hukum dan kode etik komunikasi - pakrocky · pdf filehukum mempunyai kekuatan berlaku secara...

26
Materi Kedua PENDAHULUAN HUKUM & KODE ETIK KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA - 2011 1

Upload: dinhkhanh

Post on 05-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Materi Kedua

PENDAHULUAN

HUKUM & KODE ETIK KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA - 2011

1

Page 2: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

2

Hukum Komunikasi

Sistem Hukum

Indonesia

Sistem Komunikasi

Indonesia

Page 3: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Sistem Hukum Indonesia

3

Pengertian

Hukum

Perangkat

Kaidah

Lembaga

Proses

Sumber: Mochtar Kusumaatmadja, 1976

Page 4: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Pengertian Hukum

• Secara etimologis, kata ”hukum” berasal dari bahasa Arab {al hukmu}, recht (Belanda},

droit {Perancis}, recht {Jerman}, Jus {latin}, diritto {Itali}, derecho (Spanyol} yang padaintinya mempunyai arti: tuntunan, bimbingan, pedoman hidup bagi manusia.

• Prof. E.M. Meyers, hukum adalah aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagipenguasa negara dalam melaksankan tugasnya.

• Soerojo Wignjodipoero, hukum adalah himpunan peraturan2 hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau perizinan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatuserta dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

• J.C.T. Simorangkir, SH & Woerjono Sastroparnoto, Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakatyang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan yaitu hukuman tertentu .

4

Prof. Van Apeldoorn, hukum itu banyak seginya dan demikian luasnya sehingga

tidak mungkin menyatakanya dengan rumusan yang memuaskan

Page 5: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Unsur-unsur hukum :

Berdasarkan pengertian dalam beberapa definisi tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa hukum itu terdiri

dari beberapa unsur, yaitu: 1. Kaidah atau norma-norma kehidupan dalam

pergaulan hidup bermasyarakat. 2. Kaidah atau norma-norma kehidupan tersebut dibuat

oleh badan – badan resmi yang berwajib. 3. Kaidah atau norma-norma kehidupan tersebut bersipat memaksa.

4. Adanya sanksi bagi si pelanggar peraturan atau kaidah-kaidah hukum yang dinyatakan secara tegas.

5

Page 6: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Isi kaidah hukum

Pada prinsipnya kaidah- kaidah hukum itu berisi tentang:

1. Perintah, artinya kaidah hukum tersebut mau tidak mau harus dijalankan atau ditaati, mis: ketentuan syarat sahnya

suatu perkawinan, ketentuan wajib pajak dsb.

2. Larangan, yaitu ketentuan yang menghendaki suatu perbuatan tidak boleh dilakukan, mis: mengambil barang milik orang lain,

menghukum seseorang tanpa salah, dsb.

3. Perkenan atau kebolehan, yaitu ketentuan yang tidak mengandung kata perintah dan larangan, melainkan suatu

pilihan boleh digunakan atau tidak.

6

Page 7: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Sumber Hukum Formal

1. Undang-undang

2. Kebiasaan (Custom)

3. Yurisprudensi

4. Traktat

5. Doktrin

7

Page 8: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

8

Sistem

Hukum

Keseluruhan kaidah-kaidah hukum positif

yang tersusun sebagai suatu sistem, yang

saling bertautan antara satu dengan lainnya,

dan tertata berdasarkan asas-asas tertentu

dalam rangka tercapainya tujuan hukum.

Page 9: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Sistem Hukum Nasional Indonesia

Sistem hukum nasional Indonesia adalah sistem hukum yang berlaku di seluruhIndonesia yang meliputi unsur hukum (seperti isi, struktur, budaya, sarana

peraturan perundang-undangan dan semua sub unsurnya) yang antara yang satu dengan yang lain saling bergantung dan yang bersumber dari Pembukaan

dan Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar 1945 (Moh. Mahmud MD., 2006).

9

Page 10: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Klasifikasi Kaidah/Norma Hukum

• Norma Agama: kaidah yang berisi tentang perintah atau larangan yg bersumber dari ajaran Tuhan.

Pelanggran terhadap norma ini akan mendapat sanksi di akhirat.

• Norma Kesusilaan: Kaidah yang bersumber dari suara hati sanubari manusia Norma ini bersifat

umum dan universil bagi seluruh ummat manusia. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan ini bersifat perasaan penyesalan.

