identifikasi dan analisis budaya perusahaan di … · produk ice cream wall’s, pt unilever...

108
1 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI PABRIK SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) PT UNILEVER INDONESIA TBK., CIKARANG Oleh: RACHMAWATI PERTIWI IRIANI F 34053981 2010 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Upload: ngokhanh

Post on 09-Mar-2019

425 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

1

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI

PABRIK SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary)

PT UNILEVER INDONESIA TBK., CIKARANG

Oleh:

RACHMAWATI PERTIWI IRIANI

F 34053981

2010

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 2: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

2

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI

PABRIK SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary)

PT UNILEVER INDONESIA TBK., CIKARANG

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

RACHMAWATI PERTIWI IRIANI

F 34053981

2010

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 3: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

3

Rachmawati Pertiwi Iriani. F34053981. Identifikasi dan Analisis Budaya Perusahaan di Pabrik SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) PT Unilever Indonesia Tbk., Cikarang. Di bawah bimbingan Aji Hermawan. 2010.

RINGKASAN

PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak di bidang kebutuhan harian rumah tangga. Perusahaan ini menyadari peranan penting budaya dalam pencapaian visi dan misi perusahaan dan saat ini berusaha mengidentifikasi dan menganalisis budaya organisasinya. Penelitian ini dilakukan di salah satu pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, yaitu Pabrik SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) dengan tujuan mengidentifikasi budaya perusahaan untuk mengetahui tipe budaya yang dominan saat ini dan tipe budaya yang diharapkan di masa yang akan datang, serta menganalisis perbedaan persepsi antara pimpinan dan karyawan terhadap budaya perusahaan saat ini dan budaya yang mereka harapkan. Penilaian ini dilakukan melalui survei terhadap pimpinan dan karyawan dengan menggunakan dua buah instrumen, yaitu OCA (Organizational Culture Assessment) yang dikembangkan oleh Reigle (2003) dan OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) yang dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (2006). Hasil penilaian budaya perusahaan menggunakan instrumen OCA menunjukkan bahwa budaya perusahaan saat ini ada pada posisi budaya organik dan budaya yang diharapkan adalah budaya yang lebih organik. Hasil penilaian budaya perusahaan dengan menggunakan instrumen OCAI menunjukkan budaya yang saat ini dominan yaitu budaya market dan clan, di masa yang akan datang budaya clan diharapkan dapat lebih ditingkatkan lagi dan budaya market dikurangi. Para pimpinan maupun karyawan tidak memiliki persepsi yang berbeda terhadap budaya di perusahaan baik dengan metode OCA maupun OCAI. Tingkat kesenjangan yang sangat minimal ini merupakan faktor positif dalam proses perubahan budaya perusahaan. Berdasarkan temuan penelitian ini, perubahan budaya yang diperlukan perusahaan baik dengan metode OCA dan OCAI menitikberatkan pada manajemen karyawan. Implikasinya perusahaan perlu meningkatkan kompetensi manajerial yang sesuai yang meliputi kompetensi untuk mengelola tim, mengelola hubungan antar personal, dan mengelola pengembangan karyawan.

Page 4: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

4

Rachmawati Pertiwi Iriani. F34053981. Identifying and Analyzing The Corporate Culture of PT Unilever Indonesia Tbk., the Spread Cooking Category and Culinary Factory, Cikarang. Supervised by Aji Hermawan. 2010.

SUMMARY PT Unilever Indonesia Tbk is one of manufacturing companies in Indonesia producing toiletries and food. The company realizes the importance of assessing its corporate culture in order to achieve its vision and mission. This research was conducted at The SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) Factory of PT Unilever Indonesia Tbk. The purposes are to assess the now and the preferred dominant culture, and to analyze the different cultural perception between management and employees. The research used survey method and using two instruments, that were Reigle’s (2003) OCA (Organizational Culture Assessment) and Cameron and Quinn’s (2006) OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) . The results show that using the OCA method the dominant corporate culture is an organic culture and the preferred one is to be more organic. Using the OCAI method, the culture is identified as a mix between market and clan culture. The preferred culture is to increase the clan dimension and to decrease the market dimension of culture. There is no different found between management and employee perception on current and preferred culture. This lack of perceived gap means that the company has a good potential to conduct cultural change. Based on the research findings, the company needs to focus on the management of employee. Consequently, it should improve the management competency especially in the areas of managing team, managing interpersonal relationship, and managing the development of others.

Page 5: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

5

JUDUL SKRIPSI :

NAMA : Rachmawati Pertiwi Iriani NIM : F 34053981

Menyetujui,

Pembimbing Akademik

Dr. Ir. Aji Hermawan, MM.

NIP. 132 002 571

Mengetahui,

Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian

Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti

NIP. 19621009 198903 2 001

Tanggal Lulus : 8 Januari 2010

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA

PERUSAHAAN DI PABRIK SCC & C (Spread

Cooking Category and Culinary) PT UNILEVER

INDONESIA TBK., CIKARANG.

Page 6: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

6

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul

“Identifikasi Dan Analisis Budaya Perusahaan di Pabrik SCC & C (Spread

Cooking Category and Culinary) PT Unilever Indonesia Tbk., Cikarang” adalah

hasil karya saya sendiri, dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali

dengan jelas rujukannya.

Bogor, Januari 2010

Yang Membuat Pernyataan

Rachmawati Pertiwi Iriani

NRP. F 34053981

Page 7: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

7

BIODATA PENULIS

Kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1

Bekasi pada tahun 1999 sampai tahun 2002. Pada tahun 2002 sampai tahun 2005

penulis melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 2 Bekasi. Pada tahun 2005

penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui program

SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) pada Jurusan Teknologi Industri

Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Memasuki semester tujuh, penulis melaksanakan Praktek Lapang di PT.

Unilever Indonesia Tbk., dengan judul “Penyimpanan, Penanganan dan Distribusi

Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan

penulis melakukan penelitian di tempat yang sama dengan tempat Praktek

Lapang, yaitu pada PT Unilever Indonesia Tbk., dengan judul “Identifikasi Dan

Analisis Budaya Perusahaan di Pabrik SCC & C (Spread Cooking Category and

Culinary) PT Unilever Indonesia Tbk., Cikarang” di bawah bimbingan Bapak Dr.

Ir. Aji Hermawan, MM.

Penulis dilahirkan di Bekasi pada tanggal 16

Maret 1987 dari pasangan Drs. H Abdul Gafur Taruma,

MM., dan Umrohati. Penulis merupakan anak pertama

dari tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikan dasar

di SDN Duren 06 Bekasi Timur pada tahun 1993

sampai tahun 1999.

Page 8: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Selama penelitian dan

penulisan skripsi, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, fasilitas,

pengetahuan, dan pengalaman yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, dan adik - adikku serta keluarga yang selalu memberikan

dorongan dan semangat selama penelitian dan penulisan skripsi.

2. Dr. Ir. Aji Hermawan, MM selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan dorongan, arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat.

3. Bapak Muhammad Ali Manshur, Bapak Nunung Setiawan, Bapak Toto Tri

Utomo, Bapak Enjen, Mba Atih, Mba Linda, Bapak Mulyadi, Bapak Imam,

Bapak Tri, Bapak Slamet dan seluruh karyawan PT Unilever Indonesia Tbk

atas bantuan yang diberikan kepada penulis.

4. Dosen - dosen, staf dan karyawan di Departemen Teknologi Industri Pertanian

yang telah memberikan banyak ilmu dan pelajaran yang berguna bagi penulis.

5. Seluruh teman-teman di Departemen TIN angkatan 42 tercinta yang telah

memberikan bantuan, dukungan dan kebersamaannya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa ”Tiada Gading yang Tak Retak”,

mungkin masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, karena itu kritik dan saran

yang membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka. Penulis berharap

mudah - mudahan tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagi

kita semua. Amiin.

Bogor, Januari 2010

Penulis

Page 9: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

9

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada saat ini semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya

peran budaya bagi suatu organisasi atau perusahaan. Dahulu budaya perusahaan

hanya dipandang sebagai salah satu alasan mengapa perusahaan mencapai sukses.

Tetapi pandangan tentang budaya perusahaan sekarang menjadi salah satu tema

sentral dalam pengembangan perusahaan. Budaya perusahaan bukan hanya

dipandang sebagai warisan masa lalu belaka, tetapi juga dapat direkayasa dan

ditempatkan sebagai alat strategis untuk mencapai tujuan perusahaan dan sebagai

andalan daya saing. Hampir semua aspek pengembangan perusahaan selalu terkait

dengan budaya perusahaan.

Globalisasi ekonomi dan era perubahan dalam menghadapi perdagangan

bebas merupakan tantangan serius bagi para eksekutif dalam mengelola

organisasi. Hal ini menuntut kehati-hatian untuk dapat menyesuaikan diri dengan

perkembangan dan sekaligus menjaga kelangsungan organisasi agar mampu

bertahan hidup. Dalam era keterbukaan ini, batas-batas geografis bukanlah

merupakan hambatan bagi kemungkinan persaingan yang timbul. Oleh karena itu,

diharapkan organisasi yang ada di dalam negeri dapat mempersiapkan diri untuk

membina organisasinya, terutama sumber daya manusia dan sistem, untuk mampu

menghadapi pesaing, baik dalam industri yang sejenis maupun industri lain.

Organisasi membutuhkan budaya organisasi yang kuat dan sehat, bila ingin

mempertahankan diri, bahkan jika ingin terus tumbuh dan berkembang menjadi

organisasi yang efektif. Hal inilah yang mendasari pentingnya kebutuhan untuk

mengelola budaya organisasi yang sesuai dengan tuntutan usaha sehingga pada

akhirnya dapat mendukung misi dan tujuan organisasi.

PT Unilever Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

di Indonesia yang bergerak di bidang kebutuhan harian rumah tangga. Perusahaan

menyadari pentingnya peran budaya perusahaan bagi pencapaian tujuan, sasaran,

dan visi serta misi perusahaan. Perusahaan membutuhkan suatu alat untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi budaya yang sudah berkembang di perusahaan

saat ini dengan budaya yang sebenarnya diharapkan oleh perusahaan. Untuk itu

Page 10: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

10

hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rekomendasi dan bahan

pertimbangan bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mengelola budaya

perusahaan yang tepat sebagai salah satu strategi keunggulan bersaing dan

membantu perusahaan dalam mendefinisikan kembali organisasi dan budayanya.

Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan khasanah

keilmuan baru bagi peneliti serta dapat menjadi bahan pertimbangan dan referensi

bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama ataupun

penelitian lanjut.

B. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi budaya perusahaan di Pabrik SCC & C PT Unilever

Indonesia Tbk dengan menggunakan metode OCA (Organizational Culture

Assessment) dan OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument).

2. Menganalisis perbedaan budaya antara pimpinan dan karyawan di Pabrik SCC

& C PT Unilever Indonesia Tbk terhadap budaya perusahaan saat ini dan

budaya perusahaan yang mereka harapkan.

3. Menganalisis langkah perubahan budaya perusahaan untuk mencapai budaya

yang diharapkan.

C. RUANG LINGKUP

Penelitian ini difokuskan pada salah satu pabrik di PT Unilever Indonesia

Tbk, yaitu Pabrik SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) yang

merupakan salah satu bagian dari divisi food PT Unilever Indonesia Tbk yang

terletak di Kawasan, Industri Jababeka Cikarang. Responden yang digunakan

dalam mengidentifikasi budaya perusahaan yaitu seluruh karyawan di Pabrik SCC

& C yang berjumlah 295 karyawan. Proses penelitian ini adalah mengidentifikasi

budaya perusahaan dengan mengukur persepsi seluruh karyawan di Pabrik SCC &

C terhadap budaya perusahaan yang sedang berkembang saat ini (now culture)

dan budaya perusahaan yang diharapkan di masa yang akan datang (preferred

culture), serta menyusun langkah-langkah perubahan budaya perusahaan sesuai

dengan yang diharapkan perusahaan.

Page 11: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. BUDAYA ORGANISASI

Cameron dan Quinn (2006) menjelaskan bahwa budaya organisasi

dicerminkan oleh apa yang dinilai, gaya kepemimpinan yang dominan, bahasa dan

simbol, prosedur dan rutinitas, dan definisi kesuksesan yang menjadikan

organisasi tersebut unik. Di dalam organisasi, subunit seperti departemen-

departemen fungsional, kelompok produk, level hirarki, atau terkadang tim dapat

juga mencerminkan budaya mereka yang unik. Kotter dan Heskatt (1997)

mendefinisikan budaya perusahaan sebagai nilai dan praktik yang dimiliki

bersama di seluruh kelompok dalam suatu perusahaan, sekurang-kurangnya dalam

manajemen senior.

Budaya organisasi dan budaya perusahaan saling terkait karena kedua-

duanya ada kesamaan, meskipun dalam budaya perusahaan terdapat hal-hal

khusus seperti gaya manajemen dan sistem manajemen dan sebagainya, namun

semuanya masih tetap dalam rangkaian budaya organisasi (Tika, 2006). Budaya

perusahaan merupakan suatu karakteristik dalam suatu organisasi atau

perusahaan, yang meliputi nilai, norma, peraturan dan iklim perusahaan, serta

kepemimpinan (leadership). Budaya perusahaan dibentuk dari atas ke bawah dan

sebaliknya, maka kualitas manajemen sangat perlu diperhatikan, mengingat

karyawan akan bercermin pada sikap dan tingkah laku serta kemampuan

atasannya (Moeljono, 2005).

Tika (2006) menyebutkan ada beberapa fungsi utama budaya organisasi,

yaitu : (1) sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi, maupun

kelompok lain, (2) sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu organisasi, (3)

mempromosikan stabilitas sistem sosial, (4) sebagai mekanisme kontrol dalam

memadu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan, (5) sebagai integrator, (6)

membentuk perilaku bagi para karyawan, (7) sebagai sarana untuk menyelesaikan

masalah-masalah pokok organisasi, (8) sebagai acuan dalam menyusun

perencanaan perusahaan, (9) sebagai alat komunikasi, dan (10) sebagai

penghambat berinovasi.

Page 12: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

12

B. ELEMEN BUDAYA ORGANISASI

Schein (1981) mengemukakan bahwa budaya organisasi dapat ditemukan

dalam tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah artifak (artifacts) dimana budaya

bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan. Tingkat kedua adalah

nilai (values) yang memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artifak.

Tingkat ketiga adalah asumsi dasar dimana budaya diterima begitu saja (taken for

granted), tidak kasat mata, dan tidak disadari. Tingkatan budaya tersebut dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tingkatan budaya menurut Schein (1981)

Berbagai asumsi dasar, nilai, dan artifak berada pada berbagai tingkat

kesadaran dalam diri individu. Setiap tingkat mempengaruhi dan sebaliknya

dipengaruhi oleh tingkat sebelum dan sesudahnya.

1. Artifak

Pada tingkat artifak (artifacts) budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali

tidak dapat diartikan. Tingkat analisis artifak bersifat kasat mata yang dapat

dilihat dari lingkungan fisik organisasi, arsitektur, teknologi, seni, tata letak

kantor, cara berpakaian, pola perilaku yang dapat dilihat atau didengar, bahasa

yang khas baik lisan maupun tulisan, serta dokumen-dokumen publik seperti

anggaran dasar, materi orientasi karyawan, cerita dan upacara atau perayaan.

Upacara dan perayaan dapat mengkomunikasikan nilai-nilai dan asumsi dasar

organisasi (Westbrook,1993). Upacara atau perayaan adalah kegiatan berkala

Artifak

Asumsi Dasar

Nilai-Nilai

“Taken for Granted” Tidak kelihatan, bawah sadar

Kelihatan, tetapi sering tidak dapat diintepretasikan

Tingkat kesadaran lebih besar

Page 13: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

13

yang dilakukan ketika budaya suatu organisasi dipertunjukkan (Deal, 1985).

Mereka merayakan keberhasilan atau prestasi yang dicapai seseorang dan

keberhasilan organisasi dalam mengalahkan ancaman yang dihadapinya (Ott,

1989). Analisis pada tingkat ini cukup rumit karena data mudah didapat tetapi

sulit ditafsirkan. Dengan analisis ini dapat diuraikan bagaimana suatu kelompok

menyusun lingkungannya dan apa pola perilaku yang dapat dilihat dari kalangan

anggotanya, tetapi seringkali analisis ini tidak dapat memahami logika yang

mendasarinya, mengapa suatu kelompok berperilaku seperti yang mereka lakukan.

2. Nilai-nilai

Tika (2006) menjelaskan bahwa nilai-nilai adalah solusi yang muncul dari

seorang pemimpin dalam organisasi dengan maksud memecahkan masalah rutin

dalam organisasi tersebut. Apabila telah menunjukkan keberhasilan, cara

pemecahan masalah tersebut akan diyakini orang lain dalam kelompok. Melalui

proses itulah cara pemecahan tersebut menjadi nilai, yaitu manakala kelompok

memiliki suatu persepsi yang sama tentang keberhasilan. Nilai dapat

mencerminkan falsafah dan misi organisasi, tujuan, standar, dan larangan-

larangan.

Schein (1992) menjelaskan, untuk menganalisis mengapa anggota

berperilaku seperti yang mereka perlihatkan, perlu diketahui nilai-nilai yang

mengarahkan perilaku. Nilai sulit diamati secara langsung, diperlukan wawancara

dengan anggota-anggota kunci organisasi atau menganalisis kandungan artifak

seperti dokumen dan anggaran dasar, dalam mengidentifikasi nilai-nilai tersebut

biasanya mereka menggambarkan secara akurat nilai-nilai yang didukung dalam

budaya tersebut. Artinya, mereka difokuskan pada apa yang dikatakan orang

sebagai alasan perilaku mereka. Apa yang secara ideal mereka harapkan

merupakan alasan perilaku tersebut, dan yang seringkali merupakan pembenaran

bagi perilaku mereka, namun alasan mendasar bagi perilaku mereka tetap saja

tersembunyi atau tidak disadari.

Page 14: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

14

3. Asumsi Dasar

Tika (2006) menyebutkan bahwa asumsi dasar merupakan bagian budaya

organisasi yang paling utama. Schein (1981) menjelaskan bahwa ketika nilai

menyebabkan perilaku dan ketika perilaku tersebut mulai memecahkan masalah,

maka nilai itu ditransformasi menjadi asumsi dasar tentang bagaimana sesuatu itu

sesungguhnya. Bila asumsi telah diterima begitu saja, maka kesadaran menjadi

tersisih. Dengan kata lain perbedaan antara asumsi dengan nilai terletak pada

apakah nilai-nilai tersebut masih diperdebatkan atau tidak. Bila nilai tersebut

diterima apa adanya (taken for granted) maka ia disebut sebagai asumsi, namun

bila ia masih bersifat terbuka dan dapat diperdebatkan maka istilah nilai lebih

sesuai.

C. METODE ANALISIS BUDAYA ORGANISASI

Teori dan penelitian tentang metode pengukuran dan tipe budaya

organisasi sudah berkembang cukup banyak. Di bawah ini akan dijelaskan secara

singkat perkembangan teori tentang metode pengukuran budaya dan tipe budaya

organisasi, serta metode yang dipakai dalam penelitian ini.

1. Metode Pengukuran Budaya

Budaya organisasi tidak dapat dikelola jika tidak dapat diukur (Reyneirse

dan Harker, 1986). Tanpa pengukuran yang reliable terhadap aspek-aspek penting

budaya organisasi, pernyataan akan pentingnya hal tersebut hanya akan menjadi

sebuah pemikiran dan program perubahan yang ada akan kurang terfokus dan sulit

untuk dievaluasi (Reynolds, 1986). Beberapa peneliti sebelumnya telah

mengembangkan instrumen untuk mengukur budaya organisasi. Instrumen

tersebut berbeda-beda karena para peneliti memiliki definisi yang berbeda tentang

budaya organisasi.

Terdapat beberapa penelitian tentang budaya organisasi yang

mengkombinasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam meneliti fenomena

budaya. Siehl dan Martin (1988), meneliti sosialisasi pada karyawan baru dengan

menggunakan a hybrid measure of culture. Metode mereka terdiri dari dua fase,

fase pertama merupakan interview mendalam, observasi etnografi, dan

Page 15: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

15

pengumpilan data untuk memperoleh pengertian akan muatan budaya yang ada.

Pada fase kedua data kualitatif tersebut digunakan untuk membuat kuesioner

dimana responnya disandikan secara kuantitatif.

Cooke dan Lafferty (1989) mengembangkan Organizational Culture

Inventory (OCI) yang mengukur perilaku dalam organisasi dengan lima skala

Likert. Instrumen ini terdiri dari dua belas sub skala yaitu : sifat

berperikemanusiaan atau suka menolong, kesatuan, prestasi, aktualisasi diri,

persetujuan, kebiasaan, ketergantungan, penghindaran, pertentangan, kekuatan,

persaingan, dan paham kesempurnaan. Sub skala ini menggambarkan sebuah

model berdasarkan pada dua dimensi yaitu task-people dan security-satisfaction.

Sashkin (1984) mengembangkan Organizational Beliefs Questionnaire

(OBS) yang mengukur nilai-nilai dalam organisasi dengan lima poin skala Likert.

Instrumen ini terdiri dari sepuluh sub skala, yaitu : bekerja harus gembira,

menjadi yang terbaik, inovasi, perhatian terhadap detail, setiap orang berharga dan

bernilai, kualitas, komunikasi untuk meyelesaikan pekerjaan, pertumbuhan/

keuntungan/ indikator sukses lainnya, manajemen yang terkelola, dan pentingnya

berbagi filosofi.

Reynolds (1986) mengembangkan sebuah kuesioner untuk mengukur

budaya organisasi. Kuesioner tersebut mengukur budaya ke dalam tiga belas

dimensi, yaitu penekanan pada eksternal versus penekanan pada internal, fokus

pada tugas versus fokus sosial, keamanan versus resiko, penghargaan individu

versus penghargaan kelompok, pengambilan keputusan secara individu versus

pengambilan keputusan secara kolektif, pengambilan keputusan yang terpusat

versus pengambilan keputusan yang tersebar, adhockery versus planning,

stabilitas versus inovasi, kerja sama versus persaingan, organisasi sederhana

versus organisasi kompleks, organisasi informal versus organisasi kompleks,

tingkat kesetiaan tinggi versus tingkat kesetiaan rendah, dan ketidaktahuan versus

penguasaan akan harapan organisasi. Dimensi-dimensi tersebut sama halnya

dengan mengukur tiga elemen budaya, yaitu bahasa, nilai-nilai dan asumsi dasar.

Cleary dan Packard (1992) mengembangkan sebuah daftar prinsip yang

menggunakan metafora atau perumpamaan untuk menilai budaya organisasi dan

meningkatkan efektifitas organisasi. Metode penilaian mereka menggunakan

Page 16: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

16

metafora dengan mengamati simbol, objek, fasilitas, dan bahasa yang

mengandung metafora, kemudian dampak positif dan negatif dari metafora

tersebut dinilai. Pada akhirnya perencanaan dilakukan untuk mengembangkan

strategi dan langkah-langkah untuk meningkatkan budaya organisasi. Instrumen

pengukuran budaya ini mengukur elemen bahasa dari sebuah budaya.

Schriber dan Gutek (1987) mengembangkan kuesioner Time-at-Work

untuk mengukur dimensi waktu kerja yang mereka anggap sebagai aspek penting

dari budaya organisasi. Kuesioner tersebut terdiri dari beberapa skala yang

mengukur dimensi waktu kerja, yaitu : daftar rencana dan batas waktu, ketetapan

waktu, orientasi ke depan, batasan waktu antara bekerja dan tidak bekerja, kualitas

versus kecepatan, kekompakan dan kordinasi kerja dengan sesama dalam

melewati waktu, kesadaran dalam menggunakan waktu, tempat kerja, alokasi

waktu, urutan tugas dalam suatu waktu, batasan waktu di dalam organisasi,

kebebasan dalam menggunakan waktu dan variasi versus rutinitas. Bagian daftar

rencana dan batas waktu, dan ketetapan waktu dari instrumen pengukuran budaya

ini mengukur pola perilaku. Weatherly (1995) mengembangkan sebuah survey,

the Organizational Culture Survey, yang mengukur nilai-nilai dalam sebuah

organisasi. Fokus instrumen pengukuran budaya organisasi ini pada berbagai

macam jenis nilai-nilai organisasi berhubungan dengan elemen budaya yaitu nilai

yang didukung.

