i (kechtmatigheid) majelis kehormatan dalam … · dibiayai bersumber dari daftar isian pelaksanaan...

20
LAPORAN PENELITIAN DANA PRODI MAGISTER KENOTARIATAN IMPLIKASI YURIDIS LEGALITAS KEWENANGA]\I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM PEMBINAAN NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PUBLIK TIM PENELITI Proi DR. I WAYAN PARSA, SH., M.Hum. (19591231 198602 I 007) KADEK SARNA, SH., M.Kn. (19810424 2008 121 002) NENGAH St.rlIARTA, SH., MH. (19551107 198602 1 001) I WAYAN ADI SLMIARTA, SH (1292462011) r GEDE PRAPTAJAYA, SH (l292462021) Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107 12015, T€l]Legal I 5 April 201 5, Kode MAK.5308.022.01 1.5251 19 DENGAN SL]RAT PERIANJIAN KERIA NOMOR : 30OMLM.Kn/UN.14.4/KU/2015 TANGGAL:I Juli2015 PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS UDAYANA 20rs

Upload: nguyenminh

Post on 06-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

LAPORAN PENELITIAN DANA PRODI MAGISTERKENOTARIATAN

IMPLIKASI YURIDIS LEGALITAS KEWENANGA]\I(KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM

PEMBINAAN NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PUBLIK

TIM PENELITI

Proi DR. I WAYAN PARSA, SH., M.Hum. (19591231 198602 I 007)

KADEK SARNA, SH., M.Kn. (19810424 2008 121 002)

NENGAH St.rlIARTA, SH., MH. (19551107 198602 1 001)

I WAYAN ADI SLMIARTA, SH (1292462011)

r GEDE PRAPTAJAYA, SH (l292462021)

Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan

Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107 12015, T€l]Legal I 5 April 201 5,

Kode MAK.5308.022.01 1.5251 19

DENGAN SL]RAT PERIANJIAN KERIANOMOR : 30OMLM.Kn/UN.14.4/KU/2015

TANGGAL:I Juli2015

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATANUNIVERSITAS UDAYANA

20rs

Page 2: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

FALAMAN PENGOSAHAN

l. Judul

2. Ketua Pelaksana

2.1. Nama

2.2. NIP.

2.3. GoYPangkat/Jab.Frmgsional

2.4. Jabatan

2.5. Fakultas

3. Personalia

3.1. Junlah Anggota Pelaksana

3.2. Jun ah Personalia

4. Jangka Waktu Kegiatan

5. Bentuk Kegiatan

6. Tempat Kegiatan

7. Biaya yang diperlulao

Implikasi Yuridis Legrlitas Kew€nangan

( Rec harrattg h e i d) M^jelis KehormataD

Dahm Pembirasn Notrris Sebagai Peisb.t Publik

Prcf. Dr- I wayan Pars4 SH., MHum.

19591231 198602 l 007

fvd/ Guru Besar

Dosen FH tlNIlDHukum Unud

5 (Lima) Orang

5 Oima) Oreng

6 (Enam Bulan)

Ceramah dan Tatrya Jawab

Desa Buahan Kaj4 Kecamatan Payangan , Kabupaten

Gianyar

Rp.12.500.000,- (Duabelas Juta lima RatLrs Ribu

Rupiah)

Denpasar, 26 September 2015

{Prof. f)r- I Wavan Parsa. SH.. M.Hum. }

MP: 19591231 198602 1 007I 19800 I 004

Magister (S2) Kenot6iatan

1989112001

Page 3: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

rtI: i JI{1SJ \'T]RIDJS LEGALITAS KEWENANGAN (N'CIITMATIGHEID)MA.IELIS KEHORMATAN

D \L I\{ PEMBINAAN NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PUBLIK

RINGKASAN

. ..:gi] \otarial mcrupakal lembaga iabatan publik yang meDpunyai kewenangan

-:-.jri akta-akta dan surat-surat otentik sebagai bagian dari pelayanan kepada

- - --r : r 3ng membutuhkan kepaslian hukum Kcberadaan lembaga nolariat sebenamya

