i. navigasi darat p e t a · navigasi darat & esar diklat indonesian green ranger 2017 5 daerah...
TRANSCRIPT
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 1
I. NAVIGASI DARAT
P E T A
Peta ialah gambar seluruh atau sebagian dari
permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam suatu
bidang datar dengan perbandingan atau perkecilan
tertentu yang dinamakan dengan Kedar atau Skala.
Maksud Peta, agar si pemakai mempunyai gambaran
atau bayangan mengenai suatu medan.
SKALA PETA
Skala peta ialah perbandingan jarak antara dua titik di
peta dengan jarak mendatar [ horizontal ] antara dua
titik yang serupa di medan.
Rumus Dasarnya :
Jarak di Peta X
Skala = Jarak
Mendatar
Sifat Skala
Makin kecil angka dibelakang tanda bagi ( : ), maka
makin besar Skala Peta.
Makin besar angka dibelakang tanda bagi ( : ), maka
makin kecil Skala Peta.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 2
Cara menyatakan Skala
1. Dengan perkataan = 1 cm : 500 m
2. Dengan Perbandingan = 1 : 50.000
3. Dengan Pecahan = 1 / 50.000
LEGENDA PETA
Keterangan Peta yang berupa symbol atau tanda, yang
terdapat dibawah peta.
KOORDINAT PETA
Menentukan Koordinat Peta ini dilakukan diatas peta
dan bukan dilapangan. Penunjukannya dengan system
Koordinat 6 atau 8 angka.
Contoh:
Koordinat A (312.442) ➔ per enam.
Koordinat B (31224.4426) ➔ per
delapan.
Menunjukannya dari arah Barat ke Timur dan dari
arah Selatan ke Utara.
Cara menunjukan dan meyebutkannya :
1. Sebut dahulu …………………
Objek
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 3
2. Sebutkan …………………
Nomor Lembar Peta
3. Kemudian sebutkan …………………
Koordinat.
Contoh :
1. Objek ……………… Gn
Tangkuban Parahu
2. Nomor Lembar Peta .……………… 39 /
XXXIX – A
3. Koordinat ………………
8385.3970.
K A R V A K
Yaitu daerah tertentu di Peta yang dibagi-bagi menjadi
bagian berupa bujur sangkar.
Caranya :
1. Dua angka terahir yang berada di sebelah barat /
kiri dari daerah / titik yang dimaksud.
2. Dua angka terahir yang berada disebelah Selatan
/ bawah dari daerah atau titik yang dimaksud.
3. Lembaran Peta selalu disebutkan lebih dahulu,
diberi garis pemisah [garis penghubung],
selanjutnya disebut bujur sangkar / KARVAK.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 4
Helai 39 / XXXIX – A
51 52 53 54 55
56
24
KV 52-23
23
22
KV 54-21
21
Contoh : Helai 39 / XXXIX –A. KV 53-23
Helai 39 / XXXIX – A. KV 54-21
Apabila daerah yang dimaksud lebih luas dan
melebihi satu KARVAK / Bujur Sangkar maka caranya :
Helai 39 / XXXIX – A
51 52 53 54 55
56
24
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5
Daerah yang di Arsir kita sebut :
Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d
55 Garis Datar 21 s.d 23
atau
Helai 39 / XXXIX – A KV GT 53 s.d 55 GD
21 s.d 23.
C O N T O U R - GARIS KETINGGIAN
Garis ketinggian adalah garis yang berbelok-belok
dan tertutup serta merupakan rangkaian dari titik yang
sama tingginya.
Maksudnya :
1. Untuk mengetahui berapa tingginya suatu tempat dari
permukaan Laut.
2. Untuk mengetahui bentuk medan yang sebenarnya,
oleh sebab itu maka garis ketinggian ini dinamakan
juga garis sama tinggi.
R E S E C T I O N
Ialah cara untuk menentukan kedudukan kita di Peta.
Caranya :
• Orientasikan Peta dengan benar, kemudian kita
lihat dan amati medan sekitarnya.
• Tandai kedudukan dari dua tanda medan yang
sudah kita kenali, baik di lapangan maupun di
Peta.
