hubungan peranan ayah dalam sekolahrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/hubunganperanan ayah...

255
HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA PRA SEKOLAH Dra. Hj. Sitti Trinurmi, M. Pd.I Editor: Dr. Tasbih, M. Ag. FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSA 2014

Upload: duongthu

Post on 06-Mar-2019

271 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAMPERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA PRA

SEKOLAH

Dra. Hj. Sitti Trinurmi, M. Pd.I

Editor:Dr. Tasbih, M. Ag.

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN

MAKASSA2014

Page 2: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

KATA PENGANTAR

Puju syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, yangtelah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kitasemua sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini.Salawat dan salam kepada Rasulullah saw yang telahmengeluarkan umatnya dari kegelapan kepada yang terangbenderang. Sungguh karunia dan ridha-Nya jugalah sehinggapenulisan buku ini dapat terselesaikan meskipun melauluibeberapa hambatan.

Buku ini berjudul Peranan Ayah dalam PerkembanganMotorik Anak Usia Pra Sekolah. Mudah-mudahan denganterbitnya buku ini dapat memberikan edukasi kepadamahasiswa, orang tua yang mempunyai anak sebagai acuandalam membimbing perkembangan motorik anaknya, insyaAllah.

Buku ini juga diharapkan sebagai bacaan mahasiswa,dosen, pegawai dan seluruh masyarakat yang memiliki anakusia dini, untuk dijadikan dasar-dasar acuan dalam mendidikanak-anaknya. Penulis menyadari bahwa buku ini masihmemerlukan masukan dan perbaikan dari berbagai kalangan,demi terbitnya sebuah buku yang memadai.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasihkepada Bapak Rektor UIN Alauddin Makassar, atasbantuannya mendanai penerbitan buku ini serta seluruhsivitas akademika yang turut membantu terwujudnya karyaini. Semoga bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya,amin.

Makassar, September 2014Penulis,

Dra. Hj. Sitti Trinurmi, M.Pd.I

Page 3: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………iKATA PENGANTAR……………………………………….iiDAFTAR ISI…………………………………………………iiiBAB I. PENDAHULUAN…………………..…..………...1BAB II. RUANG LINGKUP DAN METODE

PSIKOLOGI…………………………………….…...19A. Pengertian Psikologi……………………….…..19B. Kedudukan Psikologi……………………….…23C. Ruang Lingkup Psikologi……………………..30D. Metode-Metode Psikologi………………….….36

BAB III. FASE-FASE PERKEMBANGAN ANAK…….40A. Pengertian Perkembangan Anak……….…….40B. Tingkat-Tingkat Perkembangan Anak………50C. Macam-Macam Perkembangan Anak………..53D. Perkembangan Motorik Halus dan Kasar pada

Anak……………………...……………………...56E. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik dan

Psikis Anak……………………………………..58BAB IV. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

MENDIDIK ANAK………………………………125A. Kewajiban Orang Tua Mendidik Anak….....125B. Metode Orang Tua Mendidik Anak………..130C. Tangtangan Orang Tua Dalam Mendidik

Anak……………………………………………146BAB V. LANGKAH-LANGKAH ORANG TUA

DALAM MENGEMBANGKAN PSIKOMOTORIKANAK…………………..………………………….150A. Pengertian Psikomotorik………………….….150

Page 4: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

B. Cara Cerdas Mendidik Anak………………...158C. Beberapa Metode Mendidik Anak (Perspektif

Pendidikan Islam)……………………...……..163BAB VI. HUBUNGAN AYAH DALAM

PERKEMBANGAN SENSOMOTORIK ANAK:Studi Kasus pada TK UIN Alauddin Makassar..212A. Pola Asuh Ayah……………………..………...212B. Karakteristik Demokrafi Ayah…………..…..215C. Karakteristik Demokrafi Anak Usia Pra-

Sekolah………………………………………...216D. Analisis Univariat…………………………….217E. Analisis Bivariat………………………………220F. Hasil Analisis Korelasi Sperman……………238

DAFTAR PUSTAKA……………………………………...245

Page 5: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

1

BAB IPENDAHULUAN

Kualitas sumber daya manusia dimulai dari kualitasanak sejak dalam kandungan sampai anak melewati usiabalita. Upaya pembinaan kesehatan anak diarahkan gunameningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial sejak dinidengan perhatian khusus kepada keluarga dan kelompokbalita yang berada dalam masa krisis selama prosespertumbuhan dan perkembangan (Propenas, 2000-2004).

Jumlah anak-anak di Indonesia saat ini diperkirakan 38persen dari jumlah penduduk Indonesia, yang berartimencapai 75 juta jiwa. Semua unsur mempunyai peran dantanggung jawab, mulai dari pemerintah, lembaga swadayamasyarakat, ikatan profesi kesehatan dan seluruh lapisanmasyarakat memiliki peranan yang sama untuk membawaanak Indonesia menjadi manusia handal dan berperan didalam pembangunan bangsa. Meskipun demikian keluargasebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utamadipandang sangat kuat perannya dalam memacupertumbuhan dan perkembangan anak ke arah kedewasaanyang lebih optimal (Lubis : 2001).

Kehadiran seorang anak dalam keluarga membawakebahagiaan, harapan dan impian. Hal inilah yangmenyebabkan orang tua ingin memberikan yang terbaikbagi buah hatinya. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuantentang pengasuhan anak. Pada dasarnya pengasuhan anakmerupakan proses yang penuh dinamika dalam menumbuhkembangkan anak. Menurut para ahli perkembangan anak,salah satu kunci sukses pengasuhan anak adalah denganmengembangkan komunikasi yang efektif antara orang tuadengan anak yang bertujuan meningkatkan perkembangan

Page 6: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

2

intelektual, emosi, moral dan spiritual anak (Napoleon,2002).

Menurut Irwanto (1997) banyak orang beranggapanbahwa pengasuhan anak dalam keluarga menjadi porsi ibu,tetapi pandangan itu mulai berubah. Sejak tahun 1997 adadorongan gerakan partisipasi pria di dalam keluarga.Gerakan ini muncul lantaran selama kurun waktu 15 – 20tahun terakhir, terjadi pergeseran konsep dari matherhoodmenjadi parenthood. Pada konsep parenthood, bukan hanyaibu yang penting, tetapi ayah juga memegang peranan yangsama pentingnya dengan peranan ibu.

Baltimore’s Urban Fatherhood di Amerika Serikatmerupakan program yang mendorong laki-laki agar lebihbertanggungjawab sebagai ayah dengan mempromosikanperan laki-laki yang positif. Ayah sebagai panutan dapatmembantu kehidupan sosial anak-anaknya (UNICEF, 1997).Sedangkan di Amerika dan Eropa, studi memperlihatkanbahwa ayah yang terlibat dengan anak-anaknya memberikontribusi dalam banyak hal pada perkembangan jiwa anak-anaknya secara intelektual, sosial dan emosional (Engle,1995).

Secara umum kultur budaya masyarakat Indonesiamenempatkan masalah pendidikan anak di rumah mutlakmenjadi tanggung jawab isteri atau perempuan. Hal inidapat dilihat bahwa 69,5 persen remaja wanitamenganggap mendidik anak di rumah menjadi tanggungjawab perempuan, sedangkan 54,8 persen remaja laki-lakitampaknya menyadari bahwa mendidik anak seharusnyajuga diperankan oleh laki-laki atau ayah (Hidayat, 1999).

Menurut Hidayat (2003), dan Aslami (2003) bahwakultur dan budaya kita terlanjur membentuk ayah sebagaikepala rumah tangga dan pencari nafkah bagi keluarga,sedangkan tanggung jawab pengasuhan, pemeliharaan anak

Page 7: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

3

dan mengurus rumah tangga menjadi tanggung jawab kaumibu semata. Padahal mendidik dan mengasuh anak yangdilakukan oleh ayah lebih banyak segi positifnya karenadapat mendekatkan hubungan antara ayah dengan anak.

Menurut Soetjiningsih (1989) partisipasi ayah dalampengasuhan anak sangat menunjang pertumbuhan danperkembangan anak, apalagi pada saat ini banyak ibu yangberperan ganda, sehingga partisipasi ayah sangatdiharapkan. Dari penelitian ini diketahui bahwa 44,0 persenayah bekerja lebih dari delapan jam perhari, ternyata ayahmasih menyempatkan waktu untuk mengajak bermain,mengantar berobat dan ikut merawat anak yang sakit.

Menurut Retayasa dkk, (1996), di klinik bayi sehatRSUP Dr. Karyadi Semarang (1982-1984) menunjukkanbahwa dari 6,4 persen yang terlambat perkembangannya 1,3persen DDST-nya diantaranya abnormal dan 5,1 persenmeragukan. Di klinik tumbuh kembang RSUP SanglahDenpasar (1986-1987), 43,5 persen dari pengunjungmenunjukkan hasil DDST yang abnormal.

Sejalan dengan temuan di atas pada tahun 1986/1987diadakan uji coba penggunaan pedoman deteksi danstimulasi dini tumbuh kembang anak Balita di lima Propinsidi Jawa. Dilaporkan adanya 13 persen anak mengalamiketerlambatan perkembangan. Tahun 1987/1988 denganjumlah balita yang sama, didapatkan 18 persen anak denganperkembangan terlambat, lingkungan keluarga yang tidakmendukung perkembangan anak didapatkan berturut-turut48 persen dan 44 persen (Martodipuro dan Rahayu, 1996).

Menurut Piaget dalam Santrock (2002), tahap-tahapperkembangan terdiri dari (1) sensorimotor (sensorimotorstage) lahir sampai dua tahun. Pada tahap ini merupakantahap yang paling awal untuk mempersiapkan seorang anakmembangun suatu pemahaman tentang dunia dengan

Page 8: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

4

mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensor sepertimelihat, mendengar dengan tindakan-tindakan motor fisik.Bila anak sukses pada tahap sensorimotor ini, maka dia bisamasuk ketahap selanjutnya, (2) preoperasional (preoperationalstage) usia dua sampai dengan tujuh tahun, (3) operasionalkonkret (concrete operational stage) usia tujuh sampai dengan11 tahun, dan (4) operasional formal (formal operational stage)usia 11-15 tahun.

Peranan keluarga dalam pengasuhan adalahkeikutsertaan keluarga dalam membantu pertumbuhan fisik,perkembangan mental, dan sosial anggota keluarga dalammencapai tujuan yang diinginkan (Wahini 2002). Peranankeluarga dalam mengasuh anak sangat menentukan tumbuhkembang anak. Agar orang tua mampu melakukanfungsinya dengan baik, maka orang tua perlu memahamitingkatan perkembangan anak, menilai pertumbuhan danperkembangan anak dan mempunyai motivasi kuat untukmemajukan tumbuh kembang anak (Anwar, 2000).

Sikap orang tua mempengaruhi caranya dalammemperlakukan anak. Sebaliknya perlakuan merekaterhadap anak dapat mempengaruhi sikap dan perilakuanak terhadap orang tuanya. Pada dasarnya hubunganorang tua dengan anak tergantung sikap orang tua. Jikasikap orang tua menguntungkan, maka hubungan orang tuadengan anak akan jauh lebih baik daripada sikap orang tuayang kurang menguntungkan (Hurlock, 1997).

Pengasuhan dari orang tua yang baik sangat pentinguntuk menjamin tumbuh kembang anak yang optimal(Anwar, 2000). Perkembangan anak balita, terutama padasosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksiantara anak dengan orang tua terutama ibu, pola dalammendidik anak, perhatian dan pemenuhan kebutuhan anakdari orang tua (Baharman dan Vaughan, 1992).

Page 9: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

5

Peranan ayah dalam pengasuhan anak adalahkeikutsertaan ayah dalam mengasuh atau menstimulasipertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik, mentaldan sosial. Peranan ayah sangat berarti bagi seorang anak,ayah merupakan seorang pahlawan, pembimbing,penasehat, pelindung, guru sekaligus teman bagi anak-anaknya (Nixon dalam Sujayanto 1999).

Peran ayah atau fathering lebih merujuk pada perannyadalam parenting. Hal ini dikarenakan fathering merupakanbagian dari parenting. Idealnya ayah dan ibu mengambilperanan yang saling melengkapi dalam kehidupan rumahtangga dan perkawinannya, termasuk di dalamnya berperansebagai model yang lengkap bagi anak-anak dalammenjalani kehidupannya (Early Childhood, 2012).

Peran ayah (fathering) dapat dijelaskan sebagai suatuperan yang dijalankan dalam kaitannya dengan tugas untukmengarahkan anak menjadi mandiri di masa dewasanya,baik secara fisik maupun biologis. Peran ayah samapentingnya dengan ibu dan memiliki pengaruh dalamperkembangan anak walaupun pada umumnyamenghabiskan waktu relatif lebih sedikit dibandingkandengan ibu. Hal ini karena menurut Erich Fromm, cintaseorang ayah didasarkan pada syarat tertentu, berbedadengan cinta ibu yang tanpa syarat. Dengan demikian, cintaayah memberikan motivasi kepada anak untuk lebihmenghargai nilai-nilai dan tanggung jawab.

Ada beberapa peranan ayah dalam keluarga seperti (a)provider, sebagai penyedia dan pemberi fasilitas, (b) protector,sebagai pemberi perlindungan, (c) decision maker, sebagaipengambil keputusan, (d) child specialiser & educator, yaitusebagai pendidik dan menjadikan anak sebagai makhluksocial, (e) nurtured mother, sebagai pendamping ibu.

Page 10: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

6

Sedangkan J. Hart dalam The Meaning of FatherInvolvement for Children (dalam Early Childhood, 2012).menegaskan bahwa ayah memiliki peran dalamketerlibatannya dengan keluarga yaitu:1. Economic Provider, yaitu ayah dianggap sebagai

pendukung financial dan perlindungan bagi keluarga.Sekalipun tidak tinggal serumah dengan anak, namunayah tetap dituntut untuk menjadi pendukung financial.

2. Friend & Playmate, ayah dianggap sebagai “fun parent”serta memiliki waktu bermain yang lebih banyakdibandingkan dengan ibu. Ayah banyak berhubungandengan anak dalam memberikan stimulasi yang bersifatfisik.

3. Caregiver, ayah dianggap sering memberikan stimulasiafeksi dalam berbagai bentuk, sehingga memberikanrasa nyaman dan penuh kehangatan.

4. Teacher & Role Model, sebagaimana dengan ibu, ayahjuga bertanggung jawab terhadap apa saja yangdibutuhkan anak untuk masa mendatang melaluilatihan dan teladan yang baik bagi anak.

5. Monitor and disciplinary, ayah memenuhi perananpenting dalam pengawasan terhadap anak, terutamajika ada tanda-tanda awal penyimpangan, sehinggadisiplin dapat ditegakkan.

6. Protector, ayah mengontrol dan mengorganisasilingkungan anak, sehingga anak terbebas darikesulitan/bahaya.

7. Advocate, ayah menjamin kesejahteraan anaknya dalamberbagai bentuk, terutama kebutuhan anak ketikaberada di institusi di luar keluarganya.

8. Resource, dengan berbagai cara dan bentuk, ayahmendukung keberhasilan anak dengan memberikandukungan di belakang layar.

Page 11: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

7

Peran ayah yang spesifik bagi anak-anaknya adalahmembangun citra diri anak. Kedua orang tua diharapkanmenunjukkan pada anaknya bahwa tanggung jawabkeluarga dipikul bersama-sama, misalnya mengasuh anak.Artinya wawasan jender dalam peran laki-laki danperempuan tidak dipersempit tetapi sebaliknya diperluas.Menurut Irwanto (1997), menjadi ayah modern seringdihadapkan pada stereotipe tertentu, misalnya kalau anakmemegang kepala orang tuanya dianggap kurang ajar ataukalau di Jawa bisa kualat. Untuk menjadi ayah yang baikatau hangat, asumsi semacam itu harus dihindari. Untuk ituperlu dikembangkan konsep pertemanan dimana ayah tidakselalu memerintah ataupun melarang dan sebagai orang tuamerekapun juga bisa ditegur atau diajak bermain.

Salah satu persiapan menjadi ayah yang efektif adalahpersiapan sebelum anak lahir, misalnya denganmendengarkan cerita ibu tentang anaknya yang sedangdikandung, belajar mengganti popok, menggunakan bonekadan sebagainya. Meskipun demikian banyak pria yang tidakpercaya diri untuk mengasuh anak. Untuk menjadi ayahyang baik harus menyediakan waktu khusus untuk anak.Kalau hal ini diabaikan, ayah akan sukar untuk bisa dekatdengan anak. Waktu yang terbatas orang tua memberipeluang seluas-luasnya pada anak untuk bercerita dandidengarkan. Sebaliknya pertemuan juga tidak menjaminkeharmonisan apabila di dalamnya selalu diwarnaipercekcokan. Jadi, waktunya jangan terlalu besar danmutunya jangan terlalu buruk.

Menurut Erikson dalam Sujayanto ( 1999 : 6-7 )) ayahyang efektif bisa dibentuk bila ia memfokuskan pada tujuhhal yakni menciptakan relasi yang sehat, menyediakankebutuhan fisik dan keamanan, menerima adanyaperubahan, menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual,

Page 12: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

8

menggali hal-hal yang menyenangkan dan membantu anakmengembangkan kemampuannya. Menurut hasil risetterbaru, ayah yang hangat membuat anak lebih mudahmenyesuaikan diri, lebih sehat secara seksual danperkembangan intelektualnya lebih baik. Keterlibatan ayahdalam keluarga akan meningkatkan IQ (intelligence quotien)(Brazelton) disamping itu anak akan lebih memiliki rasahumor, lebih percaya diri dan punya motivasi belajar.

Uraian di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan danperkembangan anak tidak dapat dilepaskan dari peran ayah.Meskipun demikian peran tersebut belum sepenuhnyaterwujud dalam keluarga. Kenyataan ini mendorongperlunya dilakukan telaah ilmiah pada taman kanak; kanakkarena usia prasekolah adalah usia dimana terjadipeningkatan aktifitas motorik anak.

Anak adalah anugerah dan amanah dari Allah Swtyang harus di pertanggung-jawabkan oleh setiap orang tuadalam berbagai aspek kehidupannya. Diantaranyabertanggung jawab dalam pendidikan, kesehatan, kasihsayang, perlindungan yang baik, dan berbagai aspeklainnya.

Di antara aspek-aspek yang disebutkan diatas,pendidikan merupakan aspek yang paling urgen. Alasannyaadalah karena pendidikan dapat dilihat sebagai suatu prosesyang berkesinambungan, berkembang, dan serentak denganperkembangan individu seorang anak yang mempelajari apasaja yang ada di lingkungannya. Dengan kemahiran yangdiperolehnya anak akan mengaplikasikannya dalamkonteks yang bermacam-macam dalam hidup kesehariannyadi saat itu ataupun sebagai persiapan untuk kehidupannyadi masa yang akan datang.

Itulah sebabnya, pendidikan merupakan kebutuhanmanusia, kebutuhan pribadi seseorang. Kebutuhan yang

Page 13: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

9

tidak dapat diganti dengan yang lain. Karena pendidikanmerupakan kebutuhan setiap individu untukmengembangkan kualitas, pontensi dan bakat diri.Pendidikan membentuk manusia dari tidak mengetahuimenjadi mengetahui, dari kebodohan menjadi kepintarandari kurang paham menjadi paham. Intinya adalahpendidikan membentuk jasmani dan rohani menjadiparipurna. Sebagaimana tujuan pendidikan, menurut SistemPendidikan Nasional (SISDIKNAS) UU RI NO. 20 TH. 2003BAB II Pasal 3 dinyatakan:

”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradabanbangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis sertabertanggung jawab.”(Redaksi Sinar Grafika 2003)

Tujuan pendidikan setidaknya terbagi menjadi dua,yaitu pendidikan bertujuan mengembangkan aspekbatin/rohani dan pendidikan bersifat jasmani/ lahiriyah.Pendidikan bersifat rohani merujuk kepada kualitaskepribadian, karakter, akhlak dan watak, kesemua itumenjadi bagian penting dalam pendidikan, keduapengembangan terfokus kepada aspek jasmani, sepertiketengkasan, kesehatan, cakap, kreatif. Pengembangantersebut dilakukan di institusi sekolah dan di luar sekolahseperti di dalam keluarga, dan masyarakat.

Tujuan pendidikan berusaha membentuk pribadiberkualitas baik jasmani maupun rohani. Dengan demikiansecara konseptual pendidikan mempunyai peran strategisdalam membentuk anak didik menjadi manusia berkualitas,

Page 14: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

10

tidak saja berkualitas dalam segi skill, kognitif, afektif, tetapijuga aspek spiritual. Hal ini membuktikan pendidikanmempunyai andil besar dalam mengarahkan anak didikmengembangkan diri berdasarkan potensi dan bakatnya.Melalui pendidikan anak memungkinkan menjadi pribadisoleh, pribadi ,berkualitas secara skill, kognitif dan spiritual.

Tetapi realitas di masyarakat membuktikanpendidikan belum mampu menghasilkan anak didikberkualitas secara keseluruhan. Kenyataan ini dapatdicermati dengan banyaknya perilaku tidak terpuji terjadi dimasyarakat, ssebagai contoh merebaknya penggunanarkoba, penyalahgunaan wewenang, korupsi, manipulasi,perampokan, pembunuhan, pelecehan seksual, pelanggaranHak Azasi Manusia, dan penganiayaan terjadi setiap hari.Realitas ini memunculkan anggapan bahwa pendidikanbelum mampu membentuk anak didik berkepribadianparipurna.

Anggapan tersebut menjadikan pendidikandiposisikan sebagai institusi yang dianggap gagalmembentuk akhlak mulia. Padahal tujuan pendidikan diantaranya adalah membentuk pribadi berwatak,bermartabat beriman dan bertakwa serta berakhlak.Berakhlak mulia merupakan bagian dari tujuan pendidikandi Indonesia, tujuan tersebut membutuhkan perhatian besardari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan manusiaberskill, kreatif, sehat jasmani dan rohani sekaligusberakhlak mulia. Penulis beranggapan bahwa inti daripendidikan adalah pendidikan akhlak, sebab tidak adaartinya skill hebat jika tidak berakhlak mulia. Tidak adaartinya mempunyai generasi hebat, jenius, kreatif tetapitidak berakhlak mulia.

Hal tersebut memperjelas dan menguatkan asumsibahwa akhlak mulia menempati urutan teratas jika

Page 15: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

11

dibandingkan dengan skill. Di manapun tempatnya akhlakmulia mendapatkan tempat dihati masyarakat. Untuk ituperlu kiranya langkah dan terobosan lebih maju untukmendidik anak didik mempunyai akhlak mulia. Perluadanya metode yang tepat untuk mendidik anak agarberakhlak mulia. Metode yang dapat diandalkan dan mudahdi lakukan. Di samping itu perlu adanya kesamaan antarapendidikan di rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat,sehingga dimungkinkan pendidikan jalan searah dalammencapai tujuan.

Ada kecenderungan dalam masyarakat bahwapendidikan adalah di sekolah, di sekolah anak sudah cukupmendapatkan pendidikan, mulai dari pendidikan skillsampai pendidikan akhlak. Padahal pendidikan disekolahhanya satu bagian dari bentuk pendidikan, adanyaketergantungan orang tua dalam mendidik anak kepadasekolah berakibat pengabaian pendidikan di rumah danmasyarakat, padahal pendidikan di sekolah hendaknyabersesuaian dengan pendidikan di rumah, paling tidak adasemacam kesamaan. Adalah mustahil pendidikan di sekolahdapat berhasil maksimal sedangkan pendidikan di rumahdan sekolah tidak mendukung.

Sebagai contoh anak di sekolah mendapat pelajaransalat dari guru agamanya, mulai dari persiapan hinggabacaan salat dan gerakan salat. Anak yang telahmendapatkan ilmu tentang salat diharuskan untukmempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketikaanak pulang dari sekolah, kemudian datang waktu salat,anak melihat ayah, ibu dan saudaranya tidak salat,bagaimana perasaan, pikiran anak tadi? Tentu akan timbulbanyak anggapan dan praduga dan analisa, banyak jawabandan komentar terhadap peristiwa tersebut. Mungkin anakakan enggan melaksanakan salat dengan alasan ayah, ibu

Page 16: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

12

dan saudaranya juga tidak salat jadi untuk salat. Atau ketikaseorang guru menasehati anak didiknya untuk tidakmerokok, kemudian pada waktu lain, anak didik melihatguru tersebut merokok. Bagaimana sikap siswa pada waktuitu? Bagaimana kesimpulan siswa ketika itu?

Kejadian tersebut mungkin saja ada dalam kehidupanmasyarakat, terlepas apakah metode yang digunakan disekolah telah sesuai atau tidak, apakah penyelenggaraanpendidikan di sekolah memungkinkan anak didik merasaaman, terlindungani, gembira dalam mengembangkan bakatdan potensinya, apakah guru sudah mengoptimalkanpembelejaran dengan memperhatikan aspek psikomotor,afektif dan kognitif atau tidak, yang pasti keadaan-keadaandi masyarakat masih sering terjadi perbuatan asusila,anarkis, amoral dan berbagai maksiat dan kejahatan.Kejadian tersebut memberi sinyal dan gamabaran bahwapendidikan akhlak belum menjadi proritas dalam duniapendidikan. Pendidikan hanya mengembangakn aspekkognitif dibanding aspek psikomotor, afektif, emosi danreligi.

Kemudian, apakah pendidikan dianggap tidakberkualitas, apakah pendidikan telah diangggap gagal?Apakah pendidikan tidak bermutu sehingga menghasilkananak didik bermoral rendah, berakhlak rendah? Apakahpendidikan tidak mampu menampung dan mengakomodasikeinginan dan potensi, bakat dan kemampuan siswa?Apakah proses pembelajaran sudah memberi ruang danwaktu bagi berkembangnya bermacam potensi dan bakatsiswa?

Jamaluddin Idris (2003) mengatakan agarpembelajaran bermakna dan berpotensi mengembangkanbakat siswa paling tidak harus memperhatikan hal-halsebagai berikut:

Page 17: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

13

1. Perkembangan anak didik.2. Kemandirian anak.3. Vitalisasi model hubungan demokratis4. Vitalisasi jiwa aksploratif5. Kebebasan6. Menghidupkan pengalaman anak.7. Keseimbangan pengembangan aspek personal dan

sosial.8. Kecerdasan emosional dan spiritual.

Dapat diambil pemikiran bahwa pendidikanhendaknya memperhatikan perkembangan anak didik, baikdari segi kurikulumnya, metode dan materi ajarnya.Perhatian terhadap aspek perkembangan anak didik perludiperhatikan agar terjadi umpan balik yang seimbang.Umpan balik yang dimaksud adalah adanya respon yangpositif dari anak didik terhadap pendidikan yang sedangdiukutinya. Di sisi lain, anak didik akan terhindar daripengabaian secara pendidikan. Bakat, potensi dan minatnyaakan tersalurkan jika pendidikan memperhatikan aspekperkembangan anak didik. Guru akan mudah mengajar danmemberikan materi dengan metode tepat.

Pendidikan hendaknya mengembangkann aspekpribadi dengan tidak mengabaikan aspek sosial, lebih dariitu pendidikan hendaknya mengembangkan aspek emosidan religi anak. Agama adalah sumber ajaran akhlak mulia,dengan pemahaman agama yang kuat diharapkan anakmempunyai referensi cukup untuk mengembangkankepribadiannya.

Mengembangkan kepribadian mengacu kepadapendidikan akhlak. Dalam mendidik akhlak perlu sebuahsistem ataupun metode tepat agar proses internalisasi dapatberjalan dengan baik, lebih penting adalah anak mampu

Page 18: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

14

menerima konsep akhlak dengan baik serta mampumewujudkan dalam kehidupan keseharian.

Sajian ini berusaha menitikfokuskan kepada metode-metode yang mungkin dapat digunakan dalam mendidikakhlak anak. Meskipun selama ini anak telah mendapatkanmateri tentang akhlak di sekolah, di rumah dan tempatpengajian,tetapi kenapa anak masih berperilaku melanggarnorma adat dan agama? Bukankah mereka sudahmendapatkan pendidikan akhlak di sekolah?

Menurut perspektif Islam, pendidikan anak adalahproses mendidik,mengasuh,dan melatih jasmani dan rohanimereka yang dilakukan orang tua sebagai tanggungjawabnya terhadap anak dengan berlandaskan nilai baik danterpuji bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.Bahkan dalamIslam sistem pendidikan keluarga ini dipandang sebagaipenentu masa depan anak. Sampai-sampai di ibaratkanbahwa surga neraka anak tergantung terhadap orang tuanya(M.Nippan Abdul Halim, 2003). Maksudnya adalah untukmelahirkan anak yang menjadi generasi insan yang rabbaniyang beriman, bertaqwa, dan beramal shaleh adalahtanggungjawab orang tua.

Anak-anak diperingkat awal usianya,mereka dibentukdan dididik sejak dari awal. Islam dan barat mempunyaiperspektif yang sama dalam hal ini. Yang membedakannyaialah Islam menekankan pembentukan dasar (ketauhidan)seorang anak bukan hanya kelakuan fisikal danintelektualnya saja, tetapi pemantapan akhlak juga perluditerapkan seiring dengan penerapan keimanan di dalamruh dan jiwa anak. Kalau suatu informasi yang diterima olehseorang anak itu hanya di atas pengetahuan tanpa adanyapenanaman aqidah dan pemantapan akhlak akibatnyagenerasi yang dihasilkan mungkin bijaksana dan tinggitahap perkembangan intelektualnya tetapi dari aspek-aspek

Page 19: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

15

yang lain (aqidah dan akhlaknya) ia pincang dan tiadakeseimbangan.

Dalam Islam orang tua bertanggung jawab untukmemberikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya,yaitukeimanan kepada Allah Swt. Fitrah ini merupakan kerangkadasar operasional dari proses penciptaan manusia. Didalamnya terkandung kekuatan potensial untuk tumbuhdan berkembang secara maksimal dan mengarahkannyauntuk mencapai tujuan penciptaannya. Konsep dasarkeimanan ini telah digambarkan dalam al-Qur’an ketikaLuqmanul Hakim memberikan pendidikan dasar terhadapanaknya.

Anak merupakan amanah dari Allah Swt yangdiberikan kepada setiap orang tua, anak juga buah hati, anakjuga cahaya mata, tumpuan harapan serta kebanggaankeluarga. Anak adalah generasi mendatang yang mewarnaimasa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan dimasa mendatang. Anak juga merupakan ujian bagi setiaporang tua sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surahal-Anfal ayat 28 yang berbunyi:

عنده جر وأوالدكم فتنة أنما أموالكم وواعلموا عظیم أن ا”Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalahsebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yangbesar (QS.al-Anfal ayat 28).

Ayat tersebut menjelaskan salah satu ujian yangdiberikan Allah kepada orang tua adalah anak-anak mereka.Itulah sebabnya setiap orang tua hendaklah benar-benarbertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan AllahSwt sekaligus menjadi batu ujian yang harus dijalankan. Jikaanak yang dididik mengikuti ajaran Islam maka orang tua

Page 20: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

16

akan memperoleh ganjaran pahala yang besar dari hasilketaatan mereka.

Namun, fenomena yang ada menunjukkan masihbanyak orang tua yang tidak bertanggung jawab terhadapanak-anaknya. Masih banyak anak-anak yang tidakmemperoleh haknya dari orang tua mereka seperti; hakmendapatkan perawatan dengan penuh kasih sayang,hakmemperoleh pendidikan yang baik dan benar, hakmenerima nafkah yang halal dan baik,dan sebagainya.Mengapa hal ini bisa terjadi? Padahal Islam datang dengankonsep ajaran yang begitu mulia memperhatikan hak setiapindividu,termasuk anak-anak.

Jumlah anak terlantar dari tahun ke tahun terusmeningkat. Padahal mereka seharusnya mendapatkankebutuhan hidupnya, baik makanan dengan gizi yangcukup, pemeliharaan kesehatan, pakaian, curahan kasihsayang, perlindungan, bimbingan, dan pendidikan karena sianak harus mendapatkan perhatian khusus dan diberikankesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh danberkembang dengan wajar, baik secara jasmani, rohani,maupun sosialnya.

Di Indonesia di perkirakan jumlah anak terlantarsekitar 3,5 juta jiwa. Inipun terbatas pada kelompok anak-anak yatim-piatu dimana dari jumlah itupun sedikitdiantara mereka yang terjangkau pelayanan sosial(Irwanto,dkk 1998). Di tahun 2007,jumlah anak terlantaryang ada semakin meningkat lagi karena semenjak situasikrisis mulai merambah ke berbagai wilayah, maka sejak itupula kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secarawajar sering kali menjadi terganggu.

Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebaborang tuanya melalaikan tanggung jawab terhadap anak-anaknya sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi

Page 21: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

17

dengan wajar, baik secara jasmani maupun sosial (UU No.4Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak).

Idealnya, semakin dini pendidikan, pembinaan,danpengarahan yang diberikan terhadap anak, akan semakinberarti bagi kematangan dan kesiapannya dalammenyesuaikan diri dengan lingkungan yang sedang danakan dihadapinya. Tentunya tidak dilakukan begitu sajaatau dipaksakan secara cepat kepada anak. Pembekalan iniharus disampaikan dengan penuh kasih sayang,menyenangkan, penuh kesabaran, ketekunan, serta penuhkeuletan.Selain itu disesuaikan dengan tahap-tahapperkembangan anak.

Usia dini merupakan periode sumber bagiperkembangan otak dengan segala stimulasi rangsanganotak. Bahkan setelah mengikuti perkembangan anak-anak.Manrique melihat nilai kecerdasan anak yang menerimastimulasi sehingga 6 tahun terus semakin kuat, sehinggasemakin melebar kesenjangan kecerdasannya dibandingkanteman-teman sebayanya.

Interaksi pendidikan terhadap anak dapat berlangsungsejak dini dalam lingkungan keluarga, sekolah danmasyarakat. Keluarga adalah lingkungan pertama danutama.7 Sebab, keluarga tempat anak dipelihara, diasuh,dididik, dibimbing dengan pembiasaan dan latihan. Orangtua harus memahami perkembangan anak. Sebab, anakbelajar secara alami dari orang tuanya dan orang-orang yangberinteraksi dengannya. Peran Orang tua sangatdibutuhkan, yaitu bagaimana orang tua memotivasi danmemacu potensi anak agar tidak menjadi rendah diri dandapat berkembang dengan baik sebab mereka punya potensiuntuk tumbuh kreatif, cerdas, dan bertauhid.

Nilai budaya dan apapun yang diperoleh anak darikeluarga akan menjadi dasar dan dikembangkan pada

Page 22: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

18

kehidupan selanjutnya. Perilaku orang tua sangatberpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangananaknya. Sehingga orang tua hendaknya selalu selektifdalam memilih dan mengembangkan sikap pro-aktif dalamperkembangan anaknya. Dalam pola asuh pro-aktif iniorang tua dituntut untuk berfikir dan berinisiatif dalammelakukan tindakan-tindakan yang dapat membantuperkembangan anaknya.

Jelaslah bahwa orang tua tidak bisa menghindarkandiri sebagai pemikul utama dan bertanggung jawabterhadap pendidikan anaknya. Ini adalah tugas keluarga,lembaga pra sekolah, dan sekolah hanya berperan sebagaipatner pembantu.

Berdasarkan fakta-fakta yang telah diuraikan di atas,penulis tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentangperanan ayah dalam perkembangan motorik anak prasekolah.

Page 23: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

19

BAB IIRUANG LINGKUP DAN METODE PSIKOLOGI

A. Pengertian Psikologi

Secara etimologis, “Psikologi” berasal dari bahasayunani Psyche yang berarti “jiwa” dan Logos yang artinya“Ilmu” atau “Ilmu” pengetahuan. “Dengan” demikian“psikologi” dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuantentang jiwa atau secara singkat bisa disinonimkan denganistilah “Ilmu Jiwa”. Hanya saja dalam perkembangannyalebih lanjut, psikologi tidak menjadikan “jiwa” sebagai objekkajian, mungkin lebih tepat dikatakan sebagai mengkajigejala-gejala kejiwaan yang muncul dalam tingkah lakumanusia. Adapun yang dimaksud dengan psikologiperkembangan yang mempelajari faktor-faktorperkembangan manusia sejak lahir hingga pada lanjut usia,misalnya pembentukan karakter. Seperti yang kita ketahuikarakter seseorang sangat berbeda-beda. Ada yang keraskepala, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Psikologiperkembangan lebih menjelaskan mengapa karakter-karakter itu bisa ada pada seseorang.

Berbicara tentang jiwa terlebih dahulu kita harus dapatmembedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalahdaya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidupjasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, organicbehavior, yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh prosesbelajar. Misalnya, insting, reflex, nafsu, dan sebagainya. Jikajasmani mati, maka mati pula lah nyawanya, sedangkan jiwaadalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yangmenjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat

Page 24: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

20

tinggi dan manusia. Perbuatan pribadi ialah perbuatansebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan olehkeadaan jasmaniah, rohaniah, sosial, dan lingkungan. Prosesbelajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian(personality) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertianbaru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru sehingga ia dapatberbuat yang lebih sukses dalam menghadapai kontradiksidalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian, nilai-nilaikebudayaan dan kecakapan-kecakapan.

Ada yang mengibaratkan bahwa jiwa dan badan itu,bagai burung dengan sangkarnya. Burung diumpamakanjiwa sedangkan sangkar adalah badannya. Bila burung ituterbang terus dan tidak kembali maka matilah manusia itu.Ada pula yang mengatakan bahwa jiwa dan badan ituseperti tuan dan kudanya, adalagi yang mengtakan bahwasetelah badan rusak maka jiwa lahir kembali dengan badanbaru dan adalagi pendapat lain bahwa setelah manusia itumati, jiwa tak akan kembali lagi. Jadi, dapat disimpulkanbahwa tergantung kepada kepercayaan dan pandanganmasing-masing manusia. Fungsi jiwa, adalah suatu bentukaktivitas kejiwaan yang secara teoritis tetap meskipunlingkungannya berbeda-beda. Fungsi jiwa dibedakanmenjadi dua yaitu:

a) Fungsi jiwa rasional, adalah fungsi jiwa yang bekerjadengan penilaian dan terdiri dari:

Pikiran; menilai benar atau salah Perasaan; menilai menyenangkan atau tak

menyenangkanb) Fungsi jiwa yang irasional, bekerja tanpa penilaian dan

terdiri dari; Pengideraan; sadar indrawi Intuisi; tak sadar naluriah

Page 25: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

21

Menurut Jung, pada dasarnya setiap individumemiliki keempat fungsi jiwa tersebut, tetapi biasanyahanya salah satu fungsi saja yang berkembang ataudominan. Fungsi jiwa yang berkembang paling meonjoltersebut merupakan fungsi superior dan menentukan tipeindividu yang bersangkutan.

Bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain, seperti ilmualam, ilmu ekonomi, dan ilmu pasti maka ilmu jiwa dapatdikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang kurang tegas,sebab ilmu ini mengalami perubahan, tumbuh, berkembanguntuk mencapai kesempurnaan. Namun demikian, ilmu inisudah merupakan cabang dari ilmu pengetahuan. Karenasifatnya yang abstrak, maka kita tidak dapat mengetahuijiwa secara wajar, melainkan kita dapat mengenal gejalanyasaja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak tampak, tidak dapatdilihat oleh alat diri kita. Demikian pula hakikat jiwa takseorang pun dapat mengetahuinya. Jadi, manusia hanyadapat mngetahui jiwa seseorang dengan melihat tingkahlakunya, jadi tingkah laku itulah orang dapat mengetahuijiwa seseorang dan dari tingkah laku itu, merupakankenyataan jiwa yang dapat kita hayati dari luar.

Sebagai ilmu pegetahuan, ilmu psikologi jugamemiliki sifat-sifat yang dimiliki ilmu pengetahuan padaumumnya karena itu, psikologi mempunyai:

a) Objek tertentub) Metode penyelidikan tertentu

Objek tertentu merupakan syarat mutlak di dalamsuatu ilmu, karena objek inilah yang akan menentukanlangkah-langkah yang lebih lanjut di dalam pengupasanlapangan ilmu pengetahuan. Tanpa adanya objek tertentuyang dapat diyakinkan tidak akan ada pembahasan yangsempurna. Hasil pendekatan terhadap objek itu, kemudiandisistematisasi sehingga merupakan suatu sistematika yang

Page 26: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

22

teratur yang menggambarkan hasil pendekatan terhadapobjek tersebut. Selain itu, psikologi dikatan pula bersifatsaintifik yakni sebagai hasil pemikiran dan penelitianempiris, sehingga probabilitasnya juga relative.Kebenarannya sangat bergantung pada kemampuan rasiodan alat indera manusia, serta dipengaruhi oleh faktorwaktu dan ruang.

Oleh karena itu, yang mengadakan pendekatan dalampenyelidikan itu ialah manusia. Manusia adalah makhlukindividu yang memiliki kelemahan dan keterbatasan disamping memiliki kelebihan-kelebihan teori-teori psikologitelah banyak menguraikan tentang ekstensi dan potensimanusia. Socrates (469-399 SM) berpendapat bahwa didalam jiwa manusia terdapat potensi untuk menjawabsegala realitas yang ada didunia ini apabila kepadanyaditunjukkan dan dibukakan jalan kearah itu. Nah disinilahperanan bimbingan baik dari orang tua maupunlingkungannya untuk membantu membukakan danmenujukkan kepada setiap individu untuk menggunakanpotensinya. Di samping manusia mempuyai sifat-sifatkesamaan juga mempunyai sifat perbedaan, maka para ahlidalam mengadakan peninjauan terhadap objek atau masalahbesar kemungkinannya akan terdapat perbedaan. Perbedaandalam segi orientasi terhadap maslah yang dihadapi inilahyang menyebabkan adanya perbedaan dari segi pandanganseorang ahli dengan ahli-ahli yang lain.

Dengan demikian, secara umum psikologi diartikanilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, atau ilmuyang mempelajari tentang gejala-gejala manusia. Olehkarena para ahli jiwa mempunyai penekanan yang berbeda-beda, maka defenisi yang dikemukakan juga akan berbeda-beda. Pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu antaralain sebagai berikut:

Page 27: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

23

1) Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa psikologi ialahilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikatjiwa serta prosesnya sampai akhir.

2) Wilhelm wundt, tokoh psikologi eksperimentalberpendapat bahwa psikologi merupakan pengetahuanyang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbuldalam diri manusia seperti perasaan panca indra,pikiran, merasa (felling) dan kehendak.

3) Woodworth dan Marquis, psikologi ialah ilmupengetahuan yang mempelajari aktifitas individu darisejak masih di dalam kandungan sampai meninggaldunia dalam hubungannya dengan alam sekitar.

4) Menurut Dr. singgih Dirgagunarsa, psikologi adalahilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.

Adapun psikologi faal disini dijelaskan ialah ilmuyang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannyadengan fungsi dan kerja alat-alat dalam tubuh. Misalnyamempelajari bagaimana otot seseorang dalam bekerja ketikaorang tersebut sedang meluapkan rasa marah, senangmaupun sedih. Karena itulah dalam konsentrasi studypsikologi faal lebih menitik beratkan kepada pengaruhkondisi biologis faali seseorang terhadap perilaku atautindakan seseorang tersebut. Jadi seandainya seseorangtersebut sering marah, apa yang akan terjadi pada kondisipsikisnya. Begitu juga ketika senang, sedih dan lainsebagainya.

B. Kedudukan PsikologiDitinjau dari segi historis dapat dikemukakan bahwa

ilmu yang tertua adalah ilmu filsafat. Ilmu-ilmu yang laintergabung dalam ilmu filsafat dan filsafat merupakan satu-satunya ilmu pada waktu itu, karena itu ilmu-ilmu yangtergabung pada filsafat akan dipengaruhi oleh sifat-sifat dari

Page 28: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

24

filsafat, demikian halnya dengan ilmu psikologi. Tokoh-tokoh filosof yang banyak mengemukakan teori-teoripsikologi akan disebutkan sebagai berikut:1. Plato (427 – 347 SM)

Jiwa manusia menurut plato terdiri atas dua bagian,yaitu jiwa rohaniah dan jiwa badaniah. Jiwa rohaniah tidakakan mati, sedangkan jiwa badaniah akan gugur. Jiwarohaniah merupakan jiwa tertinggi yang berpusat padaratio, yang mempunyai tugas berfikir dan mengingat ide-ideyang berasal dari dunia. Sedangkan jiwa badaniah terbagilagi atas kemauan, dan nafsu perasaan yang melawanketentuan ratio. Dengan demikian jiwa manusia terbagi atastiga kekuatan, yaitu ratio, kemauan, dan nafsu perasaan.Pembagian ini disebut dengan trikotomi jiwa manusiamenurut plato. Ratio menghasilkan budi (kebudayaan),yang dimiliki kaum filosof. Kemauan mengahasilkankeberanian, dimiliki kaum militer, dan nafsu perasaanmenghasilkan sikap kesederhanaan, yang dimiliki olehkaum petani dan pedagang.2. Aristoteles (384 – 323 SM)

Berpendapat bahwa yang memiliki jiwa tidak hanyamanusia. Semua makhluk hidup memiliki jiwa, hanyatingkatannya yang berbeda. Tumbuh-tumbuhan memilikijiwa (jiwa vegetative) yang merupakan jiwa yang terendahkarena hanya memiliki kemampuan memperoleh,mencernakan makanan, dan berkembang biak. Hewanmemiliki jiwa (jiwa sensitive), yaitu selalu memilikikemampuan vegetative, juga memiliki nafsu, bergerak daritempatnya, dan sensitive terhadap rangsang.

Jiwa yang paling tinggi hanya dimiliki manusia (jiwaintelektiv). Selain memiliki jiwa yang vegetative dan jiwasensitive, juga memiliki kemauan dan kecerdasan. Ratio dan

Page 29: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

25

kemauan merupakan jiwa manusia. Pendapat ini disebutdikotomi jiwa manusia dari aristoteles.3. Thales (624 – 548 SM)

Thales sebagai bapak filsafat berpendapat bahwa jiwamanusia itu sebenarnya tidak ada karena tidak dapatdibuktikan dengan gejala-gejala alam. Segala sesuatumenurut pendapatnya harus dapat dibuktikan dengangejala-gejala alam. Segala sesuatu dari dunia ini berasal darialam. Oleh karena itu, jiwa tidak mungkin berasal dari air.4. Empedocles (490 – 430 SM)

Empedocles berpendapat bahwa jiwa manusia berasaldari berbagai unsur. Tulang dan otot berasal dari tanah.Akal dan mental berasal dari api. Cairan tubuh berasal dariair, dan yang lainnya berasal dari udara.5. Demokritus (460 – 370 SM)

Demokritus mengemukakan bahwa segala sesuatuyang ada di dunia ini berasal dari partikel-partikel (atom).Demikian juga dengan jiwa manusia berasal dari partikel(atom).6. St. Agustine (354 – 430)

St. Agustine adalah bapak psikologi karena dia yangpertama kali menguraikan jiwa manusia ke dalam bagian-bagian, yaitu bagian ingatan, imajinasi, indera, kemauan,perasaan, akal, watak, dan sebagainya. Selain itu, ia jugamenyebutkan bahwa jiwa manusia terdapat alam kesadaran(consciousness).7. Anaximander (611 – 436 SM)

Anaximander mengemukakan bahwa segala sesuatuyang ada berasal dari udara. Jiwapun menurut dia berasaldari udara.8. Socrates (469 – 399 SM)

Socrates lain lagi pendapatnya, yaitu bahwa dalamjiwa manusia terdapat potensi untuk menjawab segala

Page 30: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

26

realitas yang ada di dunia ini. Potensi dalam jiwa itu, jikadigali dan dimanfaatkan akan mampu memecahkanmasalah yang ada.9. Rene Descartes (1596-1650)

Rene Descartes berpendapat bahwa dalam jiwamanusia ada dua kekuatan (zat), yaitu res cogitans dan resextensa. Res cogitans adalah zat yang bersifat rohani dan tidakterikat oleh hukum-hukum alam. Rex extensa adalah zatyang bersifat materi yang terikat oleh hukum-hukum alam.Jadi, hakikatnya jiwa terdiri atas dua bagian, jiwa rohani danjiwa materi. Dengan demikian Descartes adalah penganutaliran dualisme. Rene Descartes termasuk penganut aliranrasionalisme, dan cukup besar perhatiannya terhadap gejala-gejala psikologi.10. John Locke (1632 – 1704)

John Locke adalah filosof dari Inggris penganut aliranasosiasi dan sekaligus sebagai pelopor empirisme.Pemikirannya yang terkenal ialah bahwa jiwa manusiadipengaruhi oleh pengalamn (empiris).11. St. Thomas Aquinas (1224 – 1274)

St. Thomas Aquinas disebut sebagai bapakrasionalisme karena sikapnya yang membantah bahwa jiwamanusia disebabkan oleh factor-faktor sebelumnya(antecedent). Ia juga membantah bahwa jiwa dan badan ituterpisah, tetapi sebagai satu kesatuan.12. Francis Bacon (1521 – 1626)

Francis Bacon terkenal karena metodenya yanginduktif dalam menguraikan gejala jiwa manusia. Bukunyayang terkenal, Novum Organum Scientiorium membahaskaum empiris dari pengaruh metode rasionalisme. Baconmenolak anggapan bahwa rasiolah yang penting dan jugamenolak materilah yang penting. Selanjutnya iaberpendapat bahwa untuk mencari hakikat kebenaran

Page 31: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

27

sebaiknya digunakan metode induktif, jangan metodededuktif.13. Thomas Hobbes (1588 – 1679)

Thomas Hobbes adalah tokoh aliran asosiasi (Inggris),yang terkenal dengan semboyannya “all that exist is mater, allthat occurs is motions” yang artinya segala yang ada adalahwujud, segala yang muncul adalah gerak. Ia berpendapatbahwa perilaku manusia didorong oleh tujuan untukmemenuhi dan mementingkan diri sendiri (selfish). Untukmelindungi kepentingan sendiri, manusia terpaksamengakui hak-hak orang lain. Dorongan inilah yangmenyebabkan manusia dapat hidup bermasyarakat.

Usaha-usaha menerangkan manusia secara psikologisdilakukan dengan berbagai cara, melalui renungan,pemikiran, dan melalui pemikiran empiris, serta ada pulayang bersifat spekulasi seperti ilmu semu (pseudoscience).Ilmu semu mencoba mengajukan teori-teori mngenaipsikologi dengan tidak didasarkan atas metode-metodeilmiah, tetapi dengan cara mengumpulkan gejala-gejalakejiwaan melalui fisik. Gejala-gejala fisik dianggapberpengaruh terhadap psikisnya. Misalnya frenologi, ilmuyang berusaha mengenal gejala kejiwaan dengan carameraba-raba bentuk tengkorak manusia, fisiolognomi yaituilmu pengetahuan yang menerangkan kepribadianseseorang dengan mempelajari raut mukanya, mesmerismeilmu semu yang berusaha mengobati penderita penyakitkejiwaan dengan magnetisme.

Selain ilmu-ilmu semua yang disebutkan di atasmasih ada ilmu semu lainnya, antara lain yaitu:

1) Palmistry, yaitu ilmu semu untuk mengetahuikepribadian seseorang dengan mempelajari garis-garis tangan (rajah tangan)

Page 32: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

28

2) Astrologi, yaitu ilmu semu yang menjelaskanpengaruh bintang-bintang terhadap kepribadianseseorang.

3) Numerology, yaitu ilmu semu yang mempelajaripengaruh angka-angka terhadap kepribadianseseorang. Inilah usaha-usaha fiosof dalammenerangkan jiwa manusia secara filosofis.

Lama kelamaan disadari bahwa filsafat sebagai satu-satunya ilmu kurang dapat memenuhi kebutuhan manusia,karena hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan tidakcukup hanya diterangkan dengan filsafat. Dengan demikianmaka ilmu pengetahuan alam misalnya memisahkan diridari filsafat dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri.Hal ini disebabkan karena ilmu pengetahuan alammembutuhkan hal-hal yang bersifat objektif, yang bersifatpositif, dan tidak dapat dicapai dengan menggunakanfilsafat. Demikian maka, ilmu-ilmu lain juga memisahkandiri dari filsafat termasuk pula psikologi. Psikologi yangmula-mula tergabung dalam filsafat, akhirnya memisahkandiri dan berdiri sendiri sebagi ilmu yang mandiri, hal iniadalah jasa dari Wilhelm wundt yang mendirikanlaboratorium psikologi yang pertama-tama pada tahun 1879untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan secaraeksperimental.

