identifikasi karakteristik dan pemetaan tutupan … · karakteristik dan pemetaan tutupan lahan...

39
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 (OLI) DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN SRI WAHYUNI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: trankhue

Post on 16-Mar-2019

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN

TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8

(OLI) DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI

SUMATERA SELATAN

SRI WAHYUNI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi
Page 3: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi

Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI)

di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan adalah benar karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2015

Sri Wahyuni

NIM E14100003

Page 4: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

ABSTRAK

SRI WAHYUNI. Identifikasi Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan

Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi

Sumatera Selatan. Dibimbing oleh NINING PUSPANINGSIH.

Citra landsat 8 khusus sensor Operational Land Imager (OLI) merupakan

citra satelit terbaru yang mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi kelas

tutupan lahan. Sensor OLI memiki resolusi spasial 30 meter x 30 meter dan

resolusi spektral 8 band. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan

memetakan tutupan lahan yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan

citra landsat 8 (OLI). Metode yang digunakan adalah interpretasi citra secara

digital hasil pansharpening dengan klasifikasi terbimbing menggunakan metode

maximum likelihood. Hasil perhitungan kombinasi band terbaik menggunakan

OIF (Optimum Index Factor) adalah kombinasi band 7-5-4 digunakan untuk

klasifikasi tutupan lahan. Hasil klasifikasi tutupan lahan di Kabupaten OKI

diperoleh 14 kelas tutupan lahan yaitu badan air, pemukiman, sawah, rawa, semak

belukar rawa, rumput rawa, lahan terbuka, tambak, perkebunan (perkebunan karet,

perkebunan kelapa sawit, kebun campuran, semak), hutan mangrove, hutan

tanaman akasia, awan dan bayangan awan. Hasil analisis akurasi memberikan

ketelitian yang baik dengan nilai overall accuracy sebesar 87.83% dan kappa

accuracy sebesar 87.83%.

Kata kunci: klasifikasi terbimbing, kombinasi band, landsat 8 (OLI), tutupan

lahan

ABSTRACT

SRI WAHYUNI. Characteristic Identification and Land Cover Mapping Using

Landsat 8 (OLI) in Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatera Province.

Supervised by NINING PUSPANINGSIH.

Landsat image sensor 8 special Operational Land Imager (OLI) is the

newest satellite images that have the ability to identify land cover classes. OLI

sensor have a spatial resolution 30 x 30 meters and spectral resolution 8 band.

This research aimed to identify and map the land cover located in Ogan Komering

Ilir Regency with the image of landsat 8 (OLI). A method of this research is an

interpretation image digitally the results of pansharpening having a supervised

classification uses the maximum likelihood method. The calculation on a

combination of best band use OIF (Optimum Index Factor) was the combination

band 7-5-4 used for the classification of land cover. The results of the

classification of land cover in OKI Regency were obtained 14 classes of land

cover i.e water body, residential area, rice fields, swamp, brushwood swamp,

grassy swamp, open land, embankment, plantation (rubber, palm oil, mix garden,

bushes), mangrove forest, acacia plantation forest, cloud, and shadows of cloud.

The accuracy analysis results showed a good accuracy with overall accuracy value

was 87.83% and kappa accuracy value was 87.83%.

Key words: supervised classification, band combination, landsat 8 (OLI), land

cover

Page 5: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN

TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8

(OLI) DI KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA

SELATAN

SRI WAHYUNI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Manajemen Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 6: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi
Page 7: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi
Page 8: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2014 ini ialah

penginderaan jauh menggunakan citra satelit, dengan judul Identifikasi

Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI)

di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Nining Puspaningsih, MSi

selaku dosen pembimbing atas nasihat, bimbingan dan arahan serta kesabarannya

dalam penyelesaian skripsi ini. Di samping itu, terima kasih juga disampaikan

kepada Dinas Kehutanan Kabupaten OKI dan Badan Perencanaan Daerah

Kabupaten OKI yang telah membantu selama pengumpulan data. Penghargaan

terbesar penulis sampaikan kepada Ayah (Abunawas), Ibu (Nursidah), Adik (Novi

Purnamasari dan Irmatika Triana) serta seluruh keluarga, atas segala doa dan

kasih sayangnya. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih pula untuk Bapak Uus

Saepul beserta keluarga besar Laboratorium SIG dan Remote Sensing atas semua

ilmu, bantuan, dan motivasi yang telah diberikan. Kepada sahabat dan teman-

teman Manajemen Hutan 47 atas semangat dan bantuannya, serta semua pihak

atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

Sri Wahyuni

Page 9: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ii

DAFTAR GAMBAR ii

DAFTAR LAMPIRAN ii

PENDAHULUAN 1

Latar belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 2

METODE PENELITIAN 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Alat dan Data 3

Metode Penelitian 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Kombinasi Band Terbaik 9

Karakteristik Tutupan Lahan Secara Visual Citra 12

Karakteristik Tutupan Lahan di Lapangan 15

Klasifikasi Tutupan Lahan Secara Digital 18

Tingkat Akurasi 23

SIMPULAN DAN SARAN 25

Simpulan 25

Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

RIWAYAT HIDUP 29

Page 10: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

DAFTAR TABEL

1 Karakteristik band citra Landsat 8 4 2 Kriteria separabilitas transformed divergence 7

3 Contoh perhitungan akurasi 8 4 Saluran band dan kegunaannya 9 5 Nilai kombinasi OIF (Optimum Index Factor) hasil pansharpening citra

landsat 8 (OLI) tahun 2014 11 6 Karakteristik 14 tutupan lahan tahun 2014 band 7-5-4 13

7 Jenis tutupan lahan yang ditemukan di lapangan 16 8 Karakteristik tutupan lahan hasil di lapangan tahun 2014 16 9 Hasil re-group 14 kelas tutupan lahan 20

10 Nilai separabilitas 14 tutupan lahan 20 11 Luas klasifikasi tutupan lahan di 15 kecamatan Kabupaten OKI tahun

2014 22 12 Matriks kontingensi hasil klasifikasi 14 kelas tutupan lahan 24

DAFTAR GAMBAR

1 Peta lokasi penelitian di Kabupaten OKI tahun 2014 3 2 Hasil tanpa pansharpening (a) dan pansharpening (b) citra landsat 8 (OLI)

tahun 2014 di Kabupaten OKI 10 3 Kombinasi band 8-6-1 dan 7-5-4 (RGB) citra lansat 8 (OLI) tahun 2014 12 4 Sebaran titik pengamatan di Kabupaten OKI tahun 2014 18

5 Peta layout klasifikasi tutupan lahan di OKI tahun 2014 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Nilai separabilitas 24 kelas tutupan lahan di Kabupaten OKI 27 2 Nilai separabilitas 17 kelas tutupan lahan di Kabupaten OKI 28

Page 11: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

PENDAHULUAN

Latar belakang

Penutupan lahan didefinisikan sebagai penyebutan kenampakan biofisik di

permukaan bumi yang terdiri dari areal vegetasi, lahan terbuka, lahan terbangun,

tubuh air dan lahan basah (Lillesand et al. 1990). Salah satu kegiatan yang

dilakukan untuk pendataan penutupan lahan adalah kegiatan inventarisasi tutupan

lahan. Inventarisasi tutupan lahan merupakan salah satu aplikasi dalam inderaja

dan GIS yang digunakan untuk melakukan pendataan jenis tutupan lahan dalam

cakupan wilayah kajian. Informasi mengenai jenis-jenis tutupan lahan dapat

diperoleh dari kegiatan inventarisasi data tutupan lahan melalui kegiatan ground

check atau pengambilan data kondisi tutupan lahan di lapangan, menggunakan

teknologi penginderaan jauh dan kombinasi pengamatan terestis dan pengideraan

jauh.

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan

merupakan wilayah kabupaten yang ada di Pulau Sumatera dengan luas sebesar

1.9 juta ha lebih luas daripada wilayah kabupaten di Pulau Jawa. Kegiatan

inventarisasi tutupan lahan di Kabupaten OKI memerlukan waktu yang lama dan

biaya yang tinggi karena aksesibilitas yang sulit. Teknologi penginderaan jauh

sangat dibutuhkan untuk dapat mengidentifikasi jenis penutupan lahan secara

cepat, akurat, efisien dan meliputi cakupan yang cukup luas dengan biaya yang

relatif murah.

Penginderaan jauh adalah ilmu untuk memperoleh informasi fenomena alam

pada objek (permukaan bumi) yang diperoleh tanpa kontak langsung dengan

objek permukaan bumi melalui pengukuran pantulan (reflection) ataupun

pancaran (emission) oleh media gelombang elektromagnetik (Suwargana 2013).

Menurut Jaya (2010) Penginderaan jarak jauh, khususnya satellite remote sensing

dengan citra landsat merupakan sarana yang banyak digunakan untuk kegiatan

pemetaan. Salah satu bentuk pemetaan yang dilakukan adalah pemetaan tutupan

lahan.

Jenis-jenis tutupan lahan dapat diidentifikasi dari kenampakan suatu citra

satelit. Salah satu citra yang dapat digunakan adalah citra landsat 8 (OLI). Nasa

meluncurkan satelit Landsat Data Continuity Mission (LDCM) pada tanggal 11

Februari 2013 yang dikenal dengan Landsat 8. Landsat 8 terdiri dari dua sensor

yaitu sensor Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS)

dengan 9 band sensor OLI dan 2 band sensor TIRS (USGS 2014). Jumlah band

yang ada pada Landsat 8 diharapkan dapat meningkatkan kemampuan citra dalam

mengidentifikasi citra tutupan lahan yang ada di Kabupaten OKI, Provinsi

Sumatera Selatan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menghitung dan mencari kombinasi band terbaik Landsat 8 (OLI).

