documenthz
DESCRIPTION
kulkelherpesTRANSCRIPT
PORTOFOLIONama Peserta : Funny
Nama Wahana : UPT Puskesmas Punung, Kabupaten Pacitan
Topik : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Tanggal (Kasus) : 12 Januari 2015 Presenter : dr. Funny
Tanggal Presentasi : -Pendamping : dr. Soediro
Tempat Presentasi : -
Obyektif Presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Pasien wanita 58 tahun dengan melenting-melenting di lengan kanan 4 hari
Tujuan: Mampu menegakkan diagnosis klinik dan memberikan terapi yang adekuat
Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos
Data Pasien: Nama: Ny. SNomor Registrasi : 09031
Nama Klinik:Telp: -Terdaftar Sejak : 2015
Data Utama untuk Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
Keluhan utama : melenting-melenting pada lengan kanan bawahPasien mengeluh terdapat melenting-melenting sejak 4 hari ini di kulit lengan bawah kanan, awalnya hanya kemerahan, kemudian muncul melenting sedikit kemudian semakin banyak di sekitarnya. Mula-mula berisi cairan berwarna jernih kemudian menjadi keabu-abuan. Di bawah daerah melenting tersebut berwarna kemerahan dan bengkak. Tidak ada nanah, darah maupun keropeng. Pasien mengaku hal ini muncul setelah digigit serangga dan ia telah melakukan penekanan pada daerah tersebut. Tidak terdapat rasa panas, nyeri, kesemutan maupun gatal. Melenting-melenting ini tidak terdapat di bagian tubuh lain. Pasien juga tidak mengalami demam, rasa lesu atau rasa linu.
2. Riwayat Pengobatan:
Pasien sudah berobat sebelumnya ke Puskesmas saat hari pertama melenting tersebut muncul, kemudian diberi obat CTM, ibuprofen dan salep hidrokortison. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan khusus lainnya.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit:
Riwayat sakit yang sama sebelumnya (-), Riwayat cacar air tidak ingat, riwayat operasi (-), riwayat alergi (-), riwayat trauma (-), riwayat kencing manis dan darah tinggi disangkal, riwayat keganasan (-)
4. Riwayat Keluarga:
Riwayat keluarga yang mengalami penyakit serupa (-), riwayat alergi (-), penyakit jantung (-), darah tinggi (-), dan kencing manis (-)
5. Riwayat Sosial : pasien seorang ibu rumah tangga
6. Pemeriksaan Fisik:Keadaan Umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Compos MentisTekanan darah : 130/70Nadi : 82 x/mnt
Nafas : 18 x/mnt
Suhu : 36,5 oCPemeriksaan Sismtematis
Kepala : bentuk normal
Mata : mata cekung -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor (+), refkeks cahaya +/+
Telinga : bentuk normal, serumen telinga tidak tampak, sekret (-)
Hidung : bentuk normal, napas cuping hidung (-)
Mulut : bentuk normal, sianosis (-), faring hiperemis (-), T1-T1Leher : KGB tidak teraba membesarThoraks
Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, retraksi suprasternal (-), retraksi sela iga (-), pulsasi iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : sela iga normal, tidak nyeri, tidak teraba massa, iktus cordis teraba pada ICS IV linea midklavikula sinistra
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :
Paru-paru : suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung, tidak tampak benjolan
Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
Kulit : warna sawo matang, turgor kulit normal
Ekstremitas (lengan dan tungkai) : akral hangat, nadi kuat, sianosis (-), edema (-)Status Lokalis
Regio Antebracii dextra :
lesi vesikel berkelompok berwarna keruh, dasar eritematosa dan edema, krusta (-), pus (-)
7. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
8. Diagnosis : Herpes zoster
9. Planning : Pasien rawat jalan Asiklovir 5x800 mg Salep asiklovir
Edukasi : Minum obat rutin hingga 7 hari
Tidak menggaruk atau menekan daerah yang sakit
Daftar Pustaka:1. Handoko RP. Herpes zoster. Dalam : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, penyunting. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : 2009.h.110-112.2. Janniger CK. Herpes zoster. In : Elston DM, editor. Medscape. 2015. [February 2015]. Cited from : http://emedicine.medscape.com/article/1132465-overview
Hasil Pembelajaran:.