Sebenarnya, Wundt bukanlah seorang ahli dalampsikologi melainkan ia adalah fisiolog, akan tetapi beliaumempunyai pandangan bahwa fisiologi dapat dipandangsebagai ilmu pembantu dari psikologi dan psikologiharuslah berdiri sendiri sebagai suatu ilmu pengetahuanyang tidak tergabung atau tergantung kepada ilmu-ilmuyang lain. Di dalam laboratoriumnya Wundt mengadakaneksperimen-eksperimen dalam rangka penyelidikan-penyelidikan sehingga beliau dipandang sebagai bapak dari

Page 33: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

29

psikologi eksperimental. Tetapi ini tidak berarti bahwaWundt lah yang memulai eksperimen-eksperimen, sebabtelah ada ahli-ahli yang lain yang merintis sebelumnyaantara lain Fechner dan Helm holtz.

Aliran-aliran psikologi lahir karena adanyapemahaman dan keyakinan para ahli yang berbeda-bedadalam memandang manusia. Aliran-aliran yangberkembang dalam bidang psikologi di antaranya:strukturalisme, fungsionalisme, behaviorisme, psikologigestalt, psikologi dalam, psikologi humanistik, danseterusnya. Sedangkan cabang-cabang psikologiberkembang sebagai hasil dari pengkajian perilaku manusiaditinjau dari sudut pandang tertentu. Cabang-cabangpsikologi tersebut di antaranya adalah psikologiperkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial,psikologi kepribadian, psikologi abnormal, psikologikesehatan, psikologi olah raga, dan seterusnya.

Usaha untuk memperoleh pemahaman mengenaiperilaku manusia bukan hanya dimaksudkan untukmelampiaskan hasrat ingin tahu saja tetapi juga diharapkanbermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia.Pengetahuan mengenai perilaku individu-individu besertafaktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebuthendaknya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan terapanatau praktik seperti psikoterapi dan program-programbimbingan, latihan dan belajar yang efektif, juga melaluiperubahan lingkungan psikologis sedemikian rupa agarindividu-individu itu mampu mengembangkan segenappotensi yang dimiliki secara optimal (Koeswara, 1991 : 4-5).

Page 34: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

30

C. Ruang Lingkup PsikologiRuang lingkup psikologi begitu luas, kompleks, dan

membangkitkan rasa ingin tahu. Gejalanya sangat bervariasidan dapat diinterpretasikan dari berbagai perspektif disiplinilmu. Secara garis besarnya psikologi dapat dibedakan kedalam:

1. Psikologi Teoritis (pure phychologi) yang terdiri ataspsikologi umum dan khusus. Psikologi umum ialahpsikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatanatau aktivitas psikis manusia pada umumnya yangdewasa, yang normal dan beradab (berkultur).Sedangkan psikologi khusus ialah psikologi yangmempelajari dan menyelidiki segi-segi kekhususan dariaktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yangmenyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakandalam psikologi khusus. Psikologi khusus terbagi atas:

a. Psikologi perkembangan, yang menguraikanperkembangan aktivitas psikologi manusia sejakkecil hingga dewasa. Psikologi ini terbagi lagi kedalam:1) Psikologi anak2) Psikologi remaja3) Psikologi orang dewasa4) Psikologi orang tua

b. Psikologi kepribadian, menguraikan strukturkepribadian manusia

c. Psikologi sosial, menguraikan aktivitas manusiadalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.

d. Psikologi pendidikan, menguraikan dan menyelidikiaktivitas manusia dalam situasi pendidikan.

e. Psikologi diferensial, menguraikan perbedaan-perbedaan individual.

Page 35: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

31

f. Psikopatologi, menguraikan aktivitas manusia yangberjiwa abnormal.

2. Psikologi Praktis (applied phychologi), yang terdiri atas:a. Psikodiagnostik, yang menguraikan, menyelidiki,

dan mendiagnosis psikologi manusia.b. Psikologi klinis, yang menyelidiki dan mengobati

manusia yang mengalami masalah psikis.c. Psikologi perusahaan, menguraikan, menyelidiki,

dan membantu memperlancar dan mengembangkankegiatan perusahaan.

d. Psikologi pendidikan, menguraikan, menyelidiki,dan membantu memperkembangkan duniapendidikan.Ruang lingkup psikologi ditinjau dari segi objek

psikologinya dapat dibedakan menjadi dua golongan besar,yaitu:

a. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajarimanusia.

b. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewanyang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan.

Pada tulisan ini yang akan dibahas ialah psikologiyang berobjekkan manusia, yang sampai pada waktu iniorang masih membedakan adanya psikologi yang bersifatumum dan psikologi yang khusus. Psikologi umumberusaha mencari dalil-dalil yang bersifat umum darikegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis. Psikologi umummemandang manusia seakan-akan terlepas dari manusiayang lain. Metode-metode psikologi berdasarkan renungandan pengalaman-pengalaman didapatkan metode sebagaiberikut:

a. Metode yang bersifat filosofisb. Metode yang bersifat empiris

Page 36: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

32

Refleksi psikologi pada umumnya mempelajaritingkah laku manusia, atau ilmu yang mempelajari tentanggejala-gejala manusia. Ada juga psikologi yang menyelidikihewan yang umumnya disebut psikologi hewan. Denganilmu psikologi manusia tidak ragu-ragu lagi mengubah carahidup, tingkah laku dan pergaulan di dalam masyarakat.

Pada abad 17 filosof Perancis Rene Descartesberpendapat bahwa jiwa adalah akal atau kesadaran,sedangkan John Locke (dari Inggris) beranggapan bahwajiwa adalah kumpulan idea yang disatukan melalui asosiasi.Sedangkan ilmuwan lain pada abad 18 mengaitkan jiwadengan ilmu pengetahuan (faal), mereka berpendapatdengan jiwa yang dikaitkan dengan prosessensoris/motoris, yaitu pemrosesan rangsangan yangditerima oleh syaraf-syaraf indera (sensoris) di otak sampaiterjadinya reaksi berupa gerak otot-otot (motorik).

Psikologi yang sebagian besar objek penelitiannyaadalah mengenai manusia, membuat ilmu psikologimerupakan ilmu yang cukup rumit. Manusia sebagaimakhluk hidup, merupakan makhluk yang lebih sempurnaapabila dibandingkan dengan makhluk-makhluk hiduplainnya. Manusia sebagai makhluk hidup, merupakanmakhluk yang dinamis dalam pengertian bahwa manusiadapat mengalami perubahan-perubahan dan perkembanganseiring dengan berjalannya waktu. Akibat dari unsur-unsurkehidupan yang ada pada manusia, menyebabkan manusiaberkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baikperubahan dalam segi fisiologis maupun perubahan dalamsegi psikologis. Bagaimana manusia berkembang,dibicarakan dalam psikologi perkembangan. MenurutWalgito (2003:45) berbagai macam teori yang terdapat dalampsikologi perkembangan antara lain:

Page 37: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

33

a. Teori NativismeTeori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia

itu akan ditentukan oleh faktor-faktor nativus, yaitufaktor-faktor keturunan yang merupakan Pembawaanindividu sejak lahir. Teori ini dikemukakan olehSchopenhouer. Dalam teori ini terdapat pandangan bahwamanusia telah ditentukan oleh sifat-sifat yang tidak dapatdiubah, sehingga individu bergantung kepada sifat-sifatorangtuanya. Teori ini lebih jauh dapat menimbulkanpandangan bahwa pendidikan merupakan suatu usahayang sia-sia.b. Teori Empiris

Teori yang diungkapkan oleh John Locke inimenyatakan bahwa perkembangan individu akanditentukan oleh empirisnya atau pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembanganindividu. Definisi pengalaman di sini termasuk jugapendidikan yang diterima oleh individu yangbersangkutan. Teori ini berpandangan bahwa keturunanatau pembawaan tidak mempunyai peranan.c. Teori Konvergensi

Konvergensi merupakan aliran dalam psikologimodern. Teori ini dikemukakan oleh William Sterndimana dalam teori ini baik Pembawaan maupunpengalaman atau lingkungan mempunyai peranan yangpenting di dalam perkembangan individu. Dalam hasilpenelitian yang dilakukan oleh Stern, dinyatakan bahwafaktor pembawaan tidak menentukan secara mutlak, dengankata lain pembawaan bukan satu-satunya faktor yangmenentukan pribadi atau struktur kejiwaan seseorang.Dari berbagai macam teori perkembangan seperti yang telahdisebutkan di atas, teori yang dikemukakan oleh WilliamStern yaitu teori konvergensi merupakan teori yang dapat

Page 38: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

34

diterima oleh para ahli pada umumnya, dikarenakan teoritersebut merupakan gabungan dari dua teori sebelumnya.

Teori konvergensi yang dikemukakan oleh Sternmenyatakan bahwa perkembangan individu dipengaruhioleh pembawaan (teori nativisme) dan pengalaman ataulingkungan (teori empirisme), oleh karena itu teori yangdikemukakan oleh Stern merupakan salah satu hukumperkembangan individu. Dengan demikian jelas bahwalingkungan dan pembawaan merupakan dua factor yangyang mendasari setiap tingkah laku seseorang. Tingkah lakudapat digambarkan sebagai perwujudan kedua faktor yangmempengaruhinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmupengetahuan yang meneliti serta mempelajari tentangperilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakanmanifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa itu. Dilihat darisejarahnya, pada awalnya psikologi adalah ilmu yangmempelajari tentang gejala-gejala jiwa. Akan tetapi, karenajiwa bersifat abstrak sehingga sulit dipelajari secara objektifdan karena jiwa termanifestasi dalam bentuk perilaku, makadalam perkembangannya kemudian psikologi menjadi ilmuyang mempelajari perilaku.d. Teori Psikologi

Ditinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasaldari kata psyche yang diartikan jiwa dan kata logos yangberarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu katapsikologi sering diartikan atau diterjemahkan dengan ilmupengetahuan tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa.Karena psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa, makapersoalan yang pertama-tama timbul ialah apakah yangdimaksud dengan jiwa itu. Untuk memberi jawaban ataspertanyaan ini bukanlah merupakan hal yang mudah seperti

Page 39: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

35

diperkirakan orang banyak. Ini telah dikemukakan olehDewantara dalam Walgito (2003:5) sebagai berikut :

Apakah yang dimaksud dengan 'jiwa' itu menurutpengajaran pengetahuan yang positif ? Pertanyaan itu tidakmudah dijawab, dan ini terbukti adanya macam-macamjawaban. Menurut riwayatnya ilmu psikologi, sejak zamanpurba orang sudah membicarakan soal ini, soal yang tertuadi dalam peradaban manusia.

Dengan pernyataan dari Ki Hadjar Dewantara inidapat memberikan gambaran betapa sulitnya untukmemberi jawaban atas pertanyaan di atas. Jiwa sebagaikekuatan hidup atau sebab hidup telah pula dikemukakanoleh Aristoteles, yang memandang ilmu jiwa sebagai ilmuyang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa dapatdiartikan sebagai unsur kehidupan, karena itu tiap-tiapmakhluk hidup mempunyai jiwa. Sekalipun jiwa itu tidaknampak, tetapi dapat dilihat keadaan-keadaan yang dapatdipandang sebagai gejala-gejala kehidupan kejiwaan.

Oleh karena itu, yang dapat dilihat dan diobservasiialah perilaku atau aktivitas-aktivitas serta perkembanganyang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupanjiwa tersebut. Karena itu psikologi merupakan suatu ilmuyang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atauaktivitas-aktivitas serta perkembangan. Perilaku atauaktivitas-aktivitas yang dimaksud adalah dalam pengertianyang luas, yaitu meliputi perilaku yang nampak dan jugaperilaku yang tidak menampak. Psikologi yang sebagianbesar objek penelitiannya adalah mengenai manusia,membuat ilmu psikologi merupakan ilmu yang cukuprumit. Manusia sebagai makhluk hidup, merupakanmakhluk yang lebih sempurna apabila dibandingkandengan makhluk-makhluk hidup lainnya. Manusia sebagaimakhluk hidup, merupakan makhluk yang dinamis dalam

Page 40: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

36

pengertian bahwa manusia dapat mengalami perubahan-perubahan dan perkembangan seiring dengan berjalannyawaktu. Akibat dari unsur-unsur kehidupan yang ada padamanusia, menyebabkan manusia berkembang danmengalami perubahan-perubahan, baik perubahan dalamsegi fisiologis maupun perubahan dalam segi psikologis.Bagaimana manusia berkembang, dibicarakan dalampsikologi perkembangan.

D. Metode-Metode PsikologiSuatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah

suatu keharusan mutlak adanya, apa lagi kalau ilmu ituberdiri sendiri, ini harus ditandai oleh adanya metode-metode tersendiri untuk menyalidiki terhadap obyeknya.Obyek psikologi adalah penghayatan dan perbuatanmanusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah.Dengan demikian menyelidiki psikologi hendaknya jugadipergunakan banyak-banyak metode yang mungkin. Inidimaksudkan agar kelemahan-kelemahan metode yang satudapat ditutup oleh kesempurnaan pada metode yang lain.Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-paengalaman maka akan diapatkan metode-metode sebagaiberikut:1. Metode yang bersifat filosofis, ada beberapa macam

antara lain:a) Metode intuitip. Metode ini dilakukan dengan cara

sengaja untuk mengadakan suatu penyelidukan ataudengan cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari.

b) Metode kontemplatif. Metode ini dilakukan denganjalan merenungkan objek yang akan diketahui denganmempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utamayang dipergunakan adalah pekiran yang benar-benarsudah dalam keadaan obyektif.

Page 41: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

37

c) Metode filosofis religius. Metde ini digunakan denganmempergunakan materi-materi agama, sebagai alatutama untuk meneliti pribadi manusia.

2. Metode yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi:a. Metode observasi.

Metode observasi ialah metode untuk mempelajarikejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, telitidan sistematis. Observasi dapat melalui tiga cara:

1) Metode introspeksiIstilah introspeksi berasal dari bahasa latin (intro:

dalam; dan speaktare: melihat). Jadi pada introspeksiindividu mengalami sesuatu dan ia sendiri dapat pulamengamati, mempelajari apa yang dihayati itu. Adapunkelemahan pada metode ini yaitu: Kesulitan pada manusia melakukan dua tugas

menghayati dan mengingat kembali. Pada introspeksi faktor ingatan kadang-kadang

menghambat proses yaitu adanya faktor-faktorkelupaan dan pencampur adukan antara fantasi daningatan.

2) Metode instrospeksi eksperimentalIstilah introspeksi eksperimental ialah suatu metode

introspeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakaneksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasanayang dibuat.

3) Metode ekstropeksiMetode ekstropeksi ialah suatu metode dalam ilmu

jiwa yang berusaha untuk menyalidiki atau mempelajaridengan sengaja dan teratur gejala jiwa sendiri denganmembandingkan gejala jiwa orang lain dan mencobamengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwayang ditunjukkkan dari mimik dan pantomimik orang lain.

Page 42: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

38

3. Metode pengumpulan bahanDengan teknik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan

yang dilakukan dengan mengolah data-data yang didapatdari kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket).Penyelidik dapat menempuh dengan melalui tiga cara yaitu:

a. Metode Angket interviewAdalah suatu penyelidikan yang dilaksanakan dengan

menggunakan daftar peretanyaan mengenai gejala-gejalakejiwaan yang harus dijawab oleh oarng banyak, sehinggaberdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapatdiketahui keadaan jiwa seseorang.

b. Metode BiografiMetode ini merupakan lukisan atau tulisan perihal

khidupan seseorang, baik sewaktu ia masih hidup maupunsesudah ia meninggal.

c. Metode Pengumpulan bahanYaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan

mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulangambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak.

d. Metode Eksperimen (percobaan)Istilah eksperimen(percobaan) dalam pskologi berarti

pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yangkita timbulkan dengan sengaja Tujuan eksperimen ialahuntuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejalakejiwaan.

e. Metode KlinisYang disebut metode klinis ialah, nasihat dan bantuan

kedokteran, yang diberikan kepada pasien, oleh ahlikesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologiialah kombinasi dari bantuan klinis-medis dengan metodependidikan, untuk melakukan observasi terhadap parapasien.

Page 43: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

39

f. Metode InterviewInterview merupakan metode penyelidikan dengan

menggunakan pertanyaan-pertanyaan.g. Metode testing

Metode ini merupakan metode penyelidikan denganmenggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di setandardisasikan.

Page 44: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

40

BAB IIIFASE-FASE PERKEMBANGAN ANAK

A. Pengertian Perkembangan Anak

Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yangberoperasi secara kontinue, yaitu pertumbuhan danperkembangan. Kedua proses ini berlangsung secarainterdependen, saling bergantung satu sama lainnya. Keduaproses itu tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yangmurni berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakandengan maksud lebih mudah memahaminya. Pertumbuhandan perkembangan merupakan dua istilah yang mempunyaipengertian yang berbeda, namun keduanya memilikiketerkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkanantara yang satu degan lainnya. Pertumbuhan merupakanproses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapatdiamati secara fisik. Pertumbuhan dapat diamati melaluipenimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,lingkar kepala dan sebagainya. Sementara itu,perkembangan merupakan proses kualitatif yangmenunjukkan bertambahnya kemampuan (ketrampilan)dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleksdalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagaihasil dari proses pematangan.

Perkembangan berkenaan dengan keseluruhankepribadian individu, karena kepribadian individumembentuk suatu kesatuan yang terintegrasi. Secarasederhana aspek utama kepribadian dapat dibedakansebagai berikut: aspek fisik motorik, aspek intelektual, aspeksosial, aspek bahasa, aspek emosi, aspek moral, dan aspekkeagamaan (Sukmadinata, 2009: 114). Kualitas anak inibiasanya diukur dengan tumbuh kembang anak. Anak itu

Page 45: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

41

sendiri mempunyai kepribadian yang unik dimanaperkembangannya terjadi serentak bersama denganpertumbuhan tubuhnya yang meliputi perkembanganpsikomotorik, panca indera, dan perkembangan sosial.

Tahap perkembangan manusia memiliki fase-faseyang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian danpemahaman, pada umumnya perkembangan digambarkandalam periode-periode atau fase-fase tertentu. Klasifikasiperiode perkembangan yang paling luas digunakansebagaimana dikemukakan oleh Santrock (1993) meliputiurutan sebagai berikut: Periode pra kelahiran (prenatalperiod), periode bayi (infacy period), periode awal anak-anak(early childhood period), periode pertengahan dan akhir anakanak (middle and late childhood period), periode remaja(adolescence period), periode awal dewasa (early adulthoodperiod), periode pertengahan dewasa (middle adulthoodperiod), dan periode akhir dewasa (late adulthood period).Penelitian di Northwestern University menunjukkan, ibuyang memiliki tingkat pendidikan rendah mempengaruhisistem saraf anak yang tidak beraturan dan mempengaruhikemampuan belajar mereka. Penulis menemukan, anak yangibunya berpendidikan lebih rendah cenderung belum lulusdari sekolahnya.

Anak-anak dengan status sosial ekonomi rendah punmemiliki bahasa yang kurang kompleks dan bervariasi."Sistem saraf mereka juga berbeda, tergantung dari tingkatpendidikan ibu dan rangsangan suara yang diberikan padaotak, dalam hal ini rangsangan juga bisa diberikan olehorang yang mengasuh," kata Kraus, seperti dilansir lamanCNN, Jumat (9/5). "Anak dari ibu dengan pendidikan lebihrendah memiliki sistem saraf yang cenderung tak beraturandan hasil yang lebih buruk pada tes memori dan membaca,"imbuhnya. Sedangkan, anak dengan orang tua

Page 46: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

42

berpendidikan lebih tinggi memiliki kekayaan kata sampai45 juta di usia tiga tahun. Rendahnya pendidikan orang tuajuga bisa memberi bahasa negatif pada anak sehinggaperkembangan mereka pun berbeda. "Kami akan melihatapakah musik akan membantu. Setidaknya dengan musikanak mendapat stimulasi linguistik yang sama dalam bentukpengayaan kata. Sehingga sirkuit dalam sistem saraf untukkemampuan berbahasa dan bermusik bisa lebih optimal,"Kraus.”

Kraus menekankan pendidikan ibu yang rendahberkaitan dengan gizi buruk, kurang tersedianya buku dirumah, kurang olahraga, dan kurangnya motivasi bagi anakuntuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR). Penelitiansebelumnya yang dilakukan Betty Hart dan Todd R Risleymenunjukkan anak dengan orang tua berpendidikan rendahhanya memiliki kekayaan kata untuk berkomunikasisebanyak 13 juta kata.

Periode masa bayi dan kanak-kanak awal (usia dini)merupakan masa awal yanag sangat menentukan bagiperkembangan individu pada tahap-tahap kehidupanselanjutnya. Periode kanak-kanak awal dikatakan sebagaiperiode keemasan (the golden years) dimana individu mulaimemasuki masa peka. Masa peka pada masing-masing anakberbeda, seiring dengan laju pertumbuhan danperkembangan anak secara individual. Laju perkembangandan pertumbuhan individu mempengaruhi masa keemasandari masing-masing individu itu sendiri. Sangatlah tidakdapat dipisahkan antara perkembangan dan pertumbuhanterutama pada anak usia dini. Perkembangan motorik danfisik individu sangatlah berhubungan dengan pertumbuhanpsikisnya. Oleh karena itu psikologi perkembangan anakusia dini berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan danperkembangan secara menyeluruh. Masa ini sering disebut

Page 47: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

43

sebagai masa peka, yaitu masa terjadinya kematanganfungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yangdiberikan oleh lingkungan. Perhatian serius dari parapendidik (orang tua maupun guru) sangat diperlukan padamasa ini karena periode ini merupakan masa peletak dasaruntuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik,bahasa, sosio emosional, moral, dan agama yang tentunyaakan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak di masayang akan datang.

Perkembangan anak adalah bertambahnyakemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yanglebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapatdiramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sinimenyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembangsedemikian rupa perkembangan emosi, intelektual dantingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.Biasanya perkembangan anak diikuti pertumbuhansehingga lebih optimal dan tergantung pada potensibiologik seseorang. Potensi tersebut merupakan hasilinteraksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitufaktor genetik, lingkungan bio – fisiko – psiko – social danperilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.

Anak adalah amanah dari Allah untuk hamba-Nya.Arti bebasnya anak adalah titipan dari Allah kepada keduaorang tuanya. Adapun definisi anak yang berbeda-bedadimana ada beberapa pengertian anak yang terdiri dari:

a) Anak merupakan dwi tunggal jiwa raga yangberkembang bersamaan yang mengalamiperkembangan kearah kedewasaan (Rosenfield,1963).

Page 48: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

44

b) Anak adalah anggota masyarakat yang berumurdibawah 15 tahun dan belum pernah menikah(Kantor Statistik DIY, 1993)

c) Anak dalam Kamus Lengkap Psikologi (JP.Chaplin,2000) dapat diartikan sebagai seseorang yang belummencapai tingkat kedewasaan. Bergantung pada sifatreferensinya, dapat diartikan sebagai individu yangberada diantara masa kelahiran dan masa pubertasatau di antara masa kanak-kanak (masapertumbuhan) dan masa pubertas.

Menurut Santoso (2007: 2-9) anak usia dini adalahsosok individu sebagai makhluk sosiokultural yang sedangmengalami proses perkembangan yang sangat fundamentalbagi kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlahkarakteristik tertentu. Adapun macam-macam teoriperkembangan yaitu:1. Teori Biologis

Teori ini menitik beratkan pada pengaruh bakat,perkembangan tidak secara spontan, dan jika perkembangantelah maju tidak dapat mundur lagi. Pengaruh lingkunganyang menguntungkan dan tidak menguntungkan ikutmenetukan sifat dapat terlihat yang dimiliki organismedalam periode tertentu ( fenotype ). Kelemahan teori ininampak pada penelitian anak kembar. Anak kembar identikyang dibesarkan dalam lingkungan berbeda, mengalamiproses perkembangan yang berbeda pula. Anak bukanmerupakan makhluk relatif, tetapi ia juga secara aktifmencari dan menemukan kesempatan untukmengembangkan pribadinya.2. Teori Psikodinamika

Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa ataukepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasaryang bersifat sosio-efektif, yakni keteganggan yang ada

Page 49: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

45

dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya ditengah lingkungannya. Unsur-unsur yang sangat ditentukandalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspekinternal lainya. Para teoritis psikodinamika percaya bahwaperkembangan merupakan suatu proses aktif dan dinamisyang sangat dipengaruhi oleh dorongan- dorongan atauimpuls-impuls individual yang dibawa sejak lahir sertapengalaman- pengalaman sosial dan emosional mereka.Menurut teori Freud, seorang anak dilahirkan dengan duamacam kekuatan (energi) biologik: libido dan nafsu mati.Kekuatan atau energi ini menguasai semua orang atausemua benda yang berarti atau yang penting bagi anak,melalui proses yang oleh Freud disebut khatexis. Khatexisberarti konsentrasi energi psikis terhadap suatu obyek atausuatu ide yang spesifik atau terhadap suatu person yangspesifik. Erikson (1964) meluaskan teori Freud denganmencoba meletakan hubungan antara gejala-gejala budayamasyarakat dipihak lain. Erikson juga membagi hidupmanusia dalam fase-fase berdasarkan proses-proses tertentubeserta akibat-akibatnya. Proses-proses tadi bisa berakibatbaik atau tidak baik. Bila berakhir baik dapat memperlancarperkembangan, bila berakhir tidak baik dapatmenghambatnya.3. Teori Lingkungan

Dalam kelompok teori yang mementingkan pengaruhlingkungan terhadap perkembangan anak termasuk teori-teori belajar dan teori-teori mengenai sosialisasi yangbersifat sosiologis. Kedua macam teori ini sebetulnya samakarena prinsip sosialisasi itu adalah suatu bentuk belajarsosial. Hal ini juga berlaku bagi enkulturasi, yaitumemperolehnya pola-pola tingkah laku kulturnya sendiri.Yang banyak ditulis oleh para antropolog budaya misalnyaBenedict (1934), Kardiner (1945), M.Mead (1953), dll. Teori

Page 50: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

46

ini kurang memperhatikan pengaruh pembawaan yang jugarelative kuat terhadap perkembangan seseorang.4. Teori Ilmu Kerohanian

Menurut pendapat Dilthey (1833-1911) iamengemukakan bahwa gejala-gejala psikis seseorang tidakmungkin dapat diterangkan seperti halnya dilakukan padagejala-gejala fisik. Hal itu dapat dilakukan pada gejalafisiologi seperti misalnya pada permulaan pemasakansesuak (pubertas atau permulaan masa remaja). Pemasakanseksual adalah suatu gejala psikologis tetapi remajamemberikan suatu arti dalam keseluruhan strukturpsikologinya.5. Teori Empirisme

Tokoh utama teori empirisme adalah Francis Bacon(Inggris 1632 – 1704). Pandangan dari teori ini yaitu, saatanak lahir ke dunia, perkembangan ditentukan karenaadanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan danpengajaran. Anak yang lahir dianggap dalam kondisikosong, putih bersih seperti meja lilin (tabularasa), makapengalaman (empiris) anaklah yang menentukan corak danbentuk perkembangan jiwa anak. Dengan demikianmenurut teori ini, pendidikan atau pengajaran anak pastiberhasil dalam usahanya membentuk teori lain seperti teorioptimisme (pedagogis optimisme), alasanya karena teori inisangat yakin dan optimis akan keberhasilan upayapendidikan dalam membina kepribadian anak. Teori yangberorientasi pada lingkungan (enviromentalisme),dinamakan demikian karena lingkungan lebih banyakmenentukan corak perkembangan anak. Teori Tabularasa,karena peham ini mengibaratkan anak lahir dalam kondisiputih bersih seperti meja lilin (tabula/table = meja; rasa =lilin).

Page 51: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

47

6. Teori NativismeTeori nativisme mengemukakan bahwa anak yang

lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami. Danpembawaan (nativus=pembawaan) inilah yang akanmenentukan wujud kepribadian seorang anak. Pengaruhlain dari luar tidak akan mampu mengubah pembawaananak. Dengan demikian maka pendidikan bagi anak akansia-sia dan tidak perlu dihiraukan. Istilah lain dari aliran inidisebut dengan Teori pesimisme (pedagogis – pesimistis ),karena teori ini menolak pengaruh luar. Teoribioogisme,disebabkan menitikberatkan pada faktor biologis,faktor keturunsn (genetic) dan konstitusi atau keadaanpsikolofisik yang dibawa sejak lahir.7. Teori Konvergensi

Diungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebihbanyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang,yakni faktor bakat dan pengaruh lingkungan, keduanyatidak dapat dipisahkan seolah- olah memadu, bertemudalam satu titik. Di sini dapat dipahami bahwa kepribadianseorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibinaoleh suatu pendidikan (pengalaman) yang baik sertaditopang oleh bakat yang merupakan pembawaan lahir.8. Teori Rekapitulasi

Rekapitulasi berarti ulangan, maksudnya bahwaperkembangan jiwa anak adalah merupakan hasil ulangandari perkembangan seluruh jenis manusia. Disimpulkanbahwa seorang manusia akan mengalami tingkatan masasebagai berikut: Masa berburu (merampok) sampai umur kurang lebih

8 tahun, contohnya menangkap binatang, bermainpanah, dan lain-lain.

Page 52: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

48

Masa menggembala kurang lebih 8-10 tahun, seoranganak senang memelihara binatang,ikan,kambing, danlain-lain.

Masa bertani kurang lebih 10-12 tahun, suka berkebun,memelihara dan menanam tanaman, bunga, dan lain-lain.

Masa berdagang kurang lebih 12-14 tahun, gemarbermain pasar-pasaran,tukar menukar perangko, tukargambar, dan lain-lain.

Masa industri 14 tahun ke atas, anak mulai mencobaberkarya sendiri,membuat mainan, dan lain-lain.Pernyataan terkenal dari teori ini adalah “onogenese

recapitulatie philogenese” (perkembangan satu Mkhluk Adalahmengulangi perkembangan seluruhnya). Sponsor utamateori ini adalah Hackel (1834-1919) dan diikuti oleh StanleyHall (1846-1926).9. Teori Kemungkinan Berkembang

Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan anak adalahmakhluk manusia yang hidup. Waktu dilahirkan anakdalam kondisi tidak berdaya, sehingga ia membutuhkanperlindungan. Dalam perkembangan anak melakukankegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan aktif(eksplorasi). Yang menyampaikan teori ini adalah Dr. M.J.Langeveld salah seorang ilmuwan dari Belanda.10. Teori Perkembangan

Menurut Fenomenologis, keutamaan dariFenomenologis adalah bahwa setiap pelajaran harusmeaningful bagi manusia dan kemanusiaan, karena manusiaadalah makhluk sosial di samping juga sebagai makhlukindividual. Materi pendidikan yang baik adalah yangsebanyak-banyaknya memiliki fungsi pengembangan prosessosialisasi anak, sehingga proses belajar itu tidak bersifatindividual saja, melainkan juga harus berlangsung secara

Page 53: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

49

kompak. Sebab secara kodrati manusia membutuhkanbantuan atau pertolongan orang lain. Karena itu denganbelajar kelompok, anak akan saling membantu dan salingtolong-menolong. Selanjutnya, untuk mengembangkankemampuan eksplorasi pada anak, ia harus diberikesempatan untuk bekerja mandiri.11. Teori Interaksionisme

Menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilakuanak ditentukan oleh adanya dialektif denganlingkungannya. Maksud perkembangan kognitif seoranganak bukan merupakan perkembangan yang wajar,melainkan ditentukan interaksi budaya. Pengaruh datangdari pengalaman dalam berinteraksi budaya serta daripenamaan nilai-niai lewat pendidikan (disebut transmisisosial) itu diharapkan mencapai suatu bstadium yangdisebut ekuilibrasi yakni keseimbangan antara asimilasi danakomodasi pada diri anak.12. Teori Perkembangan Menurut Psikologi Kognitif

Teori ini lebih menitikberatkan pada proses kognisiatau proses mental seseorang juga pada proses aktivitasinternal manusia. Aktivitas manusia menurut psikoogikognitif adalah suatu proses mental yang berkaitan denganthinking (berfikir) dan memori (ingatan). Teori ini bisadisebut dengan “information processing theory” karena prosesmental ini berkaitan dengan bagaimana manusia memprosesinformasi yang masuk ke dalam jaringan pikiran daningatan untuk selanjutnya direproduksi kembali.Perkembangan psikis manusia adalah perkembangankognisi atau pikir. Karenanya, kemasakan seseorangditentukan oleh kognusnya.13. Teori Behavior dan Belajar Sosial

Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yangdapat diamati dan yang bersifat umum mengenai otot- otot

Page 54: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

50

dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagaimanaterwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau padapengeluaran air mata atau keringat. Di luar tradisibehavioral, berkembang kayakinan bahwa perkembanganadalah perilaku yang dapat diamati, yang dipelajari melaluipengalaman dan lingkungan. Mempunyai 3 versi: Pavlovdan Kondisioning Klasik B. F. Skinner dan kondisioningOperant Bandura dan Teori Belajar Sosial

Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitasyang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembanganitu bergerak secara berangsur-angsur tapi pasti, yang kianhari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan danberakhir dengan kematian.

B. Tingkat-Tingkat Perkembangan AnakDefinisi perkembangan ialah perubahan-perubahan

psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktorlingkungan dan proses belajar dalam pasage waktu tertentu,menuju kedewasaan. Pada tahapan ini anak mulai bersikaphiperaktif, suka berteriak karena menginginkan perhatiandari orang tuanya dan cara menyikapinya yaitu denganmemberikan perhatian yang benar. Perkembangan anaktidak berlangsung secara mekanis-otomatis. Sebabperkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapafaktor secara stimulan (Kartono,1982), yaitu:

1. Faktor herediter (warisan sejak lahir, bawaan)2. Faktor lingkungan yang menguntungkan, atau

merugikan3. Kematangan fungsi organis dan fungsi psikis4. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang

berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau

Page 55: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

51

menyetujui, punya emosi serta usaha membangundiri sendiri.

1. Pembagian Fase Perkembangan AnakDalam ilmu jiwa perkembangan terdapat beberapa

pembagian masa hidup anak, yang disebut sebagai faseatau perkembangan. Fase perkembangan ini memiliki ciri-ciri yang relatif sama, berupa kesatuan peristiwa yang bulat.Berikut merupakan pembagian menurut beberapa ahli,yaitu:

a) Perkembangan Menurut AristotelesAristoteles (384-322 S.M.) membagi masa

perkembangan selama 21 tahun dalam 3 septenia (3 periodekali 7 tahun), yang dibatasi oleh 2 gejala alamiah yangpenting, yaitu pergantian gigi dan munculnya gejala-gejalapuber-tas. Hal ini didasarkan pada paralelitasperkembangan jasmaniah dengan perkembangan jiwanianak. Pembagian tersebut yaitu, 0-7 tahun yang disebutsebagai masa anak kecil, masa bermain.

b) Perkembangan Menurut Charlotte BuhlerCharlotte Bu'hler membagi masa perkembangan

menjadi lima fase sebagai berikut:1) Fase pertama, 0-1 tahun: masa menghayati obyek-

obyek di luar diri sendiri; dan saat melatih fungsi-fungsi. Terutama melatih fungsi motorik; yaitu fungsiyang berkaitan dengan gerakan- gerakan dari badandan anggota badan.

2) Fase kedua, 2-4 tahun: masa pengenalan duniaobyektif di luar diri sendiri, disertai penghayatansubyektif. Mulai ada pengenalan pada AKU sendiri,dengan bantuan bahasa dan kemauan sendiri. Anaktidak mengenal dunia luar berdasarkan pengamatanobyektif, melainkan memindahkan keadaan batinnyapada benda-benda di luar dirinya. Karena itu ia

Page 56: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

52

bercakap-cakap dengan bonekanya, bergurau danberbincang-bincang dengan kelincinya; sepertinyakedua binatang dan benda permainan itu betul-betulmemiliki sifat-sifat yang dimiliki fase ini disebut pulasebagai fase bermain, aktivitas yang sangat menonjol.Untuk kedua kali dalam kehidupannya anak bersikap

subyektif (subyektivitas pertama terdapat pada fase kedua,yaitu usia 3 tahun). Akan tetapi subyektivitas kedua kali inidilakukannya dengan sadar. Ada beberapa perkembanganyang terjadi pada anak salah satunya adalahperkembangan fisik

Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organyang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ initerbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan).Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan fisikberlangsung lebih lambat dibandingkan dengan tingkatpertumbuhan selama masa bayi (infacy period). Pertumbuhanfisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnyatanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua tahun menjelanganak matang secara seksual, di mana pertumbuhan fisikpada waktu itu kembali berkembang dengan pesat.Meskipun selama masa kanak-kanak secara umumpertumbuhan fisik mengalami perlambatan, namunketerampilan-keterampilan motorik kasar dan motorik halusjustru berkembang pesat.

Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen danThompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwaperkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:

1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhiperkembangan kecerdasan dan emosi

2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangankekuatan dan kemampuan motorik

Page 57: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

53

3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnyapola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remajaberkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatukegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawanjenis.

4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, danproporsi, dengan karakteristik sebagai berikut:

a) Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak –kanak ( 0 – 5 tahun )

Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecilditandai dengan mulai mampu melakukan bermacammacam gerakan dasar yang semakin baik , yaitu gerakangerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat,berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungandengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibatpertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain ituperkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjangkaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisikpada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dankeseimbanga berkembang dengan baik.

b) Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11tahun)

Perkembangan: waktu reaksi lebih lambat dibandingmasa kanak kanak,koordinasi mata berkembang denganbaik ,masih belum mengembangkan otot-otot kecil,kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit,rentan dan daya tahan kurang.

C. Macam-Macam Perkembangan AnakPertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu pembawaan dan lingkungan, baiklingkungan fisik, psikologis, maupun lingkungan sosial.Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan

Page 58: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

54

dan perkembangannya tergantung kepada keadaanlingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.Adapun lingkungan yang dapat mempengaruhiperkembangan anak yaitu keluarga, sekolah, masyarakatdan keadaan alam sekitar.1. Perkembangan Anak Usia 2-6 Tahun

Periode kanak-kanak awal atau early childhood period(usia 2-6 tahun) merupakan usia prasekolah. Pada masa ini,pada umumnya anak-anak mulai menjalani masapendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun jalurpendidikan non formal. Pada jenjang ini, anak-anakdiberikan rangsangan pendidikan untuk membantupertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohanidalam rangka mempersiapkan mereka agar memilikikesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut, yaitupada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).2. Pra sekolah (3-6 tahun):

Pada awal masa kanak-kanak, lebih-lebih hingga anakberusia tiga tahun, anak-anak masih amat tergantung dancenderung menjalin kelekatan yang aman dengan orang tuadan anggota keluarganya. Sebagian dari mereka memangada yang mulai melakukan upaya menjalin hubunganpertemanan dengan anak lain, tetapi sebagian lainnya tidak.Berbeda dengan orang tua tetap merupakan agen sosialisasiterpenting. Sementara di sisi lain anak-anak prasekolah amatmembutuhkan hubungan pertemanan dan melakukanberbagai upaya untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

Masa usia pra sekolah yaitu masa emasperkembangan, dimana seorang anak akan banyakmengalami perubahan yang sangat berarti. Pada masa ini,anak akan mengalami banyak masa peka, yang diartikansebagai suatu masa dimana suatu fungsi berkembangdemikian baik dan karenanya harus dilayani serta diberi

Page 59: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

55

kesempatan sebaik-baiknya. Masa peka untuk suatu fungsiitu hanya datang sekali saja pada tiap individu , jadi masapeka merupakan masa dimana kemungkinanberkembangnya suatu fungsi adalah maksimal besarnya,misalnya masa peka untuk berjalan pada tahun kedua, masapeka bicara pada tahun ketiga, dan keteampilan fisik padatahun keenam, peka untuk perkembangan ingatan logisadalah pada tahun kedua belas dan seterusnya. Agar masausia pra sekolah dapat optimal maka stimulasi pendidikandiperlukan guna memberikan perangsangan terhadapseluruh aspek perkembangan anak.

Berbagai kebutuhan anak yang tadinya sudahterpenuhi dalam lingkungan keluarga, ketika anak-anaktersebut menginjak usia prasekolah mulailah iamembutuhkan dunia yang lebih luas sebagai sarana bermaindan bereksplorasi. Pada masa ini banyak orang tua mulaimemperkenalkan anak-anak mereka dengan duniapendidikan untuk anak usia dini. Selain itu, pada masa prasekolah ini pertumbuhan fisik lebih lambat. Ketika sedangbermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial.Tahap ini terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu:

a. Anak usia 3-4 tahun1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga2) Berjalan pada jari kaki3) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri4) Menggambar garis silang5) Menggambar orang (hanya kepala dan badan)6) Mengenal 2 atau 3 warna7) Bicara dengan baik8) Bertanya bagaimana anak dilahirkan9) Mendengarkan cerita-cerita10) Bermain dengan anak lain11) Menunjukkan rasa sayang kepada saudara

Page 60: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

56

12) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhanab. Anak usia 4-5 tahun

1) Mampu melompat dan menari2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan danbadan3) Dapat menghitung jari-jarinya4) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita5) Minat kepada kata baru dan artinya.

3. Perkembangan Anak usia 6 tahun:

1) Ketangkasan meningkat2) Melompat tali3) Bermain sepeda4) Menguraikan objek-objek dengan gambar5) Mengetahui kanan dan kiri6) Memperlihatkan tempertantrum7) Mungkin menentang dan tidak sopan

D. Perkembangan Motorik Halus dan KasarPada setiap usia terjadi peningkatan kemampuan

psikososial dan perkembangan motorik, baik motorik halusmaupun kasar. Tahap ini terbagi menjadi 3 tahapperkembangan, yaitu:1. Usia 12-18 bulan

a) Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumahserta sekeliling rumah

b) Menyusun 2 atau 3 kotakc) Dapat mengatakan 5-10 katad) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

2. Usia 18-24 bulana) Mampu naik turun tanggab) Menyusun 6 kotakc) Menunjuk mata dan hidungnya

Page 61: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

57

d) Menyusun dua katae) Belajar makan sendirif) Menggambar garis di kertas atau pasirg) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buangair kecilh) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan olehorang yang lebih besari) Memperlihatkan minat kepada anak lain danbermain-main dengan mereka.

3. Usia 2-3 tahuna) Anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengansatu kakib) Membuat jembatan dengan 3 kotakc) Mampu menyusun kalimatd) Mempergunakan kata-kata sayae) Bertanyaf) Mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanyag) Menggambar lingkaranh) Bermain dengan anak laini) Menyadari adanya lingkungan lain di luarkeluarganya

Maxim George W. (1993) mengatakan bahwa secaraumum ada tiga tahap perkembangan kemampuanketerampilan motorik anak pada masa usia dini yaitu;kemampuan pada tahap Kognitif, Asosiatif, danAutonomous. Pada tahap kognitif anak berusaha memahamiketerampilan motorik serta mengenal apa yang dibutuhkanuntuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada tahapasosiatif anak banyak belajar dengan mencoba meralatgerakan agar tidak melakukan kesalahan kembali padagerakan berikutnya. Sedangkan pada masa autonomousgerakan yang ditampilkan merupakan respon yang lebih

Page 62: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

58

efisien untuk mengurangi sedikit mungkin kesalahan (anaksudah menampilkan gerakan secara otomatis ).

E. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik dan Fsikis

1. Pertumbuhan dan perubahan bentuk tubuhPerkembangan fisik atau pertumbuhan biologis

(biological growth) merupakan salah satu aspek penting dariperkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalahperubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakangejala primer dalam pertumbuhan remaja. Fisik atau tubuhmanusia merupakan sistem organ yang kompleks dansangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk padaperiode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan denganperkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompsonmengemukakan bahwa perkembangan fisik individumeliputi empat aspek, yaitu:a) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi

perkembangan kecerdasan dan emosib) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan

kekuatan dan kemampuan motorikc) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-

pola tingkah laku baru, seperti pada usia remajaberkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatukegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawanjenis

d) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, danproporsi

Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembanganfisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh, seperti:

1) Pertumbuhan otak2) Sistem saraf3) Organ-organ indrawi

Page 63: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

59

4) Pertambahan tinggi dan berat5) Hormon, dan lain-lain6) Perubahan-perubahan dalam cara individu dalam

menggunakan tubuhnya (seperti perkembanganketerampilan motorik dan perkembangan seksual),serta perubahan dalam kemampuan fisik (sepertipenurunan fungsi jantung, penglihatan dansebagainya).

Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan(Sarlito, 1991: 51), urutan perubahan-perubahan fisik adaahsebagai berikut: Pada anak perempuan:

1) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi,anggota-anggota badan menjadi panjang).

2) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yangmaksimum setiap tahunnya.

3) Pertumbuhan rambut di kepala semakin panjang4) Perubahan suara yang terjadi seiring bertambahnya

usia Pada anak laki-laki:

1) Pertumbuhan tulang-tulang.2) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat

maksimum setiap tahunnya.3) Perubahan suara yang terjadi seiring bertambahnya

usiaBagi anak-anak usia sekolah, pertumbuhan dan

perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting,sebab pertumbuhan/perkembangan fisik anak secaralangsung atau tidak langsung akan mempengaruhiperilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisikakan menentukan keterampilan anak dalam bergerak.Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan/perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak

Page 64: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

60

memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perkembangankemampuan fisik pada anak kecil (0-5 tahun) ditandaidengan mulai mampu melakukan bermacam macamgerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan gerakanberjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak,melempar, menangkap, yang berhubungan dengankekuatan yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhanjaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan jugaditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangansecara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak jugaditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbanganberkembang dengan baik.

Prosentase kenaikan tinggi dan berat badan pada usiadini mulai menurun dibandingkan dengan masasebelumnya (periode bayi). Perubahan atau prosentasetinggi dan berat badan badan tersebut terus berlangsungsetiap tahun. Otot-otot perut menjadi lebih ramping karenamengalami pengetatan. Anak laki-laki cenderung memilikikelebihan massa otot dibandingkan dengan anakperempuan. Seiring dengan bertambahnya tinggi badan,baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalamiperampingan dan bentuk tubuh menjadi lebih atletis(Danim, 2011: 46). Anak kecil pada umumnya cenderungtampak langsing atau tampak kurus Di dalam membentukpeningkatan tinggi badan presentase pertumbuhan panjangkaki lebih besar dibanding pertumbuhan togok.Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil bisadiidentifikasikan dalam beberapa hal. Sifat-sifatperkembangan fisik yang dapat diamati adalah sebagaiberikut:

1) Terjadi perkembangan otot-otot besar cukup cepatpada 2 tahun terakhir masa anak kecil. Hal inimemungkinkan anak melakukan berbagai gerakan

Page 65: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

61

yang lebih leluasa yang kemudian bisa dilakukannyabermacam-macam ketrampilan gerak dasar. Beberapamacam gerak dasar misalnya: berlari, meloncat,berjengket, melempar, menangkap, dan memukulberkembang secara bersamaan tetapi dengan iramaperkembangan yang berlainan. Ada yang lebih cepatdikuasai dan ada yang baru dikuasai kemudian.

2) Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadipulalah perkembangan kekuatan yang cukup cepat,baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Antarausia 3 sampai 6 tahun terjadi peningkatan kekuatansampai mencapai lebih kurang 65%.

3) Pertumbuhan kaki dan tangan secara proporsionallebih cepat disbanding pertumbuhan bagian tubuhyang lain, menghasilkan peningkatan daya ungkityang lebih besar di dalam melakukan gerakan yangmelibatkan tangan dan kaki. Daya ungkit yang makinbesar akan meningkatkan kecepatan dalam bergerak.Hal ini sangat menunjang terbentuknya bermacam-macam ketrampilan gerak dasar.

4) Terjadi peningkatan koordinasi gerak dankeseimbangan tubuh yang cukup cepat. Koordinasigerak yang meningkat dan disertai dengan dayaungkit kaki dan tangan yang makin besar, menjadikananak makin mampu menggunakan kekuatannya didalam melakukan aktivitas fisik. Sedangkanmeningkatnya keseimbangan tubuh meningkatkanpula keleluasaan rentangan gerak dalam melakukangerakan ketrampilan.

5) Meningkatnya kemungkinan dan kesempatanmelakukan berbagai macam aktivitas gerak fisik bisamerangsang perkembangan pengenalan konsep-konsep dasar objek, ruang, gaya, waktu dan sebab-

Page 66: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

62

akibat. Melalui gerakan fisik anak kecil mulaimengenali konsep dasar objek yang berada di luardirinya.Dalam kasus ini perlu untuk diketahui bahwa

pertumbuhan fisik pada anak selalu bervariasi dan tidaksama. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama yang sangatberpengaruh terhadap pertumbuhan fisik yaitu faktorhereditas (keturunan atau asal usul etnis) dan asupan gizi.Adapun prinsip-prinsip hereditas yaitu: Prinsip Konformitas: Tiap jenis makhluk

menghasilkan jenisnya sendiri. Prinsip Reproduksi: Setiap makhluk baru akan

memulai perkembangan dari permulaan. Sifat – sifatdan potensi-potensi melalui sel benih yangdiwariskan orang tua pada anaknya.

Prinsip variasi: Anak ada yang menyerupai ayahnya,ada yang menyerupai ibunya, ada yang mengerupaiayah dan ibunya, ada yang tidak menyerupai orangtuanya; tergantung pada cara berkombinasinyafaktor-faktor pembawa sifat.

Prinsip Regresifilial: Sifat-sifat makhluk cenderungmenuju sifat rata-rata, tidak menunjukkanpertambahan yang terus menerus.

Perkembangan fisik anak masa sekolah sekitar usia 6tahun, badan anak bagian atas berkembang lebih lambatdari pada bagian bawah. Anggota-anggota badan relatifmasih pendek, kepala dan perut relative masih besar.Selama akhir masa sekolah tinggi bertambah 5-6%, beratbertambah sekitar 10% setiap tahun. Usia 6 tahun,tinggirata-rata 46 inci, dengan berat 22,5 kg. Usia 12 tahun tinggimencapai 60 inci, berat 42,5 kg. Pada masa sekolah,peningkatan berat badan anak lebih banyak, dari padapanjang badan. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang,

Page 67: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

63

dada dan panggul lebih besar. Peningkatan berat badananak, terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistemrangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh.2. Perkembangan otak

Otak berfungsi sebagai bagian dari susunan syarafyang mengatur dan mengontrol semua aktifitas fisik danmental seseorang. Di antara perkembangan fisik yang sangatpenting selama masa anak-anak awal ialah perkembanganotak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Meskipun otakterus bertumbuh pada masa awal anak-anak, namunpertumbuhannya tidak sepesat pada masa bayi. Pada saatbayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75%dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuranotaknya telah mencapai sekitar 90% otak orang dewasa.Pertumbuhan otak selama awal masa anak-anak disebabkanoleh pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yangberujung didalam dan di antara daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus tumbuh setidak-tidaknya hinggamasa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak jugadisebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatuproses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat denganlapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadappeningkatan kecepatan informasi yang berjalan melaluisistem urat saraf.

Beberapa ahli psikologi perkembangan percaya bahwamyelination adalah penting pada perkembangan sejumlahkemampuan anak-anak (Desmita, 2010: 127-128).Perkembangan otak dan sistem saraf pada anak usia dinijuga terus berlangsung dramatis. Otak dan sistem syarafanak-anak berkembang lebih baik, disertai denganperkembangan perilaku dan kognitif yang lebih kompleks.Otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu belahan otakkanan dan otak kiri yang bersifat literal. Literalisasi

Page 68: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

64

mengacu pada lokasi berbagai macam fungsi, kompetensi,dan keterampilan dalam salah satu bagian atau keduabelahan otak. Kemampuan otak anak dipengaruhi olehmutu dan frekuensi stimulus yang diterima indera.Stimulasi pada tahun pertama kehidupan anak sangatdipengaruhi struktur fisik otak anak, dan hasil tersebut sulitdiperbaiki pada masa kehidupan selanjutnya.

