hukum islam
DESCRIPTION
tugas mata kuliah PAITRANSCRIPT
HUKUM ISLAM
DAN PERBEDAAN MAZHAB
HUKUM ISLAMDAN PERBEDAAN MAZHAB
Oleh :Anang Dwi Purwanto
Krisna Adi Putra
PLAY THE GAME.
Aturan main,
1. Buatlah 3 kelompok dengan beranggota 4 ekor dan duduklah bersama anggota kelompok anda.
2. Perwakilan setiap kelompok mengambil satu kertas yang ada di depan.
3. Bagilah kertas tersebut menjadi 4 bagian sama besar (tanpa alat), dan bagikan pada anggota kelompok anda.
4. Tulislah nama anda di pojok kanan atas kertas yang telah anda terima.
5. Tanpa membuka buku apapun, tulis 3 kata yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan (kata terserah anda).
6. Bersambung
HUKUM
HUKUM
Pengertian :
• Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.
• undang-undang atau peraturan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam) yang tertentu.
• keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan);vonis.
HUKUM ISLAM
HUKUM ISLAM
Pengertian:
Aturan kehidupan yang menuntun manusia untuk mencapai kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
ISTILAH LAIN HUKUM ISLAM
• Syariat : segala ketentuan Allah SWT yang ditetapkan kepada hamba-hamba-Nya menyangkut akidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah.
• Fikih : rumusan-rumusan hukum dari pengkajian syariat yang terdapat dalam Al-Qur’an secara mendalam.
HUBUNGAN SYARIAT DAN FIKIH
Aspek Syariat Fikih
Rumusan Berupa nash-nash (teks) yang terhimpun dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi
Berupa pemikiran para ulama sebagai hasil penafsiran dan penjabaran Syariat.
Sifat Dasar Fundamental, Global, absolute (qath’iy), dan tidak barubah.
Instrumental, terinci, relative (dhanny), dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan situasi kondisi
Ruang Lingkup
Mencakup semua persoalan agama, keyakinan, akhlak ataupun hal-hal praktis seputar tata cara beribadah kepada Allah.
Hanya mencakup persoalan ibadah kepada Allah dan muamalah dengan sesama manusia
Keragaman Hanya satu dalam bentuk nash Al-Qur’an dan hadis Nabi.
Terdiri dari banyak ragam sejalan dengan banyaknya ulama’ fikih yang merumuskannya. Seperti Imam Hambali, Maliki, Syafi’I, hanafi dll.
RAGAM PENDEKATAN HUKUM
Cara yang digunakan untuk memahami Al-Qur’an dan hadis yang bersifat universal:
• Tekstualis/transkripturalis : memahami Al-Qur’an dan hadis secara apa adanya.
• Rasionalis : memahami Al-Qur’an dan hadis dengan rasionalitas.
• Kontekstual : memahami Al-Qur’an dan hadis dan menghubungkannya dengan situasi dan kondisi sekarang.
SUMBER HUKUM ISLAM
1. Al-Qur’an : sumber pokok dalam hukum islam
2. Hadis : sumber kedua dalam hukum islam
3. Ijtihad : sumber pelengkap hukum islam
1. AL – QUR’AN
• Mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW
• Sumber hukum utama dalam Islam
• Berisi aturan/petunjuk hidup
No Aspek Jumlah Ayat
1. Ibadah mahdhah (shalat, puasa, zakat, dan haji) 140
2. Keluarga (perkawinan, perceraian, dan mawaris) 70
3.Ekonomi (perdagangan, sewa-menyewa, kontrak, dan hutang-piutang) 70
4. Pidana (kriminal dan norma hukum lainya) 30
5. Qadha’ (persaksian dan sumpah dalam proses peradilan) 13
6.Politik (hak-hak warga negara dan hubungan pemerintah dengan warganya) 10
7.Hubungan sosial ( interaksi umat Islam dengan non Islam dan hubungan antara negara Islam dan non Islam) 25
8.Hubungan sosial antara orang orang kaya dengan orang miskin, jaminan negara terhadap orang miskin 10
Distribusi ayat-ayat tentang hukum dalam Al-Quran
2. HADIS
• Segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad SAW , baik perkataan, perbuatan, dan ketetapannya.
