyana Yanti, 2019. The Detection ofPathogenic Fungi on Prayer Rugs of The Mosques atJatinangor Campus of Universitas Padjadjaran. Journal ofMedicine and Health. Vol 2 (3): 806-817.Fitrianti, 2019. Efektivitas Isolat Jamur Pelapuk DanMikroorganisme Lokal Dalam Menguraikan Limbah KulitKakao. Jurnal Agrovital. Vol 1 (1): 9-11.Galindo et al., 2017. A saprophytic fungus (Sepedonium)associated with fatal pneumonia in a patient undergoingstem cell transplantation. Journal of InternationalMedical Research. Vol 0 (0): 1-5.https://dx.doi.org/10.1177%2F0300060517708103.Hafsa, 2011. Mikrobiologi Umum. Makassar: Alaudin Press.Hamka, 1982. Tafsir Al-Azhar Juzu XXIV. Jakarta: PustakaPanjimas.Hickey P., 2013. Toxicity of Water Soluble Fractions of CrudeOil on Some Bacteria and Fungi Isolated from MarineWater. Am J Anim Res. Vol 3:24–29.

Page 81: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

66Hiola, 2011, Keanekaragaman Jamur Basidiomycota diKawasan Gunung Bawakareang. Jurnal Bionature. Vol 12(2): 93-100.Ilyas Muhammad, 2010. Isolasi dan Identifikasi KapangSaprofitik pada Sampel Tanah di Sekitar KawasanGunung Gamalama, Ternate. Jurnal Biosfera. Vol 27 (3):140-146.Imran, Ali dan Efendi, Ismail.2016. Inventarisasi Mangrove diPesisir Pantai Cemare Lombok Barat. JUVE. Vol. I.Inderbitzin et al., 2011. Phylogenetics and Taxonomy of theFungal Vascular Wilt Pathogen Verticillium, with theDescriptions of Five New Species. Plos one. Vol 6 (12): 1-22.Izzatinnisa, Utami U., dan Mujahidin A., 2020. Uji AntagonismeBeberapa Fungi Endofit pada Tanaman Kentang terhadapFusarium oxysporum secara In Vitro. Jurnal Riset Biologidan Aplikasinya. Vol 2 (1): 18-25.Jia Shue-Lei et al., 2019. Fungi in mangrove ecosystems andtheir potential applications. Critical Reviews inBiotechnology. Vol 40 (6).https://doi.org/10.1080/07388551.2020.1789063.Juckpech K. et al., 2012.Degradation of polycyclic aromatichydrocarbons by newly isolated Curvularia sp. F18,Lentinus sp. S5, and Phanerochaete sp. T20. Journal ofScience Asia. Vol 38: 17-156.http://dx.doi.org/10.2306/scienceasia1513-1874.2012.38.147.Jurjevic Zeljko, et al., 2012. Aspergillus Section Versicolores:Nine New Species and Multilocus DNA Sequence SasedPhylogeny. IMA Fungus. Vol 3 (1): 59-79.Kannan M, Nesakumari M, Rajarathinam K, Singh AJAR., 2010.Production and characterization of mushroom chitosanunder solid-state fermentation conditions. Adv Biol Res.Vol 4(1): 10–13.Kasongat H, Gafur M.A. dan Ponisri (2019). Identifikasi DanKeanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza Pada Hutan

