hukum keluarga ppm-rev

52
Djumikasih, SH. M. Hum

Upload: vocong

Post on 30-Dec-2016

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Djumikasih, SH. M. Hum

Page 2: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Istilah Familierecht Law of Family

Page 3: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Algra : Mengatur hubungan hukum yang timbul dari ikatan keluarga . Yang termasuk dalam hukum keluarga adalah peraturan perkawinan, peraturan kekuasaan orang tua dan peraturan perwalian

Page 4: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Pengertian Hukum Keluarga Ali Affandi : Keseluruhan ketentuan yang

mengatur hubungan hukum yang bersangkutan dengan kekeluargaan sedarah dan kekeluargaan karena perkawinan (perkawinan, kekuasaan orang tua, perwalian, pengampuan, keadaan tak hadir).

Page 5: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Sumber Hukum Keluarga1. KUHPer2. Peraturan Perkawinan Campuran/ Regelijk op de

Gemengdehuwelijk (Stb. 1898 No 158)3. Ordonansi Perkawinan Indonesia Kristen, Jawa,

Minahasa, dan Ambon Stb. 1933 No 744. UU No 32 Tahun 1954 ttg Pencatatan Nikah, Talak

dan Rujuk (beragama Islam)5. UU No 1 tahun 1974 ttg Perkawinan6. PP No 9 tahun 1975 ttg Peraturan Pelaksanaan UU

1/ 1974 ttg Perkawinan7. PP No 10 tahun 1983 jo PP No 45 tahun 1990 ttg izin

Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

8. Inpres No 1 tahun 1991 ttg Kompilasi Hukum Islam

Page 6: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Asas Asas Hukum Keluarga Asas Monogami (Tapi tidak mutlak) (Psl

27 KUHPer dan Psl 3 UU No 1 th 1974) Asas Konsensual (Psl 28 KUHPer dan

Pasal 6 UU No 1 tahun 1974) Asas Proporsional (Psl 31 UU No 1

Tahun 1974.

Page 7: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Ruang Lingkup Hukum Keluarga Perkawinan Perceraian Harta Benda dalam Perkawinan Kekuasaan orang tua Pengampuan Perwalian

Page 8: HUKUM KELUARGA PPM-rev

PerkawinanPengertianPasal 1 UU No 1/ 74 : Ikatan lahir bathin antara pria dengan seorang wanita

sebagai suami isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Konsepsi Hk. Perdata Barat : perkawinan itu hanya dipandang sebagai hubungan keperdataan saja. Tidak ikut campur dalam keagamaan, hanya mengenal perkawinan perdata saja, yaitu : perkawinan yang dilangsungkan di hadapan seorang pegawai catatan sipil

Page 9: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Tujuan PerkawinanMembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Page 10: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Syarat- syarat perkawinanSyarat intern, Pasal 6- 7 UU 1/ 74 :1. Persetujuan kedua belah pihak2. Izin dari kedua orang tua apabila belum

mencapai umur 21 tahun3. Pria berumur 19 tahun dan wanita 16 tahun.

Pengecualiannya harus ada dispensasi dari pengadilan atau camat atau bupati

4. Kedua belah pihak dalam keadaan tidak kawin5. Wanita yang kawin untuk kedua kalinya harus

lewat masa tunggu (iddah). Bagi wanita yang putus perkawinannya karena perceraian masa iddahnya 90 hari dan putus karena kematian 130 hari.

Page 11: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Syarat ekstern1. Harus mengajukan laporan ke

Pegawai, Pencatat Nikah, Talak dan Rujuk

2. Pengumuman yang ditandatangani oleh pegawai pencatat, yang memuat :

Identitas calon pengantin Hari, tanggal, jam, dan tempat

perkawinan dilangsungkan.

