i. navigasi darat p e t a · navigasi darat & esar diklat indonesian green ranger 2017 5 daerah...

28
NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 1 I. NAVIGASI DARAT P E T A Peta ialah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau perkecilan tertentu yang dinamakan dengan Kedar atau Skala. Maksud Peta, agar si pemakai mempunyai gambaran atau bayangan mengenai suatu medan. SKALA PETA Skala peta ialah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar [ horizontal ] antara dua titik yang serupa di medan. Rumus Dasarnya : Jarak di Peta X Skala = Jarak Mendatar Sifat Skala Makin kecil angka dibelakang tanda bagi ( : ), maka makin besar Skala Peta. Makin besar angka dibelakang tanda bagi ( : ), maka makin kecil Skala Peta.

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

26 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 1

I. NAVIGASI DARAT

P E T A

Peta ialah gambar seluruh atau sebagian dari

permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam suatu

bidang datar dengan perbandingan atau perkecilan

tertentu yang dinamakan dengan Kedar atau Skala.

Maksud Peta, agar si pemakai mempunyai gambaran

atau bayangan mengenai suatu medan.

SKALA PETA

Skala peta ialah perbandingan jarak antara dua titik di

peta dengan jarak mendatar [ horizontal ] antara dua

titik yang serupa di medan.

Rumus Dasarnya :

Jarak di Peta X

Skala = Jarak

Mendatar

Sifat Skala

Makin kecil angka dibelakang tanda bagi ( : ), maka

makin besar Skala Peta.

Makin besar angka dibelakang tanda bagi ( : ), maka

makin kecil Skala Peta.

Page 2: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 2

Cara menyatakan Skala

1. Dengan perkataan = 1 cm : 500 m

2. Dengan Perbandingan = 1 : 50.000

3. Dengan Pecahan = 1 / 50.000

LEGENDA PETA

Keterangan Peta yang berupa symbol atau tanda, yang

terdapat dibawah peta.

KOORDINAT PETA

Menentukan Koordinat Peta ini dilakukan diatas peta

dan bukan dilapangan. Penunjukannya dengan system

Koordinat 6 atau 8 angka.

Contoh:

Koordinat A (312.442) ➔ per enam.

Koordinat B (31224.4426) ➔ per

delapan.

Menunjukannya dari arah Barat ke Timur dan dari

arah Selatan ke Utara.

Cara menunjukan dan meyebutkannya :

1. Sebut dahulu …………………

Objek

Page 3: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 3

2. Sebutkan …………………

Nomor Lembar Peta

3. Kemudian sebutkan …………………

Koordinat.

Contoh :

1. Objek ……………… Gn

Tangkuban Parahu

2. Nomor Lembar Peta .……………… 39 /

XXXIX – A

3. Koordinat ………………

8385.3970.

K A R V A K

Yaitu daerah tertentu di Peta yang dibagi-bagi menjadi

bagian berupa bujur sangkar.

Caranya :

1. Dua angka terahir yang berada di sebelah barat /

kiri dari daerah / titik yang dimaksud.

2. Dua angka terahir yang berada disebelah Selatan

/ bawah dari daerah atau titik yang dimaksud.

3. Lembaran Peta selalu disebutkan lebih dahulu,

diberi garis pemisah [garis penghubung],

selanjutnya disebut bujur sangkar / KARVAK.

Page 4: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 4

Helai 39 / XXXIX – A

51 52 53 54 55

56

24

KV 52-23

23

22

KV 54-21

21

Contoh : Helai 39 / XXXIX –A. KV 53-23

Helai 39 / XXXIX – A. KV 54-21

Apabila daerah yang dimaksud lebih luas dan

melebihi satu KARVAK / Bujur Sangkar maka caranya :

Helai 39 / XXXIX – A

51 52 53 54 55

56

24

Page 5: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5

Daerah yang di Arsir kita sebut :

Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d

55 Garis Datar 21 s.d 23

atau

Helai 39 / XXXIX – A KV GT 53 s.d 55 GD

21 s.d 23.

C O N T O U R - GARIS KETINGGIAN

Garis ketinggian adalah garis yang berbelok-belok

dan tertutup serta merupakan rangkaian dari titik yang

sama tingginya.

Maksudnya :

1. Untuk mengetahui berapa tingginya suatu tempat dari

permukaan Laut.

