ibnu khaldun

10
Ibnu Khaldun Biografi Ibnu Khaldun Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M. Ia lahir dan wafat di saat bulan suci Ramadan. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan pengaruh besar bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun non-Muslim. Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan berbagai peristiwa, pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas besar serta jabatan politis, ilmiah dan peradilan. Perlawatannya antara Maghrib dan Andalusia, kemudian antara Maghrib dan negara-negara Timur memberikan hikmah yang cukup besar. Ia adalah keturunan dari sahabat Rasulullah saw. bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah.. Ayahnya sendiri, Muhammad, yang memberikan pengajaran pertama kepada Ibnu Khaldun. Selanjutnya, ia menimba ilmu dari banyak cendekiawan yang ada di Tunis. Apalagi saat itu, Tunis seakan menjadi pusat cendekiawan

Upload: early-ridho-kismawadi

Post on 18-Jun-2015

3.401 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M. Ia lahir dan wafat di saat bulan suci Ramadan. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan pengaruh besar bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun non-Muslim. Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan berbagai peristiwa, pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas besar serta jabatan politis, ilmiah dan peradilan. Perlawatannya antara Maghrib dan Andalusia, kemudian antara Maghrib dan negara-negara Timur memberikan hikmah yang cukup besar. Ia adalah keturunan dari sahabat Rasulullah saw. bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah.. Ayahnya sendiri, Muhammad, yang memberikan pengajaran pertama kepada Ibnu Khaldun. Selanjutnya, ia menimba ilmu dari banyak cendekiawan yang ada di Tunis. Apalagi saat itu, Tunis seakan menjadi pusat cendekiawan Muslim dari Andalusia. Menurut Ensiklopedi Islam, pada 751 H, yaitu saat Ibnu Khaldun berusia 21 tahun, ia diangkat menjadi sekretaris Sultan Dinasti Hafs, al Fadl yang berkedudukan di Tunisia. Namun tak lama kemudian, ia berhenti karena penguasa yang didukungnya kalah dalam pertempuran pada 753 H. Ibnu Khaldun kemudian menuju Baskara, Maghrib Tengah, Aljazair. Di sana ia berupaya untuk mendapatkan pekerjaan dari Sultan Abu Anan yang menjadi penguasa Bani Marin. Dan pada 755 H, ia berhasil mendapat kedudukan sebagai anggota Majelis Ilmu Pengetahuan. Setahun kemudian ia diangkat menjadi sekretaris Sultan. Dan jabatan itu ia jabat hingga 763 H. Pada 764 H, ia berangkat ke Granada karena mendapatkan tugas dari Sultan Bani Ahmar sebagai duta di Castilla. Ia menjalankan tugasnya dengan gemilang.

TRANSCRIPT

Page 1: Ibnu khaldun

Ibnu Khaldun

Biografi Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M.

Ia lahir dan wafat di saat bulan suci Ramadan. Nama lengkapnya adalah Waliuddin

Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-

Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun

Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan pengaruh besar

bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun non-Muslim.

Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan berbagai peristiwa,

pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas besar serta jabatan politis,

ilmiah dan peradilan. Perlawatannya antara Maghrib dan Andalusia, kemudian antara

Maghrib dan negara-negara Timur memberikan hikmah yang cukup besar. Ia adalah

keturunan dari sahabat Rasulullah saw. bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah..

Ayahnya sendiri, Muhammad, yang memberikan pengajaran pertama kepada

Ibnu Khaldun. Selanjutnya, ia menimba ilmu dari banyak cendekiawan yang ada di

Tunis. Apalagi saat itu, Tunis seakan menjadi pusat cendekiawan Muslim dari

Andalusia. Menurut Ensiklopedi Islam, pada 751 H, yaitu saat Ibnu Khaldun berusia

21 tahun, ia diangkat menjadi sekretaris Sultan Dinasti Hafs, al Fadl yang

berkedudukan di Tunisia. Namun tak lama kemudian, ia berhenti karena penguasa

yang didukungnya kalah dalam pertempuran pada 753 H.

Ibnu Khaldun kemudian menuju Baskara, Maghrib Tengah, Aljazair. Di sana

ia berupaya untuk mendapatkan pekerjaan dari Sultan Abu Anan yang menjadi

penguasa Bani Marin. Dan pada 755 H, ia berhasil mendapat kedudukan sebagai

anggota Majelis Ilmu Pengetahuan. Setahun kemudian ia diangkat menjadi sekretaris

Sultan. Dan jabatan itu ia jabat hingga 763 H. Pada 764 H, ia berangkat ke Granada

Page 2: Ibnu khaldun

karena mendapatkan tugas dari Sultan Bani Ahmar sebagai duta di Castilla. Ia

menjalankan tugasnya dengan gemilang.