• Bidikan Kompas ke tanda medan yang sudah kita
kenali tersebut, catat sudut Kompasnya, misalnya
ke titik A dan B.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 6
• Hitung SPM tahun yang sedang berjalan dan
pindahkan hasil perhitungannya ke sudut Peta.
• Hitung Back Azimuthnya dari hasil perhitungan
sudut Peta
• Tarik sudut Peta dari A dan B sesuai dengan hasil
perhitungannya, dengan Back Azimuthnya
sehingga berpotongan.
• Titik tempat berpotongan itu adalah tempat
kedudukan kita misal titik C.
Gambar:
RESECTION
I N T E R S E C T I O N
Ialah cara untuk menentukan kedudukan orang lain di
Peta.
Caranya:
• Orientasikan Peta.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 7
• Misalnya pada satu titik ketinggian tempat kita
berdiri ada Triangulasi, yang pada Peta kita kenali,
misalnya titik A.
• Kemudian kita bidik ke arah Sasaran misalnya
titik C, dari kedudukan kita [ titik A ], lalu hasil
bidikan Kompas pindahkan ke sudut Peta setelah
dihitung SPM tahun yang sedang berjalan.
• Tarik garis di Peta dari titik A sebesar
perhitungan sudut Peta.
• Kemudian kita pindah ke titik B, yang telah kita
ketahui kedudukannya baik di Peta maupun di
Medan seperti poin 2.
• Kemudian kita bidik ke arah Sasaran misalnya
titik C, dari kedudukan kita [ titik B ], lalu hasil
bidikan Kompas pindahkan ke sudut Peta setelah
dihitung SPM tahun yang sedang berjalan, seperti
poin 3.
• Tarik garis di Peta dari titik B sebesar
perhitungan sudut Peta.
Perpotongan garis tersebut adalah kedudukan / posisi
orang / benda tsb, Gambar:
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 8
INTERCESTION
PEMBERIAN NOMOR PADA PETA
PROYEKSI LAMBERT CONICAL
ORTHOMORPHIC
1. LEMBAR PETA
Pada umumnya lembar Peta di Indonesia
mempunyai luas gambar 37,1 cm X 37,1 cm, kecuali
pada bagian medan yang mendekati pantai terdapat
semenanjung yang menjorok.
2. JALUR BAGIAN DERAJAT
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 9
Ialah suatu bidang yang mempunyai lebar 20 dan
panjangnya 360. Untuk Jalur Bagian Derajat di
Khatulistiwa jaraknya adalah 40.068 km [sama dengan
keliling bumi ].
3. LEMBAR BAGIAN DERAJAT
Ialah potongan - potongan dari Jalur Bagian
Derajat yang mempunyai panjang 20 dan lebar 20,
jadi 1 = 3 LBD.
• Jumlah LBD dari 1 JBD adalah 3 X 360 =
1080 LBD.
• Panjang LBD melalui Equator 40.068 : 1.080 =
37,1 km.
• Tiap-tiap LBD diberikan nomor induk misalnya 1 /
XXXI.
• Jarak 37,1 km ini bila di Skalakan menjadi 1 :
100.000 maka jarak di Peta menjadi 37,1 cm. 37,1
km : 100.000 cm = 37,1 cm.
• Bila Skala 1 : 50.000 maka jaraknya menjadi 74,2 cm.
37,1 km : 50.000 = 74,2 cm
Karena LBD pada peta induk terlalu besar maka
dibagi-bagi menjadi 4 bagian dan skalanya menjadi 1 :
50.000.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 10
II. TEKNIK-TEKNIK ESAR (EXPLORER
SEARCH AND RECUE)
Walaupun perencanaan-perencanaan pencarian
yang spesifik akan bervariasi tergantung kepada
situasinya, strategi yang umum telah dikembangkan, yang
mana akan dapat diterapkan untuk hampir seluruh situasi
di alam bebas.