2. Untuk mengetahui bentuk medan yang sebenarnya,

oleh sebab itu maka garis ketinggian ini dinamakan

juga garis sama tinggi.

R E S E C T I O N

Ialah cara untuk menentukan kedudukan kita di Peta.

Caranya :

• Orientasikan Peta dengan benar, kemudian kita

lihat dan amati medan sekitarnya.

• Tandai kedudukan dari dua tanda medan yang

sudah kita kenali, baik di lapangan maupun di

Peta.

• Bidikan Kompas ke tanda medan yang sudah kita

kenali tersebut, catat sudut Kompasnya, misalnya

ke titik A dan B.

Page 6: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 6

• Hitung SPM tahun yang sedang berjalan dan

pindahkan hasil perhitungannya ke sudut Peta.

• Hitung Back Azimuthnya dari hasil perhitungan

sudut Peta

• Tarik sudut Peta dari A dan B sesuai dengan hasil

perhitungannya, dengan Back Azimuthnya

sehingga berpotongan.

• Titik tempat berpotongan itu adalah tempat

kedudukan kita misal titik C.

Gambar:

RESECTION

I N T E R S E C T I O N

Ialah cara untuk menentukan kedudukan orang lain di

Peta.

Caranya:

• Orientasikan Peta.

Page 7: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 7

• Misalnya pada satu titik ketinggian tempat kita

berdiri ada Triangulasi, yang pada Peta kita kenali,

misalnya titik A.

• Kemudian kita bidik ke arah Sasaran misalnya

titik C, dari kedudukan kita [ titik A ], lalu hasil

bidikan Kompas pindahkan ke sudut Peta setelah

dihitung SPM tahun yang sedang berjalan.

• Tarik garis di Peta dari titik A sebesar

perhitungan sudut Peta.

• Kemudian kita pindah ke titik B, yang telah kita

ketahui kedudukannya baik di Peta maupun di

Medan seperti poin 2.

• Kemudian kita bidik ke arah Sasaran misalnya

titik C, dari kedudukan kita [ titik B ], lalu hasil

bidikan Kompas pindahkan ke sudut Peta setelah

dihitung SPM tahun yang sedang berjalan, seperti

poin 3.

• Tarik garis di Peta dari titik B sebesar

perhitungan sudut Peta.

Perpotongan garis tersebut adalah kedudukan / posisi

orang / benda tsb, Gambar:

Page 8: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 8

INTERCESTION

PEMBERIAN NOMOR PADA PETA

PROYEKSI LAMBERT CONICAL

ORTHOMORPHIC

1. LEMBAR PETA

Pada umumnya lembar Peta di Indonesia

mempunyai luas gambar 37,1 cm X 37,1 cm, kecuali

pada bagian medan yang mendekati pantai terdapat

semenanjung yang menjorok.

2. JALUR BAGIAN DERAJAT

Page 9: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 9

Ialah suatu bidang yang mempunyai lebar 20 dan

panjangnya 360. Untuk Jalur Bagian Derajat di

Khatulistiwa jaraknya adalah 40.068 km [sama dengan

keliling bumi ].

3. LEMBAR BAGIAN DERAJAT

Ialah potongan - potongan dari Jalur Bagian

Derajat yang mempunyai panjang 20 dan lebar 20,

jadi 1 = 3 LBD.

• Jumlah LBD dari 1 JBD adalah 3 X 360 =

1080 LBD.

• Panjang LBD melalui Equator 40.068 : 1.080 =

37,1 km.

• Tiap-tiap LBD diberikan nomor induk misalnya 1 /

XXXI.

• Jarak 37,1 km ini bila di Skalakan menjadi 1 :

100.000 maka jarak di Peta menjadi 37,1 cm. 37,1

km : 100.000 cm = 37,1 cm.

• Bila Skala 1 : 50.000 maka jaraknya menjadi 74,2 cm.

37,1 km : 50.000 = 74,2 cm

Karena LBD pada peta induk terlalu besar maka

dibagi-bagi menjadi 4 bagian dan skalanya menjadi 1 :

50.000.

