hutang indonesia

2
Berkurang Rp 5 Triliun, Utang Pemerintah Tersisa Rp 1.938 Triliun Wahyu Daniel - detikfinance Rabu, 25/07/2012 10:40 WIB Jakarta - Total utang pemerintah Indonesia hingga Juni 2012 mencapai Rp 1.938,4 triliun. Dibanding akhir 2011, jumlah utang ini naik Rp 134,55 triliun. Namun jika dibanding posisinya pada Mei 2012 yang mencapai Rp 1.944,14 triliun. Utang pemerintah di Juni 2012 turun Rp 5,74 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 26,8% pada Juni 2012. Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Juni 2012 mencapai US$ 204,47 miliar. Jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar. Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Rabu (24/7/2012). Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 624,27 triliun dan surat berharga Rp 1.314,13 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Juni 2012 sebesar 26,8%. Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Juni 2012 adalah: Bilateral: Rp 379,8 triliun Multilateral: Rp 218,74 triliun Komersial: 24,02 triliun Supplier: Rp 470 miliar Pinjaman dalam negeri Rp 1,23 triliun Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah sampai Juni 2012 mencapai 1.314,13 triliun. Naik dibandingkan posisi di akhir 2011 yang sebesar Rp 1.859,43 triliun. Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000: Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%) Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%) Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%) Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%) Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%) Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%) Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)

Upload: sutan-muedo

Post on 16-Jul-2015

25 views

Category:

Economy & Finance


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hutang indonesia

Berkurang Rp 5 Triliun, Utang Pemerintah Tersisa Rp 1.938 TriliunWahyu Daniel - detikfinance Rabu, 25/07/2012 10:40 WIB Jakarta - Total utang pemerintah Indonesia hingga Juni 2012 mencapai Rp 1.938,4 triliun. Dibanding akhir 2011, jumlah utang ini naik Rp 134,55 triliun.

Namun jika dibanding posisinya pada Mei 2012 yang mencapai Rp 1.944,14 triliun. Utang pemerintah di Juni 2012 turun Rp 5,74 triliun.

Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 26,8% pada Juni 2012.

Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Juni 2012 mencapai US$ 204,47 miliar. Jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar.

Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Rabu (24/7/2012).

Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 624,27 triliun dan surat berharga Rp 1.314,13 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Juni 2012 sebesar 26,8%.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Juni 2012 adalah:

• Bilateral: Rp 379,8 triliun • Multilateral: Rp 218,74 triliun • Komersial: 24,02 triliun • Supplier: Rp 470 miliar • Pinjaman dalam negeri Rp 1,23 triliun

Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah sampai Juni 2012 mencapai 1.314,13 triliun. Naik dibandingkan posisi di akhir 2011 yang sebesar Rp 1.859,43 triliun.

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:

• Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%) • Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%) • Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%) • Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%) • Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%) • Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%) • Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)

Page 2: Hutang indonesia

• Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%) • Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%) • Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%) • Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%) • Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%) • Juni 2012: Rp 1.938,4 triliun (26,8%)

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan tengah mempersiapkan gerakan penghematan nasional. Gerakan ini diharapkan bisa jadi solusi lonjakan subsidi BBM bila tahun ini harga minyak dunia semakin melonjak dan cegah utang baru.

Tahun ini, pemerintah memang berencana untuk menambah utang dengan total hingga Rp 134 triliun untuk pembiayaan anggaran. Sebanyak 80% dari total utang berasal dari investor dalam negeri.