• Norma Kesopanan: Norma ini disebut juga norma sopan santun, tata krama atau adat istiadat.

Norma ini bersumber dari keyakinan masyarakat berupa kepatutan atau kepantasan yang berlaku dalam masyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat mendapat celaan dari masyarakat.

• Norma Hukum: Peraturan-peraturan yang dibuat oleh lembaga kekuasaan negara yang isinya mengikat

setiap orang. Pelaksanaannya dapat dipertahankan dan dipaksakan melalui alat-alat kekusaan negara. Keistimewaan dari norma hukum ini adalah terletak pada sifatnya yang bersifat”memaksa”, dengan sanksi berupa hukuman pidana atau denda.

10

Page 11: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

PENGGOLONGAN HUKUM

• Penggolongan hukum dapat dilakukan dengan mempergunakan ukuran-ukuran:

1) Sumber-sumber hukum

2) Bentuk kaidah hukum

3) Waktu/masa berlaku kaidah hukum

4) Cara mempertahankan kaidah hukum

5) Sifat kaidah hukum

6) Isi kaidah hukum

11

Page 12: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

SUMBER-SUMBER HUKUM

Secara sederhana, sumber hukum adalah tempat dimana kita dapatmenemukan hukum.

Kata sumber hukum juga dapat juga dipakai dalam beberapa arti, yaitu:

- Sebagai asas atau permulaan dari mana hukum itu berasal.

- Menunjukan adanya hukum yang terdahulu yang memberi bahankepada hukum yang sekarang berlaku.

- Sebagai sumber berlakunya yang memberi kekuatan secara formal berlakunya hukum, dan

- Sebagai sumber dari mana kita mengenal terjadinya hukum.

12

Page 13: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

2. Kebiasaan (custom)

Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam hal yang sama. Apabila suatu kebiasaan tertentu sudah diterima oleh masyarakat, maka tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran perasaan hukum.

Untuk timbulnya hukum kebiasaan diperlukan beberapa syarat :

1. Adanya perbuatan tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang dalam masyarakat tertentu (syarat materiil) 2. Adanya keyakinan hukum dari masyarakat yang bersangkutan (opinio necessitatis = bahwa perbuatan tsb merupakan kewajiban hukum atau demikianlah seharusnya) = syarat intelektual 3. Adanya akibat hukum apabila kebiasaan itu dilanggar.

Selanjutnya kebiasaan akan menjadi hukum kebiasaan karena kebiasaan tersebut dirumuskan hakim dalam putusannya. Selanjutnya berarti kebiasaan adalah sumber hukum.Kebiasaan adalah bukan hukum apabila UU tidak menunjuknya (pasal 15 AB = (Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia = ketentuan2 umum tentang peraturan per UU an untuk Indonesia

Disamping kebiasaan ada juga peraturan yang mengatur tata pergaulan masyarakat yaitu adat istiadat. Adat istiadat adalah himpunan kaidah sosial yang sudah sejak lama ada dan merupakan tradisi serta lebih banyak berbau sakral, mengatur tata kehidupan masyarakat tertentu. Adat istiadat hidup dan berkembang di masyarakat tertentu dan dapat menjadi hukum adat jika mendapat dukungan sanksi hukum. Contoh Perjanjian bagi hasil antara pemilik sawah dengan penggarapnya. Kebiasaan untuk hal itu ditempat atau wilayah hukum adat tertentu tidak sama dengan yang berlaku di masyarakat hukum adat yang lain. Kebiasaan dan adat istiadat itu kekuatan berlakunya terbatas pada masyarakat tertentu.

13

Page 14: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

1. Undang-Undang :

Undang-undang adalah suatu peraturan yang dibuat oleh lembaga negara yang sah.

Undang-Undang mulai berlaku setelah diundangkan dalam LN (Staatsblad). Dahulu olehMensesneg. Sekarang oleh Menkuhham (UU No. 10 Tahun 2004).

Kekuatan berlakunya undang-undang.

Secara operasional. kekuatan berlakunya uu harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu: Kekuatan berlaku yuridis, sosiologis dan fiolosofis.

Kekuatan berlaku yuridis (Juristische Geltung).Uu mempunyai kekuatan juridis apabila persyaratan formal terbentuknya uu itu telah

terpenuhi.