Page 82: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

67Jati Di Seram Bagian Timur. Jurnal Median. Vol 11 (1): 39-46.Khalil Ahmad MA. et al., 2013. Distribution of Fungi inmangrove Soil of Coastal Areas at Nabq and Rasmohammed Protectorates. International Journal ofCurrent microbiology and Applied Sciences. Vol 2 (12):264-274Kidd Sarah et al., 2016. Descriptions of Medical Fungi.Australia: Department of Molecular & Cellular BiologySchool of Biological Sciences University of Adelaide,Adelaide.Kirk, P.M., P.F. Cannon, D.W. Minter, and J.A. Stalpers, eds.2008. Dictionary of the Fungi. 10 Edition. UK: CABInternational.Kristanto P., 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: ANDILevic Jelina, et al., 2009. Fusarium Species: The Occurrenceand the Importance in Agriculture of Serbia. ResearchGate. DOI:10.2298/ZMSPN0916033L.Li Ningxiao et al., 2018. Volatile Compounds Emitted byDiverse Verticillium Species Enhance Plant Growth byManipulating Auxin Signaling. Journal of MPMI. Vol 31(10): 1021-1031. https://doi.org/10.1094/MPMI-11-17-0263-R.Madigan, M.T., J.M. Martinko, D.A. Stahl, and D.P. Clark., 2012.Brock Biology of Microorganisms. San Francisco: PearsonEducation.Manamgoda Dimuthu, 2012. Two New Curvularia Speciesfrom Northern Thailand. Journal of Sydowia. Vo. 64 (2):254-266.Manamgoda DS, Cai L, Mckenzie EHC, Crous PW, Madrid H,Chukeatirote E, Shivas RG, Tan YP, Hyde KD., 2012. Aphylogenetic and taxonomic re-evalution of the Bipolaris-Cochiobolus-Curvularia complex. Journal of Fungal Divers.Vol 56(1):131–144. DOI:http://dx.doi.org/10.1007/s13225- 012-0189-2

Page 83: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

68Matsui, N., Meepol, W. & Chukwamdee, J. (2015). Soil OrganicCarbon in Mangrove Ecosystems with DifferentVegetation and Sedimentological Conditions. J. Mar. Sci.Eng. Vol.3: 1404-1424.Maruthi YA, Hossain K, Thakre S., 2013. Aspergillus flavus :bioremediator potensial untuk tanah yangterkontaminasi minyak. Eur J Sustain Dev. Vol 2 :57–66. doi: 10.14207/ejsd.2013.v2n3p57.Myung Soo Park, S.-Y. 1., 2019. The Diversity and EcologicalRoles of Penicillium in Intertidal Zones. scientific

research. hal: 11-12.https://doi.org/10.1038/s41598-019-49966-5.Miller R.M. and Fitszimons Michael, 2011. Fungal Growth insoils.https://www.researchgate.net/publication/259240249.Mukherjee N, Sutherland WJ, Dicks L, Huge´ J, Koedam N.(2014). Ecosystem Service Valuations of MangroveEcosystems to Inform Decision Making and FutureValuation Exercises. PLoS ONE. Vol. 9(9).Nasution P., Periadnadi, Nurmiati., 2017. KecepatanPertumbuhan Kapang (Trichoderma harzianum RifaiA1300-F006) dan Aktivitas Selulase dalamPenangananan Sampah Selulosa. Jurnal Metomorfosa. Vol4 (1): 35-40.Odum, P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. GadjahMada Univ. Press, Yogyakarta.Park, M. S., Lee, S. & Lim, Y. W. A., 2017. New record of fourPenicillium species isolated from Agarum clathratum inKorea. Journal of Microbiol. Vol 55: 237–246.Paul J. Lee, Gholam A Peyman, David V. SeaL., 2004.Endophtalmitis: Diagnosis and Management. InformaHealtchare. ISBN.Paulussen C. et al., 2016. Ecology of Aspergillosis: Insightsinto the Pathogenic Potency of Aspergillus Fumigatus andSome Other Aspergillus Specie. Journal of MicrobialBiotechnology. Vol 10 (2): 296-322.https://dx.doi.org/10.1111%2F1751-7915.12367.