Serangkian peristiwa di dunia politik ia alami. Hingga ia memutuskan untuk

menjauhi politik. Ia memutuskan untuk tinggal di Qal’at, Aljazair. Di sanalah ia

menulis kitab monumentalnya Kitab al-I’bar wa Diwan al Mubtada wa al-Khabar fi

Ayyam al A’rab wa al Barbar atau al I’bar. Kitab yang berisi tujuh jilid ini, berisi

kajian sejarah yang didahului Muqaddimah, jilid satu yang membahas tentang

masalah-masalah sosial manusia. Muqaddimah ini membuka jalan pembahasan

mengenai ilmu-ilmu sosial.

Ibnu Khaldun juga berpendapat bahwa politik tak dapat dipisahkan dari

kebudayaan. Ia pun membagi masyarakat menjadi masyarakat kota dan desa. Tak

heran, bila kemudian Ibnu Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial

dan politik Islam. Pada 780 H, Ibnu Khaldun, kembali ke Tunisia. Ia menelaah

sejumlah kitab yang dibutuhkan untuk merevisi kitab al-I’bar. Empat tahun kemudian

ia pergi ke Iskandaria, Mesir untuk menghindari kekacaun politik yang terjadi di

tempat kelahirannya. Dari sana ia lalu ke Kairo.

Di Kairo, Ibnu Khaldun mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para

ulama di sana. Ia bahkan membentuk sebuah halaqah di Al Azhar. Selain Kitab al-

I’bar, Ibnu Khaldun juga menulis sejumlah kitab lainnya yang berkualitas tinggi.

Kitab itu adalah at-Ta’rif bi Ibn Khaldun, sebuah otobiografi, yang merupakan

catatan kitab sejarahnya. Ia pun menulis kitab mengenai teologi, Lubab al-Muhassal

di Usul ad-Din. Ini merupakan ringkasan dari kirab Muhassal Afkar al-Mutaqaddimin

wa al Muta’akhirin, karya Imam Fakjruddin ar- Razi. Kitab ini memuat pandangan-

pandangan teologi dari Ibnu Khaldun

Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya, at-

Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya);

Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan

Page 3: Ibnu khaldun

filosofis); Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan

dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal

Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).

Karya Ibn Khaldun (w. 1406 M) Mukaddimah karya Ibn Khaldun memuat

banyak sekali observasi atas “masyarakat manusia” yang, masih terus layak dibaca

dan dikaji hingga sekarang. Buku ini adalah salah satu hasil “jenius” dalam sejarah

Islam yang sangat mengagumkan.

Muqaddimah, yang diselesaikan pada November 1377 adalah buah karya dari

cita-cita besarnya tersebut. Muqaddimah secara harfiah bararti ‘pembukaan’ atau

‘introduksi’ dan merupakan jilid pembuka dari tujuh jilid tulisan sejarah, yang secara

bebas diterjemahkan ke dalam buku “The Book of Lessons and the Record of Cause

and Effect in the History of Arabs, Persians and Berbers and Their Powerful

Contemporaries.” Muqaddimah mencoba untuk menjelaskan prinsip-prinsip yang

menentukan kebangkitan dan keruntuhan dinasti yang berkuasa (daulah) dan

peradaban (‘umran). Tetapi bukan hanya itu saja yang dibahas, Muqaddimah juga

berisi diskusi ekonomi, sosiologi dan ilmu politik, yang merupakan kontribusi orisinil

Ibnu Khaldun untuk cabang-cabang ilmu tersebut.

Karena pemikiran-pemikirannya yang briliyan Ibnu Khaldun dipandang

sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. Dasar pendidikan Alquran

yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Islam, dan

giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. Sebagai Muslim dan hafidz Alquran, ia

menjunjung tinggi akan kehebatan Alquran. Sebagaimana dikatakan olehnya,

“Ketahuilah bahwa pendidikan Alquran termasuk syiar agama yang diterima oleh

umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh kerena itu pendidikan Alquran dapat

meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Alquran pun patut

diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.”

Bapak Ekonomi

Page 4: Ibnu khaldun

Di antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam,

Ibnu Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling menonjol. Ibnu Khaldun

sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia bukan saja

Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya

yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad

mendahului para pemikir Barat modern tersebut. Muhammad Hilmi Murad secara

khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun.

Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun.(1962) Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun

dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara

empiris.

