i. pendahuluan a. latar belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/bab i ii iii iv v.pdf · perusahaan...

102
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya disingkat CSR), bila dikaitkan dengan motivasinya mulanya identik dengan corporate giving (bantuan amal) kemudian berkembang menjadi corporate fhilantrophy (bantuan kemanusiaan). Istilah selanjutnya, corporate community relations (mendongkrak citra perusahaan) dan terakhir dikenal dengan corporate community development (pemberdayaan masyarakat). Konsep community development saat ini diidentikan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, karena tanggung jawab sosial perusahaan bukan lagi sebagai tanggung jawab fhilantrophy semata melainkan sebuah investasi sosial perusahaan yang menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang (corporate social investment). Secara tidak langsung tanggung jawab sosial perusahaan lahir karena adanya ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap berbagai praktik bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, tidak hanya terbatas pada Perseron Terbatas (selanjutnya disingkat PT) ataupun hanya berkaitan langsung dengan sumber daya alam. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan yang dikemas dalam berbagai program diibaratkan sebagai sogokan perusahaan kepada masyarakat, karena tidak

Upload: dinhtruc

Post on 01-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (selanjutnya disingkat CSR), bila dikaitkan dengan motivasinya

mulanya identik dengan corporate giving (bantuan amal) kemudian berkembang

menjadi corporate fhilantrophy (bantuan kemanusiaan). Istilah selanjutnya,

corporate community relations (mendongkrak citra perusahaan) dan terakhir

dikenal dengan corporate community development (pemberdayaan masyarakat).

Konsep community development saat ini diidentikan dengan tanggung jawab

sosial perusahaan, karena tanggung jawab sosial perusahaan bukan lagi sebagai

tanggung jawab fhilantrophy semata melainkan sebuah investasi sosial perusahaan

yang menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang (corporate social

investment).

Secara tidak langsung tanggung jawab sosial perusahaan lahir karena adanya

ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap berbagai praktik bisnis yang dilakukan

oleh perusahaan, tidak hanya terbatas pada Perseron Terbatas (selanjutnya

disingkat PT) ataupun hanya berkaitan langsung dengan sumber daya alam.

Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan yang dikemas dalam berbagai

program diibaratkan sebagai sogokan perusahaan kepada masyarakat, karena tidak

Page 2: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

2

terlepas dari bagian strategi bisnis guna membentuk kesan menyeluruh tentang

perusahaan. Masyarakat merupakan bagian utama dari perusahaan yang tidak

dapat dipisahkan,1 namun pada kenyataannya sering dirugikan dalam praktik

bisnis yang ada. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,

masyarakat semakin kritis dan mampu melakukan kontrol sosial terhadap berbagai

kegiatan dunia usaha. Hal ini menuntut para pelaku bisnis untuk menjalankan

usahanya dengan semakin bertanggung jawab.

Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal

33 Ayat (4), bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas

demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi, yang bertujuan menjamin

kemakmuran bagi rakyat. Dunia usaha tidak lagi hanya dihadapkan dengan

tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, keberadaan perusahaan

bukan sebatas melakukan kegiatan ekonomi yang hanya dituntut untuk

memperoleh keuntungan melainkan juga diminta memberikan kontribusi positif

terhadap lingkungan sosialnya.

Parameter keberhasilan sebuah perusahaan dalam sudut pandang tanggung jawab

sosial perusahaan adalah sejauh mana perusahaan mengedepankan prinsip moral

dan etis untuk sustainability perusahaan, lingkungan, dan sosial. Sehingga konteks

1)

Menurut Pandangan The Business Roundtable, keberadaan perusahaan bergantung kepada

dukungan masyarakat secara luas. Perusahaan juga memperoleh berbagai keistimewaan perlakuan

(privileges) seperti kewajiban terbatas (limited liabilities), umur kegiatan usaha yang tidak terbatas

(indefinite life) dan perlakuan pajak khusus. Oleh sebab itu, perusahaan memiliki tanggung jawab

terhadap masyarakat secara luas sebagai salah satu bagian dari konstituen, karena masyarakat dan

para konstituen telah memungkinkan perusahaan memperoleh berbagai perlakuan istimewa

tersebut. (Ismail Solihin, 2008, Corporate Social Responsibility: from charity to sustainability,

Salemba Empat: Jakarta, hlm. 8)\

Page 3: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

3

dalam tanggung jawab sosial perusahaan mencakup 3P yaitu triple bottom line,

selain memperoleh laba besar (Profit) juga dapat mengangkat kehidupan

masyarakat (People) dan menjaga kelestarian lingkungan hidup (Planet).

Di beberapa negara kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan sudah lazim

dilakukan oleh suatu perusahaan sejak lama, bukan dikarenakan telah diatur oleh

pemerintahnya, melainkan untuk menjaga hubungan baik dengan stakeholders.2

Tanggung jawab sosial perusahaan menjadi bagian dalam atmosfer bisnis

Indonesia dimuali sejak 10 (sepuluh) tahun terakhir, baik dilaksanakan oleh

perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun.

Sebagian perusahaan di Indonesia mulai gencar melaksanaan berbagai program

tanggung jawab sosial perusahaan, yang diikuti dengan pembentukan divisi

khusus, mempromosikan aktivitasnya melalui media iklan, membentuk

perkumpulan perusahaan yang telah menjalankan, berdirinya lembaga khusus

menangani dan bertindak sebagai konsultan, hingga digelarnya berbagai award

terhadap program maupun pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pengaturan tanggung jawab sosial perusahaan adalah satu dari hal baru dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-

Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disingkat

UUPT),3 sedangkan pengaturan tanggung jawab sosial perusahaan bagi Badan

2 http://cms.sip.co.id/hukumonline/detail.asp?id=18664&cl=Berita diakses Tanggal 05 September

2009, pukul 20:25:58 WIB. 3 Secara etimologis CSR diartikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Pasal 15 huruf (b) UUPM

istilah yang digunakan adalah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sedangkan dalam Pasal 74

UUPT adalah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). TJSL bukanlah CSR (untuk

penganut beyond compliance) atau maksimum adalah sepertiga CSR (untuk penganut within and

beyond compliance), social dalam CSR maksudnya economic-social-environmental. (Jalal Lingkar

Studi CSR disampaikan pada FGD dengan LPBH FAS, Jakarta 30 Mei 2008

http://pkbl.bumn.go.id/file/jalal-CSR.pdf diakses Tanggal 20 Mei 2009, pukul 12:17:20 WIB).

Page 4: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

4

Usaha Milik Negara (selanjutnya disingkat BUMN) telah lama diatur dalam

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN yang relatif lebih terinci

dibandingkan UUPM dan UUPT.4

Dimasukkannya klausul tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam peraturan

perundang-undangan memang mendapat sorotan khusus dari kalangan

pengusaha.5 Bentuk penolakan klausul tanggung jawab sosial perusahaan ditandai

dengan diajukannya judicial review Pasal 74 UUPT beserta penjelasannya ke

Mahkamah Konstitusi (MK) oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

(HIPMI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan Kamar Dagang

Indonesia (KADIN) pada November 2008. Namun dalam prosesnya MK menolak

permohonan judicial review tersebut dengan putusan perkara Nomor 53/PUU-

VI/2008 Tertanggal 13 April 2009.

Perbedaan penafsiran pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam

kerangka Pasal 74 UUPT, antara pemerintah dan kalangan dunia usaha akan terus

berlanjut. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan dalam substansi Pasal 74

UUPT masih sangatlah sempit dibandingkan konsep tanggung jawab sosial

perusahaan yang telah berkembang di beberapa negara, baik yang dikembangkan

4 Aturan rinci pelaksanaan terdapat dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep.236/MBU/2003

tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun

2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tata cara pelaksanaan CSR, dan Surat

Keputusan Menteri BUMN Nomor Keputusan PER-5/MBU/2007 yang mewajibkan BUMN untuk

melaksanakan CSR dalam bentuk PKBL. 5 Perkembangan CSR untuk konteks Indonesia (terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan CSR

untuk kategori discretionary responsibilities) dapat dilihat dari dua prespektif yang berbeda.

Pertama, pelaksanaan CSR memang merupakan praktik bisnis secara sukarela (discretionary

business practice) artinya pelaksanaan CSR lebih banyak berasal dari inisiatif perusahaan dan

bukan merupakan aktivitas yang dituntut untuk dilakukan perusahaan oleh peraturan perundang-

undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia. Kedua, pelaksanaan CSR bukan lagi

discretionary business practice, melainkan pelaksanaannya sudah diatur oleh undang-undang

(bersifat mandatory). (Ismail Solihin, op. cit., hlm. 161).

Page 5: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

5

para ahli ataupun organisasi internasional.6 Bahkan sudah 3 (tiga) tahun UUPT

disahkan, pemerintah belum merampungkan Peraturan Pemerintah terkait tekhnis

Pasal 74 UUPT yang telah diamanatkan dalam ayat (4).7

Mengacu kepada peraturan tanggung jawab sosial perusahaan dalam UUPM, jelas

terlihat bahwa kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan bagi perusahaan

penanaman modal yang tunduk pada dan kegiatan operasional dan investasinya

diatur oleh UUPM tidak tergantung pada kegiatan usaha (lini usaha) yang

dilaksanakan perusahaan tersebut, jadi perusahaan yang bergerak di lapangan

usaha produksi maupun jasa tetap diwajibkan untuk melaksanakan tanggung

jawab sosial perusahaan.8 Sedangkan dalam Penjelasan Pasal 74 Ayat (1) UUPT

disebutkan bahwa kewajiban pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan bagi

perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam tidak hanya melihat pada bisnis inti perusahaan.

Walaupun perusahaan tersebut tidak secara langsung melakukan eksploitasi

sumber daya alam, tetapi selama kegiatan usahanya berdampak pada fungsi

6 Walaupun telah menjadi sebuah isu global, sampai saat ini belum ada suatu defenisi tunggal dari

CSR yang diterima secara global. (Widjaja Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama, 2008, Risiko

Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR, Forum Sahabat: Jakarts, hlm.7). Seperti halnya dalam

defenisi CSR yang belum menemukan suatu rumusan yang pasti dan tegas, pandangan konsepsi

CSR-pun tampaknya belum sepenuhnya seragam. (Ibid., hlm. 34). The Organization for Economic

Cooperation and Development (OECD) memandang bahwa CSR dapat memiliki arti yang berbeda

bagi masing-masing organisasi, sektor, dan stakeolders dan pengertian ini berkembang. (Ibid.,

hlm. 37). 7 Perkembangan ekonomi yang maju dengan pesat sekali, sementara hukum ketinggalan,

perkembangan antara ekonomi dan hukum menjadi tidak seimbang. Dunia bisnis memerlukan

kepastian hukum untuk bisa bertindak dan melakukan transaksi-transaksi bisnis yang mengikat

untuk jangka waktu tertentu. Bisnis memerlukan perangkat hukum berupa undang-undang beserta

PP untuk memberi rambu-rambu dimana boleh dan tidaknya berbuat. Bisnis tidak saja terikat

dengan etika bisnis, tetapi lebih terikat dengan perangkat hukum positif yang berlaku dengan

segala sanksinya. (Sukamdani Sahid Gitosardjono, dan dkk, 1993, Bisnis dan Pembangunan

Ekonomi, Haji Masagung: Jakarta, hlm. 270). 8 Cornelius Simanjuntak dan Natalie Mulia, 2009, Organ Perseroan Terbatas, Sinar Grafika:

Jakarta, hlm. 102.

Page 6: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

6

kemampuan sumber daya alam, maka perusahaan tersebut wajib melaksanakan

tanggung jwab sosialnya.9

Meskipun masih banyak polemik atas klausul tanggung jawab sosial perusahaan

yang belum menemukan titik temu, tidak mengurungkan sebagian perusahaan

untuk tetap melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari

komitmen perusahaan. Apabila ditelaah lebih jauh, pada dasarnya perusahaan

dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan justru mentaati self

regulation karena berawal dari komitmen stakeholders. Sejalan dengan apa yang

telah dikemukakan di atas, dalam hal ini akan dilihat pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan oleh PT Indosat Tbk sebagai salah satu perusahaan

penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi terpadu penuh di Indonesia.

PT Indosat Tbk pada awalnya didirikan dalam rangka Undang-Undang

Penanaman Modal Asing Nomor 1 Tahun 1967 untuk memberikan layanan

telekomunikasi internasional di Indonesia. Tahun 1980, perusahaan dijual oleh

American Cable and Radio Corporation kepada pemerintah Indonesia, dengan

demikian Indosat menjadi BUMN (Persero). Desember 2002 pemerintah menjual

41,9% dari saham Seri B kepada (bekas) anak perusahaan dari STT, dan

memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atas perubahan status hukum dari

BUMN (Persero) menjadi perusahaan PMA kembali pada Tahun 2003.10

9 Widjaja Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama, op. cit., hlm. 95.

10 Laporan Tahunan 2008 PT Indosat Tbk, Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi, Umum,

Pendirian Perusahaan (http://www.indosat.com/html/annual _report_ 2008/id/1701_notes.html

diakses Tanggal 20 November 2009 pukul 12:07:28 WIB). Laporan Tahunan 2008 PT Indosat

Tbk, Laporan Tahunan dalam Format 20-F, Bagian 1 butir 4: Informasi Tentang Perusahaan,

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan (http://www.indosat.com/html/annual_report

Page 7: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

7

Sebagai perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia

untuk jasa seluler, Indosat berkomitmen menjadi perusahaan yang bertanggung

jawab kepada stakeholders dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan

lingkungan sebagai dasar terciptanya keberlanjutan usaha dan kesejahteraan

kehidupan sekitar sekaligus mematuhi regulasi yang berlaku. Komitmen tanggung

jawab sosial perusahaan oleh PT Indosat Tbk secara tidak langsung dapat dilihat

melalui Indosat Sustainability Report 2008 serta diraihnya penghargaan dalam

Indonesia Cellular Award 2009 dan Indonesia Sustainability Reporting Awards

(ISRA) 2009.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan PT Indosat Tbk dilakukan pada

wilayah operasionalnya meliputi Galeri dan Griya Indosat yang terbagi dalam

beberapa area. Lampung termasuk dalam Galeri Indosat Wilayah Regional

Sumatera Bagian Selatan. Galeri Indosat Cabang Lampung salah satunya

berlokasi di Kantor Perwakilan Kotabumi, Jalan Jendral Sudirman Nomor 5C

Kotabumi - Lampung Utara. Indosat Lampung telah memberikan fasilitas melalui

Indosat Lampung Community dan Indosat Komunikasi Masa Depan dalam blog

version yang dapat diakses oleh siapapun, antara lain berisi informasi local events

berkaitan dengan program dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan di

wilayah kantor cabang maupun kantor perwakilan.

Tanggung jawab sosial perusahaan yang diimplementasikan ke dalam berbagai

bidang kehidupan merupakan salah satu upaya penyerasian perkembangan

bersama, dengan harapan mengurangi dampak negatif yang terwujud dalam

_2008/id/1504_ 20f.html diakses Tanggal 20 November 2009 pukul 12:34:59 WIB).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Indosat diakses Tanggal 20 November 2009 pukul 12:44:06 WIB).

Page 8: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

8

bentuk kesenjangan antara kemajuan gerak perusahaan dengan keadaan

masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial perusahaan masih menjadi tema

yang menarik untuk ditelaah lebih lanjut, karena didasarkan pada status hukum

perusahaan dan masing-masing perusahaan memiliki bentuk, wujud, kepada siapa

diberikan, cara pelaksanaan, serta persentasi biaya yang berbeda-beda. Oleh sebab

itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dan menuangkannya dalam

sebuah karya tulis yang berjudul Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan PT Indosat Tbk (Studi Pada Kantor Perwakilan Kotabumi).

B. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan PT Indosat Tbk

adalah:

a. apa saja bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan

oleh PT Indosat Tbk?

b. bagaimanakah pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan oleh PT Indosat

Tbk?

2. Ruang Lingkup Penelitian

a. Ruang Lingkup Kajian

Berdasarkan permasalahan di atas agar tidak meluas dan terarahnya pembahasan

maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada bentuk-bentuk tanggung jawab

Page 9: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

9

sosial perusahaan yang dilaksanakan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan oleh PT Indosat Tbk pada wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi.

b. Ruang Lingkup Bidang Ilmu

Lingkup bidang ilmu penelitian ini adalah hukum ekonomi, karena PT Indosat

Tbk langsung maupun tidak langsung memiliki kontribusi terhadap pasar, salah

satunya pada wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi. Aktivitas pasar tersebut

menimbulkan kepentingan ekonomi yakni kepentingan perseroan untuk

memperoleh profit, kepentingan masyarakat mendapat kontribusi berupa tanggung

jawab perusahaan atas berbagai praktik bisnis, dan kepentingan pemerintah agar

perusahaan mengikuti regulasi yang berlaku. Sehingga, untuk menyelaraskan

kepentingan ekonomi tersebut maka perlu diatur oleh hukum dalam hal ini hukum

ekonomi.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan pokok bahasan, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara jelas, sistematis, dan rinci

mengenai bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan oleh PT Indosat Tbk pada wilayah Kantor

Perwakilan Kotabumi, ditinjau dari peraturan perundang-undangan, konsep

tanggung jawab sosial perusahaan yang berkembang, dan kebijakan perusahaan.

Page 10: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

10

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian secara teoritis berguna sebagai upaya pengembangan wawasan

keilmuan dan peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah dalam rangka

pengembangan ilmu pengetahuan hukum, khususnya hukum keperdataan ekonomi

dalam kajian hukum bisnis, hukum perusahaan dan hukum penanaman modal.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian secara praktis berguna sebagai acuan atau referensi dan perbandingan

bagi pendidikan hukum dan penelitian hukum lanjutan, praktisi hukum dalam

mengemban tugas profesi hukum, pengusaha dalam menjalankan kegiatan bisnis,

pengambil keputusan dalam bidang legislatif dan eksekutif, dan sumber bacaan

baru bidang hukum keperdataan ekonomi khususnya bidang hukum bisnis, hukum

perusahaan dan hukum penanaman modal mengenai pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan pada wilayah operasionalnya, oleh salah satu perusahaan

penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.

Page 11: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perseroan Terbatas

1. Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah istilah ekonomi yang dipakai dalam Kitab Undang-Undang

Hukum Dagang (selanjutnya disingkat KUHD) dan perundang-undangan di luar

KUHD. Namun, dalam KUHD sendiri tidak dijelaskan pengertian resmi istilah

perusahaan itu.11

Molengraff merumuskan pengertian perusahaan dari sudut ekonomi, perusahaan

adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak

keluar, untuk memperoleh penghasilan, dengan cara memperdagangkan atau

menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.12

Polak

memandang perusahaan dari sudut komersial, baru dapat dikatakan perusahaan

apabila diperlukan perhitungan laba dan rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat

11

Abdulkadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti: Bandung,

hlm. 7. Menurut para pembuat undang-undang (dalam hlm ini KUHD), pengertian perusahaan

sengaja tidak dicantumkan atau tidak diberi batasan yang tegas dengan maksud agar pengertian

perusahaan dapat berkembang sesuai dengan gerak langkah dalam lalu lintas perusahaan itu

sendiri, juga diserahkan kepada perkembangan ilmu pengetahuan jurisprudensi. (H.M.N.

Purwasutjipto, sebagaimana dikutip oleh Habib Adjie, 2008, Status Badan Hukum, Prinsip-Prinsip

dan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Terbatas, Mandar Maju: Bandung, hlm. 55). 12

Ibid., hlm. 7.

Page 12: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

12

dalam pembukuan.13

Arti lain perusahaan dikemukakan pula oleh Sri Redjeki

Hartono, bahwa perusahaan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus dengan terang-terangan untuk memperoleh

keuntungan (maksudnya keuntungan ekonomi).14

Menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang

Dokumen Perusahaan ditentukan bahwa:

perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan

terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang

diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk

badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam

wilayah negara Republik Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian perusahaan dari segi hukum adalah

setiap badan usaha yang menjalankan kegiatan dalam bidang perekonomian

dilakukan secara terus-menerus, bersifat tetap dan terang-terangan, dengan tujuan

memperoleh keuntungan dan atau laba yang dicatatkan dalam pembukuan sebagai

bukti, baik berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum dan didirikan atau

berkedudukan di wilayah Indonesia, dalam hal ini perusahaan berbentuk badan

hukum salah satunya adalah PT Indosat Tbk.

2. Klasifikasi Perusahaan

Dilihat dari kriteria jumlah pemilik, perusahaan diklasifikasikan menjadi:

a) perusahaan perseorangan, didirikan dan dimiliki oleh satu orang pengusaha;

13

Ibid., hlm. 8. Senada dengan Webter’s Dictionary, perusahaan adalah bussiness astabishment or

commercial house, yaitu lembaga bisnis atau badan komersial. (Francis Tantri, 2009, Pengantar

Bisnis, PT RajaGrafindo: Jakarta, hlm. 3). 14

Sri Redjeki Hartono, sebagaimana dikutip oleh Habib Adjie, op. cit., hlm. 56.