2. Melakukan identifikasi karakteristik tutupan lahan pada Citra Landsat 8 (OLI)

di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Page 12: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

2

3. Melakukan pemetaan tutupan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir

menggunakan Citra Landsat 8 (OLI).

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terbaru

mengenai tutupan lahan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),

Provinsi Sumatera Selatan.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir), Provinsi

Sumatera Selatan. Secara geografis wilayah Kabupaten OKI terletak di bagian

Timur Provinsi Sumatera Selatan tepatnya antara 104˚20’-106˚00’ Bujur Timur

dan 2˚30’-4˚15’ Lintang Selatan. Kabupaten OKI terdiri dari 18 kecamatan yang

terdiri dari kecamatan Kayuagung, Jejawi, Pedamaran, Pedamaran Timur,

Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Sungai

Menang, Cengal, Tanjung Lubuk, Pampangan, Pangkalan Lampam, Tulung

Selapan dan Air sugihan. Total luasan Kabupaten OKI mencapai 19 023.47 km2

dengan kepadatan penduduk sekitar 39 juta jiwa per km2. Penduduk yang berada

di Kabupaten OKI mempunyai mata pencaharian yang beragam diantaranya

Pegawai Negeri Sipil, wirausaha, pengrajin dan pekerjaan usaha kecil lainnya

(BAPPEDA OKI 2012).

Secara fisiografi, dataran di Kabupaten OKI dibedakan menjadi dataran

lahan basah dengan topografi rendah (lowland) dan dataran lahan kering yang

dengan topografi lebih tinggi (upland). Namun demikian, pada umumnya

merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0-10 meter dari permukaan

laut. Wilayahnya cenderung mendatar sampai miring landai dengan kemiringan

antara 0-2º (BAPPEDA OKI 2012).

Lokasi penelitian terdiri dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten OKI,

dapat dilihat pada Gambar 1. Pengambilan data lapangan dilakukan bulan Agustus

sampai dengan September 2014. Pengolahan data dilakukan pada bulan

September sampai November 2014 di Laboratorium Remote Sensing Departemen

Manajeman Hutan, Fakulas Kehutanan IPB.

Page 13: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

3

Gambar 1 Peta lokasi penelitian di Kabupaten OKI tahun 2014

Alat dan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat tulis, GPS (Global

Positioning System) untuk pengambilan titik koordinat di lapang, kamera digital

untuk dokumentasi lapang, Suunto tandem untuk menentukan arah dan

kelerengan, tally sheet, dan laptop yang dilengkapi dengan program software

Erdas Imagine 9.1, ArcGis 9.3 dan Microsoft office (Ms. Word, Ms. Excel).

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil

pengambilan lapangan berupa ground check dan pengamatan tutupan lahan di

lokasi penelitian. Data sekunder yang digunakan adalah Citra Satelit Landsat 8

dengan sensor (OLI) path/row 123/62, 123/63, 124/62, dan 124/63 perekaman

tahun 2014 serta, peta batas administrasi Kabupaten OKI dan Peta jaringan jalan

Kabupaten OKI.

Metode Penelitian

a. Persiapan

Persiapan dilakukan dengan studi pustaka tentang penelitian dan

pengumpulan data sekunder. Data sekunder yang diperoleh berupa data Citra

landsat 8 (OLI), peta administrasi, peta jaringan jalan Kabupaten OKI.

Page 14: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

4

b. Pra-Pengolahan Citra

Pra-pengolahan citra merupakan tahap awal sebelum melakukan pengolahan

citra. Tahapan pra-pengolahan citra meliputi perubahan format, pansharpening,

mozaik citra, pemotongan citra, registrasi dan perhitungan OIF (Optimum Index

Factor).

1. Perubahan Format

Citra satelit landsat 8 (OLI) yang telah di unduh memiliki format data dalam

bentuk GeoTiff/ .TIFF, sehingga perlu dilakukan perubahan format ke dalam

bentuk Image/ .img. Proses pengubahan format ini menggunakan software Erdas

Imagine 9.1.

2. Pansharpening

Pansharpening merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

mempertajam kenampakan objek pada citra dalam melakukan analisis visual.

Penajaman objek ini dilakukan dengan menggabungkan citra multiband

(1,2,3,4,5,6,7 dan 9) yang memiliki resolusi 30 meter x 30 meter dan band

pankromatik (band 8) yang memiliki resolusi spasial 15 meter x 15 meter.

Karakteristik band landsat 8 dapat dilihat pada Tabel 1.

Proses penggabungan ini menghasilkan citra yang memiliki banyak warna

dengan resolusi spasial yang lebih tinggi yaitu 15 meter x 15 meter. Metode

penggabungan citra yang digunakan adalah metode Brovey Transform atau

Transformasi Brovey. Metode ini merupakan metode yang paling populer untuk

memadukan dua macam citra yang berbeda resolusi spasial (Danoedoro 2012).

Metode Brovey Tranform dapat diketahui dengan rumus:

Saluran_MP =

Saluran_HP =

Saluran_BP =

Keterangan :

M = saluran merah

B = saluran biru

H = saluran hijau

P = saluran pankromatik

Tabel 1 Karakteristik band citra Landsat 8

Saluran Panjang gelombang (µm) Resolusi spasial (m)

1 Coastal blue 0.43 - 0.45 µm 30 m

2 Blue 0.45 - 0.51 µm 30 m

3 Green 0.53 - 0.59 µm 30 m

4 Red 0.64 - 0.67 µm 30 m

5 NIR 0.85 - 0.88 µm 30 m

Page 15: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

5

Tabel 1 Lanjutan Saluran Panjang gelombang (µm) Resolusi spasial (m)

6 SWIR 1 1.57 - 1.65 µm 30 m

7 SWIR 2 2.11 - 2.29 µm 30 m

8 PANKROMATIK 0.50 - 0.68 µm 15 m

9 Cirrus 1.36 - 1.38 µm 30 m

10 TIRS 1 10.6 - 11.19 µm 100 m

11 TIRS 2 11.5 - 12.51 µm 100 m Sumber : USGS (2014)

3. Mozaik Citra

Mozaik citra merupakan proses menggabungkan beberapa citra yang kohesif

(Jaya 2010). Lokasi penelitian terdiri atas beberapa scene pada citra landsat 8

dengan path/row 123/62, 123/63, 124/62, 124/63 sehingga perlu digabungkan

menjadi satu scene untuk pengolahan selanjutnya.

4. Registrasi citra

Registrasi bertujuan untuk penyamaan posisi citra yang satu dengan yang

lainnya. Pada penelitian ini registrasi yang digunakan adalah penyamaan posisi

citra hasil mozaik dengan Peta Dasar Tematik Kehutanan (PDTK) tahun 2010 dan

penyamaan garis pantai dari setiap citra.

5. Perhitungan OIF (Optimum Index Factor)

Perhitungan OIF ini bertujuan memilih kombinasi band terbaik untuk

mengetahui gambaran awal dalam mengidentifikasi pola sebaran penutupan lahan.

Menurut Jaya (2010), kombinasi OIF merupakan ukuran banyaknya informasi

yang dimuat pada suatu citra komposit. Nilai OIF ini dapat diperoleh dengan

rumus:

Dimana Si, Sj dan Sk adalah simpangan baku dari band ke-i, j dan k,

sedangkan rij, rjk dan rik adalah koefisien korelasi antar bandnya (Jaya 2010).

Pemilihan kombinasi band terbaik tidak hanya dilihat dari nilai perhitungan OIF,

melainkan juga dari kenampakan visual yang terlihat pada citra hasil mozaik.

6. Pemotongan Citra (Cropping)

Pemotongan citra (cropping) dilakukan untuk mengetahui lokasi penelitian

yang diamati sesuai dengan batas administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Pemotongan citra dilakukan dengan menggunakan software Erdas Imagine 9.1

dan Arc.Gis 9.3.

c. Identifikasi Karakteristik Tutupan Lahan

Identifikasi merupakan proses pengenalan terhadap suatu objek tertentu

sesuai dengan karakteristik tertentu, sedangkan karakteristik merupakan ciri-ciri

yang melekat pada suatu objek tertentu. Tutupan lahan adalah kenampakan yang

ada di permukaan bumi pada suatu lahan tertentu. Identifikasi karakteristik

ikjkij

kji

ijkrrr

SSSOIF

Page 16: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

6

tutupan lahan dapat diartikan sebagai proses pengenalan suatu objek tutupan lahan

dengan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri objek yang menjadi tutupan lahan pada

penelitian ini dapat dilihat dari pengenalan pola spektral. Menurut Purwadhi

(2001), pengenalan pola spektral (spectral pattern recognation) adalah

mengevaluasi informasi objek berdasarkan ciri spektral yang disajikan oleh citra

penginderaan jauh. Karakteristik (ciri) spektral (spectral signature) dalam

penginderaan jauh adalah karakteristik setiap objek dalam menyerap dan

memantulkan tenaga yang diterima.

d. Interpretasi Visual Citra

Interpretasi visual citra ini dilakukan untuk mengidentifikasi tutupan lahan

yang terlihat pada citra sebelum melakukan pengamatan lapangan. Identifikasi

citra dilakukan berdasarkan unsur-unsur karakteristik citra yaitu rona/warna,

bentuk, tekstur, pola, bayangan, ukuran, asosiasi, dan situs. Interpretasi visual

dilakukan pada citra hardcopy ataupun citra yang tertayang pada monitor

komputer (Somantri 2008).