Page 12: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Syarat sahnya perkawinanPasal 2 UU No 1/ 74 : Telah dilangsungkan menurut hukum

agama dan kepercayaan masing- masing Dicatat menurut peraturan perundang-

undangan Tujuan Pencatatan perkawinan :1. Menjadikan peristiwa perkawinan menjadi

jelas baik oleh ybs maupun pihak lainnya2. Sebagai alat bukti3. Sebagai dasar pembayaran tunjangan

bagi isteri dan anak pegawai negeri sipil.

Page 13: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Larangan PerkawinanPasal 8 s/d 12 UU 1/ 74 :1. Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus

ke bawah atau atas 2. Berhubungan darah dalam garis menyamping;

antar saudara, saudara orang tua, saudara nenek.

3. Berhubungan semenda; mertua, anak tiri, menantu, ibu atau bapak tiri.

4. Berhubungan susuan5. Berhubungan dengan saudara isteri, bibi,

kemenakan dari isteri dalam hal si suami menikah lebih dari satu.

6. Oleh agamanya dilarang kawin7. Cerai, kawin lagi dengan orang yang sama, cerai

lagi, dilarang untuk kawin lagi.

Page 14: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Larangan kawin menurut BWPasal 30 s/d 33 BW:1. Larangan kawin dengan orang yang

sangat dekat dalam kekeluargaan sedarah dan karena perkawinan.

2. Larangan kawin karena oleh hakim telah diputuskan bersalah karena berzina

3. Larangan kawin untuk memperbaharui perkawinan setelah adanya perceraian, jika belum lewat waktu satu tahun.

Page 15: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Larangan kawin menurut Pasal 39 s/d 44 Inpres No 1 th 1991 ttg kompilasi Hukum Islam

1. Karena perwalian nasab antara laki- laki dengan:a. seorang wanita yang melahirkan atau menurunkan atau keturunannyab. seorang wanita keturunan ayah atau ibuc. seorang wanita saudara yang melahirkan

2. Karena pertalian kerabat semenda antara laki- laki dengan:a. seorang wanita yang melahirkan isterinya atau bekas isterinyab. seorang wanita bekas isteri yang menurunkannyac. seorang wanita keturunan isteri atau bekas isterinya, kecuali putusnya hubungan perkawinan dengan bekas istrinya itu qobla al dukhuld. seorang wanita bekas isteri keturunannya.

3. Karena pertalian sesusuan antara laki- laki dengan :a. Wanita yang menyusuinya dan seterusnya menurut garis lurus ke atasb. seorang wanita saudara sesusuan dan kemenakan sesusuan ke bawah.c. seorang wanita bibi sesusuan dan nenek bibi sesusuan ke bawahd. anak yang disusui isterinya dan keturunannya

Page 16: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Lanjutan larangan kawin menurut kompilasi hukum Islam4.Karena keadaan tertentu ;

a. Wanita tersebut masih terikat perkawinan dengan pria lainb. wanita tersebut masih berada dalam masa iddah dengan pria lainc. wanita yang bukan Islam

5. Karena sebab lainnya :a. Pria dilarang memadu isterinya dengan seorang wanita yang berhubungan nasab atau susuan dengan isterinya :

Saudara kandung, seayah atau seibu serta keturunannya

Wanita dengan bibi dan kemenakannya

Page 17: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Lanjutan sebab lainnyac. Seorang pria dilarang kawin dengan : seorang wanita yang ditalak 3 kali seorang wanita yang dili’an (gugur jika

bekas isteri tadi telah kawin dengan pria lain, kmdn perkawinan tersebut putus dan telah habis masa iddahnya)

d. Seorang wanita Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan pria yang tidak beragama Islam.

Page 18: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Pencegahan PerkawinanPengertian :

Upaya untuk merintangi atau menghalangi suatu perkawinan antara calon pasangan suami isteri yang tidak memenuhi syarat untuk melangsungkan perkawinan.

Tujuannya : menghindari perkawinan yang dilarang menurut hukum agama maupun hukum negara.