Page 13: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

13

b) perusahaan persekutuan, didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang

pengusaha yang bekerja sama dalam satu persekutuan (maatschap,

partnership).15

Adapun dilihat dari status pemiliknya, perusahaan diklasifikasikan menjadi:

a) perusahaan swasta, didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta.

b) perusahaan negara, didirikan dan dimiliki oleh negara, lazim disebut

BUMN.16

Dilihat dari bentuk hukumnya, perusahaan diklasifikasikan menjadi:

a) perusahaan badan hukum, ada yang dimiliki oleh pihak swasta, yaitu PT dan

koperasi, ada pula yang dimiliki negara, yaitu BUMN, perusahaan umum

(Perum) dan perusahaan perseroan (Persero). Perusahaan badan hukum PT

dan koperasi selalu berupa persekutuan, sedangkan

b) perusahaan bukan badan hukum dapat berupa perseorangan dan perusahaan

persekutuan, dan hanya dimiliki pihak swasta.17

Francis Tantri mengelompokan jenis perusahaan menurut:

a) Badan Pusat Statistik, yaitu: pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan;

pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; industri penyedia listrik,

gas, dan air minum; bangunan konstruksi; perdagangan, hotel, dan industri;

pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan;

dan jasa-jasa.

b) objek kegiatan, yaitu: pertanian; pertambangan; pengolahan; perdagangan;

dan jasa.

c) status hukum, yaitu:

1. perusahaan negara meliputi BUMN di tingkat pusat, BUMD, BUMNIS

(Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis), BHMN (Badan Hukum

Milik Negara);

2. perusahaan swasta meliputi perusahaan swasta nasional (usaha

perseorangan, CV, dan PT (limited company) atau NV (naamlooze

vennotschaap), dan perusahaan swasta asing (PMA);

3. koperasi.

d) peringkat usaha, yaitu: usaha kecil; usaha menengah; mengembangkan usaha

kecil; dan hubungan kemitraan perusahaan besar dan perusahaan kecil.

15

Abdulkadir Muhammad, op. cit., hlm. 83. 16

Ibid. 17

Ibid.

Page 14: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

14

e) status kepemilikan, yaitu: perusahaan tertutup dan perusahaan terbuka.18

PT Indosat Tbk dalam hal ini dilihat dari objek kegiatan merupakan

penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu di Indonesia. Dilihat dari

bentuk hukumnya Indosat diklasifikasikan menjadi perusahaan badan hukum

yang berbentuk PT dengan status kepemilikan perusahaan terbuka, dan dimiliki

oleh swasta asing (PMA).

3. Pengertian Perseroan Terbatas

Istilah perseroan merujuk pada cara menentukan modal, yaitu terbagi dengan

saham, sedangkan istilah terbatas merunjuk pada batas tanggung jawab pemegang

saham, yaitu sebatas jumlah nominal saham yang dimiliki. PT adalah perusahaan

persekutuan badan hukum.19

Menurut Pasal 1 Angka 1 UUPT ditentukan:

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum

yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian20

,

melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar seluruhnya terbagi dalam saham

dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta

peraturan pelaksananya.

Status badan hukum PT dalam UUPT menganut sistem campuran, yakni status

badan hukum diperoleh karena ditentukan oleh undang-undang dan setelah

18

Francis Tantri, op. cit., hlm. 15-64. 19

Abdulkadir Muhammad, op. cit., hlm. 104. Hal senada ditemukan dalam Jurnal Hukum Bisnis,

Kajian Hukum Bisnis Atas UU No.40/2007 Tentang PT, volume 26-No. 3 Tahun 2007, hlm. 5. 20

Pasal 15 KUHD disebutkan bahwa segala jenis Perseroan yang ada dalam KUHD dikuasai oleh

persetujuan (perjanjian) pihak-pihak bersangkutan. (Pasal 15 juncto Pasal 1 KUHD juncto Pasal

1618 KUHPdt). PT yang didirikan berdasarkan perjanjian di depan notaris tidak cukup untuk dapat

melakukan perbuatan hukum ke luar, tetapi perseroan itu harus disahkan akta pendiriannya oleh

Menteri Hukum dan HAM RI. Apabila telah disahkan, PT baru dapat melakukan perbuatan hukum

untuk dan atas nama PT secara mandiri. (Salim HS, dan Budi Sutrisno, 2008, Hukum Investasi di

Indonesia, RajaGrafindo Persada: Jakarta, hlm. 175).

Page 15: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

15

pengesahan dari instansi yang berwenang. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam

Pasal 1 Angka 1 UUPT bahwa PT adalah badan hukum dan memperoleh status

badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai

pengesahan badan hukum perseroan (Pasal 7 Ayat 4 UUPT).21

Sebagai badan

hukum, perseroan harus memenuhi unsur-unsur badan hukum, yaitu organisasi

yang teratur, memiliki kekayaan sendiri, melakukan hubungan hukum sendiri, dan

mempunyai tujuan sendiri.22

Perseroan sebagai organisasi yang teratur

mempunyai organ yang terdiri atas RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris.

Perseroan memiliki kekayaan sendiri berupa modal dasar yang terdiri atas seluruh

nilai nominal saham. Sebagai badan hukum yang memiliki kekayaan sendiri,

perseroan melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga yang diwakili oleh

Direksi. Perseroan melakukan kegiatan bisnis maka tujuan utama perseroan

mengadakan hubungan dengan pihak lain adalah mencari keuntungan atau laba

(profit oriented).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa PT adalah suatu badan hukum

yang terdapat pemisahan kekayaan antara milik perusahaan dengan milik pribadi

pengusaha, didirikan berdasarkan perjanjian sehingga bukanlah perusahaan

perorangan tetapi suatu persekutuan yang memungkinkan adanya akumulasi

modal dan dibagi ke dalam saham-saham. PT sebagai badan hukum harus

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan UUPT serta peraturan pelaksananya,

dan status badan hukum diperoleh karena undang-undang dan pengesahan dari

instansi berwenang.

21

Habib Adjie, op. cit., hlm. 19-20. 22

Meyers (1948), doktrin ilmu hukum menetapkan syarat-syarat pembentukan badan hukum.,

sebagaimana dikutip oleh Abdulkadir Muhammad, 2000, Hukum Perdata Indonesia, PT Citra

Aditya Bakti: Bandung, hlm. 31-33.

Page 16: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

16

4. Organ Perseroan Terbatas

Menurut ketentuan Pasal 1 Angka 2 UUPT Organ Perseroan Terbatas terdiri atas

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan Dewan Komisaris. RUPS

dalam Pasal 1 Angka 4 UUPT adalah organ perseroan yang mempunyai

wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam

batas yang ditentukan dalam UUPT dan/atau anggaran dasar. RUPS minimal

dilakukan setahun sekali untuk laporan atas perhitungan laba rugi perusahaan untu

mendapatkan persetujuan pemegang saham, yang terbagi atas RUPS tahunan dan

RUPS luar biasa. Di dalam RUPS biasanya diperlukan kuorum kehadiran sebesar

lebih 50% dan seluruh saham yang telah dikeluarkan dan keputusan rapat minimal

harus disetujui oleh minimal 50% dari jumlah suara sah dari pemegang saham

yang hadir dalam RUPS tersebut. Ketentuan RUPS lebih lanjut termuat dalam

Bab IV, Pasal 75 sampai dengan Pasal 91 UUPT.

Direksi di dalam Pasal 1 Angka 5 UUPT adalah organ perseroan yang berwenang

dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan

perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan (fungsi manajemen), dan

mewakili perseroan untuk segala perbuatan hukum dengan pihak ketiga (fungsi

representasi). Dewan Komisaris sebagaimana yang termuat dalam Pasal 1 Angka

6 UUPT, adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan sesuai

anggaran dasar perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS

untuk jangka waktu tertentu untuk kemudian dapat diangkat kembali setelah

jabatannya berakhir. Di dalam PT/Publik dikenal pula Komite Audit) dan

Page 17: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

17

Komisaris Independen. Ketentuan Direksi dan Dewan Komisaris diatur dalam

BabVII, Pasal 92 sampai dengan Pasal 121.23

5. Jenis-Jenis Perseroan Terbatas

PT adalah suatu bentuk perusahaan yang paling popular dalam bisnis dan paling

banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan

kegiatan usaha diberbagai bidang. Berdasarkan jenis Perseroan, maka PT dibagi

menjadi:

1) PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa,

2) PT-Fasilitas PMA,

3) PT-Fasilitas PMDN,

4) PT-Persero BUMN,

5) PT-Perbankan,

6) PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan,

7) PT-Usaha Khusus.24

Berdasarkan penanaman modalnya, jenis PT terbagi menjadi:

1) PT dalam rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA),

2) PTdalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN),

3) PT yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum

Indonesia (PT-Swasta Nasional),

4) PT-Perseroan BUMN, PT yang telah go public yaitu perusahaan yang

sebagian modalnya telah dimiliki publik dengan jalan membeli saham lewat

pasar modal (capital market) melalui bursa-bursa saham.25

Arif Djohan T membagi jenis PT menjadi:

1) PT Biasa,

2) PT yang berfasilitas (subject to peraturan BKPM, PT PMA dan PT PMDN),

23

Arif Djohan T, 2008, Aspek Hukum Perseroan Terbatas, Harvarindo: Jakarta, hlm. 38-40. 24

http://nuiysavira.ngeblogs.com/2009/12/16/jenis-jenis-perusahaan/ diakses Tanggal 07 Januari

2010, pukul 09:42:12 WIB. 25

Ibid.

Page 18: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

18

3) Perseroan Terbuka (Perusahaan Publik) yang ketentuannya diatur dalam Pasal

1 Angka 7 dan Angka 8 UUPT.26

Menurut Sanusi Bintang dan Dahlan terdapat dua macam PT, yaitu:

1) PT Tertutup yang disingkat PT, merupakan Perseoan Terbatas yang modalnya

dimiliki para pemegang saham yang masih saling mengenal satu sama lainnya,

misalnya anggota keluarga, sahabat, kenalan, dan tetangga yang pendiriannya

tunduk pada UUPT.

2) PT Terbuka, yang pada nama perusahaannya memakai singkatan PT (pada

awal) dan Tbk (pada akhir) nama PT tersebut, dalam PT Terbuka pemegang

sahamnya sudah tidak saling mengenal lagi bahkan melintasi batas negara.27

C. Penanaman Modal Asing

1. Pengertian Penanaman Modal Asing

Salah satu istilah yang erat kaitannya dalam praktik bisnis adalah penanaman

modal. Istilah lainnya yang sering digunakan adalah investasi, berasal dari bahasa

Latin yaitu investire (memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut

investment.28

Berbagai kepustakaan hukum ekonomi atau bisnis, terminologi

penanaman modal dapat berarti dilakukan secara langsung oleh investor lokal,

investor asing dan yang dilakukan secara tidak langsung oleh pihak asing.29

Istilah

penanaman modal asing juga merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, foreign

investment.30

26

Arif Djohan T, loc. cit., hlm. 40. 27

Sanusi Bintang, dan Dahlan, 2000, Pokok-Pokok Hukum Ekonomi Dan Bisnis, PT. Citra Aditya

Bakti: Bandung, hlm. 33. 28

Salim HS, dan Budi Sutrisno, op. cit., hlm. 31. 29

Sentosa Sembiring, 2007, Hukum Investasi Pembahasan Dilengkapi dengan Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Nuansa Aulia: Bandung, hlm. 55. 30

Salim HS, dan Budi Sutrisno, op. cit., hlm. 149.

Page 19: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

19

Pengertian penanaman modal asing telah ditentukan dalam Pasal 1 angka 3

UUPM, penanaman modal asing adalah:

kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik

Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,31

baik yang menggunakan

modal asing32

sepenuhnya maupun berpatungan dengan penanam modal dalam

negeri.33

M. Sornarajah memberikan defenisi tentang penanaman modal asing, merupakan

transfer modal, baik yang nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara

lain, tujuannya untuk digunakan di negara tersebut agar menghasilkan keuntungan

di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik secara total atau sebagian,34

dalam

defenisi ini PMA dikonstruksikan sebagai pemindahan modal dari negara yang

satu ke negara lain, baik secara total atau sebagian.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami, PMA merupakan kegiatan

memasukkan modal atau investasi untuk melakukan kegiatan usaha, yang

dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing

sepenuhnya maupun berpatungan dengan penanam modal dalam negeri yang

tujuannya memperoleh keuntungan lebih besar di kemudian hari serta mendorong

pertumbuhan ekonomi nasional dengan terbukanya peluang pasar regional dan

internasional.

31

Pihak yang menentukan dalam penanaman modal asing adalah penanam modal asing dengan

pemerintah negara yang menerima modal. Apabila mengkaji defenisi dalam Pasal 1 Angka 6

UUPM, maka penanam modal asing dikategorikan: perseorangan warga negara asing; badan usaha

asing; badan hukum asing; dan/atau pemerintah asing. 32

Pasal 1 Angka 8 UUPM juga telah ditentukan pengertian modal asing. Apabila mengkaji

defenisi dalam pasal tersebut, pemilik modal asing dikategorikan menjadi: negara asing;

perseorangan warga negara asing; badan usaha asing; badan hukum asing; dan/atau badan hukum

Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. 33

Modal asing yang berpatungan merupakan modal asing yang bekerja sama dengan penanam

modal Indonesia, di mana saham yang dimiliki oleh pihak asing maksimal 95%, sedangkan pihak

penanam modal Indonesia, minimal 5%. (Salim HS, dan Budi Sutrisno, loc. cit., hlm. 149). 34

Ibid.

Page 20: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

20

2. Dasar Hukum Penanaman Modal Asing

Momentum dimulainya penanaman modal asing di Indonesia adalah sejak

diundangkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman

Modal Asing. Undang-undang ini merupakan payung di dalam menjalankan

penanaman modal asing di Indonesia. Namun undang-undang tersebut telah

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi, yakni dengan Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (selanjutnya disingkat UUPM). UUPM

mengatur dua macam investasi, yaitu penanaman modal asing dan penanaman

modal dalam negeri. Secara sistematika UUPM terdiri dari 18 Bab dan 40 Pasal.

Ketentuan-ketentuan yang mempunyai hubungannya dengan PMA di dalam

substansi UUPM :

1. Pasal 1 Angka 3, Angka 6, dan Angka 8 tentang pengertian penanaman modal

asing, penanam modal asing, modal asing;

2. Pasal 3 tentang asas dan tujuan penanaman modal;

3. Pasal 4 tentang kebijakan dasar penanaman modal;

4. Pasal 5 Ayat (2) dan Ayat (3) tentang bentuk badan usaha;

5. Pasal 6 tentang perlakuan terhadap penanaman modal;

6. Pasal 7 tentang pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi atau

pengambilalihan hak;

7. Pasal 8 tentang kebebasan mengalihkan aset;

8. Pasal 9 tentang tanggung jawab hukum yang belum diselesaikan oleh

penanam modal;

9. Pasal 10 tentang penggunaan tenaga kerja;

10. Pasal 11 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

11. Pasal 12 tentang bidang usaha;

12. Pasal 15 sampai dengan Pasal 17 tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab

penanam modal;

13. Pasal 8 sampai dengan Pasal 24 tentang fasilitas penanaman modal;

14. Pasal 32 Ayat (1) dan Ayat (3) tentang penyelesaian sengketa;

15. Pasal 33 tentang larangan bagi investor asing dan pengakhiran perjanjian atau

kontrak kerja;

16. Pasal 34 tentang sanksi.

Page 21: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

21

3. Kewajiban dan Tanggung Jawab Penanam Modal

Kewajiban penanam modal di atur dalam Pasal 15 UUPM, yang menentukan

bahwa setiap penanam modal berkewajiban:

a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;

b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;

c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya

kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal;

d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha

penanaman modal; dan

e. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan Pasal 15 huruf (b) UUPM menentukan:

yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung

jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap

menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan

nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Penjelasan Pasal 15 huruf (c) UUPM menentukan:

laporan kegiatan penanam modal yang memuat perkembangan penanaman modal

dan kendala yang dihadapi penanam modal disampaikan secara berkala kepada

BKPM dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di bidang penanaman

modal.

Pasal 16 UUPM menentukan bahwa setiap penanam modal bertanggung jawab:

a. menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber tidak bertentangan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam

modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan

usahanya secara sepihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

c. menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktik monopoli,

dan hal lain yang merugikan negara;

d. menjaga kelestarian lingkungan hidup;

e. menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja;

dan

f. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 22: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

22

Selanjutnya, dalam Pasal 17 UUPM ditentukan:

penanaman modal yang mengusahakan sumber daya alam tidak terbarukan wajib

mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yang memenuhi

standar kelayakan lingkungan hidup, yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

1. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Perkembangannya

Corporate Social Responsibility atau Sosial Responsibility of Corporation

disingkat CSR adalah istilah lain dari tanggung jawab perusahaan. Istilah ini

umum dikenal di berbagai negara terutama Amerika. Meskipun corporate identik

dengan korporasi/perusahaan, sesungguhnya pengertian korporasi tidak semata-

mata dimaknai sebagai perusahaan besar, tetapi lebih luas lagi yaitu badan

hukum.35

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan pertama kali dikemukakan Howard R.

Bowen (1953) dengan diterbitkan buku Social Responsibilities of the

Businessman, dan Carroll menyebut Bowen sebagai The Father’s of Corporate

Social Responsibility.36

Periode awal tahun 1970-an mencatat babak penting

35

I Gede AB Wiranata, 2009, Hukum-Bangun Teori dan Telaah dalam Implementasinya,

Universitas Lampung: Bandar Lampung, hlm. 327. Istilah CSR atau tanggung jawab sosial

korporat, yang sering dikenal dengan istilah tanggung jawab sosial perusahaan kepada seluruh

stakeholders. Istilah korporat diartikan sebagai tingkat manajemen puncak/CEO pada setiap

organisasi laba atau nirlaba; skala kecil, menengah atau besar; skala lokal, nasional, regional, atau

global. Oleh karena itu apabila ada istilah tanggung jawab sosial perusahaan dimaksudkan sebagai

tanggung jawab sosial korporat di perusahaan bisnis (berorientasi pada laba). (Dwi Kartini, 2009,

Corporate Social Responsibility-Transformasi Sustainability Management dan Implementasi di

Indonesia, Refika Aditama: Bandung, hlm. 1.) 36

Ismail Solihin, op. cit., hlm. 15-19., Dwi Kartini, op. cit., hlm. 5-7.,

http://www.csrindonesia.com/data/articles/20070823075915-a.pdf diakses Tanggal 28 Desember

2009, pukul 15:06:13 WIB. Prinsip derma (charity principle), prinsip perwalian (stewardship

principle) merupakan faktor pendorong lahirnya konsep CSR di era 1950-1960an. (Ismail Solihin,

op. cit., hlm. 17-19).

Page 23: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

23

perkembangan konsep tanggung jawab sosial perusahaan, yakni dibentuknya

Committee for Economic Development dengan laporannya (1971) yang berjudul

Social Responsibilities of Business Corporations.37

Archie B. Carroll (1979) menjelaskan model evaluasi kinerja tanggung jawab

sosial perusahaan ke dalam empat kategori, yaitu:

1) tanggung jawab ekonomi (economic responsibility), karena lembaga bisnis

terdiri atas berisi aktivitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa bagi

masyarakat secara menguntungkan.

2) tanggung jawab aturan atau hukum (legal responsibility), bisnis dijalankan

dengan menaati hukum dan peraturan yang berlaku di mana hukum dan

peraturan tersebut pada hakikatnya dibuat oleh masyarakat melalui lembaga

legislatif.

3) tanggung jawab etika (ethical responsibility), perusahaan menjalankan bisnis

secara etis, kebijakan dan keputusan perusahaan didasarkan pada keadilan,

bebas dan tidak memihak, menghormati hak-hak individu serta memberikan

perlakuan berbeda untuk kasus yang berbeda menyangkut tujuan perusahaan.

4) tanggung jawab diskresioner (discretionary responsibility), kebijakan yang

murni sukarela dan didasarkan pada keinginan perusahaan untuk memberi

kontribusi sosial yang tidak memiliki kepentingan timbal balik secara

langsung, namun secara tidak langsung membantu membangun atau

meningkatkan citra perusahaan.38

Di penghujung tahun 1980an, The World Commission on Environment and

Development (The Brundtland Commission) mengeluarkan laporan yang

dipublikasikan Oxford University Press berjudul Our Common Future, dengan

point penting konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability development).39

Pada Earth Summit di Rio de Janeiro 1992 menetapkan pendekatan pembangunan

37

Ibid., hlm. 20-21. Perkembangan CSR pada periode ini dipengaruhi oleh konsep stakeholders

management (Standford Research Institute (1963)), sehingga ikut memperjelas kepada bagian

masyarakat (society) mana perusahaan memiliki kewajiban. (Ibid., hlm. 48 dan Dwi Kartini, op.

cit., hlm. 7-8). 38

Archie B. Carroll, 1979, A Three-Dimensional Conceptual Model of Corporate Performance,

dan 1991, The Pyramid of Corporate Responsibility: Toward the Moral Management of Corporate

Stakeholders, sebagaimana dikutip oleh Poerwanto, op. cit., hlm. 177-181. Lihat Ismail Solihin op.

cit., hlm. 21-22., Reza Rahman,, 2009, Corporate Social Responsibility Antara Teori dan

Kenyataan, Media Presindo: Jakarta, hlm. 37-41., Dwi Kartini, op. cit., hlm. 14-16. 39

Ismail Solihin, op. cit., hlm. 26-27.

Page 24: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

24

berkelanjutan sebagai isu global dalam konteks penyelamatan bumi.40

Pengenalan

konsep ini memberikan dampak besar perkembangan konsep tanggung jawab

sosial perusahaan selanjutnya. Beberapa organisasi internasional memberikan

rumusan tanggung jawab sosial perusahaan sejalan dengan konsep tersebut.

John Elkington (1997) melalui bukunya Cannibals with Forks, The Triple Bottom

Line of Twentieth Century Business mengembangkan konsep triple bottom line

(economic prosperity, environmental quality and social justice). Elkington

berpandangan jika perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya,

maka selain mengejar keuntungan (profit), perusahaan juga harus memperhatikan

dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut

berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).41

2. Pengertian dan Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

The World Bussiness Council for Sustainable Development (Business Action for

Sustainable Development) merumuskan CSR:

the continuing commitmen by business to behave ethically and contribute to

economic development while improving the quality of life of the workforce and

their families as well as of the local community and society at large. (human

rights, employee rights, environmental protection, supplier relations, community

involvement, stakeholders rights and, CSR performence monitoring and

assessment).42

40

Poerwanto, 2008 op. cit., hlm. 168. Lebih lanjut KTT Bumi Rio de Janerio dalam Yusuf

Wibisono, 2004, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Fascho Publishing: Gersik, hlm. 15-19. 41

Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, op. cit., hlm. 33. Konsep triple bottom line

merupakan perluasan dari konsep akuntansi tradisional yang hanya memuat bottom line tunggal

yakni hasil-hasil keuangan dari aktivitas ekonomi perusahaan. (Ismail Solihin, op. cit., hlm. 30-32

dan Yusuf Wibisono, op. cit., hlm. 32-33). 42

Ismail Solihin, op. cit., hlm. 28., Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, op. cit., hlm.