Dari beragam contoh metodologi pengukuran budaya yang telah

dipaparkan di atas, terdapat dua referensi yang dijadikan dasar dalam penelitian

ini untuk melakukan pengukuran budaya organisasi. Referensi pertama adalah

penelitian yang dilakukan oleh Kim. S. Cameron dan Robert E. Quin (2006)

dalam bukunya yang berjudul Diagnosing & Changing Organizational Culture-

Based on the Competting Values Framework, dengan menggunakan instrumen

Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Referensi kedua yaitu

penelitian oleh Reigle (2003), dalam thesisnya berjudul Organizational Culture

Assessment: Development of a Descriptive Test Instrument. Reigle (2003)

menghasilkan instrumen untuk melakukan penilaian budaya organisasi yaitu

Organizational Culture Assesment (OCA). Kelebihan instrumen OCA yaitu di

dalamnya terdapat 5 elemen untuk mengukur budaya (bahasa, artifak dan simbol,

Page 17: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

17

pola perilaku, nilai-nilai, dan asumsi dasar), dimana pada penelitian sebelumnya

tidak ditemukan instrumen yang di dalamnya terdapat kelima elemen budaya

tersebut secara lengkap, akan tetapi hanya satu atau dua elemen lainnya saja.

Kelebihan Instrumen OCAI yaitu dimensinya sudah mencakup aspek penting

yang mendeskripsikan budaya organisasi, pemakaiannya praktis, dan hasilnya

akurat. Penjelasan kedua instrumen tersebut yaitu :

a. Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI)

Cameron dan Quinn (2006) menjelaskan bahwa hasil analisis dari OCAI

dapat menentukan kondisi budaya perusahaan aktual dan harapan serta arahan

strategi menuju budaya perusahaan yang seharusnya. Suatu organisasi dapat

melakukan penilaian untuk mengetahui tipe budayanya yang dominan diantara

keempat tipe budaya, yaitu : clan, adhocracy, market, dan hierarchy. Instrumen

ini terdiri dari enam dimensi pokok, yaitu karakteristik dominan, gaya

kepemimpinan, manajemen karyawan, perekat organisasi, penekanan strategi dan

ukuran kesuksesan. Bentuk instrumen OCAI ini dapat dilihat pada Lampiran 1

pertanyaan bagian ke II.

Metode penilaian dengan menggunakan OCAI telah digunakan untuk

mendeteksi tipe budaya perusahaan di berbagai bidang industri, antara lain :

pertanian, kehutanan, perikanan, keuangan, asuransi, perumahan, manufaktur,

pertambangan, konstruksi, administrasi publik, industri jasa, perdagangan,

transportasi, komunikasi, listrik, gas dan sanitasi (Gambar 2).

Industri pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, manufaktur,

retail dan konstruksi pada umumnya menunjukkan budaya dominan market.

Industri keuangan, asuransi, dan perumahan cenderung menunjukkan budaya

dominan market dan clan. Industri di bidang administrasi publik dan jasa

menunjukkan budaya dominan hierarchy. Industri transportasi, komunikasi,

listrik, gas dan sanitasi menunjukkan budaya dominan hierarchy dan market.

Page 18: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

18

Gambar 2. Penggunaan OCAI pada berbagai bidang industri

b. Organizational Culture Assessment (OCA)

Reigle (2003) telah mengembangkan Organizational Culture Assessment

(OCA) sebagai instrumen untuk menggambarkan budaya yang sedang

berkembang di dalam suatu organisasi. Bentuk instrumen OCA ini dapat dilihat

Page 19: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

19

pada Lampiran 1 pertanyaan bagian I. Melalui instrumen OCA, suatu organisasi

dapat melakukan penilaian untuk mengetahui tipe budayanya diantara dua tipe

budaya yang ada, yaitu : budaya organik dan budaya mekanistik. Instrumen ini

terdiri dari lima dimensi utama sebagai elemen budaya, yaitu bahasa, artifak dan

simbol, pola perilaku, nilai-nilai, dan asumsi dasar. Instrumen OCA telah teruji

reliabilitas dan validitasnya untuk mengukur budaya organisasi. Instrumen OCA

berbentuk daftar pertanyaan dimana responden diminta untuk memberikan respon

terhadap lima dimensi budaya organisasi di dalamnya.

2. Tipe Budaya Organisasi

Cameron dan Quinn (2006) adalah sedikit dari banyak ahli yang mencoba

mendiferensiasikan berbagai budaya organisasi. Mereka memilih dua orientasi

organisasi sebagai kriteria untuk menetapkan tipe budaya perusahaan, apakah

organisasi lebih berorientasi pada fleksibilitas dan arahan (flexibility and

direction) atau sebaliknya, lebih mengutamakan stabilitas organisasi sehingga

menerapkan kontrol yang ketat (stability and control), dan apakah organisasi lebih

fokus pada internal dan penyatuan organisasi (internal focus and integration) atau

sebaliknya, lebih fokus pada eksternal dan mengedepankan diferensiasi (external

focus and differentiation). Dari kedua kriteria tersebut di atas diperoleh empat

macam tipe budaya organisasi, yaitu : clan, adhocracy, market, dan hierarchy

sebagaimana digambarkan ke dalam empat kuadran pada Gambar 3.

Gambar 3. Tipe budaya organisasi menurut Cameron dan Quin (2006)

Page 20: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

20

Pada gambar tersebut, kwadran di kiri atas (budaya clan) menunjukkan

nilai-nilai yang menekankan pada fokus internal dan organis, sedangkan kwadran

di kanan bawah (budaya market) menekankan pada fokus eksternal dan kontrol.

Kwadran di kanan atas (budaya adhocracy) menunjukkan nilai-nilai yang

menekankan pada fokus eksternal dan organis, sedangkan kwadran di kiri bawah

(budaya hierarchy) menekankan pada nilai-nilai internal dan kontrol. Penjelasan

keempat tipe budaya organisasi pada gambar di atas dijelaskan sebagai berikut :

a. Budaya Clan

Organisasi dengan budaya clan adalah tempat kerja yang atmosfirnya

sangat bersahabat seperti layaknya sebuah keluarga besar. Pimpinan-pimpinan

dianggap seperti pembimbing, bahkan mungkin sudah seperti seperti figur bapak.

Perekat dalam organisasi ini adalah adanya loyalitas bersama serta adanya tradisi

yang bertahan. Organisasi memberi perhatian besar pada pengembangan orang-

orangnya serta sangat mementingkan kohesivitas dan semangat kerja.

Keberhasilan menurut mereka adalah apabila organisasi bisa menunjukkan

kepekaan pada customer dan jika karyawan merasa senang menjadi anggota di

sana. Di organisasi seperti ini kerjasama, partisipasi, dan usaha untuk

mempertemukan pendapat adalah tema umum yang dianggap penting.

b. Budaya Adhocracy

Organisasi ini sangat dinamis, berjiwa entrepreneur, dan kreatif. Orang-

orangnya berani mengambil risiko untuk mencoba sesuatu yang baru. Pimpinan

adalah figur pengambil risiko dan inovator. Dalam organisasi dengan budaya

Adhocracy, yang menjadi perekat dalam organisasi adalah karena orang-orangnya

sama-sama punya komitmen untuk bereskperimen dan berinovasi. Impian

organisasi adalah menjadi yang terdepan dalam inovasi. Organisasi ingin terus

tumbuh dan mampu mendapatkan sumberdaya sumberdaya baru. Sukses bagi

mereka adalah apabila berhasil melempar produk baru dan unik yang membuat

mereka direspek atas inovasinya. Di organisasi seperti ini, kebebasan dan inisiatif

karyawan sangat dihargai.

Page 21: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

21

c. Budaya Market

Budaya ini berorientasi pada hasil, orang-orangnya sangat kompetitif dan

goal-oriented. Jajaran pimpinannya biasanya tipe pekerja keras, sangat prestatif.

Perekat dalam organisasi seperti ini adalah semangat untuk menang. Mereka

sangat peduli pada reputasi organisasi dan keberhasilan mengalahkan kompetitor.

Fokus jangka panjangnya ada pada tindakan-tindakan kompetitif dan tercapainya

target-target yang terukur. Sukses organisasi mereka ukur dari besarnya pangsa

pasar dan keberhasilan melakukan penetrasi pasar.

d. Budaya Hierarchy

Birokratis pada budaya ini lebih dalam artian sangat formal dan serba

tertata. Orang-orangnya bekerja mengikuti prosedur. Pemimpin yang dianggap

baik adalah mereka yang mampu menjadi koordinator dan organisator handal dan

mengutamakan efisiensi di segala bidang. Hal yang sangat penting bagi mereka

adalah menjaga agar proses-proses organisasi bergulir dengan lancar. Oleh karena

itu, yang menjadi perekat antara karyawan adalah peraturan dan prosedur.

Peraturan dan prosedur menjadi alat untuk mencapai stabilitas, efisiensi, dan

mulusnya operasi. Sukses adalah jika dapat menghasilkan keluaran yang handal,

jadwal-jadwalnya tepat waktu, dan biayanya rendah. Dalam menangani karyawan,

yang menjadi perhatian adalah adanya kepastian dan rasa aman dalam bekerja.

Dalam penelitiannya, Reigle (2003) menjelaskan tipe budaya organisasi

yang menjadi dasar di dalam instrumen OCA (Organizational Culture

Assesment), yaitu budaya mekanistik dan budaya organik. Penjelasan kedua tipe

budaya tersebut yaitu :

a. Budaya Mekanistik

Pada sistem mekanistik, permasalahan dan tugas-tugas yang dihadapi oleh

organisasi secara keseluruhan adalah pendefinisian tugas secara merinci. Orang

yang bertanggung jawab atas hal tersebut adalah pimpinan organisasi. Metode

teknis, tugas-tugas, dan kekuasaan diberikan kepada setiap peranan fungsional

yang ada dengan tepat. Interaksi dengan manajemen cenderung vertikal, yaitu

antara atasan dan bawahan. Operasi dan perilaku kerja diatur oleh instruksi dan

Page 22: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

22

keputusan yang berasal dari pimpinan. Hirarki ini terus dipertahankan oleh asumsi

yang terkandung bahwa semua pengetahuan mengenai organisasi dan apa saja

tugas-tugasnya, atau bagaiman seharusnya, hanya ada pada orang-orang yang

memiliki kedudukan utama di dalam perusahaan. Manajemen, sering dipandang

sebagai suatu hirarki yang kompleks dalam susunan organisasi, menjalankan

sistem kontrol yang sederhana, dengan informasi yang mengalir ke atas melalui

rangkaian filter, dan keputusan dan instruksi mengalir ke bawah melalui

rangkaian penegasan yang kuat.

Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan

kepercayaan. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman, dan

ekonomis melalui perasaan takut dan sanksi. Proses komunikasi berlangsung

sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah, cenderung terganggu dan

tidak akurat. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh

bawahan atas tujuan dan metode departemental. Proses pengambilan keputusan

hanya di tingkat atas. Proses penyusunan tujuan dilakukan di tingkat puncak

orgnisasi, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok. Pembagian kerja

dilakukan secara fungsional. Tugas-tugasnya terspesialisasi dan sangat jelas.

Karyawan berkomitmen pada jabatan.

b. Budaya Organik

Sistem organik beradaptasi dengan kondisi yang tidak stabil dalam hal

teknologi organisasi, dimana permasalahan dan tindakan muncul dan tidak dapat

diuraikan dan didistribusikan dengan hirarki yang jelas. Setiap individu harus

melakukan tugas khusus mereka menggunakan pengetahuan mereka atas tugas-

tugas perusahaan secara keseluruhan. Pekerjaan banyak kehilangan definisi

formalnya dalam kaitannya dengan metode, tugas-tugas dan kekuasaan yang

seharusnya didefinikan secara kontinu oleh interaksi dengan orang lain yang ikut

serta dalam mengerjakan tugas. Interaksi berjalan secara lateral maupun vertikal.

Komunikasi antar orang-orang dari pangkat yang berbeda cenderung seperti

konsultasi lateral dibandingkan perintah secara vertikal.

Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan

kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Proses motivasi

Page 23: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

23

berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi. Proses komunikasi

berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas ke

seluruh organisasi yaitu ke atas ke bawah dan ke samping. Proses interaksi

bersifat terbuka, baik atasan atau bawahan dpt mempengaruhi tujuan dan metode

departemental. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan disemua tingkatan

melalui proses kelompok. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya

partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis. Proses

kendali menyebar ke seluruh organisasi dan menekankan pemecahan masalah dan

pengendalian diri. Terdapat sedikit penekanan pada perintah atau aturan.

Pembagian kerja dilakukan secara divisional. Karyawan berkomitmen pada tugas

dan tujuan organisasi.

D. PENELITIAN TERDAHULU

Dalam hasil penelitiannya, Ashfati (2008) menyimpulkan bahwa menurut

responden manajemen tigkat atas (para pimpinan perusahaan) budaya korporat PT

Asuransi Takaful Umum pada saat ini berada pada situasi budaya market, dimana

perusahaan sangat terpusat pada pencapaian hasil dan berorientasi pada pasar.

Pada budaya yang diinginkan tiga tahun mendatang para pimpinan juga

mengharapkan perusahaan berada pada situasi budaya market, karena bagi mereka

budaya market dirasa sudah tepat untuk kondisi budaya perusahaan saat ini

maupun yang akan datang. Persepsi karyawan terhadap budaya korporat saat ini

cenderung ke arah hierarchy. Budaya hierarchy adalah lazim pada perusahaan

yang bergerak di bidang industri keuangan seperti asuransi. Hal ini disebabkan

karena pada industri keuangan terdapat prosedur dan aturan yang harus dipatuhi.

Sedangkan persepsi karyawan terhadap budaya korporat yang diharapkan tiga

tahun mendatang di perusahaan adalah budaya clan. Peneliti memberikan

rekomendasi bagi perusahaan untuk mengembangkan budaya korporat yang

diharapkan oleh pimpinan dan karyawan dalam mencapai visinya di tahun 2010

berupa sebuah konsep yang dinamakan ”Rekayasa Ulang Budaya Korporat”.

Penelitian lainnya juga telah dilakukan oleh Qomaruzzaman (2008), hasil

penelitiannya menyimpulkan bahwa PT Pupuk Kalimantan Timur telah

mengimplementasikan budaya perusahaan yang tercermin dalam empat elemen

Page 24: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

24

budaya perusahaan, yaitu asumsi dasar tercermin dalam moto perusahaan, nilai

tercermin dalam moto perusahaan dan artinya, artefak tercermin dalam

implementasi logo perusahaan, merek dagang, pakaian dinas harian, seragam

produk, dan lain-lain, dan simbol yang tercermin dalam implementasi berupa

makna atau arti yang terkandung dalam logo perusahaan dan merek-merek dagang

perusahaan. Hasil penilaian budaya dengan menggunakan OCAI menunjukkan

adanya kesamaan persepsi antara karyawan dan pimpinan tentang budaya saat ini

dan budaya yang diharapkan. Menurut mereka budaya perusahaan dominan saat

ini adalah clan dan hierarchy, sedangkan budaya perusahaan yang dominan

diharapkan adalah adhocracy dan market. Untuk melakukan perubahan budaya

perusahaan perlu pengembangan kompetensi manajerial yang sesuai dengan tipe

budaya adhocracy dan market. Peneliti memberikan saran kepada perusahaan

untuk membentuk tim dalam melakukan tujuh langkah perubahan budaya

perusahaan yang dirancang berdasarkan budaya adhocracy dan market.

Dalam penelitiannya di PT Unilever Indonesia Tbk, Martdianty (2005)

menyimpulkan bahwa niali-nilai budaya organisasi sedikit banyak memang akan

membawa pengaruh positif terhadap kinerja tugas dan kinerja kontekstual, namun

tidak semua dimensi nilai budaya berpengaruh secara signifikan terhadap kedua

kinerja tersebut. Dimensi yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja tugas dan kinerja kontekstual ada tiga yaitu dimensi customer, consumer

and community focus, integrity dan exelence. Tiga dimensi lain yang berpengaruh

secara signifikan yaitu teamwork, making things happen dan sharing of joy.

Tekanan pada situasi kerja akan memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja tugas

dan kinerja kontekstual yang ditampilkan oleh individu dengan variasi tersendiri.

Dimensi tekanan pada situasi kerja yaitu : role ambiguity, role conflict dan role

overload. Dimensi role ambiguity dan role conflict berpengaruh negatif terhadap

kinerja tugas, sedangkan dimensi tekanan pada situasi kerja yang berpengaruh

negatif terhadap kinerja kontekstual yaitu role conflict dan role overload.

Magee (2002) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa budaya

organisasi berpengaruh kuat terhadap bagaimana seorang manajer menciptakan

prestasi dalam aktifitas manajemen. Budaya suatu organisasi dapat menjadi

pembatas bagi efektifitas prestasi manajemen dimana anggota organisasi sering

Page 25: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

25

mengenalinya dan mereka harus mencari cara untuk mengatasinya. Terdapat

beberapa implikasi dalam penelitiannya, hal yang terpenting yaitu bahwa

organisasi dengan kepemimpinan manajemen sumber daya manusia dan praktisi

pengembangan harus meluruskan atau menyatukan budaya organisasi dan praktek

organisasi terhadap keseluruhan strategi bisnis. Tanpa adanya strategi yang

memberikan arahan terhadap organisasi, maka budaya suatu organisasi akan

terlihat statis, dan anggota organisasi akan menolak perubahan yang diperlukan.

Kinerja manajemen dapat menjadi penggerak untuk perubahan, akan tetapi hanya

dalam konteks budaya organisasi yang mendukung dan sejalan dengan tujuan

bisnis dan nilai-nilai organisasi.

Page 26: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

26

III. METODOLOGI

A. KERANGKA PEMIKIRAN

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas perusahaan yaitu budaya

perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki budaya khas yang

dominan di dalamnya, dimana terdapat nilai-nilai yang dianut bersama oleh

anggotanya dan menjadi pedoman dalam berperilaku di dalam perusahaan. Di era

persaingan global saat ini, dimana lingkungan selalu berubah dengan cepat dan

dinamis, pengelolaan budaya perusahaan telah menjadi suatu kebutuhan yang

harus dilakukan agar tercipta suatu budaya perusahaan yang tepat dan kuat yang

mendukung tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan. Budaya perusahaan yang

kuat memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di kalangan anggotanya mengenai

nilai-nilai yang dipertahankan oleh perusahaan tersebut. Selain itu budaya

perusahaan yang kuat dapat meningkatkan konsistensi perilaku anggotanya.

Konsistensi perilaku merupakan suatu aset bagi suatu perusahaan bila

perusahaan tersebut menghadapi suatu lingkungan yang stabil. Namun, dalam

lingkungan perusahaan yang dinamis, nilai-nilai budaya yang telah berkembang

dapat menjadi suatu beban jika nilai-nilai yang telah dianut bersama tersebut tidak

lagi cocok dengan nilai-nilai yang akan meningkatkan efektifitas perusahaan.

Budaya yang telah berakar dalam perusahaan tersebut mungkin tidak lagi tepat,

karena perusahaan cenderung untuk mengembangkan budaya yang dominan dari

waktu ke waktu sebagaimana penyesuaian dan tanggapan mereka terhadap

tantangan dan perubahan dalam lingkungannya.

PT Unilever Indonesia Tbk merasa penting untuk mengelola nilai-nilai

budaya perusahaan agar dapat dijadikan sebagai alat strategis untuk mencapai

tujuan perusahaan. Perusahaan ini membutuhkan suatu kajian untuk

mengidentifikasi budayanya saat ini dan budaya yang mereka harapkan agar dapat

mengembangkan budaya yang tepat sehingga perusahaan dapat bertahan di era

persaingan yang semakin ketat di masa yang akan datang. Untuk itu di dalam

penelitian ini akan dilakukan diagnosis budaya perusahaan pada PT Unilever

Indonesia Tbk khususnya Pabrik SCC & C dengan menggunakan dua buah

instrumen, yaitu OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) yang

Page 27: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

27

telah dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (2006) dan OCA (Organizational

Culture Assesment) yang merupakan kuesioner hasil penelitian oleh Reigle

(2003). Pemakaian kedua instrumen ini karena keduanya praktis dan telah teruji

validitas dan realibilitasnya, serta terbukti hasilnya akurat dalam mendiagnosa

budaya organisasi. Selain itu instrumen OCAI juga telah banyak digunakan oleh

perusahaan-perusahaan di dunia untuk mengukur dan mengelola budaya di

perusahaannya. Pada instrumen OCA di dalamnya terdapat 5 elemen untuk

mengukur budaya (bahasa, artifak dan simbol, pola perilaku, nilai-nilai, dan

asumsi dasar), dimana pada penelitian sebelumnya tidak ditemukan instrumen

yang di dalamnya terdapat kelima elemen budaya tersebut secara lengkap, akan

tetapi hanya satu atau dua elemen lainnya saja. Hal ini merupakan suatu kelebihan

sehingga peneliti memilih kedua instrumen ini. Hasil penilaian dari kedua

instrumen ini dibandingkan untuk memperkuat hasil analisis budaya perusahaan

yang dilakukan.

Identifikasi budaya dilakukan dengan mengukur persepsi karyawan

terhadap dimensi-dimensi budaya yang terdapat pada kedua instrumen. Dimensi

budaya di dalam instrumen OCAI terdiri dari enam dimensi, yaitu karakteristik

dominan, gaya kepemimpinan, manajemen karyawan, perekat organisasi,

penekanan strategi dan ukuran kesuksesan, sedangkan dimensi di dalam instrumen

OCA terdiri dari lima dimensi, yaitu bahasa, artifak dan simbol, pola perilaku,

nilai-nilai, dan asumsi dasar. Instrumen OCAI menentukan tipe budaya

perusahaan ke dalam empat tipe budaya yaitu budaya clan, adhocracy, market dan

hierarchy, sedangkan instrumen OCA menentukan tipe budaya perusahaan ke

dalam dua tipe budaya yaitu budaya organik dan mekanistik .

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi PT Unilever Indonesia Tbk,

khususnya Pabrik SCC & C dalam pengelolaan budaya di perusahaannya dengan

mendiagnosis karakteristik budaya perusahaan yang tepat dianut oleh perusahaan

dan memudahkan perusahaan dalam menciptakan strategi mengubah budaya

organisasi secara efektif agar mencapai budaya yang tepat yang mendukung

tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan. Selain itu penelitian ini dapat

membantu perusahaan dalam mendefinisikan kembali organisasi dan budayanya.

Page 28: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

28

Kerangka pemikiran yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

B. TAHAPAN PENELITIAN

Menurut Suryabrata (2003), penelitian merupakan suatu proses yang

dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan penyelesaian

terhadap suatu masalah atau mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

Analisis dengan metode OCAI

Analisis dengan metode OCA

Budaya Perusahaan (Corporate Culture)

Dimensi dalam OCAI : 1. Karakteristik Dominan 2. Gaya Kepemimpinan 3. Manajemen Karyawan 4. Perekat Organisasi 5. Penekanan Strategi 6. Ukuran Kesuksesan

Dimensi dalam OCA : 1. Bahasa 2. Artifak dan Simbol 3. Pola Perilaku 4. Nilai-nilai 5. Asumsi Dasar

Budaya Perusahaan saat ini

Budaya Perusahaan yang diharapkan

Budaya Perusahaan saat ini

Budaya Perusahaan yang diharapkan

Kesenjangan Budaya Perusahaan

Kesenjangan Budaya Perusahaan

Implikasi Perubahan Budaya Perusahaaan

Page 29: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

29

tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung

satu sama lain, sehingga penelitian yang dilakukan mempunyai bobot yang cukup

memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan.

Tahapan penelitin ini yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, dan perumusan

langkah-langkah perubahan budaya perusahaan. Tahapan penelitian dapat dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram alir tahapan penelitian

1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil survei dengan penyebaran

kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan dan

literatur. Menurut Umar (2003), kuesioner atau angket adalah suatu cara

pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden,

dengan harapan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut.

Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.

a. Dokumen Perusahaan

Dalam penelitian ini, dokumen perusahaan berfungsi memberikan

informasi yang dibutuhkan baik dari tulisan, referensi yang relevan, data

1. Metode Pengumpulan Data

2. Metode Pengolahan Data

3. Perumusan Langkah Perubahan Budaya Perusahaan

Mulai

Selesai

Page 30: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

30

administrasi perusahaan maupun sumber-sumber yang menunjang

penelitian.

b. Survei Karyawan

Survei karyawan dilakukan untuk mendapatkan data berupa persepsi

setiap individu atau responden tentang budaya yang sedang berkembang di

dalam perusahaan dan juga budaya yang diharapkan. Survei yang dilakukan

yaitu pengisian langsung daftar kuesioner oleh responden sehingga

menghasilkan data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu OCAI (Organizational

Culture Assesment Instrument) dan OCA (Organizational Culture

Assesment).

Instrumen OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument)

telah dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (2006). Instrumen ini terdiri

dari enam dimensi pokok, yaitu karakteristik dominan, gaya kepemimpinan,

manajemen karyawan, perekat organisasi, penekanan strategi dan ukuran

kesuksesan. Setiap dimensi pokok di dalam OCAI memiliki empat alternatif

pertanyaan berdasarkan empat tipe budaya. Penilaian yang dilakukan

menggunakan OCAI ini terdiri dari dua tahapan, yaitu menilai budaya yang

sedang berkembang saat ini (now culture), kemudian menilai budaya yang

diinginkan (preferred culture). Bentuk dari instrumen OCAI adalah diukur

dengan membagi 100 poin untuk empat pertanyaan dalam masing-masing

dimensi pokok, sehingga jumlah total nilai dari keempat pernyataan dalam

masing-masing dimensi pokok adalah 100 poin. Nilai terbesar diberikan

untuk pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi budaya aktual di dalam

perusahaan maupun untuk pernyataan yang paling sesuai dengan persepsi

karyawan tentang budaya yang diinginkan.

Instrumen OCA (Organizational Culture Assesment) merupakan

kuesioner hasil penelitian Reigle (2003). Instrumen OCA terdiri dari lima

dimensi utama sebagai elemen budaya, yaitu bahasa, artifak dan simbol,

pola perilaku, nilai-nilai, dan asumsi dasar. Terdapat 20 pertanyaan di dalam

instrument OCA (empat pertanyaan untuk tiap dimensi) dan diurutkan

secara acak di dalamnya (dapat dilihat pada Tabel 1). Pada tabel tersebut

Page 31: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

31

dapat dilihat bahwa bentuk pertanyaan terdiri dari pertanyaan positif dan

pertanyaan negatif (dua pertanyaan positif dan dua pertanyaan negatif untuk

tiap dimensi). Hal ini untuk menghindari kecenderungan responden

menjawab hanya pada salah satu ujung skala penilaian. Misalnya untuk

dimensi bahasa terdiri dua pertanyaan positif (nomor 11 dan 19) dan dua

pertanyaan negatif (nomor 3 dan 4). Setiap pertanyaan di dalam instrumen

OCA dijawab dengan menandai salah satu dari empat pilihan jawaban,

berkisar dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Di dalam penelitian

ini peneliti menambahkan kolom isian preferred culture (budaya yang

diinginkan) pada instrumen OCA agar identifikasi budaya dapat dilakukan

tidak hanya pada budaya saat ini tetapi juga untuk menilai budaya yang

diinginkan. Bentuk awal dari instrumen OCA pada Reigle (2003) diukur

dengan 8 poin skala Likert (1=sangat setuju, 8=sangat tidak setuju), akan

tetapi pada penelitian ini peneliti hanya mengunakan 4 poin skala Likert

(1=sangat setuju, 4=sangat tidak setuju). Hal ini dimaksudkan agar teknis

pengisiannya lebih efisien dan memberikan kemudahan bagi responden

dalam pengisiannya. Total skor OCA yang mendekati 1.0 menggambarkan

tipe budaya yang sangat mekanistik, sedangkan nilai yang mendekati 4.0

menggambarkan tipe budaya yang sangat organik.

Tabel 1. Indikator pertanyaan tiap dimensi pada kuesioner OCA

Nomor Pertanyaan Dimensi

Pertanyaan

positif

Pertanyaan

negatif

Jumlah

Pertanyaan

Bahasa 11, 19 3, 4 4

Artifak dan simbol 8, 17 5, 13 4

Pola perilaku 1, 6 12, 14 4

Nilai-nilai 16, 20 7, 18 4

Asumsi dasar 2, 9 10, 15 4

Pada penelitian ini responden yang digunakan yaitu seluruh populasi

karyawan yang ada di dalam perusahaan dari berbagai tingkatan. Menurut

Faisal (2005), permasalahan sampel (rancangan dan teknik pengambilan

Page 32: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

32

sampel) sangat penting bagi suatu penelitian yang berkepentingan untuk

menarik kesimpulan umum bagi suatu populasi. Dalam pengambilan

sampel, perlu rancangan dan teknik yang dapat dipertanggung jawabkan,

sehingga sampel yang diambil bisa benar-benar berfungsi sebagai

representasi atau wakil suatu populasi.

Umar (2008) menyebutkan bahwa jika seluruh responden akan

dipilih dalam populasinya, kegiatannya disebut sensus, penyerahan

kuesioner tidak perlu melalui kaidah teknik sampling. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Pabrik SCC & C

PT Unilever Indonesia Tbk sebanyak 295 orang. Jumlah tersebut merupakan

jumlah pimpinan setingkat manajer, hingga operator dari 15 departeman di

Pabrik SCC & C. Setelah kuesioner didistribusikan ke seluruh karyawan,

kuesioner yang kembali berjumlah 75 kuesioner (25% responden).

2. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya tahap pengolahan data penelitian yang

meliputi : pemberian skor pada setiap jawaban yang diberikan oleh responden,

tabulasi skor jawaban sebagai data, penghitungan matematis, dan analisis data.

Tabulasi data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2003.

Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil survei pada level

atau tingkat manajerial karyawan, yaitu tingkat manajerial dan nonmanajerial.

Karyawan pada tingkat manajerial dikategorikan sebagai karyawan pada

manajemen tingkat menengah (middle management) dan manajemen lini pertama

(first-line management) dimana mereka memiliki dan memimpin bawahan atau

anak buah mereka dalam kelompok kerjanya. Jabatan yang termasuk tingkat

manajerial tersebut yaitu kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik atau

manajer divisi, asisten manajer, penyelia (supervisor), manajer shift atau leader,

manajer area, manajer departemen, dan mandor (foreman). Karyawan

nonmanajerial yaitu karyawan yang berada di bawah level manajemen tingkat

menengah dan tidak memiliki anak buah, contohnya yaitu operator dan staf.

Page 33: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

33

a. Instrumen Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI)

Instrumen OCAI berbentuk daftar pertanyaan sebanyak 24

pertanyaan dimana setiap inividu dalam suatu organisasi harus memberikan

respon enam pokok dimensi budaya organisasi di dalamnya. Setiap dimensi

di dalam OCAI memiliki empat komponen pertanyaan (A, B, C, dan D)

yang harus dinilai dan apabila dijumlahkan keempat nilai dimensi tersebut

(A+B+C+D) = 100, yaitu :

1A + 1B + 1C + 1D = 100;

2A + 2B + 2C + 2D = 100;

3A + 3B + 3C + 3D = 100;

4A + 4B + 4C + 4D = 100;

5A + 5B + 5C + 5D = 100;

6A + 6B + 6C + 6D = 100;

Kemudian penilaian dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama

mendeteksi budaya organisasi saat ini dan tahap kedua mendeteksi budaya

organisasi yang diharapkan di masa yang akan datang. Keduanya

menggunakan format OCAI yang sama. Lembar penghitungan skor OCAI

dapat dilihat pada Lampiran 10. Dari hasil penelitian tersebut, selanjutnya

menghitung nilai setiap tipe budaya yang sama dengan nilai rata-rata setiap

komponen dimensi, yaitu :

Tipe Clan = Rata-rata nilai A = (1A+2A+3A+4A+5A+6A) / 6

Tipe Adhocracy = Rata-rata nilai B = (1B+2B+3B+4A+5B+6B) / 6

Tipe Market = Rata-rata nilai C = (1C+2C+3C+4C+5C+6C) / 6

Tipe Hierarchy = Rata-rata nilai D = (1D+2D+3D+4D+5D+6D) / 6

Hasil nilai rata-rata tersebut kemudian diplotkan kedalam grafik

radar yang hasilnya akan menunjukkan tipe budaya dominan, baik untuk

kondisi saat ini maupun kondisi yang diharapkan. Contoh tabel

penghitungan rata-rata skor budaya perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2

dan contoh grafik hasil penilaian dapat dilihat pada Gambar 6 :

Page 34: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

34

Tabel 2. Tabel penghitungan rata-rata skor budaya perusahaan

Budaya ”Saat Ini” Budaya yang ”Diharapkan” A A B B C C D D

Total Total

Gambar 6. Contoh grafik hasil penilaian OCAI

Gambar di atas menunjukkan pada kondisi saat ini tipe budaya yang

dominan adalah budaya market dan hierarchy, sebagaimana ditunjukkan

oleh garis berwarna biru. Tipe budaya dominan yang diharapkan di masa

yang akan datang adalah budaya clan dan adhocracy, sebagaimana

ditunjukkan oleh garis berwarna merah. Hal ini berarti ada pergeseran atau

perubahan tipe budaya dari kondisi saat ini ke tipe budaya yang diharapkan

di masa yang akan datang.

b. Instrumen Organizational Culture Assesment (OCA)

Hasil penilaian atau skor responden terhadap kelima dimensi budaya

dalam OCA dihitung dengan mencocokan jawaban pada kunci jawaban

OCA lalu menjumlahkannya, hal ini dilakukan baik pada budaya saat ini

Page 35: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

35

maupun budaya yang diharapkan. Skor tersebut diolah dengan

menggunakan Microsoft Excel 2003. Skor tiap responden kemudian

dimasukkan ke dalam rumus skor individual OCA. Hasilnya diplotkan ke

dalam tabel perhitungan skor. Kemudian semua skor individual tersebut

dimasukkan ke dalam rumus skor organizational budaya organisasi dalam

OCA (skor Organizational OCA). Hasil dari perhitungan inilah yang

menunjukkan kecenderungan budaya yang terjadi saat ini dan

kecenderungan budaya yang diharapkan. Skor yang dihasilkan berkisar

antara 1 sampai 4, dimana skor yang mendekati 1 menunjukkan budaya

perusahaan yang sangat mekanistik, sedangkan skor yang mendekati 4

menunjukkan budaya perusahaan yang sangat organik. Skor tersebut dapat

dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Interpretasi skor hasil OCA terhadap budaya perusahaan

Skor Budaya 1.0 - 1.75 Sangat mekanistik

1.76 - 2.50 Mekanistik

2.51 - 3.25 Organik

3.26 - 4.0 Sangat Organik

Total skor OCA dapat dihitung berdasarkan kunci jawabannya.

rumus pengitungan untuk skor budaya organisasi yaitu :

Pada rumus di atas, Y ij adalah respon terhadap pertanyaan ke-j dari

responden ke-i dan ni adalah jumlah pertanyaan yang dijawab oleh

responden ke-i. Pertanyaan yang tidak dijawab diberi skor nol (0). Rumus

skor organizational budaya organisasi dalam OCA yaitu :

Page 36: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

36

Pada rumus di atas, Y ij adalah respon terhadap pertanyaan ke-j dari

responden ke-i, k adalah jumlah partisipan dalam organisasi, dan ni adalah

jumlah pertanyaan yang dijawab oleh responden ke-i. Pertanyaan yang

tidak dijawab diberi skor nol (0). Profil budaya yang terbentuk dari hasil

penilaian OCAI dan OCA adalah profil budaya yang mewakili keseluruhan

budaya yang dianut dalam suatu populasi (perusahaan secara keseluruhan).

c. Identifikasi Kesenjangan Budaya

Dari hasil profil budaya yang telah tergambar dapat dilihat dan

dianalisis kecocokan dan perbedaannya antara budaya yang dirasakan saat

ini (now culture) dan budaya diinginkan (preferred culture). Dengan begitu

selain dapat ditentukan kekuatan budaya di PT Unilever Indonesia Tbk juga

dapat ditentukan kesenjangan budaya yang mungkin muncul. Cameron dan

Quinn (2006) menjelaskan bahwa adanya kesenjangan budaya dapat dilihat

dari garis yang tidak bersinggungan antara garis budaya sekarang dan garis

budaya diinginkan pada gambar profil budaya hasil OCAI, sehingga

terdapat ruang atau wilayah gambar yang tidak sama-sama terjangkau antar

budaya sekarang dan budaya diinginkan. Inilah kesenjangan yang

ditemukan. Kesenjangan ini menunjukkan area dimana harus dilakukan

perubahan budaya sesuai dengan budaya yang diinginkan.

3. Perumusan Langkah-Langkah Perubahan Budaya Perusahaan

Setelah tahap identifikasi kesenjangan budaya, dilakukan perumusan

langkah-langkah perubahan budaya perusahaan ke arah budaya perusahaan yang

diharapkan. Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi

perusahaan untuk menghilangkan kesenjangan budaya yang ada antara budaya

saat ini dan budaya yang diharapkan.

Page 37: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

37

IV. PROFIL PERUSAHAAN

A. SEJARAH PERUSAHAAN

Perusahaan Unilever merupakan gabungan dari dua perusahaan, yaitu

perusahaan margarin yang terdapat di Belanda, Margarine Unie, dan perusahaan

sabun yang terdapat di Inggris, Lever Brothers. Unilever dibentuk pada 1 Januari

1930 dengan dua kantor pusat yang berada di London dan Rotterdam. Latar

belakang penggabungan kedua perusahaan tersebut adalah kesamaan bahan baku

yang digunakan, yaitu minyak kelapa, dan kecenderungan untuk menghindari

persaingan karena keterbatasan bahan baku tersebut. Selain itu, penggabungan

kedua perusahaan tersebut bertujuan memperoleh pasar yang lebih luas.

Saat ini perusahaan Unilever memiliki cabang di berbagai negara, salah

satunya adalah di Indonesia. Pendirian cabang di Indonesia didasari oleh dua

faktor, yaitu kemudahan perolehan bahan baku (kopra) dan potensi tempat

pemasaran produk. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, Unilever

telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk kategori Food

dan Ice Cream, Home dan Personal Care. Rangkaian produknya mencakup

brand-brand ternama dan disukai di dunia, seperti Pepsodent, Pond’s, Lux,

Lifebuoy, Dove, Sunslik, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight,

Wall’s, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, dan lain-lain. Unilever merayakan

ulang tahun ke-75 di Indonesia pada tahun 2008.

Unilever memiliki delapan pabrik utama di Kawasan Industri Jababeka

Cikarang Jawa Barat dan Rungkut Surabaya Jawa Timur, dengan kantor pusat di

Jakarta. Di kawasan industri Jababeka, Bekasi, PT Unilever Indonesia Tbk

memiliki enam buah pabrik, yaitu Home and Personal Care (HPC) Liquid, Non

Soap Detergent (NSD), Tea Based Beverage (TBB), Wall’s Ice Cream, Spread

Cooking Category and Culinary (SCC & C), dan SKIN. Produk-produk Unilever

berjumlah sekitar 30 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang

melibatkan sekitar 400 distributor dan menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar

di seluruh Indonesia.

Sebagai Perseroan yang mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap

masyarakat, Unilever menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan

Page 38: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

38

secara berkelanjutan. Di tingkat korporasi, agar dapat tumbuh bersama

masyarakat, Unilever menjalankan tanggung jawab sosialnya dalam bidang:

program pemberdayaan masyarakat atau UKM (Program Pemberdayaan Petani

Kedelai Hitam), program edukasi kesehatan masyarakat (Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat / PHBS), program lingkungan (Green and Clean), dan bantuan

kemanusiaan. Beberapa program terus dilakukan Unilever meliputi, antara lain:

kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifebouy), program edukasi kesehatan gigi

dan mulut (Pepsodent), program pelestarian makanan tradisional (Bango),

program memerangi kelaparan dan membantu anak indonesia yang kekurangan

gizi (Blue band) dan masih banyak lagi.

B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki struktur organisasi yang berstruktur

matriks yang mengombinasikan departemen fungsional seperti SDM, keuangan

dan supply chain dengan departemen lini produk seperti personal care, makanan

dan es krim. Struktur organisasi PT Unilever Indonesia Tbk dapat dilihat pada

Gambar 7, sedangkan struktur organisasi Pabrik SCC & C dapat dilihat pada

Lampiran 4.

Gambar 7 . Struktur organisasi PT Unilever Indonesia Tbk.

Page 39: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

39

C. PROFIL PRODUK

Produk yang dihasilkan di Pabrik SCC & C yaitu margarin Blue Band,

bumbu penyedap Royco dan Knorr. Berikut adalah penjelasannya :

1. Margarin Blue Band

Blue band adalah merek unggulan margarin yang telah lama berupaya

membantu ibu Indonesia dalam membesarkan anak-anak dengan cara yang sehat

dan menyenangkan. Selama ini Blue band telah dikenal baik sebagai pendamping

olesan roti yang lezat dan bergizi, disamping juga fungsi serbaguna lainnya seperti

untuk memasak dan membuat kue. Blue Band pertama kali dibuat di Belanda

untuk diekspor ke Inggris pada awal abad ke 20 (itulah sebabnya nama produk

tersebut dalam bahasa Inggris), pada akhirnya Blue Band diluncurkan di pasar

negara asalnya pada tahun 1920-an dan dengan cepat menjadi salah satu produk

utama di Belanda. Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai

produk makanan Unilever pertama di negara ini. Produk-produk Blue Band dapat

dilihat pada Lampiran 11.

2. Bumbu Penyedap Royco

Royco menghadirkan berbagai produk makanan atau masakan untuk

membantu para ibu menghidangkan makanan kegemaran keluarga. Misi Royco

adalah membantu agar hidup lebih baik dengan membuat makanan menjadi lebih

enak. Selama lebih dari 30 tahun, Royco telah mampu memperkenalkan berbagai

inovasi produk mulai dari sup, bumbu penyedap, campuran bumbu, saus dan coco

plus. Selama bertahun-tahun Royco telah membuktikan kemampuannya untuk

menampilkan banyak iklan dan aktivasi kreatif, termasuk kegiatan pemasaran

mikro di pasar-pasar seluruh Indonesia. Royco dapat dijumpai di toko modern dan

tradisional dengan rangkaian produk: Royco penyedap rasa serbuk, Royco

Tepung, Penyedap rasa cair, dan Royco Cream Soup (Lampiran 11).

3. Bumbu Siap Saji Knorr

Pada bulan Juli 2004 PT Unilever Indonesia Tbk menggabungkan

usahanya atau merger penuh dengan PT Knorr Indonesia. Knorr merupakan

bumbu siap pakai dengan tiga varian bumbu merah, bumbu kuning, dan bumbu

Page 40: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

40

putih. Knorr hadir dengan inovasi baru untuk memberikan solusi kepada para

pelaku bisnis kuliner. Ketiga bumbu dasar Knorr ini diciptakan oleh ahli masakan

dan ahli bumbu Indonesia yang dapat dijadikan dasar serta acuan untuk membuat

berbagai macam masakan Indonesia. Produk-produk Knorr dalam berbagai varian

dapat dilihat pada Lampiran 11.

D. BUDAYA PERUSAHAAN

Pengamatan terhadap implementasi budaya perusahaan yang terlihat di

Pabrik SCC & C PT Unilever Indonesia Tbk dapat dilihat pada tiga elemen

budaya berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan, yaitu artifak

(artifacts), nilai-nilai (values), dan asumsi dasar (basic underlying assumption).

1. Artifak

Pada tingkat artifak (artifacts) budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali

tidak dapat diartikan. Beberapa artifak yang terlihat pada perusahaan yaitu :

a. Wujud bangunan

Wujud bangunan Pabrik SCC & C PT Unilever Indonesia yang terletak di

kawasan industri Jababeka terlihat kokoh dengan desain yang bagus

(Lampiran 11). Warna bangunan pabrik didominasi warna kuning, dengan

kombinasi warna biru pada beberapa sisi bangunan. Warna kuning sesuai

dengan brand produk Pabrik SCC & C, yaitu margarin Blue Band. Warna

kuning juga menggambarkan rasa percaya diri, kehangatan dan kebijaksanaan.

b. Tata letak pabrik

Tata letak kawasan food PT Unilever Indonesia Tbk disajikan pada

Lampiran 2, sedangkan tata letak Pabrik SCC & C dapat dilihat pada

Lampiran 3. Dari gambar tersebut terlihat letak tiap departemen yang

berdekatan dan penataannya terlihat rapih. Tata letak tersebut dibuat

sedemikian hingga agar memudahkan proses yang berjalan di dalam pabrik,

baik aktifitas di dalam suatu departemen, maupun aktifitas antar departemen

mulai dari tempat bahan baku, ruang produksi, ruang penyimpanan, tempat

bongkar muat barang, ruang staf karyawan, kantin, kamar mandi dan lain-lain.

Page 41: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

41

c. Seragam Kerja

Seragam kerja menunjukkan cara berpakaian dan identitas perusahaan.

Seragam kerja karyawan PT Unilever Indonesia yaitu kemeja berwarna biru

muda dan polos. Untuk karyawan kontrak, seragam yang dipakai juga

berwarna biru muda, akan tetapi pada kerahnya terdapat warna kuning. Warna

kuning ini juga membedakan karyawan kontrak Pabrik SCC & C dengan

karyawan kontrak pabrik lainnya di PT Unilever Indonesia, misalnya Pabrik

Wall’s kerah seragamnya berwarna merah dan Pabrik TBB (Tea Based

Beverage) kerah seragamnya berwarna hijau.

d. Slogan

Slogan yang digunakan pada setiap produk Unilever tidak hanya

bertujuan untuk kepentingan promosi, tetapi juga berusaha untuk memberikan

edukasi kepada konsumennya, membawa pesan positif, dan menarik simpati

publik untuk membeli produk mereka. Pada tahun 2009, slogan Blue Band

baru diluncurkan yaitu ”Bekal tumbuh besar Blue Band”. Slogan ini juga

merupakan kampanye yang dilakukan perusahaan kepada masyarakat dimana

kampanye ini merupakan suatu kegiatan yang berangkat dari kepedulian Blue

Band terhadap gizi anak. Kampanye Royco dengan slogannya “Menabur

Lezat, Menuai Manfaat”. Kampanye ini didasarkan pada misi produk dalam

rangka membantu orang Indonesia untuk memperoleh makanan yang lebih

baik (baik makanan maupun pengalaman makan), yang menjadi gagasannya

adalah meningkatkan bahan dan makanan yang sehat.

e. Logo Perusahaan

Di tahun 2005, PT Unilever Indonesia merubah bentuk logo mereka

untuk lebih mewakili tema vitalitas (daya hidup atau kekuatan). Logo baru ini

juga direncanakan bertepatan dengan ulang tahun perusahaan yang ke-75.

Logo baru mereka mewakili tentang Unilever dan vitalitas yang digambarkan

dengan penggabungan 25 ikon atau simbol yang berbeda yang mewakili

brand Unilever membentuk huruf U, ide dari vitalitas tersebut dan manfaat

yang di bawa oleh Unilever untuk konsumen. Identitas Unilever

Page 42: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

42

mengekspresikan vitalitas yang terdapat di dalam produk-produk Unilever,

karyawan Unilever, dan nilai nilai Unilever. Setiap ikon atau simbol pada logo

Unilever menggambarkan aspek bisnis Unilever, dan menunjukkan bahwa

Unilever menambah vitalitas dalam setiap aktifitas yang mereka lakukan

(Anonim, 2009). Logo perusahaan ditunjukkan oleh Gambar 8. Makna dari

25 ikon atau simbol yang terdapat pada logo Unilever dapat dilihat pada

Lampiran 12.

