hukum bertatto

9
 HUKUM BERTATTO Muqaddimah Tato (wasym) saat ini dianggap sebagai sesuatu yang modis, trendi, dan fashionable, sehingga memilikinya dianggap prestisius dan membanggakan. Tato, body painting, atau rajah adalah gambar atau symbol pada kulit tubuh yang diukir dengan menggunakan alat sejenis jarum. Biasanya gambar dan symbol itu dihias dengan pigmen berwarna-warni. Untuk memperindah  bod y tubu h, sebag ian orang rela mentato tubuh nya dengan berba gai gamba r, seper ti ular naga,  burung, kupu-kupu, dan lain sebagainya. Lantas bagaimana Fiqh menyikapi ta to? Pengertian Tato Secara bahasa, tato berasal dari kata “tatau” dalam bahasa Tahiti. Menurut Oxford Encyclopedic Dictionary - tattoo v.t. Mark (skin) with permanent pattern or design by puncturing it and inserting pigment; make (design) thus - n. Tattooing (Tahitian tatau). Dalam bahasa Indonesia, istilah tato merupakan adaptasi, dalam bahasa Indonesia tato disebut dengan istilah “rajah”. Tato merupakan produk dari body decorating dengan menggambar kulit tubuh dengan alat tajam (berupa jarum, tulang, dan sebagainya), kemudian bagian tubuh yang digambar tersebut diberi zat pewarna ata u pig men ber warna-warni. Tat o dia ngg ap seb aga i keg iat an sen i kar ena di dalamnya terdap at kegiat an mengg ambar pola atau desain tato. Seni adalah “karya”, “praktik ”, alih-ubah tertentu atas kenyataan, versi lain dari kenyataan, suatu catatan atas kenyataan”. Salah satu akibat dari dirumuska nnya kembali kepen tinga n ini adalah diarah kann ya perhatian secar a kritis kepada hubungan antara sarana representasi dan obyek yang direpresentasikan, antara apa yang dalam estetika tradisional disebut berturut-turut sebagai “forma” dan “isi” karya seni.  Nilai seni muncul sebagai sebuah entitas yang emosional, individualistik, dan ekspresif. Seni menja di entita s yang maknawi . Berkai tan dengan tato, ia meman g dapat dikateg orikan sebagai ent ita s seni kar ena sel ain mer upa kan wuj ud kas at mat a ber upa art efak yan g dap at dil iha t, dir asa kan , ia jug a menyan gku t nil ai-nila i est eti s, sederh ana , bah agi a, emo sio nal , hin gga individual dan subjektif [1]. Sekilas sejarah tato Tato berasal dari kata Tahitian, yang berarti “untuk menandakan sesuatu”. Konon, menurut sejarahnya, tato pada awalnya ditemukan oleh orang Egyp (Mesir) pada waktu pembangunan 3

Upload: hendro-purnomo

Post on 09-Jul-2015

101 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 1/9

 

HUKUM BERTATTO

Muqaddimah

Tato (wasym) saat ini dianggap sebagai sesuatu yang modis, trendi, dan fashionable, sehingga

memilikinya dianggap prestisius dan membanggakan. Tato, body painting, atau rajah adalah

gambar atau symbol pada kulit tubuh yang diukir dengan menggunakan alat sejenis jarum.

Biasanya gambar dan symbol itu dihias dengan pigmen berwarna-warni. Untuk memperindah

 body tubuh, sebagian orang rela mentato tubuhnya dengan berbagai gambar, seperti ular naga,

 burung, kupu-kupu, dan lain sebagainya. Lantas bagaimana Fiqh menyikapi tato?

Pengertian Tato

Secara bahasa, tato berasal dari kata “tatau” dalam bahasa Tahiti. Menurut Oxford Encyclopedic

Dictionary - tattoo v.t. Mark (skin) with permanent pattern or design by puncturing it and

inserting pigment; make (design) thus - n. Tattooing (Tahitian tatau). Dalam bahasa Indonesia,

istilah tato merupakan adaptasi, dalam bahasa Indonesia tato disebut dengan istilah “rajah”.