36-37., Yusuf Wibisono, op. cit., hlm. 7., Dwi Kartini, op. cit., hlm. 2.

Page 25: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

25

The Commission for European Communities dalam publikasi Green Paper-nya,

memandang CSR sebagai:

essentially a concept where by companies decide voluntarily to contribute to a

better society and a cleaner environment.

Green Paper membagi CSR yang dilakukan perusahaan, yaitu:

1) internal dimension of CSR (mencakup manajemen SDM, kesehatan dan

keselamatan kerja, adaptasi terhadap perubahan dan pengolahan dampak

lingkungan, serta SDA).

2) external dimension of CSR (mencakup pemberdayaan komunitas lokal, rekan

bisnis termasuk pemasok dan konsumen, hak asasi manusia, permasalahan

lingkungan global). Selain itu melakukan pendekatan holistik pada CSR,

mencakup social responsibility intergrated management, social responsibility

reporting dan auditing, quality in work, social and eco labesl, and socially

responsible investment.43

UN Global Compact yang diinisiasi mantan Sekjen PBB Kofi Anan juga telah

menetapkan pedoman yang berhubungan dengan CSR, dengan kontennya:

1) mendukung dan menghormati perlindungan HAM;

2) menghindari keterlibatan di dalam pelanggaran HAM;

3) mempertahankan kebebasan berserikat dan perjanjian kolektif;

4) penghapusan kerja paksa;

5) penghapusan kerja oleh kanak-kanak;

6) peniadaan disriminasi dalam penempatan tenaga kerja dan penugasan;

7) mendukung kehati-hatian dalam penanganan lingkungan;

8) penyebarluasan tanggung jawab lingkungan;

9) mendorong penggunaan ramah lingkungan;

10) secara aktif melawan segala bentuk korupsi, termasuk pemerasan dan

penyuapan.44

Rencana implementasi ISO 26000 (Internasional Organization for

Standardization) yang mengatur standar social reponsibility juga menjadi

43

Ibid., hlm. 29 dan Ibid., hlm. 39. Bandingkan dengan lingkup CSR yang dilakukan perusahaan

dengan pendapat A. Sonny Keraf (relasi primer dan relasi sekunder) dan Habib Adjie (internal dan

eksternal) dalam Adjie, Habib, op. cit., hlm. 68. 44

Dwi Kartini, op. cit., hlm. 47-48.

Page 26: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

26

perhatian dunia usaha di berbagai negara, yang saat ini telah dalam tahap

sosialisasi. ISO 26000, definisi dalam Draft 4.1 (Maret 2008), CSR adalah:

responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on

society and the environment, through transparent and ethical behaviour that

contributes to sustainable development, health and the welfare of society; takes

into account the expectations of stakeholders; is in compliance with applicable

law and consistent with international norms of behaviour; and is integrated

throughout the organization and practiced in its relationships.

Sosial responsibility dalam Draft ISO 26000 mencakup 7 (tujuh) isu utama:

1) isu 1. tata kelola organisasi mencakup proses dan struktur pengambilan

keputusan (transparensi, etis, akuntabel, perspektif jangka panjang,

memperhatikan dampak terhadap pemangku kepentingan,berhubungan dengan

pemangku kepentingan), dan pendelegasian kekuasaan (kesamaan tujuan,

kejelasan mandat, desentralisasi untuk menghindari keputusan yang otoriter).

2) isu 2. hak asasi manusia mencakup nondiskriminasi dan perhatian pada

kelompok rentan, menghindari kerumitan, hak-hak sipil dan politik, hak-hak

ekonomi, sosial dan budaya, dan hak-hak dasar pekerja.

3) isu 3. praktik ketenagakerjaan mencakup kesempatan kerja dan hubungan

pekerjaan, kondisi kerja dan jaminan sosial, dialog dengan berbagai pihak,

kesehatan dan keamanan kerja, dan pengembangan sumberdaya manusia.

4) isu 4. lingkungan mencakup pencegahan polusi, penggunaan sumber daya

yang berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, dan

perlindungan dan pemulihan lingkungan.

5) isu 5. praktik operasi yang adil mencakup anti korupsi, keterlibatan yang

bertanggung jawab dalam politik, kompetisi yang adil, promosi tanggung

jawab sosial dalam rantai pemasok (supply chain), dan penghargaan atas

property rights.

6) isu 6. konsumen mencakup praktik pemasaran, informasi dan kontrak yang

adil, penjagaan kesehatan dan keselamatan konsumen, konsumsi yang

berkelanjutan, penjagaan data dan privasi konsumen, pendidikan dan

penyadaran.

7) isu 7. pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat mencakup keterlibatan di

masyarakat, penciptaan lapangan kerja, pengembangan teknologi, kekayaan

dan pendapatan, investasi yang bertanggung jawab, pendidikan dan

kebudayaan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas.45

45

Jalal Lingkar Studi CSR disampaikan pada FGD dengan LPBH FAS, Jakarta 30 Mei 2008,

(http://pkbl.bumn.go.id/file/jalal-CSR.pdf diakses Tanggal 20 Mei 2009, pukul 12:17:20 WIB).

Lihat juga Ismail Solihin, op. cit., hlm. 30-31., Yusuf Wibisono, op. cit., hlm. 37-39., Dwi Kartini,

op. cit., hlm. 123-128., http://www.iso.org diakses Tanggal 29 Desember 2009 pukul 19.45 WIB.

Page 27: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

27

Saat ini berbagai perusahaan mayoritas multinasional mengumumkan laporan tata

kelola perusahaan beserta dampak yang ditimbulkannya dalam sebuah

sustainability report yang dikembangkan Global Reporting Initiative (GRI)

(Guidelines Versi 3 2000-2006), yang mencakup:

1) dampak ekonomi yaitu kinerja ekonomi, interaksi pasar, dan pengaruh

ekonomi tidak langsung;

2) dampak sosial yaitu hak asasi manusia, tenaga kerja, masyarakat, serta

tanggung jawab produk;

3) dampak lingkungan mencakup aspek bahan baku, aspek energi, aspek air,

aspek keanekaragaman hayati, aspek emisi, effluents, dan limbah, aspek

produk, aspek kepatuhan terhadap ketentuan hukum yang berlaku di bidang

lingkungan hidup, aspek transportasi, dan aspek lingkungan menyeluruh.46

Sebuah analisis dari Harvard dan University of Michigan pada 95 studi atas CSR

menunjukkan adanya korelasi positif antara kinerja sosial korporat dan kinerja

finansial korporat, dengan dimensi:

1) filantropi korporat, dimensi tanggung jawab sosial yang meliputi sumbangan

amal;

2) inisiatif sosial korporat, bentuk lanjut filantropi korporat yang lebih berkaitan

secara langsung dengan kompetensi perusahaan;

3) tanggung jawab korporat, dimensi tanggung jawab sosial yang meliputi

semuanya dari mempekerjakan pekerja minoritas hingga membuat produk

yang aman;

4) kebijakan korporat, dimensi tanggung jawab sosial yang merujuk pada posisi

yang diambil perusahaan pada isu sosial dan politik.47

Defenisi CSR sangatlah beragam, bergantung pada visi dan misi korporat yang

disesuaikan dengan needs, desire, wants, dan interest komunitas. Meski memiliki

banyak defenisi, namun secara esensi CSR merupakan wujud dari giving back dari

korporat kepada komunitas. Perihal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan

46

Ibid., hlm. 27-35. Lihat juga Ismail Solihin, op. cit., hlm. 149-160. 47

Thomas Donaldson, Defining the Value of Doing Good Business, FT mastering Corporate

Governance, 3 juni 2005, hlm. 2-3, sebagaimana dikutip dalam William G. Nilckels, dkk, 2009,

Pengantar Bisnis, Understanding Business, Edisi 8 Buku 1, Salemba Empat: Jakarta, hlm. 129.

Page 28: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

28

dan menghasilkan bisnis berdasar pada niat tulus guna memberi kontribusi yang

paling positif pada komunitas.48

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami tanggung jawab sosial perusahaan

sebagai bagian dari komitmen perusahaan, suatu konsep bahwa organisasi

khususnya perseroan harus memiliki tanggung jawab terhadap stakeholdersnya

dalam segala aspek operasional perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan

berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, dan perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan faktor keuangan, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi

sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

3. Dasar Hukum Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tujuan finansial dan tujuan sosial dalam tanggung jawab sosial perusahaan tidak

berjalan dalam korelasi yang berimbang, tetapi lebih banyak menjadi relasi sebab

akibat dikarenakan adanya ongkos yang dikeluarkan untuk mendapatkan

keuntungan. Akibatnya pemberlakuannya menjadi simbol bahwa perusahaan telah

menjalankan etika bisnis dan memiliki budi pekerti.

Salah satu cara merubah simbolisasi menjadi implementasi yang mengarah pada

substansi program tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan monitoring

pihak lain, sistem akuntabilitas yang ditingkatkan, dan transparansi. Tanggung

jawab perusahaan kepada publik secara keseluruhan di negara maju didekati dan

diimplementasikan lewat hukum pelaporan perusahaan, bukan lewat pemaksaan

48

Reza Rahman, op. cit., hlm. 10.

Page 29: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

29

pelaksanaan suatu kegiatan khusus yang disebut tanggung jawab sosial

perusahaan, sehingga klausul tanggung jawab sosial perusahaan jarang tampak ke

permukaan dalam produk hukum, tetapi masuk dan diinternalisir lewat

mekanisme administratif yang jauh lebih substansial. Berbeda dengan pemerintah

Indonesia yang mengambil inisiatif melakukan regulasi pelaksanaan tanggung

jawab sosial perusahaan. Ada dua instrumen hukum yang mewajibkan PT untuk

melakukan tanggung jawab sosial perusahaan, yakni UUPM dan UUPT yang

disahkan pada tahun 2007.

Sebagai sebuah konsep yang baru dimasukkan ke dalam UUPT, pemerintah

diharapkan tidak salah menafsirkan konsep tanggung jawab sosial perusahaan.

Kontroversi yang terjadi dikalangan pengusaha sejak diwajibkannya pelaksanaan

tanggung jawab sosial bagi sebuah PT adalah ketidakpahaman sejumlah kalangan

pengusaha dalam mengartikan tanggung jawab sosial perusahaan dan adanya

ketakutan bahwa pemerintah juga salah tafsir sehingga pada akhirnya perusahaan

akan dirugikan melalui kewajiban pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Perdebatan tentang regulasi tanggung jawab sosial perusahaan terus bergulir.

Pihak pro terhadap regulasi tanggung jawab sosial perusahaan, belum semua

perusahaan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan sehingga perlu ada

payung hukum yang memaksa agar mereka mau melakukannya. Tidak hanya itu,

dengan adanya regulasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan, maka akan

memberikan keseragaman/stadardisasi dalam aplikasi tanggung jawab sosial

perusahaan. Pandangan ini dilatarbelakangi oleh beragamnya defenisi tanggung

jawab sosial perusahaan, sehingga beragam aplikasinya di lapangan, dengan

adanya stadardisasi akan memudahkan pelaksanaan audit sosial perusahaan

terhadap lingkungan internal dan eksternalnya.49

49

Reza Rahman, op. cit., hlm. 104.

Page 30: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

30

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, substansi mengenai tanggung

jawab sosial perusahaan merupakan bagian dari kewajiban dan tanggung jawab

penanam modal termasuk PMA, yang diamanatkan dalam Pasal 15 huruf (b),

Pasal 16 huruf (d) dan huruf (e), Pasal 17 UUPM. Selanjutnya ketentuan tersebut

dipertegas dengan Pasal 34 Ayat (1) UUPM, yaitu:

badan usaha atau usaha perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang

tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 dapat dikenai

sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan usaha;

c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau

d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

Pasal 1 Angka 3 UUPT, tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen

perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi

perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Sekalipun tidak dengan jelas dikemukakan namun dapat dipastikan bahwa yang

dimaksudkan oleh pembuat undang-undang dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan tidak lain adalah apa yang di dalam bahasa Inggris disebut social and

evironmental responsibility atau yang disebut juga dengan istilah Corporate

Social Responsibility yang pemahamannya adalah sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya.

Pasal 66 Ayat (2) huruf (c) UUPT ditentukan laporan tahunan perseroan yang

disampaikan direksi kepada RUPS salah satunya harus memuat laporan

pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan

tahunan.

Page 31: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

31

Menurut Pasal 74 UUPT ditentukan:

(1) perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan.

(2) tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud Ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

(3) perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada

Ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(4) ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial perusahaan diatur

dengan Peraturan Pemerintah.

Menurut Penjelasan Pasal 74 UUPT Ayat (1) dan Ayat (2):

(1) ketentuan ini bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan perseroan yang

serasi dan seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya

masyarakat setempat. Yang dimaksud dengan perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam adalah perseroan yang

kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam. Yang

dimaksud dengan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya berkaitan

dengan sumber daya alam adalah perseroan yang tidak mengelola dan tidak

memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada

fungsi kemampuan sumber daya alam.

(2) yang dimaksud dengan “dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan” adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan terkait.

Bagian penjelasan Pasal 74 Ayat (1) UUPT sangat jelas menggambarkan latar

belakang dan tujuan pembentukan bagi PT, yaitu penciptaan suatu hubungan

yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai masyarakat lokal,

norma masyarakat lokal, budaya masyarakat lokal. Jelas bahwa tujuan tanggung

jawab sosial yang diatur dalam Pasal 74 UUPT tersebut mengadopsi dalam

penjelasan tanggung jawab sosial Pasal 15 huruf (b) UUPM, yang menegaskan

bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat

pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan

Page 32: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

32

yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan nilai, norma, dan budaya

masyarakat setempat.50

Penjelasan Pasal 74 Ayat (1) UUPT disebutkan bahwa kewajiban pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan bagi perseroan yang menjalankan kegiatan

usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam tidak hanya

melihat pada bisnis inti perusahaan. Walaupun perusahaan tersebut tidak secara

langsung melakukan eksploitasi sumber daya alam, tetapi selama kegiatan

usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam, maka

perusahaan tersebut wajib melaksanakan tanggung jwab sosialnya. Hal ini berarti

bahwa baik itu perusahaan pertambangan, industri perkayuan, industri makanan,

yang dalam kegiatan usahanya berhubungan langsung dengan sumber-sumber

daya alam, maupun rumah sakit, perusahaan telekomunikasi, perbankan,

percetakan dan perusahaan-perusahaan lain yang walaupun tidak secara langsung

menggunakan sumber daya alam dalam kegiatan usahanya, wajib melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaan.51

50

Cornelius Simanjuntak dan Natalie Mulia, op. cit., hlm. 98. 51

Widjaja Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama, op. cit., hlm. 95. Mengacu kepada peraturan

tanggung jawab sosial perusahaan dalam UUPM, jelas terlihat bahwa kewajiban tanggung jawab

sosial perusahaan bagi perusahaan penanaman modal yang tunduk pada dan kegiatan operasional

dan investasinya diatur oleh UUPM tidak tergantung pada kegiatan usaha (lini usaha) yang

dilaksanakan perusahaan tersebut, jadi perusahaan yang bergerak di lapangan usaha produksi

maupun jasa tetap diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan

bagi perusahaan pada umumnya, yaitu perusahaan-perusahaan yang tidak tunduk pada UUPM

tersebut, maka untuk mengetahui adanya kewajiban pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan pertama sekali harus mengacu pada ketentuan anggaran dasar perusahaan tersebut (dan

sepanjang relevan, juga izin usaha perusahaan tersebut) guna mengetahui dan memastikan apakah

perusahaan bergerak di bidang sumber daya alam yaitu mengelola dan memanfaatkan sumber daya

alam, seperti KLU Sisminbakum. Jika anggaran dasar dan/atau izin usaha perusahaan ternyata

tidak mencantumkan kegiatan usaha di bidang sumber daya alam, maka harus ditelaah secara

cermat apakah kegiatan usaha perusahaan tersebut berdampak pada fungsi kemampuan sumber

daya alam. (Cornelius Simanjuntak dan Natalie Mulia, 2009, loc. cit., hlm. 102-103).

Page 33: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

33

Pasal 74 Ayat (2) UUPT disebutkan bahwa biaya pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan diperhitungkan sebagai salah satu komponen biaya perusahaan.

Biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

ini seharusnya pada akhir tahun buku diperhitungkan sebagai salah satu

pengeluaran perusahaan, dan agar dapat dijadikan sebagai biaya pengurangan

penghasilan kena pajak maka rencana kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

yang akan dilaksanakan dan anggaran yang dibutuhkan wajib untuk dimasukkan

dalam rencana kerja tahunan. Selain itu dengan memperhatikan ketentuan pajak

yang berlaku biaya tanggung jawab sosial perusahaan merupakan biaya yang

dikeluarkan perseroan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghsilan.

Hal ini tidak berarti keuntungan perusahaan setelah pajak, dipotong lagi untuk

kewajiban pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, jadi seharusnya tidak

menjadi pajak tambahan bagi perseroan. Mengenai besarnya anggaran dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran, dengan pengertian biaya-biaya

tersebut harus diatur besarnya sesuai dengan manfaat yang hendak dituju dari

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri berdasarkan

kemampuan keuangan perseroan, potensi risiko, dan besarnya tanggung jawab

yang harus ditanggung sesuai kegiatan usahanya.52

Penjelasan Pasal 74 Ayat (3) UUPT, artinya sanksi yang dikenakan bukan karena

perusahaan tidak melakukan tanggung jawab sosial perusahaan menurut UUPT

melainkan karena mengabaikan tanggung jawab sosial perusahaan sehingga

perusahaan tersebut melanggar aturan terkait di bidang sosial dan lingkungan.53

52

Ibid., hlm. 96-97. 53

Ibid., hlm. 98.

Page 34: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

34

Berdasarkan uraian di atas, konsekuensi hukum bagi PT berkaitan dengan

perumusan tanggung jawab sosial perusahaan menurut Pasal 74 UUPT adalah PT

harus memiliki corporate identity. PT harus mampu merumuskan kegiatan

tanggung jawab sosial perusahaannya dengan memperhatikan bahwa tanggung

jawab sosial perusahaan bukan kegiatan kedermawanan (philanthropy),

pelaksanaannya memerlukan keterlibatan dari stakeholders dan menuntut

keterlibatan aktif perusahaan, dengan tujuan sustainability perusahaan,

lingkungan, dan sosial.

Selanjutnya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan perusahaan

dan khususnya, peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang

berhubungan dengan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan. PT diwajibkan

merumuskan tanggung jawab sosial perusahaannya dalam setiap rancangan kerja

perusahaan dan melaporkannya dalam laporan tahunan perusahaan sesuai dengan

ketentuan Pasal 74 Ayat (2) UUPT. Selanjutnya, secara internal PT harus

mensosialisasikan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan mereka kepada

seluruh stakeholders perusahaan agar setiap stakehoders dapat bersama-sama

terlibat secara aktif dan berkesinambungan dalam mendukung kegiatan tanggung

jawab sosial perusahaan perusahaan.

4. Stakeholders Perusahaan

Stakeholders dapat didefenisikan sebagai seorang atau sekelompok orang yang

memiliki satu atau lebih kepentingan (stake) yang berbeda dalam sebuah

perusahaan. Stakeholders dapat diartikan juga sebagai setiap orang atau

sekelompok orang yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan,

Page 35: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

35

keputusan, kebijakan, praktik atau tujuan dari sebuah perusahaan, yang dapat

timbul karena legal right dan moral right. 54

Menyadari adanya realitas baru hubungan antara perusahaan korporasi dengan

pemangku kepentingan, Freeman dan Reid mengajukan dua rumusan pemangku

kepentingan, yakni:

1) dalam arti luas adalah kelompok maupun individu-individu yang dapat

mempengaruhi pencapaian tujuan mereka atau pencapaian perusahaan

dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan pada saat mengejar tujuannya

(kelompok kepentingan publik, kelompok yang melakukan aktivitas protes,

pegawai pemerintah, asosiasi perdagangan, pesaing, serikat pekerja dan

karyawan, pelanggan pada segmen tertentu, serta pemegang saham).

2) dalam arti sempit, perusahaan memiliki ketergantungan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya kepada pemangku kepentingan yang

terdiri atas kelompok-kelompok maupun beberapa individu (karyawan,

pelanggan pada segmen tertentu, pemasok tertentu, pegawai kunci di

pemerintahan, kreditur tertentu, dan pemegang saham).55

Rhenald Kasali menyatakan bahwa setiap kelompok yang berada di dalam

maupun di luar perusahaan mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan

perusahaan, yaitu:

a. stakeholders internal (karyawan, manajer, pemegang saham) dan stakeholders

external (penyalur atau pemasok, konsumen atau pelanggan, masyarakat,

pemerintah, pers, kelompok social responsible investor, licensing partner).

b. skala prioritas, stakeholders primer (paling penting), stakeholders sekunder

(kurang penting), dan stakeholders marjinal (bisa diabaikan).

c. stakeholders tradisional (karyawan dan konsumen saat ini sudah berhubungan

dengan organisasi) dan stakeholders masa depan (diperkirakan akan

memberikan pengaruhnya pada organisasi, seprti mahasiswa, peneliti,

konsumen potensial).

d. proponents (kelompok yang memihak organisasi), opponents (menentang

organisasi), dan uncommitted (ada yang tak peduli), organisasi perlu mengenal

stakeholders yang berbeda agar dengan jernih melihat permasalahan,

menyusun rencana dan strategi untuk melakukan tindakan yang proposional.