• Sumber hukum kedua dalam Islam.
• Sebagai penjelas dan penafsir Al-Quran.
3. IJTIHAD
• Upaya mencurahkan kemampuannya dalam memperoleh pengetahuan tentang berbagai hukum syariat.
• Sumber pelengkap dalam hukum islam.
• Hasil ijtihad bersifat zhanni (dugaan kuat) yang masih memerlukan intepretasi ulang jika kondisinya berubah.
Seorang yang akan berijtihad hendaknya memiliki syarat sebagai berikut:• Mampu memahami dengan baik Al-Qur’an dan hadis• Menguasai seluruh masalah dalam hukumnya telah ditunjukan oleh ijma’• Menguasai bahasa Arab secara komprehensif• Menguasai ilmu Ushul al-Fiqh • Memiliki pengetahuan tentang konsep pembatalan hukum, baik menyangkut Al-Qur’an atau hadis.• Mampu memahami permasalahann yang akan dikaji dari beragam sudut pandang.
Ijtihad terbagi menjadi dua, yaitu ;a. Ijtihad fardhi adalah proses ijtihad yang dilakukan secara perseorangan.b. Ijtihad jama’i adalah proses ijtihad yang dilakukan secara berkelembagaan oleh organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, dan MUI.
PERBEDAAN MAZHAB DAN PENYIKAPANNYA
BERMAZHAB DAN URGENSINYA
Pengertian mazhab
Mazhab dapat diartikan aliran, namun dalam kamus fikih mazhab merupakan metode tertentu dalam menggali hukum syariat yang bersifat praktis dari dalil-dalil yang bersifat kasuistik, Qal’ah jie (1996:389).
Abu Zahrah mengklasifikasikan mazhab Islam sebagai berikut;
a. Mazhab politik ; Syiah, Khawarij, Ahlussunnah, dan Murjiah.
b. Mazhab akidah ; Jabariyah, Qadariyah (Muktazilah), Asy’ariyah, Maturidiyah, Salafiyah, dan Wahabiah.
c. Mazhab fikih ; Hanafiyah, Malikiyah, Syafiiyah, Hanabilah, Zahiriyah, Zaidiyah, dan Ja’fariyah.
RAGAM MAZHAB FIKIH
• Mazhab Hanafi
Merupakan mazhab tertua yang bertahan sampai sekarang dan paling dominan dengan pengikut sekitar 45% dari seluruh muslim didunia. Karakteristik yang paling menonjol dari mazhab ini adalah penggunaan rasional yang dominan. Hukum-hukum yang dihasilkan bersifat rasional.
• Mazhab Maliki
Awal mulanya Mazhab Maliki tersebar di Madinah, kemudian semakin tersebar luas di daratan timur tengah hingga daerah afrika, sekitar 15% umat muslim dunia menganut Mazhab Maliki. Mazhab ini cenderung tradisional.
• Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i sering dianggap Mazhab tengah, artinya tidak tradisional juga tidak terlalu rasional. Mazhab ini yang hingga kini dianut oleh umat Islam khususnya di Indonesia, diperkirakan diikuti oleh 28% umat Islam dunia dan merupakan Mazhab terbesar ke 2 dalam hal jumlah pengikut setelah Mazhab Hanafi.
• Mazhab Hanbali
Awal perkembanganya di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Saat ini mazhab ini menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar diseluruh Jazirah Arab, Palestina, Syiria dan Irak.
MENGARIFI PERBEDAAN MAZHAB
• Membekali diri dan mendasari sikap sebaik-baiknya dengan ilmu, iman, akhlaq dan amal secara proporsional.
• Lebih memprioritaskan perhatian dan kepedulian terhadap masalah-masalah besar umat dari pada prihatin terhadap masalah kecil seperti khilafiyah (diberdebatkan).
• Memahami ikhtilaf (perbedaan) dengan benar, mengakui dan menerima sebagai bagian dari rahmat Allah bagi umat.
• Meneladani etika dan sikap para ulama salaf dalam ber-ikhtilaf.