Kesemuanya ini berputar berkisar 5 mode sebagai berikut
:
1. Preliminary Mode.
Mengumpulkan informasi-informasi awal. Saat
dari mulai team-team pencari (SRU = Search
Rescue Unit) diminta bantuan tenaganya
sampai kedatangannya di lokasi, termasuk juga
informasi dari perencanaan pencarian awal,
perhitungan-perhitungan, dsb.
2. Confinemant Mode.
Menetapkan garis batas untuk mengurung orang
yang hilang (Survivor) agar berada dalam area
pencarian (Search Area).
3. Detection Mode.
Pemeriksaan-pemeriksaan tempat-tempat yang
dicurigai bila dirasa perlu melalui pencarian
dengan cara menyapu (Sweep Searches) yang
diperhitungkan untuk menemukan Survivor
atau barang-barangnya yang tercecer.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 11
4. Tracking Mode.
Mengikuti jejak-jejak atau barang-barang yang
tercecer yang ditinggalkan Survivor.
5. Evacuation Mode.
Memberikan perawatan kepada korban dan
membawanya dengan tandu apabila dibutuhkan.
Dari kelima mode tersebut, anggota Explorer
Search and Rescue (ESAR) pada umumnya akan banyak
terlibat pada Confinemant, Detection dan Evacuation
mode.
PRELIMINARY MODE
Pada Preliminary Mode, Operation Leader (SMC)
dari team ESAR akan menjabat pekerjaan sebagai
penghubung dengan badan yang bertanggung jawab
(polisi, BASARNAS, dll) dan bertanggung jawab
bersama kelompok SAR yang lain untuk merumuskan
perencanaan pencarian. Anggota Team umumnya tidak
terlibat dalam masalah ini.
CONFINEMANT MODE
Pemikiran yang melatarbelakangi Confinemant Mode
adalah sederhana, menjebak Survivor di dalam suatu area
yang kita ketahui batas-batasnya dengan tujuan :
1. Area itu dapat disapu (dilakukan pencarian).
2. Survivor itu akan bergerak keluar dari area dan
(dalam proses) dapat tertangkap oleh SRU.
Confinemat Mode digunakan dipermulaan tahap
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 12
awal dari operasi pencarian. Di dalam praktek,
Confinemat Mode mungkin tidak mudah dicapai, tetapi di
daerah yang luas metode ini akan sangat berharga.
Kecenderungan yang umum terjadi adalah
mengirimkan SRU ke Search Area yang diduga keras
bahwa Survivor berada di sana. Akan tetapi, bila SMC
salah menduga atau SRU bergerak terlau jauh,
konsekwensinya adalah Search Area yang telah
ditetapkan semula akan bertambah luasnya.
Kegiatan awal untuk dapat mempergunakan
Confinemat Mode adalah memagari/membatasi daerah
kemungkinan gerak pencarian yang padat yang mungkin
diperlukan bila Search Area menjadi terlalu luas.
Metode-metode dan teknik yang digunakan :
1. Trail Block.
Team kecil dikirimkan untuk memblokir jalan
setapak yang keluar masuk Search Area.
Mereka mencatat nama-nama dan data-data dari
setiap orang yang meninggalkan Search Area
dan memberitahu yang akan masuk Search Area
tentang Survivor. Sedikitnya satu orang tetap
berjaga sepanjang waktu dan dapat
memperhitungkan bahwa tidak seorangpun
dapat lolos tanpa diketahui. Trail Block harus
tetap diawasi sepanjang waktu sampai
diperintahkan dalam bentuk lain.
2. Road Block.
Dasarnya sama dengan Road Block. Terkadang
tenaga sukarela yang sudah tua atau penggemar
Off Road dimintakan untuk berfungsi di sini
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 13
sebagaimana juga sebagai SRU di jalan-jalan
tanah yang buruk. Apabila Search Area
diputuskan tertutup bagi yang bukan SRU,
seseorang (sebaiknya petugas hukum)
umumnya ditempatkan dalam Road Block.