54

Ibid., hlm. 48-49. Pendapat hampir senada diungkapkan oleh Post dalam Ismail Solihin, op.

cit., hlm. 2, dan Yusuf Wibisono, op. cit., hlm. 90. 55

Ismail Solihin, op. cit., hlm 50-52.

Page 36: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

36

e. dilihat dari aktivitas dalam melakukan komplain atau mendukung perusahaan

tentu ada yang menyatakan pertentangan atau dukungannya secara aktif (vocal

majority), namun ada pula secara pasif (silent majority).56

Jones (1955) mengklasifikasikan stakeholders dalam 2 (dua) kategori yaitu:

1) inside stakeholders terdiri atas orang-orang yang memiliki kepentingan dan

tuntutan terhadap sumber daya perusahaan, yaitu pemegang saham

(shareholders), para manajer (managers), dan karyawan (employees).

2) outside stakeholders terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak

(constituencies) yang bukan pemilik perusahaan, namun memiliki kepentingan

terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang

dilakukan oleh perusahaan, yaitu pelanggan (customers), pemasok (suppliers),

pemerintah (goverment), mayarakat lokal (local communities), dan masyarakat

secara umum (general publik).57

David Wheeler dan Maria Sillanpää dalam bukunya The Stakeholders

Corporation: A Blueprint for Maximizing Stakeholder Value menggolongkan

stakeholders:

1) stakeholders primer meliputi pemegang saham, investor, karyawan,

pelanggan, komunitas lokal, pemasok dan rekanan bisnis, yang memiliki

kepentingan langsung dalam sebuah perusahaan dan sangat mempengaruhi

sukses atau tidaknya perusahaan;

2) stakeholders sekunder meliputi pemerintah, institusi sipil, LSM, pers, pesaing

usaha, asosiasi pengusaha, dan masyarakat pada umunya, meskipun tidak

memiliki kepentingan langsung tetapi berpengaruh terhadap reputasi dan

dukungan terhadap perusahaan.58

Berdasarkan uraian di atas, berkaitan dengan penelitian ini maka kata social

responsibility dalam konsep tanggung jawab sosial perusahaan merujuk kepada

entitas sosial yang luas. Penggunaan konsep manajemen para pemangku

kepentingan yang merumuskan pemangku kepentingan sebagai individu atau

kelompok yang dipengaruhi atau mempengaruhi keputusan organisasi/perusahaan

akan sangat memperjelas kepada entitas sosial mana perusahaan bertanggung

56

Yusuf Wibisono, op. cit., hlm. 90-92. 57

Ismail Solihin, loc. cit., hlm. 2. 58

Gunawan Widjaja, dan Yeremia Ardi Pratama, loc. cit., hlm. 48-49.

Page 37: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

37

jawab. Perumusan stakeholders beserta isu-isu yang dianggap relevan akan sangat

membantu perusahaan di dalam merumuskan strategi, kebijakan, dan program-

program tanggung jawab sosial perusahaan.

5. Tahap-Tahap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Umumnya, perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan CSR

menggunakan tahap perencanaan (awareness building, CSR assessement, CSR

manual bulding), tahap implementasi (sosialisasi, pelaksanaan, internalisasi),

tahap evaluasi, dan pelaporan.59

Kerangka global dan pendekatan prinsip-prinsip dasar yang dapat dipedomani

untuk penerapan CSR secara umum, antara lain:

a. menyusun perencanaan program CSR;

b. menetapkan visi;

c. memformulasikan misi;

d. menetapkan tujuan;

e. menetapkan kebijakan

f. merancang struktur organisasi;

g. menyediakan SDM;

h. merencanakan program operasional;

i. membagi wilayah;

j. implementasi program CSR;

k. mekanisme;

l. self managing vs outsourcing;

m. evaluasi program CSR

n. ukuran keberhasilan;

o. reporting program CSR.60

DeMartinis menyebutkan beberapa langkah yang dilakukan oleh perusahaan

nonprofit dalam menyusun program CSR, antara lain:

1) merumuskan komunitas organisasi;

59

Yusuf Wibisono, op. cit., hlm. 121-151. 60

Ibid.

Page 38: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

38

2) menentukan tujuan CSR (visi, misi, dan tujuan organisasi, tujuan divisi CSR,

aktivitas CSR);

3) menyusun pesan yang hendak disampaikan (pilih isu yang paling tepat, pilih

isu yang mendukung positioning organisasi, pilih isu yang menarik);

4) memilih metode yang paling baik dalam penyampaian pesan;

5) realisasi program;

6) analisis hasil/evaluasi.61

Sementara itu, Brown menunjukkan langkah yang dapat dilakukan korporat bisnis

dalam menyusun program CSR, adalah segmentasi, skala prioritas, penelitian

tentang need, desires, dan interest komunitas, dialog dengan opinion leader dalam

komunitas. Meskipun ada pembedaan dalam penyusunan program CSR, Reza

Rahman memberikan gambaran secara umum penyusunan program CSR:

1) memilih struktur program;

2) mengajak komuniti untuk terlibat secara strategis;

3) mencari saran/masukan dari masyarakat lokal;

4) hubungkan program dengan nilai-nilai dan reputasi;

5) nyatakan tujuan perusahaan yang relevan dengan program;

6) pertimbangangkan pihak-pihak yang memungkinkan untuk menjadi partner;

7) komunikasikan komitmen perusahaan;

8) penilaian dan pengukuran;

9) pengawasan terhadap anggaran dan proyek.62

Setelah menyusun program CSR dan merealisasikan aktivitas CSR, tahap

selanjutnya adalah mengomunikasikan program CSR, dengan langkah: pemilihan

media yang tepat, mengungkapkan program berdasarkan fakta, mengajak seluruh

stakeholders untuk terlibat, mengritisi, ataupun menyebarluaskan informasi

tentang esensi program CSR.63

Ismail Solihin memberikan gambaran berbeda mengenai tahap pelaksanaan CSR:

1) perencanaan, meliputi strategi, kebijakan, prosedur, program, dan anggaran;

61

Reza Rahman, op. cit., hlm. 62. 62

Ibid., hlm. 68. 63

Ibid., hlm. 62-89.

Page 39: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

39

2) perumusan tujuan, didasarkan pada analisis perusahaan terhadap lingkungan

internal dan eksternal perusahaan;

3) implementasi program CSR, dalam pelaksanaanya diperlukan persetujuan dan

dukungan pihak yang terlibat dan adanya pola hubungan di antara pihak yang

terlibat secara jelas;

4) pelaporan program CSR, mencakup dampak operasi perusahaan.64

6. Manfaat Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Yusuf Wibisono dalam bukunya Membedah Konsep dan Aplikasi CSR,

mengungkapkan keuntungan dari penerapan CSR:

1) mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan;

2) layak mendapatkan social license to operate;

3) mereduksi risiko bisnis perusahaan;

4) melebarkan akses sumber daya;

5) membentangkan akses menuju market;

6) mereduksi biaya;

7) memperbaiki hubungan dengan stakeholders;

8) memperbaiki hubungan dengan regulator;

9) meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan;

10) peluang mendapatkan penghargaan.65

Survey juga menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan yang melaksanakan CSR

telah memperoleh manfaat langsung, antara lain berupa:

1) pelaksanaan CSR telah meningkatkan reputasi perusahaan;

2) reputasi yang baik memudahkan perusahaan untuk dapat melakukan

rekrutmen pegawai yang berkualitas dan bereputasi baik;

3) para pegawai lebih betah untuk bekerja di perusahaan yang melaksanakan

CSR sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya yang timbul karena harus

melakukan rekrutmen baru dan melakukan pelatihan bagi pegawai baru;

4) para pegawai lebih termotivasi dan karena itu lebih produktif;

5) CSR membantu perusahaan untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan;

6) keterlibatan perusahaan dalam kegiatan yang dilakukan oleh komunitas

setempat menghasilkan liputan yang baik dari media mengenai perusahaan;

7) pelaksanaan CSR menghasilkan hubungan-hubungan yang baik itu

memudahkan bagi perusahaan untuk melakukan bisnisnya;

8) pelaksanaan CSR yang menghasilkan pengaruh yang luas bagi bisnis

perusahaan dapat membantu perusahaan untuk menciptakan produk dan jasa

baru yang menguntungkan;

64

Ismail Solihin, op. cit., hlm. 129-160. 65

Yusuf Wibisono, op. cit., hlm. 78-81.

Page 40: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

40

9) CSR dapat membuat perusahaan lebih kompetetif dan dapat mengurangi

munculnya risiko yang akan mengakibatkan rusaknya reputasi perusahaan;

10) bila para investor dan lembaga-lembaga pemberi pinjaman mengetahui telah

menerapkan CSR akan lebih bersedia memberikan tambahan dana investasi

atau kredit.66

Kgiatan CSR akan menjamin keberlanjutan (sustainability) bisnis yang dilakukan,

hal ini disebabkan karena:

1) menurunnya gangguan sosial yang sering terjadi akibat pencemaran

lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan

oleh masyarakat setempat;

2) terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang;

3) tambahan keuntungan daru unit usaha baru, yang semula merupakan kegiatan

CSR yang dirancang korporat.67

E. Kerangka Pikir

Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 33 mengamanatkan perekonomian

nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip

kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan

ekonomi, yang tentunya ini untuk menjamin kemakmuran bagi rakyat.

Para pelaku bisnis memegang peranan dominan di dalam melakukan aktivitas

bisnisnya yang kerap menimbulkan masalah berkaitan dengan aspek moral

maupun hukum. Regulasi tanggung jawab sosial perusahaan dalam UUPM dan

UUPT memberikan kepastian hukum, berawal dari shareholders ke stakeholders

dan dari etika bisnis ke norma hukum. Tanggung jawab sosial perusahaan

merupakan komitmen dunia usaha untuk terus bertindak secara etis, beroperasi

66

Business Link, tt. Sebagaimana dikutip oleh Jurnal Hukum Bisnis, loc. cit., hlm. 64. 67

Majalah Bisnis & CSR, 2009, Reference for Decision Maker, Edisi Khusus 40 Tahun Prof Dr Ir

Totok Mardikanto MS Menjadi Penyuluh, Jakarta: Latofi.

Page 41: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

41

secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan

menjaga hubungan baik dengan stakeholders dan lingkungannya.

Berdasarkan konsep tanggung jawab sosial perusahaan yang telah tertuang dalam

UUPT dan UUPM, mewajibkan bagi setiap penanaman modal atau perseroan

yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber

daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Maka dalam

hal ini akan dilihat pada sebuah Perseroan Terbuka-berfasilitas PMA, yakni PT

Indosat Tbk sebagai penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu di

Indonesia terkait apa sajakah bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan

yang telah dilaksanakan dan bagaimanakah pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan PT Indosat Tbk pada wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi ditinjau

dari peraturan perundang-undangan, konsep tanggung jawab sosial perusahaan

yang berkembang, dan kebijakan perusahaan.

Page 42: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

42

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis, Lokasi, dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari segi fokus kajiaannya, penelitian hukum dapat dibedakan menjadi

penelitian hukum normatif (normative law research), penelitian hukum normatif-

empiris yang disebut juga penelitian hukum normatif-terapan (applied law

research), dan penelitian hukum empiris (empirical law research).68

Berdasarkan

jenis penelitian tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian

hukum normatif-terapan, dengan mengkaji bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan oleh PT Indosat

Tbk pada wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi. Penelitian hukum normatif-

terapan adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi

ketentuan hukum normatif secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu

yang terjadi dalam masyarakat.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan pada PT Indosat Tbk-Kantor Perwakilan Kotabumi

yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Nomor 5C Kotabumi, Lampung Utara.

68

Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT Citra Aditya Bakti: Bandung,

hlm. 52. dan hlm. 134.

Page 43: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

43

3. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum deskriptif. Penelitian

hukum deskriptif bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran

(deskripsi) lengkap tentang keadaan hukum yang berlaku di tempat tertentu, atau

mengenai gejala yuridis yang ada, atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi

dalam masyarakat.69

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan

memaparkan dan menggambarkan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilaksanakan serta pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan oleh PT Indosat Tbk pada wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi,

didasarkan pada peraturan perundang-undangan dan kebijakan perusahaan.

B. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonjudicial case

study, yaitu pendekatan studi kasus hukum tanpa konflik.70

Pada tipe pendekatan

ini peneliti akan melihat bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

dilaksanakan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan oleh PT Indosat

Tbk pada wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi.

C. Data dan Sumber Data

Berdasarkan jenis penelitian yang telah ditentukan di atas, data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi

data perilaku terapan dari ketentuan normatif terhadap peristiwa hukum in

69

Ibid., hlm. 50. 70

Ibid., hlm. 150.

Page 44: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

44

concreto.71

Berkaitan dengan penelitian ini, data primer diperoleh dari lokasi

penelitian, responden yang terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan yaitu stakeholders Indosat. Sumber data yang ada di lokasi penelitian

yaitu wawancara dan observasi. Data sekunder pada dasarnya adalah data

normatif terutama yang bersumber dari perundang-undangan, dokumen terkait

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan PT Indosat tbk, dan literatur

terkait. Data sekunder meliputi:

1. Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat, meliputi:

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Lembaran Negara Tahun 2007

Nomor 67 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4724 Tentang Penanaman

Modal;

b. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Lembaran Negara Tahun 2007

Nomor 106 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756 Tentang Perseroan

Terbatas; dan

c. Dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan PT

Indosat Tbk, yakni Sustainability Report PT Indosat Tbk 2008.

2. Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan hukum yang memberikan

penjelasan mengenai bahan hukum primer, berupa literatur hukum yang

menjelaskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian.

3. Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan hukum yang memberikan petunjuk

maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Bahan

hukum tersier yang digunakan dalam penelitian ini bahan hukum yang

diperoleh dari jurnal hukum dan internet.

71

Ibid., hlm. 151.

Page 45: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

45

D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. studi pustaka, yaitu pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang

berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas serta dibutuhkan

dalam penelitian ini.72

Pelaksanaan studi pustaka tersebut dilakukan dengan

tahap-tahap penentuan sumber data sekunder, mengidentifikasi sumber bahan

hukum yang diperlukan, inventarisasi data yang relevan dengan rumusan

masalah, dengan cara pengutipan atau pencatatan, serta mengkaji data sesuai

dengan masalah dan tujuan penelitian.

b. studi dokumen, yaitu pengkajian informasi tertulis yang dilakukan dengan

cara membaca, meneliti, dan mempelajari serta menelaah dokumen yang

berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial PT Indosat Tbk, yakni

Sustainability Report PT Indosat Tbk 2008.

c. wawancara, yaitu kegiatan pengumpulan data primer yang bersumber

langsung dari responden penelitian di lapangan.73

Berkaitan dengan penelitian

ini, wawancara tersebut dilakukan secara langsung dan dengan cara

mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun.

Wawancara dilakukan kepada stakeholders perusahaan yang terkait dengan

pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT Indosat Tbk pada

wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi, dengan responden Satrio Sukarno

(Head of Representative Office Kotabumi), Pedrik (Pelaksana Harian pada

72

Ibid., hlm. 81-83. dan hlm. 125. 73

Ibid., hlm. 86.

Page 46: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

46

Kantor Perwakilan Kotabumi), Rumah Zakat Indonesia (RZI) Cabang

Lampung sebagai mitra dalam pelaksanaan program Mobil Klinik Indosat

yaitu Apriadi (Branch Manager RZI Cabang Lampung), Damar dan Emi

Susanti (Staff Project RZI Cabang Lampung), serta penerima manfaat

pelaksanaan program Indonesia Belajar (ISMS) yaitu Drs. Matsoleh (Kepala

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kotabumi) dan Drs. Mawardi

Ishaq (Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Salafiyah Hidayatul

Mustafid).

2. Metode Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh kemudian diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. pemeriksaan data (editing), yaitu mengoreksi apakah data yang terkumpul

sudah cukup lengkap, sudah benar, dan sudah sesuai/relevan dengan masalah.

b. penandaan data (coding), yaitu pemberian tanda pada data yang diperoleh

dengan tujuan menyajikan data sempurna, memudahkan rekonstruksi serta

analisis data.

c. rekonstruksi data (reconstructing), yaitu menyusun ulang data secara teratur,

berurutan, logis, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

d. sistematisasi data (sistematizing), yaitu merupakan data menurut kerangka

sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah.74

Berkaitan dengan penelitian ini, data yang telah diperoleh melalui metode studi

pustaka, studi dokumen, dan wawancara, kemudian diolah melalui tahapan

pemeriksaan data, penandaan data, rekonstruksi data, dan sistematisasi data.

74

Ibid., hlm. 91. dan hlm. 126.

Page 47: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

47

E. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif. Analisis

kualitatif artinya menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang

teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif, sehingga memudahkan

interpretasi data dan pemahaman hasil analisis serta pengambilan kesimpulan

secara deduktif.75

Berdasarkan analisis data kualitatif, maka dalam penelitian ini

dapat memperoleh gambaran secara lengkap dan kemudian pada akhirnya dapat

disimpulkan, yakni berkaitan dengan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilaksanakan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

oleh PT Indosat Tbk pada wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi.

75

Ibid., hlm. 91. dan hlm. 127.

Page 48: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

48

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT Indosat Tbk

1. Status Badan Hukum PT Indosat Tbk

PT Indosat Tbk merupakan salah satu penyelenggara telekomunikasi dan

informasi terkemuka di Indonesia yang memberikan layanan jasa Seluler,

Telekomunikasi Tetap, MIDI – Multimedia, Komunikasi Data dan Internet, yang

berkantor pusat di Jalan Merdeka Barat Nomor 21 Jakarta.

PT Indosat Tbk didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal

Asing Nomor 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin,

S.H. No. 55 Tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Akta

pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26

Tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No. 24 dan mulai beroperasi secara komersial

pada Bulan September 1969.

Tahun 1980, perusahaan dijual oleh American Cable and Radio Corporation,

anak perusahaan dari International Telephone & Telegraph, kepada pemerintah

Republik Indonesia dan menjadi BUMN (Persero). Indosat sebagai BUMN

Page 49: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

49

pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya,

dan New York Stock Exchange pada Tahun 1994.76

Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi Nomor 36 Tahun 1999, status

perusahaan sebagai badan penyelenggara tidak berlaku lagi dan perusahaan harus

memperoleh izin dari pemerintah untuk menyelenggarakan jaringan dan jasa

telekomunikasi tertentu, atau dengan kata lain dari penyelenggara jasa

telekomunikasi internasional utama menjadi penyelenggara jasa dan jaringan

telekomunikasi terpadu penuh.

Tahun 2000, pemerintah memberlakukan Undang-Undang Telekomunikasi untuk

mendorong liberalisasi industri yang memberikan dampak langsung pada bisnis

Indosat. Tahun 2001, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk

merestrukturisasi industri telekomunikasi, Indosat mengadakan suatu perjanjian

dengan Telkom yang bertujuan untuk menghapus kepemilikan silang Indosat

masing-masing di beberapa anak-anak perusahaan. Setelah diadakan perjanjian

dengan Telkom, Indosat membeli 45,0% kepemilikan saham di Satelindo, melalui

pembelian PT Bimagraha Telekomindo pada Tahun 2001 dan membeli 25,0%

kepemilikan saham lainnya di Satelindo dari DeTe Asia pada Bulan Juni 2002.

Tahun 2002, pemerintah melakukan divestasi secara dua tahap atas 517,5 juta

sahamnya, yaitu sekitar 50,0% dari saham seri B perusahaan pada saat itu. Pada

76

Dikutip dari Laporan Tahunan 2008 PT Indosat Tbk, Catatan Atas Laporan Keuangan

Konsolidasi, Umum, Pendirian Perusahaan. (http://www.indosat.com/html/annual _report_

2008/id/1701_notes.html diakses Tanggal 20 November 2009 pukul 12:07:28 WIB). Penjelas lebih

lanjut dalam Laporan Tahunan 2008 PT Indosat Tbk, Laporan Tahunan dalam Format 20-F,

Bagian 1 butir 4: Informasi Tentang Perusahaan, Sejarah dan Perkembangan Perusahaan.

(http://www.indosat.com/html/annual_report_2008/id/150420f.html diakses Tanggal 20 November

2009 pukul 12:34:59 WIB).

Page 50: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

50

Bulan Mei 2002, pemerintah menjual 8,1% dari saham biasa yang ditempatkan di

Perusahaan melalui tender global yang dipercepat. Pada Bulan Desember 2002,

Pemerintah menjual 41,9% dari saham seri B di Perusahaan kepada (bekas) anak

perusahaan dari STT. Tanggal 7 Februari 2003, perusahaan memperoleh

persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Surat No.

14/V/PMA/2003 atas perubahan status dari BUMN (Persero) menjadi perusahaan

PMA. Selanjutnya, pada Tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan memperoleh

persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

atas perubahan anggaran dasar yang berkaitan dengan perubahan status hukum

tersebut.

Berdasarkan akta penggabungan usaha dari notaris Poerbaningsih Adi Warsito,

S.H. No. 57 Tanggal 20 November 2003 (tanggal penggabungan usaha),

Perusahaan, PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo), PT Bimagraha Telekomindo

(Bimagraha) dan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) sepakat untuk melakukan

penggabungan usaha, dengan perusahaan sebagai entitas yang dipertahankan.

Seluruh aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh Satelindo, Bimagraha dan IM3

dialihkan kepada perusahaan pada tanggal penggabungan. Ketiga perusahaan

tersebut bubar secara hukum tanpa kewajiban untuk melakukan proses likuidasi.

Pada Tanggal 22 Juni 2008, Qtel membeli seluruh saham yang telah ditempatkan

dan disetor dalam masing-masing ICLM dan ICLS, berdasarkan perjanjian jual

beli saham (share purchase agreement) Tanggal 6 Juni 2008 antara Qtel dan STT,

suatu perusahaan yang didirikan di Singapura. Berdasarkan perjanjian jual beli

saham, Qtel melalui anak perusahaannya Qatar South East Asia Holding S.P.C.,

Page 51: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

51

melakukan akuisisi atas saham ICLM dan ICLS dari Asia Mobile Holdings Pte.

