i will love you - nulisbuku.com fileundang-undang republik indonesia nomor 19 tahun 2002 tentang hak...

12

Upload: vothuy

Post on 07-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2 | I WILL LOVE YOU

I W i l l Love You Judul :

I Will Love You Penulis :

Selvy Rafief Editor:

Selvy Rafief Cover & Layout: Nuzula Fildzah

Diterbitkan melalui :

Nulisbuku.com undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

I WILL LOVE YOU | 3

Ucapan Terimakasih:

Ucapan terima kasih tak terhingga, buat pengkritik tulisan gue. Vebby. Dan seluruh sabahat yang selalu mendukung

dan mendorong biar novel gue bisa cepat terbit. Zizah, Isna, Novita, Yuli, Ratna, dan Yanti.

Ucapan terima kasih ini juga berlaku untuk teman-teman didunia nyata ataupun social media, yang setia menunggu

novel gue terbit.

Terima kasih juga buat para lelaki diluar sana (you know who you are) yang sedikit menginspirasi selama penulisan

novel ini.

Terima kasih buat teman-teman pembaca yang meluangkan waktu untuk membaca novel ini.

Dan terakhir, special thanks buat Qhelra ... Atau perempuan diluar sana yang merasakan hal yang

sama dengannya. Follow your heart and I’m sure you’ll be fine!

4 | I WILL LOVE YOU

DAFTAR ISI

I Will Love You 5

This is my new world 7

The day when I see your eyes 27

The Pain in my heart! 52

Thank you, my lifesaver 74

I love you, but you found her 100

My heart breaker 134

The day when you and I, become us 165

Thank you for your lies! 181

I, love you more 203

The last tears! 238

The new Beginning 267

Ohelra, Will You Marry Me? 274

I WILL LOVE YOU | 5

I W i l l Love You . . .

helra Firstly Harris, gadis yang lahir di Jakarta tepat pukul dua malam pada tanggal 13 desember dan kini sudah berusia 18 tahun memiliki mata yang sangat indah, semua yang melihatnya bagai

terhipnotis oleh keindahan matanya. Qhelra tumbuh dengan hidup yang mungkin bisa dikatakan lebih dari berkecukupan ini sangat jago dance. Bakatnya sudah muncul sejak ia berusia 4 tahun, dan diusia belia itu pula ia mulai memainkan suaranya dalam beberapa lagu.

Menjadi anak satu-satunya membuat Qhelra tidak bisa leluasa bermain diluar karena larangan Mama dan Papanya, mereka terlalu menyayangi Qhelra dan tidak mau hal sekecil apapun menyakiti dirinya. Qhelra bohong kalau ia berkata tidak kesepian, dirumah yang seperti istana itu ketika kedua orang tuanya pergi bekerja ia hanya seorang sendiri, mungkin hanya ditemani beberapa pelayan, tetapi tetap saja Qhelra merasa sendiri.

Papanya, Billy Harris merupakan seorang pengusaha yang sangat sukses dan terkenal di Asia, bahkan saat ini sudah hampir mencapai Eropa dan Amerika. Mamanya, Divanna Gressy merupakan seorang desainer yang terkenal dikalangan selebritis dan pastinya seluruh fashion yang didesainnya sudah tersebar didunia. Bahkan ia sudah menggenggam tiga penghargaan atas karyanya. Qhelra terlahir dari keluarga yang sukses. Dan mungkin ia akan menjadi pewaris dari seluruh harta kekayaan kedua orang tuanya. Bukannya mungkin, tetapi

Q

6 | I WILL LOVE YOU

memang semua harta itu akan menjadi miliknya secara utuh.