3. Look Outs.
Sering ada tempat-tempat di sekitar batas dari
Search Area yang memberikan pandangan yang
luas ke dalam lembah-lembah di sebelahnya,
sungai-sungai, dsb. Di tempat lain mungkin ada
sebentuk cerobong-cerobong alam (tunnel)
yang menyebabkan Survivor untuk memilih
jalan itu. Sebuah
team kecil yang ditempatkan pada posisi-posisi
itu, dapat mengawasi daerah-daerah
disekitarnya dengan teropong-teropong dan ada
kemungkinan dapat melihat Survivor bila ia
bergerak lewat di sana. Beberapa bentuk
peralatan (asap, bunyi-bunyian, lampu,
bendera) dapat digunakan untuk menarik
perhatian Survivor.
Variasi lain adalah tetap menempatkan seorang
pengamat sementara team kecil lain bergerak
memeriksa beberapa lokasi lain dan obyek-
obyek mencurigakan yang berada adalam jarak
pandang pengamat. Semua metode ini
diperhitungkan untuk tetap menjaga agar
Survivor tidak dapat meninggalkan Search Area
tanpa terdeteksi.
4. Camp In
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 14
Sebuah Camp In dapat juga berbentuk Look Out
(pos pengamat), Trail Block, Radio Relay
(penghubung radio), atau tempat lain di mana
satu team kecil menempati lokasi-lokasi
tertentu.
Lokasi itu mungkin merupakan lokasi di mana
posisinya mempunyai luas pandang yang baik,
cabang/pertemuan dari jalan-jalan setapak,
tempat di mana sungai-sungai bertemu, dll.
Alat-alat yang dapat menarik perhatian Survivor
ke arah pos dapat dipergunakan. Ditekankan
kepada team kecil yang memiliki kemampuan
cukup untuk menempati lokasi yang diketahui
dan memeriksa daerah sekitarnya sampai
diminta melakukan hal-hal yang lain.
5. Track Traps.
Adalah semacam Camp-In yang tidak
ditempatkan personil di sana yang mana
sewaktu-waktu mungkin akan berguna. Adalah
perlu diperhatikan, lokasi di mana Track Traps
ditempatkan harus merupakan lokasi area di
mana Survivor diperkirakan akan bergerak.
Sebarkan debu-debu meluas dan periksa ulang
area itu secara berkala untuk melihat jejak.
6. String Lines.
Di dalam daerah yang berpohon dan bersemak
lebat, Tagged String Lines (bentangan tali yang
bertanda) dapat lebih sempurna untuk
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 15
kepentingan / penggunaan yang sama. String
Lines biasanya dipergunakan untuk
Confinemant Mode.
SEARCH AREA
String Lines
Gambar String Lines
String Tags.
Tags (tanda-tanda) pada String Lines menarik
perhatian Survivor untuk bergerak mengikuti
bentangan tali itu keluar ke tempat yang aman.
Gambar String Tags
SEARCH BASE
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 16
Setelah Initial Confinemant (pemagaran awal), tambahan
String Lines dapat digunakan untuk membagi-bagi area
itu. String Lines dapat digunakan untuk pemagaran dan
untuk menandai sektor pencarian. Pemagaran lebih lanjut
ini menghasilkan 2 hal yang diinginkan :
a. Mengurangi waktu yang diperlukan oleh
Survivor untuk bergerak mencapai String
Lines.
b. Menjadikan kotak-kotak / ruang-ruang
Search Area menjadi sektor yang terkuasai
untuk pencarian SRU.
7. Ribbon.
Ribbon biasanya terbuat dari tali rafia berwarna
mencolok yang dipergunakan sebagai
pengontrol lurus tidaknya arah pergerakan suatu
SRU. Ribon berfungsi juga sebagai tambahan
String Lines yang menandakan batas-batas
suatu Search Area dari sebuah SRU. Aturan
yang baik adalah untuk mengatur jarak Ribbon
sedemikian rupa sehingga dari satu Ribbon kita
sudah dapat melihat Ribbon berikutnya. Hal ini
akan mengurangi waktu yang terpakai karena
diperlambat jika SRU harus berhenti untuk
mencari Ribbon Beikutnya.