Page 84: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

69Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 2005, “Dasar-dasarMikrobiologi 1”, Alih bahasa: Hadioetomo, R. S., Imas, T.,Tjitrosomo, S.S. dan Angka, S. L. UI Press: Jakarta.P.M., Vignesh, Charun, 2016. Screening of Plastic DegradaingMicrobes from Various Dumped Soil Samples,” Int. Res.Journal Eng. Technol. Vol. 3 (4): 2395–72.Pryadharsini, p. and Muktamar T., 2017. The root endophyticfungus Curvularia geniculata from Parthenium. Journal ofFungal Ecology. Vol 24: 69-77.https://doi.org/10.1016/j.funeco.2017.02.007.Purwati dan Hamidah, 2018. Biodiversitas Mikroba RizosferTanaman Jeruk Keprok Borneo Prima (Citrus reticulatacv Borneo Prima). Jurnal Agrifarm. Vol 7 (2): 2301 –9700.Putra I Nyoman G., 2017. Aspek Biologi, Keanekaragaman danPemanfaatan Fungi Laut dalam Kehidupan Manusia. Bali:Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan danPerikanan Universitas Udayana.Rahardian A., dkk, 2019. Tujuan Historis Data dan InformasiLuas Mangrove Indonesia. Jurnal Media Konservasi. Vol24 (2): 163-178.Rahmah U.M., Shovitri M. Dan Kuswytasari. 2018. DegradasiPlastik Oleh Jamur Aspergillus terreus (LM 1021) PadapH 5 dan 6; Serta Suhu 25°C dan 35°C. Jurnal Sains danSeni Its. Vol. 7 (2): 2337-3520.Rahmi Nadia dkk, 2017. Keanekaragaman Fungi Mikoriza diKawasan Hutan Desa Lamteuba Droe KecamatanSeulimum Kabupaten Aceh Besar. Prosiding SeminarNasional Biotik. ISBN: 978-602-60401-3-8.Rakhmawati Anna, 2012. Klasifikasi Jamur. Yogyakarta:FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.Ramadhani Jasmine et al., 2019. Analisis Struktur KomunitasMikroorganisme Ekosistem Hutan Bakau Kadilangu,Kulon Progo, Yogyakarta. Laporan Kulap Ekovomik 2019.https://www.researchgate.net/publication/333132681.Refai, El-yazid and Hassan, 2014. Monograph on Aspergillusand Aspergillosis in man, animals and birds. Department of

Page 85: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

70

Microbiology. Cairo: Faculty of Veterinary Medicine, CairoUniversity. Department of Mycology and Mycotoxins,Animal Health Research Institute.Rijal Muhamad, 2017. Isolasi Kapang PendegradasiHidrocarbon Dari Limbah Minyak Bumi PT. Ollop Bula.Jurnal Techno. Vol 6 (1): 1-10.Ristiari N. dkk, 2018. Isolasi dan Identifikasi JamurMikroskopis pada Rizosfer Tanaman Jeruk Siam (CitrusNobilis Lour.) di Kecamatan Kintamani, Bali. JurnalPendidikan Biologi Undiksha. Vol 6 (1): 10-19.Saravanakumar et al., 2016. Ecology of soil microbes in atropical mangrove forest of south east coast of India.Journal of Biocatalysis and Agricultural Biotechnology 8:73–85. http://dx.doi.org/10.1016/j.bcab.2016.08.010.Sarifandi suja’i, 2014. Ilmu Pengetahuan dalam PersepektifHadsit Nabi. Jurnal Uhuludin. Vol 21 (1): 62-82.Sharon Wallace. 2007. Fusarium: the Jhons HopkinsMicrobiology Newseletter.Seydametova E. et al., 2010. Karakterisasi morfologi tanahpenisilium sp. strain - produsen potensial statin. ResearchGate.https://www.researchgate.net/publication/313895206Simoes et al., 2015. Soil and Rhizosphere Associated Fungi inGray Mangroves (Avicennia marina) from the Red Sea —A Metagenomic Approach. Jurnal Genomics ProteomicsBioinformatics. Vol 13 (2015) 310–320.Silva Daiani et al., 2011. Identification Of Fungi of the GenusAspergillus Section Nigri Using Polyphasic Taxonomy.Brazilian Journal of Microbiology. Vol 42: 761-773Solle H., dkk, 2017. Keanekaragaman Jamur di Cagar AlamGunung Mutis Kabupaten Timor Tengah Utara, NusaTenggara Timur. Jurnal Biota. Vol. 2 (3): 105-110.Solehudin D, Suswanto I, Supriyanto., 2012. Status penyakitbercak coklat pada pembibitan kelapa sawit di kabupatenSanggau. Jurnal Perkebunan Lahan Tropika. Vol 2(1):1–6.Spanu, P.D. et al. (63 additional authors) 2010.Genomeexpansion and gene loss in powdery mildew fungi reveal