Page 10: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 10

II. TEKNIK-TEKNIK ESAR (EXPLORER

SEARCH AND RECUE)

Walaupun perencanaan-perencanaan pencarian

yang spesifik akan bervariasi tergantung kepada

situasinya, strategi yang umum telah dikembangkan, yang

mana akan dapat diterapkan untuk hampir seluruh situasi

di alam bebas.

Kesemuanya ini berputar berkisar 5 mode sebagai berikut

:

1. Preliminary Mode.

Mengumpulkan informasi-informasi awal. Saat

dari mulai team-team pencari (SRU = Search

Rescue Unit) diminta bantuan tenaganya

sampai kedatangannya di lokasi, termasuk juga

informasi dari perencanaan pencarian awal,

perhitungan-perhitungan, dsb.

2. Confinemant Mode.

Menetapkan garis batas untuk mengurung orang

yang hilang (Survivor) agar berada dalam area

pencarian (Search Area).

3. Detection Mode.

Pemeriksaan-pemeriksaan tempat-tempat yang

dicurigai bila dirasa perlu melalui pencarian

dengan cara menyapu (Sweep Searches) yang

diperhitungkan untuk menemukan Survivor

atau barang-barangnya yang tercecer.

Page 11: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 11

4. Tracking Mode.

Mengikuti jejak-jejak atau barang-barang yang

tercecer yang ditinggalkan Survivor.

5. Evacuation Mode.

Memberikan perawatan kepada korban dan

membawanya dengan tandu apabila dibutuhkan.

Dari kelima mode tersebut, anggota Explorer

Search and Rescue (ESAR) pada umumnya akan banyak

terlibat pada Confinemant, Detection dan Evacuation

mode.

PRELIMINARY MODE

Pada Preliminary Mode, Operation Leader (SMC)

dari team ESAR akan menjabat pekerjaan sebagai

penghubung dengan badan yang bertanggung jawab

(polisi, BASARNAS, dll) dan bertanggung jawab

bersama kelompok SAR yang lain untuk merumuskan

perencanaan pencarian. Anggota Team umumnya tidak

terlibat dalam masalah ini.

CONFINEMANT MODE

Pemikiran yang melatarbelakangi Confinemant Mode

adalah sederhana, menjebak Survivor di dalam suatu area

yang kita ketahui batas-batasnya dengan tujuan :

1. Area itu dapat disapu (dilakukan pencarian).

2. Survivor itu akan bergerak keluar dari area dan

(dalam proses) dapat tertangkap oleh SRU.

Confinemat Mode digunakan dipermulaan tahap

Page 12: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 12

awal dari operasi pencarian. Di dalam praktek,

Confinemat Mode mungkin tidak mudah dicapai, tetapi di

daerah yang luas metode ini akan sangat berharga.

Kecenderungan yang umum terjadi adalah

mengirimkan SRU ke Search Area yang diduga keras

bahwa Survivor berada di sana. Akan tetapi, bila SMC

salah menduga atau SRU bergerak terlau jauh,

konsekwensinya adalah Search Area yang telah

ditetapkan semula akan bertambah luasnya.

Kegiatan awal untuk dapat mempergunakan

Confinemat Mode adalah memagari/membatasi daerah

kemungkinan gerak pencarian yang padat yang mungkin

diperlukan bila Search Area menjadi terlalu luas.

Metode-metode dan teknik yang digunakan :

1. Trail Block.

Team kecil dikirimkan untuk memblokir jalan

setapak yang keluar masuk Search Area.

Mereka mencatat nama-nama dan data-data dari

setiap orang yang meninggalkan Search Area

dan memberitahu yang akan masuk Search Area

tentang Survivor. Sedikitnya satu orang tetap

berjaga sepanjang waktu dan dapat

memperhitungkan bahwa tidak seorangpun

dapat lolos tanpa diketahui. Trail Block harus

tetap diawasi sepanjang waktu sampai

diperintahkan dalam bentuk lain.

2. Road Block.

Dasarnya sama dengan Road Block. Terkadang

tenaga sukarela yang sudah tua atau penggemar

Off Road dimintakan untuk berfungsi di sini

Page 13: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 13

sebagaimana juga sebagai SRU di jalan-jalan

tanah yang buruk. Apabila Search Area

diputuskan tertutup bagi yang bukan SRU,

seseorang (sebaiknya petugas hukum)

umumnya ditempatkan dalam Road Block.