Qhelra tidak seperti mereka yang bisa mengerti apa itu arti cinta. Ia hanya bisa terdiam saat mendengar mereka menyebutkan kata cinta. Qhelra memang pernah merasakan cinta itu apa. Baginya, cinta itu seperti suatu hal yang akan membuatmu tidak bisa mengendalikan dirimu sendiri. Qhelra percaya semua orang pasti mempunyai “cinta”nya masing-masing, bahkan ada beberapa orang yang sangat menantikan cinta itu segera datang kepadanya. Tetapi apa yang mungkin bisa dilakukan saat cinta itu datang? Bagaimanakah seharusnya sikap yang ditunjukan untuk menyambut cinta itu? Qhelra tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah tahu jawaban dari segala pertanyaan yang sering ia pikirkan itu. Kalaupun ia tahu, pasti ia lebih dulu merasakan cinta itu sudah datang kepadanya. Atau mungkin juga tidak. Mungkin juga Qhelra tidak menyadari kalau cinta itu sudah datang kepadanya. Tidak akan pernah ada yang tahu, kan?

I WILL LOVE YOU | 7

Part 1 Th is is My New World .

ku mengerjapkan kedua mataku dan melirik jam ditanganku, pukul 02.35 menjelang sore. Aku menggeliat dikursi yang telah aku duduki selama hampir 18 jam ini. Memang tidak selalu menjadi kursi, terkadang aku mengubahnya menjadi tempat tidur kecil yang super imut. Aku menoleh

kearah Mama dan Papaku, Mama yang sibuk dengan cat kukunya dan Papa yang sibuk dengan keindahan mimpi dikepalanya. Selama dipesawat kami hanya makan, tidur dan sedikit melakukan hal-hal kecil saja, kecuali Papa. Aku yakin selama dipesawat Papa hanya tertidur. Tidak ada hal lain yg bisa kami lakukan. Tidak ada satupun gadgetku yang berguna dipesawat ini. Bosan. Aku hanya berharap secepatnya aku bisa keluar dari benda super mewah ini, aku sangat tidak sabar untuk menghirup udara luar. Yang pasti udara ini berbeda dengan udara yang aku hirup sebelumnya.

Aku menutup kedua mataku kembali, mengingat setiap kejadian yang aku lakukan di Indonesia, ingatan itu berputar sangat cepat dikepalaku bagaikan trailer dari sebuah film. Semuanya memang masih terlihat nyata untukku, terutama setiap kejadian gila yang aku lakukan bersama Nessy. Who’s Nessy, anyway?

Nessy Pracelly adalah sahabat terbaikku. Kami bersahabat sejak SMP dan sampai sekarang kami masih tetap bersama. Walaupun kami sering bertengkar tetapi

A

8 | I WILL LOVE YOU

tetap saja kami akan bersama lagi. Kami sudah janji akan menjadi sahabat selamanya walaupun kami tahu tidak selamanya kami akan bersama. Semua masih terekam dengan sangat detail dikepalaku. Tanpa tersadar bibirku telah menyimpulkan sebuah senyuman. Walaupun waktu kehidupanku di Indonesia tidak begitu lama, tetapi aku telah mendapatkan berjuta-juta memori dari waktu yang menurutku singkat itu.

Aku akan sangat merindukan gersangnya udara kota Jakarta, aku akan sangat merindukan betapa indah gemerlap cahaya malamnya Jakarta, aku akan merindukan lembabnya udara Jakarta saat hujan, aku akan merindukan sesaknya Jakarta disaat macet, aku tidak akan pernah menemukan hal-hal seperti itu lagi dirumah baruku nanti. Tidak akan. Rasanya aku ingin cepat-cepat berlibur ke Indonesia. Sedetik kemudian aku tertawa kecil dengan keinginanku itu. Bagaimana mungkin aku sudah merindukannya padahal aku masih berada dalam pesawat menuju Atlanta, Amerika. Menyentuh udara Atlanta pun belum kulakukan, tetapi aku sudah ingin kembali.

Aku sedikit merebahkan tubuhku dipundak Mama, dan Mama membalasnya dengan sebuah pelukan. Pelukan Mama adalah tempat perlindungan yang paling nyaman yang pernah aku temui selama hidupku. Aku tidak akan pernah bisa membayangkan kalau tidak ada Mama dan pelukannya dihidupku ini.