Secara khusus bahasa, menulis, logika, danmatematika terletak di belahan otak kiri, sedangkankreativitas, fantasi, artistik, dan musik terletak di belahanotak kanan (Danim, 2011: 46). Secara lebih sederhana dapatdikatakan bahwa kelompok logika pada belahan otak kiri,sedangkan kelompok fantasi dan seni berada pada belahanotak kanan. Meskipun kedua belahan otak mungkinmemiliki fungsi masing-masing, namun massa otak hampirselalu mengkoordinasikan fungsi dan bekerja sama. Keduabelahan otak juga berkembang dengan kecepatan yang tidaksama. Belahan otak kiri berkembang penuh pada masakanak-kanak awal (2-6 tahun), adapun belahan otak kananlebih lengkap pada masa kanak-kanak tengah (7-11 tahun).

Dari penelitian dr. Taufan Surana, didapatkan usia 0 –8 tahun merupakan awal perkembangan kecerdasan anak.Sedangkan pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan anakterbentuk sampai 50%. Otak anak mencapai tingkatkecepatan post natal tertinggi antara umur 0 - 3 tahun yangdapat dipengaruhi dengan Stimulasi dini oleh keluarga.Stimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayibaru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan didalamkandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsangsemua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan,pembauan, pengecapan). Rangsangan yang dilakukan sejaklahir, terus menerus bervariasi, dengan suasana bermain dankasih sayang akan memacu berbagai aspek kecerdasan anak

Page 69: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

65

(kecerdasan multiple) yaitu, logika-matematik, emosi,komunikasi bahasa (lingusitik), kecerdasan musical, gerak(kinestetik), visuo spasial, seni rupa, dan lain-lain. Stimulasidini berguna untuk merangsang semua indera, hal ini sangatpenting untuk dilakukan karena sel otak sudah bisamembentuk sinaps mulai janin usia 23 minggu, sel otak yangakan merangsang terus-menerus akan membentuk sirkuitpermanen sampai umur 3 tahun (Soedjatmiko, 2002).3. Perkembangan motorik

Perkembangan motorik (motor skills) sangat berkaitanerat dengan perkembangan fisik anak dan berhubungandengan perkembangan pusat motorik otak. Potensi motorikberkembang bersamaan dengan kematangan syaraf dan otot.Karena itu, setiap gerakan yang dilakukan oleh anaksemudah apapun merupakan hasil interaksi yang kompleksdari berbagai bagian sistem tubuh yang dikontrol oleh otak.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakantubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunansaraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorikberarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniahmelalui kegiatan pusat syaraf, dan otot yang berkoordinasi.Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksidan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Sebelumperkembangan tersebut terjadi, anak akan tetap tidakberdaya.

Adapun perkembangan keterampilan motorikmeliputi keterampilan motorik kasar (gross motor skills) danketerampilan motorik halus (fine motor skills). Keterampilantersebut dapat diartikan dengan kata otomatis, cepat, danakurat, meskipun demikian keliru menganggapketerampilan sebagai tindakan tunggal yang sempurna.Pengertian dari Motorik kasar adalah gerakan tubuh yangmenggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau

Page 70: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

66

seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangananak itu sendiri. Gerakan tersebut melibatkan bagian badanyang luas, Contohnya kemampuan duduk, menendang,berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkanmotorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otothalus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yangdipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulisdan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat pentinguntuk dikembangkan agar anak-anak bisa berkembangdengan optimal. Setiap pelaksanaan yang sesuatu yangterlatih merupakan satu rangkaian koordinasi beratus-ratusotot yang rumit yang melibatkan perbedaan isyarat dankoreksi kesalahan yang berkesinambungan.

Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai denganberkembangnya ketrampilan motorik tersebut, baikketerampilan motorik kasar maupun keterampilan motorikhalus (Monks dkk, 1992: 100). Perkembangan motorik iniantara lain dapat dilihat dari perubahan kemampuan ataufungsi fisik untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu.Misalnya saja, seorang anak yang berusia sekitar tiga tahunsudah dapat berjalan dengan baik, dan sekitar usia empattahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa.Ketika kurang lebih telah berusia lima tahun anak sudahterampil menggunakan kakinya untuk berjalan denganberbagai cara, seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan, melompat, berjingkrak, dan sebagainya yangsemuanya dilakukan dengan lebih baik, halus, danbervariasi.

Pada usia sekitar lima tahun anak sudah dapatmelakukan tindakan-tindakan tertentu secara akurat, sepertimenangkap bola dengan baik, melukis, menulis,

Page 71: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

67

menggunting, melipat kertas, dan sebagainya. Gerakan fisiktersebuat dapat diartikan secara luas sebagai suatuperubahan posisi dari suatu objek pada suatu ruang yangmelibatkan sebagian atau seluruh tubuh. Adapun dasar-dasar gerak motorik anak yang perlu kita mengerti, menurutBucher (1983:92) adalah aspek-aspek dari 4 komponen gerakyang terdiri dari:a) Kesadaran Ruang (Spatial Awareness-where dose the body

move?)Kesadaran ruang mengandung tipe ruang (space)

dimana tubuh bergerak sesuai dengan arah (direction),tingkatan (level), alur (pathway) yang dilalui tubuh saatbergerak.b) Kesadaran Tubuh (Body Awarenes-What can the body do ?)

Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuanyang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitashidup. Perkembangan penguasaan gerak terjadi sejalandengan pertumbuhan fisik, pada masa awal danpembentukan pola gerak dasar. Gerak dasar tersebutmeliputi berjalan, berlari, melompat dan meloncat.Kesalahan pada gerak dasar yang tidak dikoreksi akanmerugikan anak tersebut dan akan bersifat menetap dansukar untuk dirubah, kerugian tersebut meliputi: tidakefisiensinya gerakan, buruknya mekanika pada saatpenampilan, kemungkinan terjadinya cidera lebih besar,pengeluaran energi lebih besar/pemborosan energi danprestasi yang diraih tidak maksimal akibat dari menurunnyakualitas gerak. Gerak dasar ini dibagi menjadi 3 kategori:

1) Gerak Lokomotor (berjalan, berlari, mengayuhsepeda dan lain sebagainya)

Kemampuan locomotor digunakan untukmemindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atauuntuk mengangkat tubuh ke atas seperti : lompat dan loncat.

Page 72: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

68

2) Gerak Non Lokomotor (menekuk, meregang,mendorong, dan sebagainya)

Kemampuan non locomotor dilakukan di tempat,tanpa ada ruang gerak yang memadai. Kemampuan nonlocomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorongdan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat danmemutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain.

3) Gerak manipulasi (memantul, melempar, memukul,dan sebagainya)

Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anaktengah menguasai macam-macam obyek. Kemampuanmanipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapibagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan.Manipulasi obyek jauh lebih unggul daripada koordinasimata-kaki dan tangan-mata yang mana cukup penting untukitem: berjalan (gerakan langkah) dalam ruang.

4) Kualitas Gerak (Qualities of Movement-How does thebody move)

Bagaimana tubuh bergerak dipengaruhi oleh kualitas-kualitas tertentu dari waktu (time), kekuatan (force), aliran(flow), dan uran tubuh (body shape)

5) Hubungan (Relathionship)Mereka bergerak bersama seseorang, melawan

seseorang, mengatasi rintangan atau menggunakan alat dariberbagai jenis, seperti hubungan dengan benda (obyek) danhubungan dengan sasama manusia.

Danim (2011: 47-48) menyatakan bahwa teori belajarobservasional (Observational Learning Theory) yangdikembangkan oleh Albert Bandura dapat diterapkan padapembelajaran motorik kasar dan halus bagi anak-anakprasekolah (masa kanak-kanak awal). Setelah anak-anaksecara biologis mampu belajar perilaku tertentu, mereka

Page 73: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

69

harus melakiukan hal-hal berikut dalam rangka untukmengembangkan keterampilan barunya:

1) Mengamati perilaku orang lain2) Membentuk citra mental dari perilaku itu3) Meniru perilaku tersebut4) Praktik perilaku5) Termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut.

Dengan kata lain anak-anak harus siap, memilikiketerampilan yang memadai, dan tertarik untukmengembangkan keterampilan motorik. Dengan cara inianak akan menjadi kompeten pada keterampilan-keterampilan yang ingin atau akan dikuasai.4. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif secara konstan berinteraksidengan lingkungannya, kuatnya perkembangan kognitifsangat bergantung pada kemampuan intelegensinya.Perkembangan kognitif adalah salah satu aspekperkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian(pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yangberkaitan dengan bagaimana individu mempelajari danmemikirkan lingkungannya (Desmita, 2010: 103).

Syah (2008: 67) menyatakan bahwa hasil-hasil risetkognitif menyimpulkan bahwa semua bayi manusia sudahberkemampuan menyimpan informasi-informasi yangberasal dari penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi yang diserap melalui indera lainnya. Selain itu,bayi juga berkemampuan merespons informasi-informasitersebut secara sistematis. Hasil riset para ahli psikologikognitif menyimpulkan bahwa aktivitas ranah kognitifmanusia pada prinsipnya sudah berlangsung sejak masabayi, yaitu pada rentang usia 0-2 tahun.

Tahapan-tahapan teori Piaget selalu dialami anak-anak, dan tidak akan pernah terlewati meskipun

Page 74: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

70

kemampuan anak berbeda-beda. Dalam hal ini Piaget (1972),telah menemukan bahwa anak mampu mendemonstrasikanberbagai pengaruh mengenai relativitas dunia sejak lahirhingga dewasa. Temuan ini lebih dikenal sebagaipendekatan klinis Piaget yaitu suatu sistem pengumpulandata melalui Tanya jawab yang sepenuhnya untukmemahami proses berfikir. Piaget dalam Desmita (2010: 101)membagi skema perkembangan kognitif yang digunakananak untuk memahami dunianya melalui empat periodeutama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiringpertambahan usia:

a. Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)b. Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)c. Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)d. Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai

dewasa)Piaget (1960) menjelaskan bahwa, perkembangan

kognitif terjadi melalui proses yang disebut denganadaptasi. Adaptasi merupakan penyesuaian terhadaptuntutan lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi.Asimilasi merupakan proses dimana anak berupaya untukpenafsirkan pengalaman barunya yang didasarkan padainterprestasinya, sedangkan akomodasi penyesuaianstruktur berfikir dengan sejumlah pengalaman baru.Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada periodepraoperasional (2-7 tahun) merupakan tahapan dimana anakbelum mampu mengusai operasi mental secara logis. Yangdimaksud operasi mental adalah kegiatan-kegiatan yangdiselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandaidengan berkembangnya respresentasional atau ”symbolicfunction” yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untukmempresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain denganmenggunakan simbol-simbol (kata-kata, gesture/bahasa

Page 75: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

71

gerak, dan benda). Dapat juga dikatakan sebagai ”simioticfunction”, yaitu kemampuan menggunakan simbol-simbol(bahasa, gambar, tanda, syarat, benda, gesture atauperistiwa) untuk melambangkan sesuatu kegiatan, bendayang nyata atau peristiwa-peristiwa (Yusuf Ln., 2000: 169).

Meskipun anak-anak mengalami kemajuan tersendiridalam berfikir secara simbolik sebagaimana tersebut di atas,namun perlu diketahui bahwa pemikiran mereka padaperiode praoperasional ini masih mempunyai dua batasanpenting yaitu egosentrime dan animisme. Egosentrimeadalah ketidakmampuan untuk membedakan antaraperspektif sendiri dan perspektif orang lain. Misalnya,seorang anak yang berusia empat tahun sedangberkomunikasi dengan ayahnya yang berada di tempat lainmelalui telepon. Ia (si anak) menunjukkan respons denganmengangguk-anggukkan kepala untuk menyatakan setujuterhadap permintaan atau instruksi sang ayah, si anak tidakmenyadari bahwa sang ayah tidak melihat anggukannya.

Dalam hal ini si anak hanya menggunakan perspektifdirinya sendiri dan tidak mampu mempertimbangkanperspektif orang lain (sang ayah). Adapun yang dimaksudpemikiran animisme pada anak dalam periodepraoperasional ini adalah keyakinan bahwa benda matimempunyai sifat seperti makhluk hidup yang mampubertindak atau melakukan sesuatu. Misalnya saja, seoranganak yang sedang berjalan tiba-tiba jatuh tersandung kursi,maka si anak bangkit dan memukuli kursi denganmengatakan kursi jahat atau kursi nakal.

Anak-anak periode praoperasional merpakan anak-anak yang berpikir secara intuitif. Pemikiran intuitif padaperiode praoperasional dimaksud adalah pemikiran primitif,yakni anak-anak tampak mengerti atau mengetahui tentangsesuatu, namun mereka tidak sadar bagaimana mereka

Page 76: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

72

mengetahui apa yang mereka ketahui (mengetahui tanpamenggunakan pemikiran rasional). Dengan kata lain anak-anak periode praoperasional belum memiliki kemampuanuntuk berpikir secara kritis tentang apa yang ada dibaliksuatu kejadian.

Perkembangan kemampuan berbahasa pada anak-anak praoperasional juga terus mengalami perbaikan.Bahasa merupakan hasil dari kemampuan seorang anakuntuk menggunakan dan memakai simbol-simbol sesuaidengan tingkat penalaran mereka. Sebagaimana otakmanusia mengembangkan dan memperoleh kapasitas untukberpikir representasional, anak-anak juga memperoleh danmemperbaiki kemampuan bahasanya. Beberapa penelititelah mengukur kemampuan berbahasa dengan jumlah rata-rata kata dalam kalimat yang dikuasai oleh anak. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa semakin banyak anakmenggunakan kata-kata dalam kalimat, maka akan semakincanggih perkembangan kemampuan bahasanya.

Pada masa pra operasional ini anak-anak banyakbelajar kata-kata baru. Orang tua, guru, saudara, temansebaya, dan media banyak memberikan kesempatan kepadamereka untuk meningkatkan penguasaan kosa kata. Dengandemikian dapat dipahami bahwa perolehan bahasa banyakterjadi dalam konteks sosial dan budaya. Orang tua, guru,dan orang dewasa lainnya mesti mengajari anak-anakbagaimana berpikir dan bagaimana bertindak yang dapatditerima secara sosial. Dengan demikian anak-anak belajarbahasa sekaligus belajar tentang masyarakat dan sebaliknya.Nilai-nilai, norma, adat istiadat yang disampaikan orang tuadan orang lain menunukkan bagaimana penggunaan bahasa(Danim, 2011: 52-53). Pada tahap pra operasional anak usia 2– 8 tahun belum memiliki kemampuan berpikir logis atauoperasional yang dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Page 77: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

73

1) Prekonseptual, yaitu anak yang berusia antara 2sampai dengan 4 tahun.

2) Intuitive, yaitu pada anak yang berusia antara 4sampai dengan 7 tahun.Pada tahap ini anak mulai melakukan berbagai bentuk

gerak dasar yang dibutuhkan seperti jalan, lari, lempar, dansebagainya. Pada tahap konkret operasional anak bertambahkemampuannya dari variable dalam situasi problemsolving,di mana anak sudah tidak tergolong pra sekolah melainkananak sudah memasuki masa dunia sekolah. Pada masa inianak memasuki periode transisi dalam aspek gerak danmotorik yang dapat dikembangkan ke arah keterampilanyang kompleks. Tahap formal operasional merupakankemampuan untuk mempertimbangkan ide-ide yang tidakdidasarkan pada realita, anak sudah mampu berfikir yangbersifat abstrak. Tetapi menurut Piaget (1960) banyak anaktidak mencapai tahapan tersebut.

Pada semua usia, mengenal dapat dilakukan lebih baikdari mengingat, akan tetapi kedua kemampuan tersebutmeningkat pada masa anak-anak awal. Pembentukanmemori tentang pengalaman pada masa anak-anak awaljarang sekali yang terjadi secara disengaja. Anak kecilbiasanya hanya mengingat suatu peristiwa yang memilikikesan sangat kuat dan sebagian besar dari memori inibersifat jangka pendek. Cara seorang anak membentukmemori permanen ada tiga tipe yaitu:

a. Memori generic: memori yang menghasilkan script bagirutinitas yang akrab untuk memandu perilaku. Scriptadalah catatan umum yang akrab dan berulang,dipergunakan untuk memandu perilaku. Misalnya:seorang anak bisa saja memiliki script untuk menaikibus ke sekolah atau makan siang di rumah nenek.

Page 78: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

74

b. Memori episodis: memori jangka panjang tentangperistiwa yang kerap terjadi dan akrab, dihubungkandengan tempat dan waktu.

c. Memori autobiografis: memori tentang peristiwatertentu dalam kehidupan seseorang. Misalnya: seoranganak mengingat saat dia pergi ke kebun binatang.Karena ke kebun binatang itu dia mengingat peristiwabaru dan unik, dia juga mengingat detail dari perjalanantersebut hingga beberapa tahun.

Menurut Robert V. dan Cavanaugh (2007) dari teoriGarner menjelaskan 9 kecerdasan yang harus dimiliki anakkaitannya dengan perkembangan kognitif anak yaitu:

1) Kecerdasan linguistic yang dapat berkembang jikadirangsang melalui berbicara, mendengar, membaca,menulis, berdiskusi, dan bercerita.

2) Kecerdasan logika matematika yang dapatdirangsang melalui kegiatan menghitung,membedakan bentuk, menganalisis data, danbermain dengan benda-benda.

3) Kecerdasan visual-spasiai yaitu kemampuan dalammemahami ruang yang dapat dirangsang melaluibermain balok-balok, dan bentuk-bentuk geometri,melengkapi puzzle, menggambar, melukis,menonton film maupun bermain dengan daya khayal(imajinasi).

4) Kecerdasan musical yang dapat dirangsang melaluiirama, nada, birama, tarian, berbagai bunyi danbertepuk tangan.

5) Kecerdasan kinestik yang dapat dirangsang melaluigerakan, tarian, olahraga, dan terutama gerakantubuh.

6) Kecerdasan naturalis yaitu mencintai keindahanalam, yang dapat dirangsang melalui pengamatan

Page 79: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

75

lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang,termasuk mengamati fenomena alam seperti hujan,angin, banjir, siang-malam, panas-dingin, dan bulan-matahari.

7) Kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untukmelakukan hubungan antar manusia (berkawan)yang dapat dirangsang melalui bermain bersamateman, bekerja sama, bermain peran, danmenyelesaikan masalah serta menyelesaikan konflik.

8) Kecerdasan intrapersonal yaitu kemampuanmemahami diri sendiri yang dapat dirangsangmelalui pengembangan konsep diri, harga diri,mengenal diri sendiri, percaya diri, termasuk controldiri dan disiplin.

9) Kecerdasan spiritual yaitu kemampuan mengenaldan mencintai ciptaan tuhan, yang dirangsangmelalui penanaman nilai-nilai moral dan agama.

5. Perkembangan PsikososialPerkembangan psikososial adalah perkembangan yang

berkaitan dengan aspek-aspek psikologis seperti emosi,motivasi, dan perkembangan pribadi, serta perubahandalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.Dimana perkembangan psikososial yang berhubungandengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dankepribadian, serta perubahan dalam bagaimana individuberhubungan dengan orang lain dalam pemenuhankebutuhannya bayi masih sangat tergantung kepadapengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekalipasif. Perilaku sosial (personal social) adalah aspek yangberhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasidan berinteraksi dengan lingkungannya (Soetjaningsih 1995hlm 29). Sejak lahir, pengalaman bayi semakin bertambahdan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan

Page 80: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

76

psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi denganorang-orang di sekitarnya.

Bayi yang sedang tumbuh menjadi lebih dewasamemiliki kedekatan dan keterikatan emosional denganorang-orang penting dalam hidupnya. Hal ini terlihatmisalnya, bayi menangis ketika didekati oleh orang yangtidak dikenalnya, dan dia menyambut hangat ketikadidatangi oleh ibu atau bapaknya. Bayi juga berpartisipasidalam menjalin hubungan dengan cara-cara yang lebihhalus, seperti ikut bermain bersama saudaranya yang lebihtua. Lebih dari itu, bayi juga menyatakan perasaan ataukebutuhanya dengan caranya sendiri. Misalnya, ketikaorang tuanya memberikan makanan tertentu, ia menolak,tetapi ketika yang memberikan makanan tersebut adalahbaby sister yang mengasuhnya, ia menerimanya denganperasaan senang.

Perilaku tersebut di atas menunjukan adanya duatema utama dalam perkembangan psikososial selama masabayi, yaitu kepercayaan dan otonomi. Bayi mempelajari apayang diharapkan dari orang-orang yang penting dalamhidupnya. Dia mengembangkan suatu perasaan mengenaisiapa yang mereka senangi atau yang tidak mereka senangidan makanan apa yang disukai dan yang tidak disukai.

Berikut ini dikemukakan beberapa hal penting yangberkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayiyakni:

1) Perkembangan EmosiEmosi adalah sebuah istilah yang sudah cukup

popular, namun maknanya yang tepat masihmembingungkan, baik di kalangan ahli psikologi maupunahli filsafat. Emosi adalah sebuah kata atau istilah yangsangat identik dengan perasaan. Emosi dan perasaanmerupakan suasana psikis atau suasana batin yang dihayati

Page 81: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

77

seseorang pada suatu saat. Emosi dan perasaan adalah duahal yang berbeda, namun perbedaan di antara keduanyatidak dapat dinyatakan dengan jelas (Sunarto & Hartono,2008: 149). Perasaan menunjukkan suasana batin yang lebihtenang dan tertutup, sedangkan emosi menggambarkansuasana batin yang lebih dinamis, bergejolak, dan terbuka(Sukmadinata, 2008: 77). Secara sederhana emosi dapatdikatakan sebagai perasaan atau afeksi yang melibatkankombinasi antara gejolak fisiologis (seperti denyut jantungyang cepat) dan perilaku yang tampak (seperti senyuman,teriakan, tubuh gemetar, dan sebagainya).

Memahami secara pasti kondisi emosi bayi merupakanhal yang sangat sulit karena sifat emosi yang sangatsubyektif, sehingga informasi mengenai emosi tersebuthanya dapat diperoleh dari individu yang bersangkutandengan cara introspeksi yang dilakukannya. Sementara itu,bayi sesuai dengan usianya yang masih sangat muda tidakdapat menggunakan cara tersebut dengan baik. Beberapaahli mencoba memahami kondisi emosi bayi melaluiekspresi tubuh dan wajah, namun para ahli psikologi yanglain mempertanyakan seberapa penting kedua ekspresitubuh dan wajah itu dapat memberikan informasi yangakurat dan menentukan apakah seorang bayi berada dalamsuatu kondisi emosianal tertentu.

Sukmadinata (2009: 83) menyatakan bahwa padamulanya seorang bayi hanya memiliki satu pola rangsanganemosi yang bersifat umum. Perangsang yang kuat, suarayang keras, diabaikan oleh orang tua, dan segala perangsangyang tidak diinginkan bayi akan ditolak dengan resposberupa tangisan. Sementara itu belaian, pujian, rawatanyang menyenangkan, dan segala perangsang yangbersesuaian dengan keinginan bayi akan diterima denganrespons yang menunjukkan kegembiraan. Pola rangsangan

Page 82: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

78

emosi ini akan berkembang dan berdeferensiasi sejalandengan pertumbuhan dan perkembangan individu. Hasildari beberapa penelitian menunjukkan bahwa perasaansenang atau tidak senang pada bayi mulai berkembangketika bayi telah berusia enam minggu, marah pada mingguke delapan, dan takut pada minggu ke sebelas.

Para ahli telah lama meyakini bahwa kemampuanuntuk berinteraksi secara emosional sudah ada pada bayiyang baru lahir seperti menangis, tersenyum, dan frustasi.Bahkan beberapa peneliti percaya bahwa beberapa minggusetelah lahir, bayi dapat memperlihatkan bermacam-macamekspresi dari semua emosi dasar, termasuk kebahagiaan,perhatian, keheranan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dankebosanan sesuai dengan situasinya. Sejumlah emosimemang yang sudah berkembang sejak lahir, namun adapula sejumlah emosi yang perkembangannya bergantungpada faktor pematangan (naturation) dan pengalaman(belajar).

Eksperesi berbagai emosi pada bayi mempunyaiperanan yang sangat penting bagi perkembangan anak. Tigafungsi utama eksperesi emosi pada bayi tersebut adalahfungsi adaptasi dan kelangsungan hidup, fungsi regulasi,dan fungsi komunikasi. Sehubungan dengan fungsipenyesuaian diri dan kelangsungan hidup, berbagaiketakutan adalah bersifat adaptif karena ada kaitan yangjelas antara gejolak perasaan dengan kemungkinan bahaya.Berkaitan dengan fungsi pengaturan, emosi mempengaruhiinformasi yang diseleksi anak-anak dari dunia persepsi danperilaku yang mereka perhatikan. Anak-anak yang sedangbergembira misalnya, cenderung mengikuti apa yangsedang mereka pelajari dibanding dengan anak-anak yangsedang sedih. Kemudian, berkaitan dengan fungsikomunikasi, anak-anak menggunakan emosi untuk

Page 83: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

79

menginformsikan pada orang lain tentang perasaan-perasaan dan kebutuhan-kebutuhannya (Desmita, 2010:117).Perkembangan emosi bayi dilihat dari usianya sebagaiberikut:

Usia 0 – 1 bulan: Senyuman sosial 3 bulan: Senyum kesenangan 3 – 4 bulan: Kehati-hatian 4 bulan: Keberanian 4 – 7 bulan: Kegembiraan, kemarahan 5 - 9 bulan: Ketakutan 18 bulan: Malu

Ekspresi berbagai emosi memiliki peranan pentingdalam perkembangan bayi, dalam melakukan adaptasi dankelangsungan hidup, regulasi dan komunikasi. Emosimempengaruhi informasi yang diseleksi bayi dari perilakuyang mereka perlihatkan berfungsi regulasi. Rasa takut padabayi karena gelap atau menghadapi perubahan yang tiba-tiba di dalam lingkungan, merupakan gejolak perasaandengan kemungkinan bahaya, berfungsi adaptif. Emosiuntuk menginformasikan pada orang lain berfungsi sebagaikomunikasi.

2) Perkembangan TemperamenTemperamen (tabiat, perangai) merupakan salah suatu

dimensi psikologis yang berhubungan dengan aktivitas fisikdan emosional serta merespons. Menurut Purwanto (2007:143). Temperamen adalah sifat-sifat jiwa yang sangat erathubungannya dengan konstitusi tubuh. Santrock (2010: 160)menyatakan bahwa temperamen adalah gaya perilakuseseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan.Selain itu, temperamen juga adalah perbedaan kualitas danintensitas emosional serta pengaturan diri yangmemunculkan perilaku individual pada bayi , terlihat sejaklahir; yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu

Page 84: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

80

pada suatu situasi, dipengaruhi oleh interaksi pembawaan,kematangan dan pengalaman.

Sejak lahir bayi memperlihatkan berbagai aktivitasindividual yang berbeda-beda. Beberapa bayi yang sangataktif menggerakan tangan, kaki, dan mulutnya tanpa henti-hentinya, tetapi bayi yang lain terlihat lebih tenang.Sebagian bayi merespon dengan hangat kepada orang lain,sementara yang lain cerewet, rewel, dan susuah diatur.Semua gaya perilaku ini merupakan temperamen seorangbayi.

Kebanyakan peniliti mengakui adanya perbedaandalam kecenderungan reaksi utama, seperti kepekaanterhadap rangsangan visual atau verbal, respons emosional,dan keramahan dari bayi yang baru lahir. Peneliti AlexanderThomas dan Stella Chess (1977) misalnya, memperlihatkanadanya perbedaan dalam tingkatan aktivitas bayi,keteraturan dalam fungsi jasmani, pendekatan terhadapstimuli dan situasi baru, kemampuan beradaptasi dengansituasi dan orang-orang baru, reaksi emosional, kepekaanterhadap rangsangan, kualitas suasana hati dan jangkuanperhatian.

Dari hasil penelitian ini, Alexander Thomas dan StellaChess mengklasifikasikan temperamen atas tiga pola dasar.Pertama, bayi yang bertemperamen sedang, menunjukansuasana hai yang lebih positif, keteraturan fungsi tubuh danmudah beradaptasi dengan situasi baru. Kedua, bayi yangbertemperamen tinggi, memperlihatkan suasana hati yangnegative, fungsi-fungsi tubuh tidak teratur, dan stress dalammenghadapi situasi baru. Ketiga, anak yang bertemperamenrendah, memiliki tingkat aktifitas yang rendah dan secararelative tidak dapat menyesuaikan diri dengan pengalamanbaru, suka murung serta memperlihatkan intensitas suasanahati yang rendah.

Page 85: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

81

Pola-pola temperamen tersebut merupakan suatukaraktersitik tetap sepanjang masa bayi dan anak-anak yangakan dibentuk dan di perbaharui oleh pengalaman anakdikemudian hari, misalnya anak usia 2 tahun yangdigolongkan secara ekstrim sebagai pemalu dan penakut,akan tetap menjadi anak pemalu dan penakut pada usia 8tahun. Hal ini menunjukan adanya konsistensiperkembangan temperamen sejak lahir. Konsistensitemperamen ini di tentukan oleh faktor keturunan,kematangan, dan pengalaman, terutama pola pengasuhanorang tua (Desmita, 2010: 118).

3) Perkembangan AttachementAttachement adalah sebuah istilah yang pertama kali

diperkenalkan oleh J. Bowly tahun 1958 untukmenggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak(Jhonson dan Medinnus, (1974). Menurut Martin Herbertdalam the social sciences encyclopedia, “attachement mengacupada ikatan anatara dua orang individu atau lebih, sifatnyaadalah hubungan psikologis yang diskriminatif dan spesifik,serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentangwaktu dan ruang tertentu” (Kuper dan Kuper, 2000).

Bayi yang baru lahir telah memiliki perasaan sosial,yakni kecenderungan alami untuk berinteraksi danmelakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal iniberkaitan dengan kondisi bayi yang sangat lemah pada saatlahir, sehingga ia sangat membutuhkan pengasuhan dariorang lain dalam mempertahankan hidupnya. Oleh sebabitu, tidak heran kalau bayi dalam semua kebudayaanmengembangkan kontak dan ikatan sosial yang sangat kuatdengan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya.

Kontak sosial pertama bayi dengan pengasuhnya inidiperkirakan mulai terjadi pada usia dua bulan, yaitu padasaat bayi mulai tersenyum ketika memandang wajah ibunya.

Page 86: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

82

Kemampuan bayi untuk tersenyum di usia dini tersebutberperan dalam memperkukuh hubungan ibu dan anak.Sebab dengan senyuman itu bayi ingin menyatakan padaibunya bahwa ia mengenal atau mencintainya, dan karenaitu akan mendorong ibu untuk membalas senyumanya,sehingga pada gilirannya masing-masing salingmemperkuat respon sosial. Perkembangan awal kontaksosial pada bayi ini merupakan dasar bagi pembentukanhubungan sosial di kemudian hari (Einsenberg, 1994).

Kemudian saat bayi memasuki usia 3 atau 4 bulanmereka semakin memperlihatkan bahwa mereka mengenaldan menyenangi anggota keluarga yang dikenalnya dengansenyuman, serta dapat menerima kehadirian orang asing.Tetapi pada usia kira-kira 8 bulan muncul “objek permanen”bersamaan dengan kekawatiran terhadap orang tidakdikenal, yang disebut dengan stranger anxety (perasaan maluterhadap orang yang tak dikenal). Pada masa ini bayi mulaimemperlihatkan reaksi ketika didekati oleh orang yangtidak dikenalinya ( Mayers, 1996).

Setelah usia 8 bulan, seorang bayi dapat membentukgambaran mental tentang orang-orang atau keadaan.Gambaran ini disebut skema, yang disimpan dalam memoridan kemudian diingatnya kembali untuk dibandingkandengan situasi sekarang. Di antara skema yang pentingyang dimiliki bayi usia 8 bulan adalah skema tentang wajahorang yang dikenali, ketika mereka tidak dapat menerimawajah baru dalam skema ingatan ini, mereka akan menjadisedih (Kagan,1984).

Pada usia 12 bulan umumnya bayi melekat erat padaorang tuanya ketika ketakutan atau mengira akanditinggalkan. Ketika mereka bersama kembali, mereka akanmengumbar senyuman dan memeluk orang tuanya. Tidakada tingkah laku sosial yang lebih mencolok dibanding

Page 87: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

83

dengan kekuatan ini, dan perasaan saling cinta antara bayidan ibu ini disebut dengan attachement (keterkaitan) (Myers,1996).

Para ahli riset dan klinis lebih menaruh perhatian padadua jenis ikatan, yaitu keterkaitan dengan orang tua danketerkaitan dengan anak-anak. Sudah diakui secara luasbahwa anak-anak secara psikologis terikat pada orang tuamereka. Bayi-bayi manusia mula-mula mengalamiketerkaitan denga ibunya dan tidak lama kemudian denganorang dekat selain ibu dalam pertengahan kedua usiamereka yang pertama. Kebanyakan ahli psikologiperkembangan mempercayai bahwa attachemen pada bayimerupakan dasar utama bagi pembentukan kehidupansosial anak dikemudian hari.

Keterkaitan tidak aman pada bayi berkaitan eratdengan pola pengasuhan dari ibunya yang kurang peka dantidak responsive selama tahun pertama kehidupanya. Ibupada bayi yang memperlihatkan keterkaitan tidak aman,cenderung lebih bereaksi berdasarkan keinginan atauperasaan mereka dari pada sinyal yang datang dari bayinya(Desmita, 2010: 119).

4) Perkembangan rasa percaya (trust)Temperamen adalah perbedaan kualitas dan

intensitas emosional serta pengaturan diri yangmemunculkan perilaku individual pada bayi, terlihat sejaklahir; yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktupada suatu situasi, dipengaruhi oleh interaksi pembawaan,kematangan dan pengalaman. Sesuai tahap perkembanganpsikososial, tahun tahun pertama kehidupan ditandai olehperkembangan rasa percaya dan rasa tidak percaya.Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspekyaitu:

Page 88: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

84

a) Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dankesinambungan dari pengasuh di luar dirinya

b) Bahwa bayi belajar percaya diri dan dapat percayapada kemampuan organg-orangnya sendiri untukmengulangi dorongan-dorongan

c) Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapatdipercaya sehingga pengasuh tak perlu waspadadirugikan

Dengan demikian, bayi yang memiliki rasa percayadalam dirinya cenderung untuk memilih rasa aman danpercaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan baru.Sebaliknya, bayi yang memiliki rasa tidak percayacenderung tidak memiliki harapan-harapan positif. Tahap-tahap perkembangan psikososial itu sebagai berikut: Tahap Trust vs Mistrust: Lahir – 1 tahun: Bayi yang

memiliki rasa percaya dalam dirinya, cenderung untukmemiliki rasa aman dan percaya diri untukmengeksplorasi lingkungan yang baru. Sebaliknya bayiyang tidak memiliki rasa percaya (mistrust) cenderungtidak memiliki harapan harapan positif.

Autonomy (otonomi) vs shame and doubt (malu dan ragu-ragu), 1 – 3 tahun; Otonomi dibangun di ataskemampuan mental dan kemampuan motorik. Orangtua yang dapat memotivasi dan melatih kemampuananak, anak akan mampu mengembangkanpengendalian diri sendiri (otonomi), Sebaliknya bilaorangtua cenderung menuntut terlalu banyak ataumembatasi anak untuk menyelidiki lingkungannya,anak akan merasa malu dan ragu-ragu yang berlebihantentang kemampuan untuk mengendalikan diri.

Initiative (inisiatif) vs Guilt (bersalah): 4 – 5 tahun. Industry (ketekunan) vs Inferiority (rasa rendah diri): 6 –

11 tahun.

Page 89: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

85

5) Perkembangan OtonomiMenurut Chaplin otonomi adalah kebebasan individu

memilih untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah,menguasai dan menentukan dirinya sendiri. Otonomi ataukemandirian merupakan tahap kedua perkembanganpsikososial yang berlangsung pada masa bayi dan masabaru pandai berjalan. Otonomi dibangun di atasperkembangan kemampuan mental dan kemampuanmotorik. Otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu memilikiimplikasi yang penting bagi perkembangan kemandirirandan identitas selama masa remaja. Perkembangan otonomiselama tahun-tahun balita memberi dorongan untukmenjadi individu yang mandiri, yang dapat memiliki danmenentukan masa depan mereka sendiri. Meskipundemikian, terlalu banyak otonomi sama bahayanya denganterlalu sedikit otonomi (Desmita, 2010: 125).

Terkait dengan perkembangan psikososial ini, anak-anak praoperasional akan mengalami situasi krisis dalamdirinya, yakni krisis antara timbulnya inisiatif berhadapandengan rasa bersalah. Pada tahap ini, anak mulai belajarbertanggungjawab dan mengendalikan perasaan, sementaraitu anak juga masih perlu menikmati kebebasannya. Apabilaperkembangan rasa bersalah melebihi perkembanganinisiatif, maka anak akan menjadi anak yang diliputi rasaragu-ragu (peragu). Pada situasi seperti ini, iklim sosiopsikologis yang kondusif sangat dibutuhkan gunamendukung individu untuk mencapai perkembangan yangpositif dan optimal.

Pada masa kanak-kanak awal, terutama masaprasekolah (mulai usia 4 tahun) perkembangan sosial anaksudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktifberhubngan dengan teman sebayanya. Ciri-ciriperkembangan pada tahap ini adalah:

Page 90: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

86

a. Anak sudah mulai tahu aturan-aturan, baikdilingkungan keluarganya maupun dalam lingkunganbermain.

b. Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk padaperaturan.

c. Anak sudah mengetahui hak atau kepentingan oranglain.

d. Anak sudah mulai dapat bermain bersama anak-anaklain atau teman sebaya (peer group).

Pada masa ini kualitas hubungan sosial lebih pentingdari pada kuantitasnya. Kalau anak menyenangi hubungandengan orang lain meskipun kadang-kadang saja, makatransformasi sikap yang diperoleh dari kontak sosial akanlebih baik daripada hubungan sosial yang sering tetapi sifathubungannya kurang baik. Anak yang lebih menyukaiinteraksi dengan manusia daripada benda akan lebihmengembangkan kecakapan sosial sehingga mereka akanlebih populer dari pada anak yang interaksinya denganmanusia terbatas.

Masa TK merupakan masa kanak-kanak awal. Polaperilaku sosial yang terlihat pada masa kanak-kanak awal,seperti yang diungkap oleh Hurlock (1998:252) yaitu:kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akanpenerimaan sosial, simpati, empati, ketergantungan, sikapramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru,perilaku kelekatan.

Erik Erikson (1950) dalam Papalia dan Old, 2008:370seorang ahli psikoanalisis mengidentifikasi perkembangansosial anak yaitu:a) Tahap 1: Basic Trust vs Mistrust (percaya vs curiga) usia

0-2 tahun. Dalam tahap ini bila dalam meresponrangsangan, anak mendapat pengalaman yangmenyenangkan akan tumbuh rasa percaya diri,

Page 91: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

87

sebaliknya pengalaman yang kurang menyenangkanakan menimbulkan rasa curiga.

b) Tahap 2: Autonomy vs Shame & Doubt (mandiri vs ragu),usia 2-3 tahun. Anak sudah mampu menguasai kegiatanmeregang atau melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya.

Aspek-aspek penting yang berkembang pada masa inidi antaranya adalah hubungan keluarga, hubungan denganteman sebaya, permainan, perkembangan gender, danperkembangan moral (Jahja, 2011: 191). Berikut ini akandikemukakan pembahasan beberapa aspek tersebut yangberkaitan erat dan dapat mempengaruhi perkembanganpsikososial individu pada masa kanak-kanak awal.

a. Hubungan keluargaHubungan keluarga sangat penting untuk

perkembangan kesehatan fisik, mental, dan sosial terhadapanak-anak periode praoperasional yang sekaligus sebagaianak-anak prasekolah. Banyak aspek dan dimensi teknisyang memberi kontribusi bagi perkembangan psikososialanak-anak (Danim, 2011: 55). Perkembangan sosial anaksangat dipengaruhi oleh iklim sosio-psikilogis keluarganya.Anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang salingmemperhatikan dan saling membantu dalam menyelesaikantugas-tugas keluarga, terjalin komunikasi yang harmonis diantara anggota keluarga serta konsisten dalammelaksanakan aturan, maka anak akan memilikikemampuan atau penyesuaian sosial yang baik dalammenjalin hubungan dengan orang lain (Yusuf Ln., 2000: 170-171).

Fungsi keluarga terutama kedua orang tua antara lainadalah memberikan pengasuhan dengan baik kepada anak-anak. Tiap-tiap keluarga memiliki tipe dan gaya pengasuhanmasing-masing terhadap anak-anak, di mana keluarga yangsatu tentu berbeda dengan keluarga yang lain. Tipe

Page 92: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

88

pengasuhan keluarga (orang tua) sangat tergantung kepadastandar budaya dan masyarakat, situasi, serta perilaku anak-anak pada waktu itu. Tipe pengasuhan ini merupakan aspekpenting dalam hubungan keluarga dan memiliki dampakyang sangat luas terhadap perkembangan psikososial anak-anak terutama anak-anak periode praoperasional.

Hubungan keluarga (orang tua) dengan anak-anakdicirikan oleh derajat kontrol dan kehangatan. Berdasarkanderajat kontrol dan kehangatan tersebut, secara garis besarhubungan keluarga dapat dibedakan menjadi tiga tipe,yaitu:

1) Tipe pengasuhan otoriter, yaitu tipe pengasuhan yangmenunjukkan derajat kontrol yang tinggi dengankehangatan yang rendah

2) Tipe pengasuhan permisif, yaitu tipe pengasuhanyang cenderung menunjukkan derajat kontrol yangrendah dengan kehangatan yang tinggi

3) Tipe pengasuhan demokratis, yaitu tipe pengasuhanyang menggunakan derajat kontrol yang relatifdengan kehangatan yang tinggi.

Masing-masing tipe pengasuhan tersebut di atas tentusaja memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya saja, tipepengasuhan otoriter akan cenderung menjadikan anakkurang percaya diri tetapi taat terhadap aturan dan tipepermisif dapat mendorong anak untuk tampil percaya diritetapi cenderung tidak taat aturan serta suka berbuatseenaknya (semau gue). Adapun tipe pengasuhandemokratis, sampai saat ini masih dianggap sebagai tipepengasuhan terbaik yang dapat meminimalisir kekurangandan mengakomodir kelebihan dari dua tipe pengasuhanyang lain (otoriter dan permisif). Hal lain yang tidak kalahpentingnya, yang perlu disadari oleh para pendidikterutama orang tua adalah, bahwa pada fase Inisiatif vs

Page 93: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

89

merasa bersalah ini anak-anak membutuhkan tipepengasuhan yang dapat membantunya tampil percaya diri,memiliki prestasi belajar yang baik, memiliki pengendaliandan pengawan diri sendiri, dapat bergaul dengan baik, sertamampu membedakan yang benar dan yang salah.

b. PermainanDunia anak adalah dunia bermain. Anak sangat

menyukai kegiatan bermain karena dianggapmenyenangkan. Melalui kegiatan bermain, anak sekaligusdapat mengembangkan aspek perkembangannya, baikaspek nilai dan moral, kognitif, fisik motorik, bahasa, dansosial emosional. Bermain menjadikan anak menjadi sehatkarena bergerak bebas, terlatih pola pikirnya untukmembuat strategi bermain dan terasah hatinya untukbersikap sportif, menaati aturan bersama dan mengenalberbagai karakter temannya. Permainan adalah salah satubentuk aktifitas sosial yang dominan pada masa anak-anakawal, sebab anak-anak menghabiskan waktu lebih banyakuntuk bermain dibanding dengan terlibat aktifitas lain.

Kebanyakan hubungan sosial dengan teman sebayayang terjadi pada masa ini juga terjalin dalam bentukpermainan. Interaksi dengan teman-teman saat bermainmerupakan salah satu kebutuhan anak yang dapatmembantu tumbuh kembangnya di masa depan. Jenispermainan yang dilakukan anak umumnya dibedakanberdasarkan jenis kelamin. Perbedaan jenis hormon, bentuktubuh dan kekuatan menjadi faktornya. Anak laki-laki yangcenderung kuat lebih memilih permainan yang aktif dankasar. Sedangkan anak perempuan memilih permainan yanglembut, memerlukan pembicaraan dan tidak banyakmemerlukan kekuatan fisik. Kecenderungan alami ini akanmembantu menumbuhkan kepribadian feminine bagi anak

Page 94: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

90

perempuan dan menumbuhkan watak maskulin bagi anaklaki-laki (Irawati Istadi, 32).

Desmita (200:141-142) mengemukakan tiga fungsiutama permainan sebagai berikut:1) Fungsi kognitif, melalui permainan anak-anak dapat

menjelajahi lingkungannya, mempelajari objek-objekdisekitarnya, dan belajar memacahkan masalah yangdihadapinya;

2) Fungsi sosial, permainan dapat meningkatkanperkembangan sosial anak;

3) Fungsi emosi, permainan memungkinkan anak untukmemecahkan sebagian dari masalah emosialnya, belajarmengatasi konflik batin dan kegelisahan.

Berdasarkan observarsi terhadap anak-anak usia 2hingga 5 tahun, Patern menemukan 3 kategori permainananak-anak sebagai berikut:

1) Permainan unoccopied, anak memperhatikan danmelihat segala sesuatu yang menarik perhatiannya danmelakukan gerakan-gerakan bebas dalam bentuktingkah laku yang tidak terkontrol

2) Permainan onlooker, anak melihat dan memperhatikananak-anak lain bermain

3) Permainan pararel, anak bermain dengan alat-alatpermainan yang sama, tetapi tidak terjadi kontakantara satu dengan yang lain atau tukar menukat alatpermainan.

c. Bentuk PermainanBentuk permainan dibagi dalam 3 kelompok yaitu

permainan gerakan, memberi bentuk, dan ilusi.1) Permainan Gerakan

Pada mulanya bayi bermain-main sendirian, untukmelatih gerakan-gerakan badan dan anggota tubuhdengan melakukan macam-macam manipulasi. Pada usia

Page 95: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

91

3-4 tahun timbul kebutuhan untuk bermain-maindengan kawan-kawan. Selanjutnya, anak melakukankerjasama dengan teman sepermainannya dengan beranekaragam gerak dan olah tubuhnya.

2) Permainan Memberi BentukAlat permainan dan bahan permainan yang

paling baik ialah materi tanpa bentuk, misalnyalilin/malam, kertas. air, tanah liat, balok-balok kayu.pasir, dan lain-lain. Dan tempat bermain yang paling idealbagi anak ialah pantai yang tenang dan teduh. Kegiatanmemberi bentuk ini pada fase permulaan berupa kegiatanyang destruktif, dengan jalan meremas-remas, mencabik-cabik, membelah-belah, dan lain-lain. Secara perlahan anakmampu memberikan bentuk lebih konstruktif pada macam-macam materi yang disediakan.

3) Permainan IlusiPada jenis permainan ini unsur fantasi memegang

peranan paling menonjol. Misalnya sebuah sapu menjadi"kuda-kudaan", kursi menjadi sebuah mobil atau keretaapi. Juga permainan meniru dimasukkan dalam kategoripermainan ini. Misalnya: bermain ibu-ibuan, dokter-dokteran, polisi-polisian. Seorang anak menjadi "guru" danadik-adiknya manjadi "murid-murid" yang manis, mainkusir-kusiran, dan Iain-lain. Dalam permainan tersebut anakdengan semangat memasuki dunia ilusi yang dijadikandunia sungguhan oleh fantasi anak (Kartono, 1982 1-2 ).

d. Fungsi PermainanPada usia anak-anak, fungsi bermain mempunyai

pengaruh besar bagi perkembangan anak. Jika pada orangdewasa sebagian besar dari perbuatannya diarahkan padapencapaian tujuan dan prestasi dalam bentuk kegiatan kerja,maka kegiatan anak sebagian besar berbentuk aktivitasbermain. Gerak-gerak permainan antara lain berupa

Page 96: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

92

menerjang, memukul-mukul, menyembur-nyembur,merangkak, meluncur, melempar, menggores, menyobek-nyobek kertas, meremas, duduk, berdiri, berlari dan lain-lain. Intensitas gerak permainan bergantung pada besarnyatenaga anak, terutama pada kelebihan tenaganya.

Walaupun permainan itu tampaknya tidak bertujuan,namun permainan memegang peranan yang sangat pentingdalam latihan pendahuluan terutama untuk pengendaliansemua fungsi-fungsi rohani dan jasmani, yang di kemudianharinya akan mengarah pada usia yang intensional-bertujuan sebagai kerja. Dengan bermain anak secara tidaksadar melatih segenap fungsi, dan mengenali diri dalamaktivitas pra-kerja untuk masa depan, melakukaneksperimen-eksperimen tertentu, dan bereksplorasi. Melaluipermainan, anak mendapatkan bermacam-macampengalaman yang menyenangkan, sambil menggiatkanusaha-belajar dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan.Melalui kegiatan bermain-main, akan memberikan dasaryang kokoh kuat bagi pencapaian macam-macamketrampilan yang sangat diperlukan bagi pemecahankesulitan hidupnya di kemudian hari.

Bermain memiliki esensi dalam mendukung tumbuhkembang anak. Tidak hanya sekedar mengembangkan aspekfisik motorik saja, namun juga mengembangkan aspek nilai-nilai dan moral, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.Dilihat dari segi aspek sosial emosional, melalui kegiatanbermain anak dapat dilatih untuk memahami adanya aturanmain dan mau menaatinya. Selain itu, anak dapat dilatihuntuk bersikap kooperatif dan menunjukkan antusiasmedalam melakukan permainan kompetitif secara positif. Anakdibiasakan untuk mengembangkan sikap gigih untukmencapai kemenangan dan memiliki sportif. Di sisi lainmelalui kegiatan bermain, anak laki-laki dapat mengamati

Page 97: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

93

dan memahami karakteristik anak perempuan. Sebaliknya,anak perempuan pun bisa mencermati dan mengenalkarakteristik anak laki-laki.

Anak-anak yang sedang bermain barada dalamsuasana yang bebas. Suasana demikian memberikankesempatan kepada mereka untuk menunjukkankepribadian yang sesungguhnya, baik kepribadian sebagaiindividu maupun kepribadiannya sebagai anggotamasyarakat. Permainan juga dapat menjadi saranabersosialisasi bagi anak, yaitu sarana untuk mengintrodusiranak menjadi anggota masyarakat, agar anak bisa mengenaldan menghargai masyarakat. Dalam suasana permainan ituakan timbul rasa kerukunan yang sangat besar manfaatnyabagi pembentukan sikap sosial sebagai manusia budaya.

Permainan dan situasi bermain memberi kesempatankepada anak untuk mengukur kemampuan serta potensisendiri. Ia belajar menguasai macam-macam benda, jugabelajar memahami sifat-sifat benda dan peristiwa yangberlangsung dalam lingkungannya. Mereka dapatmenampilkan fantasi, bakat-bakat, dan kecenderungannya.Anak laki-laki bermain dengan mobil-mobilan, anakperempuan dengan boneka-bonekanya. Jika diberikankertas dan gunting kepada sekelomok anak-anak kecil, makamasing-masing anak akan menghasilkan “karya” yangberbeda, sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Ditengah permainan itu setiap anak menghayati macam-macam emosi. Mereka merasakan kegairahan dankegembiraan dan tidak secara khusus mengharapkanprestasi-prestasi.

Permainan mempunyai nilai yang sama besarnyadengan nilai seni bagi orang dewasa. Permainan juga dapatmenjadi alat pendidikan, karena selain dapat memberikanrasa kepuasaan, kegembiraan, dan kebahagian kepada anak,

Page 98: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

94

permainan juga memberikan kesempatan pralatihan untukmengenal aturan-aturan permainan, mematuhi norma-norma dan larangan, dan bertindak secara jujur serta loyal.Semua ini diperlukan oleh anak sebagai persiapan bagipenghayatan “fair play” dalam pertarungan hidup dikemudian harinya. Dalam bermain anak belajarmenggunakan semua fungsi kejiwaan dan fungsi jasmaniahdengan sepenuh hati. Hal ini sangat berguna untukmemupuk sikap serius dan bersunguh-sungguh pada usiadewasa dalam mengatasi setiap kesulitan hidup yangdihadapi sehari-harinya (Kartono, 1999: 122). Jelaslah bahwapermainan memiliki arti penting dalam membetukkarakteristik dan sebagai alat untuk menuangkankreatifitas anak.

