hutbah idul adha tahun 2013

7
HUTBAH IDUL ADHA TAHUN 2013 MASJID AL MUTAQIN KOPIBERA “PANGGILAN HAJI DAN QURBAN” Hadirin dan hadirat, rahimakumullah! Puji-pujian hanyalah milik Allah Subhanahu Wata’ala, yang memiliki keutamaan-keutamaan dan berbagai nikmat. Dia pulalah yang menjadikan hari ini sebagi Idul Adha, Idul Qurban, Hari Rayagung atau Raya Haji. Semua itu adalah seagung-agung syiar islam bagi kita semua. Karena itu, telah sepantasnya kita sambut dan kita agungkan hari ini dengan ucapan takbir, tahlil dan tahmid, sebagai ungkapan hati kita, yang membesarkan, mengesakan dan menyucikan Allah, yang memang Maha Besar, Maha Esa dan Maha Terpuji. Ucapan yang serempak dan bersahut-sahut, hingga memenuhi angkasa luas itu, membuat hati kita, orang-orang yang beriman merasa khusuk, penuh

Upload: herie-bachtiar-rifai

Post on 23-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hutbah

TRANSCRIPT

Page 1: Hutbah Idul Adha Tahun 2013

HUTBAH IDUL ADHA TAHUN 2013MASJID AL MUTAQIN KOPIBERA

“PANGGILAN HAJI DAN QURBAN”

Hadirin dan hadirat, rahimakumullah!

Puji-pujian hanyalah milik Allah Subhanahu Wata’ala, yang memiliki keutamaan-keutamaan dan berbagai nikmat. Dia pulalah yang menjadikan hari ini sebagi Idul Adha, Idul Qurban, Hari Rayagung atau Raya Haji. Semua itu adalah seagung-agung syiar islam bagi kita semua.Karena itu, telah sepantasnya kita sambut dan kita agungkan hari ini dengan ucapan takbir, tahlil dan tahmid, sebagai ungkapan hati kita, yang membesarkan, mengesakan dan menyucikan Allah, yang memang Maha Besar, Maha Esa dan Maha Terpuji.

Ucapan yang serempak dan bersahut-sahut, hingga memenuhi angkasa luas itu, membuat hati kita, orang-orang yang beriman merasa khusuk, penuh tawaduk dan tadaruk, namun sebaliknya, membuat orang-orang kafir menjadi kecil nyali mereka dan merasa gentar.

Hadirin dan hadirat, rahimakumullahSejenak marilah kita layangkan ingatan kita kepada saudara-saudara kita, yang tengah menunaikan ibadah haji di tanah suci, Makkah Al Mukaromah. Pada pagi hari ini, atau pada sekitar pukul 03.00 waktu Saudi Arabia, para jamaah haji tengah menuju ke Mina, setelah bergerak meninggalkan Arafah, untuk melaksanakan wukuf. Sebentar lagi, setelah sempat bermalam atau berhenti di Muzdalifah, mereka akan melaksanakan pelemparan jumrah aqobah atau jumrah Al Kabir (Jumrah Besar). Setelah

Page 2: Hutbah Idul Adha Tahun 2013

itu, mereka bermalam (mabit) di Mina, antara dua atau tiga malam, untuk menyelesaikan pelemparan jumrah-jumrah selanjutnnya, sebelum pulang ke Mekah.

Itu baru sebagian saja dari rentetan rukun dan wajib haji, yang perlu mereka laksanakan dengan sepenuh keimanan, ketaatan, keikhlasan, ketertiban dan kehati-hatian, untuk memperoleh nilai, mutu atau klasifikasi haji mabrur.

Artinya: “Haji yang mabrur, tiada pahala lain baginya kecuali surga”Demikian pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW.

Secara umum, para jamaah haji itu pada hakekatnya tengah memenuhi panggilan Nabi Ibrahim A.S. Hal itu dapat kita simak dari firman Allah SWT.