Interpretasi ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara umum kondisi

dan jumlah tutupan lahan yang ada di Kabupaten OKI, interptretasi citra secara

visual dilakukan pada citra dengan komposit warna terbaik hasil perhitungan OIF.

e. Pengamatan Data Lapangan (Ground Check)

Kegiatan pengamatan di lapangan dilakukan dengan menggunakan metode

purposive sampling pada setiap kelas tutupan lahan. Penentuan koordinat titik

pengamatan sesuai dengan objek tutupan lahan yang ada disertai dengan

pengamatan objek dan foto kenampakan tutupan lahan pada kondisi sebenarnya di

lapangan. Selain itu, kondisi topografi dan kemudahan aksesibilitas juga

mendukung untuk pengambilan koordinat titik. Koordinat titik yang diambil di

lapangan sebanyak 124 titik.

Pengamatan lapang ini bertujuan untuk mencocokan tutupan lahan yang telah

diinterpretasi pada citra secara visual dengan kondisi tutupan lahan sebenarnya di

lapangan. Pengambilan koordinat titik data lapangan ini menggunakan alat bantu

GPS (Geographic Positioning System).

f. Analisis Citra Digital

Analisis citra digital merupakan suatu proses penyusunan, pengurutan, atau

pengelompokan suatu piksel citra digital multispektral ke dalam beberapa kelas

berdasarkan kategori objek. Analisis citra digital yang digunakan pada penelitian

ini adalah klasifikasi terbimbing (supervised). Klasifikasi terbimbing (supervised)

merupakan metode yang diperlukan untuk mentransformasikan data citra multi-

spektral ke dalam kelas-kelas unsur spasial (Prahasta 2008). Setiap piksel yang

berada pada satu kelas diasumsikan berkarakteristik sama, sehingga dilakukan

pemilihan area contoh untuk mengelompokkan objek secara terpisah. Tahapan

analisis citra digital, yaitu:

1. Penentuan Area Contoh (Training Area)

Penentuan area contoh dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

interpretasi citra secara visual, peta rupa bumi dan pengambilan titik objek di

Page 17: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

7

lapangan. Pengambilan titik objek di lapangan harus mewakili satu kelas atau

kategori tutupan lahan. Titik yang menjadi area contoh (training area) diambil ke

dalam beberapa piksel dari setiap kelas tutupan lahannya dan ditentukan lokasinya

pada citra komposit untuk menganalisis informasi statistik yang diperoleh dari

lapang. Training area (area contoh) diperlukan pada setiap kelas yang akan

dibuat, dan diambil dari areal yang cukup homogen. Secara teoritis jumlah piksel

yang harus diambil per kelas adalah sebanyak jumlah band yang digunakan plus

satu (N+1). Akan tetapi pada prakteknya, jumlah piksel yang harus diambil dari

setiap kelas biasanya 10 sampai 100 kali jumlah band yang digunakan

(10N~100N) (Jaya 2010).

2. Analisis Separabilitas

Analisis separabilitas adalah analisis kuantitatif yang memberikan informasi

mengenai evaluasi keterpisahan area contoh (training area) dari setiap kelas,

apakah suatu kelas layak digabung atau tidak dan juga kombinasi band terbaik

untuk klasifikasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode

Transformed Divergence (TD), metode ini digunakan untuk mengukur tingkat

keterpisahan antar kelas. TD akan berkisar antara 0 sampai dengan 2000. Semakin

kecil nilai, semakin jelek separabilitasnya. Nilai nol sama dengan tidak bisa

dipisahkan, sedangkan nilai maksimum menunjukkan keterpisahan yang sangat

baik (excellent) (Jaya 2009). Kriteria separabilitas Tranformed Divergence dapat

dilihat pada Tabel 2. Nilai TD dapat diketahui dengan rumus:

Keterangan:

TDij = seprabilitas antara kelas i dan kelas j

Exp = -2.719

i dan j = Dua penciri kelas yang digabung

Tabel 2 Kriteria separabilitas transformed divergence

Nilai transformed divergence Deskripsi

2000 Sangat baik (excellent)

1900 - <2000 Baik (good)

1800 - <1900 Cukup (fair)

1600 - <1800 Kurang (poor)

<1600 Tidak terpisahkan (Inseparable) Sumber : Analisis Citra Digital, Jaya 2009.

3. Klasifikasi Tutupan Lahan

Analisis citra digital yang digunakan pada penelitian ini adalah klasifikasi

terbimbing (supervised). Klasifikasi terbimbing (supervised) merupakan metode

yang diperlukan untuk mentransformasikan data citra multi-spektral ke dalam

kelas-kelas unsur spasial (Prahasta 2008). Metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan metode peluang maksimum (maximum likelihood

classifier). Metode maksimum likelihood mempertimbangkan nilai rata-rata dan

keragaman antarkelas dan saluran (kovariansi) (Lillesand et al. 1990). Nilai pada

metode maksimum likelihood didasarkan pada nilai piksel sama dan identik pada

citra.

Page 18: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

8

4. Uji Akurasi

Uji akurasi digunakan untuk mengevaluasi ketelitian atau kesalahan dari

klasifikasi tutupan lahan yang telah ditentukan berdasarkan training area. Akurasi

ini dianalisis dengan menggunakan suatu matriks kontingensi atau matriks

kesalahan (confusion matrix) yang ada pada Tabel 3.

Tabel 3 Contoh perhitungan akurasi

Data

referensi

Di klasifikasi ke kelas Jumlah Producer’s

accuracy

A B C D

A X11 X12 X13 X14 X1+ X11/X1+

B X21 X22 X23 X24 X2+ X22/X2+

C X31 X32 X33 X34 X3+ X33/X3+

D X41 X42 X43 X44 X4+ X44/X4+

Jumlah X+1 X+2 X+3 X+4 N

User’s

Accuracy

X11/X+1 X22/X+2 X33/X+3 X44/X+4

Sumber : Analisis Citra Digital, Jaya 2010.

Berdasarkan Tabel 3, akurasi yang bisa dihitung terdiri dari akurasi pembuat

(producer’s accuracy), akurasi pengguna (user’s accuracy), dan akurasi

keseluruhan (overall accuracy). Secara matematis rumus dari akurasi di atas dapat

dinyatakan sebagai berikut :

Akurasi pengguna =

Akurasi pembuat =

Akurasi keseluruhan =

Keterangan:

Xii = nilai diagonal dari matrik kontingensi baris ke-i dan kolom ke-i

X+i = jumlah piksel dalam kolom ke-i

X i+ = jumlah piksel dalam baris ke-i

N = banyaknya piksel dalam contoh

Menurut Jaya (2010), saat ini akurasi yang dianjurkan adalah akurasi kappa

(kappa accuracy), karena overral accuracy secara umum masih over estimate.

Akurasi kappa ini sering juga disebut dengan indeks kappa. Secara matematis

akurasi kappa disajikan sebagai berikut:

Kappa accuracy =

Keterangan:

N = banyaknya piksel dalam contoh

Xii = nilai diagonal dari matriks kontingensi baris ke-i dan kolom ke-i

Xi+ = jumlah piksel dalam baris ke-i

X+i = jumlah piksel dalam kolom ke-i

Page 19: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kombinasi Band Terbaik

Citra landsat 8 merupakan satelit dengan misi kelanjutan dari citra landsat 7

dengan spesifikasi band yang baru maupun dari rentang spektrum panjang

gelombang elektromagnetik yang ditangkap oleh sensor. Jumlah saluran band

yang ada di landsat 8 lebih banyak dibanding dengan landsat 7 dengan fungsi

yang berbeda. Citra landsat 8 memiliki jumlah saluran band sebanyak 11 buah.

Kegunaan dari 11 saluran band pada citra landsat 8 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Saluran band dan kegunaannya

Band

Panjang

gelombang

(µm)

Deskripsi Kegunaan

1 0.43 - 0.45 Coastal blue Mendeteksi wilayah pesisir.

2 0.45 - 0.5 Blue Penetrasi tubuh air, sehingga

bermanfaat untuk pemetaan perairan

pantai. Selain itu berguna untuk

membedakan antara tanah dengan

vegetasi, tumbuhan berdaun lebar

dan konifer.

3 0.53 - 0.59 Green Mengukur puncak pantulan hijau

bagi vegetasi.

4 0.64 - 0.67 Red Saluran absorpsi klorofil yang

penting untuk deskriminasi vegetasi.

5 0.85 - 0.88 Near Infrared

(NIR)

Menentukan kandungan biomassa

dan untuk dilineasi tubuh air.

6 1.57 - 1.65 SWIR 1 Menunjukkan kandungan

kelembaban vegetasi dan

kelembaban tanah.

7 2.11 - 2.29 SWIR 2 Saluran yang diseleksi karena

potensinya untuk membedakan

formasi batuan dan untuk pemetaan

hidrotermal.

8 0.50 - 0.68 PAN Pankromatik untuk mempertajam

kenampakan objek pada citra.

9 1.36 - 1.38 Cirrus Mendeteksi awan halus.

10 10.6 - 11.19 Thermal Infrared

(TIRS) 1 Memberikan keakuratan suhu

permukaan. 11 11.5 - 12.51 Thermal Infrared

(TIRS) 2 Sumber : USGS (2014)

Kenampakan visual pada citra yang baik adalah kenampakan citra komposit

yang sesuai dengan objek yang sebenarnya di lapangan. Menurut Danoedoro

(2012), kenampakan objek berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan

Page 20: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

10

interval nilai piksel yang mempresentasikannya dan adanya perbedaan kesan pola

spasial yang dihasilkannya. Oleh karena itu perubahan yang terjadi pada pola

spasial atau nilai piksel akan menghasilkan perubahan kenampakan citra tersebut.