Melalui permainan diharapkan dapat menumbuhkanpribadi androgynius pada anak-anak. Androgynius, yaitupribadi yang memiliki kecenderungan sifat seimbang. Polapermainan yang dilakukan secara perlahan memungkinkanmunculnya kepribadian yang terinternalisasi. Untukmenumbuhkan pribadi androgynius, maka orang dewasadalam hal ini orang tua, angggota keluarga dan pendidikdapat melakukan beberapa hal, di antaranya:

1) Mengenalkan dunia lawan jenisnyaAnak perlu dikenalkan pada dunia lawan jenis,

misalnya jenis permainan, kesempatan untuk memerankanpermainan lawan jenis, kebiasaan berpakaian, dansebagainya. Pola permainan yang dilakukan secara perlahanakan memberi bentuk kepribadian. Kesempatan untukbergaul memungkinkan anak tumbuh menjadi pribadiseimbang.

2) Memberikan kesempatan memerankan permainanlawan jenisnya

Page 99: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

95

Memerankan permainan lawan jenis memilikikeasyikan tersendiri. Selain sebagai variasi, permainan inidapat mengarahkan pada sisi kepribadian. Anak laki-lakibisa saja memainkan boneka untuk menumbuhkanfeminitasnya. Mungkin tidak menggendong-gendongboneka seperti anak perempuan, tapi bisa meletakkanboneka tersebut dia tas mobil-mobilan layaknya penumpang(Irawati Istadi: 34). Anak perempuan pun diperbolehkanuntuk mengecat, memasang lampu, paku memaku dansebagainya.

3) Mengijinkan sesekali berpakaian seperti lawan jenisnya(khusus anak perempuan)

Pada umumnya anak perempuan dibiasakanmenggunakan rok. Namun kadangkala tidak ada salahnyaapabila anak perempuan menggunakan celana agar lebihmemungkinkan keleluasaan bergerak dan melakukanberbagai kegiatan maskulinitas, seperti berlarian, memanjat,dan bersepeda. Anak perempuan perlu dirangsang untukmelakukan kegiatan maskulinitas, meskipun porsinya tidaksebanyak laki-laki (Irawati Istadi, 2007 : 34). Bagi anak laki-laki, tentunya tidak perlu dilatih mengggunakan rok karenapada umumnya sesuai norma dan budaya kita, laki-lakimenggunakan celana.

4) Membiarkan anak untuk berbaurMelalui kegiatan bersama, anak-anak akan memahami

bahwa anak perempuan tidak selamanya identik dengansifat cengeng. Anak perempuan juga memiliki karakterpenyayang dan suka menolong. Sebaliknya anak perempuanjuga bisa memahami bahwa anak laki-laki tidak hanya sukamenggoda dan kadangkala membuat tangis (sebabnyahanya bercanda), tapi juga bisa menjadi pembela ketika adaanak lain yang mengganggu. Ketika kadangkala anak-anaksaling berbincang, pukul-pukulan, bercanda, saling dorong,

Page 100: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

96

maka biarkanlah karena melalui hal tersebut anak bisasaling mengenal. Pemberian batasan untuk dipisah apabilaanak-anak sudah beranjak 10 tahun (Irawati istadi, 2007 : 35).

6) Perkembangan kepribadian dan moralMasa ini disebut masa perlawanan atau masa krisis

pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebatdalam diri anak-anak, yaitu dia mulai sadar akan akunya,dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atauorang lain, dia suka menyebut nama dirinya apabilaberbicara dengan orang lain. Pada masa ini, berkembangkesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntunan dantanggung jawab. Oleh karena itu agar tidak berkembangsikap membandel anak yang kurang terkontrol, pihak orangtua perlu menghadapinya secara bijaksana, penuh kasihsayang, dan tidak bersikap keras.

Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentangsikap moralitas terhadap kelompok sosial (orang tua,saudara, dan teman sebaya). Melalui pengalamanberinteraksi dengan orang lain, anak akan belajarmemahami tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik,diterima, dan disetujui atau perilaku mana yang buruk,yang tidak boleh, yang ditolak, dan tidak disetujui.Berdasarkan pemahaman itu, maka pada masa itu anakharus dilatih atau dibiasakan mengenal bagaimana dia harusbertingkah laku yang baik, seperti mencuci tangan sebelummakan, menggosok gigi sebelum tidur, berdoa sebelummakan, dan sebagainya (Yusuf Ln, 2000: 175). Adapunbeberapa hal yang menunjukkan bagaimana perkembanganmotorik turut menyumbang bagi penyesuaian sosial danpribadi anak berupa:a) Kesehatan yang baik

Apabila kondisi motorik sangat jelek sehingga prestasianak berada dibawah standar kelompok sebayanya,

Page 101: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

97

maka anak hanya memperoleh kepuasan yang sedikitdari kegiatan fisik dan kurang termotivasi untukmengambil bagian dalam permainan atau aktivitasbersama teman sebayanya.

b) Katarsis emosionalMelalui latihan fisik anak dapat melepaskan tenagayang tertahan dan membebaskan tubuh dariketegangan, kegelisahan, dan keputusasaan. Kemudianmereka dapat mengendurkan diri, baik secara fisikmaupun psikologis.

c) KemandirianSemakin banyak anak melakukan sesuatu dengansendirinya, maka semakin besar kebahagiaan dan rasapercaya atas dirinya. Ketergantungan menimbulkankekecewaan dan ketidak mampuan diri.

d) Hiburan diriPengendalian motorik memungkinkan anakberkecimpung dalam kegiatan yang akan menimbulkankesenangan bagi dirinya meskipun tidak ada temansebayanya.

e) SosialisasiPerkembangan motorik yang baik turut menyumbangbagi penerimaan anak dan menyediakan kesempatanuntuk mempelajari keterampilan sosial. Keunggulanperkembangan motorik memungkinkan anakmemainkan peran kepemimpinan.

f) Konsep diriPengendalian motorik menimbulkan rasa aman secarafisik, yang akan melahirkan perasaan aman secarapsikologis. Rasa aman psikologis pada gilirannyamanimbulkan rasa percaya diri yang umumnya akanmempengaruhi perilaku.

Page 102: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

98

Kohlberg mengklasifikasi perkembangan moral atastiga tingkatan (level), yang kemudian dibagi lagi menjadimenjadi enam tahap (stage). Semakin tinggi tahapperkembangan moral seseorang, akan semakin terlihatmoralitas yang lebih mantap dan bertanggung jawab dariperbuatan-perbuatannya. Tingkatan level tersebut besertatahapannya antara lain:1) Tingkat prakonvensional moralitas. Pada tingkat ini

anak mengenal moralitas berdasarkan dampak yangditimbulkan oleh suatu perbuatan, yaitu menyenangkan(hadiah) atau menyakitkan (hukuman). Anak tidakmelanggar aturan karena takut akan ancaman hukumandari otoritas. Untuk tahapannya yaitu:a) Tahap orientasi kepatuhan dan hukuman.

Pemahaman anak tentang baik dan buruk ditentukanoleh otoritas. Kepatuhan terhadap aturan adalahuntuk menghindari hukuman dari otoritas.

b) Tahap orientasi hedonistik instrumental. Suatuperbuatan dinilai baik apabila berfungsi sebagaiinstrumen untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasandiri.

2) Tingkat konvensional. Suatu perbuatan dinilai baikoleh anak apabila mematuhi harapan otoritas ataukelompok sebaya. Tahapannya yaitu:a) Tahap Orientasi anak yang baik. Tindakan

berorientasi pada orang lain. Suatu perbuatan dinilaibaik apabila menyenangkan orang lain.

b) Tahap Orientasi Keteraturan dan Otoritas. Perilakuyang dinilai baik adalah menunaikan kewajiban,menghormati otoritas dan memelihara ketertibansosial.

c) Tingkat Pasca-Konvensional. Pada tingkat ini aturandan institusi dari masyarakat tidak dipandang

Page 103: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

99

sebagai tujuan akhir, tetapi diperlukan sebagaisubjek. Anak menaati aturan untuk menghindarihukuman kata hati.

d) Tahap Orientasi Kontrol Sosial Legalistik : Adasemacam perjanjian antara dirinya dan lingkungansocial. Perbuatan dinilai baik apabila sesuai denganperundang-undangan yang berlaku.

e) Tahap Orientasi Kata Hati: Kebenaran ditentukanoleh kata hati, sesuai dengan prinsip-prinsip etikauniversal yang bersifat abstrak dan penghormatanterhadap martabat manusia.

7) Perkembangan Sensomotorik AnakPerkembangan motorik anak terdiri dari tiga unsur

utama yang sangat dominan yakni:a. Perkembangan anatomis, yang terdiri dari

perkembangan unsur tulang yang mengalamiperkembangan kuantitas seperti bertambahnya tinggibadan.

b. Perkembngan fisiologis, perkembangan iniditunjukkan adanya perubahan dari sistem kerja organtubuh.

c. Perkembangan perilaku, perkembangan inimerupakan kordinasi fungsional antara persyarafandan otot serta fungsi kognitif, afektif, dan konatif.Perkembangan motorik adalah berkembangnya unsur

kematangan dan pengendalian gerakan tubuh. Dasar-dasarmotorik anak berkembang bersamaan dengan tingkatkematangan sistem syaraf dan otot, serta terjadinya aktifitasanak di bawah control otak. Pada anak usia diniperkembangan motorik merupakan perubahan kemampuanyang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuanmotorik yang terdiri dari tiga tahap perkembangan yaitutahap kognitif, asosiatif, dan automatis.

Page 104: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

100

Perkembangan otak tercepat adalah di usia 0-2 tahun(Periode Sensomotorik). Kemudian usia 4-6 tahun. Setelahitu agak melambat hingga anak berusia 12 tahun. Pada usiake 12 tahun perkembangan motorik kasar dan motorik halusselesai. Inteligensi telah terbentuk, tetapi sel-sel otak terusberkembang hingga usia sekitar 35 tahun. Anak pada masa2-5 tahun sebenarnya memiliki potensi yang besar untuksegera berkembang, potensi tersebut akan berkembangapabila diberikan layanan berupa kesempatan melakukankegiatan motorik yang dilatih atau dipergunakan sesuaidengan perkembangan anak tersebut kesempatan yangbesar bagi anak untuk mengembangkan potensinya adalahpada waktu anak terlibat dalam kegiatan motorik. Besarkecilnya naluri bergerak bagi anak-anak tidak selalu sama.

Pada tahap sensomotorik, perkembangan kognitifmenggambarkan seseorang berfikir melalui reflek dan geraktubuh. Artinya kemampuan intelektual berkembang sebagaisuatu hasil dari perilaku gerak dan konsekuensinya, dimanagerak selalu berhubungan dengan proses berfikir,pengetahuan, dan berfikir muncul sebagai hasil atau akibatdari perilaku yang terjadi melalui gerak tubuh.pada ama inianak beradptasi dengan lingkungannya menggunakan gerakreflex, seperti menggerakkan jari tangan, menendang,menangis dan lainnya.

Dorongan bergerak tidak dapat diajarkan, tetapimerupakan pembawaan masing-masing. Kita hanya dapatmemberikan kesempatan dan mengarahkan doronganbergerak itu, melalui pemberian permainan yang menarikperhatian mereka, maka kita dapat menyalurkan doronganbergerak tadi ke arah yang bermanfaat. Perhatian anakuntuk tertarik pada suatu permainan dapat dipengaruhioleh lingkungan hidupnya, yaitu orang tuanya, kakak, atauanggota keluarga yang lebih tua. Dapat diartikan bahwa

Page 105: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

101

manusia dapat dipengaruhi selain oleh pembawaannya,juga dapat dipengaruhi oleh dunia disekelilingnya.

Tiga tingkat perkembangan dapat dengan mudahdikenali di dalam tahap praketerampilan. Tahap-tahap inidinamai tingkat refleksi, integrasi sensorik (penggabungansensor) dan pola gerakan dasar. Perkembangan pola gerakandasar awal masa anak-anak (usia 2 – 8 tahun) ditunjukkanoleh pencapaian dan pengembangan yang cepat darikemampuan gerak yang semakin kompleks. Gerakan-gerakan terpisah yang ada selama tahap perpaduan secaraperlahan dipadukan dalam pola-pola gerak yang bertujuan.Anak-anak semakin aktif terlibat dalam menyelidikilingkungannya dari gaya berjalan yang meningkatmenandai permulaan perkembangan pola gerak dasar.

Pengertian Gerakan Motorik Awalnya semua gerakanyang dilakukan anak adalah gerakan refleks atau gerakanyang tidak beraturan. Gerakan tersebut kemudianberkembang menjadi gerakan yang disadari sehingga anakdapat mengontrol gerakan yang dilakukannya. Ini disebuttahap perkembangan motorik (koordinasi). Saat gerakanmasih dikendalikan oleh gerakan refleks, gerakan tersebutbelum bisa disebut sebagai gerakan koordinasi. Di sisi laingerakan refleks merupakan gerakan yang dapat mengontroltubuh saat berada dalam bahaya. Gerakan ini akan timbulsaat gerakan motorik dapat dilakukan anak. Namun,gerakan itu baru berkembang jika sistem koordinasinyamulai berfungsi.Tahap perkembangan sistem koordinasiyang berkembang semenjak gerakan refleks mulaimenghilang dan selesai pada usia 6 tahun:

1. Jika terjadi perkembangan refleks motorik menjadigerakan otomatis

2. Jika terjadi perkembangan motorik kasar, sepertimenendang, menangkap bola, berlari, melompat

Page 106: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

102

3. Jika terjadi perkembangan motorik halus, sepertimenulis, mewarnai, menarik garis, menggunting,melipat, dan menusuk.

Tahap perkembangan tersebut berkembang sesuaidengan urutannya. Jika ada tahap yang terlewati, kelak anakakan menghadapi kesulitan menjadi hiperaktif atau malasbergerak, yang terkadang bisa menimbulkan fobia atau rasatakut yang berlebihan. Tahap perkembangan dimaksudadalah:a. Perkembangan Motorik

Sebagian besar psikolog terutama para kognitivis (ahlipsikologi kognitif) berkeyakinan bahwa prosesperkembangan kognitif manusia telah berlangsung sejakdilahirkan (Syah, 2008: 66). Selama perkembangan dalamperiode sensori motor yakni sejak lahir sampai dengan usiadua tahun, intelegensi yang dimiliki individu masih bersifatprimitif dalam arti masih didasarkan pada perilaku terbuka.Sekalipun primitif dan terkesan tidak penting, namunintelegensi sensori motor merupakan intelegensi dasar yangsangat berarti sebagai fondasi bagi intelegensi tipe-tipetertentu yang akan dimiliki individu di kemudian hari.

Intelegensi sensori-motor dipandang sebagaiintelegensi praktis (practical intelligence) yang bermanfaatbagi individu usia 0-2 tahun untuk belajar berbuat terhadaplingkungannya sebelum ia mampu berpikir mengenai apayang sedang ia perbuat. Individu pada periode ini belajarbagaimana mengikuti dunia kebendaan secara praktis danbelajar menimbulkan efek tertentu tanpa memahami apayang sedang ia perbuat kecuali hanya mencari caramelakukan perbuatan sebagaimana tersebut di atas.

Ketika seorang bayi berinteraksi denganlingkungannya, ia akan mengasimilasikan skema sensori-motor sedemikian rupa dengan mengerahkan kemampuan

Page 107: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

103

akomodasi yang ia miliki hingga mencapai ekuilibrium yangmemuaskan kebutuhannya. Proses asimilasi dan akomodasidalam memncapai ekuilibrium sebagaimana tersebut selaludilakukan bayi, baik ketika ia hendak memenuhi doronganlapar dan hausnya maupun ketika bermain dengan benda-benda mainan yang ada disekitarnya.

Setelah Piaget melakukan serangkaian eksperimen danobservasi terhadap sejumlah subjek bayi termasuk anaknyasendiri Jacquiline yang baru berusia tujuh bulan, iamenyimpulkan bahwa bayi di bawah usia 18 bulan padaumumnya belum memiliki pengenalan terhadap objectpermanence (anggapan bahwa sebuah benda akan tetap adawalaupun sudah ditinggalkan atau tidak dilihat lagi).Artinya, benda apapun yang tidak dilihat oleh bayi, tidakdia dengar, tidak dia sentuh selalu dianggapnya tidak ada,sekalipun benda itu sesungghnya ada di tempat lain (Syah,2008: 69).

Bagaimana mengenal puting-puting susu ibu yangsetiap saat diperlukan, pada dasarnya bayi sudah mengenalbahkan memahami objek-objek di sekitarnya termasuk susuibu walaupun hanya dengan sensori-motor schema (skemasensori-motor adalah sebuah atau serangkaian perilakuterbuka yang tersusun secara sistematis untuk meresponslingkungan yang berupa barang, orang, keadaan, ataukejadian). Setiap bayi sejak usia dua minggu sudah mampumenemukan puting-puting susu ibunya dan selanjutnya iabelajar mengenal sifat, keadaan, dan cara yang efektif untukmengisap sumber makanan dan meminumnya. Kemampuanmengenal melalui upaya belajar tersebut tidak berarti si bayimengerti bahwa susu ibunya tersebut merupakan organatau bagian dari tubuh ibunya. Yang ia pahami adalahapabila benda tableau itu didekatkan maka ia akanmengasimilasi dan mengakomodasikan skema sensori-

Page 108: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

104

motornya untuk mencapai ekuilibrium dalam arti dapatmemuaskan atau memenuhi kebutuhannya. Dalam rentangusia 18 hingga 24 bulan, barulah kemampuan mengenalobject permanence individu tersebut muncul secara bertahapdan sistematis. Benda-benda mainan dan orang-orang yangbiasa berada di sekitarnya akan dicari dengan sungguh-sungguh jika ia memerlukannya.

Dasar tingkah laku bahasa pada periode bayi telah adasejak tahun pertama. Pada usia kurang lebih enam minggubayi mulai meraba (berceloteh). Meraba ini dapat dipandangsebagai permulaan bahasa dan pada sekitar tahun pertamaanak mulai mengucapkan kata-kata pertama. Pada bagiankedua tahun pertama anak sudah bisa mengadakansemacam dialog dengan dirinya sendiri. Dalam hubunganini kehadiran orang-orang di sekelilingnya yangmemberikan reaksi terhadap pernyataan-pernyataan anakmemiliki arti penting dan sangat membantu. Hal ini sangatpenting bagi perkembangan vokal dan sosialisasinya(Monks dkk, 1992: 81).

Selain itu, setiap bayi terlahir dengan sejumlah refleks.Refleks-refleks tersebut merupakan modal dasar bagi bayiuntuk mengadakan reaksi dan tindakan yang bersifat aktif.Beberapa dari refleks ini akan menghilang dalam waktutertentu dan disebut refleks anak menyusu atau refleks bayi.Sedangkan sebagian refleks yang tidak hilang disebut reflekspermanen. Beberapa refleks anak menyusu atau refleks-refleks sementara yang dimiliki bayi yang baru lahir antaralain:

1) Refleks moro; Refleks ini tampak pada gerakan bayimengembangkan tangannya melebar ke samping,melebarkan jari-jarinya lalu mengembalikantangannya dengan tarikan cepat seakan-akan ingin

Page 109: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

105

memeluk seseorang. Refleks ini disebut juga reflekspeluk.

2) Refleks mencium-cium atau “rooting-reflex”; Refleks iniditimbulkan oleh stimulasi taktil pada pipi ataudaerah mulut. Bayi memutar-mutar kepalanyaseakan-akan mencari punting susu.

3) Refleks hisap; Refleks hisap biasanya timbul bersama-sama dengan rangsang pipi. Refleks ini mempunyaifungsi eksploratif yang menenangkan.

4) Refleks genggam atau refleks Darwin,; Refleks ini dapatdibuktikan dengan membuat rangsangan melaluigoresan jari bagian dalam lengan anak ke arahtelapak tangannya. Bila rangsangan hampir sampaipada telapak tangan maka telapak tangan akanterbuka. Selanjutnya bila jari diletakkan pada telapaktangan, maka anak akan menutup telapak tangannyatadi.

5) Refleks Babinski (refleks genggam kaki). Bila adarangsang pada telapak kaki, ibu jari kaki akanbergerak ke atas dan jari-jari lain membuka. Keduarefleks genggam ini akan menghilang pada sekitar 6bulan (Monks dkk, 1992: 75).

Adapun kondisi atau keadaan panca indera bayi yangbaru lahir antara lain dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Indera Penciuman/Pembau: Bayi yang baru lahir tidakmenampakkan tanda-tanda bahwa inderapenciumannya telah berkembang meskipun belumbanyak penelitian mengenai hal ini. Bayi hanyanampak memalingkan kepalanya bila ada bau yangtidak enak.

2) Indera Perasa/Pengecap: Bayi yang baru lahir sudahbisa bereaksi dengan menyengirkan mukanya bilamengecap sesuatu yang tidak enak.

Page 110: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

106

3) Indera Peraba: Pada bulan terakhir periode fetal bayisudah mulai merasakan rasa tekan dan sakit,meskipun masih global dan belum jelas. Bayi jugamempunyai jenjang rasa suhu yang lebar, dari jauhdiatas sampai jauh di bawah suhu badan normal.

4) Indera Penglihatan: Bayi mengadakan reaksi terhadapperbedaan intensitas stimulus-stimulus visualmelalui refleks biji mata.

5) Indera Pendengaran: Bayi yang baru dilahirkan sudahdapat mendengar, ia mengadakan reaksi terhadapstimulus-stimulus auditif (Monks dkk, 1992: 76).

Sebagaimana telah dikemukakan, bayi yang baru lahirdapat menunjukkan beberapa variasi refleks motorik yangkompleks. Beberapa di antaranya dibutuhkan untukkelangsungan hidup. Bayi akan mengikuti cahaya yangbergerak dengan mata mereka, mengisap puting susu yangdimasukkan ke dalam mulut, menengok pada sentuhan diujung mulut, dan menggenggam sesuatu yang diletakkan ditelapak tangannya.

Beberapa pola dan tingkah laku motorik pada bayimakin lama makin bertambah baik serta terkoordinasi,makin cermat, dan makin tepat. Hal ini, antara lain tampakpada tingkah bayi berikut ini:

1) Kinestesi: Bayi yang baru dilahirkan sudahmempunyai aktivitas kinestetik, yaitu sudahmempunyai gerakan penghayatan, gerakan aktif, dansudah dapat merasakan gerakan-gerakannya.Termasuk juga dalam golongan ini pengamatantingkah laku sendiri. Sebelum dilahirkan, fetus jugadapat melakukan aktivitas kinestesi meskipun masihsangat terbatas.

2) Duduk: Rata-rata, pada usia dua sampai tiga bulanbayi dapat duduk dengan bantuan orang dewasa dan

Page 111: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

107

pada usia tujuh bulan bayi dapat duduk sendiritanpa bantuan orang lain.

3) Merangkak dan merayap: Walaupun ada perbedaanindividual antara masa bayi ketika merangkak danmerayap, semua bayi yang dibolehkan bergerak ditanah cenderung mengikuti urutan yang sama. Usiarata-rata untuk dapat merangkak (bergerak denganperut terletak pada lantai) kurang lebih sembilanbulan. Merayap dengan tangan dan lutut terlihatpada usia 10 bulan. Seorang bayi dapat melampauisatu atau lebih tahap-tahap dalam perkembangan,namun kebanyakan bayi melalui sebagian besartahap-tahap tersebut.

4) Berdiri dan Berjalan: Kebanyakan bayi sudah dapatberdiri beberapa minggu sebelum mereka dapatberjalan. Biasanya bayi dapat berjalan pada usiakurang lebih satu tahun meskipun ada banyakvariasinya antara 9-15 bulan.

5) Memegang/Menggenggam: Antara minggu ke-16dan ke-52 bayi dapat memegang sesuatu denganbaik. Sekitar usia lima bulan anak dapat memegangsesuatu yang dilihatnya. Bayi usia satu bulan akanmemandang benda sesuatu tetapi ia tidak akanmemegangnya. Anak usia dua setengah bulan akanmemukulnya dan sekitar usia empat bulan iamencoba untuk menyentuhnya. Baru pada usia limabulan ia mencoba untuk memegang/ meraihnya.Kemampuan ini tergantung pada pematanganfungsi-fungsi organ pada anak (faktor internal)maupun pengaruh lingkungan (faktor eksternal).

Kemampuan anak untuk dapat duduk, berdiri,berjalan, dan sebagainya tergantung pada kematangansistem saraf dan otot, dan kesempatan untuk

Page 112: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

108

mempraktekkan kemampuan motorik. Walaupunkemampuan kematangan dapat berkembang tanpa pelajarankhusus, namun pembatasan kesemptan untukmempraktekkan dapat menghalangi perkembangannya.Selain itu latihan khusus dapat memfasilitasi perkembanganmotorik.

Perkembangan fisik pada masa anak-anak ditandaidengan berkembangnya keterampilan motorik, baik kasarmaupun halus. Sekitar usia 3 tahun, anak sudah dapatberjalan dengan baik, dan sekitar usia 4 tahun anak hampirmenguasai cara berjalan orang dewasa. Usia 5 tahun anaksudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalandengan berbagai cara, seperti maju dan mundur, jalan cepatdan pelan-pelan, melompat dan berjingkrak, berlari ke sanakemari, memanjat, dan sebagainya yang semuanyadilakukan dengan lebih halus dan bervariasi. Anak usia 5tahun juga dapat melakukan tindakan-tindakan tertentusecara akurat, seperti menyeimbangkan badan di atas satukaki, menangkap bola dengan baik, melukis, mengguntingdan melipat kertas, dan sebagainya. Secara singkatmengenai perkembangan motorik pada masa anak-anakawal ini dapat digambarkan pada tabel berikut:1) Usia (tahun) 2,5 – 3,5- Motorik kasar: Berjalan dengan baik, berlari lurus

kedepan, melompat.- Motorik Halus: Meniru sebuah lingkaran, tulisan cakar

ayam, dapat makan dengan sendok, menyusun kotak.2) Usia 3,5 – 4,5 :- Motorik kasar: Berjalan dengan 80% langkah orang

dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang dewasa,melempar,dan menangkap bola besar.

- Motorik Halus: Mengancingkan baju, meniru bentuksederhana, membuat gambar sederhana.

Page 113: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

109

3) Usia 4,5 – 6:- Motorik kasar: Menyeimbangkan badan di atas satu

kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat berenang dalam airyanng dangkal.

Adapun Perkembangan motorik kasar anak usia dini,khususnya anak TK (usia antara 4 sampai dengan 6 tahunantara lain:1) Memanjat tangga-tangga di lapangan bermain2) Menangkap bola pada tangan dengan siku menekuk3) Menikung pada belokan tajam dengan sepeda roda tiga4) Melempar bola melebihi 3,5 meter5) Tetap seimbang ketika berjalan mundur6) Menuruni tangga langkah demi langkah7) Membawa gelas berisi air tanpa menumpahkan isinya8) Berjalan mundur pada garis yang ditentukan9) Berjinjit dengan tangan di pinggul10) Melompat-lompat dengan kaki bergantian11) Berlari dan langsung menendang bola12) Mengayunkan satu kaki ke depan atau ke belakang

tanpa kehilangan Keseimbangan13) Melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan

menangkapnya dengan dua tangan14) Menyentuh jari kaki tanpa menekukkan lutut.- Motorik Halus: Menggunting, menggambar orang,

meniru angka dan huruf, membuat susunan kotak yangkompleks.

Untuk Model pengembangan motorik kasar anak prasekolah/TK antara lain: Membawa anak ke sebuah lapangan yang memiliki

gundukan tanah yang menyerupai bukit, diharapkananak akan menaiki dan menuruninya secaraberkesinambungan

Page 114: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

110

Meminta anak berdiri sambil memegang bola, boladilemparkan ke atas dan anak itu berusaha menangkapkembali bola tersebut

Membuat sebuah garis di atas tanah atau lantaiberukuran 20 cm panjang 4 meter atau bentuk papantitian, diharapkan anak berjalan maju dan mundur diatas garis itu

Menyediakan tambang berukuran 2 meter yangmenggantung pada sebuah penyangga, diharapkananak memanjat dan menggelantung beberapa saat padatali tersebut

Membuat dua garis yang lebarnya 50 cm ibarat sebuahparit, diharapkan anak melintasi garis tersebut dengancara melompatinya

Selain dari pada itu, perkembangan motorik anakmasa sekolah menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasidibandingkan dengan masa prasekolah. Anak lebih cepatdalam berlari dan makin pandai meloncat. Anak makinmampu menjaga keseimbangan badannya. Penguasaanbadan seperti membongkok, melakukan bermacam-macamlatihan senam serta aktivitas olah raga berkembang cepat.Sejak usia 6 tahun, koordinasi antara mata dan tangan yangdibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar danmenangkap juga berkembang. Pada usia 7 tahun tangananak semakin kuat sehingga ia lebih menyukai pensil daripada kayon untuk melukis. Dari usia 8-10 tahun tangandapat digunakan secara bebas, mudah dan tepat.

Koordinasi motorik halus berkembang, sehingga anakdapat menulis dengan baik; ukuran huruf menjadi lebihkecil dan rapih. Pada usia 10-12 tahun, anak mulaimemperlihatkan keterampilan manipulatif menyerupaiketerampilan orang dewasa. Mereka mulai meperlihatkangerakan-gerakan yang kompleks, rumit dan cepat yang

Page 115: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

111

diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yangbermutu bagus atau mempermainkan instrumen musiktertentu. Adapun aspek perkembangan motorik anak terdiridari tiga unsur utama yang sangat dominan yaitu:

1) Perkembangan anatomis, perkembangan iniditunjukan adanya perubahan kuantitas strukturtulang, dan tinggi badan. Perkembangan motorik anakNampak dengan bertambahnya jumlah tulang yangsecara langsung berpengaruh pada struktur tubuhsecara keseluruhan.

2) Perkembangan fisiologis, perkembangan iniditunjukkan adanya perubahan dari sistem kerja organtubuh seperti kontraksi otot, peredaran darah,pernafasan, pencernaan, dan lain-lainnya.

3) Perkembangan perilaku, perkembangan inimerupakan koordinasi fungsional antara persyarafandan otot serta fungsi kognitif, afektif, dan konatif.

Seiring dengan kemunculan pemikiran simbolis, anakmengalami perkembangan bahasa yang pesat.Perkembangan bahasa yang cepat ini sebagai hasilperkembangan simbolisasi. Pada masa prasekolah anaktelah mengenal sejumlah nama-nama dan hubungan antarasimbol-simbol. Ia dapat membedakan berbagai benda disekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda-benda tersebut. Penguasaan kosa kata semakin meningkat.Anak mengucapkan kalimat semakin panjang dan bagus.Anak telah menunjukkan panjang pengucapan rata-ratamenyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk.Dengan perkembangan bahasa demikian, anak parasekolahtelah mampu membaca. Perkembangan bahasa, dilihat dariaspek usia, memiliki tahap-tahap, berikut ini:

Page 116: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

112

Tahap I: 12-26 bulan: Pembendaharaan kata terdiri ataskata benda, kata kerja dan sedikit kata sifat dan katabantu.

Tahap II: 27-30 bulan: Kalimat anak sudah lebihkompleks, kata majemuk terbentuk. Merekamenggunakan preposisi, kata kerja tak beraturan,bentuk jamak.

Tahap III: 31-34 bulan: Muncul pertanyaan: ya/tidak,siapa, apa, dimana. Kata-kata negatif dan imperativedipergunakan.

Tahap IV: 35-40 bulan: Pembendaharaan kata meningkat,penggunaan tata bahasa lebih konsisten, mengaitkankalimat yang satu dalam kalimat lain.

Tahap V: 41-46 bulan: Kalimat lebih kompleks,menggabungkan dua atau lebih kalimat sederhana danhubungan proposisi terkordinasi.

Pada mulanya bahasa anak, bersifat ego centris,berkisar pada minat, keluarga dan miliknya sendiri.Percakapan anak-anak menjelang akhir masa prasekolah,berangsur-angsur berkembang menjadi bahasa sosial.Bahasa sosial dipergunakan untuk berhubungan, bertukarpikiran dan mempengaruhi orang lain. Bentuk bahasa yangdipergunakan sering berupa pengaduan, keluhan, komentarburuk, kritikan dan pertanyaan.b. Perkembangan Sensomotorik

Perkembangan Sensomotorik pada anak, pada usiasatu minggu bayi sudah mulai memperhatikan apa yangterjadi di lingkungannya. Bayi akan memberi perhatian padahal-hal yang terang, gelap, berisik, basah, kering, kasar,halus, lembut, besar, kecil, panas, dingin, dan Iain-lain.Awalnya bayi masih merespons dengan gerakan refleks.Namun, secara perlahan bayi akan mulai belajarmembedakan hal yang satu dengan hal lainnya antara yang

Page 117: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

113

dilihat dan yang didengarnya, antara yang dirasakan olehkulit, lidah, dan selaput lendir lainnya. Proses tersebutberlangsung hingga usia bayi mencapai sekitar 24 bulan.Selain itu, bayi pun belajar merespons berbagai hal disekitarnya melalui gerakan tubuh yang kita sebut bahasatubuh.

Dari stimulus yang diperoleh, bayi akanmemperhatikan dan segera mempelajari hal-hal yangdilakukan oleh orang dewasa. Misalnya, bergerak ke tempatlain dengan berguling, merayap dan merangkak, duduk danberdiri, berjalan dan berlari, tertawa, menangis, danberbicara. Bayi juga belajar menggunakan pancaindranya(sensorinya) dengan melakukan berbagai gerakan saat iamerasa senang, nyaman, bahagia, saat ia merasa kesal,marah, merasa tidak nyaman karena lapar, popoknya basah,atau mungkin karena ada sesuatu di bawah tubuhnya. Disinilah bayi mulai belajar berekspresi lewat mimik muka danbahasa tubuh untuk mengungkapkan apa yang ia rasakandan alami. Bayi juga tertarik untuk belajar menggunakanmotoriknya semaksimal mungkin agar menyamakangerakannya dengan gerakan yang dilakukan orang lain(dewasa).

Sebagai manusia normal, umumnya kita merasatertantang untuk melakukan sesuatu yang belum pernahkita lakukan sebelumnya, semampu kita. Hal tersebut kitalakukan untuk menemukan jati diri. Demikian pula bayi dananak. Oleh karena itu, biarkan mereka mengeksplorasi duniamereka karena itu adalah proses belajar anak dan proses kitajuga. Berikut merupakan tanda-tanda bayi yang mengalamigangguan sensomotorik: Terlalu pasif Terlalu cengeng Sering muntah

Page 118: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

114

Sulit digendong karena selalu membuat badannya kaku Sulit menyedot susu, baik dari puting susu ibu maupun

botol Malas merangkak Saat tidur terlentang kedua tangannya tidak terangkat

ke atas Menangis jika ditengkurapkan Jempolnya selalu masuk ke dalam genggaman Menangis jika diayun-ayun Sudah berusia lebih dari empat bulan dan tidak dapat

mengangkat kepala saat tengkurap Sulit makan Tidak memproses makanannya di mulut atau langsung

menelan makanannya Tidak mengocehc. Gangguan Sensomotorik pada Anak

Meskipun terlihat normal dan cerdas, anak dapatmengalami hambatan dalam perkembangan sen-somotoriknya sehingga mempunyai kesulitan untukberkembang secara optimal. Ini disebabkan oleh adanyabagian-bagian yang kurang berkembang dengan baik.Bagian-bagian yang umumnya tidak berkembang pada anakIndonesia saat ini adalah gerakan fisik (koordinasi), perilaku(mental), serta persepsi dan motorik yang berhubunganlangsung dengan sensori (respons). Meskipun keterlambatanseperti itu umumnya bersifat sementara, jika terlambatditangani akan menyulitkan hidupnya kelak karena anakmenjadi cenderung gagal dalam melakukan tugasnya. Anakdengan gangguan sensori biasanya memang kelihatancerdas dan berkembang normal. Mereka hanya mempunyaipola pikir yang agak berbeda dengan teman sebayanya.Umumnya anak seperti ini kurang mau bersosialisasi, selalumemilih jalan pintas, malas berjuang untuk mendapatkan

Page 119: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

115

sesuatu, malas berkomunikasi untuk menjelaskan jika iabersalah atau jika ia kurang paham.

Selain itu, anak juga cepat marah, cepat frustrasi, sulitmenentukan apa yang baik bagi dirinya, sulitmengekspresikan secara verbal apa yang dipikirkannya,sulit berkonsentrasi, lebih senang menggunakan kekuatanotot ketimbang otak, sering ingin dikatakan yang terhebatsehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkankeinginannya. Di antara anak-anak seperti ini, ada yangmemiliki kecepatan tinggi dalam mengalihkan atauteralihkan dari satu masalah ke masalah yang lain. Ada jugayang punya banyak ide, tetapi hanya senang dan bergairahuntuk memulai dan sulit untuk menyelesaikannya.

Keadaan di atas menunjukkan bahwa ada yang kurangpada perkembangan sensomotorik dan pada pola asuh anak.Jika anak-anak ini mendapat penanganan yang tepat dancepat, mereka bisa terlatih agar kembali normal sertamenjadi anak yang cerdas dan berbakat. Observasi perludilakukan untuk mengetahui kekurangan perkembangananak. Seperti, apakah itu hanya keterlambatan sementara,setelah mendapatkan stimulasi yang tepat akanmengembalikan perkembangan anak menjadi normalsehingga bakatnya bisa berkembang normal, atau terdapatgangguan permanen yang membuat anak berada pada titiktertentu dan tidak dapat berkembang sama sekali.

Oleh karena itu, diperlukan pengamatan yang cermat,terutama pada proses perkembangan anak sejak iadilahirkan. Perlu mengamati pengalaman hidup anak sertakondisi anak sampai saat anak diobservasi. Antara lain,seperti anak sehari-harinya diperbolehkan mengeksplorasilingkungannya atau malah sering dihambat dengan alasanorang tua biasanya adalah takut anaknya terluka(overprotektif). Atau anak diperbolehkan mengeksplorasi

Page 120: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

116

dunianya, tetapi ada hambatan-hambatan pada anaksehingga anak sulit memfungsikan seluruh fungsi tubuhnya.Pakar yang mendeteksi harus bisa membedakan antara anakyang mengalami cedera otak saat dilahirkan dengan anakyang mengalami sindrom tertentu yang sifatnya diturunkan(genetik) atau karena anak mendapat perlakuan kasar (childabuse) sehingga anak mengalami cedera otak.

Inilah mengapa anak membutuhkan bantuan lebihkhusus dan serius, yang membuatnya agak berbeda darianak normal. Jenis-Jenis Gangguan Sensomotorik Terdapatbeberapa jenis gangguan sensomotorik pada anak, antaralain:1) Autisme dan Attention Deficit Syndrome

Merupakan anak-anak yang mengalami kesulitandalam berkomunikasi, berkonsentrasi, dan berkoordinasiyang berakibat pada kesulitan dalam belajar. Anak-anaktersebut pada umumnya mempunyai kelainan ataugangguan dalam pengaturan proses informasi di otaknya.Termasuk di dalamnya anak-anak dengan Attention DeficitSyndrome (ADS) yang paling banyak ditemukan dilapangan. Beberapa di antaranya juga mempunyai gejala-gejala autis, yang kita sebut dengan Spectrum Autis Disorder(mutism) dan Asperger Syndrome. Selain itu, ada anak-anakyang mengalami gangguan koordinasi dan konsentrasiyang sering disebut dengan istilah Clumpsyness atauDispraksia. Dahulu ini lebih dikenal dengan istilah MBD(Minimal Brain Disfunction) atau DMO (Disfungsi MinimalOtak). Anak-anak ini umumnya sangat sulit untukberkonsentrasi dan duduk diam.

Autisme adalah gangguan kognitif atau gangguanuntuk mengerti dan gangguan tingkah laku sosial, termasukberbicara. Anak dengan autisme sering melakukan hal-hal dibawah ini:

Page 121: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

117

a) Senang menggerak-gerakkan anggota tubuhnyasecara berulang dengan gerakan yang sama

b) Tidak peduli dengan keadaan sekitarnyac) Tidak termotivasi untuk membuka hubungan sosial

dengan lingkungannya atau lebih suka mengasingkandiri.

d) Menangis, tertawa, atau kadang bicara sendiri dengan"teman bayangannya"

e) Mengulang kata atau kalimat, tidak berbahasa biasa(echolalia)

f) Tidak peka terhadap rasa sakitg) Sangat sulit untuk dimotivasi

Autisme tidak selalu anak yang jenius, kebanyakanmalah IQ-nya di bawah rata-rata. Bila mendapatkanpenanganan yang kurang tepat, kondisi anak itu bisabertambah parah. Anak autisme sangat membutuhkan kasihsayang melalui kontak tubuh dan kehangatan; bukanpaksaan. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa anakautisme mempunyai kelainan otak yang disebabkan olehgangguan perkembangan pada saat kehamilan. Ada jugagangguan hati yang menimbulkan gangguan saraf dan jiwa.

Anak dengan ADS (Attention Defisit Syndrome)biasanya sulit diatur, cepat marah, moody, cari perhatian,tampak tidak berminat untuk memulai sesuatu, bergerakterus-menerus, cepat bosan, cuek, tetapi umumnya merekapandai (cerdik dan licik). Ini semua bukan karena kesalahanpola asuh atau karena anak yang memang menginginkankenakalan tersebut, melainkan karena kelainanneurobiologis pada pengaturan proses informasi di otak.Terdapat tiga bentuk ADS:

a) ADS dengan hiperaktivitas, yaitu anak yang mengenalilingkungannya menggunakan gaya perilaku negatif.Misalnya, marah sambil meraung-raung,

Page 122: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

118

menghempaskan diri, memukul, mengigit, semaunya,susah diatur, tidak mau mengikuti aturan main, ia yangsalah ia yang marah, mengeluh terus, tetapi tidak maudikomplain, suka meludah, suka kencing dan buang airbesar di mana-mana dan lupa menyiram. Pada dasarnyamereka selalu ingin memegang kendali.

b) ADS tanpa hiperaktivitas, yaitu anak yang mengenalilingkungannya dengan bermimpi atau berkhayal; ia bisaberlama-lama melihat keluar jendela sambil senyum-senyum sendiri, terkadang tidak mendengar jikadipanggil, cuek jika ada orang lewat atau duduk didekatnya, susah marah, kurang aktif, tidak adamotivasi untuk melakukan kegiatan fisik, lebih senangduduk sambil bermimpi daripada mengerjakan yanglain, bakat dan kemampuan akademisnya jomplang;bakatnya lebih menonjol daripada akademisnya.

c) ADS kombinasi keduanya, yaitu anak yang mengenalidunianya baik dengan gaya perilaku negatif maupundengan bermimpi. Anak ini betul-betul spesial sehinggamembutuhkan ketegasan dalam mengasuh sehinggaperlu dibuat kesepakatan jika anak melanggar janji.Sikap manipulasi anak sangat tinggi, bicaranya pintardan licik, tidak pernah merasa bersalah dan selalu gagalmenyelesaikan tugasnya. Anak ini memiliki kesadaran(tidak gila). la mendapatkan kesenangan tersendiriapabila tujuan negatifnya berhasil. Misalnya denganmeludah di dalam rumah untuk membuat ibunya kesal.

Umumnya anak dengan ADS mempunyai kesulitandalam belajar dan dalam bersosialisasi. Mereka jugamemiliki IQ yang cukup tinggi dan sangat berbakat padasatu atau beberapa bidang ilmu. Melulu mengandalkanbakat tentu tidak cukup karena anak ini akan mengalamikesulitan untuk berkembang secara normal, kecuali jika

Page 123: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

119

anak tersebut mendapatkan penanganan khusus dari paraahli. Bakat-bakat tersebut tidak kelihatan karenaperilakunya yang "di luar kebiasaan" (aneh danmenyulitkan) justru mengalihkan perhatian orang daribakat-bakatnya. Yang kemudian tampak adalah sikap malasdan kebiasaannya sebagai anak pembangkang, padahal iatidak bodoh sehingga ia dinilai lebih cocok ditempatkan disekolah luar biasa atau sekolah anak nakal.

Sebagian besar dari mereka justru mempunyai bakat(keunggulan) terpendam, diperlukan model tim terapisterpadu (fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara)ditambah dengan tim ahli lainnya, seperti psikolog,pedagog, dan sosial pedagog. Para pakar tersebut akansaling membantu dalam mengembangkan bakat anak-anakitu agar mereka punya emosi yang stabil, koordinasi tubuhyang lebih baik dan terampil, konsentrasi yang cukup, sertadorongan moril yang konsisten dan intens. Dengandemikian, anak-anak itu juga akan mempunyai kesempatanuntuk menempatkan kreativitas, ide, dan fantasi mereka ditempat yang paling tinggi. Anak-anak seperti itu perludiberi bantuan untuk mengembalikan kondisi mereka padaperkembangan yang semestinya. Ini bisa jadi membutuhkanwaktu yang sangat panjang, karena merupakan suatu prosesbelajar, yaitu tahapan-tahapan yang harus dilalui anaksesuai dengan tahapan perkembangan yang mengalamiperhentian atau saat terjadi keadaan yang "menyulitkan".2) Anak Sulit Bicara

Kemampuan berbicara sangat penting bagi manusia.Dengan berbicara, seseorang dapat mengemukakan ide, baiksecara simbolis, terencana, maupun abstrak. Untuk dapatberbicara anak harus dapat memahami bahasa yangdigunakannya. Berikut merupakan tahapan perkembanganbicara pada anak adalah sebagai berikut:

Page 124: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

120

a) Tangisan lahir, yaitu menangis segera setelah anaklahir merupakan refleks alamiah, meskipun belumbermakna secara langsung dalam komunikasi

b) Bayi dapat bersuara seperti menangis jika inginmenyampaikan pesan atau memerlukan pertolongan

c) Bersuara yang sudah signifikan dan bermakna, walautanpa kata, misalnya untuk menyatakan rasa senangatau tidak senang

d) Mulai meniru suara yang didengarnya.Jika mengalami cedera otak di hemisfer kiri sebelum

usia satu ahun, anak belum mengoceh. Jika hingga usia 2tahun tidak berkembang juga, anak masuk fase yang kitasebut disfasia perkembangan (sulit bicara).

Sistem motorik berhubungan dengan indra perasa danbicara. Indra perasa berperan sangat luar biasa pada saatkita sedang makan. Rasa di mulut akan segera berfungsi saatrefleks-refleks di atas terstimulasi melalui sentuhan padabibir, mulut, dan rongga mulut. Pada saat itu juga fungsipancaindra penciuman ikut terangsang untuk memancingbertambahnya nafsu makan. Oleh karena itu, sangat pentinguntuk memberi anak waktu yang cukup untuk merasakanmakanan yang sedang dimakan. Hal ini akan sangatmembantu pencernaan makanan, terutama bagiperkembangan motorik bicara anak. Perkembanganberbahasa-komunikasi dua arah harus melaluiperkembangan kognisi agar anak dapat memahami bahasayang didengar maupun yang akan diucapkan. Akhirnya,anak dapat mengekspresikannya secara verbal.

Pemahaman bahasa pada anak berkembang sejajardengan perkembangan fungsi otak secara keseluruhan yangdisertai pengalaman hidupnya melalui perkembanganseluruh tahap perkembangan motorik. Selain itu,komunikasi verbal, dilihat dari sisi neurofisiologisnya,

Page 125: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

121

memang sangat rumit karena syarat utama untuk dapatberbicara adalah motorik bicaranya harus sudah berfungsidengan baik, sehingga anak dapat mengeluarkan suaranya.3) Learning Difficulties/Legasthenie

Learning Difficulties (LD, kesulitan belajar) merupakanakibat dari gangguan Bioneurological (gangguan susunansaraf di otak). Gangguan tersebut memang bisamenyebabkan autisme, Attention Deficit Disorder denganatau tanpa hiperaktivitas, yang sering diikuti dengangangguan perilaku. Ada juga LD tanpa gangguan perilaku,yang disebut dengan disleksia, diskalkuli, disgrafia, disfasia.

Umumnya anak dengan LD mengalami kesulitandalam hal-hal berikut: memfokuskan perhatian, mengikutipetunjuk, mengingat sesuatu yang sedang diajarkan,mengatur waktu dan tempat, mengkoordinasikan diri, ataumenjelaskan sesuatu dengan kata-kata. Ada pula yangmemiliki kesulitan dalam membedakan bentuk huruf danangka atau membedakan arah dan warna. Bila masalah-masalah ini tidak segera ditangani, anak akan mendapatkankesulitan secara akademis, emosional, dan sosial (gangguanpsikososioemosional).

Adapun terapi yang dibutuhkan untuk anak dengangangguan sensomotorik terdiri dari:

a) Terapi Sensor IntegrasiTerapi ini memudahkan tubuh anak untuk merespon

dan otak untuk mengatur jalannya pemrosesan sensori,sehingga anak lebih mampu untuk memperbaiki strukturdan fungsinya dan juga mampu merangsang koneksisinaptik yang lebih kompleks yang bisa meningkatkankapasitas untuk belajar sang anak. Terapi ini untukmenangani autisme, Attention Deficit Hyperactive Disorder(ADHD), Attention Deficit Disorder (ADD), LearningDisabilities (LD), gangguan emosi, keseimbangan

Page 126: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

122

(gravitational insecurity), gangguan koordinasi gerakan,gangguan konsentrasi dan gangguan perabaan (tactiledefensiveness).

b) Terapi OkupasiTerapi ini membantu anak mengembangkan

potensinya secara optimal dengan kelainan dan ataugangguan fisik, mental maupun sosial, dengan penekananpada aspek sensomotorik dan proses neurologis. Melaluiterapi okupasi, anak belajar untuk melakukan kegiatansehari-hari (day living activities), misalnya memakai pakaian,makan sendiri, menggunakan gunting, pensil, menalikan talisepatu, dan bermain dengan teman. Termasuk juga belajaruntuk percaya diri dalam menentukan pilihan danmemutuskan sesuatu.

c) Terapi WicaraMerupakan terapi untuk meningkatkan dan

memulihkan kemampuan prilaku komunikasi, yangberhubungan dengan kemampuan bahasa, wicara, suara danirama/kelancaran yang diakibatkan oleh adanyagangguan/kelainan anatomis, fisiologis, psikologis dansosiologis.

d) FisioterapiAdalah terapi fisik yang dapat membantu anak untuk

memperbaiki kondisi pergerakan agar dapat tumbuh danberkembang secara optimal menjalankan tugas dankewajibannya sesuai dengan peran dan fungsinya dimasyarakat.

e) HidroterapiAdalah terapi untuk memberi rileksasi, peregangan,

dan penguatan otot, yang dimaksudkan agar tulangbelakang menjadi lebih stabil dan otot lentur melalui mediaair.

f) Metode Sensomotorik

Page 127: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

123

Stimulus yang ditujukan pada pancaindra anak akandirespons secara motorik sehingga orang lain dapatmemahami maksud melalui bahasa tubuh anak. Dengandasar pemahaman ini, metode sensomotorik dapatmembantu anak yang mengalami gangguan perkembangan.Metode sensomotorik merupakan pelatihan yang mengajakanak untuk mau mencoba sendiri. Dari mencoba sendiri,anak bisa lebih memahami apa yang sedang dicobanya, bisamemperbaiki sesuatu jika ia anggap salah, juga bisaberkreasi dengan lebih baik lagi. Metode ini termasukdengan bagaimana para terapis dan guru ikut mengasahpersepsi visual dan auditori anak, sehingga anak mampumengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakannya.Metode sensomotorik meliputi:

1. Persepsi visual untuk meningkatkan pemahamanvisual,

2. Mengembangkan motorik anak untuk mengontrolgerakan tubuh,

3. Pengekspresian secara verbal pikiran dan perasaan,4. Kemandirian sehingga anak bisa bersosialisasi

dengan tepat dan dapat mengatasi permasalahan.Metode sensomotorik bertujuan agar anak selalu mau

mencoba bertahan hidup dalam kondisi apa pun, sanggupmengembangkan pikirannya untuk sesuatu yang baru,sanggup bersaing dengan siapa pun, sanggupmengutarakan apa yang dipikirkan dan dirasakannya,sanggup bekerja dalam tim, serta menjadi kreatif, imajinatif,fleksibel, dan bertanggung jawab. Pada saat metode inidilakukan, anak-anak mengikutinya tanpa merasa tertekan.Setiap hari kita akan melihat ketertarikan dari anak sebagaitanda adanya perbaikan perkembangan, baik secara fisikmaupun kejiwaan. Selain itu, anak-anak berkembang secaraindividual sesuai karakter masing-masing, dan mau bermain

Page 128: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

124

dengan teman-teman di sekitarnya. Berikut merupakanpermainan dengan metode sensomotorik:

1. Permainan dengan benda bertekstur kasar dan lembutpada saat mandi. Benda-benda tersebut digosok-gosokkan secara bergantian ke tubuh anak, disertaicerita-cerita lucu dan mengena di hati anak, sehinggaanak senang mandi.