-- .- ..,ti zaman pemerintihan pcnjajahan Belanda, yang dikenal d€ngan istilah

:: , ?iilicum" alaLt "Notdriut Publicus" Zafia kemerdekaan lembatsd notariat

:- ' :- >ibagai lernbaga publik berclasarkan dsas l@nkotdansi yang diatur dalam

--', . HJt Notariei Aibt in Nederlantls Indie (staatsblad 1860 No 3) atar dikenal

- -=-. ::.:liuran Jabatan Nolaris. Pada zaman rcformdsl stadtshlad 1860 No3 tersebut

-:--,: ::i,i a lembaga jabatan notaris kemudian diatur dalam Undang-Undang No30

- - - -l \ang relanjuinya untuk saat ini telah dirubah dengan Undang Undang No2

,: -: : I rselanjutnya disebut dengan UIJJN).

.:!3ir .lengan pengawasan dan pemeriksaan bagi notaris -vang melakukan

:: :-::j:]jl jabatan. sebelunr berlakunya Undang-tlndang Nomor 30 fahun 2004 tentang

-,.-.1\.-,*i, k"*..oangan dilakukan oleh badan peradilan sebagaimana ditatur dalam pasal

- ...:.entenr o1t tle Richtstelijke Organisdtie en Het Det iustilie (Stb 184? No 23) dan

,--- -. t- ndang-iJndang Nomor 8 Tahun 2004. Namun se{elah bcrlakunya IJUJN, Pasal 9l

-: :::r! kcrve;angan tersebut dengan menciptakan lembaga bam yaitu Majelis Pengawas

: -- . tbagaimana diatur dalam Pasal 67 UU.IN.

Disamping itu dalam Undang Undang No.2 lahun 2014 perubahan atas Undang-

--:3 \o.30 l;hun 2004 tepatnya pasal 66 A dibentuk lagi lembaga baru yang bemama

,::; Kehormatan Notaris. Lembaga ini bertugas membeikan pembinaan kepada para

: --:. Jalam menjalankan jabat rnnya. IIal menarik untuk dikaji adalah lenbaga ini muncul

:-.. LLjJN Perubahan tanpa ada penjelasan terlebih dahulu apa yang dimaksud Majelis

r.:.rrmatan Notaris serta apa saja ruang lingkup kewenangan yang dimiliki disamping telah

::=r}a lembaga Majelis Pengawas Notaris. Disamping itu munculnya lembaga Majelis

r,::.rrma!an, m"nghapus kewenaDgan yang semula dirniliki olch Majeiis Pengawas Nota'is

\1PDt sementari berdasarkan Putusan MK Nomor 49lPLru-X'4012 men]'atakan

:.:leriksaan prcses hukun yang melibatkan notaris lak perlu persctujuan MPD llal ini

-:dmbulkan irnplikasi luridis adanya lumpang tindih tugas penegakan hukum oleh

..ir okat. penyidik, penuntut umum, dan hakim yang berujung hilangnya independensi dalam

:iojes peradilan apabila notaris melakukan perbuatan nlclawan hukum.

Page 4: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

EI5lEI>t

nEls-o,l35l--hlsFil E

!136l *->1..)

r -lqr.l r-)

Elsat<

a!cEo'6

lgc

o-!2 (E

a!f

Eg

stF{oalltEolt

atl!oboco

=

c,-\iD lt'FP>'=._l!E-

{EECLluLbgOl!e FrnEt8ut._na6: E

l!l!EE

=sEE Sd -^,tt:Eg'6'6gb

I

'a'El!-cJ

tos.Ei5htorEg

EE

R\l.sr€E

^c)\:l

ttsr€qt%

vj

a

z

ar(rdnv

.\|\Bsv\1.

!.'eqr

\so

Itl

oNFoa!tz:t\cYix

ol+

it1i.4S€::

.i

-r

it r'x":+''*ii*;g;

-.-.rg*d

,?ri*.il

z Zs

? <s3 f$EtSS

=iE33iriEEh{9p6xE=SgS=>^S.E <;z 6*= o*E ES

\

o\ooo\

a\

s\oo\

gz

rl

I

oY

(!

tl!4

Page 5: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

IMPLIKASI YURIDIS LEGALITAS KEWENANGAN (RECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM PEMBINAAN NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PUBLIK

TIM PENELITI

Prof. DR. I WAYAN PARSA, SH., M.Hum. (19591231 198602 1 007)

