ibu dewi

Upload: urangtalagasari

Post on 09-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IBU DEWI

TRANSCRIPT

MODEL DESAIN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

A. Identitas Buku dan Pengarang1. Identitas dan Kepakaran Penulisa. Nama Pengarang : Drs. Agus Suprijono.M.Pd.b. Pendidikan dan Pekerjaan :Pendidikan :1) Pendidikan SDN Ngagel Rejo ( 1980), SMPN 2 Surabaya(1983) dan SMAN 1 Surabaya (1986)2) Menyelesaikan program sarjana di IKIP Surabaya (1990) dan menyelesaikan S2 di UNAIR tahun (1997)Pekerjaan :1) Sebagai Tetor LBB 10 November Surabaya. LBB primagama, dan LBB SSC tahun 189-20022) PNS Dosen FIS UNESA tahun 1992 hingga sekarang.

2. Identitas Buku :a. Judul Buku : COOPERATIVE LEARNINGb. Tahun terbit : 2010c. Nama Penerbit : PUSTAKA PELAJARd. Alamat Penerbit : Celeban Timur UH/548 Yogyakarta 55167

PENGERTIAN

Menurut faham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru. Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus-menerus (Suparijono, 1997).Mengacu pada hal diatas saya leebih menyukai mengenai pemahaman kontruktivis seperti ini bahwasanya Kontruksi berarti bersifat membangun, hal ini diperoleh dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme juga dijadikan suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Bahkan sebagian orang menganggap konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi). Kalau kita ihat dewasa ini banyak orang yang beranggapan pembelajaran konstektual merupakan pengetahuan yang dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, dan untuk hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Berbicara pengetahuan sebenarnya pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat melainkan anusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata Sebetulnya model teori Konstruktivisme lebih mengacu kepada sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain.Dari keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.Adapun tujuan dari teori ini Adalah sebagai berikut: Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.Sangat jelas sekali faktor kebebasan dalam mengeksplor sangat ditonjolkan dalam model ini. Bukan tanpa alasan melaikan model ini cenderung membangun kemampuan siswa untuk berfikir mandiri dan lebih mengutamakan proses dalam pembelajaran. Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Ruseffendi dalam suprijono, 2010: 27).Selanjutnya, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar dalam suprijono, 2010: 28) menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi 1988: 133). Pengertian tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yang meliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suprijono, 2010: 29).Kemudian model ini digambarkan kedalam tahapan-tahapan seperti di bawah ini.BilFasaTujuan/KegunaanKaedah

IOrientasiMenimbulkan minat dan menyediakan suasanaAwali penyelesaikan masalah sebentar, tunjuk cara oleh guru, tayangan filem, video dan keratan akhbar

IIPencetusan IdeaSupaya murid dan guru sedar tentang idea terdahuluAwali, perbincangan dalam kumpulan kecil, pemetaan konset dan laporan

IIIPenstrukturan semula idea

i. Pernjelasan dan pertukaran

ii. Pendedahan kepada situasi konflik

iii. Pembinaan idea baruiv. PenilaianMewujudkan kesedaran tentang idea alternatif yang berbentuk saintifik.Menyedari bahawa idea-idea sedia ada perlu diubahsuai, diperkembangkan atau diganti dengan idea yang lebih saintifik.Mengenalpasti idea-idea alternatif dan memeriksa secara kritis idea-idea sedia ada sendiriMenguji kesahan idea-idea sedia adaPengubahsuaian, pemgembangan atau penukaran ideaMenguji kesahan untuk idea-idea baru yang dibina

Perbincangan dalam kumpulan kecil dan buat laporan

Perbincangan, pembacaan, input guru.Amali, kerja projek, eksperimen, tunjukcara guru

IVPenggunaan ideaPengukuhan kepada idea yang telah dibina dalam situasi baru dan biasaPenulisan sendiri kerja projek

VRenungan kembaliMenyedari tentang perubahan idea murid. Murid dapat membuat refleksi sejauh manakah idea asal mereka telah berubah.Penulisan kendiri, perbincangan kumpulan, catatan peribadi dan lain-lain.

Dari keseluruhan penjelsan model kontruktivis saya tertarik untuk mengangkat sebuah tulisan yang dituangkan dalam buku cooperative learning (Suprijono, 2010: 29) yang didalamnya mengatakan bahwa gagasan kontruktivisme mengenai pengetahuan dirangkum dalam;1. Pengetahuan bukannlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalumerupakan konstruksi kenyataaan melalui kegiatan subjek.2. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep dan struktur yang perlu untuk pengetahuan.3. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep seseorang. Struktur konsep membentuk pengetahuan jika konsep itu berlakudalam berhadapan dengan pengalaman-pengallaman seseorang.Urayan diatas saya jadikan simpulan dalam laporan hasil membaca buku ini. Tidak ada gading yang tidak retak, saya merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Namun,terlepas dari itu semoga bisa menjadi tambahan representatif pengetahuan kita.

DAFTAR PUSTAKA1. Suprijono Agus. ( 2010 ) .cooperative learning. yogyakarta : Pustaka Pelajar.2. Wina sanjaya. ( 2008 ). Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :Kencana Prenada Meda group.

MODEL DESAIN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISMEUntuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahDesain Pembelajaran

Dosen:

Dr. Asep Nurjamin, M.Pd

Disusun oleh :LISTIA DEWI, S.Pd.NIM: 13863004

PASCA SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKANSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDIKANGARUT2013