8. Marker.
Marker merupakan sebuah tanda (biasanya
terbuat dari kertas / karton) yang dipergunakan
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 17
untuk menandai titik awal penyapuan atau titik
akhir penyapuan ataupun titik tempat penemuan
jejak Survivor. Marker diisi dan diletakkan oleh
Team Leader sebuah SRU. Fungsi utama dari
sebuah marker adalah untuk memberikan
informasi kepada SMC ataupun kepada SRU
lain bahwa daerah yang telah diletakkan marker
tersebut telah disapu ataupun pada titik tempat
marker tersebut berada merupakan titik tempat
penemuan jejak Survivor.
OPERASI SAR ………………(01)
Team ………(02) Date ………(03)
Time ………(04) Marker ………(05)
INFORMATION
Tipe Of Grid ………………(06)
(…(07)…) Left End
(…(10)…) Started
(…(08)…) Centre OF TEAM
HERE
(…(09)…) Right End
(…(11)…) Ended
Description Of Item (…(12)…) Found
(…(13)…) Left
Here If Any (14)
GambarMARKER
Keterangan :
1. Nama operasi sar yang sedang
berlangsung.
2. Nama ataupun kode SRU tersebut.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 18
3. Tanggal ketika marker tersebut dipasang
(tanggal – bulan – tahun).
4. Waktu pemasangan marker (jam dan
menit).
5. No. urut marker yang ke … dari SRU
tersebut.
6. Merupakan rangkaian Angka - Kata -
Angka rangkaian.
Angka Pertama merupakan jumlah dari
anggota Team di dalam garis penyapuan.
Angka ini di luar Team Leader (TL) bila TL
memilih untuk bergerak bolak-balik di
belakang team.
Kata terdiri antara Kompas dan Guide
(patokan).
• Kompas : Bila team
menggunakan kompas untuk
mengontrol arah majunya.
• Guide : Bila team menggunakan
String Lines, gais-garis pita, anak
sungai, jalan, punggungan atau
bentuk lain selain kompas untuk
mengontrol arah majunya.
Angka Rangkaian berisi besar sudut kompas
yang dipergunakan dalam mengontrol arah
maju team ataupun bentuk lain selain kompas
yang dipergunakan sebagai pengontrol arah
maju team.
7. Diberi tanda cross (x) bila marker
diletakkan di paling sebelah kiri SRU.
8. Diberi tanda cross (x) bila marker
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 19
diletakkan di tengah SRU.
9. Diberi tanda cross (x) bila marker
diletakkan di paling sebelah kanan SRU.
10. Diberi tanda cross (x) bila marker
diletakkan pada titik awal penyapuan
search area.
11. Diberi tanda cross (x) bila marker
diletakkan pada titik akhir penyapuan
search area. Untuk No. 10. dan 11., bila
marker diletakkan pada titik penemuan
jejak Survivor, maka no. 10. dan 11. tidak
usah diisi.
12. Diberi tanda cross (x) bila jejak Survivor
ditemukan dan jejak tersebut tidak dapat
diambil atau jejak tersebut ditinggalkan di
titik penemuan.
Mis. : jejak kaki Survivor.
13. Diberi tanda cross (x) bila jejak Survivor
ditemukan dan jejak tersebut diambil /
dibawa. Mis. : bungkus Indomie, daypack,
jaket, senter.
14. Diisi dengan informasi mengenai jenis
jejak yang ditemukan.
DETECTION MODE
Detection merupakan suatu metode atas dasar
pertimbangan bahwa ada kemungkinan untuk
menemukan Survivor melalui barang-barang yang
tercecer yang ditinggalkan oleh Survivor. Pada keadaan
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 20
inilah tenaga dari SRU darat sangatlah dibutuhkan.
Metode Detection ini dikelompokkan dalam 3 kategori:
1. Tipe I Search (Reconnaissance atau Hastic
Searching).
Tipe I Search merupakan pemeriksaaan tidak
resmi yang segera dilakukan terhadap area yang
dianggap paling memungkinkan. Tipe I Search
ini juga dinamakan “pencarian terburu-buru”.