Gambar 8. Logo PT Unilever Indonesia Tbk

f. Upacara dan perayaan

Terdapat banyak upacara dan perayaan yang diadakan di perusahaan,

dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukannya yang menunjukkan

kepeduliannya terhadap lingkungan dan masyarakat. Kegiatan tersebut juga

tentunya untuk menaikan citra Unilever di masyarakat.

Unilever memberikan penghargaan kepada para karyawan setiap

tahunnya memalui learning award. Program ini dirancang untuk memotivasi

para karyawan untuk melakukan budaya sharing dan mengikuti proses

pembelajaran, memfasilitasi kegiatan tersebut dengan semenarik mungkin dan

tentu saja memberikan apresiasi kepada para karyawan yang telah mengikuti

kegiatan tersebut dengan baik. Learning award ini juga bertujuan untuk

mengembangkan budaya sharing dan menciptakan internal trainer di dalam

perusahaan. Apresiasi yang diberikan berupa hadiah tertentu seperti

perjalanan wisata ke luar negeri dan barang-barang elektronik. Selain itu

terdapat beberapa penghargaan yang diberikan kepada para karyawan yang

telah mendapatkan nilai atau skor tertentu, yaitu learning champion of the

year, coach of the year, the most active contributor, the most values

contributor, dan top scorer award (Rahayoeningtyas, 2008).

Page 43: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

43

Sebagai wujud komitmen Unilever Indonesia terhadap lingkungan dan

masyarakat, Unilever Indonesia banyak telah banyak melakukan kegiatan

CSR (corporate social responsibility), diantaranya yaitu Environtment

(Surabaya dan Jakarta Green&Clean), Pendidikan Kesehatan Masyarakat

(Lifebuoy Berbagi Sehat dan Pepsodent School Program), Usaha Kecil

Menengah (Pembinaan Petani Kedelai Hitam) dan Humanitarian Aids serta

Community Servive (donasi bencana alam dan perbaikan sarana social di area

sekitar kantor atau Pabrik Unilever) (Batona, 2008).

g. Cerita

Berikut ini merupakan salah satu cerita di perusahaan yang dijadikan

contoh atau teladan bagi karyawan Unilever, yaitu cerita perjalanan hidup

Presiden Direktur Unilever, Maurits Lalisang, dimana beliau memulai

karirnya sebagai salesmen hingga akhirnya menjadi Presiden Direktur

Unilever. Maurits Lalisang dilahirkan di Jakarta 1955 dari sebuah keluarga

sederhana yang terletak di Kali Pasir, Cikini. Setelah menyelesaikan

pendidikan SMA Negeri 4 Jakarta, beliau masuk ke Universitas Indonesia,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Niaga. Tahun

1978 beliau berhasil menyelesaikan studinya, lalu, beliau bekerja di

perusahaan asuransi dan perusahaan Jepang selama 1,5 tahun.

Maurits Lalisang bergabung dengan Unilever mulai tahun 1980 dengan

posisi sebagai salesman yang keluar masuk pasar. Namun beliau mengakui,

itulah masa paling indah dalam perjalanan karirnya sebagai bagian dari

keluarga besar Unilever. Hampir semua pasar tradisional yang besar di Jakarta

pernah beliau kunjungi. Menurutnya banyak hal yang bisa dipetik sebagi

seorang salesman seperti belajar bagaimana menerapkan strategi yang jitu

dalam pemasaran, mengenal lebih banyak manusia dengan berbagai karakter

dan belajar melakukan komunikasi dengan banyak orang. Setelah itu karirnya

melesat menjadi supervisor, regional manager di Palembang.

Hal yang paling membahagiakan di Unilever Indonesia menurutnya

adalah kita hidup dalam suatu keluarga besar sehingga terjalin ikatan yang

sangat erat. Menurut beliau, jika kita bahagia dengan apa yang kita rasakan

Page 44: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

44

saat ini maka kita tidak akan khawatir apa yang akan terjadi di hari esok.

Filosofi hidupnya cukup sederhana, ‘I just try my best every time’. Selama di

Unilever beliau tidak pernah minta naik pangkat dan baginya menjadi

presiden direktur hanyalah titipan dan suatu hari pasti akan berakhir.

Keterbukaan inilah yang membuat staf atau karyawan tidak canggung untuk

memasuki ruang kerjanya. Dulu ketika ditunjuk sebagai presiden direktur

Januari 2004 beliau justru terkejut karena beliau merasa belum cukup banyak

pengalaman tetapi beliau menerima tanggung jawab ini, yang penting kita

percaya bahwa kita bisa melakukan yang terbaik dan menikmati apapun yang

menjadi tanggung jawab kita. Setelah kurang lebih 25 tahun bekerja di

Unilever pengabdian, kerja keras dan ketabahan dalam menghadapi masa-

masa sulit telah mengantarkan pemuda yang kali pertama hanya mengangkat

sabun, margarin keluar masuk pasar menjadi seorang CEO yang mengangkat

nama Unilever sebagai perusahaan consumer good yang paling disegani di

Indonesia (Heris, 2008).

2. Nilai-Nilai

Nilai-nilai dapat mencerminkan falsafah dan misi organisasi, tujuan,

standar, dan larangan-larangan. Nilai-nilai yang diterapkan di PT Unilever

Indonesia Tbk ada enam, yaitu :

a. Custumer, consumer, and community focus (Fokus kepada pelanggan,

konsumen dan masyarakat) yaitu PT Unilever Indonesia Tbk berusaha untuk

memenangkan hati konsumen internal maupun eksternal dan menyenangkan

konsumen serta masyarakat secara terus menerus dengan berusaha memahami

dan mengantisipasi kebutuhan dan meresponnya dengan cepat.

b. Teamwork (Kerja sama) yaitu bahwa seluruh karyawan perlu memahami ada

keterkaitan diantara mereka serta harus mampu bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama dengan semangat untuk menang, keterbukaan dan rasa

percaya.

c. Integrity (Integritas) yaitu kejujuran, prinsip, konsisten dan bisa diandalkan

dalam segala hal. Memiliki kepercayaan diri untuk teguh terhadap nilai-nilai

yang dimiliki meskipun sulit, serta menjalankan apa yang diucapkan.

Page 45: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

45

d. Making this happen (Mewujudkan sesuatu terjadi) yaitu berusaha proaktif

dalam membuat keputusan yang didukung dengan fakta serta dalam

mewujudkan suatu hal. Memiliki jiwa perusahaan kecil agar mampu bersikap

fleksibel, cepat bertindak serta memiliki imajinasi untuk meraih kesuksesan.

e. Sharing of joy (Berbagi kebahagiaan) yaitu bertekad untuk meraih

kemenangan bersama. Semangat murah hati memberikan arti kerja keras

haruslah diimbangi dengan kebahagiaan. Bersenang-senang merupakan salah

satu cara untuk memelihara energi serta berkontribusi terhadap kesuksesan.

f. Excellence (Kesempurnaan) yaitu berusaha menumbuhkan semangat dan

usaha untuk melampaui harapan konsumen dan masyarakat melalui produk

perusahaan dan proses. Memiliki kebebasan dalam kerangka kerja untuk

mencapai yang terbaik (Anonim, 2008).

3. Asumsi Dasar

Tingkat asumsi dasar merupakan anggapan yang digunakan anggota

organisasi dalam beraktivitas dan berusaha menjawab pertanyaan mengapa

seseorang melakukan sesuatu hal. Beberapa asumsi dasar pada PT Unilever dapat

diidentifikasi dari :

a. Prinsip bisnis Unilever

Prinsip Bisnis Unilever memberikan pengarahan dan panduan

mengenai pendekatan terhadap permasalahan etika yang penting bagi semua

karyawan. Hal ini meliputi perilaku dengan sesama karyawan, diskriminasi

dan kekerasan di tempat kerja, bagaimana melakukan bisnis secara umum

dengan para pemasok dan pelanggan, masalah suap-menyuap, lingkungan dan

lain-lain. Merupakan kewajiban bagi semua karyawan Unilever Indonesia

untuk membaca dan memahami prinsip bisnis Unilever. Berikut ini

merupakan elemen prinsip bisnis Unilever :

1) Standar Prilaku

Dalam melaksanakan segala kegiatan, Unilever melakukan dengan penuh

kejujuran, integritas, dan keterbukaan serta menghormati hak asasi

manusia, menjaga kepentingan para karyawan dan menghormati

kepentingan sah relasi.

Page 46: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

46

2) Mematuhi Hukum

Semua perusahaan Unilever dan para karyawannya berkewajiban

mematuhi ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara di

tempat merekan melaksanakan usahanya.

3) Karyawan

Unilever memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam lingkungan

kerja yang diwarnai oleh sikap percaya dan saling menghormati di mana

semua memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan.

Unilever merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan para karyawan

hanya atas dasar kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi

pekerjaan yang harus dilakukan. Unilever memiliki komitmen untuk

menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat. Unilever tidak

menggunakan sarana kerja apapun yang bersifat memaksa atau

mempekerjakan anak. Unilever bertekan bekerja sama dengan karyawan

demi mengembangkan dan memperkuat keterampilan dan kemampuan

setiap individu. Unilever menghargai martabat dan hak individu untuk

kebebasan bergabung dalam suatu asosiasi. Unilever akan memelihara

terjalinnya komunikasi yang baik dengan para karyawan melalui informasi

dari perusahaan dan proses konsultasi.

4) Konsumen

Unilever memiliki komitmen untuk menyediakan produk bermerek dan

pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai dari segi harga dan

kualitas serta aman bagi tujuan pemakainya. Produk-produk dan

pelayanan-pelayanan kami akan diberi label, disampaikan melalui iklan-

iklan, dan dikomunikasikan secara tepat dan semestinya.

5) Pemegang Saham

Unilever melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip tata

kelola perusahaan yang baik dan bertaraf internasional. Unilever

menyediakan informasi atas kegiatannya, struktur dan situasi serta kinerja

finansial kepada pemegang saham pada waktunya secara teratur dan benar.

Page 47: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

47

6) Mitra Usaha

Unilever memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan yang saling

bermanfaat dengan para pemasok, pelanggan, dan mitra usaha. Dalam

jalinan bisnis, Unilever mengharapkan para mitranya untuk mematuhi

prinsip bisnis yang selaras dengan prinsip bisnisnya.

7) Keterlibatan Masyarakat

Unilever berupaya menjadi perusahaan yang dapat diandalkan, dan

sebagai bagian integral dari masyarakat serta memenuhi kewajiban

terhadap masyarakat dan komunitas setempat.

8) Kegiatan Umum

Perusahaan Unilever diharapkan untuk menggerakkan dan

mempertahankan kepentingan bisnisnya yang sah. Unilever akan bekerja

sama dengan instansi pemerintah dan organisasi lainya, baik secara

langsung maupun melalui asosiasi-asosiasi dalam rangka mengembangkan

legislasi dan peraturan lainnya yang mungkin mempengaruhi kepentingan

bisnis. Unilever tidak mendukung partai politik ataupun memberi

sumbangan yang dapat membiayai kelompok-kelompok tertentu yang

kegiatannya diperkirakan akan mendukung kepentingan partai.

9) Lingkungan

Unilever memeiliki komitmen untuk terus menerus mengadakan perbaikan

dalam pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung sasaran jangka

panjang untuk mengembangkan suatu bisnis yang langgeng. Unilever akan

bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakan

kepedulian lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah

lingkungan dan menyebarluaskan budaya karya yang baik.

10) Inovasi

Dalam upaya melaksanakan inovasi ilmiah, demi memenuhi kebutuhan

konsumen, Unilever akan senantiasa merujuk pada keinginan konsumen

dan masyarakat. Unilever akan bekerja atas dasar ilmu yang tepat, dan

menerapkan standar keamanan produk secara ketat.

Page 48: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

48

11) Persaingan

Unilever percaya akan persaingan ketat namun sehat dan mendukung

pengembangan perundang-undangan tentang persaingan yang sesuai.

Perusahaan Unilever beserta karyawannya akan melakukan kegiatan yang

sesuai dengan perinsip persaingan sehat dan mengikuti semua peraturan

yang berlaku.

12) Integritas Bisnis

Unilever tidak menerima ataupun memberi, entah secara langsung dan

tidak langsung, suapan atau keuntungan lainnya yang tidak pantas demi

keuntungan bisnis atau finansial. Tidak satupun karyawan kami yang

boleh menawarkan, memberi ataupun menerima hadiah atau pembayaran

yang merupakan, atau dapat diartikan sebagai sarana suap. Setiap tuntutan,

atau penawaran suap harus ditolak dan langsung dilaporkan kepada

managemen. Catatan akuntansi Unilever berikut dokumen pendukungnya

harus secara tepat menjelaskan dan mencerminkan kondisi transaksinya.

Tidak ada transaksi dana atau aset yang disembunyikan atau tidak dicatat.

Semuanya akan dicatat atau dibukukan.

13) Benturan Kepentingan

Semua karyawan Unilever diharapkan menghindari diri dari kegiatan

pribadi dan kepentingan finansial yang dapat bertentangan dengan

tanggung jawab mereka terhadap perusahaan. Para karyawan Unilever

tidak dibenarkan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau bagi orang

lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka.

14) Kepatuhan-Pemantauan-Pelaporan

Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini merupakan unsur utama dalam

meraih keberhasilan bisnis kami. Direksi Unilever bertanggung jawab agar

prinsip ini dikomunikasikan, dipahami, dan dipatuhi seluruh karyawan.

b. Tujuan perusahaan

Tujuan dari Unilever ada dua, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan

jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu memenuhi kebutuhan sehari-hari

setiap anggota masyarakat dimana pun berada, mengantisipasi aspirasi

Page 49: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

49

konsumen dan pelanggan, menanggapi secara kreatif dan komperatif dengan

produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.

Sedangkan tujuan jangka pangjangnya adalah akar perusahaan yang kokoh

dalam budaya dan pasar lokal merupakan warisan tak ternilai sebagai dasar

pertumbuhan di masa mendatang, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

kemahiran internasional dalam melayani konsumen lokal hingga nasional.

c. Visi perusahaan

Visi Unilever yaitu ” Menjadi pilihan utama baik bagi konsumen,

pelanggan maupun masyarakat.” Visi tersebut mampu untuk memberikan

jawaban atas pertanyaan mendasar “What do we want to become?”. Visi

tersebut telah mampu memberikan gambaran mengenai apa yang ingin dicapai

oleh perusahaan dalam jangka panjang. Untuk mewujudkan visi ini, komitmen

PT. Unilever terhadap konsumennya yaitu menyediakan produk bermerek dan

pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai dari segi harga, kualitas,

dan yang aman bagi tujuan pemakaiannya.

d. Misi perusahaan

Misi perusahaan yaitu “Menambah vitalitas dalam kehidupan,

memenuhi kebutuhan nutrisi, kebersihan dan perawatan pribadi sehari-hari

dengan produk-produk yang membantu para konsumen merasa nyaman,

berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup”. Misi tersebut mampu untuk

memberikan jawaban atas pertanyaan “What is Our Business?”. Misi

Unilever memberikan gambaran bahwa Unilever bergerak di bidang bisnis

pemenuhan kebutuhan nutrisi, kebersihan, dan perawatan pribadi sehari-hari.

Misi tersebut mampu menciptakan rasa dan emosi yang positif tentang

organisasi, memberikan kesan organisasi itu sukses, memiliki arah, dan pantas

untuk menerima segenap waktu, dukungan, dan investasi dari semua

kelompok sosial ekonomi.

Page 50: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

50

V. ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Responden dalam penelitian ini yaitu seluruh populasi karyawan yang ada

di Pabrik SCC & C PT Unilever Indonesia Tbk yang berjumlah 295 orang. Jumlah

kuesioner yang kembali yaitu sebanyak 75 kuesioner (25% responden).

Sedikitnya jumlah karyawan yang merespon kuesioner tersebut dikarenakan

kesulitan dalam hal luas wilayah pengamatan, keterbatasan waktu dan akses

sehingga jangkauan peneliti terhadap responden terbatas. Selain itu sulitnya

kemauan karyawan dalam mengisi kuesioner juga menjadi hambatan dalam

proses penyebaran kuesioner.

Pada penelitian ini responden yang akan dianalisis dibedakan berdasarkan

tingkatan manajemennya, yaitu tingkat manajerial dan nonmanajerial. Karyawan

pada tingkat managerial dikategorikan sebagai karyawan pada manajemen tingkat

menengah (middle management) dan manajemen lini pertama (first-line

management) dimana mereka memiliki dan memimpin bawahan atau anak buah

meraka dalam kelompok kerjanya. Jabatan yang termasuk tingkat manajerial

tersebut yaitu kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik atau manajer

divisi, asisten manajer, penyelia (supervisor), manajer shift atau leader, manajer

area, manajer departemen, dan mandor (foreman). Karyawan nonmanajerial yaitu

karyawan yang berada di bawah level manajemen tingkat menengah dan tidak

memiliki anak buah, contohnya yaitu operator dan staf. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebaran umum responden berdasarkan jabatannya yaitu level

managerial sebesar 12, 68 %. Pada level non manajerial yaitu sebesar 87,32 %.

Distribusi jabatan responden dapat dilihat pada Gambar 9 berikut :

12%

88%

Manajerial

Nonmanajerial

Gambar 9. Distribusi jabatan responden

Page 51: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

51

Pabrik SCC & C memiliki 15 bagian atau departemen, akan tetapi dari

hasil penelitian tidak didapatkan responden yang dapat mewakili semua bagian.

Persentase sebaran responden berturut turut dari yang tertinggi hingga yang

terendah yaitu dari bagian produksi sebesar 73,33 %, dari bagian enggineering

sebesar 9,33 %, dari bagian security sebesar 5,33 %, dari bagian ICA sebesar 4 %,

dari bagian HRD sebesar 1,33 %, dari bagian Learning & Recruitment sebesar

1,33 %, dan dari bagian MED sebesar 2,67 % dan Warehouse 2,67 %. Jumlah

responden yang terbesar ada pada bagian produksi, hal ini dikarenakan proporsi

jumlah karyawan produksi paling banyak dibanding bagian lainnya di Pabrik SCC

& C, yaitu 54 % dari seluruh jumlah karyawan Pabrik SCC & C, sehingga lebih

besar peluang untuk mengumpulkan kuesioner pada bagian produksi. Distribusi

bagian atau departemen responden dapat dilihat pada Gambar 10 berikut :

73.33%

9.33%

5.33%4%1.33%

1.33%2.67%2.67%

Produksi

Warehouse

HRD

ICA

MED

Learning & Recruitment

Engineering

Security

Gambar 10. Distribusi bagian atau departemen responden

Masa kerja responden rata-rata kurang dari 5 tahun yaitu sebesar 61,33 %

sedangkan masa kerja 5-10 tahun sebesar 22,67 %, masa kerja 10-20 tahun

sebesar 9,33 %, dan masa kerja lebih dari 20 tahun sebesar 6,67 %. Responden

dengan masa kerja lebih dari 20 tahun sebagian besar dari level manajerial,

sedangkan masa kerja kurang dari 5 tahun sebagian besar dari level

nonmanajerial. Hal ini ditunjukkan oleh Gambar 11 berikut :

Page 52: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

52

61.33%

22.67%

9.33%6.67%

< 5 tahun5 - 10 tahun11 - 20 tahun> 20 tahun

Gambar 11. Distribusi masa kerja responden

B. PENILAIAN BUDAYA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN OCA

(ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT)

Pembahasan hasil penilaian budaya dengan menggunakan instrumen OCA

dilakukan berdasarkan perbandingan hasil penilaian menurut karyawan dan

pimpinan terhadap budaya yang mereka rasakan saat ini dan budaya yang mereka

harapkan di masa yang akan datang. Skor hasil penilaian OCA berkisar antara 1

sampai 4, dimana skor yang mendekati 1 menunjukkan budaya perusahaan yang

sangat mekanistik, sedangkan skor yang mendekati 4 menunjukkan budaya

perusahaan yang sangat organik. Tabulasi data hasil penilaian budaya saat ini

maupun budaya yang diharapkan dengan menggunakan instrumen OCA dapat

dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.

Secara keseluruhan hasil penilaian karyawan, pimpinan maupun penilaian

gabungan antara karyawan dan pimpinan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Hasil penilaian OCA menurut karyawan, pimpinan dan gabungan

Penilaian Tipe Budaya Saat Ini

Tipe Budaya yang Diharapkan

Karyawan Organik (2.54) Organik (3.03) Pimpinan Organik (2.72) Organik (2.98) Gabungan Organik (2.57) Organik (3.03)

Page 53: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

53

Cara perhitungan nilai tersebut yaitu misalnya pada level pimpinan, maka

dari tabel tabulasi (lampiran 5 dan lampiran 6) dapat dihitung nilai skor OCA

untuk responden pimpinan berdasarkan rumus berikut ini :

Perhitungan nilai responden pimpinan tersebut dapat dijelaskan pada Tabel

5 dan Tabel 6 sebagai berikut:

Dari Tabel 5 dan Tabel 6 nilai total Yij dan ni dimasukan ke dalam rumus

di atas, yaitu sebagai berikut :

Budaya saat ini : Organization OCA = 490 / 180 = 2.72

Budaya yang diharapkan : Organization OCA = 536 / 180 = 2.98

Dari skor penilaian tersebut (Tabel 4) dapat dilihat bahwa antara karyawan

dan pimpinan memiliki kesamaan persepsi tentang budaya perusahaan saat ini,

yaitu budaya organik. Begitu juga pada budaya yang diharapkan, mereka

sependapat bahwa mereka menginginkan peningkatan penekanan pada budaya

organik. Hal ini menunjukkan bahwa baik karyawan dan pimpinan memiliki

Tabel 5. Budaya saat ini (pimpinan)

No Resp

(i)

Jumlah Respon

(Yij)

Jumlah Pertanyaan

Dijawab (ni)

Individual OCA (i)

7 53 20 2.65 14 50 20 2.5 26 59 20 2.95 30 51 20 2.55 37 59 20 2.95 40 57 20 2.85 42 57 20 2.85 44 49 20 2.45 64 55 20 2.75

490 180

Tabel 6. Budaya yang diharapkan (pimpinan)

No Resp

(i)

Jumlah Respon

(Yij)

Jumlah Pertanyaan

Dijawab (ni)

Individual OCA (i)

7 50 20 2.5 14 70 20 3.5 26 58 20 2.9 30 59 20 2.95 37 62 20 3.1 40 58 20 2.9 42 59 20 2.95 44 53 20 2.65 64 67 20 3.35

536 180

Page 54: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

54

kesamaan pandang dan hal ini merupakan faktor positif dalam proses perubahan

budaya perusahaan ke depannya.

Pada umumnya budaya organik yang dominan dirasakan dan diharapkan

tersebut dicirikan dengan struktur di dalam perusahaan yang fleksibel dan mudah

diubah, perusahaan memiliki ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Pekerjaan

yang dilakukan cenderung tidak distandarisasi, strateginya berorientasi pada

inovasi, terdapat fleksibilitas dan aliran bebas informasi di dalamnya. Komunikasi

antar orang-orang dari level jabatan yang berbeda cenderung seperti konsultasi

lateral dibandingkan perintah secara vertikal. Pengambilan keputusan

dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok. Proses kepemimpinan

mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan

bawahan dalam segala persoalan. Proses motivasi berusaha menimbulkan

motivasi melalui metode partisipasi. Proses interaksi bersifat terbuka dan

ekstensif, berjalan secara lateral maupun vertikal, baik atasan atau bawahan dapat

mempengaruhi tujuan dan metode departemental. Proses penyusunan tujuan

mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi

dan realistis. Proses kendali menyebar ke seluruh organisasi dan menekankan

pemecahan masalah dan pengendalian diri.