Artinya: dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, (Q.S Al Hajj : 27)

Ibnu Abbas R.A (salah seorang sahabat Rasulullah) meriwayatkan bahwa setelah Nabi Ibrahim selesai membangun Ka’bah, Allah berfirman kepadanya:

Artinya: “Serulah manusia untuk pergi haji”

Namun demikian, Nabi Ibrahim merasa ragu-ragu, apakah seruan itu didengar ataukah tidak oleh orang-orang. Karena itu, dia berkata:

Arinya: “Wahai Tuhan ku! Bagaimanakah suaraku ini bisa sampai?”

Maka Allah menjawab:

Arinya: “ Seru sajalah! Dan Akulah yang akan menyampaikannya (menyampaikan seruan Ibrahim itu)

Maka naiklah Nabi Ibrahim ke Jabal Abi Qubaisy dan berseru:

Page 3: Hutbah Idul Adha Tahun 2013

Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kamu sekalian untuk berhaji di rumah Allah ini. Niscaya Allah akan memberi pahala kepada kamu sekalian dengan surga, dan melepaskan kamu sekalian dari siksa neraka, maka berhajilah kamu sekalian.

Kemudian orang-orang pun menyahut panggilan itu dengan berkata:

Artinya: “Ya, ini aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah! Ya benar, tiada sekutu bagi-Mu, ya Allah! Sesungguhnya segala puji dan semua kenikmatan adalah milik-Mu, demikian pula kerajaan, tiada sekutu bagimu.

Allaahu akbar (3x) wa lillaahil-hamd.Muslimin/muslimat, rahimakumullah

Bagi kita yang tidak / belum berkesempatan memenuhi panggilan Nabi Ibrahim, untuk berkunjung ke Baitullah atau untuk berhaji, kiranya tidak perlu berkecil hati, dan inysa Allah masih terbuka kesempatan setiap musim haji, terutama bagi yang berkemampuan (istiha’ah).

Kita yang ada dan tinggal pada hari ini, masih berkesempatan untuk melaksanakan sholat Idul Adha berjamaah. Kita berkesempatan pula menyembelih hewan qurban, untuk memenuhi perintah Allah. Sebagaimana disebutkan di dalam Al Quran:

Arinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus

Pelaksanaan Qurban disamping sebagai pelestarian ibdah, juga sebagai lambang kepatuhan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim, yang rela melaksanakan perintah Allah, agar menyembelih putera beliau Ismail, yang paling beliau sayangi. Ibrahim telah dinyatakan lulus dari ujian yang sangat berat, sehingga Allah berkehendak mengganti Ismail dengan sembelihan seekor domba yang bagus dan besar.

Ketika Rasulullah SAW ditanya tentang “Adhahiy” (sembelihan hewan qurban), beliau menjawab: “Itulah sunnah ayahmu, Ibrahim!” Mereka bertanya pula: “Apa yang dapat kita peroleh dari qurban itu?” Jawab beliau: “Pada setiap bulunya memperoleh satu kebaikan. Oleh karena itu, sembelihlah qurban setelah sholat Idul Adha, karena taat melaksanakan perintah Allah!”

Demikianlah perintah qurban, sampai-sampai Rasulullah bersabda, bahwa siapa yang mempunyai kelebihan rizqi tetapi tidak mau berqurban, maka biarlah dia mati seperti matinya orang-orang Yahudi atau Nasrani. Dan di dalam sabda beliau lainnya disebutkan, “Jangan sekali-kali mendekati tempat sholat kami!” Maksudnya tempat suci.