3. Look Outs.

Sering ada tempat-tempat di sekitar batas dari

Search Area yang memberikan pandangan yang

luas ke dalam lembah-lembah di sebelahnya,

sungai-sungai, dsb. Di tempat lain mungkin ada

sebentuk cerobong-cerobong alam (tunnel)

yang menyebabkan Survivor untuk memilih

jalan itu. Sebuah

team kecil yang ditempatkan pada posisi-posisi

itu, dapat mengawasi daerah-daerah

disekitarnya dengan teropong-teropong dan ada

kemungkinan dapat melihat Survivor bila ia

bergerak lewat di sana. Beberapa bentuk

peralatan (asap, bunyi-bunyian, lampu,

bendera) dapat digunakan untuk menarik

perhatian Survivor.

Variasi lain adalah tetap menempatkan seorang

pengamat sementara team kecil lain bergerak

memeriksa beberapa lokasi lain dan obyek-

obyek mencurigakan yang berada adalam jarak

pandang pengamat. Semua metode ini

diperhitungkan untuk tetap menjaga agar

Survivor tidak dapat meninggalkan Search Area

tanpa terdeteksi.

4. Camp In

Page 14: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 14

Sebuah Camp In dapat juga berbentuk Look Out

(pos pengamat), Trail Block, Radio Relay

(penghubung radio), atau tempat lain di mana

satu team kecil menempati lokasi-lokasi

tertentu.

Lokasi itu mungkin merupakan lokasi di mana

posisinya mempunyai luas pandang yang baik,

cabang/pertemuan dari jalan-jalan setapak,

tempat di mana sungai-sungai bertemu, dll.

Alat-alat yang dapat menarik perhatian Survivor

ke arah pos dapat dipergunakan. Ditekankan

kepada team kecil yang memiliki kemampuan

cukup untuk menempati lokasi yang diketahui

dan memeriksa daerah sekitarnya sampai

diminta melakukan hal-hal yang lain.

5. Track Traps.

Adalah semacam Camp-In yang tidak

ditempatkan personil di sana yang mana

sewaktu-waktu mungkin akan berguna. Adalah

perlu diperhatikan, lokasi di mana Track Traps

ditempatkan harus merupakan lokasi area di

mana Survivor diperkirakan akan bergerak.

Sebarkan debu-debu meluas dan periksa ulang

area itu secara berkala untuk melihat jejak.

6. String Lines.

Di dalam daerah yang berpohon dan bersemak

lebat, Tagged String Lines (bentangan tali yang

bertanda) dapat lebih sempurna untuk

Page 15: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 15

kepentingan / penggunaan yang sama. String

Lines biasanya dipergunakan untuk

Confinemant Mode.

SEARCH AREA

String Lines

Gambar String Lines

String Tags.

Tags (tanda-tanda) pada String Lines menarik

perhatian Survivor untuk bergerak mengikuti

bentangan tali itu keluar ke tempat yang aman.

Gambar String Tags

SEARCH BASE

Page 16: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 16

Setelah Initial Confinemant (pemagaran awal), tambahan

String Lines dapat digunakan untuk membagi-bagi area

itu. String Lines dapat digunakan untuk pemagaran dan

untuk menandai sektor pencarian. Pemagaran lebih lanjut

ini menghasilkan 2 hal yang diinginkan :

a. Mengurangi waktu yang diperlukan oleh

Survivor untuk bergerak mencapai String

Lines.

b. Menjadikan kotak-kotak / ruang-ruang

Search Area menjadi sektor yang terkuasai

untuk pencarian SRU.

7. Ribbon.

Ribbon biasanya terbuat dari tali rafia berwarna

mencolok yang dipergunakan sebagai

pengontrol lurus tidaknya arah pergerakan suatu

SRU. Ribon berfungsi juga sebagai tambahan

String Lines yang menandakan batas-batas

suatu Search Area dari sebuah SRU. Aturan

yang baik adalah untuk mengatur jarak Ribbon

sedemikian rupa sehingga dari satu Ribbon kita

sudah dapat melihat Ribbon berikutnya. Hal ini

akan mengurangi waktu yang terpakai karena

diperlambat jika SRU harus berhenti untuk

mencari Ribbon Beikutnya.