Perubahan kenampakan pada citra dapat diperbaiki dengan metode

perbaikan spasial. Perbaikan spasial (spatial enhancement) atau penajaman spasial

merupakan perbaikan dengan memperbaiki nilai piksel berdasarkan nilai piksel itu

sendiri dan piksel yang ada disekitarnya (Jaya 2009). Penajaman citra yang

digunakan adalah pansharpening. Pansharpening merupakan perbaikan dengan

penajaman citra yang mengkombinasikan resolusi band yang tinggi (pankromatik)

sebagai acuan dan band multispektal dalam aspek warna (visualisasi dalam warna

merah, hijau dan biru). Penajaman yang dilakukan dengan menggunakan metode

Transformasi Brovey (Brovey Transform). Metode ini paling populer digunakan

untuk memadukan dua macam citra yang berbeda resolusi spasial. Transformasi

Brovey mengubah nilai spektral asli pada setiap saluran multispektral yang

masing-masing diperinci secara spasial oleh citra pankromatik dan normalisasi

nilai kecerahaannya dengan mempertimbangkan nilai-nilai pada saluran lainnya

(Danoedoro 2012). Perbedaan hasil pansharpening dan tidak menggunakan

pansharpening dapat dilihat pada Gambar 2.

(a) (b)

Gambar 2 Hasil tanpa pansharpening (a) dan dengan pansharpening (b) citra

landsat 8 (OLI) tahun 2014 di Kabupaten OKI

Pemilihan citra komposit multiband dapat dilakukan dengan melakukan

metode perhitungan OIF (Optimum Index Factor). Menurut Sutanto (2011), salah

satu metode untuk penajaman citra digunakan metode Faktor Indeks Optimum

(OIF/Optimum Index Factor) yaitu untuk mendapatkan nilai statistik yang dapat

digunakan dalam memilih kombinasi optimal dari tiga kanal pada citra satelit

melalui komposit warna. Perhitungan nilai OIF dilakukan untuk menghasilkan

kombinasi band terbaik dalam melakukan interpretasi, sehingga diharapkan dapat

menghasilkan variasi informasi yang sesuai dengan kenampakan yang terlihat

pada citra. Nilai kombinasi OIF disajikan pada Tabel 5.

Page 21: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

11

Tabel 5 Nilai kombinasi OIF (Optimum Index Factor) hasil pansharpening citra

landsat 8 (OLI) tahun 2014

No Kombinasi OIF No Kombinasi OIF

1 8-6-1 6880 29 8-7-5 853

2 8-7-1 6229 30 8-7-3 850

3 5-2-1 2482 31 8-5-4 837

4 8-5-1 2477 32 8-5-2 827

5 6-2-1 2464 33 6-5-2 819

6 8-4-1 2439 34 8-5-3 809

7 6-4-1 2400 35 6-54 809

8 5-3-1 2391 36 6-5-3 801

9 5-4-1 2387 37 5-4-2 779

10 6-3-1 2374 38 5-3-2 776

11 8-2-1 2299 39 5-4-3 761

12 8-3-1 2248 40 6-4-2 761

13 7-2-1 2149 41 6-3-2 754

14 7-4-1 2129 42 7-5-2 745

15 7-3-1 2075 43 6-4-3 743

16 6-5-1 2070 44 7-5-4 740

17 7-6-1 1968 45 7-6-2 739

18 7-5-1 1883 46 7-6-4 737

19 3-2-1 1840 47 7-5-3 729

20 4-2-1 1836 48 7-6-3 722

21 4-3-1 1775 49 8-4-2 694

22 8-7-6 1138 50 7-4-2 686

23 8-6-4 1019 51 7-6-5 685

24 8-6-2 1001 52 8-4-3 679

25 8-6-3 973 53 7-3-2 676

26 8-6-5 952 54 8-3-2 672

27 8-7-4 900 55 7-4-3 670

28 8-7-2 874 56 4-3-2 626 Keterangan: = Kombinasi nilai OIF terpilih

Hasil perhitungan OIF pada Tabel 5 menunjukkan nilai OIF terbesar dari

seluruh kombinasi band adalah kombinasi dari band 8-6-1 dengan nilai 6 880.

Kombinasi band ini merupakan kombinasi band 9 (cirrus pada saluran band 8),

band 6 (SWIR 1) dan band 1 (coastal blue). Hasil kenampakan secara visual yang

ditampilkan dari kombinasi band 8-6-1 ini kurang baik dan memuat informasi

yang sedikit, sehingga kombinasi band ini tidak dipilih. Jika dilihat dari

kenampakan visual melalui citra satelit, diperoleh nilai kombinasi band yaitu 7-5-

4 sebesar 740 yang memiliki variasi informasi yang lebih banyak dibandingkan

dengan kombinasi band 8-6-1. Kombinasi band 7-5-4 merupakan gabungan dari

band 7 (SWIR-2), band 5 (NIR) dan band 4 (red). Kombinasi band ini dapat

dipilih karena hasil kenampakan secara visual citra lebih mendekati warna alam

dan informasi kenampakan tutupan lahan yang ada cukup banyak. Menurut

Paraditya dan Purwanto (2012), saluran band asli 4-5-7 untuk mengidentifikasi

Page 22: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

12

batuan, bentuk lahan dengan menggunakan pendekatan relief, pola aliran dan

vegetasi. Hasil visualisasi gambar dari kombinasi 8-6-1 dan 7-5-4 dapat dilihat

pada Gambar 3.

(a)

(b)

Gambar 3 Kombinasi band 8-6-1 dan 7-5-4 (RGB) citra lansat 8 (OLI) tahun 2014

Karakteristik Tutupan Lahan Secara Visual Citra

Pengenalan objek atau interpretasi data penginderaan jauh pada dasarnya

untuk mengetahui karakteristik spektral objek. Namun, ada beberapa jenis benda

yang berbeda tetapi mempunyai karakteristik spektral sama atau serupa sehingga

menyulitkan dalam pengenalannya, sehingga dilakukan pengenalan objek dengan

menggunakan karakteristik yang lain dengan melihat karakteristik spasialnya

(keruangan). Karakteristik spasial dalam interpretasi citra digital dikenal dengan

pengenalan pola dalam klasifikasi dengan pendekatan tekstur (Purwadhi 2001).

Menurut Baplan (2008), dalam interpretasi citra, untuk mengenali suatu

objek diperlukan alat bantu dengan menggunakan 8 unsur interpretasi citra yaitu

rona atau warna, tekstur, bentuk, pola, ukuran, bayangan, asosiasi, dan situs.

Identifikasi karakteristik tutupan lahan pada penelitian ini dilakukan dengan

melihat kenampakan objek dalam berdasarkan ciri-ciri terhadap gambar citra dan

keadaan tutupan lahan di lapangan.

Interpretasi adalah menyampaikan informasi yang dilihat tentang suatu

objek yang dilihat kepada informan. Menurut Purwadhi (2001), interpretasi atau

penafsiran citra penginderaan jauh (fotografik atau non-fotografik) merupakan

perbuatan mengkaji citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek yang

tergambar dalam citra, dan menilai arti penting objek tersebut. Interpretasi

merupakan proses penerjemahan data dan informasi tentang suatu objek, daerah

atau fenomena pada suatu wilayah yang di teliti. Interpretasi secara visual citra

dengan melihat 8 unsur interpretasi melalui komputer. Interpretasi visual citra

yang dilakukan dengan melihat kenampakan tutupan lahan pada pada komputer

dan secara langsung di lapangan.

Proses penerjemahan data dan informasi suatu objek juga tergantung pada

pola spektral yang dihasilkan oleh citra. Hal ini berarti nilai reflektansi yang

dimiliki oleh citra berbeda-beda tergantung dari tingkat kecerahannya.

Karakteristik kelas tutupan lahan secara visual pada citra dan hasil di lapangan

dapat dilihat dapat Tabel 6.