2. Permainan dengan bola. Hampir semua permainandengan bola sangat menyenangkan karena bola bisadigelindingkan, dilempar, diarahkan ke tempat yangkita inginkan, sehingga anak bisa bereksperimendengan bola.

3. Permainan beregu yang kompetitif juga sangatmembantu anak untuk bersosialisasi, mengetahuisiapa lawan dan siapa kawan.

4. Ketrampilan menggunakan jari-jari tangan untukmelatih ketrampilan motorik halus. Antara laindengan menggunting, menempel, membentuk,menyusun balok-balok, dan lain-lain.

5. Bermain di taman yang memiliki peralatan untukmelatih kesimbangan badan anak, seperti perosotan,jungkat-jungkit, ayunan, jembatan kayu yang berayun.

Page 129: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

125

BAB IVTANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM

MENDIDIK ANAK

A. Kewajiban Orang Tua Mendidik AnakOrang tua terdiri dari ayah dan ibu yang mana ayah

adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam suaturumah tangga, dan ibu adalah seseorang yang melahirkanseorang anak dan mengurus rumah tangga. Mereka adalahfigur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya(Mardiya, 2000). Orang tua bertanggung jawab di dalammengasuh dan mendidik anaknya hingga dewasa. Pola asuhorang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anakdan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Polaperilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatifmaupun positif (Rusdijana, 2006). Betapa besar peranan ibudan ayah dalam mendidik putra-putrinya, hingga di zamandahulu mereka sering disejajarkan dengan Brahma. Brahmaadalah dewa yang mempunyai empat sifat luhur tanpa batascinta kasih, kasih sayang, simpati, dan keseimbangan batinkepada semua makhluk. Bagi orang tua yang baik keempatsifat luhur tersebut akan menjadi dasar yang tanpa batasdalam mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu anak-anakmemandang mereka laksana seorang Dewa.

Di dalam kehidupan masyarakat, keluarga merupakanunit terkecil yang memiliki peranan besar bagikelangsungan hidup bermasyarakat. Keluarga memilikifungsi penting yang berkaitan dengan peranya sebagaimedia sosialisasi. Sosialisasi bertujuan untuk mendidikwarga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang dianut. Proses mengetahui kaidah-kaidah dannilai-nilai yang dianut inilah untuk pertama kali diperoleh

Page 130: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

126

dalam keluarga. Perilaku yang benar dan tidak menyimpanguntuk pertama kalinya juga dipelajari dari keluarga.(Soekanto, 2004). Paul B. Horton & Chester I Hunt dalambuku terjemahan Aminuddin Ram & Tita Sobari (1996: 274-276) mengemukakan adanya enam fungsi keluarga yangpenulis rangkum sebagai berikut:

1) Fungsi reproduksi2) Fungsi soisialisai dalam pengembangan diri3) Fungsi afeksi dalam kasih sayang dan rasa cinta4) Fungsi penentuan status5) Fungsi perlindungan6) Fungsi ekonomi.

Tanggung jawab keluarga khususnya orang tua dalampendidikan anak saat ini sangat besar. Menurut Goode(2004: 7) “Keluarga adalah lembaga sosial yang diberitanggung jawab untuk mengubah warga yang dihasilkanmenjadi manusia anggota masyarakat”. Dapat dikatakankeluarga merupakan lembaga informal dalam memberikanpendidikan bagi anak-anak mereka. Sekarang ini terdapatperkembangan asumsi bahwa sekolah dapat membantukeluarga memperbaiki perkembangan fisik, mental, danemosional anak-anak. Sebagian keluarga menginginkananaknya mendapatkan pendidikan formal sedini mungkin.Perkembangan pendidikan sekarang ini seakan menjawabkeinginan dari keluarga tersebut. Dimana mereka dapatmemasukkan anak mereka yang masih berusia 2-3 tahundilembaga pendidikan pra sekolah. Dengan demikian anakmendapatkan pendidikan sedini mungkin. Anak yangmendapatkan pembinaan sejak usia pra sekolah akan dapatmeningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental,yang secara langsung maupun tidak langsung akanberdampak pada kemampuan dan perkembangan

Page 131: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

127

intelektual, sosial, dan kepribadian anak dalamperkembangan selanjutnya.

Masalah mengenai keterlibatan orang tua pada anakberhubungan erat dengan pendidik anak usia dini tetapicukup penting dan pantas menjadi diskusi yang terpisah.Keterlibatan orang tua penting dan bermanfaat untuk semuayang terlibat – orang tua, anak-anak dan tenaga pendidik.Pertama-tama membantu orang tua mempunyai pengertianyang lebih baik apa yang mereka lakukan untukmemperkuat anak-anaknya di rumah, hubungan antararumah dan pelayanan meningkatkan masyarakat daripengalaman perkembangan anak. Orang tua juga dapatmenyediakan tenaga kerja tambahan untuk pelayanan.

Kewajiban setiap orang tua adalah berusahamengembangkan kesejahteraan anak-anaknya secara utuh.Meskipun kadang-kadang ada anak-anak tidak berbakti,yang melupakan pengorbanan orang tua mereka, selalumenuntut, dan bahkan melawan dengan kekerasankepadanya. Orang tua yang bijaksana harus tetap menjadiorangtua penyayang pemaaf, penuh kemurahan hati, selaluberpikiran bijak; serta selalu bersedia melakukan kewajiban-kewajiban mereka secara ikhlas. Kewajiban orangtua tidakakan berhenti sekalipun anak mereka telah berkeluargameskipun sudah tentu kewajiban mereka tidak lagi samaseperti pada waktu anak mereka belum berkeluarga.

Cita-cita yang pasti terkandung dalam setiap nuraniorang tua adalah mengusahakan sejak anaknya masih dalamkandungan sekalipun agar anaknya menjadi orang bergunadan terhormat. Dan lebih lagi, sebelum menutup mata nanti,ia ingin menyaksikan anak-anaknya hidup maju, damai,bahagia, serta melebihi atau paling tidak sama dengandirinya. Terdapat lima kewajiban yang harus dilaksanakanoleh setiap orang tua bagi anak-anaknya:

Page 132: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

128

1. Berusaha menghindarkan anak-anak dari kejahatan.Sejak anak-anak belum bisa menyebutkan urutan satu

sampai sepuluh dengan benar, mereka sudah harus belajartentang kehidupan. Orang tua adalah guru pertama bagimereka. Orangtua bukan orang lain mempunyai kewajibanuntuk pertama kali mendidik anak-anaknya sendiri tentangmoral. Mendidik supaya anak-anak malu dan takut berbuatjahat.2. Mendorong anak-anak untuk berbuat baik.

Sifat-sifat baik yang dididikkan sejak kecil laksanabenih ditanam di ladang yang baru dibuka. Di antara sekianbanyak benih pasti ada yang tumbuh menjadi pohon suburyang sarat dengan buah. Orang tua tahu dengan pasti sifat-sifat baik apakah yang harus ditumbuhkan dalam diri anak.Beberapa yang paling penting akan saya sebutkan di sini;kasih sayang atau suka menolong, rukun, setia kawan,tanggung jawab, rajin, kreatif, jujur, bakti, taat pada agama,tegas, hemat, berani, dan percaya diri.3. Memberikan pendidikan yang layak.

Setiap orang tua wajib mengusahakan agar anak-anaknya terlatih dalam ilmu pengetahuan dan keterampilansupaya kelak dapat bekerja sendiri. Membekali anak denganilmu pengetahuan dan keterampilan adalah jauh lebihberharga ketimbang membiarkan anak bodoh tetapimemberikan harta cukup banyak. Orang tua harus sadarbetapa beratnya hidup tanpa bekal pendidikan. Memangorangtua tidak mampu mengajar sendiri berbagai ilmupengetahuan. Anak-anak harus menuntut ilmu di sekolahsampai semaksimal mungkin. tetapi, orang tua mempunyaikewajiban moral untuk menjelaskan kepada anak-anaktentang manfaat yang sangat besar dari ilmu pengetahuanbagi kehidupan mereka.

Page 133: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

129

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikanagama. Orangtua harus memberikan agama yangdiyakininya kepada anak-anaknya. Orang tua harusmengajak dan sekaligus memberi contoh mengikuti ajaran-ajaran agama dengan tekun. Jangan membiarkan anak-anakmengaku beragama tetapi tidak mengerti apa yang harusdipatuhi. Sesungguhnya agama akan memberikan landasanmoral yang cukup kokoh Menyerahkan warisan pada saatyang tepat.

Kewajiban orang tua dalam mendidik danmembimbing anak-anaknya menuntut suatu hal yang tidakbisa ditawar-tawar lagi, yaitu: contoh teladan. Seperti padaungkapan berikut : "Lebih baik satu kali contoh dari padalima kali nasihat". Selain faktor akibat karma dari kehidupanyang lalu, dan pengaruh-pengaruh lainnya seperti sikaporangtua akan memberi pengaruh yang cukup besar padapribadi anak. Orang tua tidak bisa cuci-tangan ataskenakalan, kemerosotan, dan kehancuran moral anaknya.Selain diri sang anak sendiri, orang tua adalah orang yangpaling ikut bertanggung jawab atas kepribadian anak. Untukmenunaikan kewajiban dengan sesempurna mungkin atasanak-anak permata hidupnya dan penerus generasi setiaporang tua harus mengerti dengan jelas tanpa keraguansedikit pun tentang tugas yang harus dipenuhi. Berjuangkeras memberikan suri teladan yang baik, dan berusahamati-matian tidak memberikan contoh-contoh jelek dalamkehidupannya sehari-hari.

Benar-benar suatu kehidupan yang membawa berkahtermulia bila setiap orang tua merawat, mendidik, danmenjaga anak-anaknya dengan tidak lengah. Demikian jugasebaliknya, suatu berkah termulia bagi setiap anak yangmenghargai, merawat, dan membantu dengan penuh rasacinta ibu serta ayah mereka masing-masing.

Page 134: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

130

B. Metode Orang Tua Mendidik AnakSetiap orang tua mendambakan anaknya menjadi anak

yang cerdas dan bermanfaat. Cerdas dari sisi kemampuankognitif atau intelektual, cerdas spiritual, dan cerdaseksistensial. Untuk mewujudkan harapan memiliki anakcerdas, upaya yang dilakukan tidak hanya sekedarmemberikan asupan gizi yang seimbang, mengasuh danmendidik dengan baik, mengupayakan lingkungan yang“sehat” dan memberikan fasilitas, tapi juga mengupayakanlingkungan psikologis yang kondusif. Lingkunganpsikologis yang kondusif dapat memberikan rasa aman dannyaman, sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yangmemiliki rasa percaya diri (self-confidence) dan memilikikeyakinan pada kemampuannya (self-efficacy). Dalam hal ini,orang tua memiliki peran penting untuk membantu anakmengembangkan potensi dan mencapai tugas per-kembangannya.

Salah satu aspek psikologis yang perlu dikembangkanpada anak adalah kepribadian. Sisi kepribadian kadang kalamenjadi aspek yang terabaikan dan terkesan kurang pentingdaripada aspek kognitif. Menurut Megawangi (1999) adatiga elemen struktur internal keluarga, yang salah satunyamengacu pada fungsi sosial. Dalam hal ini, digambarkanoleh peran dari masing-masing individu atau kelompokberdasar status sosial dalam suatu sistem sosial (misal anak,ayah dan ibu). Artinya, setiap status sosial tertentuharapannya dalam interaksi dengan individu/kelompokakan ada fungsi dan peran, yang didasarkan bukan pada ciripribadi individu melainkan karena status sosial yangdipegangnya. Semisal saja, anak mempunyai kewajibanuntuk menghormati dan patuh pada orang tua dansebaliknya orang tua berkewajiban juga memberikan cinta,perhatian dan kasih sayang pada anaknya. Hal ini sejalan

Page 135: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

131

dengan apa yang ditulis Parson & Bales (1955) dalamMegawangi (1999), bahwa orang tua mempunyai dua peran,yaitu: 1) Instrumental, yang dilakukan oleh bapak/suamidan, 2) Peran emosional/ekspresif, yang biasanya disandangoleh seorang ibu/istri.

Kedua peran tersebut dijalankan oleh keluarga yangjuga merupakan intsitusi dasar (fundamental unit of society)dalam rangka membentuk individu bertanggung jawab,mandiri, kreatif dan hormat melalui proses sosialisasi terusmenerus kepada anak-anaknya.

Sedang bila dilihat menurut fungsinya, keluargasalah satunya berperan dalam melaksanakan prosessosialisasi. Zanden (1986) menyatakan bahwa fungsikeluarga adalah sebagai wahana terjadinya sosialisasi antaraindividu dengan warga yang lebih besar. Sama halnyadengan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI no.21tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunankeluarga sejahtera, salah satu fungsi dari delapan yang adaadalah sosialisasi dan pendidikan, yaitu fungsi yangmemberikan peran kepada keluarga untuk mendidikketurunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alamkehidupannya di masa yang akan datang.

Sosialisasi merupakan suatu proses dimanaseseorang mempengaruhi orang lain karena adanyainteraksi. Untuk perkembangan sosial anak akan sangatdipengaruhi siapa agen sosialnya. agen sosial yangterpenting adalah orang-orang yang saling berhubungandan dapat mempengaruhi bagaimana orang tersebutberperilaku, temasuk di sini adalah orang tua, saudarakandung (sibling) atau kelompok bermain (peer); selain itunenek/kakek, paman/bibi dan orang dewasa lain dalammasyarakat sebagai jaringan hubungan yang lebih luas.Setiap agen sosial tersebut akan menentukan perbedaan

Page 136: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

132

dalam proses sosialisasi anak. Oleh karena itulah untukmenghasilkan individu-individu yang berkualitas baik,keluarga amat berperan dalam mensosialisasi nilai-nilaikebaikan dan norma yang berlaku atau yang diharapkanmasyarakat kepada anak mereka yang dimulai darimasalah-masalah kecil yang terjadi dalam keluarga sesuaidengan tahap perkembangan usia anak tentunya. Praktekpengasuhan merupakan masa penting dalam membentukindividu matang dan dewasa, yang didalamnya telahmencakup proses sosialisasi.

Pola asuh atau disebut juga dengan mendidik anakadalah pola perilaku orang tua yang diterapkan kepada anakdan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Mendidikanak tidak hanya dilakukan di dalam lingkungan keluarga ataurumah melainkan di luar rumah seperti di sekolah maupunlingkungan disekitarnya. Banyak kasus di masyarakat, seringkita temui anak yang tidak taat dan berbakti kepadaorangtuanya. Banyak juga orang tua yang menelantarkananaknya. Ini kedua hal yang memiliki hubungan sebabakibat. Mencari tahu penyebabnya, harus kembali kepangkal pendidikan di dalam keluarga. Ada beberapa polaasuh dan metode orang tua dalam mendidik anaknya, yaitu:a. Pola Asuh Yang Demokratis dan Metodenya

Metode ini diterapkan untuk mendorong anakmenjadi mandiri namun masih tetap menerapkan batas dankendali pada tindakan mereka. Tindakan verbal memberidan menerima dimungkinkan, dan orang tua bersikaphangat dan penyayang terhadap anak. Orang tua yangdemokratis bersikap merangkul anaknya dengan mesra danberkata ”kamu tahu, kamu tak seharusnya melakukan halitu. Mari kita bicarakan bagaimana kamu bisa menanganisituasi tersebut lebih baik lain kali”. Orang tua demokratismenunjukan kesenangan dan dukungan sebagai respons

Page 137: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

133

terhadap perilaku konstruktif anak. Mereka jugamengharapkan perilaku anak yang dewasa, mandiri dansesuai dengan usianya. Anak yang memiliki orang tua yangotoritatif sering kali ceria, bisa mengendalikan diri danmandiri, dan berorientasi pada prestasi; mereka cenderunguntuk mempertahankan hubungan yang ramah denganteman sebaya, bekerja sama dengan orang dewasa, dan bisamengatasi stres dengan baik (Santrock, 2007).

Pola asuh yang seimbang (demokratis) akan selalumenghargai individualitas akan tetapi juga menekankanperlunya aturan dan pengaturan. Mereka sangat percayadiri dalam melakukan pengasuhan tetapi merakasepenuhnya menghargai keputusan yang diambil anak,minat dan pendapat serta perbedaan kepribadiannya. Orangtua dengan pola asuh model ini, penuh dengan cinta kasih,mudah memerinci tetapi menuntut tingkah laku yang baik.Tegas dalam menjaga aturan bersedia memberi hukumanringan tetapi dalam situasi hangat dan hubungan salingmendukung. Mereka menjelaskan semua tindakan danhukuman yang mereka lakukan dan meminta pendapatanak. Anak dari orang tua yang demikian akan merasatenang dan nyaman. Mereka akan menjadi paham kalaumereka disayangi tetapi sekaligus mengerti terhadap apayang diharapkan dari orang tua. Jadi anak sejak pra sekolahhingga dewasa akan menunjukkan sikap lebih mandiri,mampu mengontrol dirinya, biasa bersikap tegas (Mardiya,2000).

Pola asuh demokratis merupakan bentuk perlakuanorang tua saat berinteraksi dengan anaknya dengan caramelibatkan anak (dalam hal ini anak usia remaja) dalammengambil keputusan yang berkaitan dengan keluarga dandiri anaknya merupakan gaya pengasuhan demokratis.Orang tua yang demokratis bersikap terbuka, fleksibel dan

Page 138: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

134

memberikan kesempatan kepada anaknya untuk dapattumbuh dan berkembang dengan peraturan yang rasional,orang tua demikian mempunyai hubungan yang dekatdengan anak-anaknya, dan selalu mendorong anaknyauntuk ikut terlibat dalam membuat peraturan danmelaksanakan peraturan dengan penuh kesadaran (Hidayat,2009).

Orang tua yang bergaya demokratis bertingkah lakuhangat tetapi tetap tegas. Mereka menerapkan seperangkatstandar untuk mengatur anak-anaknya, tetapi sekaligusberusaha membangun harapan-harapan yang disesuaikandengan pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuandan kebutuhan anak-anaknya. Mereka juga menunjukkankasih sayang, mau mendengarkan dengan sabar pandangananak-anaknya, dan mendukung keterlibatan anaknya dalammembuat keputusan di dalam keluarga. Kebiasaan-kebiasaan demokrasi, saling menghargai dan menghormatihak-hak orang tua dan anak-anak ditanamkan dalamkeluarga yang demokratis.

Dalam keluarga yang demokratis, keputusan-keputusan yang penting akan diambil secara bersama-samawalaupun keputusan akhir seringkali berada di tanganorangtua. Anak-anak diberikan kesempatan untukmemberikan alasan mengapa mereka ingin memutuskanatau akan melakukan sesuatu. Apabila alasan-alasan itumasuk akal dan dapat diterima maka orang tua yangdemokratis akan memberikan dukungan, tetapi jika tidakmaka orang tua akan menjelaskan alasan-alasannyamengapa dia tidak merestui keputusan anaknya tersebut.Pola interaksi yang demikian akan memberikan kesempatankepada kedua belah pihak untuk memahami pandanganorang lain yang pada akhirnya dapat mengantar pada suatukeputusan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Page 139: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

135

Orang tua yang demokratis selalu berusaha menanamkannilai-nilai kemandirian dan pengendalian diri yang tinggipada anak-anaknya, sekaligus tetap bertanggung jawabpenuh terhadap tingkah laku anak-anaknya.

Kebiasaan yang rasional, berorientasi pada masalah,terlibat dalam perbincangan dan penjelasan dengan anak-anak, dan memegang teguh tingkah laku yang disiplinselalu ditanamkan oleh orangtua yang demokratis. Dalammengatur hubungan diantara anggota keluarganya, orangtua yang demokratis akan menggunakan otoritasnya namunmengekspresikannya melalui bimbingan yang disertaidengan pengertian dan cinta kasih. Anak-anaknya akandidorong untuk dapat melepaskan diri (self-detach) secaraberangsur-angsur dari ketergantungan terhadap keluarga.Kualitas pola interaksi dan pola pengasuhan orang tua yangdemokratis akan memunculkan keberanian, motivasi dankemandirian anak-anaknya dalam menghadapi masadepannya (Santrock, 1985).

Pola pengasuhan seperti ini dapat mendorongtumbuhnya kemampuan sosial, meningkatkan rasa percayadiri, dan tanggungjawab sosial pada anak remaja. Pararemaja yang hidup dalam keluarga yang demokratis akanmenjalani kehidupannya dengan rasa penuh semangat danbahagia, percaya diri, dan memiliki pengendalian diri dalammengelola emosinya sehingga tidak akan bertindak anarkis(Baumrind, 1967 dalam Hidayat, 2009). Mereka juga akanmemiliki kemandirian yang tinggi, mampu menjalinpersahabatan dan kerja sama yang baik, memilikikematangan sosial dalam berinteraksi dengan keluarga danlingkungannya.

Page 140: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

136

b. Pola Asuh Yang Otoriter dan MetodenyaPola otoriter merupakan suatu bentuk pengasuhan

orang tua yang pada umumnya sangat ketat dan kaku ketikaberinteraksi dengan anaknya. Orang tua yang berpola asuhotoriter menekankan adanya kepatuhan seorang anakterhadap peraturan yang mereka buat tanpa banyak basa-basi, tanpa penjelasan kepada anaknya mengenai sebab dantujuan diberlakukannya peraturan tersebut, cenderungmenghukum anaknya yang melanggar peraturan ataumenyalahi norma yang berlaku. Orang tua yang demikianyakin bahwa cara yang keras merupakan cara yang terbaikdalam mendidik anaknya. Orang tua demikian sulitmenerima pandangan anaknya, tidak mau memberikesempatan kepada anaknya untuk mengatur diri merekasendiri, serta selalu mengharapkan anaknya untukmematuhi semua peraturannya (Hidayat, 2009).

Pola asuh seperti ini diterapkan dengan membatasidan menghukum, dimana orang tua mendesak anak untukmengikuti arahan mereka dan menghormati pekerjaan danupaya mereka. Orang tua yang otoriter menerapkan batasdan kendali yang tegas pada anak dan meminimalisirperdebatan verbal. Contohnya, orang tua yang otoritermungkin berkata,”lakukan dengan caraku atau tak usah.”Orang tua yang otoriter mungkin juga sering memukulanak, memaksakan aturan secara kaku tanpamenjelaskannya dan menunjukkan amarah pada anak. Anakdari orang tua yang otoriter sering kali tidak bahagia,ketakutan, minder ketika membandingkan diri denganorang lain, tidak mampu memulai aktifitas, dan memilikikemampuan komunikasi yang lemah. Putra dari orang tuayang otoriter mungkin berperilaku agresif (Santrock, 2007).

Orang tua otoriter meyakini bahwa seorang anak akanmenerima dengan baik setiap perkataan atau setiap perintah

Page 141: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

137

orang tuanya, setiap anak harus melaksanakan tingkah lakuyang dipandang baik oleh orang tuanya. Orang tua otoriterakan mencoba mengontrol remaja dengan peraturan-peraturan yang mereka tetapkan, selalu memberi perintahtanpa mau memberikan penjelasan. Orang tua otoriter selalumenuntut, kurang memberikan otonomi pada anaknya, danseringkali gagal memberikan kehangatan kepada anaknya(Hidayat, 2009).

Orang tua otoriter selalu berusaha mengarahkan,menentukan, dan menilai tingkah laku dan sikap anaknyasesuai dengan standar peraturan yang ditetapkannyasendiri. Standar dimaksud biasanya didasarkan padastandar yang absolut seperti nilai-nilai ajaran dan norma-norma agama, sehingga menutup kemungkinan bagianaknya untuk dapat membantah orang tuanya. Polapengasuhan orang tua yang demikian sangat berpotensimenimbulkan konflik dan perlawanan seorang anak,terutama saat anak sudah menginjak masa remaja, atausebaliknya akan menimbulkan sikap ketergantunganseorang remaja terhadap orang tuanya (Rice, 1996), anakremaja akan kehilangan aktivitas kreatifnya, dan akantumbuh menjadi anak yang tidak efektif dalam kehidupandan interaksinya dengan lingkungan sosial (Santrock, 1985),remaja cenderung akan mengucilkan dirinya, kurang beranidalam menghadapi tantangan tugas dan tidak merasabahagia (Hidayat, 2009).

Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungankeluarga atau orang tua otoritarian cenderung menunjukkansikap yang patuh dan akan menyesuaikan dirinya padastandar-standar tingkah laku yang sudah ditetapkan olehorang tuanya, namun di balik itu sesungguhnya merekamerasa menderita dengan kehilangan rasa percaya diri danpada umumnya lebih tertekan dan lebih menderita secara

Page 142: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

138

somatis dibandingkan kelompok teman sebayanya. Sikap-sikap remaja yang demikian akhirnya akan menyebabkanremaja cenderung untuk selalu tergantung pada orangtuanya, cenderung kurang mampu mengambil keputusanuntuk dirinya sendiri, serta cenderung tidak mampu untukbertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannyadisebabkan semuanya disandarkan pada aturan dankehendak orang tuanya. Semua itu menunjukkan bahwaseorang remaja yang berada dalam asuhan orang tua yangotoriter akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiridalam hidupnya kelak (Hidayat, 2009).

Pola pengasuhan otoriter diterapkan orang tua denganmengendalikan anak karena kepentingan orang tua untukkemudahan pengasuhan. Anak dinilai dan dituntut untukmematuhi standar mutlak yang ditentukan oleh orang tua,menekankan kepatuhan dan rasa hormat atau sopan santun,sedangkan orang tua tidak pernah berbuat salah.Kebanyakan anak dari pola pengasuhan ini melakukantugas-tugasnya karena takut memperoleh hukuman(Yustinasusi, 2010).c. Pola Asuh Yang Permisif dan Metodenya

Pola asuh permisif merupakan perlakuan orang tuasaat berinteraksi dengan anaknya dengan memberikankelonggaran atau kebebasan tanpa kontrol atau pengawasanyang ketat. Orang tua yang permisf akan memberikankebebasan penuh kepada anak-anaknya untuk bertindaksesuai dengan keinginan anaknya. Sekiranya orang tuamembuat sebuah peraturan tertentu namun anak-anaknyatidak menyetujui atau tidak mematuhinya, maka orang tuayang permisif cenderung akan bersikap mengalah dan akanmengikuti kemauan anak-anaknya.

Pola pengasuhan ini, dimana orang tua sangat terlibatdengan anak, namun tidak terlalu menuntut atau

Page 143: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

139

mengontrol mereka. Orang tua seperti ini membiarkan anakmelakukan apa yang ia inginkan. Hasilnya anak tidakpernah belajar mengendalikan perilakunya sendiri danselalu berharap mendapatkan keinginannya. Beberapa orangtua sengaja membesarkan anak mereka dengan cara inikarena mereka percaya bahwa kombinasi antara keterlibatanyang hangat dan sedikit batasan akan menghasilkan anakyang kreatif dan percaya diri. Namun, anak yang memilikiorang tua yang selalu menurutinya jarang belajarmenghormati orang lain dan mengalami kesulitan untukmengendalikan perilakunya. Mereka mungkinmendominasi, egosentris, tidak menuruti aturan, dankesulitan dalam hubungan dengan teman sebaya (Santrock,2007:11).

Ketika anak-anaknya melanggar suatu peraturan didalam keluarga, orang tua yang permisif jarangmenghukum anak-anaknya, bahkan cenderung berusahauntuk mencari pembenaran terhadap tingkah laku anaknyayang melanggar suatu peraturan tersebut. Orang tua yangseperti demikian umumnya membiarkan anaknya (terutamaanak remajanya) untuk menentukan tingkah lakunyasendiri, mereka tidak menggunakan kekuasaan atauwewenangnya sebagai orang tua dengan tegas saatmengasuh dan membesarkan anak remajanya (Baumrind,1967 dalam Hidayat, 2009). Sedikit, atau bahkan tanpamenggunakan kontrol terhadap anak remajanya, lemahdalam cara-cara mendisiplinkan anak. Orang tua yangpermisif bersikap lunak, lemah dan pasif dalam persoalandisiplin.

Dalam proses perkembangan anak, adapun peranorang tua antara lain sebagai berikut:

Page 144: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

140

1) MendampingiSetiap anak memerlukan perhatian dari orang tuanya.

Sebagian orang tua bekerja dan pulang ke rumah dalamkeadaan lelah. Bahkan ada juga orang tua yangmenghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja,sehingga hanya memiliki sedikit waktu bertemu danberkumpul dengan keluarga. Bagi para orang tua yangmenghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja di luarrumah, bukan berarti mereka gugur kewajiban untukmendampingi dan menemani anak-anak ketika di rumah.

Meskipun hanya dengan waktu yang sedikit, namunorang tua bisa memberikan perhatian yang berkualitasdengan fokus menemani anak, seperti mendengar ceritanya,bercanda atau bersenda gurau, bermain bersama dansebagainya. Menyediakan fasilitas dan media bermain yanglengkap tidak menjamin anak merasa senang. Anakmerupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan sosial,yaitu berinteraksi dengan orang lain, mendapatkanperhatian serta kehangatan dari orang-orang yang ada disekitarnya.

2) Menjalin komunikasiKomunikasi menjadi hal penting dalam hubungan

orang tua dan anak karena komunikasi merupakan jembatanyang menghubungkan keinginan, harapan dan responmasing-masing pihak. Melalui komunikasi, orang tua dapatmenyampaikan harapan, masukan dan dukungan padaanak. Begitu pula sebaliknya, anak dapat bercerita danmenyampaikan pendapatnya. Komunikasi yang diwarnaidengan keterbukaan dan tujuan yang baik dapat membuatsuasana yang hangat dan nyaman dalam kehidupankeluarga. Saat bermain, orang tua dan anak menjalinkomunikasi dengan saling mendengarkan lewat cerita danobrolan.

Page 145: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

141

3) Memberikan kesempatanOrang tua perlu memberikan kesempatan pada anak.

Kesempatan dapat diberikan pada anak-anak sebagai suatukepercayaan. Tentunya kesempatan ini tidak hanya sekedardiberikan tanpa adanya pengarahan dan pengawasan. Anakakan tumbuh menjadi sosok yang percaya diri apabiladiberikan kesempatan untuk mencoba, mengekspresikan,mengeksplorasi dan mengambil keputusan. Kepercayaanmerupakan unsur esensial, sehingga arahan, bimbingan danbantuan yang diberikan orang tua kepada anak akan“menyatu” dan memudahkan anak menangkap maknanya(M Sochib, 2000: 38). Orang tua kadangkala perlumembiarkan anak perempuannya bermain perang-perangandan berlarian selama tidak membahayakan dan anak laki-lakinya yang ikut membeli permainan masak-masakan.

4) MengawasiPengawasan mutlak diberikan pada anak agar anak

tetap dapat dikontrol dan diarahkan. Tentunya pengawasanyang dimaksud bukan berarti dengan memata-matai danmain curiga. Tetapi pengawasan yang dibangun dengandasar komunikasi dan keterbukaan. Orang tua perlu secaralangsung dan tidak langsung untuk mengamati dengansiapa dan apa yang dilakukan oleh anak, sehinga dapatmeminimalisir dampak pengaruh negatif pada anak. Dalamkegiatan bermain, tentunya jenis permainan perludiperhatikan agar anak laki-laki tidak terlalu menonjol(memiliki sikap kasar dan keras) dan atau kehilangan sisimaskulinitasnya (seperti perempuan). Begitu pula anakperempuan, terlalu menonjol sisi feminitasnya (terlalusensitif atau cengeng) dan atau kehilangan sisi feminitasnya(tomboy).

5) Mendorong atau memberikan motivasi

Page 146: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

142

Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atauorganisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan (BimoWalgito, 2002: 220). Motivasi bisa muncul dari diri individu(internal) maupun dari luar individu (eksternal). Setiapindividu merasa senang apabila diberikan penghargaan dandukungan atau motivasi. Motivasi menjadikan individumenjadi semangat dalam mencapai tujuan. Motivasidiberikan agar anak selalu berusaha mempertahankan danmeningkatkan apa yang sudah dicapai. Apabila anak belumberhasil, maka motivasi dapat membuat anak pantangmenyerah dan mau mencoba lagi.

6) MengarahkanOrang tua memiliki posisi strategis dalam membantu

agar anak memiliki dan mengembangkan dasar-dasardisiplin diri (M Sochib, 2000: 9). Meskipun di satu sisi polapengasuhan yang permisif dapat memberikan remajakebebasan bertingkah laku, namun di sisi lain tidak selaludapat meningkatkan tingkah laku bertanggung jawab.Remaja yang mendapatkan kebebasan tanpa adanyapembatasan yang jelas cenderung bersifat suka menangsendiri dan mengutamakan kepentingan dirinya sendiri.Kurangnya bimbingan dan pengarahan dari orang tuamenyebabkan mereka merasa tidak aman, tidak punyaorientasi, dan penuh keraguan. Jika remaja menafsirkanbahwa kelonggaran pengawasan dari orang tua merekasebagai bentuk dari tidak adanya perhatian atau penolakanterhadap diri mereka, maka mereka akan menyalahkanorang tuanya sebab dipandang telah lalai memperingatkandan menuntun mereka (Rice, 1996).

Selain dari pada itu, mengutip (menyadur) isi kitablain, “Tarbiyatul Aulad fi ‘l-Islam”, terdapat tujuh tanggungjawab mendasar dari orang tua dalam mendidik anaknya:

Page 147: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

143

1. Pendidikan Iman. Yang dimaksud dengan itu adalahmengikat anak dengan dasar-dasar keimanan (kecintaankepada Allah dan Rasulullah), rukun iman, rukunIslam, dan syariah

2. Pendidikan Akhlak (Moral). Dimaksudkan untukmendidik anak dengan dasar-dasar moralitas yangbersumber dari nilai dan norma Qur’ani dan sunnah. AlQur’an dan sunnah harus tetap menjadi pedomanberpikir dan berperilaku, meskipun tidak secarakeseluruhan

3. Pendidikan Fisik. Tak bisa disangkal bahwamenunaikan syariat Islam membutuhkan kondisi fisikyang mantap dan sehat agar jiwa lebih bergairah danbersemangat. Karena itu, anak harus didik agar selalumenjaga kesehatan, kebugaran, dan kebagusantubuhnya

4. Pendidikan Intelektual. Islam adalah agama untukorang berakal dan mampu menggunakan akalnya untukmenyelami samudera ilmu dan kemahakuasaan Allah.Hanya dengan kekuatan dan kecerdasan intelektual,seseorang bisa memahami keberadaan Allah dan ajaran-ajaran Islam. Secara kontekstual, hal ini dimaksudkanuntuk memberikan kesadaran kepada anak tentangpentingnya ilmu dalam berislam dan kehidupan,kesadaran berpikir, membudayakan berpikir kreatifdalam belajar, pencipta dan pemula dalam berkarya,dan mengajar atau mengamalkan ilmunya, danseterusnya.

5. Pendidikan Psikhis. Ini dimaksudkan agar anakmemiliki sikap berani dalam kebenaran, tegas dalammenentukan pilihan, percaya diri, tidak malu memintabantuan orang lain bila tak mampu, tidak merasarendah diri, bersikap sederhana tapi elegan, berterus

Page 148: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

144

terang, suka berbuat baik, mampu mengelola emosi, dsb.Sejatinya ibadah adalah melatih psikhis dalammewujudkan sifat-sifat baik dan menahan timbul dankeluarnya sifat-sifat buruk

6. Pendidikan Sosial. Ini dimaksudkan agar anak mampumenunjukkan akhlak mulia dan etika keislaman dalamhidup bermasyarakat. Tujuannya agar ia mampumenempakan dirinya sebagai seorang muslim dalampergaulannnya, berbuat baik kepada sesama,menghargai orang lain, dan sebagainya.

7. Pendidikan Seksual. Pendidikan ini sangat pentingdalam perkembangan pribadi anak, tapi terkadangsebagian orang tua masih menganggap seks sebagaisesuatu yang tabu diajarkan kepada anaknya. Terdapattiga hal medasar dalam pendidikan ini: seks, naluri seks,dan perkawinan.

Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua orangtua mampu mendidik anaknya dalam ketujuh hal di atas.Entah karena kurangnya pemahaman dan ilmu dari orangtua, tapi bisa juga karena faktor lain. Namun demikian,hendaknya pendidikan iman, pendidikan akhlaq, danpendidikan fisik harus menjadi hal yang paling utama secaraberurutan. Selain itu, dalam mendidik anak, orang tuamemiliki gaya asuh. Gaya asuh menurut Jane Nelsen dibagimenjadi 3 gaya, antara lain:

a) Model pedidikan Gaya Keras (Terlalu dikontrol),dengan ciri-ciri :

Memerintah secara kaku tanpa member kebebasan. Tak ada pilihan lain, harus dituruti. Contohnya : “Kamu harus melakukannya, karena itu

perintahku”.b) Model pedidikan Gaya Lunak (Tanpa batas), dengan

ciri-ciri :

Page 149: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

145

Bebas tanpa batas. Bebas memilih. Contohnya : “Kamu boleh melakukan apapun yang

kamu mau”.c) Model pedidikan Gaya Disiplin Yang Positif, dengan

ciri-ciri : Bebas tapi ada batasnya. Pilihan terbatas. Contohnya : “Kamu boleh memilih apapun asal dalam

batas yang ditentukan”.Orang tua yang memilih gaya mendidik yang satu

akan berbeda pandangan dan sikap dari orang tua yangmemilih gaya mendidik lainnya. Berikut ini penjelasan dariketiga gaya atau pola asuh menurut Jane Nelsen, yaitu:1) Gaya keras: “Ini peraturan yang harus kamu taati dan

jika tidak kamu taati, kamu akan dihukum”. Jadi anaktidak ikut mempengaruhi keputusan. Ibaratnya anakadalah terdakwa dan orangtua adalah hakim.

2) Gaya Lunak: “Tidak ada peraturan ketat. Kami yakinkita semua akan hidup saling menyayangi dan bahagia.Kelak anak akan bisa memilih peraturanmu sendirikelak. Jika anak melakukan sesuatu yang bagus, akankami beri hadiah”.

3) Gaya Disiplin Yang Positif: “Kita bisa sama-samamenentukan peraturan mana yang sama-samamenguntungkan (win-win solution) dan apa solusi yangdiperlukan jika ada masalah. Jika mama atau papaharus menentukan keputusan tanpa masukan darikalian (anak-anak), kita akan tegas tetapi sayang, tetapmenghormati kalian tanpa menjatuhkan harga dirikalian.

Page 150: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

146

Pola asuh dapat mempengaruhi kepribadian anak.Kepribadian anak terbentuk melalui pembiasaan dalamkehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun dilingkungan luar rumah. Oleh karena itu, orang tua perlumempertimbangkan dan mengkompromikan pola asuh ataugaya asuh manakah yang akan diterapkan pada anak,sehingga tujuan untuk membantu perkembangan anak akantercapai. Sebagai orang tua tentunya ayah dan ibu harusmemiliki aturan yang sama dalam mengasuh. Orang tuaperlu menetapkan suatu pola dan perlu adanyakekompakan antara ayah dan ibu. Dari beberapa gambaranbeberapa tipe atau pola asuh, memang tidak semua tipedapat diterapkan untuk semua anak. Secara umum polademokratis dianggap menghasilkan anak-anak yang patuhdan taat, sedangkan pola permisif dikritik sebagai bukanbentuk disiplin (Suryadi, 2007: 81).

C. Tantangan Orang Tua dalam Mendidik AnakTak bisa disangkal, mendidik anak yang baik sejak

dini menyumbang lima puluh persen keberhasilan hidupnyadi usia dewasa. Sisanya hasil pengembangan karakter dankepribadian anak sendiri dari pengalaman hidup danpendidikannya. Meskipun mendidik anak adalah hal rumit,tapi bukan berarti orang tua yang tidak memiliki latarpendidikan formal yang baik tidak bisa mendidik anaknya.Sebab pintu masuk mendidik anak terletak pada kedekatanemosional, perhatian dan rasa tanggungjawab, danpemahaman sifat dan karakter anak. Jangankan kehidupanmanusia, kehidupan binatang, kehidupan tumbuhan,keberadaan benda mati pun bisa menjadi inspirasicemerlang untuk mendidik anak. Hingga setetes air yangberperan membentuk sungai dan samudera pun memilikihikmah untuk menasehati dan mendidiknya. Intinya orang

Page 151: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

147

tua mau sejenak merenungi sesuatu dan kemudianmengambil hikmah pendidikan darinya. Kemudian hikmahitu dielaborasi menjadi muatan-muatan pelajaran untukmendidik sesuai karakter kebaikan yang dimiliki orang tua.

Bicara anak sebagai amanah adalah bicara tentangbagaimana menghidupi, membesarkan, dan mendidik anakagar menjadi “taat dan berbakti”. Atau menjadi sesosokpribadi yang patuh terhadap pesan dan panggilan kebaikan.Tak usah berpikir terlalu jauh dan tinggi tentang hasildidikan. Atau anak akan menjadi apa setelah ia dewasa.Dalam Islam maupun secara umum, pendidikan anak tidakdimulai sejak anak di kandung atau saat usia bayi sampaianak-anak. Tetapi dimulai sejak bapak ibunya belummenikah. Artinya setiap pribadi muslim berhakmendapatkan pendidikan dari orang tuanya dan wajibmendidik dirinya sendiri sebelum ia berumah tangga danmemiliki anak. Aspek ketaatan dan kebaktian menjaditujuan utama pendidikan keimanan dan akhlak. Mencermatikenyataan hidup, kebanyakan anak-anak yang berperilakubaik dan berhasil dalam hidupnya berasal dari keluargayang baik. Namun demikian, tidak jarang kita temui anak-anak seperti itu lahir dari sebuah keluarga yang hancur dantidak peduli pendidikan anaknya.

Upaya untuk memantapkan kepribadian anaktampaknya bukan suatu hal yang mudah. Selain itu,kepribadian anak dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan,baik teman sebaya, lingkungan masyarakat maupun mediamasssa seperti tayangan televisi dan internet. Dilemamuncul apabila orang tua sudah menanamkan pola asuhdan nilai-nilai yang baik pada anak, namun karenapengaruh lingkungan, maka tidak mustahil anak menjadiberkepribadian tidak baik. Oleh karena itu, komunikasi,pengawasan dan pendampingan harus dilakukan orang tua

Page 152: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

148

agar anak mampu memilih dan memilah sikap sertaperbuatan yang harus dicontoh dan tidak patut dicontoh.

Singgih D. Gunarsa (1988: 69) menjabarkan bahwa“faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangankepribadian anak dapat dibagi menjadi dalam duakelompok, yaitu faktor yang terdapat pada anak sendiri danfaktor dari lingkungan”. Lebih lanjut dapat dijelaskansebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang terdapat pada anak sendiria. Faktor-faktor berhubungan dengan konstitusi tubuhb. Struktur tubuh dan keadaan fisikc. Koordinasi motorikd. Kemampuan mental dan bakat khususe. Emosional anak.

2. Faktor-faktor dari lingkungana. Lingkungan rumah yang memungkinkan anak

membentuk sifat-sifat kepribadian yang dapatditerima oleh umum, yakni:

1) Kesetiaan orang tua menerima anak sebagaianggota keluarga yang berharga.

2) Pertengkaran dan perselisihan paham antarorang tua supaya tidak terjadi dihadapan anak.

3) Adanya sikap demokratis yang memungkinkansetiap keluarga mengikuti arah minatnya sendiri,sejauh tidak merugikan atau merintangikesejahteraan orang lain, baik dalam lingkungankeluarga maupun di luar lingkungan keluarga.

4) Penyesuaian yang baik antara ayah dan ibudalam pernikahan.

5) Keadaan ekonomis serasi.6) Penerimaan sosial para tetangga terhadap

keluarga

Page 153: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

149

Selain lingkungan rumah, perkembangankepribadian anak juga terjadi karena pengaruh lingkungansekolah. Pengaruh lingkungan sekolah dapat dibagi 3kelompok, meliputi:

1) Kurikulum dan anak. Kurikulum harus disesuaikandengan keadaan perkembangan belajar anak.

2) Hubungan guru dan murid. Peranan guru cukup besarpengarunya dalam pembentukan perkembanganaspek intelektual dan kepribadian anak.

3) Hubungan antara anak. Kepribadian anak dipengaruhioleh teman-teman sebaya.Selain dari hal tersebut di atas, faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan kepribadian anak adalahkebudayaan masyarakat. Menurut M.S. Hadi Subrata (1997:40) menjabarkan bahwa “Di dalam setiap kebudayaan, anak-anak berada di bawah tekanan untuk mengembangkan polakepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukankebudayaan”. Penanaman nilai-nilai budaya masyarakatdapat disampaikan melalui media massa baik cetak maupunelektronik. Nilai-nilai budaya yang ditampilkan melaluimedia massa, sekarang ini sering dijumpai tidak sesuaidengan standar norma-norma kebudayaan bangsaIndonesia, sehingga dengan tayangan yang menyajikan nilaibudaya yang merusak itu bila dibiarkan dapat membentukkepribadian anak yang tidak sesuai dengan budayaIndonesia. Hal ini perlu diingat, bahwa anak pada usiakanak-kanak sedang dalam fase menemukan jati dirinyaatau menemukan akunya dan tengah menghayatikemampuan diri serta harga diri.

Page 154: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

150

BAB VLANGKAH-LANGKAH ORANG TUA DALAM

MENGEMBANGKAN PSIKOMOTORIK ANAK

A. Pengertian PsikomotorikPsikomotorik adalah berhubungan atau mengarah

kepada akibat-akibat motor dari proses mental (kerja otak).Kemampuan motorik berasal dari bahas Inggris yaitu motorability, dalam Filosofi pembelajaran dan masa depan teoripendidikan jasmani, Kephart mendefinisikan bahwa motoradalah gerak dari dorongan dalam (internal) yang diarahkankepada beberapa maksud lahiriah (external) dengan ujudketrampilan rendah perkembangan keterampilan motorik(motor skill) ini merupakan keterampilan yang dimilikiseseorang untuk mampu melakukan suatu rangkaiangerakan jasmaniah dalam urutan tertentu, denganmengadakan koordinasi antara gerak berbagai anggotabadan secara terpadu.

Ciri khas dari keterampilan motorik adalahotomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik yang berlangsungsecara teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyakrefleksi atau berfikir terhadap apa yang harus dilakukan danmengapa harus mengikuti suatu gerakan. Keterampilanmotorik memegang peranan yang sangat penting dalamkehidupan manusia, seorang anak yang memilikiketerampilan motorik sempurna, ia mampu merawatdirinya sendiri dan bergerak secara efektif dan efisien. Daripenjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yangdimaksud dengan perkembangan psikomotorik adalahperkembangan kepribadian manusia yang berhubungandengan gerakan jasmaniah dan fungsi otot akibat adanyadorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan dari

Page 155: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

151

dalam diri seseorang. Jalaluddin dalam bukunya PsikolgiAgama (2002: 159) menyebutkan beberapa istilah yangdikenal dalam kepribadian, yaitu:

1. Mentality, yaitu situasi mental yang dihubungkandengan kegiatan mental atau intelektual.

2. Personality, menurut Wibters Dictionary, adalah:a) The totality of personality’s characteristicb) An integrated group of constitution of trends behavior

tendencies act.3. Individuality, adalah sifat khas seseorang yang

menyebabkan seseorang mempunyai sifat berbedadengan orang lain.

4. Identity, yaitu sifat kedirian sebagai suatu kesatuandari sifat-sifat mempertahankan dirinya terhadapsesuatu dari luar (Unity and persistence of personality).

Kepribadian mengalami perkembangan danperubahan-perubahan. Di dalam perkembangan ituterbentuklah pola-polanya yang tetap dan khas, sehinggamenjadi ciri-ciri yang unik bagi setiap individu. MenurutSyamsu Yusuf (2004: 127-128) keunikan penyesuaiantersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadianitu sendiri, yaitu meliputi hal-hal berikut :

a. Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalammemenuhi etika perilaku, konsisten atau teguhtidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

b. Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang ataucepat/lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

c. Sikap, sambutan terhadap objek (orang, benda,peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersifatpositif, negatif atau ambivalen (ragu-ragu).

d. Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilan reaksiemosional terhadap rangsangan dari lingkungan,

Page 156: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

152

seperti: mudah tidaknya tersinggung, marah, sedihatau putus asa.

e. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untukmenerima resiko dari tindakan atau perbuatan yangdilakukan. Seperti: mau menerima resiko sacarawajar, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.

f. Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitandengan hubungan interpersonal. Disposisi ini sepertitampak dalam sifat pribadi yang tertutup atauterbuka, dan kemampuan berkomunikasi denganorang lain.Perilaku psikomotorik memerlukan adanya

koordinasi fungsional antara neuronmuscular system(persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif,dan konatif). Loree menyatakan bahwa ada dua macamperilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harusdikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awalmasa kanak-kanaknya yaitu berjalan (walking) danmemegang benda (prehension). Kedua jenis keterampilanpsikomotorik ini merupakan basis bagi perkembanganketerampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenaldengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalamsemua bentuk perilaku psikomotorik yaitu perkembanganberlangsung dari yang sederhana kepada yangkompleks dan perkembangan dari yang kasar danglobal (gross bodily movements) kepada yang halus danspesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinatedmovements), meliputi:a. Perkembangan Psikomotorik:

1) Berjalan dan Memegang BendaKeterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar (locomotion) yang harus

Page 157: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

153

dikuasainya selama tahun pertama darikehidupannya. Keterampilan memegang benda,sampai dengan enam bulan pertama dari kelahirannyabarulah merupakan gerakan meraih benda-benda yangditarik ke dekat badannya dengan seluruh lengannya.Masa enam bulan kedua dari kelahirannya, jari-jemarinya dapat berangsur digunakan memungut danmemegang erat-erat benda, seraya memasukkan kemulutnya. Setelah keterampilan berjalan bebasdikuasai, keterampilan memegang secara bebas dapatdicapai.

2) Bermain dan BekerjaMulai usia empat sampai lima tahun bermainkonstruksi yang fantastik seperti menyusun alat-alatmainan tertentu, dapat beralih kepada berbagai betukgerakan bermain yang ritmis dan dinamis, tetapibelum terikat dengan aturan-aturan tertentu yangketat. Pada usia anak sekolah, permainan fantastikberkembang ke permainan yang realistik yangmelibatkan gerakan yang lebih kompleks disertaiaturan tertentu yang ketat. Pada usia remaja, kegiatanmotorik sudah tertuju pada persiapan kerja,keterampilan menulis, mengetik, menjahit, dansebagainya.

3) Proses Perkembangan MotorikFaktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural,nutrisi dan gizi serta kesempatan dan latihan adalahhal-hala yang sangat berpengaruh terhadap proses danproduk perkembangan fisik dan perilakupsikomotorik.Diketahui bahwa perkembangan fisik individu sejalan

dengan perkembangan psikomotoriknya. Untuk menjadikananak cerdas, kreatif, dan berkarakter, memang harus

Page 158: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

154

distimulasi sejak dini. Salah satu upaya untuk mencapai ituadalah memberikan mereka pelajaran seni. Diketahui, usiadini merupakan periode emas untuk melakukan prosesstimulasi aktif sebagai bekal perkembangan sertapertumbuhan kelak saat dewasa. Pada usia dini, anak sudahmampu menerima keterampilan dan pengajaran sebagaidasar pengetahuan dan proses berpikir melalui otak. Otakmanusia sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu otak kiridan otak kanan dengan fungsi yang berbeda. Otak kiri biasadiidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan,bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis,sistematis, linear dan tahap demi tahap, sedangkan, otakkanan diidentikkan dengan kreativitas, persamaan,khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik danwarna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderungtidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Untukmencapai anak yang cerdas, kedua otak ini musti distimulasisecara bersamaan termasuk yang mengembangkan aspekseni.