Ltd. atau AMH, suatu perusahaan yang didirikan di Singapura, yang 75,0%

sahamnya secara tidak langsung dimiliki oleh STT dan 25,0% secara tidak

langsung dimiliki oleh Qtel.77

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan

terakhir diaktakan dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 109 tanggal 14 Juli

2008 dengan tujuan memenuhi persyaratan dalam Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk memperkuat

tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik di dalam

lingkungan perusahaan dan untuk semua mendukung kegiatan usaha perusahaan.

Perubahan terakhir anggaran dasar perusahaan ini telah dilaporkan ke dan

disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-48398.AH.01.02 Tanggal 6 Agustus

2008.

Per Tanggal 31 Maret 2009, ICLM dan ICLS memiliki 65,0% dari saham biasa

seri B di Perusahaan,78

Pemerintah memiliki 14,29% dari saham yang telah

ditempatkan oleh perusahaan melalui Kementerian BUMN termasuk satu saham

seri A, dan 20,71% dari saham seri B perusahaan dimiliki oleh masyarakat.79

77

Ibid. 78

ICLM dan ICLS dimiliki oleh Qtel. Qtel adalah perusahaan terbuka yang mayoritas sahamnya

dimiliki oleh negara Qatar dan perusahaan afiliasinya. Qtel didirikan berdasarkan hukum negara

Qatar dengan saham yang terdaftar di Doha Securities Market, Abu Dhabi Securities Market serta

memiliki Global Depository Receipts yang diperdagangkan di London Stock Exchange. Qtel

adalah satu-satunya perusahaan penyelenggara telekomunikasi di Qatar dan salah satu perusahaan

publik terbesar di negara tersebut serta menyediakan pilihan produk telekomunikasi yang luas. 79

Op.cit., Laporan Tahunan 2008 PT Indosat Tbk.

Page 52: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

52

Page 53: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

53

Page 54: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

54

Satrio Sukarno selaku Head of Representative Office Kotabumi memberikan

penjelasan mengenai kedudukan kantor pusat, kantor regional, kantor cabang,

kantor perwakilan, galeri, dan griya di dalam struktur organisasi Indosat, yakni:

a. kantor pusat adalah tempat CEO dan Dewan Direksi Indosat berkantor dan

merupakan pusat manajemen Indosat di Indonesia;

b. kantor regional adalah kantor Indosat yang membawahi sebuah region

(wilayah kerjanya biasanya terdiri beberapa provinsi);

c. kantor cabang adalah kantor Indosat yang membawahi sebuah cabang

(wilayah kerjanya biasanya berupa satu propinsi, atau satu wilayah yang

terdiri dari beberapa kabupaten);

d. kantor perwakilan adalah kantor Indosat yang membawahi sebuah wilayah

perwakilan (wilayah kerjanya bisa berupa satu atau beberapa kabupaten);

e. galeri adalah pusat pelayanan pelanggan yang berada di bawah manajemen

Indosat, bisa berlokasi baik di kantor pusat/kantor regional/kantor

cabang/kantor perwakilan;

f. griya adalah pusat pelayanan pelanggan Indosat yang berada di bawah

manajemen Indosat namun berlokasi di kantor dealer resmi Indosat.80

80

Hingga akhir tahun 2008, Indosat telah memiliki 162 (seratus enam puluh dua) Galeri (kantor

pelayanan bagi pelanggan Indosat) yang tersebar di delapan wilayah operasional regional Indosat

dan telah beroperasi Griya Indosat di 163 (seratus enam puluh tiga) titik (kantor pelayanan

pelanggan yang dikelola bersama oleh Indosat dan mitra dealer untuk melayani pelanggan di

lokosi yang tidak terjangkau oleh Galeri Indosat) dengan 10 (sepuluh) diantaranya Griya Online.

Making The World a Better Place - Laporan Keberlanjutan 2008 Sustainability Report PT Indosat

Tbk., hlm. 24-25.

(http://www.indosat.com/template/media/editor/content/SR%2708_ISAT%281%29.pdf diakses

Tanggal 05 September 2009 pukul 19:11:48 WIB.)

Laporan Tahunan 2008 PT Indosat Tbk, Struktur Organisasi dan Karyawan.

(http://www.indosat.com/html/annual_report_2008/id/0900_organization.html diakes pada

Tanggal 30 Nopember 2009 pukul 12:25:43 WIB).

Page 55: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

55

B. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Dilaksanakan

oleh PT Indosat Tbk

Meskipun tanggung jawab sosial perusahaan menjadi kewajiban yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam hukum, namun konsep tanggung jawab sosial

perusahaan dan lingkup pelaksanaannya belum memiliki kejelasan secara teknis.

Substansi pasal tanggung jawab sosial perusahaan dalam UUPT mengenai

bentuk-bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus dilaksanakan

oleh perseroan bersifat luas, di mana memberikan kebebasan bagi masing-masing

perusahaan. Sedangkan di dalam UUPM lebih spesifik, bentuk-bentuk tanggung

jawab sosial perusahaan sebagaimana diamanatkan Pasal 15 huruf (b) secara tidak

langsung termuat dalam Pasal 15 huruf (d), Pasal 16 huruf (d) dan (e), yaitu

menjaga kelestarian lingkungan hidup serta menciptakan keselamatan, kesehatan,

kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja.

Diaturnya tanggung jawab sosial perusahaan bertujuan mewujudkan

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,

maupun masyarakat pada umumnya, dimaksudkan untuk mendukung terjalinnya

hubungan yang serasi dan seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, dan

budaya masyarakat setempat. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa menyangkut

bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan perusahaan

tidak ada bentuk yang baku, akan tetapi bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan tujuan dan maksud tanggung

jawab sosial perusahaan sebagaimana yang telah diamanatkan Pasal 1 Angka 3,

penjelasan Pasal 74 Ayat (1), alenia ke-8 Penjelasan Umum UUPT, dan Pasal 15

Page 56: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

56

huruf (b) UUPM. Selama ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial

perusahaan belum diatur ke dalam PP sebagaimana yang telah diamantkan Pasal

74 Ayat (4) UUPT yaitu menyangkut hal teknis, maka masing-masing perusahaan

akan memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan bentuk-bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan.

Belum adanya defenisi tunggal tanggung jawab sosial perusahaan yang diterima

secara global oleh semua pihak, menimbulkan beragamnya pendapat mengenai

ruang lingkup pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Hingga saat ini,

masing-masing perusahaan menentukan sendiri bentuk-bentuk tanggung jawab

sosial perusahaan yang akan dilakukannya, sesuai dengan kemampuan perusahaan

tersebut. Bila bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan

berjalan sesuai konsep dasarnya diperlukan pedoman (guidelines) dan tata etika

(codes of conduct), sistem dan kebijakan manajemen korporat, strategi

kepemimpinan korprat dalam tanggung jawab sosial perusahaan, serta komitmen

dan kemitraan di antara stakeholders.

Tabel 1. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Dilaksanakan

oleh PT Indosat Tbk Berdasarkan Prinsip-Prinsip UN Global Compact

Konten UN Global Compact Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan

Hak Asasi

Manusia

(HAM)

1) Mendukung dan

menghormati

perlindungan HAM;

2) menghindari

keterlibatan di dalam

pelanggaran HAM.

1) untuk menjaga prinsip hak

asasi manusia, Indosat

secara teratur menelaah

kebijakan sumber daya

manusia untuk memastikan

kepatuhannya terhadap

aturan-aturan Departemen

Tenaga Kerja.

Aturan

Perburuhan

3) mempertahankan

kebebasan berserikat

2) mengadakan diskusi secara

rutin dengan Serikat Pekerja

Page 57: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

57

dan perjanjian kolektif;

4) penghapusan kerja

paksa;

5) penghapusan kerja oleh

kanak-kanak;

6) peniadaan disriminasi

dalam penempatan

tenaga kerja dan

penugasan.

untuk menelaah

kesepakatan Indosat dengan

karyawan serta untuk

memastikan bahwa Indosat

selalu patuh terhadap

standar perburuhan yang

berlaku.

Lingkungan 7) mendukung kehati-

hatian dalam

penanganan lingkungan;

8) penyebarluasan

tanggung jawab

lingkungan;

9) mendorong penggunaan

ramah lingkungan.

3) Dalam penerapan prinsip-

prinsip lingkungan hidup,

Indosat telah melakukan

usaha dan investasi yang

cukup besar dalam program

tanggung jawab perusahaan

(CSR) termasuk

kemungkinan pemakaian

energi alternatif untuk

menara BTS guna

mengurangi penggunaan

bahan bakar.

Anti

Korupsi

10) secara aktif melawan

segala bentuk korupsi,

termasuk pemerasan dan

penyuapan.

4) Prinsip anti korupsi melalui

penerapan kebijakan

whistleblower dan kode

etik.81

Sumber: Sustainability Report PT Indosat Tbk 2008.

Sebagaimana yang tertuang dalam Laporan Keberlanjutan 2008 (Sustainability

Report PT Indosat Tbk), sejak Tahun 2006 Indosat telah mendukung UN Global

Compact suatu inisiatif dari Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai strategi dan

bagian budaya perusahaan. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan

yang dilaksankan Indosat dalam Tabel 1 mengacu pada konten/prinsip-prinsip UN

Global Compact. Konten mengenai HAM dan aturan perburuhan dalam UN

Global Compact dimplementasikan oleh Indosat sebagai bentuk tanggung jawab

81

Sustainability Report PT Indosat Tbk, op. cit., hlm. 17.

Page 58: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

58

sosial perusahaan dengan sasarannya adalah karyawan Indosat dan lingkungan

wilayah operasional.

Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dilaksanakan

maupun yang sedang dilaksanakan oleh Indosat sedikit banyak dipengaruhi

dengan lingkup pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah

dikembangkan oleh organisasi internasional, yakni UN Global Compact dan Draft

ISO 26000. Guidelines yang menjadi acuan Indosat tidak hanya satu sehingga

saling melengkapi satu dengan lainnya. Hal tersebut menggambarkan bagaimana

Indosat memang menginginkan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan

yang dilaksanakan dapat sesuai dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan

yang selalu berkembang dan tujuan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah

diamanatkan dalam UUPT maupun UUPM. Sehingga Indosat menciptakan

pertumbuhan usaha seiring dengan perkembangan yang bermanfaat bagi para

stakeholder.

Gambar 1. 5 (lima) Inisiatif CSR Indosat Gambar 2. ISO 26000, Cakupan dalam

Draft 4.1

Sumber Gambar 1: Sustainability Report PT Indosat Tbk 2008.

Sumber Gambar 2: Jalal Lingkar Studi CSR.82

82

www.iso.org, sebagaimana dikutip oleh Jalal Lingkar Studi CSR disampaikan pada FGD dengan

LPBH FAS, Jakarta 30 Mei 2008 http://pkbl.bumn.go.id/file/jalal-CSR.pdf diakses Tanggal 20

Mei 2009, pukul 12:17:20 WIB).

Page 59: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

59

5 (lima) Inisiatif CSR Indosat Berdasarkan Isu-Isu dalam Draft ISO 26000, yaitu:

1. Organizational Governance, penerapan tata kelola perusahaan yang baik

termasuk mematuhi regulasi dan ketentuan yang berlaku, berlandaskan 5

(lima) prinsip: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, interpendensi

dan kesetaraan;

2. Consumer Issues, menyediakan dan mengembangkan produk dan jasa

telekomunikasi yang memberikan manfaat luas bagi pemakainya, layanan

yang transparan dan terpercaya.

3. Labor Practices, mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan

antara perusahaan dan karyawan serta pengembangan sistem, organisasi dan

fasilitas pendukung sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

bagi perusahaan;

4. Environment, mengembangkan budaya peduli lingkungan termasuk upaya-

upaya nyata untuk mengurangi penggunaan emisi karbon dalam kegiatan

perusahaan;

5. Community Involvement, ikut mengembangkan kualitas hidup komunitas

dalam hal kualitas pendidikan sekolah dan olahraga, kualitas kesehatan, serta

ikut serta dalam mendukung kegiatan sosial komunitas termasuk bantuan saat

bencana/musibah.83

5 (lima) Isu tanggung jawab sosial perusahaan dalam Draft ISO 26000 yang

diimplementasikan Indosat ke dalam berbagai program tanggung jawab sosial

perusahaannya, kecuali isu human rights dan fair operating practices, dari

penjelasan sebelumnya telah Indosat implementasikan dengan mengacu pada UN

Global Compact. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, Indosat

berkomitmen menciptakan pertumbuhan usaha seiring dengan perkembangan

yang bermanfaat bagi para stakeholder Indosat yang tersebar di wilayah

operasionalnya. Sehingga bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

dilaksanakan meliputi Galeri dan Griya Indosat yang terbagi dalam beberapa area.

83

Sustainability Report PT Indosat Tbk, op. cit., hlm. 14-15.

Page 60: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

60

Tabel 2. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Dilaksanakan

oleh PT Indosat Tbk (2008)

Stakeholders Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Customers

(pelanggan)

1) Service excellence year, meliputi:

a. people development,

b. business proces,

c. infrastruktur pelayanan pelanggan,

2) penanganan keluhan;

3) peningkatan kualitas teknis;

4) shariah compliance;

5) perlindungan pelanggan;

6) program pemasaran dan promosi;

7) retensi pelanggan.

Community

(komunitas)

1) Indonesia Belajar

Program yang berfokus pada pendidikan ini bertujuan ikut

membantu meningkatkan kecerdasan generasi muda

sebagai tulang punggung masa depan bangsa serta

meningkatkan ketrampilan guru dalam proses pengajaran

di sekolah. Program turunan yang telah diselenggarakan:

a. Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC);

b. peningkatan kompetensi guru IPA dan matematika;

c. pengembangan dan pembinaan sekolah;

d. program beasiswa;

e. program pembinaan bagi tim panahan junior,

f. Indosat Science and Multimedia School (ISMS).

2) Indonesia Sehat

Program yang berfokus pada upaya ikut meningkatkan

kualitas kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak,

sebagai salah satu tolak ukur tingkat kesejahteraan bangsa.

3) Berbagi Bersama Indosat

Program yang menyalurkan bantuan donasi ini

diselenggarakan dengan melibatkan partisipasi pelanggan,

sebagai salah satu komponen para stakeholder perusahaan.

4) Indosat Peduli

Program yang berfokus pada penanganan bencana yang

menimpa masyarakat di sekitar wilayah operasional

Indosat serta pemberian donasi bagi kegiatan-kegiatan

masyarakat. Program-program tersebut kemudian

dijabarkan dalam berbagai kegiatan terpadu dan

berkesinambungan untuk dapat memberikan manfaat

terbaik bagi komunitas. Program ini mencakup Tim SAR

Indosat, kegiatan bagi komunitas di sekitar BTS.

Environment

(Lingkungan)

Program yang telah diimplementasikan antara lain:

1) BTS dengan energi alternatif;

2) program sejuta pohon untuk Indonesia;

3) aksi internal ramah lingkungan (pembentukan budaya

Page 61: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

61

peduli lingkungan bagi seluruh karyawan perusahaan

melalui program bertajuk 8 aksi internal ramah lingkungan

yang diharapkan dapat ikut membantu kondisi lingkungan

dan bumi. Delapan aksi tersebut mencakup kegiatan hemat

kertas, hemat air, hemat listrik, pemilahan sampah

(organik dan non organik), lingkungan kerja bebas rokok,

aksi tanam pohon dan pembuatan biopori, pengembangan

green-building, dan penggunaan energi alternatif untuk

operasional BTS);

4) bantuan mesin pemroses biji jarak untuk produksi biofuel.

Distributors

(Distributor)

1) Membina komunitas jaringan distribusi:

a. Komunitas outlet atau IOC (Indosat Outlet

Community);

b. Komunitas tenaga penjual (frontliner) atau FMC

(Frontliner Mentari, IM3 Club);

c. Komunitas tenaga canvaser atau ICC (Indosat

Canvaser Community).

2) Sistem distribusi voucher yang efektif dan ramah

lingkungan (lebih efesien, penghematan sumber daya

alam, lebih aman, ramah lingkungan).

3) Pembinaan hubungan distributor berbasis kemitraan:

a. menyelenggarakan pelatihan wirausaha dan

pembekalan wawasan management, serta

pelatihanpelatihan lainnya guna meningkatkan kualitas

para distributor binaan Indosat;

b. menyediakan nomor layanan (call center) khusus bagi

para distributor, dalam rangka mempermudah

koordinasi distribusi produk dan layanan dari Indosat;

c. mengimplementasikan sistem reward dan punishment

bagi para distributor secara transparan, sesuai dengan

KPI (sales dan non sales) yang disepakati bersama

antara Indosat dan distributor, antara lain melalui event

Dealer Gathering;

d. peningkatan reliability system dari Indosat, serta

kualitas program dari para distributor.

Suppliers/

Vendors

(Pemasok)

1) E-Procurement;

2) tertib administrasi dan persyaratan yang ketat;

3) edukasi bagi para mitra;

4) pemasok mendukung proses edukasi masyarakat.

Employees

(Karyawan)

1) Penciptaan suasana kerja kondusif dan perlindungan

sosial:

a. fasilitas cuti tahunan dan cuti khusus (anggota keluarga

sakit, pindah rumah, dsb) yang Indosat tetapkan

melebihi ketentuan minimum yang ditetapkan oleh UU

Ketenagakerjaan RI;

b. penerapan waktu kerja yang fleksibel, sehingga;

c. karyawan dapat mengatur waktu kerja sesuai dengan

kebutuhannya, dengan tetap total jam kerja yang telah

Page 62: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

62

ditetapkan oleh perusahaan;

d. fasilitas ruang menyusui yang disediakan dalam rangka

menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para

ibu bekerja;

e. mendukung pembentukan koperasi karyawan yang

produktif, aktivitas keagamaan dan kesenian serta

olahraga bagi para karyawan.

2) Optimalisasi dialog sosial sebagai sarana pembinaan

hubungan kemitraan dengan karyawan:

a. Indosat memberikan hak kepada karyawan untuk

membentuk Serikat Pekerja Indosat (SPI) dan

menempatkan SPI sebagai mitra kerja perusahaan;

b. setiap 2 tahun sekali melakukan pengkajian ulang

Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang melibatkan

manajemen dan para anggota SPI;

c. manajemen juga menyediakan berbagai sarana

komunikasi antara manajemen dengan karyawan

termasuk intranet yang dapat diakses oleh setiap

karyawan di seluruh Indonesia untuk memperoleh

informasi terkini atas kegiatan perusahaan, portal unit

kerja untuk mempermudah penyebaran informasi

seperti regulasi terkini, ketentuan bagi karyawan dan

lain-lain.

3) Jaminan kesehatan dan keselamatan kerja (fasilitas

kesehatan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan

menyeluruh secara berkala, tersedianya nursery room,

tersedianya poliklinik umum dan gigi bagi karyawan dan

keluarganya, jaminan dan fasilitas kesehatan lainnya baik

dalam masa perawatan (operasi atau melahirkan),

termasuk pemeriksan penunjang (laboratorium, fisioterapi,

rontgen, dan lain-lain. Fasilitas dan program tambahan

yang telah Indosat selenggarakan secara

berkesinambungan, antara lain berupa penyelenggaraan

seminar kesehatan dan keselamatan kerja; fasilitas

perlindungan keselamatan kerja yang lengkap bagi seluruh

karyawan; fasilitas poliklinik umum dan poliklinik gigi;

kebijakan dilarang merokok di lingkungan kantor;

penghargaan khusus bagi karyawan yang sehat dan

produktif; serta fasilitas olahraga berupa fitness center

serta mensponsori berbagai aktivitas olahraga karyawan).

4) Pengembangan kompetensi karyawan. Beberapa program

pengembangan kompetensi yang telah Indosat terapkan

adalah:

a. mewajibkan setiap karyawan untuk mengalokasikan

minimal dua hari kerja pada setiap pelatihan. Program

pelatihan mencakup 988 program, baik inhouse

training, exhouse training, online training, dan project

training;

Page 63: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

63

b. menjamin persamaan hak dan tidak adanya praktik

deskriminasi berdasarkan suku, agama, gender atau

hal-hal lainnya dalam proses pengembangan

kompetensi dan promosi karyawan;

c. mengelola pusat pelatihan, sebagai tempat

penyelenggaraan pelatihan internal perusahaan;

d. memberikan apresiasi khusus kepada karyawan

dengan prestasi kerja istimewa, baik berupa promosi

karir, kompensasi gaji, pemberian bonus atau pelatihan

khusus di luar negeri;

e. fasilitas perpustakaan dan pengetahuan karyawan

(Library and Knowledge Center), sebagai bagian

upaya peningkatan wawasan karyawan.

5) Beberapa inovasi dalam bidang pengelolaan dan

peningkatan kompetensi SDM yang Indosat lakukan

antara lain adalah:

a. pelatihan khusus bagi Direksi dan Group Head antara

lain yaitu Telecommunication Strategy and Marketing,

Executive Development Program, Transition to

General Management, dan lain sebagainya;

b. penerapan Knowledge Management sebagai bagian

dari inisiatif pengembangan kompetensi dan

meningkatkan budaya belajar serta merangsang

tumbuhnya inovasi di dalam perusahaan, diantaranya

dengan penyelenggaraan program rutin Knowledge

Cafe dengan 11 topik seminar dari berbagai pembicara

ternama;

c. menurunkan turn-over rate karyawan, sehingga

berhasil mencapai angka yang lebih rendah

dibandingkan standar rata-rata industri.

Sumber: Sustainability Report PT Indosat Tbk 2008.