Menurut Hans Kelsen, kaidah hukum mempunyai kekuatan berlaku apabilapenetapannya didasarkan pada kaedah hukum yang lebih tinggi tingkatannya secara hierarchies.

Kaidah hukum itu merupakan norma dasar (Grundnorm) berlakunya system tata hukum.

Kekuatan berlaku sosiologis (Soziologische Geltung).Pada intinya kekuatan berlakunya hukum dimasyarakat sudah merupakan kenyataan,

lepas dari kenyataan apakah peraturan hukum itu terbentuk menurut persyaratan formal atau tidak. Menuurut teori (Machtstheorie), hukum mempunyai kekuatan berlaku secara sosiologis apabiladipaksakan berlakunya oleh penguasa, terlepas dari diterima atau tidak oleh warga masyarakat.

Kekuatan berlaku filosofis (Filoshofissche Geltung).Hukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu

sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai positif yang tertinggi.

14

Page 15: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Asas-asas dalam Peraturan Perundang-undangan

• Lex specialis derogat legi generali,

artinya: Asas hukum yang menyatakan peraturan atau UU yang bersifat khususmengesampingkan peraturan atau UU yang umum. Kalau terjadikonflik/pertentangan antara undang-undang yang khusus dengan yang umummaka yang khususlah yang berlaku.

• Lex superior derogat legi inferior

artinya: kalau terjadi konflik/pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang tinggi dengan yang rendah maka yang tinggilah yang harusdidahulukan.

Lex posteriori derogat legi priori

• artinya: Asas hukum yang menyatakan peraturan atau UU yang terbarumengesampingkan peraturan atau UU yang lama .

15

Page 16: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

2. Kebiasaan (custom)

Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam hal yang sama. Apabila suatu kebiasaantertentu sudah diterima oleh masyarakat, maka tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai

pelanggaran perasaan hukum.

Untuk timbulnya hukum kebiasaan diperlukan beberapa syarat :

1. Adanya perbuatan tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang dalam masyarakat tertentu (syarat materiil) 2. Adanya keyakinan hukum dari masyarakat yang bersangkutan (opinio necessitatis = bahwa perbuatan tsb

merupakan kewajiban hukum atau demikianlah seharusnya) = syarat intelektual3. Adanya akibat hukum apabila kebiasaan itu dilanggar.

Selanjutnya kebiasaan akan menjadi hukum kebiasaan karena kebiasaan tersebut dirumuskan hakim dalam putusannya. Selanjutnya berarti kebiasaan adalah sumber hukum.

Kebiasaan adalah bukan hukum apabila UU tidak menunjuknya (pasal 15 AB = (Algemene Bepalingen van Wetgeving voorIndonesia = ketentuan2 umum tentang peraturan per UU an untuk Indonesia

Disamping kebiasaan ada juga peraturan yang mengatur tata pergaulan masyarakat yaitu adat istiadat. Adat istiadat adalah himpunan kaidah sosial yang sudah sejak lama ada dan merupakan tradisi serta lebih banyak berbau

sakral, mengatur tata kehidupan masyarakat tertentu. Adat istiadat hidup dan berkembang di masyarakat tertentu dandapat menjadi hukum adat jika mendapat dukungan sanksi hukum. Contoh Perjanjian bagi hasil antara pemilik sawahdengan penggarapnya. Kebiasaan untuk hal itu ditempat atau wilayah hukum adat tertentu tidak sama dengan yang

berlaku di masyarakat hukum adat yang lain. Kebiasaan dan adat istiadat itu kekuatan berlakunya terbatas padamasyarakat tertentu.

16

Page 17: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

3. Yurisprudensi.

Yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu yang dijadikan dasar keputusan hakim lain terhadap suatu persoalan atau peristiwa hukum tertentu (perkara yang sama).

Ada 2 jenis yurisprudensi :Yurisprudensi tetap keputusan hakim yang terjadi karena rangkaian keputusan yang serupa dan dijadikan

dasar atau patokan untuk memutuskan suatu perkara (standart arresten) Yurisprudensi tidak tetap, ialah keputusan hakim terdahulu yang bukan standart arresten.

17

Page 18: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

4. TRAKTAT (Treaty)Traktat adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang

mengikat tidak saja kepada masing-masing negara itu, melainkan mengikat pula kepada warga negara-negara dari negara-negara yang

berkepentingan.