Page 19: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Lanjutan pencegahanOrang yang dapat mencegah perkawinan (Pasal 14 UU No 1 tahun

1974) :1. Para keluarga dalam keturunan lurus ke atas dan ke bawah2. Saudara3. Wali nikah4. Pengampu5. Pihak yang berkepentingan

Tata Cara pencegahan :1. Mengajukan permohonan ke pengadilan di wilayah hukum tempat

akan dilangsungkannya perkawinan (psl 17 UU1/ 74)2. Memberitahukan kepada pegawai pencatat nikah3. Hakim memutuskan menolak atau menerima permohonan

tersebut.4. Dengan putusan tsb pencatat nikah memutuskan perkawinan

dapat dilangsungkan atau tidak.

Page 20: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Pencegahan perkawinan menurut kompilasi hukum Islam:Orang yang dapat mengajukan :1. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke

atas dan ke bawah2. Saudara3. Wali nikah4. Wali pengampu dari salah seorang mempelai

dan pihak- pihak yang bersangkutan5. Ayah kandung6. Suami atau isteri yang masih terikat dalam

perkawinan dengan salah seorang calon isteri atau calon suami yang akan melangsungkan perkawinan.

7. Pejabat yang ditunjuk untuk mengawasi perkawinan

Page 21: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Pembatalan PerkawinanPengertian

Suatu upaya untuk membatalkan perkawinan yang tidak memenuhi syarat untuk melangsungkan perkawinan (Pasal 22 UU 1/ 74).

Page 22: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Perkawinan yang dapat diajukan pembatalan :1. Perkawinan yang tidak dilangsungkan di muka

pegawai pencatat2. Wali nikah yang tidak sah atau tanpa dihadiri

oleh dua orang saksi.Yang dapat mengajukan : Psl 23 UU 1/ 741. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke

atas dari suami atau istri2. Suami atau istri3. Pejabat yang berwenang hanya selama

perkawinan belum diputuskan.4. Pejabat yang ditunjuk (Pasal 16 ayat 2)5. Setiap orang yang mempunyai kepentingan

hukum secara langsung terhadap perkawinan tersebut.

Page 23: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Pembatalan Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam (Psl 70 s/d 76 Inpres No 1 th 1991)

Ada dua macam, yaitu :1. Perkawinan Batal (sejak semula dianggap tidak

pernah ada)2. Perkawinan dapat dibatalkanPerkawinan Batal jika :1. Suami melaakukan perkawinan, sedang ia sudah

mempunyai 4 orang isteri2. Seorang menikahi isterinya yang telah di li’an

(pernah dijatuhi talak 3 kali) kecuali bekas isterinya sudah menikah lagi dengan pria lain

3. Perkawinan dalam hubungan semenda atau susuan sampai derajat tertentu (Pasal 8 UU 1/ 74)

Page 24: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Perkawinan dapat dibatalkan jika : Seorang suami melakukan poligami tanpa

ijin PA Perempuan yang dikawini ternyata

kemudian diketahui masih menjadi istri orang lain yang sah

Perempuan yang dikawini masih dalam masa iddah

Melanggar batas minimal usia perkawinan Dilangsungkan tanpa wali atau

dilaksanakan oleh wali yang tidak berhak Perkawinan yang dilaksanakan dengan

paksaan.

Page 25: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Suami / isteri ybs juga dapat mengajukan pembatalan jika: Perkawinan dilakukan di bawah

ancaman yang melanggar hukum. Waktu melangsungkan perkawinan

terjadi penipuan atau salah sangka mengenai diri suami atau isteri.

Permohonan tersebut dapat diajukan dalam jangka waktu 6 bulan sejak diketahuinya keadaan tersebut, jika tidak dilakukan maka haknya akan gugur.