Berdasarkan uraian di dalam Tabel 2, bentuk-bentuk tanggung jawab perusahaan

yang telah dilaksanakan Indosat pada Tahun 2008 disesuaikan dengan kebutuhan

dan keinginan stakeholders Indosat. Indosat berkomitmen menciptakan

pertumbuhan usaha seiring dengan perkembangan yang bermanfaat bagi para

stakeholder. Hal tersebut dikarenakan, Indosat beranggapan bahwa keterlibatan

stakeholders dalam proses usaha dan sistem manajemen perusahaan sangat

penting, yaitu terkait proses pengambilan keputusan perusahaan.

Page 64: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

64

Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan sebagaimana gambaran dalam

UUPM, diberikan kepada masyarakat setempat, pekerja, dan lingkungan hidup,

dan di dalam UUPT bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun

masyarakat pada umumnya. Sehingga berdasarkan tabel di atas bentuk-bentuk

tanggung jawab yang diberikan Indosat kepada pelanggan, distributor, pemasok,

dan karyawan merupakan peran serta Indosat dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna peningkatan kualitas kehidupan bagi perusahaan sendiri, dan

bentuk-bentuk tanggung jawab sosial Indosat terhadap komunitas setempat dan

masyarakat pada umumnya diimplementasikan dalam Program Indosat Belajar,

Indosat Sehat, Berbagi Bersama Indosat, dan Indosat Peduli.

Pasal 4 Rancangan Peratutan Pemerintah tentang tanggung jawab sosial dan

lingkungan mensyaratkan bahwa pelaksanaannya dilaksankan baik di dalam

maupun di luar lingkungan perseroan. Artinya perseroan bertanggungjawab sosial

tidak hanya bagi masyarakat dan lingkungan disekitarnya tetapi juga bagi

lingkungan internal perusahaan misalnya bagi karyawan, shareholder dan lain-

lain. Begitu pula komitmen Indosat terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan, bentuk-bentuk tanggung jawab perusahaan yang dilaksanakan tidak

hanya diberikan kepada komunitas dan lingkungan tetapi juga mencakup

pelanggan, distributor, pemasok, dan karyawan, dalam hal ini stakeholders

Indosat. Baik yang terlibat secara langsung maupun tidak dalam kegiatan

operasional Indosat sebagai salah satu penyelenggara telekomunikasi dan

informasi yang memberikan layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap, dan MIDI.

Page 65: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

65

Tabel 3. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Dilaksanakan

oleh PT Indosat Tbk (2009)

Pelaksanaan Tema Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan

1. Indonesia Belajar

Berangkat dari pemikiran bahwa

generasi muda merupakan tulang

punggung masa depan bangsa, sejak

tahun 2004 Indosat melaksanakan

program CSR yang berfokus pada

pendidikan dengan tema Indonesia

Belajar. Pendidikan dipilih dengan

latar belakang kondisi masyarakat

Indonesia yang menurut statistik dan

hasil penelitian masih tertinggal jauh

dengan negara lain. Padahal kunci

peningkatan kualitas kehidupan

bangsa terletak pada kualitas

pendidikan masyarakatnya, khususnya

generasi muda, untuk dapat meraih

masa depan yang lebih baik.

a. ISMS (Indosat Science and

Multimedia School);

b. IWIC (Indosat Wireless

Innovation Contest);

c. Peningkatan kompetensi guru

IPA dalam pengelolaan dan

pemanfaatan laboratorium serta

peningkatan kecerdasan

matematika;

d. 2 (dua) sekolah dasar unggulan

untuk masyarakat Nangroe Aceh

Darussalam;

e. Program beasiswa;

f. Bantuan panahan yunior.

2. Indonesia Sehat

Indonesia Sehat merupakan salah satu

program Indosat yang berfokus pada

kesehatan, khususnya ibu hamil dan

anak-anak, serta masyarakat yang

berada di sekitar lingkungan

operasional Indosat. Kegiatan Mobil

Klinik Sehat Keliling (Mobil Klinik)

Indosat adalah suatu terobosan baru

dalam layanan kesehatan secara gratis

dengan tujuan meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat di Indonesia.

Melihat tingkat kematian Ibu

melahirkan yang cukup tinggi, Mobil

Klinik Indosat memberikan pelayanan

kesehatan gratis terutama bagi Ibu

hamil dan anak-anak.

a. Pemeriksaan kesehatan;

b. Konsultasi gizi dan kesehatan;

c. Bantuan obat dan makanan sehat

bagi balita;

d. Pengasapan (jika dibutuhkan);

e. Pos Layanan Terpadu (untuk Ibu

dan Anak);

f. Mobil Klinik Sehat Keliling

Indosat ini dilengkapi dengan alat

USG, tabung oxigen, suction

pump, obat-obatan, perlengkapan

operasi minor, alat timbang bayi.

3. Indonesia Hijau

Program Indonesia Hijau adalah salah

satu bentuk kepedulian dan bakti

Indosat untuk menciptakan pelestarian

lingkungan yang lebih baik bagi

generasi masa depan.

a. Implementasi BTS Energi

Alternatif;

b. Penanaman Sejuta Pohon;

c. Aksi Internal Ramah Lingkungan

(Hemat Kertas Menuju Paperless,

Hemat Air, Hemat Listrik,

Pemilahan Sampah Organik dan

Non Organik, Tidak Merokok di

Page 66: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

66

Tempat Kerja, Pembuatan

Biopori di Lingkungan Kantor,

Penggunaan Energi Alternatif

Bagi BTS, Green Office).

4. Berbagi Bersama Indosat

Merupakan program CSR Indosat

dalam mengajak para pelanggan untuk

turut menyumbangkan donasi dalam

membantu masyarakat yang

membutuhkan, baik melalui sms,

melalui percakapan telepon serta

layanan Indosat lainnya.

a. SMS Donasi Berbagi Bersama-

Satukan Cinta Negeri;

b. SMS Cinta Dhuafa;

c. SMS Donasi Korban Bencana;

d. Pemberian kontribusi langsung

kepada masyarakat (Roadshow

Ramadhan, dan bantuan

e. kepada masyarakat).

5. Indosat Peduli

Merupakan program Indosat dalam

memberikan bantuan tanggap darurat

bagi korban bencana dan juga

kegiatan pembinaan komunitas di

daerah yang rawan bencana.

a. Penanganan dan pemulihan pasca

bencana;

b. Kampung Siaga (Community

Development);

c. Program Community

Engagement.

Sumber: hasil wawancara dengan responden Head of Representative Office

Kotabumi dan www.indosat.com.84

Program tanggung jawab sosial perusahaan di Tahun 2008 memiliki tema Indosat

Cinta Indonesia, yang kemudian pada Tahun 2009 berkembang menjadi Satukan

Cinta Negeri sebagai bentuk refleksi komitmen dan tanggung jawab Indosat

sebagai perusahaan di Indonesia yang peduli atas kesejahteraan masyarakat dan

lingkungan, serta upayanya untuk senantiasa berkarya, memberikan manfaat, serta

mengajak peran serta seluruh stakeholder untuk mewujudkan bangsa Indonesia

yang lebih baik, yang merupakan terjemahan dari keinginan masyarakat pada

umumnya untuk terlibat secara aktif dalam berbagai program sosial Indosat.

84

http://www.indosat.com/Corporate_Responsibility/Corporate_Social_Responsibility_CSR/Indon

esia_Belajar, diakses Tanggal 05 September 2009 pukul 19:25:54 WIB.

http://www.indosat.com/Corporate_Responsibility/Corporate_Social_Responsibility_CSR/Indones

ia_Sehat, diakses Tanggal 05 September 2009 pukul 19:26:16 WIB.

http://www.indosat.com/Corporate_Responsibility/Corporate_Social_Responsibility_CSR/Indones

ia_Hijau , diakses Tanggal 05 September 2009 pukul 19:25:36 WIB.

http://www.indosat.com/Corporate_Responsibility/Corporate_Social_Responsibility_CSR/Berbagi

_Bersama_Indosat, diakses Tanggal 05 September 2009 pukul 19:25:12 WIB.

http://www.indosat.com/Corporate_Responsibility/Corporate_Social_Responsibility_CSR/Indosat

_Peduli, diakses Tanggal 05 September 2009 pukul 19:25:00 WIB.

Page 67: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

67

Bentuk-bentuk tangung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan Indosat pada

Tahun 2009 dengan tema Program Indosat Satukan Cinta Negeri diterapkan

melalui berbagai aktifitas antara lain adalah: Indonesia Belajar, Indonesia Sehat,

Indonesia Hijau, Berbagi Bersama Indosat, dan Indosat Peduli dapat dikategorikan

community support dengan sasaran penerima manfaat adalah komunitas Indosat

baik masyarakat secara umum atau komunitas yang terkait langsung dengan

kegiatan operasional Indosat.

Semakin luas wilayah operasional Indosat tentunya semakin bertambah pula

lingkup tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Lampung termasuk dalam

Galeri Indosat Wilayah Regional Sumatera Bagian Selatan. Galeri Indosat Cabang

Lampung salah satunya berlokasi pada Kantor Perwakilan Kotabumi

(Representative Office of Kotabumi), beralamat di Jalan Jendral Sudirman Nomor

5C Kotabumi-Lampung Utara. Kotabumi menjadi bagian wilayah operasional

Indosat Lampung, karena pengguna produk Indosat telah tersebar di berbagai

wilayah di Lampung. Galeri Indosat Kotabumi yang berlokasi di Kantor

Perwakilan Kotabumi merupakan satu dari ratusan Galeri Indosat yang telah

tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Tabel 4. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Dilaksanakan

oleh PT Indosat Tbk pada Kantor Perwakilan Indosat Kotabumi (2009)

Bidang Program

Indosat

Pusat

Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan yang Dilaksanakan

Pendidikan Indonesia

Belajar

a. Penyerahan bantuan untuk pembangunan

intansi pendidikan (Pondok Pesantren

Hidayatul Mustafid, Kotabumi);

b. Pelaksanaan Program Praktek Industri dari

SMKN 3 Kotabumi (2 orang);

Page 68: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

68

c. Seminar tentang Teknologi Telekomunikasi

di SMAN 1 Kotabumi dan pengembangan

sistem absensi siswa dan guru yang

berbasis SMS.

Kesehatan Indonesia

Sehat

Pelaksanaan pengobatan gratis di daerah

Ketapang Sungkai.

Lingkungan Indonesia

Hijau/Go

Green

Penyerahan bibit pohon kepada karyawan-

karyawan Indosat, sekolah-sekolah yang

tergabung dalam komunitas IM3, dan mitra-

mitra Indosat.

Sumber: hasil wawancara dengan responden Head of Representative Office

Kotabumi dan www.indosatlampung.com

Uraian yang disajikan dalam Tabel 3 dan Tabel 4, terlihat perbandingan program

Indosat Pusat pada Tahun 2009 dengan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang telah dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Kotabumi pada

Tahun 2009. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan Indosat di Tahun

2009 berfokus kepada stakeholders Indosat yang diterapkan melalui berbagai

aktifitas, antara lain Indonesia Belajar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Berbagi

Bersama Indosat, dan Indosat Peduli. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilaksanakan oleh Kantor Perwkilan Kotabumi selama Tahun

2009 menganngkat isu pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat, isu

lingkungan, dan isu konsumen, mencakup bidang pendidikan termasuk

pengembangan teknologi, kesehatan, dan lingkungan, dengan sasaran penerima

manfaat adalah komunitas.

Pada Tabel 4 bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan

Kantor Perwkilan Kotabumi merupakan upaya Indosat mendukung aktivitas

belajar mengajar di wilayah Kotabumi, sebagai implementasi Program Indonesia

Belajar (ISMS). Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di bidang

Page 69: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

69

pendidikan terlihat beragam, yakni bantuan untuk pembangunan intansi

pendidikan, pelaksanaan program praktik industri, dan seminar teknologi

telekomunikasi serta pengembangan sistem absensi berbasis SMS. Selanjutnya

untuk di bidang kesehatan sebagai implementasi Program Indonesia Sehat adalah

layanan Kegiatan Mobil Klinik Sehat Keliling (Mobil Klinik) Indosat.

Implementasi Program Indonesia Hijau atau di bidang lingkungan (Go Green)

bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan adalah penyerahan

bibit pohon dengan sasaran penerima manfaat adalah karyawan, sekolah yang

tergabung dalam komunitas IM3 dan mitra Indosat.

Indosat dalam melaksanakan program tanggung jawab perusahaan menyentuh tiga

aspek dasar kehidupan (triple bottom lines) yang menjadi pedoman Indosat hingga

pelaksanaan pada kantor perwakilannya. Sebagai gambaran, ketika pelaksanaan

seminar tentang teknologi telekomunikasi dan pemberian bibit pohon yang

menjadi sasaran penerima manfaat adalah komunitas, dalam hal ini

pelajar/sekolah yang telah tergabung dalam anggota komunitas IM3. Tidak dapat

dipungkiri bahwa tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan (profit)

begitu pula Indosat, akan tetapi Indosat tetap menyeimbangkan dengan tetap

menjaga kelangsungan komunitas dan lingkungan sekitar.

Pada bagian lain, bentuk-bentuk tanggung jawab perusahaan yang diterapakan

Indoat dengan sasaran penerima manfaat pelanggan terlihat dengan tersebarnya

Galeri dan Griya Indosat dan portal www.indosat.com, untuk wilayah operasional

Lampung sendiri memiliki Indosat Blog Version-Komunikasi Masa Depan dan

Indosat Lampung Community. Pelanggan dapat memperoleh informasi yang

Page 70: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

70

dibutuhkan. Terutama menjadi perhatian pelanggan/pengguna produk Indosat

adalah peningkatan kualitas teknis (BTS) yang jangkauannya semakin luas.

Selanjutnya, menurut Satrio Sukarno bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang diberikan Kantor Perwakilan Kotabumi untuk kesejahteraan

karyawan berupa tambahan saat perusahaan memperoleh laba dan tambahan saat

hari raya, bagi anak karyawan adanya pemberian beasiswa mulai dari SD hingga

kuliah serta diadakan pesantren kilat saat musim liburan. Sedangkan untuk di

bidang kesehatan, Satrio Sukarno menjelaskan bahwa untuk fasilitas di bidang

kesehatan bagi karyawan merupakan hak karyawan yang harus diterima.

Komitmen diwujudkan dalam berbagai program tanggung jawab perusahaan

Indosat sebagai bentuk-bentuk tanggung jawab soaial perusahaan Indosat kepada

stakeholders-nya, bukan hanya sekedar social marketing/branding. Bentuk-

bentuk tanggung jawab sosial perusahaan tersebut telah dilaksankan Indosat pada

wilayah operasionalnya dengan mengangkat beberapa isu-isu utama tanggung

jawab perusahaan. Hanya saja ketika kebijakan tanggung jawab perusahaan

Indosat Pusat telah diprogram sedemikian rupa, apa yang telah dilaksanakan pada

wilayah kantor perwakilan belum dapat sedetail dengan bentuk-bentuk tanggung

jawab perusahaan yang telah diprogram oleh Indosat Pusat, atau dengan kata lain

belum sepenuhnya bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan tersebut

dapat diimplementasikan hingga wilayah kantor perwakilan.

Meskipun wilayah operasional kantor perwakilan, tentunya dapat memperluas dan

meningkatkan bentuk-bentuk dapat yang dilaksankan setiap tahunnya, baik

dengan mengacu pada program yang telah ada ataupun mengimplementasikan

Page 71: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

71

dalam bentuk lain namun tetap mengangkat isu yang telah menjadi kebijakan

pusat. Semakin intense kantor perwakilan Indosat melaksanakan bentuk-bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan maka pihak yang berhak mendapat manfaat

program tanggung jawab sosial perusahaan semakin bertambah pula, khususnya

pada wilayah operasional yang jangkauannya adalah kabupaten sehingga tidak

hanya terpusat di wilayah operasional kantor cabang yang berkedudukan di

ibukota provinsi.

Dibalik itu semua, jelas Indosat tidak hanya sekedar menaati regulasi yang

berlaku, tetapi komitmen Indosat yang ingin menciptakan pertumbuhan usaha

seiring dengan perkembangan yang bermanfaat bagi para stakeholder dan bersifat

berkelanjutan telah benar dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya terutama oleh

komunitas. Terbukti dengan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan

Indosat dilaksanakan meliputi wilayah operasional Indosat yakni Galeri dan Griya

Indosat yang terbagi dalam beberapa area, dalam hal ini telah dilaksankan di

wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang diwujudkan dengan berbagai program Indosat mencakup bidang

pendidikan termasuk pengembangan teknologi, kesehatan, dan lingkungan secara

tidak langsung telah membantu program pemerintah sekaligus mengurangi

permasalahan yang dihadapi Indonesia hingga saat ini.

Bila ditelaah lebih lanjut, bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

paling terkait ditinjau dari bidang usaha yakni Indosat sebagai perusahaan

penyelenggara telekomunikasi dan informasi adalah BTS energi alternatif, ISMS,

dan IWIC. Sepanjang Tahun 2009, implementasi ISMS (Program Indonesia

Page 72: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

72

Belajar) menjadi pilihan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang sering

dilaksanakan, selain program intervensi pusat berupa layanan Mobil Klinik dan

pemberian bibit pohon. Sasaran penerima manfaat dari bentuk-bentuk tanggung

jawab sosial perusahaan yang telah dilaksanakan adalah stakeholders Indosat yang

berada di wilayah Kotabumi yaitu komunitas secara umum maupun komunitas

pengguna produk Indosat.

Begitu luasnya ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan, tidak berarti

perusahaan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan yang tak terbatas, dengan

dalil pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berarti perusahaan

dibebani setumpuk kewajiban sebagai alasan bagian dari tanggung jawab sosial

perusahaan. Sebagai badan hukum yang memiliki fungsi ekonomis, perusahaan

tidak hanya memiliki tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga memiliki hak

untuk melakukan kegiatan usahanya dan mendapatkan keuntungan.

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan sebuah konsep dengan ruang

lingkup yang sangat luas dan memang tidak ada bentuk yang baku dari tanggung

jawab sosial perusahaan. Maka perusahaan berhak menentukan sendiri bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan yang akan mereka lakukan sesuai dengan

kemampuan dan kapasitas mereka. Namun tetap memperhatikan hal-hal yang

sudah disepakati secara umum mengenai konsep dan konsepsi tanggung jawab

sosial perusahaan, perusahaan berhak menentukan pandangan, bentuk

pelaksanaan, maupun target dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

mereka, dan menentukan area-area yang menjadi fokus dari pelaksanaan tanggung

jawab sosial perusahaan, adalah hak dari perusahaan dan stakeholders mereka.

Page 73: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

73

UUPM dan UUPT memberikan kebebasan mengenai bentuk-bentuk tanggung

jawab sosial yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Oleh sebab itu, masing-

masing perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan bentuk-

bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan, namun tetap sesuai

dengan tujuan dan maksud tanggung jawab sosial perusahaan dalam UUPM dan

UUPT. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

Indosat berpedoman pada prinsip dalam UN Global Compact dan Draft ISO

26000 yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Bentuk-bentuk tanggung

jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan pada Kantor Perwakilan Kotabumi

merupakan implementasi dari program pusat, yakni Indonesia Belajar (ISMS),

Indonesia Sehat (Mobil Klinik), dan Go Green, dengan sasaran penerima manfaat

utama adalah komunitas.

C. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan oleh PT Indosat Tbk

Visi Indosat sebagaimana yang tertuang dalam Laporan Keberlanjutan 2008

Sustainability Report PT Indosat Tbk adalah menjadi perusahaan penyedia solusi

informasi dan komunikasi pilihan dengan:

1) menawarkan produk, layanan, dan solusi informasi dan komunikasi yang

lengkap dan berkualitas;

2) berada pada top-of-mind pelanggan dalam menyediakan produk, layanan, dan

solusi informasi dan komunikasi;

Page 74: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

74

3) menyediakan produk dan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup

dari masyarakat yang dilayani.85

Misi Indosat yang tertuang dalam Laporan Keberlanjutan 2008 Sustainability

Report PT Indosat Tbk adalah:

1) menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi inovatif dan

berkualitas untuk cmemberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para

pelanggan;

2) meningkatkan shareholder value secara terus menerus;

3) mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik.86

Sesuai misi perusahaan, Indosat telah menempatkan program tanggung jawab

sosial perusahaan sebagai salah satu kegiatan utama perusahaan. Indosat adalah

salah satu perusahaan di Indonesia yang telah menjadikan tanggung jawab sosial

perusahaan sebagai bagian dari sistem manajemen perusahaan dan salah satu

kegiatan utama perusahaan dengan menempatkan tanggung jawab sosial

perusahaan di dalam visi dan misi Indosat. Selanjutnya, sejalan dengan alenia ke-8

Penjelasan Umum UUPT dan Penjelasan Pasal 15 huruf (b) UUPM, tujuan

tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan Indosat adalah bertumbuh,

mematuhi ketentuan dan regulasi yang berlaku serta peduli kepada masyarakat.

Tujuan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diamanatkan dalam UUPM

dan UUPT menjadi bagian Indosat dalam melaksanakan tanggung jawab sosial

perusahaan dengan menyentuh tiga aspek dasar kehidupan (triple bottom lines).

Indosat percaya bahwa dengan memberikan kontribusi bagi peningkatan standar

85

Sustainability Report PT Indosat Tbk, op. cit., hlm. 2. 86

Ibid.

Page 75: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

75

ekonomi, sosial dan lingkungan, Indosat telah turut berperan dalam menciptakan

kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Efek jangka panjang dari kehidupan

yang lebih baik adalah kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan industri, hingga

membentuk sebuah rantai kehidupan yang berkesinambungan bagi perusahaan,

para stakeholder maupun seluruh masyarakat, tanpa dukungan para stakeholder

dan masyarakat, Indosat tidak akan dapat mempertahankan eksistensi perusahaan.

Upaya Indosat dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan adalah dengan

menerapkan nilai-nilai Insan Gemilang sebagai landasan cara kerja dan berpikir

seluruh kalangan internal perusahaan yang dimuat dalam Sustainability Report PT

Indosat Tbk 2008, meliputi integritas, kerjasama, keunggulan, kemitraan, fokus

pada pelanggan. Selain itu, sejak 2004 Indosat telah menerbitkan Kode Etik, yang

diperbaharui dari waktu ke waktu sebagai acuan praktek bisnis oleh direksi dan

seluruh karyawan untuk memastikan kegiatan usaha dijalankan dengan penuh

integritas serta sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang

berlaku.