Tato merupakan produk dari body decorating dengan menggambar kulit tubuh dengan alat tajam

(berupa jarum, tulang, dan sebagainya), kemudian bagian tubuh yang digambar tersebut diberi

zat pewarna atau pigmen berwarna-warni. Tato dianggap sebagai kegiatan seni karena di

dalamnya terdapat kegiatan menggambar pola atau desain tato. Seni adalah “karya”, “praktik”,

alih-ubah tertentu atas kenyataan, versi lain dari kenyataan, suatu catatan atas kenyataan”. Salah

satu akibat dari dirumuskannya kembali kepentingan ini adalah diarahkannya perhatian secara

kritis kepada hubungan antara sarana representasi dan obyek yang direpresentasikan, antara apa

yang dalam estetika tradisional disebut berturut-turut sebagai “forma” dan “isi” karya seni.

 Nilai seni muncul sebagai sebuah entitas yang emosional, individualistik, dan ekspresif. Seni

menjadi entitas yang maknawi. Berkaitan dengan tato, ia memang dapat dikategorikan sebagai

entitas seni karena selain merupakan wujud kasat mata berupa artefak yang dapat dilihat,

dirasakan, ia juga menyangkut nilai-nilai estetis, sederhana, bahagia, emosional, hingga

individual dan subjektif [1].

Sekilas sejarah tato

Tato berasal dari kata Tahitian, yang berarti “untuk menandakan sesuatu”. Konon, menurutsejarahnya, tato pada awalnya ditemukan oleh orang Egyp (Mesir) pada waktu pembangunan

3

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 2/9

 

The Great Phyramids, dan saat orang-orang Egyp memperluas kerajaan mereka. Pada akhirnya,

seni tatopun mulai menyebar. Perkembangan peradaban dari Crete, Yunani, Persia dan Arabia

semakin memperluas bentuk seni tersebut. Sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (SM), seni tato

sudah menyebar ke daratan Cina.

Berbagai alasan muncul sejalan dengan semakin berkembangnya seni tato, mulai dari alas an

kebudayaan sampai anggapan modis dan trendi. Dari segi tradisi, memiliki tato dianggap sesuatu

yang penting dalam suatu ritual atau tradisi. Di Borneo misalnya, para wanita mentato dirinya

sebagai symbol yang menunjukkan keahlian khusus mereka. Suku Maori di New Zealand

membuat tato yang berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat.

Menurut mereka, ini adalah tanda bagi keturunan yang baik. Di kepulauan Solomon, tato

ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan

mereka. Hampir sama seperti diatas, orang-orang suku Nuer Sudan memakai tato untuk 

menandai ritus inisiasi pada anak laki-laki. Orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir 

kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu. Dalam

 perkembangannya, di masyarakat Arab pra Islam, tato juga menjadi tren utama yang dilakukan

oleh kaum Hawa. Kehadiran Rosulullah SAW sebagai perintis hukum Islam di Makkah kala itu

membawa perubahan dalam aturan masyarakat.

Sisi lain tato (sosial-budaya)

Seni tato bergerak dan berubah dalam berbagai bentuk dan pemaknaan. Mulai dari fungsi-fungsi

tradisional yang religius sebagai simbol status, kemudian ada masa ketika orang bertato harus

ditembak mati, sampai pada saat ini tato sebagai tren fashion. Pemaknaan itu merupakan hal

yang menjadi sudut pandang atau pemaknaan dari masyarakat. Bagaimana kondisi sosial

menentukan nilai bagi subjek-subjek material seperti tato yang akan memberi pengaruh secara

langsung terhadap penggunanya. Perubahan sosial masyarakat dalam memaknai tato ini

  berkaitan dengan kepentingan yang ada saat ini. Kemudian, bila dilihat secara antropologis

maka pemaknaan dan fungsi dari tato ini berkaitan dengan teori struktural fungsional. Secara

struktural, penggunaan tato berpengaruh pada tingkat kelompok masyarakat tertentu. misalnya,

 penggunaan tato pada masyarakat Mentawai tentu memiliki makna tersendiri. Tato merupakan

roh kehidupan. Tato memiliki empat kedudukan pada masyarakat ini, salah satunya adalah untuk 

menunjukkan jati diri dan perbedaan status sosial atau profesi. Tato dukun sikerei, misalnya,

 berbeda dengan tato ahli berburu. Ahli berburu dikenal lewat gambar binatang tangkapannya,

seperti babi, rusa, kera, burung, atau buaya. Tato juga dipakai oleh kepala suku (rimata) Selain

4

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 3/9

 

itu, bagi masyarakat Mentawai, tato juga memiliki fungsi sebagai simbol keseimbangan alam.