8. Marker.

Marker merupakan sebuah tanda (biasanya

terbuat dari kertas / karton) yang dipergunakan

Page 17: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 17

untuk menandai titik awal penyapuan atau titik

akhir penyapuan ataupun titik tempat penemuan

jejak Survivor. Marker diisi dan diletakkan oleh

Team Leader sebuah SRU. Fungsi utama dari

sebuah marker adalah untuk memberikan

informasi kepada SMC ataupun kepada SRU

lain bahwa daerah yang telah diletakkan marker

tersebut telah disapu ataupun pada titik tempat

marker tersebut berada merupakan titik tempat

penemuan jejak Survivor.

OPERASI SAR ………………(01)

Team ………(02) Date ………(03)

Time ………(04) Marker ………(05)

INFORMATION

Tipe Of Grid ………………(06)

(…(07)…) Left End

(…(10)…) Started

(…(08)…) Centre OF TEAM

HERE

(…(09)…) Right End

(…(11)…) Ended

Description Of Item (…(12)…) Found

(…(13)…) Left

Here If Any (14)

GambarMARKER

Keterangan :

1. Nama operasi sar yang sedang

berlangsung.

2. Nama ataupun kode SRU tersebut.

Page 18: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 18

3. Tanggal ketika marker tersebut dipasang

(tanggal – bulan – tahun).

4. Waktu pemasangan marker (jam dan

menit).

5. No. urut marker yang ke … dari SRU

tersebut.

6. Merupakan rangkaian Angka - Kata -

Angka rangkaian.

Angka Pertama merupakan jumlah dari

anggota Team di dalam garis penyapuan.

Angka ini di luar Team Leader (TL) bila TL

memilih untuk bergerak bolak-balik di

belakang team.

Kata terdiri antara Kompas dan Guide

(patokan).

• Kompas : Bila team

menggunakan kompas untuk

mengontrol arah majunya.

• Guide : Bila team menggunakan

String Lines, gais-garis pita, anak

sungai, jalan, punggungan atau

bentuk lain selain kompas untuk

mengontrol arah majunya.

Angka Rangkaian berisi besar sudut kompas

yang dipergunakan dalam mengontrol arah

maju team ataupun bentuk lain selain kompas

yang dipergunakan sebagai pengontrol arah

maju team.

7. Diberi tanda cross (x) bila marker

diletakkan di paling sebelah kiri SRU.

8. Diberi tanda cross (x) bila marker

Page 19: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 19

diletakkan di tengah SRU.

9. Diberi tanda cross (x) bila marker

diletakkan di paling sebelah kanan SRU.

10. Diberi tanda cross (x) bila marker

diletakkan pada titik awal penyapuan

search area.

11. Diberi tanda cross (x) bila marker

diletakkan pada titik akhir penyapuan

search area. Untuk No. 10. dan 11., bila

marker diletakkan pada titik penemuan

jejak Survivor, maka no. 10. dan 11. tidak

usah diisi.

12. Diberi tanda cross (x) bila jejak Survivor

ditemukan dan jejak tersebut tidak dapat

diambil atau jejak tersebut ditinggalkan di

titik penemuan.

Mis. : jejak kaki Survivor.

13. Diberi tanda cross (x) bila jejak Survivor

ditemukan dan jejak tersebut diambil /

dibawa. Mis. : bungkus Indomie, daypack,

jaket, senter.

14. Diisi dengan informasi mengenai jenis

jejak yang ditemukan.

DETECTION MODE

Detection merupakan suatu metode atas dasar

pertimbangan bahwa ada kemungkinan untuk

menemukan Survivor melalui barang-barang yang

tercecer yang ditinggalkan oleh Survivor. Pada keadaan

Page 20: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 20

inilah tenaga dari SRU darat sangatlah dibutuhkan.

Metode Detection ini dikelompokkan dalam 3 kategori:

1. Tipe I Search (Reconnaissance atau Hastic

Searching).

Tipe I Search merupakan pemeriksaaan tidak

resmi yang segera dilakukan terhadap area yang

dianggap paling memungkinkan. Tipe I Search

ini juga dinamakan “pencarian terburu-buru”.

Sasaran :

a. Suatu pemeriksaan segera atas area

spesifik yang sangat memungkinkan.

b. Memperoleh informasi tentang

Search Area.