“Hey, kalian sedang apa? Sudah melupakan Papa ya?” Ucapan Papa membuatku dan Mama sedikit tersentak. Entah sejak kapan Papa mulai terbangun dari mimpi indahnya itu, padahal 5 menit yang lalu aku masih melihatnya hidup didalam mimpi. Kami sama sekali tidak bisa menahan tawa ketika melihat ekspresi Papa yang

I WILL LOVE YOU | 9

benar-benar seperti seekor anak kucing yang kehilangan induknya. Kami tertawa sangat lepas dan sesaat kemudian tawa Papa ikut menyertai tawa kami. Aku sempat bingung kenapa Papa bisa ikut tertawa seperti kami berdua? Memangnya apa yang dia tertawakan? Tidak mungkin kalau Papa mengetahui alasan apa dibalik tawaku dan Mama.

Akhirnya kami bertiga tertawa semakin kencang tanpa mengetahui sebabnya dari ledakan tawa kami itu, sampai penumpang disebelah pun melirik dengan tatapan aneh kearah kami. Suara tawa kami malah semakin menjadi ketika melihat ekspresi penumpang itu. Tawa kami pun terhenti setelah mendengar seseorang berkata dengan suara manisnya yang bisa dikatakan lebih mirip dengan nyanyian selamat tidur ketika ia bebicara. “Diharapkan para penumpang untuk kembali ketempat duduk masing-masing dan memasang sabuk pengaman, pesawat kami akan mendarat dalam waktu kurang dari 10 menit”

Aku mendengar jelas perkataan dari bibir sang pramugari mungil itu. Perkataannya sudah seperti angin segar yang memaksa masuk kedalam rongga dadaku. Perkataannya adalah perkataan paling indah yang kudengar selama ini. Aku melirik jam ditanganku yang menunjukan sudah pukul 02.50 menjelang sore. Ya Tuhan, terima kasih.. Akhirnya perjalanan ini akan segera berakhir, aku sudah sangat lelah sampai aku tidak tahu lagi sudah berapa kali aku menghela nafas selama berada dipesawat ini, entahlah.

Aku memegang tangan Mama dan Papa selama pesawat itu mendarat. Dan setelah pendaratan pesawat yang kami tumpangin berjalan dengan sangat sempurna,

10 | I WILL LOVE YOU

dan mulai menghentikan jalannya. Aku segera melepaskan tangan kedua orang tuaku, membuka sabuk pengaman secara paksa, dan bergegas berlari menuju pintu keluar dari benda mewah ini. Aku sangat bahagia saat aku mulai melihat cahaya dari pintu itu, aku sudah seperti seseorang yang terkurung didalam goa selama ratusan tahun lamanya.

Setelah mencapai pintu keluar aku melihat senyuman dari pramugari mungil itu, aku membalasnya dengan senang hati. Menuruni anak tangga dan sedetik setelah mencapai tanah aku langsung mengerjapkan mataku lalu berkata “Hello, Atlanta! Be nice to me ya..” dengan senyum yang masih mengembang dibibirku, aku kembali menutup kedua mataku dan menghirup nafas dalam-dalam dan menghelakannya. Rasanya sungguh sangat melegakan, seperti ketika terlepas dari jeratan tali yang mengikat kencang di dada.

Aku membuka mataku dan menyadari betapa bedanya udara yang kuhirup sebelum dan sesudah aku naiki pesawat. Dan juga menyadari betapa bedanya suasana bandara yang aku tinggali dan aku datangi ini. Angin yang menerpa tubuhku seakan mengucapkan kata selamat datang dengan indahnya kepadaku, dan mengingatkanku bahwa inilah lembaran hidup baru yang akan segera aku lalui.