Page 23: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

13

Tabel 6 Karakteristik 14 tutupan lahan tahun 2014 band 7-5-4

Tutupan lahan Gambar pada citra Gambar di lapangan

Pemukiman

Badan air

Sawah

Rawa

Semak belukar

rawa

Rumput rawa

Page 24: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

14

Tabel 6 Lanjutan Tutupan lahan Gambar pada citra Gambar di lapangan

Pertanian lahan

kering

Hutan tanaman

akasia

Perkebunan karet/

perkebunan kelapa

sawit/semak/kebun

campuran

a. Perkebunan karet

b. Perkebunan kelapa sawit

c. Semak

d. Kebun campuran

a. Perkebunan karet

b. Perkebunan kelapa sawit

c. Semak

d. Kebun campuran

Page 25: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

15

Tabel 6 Lanjutan

Tutupan lahan Gambar pada citra Gambar di lapangan

Lahan terbuka

Hutan mangrove

Tambak

Awan

-

Bayangan awan

-

Karakteristik Tutupan Lahan di Lapangan

Pengamatan di lapangan dilakukan untuk menyesuaikan keadaan tutupan

lahan yang terlihat pada citra visual dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

Berdasarkan hasil penentuan koordinat titik tutupan lahan secara purposive di

lapangan, dengan jumlah titik koordinat pengamatan sebanyak 124 titik diperoleh

22 jenis tutupan lahan di lapangan. Koordinat titik yang diambil hanya meliputi

15 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten OKI. Hal ini disebabkan

karena aksesibilitas menuju ke lokasi pengambilan koordinat titik tutupan lahan

yang jauh dan sulit untuk dijangkau. Selain itu, secara visual kenampakan citra

yang diperoleh di tiga kecamatan yang bukan menjadi tempat pengambilan

Page 26: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

16

koordinat titik terdapat banyak awan, sehingga dapat mempersulit dalam

mengidentifikasi jenis tutupan lahan. Jenis tutupan lahan yang ditemukan di

lapangan disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Jenis tutupan lahan yang ditemukan di lapangan

No Jenis tutupan lahan yang

ditemukan

No Jenis tutupan lahan yang ditemukan

1 Pemukiman 11 Hutan tanaman jabon

2 Badan air 12 Hutan kota

3 Sawah 13 Hutan tanaman akasia

4 Rawa 14 Kebun konservasi plasma nutfah

5 Rumput rawa 15 Perkebunan kelapa sawit muda

6 Semak belukar rawa 16 Perkebunan kelapa sawit tua

7 Kebun campuran 17 Perkebunan karet umur 4 sampai 6 tahun

8 Pertanian lahan kering 18 Perkebunan karet umur 7 sampai 10 tahun

9 Semak/belukar 19 Perkebunan karet umur 11 sampai 13 tahun

10 Lahan terbuka 20 Perkebunan karet umur 14 sampai 17 tahun

11 Tambak 22 Hutan mangrove

Selain dari 20 jenis tutupan lahan pada Tabel 7 diatas, terdapat 2 jenis objek

tutupan lahan tambahan yaitu awan dan bayangan awan (sumber: Baplan 2008).

Informasi jenis tutupan lahan objek awan dan bayangan awan diketahui dari

kenampakan pada citra. Oleh karena itu jenis tutupan lahan yang diperoleh

sebanyak 24 tutupan lahan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan citra

dalam mengidentifikasi jenis tutupan lahan. Karekteristik fisik tutupan

berdasarkan hasil pengamatan objek lapangan di Kabupaten Ogan Komering Ilir,

dapat dilihat pada Tabel 8 dan hasil pengambilan titik koordinat di lapangan dapat

dilihat pada Gambar 4.

Tabel 8 Karakteristik tutupan lahan hasil di lapangan tahun 2014

No Kelas Tutupan

Lahan Keterangan

1 Pemukiman Kenampakan yang tersusun secara kelompok berupa

bangunan-bangunan, baik di perkotaan maupun di

pedesaan.

2 Badan air Kenampakan yang tergenang oleh air tanpa ada

vegetasi. Kenampakan yang ditemukan dilapang

berupa sungai dan danau.

3 Lahan terbuka Kenampakan yang berupa tanah kosong, lahan terbuka

bekas tebangan di perkebunan Perkebunan kelapa

sawit, lapangan terbuka, dan lahan bekas tebangan di

Perkebunan karet. Kenampakan pada citra membentuk

pola yang tidak teratur.

4 Tambak Aktivitas perikanan darat yang biasanya terletak di

sepanjang pantai. Berdasarkan hasil wawancara

tambak yang ada berupa tambak ikan dan hewan laut,

seperti udang. Pola yang tampak teratur dan

berkelompok.

Page 27: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

17 Tabel 8 Lanjutan

No Kelas Tutupan

Lahan Keterangan

5 Sawah Kawasan pertanian lahan basah yang berupa padi

dengan luasan yang tidak terlalu besar. Padi yang

terlihat di lapang berupa padi yang sudah hampir

panen yang berwarna kekuningan dan padi yang

berwarna hijau.

6 Rawa Genangan air yang secara alami ada terus-menerus

dengan vegetasi yang sangat sedikit. Berwarna biru

gelap, dengan pola yang tidak teratur.

7 Semak belukar

rawa

Hamparan luas yang di atasnya di tumbuhi oleh

vegetasi-vegetasi berupa semak, perdu, beberapa

tanaman sejenis tiang. Terdapat juga gambut yang

berada di bawah semak belukar yang ada. Tersebar

hampir di wilayah Kabupaten OKI.

8 Rumput rawa Vegetasi yang berada di atas lahan gambut berupa

hamparan ilalang.

9 Hutan mangrove Hamparan hutan bakau, si api-api yang berada di

sekitar pantai.

10 Hutan tanaman

akasia

Penutupan lahan yang merupakan budi daya manusia

dengan pola teratur dengan jenis pohon akasia.

11 Pertanian lahan

kering

Aktivitas di lahan kering yang berupa ladang,

perkebunan campur yang didominasi oleh tanaman

pertanian, seperti singkong, rambutan, duku, durian,

pisang, tanaman obat dan jenis tanaman lainnya.

12 Perkebunan kelapa

sawit muda

Kenampakan yang ada pada aktivitas lahan kering dan

basah. Memiliki pola yang teratur dengan jenis kelapa

sawit kelapa sawit, memiliki warna hijau muda

kekuningan sampai hijau.

13 Perkebunan kelapa

sawit tua

Kenampakan yang ada pada aktivitas lahan kering dan

basah. Memiliki pola yang teratur dengan jenis

tanaman kelapa sawit, memiliki warna hijau sampai

hijau tua.

14 Perkebunan karet

umur 4 sampai 6

tahun

Kegiatan di lahan kering yang terdiri dari jenis karet

umur 4 tahun sampai 6 tahun. Pola yang dihasilkan

ada yang teratur dan tidak teratur, berwarna hijau

muda.

15 Perkebunan karet

umur 7 sampai 10

tahun

Kegiatan di lahan kering yang terdiri dari jenis karet

umur 7 tahun sampai 10 tahun. Pola yang dihasilkan

ada yang teratur dan tidak teratur, berwarna hijau

muda.

16 Perkebunan karet

umur 11 sampai 13

tahun

Kegiatan di lahan kering yang terdiri dari jenis karet

umur 11 tahun sampai 13 tahun. Pola yang dihasilkan

ada yang teratur dan tidak teratur, berwarna hijau

muda.

17 Perkebunan karet

umur 14 sampai 17

tahun

Kegiatan di lahan kering yang terdiri dari jenis karet

umur 14 tahun sampai 17 tahun. Pola yang dihasilkan

ada yang teratur dan tidak teratur, berwarna hijau

Page 28: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

18

Tabel 8 Lanjutan

No Kelas Tutupan

Lahan Keterangan

muda sampai hijau sampai hijau tua kekuningan.

18 Kebun campuran Kegiatan di lahan kering yang terdiri dari campuran

tanaman pertanian dan kehutanan. Jenis yang ada pada

perkebunan campuran yang ditemukan yaitu pohon

karet, duku, durian, tanaman obat dan rambutan.

19 Semak Vegetasi yang berada di atas lahan kering, biasanya

tingginya tidak lebih dari 6 meter, memiliki pola yang

tidak teratur.

20 Hutan Kota Terdiri dari tanaman kehutanan yang ada di kabupaten

OKI.

21 Hutan tanaman

jabon

Kumpulan dari pohon jabon yang tersusun sesuai jarak

tanam.

22 Kebun konservasi

plasma nutfah

Aktivitas yang berada di lahan basah, berada di atas

lahan gambut yang telah mengering, ditanamani jenis

meranti, ramin, jelutung, medang, punak dan tanaman

nanas.

Gambar 4 Sebaran titik pengamatan di Kabupaten OKI tahun 2014

Klasifikasi Tutupan Lahan Secara Digital

Pemetaan merupakan proses yang dilakukan dalam pembuatan peta. Proses

pembuatan peta ini memerlukan teknologi. Sistem informasi geografis dan

Page 29: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

19

pengideraan jauh merupakan dua teknologi yang saat ini telah berkembang pesat.

Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni dalam memperoleh informasi mengenai

objek, area, atau fenomena melalui analisis yang diperoleh dengan alat tanpa

kontak langsung (Lillesand et all. 1990). Sistem Informasi Geografis (SIG)

merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan,

mengelola, mengnalisis dan mengaktifkan atau memanggil kembali data yang

mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan

pemetaan dan perencanaan (Danoedoro 2012). Teknologi SIG dan penginderaan

jauh dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan pemetaan tutupan lahan di

Kabupaten OKI.

Interpretasi pada penelitian ini dilakukan secara digital dengan bantuan

komputer. Interpretasi dengan bantuan komputer ini biasanya disebut dengan

interpretasi digital. Interpretasi digital yang dilakukan dengan menggunakan

metode klasifikasi terbimbing, sesuai dengan kondisi tutupan lahan yang ada di

lapangan. Klasifikasi terbimbing atau klasifikasi citra secara digital bertujuan

untuk mengelompokkan suatu citra secara otomatik ke dalam kelas kategori

tertentu berdasarkan nilai kecerahan piksel yang bersangkutan. Menurut Purwadhi

(2001), klasifikasi terselia atau klasifikasi terbimbing digunakan data

penginderaan jauh multispektral yang berbasis numerik, maka pengenalan

polanya merupakan proses otomatik dengan bantuan komputer. Pola spektral

dalam citra dapat mempenggaruhi kenampakan tutupan lahan yang ada. Pengaruh

ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan kombinasi dasar nilai digital pixel

pada sifat pantulan (reflektansi) dan pancaran (emisi) spektral yang dimiliki citra

tersebut.