Page 86: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

71tradeoffs in extreme parasitism. Jurnal Science. Vol.330:1543-1546.Stalker, P. 2008. Millennium Development Goals CetakanKedua. Laporan BAPPENAS dan UNDP.Setiawan H. 2013. Status Ekologi Hutan Mangrove PadaBerbagai Tingkat Ketebalan. Jurnal Penelitian KehutananWallacea. Vol. 2 (2): 104-120.Sun et al., 2017. Enhanced bioremediation of lead-contaminated soil by Solanum nigrum L. with Mucorcircinelloides. Environmental Science and PollutionResearch. Vol 24 (10): 9681-9689.https://doi.org/10.1007/s11356-017-8637-x.Supiyanto, dkk., 2019. Isolasi dan Uji Patogenitas Isolat FungiEntomopatogen Terhadap Stadium Dewasa NyamukAedes aegypti. Jurnal Biologi Papua. Vol 11 (1); 33-41.Tedersoo Leho, 2014. Global diversity and geography of soilfungi. Journal of Sciece AAAS. Vol 346 (6213).https://www.researchgate.net/publication/268881369.U. Koljalg et al, 2013. Towards a unified paradigm forsequencebased identification of fungi. Mol. Ecol. 22,5271–5277 (2013). doi: 10.1111/mec.12481; pmid:24112409.Utami M.D., 2017. Analisis Potensi Kawasan Obyek WisataPantai Alam Indah dan Pantai Purwahamba Indah di KotaTegal Jawa Tengah. Surakarta: Fakultas GeografiUniversitas Muhamadiyah Surakarta.Wahyuni IN. 2012. Cadangan Karbon Hutan Mangrove DiSulawesi Utara Antara Tahun 2000-2009. Info BPKManado. Vol 2 (2): 127-138.Wei et al., 2015. Influence of Mucor mucedo immobilized tocorncob in remediation of pyrenecontaminatedagricultural soil. Enviromental EngineeringReseach. Vol 20 (2): 149-154.https://doi.org/10.4491/eer.Yin Ghohua et a.l, 2017, Characterization of Blue MoldPenicillium Species Isolated from Stored Fruits Using

Page 87: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

72Multiple Highly Conserved Loci. Journal of Fungi. Vol 3:1-10.Yunilas, Lili Warly, Yetti Marlida., and Irsan Riyanto (2013).Potency of Indigenous Bacteria from Oil Palm Waste inDegrades Lignocellulose as A Sources of InoculumFermented to High Fibre Feed. Pakistan Journal ofNutrition. Vol 12(9) : 851-853.

LAMPIRANDokumentasi Sampling Stsiun 11. Sampling stasiun 1 lokasi 1S1A1 (air dekat pohon)

pH 5,8 Salinitas 2%

Suhu 25%S1A2 (air jauh pohon)

Page 88: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

73

pH 5,4 Salinitas 1%

Suhu 25°C2. Sampling stasiun 1 Lokasi 2S1L1 (lumpur dekat pohon)

pH 6,4 Salinitas 5%

Page 89: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

74

Suhu 26°C

S1L2 (lumpur jauh pohon)

pH 6,4 Salinitas 0%

Suhu 26°C3. Sampling Stasiun 1 Lokasi 3

Page 90: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

75S1D1 (darat dekat pohon)

pH 5,8 suhu 26°C

S1D2 (darat jauh pohon)

pH 5,5 suhu 26°C4. Sampling Stasiun 2 Lokasi 1S2A1 (air dekat pohon)