Indosat senantiasa berupaya maksimal untuk menjalankan kegiatan bisnis secara

bertanggung jawab agar dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi para

pemegang saham dan para stakeholders. Oleh karena itu, Indosat beranggapan

bahwa tata kelola perusahaan yang baik (good coperate governance) merupakan

syarat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan dan tujuan tanggung jawab

sosial perusahaan. Terkait dengan hal tersebut, Indosat berkomitmen untuk

menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan standar tertinggi yang

mencakup transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran

Page 76: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

76

dan kesetaraan. Sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, pertanggungjawaban

dan akuntabilitas Indosat juga telah membentuk Komite CSR guna melaksanakan

program-program tanggung jawab sosial perusahaan Indosat secara komprehensif

melibatkan direksi dan manajemen senior.

1. Kebijakan dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT

Indosat Tbk

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebuah komitmen bersama dari seluruh

stakeholders perusahaan baik yang dinyatakan dalam code of conduct, code of

ethics, corporate policy maupun statement of principles perusahaan. Selanjutnya

diwujudkan dalam setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan tersebut, dan

harus ditaati oleh setiap stakeholders termasuk di dalamnya komitmen untuk

menaati setiap aturan pemerintah.

Komitmen Indosat adalah untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan,

sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 1 Angka 3 UUPT. Sejalan dengan itu

Indosat sejak tahun 2006 telah mendukung prinsip-prinsip dalam UN Global

Compact dan menjadikan prinsip-prinsip tersebut sebagai bagian dari strategi dan

budaya perusahaan yakni menyangkut HAM, perburuhan, lingkungan, dan anti

korupsi. Sebelumnya telah disinggung, beberapa negara telah menjadikan UN

Global Compact menjadi suatu kebijakan yang disesuaikan lagi dengan kebijakan

negara mereka masing-masing.

Berbeda dengan Indonesia yang telah memasukan klausul tanggung jawab sosial

perusahaan dalam peraturan perundang-undangan, sehingga berkaitan dengan

penelitian ini Indosat dalam mengakomodasi prinsip-prinsip UN Global Compact

Page 77: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

77

merupakan kebijakan dari Indosat sendiri sebagai perusahaan yang disesuaikan

lagi dengan presepsi serta kebijakan perusahaan mereka. Adanya pedoman dari

UN Global Compact perusahaan menjadi paham mengenai lingkup serta apa yang

menjadi substansi tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri.

Rencana implementasi ISO 26000 (Internasional Organization for

Standardization) yang mengatur standar social reponsibility yang saat ini masih

dalam tahap sosialisasi juga menjadi perhatian Indosat. Indosat bertujuan

menerapkan Draft ISO 26000 dengan menjadikan bagian dalam inisiatif tanggung

jawab sosial perusahaan Indosat. Draft ISO 26000 dibutuhkan sebagai pedoman

atau panduan mengenai Social Responsibility bersifat komprehensif dan universal,

karena ISO telah mengantisipasi bagaimana mengelola isu-isu yang berkaitan

dengan profit, people, dan plenet. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya

bahwa penerapan tanggung jawab sosial perusahaan Indosat mencakup 5 (lima)

inisiatif yaitu Organizational Governance, Consumer Issues, Labor Practices,

Environment, Community Involvement, di mana saling melengkapi demi

tercapainya tanggung jawab sosial perusahaan yang mampu memenuhi tujuan

Indosat dalam menerapkan ISO 26000 di perusahaan.

Penjabaran Draft ISO 26000 ditujukan untuk membantu organisasi dalam

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang harus memperhatikan kondisi

budaya, sosial, lingkungan, hukum yang berlaku dan pembangunan, sebagai

panduan praktis yang berhubungan dengan operasional tanggung jawab sosial

perusahaan, identifikasi stakeholders dan komitmen para stakeholders-nya serta

meningkatkan kredibilitas laporan yang terkait dengan pelaksanaan, mengarah

Page 78: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

78

kepada hasil dan kualitas kinerja, meningkatkan kredibilitas dan kepuasan baik

dalam organisasi, bagi para pelanggan dan stakeholders lainnya, menghormati dan

tidak bersengketa dengan peraturan yang berlaku, tidak digunakan untuk

mengurangi peran atau otoritas pemerintah dalam konteks tanggung jawab sosial

organisasi, membentuk persamaan persepsi menyangkut pengertian dari tanggung

jawab sosial, serta memperluas kesadaran akan tanggung jawab sosial.

Tidak hanya UN Global Compact dan Draft ISO 26000, pedoman yang dijadikan

Indosat sebagai acuan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaannya.

Indosat Sustainability Report 2008 merupakan laporan keberlanjutan yang

pertama kali Indosat susun dan dipublikasikan sebagai bagian dari komitmen dan

pertanggungjawaban Indosat kepada para stakeholder, dalam penyajian telah

merujuk pada standar penyusunan Sustainability Report yang ditetapkan oleh

Global Reporting Initiatives (GRI), sebagai implementasi prinsip transparansi dan

akuntabilitas oleh perusahaan. Laporan tersebut mencakup pembahasan mengenai

berbagai program dan kebijakan yang telah Indosat laksanakan sepanjang tahun

2008 dalam rangka menjamin keberlanjutan usaha dan kehidupan komunitas

sekitar. Eksistensi dari laporan tersebut adalah dengan diraihnya Indosat Raih

ISRA 2009-The Best Runner Up Sustainability Report dan Best Runner Up

Sustainability Report on Website, dan Cellular Awards 2008: Best CSR Program.

Saat ini, penyusunan sustainability report perusahaan lebih banyak mengacu

kepada pedoman penyusunan sustainability report dari GRI versi 3, 2000-2006.

Perusahaan harus menjelaskan dampak operasi perusahaan terhadap ekonomi,

lingkungan, dan sosial pada bagian standard disclosures. Bagian dampak operasi

Page 79: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

79

perusahaan secara sosial mencakup aspek labor practices dan decent work; human

rights, society, dan product responsibility. Ketentuan yang menyangkut laporan

pelaksanaan telah dimuat dalam Pasal 66 ayat (2) huruf c UUPT, yang

menentukan laporan tahunan perseroan yang disampaikan direksi kepada RUPS

salah satunya harus memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan

lingkungan dimuat dalam laporan tahunan, dan pada UUPM dimuat dalam laporan

kegiatan penanaman modal, namun tidak ada bentuk baku dari laporan tersebut.

Selain itu, mulai dimasukkannya pertimbangan perusahaan yang melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaan dalam aktivitas pasar modal. New York Stock

Exchange memiliki Dow Jones Sustainability Index (DJSI) bagi saham-saham

perusahaan yang dikategorikan memiliki nilai corporate sustainability dengan

salah satu kriterianya adalah pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Sebagai perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya secara dual listing di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE), Indosat

berupaya mematuhi seluruh ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal,

baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat serta peraturan yang terkait lainnya.

Tanggung jawab sosial perusahaan bebeda dengan sikap perusahaan untuk taat

pada hukum atau aturan yang berlaku seperti aturan tentang tindak pidana

korupsi, pengelolaan lingkungan hidup, ketenagakerjaan, perlindungan konsumen,

persaingan usaha tidak sehat, dan hak asasi manusia. Taat pada hukum adalah hal

yang sangat penting bagi perusahaan, tetapi hanya sekedar mematuhi standar

tenaga kerja, melindungi hak asasi karyawan, mengikuti standar prosedur

Page 80: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

80

pengelolaan lingkungan hidup dan berbagai peraturan lainnya bukan menjadi

perhatian utama dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan sebenarnya perusahaan menaati

aturan yang dibuat sendiri berdasarkan komitmen stakeholders, dan berbeda

dengan sekedar taat pada peraturan yang telah dibuat pemerintah. Oleh karena itu,

Indosat dalam pelaksanaan selain mematuhi regulasi yang berlaku sebagaimana

yang terangkum dalam Penjelasan Umum UUPT alenia ke-8 dan Penjelasan

Umum UUPM alenia ke-6, Indosat membuat kebijakan tanggung jawab sosial

perusahaan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

perusahaan yang telah dikeluarkan UN Global Compact, Sustainability Report

GRI, dan Draft ISO 26000.

Ketika perusahaan telah menaati regulasi yang berlaku di Indonesia terhadap

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, akan tetapi di sisi lain aturan yang

sudah ada belum mampu menjangkau hal teknis. Tanggung jawab sosial menjadi

sebuah kewajiban dengan konsekuensi adanya pemberian sanksi bila tidak

melaksanakan. Sehingga yang dibutuhkan dunia usaha untuk mencapai tujuan dari

tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri adalah pedoman tanggung jawab

sosial perusahaan yang disusun secara rinci. Mulai dari konsep apa itu tanggung

jawab sosial perusahaan, bagaimana mengembangkan dan mengimplemen-

tasikannya, menyusun strategi dan membangun komitmen perusahaan terhadap

tanggung jawab sosial perusahaan, hingga tahap evaluasi dan penyusunan lapoan

kinerjanya.

Page 81: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

81

2. Manajemen Stakeholders dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan PT Indosat Tbk

Indosat dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan menerapkan

strategic stakehoders management model, sebagaimana yang tertuang dalam

Laporan Keberlanjutan 2008 Sustainability Report PT Indosat Tbk dengan

mengambil tema Making The World a Better Place. Stakeholders Indosat antara

lain pelanggan, komunitas, lingkungan, karyawan, distributor, dan pemasok.87

Indosat sangat memperhatikan langkah-langkah selanjutnya dalam

mengintegrasikan keterlibatan para stakeholder ke dalam proses usaha dan sistem

manajemen perusahaan, dan berkomitmen menciptakan pertumbuhan usaha

seiring dengan perkembangan yang bermanfaat bagi para stakeholder.

Bisnis Indosat melayani segmen sosial ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia,

sehingga para stakeholder yang terlibat semakin beragam, baik pengguna layanan,

karyawan, pemasok, distributor hingga komunitas masyarakat sekitar. Tingkat

keterlibatan tinggi juga terjadi pada seluruh tahapan operasional bisnis, mulai dari

penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan layanan, distribusi, pemasaran,

pelayanan pelanggan hingga berbagai proses penunjang lainnya. Setiap pihak

memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam berkontribusi

menggerakkan roda perekonomian.

Menyadari pentingnya peranan para stakeholder bagi pertumbuhan perusahaan

yang berkelanjutan, Indosat menerapkan strategi manajemen dan pembinaan

hubungan baik dengan para stakeholder yang mengacu pada prinsip tata kelola

87

Sustainability Report PT Indosat Tbk, op. cit., hlm. 20-52.

Page 82: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

82

perusahaan dan nilai budaya kerja Indosat. Sesuai komitmen tanggung jawab

sosial perusahaan yang ditujukan bagi para stakeholder, Indosat berupaya

menciptakan pertumbuhan yang harmonis dan berkelanjutan. Indosat menyadari

bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya terbatas pada peningkatan

kualitas hidup semata, namun juga mencakup keberlangsungan hidup aspek

pendukung eksistensi perusahaan. Melalui program terencana yang

berkesinambungan, Indosat berupaya mewujudkan cita-cita untuk menciptakan

kualitas kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

3. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT Indosat Tbk

Indosat pada Wilayah Kantor Perwakilan Kotabumi

Kontribusi dunia usaha semakin lebih menonjol dengan berkembangnya praktik

tanggung jawab sosial perusahaan. Berbagai kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan, mulai dari pendidikan, kesehatan,

lingkungan, sampai pengentasan masyarakat miskin dan pembangunan

infrastruktur, tidak dapat dipungkiri bahwa program-program yang dijalankan

pada beberapa hal tampak seperti mengambil tugas dan fungsi pemerintah.

Namun, bila dilihat secara komprehensif adalah wajar mengingat begitu besarnya

masalah sosial, dan dapat dipastikan bahwa pemerintah pusat maupun daerah

tidak akan sanggup mengatasinya sendirian.

Pembangunan suatu negara juga bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat

atau pemerintah daerah saja. Setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan

kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama dunia

Page 83: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

83

usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan

mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup.

Sisi lain, kalangan dunia usaha dituntut mencari pola-pola kemitraan dengan

seluruh stakeholders-nya agar dapat berperan dalam pembangunan sekaligus

meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan bahkan berkembang menjadi

perusahaan yang mampu bersaing. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah

strategi bisnis yang tujuan akhirnya kelangsungan hidup perusahaan, dan dalam

upaya menjaga kelangsungan tersebut ada hal yang sama pentingnya yang harus

diperhatikan yaitu sustainability ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Menurut Satrio Sukarno selaku Head of Representative Office Kotabumi, dasar

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah adanya Nota Dinas dari

Direksi (untuk scope nasional), dan diperjelas petunjuk pelaksanaannya melalui

Nota Dinas Regional Head. Kemudian pelaksanaan di kantor cabang dan kantor

perwakilan mengikuti petunjuk pelaksana (juk-lak) yang sudah ditetapkan.

Satrio Sukarno menambahkan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan di wilayah Lampung termasuk Kotabumi, dilakukan baik bekerjasama

dengan pihak lain maupun dikelola secara langsung oleh pihak Indosat.

Sedangkan penentuan objek tanggung jawab sosial perusahaannya dilakukan

melalui survey kelayakan khusus oleh tim Indosat. Pelaksanaan program tanggung

jawab sosial perusahaan Pusat pada kantor perwakilan di bawahi oleh Divisi

Marketing and Communication. Pada tahap pelaporan, kantor perwakilan

mengrimkan laporan pelaksanaan berbentuk dokumentasi ke pada kantor cabang

yang dilakukan setiap mengadakan event.

Page 84: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

84

Model tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Indosat merupakan

model bermitra dengan pihak lain dan keterlibatan langsung. Bermitra dengan

pihak lain adalah perusahaan menyelenggarakan tanggung jawab sosial

perusahaan melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah,

instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana

maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Keterlibatan langsung adalah

dimana perusahaan menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan

secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau

menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara, biasanya untuk

menjalankannya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate

secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dan tugas pejabat public

relation dengan dibantu oleh staf lain dalam menjalankan berbagai aktivitas

tanggung jawab sosial perusahaannya.

Indosat memiliki Komite CSR, sebagaimana yang diuraikan pada bagian

sebelumnya. Satrio Sukarno menjelaskan, bahwa keberadaan Komite CSR hanya

pada pusat, yang bertanggungjawab menggagas dan konsep secara nasional dan

selanjutnya diimplementasikan pada kantor cabang dan kantor perwakilan.

Komite yang beranggotakan direksi dan manajemen senior, hanya yang

mengawasi perencanaan, strategi dan implementasi inisiatif tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilaksanakan pada kantor cabang maupun kantor perwakilan

dalam pelaksanaannya di bawahi oleh Divisi Marketing and Communication.

Tanpa bermaksud mengabaikan betapa pentingnya peranan marketing bagi

perusahaan, anggapan yang ada selama ini divisi marketing hanya meng-cover

Page 85: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

85

isu-isu yang bersifat temporer. Tanggung jawab sosial perusahaan dan marketing

adalah hal yang berbeda. Marketing/branding bersifat jangka pendek, isu tunggal,

konsisten pada produk, memperkuat identitas, brand, tanggung jawab sosial

perusahaan sendiri bersifat jangka panjang, interdisiplin, komunikasi bersinergi

dengan tindakan, bersifat dua arah dan dialogis dengan stakeholders, dan

mengedepankan mutual partnership principles. Proses komunikasi dalam

tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kampanye yang bersinergi dengan

tindakan bukan kampanye publisitas, kegiatan sosialisasi aktivitas tidak hanya

eksternal tetapi juga secara internal. Sehingga terkesan kurang tepat penempatan

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan di bawahi oleh Divisi Marketing

and Communication.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap stakeholders Indosat yang terlibat dalam

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan pada wilayah Kantor Perwakilan

Kotabumi, Laporan Sembilan Bulan Layanan Mobil Klinik Sehat Keliling

Indosat-RZI, Proposal/RAB mengenai rehab gedung dan melengkapi sarana santri

Pondok Pesantren Al-Qur’an Salafiyah Hidayatul Mustafid, serta website Indosat

Lampung, berikut ini dijelaskan proses pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Kotabumi pada periode 2009:

a) Bidang pendidikan;

Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dilaksanakan Indosat

Kotabumi dalam bidang pendidikan salah satunya adalah penyerahan bantuan

untuk pembangunan instansi pendidikan kepada Pondok Pesantren Hidayatul

Mustafid - Kotabumi. Proses pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

Page 86: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

86

berawal dari penentuan lokasi yang dilakukan melalui sejumlah tahap survey.

Pada tahap pelaksanaan pemberian donasi dilakukan secara transparan dan tidak

melalui perantara. Hingga kondisi sebelum maupun sesudah perbaikan pndok

pesantren tetap dipantau oleh pihak Kantor Perwakilan Kotabumi.

Mawardi Ishaq selaku Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Salafiyah

Hidayatul Mustafid yang beralamat di Tanjung Aman-Kotabumi, membenarkan

hal tersebut. Indosat Kotabumi memberikan dengan bentuk uang tunai dan

nominalnya sebesar Rp. 4.000.000,00 yang diberikan saat buka bersama di bulan

Ramadhan tahun lalu.

Lebih lanjut Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mustafid menjelaskan proses

pemberian bantuan yang diberikan Indosat Kotabumi. Berawal dari silahturahmi

pihak Indosat Kotabumi ke Pondok Pesantren Hidayatul Mustafid yang sekaligus

melakukan survey, Indosat telah melakukan survey ke beberapa pondok pesantren

di Kotabumi guna penyaluran bantuan. Selanjutnya, pihak Pondok Pesantren

Hidayatul Mustafid dalam hal ini Panitia Pembangunan mengajukan proposal

rehab gedung dan melengkapi sarana santri Pondok Pesantren Al-Qur’an

Salafiyah Hidayatul Mustafid pada September 2009 dengan rencana anggaran

biaya (RAB) sebesar 10.000.000,00. Uang tunai yang telah diberikan digunakan

untuk renovasi ruangan komputer, pembelian 1 (satu) unit lemari buku, serta 10

(sepuluh) unit meja makan santri, pembiayaannya ditambahkan pula oleh pihak

pondok. Panitia Pembangunan juga memberikan laporan pertanggungjawaban atas

penggunaan dana yang telah diberikan, dan pihak Kantor Perwakilan Indosat

Page 87: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

87

Kotabumi melakukan dokumentasi sebagai laporan terhadap pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dilaksanakan.

Pihak Pondok Pesantren Hidayatul Mustafid tidak begitu mementingkan bahwa

bantuan tersebut merupakan bagian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

Indosat atau bukan, karena bagi pondok sendiri adalah yang penting pemberian

infaq dan sadaqah-nya untuk pondok. Bagi Pondok Pesantren Hidayatul Mustafid

dengan adanya bantuan yang diberikan Indosat Kotabumi sangat memberikan

manfaat karena teratasi atau terpenuhinya kebutuhan sarana pondok, dan untuk

kedepannya pondok tentunya akan menerima bila ada program bantuan Indosat

Kotabumi yang berkaitan di bidang pendidikan.

Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan lainnya yang dilaksanakan Indosat

Kotabumi adalah dengan pelaksanaan program praktek industri dari SMKN 3

Kotabumi yang diikuti oleh 2 (dua) orang siswa dan dilaksanakan selama 2 (dua)

bulan. Siswa yang mengikuti program praktik industri tersebut mendapat

bimbingan dari seorang mentor serta melaksanakan tugas-tugas dan laporan yang

telah diberikan oleh mentornya. 2 (dua) orang dari SMKN 3 Kotabumi mengikuti

program magang di divisi-divisi yang ada di Kantor Perwakilan Indosat

Kotabumi. Selain itu siswa tersebut mendapat uang saku harian dari manajemen

Indosat.

Kantor Perwakilan Kotabumi mengadakan salah satu kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan pada Komunitas IM3 yang ada di SMA Negeri 1 Kotabumi.

Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan adalah Seminar sehari

tentang Teknologi Telekomunikasi yang diikuti oleh 30 orang peserta dari

Page 88: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

88

perwakilan komunitas IM3 yang ada di SMAN 1. Kegiatan diadakan di ruang

Multimedia SMAN 1 pada 19 Juni 2009, dibuka oleh Haruji selaku Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kesiswaan dan Satrio Sukarno selaku Head of Representative

Office Kotabumi. Sebagai pembicara utama pada seminar tersebut adalah Wahyu

Setyoaji dari Divisi Technical Operation Kantor Perwakilan Indosat Kotabumi.

Indosat telah menjalin kerjasama dengan SMAN 1 kurang lebih 1 (satu) tahun

(2009), dan pada periode tersebut telah dilakukan kegiatan yang berkaitan dengan

tema tanggung jawab sosial perusahaan pada dunia pendidikan, salah satunya

adalah sistem absensi siswa dan guru yang berbasis SMS. Hal ini dikembangkan

Indosat di SMAN 1 dalam rangka memajukan pendidikan, khususnya di

Kotabumi dengan prasarana yang ditunjang oleh teknologi yang dimiliki Indosat,

yaitu jaringan selular. Pada kesempatan seminar tersebut yang juga diwarnai

dengan games interaktif dan pembagian hadiah, Indosat juga menghadirkkan Staff

Customer Service dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap pelanggannya

yang ingin melakukan tanya jawab secara langsung seputar layanan Indosat.