Fabiola Priscilla Setiawan (2010) menyatakan bahwapendidikan seni berperan penting untuk merangsangperkembangan belahan otak bagian kanan anak. Pelajaranseni terbukti dapat meningkatkan kepandaian berekspresianak, pemahaman sisi-sisi kemanusiaan, kepekaan dankonsentrasi yang tinggi, serta kreativitas yang gemilang.Dengan begitu, diharapkan anak yang diberikan kebebasanuntuk mengembangkan bakat seninya seperti melukis,menulis puisi, bernyanyi atau bermain alat musik, akanmudah menapaki tangga menuju puncak prestasi. Orang tuatentu bangga dengan pencapaian buah hatinya tersebut.Contohnya adalah pada saat anak melukis, biasanyapikirannya akan mengingat benda atau seseorang yangpernah dilihatnya. Dengan begitu, daya ingatnya akan terus

Page 159: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

155

terasah. Melukis juga mengembangkan kreativitas anakkarena membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.Banyak gagasan lama menjadi baru saat anak menggambar.Misalnya saat melukis gunung, dia akan menambah gambarburung atau sawah. Padahal, dari pemandangan gunungyang dia lihat sendiri tidak ada burung. Ini menunjukkantingkat kreativitas anak mulai tumbuh. Melukis juga dapatmenambah perbendaharaan bahasa dan kosakata anak.Caranya, biarkan dia menceritakan gambar apa saja yangbaru dia buat. Tidak hanya menjelaskan gambar, minta diamembuat kisah dibaliknya. Daya khayal dan imajinasi anakjuga mulai dikembangkan pada saat itu.

Sementara dari sisi emosi, pendidikan seni dapatberfungsi sebagai alat untuk mengasah kepekaan dan rasakepedulian sosial anak. Dengan membuat puisi misalnya,anak akan berusaha mengeluarkan pendapat dan perasaanyang terpendam di lubuk hatinya ketika melihat kondisilingkungan terdekatnya. Anak akan lebih peka danperhatian dengan apa-apa saja kejadian yang terjadi padadirinya dan sekelilingnya. Rasa empati terhadappenderitaan dan kesusahan orang lain juga ikut terlatih.Pengembangan seni pada anak juga dapat dijadikan saranamengeluarkan emosi secara sehat tanpa menyakiti ataumengganggu orang lain. Dia bisa nyanyi dengan teriak-teriak, mencoret-coret buku gambar, atau menari sesuka hatisaat marah. Emosinya jadi diluapkan dengan berkesenian.Fungsi seni juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Saatanak tampil di atas panggung atau di depan teman-temannya untuk mempertunjukkan bakatnya, dia merasakelebihannya itu bisa membuat dirinya bangga. Menari danmusik juga dapat mengasah gerakan motorik kasarnyakarena selalu bergerak.

Page 160: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

156

b. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masakanak-kanak:

1) Usia 3 tahunTidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atausecara cepat, dapat melompat 15-24 inchi, dapat menaikitangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki, dapatberjingkrak.

2) Usia 4 tahunLebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, danberputar, dapat melompat 24-33 inchi, dapat menurunitangga, dengan berganti kaki, dengan bantuan, dapatmelakukan jingkarak 4 sampai 6 langkah dengan satukaki.

3) Usia 5 tahunDapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhentisecara efektif, dapat melompat 28-36 inchi, dapatmenuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki, dapatmelakukan jingkrak dengan sangat mudah.

c. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masaanak

Pada masa anak perkembangan keterampilan dapatdiklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu:

1) Keterampilan menolong diri sendiriAnak dapat makan, mandi, berpakain sendiri danlebih lebih mandiri.

2) Keterampilan menolong orang lainKeterampilan berkaitan dengan orang lain, sepertimembersihkan tempat tidur, membersihkan debu danmenyapu.

3) Keterampilan sekolahMengembangkan berbagai keterampilan yangdiperlukan untuk menulis, menggambar, melukis,menari, bernyayi, dan lain.

Page 161: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

157

4) Keterampilan bermainAnak belajar keterampilan seperti melemper danmenangkap bola, naik sepeda, dan berenang.

d. Masalah perkembangan psikomotorik anak dan solusinyaAdapun contoh masalah psikomotorik anak usia 4-6

tahun yang duduk dibangku taman kanak-kanak, dimanaanak pertama aktif dalam kegiatan-kegiatan disekolahmaupun diluar sekolah seperti belajar, olahraga maupunkesenian atau aktif dalam bermain. Namun, anak keduaperkembangan psikomotoriknya cenderung pasif ataukurang aktif dalam segala hal.

Dari kasus diatas, anak pertama yang cenderung aktifmemiliki perkembangan yang sejalan dengan tahap-tahapperkembangan fisik dan psikomotorik yang telahdipaparkan sebelumnya. Namun, anak kedua yangcenderung pasif, dalam hal perkembangan psikomotoriktidak sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik danpsikomotorik yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal inidisebabkan karena kurangnya kemampuan anak keduadalam memaksimalkan potensi psikomotorik yangdimilikinya.

Dengan adanya masalah yang dihadapi di atas, solusiyang tepat ialah dibutuhkan seorang pembimbing yangdapat dipercaya oleh si anak dalam memberikan masukan-masukan positif yang dapat membantu si anak dalammengembangkan kemampuan psikomotoriknya.Pembimbing tersebut harus mampu menganalisiskemampuan psikomotorik yang tidak ditunjukkan oleh sianak dan apa penyebab kurangnya kemampuan anak keduadalam memaksimalkan potensi psikomotorik yangdimilikinya. Setelah mengetahui hal tersebut, si pembimbingdiharapkan dapat mengaarahkan si anak untuk percayabahwa ia mampu menunjukkan dan bisa mengoptimalkan

Page 162: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

158

potensi yang dia miliki. Sehingga perkembangan anaktersebut sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik danpsikomotorik anak lainnya.

B. Cara Cerdas Mendidik AnakSebagai orang tua karir, tentu selalu sibuk dengan

rutinitas kerja yang padat, membuat waktu kita sangatterbatas untuk anak kita. Padahal inginnya kita bisa terusmenerus dekat dengan si buah hati. Tetapi bagaimanawaktu yang terbatas itu bisa efektif berkualitas? danmungkinkah kita bisa menjadi orang tua yang efektif?Menurut psikolog selama kita bisa memanfaatkan waktu,orang tua yang sibuk tetap bisa membesarkan anaknyadengan baik. Karena belum tentu juga anak yang orangtuanya mempunyai seratus persen waktu di rumah, bisamemiliki kualitas fisik, jiwa dan psikologis yang lebih baikdibandingkan anak yang orang tuanya banyak waktunyahabis di tempat kerja. Karena tumbuh dan berkembangnyaanak tidak bergantung pada lama waktu alias kuantitasorang tua bersama anaknya. Tetapi lebih kepadakualitasnya. Ibu yang setiap hari di rumah, tapi tidak terlalumengerti tentang cara memelihara pertumbuhan danperkembangan anaknya, misalnya ibu asyik menontontelevisi sendiri, sementara anaknya dibiarkan bermainsendiri tanpa bimbingan darinya. Tidak akan sebandingdengan ibu yang bekerja namun memanfaatkan waktunyayang terbatas secara maksimal untuk mengikuti danmembimbing pertumbuhan dan perkembangan anaknya.Siapapun pasti ingin bisa menjadi orang tua yang baik. Danuntuk menjadi orang tua memang butuh belajar. Namunsayangnya, sekolah untuk menjadi orang tua belum ada.Bagaimana sebaiknya memanfaatkan waktu menjadi orangtua dengan efektif ? berikut tipsnya.

Page 163: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

159

1. Dekati anak, pahami karakternyaOrang tua yang baik berusaha memahami karakter

anaknya. Ada anak yang sejak awal menunjukan karakterpemalu, periang, introvert, extrovert atau penuh percayadiri. Sebaiknya perlakukan mereka sesuai dengankarakternya, dan jangan memaksakan anak untuk menjalanikarakter lain, atau memaksanya melakukan sesuatu yangdia belum merasa siap. Misalnya memaksa anak yangpemalu untuk maju ke panggung, sementara dia belum siap.Orang tua dan guru hanya bisa menyiapkan mentalnya,namun yang bertarung mempersiapkan mental itu adalahanak itu sendiri. Daripada ‘berkelahi’ dengan anak dibelakang panggung, lebih baik beri dia waktu untukmengelola perasaan. Pada kesempatan lain, dia mungkinjadi lebih berani. Jika dipaksa, anak bisa terbebani dan stress.Waktu serta tenaga yang anda berikan pun terbuangpercuma. Untuk memahami anak, anda tentu harus dekatdengan mereka. Dan menjadikan diri anda sebagai orangdekat hingga jadi tempat curhat juga perlu trik. Jika anaksedang bermasalah, berikan rasa empati dan perhatian.Tunjukan bahwa anda peduli dan ingin dia kembali ceria.Jika karakter anak anda tertutup jangan paksa dia untuksegera “to the point” menceritakan masalahnya. Anak malahsemakin bungkam. Dekati sedikit demi sedikit, ajak diangobrol dari hati ke hati, dari situ anda bisa masuk ke pokokmasalnya. Meski sibuk, jadilah pendengar yang aktif. Janganpura-pura mendengarkan padahal tidak dan masih bekerja.Alihkan konsentrasi kepadanya atau minta untuk menundapembicaraan sesaat lagi.2. Positive Parenting

Terapkan positive parenting yaitu menghargai setiapperilaku baik anak sebanyak-banyaknya dan usahakan untkmenghukumnya sesedikit mungkin. Jika anak melakukan

Page 164: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

160

kesalahan, jangan langsung dimarahi. Tapi gali alasan diamelakukannya, serta ajak dia berpikir apakah itu baik atautidak. Bersikaplah tenang, karena pada dasarnya setiapperilaku anak adalah proses menemukan jatidiri atauidentitas dirinya. Dengan cara ini, anak mengerti dan andabebas stress. Anak usia satu sampai dua tahun adalah usiayang segala perilakunya msaih bersifat eksplorasi. Makaberikanlah kesempatan itu, karena ini sangat bermanfaatuntuk perkembangan otaknya.3. Libatkan dan Ajak Diskusi

Ingin anak yang pemberani dan punya sifatmemimpin ? libatkan dalam diskusi keluarga, dengarkandan hargai pendapatnya. Lakukan itu sejak dia kecil, agaringatan itu tertancap di memorinya. Diskusikan banyak haldengannya mulai dari memilih makanan, baju, berwisata kemana, sampai sekolahnya sendiri. Hal ini penting untukmembentuk rasa percaya dirinya. Dengan kebiasaan ini,anak juga akan terbiasa dengan penyelesaian masalahsecara demokratis. Mulailah melibatkan mereka ke dalamtugas-tugas rumah tangga sehari-hari, tentunya denganmenyesuaikan dengan usianya mereka. Anak biasanya akanmerasa senang, jika ia merasa dibutuhkan oleh orang laindan berguna bagi orang lain.4. Manfaatkan Setiap Kesempatan

Jika anda adalah orang tua bekerja, maka pintar-pintarlah mempergunakan kesempatan terbatas untukberkomunikasi dengan anak anda seefektif mungkin.Sambil bercanda, usahakan mendapatkan pembicaaan yang‘berisi’. Misalnya, ajaklah anak mengobrol dengan santaitentang berbagai hal ketika anda mengantar dia ke sekolah.Gunakan juga kesempatan untuk menanamkan nilai-nilaipositif ketika anda menemani dia menonton televisi.Mengajak diskusi selalu bisa diawali dengan pertanyaan-

Page 165: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

161

pertanyaan yang unik danmungkin bikin dia geli.Missalnya, nak, kenapa manusia itu kadang-kadang sakit?Apa kuman itu juga bisa sakit ya?”5. Sediakan Waktu Khusus

Meluangkan waktu khusus untuk berdua dengan anakmerupakan hal yang penting untuk menumbuhkan ikatanbatin antara anda dan anak. Manfaatkan kesempatan berduauntuk memahami dan mendekatkan diri dengan anak. Andabisa memanfaatkan waktu tersebut mulai dari saatmembangunkan atau mengantarkannya tidur, bermainbersama, menonton televisi bersama, pergi bersama ketempat-tempat menarik, dan banyak lagi. Usahakan setiaphari ada waktu khusus untuk setiap anak. Akan lebih baikjika waktu libur dimanfaatkan untuk bersama keluarga.6. Tegakkan Disiplin

Jika anak sedari kecil dibiasakan untuk disiplin, makadia akan menjadi pribadi yang teratur setelah dewasa.Terapkan mulai dari hal-hal yang kecil. gosok gigi, cucikaki, merapikan tempat tidur setelah bangun pagi, sangatbaik untuk membiasakan hidup mereka lebih teratur setelahdewasa. Terapkan disiplin secara konsisten. Jika anakmelalaikannya, tidak ada salahnya anda memberikan sanski.Tak perlu sambil marah-marah, malah bagus jika anda dananak melakukannya sambil tertawa. Berikan sanksi yangbersifat mendidik, misalnya menyuruhnya untukmengerjakan tugas rumah dan perlu diingat. Jangan berikansanksi di beberapa kelalaian pertamanya. Berikan jika anakberulang-ulang melakukan kesalahan yang sama.7. Berilah Contoh yang Baik

Anak adalah peniru ulung, maka berhati-hatilahdalam bertingkah laku dan menjalankan kebiasaan. Anakusia emas (0-5 Tahun) memiliki daya ingat yang sangat kuat,jadi apapun yang anda lakukan bisa menjadi modalnya

Page 166: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

162

dalam berprilaku di saat dewasa. Dia belajar berprilakumelalui pengamatannya pada perilaku orang tuanya. Makaberperilakulah yang baik dan hindarkan kata-kata kotor,karena apa yang kita ucapkan dan kita lakukan merupakanmodal bagi anak kita dalam berperilaku dan berucap.8. Ungkapkan Kasih Sayang

Setiap orang tua pasti menyayangi anaknya, begitupula sebaliknya. Namun tak jarang orang tua menganggaphal itu tak penting. Padahal, mendapatkan kasih sayangadalah hak setiap anak, termasuk dalam bentuk verbal.Seperti ‘ mama sayang kamu’. Ini berpengaruh sangat besarkepada anak. Karena merasa diperhatikan dan disayang.maka anak memiliki kedekatan emosi yang dalam terhadaporang tuanya. Lebih dari pada anak juga memiliki perasaanyang halus, lembut dan penuh kasih sayang terhadapsesama. Ungkapan kasih sayang dengan ucapan sayang.Belaian pelukan dan ciuman dalam setiap kesempatan.9. Komunikasi yang Efektif

Komunikasikan denagn jelas dan lembut. Ketika andamemberikan perintah kepada anak. Berikan perintah yangspesifik dengan kalimat yang jelas untuk menghindarikebingungannya. Stop memberikan ceramah, memarahiatau mengomeli anak dengan panjang lebar apalagi denganteriak-teriak. Sebaliknya seringlah mengajak merekaberdiskusi. Jangan sekali-kali berbicara dengan keras dankasar terhadap anak. Kalau anda tak ingin mereka meniru.10. Saat Marah Anak Jangan Dijadikan Pelampiasan

Perilaku anak kadang membuat orang tua kesal danjengkel. Apalagi kalau pekerjaan dan kekalutan di kantor dibawa ke rumah. Jika anda mengalami hal ini, jangan sekali-kali menjadikan anak sebagai pelampiasan kekesalan.Karena marah, anak menjadi objek omelan, luapan emosiatau bahkan sampai membuat kita tak menghiraukan dan

Page 167: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

163

memperhatikannya. Saat marah, control diri memangcenderung lebih rendah tapi jangan sekali-kalimelampiaskannya kepada anak. Di depan mereka, tetaplahbersikap seperti biasa. Sempatkan waktu luang sejenakuntuk berpikir dan introspeksi diri. Ambil napas panjangdan coba berpikir untuk mencari solusi terbaik bagi masalahanda. Satu hal yang penting: orang tua yang efektif jugabutuh waktu untuk dirinya sendiri.

C. Beberapa Metode Mendidik Anak (PerspektifPendidikan Islam)

1. Pendidikan Anak Usia 4-10 TahunAda beberpa metode atau langkah-langkah yang

ditawarkan oleh Rasulullah saw dalam mendidik jiwa danpisik anak, sebagaimana yang ditulis oleh Syeih JamalAbdurrahman dalam bukunya yang berjudul “AthfalulMuslimin Kaifa Robaahumun Nabiyyul Amin Saw” yangsudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh AgusSuwandi dengan Judul “Islamic Parenting, PendidikanAnak Metode Nabi” yang isinya antara lain:a. Menasihati dan Mengajari Saat Berjalan Bersama

Berikut ini adalah kisah yang dituturkan Abdullah binAbbas ketika diajak jalan bersama Rasulullah di ataskendaraan beliau. Dalam perjalanan ini, beliau mengajarkankepadanya beberapa pelajaran sesuai jenjang usia dankemampuan daya pikirannya melalui dialog ringkas,langsung dan mudah. Rasulullah bersabda, “Nak, aku akanmemberimu beberapa pelajaran: peliharalah Allah, niscayaDia akan balas memeliharamu. Peliharalah Allah, niscayakamu akan menjumpai-Nya dihadapanmu. Jika kamumeminta, mintalah kepada Allah, dan jika kamu memintapertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah,

Page 168: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

164

sesungguhnya andaikata manusia bersatu padu untukmemberimu suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidakakan dapat memberikannya kepadamu, kecuali merekatelah ditakdirkan oleh Allah untukmu. Dan seandainyamereka bersatu padu untuk menimpakan suatu bahayakepadamu, niscaya mereka tidak akan dapatmembahayakanmu, kecuali sesuatu yang telah ditakdirkanAllah bagimu, pena telah diangkat dan lembaran catatantelah mengering.”

b. Menarik Perhatian Anak dengan Ucapan yang LembutAdakalanya Rasulullah saw memanggil anak dengan

panggilan yang paling sesuai dengan jenjang usianya,seperti ungkapan, “Anak muda, sesungguhnya aku akanmemberimu beberapa pelajaran.” Dan seterusnya.Adakalanya beliau memanggil dengan sebutan, “Anakku”seperti beliau lakukan kepada Anas saat turun ayat hijab,“Hai anakku, mundurlah kamu ke belakang.”

Rasulullah saw menyebut anak-anak Ja’far, putrapamannya, “Panggilkanlah anak-anak saudaraku.” Beliaupun menanyakan kepada ibunya, “Mengapa aku lihat tubuhkeponakanku kurus-kurus seperti anak-anak yang sakit?”

Seseorang lebih terkesan bila dipanggil denganjulukan, gelar, dan predikat yang baik dari pada namaaslinya. Tak terkecuali anak-anak. Ironisnya, yang seringkali kita dapati anak-anak yang dipanggil dengan julukantidak enak didengar, seperti: gundul, gembrot, kribo, dansebagainya.c. Menghargai Mainan Anak dan Jangan Melarangnya

BermainApa yang akan dikatakan ketika mengetahui bahwa

Hasan bin Ali mempunyai anak anjing untuk mainannya,Abu Umair bin Abu Thalhah mempunyai burung pipituntuk mainannya, dan Aisyah mempunyai boneka

Page 169: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

165

perempuan untuk mainannya. Setelah dinikahi Rasulullah,Aisyah membawa serta boneka mainannya ke rumah beliau,bahkan Rasulullah mengajak semua teman-teman Aisyah kedalam rumah untuk bermain bersama Aisyah. Realitasseperti ini menunjukkan pengakuan dari Rasulullahterhadap kebutuhan anak kecil terhadap mainan, hiburandan pemenuhan kecenderungan (bakat).

Al Ghazali mengatakan, “Usai keluar dari sekolah,sang anak hendaknya diizinkan untuk bermain denganmainan yang disuainya untuk merehatkan diri darikelelahan belajar di sekolah. Sebab, melarang anak bermaindan hanya disuruh belajar terus, akan menjenuhkanpikirannya, memadamkan kecerdasannya, dan membuatmasa kecilnya kurang bahagia. Anak yang tidak bolehbermain pada akhirnya akan berontak dari tekanan itudengan berbagai macam cara.” Al-Ghazali jugamenambahkan, “Hendaknya sang anak dibiasakan berjalankaki, bergerak, dan berolah raga pada sebagian waktu siangagar tidak menjadi anak yang pemalas.”d. Tidak Membubarkan Anak yang Sedang Bermain

Anas berkata, “Pada suatu hari aku melayaniRasulullah. Setelah tugasku selesai, aku berkata dalam hati,‘Rasulullah pasti sedang istirahat siang.’ Akhirnya, akukeluar ke tempat anak-anak bermain. Aku menyaksikanmereka sedang bermain. Tidak lama kemudian, Rasulullahdatang seraya mengucapkan salam kepada anak-anak yangsedang bermain. Beliau lalu memanggil dan menyuruhkuuntuk suatu keperluan. Aku pun segera pergi untukmenunaikannya, sedangkan beliau duduk di bawah sebuahpohon hingga aku kembali…”

Selain penting bagi pertumbuhan mental dan fisikanak, permainan mereka perlukan sebagaimana orangdewasa memerlukan pekerjaan. Pikirkanlah dahulu untuk

Page 170: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

166

membubarkan mereka saat bermain. Kalau untukmemperingatkan karena waktu yang tidak tepat ataumembahayakan diri dan orang lain, lakukan dengan penuhbijaksana.e. Tidak Memisahkan Anak dari Keluarganya

Abu Abdurrahman Al Hubuli meriwayatkan bahwadalam suatu peperangan Abu Ayyub berada dalam suatupasukan, kemudian anak-anak dipisahkan dari ibu-ibumereka, sehingga anak-anak itu menangis. Abu Ayyub punsegera bertindak dan mengembalikan anak-anak itu kepadaibunya masing-masing. Ia lalu mengatakan bahwaRasulullah pernah bersabda, “Barang siapa memisahkanantara seorang ibu dan anaknya, niscaya Allah akanmemisahkan antara dia dan orang-orang yang dicintainyapada hari kiamat.”

Rasulullah juga melarang seseorang duduk di tengah-tengah antara seorang ayah dan anaknya dalam suatumajelis. Beliau bersabda, “Janganlah seseorang duduk diantara seorang ayah dan anaknya dalam sebuah majelis.”f. Jangan Mencela Anak

Anas mengatakan, “Aku melayani Rasulullah selama10 tahun. Demi Allah, beliau tidak pernah mengatakan, ‘Ah,’tidak pernah menanyakan, ‘Mengapa engkau lakukan itu?’dan tidak pula mengatakan, ‘Mengapa engkau tidakmelakukan itu?’

Anas juga mengatakan, “Beliau tidak pernah sekalipun memerintahkan sesuatu kepadaku, kemudian akanmanangguhkan pelaksanaannya, lalu beliau mencelaku. Jikaada salah seorang dari ahli baitnya mencelaku, beliau justrumembelaku, ‘Biarkanlah dia, seandainya hal itu ditakdirkanterjadi, pastilah terjadi.”

Al Ghazali memberi nasihat, “Janganlah banyakmengarahkan anak dengan celaan karena yang

Page 171: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

167

bersangkutan akan menjadi terbiasa dengan celaan. Dengancelaan anak akan bertambah berani melakukan keburukandan nasihat pun tidak dapat mempengaruhi hatinya lagi.Hendaklah seorang pendidik selalu menjaga wibawa dalamberbicara dengan anak. Untuk itu, janganlah ia seringmencela, kecuali sesekali saja bila diperlukan. Hendaknyasang ibu mempertakuti anaknya dengan ayahnya sertamembantu sang ayah mencegah anak dari melakukankeburukan.”g. Mengajarkan Akhlak Mulia

Anas menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, “Wahaianakku, jika engkau mampu membersihkan hatimua darikecurangan terhadap seseorang, baik pagi hari maupunpetang hari, maka lakukanlah. Yang demikian itu termasuktuntunanku. Barang siapa yang menghidupkan tuntunanku,berarti ia mencintaiku, dan barang siapa mencintaikuniscaya akan bersamaku di dalam surga.”

Al Ghazali mengatakan, “Anak harus dibiasakan agartidak meludah atau mengeluarkan ingus di majelisnya,menguap di hadapan orang lain, membelakangi orang lain,bertumpang kaki, bertopang dagu, dan menyandarkankepala ke lengan, karena beberapa sikap ini menunjukkanpelakunya sebagai orang pemalas. Anak harus diajari caraduduk yang baik dan tidak boleh banyak bicara. Perludijelaskan pula bahwa banyak bicara termasuk perbuatantercela dan tidak pantas dilakukan. Laranglah anakmembuat isyarat dengan kepala, baik membenarkanmaupun mendustakan, agar tidak terbiasa melakukannyasejak kecil.”h. Mendoakan Kebaikan, Menghindari Doa Keburukan

Jabir bin Abdullah berkata bahwa Rasulullahbersabda, “Janganlah kalian mendoakan keburukan untukdiri kalian, janganlah kalian mendoakan keburukan untuk

Page 172: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

168

anak-anak kalian, janganlah kalian mendoakan keburukanuntuk pelayan kalian, dan jangan pula kalian mendoakankeburukan untuk harta benda kalian, agar jangan sampaikalian menjumpai suatu saat yang di dalamnya Allahmemberi semua permintaanmu, kemudian mengabulkandoa kalian.”

Orang tua harus dapat mengontrol penuh lisannya,agar tidak keluar ancaman atau ucapan yang bisa menjadidoa keburukan bagi sang anak. Doa itu tak harus sesuatuyang khusus diucapkan saat bersimpuh di hadapan Allah.Ucapan seketika, seperti, “Dasar anak bandel,” pun bisabermakna doa. Dan doa orang tua kepada anak itu bakalmanjur.i. Meminta Izin Berkenaan dengan Hak Anak

Sahl bin Sa’ad meriwayatkan bahwa disajikan kepadaRasulullah segelas minuman, lalu beliau meminumnya,sedang disebelah kanan beliau terdapat seorang anak dandisebelah kirinya terdapat orang tua. Sesudah minum,beliau bertanya kepada si anak, “Apakah engkau setuju bilaaku memberi minum mereka terlebih dahulu?” Iamenjawab, “Tidak, demi Allah, aku tidak akan memberikanbagianku darimu.” Rasulullah pun menyerahkan wadah ituke tangannya.j. Mengajari Anak Menyimpan Rahasia

Abdulllah bin Ja’far bercerita, “Pada suatu hariRasulullah memboncengku di belakangnya. Beliaukemudian membisikkan suatu pembicaraan kepadaku agartidak terdengar oleh seorang pun.”k. Makan Bersama Anak Sembari Memberikan Pengarahan

dan Meluruskan Kekeliruan MerekaUmar bin Abu Salamah bercerita, “Ketika masih kecil,

aku berada di pangkuan Rasulullah dan tanganku menjalarke mana-mana di atas nampan. Rasulullah bersabda

Page 173: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

169

kepadaku, ‘Hai bocah, sebutlah nama Allah (berdoa),makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makananyang ada di dekatmu.’ Maka senantiasa seperti itulah caramakanku sesudahnya.”

Abdullah bin Umar tidak pernah melakukan shalatmalam, maka Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik lelakiadalah Abdullah bin Umar seandainya dia shalat malam.”Sesudah itu, dia hanya tidur sebentar saja setiap malamnya.l. Berlaku Adil Kepada Anak

Nu’man bin Basyir pernah datang kepada Rasulullahlalu berkata, “Sungguh, aku telah memberikan sesuatukepada anak laki-lakiku yang dari Amarah binti Rawwahah,lalu Amarah menyuruhku untuk menghadap kepadamuagar engkau menyaksikannya, ya Rasulullah.” Rasulullahbertanya, “Apakah engkau juga memberikan hal yang samakepada anak-anakmu yang lain?” Ia menjawab, “Tidak.”Rasulullah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Allah danberlaku adillah kamu diantara anak-anakmu.” Nu’man punmencabut kembali pemberiannya.m. Melerai Anak yang Terlibat Perkelahian

Rasulullah pernah memisahkan dua bocah yangterlibat dalam perkelahian. Beliau meluruskan pemikiranmereka dan menyerukan kepada orang-orang dewasa untukmenangkal kezaliman.n. Gali Potensi Mereka

Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,“Di antara pepohonan yang tumbuh di daerah pedalamanterdapat sebuah pohon yang dedaunannya tidak pernahgugur, dan itulah perumpamaan seorang muslim.Ceritakanlah kepadaku pohon apakah itu?” Orang-orangmenebaknya dengan beragam pepohonan yang tumbuh didaerah pedalaman tersebut. Ibnu Umar berkata, ‘Dalamhatiku terbetik bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon

Page 174: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

170

kurma, tetapi aku merasa malu untuk mengutarakannya(karena saat itu usiaku masih sangat muda). Selanjutnya,mereka pun menyerah dan berkata, ‘Ceritakanlah kepadakami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?’ Rasulullahmenjawab, ‘Itulah pohon kurma’.”o. Rangsang dengan Hadiah

Rasulullah pernah membariskan Abdulullah,Ubaidillah dan sejumlah anak-anak pamannya, Al Abbas,dalam suatu barisan, kemudian beliau bersabda, “Siapayang paling dahulu sampai kepadaku, dia akanmendapatkan (hadiah) ini.” Mereka pun berlomba larimenuju tempat Rasulullah berada. Setelah mereka sampai ditempat beliau, ada yang memeluk punggung dan ada pulayang memeluk dada beliau. Rasulullah menciumi merekasemua serta menepati janji kepada mereka.p. Menghibur Anak Yatim dan Menangis Karena Mereka

Rasulullah bersabda, “Aku dan pengasuh anak yatimitu di surga seperti ini.” Beliau menunjukkan jari telunjukdan jari tengah dengan meregangkan sedikit saja.Rasulullah pernah menciumi dan bercucuran air mata ketikamelihat anak-anak Ja’far menjadi yatim karena ayahnyagugur dalam medan perang, beliau juga menghibur mereka.q. Tidak Merampas Hak Anak Yatim

Rasulullah bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya akumengharamkan hak dua orang lemah, yaitu anak yatim danwanita.” Dengan demikian, seleksilah benar-benar hartakita. Adakah di dalamnya hak anak yatim yang kita rampas?Sebab, ancaman memakan harta mereka begitu jelas dangamblang.r. Melarang Bermain Saat Setan Berkeliaran dan

Lindungilah dari penyakit ‘AinRasulullah bersabda, “Apabila malam mulai gelap

(malam telah tiba), tahanlah anak-anak kalian, karena setan

Page 175: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

171

saat itu sedang bertebaran. Apabila telah berlalu sesaat dariwaktu maghrib, lepaskanlah mereka….”

Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah melihat anakyang sedang menangis kemudian beliau bersabda,“Mengapa bayi kelian menangis? Mengapa tidak kalianruqyah dari penyakit ‘ain?”s. Mengajari Azan dan Shalat

Abu Mahdzurah bercerita, “Aku bersama 10 orangremaja berangkat bersama Rasulullah dan rombongan. Padasaat itu, Rasulullah adalah orang paling kami benci. Merekakemudian menyerukan azan dan kami yang 10 orang remajaikut pula menyerukan azan dengan maksud mengolok-ngolok mereka. Rasulullah bersabda, ‘Bawa kemari 10 orangremaja itu!’ Beliau memerintahkan, ‘Azanlah kalian!’ Kamipun menyerukan azan.

Rasulullah bersabda, ‘Alangkah baiknya suara anakremaja yang baru kudengar suaranya ini. Sekarang pergilahkamu dan jadilah juru azan buat penduduk Mekkah.’ Beliaubersabda demikian seraya mengusap ubun-ubun AbuMahdzurah, kemudian beliau mengajarinya azan danbersabda kepadanya, ‘Tentu engkau sudah hafal bukan?’Abu Mahdzurah tidak mencukur rambutnya karenaRasulullah waktu itu mengusapnya.

Mengenai shalat, Rasulullah bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian shalat sejak usia 7 tahun dan pukullah ia karenameninggalkannya bila telah berusia 10 tahun.”

Anas bin Malik berkata, “Pada suatu hari aku pernahmasuk ke tempat Rasulullah dan yang ada hanyalah beliau,aku, ibuku, dan Ummu Haram, bibiku. Tiba-tiba Rasulullahmenemui kami lalu bersabda, ‘Maukah bila aku mengimamishalat untuk kalian?’ Kala itu bukan waktu shalat. Makasalah seorang berkata, ‘Bagaimana Anas di posisikan di

Page 176: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

172

dekat beliau?’ Beliau menempatkanku di kanan beliau lalubeliau shalat bersama kami…”

Tanpa canggung, Rasulullah mengajak anak shalatberjamaah meski tak ada orang selain anak tersebut, tanparagu pula, beliau mengangkat pemuda yang membencinyauntuk menjadi tukang azan atau muazin kota Mekkah.t. Mengajari Anak Sopan Santun dan Keberanian

Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa Rasulullahsaw pernah meminta izin kepada anak ketika beliau hendakmemberi minum kepada tamu yang dewasa terlebih dahulusebelum dia. Namun anak itu menolak. Saat itu Rasulullahsaw tidak bersikap kasar dan tidak menegurnya.

Di antara keberanian yang beretika ialah anak tidakdibiarkan berbuat sesuatu dengan sembunyi-sembunyi. AlGhazali mengatakan, “Anak hendaknya dicegah darimengerjakan apa pun dengan cara sembunyi-sembunyi.Sebab, ketika anak menyembunyikannya berarti diamenyakini perbuatan tersebut buruk dan tidak pantasdilakukan.u. Menjadikan Anak yang Lebih Muda sebagai Imam Shalat

dan Pemimpin dalam PerjalananAbu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah saw

bersabda, “Bila kalian sedang berpergian, hendaknya yangmenjadi imam adalah yang paling bagus bacaannya diantara kalian, walaupun ia orang yang paling muda. Bila iatelah menjadi imam berarti ia adalah pemimpin.” Dandikuatkan dengan hadits shahih, Amru bin Salamah berkata,Rasulullah saw bersabda, “Hendaknya yang menjadi imamkalian adalah yang paling banyak bacaan al-Qur’annya.”

Selanjutnya ada beberapa tips dalam mendidik anakyang berusia dini karena sudah menjadi tugas dan tanggungjawab bagi orang tua untuk menjaga dan memenuhikebutuhan anaknya hingga bisa mencari penghasilan

Page 177: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

173

sendiri. Anak yang merupakan titipan Tuhan yang sangatpenting harus selalu menjadi perhatian orang tua. Setiaporang tua pasti ingin anaknya kelak dapat berguna danmemiliki masa depan yang baik. Masa depan yang baik akanbisa tercapai jika anak diberikan pembelajaran tata kramadan juga kemandirian yang tepat.dengan mendidik anakagar bisa mandiri dan juga berperilaku yang baik sejak dini,orang tua akan bisa membimbing anak – anaknya untukmeraih masa depan yang cerah. Otak anak yang masihberusia balita memang belum banyak terisi oleh kecerdasanyang bermacam – macam. Kecerdasan anak akan bisaterbangun dengan lebih baik jika ditanamkan sejak dini.Mendidik anak sejak berusia balita memang bisa dilakukandengan banyak cara. Berikut ini adalah beberapa cara yangbisa dilakukan untuk mendidik anak balita.

PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah salahsatu tempat pembelajaran yang akan membantu para orangtua untuk memberikan pendidikan yang sesuai untuk anakbalitanya. Hampir di semua kelurahan dan kecamatan yangada di seluruh Indonesia telah dibentuk program – programPAUD yang bisa menjadi sarana pembelajaran untuk anakbalita. Dengan metode belajar dan bermain, program PAUDyang ada di hampir seluruh pelosok Indonesia ini memangdiakui sangat bermanfaat. Dengan menggunakan metodebermain sambil belajar, PAUD memang dirancang untukbisa membimbing para balita untuk bisa memahamiberbagai macam hal dan melakukan kegiatan sehari – harisecara mandiri. Program PAUD yang diikuti oleh balitapada usia yang hampir sama juga akan bisa menjadi tempatpara balita untuk bergaul dan bermain bersama temansebayanya. Anak akan menjadi lebih percaya diri danbahagia karena bisa bermain dengan teman – teman yangseumuran dengannya.

Page 178: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

174

Untuk membuat pembelajaran yang diberikan saatPAUD lebih meresap ke anak, orang tua juga harumembantu dengan cara mengulang kembali hal – hal yangsudah diajarkan pada saat PAUD. Selain memasukkan anakanda ke PAUD, anda juga bisa mengajarkan hal – hal yangpenting kepada anak di rumah. Orang tua yang jugamerupakan guru pada masa awal pertumbuhan anakmemang sangat penting. Dengan diberi pendidikan olehorang – orang terdekatnya dalam keluarga, anak akan bisamerasa lebih nyaman dan senang saat mempelajari hal – halbaru. Selain cara – cara mendidik yang dijelaskansebelumnya, masih ada banyak cara lain yang bisadilakukan untuk mendidik anak. Semua tips mendidik anakbalita yang sudah diterangkan tersebut akan bisa membantupara orang tua yang tidak mengetahui cara yang tepat untukmendidik anak mereka. Untuk cara – cara mendidik yanglain, anda dapat mencarinya di situs-situs yangmenyediakan artikel tentang hal ini.

2. Mendidik Anak dengan Metode Rasulullah sawIni adalah panduan bagi orang tua yang

menginginkan anak shaleh, cara mendidik anak dengandengan metode Rasulullah. Apabila menginginkan anakyang shaleh, maka sudah sepantasnya mendidik bayi sesuaidengan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah agarseseorang bisa dikaruniai seorang anak shaleh. Caramendidik anak bayi dengan metode Rasulullah bukan hanyamenjadikan bayi terdidik menjadi anak yang shaleh, namunjuga akan menjadi anak yang sehat dan kuat. Agardikaruniai seorang anak shaleh, maka harus dimulai darisemenjak pemilihan pasangan hidup, masa pendidikan alamkandungan hingga setelah ia terlahir kedunia. Berikut inibeberapa cara merawat bayi yang baru lahir sesuai dengancara Rasulullah saw:

Page 179: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

175

1. Tehnik dengan madu sebagai bentuk dari imunisasialami yang lebih sehat dan aman.

2. Mengadzankan bayi setelah lahir.3. Akiqah, berupa 1 ekor kambing untuk bayi

perempuan dan 2 ekor kambing untuk bayi laki-laki.4. Mencukur rambut bayi untuk menyehatkan kulit

kepala bayi.5. Memberi nama yang baik dengan nama-nama islami.6. Mengenalkan Allah dan agamanya sedini mungkin.7. Mengasuh dengan kasih sayang.8. Memerintahkan untuk mengerjakan shalat, puasa

dsb yang dibarengi dengan tauladan orang tuakepada anak.

9. Mendidik anak untuk menghafal dan mendekatkandiri dengan Al Quran.

10. Setelah dewasa orang tua berkewajiban menikahkananak dengan seorang yang shaleh atau shalehah.

Masih banyak lagi bagaimana cara mendidik anak bayidengan metode Rasulullah. Hal paling penting adalah Andamenyadari bahwa anak adalah titipan dari Allah yang harusAnda didik dengan baik. Anak shaleh merupakan aset yangbisa menolong kita kelak setelah kita tak ada lagi di duniaini. Oleh karena itu, setiap orang tua harus berupayamenjadikan anak-anak mereka shaleh sedari bayi sebagaiaset untuk mendoakan setelah para orang tua meninggal.Sangat rugi orang yang hanya memiliki satu orang anak,atau bahkan malah tak mau punya anak, karena tak adayang bisa mendoakan kita kelak di akhirat.

Selanjutnya kaitan dengan hal tersebut di atas,Rasulullah mengharapkan bahwa: “Ajarkanlah Ilmu; BerikanKemudahan Dan Jangan Mempersulit; Sampaikan Kabar GembiraDan Jangan Membuat Orang Lain Lari.” (Diriwayatkan ImamBukhori)

Page 180: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

176

Pendidikan terhadap anak merupakan pekerjaanmulia, yaitu membentuk pribadi anak yang shalih danshalihah, mendekatkan diri kepada Allah dalam rangkamenggapai ridhaNya. Anak yang memiliki keimanan kuatperlu dipersiapkan sejak dini mengingat persoalankehidupan yang akan dihadapi begitu berat. Hanya orang-orang yang memiliki keimanan kuta yang akan mampubertahan menghadapi beratnya berbagai tantangankehidupan. Orang yang semacam inilah yang harusdipersiapkan dengan pendidikan islami yang bermula darirumah dan oleh orang tua.

Dari sudut tinjauan Syar’i memberikan maknamendidik bahwa pengertian terbaik dari kata at-tarbiyah(pendidikan), sebagaimana yang diuraikan oleh Al-Baidhawi di dalam kitab tafsirnya, diambil dari kata ar-rabb.maknanya ialah mengantarkan sesuatu kepada tingkatkesempurnaannya sedikit demi sedikit. Allah swt menyifatidiri-Nya dengan kata ar-rabb sebagai bentuk mubalaghah(hiperbola).

Sedang Raghib Al-Asfahani berkata di dalam kitab AlMufradat,” kata ar-rabb pada asalnya dari kata tarbiyah,maknanya ialah mengembangkan sesuatu setahap demisetahap menuju batas kesempurnaan. Di antara maknatarbiyah yang lain ialah pengembangan kekuatankeagamaan, pemikiran dan akhlak di dalam diri manusiadengan pengembangan yang terkoordinasi dan seimbang.

Berdasarkan makna dasar ini, maka pendidikan dalambidang penumbuh kembangkan anak merupakan prosespembangunan, perawatan dan perbaikan sedikit demisedikit hingga batas kesempurnaan. Artinya, melangkahbersama anak secara bertahap semenjak kelahiran hinggausia baligh. Pendidikan dengan makna ini merupakankewajiban syar’I kepada segenap orang tua dan pengajar

Page 181: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

177

untuk menanamkan keimanan dan mewujudkan syari’atAllah.

Untuk membentuk pribadi anak yang shalih danshalihah, dan mendekatkan diri kepada Allah dalam rangkamenggapai ridhaNya maka diperlukan sebuah tips danmetode dasar yang harus dipegang oleh kedua orang tuadan para pendidik. Tips dan metode dasar tersebutdiantaranya adalah sebagai berikut:1. Teladan Yang Baik

Keteladanan yang baik memberikan pengaruh besarterhadap jiwa anak. Sebab, anak banyak meniru keduaorang tuanya, bahkan prilaku orang tua dapat membentukkarakter anak. Dalam hadist Rasulullah saw bersabda,“kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagaiyahudi, nasrani, atau majusi.” Rasulullah saw sendirimendorong kedua orang tua, agar menjadi teladan yangbaik bagi anak-anak mereka. Terutama berkenaan denganakhlak kejujuran di dalam bergaul. Imam Ahmadmeriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah sawbersabda, “siapa yang mengatakan kepada anak kecil,“kemarilah saya beri sesuatu!”, namun ternyata ia tidakmemberinya, maka ia termasuk ucapan dusta.”

Abu Daud meriwayatkan dari Abdullah Bin Amirbahwa ia berkata,” pada suatu hari ibuku memanggilku,sementara itu Rasulullah sedang duduk di rumah kami.Ibuku berkata, kemarilah, kuberi sesuatu!” Rasulullah sawkemudian bertanya, apa yang hendak engkau berikan?”ibuku menjawab, aku ingin memberinya kurma.” Beliaukemudian bersabda, “jika engkau tidak memberinyasesuatu, maka engkau akan dicatat sebagai orang yangberdusta.” Anak-anak akan selalu memperhatikan danmengawasi perilaku orang-orang dewasa. Mereka akanmencontoh orang dewasa itu. Jika anak-anak itu mendapati

Page 182: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

178

kedua orang tua mereka berlaku jujur, maka mereka akantumbuh di atas kejujuran.

Adalah Ibnu Abas ra, ketika menyaksikan Rasulullahsaw yang melakukan sholat malam dihadapannya, maka iabergegas untuk mengikuti beliau. Imam Bukhorimeriwayatkan dari Ibnu Abas bahwa ia berkata, “akupernah menginap di rumah bibiku, Maimunah, pada suatumalam. Lalu Nabi saw bangun malam. Beliau bangun,kemudian berwudhu. Selanjutnya mengerjakan sholat. Akupun kemudian turut mengambil wudhu seperti yangdilakukan beliau, kemudian berdiri ikut mengerjakandisamping kiri beliau, lalu beliau memindahkanku disebelah kanan beliau dan kemudian mengerjakan sholat.”Ibnu Abas- yang waktu itu masih kecil mengambil airwudhu seperti yang ia lihat dari Rasulullah saw, kemudianberdiri mengerjakan sholat. Demikianlah keteladanan yangbaik itu memberikan pengaruh yang besar terhadap anak.

Kedua orang tua dituntut untuk memberikanketeladanan yang baik kepada anak-anak. Sebab, anak yangbaru tumbuh akan selalu mengawasi perilaku kedua orangtuanya-juga pembicaraan- serta terus bertanya apa yangdilihat. Perhatikanlah bagaimana Abdulah Bin Abi Bakrahyang mengikuti doa-doa yang dipanjatkan oleh ayahnya danmenanyakan hal itu, dan kemudian ayahnya menjawab.Abu Daud meriwayatkan dari Abdulah Bin Abi Bakrahbahwa ia berkata, “aku tanyakan kepada ayahku,” wahaiayahku, aku mendengar engkau setiap pagi mengucapkan, “Ya Allah, berikan aku kesehatan dalam pendengaranku danberikan aku kesehatan dalam pendanganku. Tiadasembahan yang hak selain Engkau.” Engkau mengulanginyatiga kali di waktu pagi dan tiga kali di waktu sore. Ayahkemudian berkata, “wahai anakku, sesungguhnya aku telah

Page 183: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

179

mendengar Rasulullah saw berdoa dengan kalimat itu danaku ingin mengamalkan sunah beliau.”

Petunjuk di atas yang dilakukan oleh seorang ayah,menandakan bahwa betapa penting dan peran seorang ayahdalam mendidik anaknya, khususnya diusia-usiaperkembangan anak. Selanjutnya kedua orang tua dituntutmengimplementasikan perintah-perintah Allah dan sunnahRasulullah saw sebagai perilaku dan amalan serta terusmenambah amalan-amalan sunah tersebut semampunya,karena anak-anak akan terus mengawasi dan meniru merekasetiap waktu. Kemampuan anak dalam menerima secarasadar maupun tidak sadar sangatlah tinggi, di luar yang kitaduga, karena kita biasanya hanya memandangnya sebagaimakhluk kecil yang belum mengerti dan belum sadar.2. Memenuhi Hak Hak Anak

Bagi anak, saling memberi dan menerima hak denganorang tua akan menanamkan perasaan positif dalammenghadapi kehidupan. Anak akan belajar bahwa hidup ituadalah menerima dan memberi. Adalah Rasulullah sawpernah meminta izin kepada anak yang berada disampingkanan beliau, agar memberikan haknya kepada orang tuayang ada di sisi kiri beliau. Namun ternyata anak tersebutmenolak memberikan haknya yang ia peroleh dari nabikepada orang lain. Akhirnya beliau pun memberikan airkepada anak tersebut agar ia minum dan memberikanucapan selamat menikmati haknya.

Pernah seorang anak mengadu kepada Rasulullah sawmenjelang pecahnya perang uhud karena ia merasa dizalimihaknya karena tidak diikutsertakan dalam perang tersebut,sedang ada anak lain yang diikutkan. Ia berkata kepadaNabi saw, “wahai Rasulullah, engkau telah menerima putrapamanku untuk turut dalam perang, padahal jika akubergulat dengannya pasti aku bisa mengalahkannya.”

Page 184: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

180

Rasulullah saw kemudian mengizinkannnya untukbertarung dihadapan beliau dan ternyata ia bisamengalahkan anak pamannya itu. Maka tidak ada pilihanlain bagi Rasulullah kecuali memberi izin kepadanyamenjadi bagian dari tentara muslim dalam perang melawankaum musyrikin.3. Bersikap Adil Terhadap Anak

Ini merupakan metode ketiga yang harus dipegangoleh para orang tua agar bisa merealisasikan apa yangmereka kehendaki, yaitu adil dan bersikap sama rataterhadap anak-anak. Kedua hal ini mempunyai pengaruhyang sangat besar agar anak mau berbakti dan patuhkepadaorang tua. jika ada orang tua yang bersikap tidak adildan pandang bulu terhadap anak-anaknya, maka hal ituakan menimbulkan keirian antara satu dengan yang lainnyasebagaimana yang terjadi pada saudara-saudara Nabi Yusufas, ketika mereka tahu bahwa hati ayah mereka lebihcondong kepada yusuf, mereka pun menyalahkan ayahmereka dan akibatnya mereka melakukan hal yang sangattercela.

Rasulullah saw telah menjelaskan kepada kita satucara agar anak berbakti dan patuh kepada orang tua; yaitubersikap adil dan sama terhadap anak. Diriwayatkan dariNu’man Bin Basyir bahwa ayahnya pernah bertemu denganNabi saw lalu berkata, sesungguhnya aku memberikanbudakku kepada anakku ini.” Mendengar hal itu Nabi sawbertanya, apakah semua anakmu juga kamu beri?” diamenjawab, tidak. Rasulullah saw kemudian bersabda,janganlah engkau perlihatkan kepadaku ketidak adilan.”Beliau bertanya, apakah kamu ingin agar mereka semuasama dalam berbakti kepadamu.?” Dia menjawab, tentu.Rasulullah saw bersabda, “ kalau begitu jangan beda-bedakan mereka!” Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu

Page 185: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

181

Daud, Nasa’i Dan Ibnu Hiban dari hadist Nu’man Bin Basyirra bahwa Rasulullah saw bersabda, “ berbuat adillah kepadaseluruh anak-anak kalian.”4. Memberikan Bimbingan Pada Waktu Yang Tepat

Pemilihan waktu yang tepat dalam memberikanbimbingan kepada anak-anak dapat memberikan pengaruhyang besar dan mengena dalam benak meraka juga dapatmempermudah proses kegiatan mengajar.Rasulullah sawsangat jeli dalam mempertimbangkan waktu dan tempatuntuk membimbing anak-anak. Nabi saw memilih tigawaktu yang tepat untuk mendidik anak-anak. Tiga waktuitu adalah: Pertama: waktu berwisata dalam perjalanan.Rasulullah saw pernah memberi pelajaran kepada Ibnu Abasketika sedang perjalanan, berada di udara bebas dan saat IbnAbas menerima pesan, nasihat dan bimbingan Rasulullahsaw. Rasulullah melakukannya ketika sedang berjalan diatas kendaraan.

Diriwayatkan dari Ibnu Abas ra bahwa ia berkata, “Kisra pernah memberikan hadiah seekor bighal kepada Nabisaw lalu beliau menaikinya dan memboncengku dibelakang. Beliau berjalan denganku cukup lama dankemudian menoreh kepadaku dan bersabda, “nak!” akumenjawab, labbaik ya rasulullah.” Beliau kemudian bersabda,“peliharalah hak-hak Allah, niscaya Dia akan selalumenjagamu.”

Kedua: waktu makan. Jika orang tua tidak menamanianak ketika makan, maka anak akan berperangai tidak baik,dan orang tua akan kehilangan waktu yang tepat untukmengajarkan sesuatu kepada anak. Rasulullah saw pernahmakan bersama anak-anak, beliau mendapati beberapakekeliruan yang kemudian beliau meluruskannya denganbijak. Apa yang dilakukan Rasulullah tersebut memberikanpengaruh yang besar terhadap akal dan jiwa anak.

Page 186: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

182

Diriwayatkan dari Umar Bin Abi Salamah ra bahwa iaberkata, ketika aku masih kecil, aku pernah berada dipangkuan nabi saw. Ketika tanganku hendak menyentuhpiring, maka beliau bersabda kepadaku, “nak, sebutlah dulunama Allah, lalu makanlah dengan tangan kananmu danambillah makanan yang terdekat darimu.” Ketiga: ketikaanak sedang sakit. Sakit bisa melembutkan hati orangdewasa yang bertipe kasar sekalipun. Apalagi dengan anak-anak yang hati mereka masih penuh dengan kelembutan.Seorang anak yang sedang sakit memiliki dua kelembutan,yaitu kelembutan fitrah sebagai anak-anak dan juga fitrahkelembutan hati ketika sakit.