Hasil penilaian gabungan pada Tabel 4 jika dilihat dari skor rata-rata per

dimensinya dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7. Skor per dimensi dari hasil penilaian gabungan OCA

Budaya Saat Ini Budaya yang Diharapkan

Elemen Budaya

Skor Budaya Skor Budaya

Selisih (�)

Bahasa 2.71 Organik 3.10 Sangat Organik 0.39 Artifak & Simbol 2.51 Organik 2.69 Organik 0.18 Pola Perilaku 2.45 Organik 2.87 Organik 0.42 Nilai - nilai 2.67 Organik 3.22 Sangat Organik 0.55 Asumsi Dasar 2.49 Organik 3.25 Sangat Organik 0.76 Rata-rata 2.57 Organik 3.03 Organik

Dari tabel hasil penilaian gabungan di atas dapat dilihat bahwa seluruh

dimensi menunjukkan budaya organik baik pada budaya saat ini maupun budaya

yang diharapkan. Selain itu juga dapat dilihat selisih skor antara budaya saat ini

Page 55: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

55

maupun budaya yang diharapkan pada tiap dimensi. Selisih skor yang paling besar

yaitu pada dimensi nilai-nilai (0.55) dan asumsi dasar (0.76). Hal ini menunjukkan

bahwa pada kedua dimensi ini diperlukan peningkatan budaya cukup signifikan ke

arah yang lebih organik dibanding ketiga dimensi lainnya.

Dimensi bahasa yang organik dicirikan dengan karyawan yang memiliki

komitmen tinggi terhadap perusahaan dan komunikasi di antara mereka berjalan

secara lateral dari berbagai level jabatan. Bahasa yang digunakan di perusahaan

mencerminkan rasa hormat kepada setiap orang di semua level jabatan di

perusahaan. Karyawan mendapat kepercayaan dari pimpinannya dan mendapatkan

kebebasan untuk bekerja secara mandiri pada area kerjanya. Terdapat dorongan

kepada karyawannya untuk berinovasi. Di dalam perusahaan terdapat cerita atau

legenda tentang sosok kepahlawanan yang dapat menyelesaikan masalah secara

inovatif, terdapat mitos positif untuk berusaha secara maksimal dalam

meyelesaikan pekerjaan.

Dimensi artifak dan simbol yang mencerminkan budaya organik dicirikan

dengan simbol-simbol yang digunakan di dalam perusahaan mencermikan adanya

persatuan dan dukungan. Manajemen di perusahaan memiliki kebijakan yang

terbuka terhadap karyawan. Komunikasi yang berjalan antar pimpinan dan

karyawan yaitu secara langsung tanpa persiapan dan kapan saja dilakukan. Di

perusahaan terdapat beberapa pintu kantor yang tertutup, akan tetapi membiarkan

tingginya interaksi antar karyawan untuk masuk ke dalamnya. Simbol yang

organik juga dapat dilihat pada letak tempat kerja pimpinan yang berdekatan

dengan karyawannya.

Dimensi pola perilaku yang organik dicirikan dengan para karyawan di

perusahaan bertangung jawab dalam menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa

melemparnya ke orang lain. Tedapat perayaan bagi prestasi yang telah dicapai

perusahaan dan juga penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi dalam

peningkatan kinerjanya di perusahaan. Karyawan sangat peduli terhadap

permasalahan yang dihadapi perusahaan dan mereka berusaha untuk memberikan

saran untuk menyelesaikannya.

Dimensi nilai-nilai yang mencerminkan budaya organik dicirikan dengan

perusahaan selalu melakukan pendefinisian kembali atau penyesuaian tugas-tugas

Page 56: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

56

individu secara kontinu. Karyawan saling bekerja sama dalam menyelesaikan

masalah di perusahaan Terdapat dorongan kepada karyawan untuk dapat

meningkatkan inovasi dalam bekerja. Kerja sama dan inovasi adalah nilai yang

diakui secara formal di perusahaan.

Dimensi asumsi dasar yang mencerminkan budaya organik dicirikan

dengan informasi dan berita mengalir dari pimpinan ke karyawan seperti nasihat

tidak seperti halnya instruksi dan perintah. Karyawan memiliki komitmen yang

tinggi terhadap tugasnya di perusahaan. Karyawan dianggap sebagai aset penting

bagi perusahaan. Para pimpinan menganggap para karyawannya memiliki

kemampuan, kreatif, dapat dipercaya dan berkomitmen untuk menghasilkan

kinerja yang terbaik.

Jika hasil penilaian gabungan tersebut dilihat dari indikator pertanyaan

pada tiap dimensinya, maka akan dijumpai bahwa tidak semua indikator pada

masing-masing dimensi tersebut menunjukkan budaya yang organik terdapat pula

beberapa indikator pertanyaan yang menunjukkan budaya mekanistik pada budaya

saat ini maupun pada budaya yang diharapkan dan hal tersebut mengindikasikan

harapan perubahan budaya yang berbeda-beda di masa yang akan datang. Hasil

penilaian masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa terdapat lima indikasi perubahan

budaya yang diharapkan pada indikator-indikator dimensi tersebut, yaitu :

1. Perubahan dari budaya mekanistik yang kental ke budaya mekanistik yang

agak longgar, hal ini ditunjukkan dengan skor OCA yang bertambah dan

ditandai oleh tanda (+). Indikator dimensi tersebut yaitu dimana para

pimpinan dan karyawan menginginkan agar artifak dan simbol yang ada di

perusahaan lebih organik akan tetapi masih mencerminkan budaya yang

mekanistik (agak sedikit mencerminkan persatuan dan dukungan antar

karyawan).

2. Perubahan dari budaya mekanistik ke lebih mekanistik lagi, hal ini

ditunjukkan dengan skor OCA yang berkurang dan diandai oleh tanda (-).

Indikator dimensi tersebut yaitu para pimpinan dan karyawan ingin agar

upah dapat lebih mereka rasakan lagi sebagai motivasi terkuat mereka

untuk meningkatkan kinerjanya.

Page 57: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

57

Dari Ke

Tabel 8. Skor per indikator dimensi dari hasil penilaian gabungan OCA

Mekanistik Organik

Mekanistik + Artifak di perusahaan terhadap interaksi antar karyawan - Peran upah terhadap kinerja karyawan

+ Kedekatan pimpinan dengan karyawan + Kerumitan masalah di perusahaan + Kejelasan dan keakuratan evaluasi kinerja karyawan

+ Pandangan pimpinan terhadap karyawannya dalam bekerja + Pandangan pimpinan terhadap keikutsertaan karyawan dalam menyumbangkan pikirannya

Organik - Pemantauan waktu kerja di perusahaan

+ Tanggapan terhadap ide-ide karyawan + Percakapan antar karyawan di perusahaan + Bahasa yang digunakan oleh orang-orang di perusahaan + Cerita tentang kepahlawanan + Dasar prestasi kerja karyawan + Kesempatan karyawan dalam mengembangkan pengetahuan + Kepedulian karyawan pada masalah yang dihadapi perusahaan + Nilai kerja sama di perusahaan + Cara orang-orang di perusahaan dalam menyelesaikan masalah + Nilai inovasi di perusahaan + Pandangan pimpinan terhadap peran karyawan bagi perusahaan + Kepercayaan pimpinan terhadap karyawannya

3. Perubahan dari budaya mekanistik ke budaya organik, hal ini ditunjukkan

dengan skor OCA yang bertambah dan ditandai oleh tanda (+). Indikator

dimensi tersebut yaitu para pimpinan dan karyawan menginginkan agar

hubungan antara pimpinan dan karyawan dapat erat dan dekat, agar tidak

banyak permasalahan atau hal sepele di perusahaan, agar evaluasi kinerja

karyawan dapat belangsung dengan jelas dan akurat, agar pimpinan tidak

menganggap karyawannya seperti layaknya roda penggerak mesin, dan

agar pimpinan mengikutsertakan karywan dalam menyumbangkan

Page 58: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

58

pikirannya dalam pengambilan keputusan atau dalam penyelesaian

masalah di perusahaan.

4. Perubahan dari budaya organik ke mekanistik, hal ini ditunjukkan dengan

skor OCA yang berkurang dan ditandai oleh tanda (-). Indikator dimensi

tersebut yaitu para pimpinan dan karyawan menginginkan agar

pemantauan waktu kerja mereka dapat menjadi ketat.

5. Perubahan dari budaya organik ke budaya yang lebih organik lagi, hal ini

ditunjukkan dengan skor OCA yang bertambah dan ditandai oleh tanda

(+). Indikator dimensi tersebut yaitu ide-ide karyawan agar lebih

ditanggapi lagi secara positif, percakapan di perusahaan agar lebih

mencerminkan lagi semangat dan antusiasme dalam bekerja, bahasa yang

digunakan oleh orang-orang di perusahaan agar lebih mencerminkan rasa

hormat terhadap sesama, agar terdapat lebih banyak lagi cerita

kepahlawanan yang dapat dijadikan panutan dalam menyelesaikan

masalah secara inovatif, prestasi kerja karyawan agar lebih dirasakan lagi

atas dasar komitmen mereka terhadap perusahaan, karyawan diberikan

kesempatan yang lebih besar lagi dalam mengembangkan pengetahuannya,

karyawan agar lebih peduli lagi terhadap masalah di perusahaan, nilai

kerja sama dan inovasi agar lebih di tekankan lagi, karyawan dapat lebih

bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalahnya sendiri, karyawan

agar lebih dianggap lagi sebagai aset penting bagi perusahaan, dan agar

pimpinan lebih memberikan kepercayaannya lagi kepada karyawan.

C. PENILAIAN BUDAYA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN OCAI

(ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT )

Seperti halnya pada penilaian budaya perusahaan dengan menggunakan

instrument OCA, pembahasan hasil penilaian dengan menggunakan instrumen

OCAI dilakukan berdasarkan perbandingan hasil penilaian menurut karyawan dan

penilaian menurut pimpinan terhadap budaya yang mereka rasakan saat ini dan

budaya yang mereka harapkan. Tabulasi data hasil penilaian budaya saat ini

maupun budaya yang diharapkan dengan metode OCAI dapat dilihat pada

Lampiran 7 dan Lampiran 8.

Page 59: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

59

1. Hasil Penilaian Karyawan

a. Persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan saat ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap budaya

perusahaan yang dominan saat ini yaitu budaya market (27) dan clan (26).

Perbedaan skor tersebut tidak begitu signifikan. Selain itu juga hasil penelitian

terhadap budaya saat ini menurut karyawan tidak menunjukkan adanya perbedaan

yang sangat signifikan antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya, tidak

ada kecenderungan yang menonjol pada salah satu dari keempat tipe budaya yang

ada, akan tetapi selisih antar skor teringgi dengan peringkat skor berikutnya cukup

memudahkan proses identifikasi persepsi budaya para karyawan. Nilai skor

budaya perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Urutan budaya yang

dominan saat ini menurut karyawan dari peringkat pertama hingga keempat yaitu

budaya market (27), clan (26), hierarchy (25) dan adhocracy (22).

Profil budaya perusahaan menurut karyawan dapat dilihat pada Gambar

12. Gambar profil budaya tersebut menunjukkan bahwa antara budaya saat ini

(garis biru) dan budaya yang diharapkan (garis merah) terjadi pergeseran garis

yang mengindikasikan diharapkannya peningkatan budaya clan dan penurunan

budaya market di masa yang akan datang oleh para karyawan.

Budaya market yang dominan merupakan budaya yang lazim berkembang

pada perusahaan manufaktur, dimana perusahaan sangat berorientasi pada hasil,

orang-orang di dalamnya sangat kompetitif dan goal-oriented, serta sangat peduli

pada reputasi perusahaan dan keberhasilan mengalahkan kompetitor. Jajaran

pimpinannya biasanya tipe pekerja keras dan sangat prestatif. Perekat dalam

perusahaan adalah semangat untuk menang. Sukses perusahaan mereka ukur dari

besarnya pangsa pasar dan keberhasilan melakukan penetrasi pasar.

Pada budaya clan, kondisi perusahaan merupakan tempat yang bersahabat

seperti layaknya keluarga besar. Orang-orang di dalamnya dapat saling berbagi

banyak hal. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan

memberikan nasehat dan bimbingan. Perekat dalam perusahaan ini adalah

loyalitas bersama dan tradisi yang bertahan. Perusahaan memberi perhatian besar

pada pengembangan sumber daya manusia serta sangat mementingkan kohesivitas

dan semangat kerja. Keberhasilan menurut mereka adalah apabila perusahaan bisa

Page 60: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

60

menunjukkan kepekaan pada pelanggan dan jika karyawan merasa senang

menjadi anggota di sana. Kerjasama, partisipasi, dan usaha mempertemukan

pendapat adalah hal yang dianggap penting.

Tabel 9. Hasil penilaian OCAI menurut karyawan

TIPE BUDAYA

BUDAYA SAAT INI

BUDAYA YANG DIHARAPKAN

Clan 26 32 Adhocracy 22 21 Market 27 22 Hierarchy 25 25 Total 100 100

Gambar 12. Profil budaya perusahaan menurut karyawan menggunakan OCAI

Skor keenam dimensi pada masing-masing tipe budaya dapat dilihat pada

Lampiran 9. Pada budaya market yang dirasakan saat ini, terdapat tiga dimensi

yang menonjol yaitu penekanan strategi, manajemen karyawan, dan perekat

organisasi. Perusahaan fokus pada tindakan kompetitif dan prestatif. Mencapai

target dan memenangkan pasar adalah hal yang menonjol di perusahaan. Gaya

manajemen perusahaan didicirikan dengan persaingan yang keras, target yang

tinggi dan keberhasilan. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah semangat

untuk menang dan mencapai target atau sasaran.

Pada budaya clan yang dirasakan saat ini terdapat dua dimensi yang

menonjol yaitu karakteristik dominan dan gaya kepemimpinan. Perusahaan

Page 61: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

61

merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar. Orang-orang

dapat saling berbagi banyak hal. Figur pemimpin di perusahaan biasanya

ditunjukkan dengan memberikan nasehat, kemudahan dan bimbingan.

Budaya hierarchy yang dirasakan karyawan saat ini yaitu perekat

kebersamaan di perusahaan adalah peraturan dan kebijakan. Menjaga mulusnya

operasi adalah hal yang penting. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya skor

dimensi perekat organisasi pada budaya hierarchy. Sedangkan pada budaya

adhocracy dimensi yang dominan yaitu ukuran kesuksesan, dimana sukses bagi

perusahaan adalah apabila berhasil menciptakan produk baru dan unik. Serta

menjadi pemimpin produk (product leader) dan inovator.

b. Persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan yang diharapkan

Persepsi karyawan terhadap budaya yang diharapkan yaitu mereka

menginginkan kombinasi budaya clan (32) dan hierarchy (25). Budaya clan yang

diharapkan mengalami peningkatan yang signifikan dari skor budaya clan saat ini,

akan tetapi budaya hierarchy yang diinginkan tidak mengalami perubahan skor

dari skor budaya hierarchy yang dirasakan saat ini. Dapat dikatakan karyawan

sudah merasa nyaman dan ideal dengan budaya hierarchy pada saat ini dan yang

akan datang. Budaya market mengalami penurunan skor yang cukup signifikan,

artinya budaya market diharapkan tetap dikembangkan akan tetapi agak dikurangi

penekanannya dimasa yang akan datang, sehingga bisa ditambah dengan nilai-

nilai yang ada pada budaya clan. Skor budaya hierarchy, market, dan adhocracy

tidak menunjukkan adanya perbedaan skor yang signifikan. Skor budaya dari

yang tertinggi ke yang terendah yaitu clan (32), hierarchy (25), market (22), dan

adhocracy (21) (dapat dilihat pada Tabel 7).

Profil budaya clan yang dominan diharapkan oleh karyawan merupakan

suatu kondisi dimana perusahaan merupakan tempat kerja yang nyaman seperti

layaknya keluarga besar, adanya kebersamaan kuat diantara seluruh elemen

perusahaan. Figur pemimpin yaitu pemimpin yang dapat membimbing,

memfasilitasi, memberikan pelajaran dan berperan sebagai penasehat bahkan

seperti orang tua. Sukses menurut mereka adalah apabila perusahaan bisa

menunjukkan kepekaan pada pelanggan dan jika karyawan senang menjadi

Page 62: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

62

anggota di sana. Kerjasama, partisipasi, dan usaha mempertemukan pendapat

adalah hal yang dianggap penting. Hal ini dapat dilihat dari dimensi yang

menonjol pada budaya clan yaitu karakteristik dominan, gaya kepemimpinan,

manajemen karyawan, dan ukuran kesuksesan.

Budaya hierarchy yang diharapkan karyawan yaitu sutu kondisi dimana

gaya manajemen dicirikan dengan rasa aman dalam bekerja, kecocokan,

keterprediksian dan adanya hubungan yang stabil. Hal ini dapat dilihat dari

dimensi yang paling menonjol pada budaya hierarchy yaitu manajemen karyawan.

Budaya market dan adhocracy menempati urutan selanjutnya dengan skor

masing-masing 22 dan 21. Karyawan berharap adanya kombinasi antara kedua

budaya tersebut terutama pada dimensi gaya kepeminpinan, penekanan strategi

dan ukuran kesuksesan pada budaya market dan dimensi perekat organisasi pada

budaya hierarchy. Kondisi seperti ini digambarkan oleh situasi dimana figur

pemimpin yang ditunjukkan dengan kesunguh-sungguhan, kerja keras, dan

berorientasi pada hasil. Fokus perusahaan pada tindakan kompetitif dan prestatif.

Mencapai target & memenangkan pasar adalah hal yang menonjol, dan sukses

bagi perusahaan adalah apabila berhasil memenangkan pasar dan persaingan,

sehingga mereka mengharapkan perekat kebersamaan di perusahaan yaitu

komitmen bersama untuk berinovasi dan bereksperimen atau berkembang.

2. Hasil Penilaian Pimpinan

a. Persepsi pimpinan terhadap budaya perusahaan saat ini

Persepsi pimpinan terhadap budaya perusahaan yang mereka rasakan

dominan saat ini yaitu budaya market (27) dan clan (26). Skor antara kedua

budaya tersebut tidak berbeda secara signifikan. Artinya kombinasi antara kedua

budaya tersebut berkembang paling dominan di dalam perusahaan. Skor keempat

budaya perusahaan menurut pimpinan dapat dilihat pada Tabel 10. Urutan skor

budaya dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu market (27), clan (26),

hierarchy (24), dan adhocracy (23).

Profil budaya perusahaan menurut pimpinan perusahaan dapat dilihat pada

Gambar 13. Gambar profil budaya tersebut menunjukkan bahwa antara budaya

saat ini (garis biru) dan budaya yang diharapkan (garis merah) terjadi pergeseran

Page 63: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

63

garis yang mengindikasikan diharapkannya peningkatan budaya clan dan

penurunan budaya market di masa yang akan datang oleh para pimpinan.

Tabel 10. Hasil penilaian OCAI menurut pimpinan

TIPE BUDAYA

BUDAYA SAAT INI

BUDAYA YANG DIHARAPKAN

Clan 26 33 Adhocracy 23 22 Market 27 24 Hierarchy 24 22 Total 100 100

Gambar 13. Profil budaya perusahaan menurut pimpinan menggunakan OCAI

Budaya market yang dirasakan oleh para pimpinan yaitu dimana gaya

manajemen dicirikan dengan persaingan yang keras, target yang tinngi dan

keberhasilan. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah semangat untuk

menang dan mencapai target dan sasaran. Perusahaan fokus pada tindakan-

tindakan kompetitif dan prestatif. Mencapai target dan memenangkan pasar

adalah hal yang menonjol. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan skor yang

menonjol pada tiga dimensi pada budaya market yaitu manajemen karyawan,

perekat organisasi, dan penekanan strategi.

Pimpinan perusahaan juga merasakan budaya clan yang dominan dengan

skor yang menonjolnya pada tiga dimensi pada budaya clan yaitu karakteristik

dominan, gaya kepemimpinan, manajemen karyawan. Kondisi ini yaitu dimana

Page 64: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

64

perusahaan merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar,

orang-orang dapat saling berbagi banyak hal. Figur pemimpin di perusahaan

biasanya ditunjukkan dengan memberikan nasehat, kemudahan dan bimbingan.

Gaya manajemen dicirikan dengan kerjasama, partisipasi dan usaha untuk

mempertemukan pendapat.

Budaya hierarchy yang dirasakan oleh pimpinan saat ini yaitu kondisi

dimana perekat kebersamaan di perusahaan adalah peraturan dan kebijakan.

Menjaga mulusnya operasi di perusahaan adalah hal yang penting. Sukses

adalah apabila menghasilkan keluaran yang handal, jadwal-jadwalnya tepat

waktu, biayanya rendah, dan tecapainya efisiensi. Hal ini ditunjukkan dengan

besarnya skor dimensi perekat organisasi dan ukuran kesuksesan pada budaya

hierarchy. Sedangkan budaya adhocracy yang dirasakan saat ini yaitu

perusahaan merupakan tempat berwirausaha dan sangat dinamis. Orang-orang

bersedia mencari tantangan dan mengambil resiko. Hal ini ditunjukkan dengan

besarnya skor dimensi karakteristik dominan pada budaya adhocracy.

b. Persepsi pimpinan terhadap budaya perusahaan yang diharapkan

Di masa yang akan datang para pimpinan menginginkan peningkatan yang

cukup signifikan pada budaya clan, yaitu dari poinnya 26 menjadi 33. Sedangkan

pada budaya market mengalami penurunan skor, yaitu dari 27 ke 24. Sehingga

pada budaya yang diharapkan ini budaya clan terlihat paling menonjol dari pada

ketiga budaya lainnya, dapat dilihat bahwa budaya market, hierarchy dan

adhocracy skornya tidak berbeda secara signifikan.

Budaya clan yang diharapkan oleh para pimpinan yaitu situasi dimana

perusahaan merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar.

Orang-orang dapat saling berbagi banyak hal. Gaya manajemen yang dicirikan

dengan kerjasama, partisipasi dan usaha mempertemukan pendapat. Perusahaan

fokus pada pengembangan manusia. Terdapat tingkat kepercayaan, keterbukaan,

dan partisipasi yang tinggi terhadap perusahaan. Sukses adalah apabila berhasil

membangun sumber daya manusia, kerjasama, komitmen karyawan, dan perhatian

terhadap karyawan. Hal ini ditunjukkan oleh skor yang menonjol pada empat

Page 65: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

65

dimensi dalam budaya clan yang diharapkan yaitu karakteristik dominan,

manajemen karyawan, penekanan strategi dan ukuran kesuksesan.

Budaya market yang dominan diharapkan oleh para pimpinan yaitu situasi

dimana perusahaan sangat berorientasi pada hasil. Perhatian utama yaitu

tercapainya target pekerjaan. Orang-orang di dalam perusahaan yang sangat

kompetitif dan prestatif. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah semangat

untuk menang dan mencapai target atau sasaran. Hal ini ditunjukan oleh perolehan

skor yang menonjol pada dimensi karakteristik dominan dan perekat organisasi.

Pimpinan juga berharap adanya kombinasi yang sama di masa yang akan

datang antara budaya hierarchy dan adhocracy, yaitu urutan budaya ketiga dan

keempat, dengan skor masing-masing 22 poin. Pimpinan memiliki apresiasi yang

berbeda terhadap dimensi-dimensi yang harus ditingkatkan. Pada budaya

hierarchy, dimensi yang diharapkan lebih ditingkatkan adalah dimensi ukuran

kesuksesan, dimana sukses bagi perusahaan adalah apabila menghasilkan keluaran

yang handal, jadwal-jadwalnya tepat waktu, biayanya rendah, dan tecapainya

efisiensi. Pada budaya adhocracy, pimpinan merasa perlu meningkatkan dimensi

gaya kepemimpinan, dimana figur pemimpin yang diharapkan di perusahaan

ditunjukkan dengan jiwa kewirausahaan, inovator dan pengambil resiko.

3. Hasil Penilaian Gabungan (Menurut Pimpinan dan Karyawan)

a. Budaya perusahaan saat ini

Hasil penilaian gabungan terhadap budaya perusahaan saat ini (menurut

pimpinan dan karyawan) menunjukkan bahwa secara umum budaya perusahaan

yang dominan saat ini yaitu kombinasi antara budaya market dan clan, dengan

skor budaya market sebesar 27 dan skor budaya clan sebesar 26. Hasil penelitian

terhadap budaya saat ini tidak menunjukkan adanya perbedaan yang sangat

signifikan antara budaya yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari

skornya pada Tabel 11. Secara berturut turut skor budaya dari yang tertinggi

hingga terndah yaitu market (27), clan (26), hierarchy (25), dan adhocracy (22).