Tahapan awal dalam proses klasifikasi secara digital ini dilakukan dengan

pembuatan area contoh (training area). Pembuatan area contoh dilakukan sesuai

dengan hasil pengamatan dan informasi jenis tutupan lahan di lapangan. Informasi

yang diperoleh mencakup tiap kategori jenis tutupan lahan sebagai kunci

interpretasi untuk klasifikasi digital. Jenis tutupan lahan diambil dari piksel setiap

jenis tutupan lahan dengan kategori yang sama atau homogen.

Hasil training area yang baik dapat terlihat dari keterpisahan antar piksel

tiap jenis kategori tutupan lahan. Keterpisahan ini dilakukan dengan analisis

separabilitas. Analisis separabilitas adalah analisis kuantitatif yang menggunakan

nilai spektral yang dihasilkan oleh setiap piksel pada kategori tutupan lahan.

Metode yang digunakan yaitu metode Transformed Divergence (TD), metode ini

digunakan untuk mengukur tingkat keterpisahan antar kelas. Menurut Jaya (2009)

Semakin kecil nilai, semakin jelek separabilitasnya. Nilai nol sama dengan tidak

bisa dipisahkan, sedangkan nilai maksimum menunjukkan keterpisahan yang

sangat baik (excellent).

Hasil analisis separabilitas pada penelitian ini menunjukkan dari 24 jenis

tutupan lahan yang ada memiliki nilai separabilitas yang kurang baik, dimana nilai

separabilitas yang dihasilkan masih kurang dari 1600. Hal ini menunjukkan

bahwa keterpisahan antar kelas tutupan lahan belum dapat dipisahkan, sehingga

jenis tutupan lahan yang tidak terpisahkan ini digabungkan atau regroup ke dalam

jenis tutupan lahan relatif sama berdasarkan kondisi di lapang dan nilai spektral

yang dihasilkan.

Proses awal analisis terdapat 24 kelas tutupan lahan kemudian di re-group

menjadi 17 kelas tutupan lahan. Terdapat 7 kelas tutupan lahan yang mempunyai

Page 30: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

20

nilai rendah dan kenampakan visual pada pada kondisi lapang sama yaitu kelas

perkebunan karet dengan perkebunan berbagai kelas umur, hutan tanaman jabon,

hutan kota, perkebunan kelapa sawit dengan perkebunan kelapa sawit tua dan

perkebunan kelapa sawit muda, yang hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Selanjutnya dilakukan kembali proses re-group yang kedua, menghasilkan 15

kelas dengan penggabungan antara kelas semak dan perkebunan campuran dengan

Perkebunan karet. Hasil ini terlihat pada perhitungan separabilitas pada Lampiran

2. Hal ini disebabkan karena kebun campuran yang berada di lapang merupakan

campuran dari perkebunan karet dan jenis tanaman pertanian lainnya sehingga

pada kenampakan visual sulit untuk dipisahkan. Proses re-group ketiga

menghasilkan 14 kelas tutupan lahan dimana kelas perkebunan kelapa sawit dan

perkebunan karet tidak dapat dipisahkan menurut hasil analisis separabilitas

namun pada kenampakan visual terlihat berbeda. Proses re-group disajikan pada

Tabel 9.

Tabel 9 Hasil re-group 14 kelas tutupan lahan Re-group awal Re-group 1 Re-group 2 Re-group 3

1 Pemukiman Pemukiman Pemukiman Pemukiman

2 Awan Awan Awan Awan

3 Bayangan awan Bayangan awan Bayangan awan Bayangan awan

4 Badan air Badan air Badan air Badan air

5 Lahan terbuka Lahan terbuka Lahan terbuka Lahan terbuka

6 Tambak Tambak Tambak Tambak

7 Sawah Sawah Sawah Sawah

8 Rawa Rawa Rawa Rawa

9 Semak rawa belukar Semak belukar rawa Semak belukar rawa Semak belukar rawa

10 Rawa rumput Rumput rawa Rumput rawa Rumput rawa

11 Hutan mangrove Hutan mangrove Hutan mangrove Hutan mangrove

12 Perkebunan kelapa sawit tua Perkebunan kelapa sawit tua Hutan tanaman akasia Hutan tanaman akasia

13 Perkebunan kelapa sawit muda Perkebunan kelapa sawit Muda PLK PLK

14 Hutan tanaman akasia Hutan tanaman akasia Perkebunan kelapa sawit Perkebunan*

15 PLK PLK Perkebunan karet/semak/

k. campuran

16 Kebun campuran Semak belukar

17 Semak belukar Perkebunan karet

18 Perkebunan karet

4-6 tahun

19 Perkebunan karet

7-10 tahun

20 Perkebunan karet

11-13 tahun

21 Perkebunan karet

14-17 tahun

22 Hutan kota

23 Perkebunan K.Pnutfah

24 Hutan tanaman jabon

Keterangan : * = Perkebunan karet, perkebunan campuran, Perkebunan kelapa sawit, semak/belukar

Tabel 10 Nilai separabilitas 14 tutupan lahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 0 2000 2000 2000 1998 2000 1999 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000

2 2000 0 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000

3 2000 2000 0 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000

4 2000 2000 2000 0 2000 1997 2000 1906 2000 2000 2000 2000 2000 2000

5 1998 2000 2000 2000 0 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000

Page 31: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

21

Tabel 10 Lanjutan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

6 2000 2000 2000 1997 2000

0 1999 1992 2000 2000 2000 2000 2000 2000

7 1999 2000 2000 2000 2000 1999 0 1957 1997 2000 2000 2000 1998 1949

8 2000 2000 2000 1906 2000 1992 1957 0 2000 2000 2000 2000 2000 2000

9 2000 2000 2000 2000 2000 2000 1997 2000 0 2000 2000 2000 2000 2000

10 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 0 2000 2000 2000 1950

11 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 0 2000 2000 2000

12 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 0 2000 2000

13 2000 2000 2000 2000 2000 2000 1998 2000 2000 2000 2000 2000 0 2000

14 2000 2000 2000 2000 2000 2000 1949 2000 2000 1950 2000 2000 2000 0

Keterangan: 1=Pemukiman, 2=Awan, 3=Bayangan awan, 4=Badan air, 5=Lahan terbuka,

6=Tambak, 7=Sawah, 8=Rawa, 9=Semak belukar rawa, 10=Rumput rawa,

11=Hutan mangrove, 12=Hutan tanaman akasia, 13=Pertanian lahan kering,

14=perkebunan (Perkebunan karet/Perkebunan kelapa sawit/semak/perkebunan

campuran)

Hasil nilai separabilitas tutupan lahan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa

kelas awan, bayangan awan, hutan mangrove, hutan tanaman akasia memiliki

nilai separabilitas 2000. Hal ini berarti jenis kelas tutupan lahan ini dapat

dipisahkan dengan sangat baik diantara jenis tutupan lahan lainnya. Secara umum,

seluruh jenis kelas tutupan lahan pada 15 kecamatan yang ada di Kabupaten OKI

terpisahkan dengan baik dengan nilai separabilitas lebih dari 1900. Nilai

separabilitas terkecil ditunjukkan oleh jenis tutupan lahan antara badan air dan

rawa dengan nilai separabilitas sebesar 1906.

Metode yang dipakai dalam melakukan klasifikasi terbimbing ini adalah

metode Maximum likelihood (kemiripan maksimum). Metode maksimum

likelihood mempertimbangkan nilai rata-rata dan keragaman antarkelas dan

saluran (kovariansi) (Lillesand et al. 1990). Nilai pada metode maksimum

likelihood didasarkan pada nilai piksel sama dan identik pada citra. Dimana setiap

piksel yang diambil dari jenis kategori harus mempunyai satu karekteristik dengan

sebaran normal (Gauss). Secara umum pengkelasan kemiripan maksimum

(maximum likelihood) diperlukan perhitungan yang banyak dan agak rumit untuk

mengklasifikasikan setiap piksel. Meskipun demikian, teknik kemungkinan

maksimum hasil klasifikasinya lebih teliti dibandingkan dengan strategi yang

lainnya. Secara intuitif semakin banyak saluran yang dapat digunakan dalam

pengkelasan kemiripan maksimum akan semakin membuahkan hasil klasifikasi

yang baik (Purwadhi 2001). Klasifikasi citra bertujuan untuk mengelompokkan

atau melakukan segmentasi terhadap kenampakkan yang homogen dengan

menggunakan teknik kuantitatif yaitu memasukkan piksel-piksel ke dalam kelas-

kelas atau kategori-kategori yang telah ditentukan berdasarkan nilai kecerahan

piksel yang bersangkutan. Hasil klasifikasi citra 14 kelas tutupan lahan dapat

dilihat pada Gambar 5.

Page 32: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

22

Gambar 5 Peta layout klasifikasi tutupan lahan di OKI tahun 2014

Persentase hasil klasifikasi dari masing-masing jenis tutupan lahan

menggunakan metode maximum likelihood diperoleh 18.23 % dari 15 kecamatan

di Kabupaten OKI merupakan jenis tutupan lahan pertanian lahan kering yang

memiliki luasan wilayah terluas yaitu 130 161 ha. Luasan terkecil terdapat pada

jenis tutupan lahan hutan mangrove yaitu 864 ha atau sebesar 0.12%. Tabel 11

menyajikan luasan tutupan lahan yang ada di 15 kecamatan di Kabupaten OKI

tahun 2014.

