identifikasi karbohidrat

6

Click here to load reader

Upload: fidela-idonea

Post on 10-Aug-2015

152 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Karbohidrat

Laporan PercobaanIdentifikasi Karbohidrat

Disusun oleh :

Nama : Samuel.R.S

No : 22

Kelas : XII IPA 4

SMA NEGERI 1 KLATEN

2012/2013

Page 2: Identifikasi Karbohidrat

Sifat Pereduksi Karbohidrat dan Reaksinya terhadap I2

1. TujuanMempelajari uji umum karbohidrat, sifat pereduksi karbohidrat dan reaksinya terhadap I2.

2. Dasar Teori

Karbohidrat merupakan bahan bakar, fungsi materi pembangun, sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia yang aktif memerlukan banyak karbohidrat, namun kelebihan karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dan asam lemak. Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida, gula tunggal yang juga dikenal sebagai gula sederhana. Disakarida adalah gula ganda, yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak gula. Sifat fisik terdiri dari uji kelarutan (larut atau mengendap), sedangkan sifat kimia terdiri uji fehling (merah bata atau tetap).

• Monosakarida

Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, manosa, fruktosa, dan lain sebagainya.

• Disakarida

Disakarida adalah senyawa yang dapat dihidrolisis menjadi 2 molekul monosakarida.

• Oligosakarida

Oligosakarida adalah karbohidrat yang dapat diuraikan menjadi 2 sampai 10 molekul monosakarida.

• Polisakarida

Polisakarida merupakan polimer yang tetrdiri atas unit-unit monosakarida dan bila dihidrolisis menghasilkan lebih dari 6 molekul monosakarida. Glikogen dan amilum merupakan polimer glukosa.

• Pati (amilum)

Yang terdapat dalam alam tidak larut dalam air dan memberikan warna biru dengan iodium. Hasil hidrolisis pati/amilum adalah glukosa. Hidrolisis pati akan terjadi pada pemanasan dengan asam encer dimana berturut-turut akan dibentuk amilodeksterin yang memberi warna biru dengan iodium, eritrodekstrin yang memberi warna merah dengan iodium serta berturut-turut akan dibentuk akroodekstrin, maltosa, dan glukosa yang tida memberi warna dengan iodium.

• GlikogenTerdapat pada hewan, molekulnya lebih kecil daripada amilum. Glikogen tidak mereduksi larutan Benedict dan dengan iodium memberikan warna merah.

3. Waktu dan Tempat Percobaan

Hari/tanggal : Selasa, 15 Januari 2013 Waktu : 12.15 – 14.15 WIB Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Klaten.

Page 3: Identifikasi Karbohidrat

4. Alat dan Bahan

Alat :

Tabung reaksi Gelas kimia 500 ml Gelas ukur 10 ml Kaki tiga dan kasa asbes Spirtus

Pipet tetes Korek api Rak Tabung Reaksi Penjepit tabung reaksi.

Bahan :

Larutan glukosa Larutan fruktosa Larutan sukrosa Larutan fehling A dan B

Larutan Tollens Larutan I2

Larutan amilum.

5. Langkah Kerja

A. Sifat pereduksi karbohidrata. Mengisi gelas kimia dengan air kira-kira setengahnya, lalu memanaskannya sampai

mendidih.b. Mengambil 3 tabung reaksi masing-masing diisi 2,5 ml larutan fehling A dan 2,5 ml

larutan fehling B.c. Ke dalam tabung reaksi I ditambah 1 ml larutan glukosa, tabung reaksi II ditambah

dengan 1 ml larutan fruktosa dan tabung III ditambahkan 1 ml larutan sukrosad. Menggoyangkan tabung reaksi hingga larutan tercampur.e. Memanaskan larutan dalam tabung-tabung reaksi tersebut sampa mendidih dengan

memasukkan ke dalam gelas kimia pada langkah pertama.f. Mengulangi dengan cara yang sama, tetapi larutan fehling diganti 5 ml reagen tollens.

B. Reaksi terhadap I2 a. Mengambil 3 tabung reaksi, dengan tabung I diisi dengan 2,5 ml glukosa, tabung II

diisi dengan 2,5 ml larutan sukrosa dan tabung III diisi 2,5 ml amilum.b. Menambahkan pada masing-masing tabung 4 tetes larutan I2 mengamati apa yang

terjadi.c. Melakukan percobaan yang sama, tetapi keempat tabung setelah diisi glukosa,

sukrosa, dan amilum dipanaskan terlebih dahulu selama 5 menit, kemudian menetesinya dengan I2.

6. Hasil Pengamatan

Page 4: Identifikasi Karbohidrat

A. Sifat pereduksi karbohidrat

Tabung ke- Fehling Tollens

I (Glukosa)II (Fruktosa)III (Sukrosa)

Merah bataCoklat kehitamanBiru

Cermin perakCermin perakBiru

B. Reaksi terhadap I2

Tabung ke-Penambahan I2

Tanpa pemanasan Dengan pemanasan

I (Glukosa)II (Sukrosa)III (Amilum)

Kuning jernihOrangeBiru kehitaman

HijauTak berwarnaBiru

7. Pertanyaan

1. Menentukan adanya karbohidrat di dalam suatu bahan dilakukan dengan uji fehling A dan B atau dengan uji Tollens.

2. Karbohidrat yang dapat mereduksi larutan fehling adalah glukosa (monosakarida), fruktosa (monosakarida), galaktosa (monosakarida), maltosa (disakarida), laktosa (disakarida).Reaksi umum karbohidrat dengan fehling adalah

3. Karbohidrat yang dapat mereduksi larutan Tollens adalah fruktosa (monosakarida), sukrosa (disakarida) , maltosa (disakarida).Reaksinya

4. Karbohidrat yang dapat bereaksi dengan I2 adalah

5. Cara menentukan adanya amilum dalam suatu bahan yaitu dengan memasukkan beberapa tetes larutan iodin kedalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum. Lalu mengamati perubahan warna yang terjadi. Larutan akan berubah menjadi warna biru – hitam. Warna biru – hitam ini menandakan adanya amilum.

8. Kesimpulan

Page 5: Identifikasi Karbohidrat

Karbohidrat jenis monosakarida (glukosa, fruktosa) dan disakarida kecuali sukrosa dapat diidentifikasi keberadaannya dengan larutan Fehling atau Tollens. Bila positif mengandung karbohidrat, maka larutan akan menghasilkan endapan merah bata setelah ditetesi dengan larutan Fehling, dan berwarna seperti cermin perak setelah ditetesi dengan Tollens. Uji Fehling disini berfungsi untuk membedakan gugus fungsi aldehida dan keton serta mengidentifikasi adanya gula pereduksi. Sedangkan uji Tollens untuk membedakan gugus fungsi aldehida dan keton, yang apabila terbentuk cermin perak tersebut berarti mengandung gugus aldehida.

Untuk reaksi dengan I2 bila suatu senyawa/larutan dipanaskan dan diberi I2 menjadi biru, maka senyawa itu adalah polisakarida. Apabila senyawa itu dipanaskan membentuk koloid, yang jika ditambah I2, warna menjadi bening (tidak berwarna), hal ini menandakan bahwa polisakarida itu telah terhidrolisis sempurna menghasilkan glukosa (monosakarida)., begitu pula dengan sukrosa juga bukanlah polisakarida.