Sasaran :
a. Suatu pemeriksaan segera atas area
spesifik yang sangat memungkinkan.
b. Memperoleh informasi tentang
Search Area.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 21
Waktu Penggunaan :
a. Pada tahap awal operasi SAR.
b. Setiap saat untuk memeriksa area yang
tidak diyakini tersapu atau untuk
melakukan pemeriksaan ulang tempat-
tempat yang sangat memungkinkan.
Metode :
Sebuah team kecil yang mampu bergerak cepat
diberangkatkan memeriksa tempat-tempat yang
dicurigai adanya Survivor.
2. Tipe II Search (Open Grids).
Kriterianya adalah efisiensi : pemeriksaan yang cepat
dan sistematik atas area yang luas dengan metode
penyapuan yang mana akan menghasilkan hasil akhir
tertinggi dari setiap anggota SRU per jam kerjanya.
Sasaran : Pencarian yang cepat atas area yang luas.
Waktu Penggunaan :
a. Pada tahap awal operasi pencarian bila
diperkirakan jangka waktu Survivor
untuk bertahan hidup sangatlah
pendek.
b. Pada situasi di mana Search Area luas,
tidak ada area khusus yang bisa
diidentifikasi, dan apabila kekurangan
tenaga SRU untuk bisa menyapu ke
seluruh area.
Metode :
Pencarian menyapu dengan jarak yang lebar di antara
anggota SRU dan di antara SRU yang satu dengan
SRU lainnya. Walaupun metode ini tidaklah secermat
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 22
sebagaimana bila jarak di antara pencari lebih sempit,
cara ini lebih efisien (akan menghasilkan pencapaian
yang lebih besar dari kemampuan kerja pencari per
jam waktu pencarian).
Jumlah anggota team bervariasi antara 3 s/d 7 orang.
Jarak antara SRU dapat dibenarkan bila setiap SRU
dapat/mampu bekerja masing-masing.
Umumnya Tipe II Search digunakan untuk memeriksa
sungai-sungai / parit. Di daerah yang berhutan lebat,
sungai-sungai kecil merupakan jalan yang lebih
mudah untuk ditembus Survivor dibandingkan dengan
belukar di sekitarnya. Maka akan menjadi logis
apabila team pencari bergerak di daerah ini.
X 0 0
Arah Pergerakan
Gambar Tipe II Search 3 Orang Dalam Satu Tim
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 23
® 0 X X 0
+ 50 feet
String Lines / Batas Search Area Setiap SRU
Tipe II Search 2 Tim Dengan masing-Masing tim
Beranggotakan 3 Orang
Keterangan :
X : Pemegang Kompas (Compas Man)
0 : Anggota Team
: Arah pergerakan SRU
® : Pemasang Ribbon (Ribbon Man)
Bila jumlah anggota team lebih dari 5 orang,
umumnya akan lebih bijaksana untuk memiliki
seorang Pemimpin Team (TL = Team Leader)
yang bergerak mondar-mandir selebar jarak
penyapuan timnya. Tugasnya untuk :
a. Memperhatikan apakah pemegang
kompas (compas man) dapat menjaga
sudut kompas yang sejajar.
b. Mengatasi hal-hal yang muncul
mendadak.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 24
c. Memeriksa penemuan-penemuan.
Seringkali beberapa team diminta untuk
melaksanakan penyapuan sejajar. Ada cara
umum untuk tetap menjaga agar regu-regu itu
tidak saling tumpang tindih satu sama lain
ataupun tidak dapat menjaga jarak di antara
mereka.
Cara pertama adalah dengan menggunakan
kompas dan cara kedua adalah dengan
menggunakan Ribbon sebagai kisi-kisi.
Team Dalam Penyapuan Sejajar
Dengan Menggunakan Kompas Untuk Kontrol
Ribbon
0 X 0 0 0
TL1
0 X 0 0 0
TL2
0 X 0 0 0
TL3
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 25
Team Dalam Penyapuan Sejajar
Dengan Menggunakan Ribbon Untuk Pengontrol
0 X 0 0 ®
TL1 Ribbon
0 0 0 0 ®
TL2
0 0 0 0 ®
TL3
3. Metode Tipe III Search (Close Grids).
Kriterianya adalah kecermatan : pencarian
dengan sistematika yang ketat atas area yang
lebih kecil dengan menggunakan metode
penyapuan yang cermat.