KADEK SARNA, SH., M.Kn. (19810424 2008 121 002)

I WAYAN ADI SUMIARTA, SH (1292462011)

I GEDE PRAPTAJAYA, SH (1292462021)

Page 6: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Latar Belakang

pengawasan dan pembinaan, sebelum dicabut oleh pasal 91 Undang-undang No.30 tahun 2004, pengawasan, pemeriksaan danpenjatuhan sanksi dilakukan oleh Badan peradilan yang berada dibawah Departemen Kehakiman sebagaimana pernah diatur dalam :• pasal 140 Regelement op de Rechtstelijke Organisatie en Het Der

justitie (Stb. 1847 No. 23),• pasal 96 Reglement Buitengewesten,• pasal 3 Ordonantie Buitengerechtelijke Verrichtingen-Lembaran

Negara 1946 Nomor 135• Pasal 50 Peraturan Jabatan Notaris.• Pasal 2 Undang-Undang No.4 tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman• Pasal 1 Undang-Undang No.5 tahun 2004 tentang Mahkamah

Agung.

Page 7: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Berlakunya UUJN (Undang-Undang No.30 tahun 2004) pengawasandan pembianaan yang semula dilakukan oleh lembaga peradilandicabut dan diganti dengan menciptakan lembaga baru yang disebutdengan Majelis Pengawas Notaris yang terdiri dari (Pasal 67 UUJN) :• Majelis Pengawas Pusat,• Majelis Pengawas Wilayah dan• Majelis pengawas Daerah.

perkembangan saat ini, dengan diundangkannya UU Perubahan AtasUUJN yaitu Undang Undang No.2 Tahun 2014, muncul lembaga baruyang disebut Majelis Kehormatan Notaris (Pasal 66 dan Pasal 66A)

Page 8: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Munculnya Majelis Kehormatan Notaris disini mengakibatkan terjaditumpang tindih tugas dan wewenang antara Majelis Pengawas danMajelis Kehormatan yang mana disini berdasarkan UU Perubahan AtasUUJN Pasal 1 angka (6) “Majelis Pengawas Notaris yang selanjutnyadisebut Majelis Pengawas adalah suatu badan yang mempunyaikewenangan dan kewajiban untuk melaksanakan pembinaan danpengawasan terhadap Notaris.

Sedangkan disebutkan dalam Pasal 66A ayat (1), “Dalammelaksanakan pembinaan Menteri membentuk Majelis KehormatanNotaris”. Permasalahan yang muncul dikarenakan kurang adanyabatasan yang jelas antara pembinaan yang dilakukan baik itu olehMajelis Pengawas Notaris maupun Majelis Kehormatan Notaris.Hal ini ditambah dalam UU Perubahan Atas UUJN tidak terdapatpenjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan Majelis KehormatanNotaris itu sendiri.

Page 9: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka hal-hal yangdapat dikaji sebagai berikut :

1. Bagaimanakah ruang lingkup kewenangan keberadaanMajelis Pengawas Notaris dan Majelis Pengawas Notaris?

2. Bagaimanakah legalitas kewenangan fungsi MajelisKehormatan Notaris dalam lembaga notariat?

Page 10: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian hukum Normatif.

Jenis Pendekatan

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini di antaranya adalah

Pendekatan Perundang-undangan (Statue Approach) dan Pendekatan Analisis

Konsep Hukum (Analitical Conceptual Approach)

METODE PENELITIAN

Sumber Bahan Hukum

Bahan hukum yang dipergunakan pada penelitian ini bersumber pada:

• Bahan hukum primer diperoleh dari asas dan kaidah-kaidah hukum atau

peraturan perundangundangan diantaranya:

• Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

• Undang-Undang No.2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-

Undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

• Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor :

M.02.PR.08.10 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Pengangkatan Anggota,

Susunan Organisasi, Tata Kerja, Dan Tata Cara Pemeriksaan Majelis

Pengawas Notaris

• Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M39-

PW.07.10 Tahun 2004 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Majelis

Pengawas Notaris

Page 11: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Sumber Bahan Hukum Lanjutan...

• Bahan Hukum Sekunder adalah sumber yang diperoleh dari bahan

kepustakaan. Bahan ini diperoleh melalui membaca dan meneliti

beberapa buku atau literatur yang ada hubungannya dengan masalah

yang di bahas.