Tabel 11 Luas klasifikasi tutupan lahan di 15 kecamatan Kabupaten OKI tahun

2014

Tutupan lahan Luas (ha) Persentase (%)

Awan 36 333.61 5.09

Badan Air 23 115.58 3.24

Bayangan Awan 10 396.98 1.46

Hutan tanaman akasia 15 418.69 2.16

Hutan Mangrove 846.18 0.12

Perkebunan 126 156.00 17.67

Lahan Terbuka 12 474.52 1.75

Pertanian Lahan Kering 130 161.00 18.23

Pemukiman 28 882.69 4.05

Rawa 55 231.23 7.74

Rumput Rawa 93 019.74 13.03

Sawah 44 952.39 6.30

Page 33: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

23

Tabel 11 Lanjutan

Tutupan lahan Luas (ha) Persentase (%)

Semak Belukar Rawa 114 665.00 16.06

Tambak 22 273.87 3.12

Total 713 927.47 100 Sumber: Hasil analisis klasifikasi terbimbing citra landsat 8 (OLI) tahun 2014

Tingkat Akurasi

Analisis akurasi dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan hasil dari

klasifikasi yang dibuat. Akurasi menggunakan suatu matriks kontingensi yaitu

suatu matriks bujur sangkar yang memuat sejumlah piksel yang diklasifikasi.

Matriks ini sering disebut “error matrix” atau “confusion matrix”. Analisis

akurasi ini dapat dinilai dari Producer’s accuracy, User’s accuracy, Overall

accuracy dan Kappa accuracy. Menurut Jaya (2009), Producer’s accuracy

(akurasi pembuat) adalah akurasi yang diperoleh dengan membagi piksel yang

benar dengan jumlah total piksel training area per kelas. Pada akurasi ini akan

terjadi kesalahan omisi, oleh karena itu akurasi pembuat ini juga dikenal dengan

omission error. Sebaliknya jika jumlah piksel yang benar dibagi dengan total

piksel dalam kolom akan menghasilkan akusari pengguna (user’s accuracy), yang

juga dikenal dengan commission error. Hasil uji akurasi dapat dilihat pada Tabel

12.

Berdasarkan pada hasil Tabel 12, dapat diketahui bahwa nilai producer’s

accuracy terbesar diperoleh oleh jenis tutupan lahan hutan mangrove sebesar

100%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah piksel terklasifikasi dengan baik dan

tidak ada yang masuk ke kelas lain. Namun terdapat juga nilai producer’s

accuracy jenis tutupan lahan pertanian lahan kering dengan nilai terkecil 43.11%

dari kelas tutupan lahan lainnya. Nilai 43.11% berarti dari total 1002 piksel

terdapat 2 piksel masuk ke kelas pemukiman, 1 piksel masuk ke dalam kelas lahan

terbuka, 66 piksel masuk kedalam jenis tutupan lahan sawah, 107 piksel ke kelas

rawa, 8 piksel masuk ke dalam kelas rumput rawa, 386 piksel masuk ke dalam

kelas tutupan lahan perkebunan dan sisanya 432 merupakan jumlah piksel yang

terklasifikasi.

Nilai user’s accuracy yang ada pada Tabel 11, menunjukkan nilai terbesar

didapat oleh klasifikasi jenis tutupan lahan bayangan awan sebesar 99.89%. Hal

ini berarti 99.89% jenis tutupan lahan sudah terkasifikasi dengan baik, meskipun

masih ada penambahan piksel dari kelas lain. Badan air memiliki nilai user’s

accuracy terkecil yaitu 76.11 % sebanyak 2644 piksel yang terklasifikasi. Hal ini

disebabkan karena ada penambahan 21 piksel dari pemukiman, 2 piksel kelas

awan, 110 piksel kelas bayangan awan, 15 piksel kelas tambak, 60 piksel dari

sawah, 588 piksel dari rawa, 5 piksel dari semak belukar rawa, 15 piksel rumput

rawa dan 15 piksel dari perkebunan.

Selain dari producer’s accuracy dan user’s accuracy diperoleh juga nilai

overall accuracy sebesar 87.83 % dan nilai kappa accuracy sebesar 87.83%.

Overall accuracy jarang digunakan karena nilai yang dihasilkan overestimate.

Akurasi yang biasa digunakan adalah kappa accuracy dimana perhitungan ini

menggunakan seluruh elemen yang ada pada matrik kontingensi. Menurut Jaya

(2009), nilai akurasi yang baik adalah nilai akurasi yang telah mencapai skor

>85%.

Page 34: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

24

Tab

el 1

2 M

atri

ks

ko

nti

ngen

si h

asil

kla

sifi

kas

i 14 k

elas

tutu

pan

lah

an

Tutu

pan

Lah

an

Ref

eren

ce d

ata

(pik

sel)

T

ota

l bar

is

Pro

duce

r’s

accu

racy

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

1

3154

0

0

21

103

4

56

6

27

0

0

0

0

4

3375

93.4

5

2

63

3497

0

2

0

0

2

0

177

0

0

0

2

0

3743

93.4

3

3

0

0

3219

110

0

0

0

17

0

0

0

0

0

0

3346

96.2

0

4

1

0

2

2644

0

39

10

401

0

3

7

0

0

1

3108

85.0

7

5

125

0

0

0

3807

0

2

10

5

0

0

0

0

0

3949

96.4

0

6

13

0

3

15

0

3159

4

55

0

0

3

0

0

0

3252

97.1

4

7

88

0

0

60

60

8

1070

166

6

12

1

10

25

200

1706

62.7

2

8

2

0

31

588

0

44

53

3874

7

0

0

0

1

12

4612

84.0

0

9

0

6

0

5

0

0

8

295

3723

37

9

4

0

28

4115

90.4

7

10

0

0

0

14

0

0

0

0

224

2821

0

4

0

568

3631

77.6

9

11

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

794

0

0

0

794

100.0

0

12

0

0

0

0

0

0

0

0

88

66

0

541

0

203

898

60.2

4

13

2

0

0

0

1

0

66

107

0

8

0

0

432

386

1002

43.1

1

14

6

0

0

15

0

0

75

2

116

143

0

10

12

4630

5009

92.4

3

Tota

l k

olo

m

3454

3503

3255

3474

3971

3254

1346

4933

4373

3090

814

569

472

6032

42540

Use

r’s

accu

racy

91.3

1

99.8

3

98.8

9

76.1

1

95.8

7

97.0

8

79.4

9

78.5

3

85.1

4

91.2

9

97.5

4

95.0

8

91.5

3

76.7

6

K

eter

angan:

1=

Pem

ukim

an,

2=

Aw

an,

3=

Bayangan a

wan,

4=

Bad

an a

ir,

5=

Lah

an t

erb

uka,

6=

Tam

bak

, 7

=S

aw

ah,

8=

Raw

a, 9

=S

em

ak b

elu

kar

ra

wa,

10

=R

um

put

raw

a,

11

=H

uta

n m

an

gro

ve,

12

=H

uta

n t

anam

an a

kas

ia,

13

=P

erta

nia

n l

ahan k

erin

g,

14

=p

erkeb

unan

(P

erkeb

unan k

aret

/Per

keb

unan k

elap

a sa

wit

/sem

ak/k

ebun

cam

pura

n)

24

Page 35: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

25

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil kombinasi band yang diperoleh dari perhitungan menggunakan OIF

yaitu kombinasi band 7-5-4 dengan band 7 (SWIR-2), band 5 (NIR) dan band 4

(green). Klasifikasi tutupan lahan berdasarkan interpretasi citra digital dengan

training area diperoleh 14 kelas tutupan lahan yaitu pemukiman, badan air, lahan

terbuka, sawah, tambak, rawa berair, semak belukar rawa, rumput rawa, hutan

mangrove, hutan tanaman akasia, pertanian lahan kering, perkebunan

karet/semak/perkebunan kelapa sawit, awan dan bayangan awan. Nilai hasil uji

akurasi separabilitas dengan Overall Accuracy (OA) sebesar 87.83 % dan Kappa

Accuracy (KA) 87.83 %.

Saran

Perlu dilakukan penelitian pemetaan klasifikasi tutupan lahan di Kabupaten

Ogan Komering Ilir dengan menggunakan metode lain untuk mengidentifikasi

kelas tutupan lahan yang lebih detil.

DAFTAR PUSTAKA

[BAPLAN] Badan Planologi Kehutanan, Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Hutan,

Bapan Planologi Kehutanan, Kementrian Kehutanan. 2008. Pemantauan

Sumber Daya Hutan. Jakarta (ID): Badan Planologi Kehutanan, Departemen

Kehutanan.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kabupaten Ogan

Komering Ilir. 2012. Profil Kabupaten OKI 2011. OKI (ID): BAPPENAS.

Danoedoro P. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta (ID):

Penertbit ANDI.

Jaya INS. 2009. Analisis Citra Digital: Perspektif Penginderaan Jauh Untuk

Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB.

Jaya INS. 2010. Analisis Citra Digital : Perspektif Penginderaan Jauh Untuk

Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB.

Lillesand TM, Kiefer RW. 1990. Pengginderaan Jauh dan Penafsiran Citra.

Dulbahri,Suharsono P,Hartono, Suharyadi, penerjemah; Sutanto,editor.

Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press. Terjemahan dari: Remote

Sensing dan Image Interpretation.

Paraditya R, Purwanto TH. 2012. Pemanfaatan Citra Landsat 7ETM+ Untuk

Pemetaan Potensi Mineralisasi Emas di Kawasan Gunung Dodo, Kabupaten

Sumbawa, NTB. Jurnal Bumi Indonesia. 1(3).

Prahasta. 2008. REMOTE SENSING : Praktis Penginderaan Jauh & Pengolahan

Citra Dijital Dengan Perangkat Lunak ER Maper. Bandung (ID): Informatika

Bandung.