Dalam masyarakat itu, benda-benda seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di atas

tubuh. Tato, juga dipakai pada seniman tato (sipatiti) . Tetapi, seiring dengan perkembangan

zaman dan pengaruh media akhirnya stigma mengenai tato (bahwa tato=penjahat, kriminalitas,

dan lain-lain) mulai berkurang. Karena masyarakat sendiri yang menilai bahwa tato tidak 

selamanya seperti itu.

Perubahan nilai terhadap tato ini sangat dipengaruhi juga karena konstruksi kebudayaan yang

dianut oleh masyarakat. Kita harus memperhatikan konteks yang ada pada zaman ini. Tato

tradisional mungkin menjadi sesuatu yang bersifat religius dan magis karena gambar yang

digunakan berupa simbol-simbol yang terkait dengan alam dan kepercayaan masyarakat.

Kemudian ada suatu masa ketika tato tersebut menyandang stigma yang negatif. Seperti pada

kelompok Yakuza di Jepang, mereka menggunakan horimono (tato tradisional Jepang) pada

tubuhnya. Karena organisasi Yakuza ini sering terlibat dengan hal-hal kriminal (seperti

 perjudian, narkoba), maka masyarakat terkonstruksi untuk melihat tato sebagai hal yang negatif.

Lain halnya dengan perkembangan tato saat ini. Masyarakat mulai memahami tato sebagai

simbol-simbol ekspresi seni dan sebagainya sehingga pemakaian tato lebih cenderung ke arah

 populer. Berawal dari pemberontakan terhadap stigma negatif, memang, namun hal ini dapat

dipandang sebagai counter culture yang memberi perubahan dan variasi dalam kehidupan

masyarakat.

Dilihat secara artistik, tato memang memiliki fungsi estetika. Tato dipandang sebagai wujud

ekspresi seni. Meski begitu, bagi orang Mentawai atau Dayak, tato tetap memiliki fungsi sosial

 bukan hanya sebagai ekspresi seni tetapi fungsi religi dan politik (yaitu untuk menunjukkan

kedudukan sosialnya ). Perubahan dalam budaya material seringkali dianggap memiliki karakter 

  progresif. Sedangkan dalam arena budaya non material, seperti pengetahuan, kepercayaan,

norma dan nilai seringkali tidak menggunakan standar yang umum. Seperti pemaknaan tato yangsebenarnya juga tergantung pada interpretasi dari individu itu sendiri. Tato yang pada awalnya

hanya digunakan sebagai simbol kekuasaan dan kedudukan sosial,sampai akhirnya tato

dijadikan sebagai tren fashion. Jadi, penilaian bahwa tato itu baik atau buruk tergantung dari

kondisi sosial yang ada. Fungsi sosial tato pada masyarakat tradisional dengan masyarakat urban

 juga berbeda. Bila pada masyarakat tradisional, tato memiliki fungsi religius politis, tetapi pada

masyarakat urban fungsi tato lebih cenderung ke art. Karena tato adalah seni dan itu terlepas dari

apakah tato memiliki unsur religius-magis atau tidak, yang jelas itu semua tergantung padainterpretasi masyarakat atas pemaknaan tato.

5

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 4/9

 

Tato dalam pandangan kesehatan (medis)

Tato amatir

Jenis ini biasanya dibuat secara pribadi atau oleh teman dengan menusukkan tinta, arang kayu,

atau debu ke bawah kulit dengan menggunakan peniti. Biasanya, karena dilakukan pada

lingkungan yang kurang bersih dan dengan pigmen yang tidak standar, risiko infeksinya juga

lebih besar.

Infeksi

Apapun jenis tatto galery yang Anda gunakan, semuanya memiliki risiko. Risiko yang paling

serius adalah infeksi yang bersifat mengancam kehidupan seperti HIV atau hepatitis C. Infeksi

ini berasal dari jarum yang tidak bersih. Selain itu, bisa juga menimbulkan infeksi yang memicu

 penyakit kulit.