• Bahan Hukum Tersier merupakan bahan yang bersifat menunjang atau

memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder, seperti

kamus dan bibliografi.

METODE PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik pengumpulan bahan hukum merupakan langkah yang utama dalam

mencari bahan-bahan hukum. Dalam pengumpulan bahan hukum, teknik

yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan

Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Teknik analisis bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan teknik

deskriptif analitis.

Page 12: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

METODE PENELITIAN

Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum lanjutan....

Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dianalisis berdasarkanmetode kualitatif, yaitu dengan melakukan :a. Menemukan konsep-konsep yang terkandung dalam bahan-bahan

hukum yang dilakukan dengan cara memberikan interpretasiterhadap bahan hukum tersebut;

b. Mengklasifikasikan dan mengolah konsep-konsep dari sejumlahperaturan-peraturan serta mencari hubungan di antara kesamaanserta perbedaan yang ada;

c. Menjelaskan dan menguraikan secara deskriptif untuk menemukanhasil yang diharapkan serta kesimpulan atas permasalahan yangada.

Page 13: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

PEMBAHASAN

Majelis Kehormatan Notaris dalam Lembaga Notariat

Lembaga Majelis Kehormatan Notaris tidak muncul seketika, namun

melalui proses kebijakan yang kemudian secara lebih lanjut dicantumkan

secara tegas dalam Undang-undang no. 2 Tahun 2014.

� diawali dengan adanya permohonan uji materiil (judicial review) terhadap

Pasal 66 (ayat (1) UU No.30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang

diajukan Kant Kamal karena dianggap bertentangan dengan UUD 1945

dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.

� Kemudian atas uji materiil tersebut MK mengabulkan dengan putusan No.

49/PUUX/2012 tanggal 23 Maret 2013. Dalam Amar putusan tersebut MK

membatalkan frasa dengan persetujuan Majelis Pengawas Daerah (MPD)

sebagaimana diatur dalam pasal 66 (ayat (1) UU No.30 Tahun 2004.

Sehingga dengan demikian pemeriksaan proses hukum yang melibatkan

notaris tidak memerlukan persetujuan MPD lagi.

Page 14: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

� Menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi tersebut kemudianpemerintah melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusiamengadakan perubahan terhadap Undang-Undang No.30 Tahun2004 dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2014.

� Dalam Undang-Undang yang baru tersebut kewenangan untukmemberikan persetujuan pemanggilan Notaris tidak dapatdilakukan lagi oleh Majelis Pengawas Daerah. Namun jikadicermati di dalam Pasal 66 muncul lembaga yang berbeda yaituMajelis Kehormatan Notaris.

Page 15: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Maka pertanyaan yang timbul adalah apakah kewenangan yang dimiliki

Majelis Kehormatan Notaris ini sama dengan Majelis Pengawas yaitu

pembinaan dan pengawasan terhadap notaris sebagai pejabat publik dalam

menjalankan kode etiknya?.

Jika kita lihat dari pasal 66 dan pasal 66 A Undang-Undang No.2 Tahun 2014

maka kedudukan antara Majelis Pengawas dengan Majelis Kehormatan

adalah sama, yaitu sama-sama mewakili menteri Hukum dan hak Asasi

Manusia dengan kewenangan yang bersifat atributif guna mengadakan

pembinaan dan pengawasan terhadap notaris sebagai pejabat publik dalam

menjalankan kode etik profesinya.

Page 16: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Ruang Lingkup Kewenangan Majelis Kehormatan Notaris dan Majelis

Pengawas NotarisMajelis Pengawas Notaris adalah suatu badan yang mempunyai kewenangan

dan kewajiban untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap

Notaris yang meliputi perilaku dan pelaksanaan jabatan Notaris.

Majelis Pengawas Notaris secara umum mempunyai ruang lingkup

kewenangan menyelenggarakan sidang untuk memeriksa adanya dugaan

pelanggaran Kode Etik Notaris atau pelanggaran pelaksanaan jabatan Notaris

(Pasal 63, Pasal 67, Pasal 69, 70 huruf a, Pasal 73 ayat (1) huruf a dan b,

Pasal 77 huruf a dan b , Pasal 78 dan Pasal 79 UUJN (UU No.30 Tahun 2204dan perubahannya UU No.2 Tahun 2014) Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI Nomor : M39-PW.07.10 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri

Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.02.PR.08.10 Tahun 2004 .