“Welcome to the your new life and new world, Qhelra. Let’s find your happiness” aku kembali berkata dengan senang hati dan menyimpulkan senyumku yang paling tulus. Aku sudah lama tidak pernah merasa selega dan selepas ini. Aku masih tidak bergeming melihat suasana dan orang-orang yang berada disekitar

I WILL LOVE YOU | 11

pandanganku, aku masih terus menikmati keadaan semua ini.

Sampai akhirnya Mama menarik tanganku hingga membuatku tersentak, tetapi aku paham kalau Mama ingin aku mengikutinya menyusul Papa yang sudah sekitar 10 meter jauhnya dari kami berdiri. Aku heran kenapa Papa bisa berada jauh seperti itu, kaki Papa berjalan sangat cepat dari yang aku bayangkan mungkin. Aku dan Mama segera menyusul langkah kaki Papa, entah kenapa perasaanku saat ini sangat menakjubkan.

“Baiklah, kalian berdua tunggu disini saja. Papa akan mengambil semua barang-barang kita dan juga mengambil mobil yang sudah Papa pesan dari Indonesia” ucap Papa. Kami hanya mengangguk mendengar ucapannya itu. Aku melihat sebuah tempat duduk dan mengajak Mama untuk kesana. Setelah menemukan tempat ternyaman, aku kembali melanjutkan aktivitasku yang sebelumnya sempat terhenti karena Mama yang menarik tanganku, yaitu menikmati suasana yang berada disekitar pandanganku. Aku melirik jam tanganku, pukul 03.25 sore. Menurutku bandara ini cukup tergolong ramai disore hari seperti ini.

“Hey kalian! Cepat masuk mobil, Granny is waiting us now” teriak Papa dari dalam mobil ferrari ungu yang membuat mataku berseri-seri melihatnya. Tidak ingin menunggu lebih lama lagi aku segera meluncur memasuki mobil ungu itu dan mengedarkan pandanganku ke seisi mobil. “Sweet car” gumamku dalam hati.

“Okay, ready?” tanya Papa dengan senyum kecil terlintas dibibirnya.

12 | I WILL LOVE YOU

“How can you reach the top if you’re not ready?” balas Mama yang tidak mau kalah dengan senyum seringai Papa barusan.

Aku hanya terkekeh melihat tingkah laku kedua orang tuaku. Aku sangat beruntung terlahir menjadi anak mereka, walaupun mereka sering kali menghancurkan moodku hingga hancur berkeping-keping, tetapi mereka pula yang akan membereskan keping-kepingan itu hingga menjadi utuh kembali seperti semula. Papa mulai menjalankan mobil ungu yang kami naiki dan mulai menjauhi bandara yang termasuk dalam kategori bandara ter-elit itu.

Pandanganku kembali menatap kesepanjang jalanan yang kami lewati. Lagi-lagi aku melihat hal yang berbeda untuk kesekian kalinya sejak aku menuruni anak tangga pesawat. Perbedaan kali ini adalah perbedaan dari jalanan yang aku lewati sebelumnya. Pepohonan, mobil-mobil, suasana, bahkan orang-orang yang berjalan dipinggir jalan pun sangat terlihat berbeda dengan yang sebelumnya aku lihat. Sepertinya aku harus mulai beradaptasi dengan semua perbedaan ini. Seperti yang pernah dikatakan oleh Mama, aku harus mulai merencanakan dan menata warna di lembaran milikku. Aku tidak ingin sampai salah mewarnai lembaranku, karena aku tahu bahwa tidak akan bisa mengulangnya, tidak akan ada cara untuk mengembalikannya seperti semula. Walaupun dihapus sekalipun tentu saja tidak akan bisa menghilang, pasti meninggalkan bekas. Aku harus berhati-hati menggunakan warna didalam lembaranku, aku ingin membuat lembaranku seindah dan sesempurna mungkin. Aku tau memang tidak ada yang sempurna, tetapi bukankah tidak salah kalau ingin mencobanya?