• Mengikuti pendapat ulama dengan mengetahui dalilnya, atau memilih pendapat yang kuat setelah mengkaji dan membandingkan secara metodologi ilmiah yang diakui.
• Mengamalkan pendapat atau mazhab yang kuat untuk praktek pribadi dan dalam masalah yang bersifat personal individual.
• Mengutamakan sikap melonggarkan dan bertoleransi terhadap mazhab lain jika kita berada dalam jamaah.
• Menghindari sikap berlebih-lebihan atau ekstrem dalam masalah-masalah furu’ (cabang/bukan inti).
• Mendahulukan masalah-masalah ijma’ atas masalah-masalah khilafiyah.
• Menjadikan masalah-masalah ushul dan ijma’ sebagai standar parameter komitmen dan keistiqomahan umat muslim.
• Menjaga agar perbedaan dalam masalah furu’ tetap berada dalam wacana pemikiran dan keilmuan.
• Menyikapi orang lain, kelompok atau penganut mazhab lain sesuai kaidah yang sudah ditentukan.
AKOMODASI KEARIFAN LOKAL DALAM HUKUM ISLAM
URF DALAM BINGKAI HUKUM ISLAM
Ketika Islam diturunkan, masyarakat Arab sebagai penerima pertama ajaran agama Islam kala itu memiliki budaya dan adat istiadanya (urf) sendiri. Nabi Muhammad melalui bimbingan Allah dengan cukup cerdik mengetahui sosiologi masyarakat Arab pada saat itu sehingga beliau mampu mengemas tradisi-tradisi Arab untuk mengembangkan Islam.
MENYANDINGKAN HUKUM ISLAM DENGAN TRADISI LOKAL
Nabi Muhammad sebagai pembawa misi Islam, diutus untuk memperbaiki apa yang sudah ada menjadi lebih baik dan bukan menghapus yang sudah ada kemudian menciptakan semua menjadi baru. Seperti ketika penyebaran Islam di Indonesia oleh tokoh-tokoh Islam seperti walisongo mereka mendakwahkan Islam di Jawa dengan cara yang akomodatif dengan budaya Jawa. Mereka mampu memadukan antara ajaran Islam dengan budaya dan tradisi masyarakat Jawa sehingga mempermudah masyarakat untuk menerima agama Islam dan menganutnya.
TERIMAKASIH
QUIS
QUIS
• Satu orang mengerjakan satu nomor dan semuanya mengerjakan nomor 5
• Jika sudah selesai, tukarkan hasil pengerjaan anda kepada anggota kelompok lain
1. Apakah hukum itu?
2. Apa saja yang dapat digunakan sumber dalam hukum islam?
3. Bagaimana menyikapi perbedaan mazhab?
4. Bagaimanakah Islam memandang tradisi yang membudaya di lingkungan masyarakat?
5. Adakah hubungan diantara 3 kata yang anda tulis tadi, jika ada hubungkan!
JAWABAN
1. Hukum adalah peraturan;vonis
2. Sumber hukum Islam: Al-Qur’an, Hadis, Ijtihad
3. Menyikapi peredaan mazhab: berilmu; toleransi; mengedepankan prinsip (ushul) ; tawazun (proporsional)
4. Pandangan Islam terhadap tradisi: tumbuh dan berkembang bersama budaya yang ada dengan prinsip meluruskan budaya yang bertentangan dengan islam dengan memberi arahan.
5. Misalnya:
HUKUM ISLAMSYARIAT FIKIH MALIKI HANAFISYAFI’I
SESI TANYA JAWAB
1. Syafira > sejarah munculnya mazhab?
2. Novita > hukum adat istiadat dalam islam?
3. Afidah > perbedaan hadis/Sunnah
4. Riska > perbedaan mazhab 4
5. Wisnu > sumber hukum islam
6. Dhani > istilah mazhab dalam relitasnya
7. Fia > menyikapi perbedaan mazhab
8. Agita > ilmu ushul al-fikih
9. Hadi > contoh mazhab fikih
10. Reza > ayat memperbolehkan ijtihad.
KESIMPULAN