Page 26: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan adalah : Para keluarga dalam garis keturunan lurus

ke atas dan ke bawah dari suami atau isteri Suami atau isteri Pejabat yang berwenang mengawasi

pelaksanaan perkawinan menurut UU Para pihak yang berkepentingan yang

mengetahui adanya cacat dalam rukun dan syarat perkawinan menurut hukum Islam dan peraturan perundang- undangan

Page 27: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Tata cara1. Permohonan diajukan ke pengadilan yang

meliputi wilayah tempat tinggal suami atau istri atau tempat perkawinan dilangsungkan.

2. Batalnya perkawinan dimulai setelah putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap dan berlaku sejak saat berlangsungnya perkawinan.

3. Batalnya perkawinan tidak akan memutuskan hubungan hukum antara anak dan orang tuanya.

Page 28: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Perjanjian Kawin (PK)Diatur dalam Pasal 29 UU No 1 Tahun 1974Di BW diatur dalam Pasal 139 s/d 154.Pengertian :Perjanjian Kawin : Perjanjian yang dibuat oleh

calon pasangan suami istri sebelum atau pada saat perkawinan dilangsungan untuk mengatur akibat perkawinan terhadap harta kekayaan mereka.

Page 29: HUKUM KELUARGA PPM-rev

PK Harus dibuat dengan akta notarisTujuannya :1. Keabsahan perkawinan2. Mencegah perbuatan tergesa- gesa3. Demi kepastian hukum4. Alat bukti yang sah5. Mencegah adanya penyelundupan

hukum

Page 30: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Perjanjian Kawin dalam Kompilasi Hukum Islam

Diatur dalam Pasal 45 s/d 51 Inpres No 1 th 1991, antara lain :

PK dpt dilakukan pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan

PK dalam bentuk ta’lik talak dan perjanjian lain yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. Biasanya dibuat secara tertulis dan dan disahkan oleh Pegawai Pencatat Nikah mengenai kedudukan harta dalam perkawinan.

Isi PK meliputi percampuran harta pribadi, (yang meliputi semua harta, baik harta bawaan maupun harta bersama) maupun pemisahan harta pencarian (dg adanya pemisahan ini tidak menghilangkan kewajiban suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Kewenangan masing masing pihak untuk melakukan pembebanan atas hipotek atau hak tanggungan atas harta pribadi dan harta bersama atau harta syarikat.

Page 31: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Berlakunya Perjanjian Kawin Berlaku sejak tanggal perkawinan Berlaku untuk para pihak dan juga pihak

ketiga.

Page 32: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Akibat Perkawinan Adanya Hubungan Suami Istri Adanya Hubungan Antara Orang Tua

dan Anak Hubungan dalam Harta Kekayaan

Page 33: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Hak dan Kewajiban Suami Istri Psl 30 UU1/ 74 : S-I berkewajiban menegakkan rumah

tangga yang menjadi sendi dasar susunan masyarakat. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak

dan kedudukan suami dalam kehidupan RT dan pergaulan hidup masyarakat. (Psl 31 (1))

S-I berhak untuk melakukan perbuatan hukum (Psl 31 (2)).

S-I wajib mempunyai tempat kediaman yang tetap (32(1))

S-I wajib saling mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain (33)

S wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan RT sesuai dengan kemampuannya (34 (1))

Isteri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik- baiknya (34 (2))

Page 34: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Hak dan Kewajiban S-I menurut Psl 103 BW Suami adalah kepala rumah tangga Suami harus membantu istri Suami harus mengurus harta bawaan

istri Suami harus mengurus harta seperti

bapak rumah yang baik Suami tidak boleh membebankan harta

bawaan istri

Page 35: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Hak dan Kewajiban Ortu dan AnakPsl 45 s/d 49 UU 1/ 74 : Ortu wajib memelihara dan mendidik anak2 mereka sebaik-

baiknya (45 (1,2)) Anak wajib menghormati ortu dan menaati kehendak mereka

yang baik (46 (1)) Anak wajib memelihara dan membantu ortunya, manakala

sudah tua (46(2)) Anak yang belum dewasa, belum menikah di bawah kekuasaan

orang tua (47 (1)) Ortu mewakili anak yang belum dewasa mengenai segala

perbuatan hukum di dalam maupun di luar pengadilan. (47 (2)). Ortu tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan

barang- barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum dewasa kecuali kepentingan anaknya menghendakinya (48)