Berdasarkan substansi pasal tersebut bahwa Majelis Pengawas Notaris

berwenang melakukan untuk memeriksa:

1. Adanya dugaan pelanggaran Kode Etik;

2. Adanya dugaan pelanggaran pelaksana tugas jabatan Notaris;

3. Perilaku para Notaris yang di luar menjalankan tugas jabatannya sebagai

Notaris yang dapat menggangu atau mempengaruhi pelaksanaan tugas

jabatan Notaris.

Page 17: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

Ruang Lingkup Kewenangan Majelis Kehormatan Notaris

“Pasal 66

1. Untuk kepentingan proses peradilan, penyidik, penuntut umum, atau hakim dengan

persetujuan majelis kehormatan Notaris berwenang:

a. mengambil fotokopi Minuta Akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada Minuta

Akta atau Protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris; dan

b. memanggil Notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan Akta atau

Protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan Notaris.

2. Pengambilan fotokopi Minuta Akta atau surat-surat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a,dibuat berita acara penyerahan.

3. Majelis kehormatan Notaris dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung

sejak diterimanya surat permintaan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib memberikan jawaban menerima atau menolak permintaan persetujuan.

4. Dalam hal majelis kehormatan Notaris tidak memberikan jawaban dalam jangka waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), majelis kehormatan Notaris dianggap menerima

permintaan persetujuan.”

“Pasal 66A

(1) Dalam melaksanakan pembinaan, Menteri membentuk majelis kehormatan Notaris.

(2) Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur:

a. Notaris sebanyak 3 (tiga) orang;www.hukumonline.com

b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan

c. ahli atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas dan fungsi, syarat dan tata cara pengangkatan

dan pemberhentian, struktur organisasi, tata kerja, dan anggaran majelis kehormatan

Notaris diatur dengan Peraturan Menteri.”

Page 18: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

KESIMPULAN

1. Ruang lingkup kewenangan Majelis Pengawas dan Majelis Kehormatan

Notaris Saling tumpang tindih dalam bidang pembinaan hal ini

dikarenakan dalam perubahan Undang-Undang No. 30 tahun 2004 yaitu

Undang-Undang No. 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris hanya

mencantumkan 2 pasal perubahan. Yang tidak secara tegas mengatur

susunan organisasi, tata kerja, tugas dan fungsi. Disi lain tidak

dicantumkan mengenai apa yang dimaksud majelis kehormatan notaris

dalam ketentuan umum. Namun dalam pasal 66 angka (1) dapat dilihat

secara tersirat dan tersurat bahwa pembinaan sebagaimana dimaksud

dalam hal untuk kepentingan proses peradilan, penyidik, penuntut umum,

atau hakim

2. Legalitas kewenangan dari majelis kehormatan diperoleh secara atributif

yaitu diperoleh melalui undang-Undang No.2 Tahun 2014. kedudukannya

sama dengan lembaga Majelis Pengawas Notaris namun mempunyai

ruang lingkup tugas fungsi dan lingkup kewenangan yang berbeda

Page 19: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

SARAN

1. Perlu segera adanya peraturan menteri yang mengatur khusus tentangtugas

dan fungsi, syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian, struktur

organisasi, tata kerja, dan anggaran majelis kehormatan Notaris, sehingga

tidak ada tumpang tindih dengan lingkup kewenangan dengan lembaga

notariat lain sebagaimana dengan majelis pengawas notaris

2. Perlunya perubahan dalam UU No. 2 tahun 2014 dan Keputusan Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M39-PW.07.10 Tahun 2004 dan

Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor :

M.02.PR.08.10 Tahun 2004, sehingga batas wewenang, tugas dan fungsi

dari majelis pengawas tidak saling tumpang tindih dengan Majelis Kehormatan Notaris

Page 20: I (KECHTMATIGHEID) MAJELIS KEHORMATAN DALAM … · Dibiayai bersumber dari daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) Satuan Kerj a UNUD Nomor i0 42.04.2.400107

TERIMA KASIH

MATUR SUKSEMA