Page 21: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 21

Waktu Penggunaan :

a. Pada tahap awal operasi SAR.

b. Setiap saat untuk memeriksa area yang

tidak diyakini tersapu atau untuk

melakukan pemeriksaan ulang tempat-

tempat yang sangat memungkinkan.

Metode :

Sebuah team kecil yang mampu bergerak cepat

diberangkatkan memeriksa tempat-tempat yang

dicurigai adanya Survivor.

2. Tipe II Search (Open Grids).

Kriterianya adalah efisiensi : pemeriksaan yang cepat

dan sistematik atas area yang luas dengan metode

penyapuan yang mana akan menghasilkan hasil akhir

tertinggi dari setiap anggota SRU per jam kerjanya.

Sasaran : Pencarian yang cepat atas area yang luas.

Waktu Penggunaan :

a. Pada tahap awal operasi pencarian bila

diperkirakan jangka waktu Survivor

untuk bertahan hidup sangatlah

pendek.

b. Pada situasi di mana Search Area luas,

tidak ada area khusus yang bisa

diidentifikasi, dan apabila kekurangan

tenaga SRU untuk bisa menyapu ke

seluruh area.

Metode :

Pencarian menyapu dengan jarak yang lebar di antara

anggota SRU dan di antara SRU yang satu dengan

SRU lainnya. Walaupun metode ini tidaklah secermat

Page 22: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 22

sebagaimana bila jarak di antara pencari lebih sempit,

cara ini lebih efisien (akan menghasilkan pencapaian

yang lebih besar dari kemampuan kerja pencari per

jam waktu pencarian).

Jumlah anggota team bervariasi antara 3 s/d 7 orang.

Jarak antara SRU dapat dibenarkan bila setiap SRU

dapat/mampu bekerja masing-masing.

Umumnya Tipe II Search digunakan untuk memeriksa

sungai-sungai / parit. Di daerah yang berhutan lebat,

sungai-sungai kecil merupakan jalan yang lebih

mudah untuk ditembus Survivor dibandingkan dengan

belukar di sekitarnya. Maka akan menjadi logis

apabila team pencari bergerak di daerah ini.

X 0 0

Arah Pergerakan

Gambar Tipe II Search 3 Orang Dalam Satu Tim

Page 23: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 23

® 0 X X 0

+ 50 feet

String Lines / Batas Search Area Setiap SRU

Tipe II Search 2 Tim Dengan masing-Masing tim

Beranggotakan 3 Orang

Keterangan :

X : Pemegang Kompas (Compas Man)

0 : Anggota Team

: Arah pergerakan SRU

® : Pemasang Ribbon (Ribbon Man)

Bila jumlah anggota team lebih dari 5 orang,

umumnya akan lebih bijaksana untuk memiliki

seorang Pemimpin Team (TL = Team Leader)

yang bergerak mondar-mandir selebar jarak

penyapuan timnya. Tugasnya untuk :

a. Memperhatikan apakah pemegang

kompas (compas man) dapat menjaga

sudut kompas yang sejajar.

b. Mengatasi hal-hal yang muncul

mendadak.

Page 24: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 24

c. Memeriksa penemuan-penemuan.

Seringkali beberapa team diminta untuk

melaksanakan penyapuan sejajar. Ada cara

umum untuk tetap menjaga agar regu-regu itu

tidak saling tumpang tindih satu sama lain

ataupun tidak dapat menjaga jarak di antara

mereka.

Cara pertama adalah dengan menggunakan

kompas dan cara kedua adalah dengan

menggunakan Ribbon sebagai kisi-kisi.

Team Dalam Penyapuan Sejajar

Dengan Menggunakan Kompas Untuk Kontrol

Ribbon

0 X 0 0 0

TL1

0 X 0 0 0

TL2

0 X 0 0 0

TL3

Page 25: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 25

Team Dalam Penyapuan Sejajar

Dengan Menggunakan Ribbon Untuk Pengontrol

0 X 0 0 ®

TL1 Ribbon

0 0 0 0 ®

TL2

0 0 0 0 ®

TL3

3. Metode Tipe III Search (Close Grids).

Kriterianya adalah kecermatan : pencarian

dengan sistematika yang ketat atas area yang

lebih kecil dengan menggunakan metode

penyapuan yang cermat.

Sasaran : Pencarian yang cermat atas area yang

spesifik.