Macam-macam Traktat :

a. Traktat bilateral, yaitu traktat yang diadakan hanya oleh dua negara, misalnya perjanjian internasional yang diadakan antara pemerintah RI

dengan pemerintah RRC tentang “Dwikewarganegaraan”.b.Traktat multilateral, yaitu perjanjian internaisonal yang diikuti oleh

beberapa negara, misalnya perjanjian tentang pertahanan negara bersama negara-negara Erofa (NATO) yang diikuti oleh beberapa negara

Erofa.

18

Page 19: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

19

5. Doktrin

Doktrin adalah pendapat para ahli hukum terkenal

yang pendapatnya dapat dijadikan dasar atau

pertimbangan hakim dalam menjatuhkan

putusannya.

Page 20: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

2) BENTUK KAIDAH HUKUM

Secara umum bentuk kaidah hukum dapat dibedakan ke dalam:

1. Hukum Tertulis (geschreven recht), yaitu hukum yang mencakup perundang-undangan dalam

berbagai bentuk yang dibuat oleh pembuat undang-undang, termasuk didalamnya traktat yang dihasilkan dari hubungan hukum internasional.

2. Hukum Tidak Tertulis, yaitu hukum kebiasaan atau adat istiadat yang mempunyai akibat hukum dalam

masyarakat. Kebiasaan disini adalah kebiasaan yang diulang-ulang dengan cara dan tindak yang sama. Pada prinsipnya hukum kebiasaan ini adalah merupakan hukum yang tertua yang dipengaruhi oleh teori kesadaran hukum (Von Savigny)..

20

3) WAKTU BERLAKU KAIDAH HUKUM

Waktu berlakunya kaidah hukum dibedakan menjadi:

1. Ius Constitutum: yaitu hukum positif yangg berlaku dalam suatu

negara pada saat tertentu.

2. Ius Contituendum, yaitu hukum yang dicita-citakan berlakunya,

belum merupakan undang-undang

Page 21: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

4. CARA MEMPERTAHANKAN KAIDAH HUKUM

A. HUKUM MATERIL, yaitu segala kaidah hukum yang menjadi patokan manusia untuk bersikap tindak,

misalnya tidak boleh membunuh, harus melunasi hutang dan lain sebagainya.

B. HUKUM FORMAL

yaitu aturan main penegakkan hukum materiil tersebut, misalnya dalam mengajukangugatan seorang penggugat (orang yang menggugat) harus mengajukan surat gugatan

ke pengadilan tempat kediaman tergugat (orang yang digugat) sesuai asas actor sequitur forum rei, atau dalam menanggapi surat gugatan penggugat tergugat harus

membuat surat jawaban dan lain sebagainya.

21

Page 22: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

22

5) SIFAT KAIDAH HUKUM DAN

KEKUATAN SANKSINYA

1. Kaidah Hukum yang Memaksa

2. Kaidah Hukum yang Mengatur

6) ISI KAIDAH HUKUM

1. Hukum Publik

2. Hukum Privat

Page 23: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

ISI KAIDAH HUKUM1. Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan warga negara

dengan negara berkaitan dengan kepentingan umum , mis: Hukum Tatanegara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana dan termasuk

didalamnya Hukum Acara. 2. Hukum Privat (Perdata), yaitu hukum yang mengatur tentang

kepentingan orang-perseorangan, yang meliputi: Hukum Perorangan, Hukum Keluarga, Hukum Kekayaan dan Hukum Waris.

23

Page 24: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Sistem Komunikasi Indonesia

24

Komunikasi

Communicatio

Communis

Sama

Sama Makna

Sumber: Onong Uchyana Effendy, 2006

Page 25: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

25

Sistem

Komunikasi

“Sekumpulan unsur atau orang-orang, yang mempu-

nyai pedoman dan media dalam melakukan suatu

kegiatan mengolah, menyimpan,

menuangkan ide, gagasan, symbol, lambang

menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk

mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian

satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi

sumber informasi” (Nurudin, 2004)

Page 26: Hukum dan Kode Etik Komunikasi - PakRocky · PDF fileHukum mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis apabila kaedah hukum itu sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai

Formula Laswell

26

Who

Says What

In Which Channel

To Whom

With What Effect