Makroekonomi dan Pajak

Dalam makroekonomi, Ibn Khaldun meletakkan dasar dari apa yang disebut

Keynes dengan aggregate effective demand , multiplier effect dan equality of income

and expenditure. Ketika ada lebih banyak total permintaan karena ada peningkatan

populasi, maka akan ada lebih banyak produksi, laba, dan pajak. ibn Khaldun menjadi

kontributor yang pertama dan utama untuk mengenakan teori pajak dalam sejarah. Ia

menjadi filsuf yang menentukan pikiran beberapa penguasa sepanjang sejarah. Lebih

baru-baru ini dampaknya terlihat jelas pada J.F. Kennedy dan kemudian Ronald

Reagan.Menurut Ibn Khaldun, hasil pajak meningkat karena kemakmuran bisnis

dengan pajak yang tidak berlebihan. Ia kemudian yang menjadi yang pertama dalam

sejarah untuk meletakkan pondasi bagi suatu teori untuk jumlah maksimum tingkat

perpajakan, suatu teori yang telah mempengaruhi advokat terkemuka jaman ini

seperti Arthur Laffer dan yang lainnya. Kurva Laffer yang terkenal tak lain hanya

suatu presentasi grafis yang menyangkut teori perpajakan yang dikembangkan oleh

Ibn Khaldun di pada abad ke-14.

Page 5: Ibnu khaldun

Perdagangan Internasional

Ibn Khaldun juga mendukung bidang ekonomi internasional. Melalui

pengamatannya dan pikiran analitisnya, ia niscaya menerangkan keuntungan

perdagangan antar negara-negara. Melalui perdagangan luar negeri, menurut Ibn

Khaldun, kepuasan masyarakat, laba pedagang, dan kekayaan negara semuanya

menungkat. Pertimbangan untuk mengadakan foreign trade adalah: (1) lebih murah

dibanding memproduksi secara internal, (2) mutu yang lebih baik, atau (3) a totally

new product. Ibn Khaldun dalam analisa dan pengamatan perdagangan luar negerinya

pengenalan layak mendapat penghargaan dalam bidang ekonomi internasional. Pokok

keuntungan dari perdagangan telah dikembangkan dan yang diperluas,

khususnya,sejak penerbitan Political Discourses oleh David Hume pada tahun 1752.

Tetapi yang pertama menanamkan pokok pikiran tersebut adalah Ibn Khaldun

empat.abad sebelumnya.Kendati kontribusi keseluruhan Ibn Khaldun kepada bidang

ekonomi sangat penting, Adam Smith lah yang diberi gelar ” bapak ekonomi.”, Ibn

Khaldun jauh lebih orisinil dibanding Adam Smith, meskipun fakta bahwa yang

terdahulu juga telah mempengaruhi pemikiran dan teori-teorinya, seperti spesialisasi

Plato, Analisa uang Aristotle, dan Tahir Ibn al-Husayn’s tentang peran pemerintah.

Meski demikian, Ibn Khaldun lah yang menemukan gagasan asli dalam banyak segi

dalam pemikiran ekonomi.

Ibnu Khaldun mengkaji problem ekonomi masyarakat dan negara secara

empiris. Ia menjelaskan fenomena ekonomi secara aktual. Muhammad Nejatullah

Ash-Shiddiqy, menuliskan poin-poin penting dari materi kajian Ibnu Khaldun tentang

ekonomi.

S.Colosia berkata dalam bukunya, Constribution A L’Etude D’Ibnu Khaldaun

Revue Do Monde Musulman, sebagaimana dikutip Ibrahim Ath-Thahawi,

mengatakan, ”Apabila pendapat-pendapat Ibnu Khaldun tentang kehidupan sosial

Page 6: Ibnu khaldun

menjadikannya sebagai pionir ilmu filsafat sejarah, maka pemahamannya terhadap

peranan kerja, kepemilikan dan upah, menjadikannya sebagai pionir ilmuwan

ekonomi modern

Penutup

Paparan di atas menunjukkan bahwa tak disangsikan lagi Ibnu Khaldun adalah Bapak

ekonomi yang sesungguhnya. Dia bukan hanya Bapak ekonomi Islam, tapi Bapak

ekonomi dunia. Dengan demikian, sesungguhnya beliaulah yang lebih layak disebut

Bapak ekonomi dibanding Adam Smith yang diklaim Barat sebagai Bapak ekonomi

melalui buku The Wealth of Nation.. Karena itu sejarah ekonomi perlu diluruskan

kembali agar ummat Islam tidak sesat dalam memahami sejarah intelektual ummat

Islam. Tulisan ini tidak bisa menguraikan pemikiran Ibnu Khaldun secarfa detail,

karena ruang yang terbatas dan lagi pula pemikirannya terlalu ilmiah dan teknis jika

dipaparkan di sini. Teori ekonomi Ibnu Khaldun secara detail lebih cocok jika dimuat

dalam jurnal atau buku.