Reaksi alergi

Selain infeksi, tatto galery juga bisa menimbulkan alergi akibat pigmen yang digunakan,

khususnya pigmen merah. Di samping itu, bisa juga menimbulkan reaksi peradangan dan luka

 pada jaringan sebagai reaksi terhadap pewarna atau komponen besi yang dimasukkan ke dalam

kulit. Kadang-kadang juga bisa menyebabkan dermatitis.

Tato yang bersifat sementara juga berisiko

Pembuatan tato dengan henna merupakan alternatif dari tattoos places permanen. Akan tetapi,

 bukan berarti tattoos galery ini bebas dari reaksi alergi. Jika hendak menggunakan henna,

 pastikan Anda tidak menggunan henna hitam atau biru. Warna hitam seringkali nerasal dari

aspal cair yang bisa memicu reaksi alergi kronis. Pada dasarnya, henna dari tumbuhan hanya

diterima oleh FDA untuk mewarnai rambut, bukan untuk menghias kulit.

Risiko pengangkatan tato

Reaksi alergi

6

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 5/9

 

Laser akan memecah pigmen tattoos galery dan meningkatkan risiko alergi. Teknik laser 

 biasanya menimbulkan bekas lepuhan. Tapi, bekas lepuhan ini akan membaik seiring dengan

 perawatan selanjutnya.

Bekas luka

Tidak semua tattoos places bisa diangkat dengan sempurna. Pemindahan tato dengan laser 

seringkali menimbulkan goresan bekas luka.

Membuat lukisan tato di tubuh adalah tradisi Barat buan tradisi masyarakat kita bahkan

diharamkan oleh ajaran agama kita,” kata Ali Shaleh. “Bertato adalah ikut-ikutan secara

membabi buta tradisi orang lain. Para pendidik harus bisa menyadarkan para remaja,” kata

Zakiah Jamal.

Seorang dokter wanita negeri kaya minyak itu mengingatkan para remaja akan dampak 

kesehatan bagi kulit yang dimasukkan tinta tato.

“Selain itu, alat tato bisa memindahkan penyakit berbahaya seperti hepatitis B, C dan juga virus

AIDS,” kata Dr. Saidah

Tato dalam pandangan Islam (fiqh)

 ت  ما  ش  و  س   م  ل   ت   ما  ش و   ل ن   ع   : ل   قا د   ب ن 

 خ  ت  ر   ي  غ  م  ل ن   س  ح    ت  ل  جا  ف     م  ل   ت   صا  م      م  ل  

¹ ى       ب  ل ن   ع  ن  ل   ن   ع  ل  ا ل أ ، ى ل  اع   

   و    ر ل    ك آ ا ا    ( :    ا  و    ك ه             ي  

]    ذ    3 ](

Dari Abdullah (bin Mas’ud) radhiyallahu 'anhu beliau mengatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala

melaknati perempuan-perempuan yang mentato dan yang minta ditato, yang

mencabut/mencukur rambut (alis), dan yang mengikir giginya untuk memperindah. Perempuan-

 perempuan yang mengubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. ”Abdullah radhiyallahu 'anhu

mengatakan: “Mengapa aku tidak melaknati orang yang dilaknati Nabi Shallallahu ‘alaihi wa

sallam sementara hal itu juga ada dalam Kitabullah: ‘Dan apa yang Rasul bawa untuk kalian

maka terimalah.’ (Al-Hasyr: 7).”

7

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 6/9

 

ى       ب  ل ن         ض   ة  ر    ر  ه  ن أ

     قا         ي   : Evf40      و   ل ن   ع  ل

]    م  ش  و  س   م  ل      م  ش و   ل         و  س   م  ل  4 ]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

“Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknati wanita yang menyambung rambutnya, dan yang

meminta untuk disambungkan, wanita yang mentato dan meminta ditatokan.”

Dari hadis tersebut para fuqoha’ memformulasikan hokum tato, baik pembuatan dan dampak 

hukumnya. Karena tinjauan hokum tato bukan hanya menyangkut aspek pembuatan, akan tetapi

 juga dampak hokum setelahnya yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, utamanya dalam

syarat sah shalat, seperti mandi wajib dan wudhu.