Sasaran : Pencarian yang cermat atas area yang
spesifik.
Waktu Penggunaan :
d. Bila metode Open Grids telah dicoba
tetapi “Probability Of Detection” (POD)
ternyata lebih rendah dari yang
diinginkan.
POD adalah besarnya kemungkinan
Survivor akan ditemukan bila dia berada
di Search Area.
e. Bila Search Area terbatas dan tenaga SRU
yang tersedia mencukupi.
f. Pencarian yang memberikan bukti-bukti /
jejak-jejak yang yang pasti.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 26
Metode :
Pencarian menyapu dengan jarak penyapuan
yang kecil. Hal yang ingin dicapai adalah
kecermatan. Jumlah anggota team terdiri dari 3
s/d 9 orang. Jarak untuk tipe III Search harus
merupakan jarak maksimum di antara setiap
para pencari yang memungkinkan mereka
dapat melihat hamparan medan antara dirinya
dengan pencari yang ada di sebelahnya. Hal ini
menghasilkan peliputan ganda dan derajat
kecermatan yang tinggi.
Tipe III Search
Ribbon
® 0 0 X 0
TL
Keterangan :
0 : Anggota Team
X : Compass Man
® : Ribbon Man
Didalam Close Grids, Ribbon hampir selalu
dipergunakan untuk mengontrol. Hal ini sangat penting
untuk memberi tanda-tanda yang jelas antara area yang
sudah disapu dan area yang belum disapu, juga sebagai
salah satu alat kontrol arah pergerakan team.
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 27
TRACKING MODE
Yaitu mengikuti jejak-jejak atau barang-barang
yang tercecer yang ditinggalkan orang yang hilang.
Metode ini biasanya digunakan apabila jejak-jejak atau
barang-barang yang tercecer yang ditinggalkan korban
sudah ditemukan sebagian dan oleh SMC dicoba dibuat
suatu perkiraan pola pergerakan korban.
Tracking umumnya berbentuk 2 kemungkinan :
1. Tracking dengan menggunakan anjing
pelacak.
2. Tracking oleh manusia yang terlatih.
EVACUATION MODE
Evacuation Mode merupakan tahap memberikan
perawatan kepada Survivor dan membawanya dengan
tandu apabila dibutuhkan. Hal ini akan dijelaskan lebih
jauh di dalam bagian PPGD.
BEBERAPA PRINSIP DASAR PENYAPUAN
Komando Dalam Penyapuan
Komando Dalam Pergerakan
Apabila seseorang anggota team menemukan
sesuatu atau mendapat kesulitan dalam menembus
kerimbunan hutan, ia harus berteriak “HALT” (berhenti).
Ketika anggota team berteriak HALT, hanya TL
yang boleh bergerak untuk memeriksa apa yang
menjadikan alasan untuk berhenti, sedangkan anggota
team yang lain harus diam di tempat tanpa berubah dari
posisinya masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk
NAVIGASI DARAT & ESAR
DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 28
menjaga agar arah pergerakan tetap lurus seperti ketika
awal penyapuan.
Setelah TL memeriksa apa yang menjadikan alasan
untuk berhenti, maka TL memerintahkan teamnya untuk
bergerak kembali.
Adalah merupakan prinsip umum, bahwa setiap
anggota team boleh berteriak HALT, tetapi hanya TL
yang boleh memerintahkan team bergerak kembali.
Komando Ketika Menemui Rintangan
Ketika suatu team menemui rintangan, mis. sebuah
sungai kecil, maka TL bisa mempergunakan komando
“Shift Left”, “Shift Right”, “Guide Left”, dan “Guide
Right”.
Perintah “Shift Left” atau “Shift Right” digunakan
untuk memberitahu anggota-anggota team harus bergerak
ke arah kiri atau ke arah kanan selama gerak majunya.
Perintah “Guide Left” atau “Guide Right”
digunakan untuk memberitahu anggota team ke orang
mana (ke sebelah kiri atau ke sebelah kanan) ia harus
berpatokan di sebelahnya (guide on).