Profil budaya perusahaan yang terbentuk dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar profil budaya tersebut menunjukkan bahwa antara budaya saat ini (garis

biru) dan budaya yang diharapkan (garis merah) terjadi pergeseran garis yang

Page 66: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

66

mengindikasikan diharapkannya peningkatan budaya clan dan penurunan budaya

market di masa yang akan datang oleh para pimpinan dan karyawan.

Tabel 11. Hasil penilaian gabungan dengan menggunakan OCAI

TIPE BUDAYA

BUDAYA SAAT INI

BUDAYA YANG DIHARAPKAN

Clan 26 32 Adhocracy 22 22 Market 27 22 Hierarchy 25 24 Total 100.00 100.00

Gambar 14. Profil budaya perusahaan (penilaian gabungan) dengan

menggunakan OCAI

Besarnya skor ke enam dimensi budaya pada masing-masing tipe budaya

dapat dilihat pada Lampiran 9. Dimensi yang menonjol pada budaya market saat

ini yaitu penekanan strategi, manajemen karyawan dan perekat organisasi. Gaya

manajemen dicirikan dengan persaingan yang keras, target yang tinggi dan

keberhasilan, perekat kebersamaan di perusahaan adalah semangat untuk menang

dan mencapai target atau sasaran, perusahaan fokus pada tindakan-tindakan

kompetitif dan prestatif. Hal yang menonjol yaitu mencapai target dan

memenangkan pasar. Budaya clan yang dirasakan saat ini adalah situasi dimana

perusahaan merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar.

Orang-orang di dalamnya dapat saling berbagi banyak hal. Figur pimpinan di

perusahaan biasanya ditunjukkan dengan memberikan nasehat dan bimbingan.

Page 67: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

67

Hal tersebut ditunjukkan dengan dimensi yang menonjol pada karakteristik

dominan dan gaya kepemimpinan.

Pada urutan ketiga yaitu budaya hierarchy dimensi yang dominan yaitu

perekat organisasi dan ukuran kesuksesan. Kondisi ini dapat digambarkan dimana

perekat kebersamaan di perusahaan adalah peraturan dan kebijakan. Menjaga

mulusnya operasi di perusahaan adalah hal yang penting. Sukses bagi perusahaan

adalah apabila menghasilkan keluaran yang handal, jadwal-jadwalnya tepat

waktu, biayanya rendah, dan tecapainya efisiensi. Dimensi yang dirasakan paling

menonjol pada budaya adhocracy adalah ukuran kesuksesan, dimana sukses

adalah apabila perusahaan berhasil menciptakan produk baru dan unik, serta

menjadi pemimpin produk (product leader) dan inovator.

b. Budaya perusahaan yang diharapkan

Budaya perusahaan dominan yang diharapkan di perusahaan yaitu

kombinasi antara budaya clan dan hierarchy. Perbedaan skor antar kedua budaya

tersebut cukup signifikan dan skor budaya clan paling menonjol diantara ketiga

skor budaya lainnya. Artinya budaya clan cenderung ingin lebih ditingkatkan dari

pada budaya hierarchy, market dan adhocracy. Budaya clan merupakan budaya

yang dominan pada budaya yang dirasakan saat ini, dan budaya clan tersebut

diharapkan dapat lebih ditingkatkan secara signifikan di masa yang akan datang,

skor masing-masing budaya dapat dilihat pada Tabel 11. Secara berturut turut skor

budaya dari yang tertinggi hingga terndah yaitu clan (32), hierarchy (24), market

(22) dan adhocracy (22). Terlihat tidak ada perbedaan yang cukup signifikan

antara skor budaya hierarchy, market dan adhocracy. Artinya ketiga budaya

tersebut diharapkan dapat berkembang di perusahaan dengan perbandingan yang

hampir sama, tidak ada yang sangat menonjol diantara ketiganya.

Budaya clan yang diharapkan di masa yang akan datang yaitu kondisi

dimana perusahaan merupakan tempat kerja yang nyaman seperti layaknya

keluarga besar, adanya kebersamaan kuat diantara seluruh elemen perusahaan.

Figur pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang dapat membimbing,

memfasilitasi, memberikan pelajaran dan berperan sebagai mentor bahkan seperti

orang tua. Gaya manajemen lebih tekankan pada kerjasama, partisipasi dan usaha

Page 68: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

68

untuk mempertemukan pendapat. Hal ini ditunjukan oleh tiga dimensi dominan

pada budaya clan tersebut yaitu karakteristik dominan, gaya kepemimpinan, dan

manajemen karyawan (dapat dilihat pada Lampiran 9).

Dimensi yang dominan pada budaya hierarchy ini yaitu manajemen

karyawan. Kondisi ini yaitu dimana gaya manajemen dicirikan dengan rasa aman

dalam bekerja, kecocokan, keterprediksian dan hubungan yang stabil. Budaya

market mengalami penurunan skor yang cukup signifikan pada budaya yang

diharapkan, dengan dimensi yang dominan yaitu gaya kepemimpinan, perekat

organisasi, dan penekanan strategi. Budaya adhocracy tidak mengalami

perubahan skor pada budaya yang diharapkan, dengan kata lain budaya adhocracy

saat ini sudah dirasakan sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi yang dominan

pada budaya adhocracy yaitu perekat organisasi.

Secara keseluruhan hasil penilaian budaya perusahaan dengan

menggunakan instrumen OCAI dapat dilihat pada Tabel 12. Antara pimpinan dan

karyawan memiliki kesamaan persepsi tentang budaya perusahaan yang mereka

rasakan saat ini, yaitu budaya market dan clan. Begitu juga pada budaya mereka

diharapkan, baik pimpinan maupun karyawan sependapat bahwa mereka

menginginkan peningkatan pada budaya clan, serta adanya penurunan pada

budaya market di masa yang akan datang.

Tabel 12. Keseluruhan hasil penilaian budaya dengan menggunakan OCAI

Penilaian Tipe Budaya Dominan Saat Ini

Tipe Budaya Dominan di Masa yang akan Datang

Karyawan Market (27) Clan (26) Clan (32) Hierarchy (25) Pimpinan Market (27) Clan (26) Clan (33) Market (24) Gabungan Market (27) Clan (26) Clan (32) Hierarchy (24) Menurut Cameron dan Quinn (2006), budaya market, yaitu budaya yang

dirasakan saat ini, adalah budaya yang lazim berkembang dominan pada

perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, pertambangan, pertanian,

konstruksi, perdagangan, transportasi dan komunikasi. Pada industri manufaktur,

selain budaya market yang berkembang paling dominan, ketiga budaya lainnya

(clan, adhocracy dan hierarchy) juga berkembang dengan kombinasi atau

proporsi yang sama antar ketiganya. Budaya yang terbentuk pada ke enam

dimensi budaya, baik menurut karyawan maupun pimpinan, menunjukkan

Page 69: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

69

kecenderungan yang hampir sama dengan rata-rata profil budaya tiap dimensi

pada ribuan organisasi yang telah diteliti oleh Cameron dan Quinn (2006).

Hasil penilaian gabungan dengan menggunakan instrument OCAI dapat

dilihat berdasarkan skor per dimensi pada masing-masing tipe budaya, skor

tersebut disajikan pada Tabel 13 sebagai berikut :

Tabel 13. Skor per dimensi dari hasil penilaian gabungan OCAI

Clan Market Adhocracy Hierarchy Dimensi N P � N P � N P � N P �

1. Karakteristik Dominan 35 38 3 25 21 4 21 20 1 19 20 1 2. Gaya Kepemimpinan 27 33 6 25 23 2 21 22 1 26 23 3 3. Manajemen Karyawan 25 33 8 28 20 8 23 19 4 24 29 5 4. Perekat Organisasi 25 30 5 27 23 4 22 25 3 27 22 5 5. Penekanan Strategi 23 29 6 29 23 6 23 23 0 26 25 1 6. Ukuran Kesuksesan 24 31 7 26 22 4 24 21 3 27 25 2 Pada tabel di atas kolom huruf N (now) menunjukkan budaya yang

dirasakan saat ini, sedangkan kolom huruf P (preferred) menunjukkan budaya

yang diharapkan di masa yang akan datang. Selain itu juga dapat dilihat selisih

skor tiap dimensi pada tiap budaya (pada kolom ‘�’). Pada alinea sebelumnya

telah dijelaskan bahwa baik pimpinan maupun karyawan sependapat bahwa

mereka menginginkan peningkatan pada budaya clan, serta adanya penurunan

pada budaya market di masa yang akan datang. Untuk memudahkan peningkatan

pada budaya clan maka dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada budaya clan

dimensi yang perlu ditingkatkan yaitu manajemen karyawan dan ukuran

kesuksesan, hal ini dapat dilihat dari selisih peningkatan skor yang paling

menonjol dibandingkan dengan selisih skor dimensi lainnya pada budaya clan.

Dimensi manajemen karyawan pada budaya clan yaitu gaya manajemen yang

dicirikan dengan kerjasama, partisipasi dan usaha untuk mempertemukan

pendapat. Dimensi ukuran kesuksesan pada budaya clan yaitu apabila perusahaan

berhasil membangun sumber daya manusia, kerjasama, komitmen karyawan, dan

perhatian terhadap karyawan.

Penurunan budaya market yaitu terutama pada dimensi manajemen

karyawan dan penekanan strategi, hal ini dapat dilihat dari selisih penurunan skor

yang paling menonjol dibandingkan dengan selisih skor dimensi lainnya pada

Page 70: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

70

budaya market. Dimensi manajemen karyawan pada budaya market dicirikan

dengan persaingan yang keras, target yang tinggi dan keberhasilan. Dimensi

penekanan strategi pada budaya market yaitu perusahaan fokus pada tindakan-

tindakan kompetitif dan prestatif, mencapai target dan memenangkan pasar adalah

hal yang menonjol.

D. IMPLIKASI MANAJEMEN

Hasil penilaian budaya perusahaan dengan menggunakan instrumen OCA

menunjukkan bahwa baik pimpinan maupun karyawan sependapat bahwa mereka

merasakan budaya organik pada budaya saat ini dan mereka menginginkan

peningkatan budaya organik tersebut di masa yang akan datang terutama pada

dimensi nilai-nilai dan asumsi dasar. Hasil penilailan budaya perusahaan dengan

menggunakan instrumen OCAI menunjukkan bahwa para pimpinan dan karyawan

berpendapat budaya yang mereka rasakan saat ini yaitu kombinasi antara budaya

market dan clan. Mereka menginginkan di masa yang akan datang dilakukan

peningkatan budaya clan dan pengurangan budaya market. Peningkatan budaya

clan dilakukan terutama pada dimensi manajemen karyawan dan ukuran

kesuksesan. Pengurangan budaya market terutama dilakukan pada dimensi

manajemen karyawan dan penekanan strategi.

Dimensi manajemen karyawan pada budaya market sangat berbeda dengan

dimensi manajemen karyawan pada budaya clan. Pada budaya market, adanya

persaingan yang keras dan tindakan kompetitif dalam mencapai prestasi

menyebabkan tidak adanya atau sedikitnya kerja sama yang dirasakan antar

sesama karyawan. Sebaliknya pada budaya clan lebih menekankan manajemen

karyawannya pada kerjasama, partisipasi dan usaha untuk mempertemukan

pendapat, serta menetapkan keberhasilan peusahaan apabila berhasil membangun

sumber daya manusia, kerjasama, komitmen karyawan, dan perhatian terhadap

karyawan. Untuk itu pengurangan dimensi manajemen kayawan pada budaya

market sebaiknya diimbangi dengan penambahan nilai-nilai dimensi manajemen

kayawan pada budaya clan.

Jika dilihat dari indikator pertanyaannya, peningkatan yang diharapkan

pada dimensi nilai-nilai dan asumsi dasar budaya organik pada hasil OCA

Page 71: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

71

memiliki beberapa kesamaan dengan dimensi manajemen karyawan dan ukuran

kesuksesan budaya clan pada hasil OCAI. Pada indikator pertanyaan dimensi

nilai-nilai dalam OCA, peningkatan diharapkan pada nilai kerja sama, inovasi dan

tanggung jawab setiap karyawan serta dalam evaluasi kinerja karyawan agar dapat

dilakukan dengan jelas dan terbuka. Pada indikator pertanyaan dimensi asumsi

dasar, peran dan keikutsertaan karyawan serta kepercayaan pimpinan terhadap

karyawannya diharapkan dapat ditingkatkan lagi. Dimensi manajemen

karyawannya pada hasil OCA menekankan pada kerjasama, partisipasi dan usaha

untuk mempertemukan pendapat, serta menetapkan keberhasilan peusahaan

apabila berhasil membangun sumber daya manusia, kerjasama, komitmen

karyawan, dan perhatian terhadap karyawan. Dimensi-dimensi budaya yang

diharapkan tersebut, baik menurut metode OCA maupun OCAI, sama-sama

menitikberatkan pada manajemen karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil

penilaian budaya perusahaan dengan metode OCA dan OCAI konvergen dan

saling mendukung.

Sebagai implikasi dari hal tersebut, perusahaan perlu meningkatkan

kompetensi manajerial yang sesuai yang meliputi :

1) Managing team (mengelola tim), yaitu mengelola tim kerja dan

memfasilitasi secara efektif, dan kohesif.

2) Managing interpersonal relationship (mengelola hubungan antar

personal), yaitu membangun hubungan antar personal dengan

memfasilitasi secara efektif, memberikan umpan balik yang mendukung,

mendengarkan masukan, dan tegas pada masalah-masalah antar personal.

3) Managing the development of others (mengelola pegembangan sumber

daya manusia), yaitu membantu meningkatkan kinerja individu,

mengembangkan kompetensinya dan memberikan kesempatan.

Page 72: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

72

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil penilaian budaya perusahaan dengan menggunakan instrumen OCA

(Organizational Culture Assessment) menunjukkan bahwa budaya perusahaan di

Pabrik SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary) PT Unilever Indonesia

Tbk berada pada posisi budaya organik dan budaya yang diharapkan adalah

budaya yang lebih organik. Hasil penilaian budaya perusahaan dengan

menggunakan instrumen OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument)

menunjukkan bahwa budaya yang saat ini dominan di perusahaan yaitu budaya

market dan clan, di masa yang akan datang budaya clan diharapkan dapat lebih

ditingkatkan lagi dan budaya market dikurangi.

Para pimpinan maupun karyawan memiliki persepsi yang sama terhadap

budaya perusahaan di Pabrik SCC & C PT Unilever Indonesia Tbk baik dengan

metode OCA maupun OCAI. Mengingat pimpinan maupun karyawan memiliki

kesamaan pandang, maka diharapkan dalam proses perubahan budaya perusahaan

tidak mengalami hambatan. Penilaian budaya perusahaan dengan metode OCA

dan OCAI memperlihatkan hasil yang konvergen yaitu dimana perubahan budaya

yang diperlukan dari kedua metode tersebut sama-sama menitikberatkan pada

peningkatan nilai-nilai manajemen karyawan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan oleh peneliti

yaitu :

1. Perlu dilakukan evaluasi kembali terhadap pengelolaan manajemen karyawan

di perusahaan agar budaya clan dapat lebih ditingkatkan lagi, selain itu

keberhasilan pengelolaan manajemen karyawan sebaiknya juga dijadikan

sebagai salah satu prioritas dalam menetapkan ukuran kesuksesan perusahaan.

2. Pengurangan dimensi manajemen karyawan pada budaya market sebaiknya

diimbangi dengan penambahan dimensi nilai-nilai dan dimensi asumsi dasar

pada budaya organik serta dimensi manajemen karyawan pada budaya clan

Page 73: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

73

yang lebih menekankan pada nilai kerja sama, partisipasi, inovasi,

pengembangan dan kepercayaan terhadap karyawan.

3. Pada penelitian berikutnya disarankan agar peneliti menggunakan metodologi

dan instrumen yang berbeda dengan dimensi budaya yang lebih beragam lagi

agar dapat memperkuat hasil analisis budaya perusahaan di Pabrik SCC & C

PT Unilever Indonesia Tbk.

Page 74: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

74

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Nilai-Nilai Kami. Dalam Laporan Tahunan PT Unilever Indonesia Tbk. Hal 4. Jakarta : PT Unilever Indonesia Tbk. Anonim. 2009. Introduction to Unilever : Our Logo. Diakses dari http://www.unilever.com pada 16 Agustus 2009, pukul 12.00 WIB.

Ashfati, Aldina. 2008. Analisis Budaya Korporat Menggunakan OCAI Pada Kantor Pusat PT Asuransi Takaful Umum. Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Batona, Joseph. 2008. Green Festival, Hari Bumi : Kampanye Pencegahan Pemanasan Global dengan Cara Sederhana. Dalam Sekitar Unilever Indonesia, Edisi kedua. Jakarta : PT Unilever Indonesia Tbk, hal 34 - 35.

Cameron, Kim. S. dan Quinn, Robert E. (2006). Diagnosing and Changing Organizational Culture : Based on the Competing Values Framework, Revised Ed. USA: Jossey-Bass Publisher.

Cleary, C dan Packard, T. 1992. The Use of Metaphors in Organizational Assessment and Change. Group & Organizational Management. 17 (23), 229-241.

Cooke, R. A. dan Lafferty, J. C. 1989. Organizational Culture Inventory. Plymouth, MI : Human Synergistic.

Deal, Terrence E. 1985. Cultural Change: Opportunity, Silent Killer, or Metamorphosis?. In R. H. Kilmann, M. J. Saxton, R. Serpa, and Associates (eds.) Gaining Control of the Corporate Culture. Jossey-Bass: San Francisco, California.

Faisal, Sanapiah. 2005. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Heris. 2008. Presiden Direktur Mulai Karir Sebagai Salesmen. Diakses dari http://www.indosiar.com pada 16 Agustus 2009, pukul 11.05 WIB.

Husein, Umar. 2003. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia.

Husein, Umar. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta : Rajawali Press.

Kotter J. P. and Heskatt S. L. 1997. Corporate Culture and Performanc, Alih bahasa Benyamin Molan. Jakarta : PT Prenhallindo Simon & Schuster (Asia) Pte Ltd.

Page 75: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

75

Magee, Kimberly Clauss. 2002. The Impact of Organizationel Culture on the Implementation of Performance Management. Andrew Young School of Policy Studies of Georgia State University, USA.

Martdianty, Fanny. 2005. Thesis : Pengaruh Budaya Organisasi dan Tekanan Situasi Kerja Terhadap Kinerja Tugas dan Kinerja Kontekstual (Studi Pada PT Unilever Indonesia Tbk). Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Moeljono, D. 2005. Budaya Organisasi dalam Tantangan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Ott, J. Steven. 1989. Organizational Culture and Perspective. Richard D. Irwin Co, Homewood, Illinois.

Qomaruzzaman. 2008. Thesis : Implementasi dan Asesmen Perubahan Budaya Perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur. Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Rahayoeningtyas, Indrijati. 2008. Hari Gini Gak Tau eLearning?. Dalam Sekitar Unilever Indonesia, Edisi kedua. Jakarta : PT Unilever Indonesia Tbk, hal 32 - 33.

Reigle, Ronda F. 2003. Disertation : Organizational Culture Assesment Instrument: Development of a Descriptive Test Instrument. The School of Graduate Studies of The Univesity of Alabama, Huntsville.

Reyneirse, James H, dan Harker, John B. 1986. Measuring and Managing Organizational Culture. Human Resource Planning. 9 (1), 1-8.

Reynolds, Pul D. 1986. Organizational Culture as Related to Industry, Position, and Performance : A Preliminary Report. Journal of Management Studies. 23 (23), 333-345.

Sashkin, M. 1984. Pillar of Excellence : Organizational Beliefs Questionnaire. Byrn Mawr, PA : Organizational Design and Development.

Schein, Edgar H. 1981. Does Japanese Management Style Have a Massage for American Managers?, Sloan Management Review, Fall, 55-68.

Schein, Edgar H. 1992. Organizational Culture and Leadership, 2nd edision, San Francisco: JosseyBass.

Schriber, Jacquelyn B, dan Gutek, Barbara A. 1987. Some Time Dimension of Work : Measurement of an Underlying Aspect of Organizational Culture. Journal of Applied Psychology. 72 (24), 642-650.

Siehl, C, dan Martin, J. 1988. Mixing Qualitative and Quantitative Methods. In M. O. Jones, M, D. Moore, and R. C. Synder (Ed), Inside Organization : Understanding the Human Dimension. London : Sage.

Page 76: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

76

Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Tika, Mohammad P. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Weatherly, Kristopher Allen. 1995. The Rapid Assessment of Organizational Culture Using the Organizational Culture Survey : Theory, Research, and Application. Disertasi, The University of Arizona.

Westbrook, Jerry D. 1993. Organizational Culture and It’s Relationship to TQM. Industrial Management, January, 1-3.

Page 77: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

77

Keperluan : Penelitian Skripsi

“Untuk kelancaran & kemajuan ULI, mohon agar kuesioner ini diisi dengan sepenuh hati.

Berikan jawaban yang merupakan persepsi terbaik Anda. Mohon setelah selesai diisi,

kuesioner dikumpulkan di Pak Slamet (TPM SCC&C) atau Pak Ali Manshur

(Training HRD - Food).”. Terima kasih.

Bagian I. OCA (Organizational Culture Assesment)

1. Bacalah pertanyaan baik - baik

2. Pikirkan tingkat kesesuaian pertanyaan dengan kondisi budaya di dalam perusahaan

yang Anda rasakan SAAT INI maupun yang Anda INGINKAN.

3. Tuliskan salah satu huruf pada kedua kolom jawaban yang menunjukkan :

1 = Sangat Setuju, 2 = Setuju, 3 = Tidak Setuju, 4 = Sangat Tidak Setuju

4. Jadi, Anda memberikan 2 kali penilaian pada setiap pertanyaan.

Di dalam pertanyaan terdapat kata “Pimpinan perusahaan”: berarti level Supervisor s/d

Manajemen Tingkat Atas/Manajemen Puncak.

NO

PERTANYAAN

Budaya yang Dirasakan SAAT INI

(1 - 4)

Budaya yang DIINGINKAN

(1 - 4)

Contoh

Karyawan pada perusahaan Anda aktif mencari cara untuk mengembangkan pengetahuannya agar mampu melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

3 2

1 Karyawan di perusahaan Anda dapat aktif mengembangkan pengetahuannya agar mampu melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

2 Pimpinan perusahaan membuat para karyawannya merasakan bahwa mereka adalah aset terpenting bagi perusahaan.

3 Adanya ide/gagasan baru ditolak dengan komentar negatif, seperti ”gagasan itu tidak akan berhasil di perusahaan ini”.

4 Percakapan di dalam perusahaan Anda menunjukkan tidak adanya semangat dan antusiasme dalam bekerja.

5 Pimpinan perusahaan secara ketat memantau waktu kedatangan dan kepulangan para karyawannya.

6 Karyawan peduli pada masalah yang dihadapi perusahaan dan membuat usulan untuk menyelesaikannya.

7 Dalam evaluasi kinerja banyak pembicaraan yang menunjukkan bahwa prosesnya tidak adil dan tidak akurat.

8 Di perusahaan terdapat beberapa pintu kantor yang tertutup tetapi membiarkan tingginya interaksi antar karyawan

9 Berdasarkan tindakannya, pimpinan menganggap karyawannya bertanggung jawab, memiliki kemampuan dan dapat dipercaya.

����������������� �� � � ������� � ����� � �

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Page 78: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

78

NO

PERTANYAAN

Budaya yang Dirasakan SAAT INI

(1 - 4)

Budaya yang DIINGINKAN

(1 - 4)

10 Berdasarkan tidakannya, terlihat pimpinan perusahaan memandang karyawan non-manajerial seperti layaknya roda penggerak mesin.

11 Bahasa yang digunakan orang-orang di perusahaan mencerminkan rasa hormat kepada orang lain pada semua level di perusahaan.

12 Penghargaan atas gaji/upah merupakan motivasi terkuat yang membuat para karyawan rajin bekerja.

13 Prestasi kerja di perusahaan dilakukan atas dasar menghindari hukuman/punishment.

14 Terlalu banyak hal sepele yang menjadi masalah di perusahaan.

15 Berdasarkan tindakannya, terlihat pimpinan perusahaan beranggapan bahwa mereka adalah para pemikir dan karyawannya adalah para pekerja.