Meskipun ortu dicabut kekuasaanya, mereka masih berkewajiban untuk memberi biaya pemeliharaan kepada anak- anaknya. (49)

Page 36: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Kekuasaan Orang TuaPengertian :

Kekuasaan yang dilakukan oleh ayah dan ibu selama mereka itu terikat perkawinan terhadap anak- anaknya yang belum dewasa.

Terhadap :1. Pribadi anak2. Harta benda anak

Page 37: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Terhadap pribadi Wajib memelihara dan mendidik, dan

anak wajib menghormati dan menyegani ortunya.

Jika ortu merasa tidak puas atas kelakuan anaknya, atas permintaan mereka pengadilan dapat memerintahkan anak itu supaya ditampung di dalam suatu lembaga negara atau partikelir yang ditunjuk oleh Menteri Kehakiman.

Page 38: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Terhadap HartaOrtu harus mengurus harta kekayaan si anak. Harta ini dapat berasal dari pendapatan, hibah atau wasiat.

Kekuasaan ortu dapat dicabut, jika: Cara penyelenggaraan kekuasaan itu

tidak baik.

Page 39: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Harta Benda Dalam PerkawinanPasal 35 s/d 37 UU 1/74 :Ada dua macam :1. Harta Bersama (Harta yang diperoleh

selama perkawinan)2. Harta Bawaan (Harta yang dibawa

masuk ke perkawinan, termasuk hadiah dan warisan). Di bawah penguasaan masing- masing pihak, kecuali para pihak menentukan lain.

Page 40: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Putusnya PerkawinanPengertian :

Berakhirnya perkawinan yang telah dibina oleh pasangan suami istri yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kematian, perceraian, dan atas putusan pengadilan.

Page 41: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Putusnya Perkawinan Karena Kematian

Berakhirnya perkawinan yang disebabkan salah satu pihak, yaitu suami atau istri meninggal dunia.

Page 42: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Putusnya Perkawinan Karena PerceraianPerceraian dapat terjadi karena dua hal yaitu talak atau gugat ceraiTalak, yaitu ikrar suami di hadapan PA.

Ada 5 macam talak, yaitu : Talak raj’I talak ke satu dan ke dua, suami masih behak

rujuk dengan istri selama masa iddah. Talak bain shughraa yaitu talak yang tidak boleh dirujuk tapi boleh

akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun dalam iddah Talak bain kubraa yaitu talak yang terjadi kedua kalinya, talak ini

tidak dapat dirujuk dan tidak dapat dinikahkan lagi, kecuali pernikahan itu dilakukan setelah bekas istri menikah dengan orang lain dan kemudian terjadi perceraian ba’da al dukhul dan habis masa iddahnya.

Talak suny adalah talak yang dibolehkan, talak yang dijatuhkan terhadap istri yang sedang suci dan tidak dicampuri dalam waktu suci itu

Talak bid’I adalah talak yang dilarang yaitu talak yang dijatuhan pada waktu istri dalam keadaan suci tapi sudah dicampuri pada waktu suci tersebut.

Page 43: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Alasan alasan perceraianMenurut Pasal 19 PP 9/75 : (1-6)1. Salah satu pihak berbuat zina atau mjd

pemabuk, pemadat, penjudi yang sukar disembuhkan.

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak yang lain dua tahun berturut- turut tanpa ijin pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya

3. Salah satu pihak mendapat hukuman 5 tahun penjara atau lebih setelah perkawinan berlangsung.

Page 44: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Lanjutan alasan perceraian……4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau

penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain5. Salah satu pihak mendapat cacat badan sehingga tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami atau istri

6. Antara suami atau istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga

7. Suami melangar taklik talak8. Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan

ketidakrukunan dalam rumah tangga.(pasal 39 UU 1/74 dan Pasal 110 Kompilasi Hukum Islam)

Page 45: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Akibat Putusnya PerkawinanPasal 41 UU 1/ 74 :1. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban

memelihara dan mendidik anak- anaknya, semata mata berdasarkan kepentingan si anak.

2. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu, jika tidak mampu, pengadilan dapat memutuskan bahwa ibu juga bertanggungjawab.

3. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk membiayai penghidupan dan/ atau menentukan suatu kewajiban bagi bekas istrinya.

Page 46: HUKUM KELUARGA PPM-rev

PerwalianPengertian :

Pengawasan terhadap pribadi dan pengurusan terhadap harta kekayaan seorang anak yang belum dewasa jika anak itu tidak berada di bawah kekuasaan orang tua.

Jadi, perwalian terjadi jika perkawinan ortu putus baik karena perceraian atau salah satu atau dua2 nya ortu meninggal dunia.

Anak dalam perwalian disebut pupil

Page 47: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Macam Macam Perwalian Perwalian menurut UU

Jika salah satu ortu meninggal maka demi hukum ortu yang lain yang masih hidup mjd wali (345 BW)Jika janda kawin lagi maka suami barunya mjd kawan wali.

Perwalian dengan wasiat355 BW : Tiap ortu yang melakukan kek. Ortu atau perwalian, berhak mengangkat seorang wali bagi anaknya. Jika perwalian itu berakhir pada waktu ia meninggal dunia atau berakhir dengan penetapan hakim.

Perwalian DatifWali yang ditetapkan oleh hakim jika tiada wali UU atau wasiat.

Page 48: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Siapa yang dapat menjadi wali ?Tiap orang wajib menerima penetapan

sebagai wali oleh pengadilan.Orang yang tidak boleh menjadi wali :1. Pejabat Pengadilan2. Orang yang sakit ingatan3. Orang yang belum dewasa4. Orang yang dibawah pengampuan5. Orang yang dicabut kekuasaanya sebagai

orang tua6. Para pimpinan BHP

Page 49: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Wali Pengawas Balai Harta Peninggalan Dewan PerwalianKewajiban Wali pengawas :1. Mewakili kepentingan si anak jika bertentangan

dengan kepentingan si wali.2. Mengharuskan si wali membuat inventaris warisan

yang dijatuhkan pada si anak.3. Tiap tahun meminta perhitungan tanggung jawab

secara singkat dari si wali4. Menuntut pemecatan si wali jika ada tanda- tanda

kecurangan atau kealpaan yang besar dari si wali, dan meminta pengadilan untuk menetapkan wali baru bagi pupil.

Page 50: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Kewajiban Wali Menginventaris harta pupil dalam waktu

10 hari sejak diterimanya tugas perwalian, mengurus harta dengan baik, dilarang menyewa atau mengambil dalam hak usaha si pupil untuk kepentingan diri sendiri tanpa ijin pengadilan. Dan pada akhirnya wali (selain ayah atau ibu) wajib membuat laporan pertanggung jawaban terhadap pengurusan harta pupil.

Page 51: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Wali selain ayah atau ibu, dapat memperhitungkan upah. BW 411 : Upah wali :

3 % dari segala pendapatan2 % dari segala pengeluaran1 ½ % dari uang modal yang ia terima, selaku pengurus dari kekayaan si anak.

Page 52: HUKUM KELUARGA PPM-rev

Berakhirnya Perwalian Jika anak yang berada di bawah perwalian sudah

dewasa. Jika anak itu meninggal dunia Jika wali itu meninggal dunia atau dicabut

perwaliannya.Dicabut perwaliannya jika :1. Berkelakuan jelek2. Tidak cakap3. Menyalahgunakan kekuasaanya4. Pailit5. Berperkara dengan si anak6. Dihukum karena kejahatan