Para ulama’ fiqih mengemukakan bahwa hukum mentato diri adalah haram. Alasan yang paling

kuat keharaman mentato adalah karena merupakan salah satu cerminan dari ketidakpuasan atas

  penciptaan Allah atas dirinya. Sehingga mentato diri adalah salah satu bentuk perbuatan

mengubah ciptaan Allah (taghyir al khalq). Apalagi tato sangat dekat dengan budaya orang-

orang fasik, seperti pencuri, perampok, dan lain sebagainya.

Melihat mayoritas gambar yang menjadi motif tato berbentuk hewan, seperti ular, burung, kupu-

kupu dan lain sebagainya. Maka ada alas an lain mengharamkan tato yaitu karena menggambar 

(tashwir) hewan adalah salah satu tindakan yang dilarang oleh agama, walaupun ada khilaf 

ulama’ di dalamnya.

Akan tetapi mengingat taklif Ilahi adalah orang yang mukallaf (sudah baligh dan berakal), maka

hokum haramnya tato disini tidak mengena pada orang-orang yang tidak mukallaf. Anak kecil

yang belum baligh dan orang gila, tidak dibebankan keharaman membuat tato. Tentunya

keharaman membuat tato dibebankan pada pelakunya.

Yang menjadi persoalan hukum bagi pengguna tato adaah ketika tato disinggungkan dengan

ibadah, seperti shalat. Berbagai model tato yang digunakan, tinjauan dalam penetapan

hukumnya juga berfariasi.

1. Untuk tato yang bersifat permanent seumur hidup – dimana pembuatannya

dengan cara memasukkan tinta dengan jarum yang ditusukkan kedala kulit – model seperti

ini relative sulit dihilangkan. Proses memasukkan jarum ketika memasukkan tinta kedalam

kulit menyebabkan tinta yang masuk bercampur dengan darah yang keluar sebelum tinta

8

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 7/9

 

itu mengendap di dalam kulit di dalam kulit. Pada akhirnya proses semacam ini akan

menyebabkan tinta yang dimaksudkan berhukum mutanajjis (terkena najis). Dampaknya

cukup fatal terhadap sah dan tidaknya ibadah, utamanya shalat. Sebab, sesuai dengan

syarat shalat yang diharuskan suci dari najis, maka tidak sah shalatnya orang yang

mempunyai tato permanent.

2. Lain halnya dengan tato temporer yang sifatnya sementara. Zat warna yang

dipakai untuk tato temporer tidak menembus kulit. Model seperti ini bisa hilang setelah

 beberapa tahun, atau dihilangkan. Tinjauan fikihnya, walaupun tidak mutanajjis, tentunya

tato seperti ini akan menjadi penghalang sampainya air pada kulit ketika bersuci, seperti

mandi wajib dan wudhu. Maka mandi dan wudhunya tidak sah. Hal ini juga berimplikasi

 pada ketidaksahan shalat, kaena suci dari dua hadast (dengan bersuci) menjadi syarat dari

ke-sah-an shalat.

Wajibkah tato dihilangkan?

Ketika tato sudah divonis haram, apakah wajib dihilangkan jika sudah terlanjur dibuat? Dalam

hal ini, Al Bujairami memberikan beberapa penafsiran dengan meninjau kasus dan keadaan.

Apabila tato dibuat sebelum terkena taklif , seperti ketika masih kecil atau gila, maka tidak wajib

menghilangkannya secara mutlak. Begitu pula jika tato dibuat karena ada tujuan, atau ada hajat

yang mendorong untuk itu. Akan tetapi ketika hajatnya sudah selesai maka harus dihilangkan.

Beda halnya jika tato dibuat ketika sudah terkena taklif , maka wajib menghilangkannya, bisa

dengan obat atau yang lain. Kecuali jika proses menghilangkannya sulit dan harus melukai

tubuh, dan jika lukanya mengakibatkan dharar yang nampak sehingga diperbolehkannya

melakukan tayamum ketika bersuci, tato itu tidak wajib dihilangkan. Mengenai shalatnya,

dihukumi sah, asalkan betul-betul sudah taubat.

Pendapat Al-Imam An-Nawawi Beliau rahimahullahu mengatakan: “…Kalau mungkin

dihilangkan dengan pengobatan maka wajib dihilangkan. Jika tidak memungkinkan kecuali

dengan melukainya di mana dengan itu khawatir berisiko kehilangan anggota badannya, atau

kehilangan manfaat dari anggota badan itu, atau sesuatu yang parah terjadi pada anggota badan

yang tampak itu, maka tidak wajib menghilangkannya. Dan jikalau bertaubat ia tidak berdosa.