Purwadhi. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta (ID): Gramedia Widiasarana.

Somantri L. 2008. Pemanfaatan Teknik Penginderaan Jauh untuk

Mengidentifikasi Kerentanan dan Risiko Banjir. Jurnal Gea, Jurusan

Pendidikan Geografi. 8 (2).

Page 36: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

26

Suwargana N.2013. Resolusi Spasial, Temporal dan Spektral Pada Citra Satelit

Landsat, Spot dan Ikonos. Jurnal Ilmiah WIDYA. 1 (2):167-174.

Sitangang G. 2010. Kajian Pemanfaatan Satelit Masa Depan: Sistem Pengideraan

Jauh Satelit LDCM (Landsat 8). Berita Dirgantara. 11 (2):47-58.

Sutanto, Asriningrum W. 2011. Penginderaan Jauh dengan Nilai Indeks Faktor

untuk Identifikasi Mangrove di Batam (Studi Kasus Gugusan Pulau

Jandaberhias). Berita Dirgantara. 12 (3): 104-109.

[USGS] United States Geological Survey. 2014. Landsat 8 OLI (Operational

Land Imager) and TIRS (Thermal Infrared Sensor) [Internet]. [diacu 2014

Oktober 23]. Tersedia dari http://landsat.usgs.gov.

Page 37: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

27

Lam

pir

an 1

Nil

ai s

epar

abil

itas

24 k

elas

tutu

pan

lah

an d

i K

abupat

en O

KI

tah

un 2

014

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

0

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

1

0

20

00

20

00

20

00

19

95

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

2

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

3

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

19

96

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

4

20

00

20

00

20

00

0

20

00

18

55

20

00

19

54

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

5

19

95

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

6

20

00

20

00

20

00

18

55

20

00

0

20

00

19

01

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

7

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

98

19

90

18

80

19

81

20

00

16

87

19

97

20

00

20

00

20

00

8

20

00

20

00

19

96

19

54

20

00

19

01

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

9

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

19

96

20

00

20

00

20

00

19

87

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

10

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

96

0

20

00

20

00

19

96

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

11

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

12

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

19

99

20

00

19

99

20

00

20

00

19

92

20

00

20

00

20

00

13

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

96

20

00

20

00

0

20

00

20

00

19

98

19

98

19

91

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

14

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

87

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

15

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

98

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

18

70

20

00

19

99

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

16

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

90

20

00

20

00

20

00

20

00

19

99

19

98

20

00

20

00

0

19

98

12

89

20

00

19

53

19

28

20

00

20

00

20

00

17

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

18

80

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

98

20

00

18

70

19

98

0

19

80

20

00

19

42

20

00

20

00

20

00

20

00

18

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

81

20

00

20

00

20

00

20

00

19

99

19

91

20

00

20

00

12

89

19

80

0

20

00

19

10

17

70

20

00

20

00

20

00

19

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

99

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

19

40

20

00

19

80

20

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

16

87

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

53

19

42

19

10

20

00

0

19

57

20

00

20

00

20

00

21

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

97

20

00

20

00

20

00

20

00

19

92

20

00

20

00

20

00

19

28

20

00

17

70

20

00

19

57

0

20

00

20

00

20

00

22

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

40

20

00

20

00

0

20

00

19

95

23

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

24

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

80

20

00

20

00

19

95

20

00

0

Ket

eran

gan:

Ket

erangan:

1=

Pem

ukim

an,

2=

Aw

an,

3=

Bay

angan aw

an,

4=

Bad

an ai

r, 5

=L

ahan te

rbuka,

6

=T

amb

ak

, 7

=S

aw

ah,

8=

Raw

a, 9

=S

em

ak b

elukar

ra

wa,

10

=R

um

put

raw

a, 1

1=

Huta

n m

angro

ve,

12

=P

erkeb

unan k

ela

pa

saw

it m

ud

a, 1

3=

Per

keb

unan

kel

apa

saw

it t

ua,

14

=H

uta

n t

anam

an a

kasi

a, 1

5=

Per

tania

n

lahan

ker

ing,

16

=keb

un c

am

pura

n,

17

=S

em

ak b

elu

kar

, 1

8=

Per

keb

unan

kar

et u

mur

4-6

tah

un,

19

= P

erkeb

unan

kar

et u

mur

7-1

0 t

ahun,

20

= P

erkeb

unan

kar

et u

mur

11

-13

tah

un,

21

= P

erkeb

unan

kar

et u

mu

r 1

4-1

7ta

hu

n,

22

=H

uta

n k

ota

, 2

3=

Keb

un K

. P

lasm

a N

utf

ah,

24

=H

uta

n t

anam

an j

abo

n

27

Page 38: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

28

Lam

pir

an 2

Nil

ai s

epar

abil

itas

17 k

elas

tutu

pan

lah

an d

i K

abupat

en O

KI

tah

un 2

014

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

1

0

20

00

20

00

20

00

19

81

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

2

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

3

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

19

99

19

99

19

98

19

84

20

00

20

00

20

00

19

98

20

00

20

00

20

00

4

20

00

20

00

20

00

0

20

00

18

79

20

00

17

51

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

5

19

81

20

00

20

00

20

00

0

20

00

19

97

19

98

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

6

20

00

20

00

20

00

18

79

20

00

0

19

63

19

01

19

69

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

7

20

00

20

00

19

99

20

00

19

97

19

63

0

19

72

19

97

20

00

20

00

20

00

19

41

18

19

19

88

19

07

17

32

8

20

00

20

00

19

99

17

51

19

98

19

01

19

72

0

19

97

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

9

20

00

20

00

19

98

20

00

20

00

19

69

19

97

19

97

0

19

45

20

00

20

00

20

00

19

48

19

98

19

96

19

99

10

20

00

20

00

19

84

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

45

0

20

00

20

00

20

00

19

95

20

00

20

00

20

00

11

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

12

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

13

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

41

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

0

19

64

19

86

18

24

19

90

14

20

00

20

00

19

98

20

00

20

00

20

00

18

19

20

00

19

48

19

95

20

00

20

00

19

64

0

19

65

17

27

15

44

15

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

88

20

00

19

98

20

00

20

00

20

00

19

86

19

65

0

19

99

17

37

16

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

19

07

20

00

19

96

20

00

20

00

20

00

18

24

17

27

19

99

0

19

03

17

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

20

00

17

32

20

00

19

99

20

00

20

00

20

00

19

90

15

44

17

37

19

03

0

Ket

eran

gan:

Ket

erangan:

1=

Pem

ukim

an,

2=

Aw

an,

3=

Bayangan a

wan,

4=

Bad

an a

ir,

5=

Lah

an t

erb

uka,

6=

Tam

bak

, 7

=S

aw

ah,

8=

Raw

a,

9=

Sem

ak b

elukar

raw

a, 1

0=

Ru

mp

ut

raw

a, 1

1=

Huta

n m

angro

ve,

12

=H

uta

n t

anam

an a

kas

ia,

13

=P

erta

nia

n l

ahan k

erin

g,

14

=P

erkeb

unan k

elap

a sa

wit

, 1

5=

Keb

un c

am

pura

n,

16

=S

em

ak/b

elu

kar

, 1

7=

Per

keb

unan

kare

t

28

Page 39: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMETAAN TUTUPAN … · Karakteristik dan Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) ... digital hasil pansharpening dengan klasifikasi

29

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kayuagung Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera

Selatan pada tangga 01 Oktober 1992. Penulis merupakan anak pertama dari 3

bersaudara pasangan Bapak Abunawas, S Sos, MSi dan Ibu Nursidah, SAg.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Muara Baru tahun 1999-

2004, pendidikan menengah pertama di SMP 7 Kayuagung tahun 2004-2007,

pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Kayuagung tahun 2007-2010 dan

diterima di Institut Pertanian Bogor tahun 2010 melalui jalur USMI di

Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten mata kuliah

Geomatika dan Inderaja Kehutanan pada tahun ajaran 2013-2014, Ilmu Ukur

Tanah dan Pemetaan Wilayah tahun ajaran 2014, Teknik Inventarisasi

Sumberdaya Hutan pada tahun ajaran 2014 dan Operasi Pemanenan Hutan tahun

ajaran 2014. Selain itu penulis pernah bergabung dalam Unit kegiatan mahasiswa

Koperasi Mahasiswa (Kopma) tahun 2010-2012, anggota divisi Bank Plastik

Pengurus Cabang Sylva Indonesia tahun 2011-2012, anggota divisi Informasi dan

Komunikasi FMSC (Forest Management Student Club) tahun 2011–2012,

anggota Kelompok Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan tahun 2011-2012

Kepala Bidang Kewirausahaan Pengurus Cabang Sylva Indonesia tahun 2012-

2013. Penulis juga aktif berpatisipasi dalam berbagai kepanitiaan kegiatan

kemahasiswaan di Institut Pertanian Bogor.

Penulis melakukan kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH)

di Sancang Timur-Papandayan (Jawa Barat) pada tahun 2012, Praktik Pengelolaan

Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Sukabumi dan KPH

Cianjur Jawa Barat pada tahun 2013 dan Praktik Kerja Lapang (PKL) di

IUPHHK-HA PT Bina Multi Alam Lestari, Muara Teweh, Kalimantan Tengah

pada tahun 2014.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada

Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor,

penulis menyusun skripsi berjudul “Identifikasi Karakteristik dan Pemetaan

Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 (OLI) di Kabupaten Ogan

Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan” di bawah bimbingan Dr Nining

Puspaningsih, MSi.