Diriwayatkan dari anas ra bahwa ia berkata, “adalahseorang anak yahudi menjadi pelayan Nabi saw, lalu suatuhari ia menderita sakit. Nabi saw kemudian datangmenjenguknya, lalu beliau duduk di sisi kepalanya. Beliaubersabda kepadanya, “masuklah ke dalam agama Islam!”lalu ia menatap ayahnya, lantas ayahnya berkata, patuhilahayah al-Qasim!” ia akhirnya mau masuk Islam. Setelah itubeliau pamit dengan berucap,”segala puji bagi Allah yangtelah menyelamatkannya dari neraka.”5. Mendoakan Anak

Doa merupakan bagian dari dasar-dasar pokok yangmusti dipegang teguh oleh kedua orang tua. Dengan doadapat menambah rasa cinta dan kasih sayang. sehinggademi terwujudnya hal itu orang tua selalu mendoakankebaikan untuk anak-anaknya.

Rasulullah saw mewanti wanti kepada para orang tuauntuk tidak mendoakan keburukan untuk anak-anakmereka, sebab hal itu berlawanan dengan akhlak islam,bertentangan dengan ajaran rasulullah dan tidak sesuaidengan manhaj nabi saw. Rasulullah tidak pernahmendoakan keburukan atas orang-orang musyrik Tha’if,

Page 187: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

183

beliau justru berdo’a: aku berharap kepada Allah kiranyaakan lahir dari anak cucu mereka itu orang-orang yang maumenyembah Allah.”6. Tidak Mencela

Rasulullah saw tidak pernah mencela danmenyalahkan berbagai perbuatan dan perilaku anak. Adalahanas yang pernah menjadi pelayan beliau selama sepuluhtahun berturut-turut dan merasakan bagaimana pendidikansecara langsung dari nabi saw. Anas mengatakan, “beliausama sekali tidak pernah mengomentari sesuatu yang akulakukan dengan ucapan, “kenapa kamu lakukan itu?” jugatidak pernah mengatakan kepadaku mengenai sesuatu yangtidak aku lakukan dengan ucapan, “kenapa kamu tidakmelakukan hal itu?”

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Anas bahwa iaberkata, “aku menjadi pelayan nabi saw selama sepuluhtahun. Beliau tidak pernah mencelaku, sekalipun akuberlambat lambat dalam melaksanakan perintahnya. Jikaada salah seorang dari keluarga beliau yang mencelaku,maka beliau justru berkata, sudah, biarkanlah dia! Andaikanmemang ditakdirkan terjadi maka terjadilah.” Cara yangdilakukan rasulullah tersebut benar benar telahmenanamkan pada jiwa anas perhatian yang teliti dan spiritrasa malu yang kemudian menjadikannya memberikanperhatian yang begitu serius terhadap Rasulullah saw.

Selanjutnya ada beberapa tips untuk mendidik anakmenurut Islam bagi orang tua (ayah) yang diutarakan dalambuku Mualliman fi Tarbiyah al-Abna’I li al-Aba’I wa alUmmahati sebagai berikut:

1. Laqinhu. Artinya ajarilah anak untuk mengucapkankalimat tauhid (ال إلھ إال هللا ، دمحم رسول هللا) danhendaknya pelajaran pertama adalah mengajarkanbahwa Allah swt mendengar, melihatnya yang tidak

Page 188: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

184

sekejap matapun segala perbuatan lepas daripantauan-Nya.

2. Rosikh. Hujamkan di dalam dadanya bahwa Allah swtDzat yang memberi rezeki, menyemmbuhkan,menghidupkan dan mematikan.

3. Hadzirhu. Hindarkanlah anak-anak dari kekufuran dankemusyrikan, dan ajarilah bahwa Allah swtmenciptakan kita hanya untuk beribadah kepada-Nya.

4. Arrifhu. Kenalkanlah kepada anak-anak rukun iman(iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul,takdir dan hari akhir) dan rukun Islam (syahadat,sholat, zakat, puasa dan haji).

5. Habibhu. Jadikanlah anak-anak mencintai pribadiRasulullah saw, ceritakanlah sosok atau sirahnabawiyyah dan akhlaqnya yang mulia, gemarkanlahuntuk bersholawat kepada nabi Muhammad saw.

6. Igiris. Tanamkanlah di dalam jiwanya nilai-nilai agamayang agung dan akhlaq-akhlaq Islam yang utama sertadidiklah dengan adab-adab Islam.

7. Arrifhu. Kenalkanlah halal dan haram sedikit demisedikit.

8. ‘Awwid. Biasakanlah untuk pergi ke masjid danmemuliakannya serta melaksanakan sholat di masjidjuga memelihara sholat tepat waktu.

9. Saa’idhu. Bantulah di dalam memilih teman yangsholeh dan jauhkanlah dari pergaulan yang tidak baik.

10. Raggibhu. Berilah motivasi untuk gemar membacaAlquran, mempelajari dan mentadaburinya.

11. ‘Allimhu. Ajarilah wirid-wirid dari hadits nabi sepertimembaca basmalah sebelum makan, menjawab adzandan doa keluar masuk rumah.

12. I’idil. Berlaku adil kepada anak-anak di dalammemberikan sesuatu.

Page 189: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

185

13. Tafahham. Fahamilah bahwa anak-anak meniru orangtua, orang tua adalah media hidup dekat denganmereka, maka jadilah teladan dan uswah yang baik.

14. Idfa’hu. Dorong dan motivasi anak-anak agar berlatiholah raga yang bermanfaat.

15. Habibhu. Buatlah anak-anak menyenangi sifat-sifatsidiq, amanah, berani dan menjaga diri dar sifat terceladan akhlaq-akhlaq mulia lainya.

16. Hadzirhu. Jauhkan dan peringatkan dari karaktertercela seperti; kikir, khinat, dholim, hasad danberdusta serta sifat-sifat tercela lainya.

17. ‘Awidhu. Biasakanlah untuk bersuci semenjak kecil,ajarilah tatacara berwudhu, kebersihan badan danpakaian.

18. Roggibhu. Motovasilah untuk mengenakkan jilbab danmenutup aurat semenjak kecil, rasa malu, sehinggaterbiasa saat baligh (dewasa). Jangan diberikankelonggaran untuk mengenakan baju pendek danketat.

19. Hadzirhu. Jauhkanlah dari (tasyabuh) terhadap musuh-musuh Allah seperti cara berpakaian, memotongrambut dan gaya hidup orang-orang kafir..

20. Hadzir. Hindarkanlah dari berbagai bentuk maisir(perjudian) dan cegahlah dari permainan yangdiharamkan.

21. Ihtam. Perhatikanlah perkembangan tsaqofah(pengetahuannya) dengan menghadirkan buku-bukudan program-program komputer yang bermanfaat danbuku-buku cerita yang membentuk cara berpikirnyadan pola berpikir yang Islami.

22. ‘Awwid. Biasakanlah untuk memuliakan tamu dantidak menyakiti tetangga serta mengajarkan hak-hakkedua orangtua dan hak-hak kaum muslimin.

Page 190: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

186

23. ‘Awwidhu. Biasakanlah untuk berjalan dengan tenangdan penuh kewibawaan serta menjaga kebersihanjalan dengan tidak membuang sampah di jalan.

24. Igris. Tanamkan dan tumbuhkanlah kecintaan danloyal kepada kaum muslimin walaupun jarak yangberjauhan atau perbedaan bahasa dan suku.

25. Roggibhu. Buatlah anak selalu senang dan termotivasiuntuk mengucapkan salam dan beritahulahkeistimewaan orang yang memulai salam.

26. Syarikhu. Ikutlah bersama anak-anak untuk bermain diwaktu mereka bermain, rasa senang dan gembira,ciumlah, berikanlah rasa nyaman dan tenang.

27. Izra’. Tanamkanlah rasa percaya diri, jangan jadikanrasa takut menghambatnya untuk mengungkapkankesalahannya.

28. Istahdim. Gunakanlah metode lemah lembut di dalammemberikan nasihat dan arahan.

29. Inshah. Nasihatilah anak-anak secara diam-diamjangan dihukum di depan umum.

30. Laa tu’awidhu. Jangan membiasakan memukulnya,karena tidak akan menjadi anak takut bahkansebaliknya menjadi berani melawan.

31. Laa tafrith. Jangan berlebihan dan terlalu mudahmenghukum, seimbanglah di dalam memberihukuman dan sanjungan (reward).

32. Ikhtar. Pilihlah hukuman yang layak, hindariberlebihan di dalam perkataan ketika memberinasihat.

33. Ihtarim. hargailah cara berpikir, berpendapat anak-anak dan cara menyelesaikan masalah walaupun salahmenurut pandangan orangtua.

Page 191: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

187

34. Darrib. Latihlah untuk mempelajari keterampilan-keterampilan yang lain, seperti mengoprasikankomputer, browsing inter dan bahasa asing.

35. Istami’. Dengarlah pembicarannya jangan memutusnyakarena yang demikian akan membantunya untukpandai mendengar pendapat orang lain.

36. Laa tudhojir. Jangan menampakkan kekesalan ataspertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan.

37. Darrrib. Latihlah untuk berbisnis atau jualan atautransaksi keungan, mintalah bantuan untukmenyelesaikan pekerjaan yang mungkin dikerjakansesuai usia.

38. Asyrikhu. Ikut sertakanlah di dalam kegiatan bersamaseperti di sekolah, di masjid dan di lingkungan rumah.

39. ‘Awwid. Biasakanlah anak untuk meminta izin sebeluةmasuk ruangan atau kamar orang tua.

40. Istakhdim. Gunakanlah metode pengulangan jangancukup sekali atau dua kali, jangan putus asa di dalammemperbaikinya.

41. Tadaruj. Bertahaplah di dalam mendidik janganlahmembebani dengan sesuatu yang belum mampudilakukanya. Bukankan Rasulullah sawmemerintahkan orang tua agar anak melaksanakansholat pada usia 7 tahun dan memukul (peringatan)karena meninggalkannya pada usia 10 tahun?

42. Raghib wa rahhib. Didikalah dengan memberikanreward dan punishmen, sebagai contoh: barang siapayang belajar dengan baik maka akan mendapatkanilmu yang bermanfaat dan barangsiapa yang tidaksungguh-sungguh di dalam belajar maka akanmenyesal di kemudian hari.

43. Anjiz wa’dak. Penuhilah janji terhadap anak-anak baikberupa hadiah dan penghargaan sekecil apapun

Page 192: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

188

bentuknya. Jangan sekali-kali untuk menunda janjiyang sudah disepakati. Rasulullah saw pernahmenegur seorang ibu yang memanggil anaknya ;”nakkemari, nanti ibu beri sesuatu…” rasulullah sawbertanya: “bu…apa yang akan anda berikankepadanya?” tidak ada yang akan saya berikan sahutseorang ibu. Maka Rasulullah saw membaca ayat :“besarlah murka Allah bagi orang yang mengatakansesuatu yang tidak dilakukakan”.

44. ‘Alij. Berilah solusi permasalah anak dengan tenangdan penuh kesabaran dan gunakanlah metode dialogatau musyawarah.

45. Nammi. Kembangkan dan tumbuhkanlah suka bekerja,menggapai cita-cita yang tinggi dan berusaha untukmeraihnya.

46. ‘Arrifhu. Kenalkanlah sejarah Islam yang agung danhunjamkanlah di dalam dadanya kemenangan Islamhanya pertolongan Allah swt disertai kerja keras kaummuslimin.

47. Arrifhu. Kenalkan akhlaq barra’ (berlepas diri) dariorang kafir dan orang-orang yang telah menghalang-halangi dakwah Islam.

48. ‘Awwidhu. Biasakanlah sifat qona’ah (menerima yangada) baik makanan, minuman atau kebutuhan lainya.

49. Istasyirhu. Ajaklah bermusyawah dan jangan segan-segan melakukan pendapatnya jika membawakebaikan.

50. Ta’arraf. Kenalilah kemampuan dan bakatnya danmotivasilah untuk melakukan sesuatu yangdisukainya (hal yang baik) jangan menyepelekannya.

51. Ista’in. Minta tolonglah kepada Allah swt untukmelakukan langkah-langkah di dalam mendidikmereka.

Page 193: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

189

52. Aktsir. Perbanyaklah doa untuk kebaikan anak-anak,berdoalah seperti doanya Nabi Ibrahim as “ ya Allahjadikan aku dan keturunanku termasuk orang yangmendirikan sholat. Dan jadikanlah kami dari para ahliwaris surga na’im”.Demikian beberapa tips dan metode dasar yang harus

dipegang oleh kedua orang tua dan para pendidik, mudah-mudahan dengannya kita mampu menjadi pendidik yangbijak sebagaimana Rasulullah saw, dan semoga pendidikanyang kita berikan dalam rangka membentuk pribadi anakyang shalih dan shalihah, dan mendekatkan diri sertamenggapai ridhaN Allah swt.

3. Jenis dan Metode Mendidik Anak yang IslamiAbdurrahman an-Nahlawi mengatakan metode

pendidikan Islam sangat efektif dalam membina akhlakanak didik, bahkan tidak sekedar itu metode pendidikanIslam memberikan motivasi sehingga memungkinkan umatIslam mampu menerima petunjuk Allah. MenurutAbdurrahman an-Nahlawi (1996), metode pendidikan Islamadalah metode dialog, metode kisah Qurani dan Nabawi,metode perumpaan Qurani dan Nabawi, metodeketeladanan, metode aplikasi dan pengamalan, metode ibrahdan nasihat serta metode targhib dan tarhib.

Dari kutipan tersebut tergambar bahwa Islammempunyai metode tepat untuk membentuk anak didikberakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam. dengan metodetersebut memungkinkan umat Islam/masyarakat Islammengaplikasikannya dalam dunia pendidikan. Metode-metode tersebut akan antara lain sebagai berikut:

a. Metode Dialog Qurani dan NabawiMetode dialog adalah metode menggunakan tanya

jawab, apakah pembiacaaan antara dua orang atau lebih,dalam pembicaraan tersebut mempunyai tujuan dan topik

Page 194: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

190

pembicaraan tertentu. Metode dialog berusahamenghubungakn pemikiran seseorang dengan orang lain,serta mempunyai manfaat bagi pelaku dan pendengarnya.Uraian tersebut memberi makna bahwa dialog dilakukanoleh seseorang dengan orang lain, baik mendengar langsungatau melalui bacaan.

Abdurrrahman an-Nahlawi mengatakan pembacadialog akan mendapat keuntungan berdasarkankarakteristik dialog, yaitu topik dialog disajikan dengan poladinamis sehingga materi tidak membosankan, pembacatertuntun untuk mengikuti dialog hingga selesai, melaluidialog perasaan dan emosi pembaca akan terbangkitkan,topic pembicaraan disajikan bersifat realistik danmanusiawi. Dalam al-Quran banyak memberi informasitentang dialog, di antara bentuk-bentuk dialog tersebutadalah dialog khitabi, taabbudi, deskritif, naratif,argumentative serta dialog Nabawiyah. Metode dialog seringdilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dalam mendidikakhlak para sahabat. Dialog akan memberi kesempatankepada anak didik untuk bertanya tentang sesuatu yangtidak mereka pahami.

b. Metode Kisah Qurani dan NabawiDalam al-Quran banyak ditemui kisah menceritakan

kejadian masa lalu, kisah mempunyai daya tarik tersendiriyang tujuannnya mendidik akhlak, kisah-kisah para Nabidan Rasul sebagai pelajaran berharga. Termasuk kisah umatyang inkar kepada Allah beserta akibatnya, kisah tentangorang taat dan balasan yang diterimanya. Seperti ceritaHabil dan Qobil,

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua puteraAdam (Habil dan Qabil) menurut yang Sebenarnya, ketikakeduanya mempersembahkan korban, Maka diterima darisalah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima

Page 195: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

191

dari yang lain (Qabil). ia Berkata (Qabil): “Aku pastimembunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya AllahHanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadakuuntuk membunuhku, Aku sekali-kali tidak akanmenggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.Sesungguhnya Aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalianalam. Sesungguhnya Aku ingin agar kamu kembali dengan(membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, Makakamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikianItulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim. Maka hawanafsu Qabil menjadikannya menganggap mudahmembunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Makajadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.”

Ayat di atas merupakan contoh dalam ayat Al-Quranyang berhubungan dengan kisah. Kisah dalam al-Quranmengandung banyak pelajaran. Kisah dalam al-Quran dapatmenjadi pelajaran bagi manusia. Abdurrahman an-Nahlawimengatakan kisah mengandung aspek pendidikan yaitudapat mengaktifkan dan membangkitkan kesadaranpembacanya, membina perasaan ketuhanan dengan caramempengaruhi emosi, mengarahkan emosi,mengikutsertakan psikis yang membawa pembaca larutdalam setting emosional cerita, topik cerita memuaskanpikiran. Selain itu kisah dalam al-Quran bertujuanmengkokohkan wahyu dan risalah para Nabi, kisah dalamal-Quran memberi informasi terhadap agama yang dibawapara Nabi berasal dari Allah, kisah dalam al-Quran mampumenghibur umat Islam yang sedang sedih atau tertimpamusibah.

Metode mendidik akhlak melalui kisah akan memberikesempatan bagi anak untuk berfikir, merasakan, merenungikisah tersebut, sehingga seolah ia ikut berperan dalam kisah

Page 196: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

192

tersebut. Adanya keterkaitan emosi anak terhadap kisahakan memberi peluang bagi anak untuk meniru tokoh-tokohberakhlak baik, dan berusaha meninggalkan perilaku tokoh-tokoh berakhlak buruk.

Cerita mengusung dua unsur negatif dan unsurpositif, adanya dua unsur tersebut akan memberi warnadalam diri anak jika tidak ada filter dari para orang tua danpendidik. Metode mendidik akhlak melalui cerita/kisahberperan dalam pembentukan akhlak, moral dan akal anak.Dari kutipan tersebut dapat diambil pemahaman bahwacerita/kisah dapat menjadi metode yang baik dalam rangkamembentu akhlak dan kepribadian anak.

Cerita mempunyai kekuatan dan daya tarik tersendiridalam menarik simpati anak, perasaannnya aktif, hal inimemberi gambaran bahwa cerita disenangi orang, ceritadalam al-Quran bukan hanya sekedar memberi hiburan,tetapi untuk direnungi, karena cerita dalam al-Quranmemberi pengajaran kepada manusia. Dapat dipahamibahwa cerita dapat melunakkan hati dan jiwa anak didik,cerita tidak hanya sekedar menghibur tetapi dapat jugamenjadi nasehat, memberi pengaruh terhadap akhlak danperilaku anak, dan terakhir kisah/ cerita merupakan saranaampuh dalam pendidikan, terutama dalam pembentukanakhlak anak.

c. Metode MauizahDalam tafsir al-Manar sebagai dikutip oleh

Abdurrahman An-Nahlawi dinyatakan bahwa nasihatmempunyai beberapa bentuk dan konsep penting yaitu,pemberian nasehat berupa penjelasan mengenai kebenarandan kepentingan sesuatu dengan tujuan orang diberinasehat akan menjauhi maksiat, pemberi nasehat hendaknyamenguraikan nasehat yang dapat menggugah perasaanafeksi dan emosi, seperti peringatan melalui kematian

Page 197: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

193

peringatan melalui sakit peringatan melalui hariperhitungan amal. Kemudian dampak yang diharapkan dari˙˙ch˙˙af ˙˙˙˙ metode mauizah adalah untuk membangkitkanperasaan ketuhanan dalam jiwa anak didik, membangkitkanketeguhan untuk senantiasa berpegang kepada pemikiranketuhanan, perpegang kepada jamaah beriman, terpentingadalah terciptanya pribadi bersih dan suci.

Dalam al-Quran menganjurkan kepada manusia untukmendidik dengan hikmah dan pelajaran yang baik.“ Serulah(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah danpelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yangbaik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahuitentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yanglebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dari ayat tersebut dapat diambil pokok pemikiranbahwa dalam memberi nasehat hendaknya dengan baik,kalau pun mereka membantahya maka bantahlah denganbaik. Sehingga nasehat akan diterima dengan rela tanpa adaunsur terpaksa. Metode mendidik akhlak anak melaluinasehat sangat membantu terutama dalam penyampaianmateri akhlak mulia kepada anak, sebab tidak semua anakmengetahui dan mendapatkan konsep akhlak yang benar.

Nasehat menempati kedudukan tinggi dalam agamakarena agama adalah nasehat, hal ini diungkapkan olehNabi Muhammad sampai tiga kali ketika memberi pelajarankepada para sahabatnya. Di samping itu pendidikhendaknya memperhatikan cara-cara menyampaikan danmemberikan nasehat, memberikan nasehat hendaknyadisesuaikan dengan situasi dan kondisi, pendidikanhendaknya selalu sabar dalam menyampaikan nasehat dantidak merasa bosan/ putus asa. Dengan memperhatikanwaktu dan tempat tepat akan memberi peluang bagi anakuntuk rela menerima nasehat dari pendidik.

Page 198: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

194

Muhammad bin Ibrahim al-Hamd mengatakan caramempergunakan rayuan/ sindiran dalam nasehat, yaitu:

1. Rayuan dalam nasehat, seprti memuji kebaikanmurid, dengan tujuan agar siswa lebih meningkatkankualitas akhlaknya, dengan mengabaikanmembicarakan keburukannya.

2. Menyebutkan tokoh-tokoh agung umat Islam masalalu, sehingga membangkitkan semangat merekauntuk mengikuti jejak mereka.

3. Membangkitkansemangat dan kehormatan anakdidik.

4. Sengaja menyampaikan nasehat di tengah anakdidik.

5. Menyampaikan nasehat secara tidak langsung/melalui sindiran

6. Memuji di hadapan orang yang berbuat kesalahan,orang yang melakukan sesuatu berbeda denganperbuatannya. Kalau hal ini dilakukan akan akanmendorongnya untuk berbuat kebajikan danmeninggalkan keburukan.

Dengan cara tersebut akan memaksimalkan dampaknasehat terhadap perubahan tingkah laku dan akhlak anak,perubahan dimaksud adalah perubahan yang tulus ikhlastanpa ada kepura-puraan, kepura-puraan akan munculketika nasehat tidak tepat waktu dan tempatnya, anak akanmerasa tersinggung dan sakit hati kalau hal ini sampaiterjadi maka nasehat tidak akan membawa dampak apapun,yang terjadi adalah perlawanan terhadap nasehat yangdiberikan.

d. Metode Pembiasaan dengan Akhlak TerpujiManusia dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih,

dalam keadaan seperti ini manusia akan mudah menerimakebaikan atau keburuka. Karena pada dasarnya manusia

Page 199: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

195

mempunyai potensi untuk menerima kebaikan ataukeburukan hal ini dijelaskan Allah, sebagai berikut:” Danjiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allahmengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan danketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yangmensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orangyang mengotorinya.”

Ayat tersebut mengindikasikan bahwa manusiamempunyai kesempatan sama untuk membentukakhlaknya, apakah dengan pembiasaan yang baik ataudengan pembiasaan yang buruk. Hal ini menunjukkanbahwa metode pembiasaan dalam membentuk akhlak mujlaisangat terbuka luas, dan merupakan metode yang tepat.Pembiasaan yang dilakukan sejak dini/sejak kecil akanmemebawa kegemaran dan kebiasaan tersebutmenjadisemacam adapt kebiasaan sehingga menjadi bagiantidak terpisahkan dari kepribadiannya. Al-Ghazalimengatakan:

” Anak adalah amanah orang bagi tuanya. Hatinya yang bersihadalah permata berharga nan murni, yang kosong dari setiaptulisan dan gambar. Hati itu siap menerima setiap tulisan dancenderung pada setiap yang ia inginkan. Oleh karena itu, jikadibiasakan mengerjakan yang baik, lalu tumbuh di ataskebaikan itu maka bahagialah ia didunia dan akhirat, orangtuanya pun mendapat pahala bersama.”

Kutipan di atas makin memperjelas kedudukanmetode pembiasaan bagi perbaiakn dan pembentuakanakhlak melalui pembiasaan, dengan demikian pembiasaanyang dilakukan sejak diniakan berdampak besar terhadapkepribadian /akhlak anak ketiak mereka telah dewasa.Sebab pembiasan yang telah dilakukan sejak kecil akanmelekat kuat di ingatan dan menjadi kebiasaan yang tidakdapat dirubah dengan mudah. Dengan demikian metode

Page 200: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

196

pembiasaan sangat baik dalam rangka mendidik akhlakanak.

e. Metode KeteladananMuhammad bin Muhammad al-Hamd mengatakan

pendidik itu besr dimata anak didiknya, apa yang dilihatdari gurunya akan ditirunya, karena murid akan meniru danmeneladani apa yang dilihat dari gurunya. Denganmemperhatikan kutipan di atas dapat dipahami bahwaketeladanan mempunyai arti pentng dalam mendidik akhlakanak, keteladanan menjad titik sentral dalam mendidik danmembina akhlak anak didik, kalau pendidik berakhlak baikada kemungkinan anak didiknya juga berakhlak baik,karena murid meniru gurunya, senbaliknya kalauguruberakhlak buruk ada kemungkinan anak didiknya jugaberakhlak buruk.

Dengan demikian keteladanan menjadi penting dalampendidikan akhlak, keteladanan akan menjadi metodeampuh dalam membina akhlak anak. Mengenai hebatnyaketeladanan Allah mengutus Rasul untuk menjadi teladanyang paling baik, Muhammad adalah teladan tertinggisebagai panutan dalam rangka pembinaan akhlak mulai,”Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suriteladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yangmengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamatdan dia banyak menyebut Allah.”

Keteladanan sempurna, adalah keteladananMuhammad Saw menjadi acuan bagi pendidik sebagaiteladan utama, dilain pihak pendidik hendaknya berusahameneladani Muhammad Saw sebagai teladannya, sehinggadiharapkan anak didik mempunyai figure yang dapatdijadikan panutan.

f. Metode Targhib dan Tarhib

Page 201: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

197

Targhib adalah janji yang disertai bujukan dan rayuanuntuk menunda kemaslahatan, kelezatan, dan kenikmatan.Sedangkan tarhib adalah ancaman, intimidasi melaluihukuman. Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwametode pendidikan akhlak dapat berupajanji/pahala/hadiah dan dapat juga berupa hukuman.Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari menyatakan metodepemberian hadiah dan hukuman sangat efektif dalammendidik akhlak terpuji.

Anak berakhlak baik, atau melakukan kesalehan akanmendapatkan pahala/ganjaran atau semacam hadian darigurunya, sedangkan siswa melanggar peraturan berakhlakjelek akan mendapatkan hukuman setimpal denganpelanggaran yang dilakukannya. Dalam al-Qurandinyatakan orang berbuat baik akan mendapatkan pahala,mendapatkan kehidupan yang baik.” Barangsiapa yangmengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuandalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kamiberikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnyaakan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yanglebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.”

Berdasarkan ayat di atas dapat diambil konsep metodependidikan yaitu metode pemberian hadiah bagi siswaberprsetasi atau berakhlak mulai, dengan adanya hadianakan memberi motivasi siswa untuk terus meningkatkanatau paling tidak mempertahankan kebaikan akhlak yangtelah dimiliki. Di lain pihak, temannya yang melihatpemberian hadiah akan termotivasi untuk memperbaikiakhlaknya dengan harapan suatu saat akan mendapatkankesempatan memperoleh hadiah. Hadiah diberikan berupamateri, doa, pujian atau yang lainnya.

Muhammad Jamil Zainu mengatakan,”Seorang guruyang baik, harus memuji muridnya. Jika ia melihat ada

Page 202: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

198

kebaikan darimetode yangditempuhnya itu,denganmengatakan kepadanya kata-kata “bagus”, “semoga Allahmemberkatimu”, atau dengan ungkapan “engkau muridyang baik’.

Sanksi dalam pendidikan mempunyai arti penting,pendidikan terlalu lunak akan membentuk anak kurangdisiplin dan tidak mempunyai keteguhan hati. Sanksitersebut dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut,dengan teguran, kemudian diasingkan, dan terakhir dipukuldalam arti tidak untuk menyakiti tetapi untuk mendidik.Kemudian dalam menerapkan sanksi fisik hendaknyadihindari kalau tidak memungkinkan, hindari memukulwajah, memukul sekedarnya saja dengan tujuan mendidik,bukan balas dendam. Alternatif lain yang mungkin dapatdilakukan adalah:

1. Memberi nasehat dan petunjuk.2. Ekspresi cemberut.3. Pembentakan.4. Tidak menghiraukan murid.5. Pencelaan disesuaikan dengan tempat dan waktu

yang sesuai.6. Jongkok.7. Memberi pekerjaan rumah/ tugas.8. Menggantungkan cambuk sebagai simbol pertakut.9. Dan alternatif terakhir adalah pukulan ringan.

Dalam memberi sanksi hendaknya dengan carabertahap, dalam arti diusahakan, dengan tahapan palingringan, diantara tahapan ancaman dalam al-Quran adalahdiancam dengan tidak diridhoi oleh Allah, diancam denganmurka Allah secara nyata, diancam dengan diperangi olehAllah dan Rasul-Nya, diancam dengan sanksi akhirat,diancam dengan sanksi dunia. Kutipan tersebutmenunjukkan bahwa dalam melaksanakan hukuman

Page 203: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

199

dituntut berdasarkan tahapan-tahapan, sehingga ada rasakeadilan dan proses sesuai prosedur hukuman.

Jadi Abdurrahman an-Nahlawi menawarkan beberapametode pendidikan Islam di antaranya adalah metodedialog, metode kisah Qurani dan Nabawi, metodeperumpaan Qurani dan Nabawi, metode keteladanan,metode aplikasi dan pengamalan, metode ibrah dan nasihatserta metode targhib dan tarhib. Selanjutnya dalampemberian sanksi diusahakan tidak mendahulukan sanksibersifat fisik, kalau pun terpaksa hendaknya menghindaribagian muka dan bagian lain yang membahayakan anakdidik, kemudian pukulan dilaksanakan hanya sekedarnyasaja, tidak bermaksud balas dendam atau motif lain, tetapidibarengi ketengan batin serta doa sekalipun eksennyakelihatan marah tetapi didorong oleh hati yang tenang dantidak emosional.

4. Pendidikan Moral Anak dalam KeluargaAbdullah Nashih Ulwan (1992) memaparkan 5 metode

mendidik moral anak dalam keluarga. Di antara metode-metode pendidikan moral anak dalam keluargamenurutnya adalah:

1. Pendidikan dengan keteladanan.2. Pendidikan dengan adat kebiasaan.3. Pendidikan dengan nasehat.4. Pendidikan dengan memberikan perhatian.5. Pendidikan dengan memberikan hukuman.

Menurut pemikirannya, apabila metode-metodetersebut diterapkan dalam pendidikan anak khususnyadalam keluarga, maka secara bertahap mereka para orangtua mempersiapkan anak-anaknya untuk menjadi anggotamasyarakat yang berguna bagi kehidupan dan pasukan-pasukan yang kuat untuk kepentingan Islam (sebagaipenegak ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan).

Page 204: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

200

Sarana untuk membentuk keluarga dalam Islam harusmelalui ikatan pernikahan. Dengan melangsungkanpernikahan, maka pasangan suami istri akan memperolehmanfaat dari pernikahan tersebut. Salah satu manfaatnyaadalah memelihara kelangsungan jenis manusia di duniayang fana ini. Kelahiran anak merupakan amanat dari Allahswt kepada bapak dan ibu sebagai pemegang amanat yangharusnya dijaga, dirawat, dan diberikan pendidikan. Itusemua merupakan bagian dari tanggung jawab orang tuakepada anaknya.

Anak dilahirkan tidak dalam keadan lengkap dantidak pula dalam keadaan kosong. Ia dilahirkan dalamkeadaan fitrah. Memang ia dilahirkan dalam keadaan tidaktahu apa-apa, akan tetapi anak telah dibekali denganpendengaran, penglihatan, dan kata hati.

Dengan diberikannya penglihatan, pendengaran, dankata hati tersebut, diharapkan orang tua harus mampumembimbing, mengarahkan, dan mendidiknya denganekstra hati-hati karena anak sebagai peniru yang ulung.Oleh karena itu semaksimal mungkin orang tua memberikanpelayanan terhadap anaknya. Pelayanan yang maksimalakan menghasilkan suatu harapan bagi bapak ibunya, tiadalain suatu kebahagiaan hasil jerih payahnya. Sebab anakadalah sumber kebahagiaan, kesenangan, dan sebagaiharapan dimasa yang akan datang. Harapan-harapan orangtua akan terwujud, tatkala mereka mempersiapkan sedinimungkin pendidikan yang baik sebagai saranapertumbuhan dan perkembangan bagi anak.

Memang diakui bahwa mengemudikan bahtera rumahtangga yang baik, yang sakinah, dan yang maslahahmerupakan tugas kewajiban yang sangat rumit, tidak kalahrumitnya dengan mengelola sebuah pabrik, dan tidak kalahcanggihnya dengan mengemudikan pesawat terbang karena

Page 205: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

201

orang tua harus siap untuk memperpadukan sekian banyakunsur dan dimensi mulai dari dimensi sikap mental, ilmupengetahuan, ketrampilan dan lain sebagainya. Sebagaikewajiban dari orang tua, dalam hal ini adalah pemegangamanat, maka barang siapa yang mampu menjaga amanattersebut akan diberi pahala, dan sebaliknya. Hal ini sesuaidengan janji Allah swt dalam firmanya, QS.al-Kahfi (18) : 46.

الـمال والبنون زیـنة الحیوة الدنـیا والـبـقیـت الصلحت خیر عند ربـك خیر أمـال (الكھف:ثوابـ )46ا و

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapiamalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahala disisiTuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS. al-Kahfi:46)

Dalam mendidik anak, tentunya harus adakesepakatan antara bapak ibu sebagai orang tua, akandibawa kepada pendidikan yang otoriter atau pendidikanyang demokratis atau bahkan yang liberal, sebab merekapenentu pelaksana dalam keluarga. Dalam kehidupanmasyarakat terkecil, yaitu keluarga, suami secara fungsionaladalah penanggung jawab utama rumah tangga (keluarga)sedangkan istri adalah mitra setia yang aktif konstruktifmengelola rumah tangga. Operasionalisasi kehidupanberkeluarga sebaiknya dilakukan berdasarkan amar makrufnahi munkar.

Salah satu wujud amar makruf nahi munkar dalamkehidupan berkeluarga adalah memberikan pendidikankepada putra putrinya berdasarkan ajaran Islam. Antarakeluarga satu dengan keluarga lainnya mempunyai prinsipdan sistem sendiri-sendiri dalam mendidik anaknya. Namunorang tua jangan terbuai atau melupakan terhadap ajaran-ajaran Islam, terutama dalam hal pendidikan anak

Page 206: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

202

sebagaimana yang telah dicontohkan Rasul saw. sebagaipembawa panji-panji Islam, Rasul saw tidak pernahmendidik putra-putrinya dengan pendidikan keras dantidak dengan membebaskan anak-anaknya, tetapi beliaudalam mendidik keluarganya terutama kepada anak-anaknya adalah dengan limpahan kasih sayang yang amatbesar. Senada dengan yang dikatakan oleh sahabat Anas ra.yaitu “aku tidak mendapatkan seseorang yang kasihsayangnya pada keluarganya melebihi Rasulullah saw.”

Seorang muslim sepatutunya mencontoh teladan yangtelah diberikan Rasul saw, dalam memuliakan putraputrinya. Beliau dalam mendidik anak-anaknya melaluiajaran wahyu Ilahi yaitu dengan penuh kasih sayangterhadap anak-anaknya. Dengan pemberian kasih sayangtersebut, diharapkan dapat menunjang pertumbuhan danperkembangan anak. Sebab anak merupakan aset masadepan. Sebagai orang tua dapat meneladani ajaran-ajaranRasul saw tersebut, melalui para pemikir dan pemerhatipendidikan (anak) dalam Islam. Salah satu pemerhatipendidikan (anak) dalam Islam yang memberikan gambaranyang benar sesuai dengan ajaran Islam adalah Ulwan. Iamemberikan pandangannya dalam mendidik anak dalamkeluarga melalui metode-metode yang harus diterapkandalam pendidikan anak termasuk dalam hal pendidikanmoral. Apabila metode-metode tersebut diterapkan, niscayaapa yang menjadi harapan bersama sebagai muslimin yaitutumbuhnya para generasi Islam yang tangguh dan sebagaipenebar kebenaran, dapat direalisasikan.

Untuk mmemperoleh hasil yang baik dalampelaksanaan pendidikan (moral) maka harus memenuhibeberapa faktor-faktornya. Salah satu faktornya adalahmetode. Metode merupakan sarana untuk menyampaikan

Page 207: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

203

isi atau materi pendidikan tersebut, agar tujuan yangdiharapkan dapat tercapai dengan hasil yang baik.

Berikut ini akan dikemukakan secara singkat metodependidikan moral anak dalam keluarga yang ditawarkanoleh Abdullah Nashih Ulwan di atas, yaitu:1. Pendidikan dengan keteladanan

Menurut al-Ghazali anak adalah amanat bagi orangtuanya. Hatinya yang suci merupakan permata tak ternilaiharganya, masih murni dan belum terbentuk. Orang tuanyamerupakan arsitek atau pengukir kepribadian anaknya.Sebelum mendidik orang lain, sebaiknya orang tua harusmendidik pada dirinya terlebih dahulu. Sebab anakmerupakan peniru ulung. Segala informasi yang masukpada diri anak, baik melalui penglihatan dan pendengarandari orang di sekitarnya, termasuk orang tua akanmembentuk karakter anak tersebut. Apalagi anak yangberumur sekitar 3-6 tahun, ia senantiasa melakukan imitasiterhadap orang yang ia kagumi (ayah dan ibunya). Rasaimitasi dari anak yang begitu besar, sebaiknya membuatorang tua harus ekstra hati-hati dalam bertingkah laku,apalagi didepan anak-anaknya. Sekali orang tua ketahuanberbuat salah dihadapan anak, jangan berharap anak akanmenurut apa yang diperintahkan. Oleh karena itu sudahsepantasnya bagi orang tua pemegang amanat, untukmemberikan teladan yang baik kepada putra putrinyadalam kehidupan berkeluarga. Keluarga merupakan sekolahpertama bagi anak. Orang tua terutama ibu merupakanpendidik pertama dan utama bagi anak dalam membentukpribadinya.

Ibu mempengaruhi anak melalui sifatnya yangmenghangatkan, menumbuhkan rasa diterima, danmenanamkan rasa aman pada diri anak. Sedangkan ayahmempengaruhi anaknya melalui sifatnya yang

Page 208: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

204

mengembangkan kepribadian, menanamkan disiplin,memberikan arah dan dorongan serta bimbingan agar anaktambah berani dalam menghadapi kehidupan.

Teladan yang baik dari orang tua kepada anak (sekitarumur 6 tahun) akan berpengaruh besar kepadaperkembangan anak di masa mendatang. Sebab kebaikan diwaktu kanak-kanak awal menjadi dasar untukpengembangan di masa dewasa kelak. Untuk itu lingkungankeluarga harus sebanyak mungkin memberikan keteladananbagi anak. Dengan keteladanan akan memudahkan anakuntuk menirunya. Sebab keteladanan lebih cepatmempengaruhi tingkah laku anak. Apa yang dilihatnyaakan ia tirukan dan lama kelamaan akan menjadi tradisibagi anak. Hal ini sesuai firman Allah swt QS. al-Ahzab (33):21.

حسنة لـمن كان یرجوا هللا لقد كان لكم فى رسول هللا أسو ة )21(االحزاب: –والیوم االخر وذكر هللا كـثیرا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladanyang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebutAllah.” (QS. Al-Ahzab : 21)

Dalam hal keteladanan ini, lebih jauh Abdullah NashihUlwan menafsirkan dalam beberapa bentuk, yaitu:

a. Keteladanan dalam ibadah.b. Keteladanan bermurah hati.c. Keteladanan kerendahan hati.d. Keteladanan kesantunan.e. Keteladanan keberanian.f. Keteladanan memegang akidah.

Page 209: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

205

Karena obyeknya anak (kanak-kanak) tentunya bagiorang tua dalam memberikan teladan harus sesuai denganperkembangannya sehingga anak mudah mencerna apayang disampaikan oleh bapak ibunya. Sebagai contoh agaranak membiasakan diri dengan ucapan “salam”, makasenantiasa orang tua harus memberikan ajaran tersebutsetiap hari yaitu hendak pergi dan pulang ke rumah(keteladanan kerendahan hati). Yang penting bagi orang tuatampil dihadapan anak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam,niscaya semua itu akan ditirunya.2. Pendidikan dengan adat kebiasaan

Setiap manusia yang dilahirkan membawa potensi,salah satunya berupa potensi beragama. Potensi beragamaini dapat terbentuk pada diri anak (manusia) melalui 2faktor, yaitu : faktor pendidikan Islam yang utama danfaktor pendidikan lingkungan yang baik. Faktor pendidikanIslam yang bertanggung jawab penuh adalah bapak ibunya.Ia merupakan pembentuk karakter anak. Hal ini sesuaidengan sabda Rasul SAW yang diriwayatkan oleh Muslimdan Abu Hurairah.

عن ابى ھریرة رضي هللا عنھ قال: قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم مامن مولود إال یولد على الفطرة فأبواه یھودانھ وینصرانھ

(رواه مســلم)ویمجسـانھ

Dari Abi hurairah ra. telah bersabda Rasulullah SAW. tidak adaanak yang dilahirkan, kecuali dalam keadaan fitrah. Maka keduaorang tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai orang yahudi,nasrani, atau majusi”. (HR. Muslim)

Setelah anak diberikan masalah pengajaran agamasebagai sarana teoritis dari orang tuanya, maka faktorlingkungan harus menunjang terhadap pengajaran tersebut,yakni orang tua senantiasa memberikan aplikasi pembiasaan

Page 210: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

206

ajaran agama dalam lingkungan keluarganya. Sebabpembiasaan merupakan upaya praktis dan pembentukan(pembinaan) dan persiapan.

Pada umur kanak-kanak kecenderungannya adalahmeniru apa yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya,baik saudara famili terdekatnya ataupun bapak ibunya. Olehkarena itu patut menjadi perhatian semua pihak, terutamaorang tuanya selaku figur yang terbaik di mata anaknya.Jika orang tua menginginkan putra putrinya tumbuh denganmenyandang kebiasaan-kebiasaan yang baik dan akhlakterpuji serta kepribadian yang sesuai ajaran Islam, makaorang tua harus mendidiknya sedini mungkin dengan moralyang baik. Karena tiada yang lebih utama dari pemberianorang tua kecuali budi pekerti yang baik. Hal ini sesuaidengan sabda Rasul saw yang diriwayatkan al-Tirmidzi dariAyyub bin Musa.

حدثنا ایوب ابن موسى عن ابى عن جده أن رسول هللا صلى هللا علیھ (رواه وسلم قال: ما نحل والد ولدا من نحل أفضل من أدب حسن

مذى)التر

Diceritakan dari Ayyub bin Musa dari ayahnya dari kakeknya,bahwa Rasulullah saw bersabda : Tidak ada pemberian yang lebihutama dari seorang ayah kepada anaknya kecuali budi pekerti yangbaik”. (H.R At-Tirmidzi)

Apabila anak dalam lahan yang baik (keluarganya)memperoleh bimbingan, arahan, dan adanya salingmenyayangi antar anggota keluarga, niscaya lambat launanak akan terpengaruh informasi yang ia lihat dan ia dengardari semua perilaku orang– orang disekitarnya. Danpengawasan dari orang tua sangat diperlukan sebagaikontrol atas kekeliruan dari perilaku anak yang tak sesuaidengan ajaran Islam.

Page 211: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

207

3. Pendidikan dengan NasehatPemberi nasihat seharusnya orang yang berwibawa di

mata anak. Dan pemberi nasihat dalam keluarga tentunyaorang tuanya sendiri selaku pendidik bagi anak. Anak akanmendengarkan nasihat tersebut, apabila pemberi nasihatjuga bisa memberi keteladanan. Sebab nasihat saja tidakcukup bila tidak diikuti dengan keteladanan yang baik.Anak tidak akan melaksanakan nasihat tersebut apabiladidapatinya pemberi nasihat tersebut juga tidakmelaksanakannya. Anak tidak butuh segi teoritis saja, tapisegi praktislah yang akan mampu memberikan pengaruhbagi diri anak.

Nasihat yang berpengaruh, membuka jalannya kedalam jiwa secara langsung melalui perasaan. Setiapmanusia (anak) selalu membutuhkan nasihat, sebab dalamjiwa terdapat pembawaan itu biasanya tidak tetap, dan olehkarena itu kata–kata atau nasihat harus diulang–ulang.Nasihat akan berhasil atau mempengaruhi jiwa anak, tatkalaorangtua mampu memberikan keadaan yang baik. Hal inisesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. al-Baqarah ( 2):44:

اتأمرون الـناس بالبر وتـنسون انـفسـكم وانـتـم تـتلون الكـتاب أفال )44تـعقلون (البقرة:

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kabaktian, sedangkamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamumembaca al-Kitab (Taurat) ? maka tidakkah kamu berpikir? (Q.Sal-Baqarah: 44)

Agar harapan orang tua terpenuhi yakni anakmengikuti apa– apa yang telah diperintahkan dan yang telahdiajarkannya, tentunya disamping memberikan nasihat yang

Page 212: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

208

baik juga ditunjang dengan teladan yang baik pula. Karenapembawaan anak mudah terpengaruh oleh kata–kata yangdidengarnya dan juga tingkah aku yang sering dilihatnyadalam kehidupan sehari–hari dari pagi hari sampai sorehari. Nasihat juga harus diberikan sesering mungkin kepadaanak–anak masa sekolah dasar, sebab anak sudah bersosialdengan teman sebayanya. Agar apa–apa yang telahdiberikan dalam keluarganya tidak mudah luntur atautepengaruh dengan lingkungan barunya.

Menurut Ulwan, dalam Penyajian atau memberikannasihat itu ada pembagiannya, yaitu:

a) Menyeru untuk memberikan kepuasan dengankelembutan atau penolakan.

Sebagai contohnya adalah seruan Lukman kepadaanak–anaknya, agar tidak mempersekutukan Allah swt. Q.S.Lukman (31):13.

إن الشرك لظلم قلىوأذ قال لقمن البـنھ وھو یعظھ یـبنـي التشرك با)13عظیم (لقمن:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu iamemberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamumempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)adalah benar–benar kezaliman yang besar.” (Q.S Luqman : 13)

b) Metode cerita dengan disertai tamsil ibarat dan nasihatMetode ini mempunyai pengaruh terhadap jiwa dan

akal. Biasanya anak itu menyenangi tentang cerita-cerita.Untuk itu orang tua sebisa mungkin untuk memberikanmasalah cerita yang berkaitan dengan keteladanan yangbaik yang dapat menyentuh perasaannya.Sebagaimanafirman-Nya dalam QS. al-A`raf (7): 176.

Page 213: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

209

)176فالقصص القصص لـعلھم یـتفكرون (االعراف:…

Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar merekaberpikir”.

c) Pengarahan melalui wasiatOrang tua yang bertanggung jawab tentunya akan

berusaha menjaga amanat-Nya dengan memberikan yangterbaik buat anak demi masa depannya dan demikeselamatannya.4. Pendidikan dengan Perhatian

Sebagai orangtua berkewajiban untuk memenuhikebutuhan–kebutuhan anaknya, baik kebutuhan jasmaniataupun kebutuhan yang berbentuk rohani. Diantarakebutuhan anak yang bersifat rohani adalah anak ingindiperhatikan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.

Pendidikan dengan perhatian adalah mencurahkan,memperhatikan dan senantiasa mengikuti perkembangananak dalam pembinaan akidah dan moral, persiapanspiritual dan sosial, disamping selalu bertanya tentangsituasi pendidikan jasmani dan daya hasil ilmiahnya. Orangtua yang bijaksana tentunya mengetahui perkembangan-perkembangan anaknya. Dan ibu adalah pembentuk pribadiputra putrinya lebih besar prosentasenya dibanding seorangayah. Tiap hari waktu Ibu banyak bersama dengan anak,sehingga wajar bila kecenderungan anak lebih dekat denganpara ibunya. Untuk itu ibu diharapkan mampu berkiprahdalam mempersiapkan pertumbuhan dan perkembanganputra-putrinya.

Orang tua yang baik senantiasa akan mengoreksiperilaku anaknya yang tidak baik dengan perasaan kasihsayangnya, sesuai dengan perkembangan usia anaknya.Sebab pengasuhan yang baik akan menanamkan rasaoptimisme, kepercayaan, dan harapan anak dalam

Page 214: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

210

hidupnya. Dalam memberi perhatian ini, hendaknya orangtua bersikap selayak mungkin, tidak terlalu berlebihan danjuga tidak terlalu kurang. Namun perhatian orang tuadisesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan anak.

Apabila orang tua mampu bersikap penuh kasihsayang dengan memberikan perhatian yang cukup, niscayaanak-anak akan menerima pendidikan dari orang tuanyadengan penuh perhatian juga. Namun pangkal dari seluruhperhatian yang utama adalah perhatian dalam akidah.5. Pendidikan dengan memberikan hukuman

Hukuman diberikan, apabila metode-metode yang lainsudah tidak dapat merubah tingkah laku anak, atau dengankata lain cara hukuman merupakan jalan terakhir yangditempuh oleh pendidik, apabila ada perilaku anak yangtidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebab hukumanmerupakan tindakan tegas untuk mengembalikan persoalandi tempat yang benar. Hukuman sesungguhnya tidaklahmutlak diberikan. Karena ada orang dengan teladan dannasehat saja sudah cukup, tidak memerlukan hukuman.Tetapi pribadi manusia tidak sama seluruhnya. Sebenarnyatidak ada pendidik yang tidak sayang kepada siswanya.Demikian juga tidak ada orang tua yang merasa senangmelihat penderitaan anaknya. Dengan memberikanhukuman, orang tua sebenarnya merasa kasihan terhadapanaknya yang tidak mau melaksanakan ajaran Islam. Karenasalah satu fungsi dari hukuman adalah mendidik. Sebelumanak mengerti peraturan, ia dapat belajar bahwa tindakantertentu benar apabila tidak menerima hukuman dantindakan lainnya salah apabila mendapatkan suatuhukuman.

Dalam memberikan hukuman ini diharapkan orangtua melihat ruang waktu dan tempatnya. Diantara metodememberikan hukuman kepada anak adalah:

Page 215: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

211

a) Menghukum anak dengan lemah lembut dan kasihsayang,

b) Menjaga tabiat anak yang salah,c) Hukuman diberikan sebagai upaya perbaikan terhadap

diri anak, dengan tahapan yang paling akhir darimetode-metode yang lain.

Memberi hukuman pada anak, seharusnya para orangtua sebisa mungkin menahan emosi untuk tidak memberihukuman berbentuk badaniah. Kalau hukuman yangberbentuk psikologis sudah mampu merubah sikap anak,tentunya tidak dibutuhkan lagi hukuman yang menyakitkananak tersebut. Menurut Nashih Ulwan, hukuman bentuknyaada dua, yakni hukuman psikologis dan hukuman biologis.Bentuk hukuman yang bersifat psikologis adalah:

a) Menunjukkan kesalahan dengan pengarahan.b) Menunjukkan kesalahan dengan memberikan

isyarat.c) Menunjukkan kesalahan dengan kecaman.

Hukuman bentuk psikologis ini diberikan kepadaanak dibawah umur 10 tahun. Apabila hukuman psikologistidak mampu merubah perilaku anak, maka hukumanbiologislah yang dijatuhkan tatkala anak sampai umur 10tahun tidak ada perubahan pada sikapnya. Hal inidilakukan supaya anak jera dan tidak meneruskanperilakunya yang buruk. Sesuai sabda Rasul saw yangdiriwayatkan Abu Daud dari Mukmal bin Hisyam:“Suruhlah anak kalian mengerjakan shalat, sedang merekaberumur tujuh tahun, dan pukulilah mereka itu karena shalat ini,sedang mereka berumut sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempattidu mereka”. (HR. Abu Daud)

Page 216: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

212

BAB VIHUBUNGAN AYAH DALAM PEKEMBANGANSENSOMOTORIK ANAK (Contoh Kasus Pada

TK UIN Alauddin Makassar)

A. Pola Asuh Ayah1. Pengertian pola asuh

Pola asuh ayah merupakan interaksi antara ayahdengan anaknya selama mengadakan pengasuhan. Polaasuh adalah perlakuan orang tua dalam rangka memenuhikebutuhan anak, memberi perlindungan pada anak, danmendidik anak dalam kehidupan sehari-hari (Catharine,2003).