Page 91: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

76pH 5,4 Salinitas 3%

Suhu 26°C

S2A2 (air jauh pohon)

pH 5 Salinitas 3%

Suhu 26°C5. Sampling Stasiun 2 Lokasi 2

Page 92: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

77S2L1 (lumpur dekat pohon)

pH 6,2 Salinitas 0%

Suhu 26°CS1L2 (lumpur jauh pohon)

pH 5,5 Salinitas 0%

Page 93: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

78

Suhu 26°C6. Sampling Stasiun 2 Lokasi 2S2D1 (darat dekat air)

pH 5 Suhu 26°CS2D2 (darat jauh air)

pH 5,8 Suhu 26°CAlat dan Bahan

Page 94: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

79

Erlenmeyer Cawan Petri

Timbangan Magnetic stirrer

LAF

Page 95: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

80Dokumentasi Gambar Morfologi FungiTabel 1 Hasil Identifikasi Isolat Stasiun 1No Isolat Gambar koloni Gambar mikroskop keterangan1 5S1A1 Aspergillussp6 6

2 6S1A1 Curvulariasp

3 2S1A2 Pencilliumsp

4 1S1L1 Aspergillussp 1

Page 96: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

815 3S1L1 Aspergillussp 4

1S1L

2

Mucor sp

7 1S1D1 Pencilliumsp

8 21D1 Aspergillussp 2

9 4S1D1 Pencilliumsp

Page 97: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

8210 5S1D1 Pencilliumsp

11 1S1D2 Aspergillussp 2

12 2S1D2 Pencilliumsp

13 3S1D2 Aspergillussp 3

14 4S1D2 Aspergillussp 2

Page 98: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

8315 6S1D2 Aspergillussp 2

Tabel 2. Hasil Identifikasi Isolat Stasiun 2No isolat Gambar Koloni Gambar Mikroskop Keterangan1 2S2A1 Aspergillussp 6

2 3S2A2 Penicilliumsp

3 1S2L1 Aspergillussp 5

Page 99: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

844 6S2L1 Penicilliumsp5 7S2L1 Verticilliumsp6 1S2L2 Aspergillussp 2

7 2S2L2 Aspergillussp 28 3S2L2 Aspergillussp 2

Page 100: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

859 5S2L2 Penicilliumsp

10 6S2L2 Aspergillussp 411 1S2D1 Penicilliumsp

12 2S2D1 Penicilliumsp

13 4S2D1 Penicilliumsp

Page 101: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

8614 1S2D2 Fusarium sp

15 2S2D2 Aspergillussp 2

16 3S2D2 Sepedoniumsp

17 5S2D2 Aspergillussp 2

18 6S2D2 Penicilliumsp

Page 102: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

8719 7S2D2 Aspergillussp 3

20 9S2D2 Penicilliumsp21 10S2D2 Mucor sp

Page 103: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

88Tabel 3. Perhitungan Indeks Keanekaragaman, KemerataanJenis Dan Dominasi Jenis Stasiun 1 Lokasi 1KodeIsolat NamaIlmiah Jumlah Lokasi (pi) lnpi H’

Kemerataan(H' /ln S) DS1A1 Aspergill

us sp 2 1 DP 0 -2 -0 -0 13%S1A1 Curvular

ia sp 1 DP 0 -2 -0 -0 13%S1A1 Aspergill

us sp 1 1 DP 0 -2 -0 -0 13%S1A1 Aspergill

us sp 4 1 DP 0 -2 -0 -0 13%S1D1 Penicilliu

m sp 3 DP 0 -1 -0 -0 38%S1D1 Aspergill

us sp 2 1 DP 0 -2 -0 -0 13%8 1 11 1,7 1 100%

Page 104: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

89Tabel 4. Perhitungan indeks keanekaragaman, kemerataanjenis dan dominasi jenis stasiun 1 lokasi 2KodeIsolat NamaIlmiah Jumlah Lokasi (pi) lnpi H’