Tentang kelebihan, keleluasaan atau kelapangan rizqi memang relatif. Bagi yang tampanya tidak mampu, sebenarnya tergantung dari dorongan niat dan upaya-upaya seperti menabung, seraya

Page 4: Hutbah Idul Adha Tahun 2013

bertawakal kepada Allah SWT. Ingatlah pada salah satu riwayat dari Sayidina Ali bin Abi Tholib, yang mengatakan: “Barang siapa yang keluar dari rumahnya untuk membeli hewan qurban, maka baginya untuk setiap langkah mendapatkan sepuluh kebaikan, dan dihapus daripadanya dosa sepuluh kejahatan serta diangkat baginya sepuluh derajat. Dan apabila dia berbicara dalam pelaksanaan pembeliannya, maka kata-katanya merupakan tasbih, dan apabila membayar harganya, maka baginya untuk setiap satu dirham mendapat tujuh ratus kebaikan. Kalau ia meletakkan hewan qurban di atas tanah untuk memotongnya, maka semua makhluk di tempat qurban itu sampai bumi ke tujuh sama memintakan ampunan untuknya. Apabila darahnya dialirkan yakni dipotong, maka Allah menciptakan setiap tetesan darahnya itu sebanyak sepuluh malaikat yang sama-sama memohon ampunan baginya sampai hari kiamat. Apabila daginya dibagi-bagikan, maka baginya setiap potongan seperti halnya memerdekakan seorang budak belian dari putranya Nabi Ismail.

Demikianlah banyak kebijakan yang dapat kita peroleh dari berqurban. Yang jelas, berqurban merupakan ibadah. Di samping itu, berqurban merupakan salah satu syiar islam, sebagai agama Allah, dan dalam kenyataan sangat banyak menfaatnya. Dari dagingnya, kita boleh memakannya dan kita beri pula orang-orang yang tidak memintanya, apalagi yang memintanya dari kalangan orang-orang miskin. Yang demikian akan menambah rasa syukur kita kepada Allah, yang telah menjadikan hewan-hewan qurban seperti unta, lembu, kambing dan biri-biri, sebagai hewan yang dapat dan mudah ditundukkan untuk disembelih.

Dari qurban kita, yang diterima oleh Allah hanyalah ketaqwaan kita, bukan daging qurban kita. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT:

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Muslimin/muslimat, rahimakumullah!Sesungguhnya hari ini merupakan hari baik bagi kita untuk memperbanyak amal shaleh, yang bernilai ibadah, sekaligus bernilai sosial. Sebagai umat mayoritas dari bangsa Indonesia, kita pantas menunjukkan peran kita dalam kegiatan-kegiatan ibadah sosial, yang kita dasari oleh kepedulian yang besar dan kepentingan yang besar pula.

Ketegasan Rasulullah tentang orang-orang yang tidak mau berqurban padahal memiliki kelebihan rizki, telah mencerminkan kepedulian sosial yang tinggi atau besar, akan merupakan salah satu ciri masyarakat kita yang sosialistis-religius, yang tidak menghendaki kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Sebab, hal-hal itulah yang selama ini menjadi isu sosial, terutama dengan ramainya isu kesenjangan sosial atau pertentangan kelas dalam masyarakat kita.

Marilah kita ingat dan kalau mungkin kita hitung kembali nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Antara lain kemudahan mencari penghidupan dalam kondisi ekonomi yang makin stabil. Tak terkecuali, kita hidup di tanah yang subur, kaya dengan padang rumput, banyak hewan ternak dan lain-lain.

Page 5: Hutbah Idul Adha Tahun 2013

Semua itu hendaknya menimbulkan kesadaran kita untuk berqurban, terutama dengan harta kekayaan kita. Tanpa pengorbanan kaum hartawan, kaum kaya raya dan konglomerat, jangan mengharap terjembataninya kelas-kelas masyarakat yang ada! Tolong-menolong, bantu membantu dan kepedulian terhadap sesama, insya Allah akan mewujudkan masyarakat agamis dan Pancasialis yang ideal.

Hal itu berat, tetapi merupakan upaya yang mulia dan merupakan ujian bagi kita, tentang kemauan dan kemampuan untuk mewujudkannya. Tentu saja itu tidak lepas dari pertolongan Allah SWT. Karena itu, marilah kita panjatkan doa kepada-Nya, semoga kita termasuk orang-orang yang taqwa, saleh dan selalu dekat kepada-Nya

Amiin

Khutbah ke dua terserah Khotib