16 Kerja sama adalah nilai yang diakui secara formal di perusahaan.

17 Pimpinan memiliki tempat kerja dan hubungan yang dekat dengan karyawan non-manajerial di dalam kelompok kerjanya.

18 Orang-orang di perusahaan cenderung memindahkan tanggung jawabnya kepada orang lain untuk menyelesaikan masalah.

19 Terdapat cerita tentang seseorang di perusahaan yang berperan sebagai teladan yang mampu memecahkan permasalahan secara inovatif.

20 Inovasi adalah nilai yang diakui secara formal di perusahaan.

Bagian II. OCAI (Organizational Culture Assesment Instrument)

1. Bacalah ke empat pertanyaan pada tiap tabel (A, B, C dan D).

2. Bagilah 100 poin diantara ke empat pertanyaan tersebut, tergantung dari tingkat

kecocokan pertanyaan terhadap budaya di perusahan Anda. Berikan jumlah poin

tertinggi pada pilihan pertanyaan yang paling cocok dengan perusahaan Anda. Beri

penilaian pada kolom Budaya yang dirasakan SAAT INI terlebih dahulu hingga

jumlah poin keempat pertanyaan adalah 100, kemudian penilaian dilanjutkan ke

kolom Budaya yang DIINGINKAN hinga jumlah poin keempat pertanyaan juga

100.

3. Jadi, penilaian dilakukan dua kali, yaitu pada kolom ”Budaya yang dirasakan

SAAT INI” dan kolom ”Budaya yang DIINGINKAN”.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)

1 = Sangat Setuju 2 = Setuju 3 = Tidak Setuju 4 = Sangat Tidak Setuju

Page 79: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

79

CONTOH PENGISIAN (Tabel 1): �

1. KARAKTERISTIK DOMINAN (Dominant Characteristics)

Budaya yang Dirasakan SAAT INI

Budaya yang DIINGINKAN

A. Perusahaan merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar.

Orang - orang dapat saling berbagi banyak hal. 50 35

B. Perusahaan merupakan tempat berwirausaha dan sangat dinamis. Orang-orang bersedia mencari tantangan dan mengambil resiko.

20 25

C. Perusahaan sangat berorientasi pada hasil. Perhatian utama yaitu tercapainya target pekerjaan. Orang-orang di dalamnya sangat kompetitif dan prestatif.

20 10

D. Perusahaan merupakan tempat yang sangat terkontrol dan terstruktur. Terdapat aturan formal yang mengatur perilaku setiap orang.

10 30

TOTAL AKUMULASI PENILAIAN 100 100

2. GAYA KEPEMIMPINAN (Organizational Leadership) Budaya yang

Dirasakan SAAT INI

Budaya yang DIINGINKAN

A. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan memberikan

nasehat, kemudahan dan bimbingan.

B. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan jiwa kewirausahaan, inovator dan pengambil resiko.

C. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan kesunguh-sungguhan, kerja keras, dan berorientasi pada hasil.

D. Figur pemimpin di perusahaan biasanya ditunjukkan dengan menjadi koordinator dan organisator handal dan mengutamakan efisiensi di segala bidang.

TOTAL AKUMULASI PENILAIAN 100 100

1. KARAKTERISTIK DOMINAN (Dominant Characteristics)

Budaya yang Dirasakan SAAT INI

Budaya yang DIINGINKAN

A. Perusahaan merupakan tempat yang bersahabat seperti layaknya keluarga besar.

Orang - orang dapat saling berbagi banyak hal.

B. Perusahaan merupakan tempat berwirausaha dan sangat dinamis. Orang-orang bersedia mencari tantangan dan mengambil resiko.

C. Perusahaan sangat berorientasi pada hasil. Perhatian utama yaitu tercapainya target pekerjaan. Orang-orang di dalamnya sangat kompetitif dan prestatif.

D. Perusahaan merupakan tempat yang sangat terkontrol dan terstruktur. Terdapat aturan formal yang mengatur perilaku setiap orang.

TOTAL AKUMULASI PENILAIAN 100 100

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)

Page 80: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

80

3. MANAJEMEN KARYAWAN (Management of Employees)

Budaya yang Dirasakan SAAT INI

Budaya yang DIINGINKAN

A. Gaya manajemen dicirikan dengan kerjasama, partisipasi dan usaha untuk

mempertemukan pendapat.

B. Gaya manajemen dicirikan dengan inovasi, kebebasan, keunikan dan pengambilan resiko secara individu.

C. Gaya manajemen dicirikan dengan persaingan yang keras, target yang tinngi dan keberhasilan.

D. Gaya manajemen dicirikan dengan rasa aman dalam bekerja, kecocokan, keterprediksian dan hubungan yang stabil.

TOTAL AKUMULASI PENILAIAN 100 100

4. PEREKAT ORGANISASI (Organization Glue) Budaya yang

Dirasakan SAAT INI

Budaya yang DIINGINKAN

A. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah loyalitas, saling percaya, dan

komitmen terhadap perusahaan yang tinggi.

B. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah komitmen bersama untuk berinovasi dan bereksperimen/berkembang.

C. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah semangat untuk menang dan mencapai target/sasaran.

D. Perekat kebersamaan di perusahaan adalah peraturan dan kebijakan. Menjaga mulusnya operasi di perusahaan adalah hal yang penting.

TOTAL AKUMULASI PENILAIAN 100 100

5. PENEKANAN STRATEGI (Strategic Emphases)

Budaya yang Dirasakan SAAT INI

Budaya yang DIINGINKAN

A. Perusahaan fokus pada pengembangan manusia. Terdapat tingkat kepercayaan,

keterbukaan, dan partisipasi yang tinggi.

B. Perusahaan fokus untuk mendapatkan sumber daya baru dan menciptakan tantangan baru. Mencoba hal baru dan mencari peluang adalah hal yang dihargai.

C. Perusahaan fokus pada tindakan-tindakan kompetitif dan prestatif. Mencapai target & memenangkan pasar adalah hal yang menonjol.

D. Perusahaan fokus pada ketahanan dan kestabilan. Efisiensi, kontrol, dan kelancaran operasi adalah penting.

TOTAL AKUMULASI PENILAIAN 100 100

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)

Page 81: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

81

6. UKURAN KESUKSESAN (Criteria of Success)

Budaya yang Dirasakan SAAT INI

Budaya yang DIINGINKAN

A. Sukses adalah apabila berhasil membangun sumber daya manusia, kerjasama,

komitmen karyawan, dan perhatian terhadap karyawan.

B. Sukses adalah apabila berhasil menciptakan produk baru dan unik. Serta menjadi pemimpin produk (product leader) dan inovator.

C. Sukses adalah apabila berhasil memenangkan pasar & persaingan. Kepemimpinan pasar yang kompetitif adalah kuncinya.

D. Sukses adalah apabila menghasilkan keluaran yang handal, jadwal-jadwalnya tepat waktu, biayanya rendah, dan tecapainya efisiensi.

TOTAL AKUMULASI PENILAIAN 100 100

IDENTITAS RESPONDEN

1. Jabatan : � Managerial � Non-Managerial 2. Departemen : � Office � Produksi � Warehouse � HRD � Central Engineering � Site Engineering � Quality

3. Masa Kerja : � < 5 Tahun � 5 - 10 Tahun � 10 - 20

Tahun � > 20 Tahun

����� � � �� � �� � �� � � �� � �� � �� � � �� � �� � �� � � �� � �� � � ��������

����

����

����

� ICA � Safety � Utility � MED � Learning & Recruitment � Engineering � Development � Security

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)

Page 82: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

82

����

Page 83: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

83

����

����

Page 84: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

84

Lampiran 4. Struktur organisasi pabrik SCC & C PT Unilever Indonesia Tbk.

Ass. Prod. Mgr. SCC & C

Ass. Prod. Mgr. Tea

Ass. Plant. Eng. Tea

Ass. Plant. Eng. SCC & C

Supply Chain Director

General Works Manager Rungkut Techical Manager Ice Cream Techical Manager Food Techical Manager NSD

Prod. Mgr. SCC & C

Plant. Eng. SCC & C

Plant. Eng. Tea

Prod. Mgr. Tea

IED Mgr.

Quality Mgr.

HR Mgr.

Senior Dev. Mgr.

GA Mgr.

Ass. Quality Mgr. SCC & C

Ass. Quality Mgr. Tea

Dev. Mgr. SCC & C

Dev. Mgr. Tea

Page 85: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

85

Lampiran 5. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCA

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 47 2 2 2 1 2 1 1 3 3 1 3 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 1 38 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 54 4 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 50 5 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 4 1 3 3 2 1 2 2 2 1 3 3 44 6 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 55 7 1 2 2 2 2 3 4 3 2 4 2 2 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2 2 53 8 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 56 9 2 2 1 2 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 44

10 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 11 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 1 3 3 3 2 1 1 4 1 1 45 12 2 2 1 2 2 1 2 4 2 1 3 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 2 1 34 13 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 4 4 54

Keterangan : L : Language (Bahasa) A : Artifact & Symbols (Artifak & Simbol) P : Pattern of Behaviour (Pola Perilaku) E : Espoused Value (Nilai - nilai yang didukung) B : Basic Underlying Assumption (Asumsi Dasar)

Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality

8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security

Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5 - 10 tahun 3 = 11 - 20 tahun 4 = > 20 tahun

Jabatan : 1 = Manajerial (pimpinan) 2 = Non Manajerial (karyawan)

Page 86: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

86

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

14 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 50 15 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 43 16 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 53 17 2 2 1 4 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 56 18 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 57 19 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 53 20 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 47 21 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 50 22 2 2 1 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 58 23 2 13 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 53 24 2 13 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 25 2 13 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 51 26 1 13 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 1 3 2 3 2 3 4 4 1 4 4 59 27 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 54 28 2 13 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 56 29 2 13 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 51 30 1 15 4 4 3 2 1 2 4 1 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 51 31 2 8 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 54 32 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 44 33 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 1 3 1 1 3 3 2 3 2 45 34 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 52 35 2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 49 36 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 4 1 3 3 3 53 37 1 2 4 4 4 3 3 2 4 2 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 59 38 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 4 45 39 2 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 2 1 4 3 2 1 1 4 2 1 4 2 43

Page 87: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

87

Lampiran 5. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan)

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

40 1 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57 41 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 3 57 42 1 12 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 57 43 2 11 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 51 44 1 13 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 49 45 2 8 2 3 1 4 3 2 3 2 3 1 4 2 3 4 3 4 3 1 3 2 3 54 46 2 8 3 3 1 4 3 2 3 2 3 1 4 1 2 4 3 4 3 1 4 2 3 53 47 2 11 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 58 48 2 15 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 54 49 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 54 50 2 2 1 2 1 3 3 4 1 4 3 1 1 3 4 1 1 1 1 1 4 3 1 43 51 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 53 52 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 46 53 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 53 54 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 55 2 2 1 4 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 57 56 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 55 57 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 1 2 4 2 2 3 4 47 58 2 15 2 3 2 2 2 2 4 2 4 4 1 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 51 59 2 15 2 3 2 2 1 1 4 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 3 2 4 3 45 60 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 43 61 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 48 62 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 45 63 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 45

Page 88: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

88

Lampiran 5. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan)

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

64 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 55 65 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 51 66 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 67 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 54 68 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 52 69 2 2 1 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 58 70 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 50 71 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 56 72 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 54 73 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 52 74 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 46 75 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 56

TOTAL 201 194 199 208 189 208 174 174 204 176 200 164 207 162 174 221 182 196 205 210 3848

Page 89: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

89

Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 61 2 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 4 2 4 3 56 3 2 2 1 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 61 4 2 2 1 4 4 2 2 2 3 1 3 4 3 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 62 5 2 2 1 3 4 4 4 3 3 3 1 4 4 3 1 3 4 3 4 3 4 4 3 65 6 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 56 7 1 2 2 3 4 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 50 8 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 55 9 2 2 1 3 4 4 2 2 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 65

10 2 2 1 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 74 11 2 2 1 4 4 1 2 2 4 1 3 3 2 3 1 1 1 1 3 3 2 3 3 47 12 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 53 13 2 2 1 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 59

Keterangan : L : Language (Bahasa) A : Artifact & Symbols (Artifak & Simbol) P : Pattern of Behaviour (Pola Perilaku) E : Espoused Value (Nilai - nilai yang didukung) B : Basic Underlying Assumption (Asumsi Dasar)

Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality

8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security

Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5 - 10 tahun 3 = 11 - 20 tahun 4 = > 20 tahun

Jabatan : 1 = Manajerial 2 = Non Manajerial

Page 90: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

90

Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan)

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

14 1 2 2 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 70 15 2 2 1 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 63 16 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 65 17 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 62 18 2 2 3 4 4 3 3 2 3 3 1 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 2 3 63 19 2 2 1 2 4 3 2 1 4 3 2 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 64 20 2 2 1 4 4 4 4 1 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 21 2 2 1 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 72 22 2 2 1 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 4 3 3 60 23 2 13 1 3 3 1 2 2 4 2 3 3 2 3 2 1 2 2 4 3 2 4 3 51 24 2 13 2 2 4 4 4 2 4 1 1 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 66 25 2 13 2 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 26 1 13 3 4 4 3 3 2 4 1 3 3 1 3 2 3 2 3 4 4 1 4 4 58 27 2 2 1 3 4 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 4 3 4 58 28 2 13 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 57 29 2 13 1 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 63 30 1 15 4 3 4 1 2 1 3 2 4 4 4 4 1 1 2 3 4 4 4 4 4 59 31 2 8 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 51 32 2 2 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 60 33 2 2 1 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 69 34 2 2 1 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4 3 64 35 2 2 1 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 61 36 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 4 3 3 4 4 55 37 1 2 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 62 38 2 2 1 4 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 63

Page 91: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

91

Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan)

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

39 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 65 40 1 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 41 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 60 42 1 12 3 4 4 3 3 2 4 3 1 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 59 43 2 11 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 57 44 1 13 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 53 45 2 8 2 3 4 1 2 2 3 2 3 3 1 3 2 1 1 2 3 3 2 3 4 48 46 2 8 3 2 4 1 2 2 3 2 3 3 1 4 2 1 2 2 3 3 1 3 3 47 47 2 11 2 4 4 3 3 2 4 3 1 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 64 48 2 15 2 4 4 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 58 49 2 2 1 3 3 4 2 1 4 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 66 50 2 2 1 3 4 3 1 2 4 1 3 4 4 3 1 3 2 4 4 4 1 4 4 59 51 2 2 1 3 3 2 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 52 2 2 1 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 69 53 2 2 1 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 65 54 2 2 1 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 66 55 2 2 1 3 4 1 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 67 56 2 2 1 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 59 57 2 2 1 3 3 3 3 1 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 60 58 2 15 2 4 3 1 3 3 3 1 3 3 2 4 2 1 1 2 4 4 3 4 4 55 59 2 15 2 4 3 1 2 2 3 1 3 3 2 4 3 2 1 1 4 4 4 3 4 54 60 2 2 1 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 1 3 4 4 3 3 4 4 3 67 61 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 58 62 2 2 1 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 57 63 2 2 1 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 57

Page 92: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

92

Lampiran 6. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan Instrumen OCA (Lanjutan)

SOAL P B L- L- A- P E- A B B- L P- A- P- B- E A E- L E Total No

Resp Jabatan Departemen Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

64 1 2 1 4 3 4 4 2 4 4 1 4 1 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 67 65 2 2 1 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 1 4 3 3 4 3 3 4 3 63 66 2 2 1 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 67 2 2 2 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 65 68 2 2 1 4 4 4 3 1 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 69 69 2 2 1 3 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 63 70 2 2 1 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 59 71 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 54 72 2 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 64 73 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 61 74 2 2 1 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 58 75 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 59

TOTAL 254 267 213 223 157 255 198 180 249 228 247 141 222 211 230 265 248 246 248 256 4538

Page 93: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

93

Lampiran 7. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan Instrumen OCAI

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

1 2 2 1 10 20 20 30 30 30 25 20 30 20 30 30 25 30 30 30 20 20 40 30 20 20 20 20 23 26 26 25 2 2 2 1 50 20 10 10 10 15 20 20 30 25 20 25 20 30 30 35 25 30 10 30 30 30 45 30 19 23 28 29 3 2 2 1 29 30 20 20 25 30 16 20 15 25 30 15 25 25 30 30 25 30 30 25 35 25 20 25 26 20 28 27 4 2 2 1 30 25 30 30 30 25 20 25 30 30 25 25 25 25 20 20 25 25 25 25 20 20 20 25 28 26 23 23 5 2 2 1 50 30 25 20 20 20 10 10 20 20 25 20 25 50 40 30 35 20 15 10 15 30 20 40 28 18 33 22 6 2 2 4 50 35 30 40 20 50 10 15 20 30 20 15 20 20 30 20 40 15 20 30 20 10 20 20 38 18 24 20 7 1 2 2 35 30 30 30 20 40 25 20 10 20 10 10 20 20 40 10 40 20 20 30 20 40 30 30 31 16 25 28 8 2 2 2 50 35 30 35 25 50 10 15 20 15 45 15 20 20 30 20 15 20 20 30 20 30 15 15 38 20 21 22 9 2 2 1 30 30 10 15 20 20 10 20 40 15 20 20 40 10 30 40 30 30 20 40 20 30 30 30 21 21 30 28

10 2 2 1 50 15 40 20 10 30 10 10 20 10 10 10 10 55 20 40 40 30 30 20 20 30 40 30 28 12 33 28 11 2 2 1 40 30 40 20 10 20 20 50 25 30 30 30 20 10 25 40 20 40 20 10 10 10 40 10 27 31 26 17 12 2 2 1 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 13 2 2 1 10 10 20 10 20 20 40 10 20 20 20 20 30 40 20 40 30 20 20 40 40 30 30 40 15 22 30 33 14 1 2 2 30 30 20 15 20 20 10 15 20 20 20 20 35 40 45 30 30 20 25 15 15 35 30 40 23 18 33 27 15 2 2 1 40 10 10 20 10 20 20 30 30 30 30 30 30 10 40 40 40 30 10 50 20 10 20 20 18 28 32 22

Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality

8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security

Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5 - 10 tahun 3 = 11 - 20 tahun 4 = > 20 tahun

Jabatan : 1 = Manajerial 2 = Non Manajerial

Page 94: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

94

Lampiran 7. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan OCAI (Lanjutan)

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

16 2 2 1 45 30 25 25 25 40 15 20 30 25 15 25 15 20 20 25 30 20 25 30 25 25 30 15 32 22 22 25 17 2 2 1 30 40 25 30 25 30 15 15 25 10 20 15 30 30 30 30 30 30 25 15 20 30 25 25 30 17 30 23 18 2 2 3 30 20 20 20 10 30 20 10 20 10 40 25 30 30 30 30 20 20 20 40 30 40 30 25 22 21 27 31 19 2 2 1 40 45 20 40 30 35 20 25 20 30 30 20 20 20 40 10 30 40 20 10 20 20 10 5 35 24 27 14 20 2 2 1 20 40 10 10 10 10 50 20 40 30 20 30 20 20 30 30 20 30 10 20 20 30 50 30 17 32 25 27 21 2 2 1 50 30 25 20 20 20 10 10 20 20 25 20 25 50 40 30 35 20 15 10 15 30 20 40 28 18 33 22 22 2 2 1 40 40 30 40 30 30 20 10 20 20 20 20 30 30 30 20 20 30 10 20 20 20 30 20 35 18 27 20 23 2 13 1 60 50 40 35 40 40 10 25 30 20 25 30 20 10 10 20 30 15 10 15 20 25 5 15 44 23 18 15 24 2 13 2 30 50 20 40 40 10 10 10 20 30 10 20 30 20 30 20 30 50 30 20 30 10 20 20 32 17 30 22 25 2 13 2 30 20 20 30 25 20 20 30 30 20 20 30 20 30 30 20 30 25 30 20 20 30 25 25 24 25 26 25 26 1 13 3 25 25 25 35 20 20 35 20 20 25 35 20 20 35 20 20 25 35 20 20 35 20 20 25 25 26 26 23 27 2 2 1 50 40 50 30 25 30 25 30 40 25 25 25 20 20 5 20 30 20 5 10 5 25 20 25 38 28 19 15 28 2 13 2 50 10 10 30 10 20 20 30 10 30 10 20 10 30 10 10 20 20 20 30 70 30 60 40 22 20 17 42 29 2 13 1 40 50 10 30 10 20 20 10 20 10 20 20 20 20 30 30 30 20 20 20 40 30 40 40 27 17 25 32 30 1 15 4 40 20 20 10 20 20 20 15 25 25 20 25 30 25 25 35 25 25 10 40 30 30 35 30 22 22 28 29 31 2 8 3 30 30 25 20 30 15 20 30 25 25 20 30 20 20 30 30 20 25 30 20 20 25 30 30 25 25 24 26 32 2 2 1 30 20 20 30 20 10 10 10 20 10 20 20 50 40 40 40 40 30 10 30 20 20 20 40 22 15 40 23 33 2 2 1 30 40 40 40 40 30 20 30 30 30 30 30 40 10 10 20 20 20 10 20 20 10 10 20 37 28 20 15 34 2 2 1 35 30 40 30 35 20 20 20 20 25 20 25 25 25 15 25 25 25 20 25 25 20 20 30 32 22 23 23 35 2 2 1 50 40 40 35 40 20 20 10 10 30 30 10 20 30 10 15 20 40 10 20 40 20 10 30 38 18 23 22 36 2 2 1 30 20 20 10 20 20 30 20 10 10 20 40 30 20 50 30 40 30 10 40 20 50 20 10 20 22 33 25 37 1 2 4 50 20 40 40 20 20 20 20 20 10 30 20 20 30 30 40 35 10 10 30 10 10 15 50 32 20 28 21 38 2 2 1 50 30 30 10 20 30 10 20 20 10 40 30 30 40 40 30 30 20 10 10 10 50 10 20 28 22 32 18 39 2 2 2 40 10 10 50 25 20 20 10 50 10 25 40 20 10 30 10 25 20 20 70 10 30 25 20 26 26 19 29 40 1 4 4 30 20 10 10 20 20 40 30 20 20 20 30 20 10 40 40 30 30 10 40 30 30 30 20 18 27 28 27 41 2 2 3 30 25 25 30 30 30 25 30 30 25 30 35 20 30 40 25 25 20 25 15 5 20 15 15 28 29 27 16

Page 95: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

95

Lampiran 7. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya Saat Ini Menggunakan OCAI (Lanjutan)