Kemerataan (H' /lnS) D2S1A2 Mucor sp 1 JP 0,1

-1,9-0,3 -0,2 14%

1S1L2 Mucor sp 1 JP 0,1-1,9

-0,3 -0,2 14%1S1D2 Aspergill

us sp 2 3 JP 0,4-0,8

-0,4 -0,2 43%2S1D2 Penicilliu

m sp 1 JP 0,1-1,9

-0,3 -0,2 14%3S1D2 Aspergill

us sp 3 1 JP 0,1-1,9

-0,3 -0,2 14%7 1 8,6 1,5 0,8 100%

Page 105: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

90Tabel 5. Perhitungan indeks keanekaragaman, kemerataanjenis dan dominasi jenis stasiun 2 lokasi 1KodeIsolat NamaIlmiah Jumlah Lokasi (pi) lnpi H’ Kemerataan(H' /ln S) DS2A1 Penicilliu

m sp 1 DP 0,1 -2 -0 -0,2 14%S2L1 Aspergill

us sp 5 1 DP 0,1 -2 -0 -0,2 14%S2L1 Penicilliu

m sp 1 DP 0,1 -2 -0 -0,2 14%S2L1 Verticiliu

m sp 1 DP 0,1 -2 -0 -0,2 14%S2D1 Penicilliu

m sp 3 DP 0,4 -1 -0 -0,2 43%7 1 8,6 1,5 0,82 100%

Page 106: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

91Tabel 6. Perhitungan indeks keanekaragaman, kemerataanjenis dan dominasi jenis stasiun 2 lokasi 2KodeIsolat NamaIlmiah Jumlah Lokasi (pi) lnpi H’ Kemerataan(H' /ln S) DS2A2 Aspergillu

s sp 3 1 JP 0,1 -3 -0,2 -0 7%S2L2 Aspergillu

s sp 2 3 JP 0,2 -2 -0,3 -0 21%S2L2 Penicilliu

m sp 1 JP 0,1 -3 -0,2 -0 7%S2L2 Aspergillu

s sp 4 1 JP 0,1 -3 -0,2 -0 7%S2D2 Fusariumsp 1 JP 0,1 -3 -0,2 -0 7%S2D2 Aspergillu

s sp 2 2 JP 0,1 -2 -0,3 -0 14%S2D2 Sepedoniu

m sp 1 JP 0,1 -3 -0,2 -0 7%S2D2 Aspergillu

s sp 3 1 JP 0,1 -3 -0,2 -0 7%S2D2 Penicilliu

m sp 2 JP 0,1 -2 -0,3 -0 14%S2D2 Mucor sp 1 JP 0,1 -3 -0,2 -0 7%

14 1 24 2,2 0,9 100%

Page 107: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

92Tabel 7. Perhitungan indeks keanekaragaman, kemerataanjenis dan dominasi jenis disemua lokasiNamaIlmiah Jumlah Stasiun Lokasi pi lnpi H’ Kemerataan(H' /ln S) D(%)Aspergillus sp 1 1 1 1 0 -4 -0 -0 3%Aspergillus sp 2 10 1 1 0 -1 -0 -0 28%Aspergillus sp 3 3 1 1 0 -2 -0 -0 8%Aspergillus sp. 4 2 1 1 0 -3 -0 -0 6%Aspergillus sp 5 1 1 2 0 -4 -0 -0 3%Penicillium sp 12 1 1 0 -1 -0 -0 33%Verticillium sp 1 2 1 0 -4 -0 -0 3%Sepedonium sp 1 2 2 0 -4 -0 -0 3%Mucor sp 3 1 2 0 -2 -0 -0 8%Curvularia sp 1 1 1 0 -4 -0 -0 3%Fusariumsp 1 2 2 0 -4 -0 -0 3%36 1 32 2 0,8 100%Keterangan:pi: KelimpahanH’: KeanekaragamanD: DominasiDP: Dekat PohonJP: Jauh Pohon

Page 108: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN DAN MANFAAT …

93

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri1. Nama Lengkap : Ulwiyah2. Tempat Tanggal Lahir : Tegal 24 Mei 19983. Alamat rumah : Sitail RT 03/ RW 01Kecamatan JatinegaraKabupaten Tegal4. No. Hp : 0831243959725. Email : [email protected]. Riwayat Pendidikan1. Pendidikan Formal-SDN Sitail-SMPN 2 Jatinegara-MAN 1 Tegal-UIN Walisongo Semarang