hyperreality di kontes kecantikan

4
Hyper-reality dalam Kontes Kecantikan Annisa Fitriana / 1206275080 Puteri Indonesia dan Miss Indonesia Beberapa waktu lalu di Indonesia di selenggarakan dua kontes kecantikan yakni Puteri Indonesia dan Miss Indonesia. Dua kontes kecantikan ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan dalam rangka memilih putri putri terbaik Indonesia untuk diikutkan mewakili Indonesia dalam kontes yang lebih besar yaitu Miss Universe dan Miss World. Putri putri yang terpilih nantinya selain mengikuti kedua ajang tersebut juga akan berperan sebagai duta pariwisata Indonesia. Kegiatan kegiatan para pemenang tidak hanya di wilayah lokal atau nasional tetapi juga Internasional. Asal para kontestan pun beragam, Puteri Indonesia kontestannya merupakan perwakilan dari 33 provinsi di Indonesia sedangkan untuk Miss Indonesia para kontestannya juga mewakili 33 provinsi di Indonesia tetapi tidak wajib berasal dari provinsi tersebut. Karena kontes ini merupakan sebuah lomba, maka para kontestan pun diwajibkan memiliki persyaratan persyaratan tertentu. Hyper-reality Jean Baudrillard Jean Baudrillard lahir di Reims pada tanggal 5 Januari 1929. Semasa hidupnya dia menerbitkan 5 buku dan banyak gagasan gagasan lainnya. Pemikirannya dipengaruhi beberapa tokoh besar seperti Marx, Mauss, Saussure. Bahkan ia mengritik

Upload: annisa-fitriana

Post on 30-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Hyperreality, Baudrillard

TRANSCRIPT

Hyper-reality dalam Kontes KecantikanAnnisa Fitriana / 1206275080

Puteri Indonesia dan Miss IndonesiaBeberapa waktu lalu di Indonesia di selenggarakan dua kontes kecantikan yakni Puteri Indonesia dan Miss Indonesia. Dua kontes kecantikan ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan dalam rangka memilih putri putri terbaik Indonesia untuk diikutkan mewakili Indonesia dalam kontes yang lebih besar yaitu Miss Universe dan Miss World. Putri putri yang terpilih nantinya selain mengikuti kedua ajang tersebut juga akan berperan sebagai duta pariwisata Indonesia. Kegiatan kegiatan para pemenang tidak hanya di wilayah lokal atau nasional tetapi juga Internasional. Asal para kontestan pun beragam, Puteri Indonesia kontestannya merupakan perwakilan dari 33 provinsi di Indonesia sedangkan untuk Miss Indonesia para kontestannya juga mewakili 33 provinsi di Indonesia tetapi tidak wajib berasal dari provinsi tersebut. Karena kontes ini merupakan sebuah lomba, maka para kontestan pun diwajibkan memiliki persyaratan persyaratan tertentu.Hyper-reality Jean BaudrillardJean Baudrillard lahir di Reims pada tanggal 5 Januari 1929. Semasa hidupnya dia menerbitkan 5 buku dan banyak gagasan gagasan lainnya. Pemikirannya dipengaruhi beberapa tokoh besar seperti Marx, Mauss, Saussure. Bahkan ia mengritik pendapat marx mengenai nilai guna dan nilai tukar, juga fokus produksi. Hyper-reality adalah ketika suatu realitas digambarkan sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah realitas baru yang berlebih. Simbol simbol atau makna maka yang ada dicitrakan sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah realitas yang diinginkan, hingga pada akhirnya akan sulit membedakan mana keadaan yang nyata dan keadaan yang berlebihan. Misalnya seorang gamer yang terus menerus memainkan game nya lebih daripada waktu bersosialnya akan menjadikan dunia maya sebagai yang nyata dan yang nyata sebagai maya, ia akan sulit membedakan kedua dunia tersebut.

Kontes kecantikan dan Hyper-realityKetika mengikuti kontes atau lomba maka para peserta diwajibkan memiliki beberapa kriteria kriteria. Puteri Indonesia dan Miss Indonesia memiliki syarat fisik untuk mengikuti perlombaan itu yakni usia dan tinggi badan. Tinggi badan minimumnya adalah 167. Kriteria yang tertulis memang hanya sedikit tetapi keadaan di lapangan sering kali lebih dari itu, misalnya jarang sekali kontestan Puteri Indonesia yang tingginya dibawah 170 cm, Miss Indonesia lebih toleran tetapi tidak ada yang dibawah 160 cm. Rambut para kontestan pun selalu panjang, tidak ada satupun kontestan yang berambut pendek. Dari gaya berpakaian pun diseragamkan, yakni sepatu hak tinggi, rok dan baju baju rapi. Pada malam penganugerahan seluruh kontestan mengenakan gaun tanpa terkecuali.Tidak hanya fisik saja yang di standardisasi tetapi juga cara jalan, cara berbicara, cara memperkanalkan diri, semuanya di konstruksi sedemikian rupa sehingga akhirnya menciptakan sebuah realitas bahwa definisi kecantikan adalah yang seperti itu. Perempuan yang cantik adalah perempuan yang tinggi, berambut panjang, bisa Bahasa Inggris dan jago public speaking, memakai high heels dst dst. Kontes kecantikan menciptakan sebuah realita bahwa dengan menjadi Puteri berarti status sosialnya di masyarakat akan lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan perempuan biasa, hal ini diperlihatkan dari simbol mahkota yang disematkan di kepala para pemenang. Para kontestan juga selalu tampil cantik dan rapi dalam segala suasana, selalu tersenyum dan positif, tidak memiliki track record yang buruk sehingga memberikan gambaran kesempurnaan. Padahal pada kenyataannya seorang perempuan pasti memiliki saat saat dimana ia tidak rapi, bersedih ataupun memiliki masa lalu yang buruk. Pembentukan Hyper-reality yang ada juga didorong eksposure oleh media. Media media mengemas sedemikian rupa kontes kecantikan ini sebagai suatu kebanggan. Misalnya untuk menunjukan bahwa kontestan kontestan tersebut tidak hanya cantik tetapi juga pintar dibuat ada sesi tanya jawab secara live dan pertanyaan yang dikocok di panggung. Realitas yang tidak ditampilkan adalah bahwa sebelumnya telah diadakan briefing mengenai pertanyaan pertanyaan yang akan dilontarkan dan ada pula pembekalan secara berulang ulang tentang materi tertentu yang secara langsung membantu para kontestan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan diatas panggung nantinya.