1. Manifestasi klinis dan diagnosis Herpes Zoster
2. Etiologi dan faktor resiko pasien dengan Herpes Zoster
3. Patofisiologi Herpes Zoster
4. Penatalaksanaan Herpes Zoster
5. Komplikasi Herpes Zoster
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. SubyektifPasien wanita berusia 58 tahun dengan keluhan muncul melenting-melenting pada kulit lengan bawah kanan sejak 4 hari ini. Awalnya kemerahan kemudian muncul melenting-melenting jumlah sedikit berisi cairan jernih, kemudian meluas ke area sekitarnya dan isi cairan menjadi keruh. Di bagian bawahnya berwarna kemerahan dan bengkak. Nyeri (-), rasa panas (-), gatal (-). Demam (-), sakit kepala (-), lemas (-), linu-linu (-).
Pasien sudah mendapat pengobatan sebelumnya di Puskesmas, obat yang diberikan adalah CTM, Ibuprofen dan salep hidrokortison. Penyakit kulit pasien tidak membaik.
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, alergi, darah tinggi, kencing manis, keganasan disangkal.
2. ObyektifKeadaan Umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Compos MentisTekanan darah : 130/70Nadi : 82 x/mnt
Nafas : 18 x/mnt
Suhu : 36,5oCStatus lokalis Regio antebrachii dextra bagian bagian fleksor : vesikel berkelompok berisi cairan berwarna keabuan/keruh dengan permukaan yang ertitematosa dan edema
3. Assessment (Penalaran Klinis):Berdasarkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa Ny.S, perempuan, usia 58 tahun didiagnosa Herpes Zoster. Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, dan merupakan reaktivasi dari penyakit varisela.
Gambaran lesi yang diceritakan pasien dan yang tampak pada pemeriksaan sesuai dengan gambaran herpes zoster yaitu timbulnya eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel berkelompok yang mula-mula berwarna jernih kemudian menjadi keabuan atau keruh dengan dasar kulit yang eritematosa dan edema, kemudian menjadi krusta. Kemudian, berdasarkan lokasinya lesi yang dialami pasien bersifat unilateral. Hal ini menunjukkan tanda khas herpes zoster yang membedakan dengan penyakit dengan lesi vesikel lainnya sehingga dapat menyingkirkan varisela. Lesi berada di daerah region antebrachii dekstra, sehingga menyingkirkan herpes simpleks karena pada herpes simpleks biasanya vesikel berada di daerah mukokutan misalnya daerah mulut dan genitalia eksterna. Pasien tidak merasakan rasa nyeri atau hipestesia. Bila sensasi tersebut muncul akan lebih mendukung diagnosis. Pasien tidak mengalami gejala prodromal seperti demam, malaise, dan gejala prodromal lokal. Hal ini memang tidak selalu muncul pada herpes zoster.Faktor yang mencetuskan tidak ditemukan, hanya saja pasien memang termasuk golongan usia lanjut. Herpes zoster biasanya lebih sering mengenai umur dewasa dan usia lanjut. Diagnosis herpes zoster ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan kulit. Pemeriksaan penunjang tidak begitu diperlukan.
4. Plan :Diagnosis
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasien pada kasus ini adalah herpes zoster.PenatalaksanaanTatalaksana terdiri dari terapi medikamentosa dan edukasi.
Terapi medikamentosa yang diberikan adalah antiviral asiklovir 5x800 mg diminum selama 7 hari. Kemudian diberikan salep asiklovir dioleskan di daerah lesi.Edukasi :Pasien dijelaskan mengenai penyakit yang diderita.
Pasien dianjurkan untuk tidak menggaruk, menggosok atau menekan-nekan lesi karena dapat menimbulkan infeksi sekunder.
Pasien harus meminum obat rutin sampai 7 hari dan dianjurkan untuk kontrol kembali.
Pasien dianjurkan untuk istirahat cukup dan upayakan tidak berkontak langsung dengan orang-orang yang beresiko, seperti anak-anak, wanita hamil, orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Pasien diberitahu tentang komplikasi yang mungkin terjadi.