Menurut Byrne dan Danforth dalam Lucianawaty(2000) pengasuhan seorang ayah dapat menentukan tingkatkesehatan anaknya, seorang ayah dapat lebih terlibat dalammemantau perkembangan kesehatan anaknya, misalnyamemastikan bahwa anak mereka menerima semuakebutuhan imunisasinya. Sebuah studi di Ghanamenemukan bahwa semakin banyak pengetahuan seorangayah, semakin besar peran mereka dalam memutuskanuntuk mengimunisasi anaknya.

Asuhan merupakan pengaruh dengan sengajadiberikan oleh orang tua kepada anaknya. Setiap orang tuamempunyai pola pengasuhan tertentu kepada anaknya(Sayekti, 1984). Peran pengasuh serta interaksi yang terjadiantara pengasuh dan anak menjadi sangat penting karenaperkembangan anak secara umum termasuk dominasi danperkembangan kognitif banyak ditentukan oleh polapengasuhan dan peran pengasuh (Hurlock, 1981).

Page 217: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

213

2. Macam-macam pola asuhPola asuhan yang ada di masyarakat dikategorikan

oleh Sayekti (1984), ada tujuh meliputi: (a) pola asuhanmelayani atau menolong anak, (b) pola asuhan yang banyakmenuruti permintaan anak, (c) pola asuhan mandiri, (d) polaasuhan yang bertanggungjawab terhadap kehidupananaknya, (e) pola asuhan yang berorientasi padakeberhasilan diri, (f) pola asuhan yang sifatnya hangatterhadap anak, dan (g) pola asuhan yang menguasaianaknya, anak harus tunduk pada kemauan orang tuanya.

Hurlock (1981) membagi pola asuh menjadi: (a)otoriter yaitu ciri sikap orang tua kaku dan keras, menuntutanak untuk patuh kepada semua perintah dan kehendakorang tua, pengontrolan anak sangat ketat serta kurangmemberikan kepercayaan pada anak, pujian dan seringmemberikan hukuman fisik, (b) demokratis yaitu cirisikap orang tua yang hangat kepada anak, orang tua selalumelaksanakan aturan dan disiplin yang dibuat bersamadengan anak, anak diberi kesempatan untuk mandiri dananak diakui keberadaannya, dan (c) serba boleh yaitu ciriorang tua memberikan kebebasan yang luas kepada anak,kurang adanya kontrol dari orang tua dan semua kehendakdan keinginan anak jarang dilarang.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh

Faktor yang mempengaruhi pola asuh adalah latarbelakang orang tua: (a) hubungan ayah dan ibu meliputihubungan afeksi antara ayah dan ibu serta bagaimananmereka berkomunikasi, (b) keadaan dalam keluargameliputi besar kecilnya anggota keluarga, (c) pribadi orangtua meliputi bagaimana pribadi orang tua dan tingkatintelegensinya dan bagaimana hubungan sosialnya, (d)keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosialekonomi keluarga, dan (e) pandangan orang tua terhadap

Page 218: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

214

anak meliputi tujuan pola asuh dan bagaimana pelaksanaanpola asuh.4. Stimulasi

Stimulasi adalah perangsangan yang datang darilingkungan luar anak. Stimulasi merupakan hal yang sangatpenting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyakmendapat stimulasi yang terarah akan berkembang lebihcepat dan lebih baik dibandingkan dengan anak yangkurang atau sama sekali tidak mendapatkan stimulasiverbal, auditif, taktil dapat mengoptimalkan perkembangananak. Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasiyang penting pada perkembangan anak (Ismail, 1996).

Stimulasi bertujuan untuk membantu agar anak dapatmencapai tingkat perkembangan yang baik. Pemberianstimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikankebutuhan-kebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahapperkembangannya (Depkes RI, 1987).

Stimulasi yang harus diberikan pada anak sesuaidengan kelompok umur 36 sampai dengan 60 bulan adalah:Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsangoleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembangsecara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi adalahperangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan)yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapatstimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembangdibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapatstimulasi (Darunnajah, 2012).

Stimulasi yang diperlukan anak usia 4 - 5 tahun padaperkembangan motorik adalah: Gerakan kasar, dilakukandengan memberi kesempatan anak melakukan permainanyang melakukan ketangkasan dan kelincahan. Sedangkangerakan halus, dirangsang misalnya dengan membantu anakbelajar menggambar.

Page 219: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

215

B. Karakteristik Demografi AyahKarakteristik demografi ayah terdiri dari kelompok

umur ayah yang dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitudewasa dini dan dewasa madya. Pekerjaan ayah yang terdiridari wirasswasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, swastadan dosen. Pendidikan dikelompokan menjadi tingkatpendidikan ayah mulai dari SMA, Sarjana, Magister danDoktor.

Karakteristik demografi umur ayah yaitu dewasa dinisebanyak 20 ayah atau sebesar 74.1 persen dan dewasamadya sebanyak 7 (tujuh) orang atau sebesar 25.9 persen.Pekerjaan ayah yang terdiri dari wiraswasta sebanyak 9ayah atau sebesar 33.3 persen, Pegawai Negeri Sipil (PNS)sebanyak 7 (tujuh) ayah atau sebesar 25.9 persen, TNIsebanyak 1 (satu) ayah atau sebesar 3.7 persen, swastasebanyak 8 (delapan) ayah atau sebesar 29.6 persen dandosen sebanyak 2 (dua) ayah atau sebesar 7.4 persen.Pendidikan dikelompokan menjadi tingkat pendidikan ayahmulai dari SMA sebanyak 6 (enam) ayah atau sebesar 22.2persen, Sarjana sebanyak 16 ayah atau sebesar 59.3 persen,magister sebanyak 3 (tiga) ayah atau sebesar 11.1 persen dandoktor sebanyak 2 (dua) ayah atau sebesar 7.4 persen. Tabelkarakteristik demografi ayah dapat dilihat pada tabel 1berikut:

Tabel 1Karakteristik Demografi Ayah di

TK UIN Alauddin Makassar Tahun 2012

Karakteristik Jumlah Persen (%)Kelompok umur ayah

Dewasa DiniDewasa Madya

207

74.125.9

Page 220: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

216

PekerjaanWiraswastaPNSTNISwastaDosen

97182

33,325.9

3.729.6

7.4

PendidikanSMASarjanaMagisterDoktor

61632

22.259.311.1

7.4

Total 27 100,0Sumber : data primer tahun 2012

C. Karakteristik Demografi Anak Usia PrasekolahKarakteristik demografi anak usia prasekolah

dikelompokan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu kelompokumur dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu > dari 4 tahunsebanyak 1 (satu) atau sebesar 3.7 persen, usia 4 sampaidengan 5 tahun sebanyak 16 anak atau sebesar 59.3 persen,dan usia < 5 tahun sebanyak 10 anak atau sebesar 37.0persen. Karakteristik jenis kelamin ada 2 (dua) yaitu laki-lakisebanyak 13 anak atau sebesar 48.1 persen dan perempuansebanyak 14 anak atau sebesar 51.9 persen. Karakteristikjumlah bersaudara yaitu anak sendiri atau pertamasebanyak 8 (delapan) anak atau sebesar 29.6 persen, anak kedua sampai ketiga sebanyak 15 anak atau sebesar 55.6persen, dan anak ke empat sampai dengan ke lima sebanyak4 anak atau sebesar 14.8 persen. Karakteristik anak usiaprasekolah dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Page 221: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

217

Tabel 2Karakteristik Anak Usia Prasekolah di

TK UIN Alauddin Makassar Tahun 20121.

Karakteristik Jumlah Persen (%)

Kelompok umurprasekolah

< 4 tahun4- 5 tahun 5 tahun

11610

3.759.337.0

Jenis kelamin anakprasekolah

Laki-lakiPerempuan

Jumlah Bersaudara12 - 34 – 5

1314

8154

48.151.9

29.655.614.8

Total 27 100,0Sumber : data primer tahun 2012

D. Analisis UnivariatAnalisis Univariat pada penelitian ini yaitu

pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kepedulian ayah tentangkesehatan dan perkembangan motorik kasar danperkembangan motorik halus.1. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usiaprasekolah di TK UIN Alauddin Makassar. Pemenuhanyang dimaksud adalah mengajarkan anak mandi, menemanianak makan, partisipasi ayah jika anaknya terbangun

Page 222: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

218

dimalam hari, membersihkan anak setelah buang air besardan berceritera sebelum tidur. Hasil analisis variabelpartisipasi ayah dalam pemenuhan kebutuhan sehari-haridalam kategori baik sebesar 22 ayah yang berpartisipasi atausebesar 81.5 persen. Ayah yang berpartisipasi dalamkategori kurang sebesar 5 orang ayah atau sebesar 18.5persen. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel 3 sebagaiberikut:

Tabel 3Distribusi Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

Anak Usia Prasekolah diTK UIN Alauddin Makassar Tahun 2012

Karakteristik Jumlah Persen (%)BaikKurang

22,05

81.518.5

Total 27,0 100,0Sumber : data primer 2012

2. Kepedulian ayah tentang kesehatanKepedulian ayah tentang kesehatan anak usia

prasekolah di TK UIN Alauddin Makassar. Kepedulian ayahtentang kesehatan yang dimaksud adalah jika anak sakitayah mengantar anak berobat ke tempat pelayanankesehatan atau dokter, jika anak sakit ayah membantumember minum obat, jika anak panas ayah membantumengompres anak, memantau berat badan anak sertamemantau makanan yang dimakan anak. Hasil analisisunivariat partisipasi ayah dalam kepedulian tentangkesehatan dalam kategori baik sebesar 26 ayah yangberpartisipasi atau sebesar 96.3 persen. Ayah yangberpartisipasi dalam kategori kurang sebesar 1orang ayahatau sebesar 3.7 persen. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel 4sebagai berikut:

Page 223: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

219

Tabel 4Distribusi Kepedulian Ayah tentang Kesehatan

Anak Usia Prasekolah diTK UIN AlauddinMakassar Tahun 2012

Karakteristik Jumlah Persen (%)BaikKurang

26,01

96.33.7

Total 27,0 100,0Sumber : data primer 2012

3. Perkembangan motorik kasarKepedulian ayah tentang Perkembangan motorik

kasar anak usia prasekolah di TK UIN Alauddin Makassar.Kepedulian ayah tentang Perkembangan motorik kasar yangdimaksud adalah jika melatih anak melompat, melempardan menangkap serta menendang bola, melatih anak berlarilalu berhenti, melatih anak naik turun tangga serta melatihanak menarik dan mendorong mainannya. Hasil analisisunivariat partisipasi ayah dalam perkembangan motorikkasar dalam kategori baik sebesar 21 ayah yangberpartisipasi atau sebesar 77.8 persen. Ayah yangberpartisipasi dalam kategori kurang sebesar 6 orang ayahatau sebesar 22.2 persen. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel5 sebagai berikut:

Tabel 5Distribusi Perkembangan Motorik Kasar Anak

Usia Prasekolah diTK UIN Alauddin Makassar Tahun 2012

Karakteristik Jumlah Persen (%)BaikKurang

21,06

77.822.2

Total 27,0 100,0Sumber : data primer 2012

Page 224: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

220

4. Perkembangan motorik halusPerkembangan motorik halus anak usia prasekolah di

TK UIN Alauddin Makassar. Perkembangan motorik halusyang dimaksud adalah melatih anak memasukkan bendayang kecil ke dalam benda yang besar, melatih anak melipatpakaiannya, melatih anak menggambar dan mewarnaidengan cara bermain, melatih anak mengancing baju,melatih anak menghitung dengan jari-jari serta melatih anakmenggunakan sendok dan minum dari gelas. Hasil analisisunivariat partisipasi ayah dalam perkembangan motorikhalus dalam kategori baik sebesar 21 ayah yangberpartisipasi atau sebesar 77.8 persen. Ayah yangberpartisipasi dalam kategori kurang sebesar 6 orang ayahatau sebesar 22.2 persen. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel6 sebagai berikut:

Tabel 6Distribusi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia

Prasekolah diTK UIN Alauddin Makassar Tahun 2012

Karakteristik Jumlah Persen (%)BaikKurang

21,06

77.822.2

Total 27,0 100,0Sumber : data primer 2012

E. Analisis Bivariat1. Hubungan Umur Ayah dalam Pengasuhan dengan

Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari.Hubungan antara umur ayah dengan pemenuhan

kebutuhan sehari-hari dijelaskan bahwa ayah dengan usiadewasa dini pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usiaprasekolah dalam kategori baik dengan nilai tertinggi 15

Page 225: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

221

ayah atau sebesar 55.5 persen sementara tidak ada ayahdengan usia dewasa madya yang mempunyai partisipasikurang dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usiaprasekolah.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.143 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara usia ayahdengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usiaprasekolah. Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 7berikut:

Tabel 7Hubungan Umur Ayah dengan Pemenuhan

Kebutuhan Sehari-hari Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Umur

PemenuhanKebutuhan Jumlah P

Baik Kurang

N % n % n %

DewasaDini

15 55.5 5 18.5 20 74.0

0,143

DewasaMadya

7 25.9 0 0 7 25.9

Jumlah 22 81.4 5 18.50 27 100,0

Sumber : data primer 2012

Page 226: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

222

2. Hubungan Umur Ayah dalam Pengasuhan denganKepedulian Kesehatan.Hubungan antara umur ayah dengan kepedulian

kesehatan dijelaskan bahwa ayah dengan usia dewasa dinikepedulian kesehatannya terhadap anak usia prasekolahdalam kategori baik dengan nilai tertinggi 19 ayah atausebesar 70.4 persen sementara tidak ada ayah dengan usiadewasa madya yang mempunyai partisipasi kurang dalampemeliharaan kesehatan anak usia prasekolah.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.547 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara usia ayahdengan pemeliharaan kesehatan anak usia prasekolah.Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 8 berikut:

Tabel 8Hubungan Umur Ayah dengan KepedulianKesehatan Anak Usia Prasekolah di TK UIN

Alauddin Makassar Tahun 2012

Umur

KepedulianKesehatan Jumlah P

Baik Kurang

N % n % n %

DewasaDini

19 70.4 1 3.7 20 74.1

0,547

DewasaMadya

7 25.9 0 0 7 25.9

Page 227: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

223

Jumlah 26 96.3 1 3.7 27 100,0

Sumber : data primer 2012

3. Hubungan Umur Ayah dalam Pengasuhan denganPerkembangan Motorik Halus.Hubungan antara umur ayah dengan perkembangan

motorik halus anak dijelaskan bahwa ayah dengan usiadewasa dini perkembangan motorik halus anak usiaprasekolah dalam kategori baik dengan nilai tertinggi 14ayah atau sebesar 51.9 persen sementara tidak ada ayahdengan usia dewasa madya yang mempunyai partisipasikurang dalam perkembangan motorik halus anak usiaprasekolah.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.100 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara usia ayahdengan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah.Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 9 berikut:

Tabel 9Hubungan Umur Ayah dengan Perkembangan

Motorik Halus Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Umur

PerkembanganMotorik Halus Jumlah P

Baik Kurang

N % n % N %

DewasaDini

14 51.9 6 22.2 20 74.1

Page 228: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

224

0.100

DewasaMadya

7 25.9 0 0 7 25.9

Jumlah 21 77.8 6 22.2 27 100.0

Sumber : data primer 2012

4. Hubungan Umur Ayah dalam Pengasuhan denganPerkembangan Motorik Kasar.Hubungan antara umur ayah dengan perkembangan

motorik kasar anak dijelaskan bahwa ayah dengan usiadewasa dini perkembangan motorik kasar anak usiaprasekolah dalam kategori baik dengan nilai tertinggi 15ayah atau sebesar 55.6 persen sementara terdapat 1 (satu)ayah dengan usia dewasa madya yang mempunyaipartisipasi kurang dalam perkembangan motorik kasar anakusia prasekolah atau sebesar 3.7 persen.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.557 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara usia ayahdengan perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah.Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 10 berikut:

Tabel 10Hubungan Umur Ayah dengan Perkembangan

Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Umur

PerkembanganMotorik Kasar Jumlah P

Baik Kurang

Page 229: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

225

N % n % N %

DewasaDini

15 55.6 5 18.5 20 74.1

0,557

DewasaMadya

6 22.2 1 3.7 7 25.9

Jumlah 21 77.8 6 22.2 27 100,0

Sumber : data primer 2012

5. Hubungan Pendidikan Ayah dalam Pengasuhan denganPemenuhan Kebutuhan sehari-hari.Hubungan antara pendidikan ayah dengan

pemenuhan kebutuhan sehari-hari dijelaskan bahwa dari 27ayah dengan pendidikan SMA sampai dengan doctorpemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usia prasekolahdalam kategori baik berjumlah 22 ayah dengan nilaitertinggi 13 ayah atau sebesar 48.1 persen sementara tidakada ayah dengan pendidikan magister dan doktor yangmempunyai partisipasi kurang dalam pemenuhankebutuhan sehari-hari anak usia prasekolah.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.570 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikanayah dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usiaprasekolah. Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 11berikut:

Page 230: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

226

Tabel 11Hubungan Pendidikan Ayah dengan Pemenuhan

Kebutuhan Sehari-hari Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Pendidikan

PemenuhanKebutuhan Jumlah P

Baik Kurang

N % n % n %

SMA

Sarjana

Magister

Doktor

4

13

3

2

14.8

48.1

11.1

7.4

2

3

0

0

7.4

11.1

0

0

6

16

3

2

22.2

59.2

11.1

7.4

0.570

Jumlah 22 81.4 5 18.5 27 100,0

Sumber : data primer 2012

6. Hubungan Pendidikan Ayah dalam Pengasuhan denganKepedulian Kesehatan.Hubungan antara pendidikan ayah dengan kepedulian

kesehatan dijelaskan bahwa terdapat 26 ayah denganpendidikan SMA sampai dengan doktor kepeduliankesehatan ayah terhadap anak usia prasekolah dalamkategori baik dengan nilai tertinggi 16 ayah atau sebesar 59.2persen sementara hanya 1 (satu) ayah dengan pendidikanSMA yang mempunyai partisipasi kurang dalampemeliharaan kesehatan anak usia prasekolah.

Page 231: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

227

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.570 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikanayah dengan pemeliharaan kesehatan anak usia prasekolah.Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 12 berikut:

Tabel 12Hubungan Pendidikan Ayah dengan Kepedulian

Kesehatan Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Pendidikan

KepedulianKesehatan Jumlah P

Baik Kurang

N % n % n %

SMA

Sarjana

Magister

Doktor

5

16

3

2

18.5

59.2

11.1

7.4

1

0

0

0

3.7

0

0

0

6

16

3

2

22.2

59.2

11.1

7.4

0.570

Jumlah 26 96.2 1 3.7 27 100,0

Sumber : data primer 2012

7. Hubungan Pendidikan Ayah dalam Pengasuhan denganPerkembangan Motorik Halus.Hubungan antara pendidikan ayah dengan

perkembangan motorik halus anak dijelaskan bahwa ayahdengan pendidikan perkembangan motorik halus anak usia

Page 232: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

228

prasekolah dalam kategori baik sebanyak 21 dengan nilaitertinggi 12 ayah atau sebesar 44.4 persen sementara ayahdengan pendidikan SMA sampai dengan Sarjana terdapat 6ayah atau sebesar 22.2 persen yang mempunyai partisipasikurang dalam perkembangan motorik halus anak usiaprasekolah.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.587 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikanayah dengan perkembangan motorik halus anak usiaprasekolah. Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 13berikut:

Tabel 13Hubungan Pendidikan Ayah dengan

Perkembangan Motorik Halus Anak UsiaPrasekolah di TK UIN Alauddin Makassar Tahun

2012

Pendidikan

PerkembanganMotorik Halus Jumlah P

Baik Kurang

N % n % n %

SMA

Sarjana

Magister

Doktor

4

12

3

2

14.8

44.4

11.1

7.4

2

4

0

0

7.4

14.8

0

0

6

16

3

2

22.2

59.2

11.1

7.4

0.587

Page 233: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

229

Jumlah 21 77.7 6 22.2 27 100,0

Sumber : data primer 2012

8. Hubungan Pendidikan Ayah dalam Pengasuhan denganPerkembangan Motorik Kasar.Hubungan antara pendidikan ayah dengan

perkembangan motorik kasar anak dijelaskan bahwaperkembangan motorik kasar anak usia prasekolah dalamkategori baik sebanyak 21 ayah atau sebesar 77.7 persendengan nilai tertinggi pendidikan Sarjana sebanyak 14 ayahatau sebesar 51.8 persen sementara terdapat 1 (satu) ayahatau sebesar 3.7 persen dengan pendidikan doktormempunyai partisipasi kurang dalam perkembanganmotorik kasar anak usia prasekolah.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.151 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikanayah dengan perkembangan motorik kasar anak usiaprasekolah. Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 14berikut:

Tabel 14Hubungan Pendidikan Ayah dengan

Perkembangan Motorik Kasar Anak UsiaPrasekolah di TK UIN Alauddin Makassar Tahun

2012

Pendidikan

PerkembanganMotorik Kasar Jumlah P

Baik Kurang

Page 234: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

230

N % n % n %

SMA

Sarjana

Magister

Doktor

3

14

3

1

11.1

51.8

11.1

3.7

3

2

0

1

11.1

7.4

0

3.7

6

16

3

2

22.2

59.2

11.1

7.4

0.151

Jumlah 21 77.7 6 22.2 27 100,0

Sumber : data primer 2012

9. Hubungan Pekerjaan Ayah dalam Pengasuhan denganPemenuhan Kebutuhan sehari-hari.Hubungan antara pekerjaan ayah dengan pemenuhan

kebutuhan sehari-hari dijelaskan bahwa pekerjaan ayahtidak berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usia prasekolah. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak dalam kategori baik sebanyak 22 ayah atau sebesar81.5 persen dengan nilai tertinggi pegawai swasta sebanyak7 ayah atau sebesar 25.9 persen sementara terdapat 1 (satu)PNS dan pegawai swasta juga atau masing-masing sebesar3.7 persen yang berpartisipasi kurang dalam pemenuhankebutuhan sehari-hari anak usia prasekolah.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.687 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaanayah dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak usiaprasekolah. Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 15berikut:

Page 235: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

231

Tabel 15Hubungan Pekerjaan Ayah dengan Pemenuhan

Kebutuhan Sehari-hari Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Pekerjaan

PemenuhanKebutuhan Jumlah P

Baik Kurang

N % N % n %

Peg. Swasta 7 25.9 1 3.7 8 29.6

PNS 6 22.2 1 3.7 7 25.9

WiraswastaTNIDosen

612

22.2

3.7

7.4

3

0

0

11.1

0

0

9

1

2

33.3

3.7

7.4

0,687

Jumlah 22 81.5 5 18.5 27 100,0

Sumber : data primer 2012

10. Hubungan Pekerjaan Ayah dalam Pengasuhan denganKepedulian Kesehatan.Hubungan antara pekerjaan ayah dengan kepedulian

kesehatan dijelaskan bahwa kepedulian kesehatan ayahterhadap anak usia prasekolah dalam kategori baik dengansebanyak 26 ayah atau sebesar 96.3 persen sementaraterdapat 1 (satu) ayah atau sebesar 3.7 persen yang kurangmempunyai partisipasi dalam pemeliharaan kesehatan anakusia prasekolah.

Page 236: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

232

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.722 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaanayah dengan pemeliharaan kesehatan anak usia prasekolah.Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 16 berikut:

Tabel 16Hubungan Pekerjaan Ayah dengan Kepedulian

Kesehatan Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Pekerjaan

KepedulianKesehatan

Jumlah P

BaikKuran

g

N % n % n %

Peg.Swasta

8 29.6

0 0 8 29.6

PNS 7 25.9

0 0 7 25.9

WiraswastaTNIDosen

812

29.5

3.7

7.4

1

0

0

3.7

0

0

9

1

2

33.3

3.7

7.4

0,722

Jumlah 2696.3

1 3.727

100,0

Sumber : data primer 2012

Page 237: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

233

11. Hubungan Pekerjaan Ayah dalam Pengasuhan denganPerkembangan Motorik Halus.Hubungan antara pekerjaan ayah dengan

perkembangan motorik halus anak dijelaskan bahwa ayahyang bekerja perkembangan motorik halus anak usiaprasekolah dalam kategori baik sebanyak 21 ayah atausebesar 77.7 persen sementara ayah yang bekerja sebagaiwirasswasta mempunyai partisipasi kurang dalamperkembangan motorik halus anak usia prasekolahsebanyak 5 ayah atau sebesar 18.5 persen dan terdapat 1(satu) ayah atau sebesar 3.7 persen pegawai swasta yangkurang berpartisipasi dalam perkembangan motorik halusanak.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.05 (p >α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa ada hubungan antara pekerjaan ayahdengan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah.Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 17 berikut:

Tabel 17Hubungan Pekerjaan Ayah dengan PerkembanganMotorik Halus Anak Usia Prasekolah di TK UIN

Alauddin Makassar Tahun 2012

Pekerjaan

PerkembanganMotorik Halus Jumlah P

Baik Kurang

N % n % n %

Peg.Swasta

7 25.9 1 3.7 8 29.6

Page 238: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

234

PNS 7 25.9 0 0 7 25.9

WiraswastaTNIDosen

4

1

2

14.8

3.7

7.4

5

0

0

18.5

0

0

9

1

2

33.3

3.7

7.4

0,059

Jumlah 21 77.7 6 22.2 27 100,0

Sumber : data primer 2012

12. Hubungan Pekerjaan Ayah dalam Pengasuhan denganPerkembangan Motorik Kasar.Hubungan antara pekerjaan ayah dengan

perkembangan motorik kasar anak dijelaskan bahwa ayahyang bekerja perkembangan motorik kasar anak usiaprasekolah dalam kategori baik sebanyak 21 ayah atausebesar 77.7 persen sementara terdapat 6 (enam) ayah yangbekerja atau sebesar 22.2 persen mempunyai partisipasikurang dalam perkembangan motorik kasar anak usiaprasekolah yaitu ayah yang bekerja sebagai wiraswasta,pegawai di Instansi swasta dan PNS.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai p = 0.774 (p>n α = 0,05). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaanayah dengan perkembangan motorik kasar anak usiaprasekolah. Penjelasan tersebut dapat disimak pada tabel 18berikut:

Page 239: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

235

Tabel 18Hubungan Pekerjaan Ayah dengan Perkembangan

Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah di TK UINAlauddin Makassar Tahun 2012

Pekerjaan

PerkembanganMotorik Kasar Jumlah P

Baik Kurang

N % n % n %

Peg. Swasta 6 22.2 2 7.4 8 29.6

PNS 6 22.2 1 3.7 7 25.9

WiraswastaTNIDosen

6

1

2

22.2

3.7

7.4

3

0

0

11.1

0

0

9

1

2

33.3

3.7

7.4

0,143

Jumlah 21 77.7 6 22.2 27 100,0

Sumber : data primer 2012

13. Hubungan Antar Variabel Umur, Pendidikan danPekerjaan Ayah dengan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari,Kepedulian terhadap Kesehatan, Perkembangan MotorikKasar dan Perkembangan Motorik halusHubungan antar variable umur, pendidikan dan

pekerjaan ayah dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari,kepedulian terhadap kesehatan, perkembangan motorikhalus dan perkembangan motorik kasar. Hal tersebut untukmelihat kedekatan faktor yang paling menyumbangterhadap hubungan variabel dependent dan independent.

Page 240: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

236

Korelasi antara umur ayah dengan pemenuhankebutuhan sehari-hari, kepedulian terhadap kesehatan,perkembangan motorik halus dan kasar menunjukankekuatan korelasi yang tergolong lemah yakni r = -(negative) dan berpola negatif artinya semakin muda umurayah semakin semakin baik pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kepedulian terhadap kesehatan dan perkembanganmotorik anak usia prasekolah.

Berdasarkan analisis korelasi menunjukkan bahwapengaruh variabel independen umur yang terbesar terhadapvariabel pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kepedulianterhadap kesehatan dan perkembangan motorik halus dankasar anak usia prasekolah adalah variabelperkembangan motorik kasar yakni r = - 0,113. Pengaruhvariabel independent yang terlemah perkembangan motorikhalus, yakni r = - 0.316.

Korelasi antara pendidikan ayah dengan pemenuhankebutuhan sehari-hari, kepedulian terhadap kesehatan,perkembangan motorik halus dan kasar menunjukankekuatan korelasi yang tergolong lemah yakni r = -(negative) dan berpola negatif artinya semakin tinggi tingkatpendidikan ayah semakin semakin baik pemenuhankebutuhan sehari-hari, kepedulian terhadap kesehatan danperkembangan motorik anak usia prasekolah.

Berdasarkan analisis korelasi menunjukkan bahwapengaruh variabel independen pendidikan yang terbesarterhadap variabel pemenuhan kebutuhan sehari-hari,kepedulian terhadap kesehatan dan perkembangan motorikhalus dan kasar anak usia prasekolah adalah variabelperkembangan motorik kasar yakni r = - 0,233. Pengaruhvariabel independent yang terlemah kepedulian terhadapkesehatan, yakni r = - 0.299.

Page 241: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

237

Korelasi antara pekerjaan ayah dengan pemenuhankebutuhan sehari-hari, kepedulian terhadap kesehatan danperkembangan motorik halus menunjukan kekuatankorelasi yang tergolong lemah tetapi berpola positif artinyasemakin sulit pekerjaan ayah semakin kurang peranan ayahdalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kepedulianterhadap kesehatan dan perkembangan motorik halus anakusia prasekolah. Berbeda dengan korelasi antara pekerjaanayah dengan perkembangan motorik kasar yang berpolanegatif.

Berdasarkan analisis korelasi menunjukkan bahwapengaruh variabel independen pekerjaan yang terbesarterhadap variabel pemenuhan kebutuhan sehari-hari,kepedulian terhadap kesehatan dan perkembangan motorikhalus dan kasar anak usia prasekolah adalah variabelpemenuhan kebutuhan sehari-hari r = 0,08. Pengaruhvariabel independent yang terlemah adalah perkembanganmotorik kasar, yakni r = - 0.036.

Korelasi dapat diamati dengan analisis korelasispearman antara variabel dengan rumus uji korelasi.Hubungan tersebut dapat diamati pada tabel 19 berikut:

Tabel 19Analisis Korelasi antara Variabel Peranan Ayah

dalam Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari,Kepedulian terhadap Kesehatan,

Perkembangan Motorik Halus dan PerkembanganMotorik Kasar Anak Usia Prasekolah

di TK UIN Alauddin Makassar

No

Variabel

Pemenuhan

Kebutuh

Kepedulian

Kesehat

Motorik

Halus

Motorik

Kasar

Page 242: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

238

an anR R r R

1. Umur -282 -116 -316 -113

2. Pendidikan

-270 -299 -246 -233

3. Pekerjaan

0.083 0.157 0.244 -0.036

F. Hasil Analisis Korelasi SpearmanPenelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari Juni

sampai dengan Agustus 2012 di Alauddin Makassar.Peranan ayah dalam pengasuhan adalah keikutsertaan ayahdalam pemenuhan kebutuhan seharie-hari, pemeliharaankesehatan, menstimulasi perkembangan motorik halus dankasar anak usia prasekolah. Peranan ayah dalampengasuhan anak sangat menentukan tumbuh kembanganak. Agar orang tua melakukan fungsinya dengan baik,maka orang tua perlu memahami tingkatan perkembangananak, menilai pertumbuhan atau perkembangan anak danmempunyai motivasi yang kuat untuk memajukan tumbuhkembang anak (Anwar, 2000). Hubungan orang tua dengananak tergantung sikap orang tua, jika sikap orang tuamenguntungkan hubungan orang tua dan anak akan jauhlebih baik dari pada sikap orang tua yang kurangmenguntungkan (Hurlock, 1997 : 12).

Pola asuh merupakan kontrol orang tua (Parentalcontrole), merupakan cara berinteraksi dengan anak.Menurut Hurlock (1981) perkembangan anak secara umumbanyak ditentukan pola pengasuhan dan peran pengasuh.

Stimulasi dari ayah merupakan hal yang pentingdalam tumbuh kembang anak, anak yang mendapat

Page 243: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

239

stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembangdibanding dengan anak yang kurang atau tidakmendapatkan stimulasi (Chiarello, 1998). Sedangkanmenurut Monks (2000) manfaat lain yang diperoleh darimemberikan stimulasi pada anak adalah segera mengetahuiapabila terdapat gangguan perkembangan pada anak secaradini.

Hasil analisis bivariabel antara umur denganpemenuhan kebutuhan sehari-hari, pemeliharaan kesehatan,perkembangan motorik halus dan kasar memperlihatkanhubungan yang tidak bermakna secara statistik pada anakusia prasekolah. Hal tersebut sesuai pendapat (Hidayat,1999) yang menyatakan bahwa kultur budaya masyarakatIndonesia menempatkan bahwa pemenuhan kebutuhansehari-hari anak, pemeliharaan kesehatan anak, stimulasiterhadap perkembangan motorik halus dan kasar anak usiaprasekolah adalah tanggung jawab ibu (perempuan), hal inidapat dilihat bahwa 69,5 persen responden mengatakanbahwa mendidik dan mengasuh anak dirumah adalahtanggung jawab ibu. (Hidayat, 2003) dan (Aslami, 2003) jugamendukung penelitian ini bahwa kultur dan budaya kitaterlanjur membentuk ayah sebagai kepala rumah tangga danpencari nafkah bagi keluarga, sedangkan tanggungjawabpengasuhan, pemeliharaan anak dan mengurus rumahtangga menjadi tanggungjawab kaum ibu semata.

Peran pengasuhan ayah dewasa dini dengan ayahdewasa madya mempunyai perbedaan dalam kenyataansehari-hari dimana ayah dewasa dini mengatakan karenaanaknya masih satu, masih sangat mencintai anaknya danmasih banyak waktu main bersama dengan anak, sedangkanyang ayah dewasa madya mengatakan bahwa karena sudahtua sehingga kepedulian terhadap anak sudah berkurang,karena kesibukan untuk mencari nafkah bagi keluarganya

Page 244: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

240

sehingga waktu untuk bersama anak sudah berkurang. Halini sejalan pula dengan temuan Stone (tanpa tahun), bahwapara ayah muda (dewasa dini) (usia 20 sampai dengan 34tahun), rata-rata menghabiskan waktu kurang lebih empatjam sehari bersama dengan anaknya untuk melakukanpengasuhan (bermain, menemani makan, berceritra saatakan tidur, menemani pada saat sakit, memandikan, danmengajak jalan-jalan).

Kebermaknaan antara umur ayah denganperkembangan mental anak ini berbeda dengan penelitianSommer, et al., (2001) bahwa ibu remaja menunjukkankesiapan kognitif yang meliputi pengetahuan dan sikapyang lebih rendah dibanding dengan ibu dewasa dalammengasuh anak. Selanjutnya penemuannya diuraikanbahwa ibu yang masih remaja umumnya kurang siap untukmenjadi orang tua dari pada ibu dewasa. Ibu remajamenunjukkan dukungan yang tidak memadai dan terjadiproblem penyesuaian.

Namun hubungan antara umur ayah denganperkembangan motorik halus dan kasar anak usiaprasekolah secara statistik tidak bermakna. Penelitian inisejalan dengan penelitian Sutrisno (2002) bahwa secarastatistik tidak menunjukkan hubungan yang signifikanantara umur dengan hasil pra skrening perkembangan.

Perbedaan antara umur ayah dengan motorik initerjadi karena orang tua lebih banyak memberi perhatiandalam aspek perkembangan mental anaknya, sementarapada sisi lain kurang memberikan dorongan dalammeningkatkan aspek perkembangan motorik karena aspekmotorik membutuhkan waktu khusus dan latihan khusus.Juga pada situasi dilapangan tidak terdapat fasilitaspendukung yang dapat memacu perkembangan motorikanak. Hal ini juga dikarenakan tingkat pemahaman

Page 245: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

241

masyarakat terhadap aspek pertumbuhan danperkembangan masih rancu dan tidak mengetahui aspek-aspek yang harus dikembangkan berkaitan denganperkembangan motorik anak.

Secara statistik tidak ada hubungan yang signifikanantara pemenuhan kebutuhan sehari-hari, pemeliharaankesehatan, perkembangan motorik halus dan kasar anakdengan keempat jenjang pendidikan ayah, hasil penelitianini sejalan penelitian Roggman et al, (2002) dan Paquette et al,(2000) bahwa pendidikan secara statistik tidak mempunyaihubungan yang signifikan dengan keterlibatan ayah dalammelakukan pengasuhan, begitu pula temuan Sutrisno 2002bahwa tingkat pendidikan tidak mempunyai hubunganyang signifikan dengan hasil pra skrining perkembangananak. Hasil penelitian ini diperkuat juga oleh pendapatresponden yang berpendidikan tinggi dan yangberpendidikan rendah. Pendapat responden tentangperkembangan dan pengasuhan anak pada ayah yangberpendidikan terrendah (SMA) dan yang berpendidikantertinggi (doktor) tidak terdapat perbedaan, mereka jugatidak membedakan arti pertumbuhan dan perkembangan.Sedangkan menyangkut pengasuhan pada ayah yangberpendidikan tinggi dan ayah yang berpendidikanterrendah juga mengatakan bahwa itu adalah tanggungjawab isteri.

Tidak adanya hubungan yang signifikan antarapendidikan ayah dengan perkembangan anak usiaprasekolah berbeda dengan temuan Sutjiningsih (1998),bahwa pendidikan orang tua merupakan salah satu faktoryang penting dalam tumbuh kembang anak, karena denganpendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerimasegala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhananak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya dan

Page 246: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

242

sebagainya. Juga tidak sejalan dengan temuan Roberts et al,(1999), bahwa pendidikan ayah mempunyai hubungan yangpositif dan signifikan dengan perkembangan mental anak.Artinya, ayah yang berpendidikan tinggi dapatmeningkatkan perkembangan anak. Begitupun denganpenelitian Sularyo (1996), bahwa pendidikan secara statistikberhubungan dengan status perkembangan anak dankematian anak di bawah lima tahun, pendidikan yangrendah akan meningkatkan angka kematian anak di bawahlima tahun, sedangkan pendidikan yang baik akanmeningkatkan perkembangan.

Hubungan yang tidak signifikan antara pendidikanayah dengan perkembangan anak kemungkinan jugadisebabkan oleh adanya interaksi antara orang tua (ibu) dankeluarga lain dengan anak yang diduga memberikankontribusi terhadap tumbuh kembang anak.

Hasil analisis bivariabel memperlihatkan hubunganyang tidak bermakna secara statistik dari variabel pekerjaanayah dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari,pemeliharaan kesehatan dan perkembangan motorik halusdan kasar anak usia prasekolah. Tidak adanya hubunganyang bermakna antara lama ayah bekerja perhari denganperkembangan anak usia prasekolah, hal ini didukung olehpendapat responden tentang perkembangan anak tidak jauhberbeda antara responden yang paling lama jam kerjanyaperhari dan responden yang paling kurang jam kerjanyaperhari, mereka tidak dapat membedakan antarapertumbuhan dan perkembangan. Menyangkut masalahpengasuhan juga tidak berbeda mereka mengatakan bahwapengasuhan adalah tanggung jawab isteri dan mengatakankalau lama kerja diluar rumah, maka jarang mengasuhanaknya, biasanya pada waktu malam saja. Hasil penelitianini pula sejalan dengan penelitian Paquette et al, (2000)

Page 247: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

243

bahwa jumlah jam kerja tidak mempunyai hubungan yangsignifikan terhadap pengasuhan anak.

Ketidak bermaknaan antara pekerjaan ayah bekerjaperhari dengan perkembangan anak usia prasekolahberbeda dengan penelitian Sotjiningsih (1989) menyatakanbahwa ayah yang bekerja lebih dari 8 jam perhari masihmenyempatkan waktu untuk melakukan stimulasi danmemberikan perawatan sehari-hari. Perbedaan ini terjadikemungkinan disebabkan karena situasi demografi danbudaya setempat bahwa seorang laki-laki kerjanya di luarrumah untuk mencari nafkah bagi keluarganya sedangkanperempuan adalah untuk mengurus rumah tangga termasukmengurus anak dan melakukan stimulasi untukmeningkatkan perkembangan. Jadi, lebih banyakdisebabkan oleh persepsi yang berbeda antara suami denganisteri dalam pengasuhan anak, sebagai akibat dari kultursetempat yang masih sangat dominan.

Hasil penelitian hubungan pekerjaan ayah denganperkembangan motorik halus mempunyai makna bahwaayah dengan pekerjaan yang tidak memerlukan waktu yangpenuh maka perkembangan motorik halus anaknyaterstimulasi dengan baik.

Ketidak bermaknaan antara peranan ayah dalampengasuhan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari,pemeliharaan kesehatan dan perkembangan motorik anakusia prasekolah tidak sejalan yang dilaporkan (Anwar, 2000)bahwa partisipasi ayah dalam pengasuhan sangatmenentukan perkembangan anak. Begitupun pendapat(Chiarello dan Palisono, 1998) mengatakan bahwa stimulasidari ayah merupakan hal yang penting dalam tumbuhkembang anak, anak yang mendapat banyak stimulasi yangterarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingdengan anak yang kurang atau tidak mendapatkan

Page 248: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

244

stimulasi. Sedangkan Hurlock (1981) mengatakan bahwaperkembangan anak secara umum banyak ditentukan olehpola pengasuhan dan peran pengasuh. Perbedaan ini jugaterjadi pada temuan Rogman et al., (1999) bahwa semakinbertambah usia anak maka keterlibatan ayah semakinmeningkat. Perbedaan ini terjadi kemungkinan disebabkanadanya faktor lain yang berpengaruh terhadapperkembangan anak seperti asupan gizi, pola pengasuhan,keadaan ekonomi dan budaya masyarakat bahwapengasuhan anak adalah tanggung jawab ibu (perempuan)sedangkan ayah hanya sebagai pencari nafkah.

Page 249: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

245

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hafidz Suwaid, Muhammad Nur, Manhaj At TarbiyahAn Nabawiyyah Li At Thifl, Bairut: Dar Al Wafa AlMansurah, 1427.

Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta1991.

Ahyadi, Abdul Azis. Psikologi agama Dan Kepribadian MuslimPancasila. Bandung: Sinar Baru. 1991.

Andayani, B. & Koentjoro, Peran Ayah Menuju Coperanting :CV. Citra Media. 2004

Anwar, M., Peranan Gizi dan Pola Asuh dalamMeningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak, 2000,

Aslami, M. R., Peran Ganda Ibu, 2003,http://www.indomedia.com/bpost072003/30/opini/opini1.htm.

Ats-Tsuwaini, Muhammad Fahd, Kaifa Takuna AbawainiMahbubain, Dar Iqra Lin Nasr Wa At Tauji’, 1426

Awwad, Jaudah Muhammad, Mnhajul Islam Tarbiyatil Athfal,penerjemah Shihabbuddin, Jakarta: Gema InsaniPress,2001.

Bayley, N., Bayley Scale of Infant Development, (SecondEdition), The Psychological Corporation, San Antonio.1993.

Catharine, N., Perbandingan Konsep Diri Remaja Obesitasyang mengalami Pola Asuh Orang Tua yang Otoriter,Permisif, dan Demokrasi. 2003,

http://psikologi-ntar.com/abstrak/tampil.php?id=65Chiarello, L.A., and Palisano, R.J., “Investigation of the Effect

of a Model of Phsysical Therapy on Mother-ChildInterations and the Motor Behaviors of Children withMotor Delay”, Physical Therapy, 1998,

Page 250: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

246

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.2005

------------, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: BumiDarunnjah., 2012,

Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemah dan PenjelasanAyat Ahkam, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.

Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: RemajaRosdakarya, 2007.

Dirgagunarsa, Singgih. Pengantar Psikologi. Jakarta; BPKGunung Mulia, 1978.

DepDikBud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka. 1990

Depkes RI., 1997, Pedoman Deteksi Dini Tumbuh KembangBalita, Jakarta.

Early childhood, Peran ayah dalam parenting.file:///Early%20Childhood%20_%20Enjang%27s%20blog.htm. Akses 27 Maret 2012.

Engle, P.L., , Man in Families: Report of a Consulation on theRole of Male and Father in Achieving Gender Equality,New York; UNICEF. 1995.

Ghozali, E.W., Psikologi Perkembangan Bimbingan Anak Balitadan Cara Stimulasi, Laboratorium Ilmu Kesehatan Jiwa,Surabaya. 1991.

Hamd, Muhammad bin Ibrahi, Maal Muallimin, Penerjemah,Ahmad Syaikhu, Jakarta: Darul Haq,2002.

Harini, Sri dan Aba Firdaus. Mendidik Anak Sejak Dini.Yogyakarta:Kreasi Wacana.2003

Hasyimi, Muhammad Ali al- The Ideal Muslimah the TrueIslamic Personality of The Muslim Woman as Defined inThe Qur’an and sunnah, Terj. Fungky Kusnaedi Timur,“Muslimah Ideal pribadi Islami dalam al-Qur’an danas-Sunnah”, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000.

Page 251: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

247

Hidayat, I.M., Ibu Kerja, Ayah Tinggal di Rumahhttp://cyberwoman.cbn.net.id/konsulchild.asp.

Hidayat, Z., 1999, Persepsi Remaja Terhadap KegiatanRumah Tangga: Analisis Gender, Warta Demografi,-29No.4, 14 -19, Jakarta. 2003.

Hibana, Sahman S. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: PGTKI Press, 2002.

Hurlock, E.B., Psikologi Perkembangan Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan, Penerjemah;Istiwidiyanti, Soedjarwo, Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta,1997.

Idris, Jamaluddin, Kompilasi Pemikiran Pendidikan,Yogyakarta, Banda Aceh: Suluh Press dan TaufiqiyahSa’adah, 2005.

Irwanto, Partisipasi Laki-laki di dalam Keluarga, Pusat KajianPembangunan Masyarakat, Unika Atmajaya, Jakarta,1997.

Irawati Istadi. Istimewa Setiap Anak. Bekasi Pustaka Inti, 2007Ismail, D., Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta, 1996.Jauhari, Muhammad Rabbi, Akhaquna, terjemahan. Dadang

Sobar Ali, Bandung: Pustaka Setia, 2006.Kozier, B., Fundamentals of Nursing Conceps, Proces and

Practice, (Fifth edition), Addison Wesley PublishingCompany, California, 1995.

Kartono,Kartini. Psikologi Anak Bandung: Alumni, 1986.Lubis., G., Peranan Buku KIA bagi Rumah Sakit dalam

Pelayanan Kesehatan Anak dan Rujukan, Sub Bagian IlmuKesehatan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang/FKUNAND Propinsi Sumatera Barat, 2001.

Lucianawaty, M., Safe Matherhood dan PerkembanganAnak, Bagaimana Peran Laki-laki?, Gender danKesehatan, 2000.

Page 252: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

248

Majid, Abdul Aziz Abdul, AlQissah fi al-tarbiyah, penerjemah.Neneng Yanti Kh. Dan Iip Dzulkifli Yahya, Bandung:PtRemaja Rosda Karya, 2001.

Martodipuro, S., dan Rahayu, B. Tinjauan PemantauanTumbuh Kembang Balita 1990 – 1994, Medika, tahunXXII, Nomor 3.

Monks, F.J. and Knoers, A.M.P., Psikologi Perkembangan,Penerjemah; Haditono S.R., Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta, 2001.

Musnamar, Tohari. Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan DanKonseling Islami. Yogyakarta: UII Press, 1992

Nahlawi, Abdurrahman, Ushulut Tarbiyah Islamiyah WaAsalibiha fii Baiti wal Madrasati wal Mujtama’Penerjemah. Shihabuddin, Jakart: Gema InsaniPress,1996.

Napoleon, Komunikasi Efektif Orang Tua – Anak Balita,http://berita.penabur.org/wacana-tk/komunikasi-efektiforangtuaanak.htm. 2001.

Nashori, Fuad. Potensi-potensi Manusia, Seri Psikologi Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003

Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: LogosWacana Ilmu.1999

Octhavia, A.D., Peran Ayah Dalam Mengasuh Anak Usia PraSekolah. Skripsi ( tidak di terbitkan). UniversitasKomputer Indonesia: Departemen Psychologi, 2003.

Paquette, D., Bolte, C., Turcotte, G., Dubeau, D., andBouchard, C., A New Typology of Fathering : Definingand Associated Variables, Infant Child Development,Vol. 2000.

Prasetya,. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia,1999.Quthb, Muhammad ‘Ali, Auladuna fi-Dlaw-it Tarbiyyatil

Islamiyah, Terj. Bahrun Abu Bakar Ihsan, “Sang Anak

Page 253: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

249

dalam Naungan Pendidikan Islam”, Bandung:Diponegoro, 1993.

Rahman, Hibana S, Konsep Das Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Galah, 2002.

Rahman, Shaleh Abdul. Pendidikan Agama dan Keagamaan.Jakarta: Gema Windu Panca Perkasa, 2000

Rahmat, Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,1997

Redaksi Sinar Grafika,Undang-Undang Sistem PendidikanNasional, UU RI NO.20 TH.2003, Jakarta: Sinar Grafika,2003.

Retayasa, G.K., Pramita, R., Sunarka, P.A.A.N., Rubiana, S.,Dina., dan Soetjiningsih, Kalender Tumbuh KembangBalita (KTKB) Sebagai Alat Deteksi DiniPenyimpangan Perkembangan Anak Balita, Medika,tahun XXIV Nomor 9, 1996.

Roberts, E., Bornstein, M,H., Slater, A, M., and Barrett, J., ,Early Cognitive Development and Parental Education,Infant and Child Developmen, 1999.

Roggman, L.A., Boyce, L.K., Cook, G.A., and Cook, J.,“Getting Dads Involved: Predictors of FatherInvolvement In Early Head Start and with theirChildren”, Infant Mental Health Journal, Vol. 23, 2002.

Samsuddin, Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak,Jakarta: Litera Prenada Media Group, 2008.

Santrock, J.M., Life Span Development. Penerjemah; Damanik,J., Chusairi, A., Jakarta: Erlangga, 2002.

Sayekti, Pola Asuh Ibu dalam hubungannya dengan PenyesuaianDiri Anak, Pascasarjana IKIP, Bandung, 1984.

Shantut, Khatib Ahmad. Menumbuhkan Sikap Sosial Moral danSpritual Anak. Yogyakarta:Mitra Pustaka.1998

__________, Peranan Ayah di dalam Pengasuhan Anak,Sanglah, Denpasar, 1989.

Page 254: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

250

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, (Edisi II), EGC, Jakarta,1995,

Sommer, K.S., Whitsman, T.L., Borkowski, J.G., and Gondoli,D.M. Prenatal Maternal Predictors of Cognitive andEmosional Delay in Children of Adolescent Mother,Adolescent, ., 2000.

Sujayanto, Menjadi Ayah yang Hangat,http://www.handoko.net/keluarga.org/Ayah_hangat.sthml.1999,

Sularyo, T.S., Growth and Development of Underfives inMarunda Area in North Jakarta, Medical Journal ofIndonesia, January-March 1996.

Sumitro, Ed. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNYPress, 1992

Sumadisuryabrat, Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada 1982.

Sururin. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2004

Sutrisno, Hubungan antara Pendidikan Ibu dan Hasil PraSkrining Perkembangan Balita di KecamatanSamarinda Ulu, Tesis, Pascasarjana Universitas GadjahMada, Yogyakarta, 2002.

Syalhub, Fuad bin Abdul Azizi, Al-Muallim alAwwalshalallaahu alaihi Wa Sallam Qudwah Likulli Muallim waMuallimah, ,penerjemah. Abu Haekal, Jakarta: ZikrulHakim, 2005.

Syaodih, S. Pengembangan Kurikulum. Bandung:PT.RosdaKarya, 2001

Ulwan, Abdullah Nashih, Tarbiyatul Aulad fil-Islam, Terj.Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim, “PemeliharaanKesehatan Jiwa Anak”, Bandung : Remaja Rosdakarya,1992.

Page 255: HUBUNGAN PERANAN AYAH DALAM SEKOLAHrepositori.uin-alauddin.ac.id/7294/1/HUBUNGANPERANAN AYAH DALAM.pdf · sosial dan emosionalnya, tergantung dari kualitas interaksi antara anak dengan

251

Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam. Solo:Pustaka Amanah,1998.

United Nations Fund for Children (UNICEF)., December 1,The Role of Men in the Lives of Children, 39 p, New York,1997

Zulkifli, Psikologi Perkembangan Bandung: PT, Remaja RosdaKarya, 1986.