Waktu Penggunaan :

d. Bila metode Open Grids telah dicoba

tetapi “Probability Of Detection” (POD)

ternyata lebih rendah dari yang

diinginkan.

POD adalah besarnya kemungkinan

Survivor akan ditemukan bila dia berada

di Search Area.

e. Bila Search Area terbatas dan tenaga SRU

yang tersedia mencukupi.

f. Pencarian yang memberikan bukti-bukti /

jejak-jejak yang yang pasti.

Page 26: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 26

Metode :

Pencarian menyapu dengan jarak penyapuan

yang kecil. Hal yang ingin dicapai adalah

kecermatan. Jumlah anggota team terdiri dari 3

s/d 9 orang. Jarak untuk tipe III Search harus

merupakan jarak maksimum di antara setiap

para pencari yang memungkinkan mereka

dapat melihat hamparan medan antara dirinya

dengan pencari yang ada di sebelahnya. Hal ini

menghasilkan peliputan ganda dan derajat

kecermatan yang tinggi.

Tipe III Search

Ribbon

® 0 0 X 0

TL

Keterangan :

0 : Anggota Team

X : Compass Man

® : Ribbon Man

Didalam Close Grids, Ribbon hampir selalu

dipergunakan untuk mengontrol. Hal ini sangat penting

untuk memberi tanda-tanda yang jelas antara area yang

sudah disapu dan area yang belum disapu, juga sebagai

salah satu alat kontrol arah pergerakan team.

Page 27: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 27

TRACKING MODE

Yaitu mengikuti jejak-jejak atau barang-barang

yang tercecer yang ditinggalkan orang yang hilang.

Metode ini biasanya digunakan apabila jejak-jejak atau

barang-barang yang tercecer yang ditinggalkan korban

sudah ditemukan sebagian dan oleh SMC dicoba dibuat

suatu perkiraan pola pergerakan korban.

Tracking umumnya berbentuk 2 kemungkinan :

1. Tracking dengan menggunakan anjing

pelacak.

2. Tracking oleh manusia yang terlatih.

EVACUATION MODE

Evacuation Mode merupakan tahap memberikan

perawatan kepada Survivor dan membawanya dengan

tandu apabila dibutuhkan. Hal ini akan dijelaskan lebih

jauh di dalam bagian PPGD.

BEBERAPA PRINSIP DASAR PENYAPUAN

Komando Dalam Penyapuan

Komando Dalam Pergerakan

Apabila seseorang anggota team menemukan

sesuatu atau mendapat kesulitan dalam menembus

kerimbunan hutan, ia harus berteriak “HALT” (berhenti).

Ketika anggota team berteriak HALT, hanya TL

yang boleh bergerak untuk memeriksa apa yang

menjadikan alasan untuk berhenti, sedangkan anggota

team yang lain harus diam di tempat tanpa berubah dari

posisinya masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk

Page 28: I. NAVIGASI DARAT P E T A · NAVIGASI DARAT & ESAR DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 5 Daerah yang di Arsir kita sebut : Helai 39 / XXXIX – A KV Garis Tegak 53 s.d 55 Garis Datar

NAVIGASI DARAT & ESAR

DIKLAT INDONESIAN GREEN RANGER 2017 28

menjaga agar arah pergerakan tetap lurus seperti ketika

awal penyapuan.

Setelah TL memeriksa apa yang menjadikan alasan

untuk berhenti, maka TL memerintahkan teamnya untuk

bergerak kembali.

Adalah merupakan prinsip umum, bahwa setiap

anggota team boleh berteriak HALT, tetapi hanya TL

yang boleh memerintahkan team bergerak kembali.

Komando Ketika Menemui Rintangan

Ketika suatu team menemui rintangan, mis. sebuah

sungai kecil, maka TL bisa mempergunakan komando

“Shift Left”, “Shift Right”, “Guide Left”, dan “Guide

Right”.

Perintah “Shift Left” atau “Shift Right” digunakan

untuk memberitahu anggota-anggota team harus bergerak

ke arah kiri atau ke arah kanan selama gerak majunya.

Perintah “Guide Left” atau “Guide Right”

digunakan untuk memberitahu anggota team ke orang

mana (ke sebelah kiri atau ke sebelah kanan) ia harus

berpatokan di sebelahnya (guide on).