Kepala SMAN 1 Kotabumi Matsoleh, membenarkan adanya program tanggung

jawab sosial perusahaan Kantor Perwakilan Kotabumi yang diberikan kepada

SMAN 1 Kotabumi. Lebih lanjut menegaskan bahwa antara Kantor Perwakilan

Kotabumi dan SMAN 1 Kotabumi hingga saat ini sudah terjalin hampir 2 (dua)

tahun. SMAN 1 Kotabumi merupakan Indosat School Community, dan kegiatan

seminar teknologi informasi pada Juni 2009 yang diberika kepada siswa berisi

sosialisasi perangkat teknologi. Selanjutnya, mengenai absensi elektronik yang

merupakan bagian program Indosat School (I-school) hingga sekarang berjalan

efektif. Nomor ponsel (produk Indosat) siswa digunakan sebagai ID elektrik

Page 89: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

89

untuk absensi masing-masing siswa, yang dapat juga dapat diberikan laporan

langsung kepada orang tua siswa. Kegiatan terakhir yang diberikan Indosat

kepada Indosat Community-nya adalah touring yakni mengunjungi Dufan dan

Mekarsari, untuk perwakilan siswa dari SMAN 1 Kotabumi berjumlah 4 (empat)

orang siswa.

Berdasar uraian di atas, sebagai badan hukum yang memiliki fungsi ekonomis,

Indosat tidak hanya memiliki tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga

memiliki hak untuk melakukan kegiatan usahanya dan mendapatkan keuntungan.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Indosat menyentuh tiga aspek

dasar kehidupan (triple bottom lines) hingga pada kantor perwakilannya. Hal

tersebut terlihat dalam implementasi Program Indonesia Belajar pada wilayah

Kantor Perwakilan Kotabumi dengan sasaran komunitas yakni sekolah atau

pelajar. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dilaksanakan

Indosat dalam arti sustainability sosial (people), tergambar dalam pembangunan

instansi pendidikan kepada Pondok Pesantren Hidayatul Mustafid dan program

praktek industri dari SMKN 3 Kotabumi. Bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilakukan dengan sasaran penerima manfaat diutamakan bagi

komunitas yakni sekolah atau pelajar yang telah tergabung pada anggota

komunitas IM3 sebagai sustainability perusahaan (profit), hal itu terlihat dalam

kegiatan seminar teknologi pada SMAN 1 Kotabumi. Pihak Indosat yang terlibat

secara langsung dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan di bidang

pendidikan antara lain Head of Representative Office Kotabumi, Divisi Marketing

and Communication, Divisi Technical Operation, Staff Customer Service.

Page 90: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

90

b) Bidang kesehatan;

Berdasarkan penjelasan yang dutarakan Head of Representative Office Kotabumi,

dalam pelaksanaan pengobatan gratis di daerah Ketapang Sungkai yang

dilaksanakan dalam satu hari melibatkan unsur pemerintah daerah setempat dalam

hal ini adalah kepala daerah setempat, melibatkan tenaga medis dari tim Rumah

Zakat Indonesia (RZI) beserta armada mobil klinik Indosat. Pelayanan

pengobatan tersebut meliputi periksa kesehatan umum, pengobatan gigi dan tes

golongan darah.

Damar, salah satu Staff Project RZI Cabang Lampung membenarkan adanya

program tanggung jawab sosial perusahaan yaitu Mobil Klinik Indosat, yang

dalam pelaksanaannya Indosat bekerjasama dengan RZI. Lebih lanjut pihak RZI

Cabang Lampung memberikan penjelasan lebih rinci. Apriadi selaku Branch

Manager RZI Cabang Lampung menjelaskan keterlibatan RZI dalam pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan Indosat yakni layanan

Kegiatan Mobil Klinik Sehat Keliling Indosat, didasarkan pada MOU yang telah

disepakati antara Indosat Pusat dan RZI Pusat. Staf Project RZI Cabang Lampung

Emi Susanti menambahkan kerjasama RZI dan Indosat yang terjalin bersifat

nasional dan lokal. Keberdaan RZI Cabang Lampung sendiri pun karena adanya

program intervensi pusat yakni terkait pelaksanaan Mobil Klinik Indosat atau

yang disebut PMKKI (Program Mobil Klinik Keliling Indosat) dengan pengadaan

Mobil Klinik Keliling 1 (unit) sebesar RP. 390.000.000, yang untuk

dioperasionalkan pada wilayah opersinal Lampung.

Page 91: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

91

Terkait pelaksanaan Mobil Klinik Indosat atau yang disebut PMKKI, dalam

proses pelaksanaanya kantor perwakilan mengajukan kepada kantor cabang dan

kemudian dilajutkan kepada pihak RZI untuk tekhnis pelaksanaannya. PMKKI

dalam pelaksanaannya dibawahi bagian Healthcare Project (bagian program

corporate) RZI. RZI dalam hal ini merupakan pihak ke tiga di antara corporate

(donatur) dan masyarakat (penerima manfaat). Atau dengan Istilah lain dapat

diibaratkan RZI menjual/menawarkan program kepada corporate sebagai donatur

yang selanjutnya disalurkan kepada masyarakat sebagai penerima manfaat.

Berkaitan dalam penelitian ini, PMKKI merupakan bagian dari program RZI sub

yunit Rumah Sehat, besaran biaya yang dikeluarkan untuk layanan kesehatan

sebesar Rp. 40.000/per penerima manfaat.

Sebelum melakukan kegiatannya pada titik yang telah ditentukan, dilakukan

terlebih dahulu survey agar sasaran penerima manfaat memang benar yang

berhak, antara lain kondisi geografisnya, biasanya wilayah tersebut merupakan

daerah yang padat penduduknya, secara sosial keadaannya kurang

menguntungkan atau jika dilihat secara ekonomi penerima manfaat berada di

bawah garis UMR (upah minimum rata-rata), dengan tingkat kesehatan dinilai

kurang baik. Kemudian dalam pelaksanaannya dilakukan koordinasi dengan

posyandu setempat bila telah aktif, ketua RT setempat, seta melibatkan kader

PKK dan karang taruna setempat.

Sebagaimana yang diuraikan dalam Laporan Sembilan Bulan Layanan Mobil

Klinik Sehat Keliling Indosat, PMKKI daerah operasi Regional Sumatera Bagian

Selatan (Bandar Lampung) telah berjalan selama 10 (sepuluh) bulan, Desember

Page 92: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

92

2008 hingga September 2009. Selama beroperasi layanan kesehatan ini telah

melayani 14.173 penerima manfaat baik kegiatan reguler di wilayah binaan RZI

(8.954 penerima manfaat), maupun kegiatan tanggung jawab sosial PT. Indosat

Tbk (5.579) penerima manfaat.

Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan umum

(termasuk pemberian obat gratis, hingga pemeriksaan golongan darah),

pemeriksaan kehamilan, penimbangan bayi, pemberian makanan tambahan,

penyuluhan kesehatan, dan khitanan. Di setiap aksi pelayanan kesehatan ini rata-

rata melibatkan 10 (sepuluh) orang personil yang terdiri dari 1 (satu) orang

koordinator lapangan, 2 (dua) orang dokter umum, 2 (dua) orang para medis, 2

(dua) orang apoteker, 2 (dua) orang asisten apoteker, dan 1 driver. Semua proses

pelaksanaan tersebut didasarkan dengan standar yang dimiliki oleh RZI. Sasaran

penerima manfaat bila dikategorikan berdasarkan usia balita (0-5 tahun), anak-

anak (6-14 tahun), dewasa pria (15-50 tahun), dewasa wanita (15-50 tahun), lansia

(51 tahun-dst).

Berkaitan dengan pelaksanaan pada wilayah Kotabumi telah dilaksanakan pada 2

titik dan tidak bersifat reguler sepanjang 2009. Lokasi kelayakan tempat benar

menjadi perhatian dan yang membedakan bila dilaksanakan pada wilayah kantor

perwakilan adanya sistem kupon untuk membatasi kepada benar-benar yang

membutuhkan. Sebagai perbandingan, pelaksanaan reguler yang dilakukan di

wilayah kecamatan yang ada di Bandar Lampung minimal sekitar 150-200an

orang, sehingga bila kegiatan tersebut dilakukan pada wilayah kantor perwakilan

yang sifatnya tidak reguler maka mencapai 2 (dua) kali lipat.

Page 93: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

93

Tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaannya, hanya bila wilayah di

kabupaten masih banyak masyarakat yang menggunakan Bahasa Lampung,

culture masyarakat setempat mempengaruhi sikap masyarakat, hal tekhnis lainnya

pengeras suara Mobil klinik (radius suara) serta tidak dapat membawa USG untuk

daerah yang kondisi jalannya tidak memungkinkan. Menjadi perhatian adalah

ketika dilaksankan di luar Bandar Lampung harus dilaksanakan semaksimal

mungkin agar biaya opersional yang telah dikeluarkan hasilnya sesuai dengan

manfaat yang diterima masyarakat sekitar. Pelaksanaan di wilayah luar Bandar

Lampung masih belum dapat bersifat reguler atau berkelanjutan, berbeda dengan

di wilayah Bandar Lampung yang di setiap titiknya dilaksanakan setiap sebulan

sekali sehingga pencapaian tingkat kesehatan lebih optimal.

Manfaat apa yang diterima komunitas sekitar yakni masyarakat umum telah jelas,

terutama dalam hal pelayanan kesehatan gratis bagi ibu hamil dan anak. Bagi RZI

sendiri keuntungan atau manfaat apa yang telah diterima dari pelaksanaan

tanggung jawab sosial perusahaan Indosat di bidang kesehatan adalah tercapainya

misi dari RZI sendiri yang salah satunya adalah menyelamatkan masyarakat dari

kefakiran, adanya sinergi program antara Indosat dan RZI yaitu sinergi PMKKI

dengan Program Senyum Sehat (layanan rumah bersalin gratis, siaga sehat,

operasi-operasi gratis, dan khitanan masal), selain itu mitra RZI semakin

bertambah pula. Emi Susanti menegaskan, semakin besar dana yang dianggarkan

untuk program tanggung jawab sosial oleh suatu perusahaan, maka akan semakin

banyak yang akan dimandirikan dan semakin banyak yang dibantu.

Page 94: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

94

Berdasarkan uraian di atas, Mobil Klinik Indosat merupakan salah satu program

Indosat yang berfokus pada kesehatan, khususnya ibu hamil dan anak-anak, serta

masyarakat yang berada di sekitar lingkungan operasional Indosat. Tidak salah

jika Indosat meraih meraih Metro TV MDGs Award (category Mother and Child

Healthcare Development), bahkan MDGs telah didapat Indosat sebanyak dua kali.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial Indosat di dibidang kesehatan merupakan

salah satu bentuk community support yang diberikan oleh Indosat dalam

membantu program pemerintah.

c) Bidang lingkungan;

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Kantor Perwakilan

Kotabumi di bidang lingkungan adalah dengan penyerahan bibit pohon kepada

karyawan. Selain itu sekolah-sekolah yang telah menjadi anggota komunitas IM3,

salah satunya SMAN 1 Kotabumi, dan dealer/mitra-mitra Indosat Kotabumi. Bibit

pohon yang diserahkan sejumlah 300 unit, yang selanjutnya ditanam di daerah

masing-masing. Program ini disebut Go Green, dan pada wilayah Lampung

termasuk Kotabumi untuk implementasi program ini tidak begitu menjadi fokus

utama, karena Lampung dianggap sebagai wilayah yang memiliki kondisi hutan

masih cukup baik. Pedrik yang beralamat di Kelurahan Kota Alam-Kotabumi

Selatan sebagai Pelaksana Harian di Kantor Perwakilan Indosat Kotabumi

membenarkan, seluruh karyawan menerima bibit pohon yang masing-masing

menerima minimal 1-2 bibit pohon dan daerah tanamnya tidak ditentukan, namun

karyawan dapat menanamnya di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Pemberian bibit berupa bibit pohon buah-buahan, antara lain rambutan, durian,

mangga, jambu.

Page 95: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

95

Head of Representative Office Kotabumi mengutarakan bahwa sejauh ini respon

dari kalangan komunitas dan pelanggan cukup baik terhadap pelaksanaan

program tanggung jawab sosial Indosat. Hal ini terbukti dengan adanya masukan

dari pelanggan di Galeri Indosat, agar Indosat dapat melakukan kegiatan serupa

secara berkelanjutan. Bagi jajaran manajemen perusahaan berbasis syariah, selain

daripada memperoleh laba seoptimal mungkin dan memenangkan persaingan

bisnis, aspek keberkahan dalam usaha juga menjadi spirit perusahaan, dengan

sebutan give more save more. Seluruh keluarga besar Indosat yakin bahwa dengan

memberikan sesuatu yang berarti kepada sesama pasti akan menimbulkan akibat

yang baik bagi kita sendiri (perusahaan). Sedangkan di level kantor cabang

maupun kantor perwakilan, spirit serupa juga sangat dijunjung tinggi, keyakinan

tersebut seolah mengatakan bahwa, Indosat bisa memberi, pasti akan semakin

besar achievement yang akan diraih Indosat.

Sebagaimana yang telah diuraikan, dapat dipahami bahwa Indosat memandang

tanggung jawab sosial perusahaan sebagai sebuah investasi jangka panjang, bukan

sebagai sebuah beban biaya tertentu. Sebagai sebuah investasi sosial, tanggung

jawab sosial perusahaan akan memberikan keuntungan dua arah bagi perusahaan

dan masyarakat. Investasi sosial secara tepat sasaran selama rentang waktu

tertentu, dilengkapi tujuan dan dijalankan secara berkesinambungan. Meskipun

dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan sebagai sebuah investasi sosial,

bukan berarti program tanggung jawab sosial perusahaan diwarnai dengan

marketing yang bertujuan meningkatkan angka penjualan produk. Sehingga harus

Page 96: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

96

dipahami agar pelaksanaan dan komunikasi program tanggung jawab sosial

perusahaan tidak tumpang tindih dengan aktivitas marketing.

Tidak ada tolak ukur yang pasti dari keberhasilan tercapainya tujuan pelaksanaan

tanggung jawab sosial oleh suatu perusahaan, baik telah membuat laporan

keberlanjutan tanggung jawab sosial perusahaan yang kemudian dipublikasikan

secara luas ataupun sampai dengan diraihnya awards. Indosat membuktikan

laporan keberlanjutan 2008 yang disusun dan dipublikasikan merupakan bagian

dari komitmennya terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

dengan menjadikannya sebagai bagian dari perusahaan, bertumbuh, mematuhi

ketentuan dan regulasi yang berlaku serta peduli kepada masyarakat. Begitu pula

terhadap awards yang telah diraih, menjadikan Indosat untuk terus meningkatkan

berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan, dalam

arti pelaksanaan tanggung jawab sosial Indosat bersifat berkelanjutan. Paling

prinsip adalah komitmen Indosat terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan sampai pada Kantor Perwakilan Indosat di wilayah kabupaten dengan

spirit yang sama dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan mulai dari

level atas hingga level bawah.

Mengajak seluruh stakeholders untuk terlibat dan mengritisi ataupun

menyebarluaskan informasi tentang esensi program tanggung jawab sosial

perusahaan, merupakan upaya yang dilakukan untuk mendapatkan sejumlah

masukan guna meningkatkan performa dari aktivitas tanggung jawab sosial

perusahaan yang dilakukan. Salah satu indikator bahwa program tanggung jawab

sosial perusahaan memiliki efektivitas yang tinggi adalah meningkatnya

Page 97: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

97

partisipasi stakeholders, dalam perencanaan maupun evaluasinya. Kesuksesan

program tanggung jawab sosial perusahaan sangat ditentukan oleh pemilihan isu

yang tepat, pemilihan isu dapat mempertimbangkan sejumlah data yang diperoleh

dari lapangan melalui need assesment kemudian disesuaikan dengan kebutuhan

stakeholders. Program tanggung jawab sosial perusahaan yang mencerminkan

karakter perusahaan dapat mendukung dan memberikan posisi yang baik bagi

perusahaan di mata stakeholders.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dibutuhkan keterlibatan dari

semua pihak (stakeholders), dari sisi bisnis perusahaan sebisa mungkin

memaksimalkan potensinya untuk melakukan program tanggung jawab sosial

perusahaan secara komprehensif dan sinambung, selanjutnya komunitas berperan

proaktif dengan memberi input yang baik pada perusahaan dan berpartisipasi aktif

untuk menyukseskan program tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun dari sisi

pemerintah, menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk berkembangnya

program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan kalangan dunia usaha.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Indosat merujuk pada UN Global

Compact, Draft ISO 26000, dan Global Reporting Initiative, serta menerapkan

strategic stakeholders management. Pelaksanaan pada kantor perwakilan,

didasarkan pada Nota Dinas Direksi diperjelas petunjuk pelaksanaannya melalui

Nota Dinas Regional Head. Selanjutnya, dalam pelaksanaannya dilakukan baik

bekerjasama dengan pihak lain maupun dikelola secara langsung.

Page 98: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

98

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa bentuk-bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Indosat Tbk

merujuk kepada prinsip dalam UN Global Compact dan Draft ISO 26000,

bukan kepada UUPM dan UUPT. Program tanggung jawab sosial perusahaan

PT Indosat Tbk (2009) yaitu Indonesia Belajar, Indonesia Sehat, Indonesia

Lingkungan (Go Green), Berbagi Bersama Indosat, Indosat Peduli. Bentuk-

bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan pada wilayah

Kantor Perwakilan Kotabumi merupakan implementasi dari program pusat,

yakni Indonesia Belajar (ISMS), Indonesia Sehat (Mobil Klinik), dan Go

Green, dengan sasaran utama adalah komunitas.

2) Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan PT Indosat Tbk yang merujuk

pada UN Global Compact, Draft ISO 26000, dan Global Reporting Initiative,

terjadi penyimpangan hukum dalam arti tidak taat pada UUPM dan UUPT.

Pelaksanaan pada kantor perwakilan didasarkan pada Nota Dinas Direksi

diperjelas petunjuk pelaksanaannya melalui Nota Dinas Regional Head,

Page 99: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

99

kemudian dalam pelaksanaannya dilakukan baik bekerjasama dengan pihak

lain maupun dikelola secara langsung.

B. Saran

Berdasarkan hasil simpulan dalam penelitian ini, kepada pemerintah segera

membuat kebijakan publik terkait hal-hal teknis pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan, agar tujuan sebagaimana yang diamanatkan Penjelasan Pasal

74 Ayat (1) UUPT dan Penjelasan Pasal 15 huruf (b) UUPM tercapai,

mempermudah perusahaan dalam melaksanakannya, serta menyelaraskan antara

kepentingan perusahaan, masyarakat, dan pemerintah. Selanjutnya kepada

penanam modal atau perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, dalam pelaksanaan tanggung jwab

sosial perusahaan mengacu kepada ketentuan tanggung jawab sosial perusahaan

dalam UUPM atau UUPT, agar tujuan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan tercapai.

Page 100: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

100

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Adjie, Habib. 2008. Status Badan Hukum, Prinsip-prinsip dan Tanggung Jawab

Sosial Perseroan Terbatas. CV. Mandar Maju. Bandung.

Anonim. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.

Universitas Lampung Perss. Lampung.

Bintang, Sanusi. dan Dahlan. 2000. Pokok-Pokok Hukum Ekonomi Dan Bisnis.

Citra Aditya Bakti. Bandung.

Gitosardjono, Sahid Sukamdani dan dkk. 1993. Bisnis dan Pembangunan

Ekonomi. Haji Masagung. Jakarta.

HS, Salim dan Budi Sutrisno. 2008. Hukum Investasi di Indonesia. Rajawali Pers.

Jakarta.

Kartini, Dwi 2009. Corporate Social Responsibility-Transformasi Sustainability

Management dan Implementasi di Indonesia. Refika Aditama. Bandung.

Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. PT Citra Aditya

Bakti. Bandung.

_____________. 2004. Hukum Perusahaan Indonesia. PT Citra Aditya Bakti.

Bandung.

Nilckels, McHugh, dan McHugh. 2009. Pengantar Bisnis. Understanding

Business, Edisi 8 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

Poerwanto. 2008. Budaya Perusahaan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 101: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

101

Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility: Antara Teori dan

Kenyataan. Media Pressindo. Jakarta.

Sembiring, Sentosa. 2007. Hukum Investasi Pembahasan Dilengkapi dengan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Nuansa

Aulia. Bandung.

Simanjuntak, Cornelius, dan Natalie Mulia. 2009. Organ Perseroan Terbatas.

Sinar Grafika. Jakarta.

Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility-from Charity to

Sustainability. Salemba Empat. Jakarta.

Tantri, Francis. 2009. Pengantar Bisnis. PT RajaGrafindo. Jakarta.

Wibisono, Yusuf. 2004. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Fascho Publishing.

Gersik.

Widjaja, Gunawan dan Yeremia, Ardi Pratama. 2008. Risiko Hukum dan Bisnis

Perusahaan Tanpa CSR. Forum Sahabat. Jakarta.

Wiranata, I Gede AB. 2009. Hukum-Bangun Teori dan Telaah dalam

Implementasinya. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

C. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Lembaran Negara 2007 Nomor 67

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4724 Tentang Penanaman Modal

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Lembaran Negara 2007 Nomor 106

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756 Tentang Perseroan Terbatas.

B. Bahan Hukum Lain-Lain

Jurnal Hukum Bisnis. Volume 26-No. 3 Tahun 2007. Kajian Hukum Bisnis Atas

UU No.40/2007 Tentang PT.

Laporan Keberlanjutan-Sustainability Report PT Indosat Tbk. 2008. Making The

World a Better Place. PT Indosat Tbk. Jakarta.

Page 102: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unila.ac.id/19798/2/BAB I II III IV V.pdf · perusahaan multinasional maupun domestik yang terkait dalam sektor apapun. Sebagian ... para ahli

102

Majalah Bisnis & CSR. 2009. Reference for Decision Maker, Edisi Khusus 40

Tahun Prof Dr Ir Totok Mardikanto MS Menjadi Penyuluh. Jakarta. Latofi.

http://id.wikipedia.org

http://nuiysavira.ngeblogs.com

http://pkbl.bumn.go.id

http://pustaka.uns.ac.id

http://radarkotabumi.com

http://www.iso.org

http://www.indosat.com

http://www.indosatlampung.com