hukum talfiq dan memilih pendapat mazhab yang paling ringan dalam beribadah

Upload: eka-iswara-sinaga

Post on 07-Jul-2015

283 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Hukum Talfiq dan Memilih Pendapat Mazhab yang Paling Ringan Dalam Beribadah

I.

Talfiq adalah

Yaitu menghimpun atau bertaqlid dengan dua pendapat mazhab fiqih atau lebih dalam satu perbuatan yang memiliki rukun , bagian bagian yang terkait satu dengan yang lainnya yang memiliki hukum yang khusus. Lalu kemudian mengukuti satu dari pendapat yang ada. Contohnya , seseorang berwudhu dengan mazhab imam syafiI , kemudia bertaqlid dengan pendapat imam abu hanifah dan imam malik dalam hal tidak batalnya wudhu ketika menyentuh wanita jika tidak bersyahwat. Kemudia ia sholat dengan wudhu tersebut. Dalam hal ini pada umumnya para ulama seepakat membolehkan dengan dalil serta alasan yang tidak dapat di tolak.

dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Alasannya : 1. Tidak adanya nash didalam alQuran maupun Hadits yang melarang talfiq ini. Karena semua orang berhak untuk berijtihad. 2. Pada saat ini orang orang sudah tidak bisa lagi membedakan mana pendapat imam imam mazhab kecuali orang orang yang secara khusus mempelajarinya di Fakultas Syariah jurusan PHM. 3. Melakukan talfiq adalah cara yang paling mudah mengingat karena tidak adanya ustadz yang megajarkan fiqih dengan pendapat para mazhab. Termasuk buku buku fiqih di Indonesia ini hanya terpaku kepada mazhab SyafiI saja.

II.

Memilih pendapat Imam Mazhab yang paling ringan ( tatabu ar-rukhsah ) Yaitu mengambil yang ringan dan meninggalkan yang memberatkan. Pendapat Imam mazhab yang

saya ambil adalah pendapat Imam Maliki dan pendapat Imam Syafii. Pendapat mereka : 1) As- syafiiyah ( Imam Al-Ghazali ) mengatakan : yaitu melarang praktek mengambil pendapat yang ringan tersebut di dalam madzhab-madzhab, karena hal tersebut condong pada pengikutan hawa nafsu, sementara syariat, menurut beliau datang untuk mengekang liarnya dan tidak terkontrolnya hawa nafsu. 2) Imam SyafiI : dibolehkan memilih yang ringan dalam pendapat imam imam mazhab. Karena dalam syariat tidak ada larangan untuk melakukannya. Dalam shahih Bukhari disebutkan, Rasulullah saw mencintai apa apa yang meringankan umatnya ( H.R. Bukhari ).