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

42 1 12 3 15 20 20 15 30 20 30 40 20 25 15 20 25 10 30 40 30 45 30 30 30 20 25 15 20 25 30 25 43 2 11 1 40 15 25 20 20 10 20 15 20 40 20 30 25 30 35 20 30 30 15 40 20 20 30 30 22 24 28 26 44 1 13 4 40 30 30 30 20 30 30 30 30 20 30 20 20 20 30 20 30 20 10 20 10 30 20 30 30 27 23 20 45 2 8 2 20 20 20 40 40 25 20 30 30 20 10 25 40 10 30 20 20 25 20 40 20 20 30 25 28 23 24 26 46 2 8 3 25 25 25 25 25 25 10 25 25 25 25 25 30 25 25 25 25 25 35 25 25 25 25 25 25 23 26 27 47 2 11 2 30 30 30 25 25 30 20 25 20 30 20 30 30 20 20 25 25 20 20 25 30 20 30 20 28 24 23 24 48 2 15 2 40 30 30 20 20 40 30 30 25 25 35 20 20 30 25 30 30 30 10 10 20 25 15 10 30 28 28 15 49 2 2 1 50 20 50 30 20 30 10 25 15 20 30 30 20 15 10 20 30 20 20 40 25 30 20 20 33 22 19 26 50 2 2 1 35 20 25 30 20 25 15 20 30 30 20 20 15 40 25 20 30 30 35 20 20 20 30 25 26 23 27 25 51 2 2 1 50 30 25 15 15 15 15 15 10 15 20 15 20 40 25 30 35 35 15 15 40 40 30 35 25 15 31 29 52 2 2 1 50 30 20 50 30 20 20 30 20 30 20 40 20 30 40 10 20 30 10 10 20 10 30 10 33 27 25 15 53 2 2 1 30 15 20 10 10 10 10 15 10 10 10 50 40 30 50 40 50 20 20 40 20 40 30 20 16 18 38 28 54 2 2 1 25 40 30 30 30 25 25 10 25 30 30 25 30 20 15 20 20 25 20 30 30 20 20 25 30 24 22 24 55 2 2 1 20 30 20 25 10 10 30 20 10 25 10 25 30 30 30 25 40 25 20 20 40 25 40 40 19 20 30 31 56 2 2 1 40 30 30 30 25 25 30 20 20 15 25 15 15 20 20 15 25 30 15 30 30 40 25 30 30 21 21 28 57 2 2 1 30 30 10 20 20 10 30 20 30 30 10 30 20 25 40 20 40 20 20 25 20 30 30 40 20 25 28 28 58 2 15 2 15 15 35 15 20 20 35 35 15 25 25 20 20 20 25 15 25 40 30 30 25 45 30 20 20 26 24 30 59 2 15 2 10 20 20 15 10 20 20 30 15 25 35 40 40 30 25 40 25 15 30 20 40 20 30 25 16 28 29 28 60 2 2 1 10 40 20 20 20 20 20 30 25 10 10 10 30 20 40 10 40 30 40 10 15 60 30 40 22 18 28 33 61 2 2 2 20 20 30 20 20 30 20 20 20 20 35 20 20 30 30 30 35 30 40 30 20 30 10 20 23 23 29 25 62 2 2 1 30 10 20 20 20 20 30 20 20 10 10 20 30 20 30 30 20 10 10 50 30 40 50 50 20 18 23 38 63 2 2 1 30 10 20 20 20 20 30 20 20 10 10 20 30 20 30 30 20 10 10 50 30 40 50 50 20 18 23 38 64 1 2 1 50 40 50 20 30 30 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 30 20 10 20 10 40 20 30 37 20 22 22 65 2 2 1 40 40 40 25 30 25 20 20 20 25 25 30 20 20 20 25 25 25 20 20 20 25 20 20 33 23 23 21 66 2 2 1 40 20 30 20 20 20 20 10 10 20 10 30 20 40 40 30 30 20 20 30 20 30 40 30 25 17 30 28 67 2 2 2 50 20 10 10 20 10 20 20 20 30 30 20 20 20 50 50 40 40 10 40 20 10 10 30 20 23 37 20

Page 96: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

96

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

68 2 2 1 45 35 15 20 20 20 35 15 15 30 15 15 10 15 10 20 30 20 10 35 60 30 35 45 26 21 18 36 69 2 2 1 40 30 20 20 20 20 30 40 30 20 30 20 20 20 30 30 30 30 10 10 20 30 20 30 25 28 27 20 70 2 2 1 30 30 30 25 20 20 20 25 20 20 25 20 30 25 25 20 25 30 20 20 25 35 30 30 26 22 26 27 71 2 2 2 40 25 20 20 30 30 10 30 35 20 20 20 30 30 25 30 30 30 20 15 20 30 20 20 28 23 29 21 72 2 3 2 25 30 30 30 25 30 25 20 25 20 20 20 30 30 20 30 30 30 20 20 25 20 25 20 28 22 28 22 73 2 3 3 30 25 25 30 25 25 20 25 20 20 25 25 30 25 30 30 30 30 20 25 25 20 20 20 27 23 29 22 74 2 2 1 30 20 30 20 30 30 25 20 15 30 30 20 30 30 10 30 20 25 15 30 45 20 20 25 27 23 24 26 75 2 2 2 40 30 10 15 30 25 20 20 40 5 10 20 20 30 30 50 40 30 20 20 20 30 20 25 25 19 33 23

Page 97: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

97

Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan Instrumen OCAI

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

1 2 2 1 40 30 30 20 25 20 20 30 20 30 25 30 20 20 20 20 25 30 20 20 30 30 25 20 28 26 23 24 2 2 2 1 60 25 25 40 35 10 20 25 25 10 20 20 10 25 25 10 15 30 10 25 25 40 30 40 33 20 19 28 3 2 2 1 30 40 25 25 20 25 5 15 10 20 25 10 30 30 25 35 30 35 35 15 40 20 25 30 28 14 31 28 4 2 2 1 45 30 40 40 25 25 15 30 20 20 25 25 15 20 20 20 25 25 25 20 20 20 25 25 34 23 21 23 5 2 2 1 55 35 30 25 30 30 25 20 30 30 30 25 10 30 20 20 25 25 10 15 20 25 15 20 34 27 22 18 6 2 2 4 50 30 20 35 25 40 10 20 20 20 25 15 20 30 30 20 25 20 20 20 30 25 25 25 33 18 24 24 7 1 2 2 50 40 35 40 30 50 20 30 10 30 20 20 10 20 40 15 10 15 20 10 15 15 40 15 41 22 18 19 8 2 2 2 50 35 30 35 25 50 10 15 20 20 25 20 20 20 20 15 25 15 20 30 30 30 25 15 38 18 19 25 9 2 2 1 40 50 30 30 30 30 15 10 15 20 10 30 30 20 15 30 30 20 15 20 40 20 30 20 35 17 24 24

10 2 2 1 25 10 30 25 25 25 25 50 10 25 25 25 25 10 20 25 25 25 25 30 40 25 25 25 23 27 22 28 11 2 2 1 30 20 10 30 30 30 15 20 35 10 10 10 25 30 35 30 40 20 30 30 20 30 20 40 25 17 30 28 12 2 2 1 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 13 2 2 1 40 20 30 20 20 25 40 30 20 25 20 30 10 30 20 25 30 15 10 20 30 30 30 30 26 28 22 25 14 1 2 2 55 35 40 30 35 30 15 20 25 25 30 25 15 30 15 20 20 25 15 15 20 25 15 20 38 23 21 18 15 2 2 1 40 50 50 30 30 40 20 10 10 50 30 20 30 30 20 10 20 20 10 10 20 10 20 20 40 23 22 15

Departemen : 1 = Ofiice 2 = Produksi 3 = Warehouse 4 = HRD 5 = Central Engineering 6 = Site Engineering 7 = Quality

8 = ICA 9 = Safety 10 = Utility 11 = MED 12 = Learning & Recruitment 13 = Engineering 14 = Development 15 = Security

Masa Kerja : 1 = < 5 tahun 2 = 5 - 10 tahun 3 = 11 - 20 tahun 4 = > 20 tahun

Jabatan : 1 = Manajerial 2 = Non Manajerial

Page 98: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

98

Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan OCAI (Lanjutan)

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

16 2 2 1 50 35 30 30 30 50 10 15 20 30 20 30 10 25 10 20 35 15 30 25 40 20 15 5 38 21 19 23 17 2 2 1 30 50 30 30 30 40 20 10 20 20 25 15 20 10 20 20 20 15 30 30 30 30 25 30 35 18 18 29 18 2 2 3 40 30 30 30 20 35 10 20 10 20 30 20 20 15 20 20 30 25 30 35 40 30 20 20 31 18 22 29 19 2 2 1 60 45 40 40 40 50 20 25 10 25 25 25 10 15 20 10 20 20 10 15 30 25 15 5 46 22 16 17 20 2 2 1 20 40 30 40 40 10 10 10 10 10 20 20 20 20 10 10 10 30 50 30 50 40 30 40 30 13 17 40 21 2 2 1 55 35 30 25 30 30 25 20 30 30 30 25 10 30 20 20 25 25 10 15 20 25 15 20 34 27 22 18 22 2 2 1 60 50 50 40 50 30 10 20 20 30 10 20 20 20 10 20 20 30 10 10 20 10 20 20 47 18 20 15 23 2 13 1 45 40 50 40 30 45 25 30 25 25 25 25 20 15 10 20 25 5 10 15 15 15 20 25 42 26 16 17 24 2 13 2 40 50 40 50 50 50 10 10 20 20 10 20 25 20 20 20 20 20 25 20 20 10 20 10 47 15 21 18 25 2 13 2 30 30 35 25 25 25 25 20 20 25 25 25 25 20 20 25 25 25 20 30 25 25 25 25 28 23 23 25 26 1 13 3 20 25 35 20 35 35 25 35 25 20 25 20 35 20 20 35 20 20 20 20 20 25 20 25 28 25 25 22 27 2 2 1 50 20 25 25 30 25 30 20 30 30 20 25 10 20 20 25 25 25 10 40 25 20 25 25 29 26 21 24 28 2 13 2 50 20 20 30 10 20 10 10 10 30 10 20 20 20 10 10 20 20 20 50 60 30 60 40 25 15 17 43 29 2 13 1 30 30 30 40 30 40 20 20 10 20 30 20 20 20 10 30 20 30 30 30 50 10 20 10 33 20 22 25 30 1 15 4 20 40 30 15 30 40 20 20 10 25 10 25 40 25 25 30 25 25 20 15 35 30 35 10 29 18 28 24 31 2 8 3 40 35 35 25 25 30 20 15 15 25 25 20 20 15 15 25 20 20 20 35 35 25 30 30 32 20 19 29 32 2 2 1 30 30 30 20 20 30 30 30 20 30 30 20 10 20 20 30 30 30 30 20 30 20 20 20 27 27 23 23 33 2 2 1 50 40 50 40 40 30 10 30 30 30 30 30 20 10 10 20 20 20 20 20 10 10 10 20 42 27 17 15 34 2 2 1 35 40 50 40 35 30 25 25 10 20 15 10 20 20 10 20 25 20 20 15 30 20 25 40 38 18 19 25 35 2 2 1 50 45 45 20 50 20 10 5 5 30 30 20 30 30 5 20 10 40 10 20 45 30 10 20 38 17 23 23 36 2 2 1 25 20 30 10 20 60 25 20 10 60 40 20 25 40 10 10 20 10 25 20 50 20 20 10 28 29 19 24 37 1 2 4 50 30 50 50 40 15 10 10 10 5 25 5 30 30 30 40 30 10 10 30 10 5 5 70 39 11 28 22 38 2 2 1 30 50 30 30 10 50 10 15 10 30 20 15 30 20 20 10 30 20 30 15 40 30 40 15 33 17 22 28 39 2 2 2 50 40 50 50 25 40 20 10 10 20 25 20 10 40 10 10 25 20 20 10 30 20 25 20 43 18 19 21 40 1 4 4 20 10 20 30 30 30 40 40 40 30 20 30 30 20 20 20 20 20 10 30 20 20 30 20 23 33 22 22 41 2 2 3 40 30 30 25 25 30 20 25 30 25 30 35 20 30 35 30 20 15 20 15 5 20 25 20 30 28 25 18

Page 99: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

99

Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan OCAI (Lanjutan)

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

42 1 12 3 15 15 20 20 30 25 25 45 25 20 10 15 20 15 25 35 30 40 40 25 30 25 30 20 21 23 28 28 43 2 11 1 40 25 30 20 30 25 25 25 20 30 20 25 10 25 20 20 20 25 25 25 30 30 30 25 28 24 20 28 44 1 13 4 40 30 30 30 20 40 30 30 30 20 30 10 20 20 30 20 30 10 10 20 10 30 20 40 32 25 22 22 45 2 8 2 30 25 30 25 25 25 20 25 25 25 25 25 30 25 25 25 25 25 20 25 20 25 25 25 27 24 26 23 46 2 8 3 35 25 25 25 25 25 10 25 25 25 25 25 35 25 25 25 25 25 20 25 25 25 25 25 27 23 27 24 47 2 11 2 30 35 25 25 25 20 15 20 20 35 25 30 45 30 20 30 30 30 10 15 35 10 20 20 27 24 31 18 48 2 15 2 25 35 35 35 15 35 30 25 20 20 25 10 35 20 20 25 20 25 10 20 25 20 40 30 30 22 24 24 49 2 2 1 25 30 40 25 30 30 25 25 20 20 20 40 25 15 20 25 25 15 25 30 20 30 25 15 30 25 21 24 50 2 2 1 20 30 30 25 30 25 30 30 30 30 20 30 30 20 20 25 20 25 20 20 20 20 30 20 27 28 23 22 51 2 2 1 50 30 25 25 20 40 20 20 20 30 25 20 15 30 20 20 30 20 15 20 35 25 25 20 32 23 23 23 52 2 2 1 50 50 40 50 50 40 10 30 15 30 30 20 20 10 15 10 10 20 20 10 30 10 10 20 47 23 14 17 53 2 2 1 50 10 25 40 15 20 10 10 15 20 15 10 20 30 10 25 20 20 20 50 50 15 50 50 27 13 21 39 54 2 2 1 30 35 35 30 30 25 30 10 20 30 25 25 10 20 10 20 20 25 30 35 35 20 25 25 31 23 18 28 55 2 2 1 40 25 25 25 25 20 20 25 10 25 25 20 30 25 25 25 25 20 10 25 40 25 25 40 27 21 25 28 56 2 2 1 50 40 25 30 20 20 15 10 25 20 30 20 15 20 25 20 20 30 20 30 25 30 30 30 31 20 22 28 57 2 2 1 20 20 30 20 30 25 30 30 20 40 20 25 20 30 25 20 30 25 30 20 25 20 20 25 24 28 25 23 58 2 15 2 35 35 30 35 30 40 15 25 20 15 30 20 30 25 25 25 10 20 20 15 25 25 30 20 34 21 23 23 59 2 15 2 40 40 30 35 40 40 10 10 10 25 25 10 20 30 35 35 15 25 30 20 25 5 20 25 38 15 27 21 60 2 2 1 30 25 30 30 30 40 25 20 20 20 20 20 25 35 25 30 20 10 20 20 25 20 30 30 31 21 24 24 61 2 2 2 30 25 40 25 30 20 10 25 10 10 30 30 20 35 10 35 20 20 40 15 40 30 20 30 28 19 23 29 62 2 2 1 30 30 30 35 20 30 40 30 10 30 20 10 20 20 10 20 10 30 10 20 50 15 50 30 29 23 18 29 63 2 2 1 30 30 30 35 20 30 40 30 10 30 20 10 20 20 10 20 10 30 10 20 50 15 50 30 29 23 18 29 64 1 2 1 30 50 60 30 50 50 20 20 10 10 20 10 30 20 20 30 15 20 20 10 10 30 15 20 45 15 23 18 65 2 2 1 30 30 30 30 40 20 25 25 25 25 20 40 25 25 25 25 20 20 20 20 20 20 20 20 30 27 23 20 66 2 2 1 50 50 20 20 30 30 10 10 20 20 30 10 20 20 30 30 20 30 20 20 30 30 20 30 33 17 25 25 67 2 2 2 60 25 20 30 10 40 10 15 20 10 10 15 20 10 20 50 40 15 10 50 40 10 40 30 31 13 26 30

Page 100: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

100

Lampiran 8. Tabel Tabulasi Data Hasil Asesmen Budaya yang Diharapkan Menggunakan OCAI (Lanjutan)

No Resp

Jabatan Dept Masa Kerja 1A 2A 3A 4A 5A 6A 1B 2B 3B 4B 5B 6B 1C 2C 3C 4C 5C 6C 1D 2D 3D 4D 5D 6D

Clan (A)

Adhocracy (B)

Market (C)

Hierarchy (D)

68 2 2 1 30 35 25 15 25 25 45 25 20 30 20 20 15 20 15 25 35 25 10 20 40 30 20 30 26 27 23 25 69 2 2 1 50 40 30 30 25 30 30 30 30 30 25 30 10 20 30 30 30 20 10 10 10 10 20 20 34 29 23 13 70 2 2 1 40 35 35 35 30 30 20 20 20 25 25 15 20 20 20 20 25 20 20 25 25 20 20 35 34 21 21 24 71 2 2 2 20 20 30 30 20 30 10 10 20 30 20 20 40 35 30 20 30 30 30 35 20 20 30 20 25 18 31 26 72 2 3 2 30 25 25 30 30 30 20 25 25 20 25 20 20 25 20 20 20 20 30 25 30 30 25 30 28 23 21 28 73 2 3 3 30 25 40 35 30 30 20 25 10 25 20 20 20 20 10 20 20 25 30 30 40 20 30 25 32 20 19 29 74 2 2 1 35 30 25 25 30 30 20 20 15 25 20 20 15 20 10 25 20 20 30 30 50 25 30 30 29 20 18 33 75 2 2 2 70 50 65 30 40 30 10 10 5 20 15 20 10 20 10 20 15 20 10 20 20 30 30 30 48 13 16 23

.

����

����

����

����

����

Page 101: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

101

Lampiran 9. Skor ke enam dimensi pada masing - masing tipe budaya dalam OCAI

Persepsi Karyawan

Budaya Saat Ini Budaya yang Diharapkan Dimensi Budaya

Clan Adhocracy Market Hierarchy Clan Adhocracy Market Hierarchy

1. Karakteristik dominan (Dominant characteristics) 35 20 25 20 39 20 21 21 2. Gaya kepemimpinan (Organizational leadership) 27 21 26 26 33 21 23 23 3. Manajemen karyawan (Management of employees) 25 23 28 25 32 18 19 31 4. Perekat organisasi (Organization glue) 25 22 27 27 30 25 22 22 5. Penekanan strategi (Strategic emphases) 23 23 29 26 28 23 23 26 6. Ukuran kesuksesan (Criteria of success) 24 24 26 26 31 22 23 25

Persepsi Pimpinan

Budaya Saat Ini Budaya yang Diharapkan Dimensi Budaya

Clan Adhocracy Market Hierarchy Clan Adhocracy Market Hierarchy

1. Karakteristik dominan (Dominant characteristics) 35 26 23 16 33 23 26 18 2. Gaya kepemimpinan (Organizational leadership) 26 23 23 27 31 28 22 19 3. Manajemen karyawan (Management of employees) 27 21 31 21 36 21 25 19 4. Perekat organisasi (Organization glue) 23 21 28 28 29 21 27 23 5. Penekanan strategi (Strategic emphases) 22 22 31 25 33 21 22 23 6. Ukuran kesuksesan (Criteria of success) 24 21 25 30 35 18 21 27

Page 102: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

102

Lampiran 9. Skor ke enam dimensi pada masing - masing tipe budaya dalam OCAI

Persepsi Gabungan (Karyawan dan Pimpinan)

Budaya Saat Ini Budaya yang Diharapkan Dimensi Budaya

Clan Adhocracy Market Hierarchy Clan Adhocracy Market Hierarchy

1. Karakteristik dominan (Dominant characteristics) 35 21 25 19 38 20 21 20 2. Gaya kepemimpinan (Organizational leadership) 27 21 25 26 33 22 23 23 3. Manajemen karyawan (Management of employees) 25 23 28 24 33 19 20 29 4. Perekat organisasi (Organization glue) 25 22 27 27 30 25 23 22 5. Penekanan strategi (Strategic emphases) 23 23 29 26 29 23 23 25 6. Ukuran kesuksesan (Criteria of success) 24 24 26 27 31 21 22 25

����

����

����

����

����

����

����

Page 103: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

103

Skor Budaya ”Saat Ini” Skor Budaya yang ”Diharapkan”

1A 1A 2A 2A 3A 3A 4A 4A 5A 5A 6A 6A Jumlah Respon A Jumlah Respon A Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6)

1B 1B 2B 2B 3B 3B 4B 4B 5B 5B 6B 6B Jumlah Respon B Jumlah Respon B Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6)

1C 1C 2C 2C 3C 3C 4C 4C

Lampiran 10. Lembar penghitungan skor OCAI

Skor Budaya ”Saat Ini” Skor Budaya yang ”Diharapkan”

5C 5C 6C 6C Jumlah Respon C Jumlah Respon C Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6)

1D 1D 2D 2D 3D 3D 4D 4D 5D 5D 6D 6D Jumlah Respon D Jumlah Respon D Rata - Rata (dibagi 6) Rata - Rata (dibagi 6)

Page 104: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

104

Lampiran 11. Wujud bangunan pabrik dan gambar produk

Produk margarin Blue Band

Produk bumbu penyedap Royco

Produk bumbu penyedap Knorr

Pabrik SCC & C (Spread Cooking Category and Culinary)

Page 105: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

105

Lampiran 12. Makna ikon atau simbol pada logo PT Unilever Indonesia Tbk

Berikut ini adalah makna ikon atau simbol yang terdapat pada logo PT Unilever Indonesia Tbk yang berjumlah 25 buah (Anonim,

2009), yaitu :

Sun (Matahari) Sumber daya terpenting. Semua kehidupan dimulai

dengan matahari - simbol utama dari vitalitas. Simbol ini

memunculkan ide awal Unilever pada Port Sunlight dan

beberapa produk lainnya. Flora, Slim-Fast, dan Omo

semuanya menggunakan sinar atau cahaya untuk

mengkomunikasikan manfaat produk tersebut.

Hand (Tangan) Simbol dari kepekaan, kepedulian dan

kebutuhan. Simbol ini menunjukkan kulit dan

sentuhan

Flower (Bunga) Melambangkan keharuman. Jika dijajarkan

dengan simbol tangan akan menggambarkan

pelembab atau krim.

Bee (Lebah) Melambangkan ciptaan, penyerbukan, kerja keras,

keanekaragaman hayati. Lebah melambangkan

tantangan dan peluang.

DNA Double helix atau rantai ganda, adalah cetakan

genetik makhluk hidup dan simbol dari ilmu

hayati, dan merupakan bagian penting dalam

hidup sehat. Matahari adalah unsur terbesar

Page 106: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

106

kehidupan, sedangkan DNA adalah unsur

terkecil.

Hair (Rambut) Simbol dari kecantikan dan penampilan yang menarik.

Simbol ini diletakkan di samping simbol bunga sehingga

melambangkan kebersihan dan keharuman. Diletakkan

dekat dengan simbol tangan sehingga memberi kesan

kelembutan.

Palm tree (Pohon Sawit) Simbol dari sumber daya yang terpelihara.

Pohon ini menghasilkan minyak sawit, maupun

buah-buahan yaitu buah kelapa sawit dan biji

sawit. Simbol ini juga melambangkan surga.

Sauces or spreads (Saus atau Olesan) Melambangkan pencampuran atau pengadukan. Simbol

ini memberi kesan memadukan bumbu dan menambah

cita rasa.

Bowl (Mangkuk) Semangkuk makanan beraroma lezat. Simbol

ini juga melambangkan makanan siap saji,

minuman panas atau sup.

Spoon (Sendok) Melambangkan nutrisi, cita rasa dan masakan.

Spice & flavours (Rempah-rempah dan

bumbu) Melambangkan cabai atau bahan-bahan segar.

Page 107: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

107

Fish (Ikan) Melambangkan makanan, laut, atau air bersih.

Sparkle (Kilau cahaya) Bersih, sehat, dan penuh energi.

Bird (Burung) Melambangkan kebebasan, memberikan kesan ringan

dalam melakukan tugas sehari-hari.

Tea (Teh) Tanaman atau ekstrak tanaman, seperti teh.

Simbol ini juga melambangkan pertumbuhan

dan perkebunan.

Lips (Bibir) Melambangkan kecantikan, penampilan yang menarik

dan rasa.

Ice cream (Es Krim) Melambangkan sesuatu yang menyenangkan,

kesukaan dan kenikmatan.

Recycle (Daur ulang) Bagian dari komitmen kami pada ketahanan lingkungan.

Particles (Partikel) Melambangkan ilmu pengetahuan, gelembung

dan desis air.

Frozen (Pembekuan) Tanaman melambangkan kesegaran, kepingan salju

melambangkan pembekuan. Simbol ini melambangkan

perubahan.

Container (Wadah botol) Melambangkan pengemasan, sebotol krim

diasosiasikan dengan perawatan tubuh.

Page 108: IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN DI … · Produk Ice Cream Wall’s, PT Unilever Indonesia, Tbk”. Pada semester ke delapan penulis melakukan penelitian di tempat yang

108

Heart (Jantung atau hati) Melambangkan cinta, kepedulian, dan kesehatan.

Clothes (Pakaian) Menggambarkan cucian atau pakaian yang

bersih dan penampilan yang menarik.

Wave (Gelombang) Melambangkan kebersihan, kesegaran dan tenaga.

Liquid (Zat cair) Melambangkan air bersih dan kemurnian.

����