Tapi kalau ia tidak mengkhawatirkan sesuatu yang tersebut tadi atau sejenisnya maka ia harus

menghilangkannya. Dan ia dianggap bermaksiat dengan menundanya. Sama saja dalam hal ini

semua, baik laki-laki maupun wanita.”[5]

9

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 8/9

 

Pendapat Ibnu Hajar Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan: “Membuat tato haram berdasarkan

adanya laknat dalam hadits pada bab ini, … maka wajib menghilangkannya jika memungkinkan

walaupun dengan melukainya. Kecuali jika takut binasa, (tertimpa) sesuatu, atau kehilangan

manfaat dari anggota badannya maka boleh membiarkannya dan cukup dengan bertaubat untuk 

menggugurkan dosa. Dan dalam hal ini sama saja antara laki-laki dan wanita.” [6]

Demikian hokum tato dari pembuatan sampai dampaknya atas ibadah. Oleh sebab itu, perlu

 pertimbangan lebih jauh bila ingin membuat tato, agar tidak menyesal dikemudian hari. Karena

tidak seperti membuatnya, proses menghilangkannya akan lebih sulit.

Simpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan :

1. Mentato tubuh, permanen ataupun temporer, hukumnya haram. Berdasarkan

dalil-dalil diatas.

2. Wudhu dianggap sah jika terpenuhi syarat dan rukunnya, diantaranya adalahsampainya air ke anggota wudhu, Jika tato (bahannya) menghalangi hal tersebut maka

tidak sah shalatnya. Jika tato tersebut tidak berada pada anggota wudhu, pada akhirnya

 proses tato itu sendiri akan menyebabkan tinta yang dimaksudkan berhukum mutanajjis

(terkena najis). Karena proses memasukkan jarum ketika memasukkan tinta kedalam kulit

menyebabkan tinta yang masukbercampur dengan darah yang keluar sebelum tinta itu

mengendap di dalam kulit di dalam kulit, Dampaknya cukup fatal terhadap sah dan

tidaknya ibadah, utamanya shalat. Sebab, sesuai dengan syarat shalat yang diharuskan suci

dari najis, maka tidak sah shalatnya orang yang mempunyai tato permanent.

3. Dalam hal mandi besar (jinabah), sama halnya dengan masalah wudhu diatas.

4. Dalam ilmu kedokteran, merajah tubuh didefinisikan sebagai tindakan sengaja

yang berpotensi menimbulkan kelainan pada kulit.

5. Risiko lainnya adalah kemungkinan buruk yang ditimbulkan oleh jarum tato.

Karena sering digunakan berkali-kali, sehingga berpeluang terkontaminasi bibit penyakit

 jadi lebih leluasa menular. Dan penularan jadi lebih efektif karena jarum kerap menusuk 

hingga ke pembuluh darah serta jaringan saraf.

10

5/10/2018 HUKUM BERTATTO - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-bertatto-55a0bdc52ef2d 9/9

 

6. Begitu pula halnya dengan tinta tato. Umumnya yang banyak beredar di pasaran,

tinta itu dibuat dari bahan kimia yang patut dikelompokkan ke dalam unsur logam berat,

seperti arsenik, mercury, perak, emas, dan bismuth, yang berbahaya buat kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Soemardjo, Jacob. 2000. Filsafat Seni. Bandung, ITB Press hal. 15

2. Adik Kurniawan, Islam de Medicine. Cet. 1 , yogyakata, Pinus hal. 137

3. Shahih, HR. Al-Bukhari no. 5931. Lihat takhrij-nya dalam kitab Adabuz Zifaf hal. 203

dan Ash-Shahihah no. 2792 karya Al-Albani rahimahullahu

4. Shahih, HR. Al-Bukhari no. 5933 dan dari sahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma no.

5937

5. Syarh Shahih Muslim, 14/332. Dinukil pula ucapan ini dan disetujui dalam kitab ‘Aunul

Ma’bud, 11/225, dan Nailul Authar, 6/228

6. Shahih, HR. Al-Bukhari 10/372

11