hubungan pengetahuan tentang kesehatan …/hubung… · pengesahan skripsi hubungan pengetahuan...

58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN ORAL HYGIENE INDEX SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BULUKANTIL KECAMATAN JEBRES SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Nilam Hesti Ariyani G.0009148 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012

Upload: truongmien

Post on 05-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN

MULUT DENGAN ORAL HYGIENE INDEX SISWA KELAS V SEKOLAH

DASAR NEGERI BULUKANTIL KECAMATAN JEBRES

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Nilam Hesti Ariyani

G.0009148

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan

Mulut dengan Oral Hygiene Index Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri

Bulukantil Kecamatan Jebres

Nilam Hesti Ariyani, NIM: G.0009148, Tahun: 2012

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada hari Rabu Tanggal 18 Juli 2012

Pembimbing Utama

Nama : Yulidar Hafidh, dr., Sp.A(K) ....................................

NIP : 140071958

Pembimbing Pendamping

Nama : Suhanantyo, drg., MSi., Med ....................................

NIP : 19510606 198601 1 001

Penguji Utama

Nama : Hari Wahyu N, dr., Sp.A, M.Kes ....................................

NIP : 19811112 201012 1 003

Penguji Pendamping

Nama : Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes ....................................

NIP : 19470927 197610 2 001

Surakarta, ........................

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM

NIP 19660702 199802 2 001 NIP 19510601 197903 1 002

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 18 Juli 2012

Nilam Hesti Ariyani

NIM. G0009148

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Alhamdulillah hirobbil’aalamin, segala puja dan puji kami haturkan kehadirat

Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada kami, sehingga dapat

menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Hubungan Pengetahuan tentang

Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Oral Hygiene Index Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Negeri Bulukantil Kecamatan Jebres. Penelitian tugas karya akhir ini merupakan

salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Dokter di

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan berhasil

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat

ucapan terima kasih yang dalam saya berikan kepada :

1. Prof.Dr.Zainal Arifin Adnan,dr.,Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Yulidar Hafidh, dr., Sp.A(K) selaku Pembimbing Utama yang telah menyediakan

waktu untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.

3. Suhanantyo, drg., MSi., Med selaku Pembimbing Pendamping yang telah

menyediakan waktu untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini

4. Hari Wahyu N, dr., Sp.A, M.Kes selaku Penguji Utama yang telah memberikan

banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes selaku Penguji Pendamping yang telah

memberikan banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Annang Giri Moelyo, dr., Sp.A, M.Kes, Mutmainah, dr.,M.Kes, S. Enny N, SH.,

MH dan Mas Nardi selaku TIM Skripsi FK UNS, atas kepercayaan, bimbingan,

koreksi dan perhatian yang sangat besar sehingga terselesainya skripsi ini.

7. Yang tercinta kedua orang tua saya, Bpk Nasip dan Ibu Sunarni yang senantiasa

mendoakan kami tiada henti, dan memberikan dukungan dalam segala hal

sehingga terselesaikannya penelitian ini.

8. Kakak tersayang Eni Kurniantini, Lilis Kurniatini, Joko Suranto S.Pd,MM, yang

senantiasa memberikan semangat dan doa hingga penelitian ini terselesaikan.

9. Sahabat-sahabat terdekat, Fian, Laily, Titis, Qonita, Paramita, Atika, Nita, Dhida

dan Rohmah atas semangat yang tak henti-henti dan waktu yang selalu tersedia.

10. SD Negeri Bulukantil yang telah berkenan memberikan ijin untuk pelaksanaan

penelitian serta Pihak dari Puskesmas Ngoresan yang membantu penelitian ini.

11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses

penelitian tugas karya akhir ini yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu.

Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak

sangat diharapkan.

Surakarta, Juli 2012

Nilam Hesti Ariyani

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Nilam Hesti Ariyani, G.0009148, 2012. Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan

Gigi dan Mulut dengan Oral Hygiene Index Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri

Bulukantil Kecamatan Jebres. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

Latar Belakang : Masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya

disebabkan oleh faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut.

Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan Oral Hygiene Index siswa

kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil Kecamatan Jebres dengan mengontrol

faktor perancu kebiasaan menyikat gigi siswa.

Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional. Teknik sampling digunakan purposive sampling dengan

ukuran sampel sebanyak 48 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil. Teknik

analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan Confidence Interval (CI) 95%.

Data diolah melalui SPSS 17.00 for Windows.

Hasil Penelitian : Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara

pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan Oral Hygiene Index siswa

kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil Kecamatan Jebres (p = 0,927). Sedangkan

terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyikat gigi dengan Oral

Hygiene Index (p = 0,004).

Simpulan Penelitian : Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan

gigi dan mulut dengan Oral Hygiene Index siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Bulukantil Kecamatan Jebres.

Kata kunci : pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, Oral Hygiene Index

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Nilam Hesti Ariyani, G.0009148, 2012. Relationship between Knowledge of Oral

Health with the Oral Hygiene Index of V Grade Students in Bulukantil Elementary

School District Jebres. Mini Thesis, Faculty of Medicine, University of March,

Surakarta.

Background: The issue of oral health in the community caused by behavioral factors

or neglect of oral hygiene. It was based on lack of knowledge about the importance of

maintaining oral health. This study aims to determine the relationship between

knowledge of oral health with the Oral Hygiene Index of V Grade students in

Bulukantil Elementary School District Jebres by controlling the confounding factors,

the students toothbrushing habit.

Methods: This study was an observational analytical research using cross sectional

approach. Sampling technique is used purposive sampling which the sample size was

48 students in V grade of Bulukantil Elementary School. Data analysis technique was

Chi-Square which Confidence Interval (CI) 95%. Data were processed by SPSS

17.00 for Windows.

Results: This study showed there was no relationship between knowledge of oral

health with the Oral Hygiene Index of V grade students in Bulukantil Elementary

School District Jebres (p = 0.927). But, there was a significant relationship between

toothbrushing habits with Oral Hygiene Index (p = 0.004).

Conclusion: This study concluded that there was no relationship between knowledge

of oral health with the Oral Hygiene Index of V grade students in Bulukantil

Elementary School District Jebres.

Key words: oral health knowledge, Oral Hygiene Index

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 5

A. Tinjauan Pustaka................................................................................... 5

1. Pengetahuan ............................................................. ....................... 5

a. Pengertian .................................................................................. . 5

b. Tingkatan Pengetahuan ........................... .................................. 5

c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................................. 7

2. Kesehatan Gigi dan Mulut ....................................................... ....... 8

a. Anatomi Gigi ............................................................................. 8

b. Plak dan Kalkulus ...................................................................... 10

c. Karies ......................................................................................... 11

d. Gingivitis ................................................................................... 13

e. Perilaku Memelihara Kebersihan Gigi dan Mulut ……….……. 14

3. Oral Hygiene Index .......................................................................... 19

a. Pola Makan ................................................................................. 20

b. Kebiasaan Menyikat Gigi ........................................................... 21

c. Susunan Gigi ............................................................................... 21

d. Komposisi dan Sekresi Saliva ................................................... 21

4. Hubungan Pengetahuan dengan Kebersihan Gigi dan Mulut ......... 22

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 25

C. Hipotesis ............................................................................................. 26

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 27

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27

B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 27

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 27

D. Teknik Sampling .................................................................................. 28

E. Rancangan Penelitian .......................................................................... 29

F. Identifikasi Variabel ........................................................................... 29

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 30

H. Instrumen Penelitian ........................................................................... 31

I. Protokol penelitian ............................................................................... 35

J. Teknik Analisis Data .......................................................................... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................................ 39

A. Karakteristik Subjek Penelitian .......................................................... 39

B. Analisis Data ....................................................................................... 40

BAB V. PEMBAHASAN ....................................................................................... 42

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 46

A. Simpulan ............................................................................................. 46

B. Saran ................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 47

LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema yang Menunjukkan Karies sebagai Penyakit Multifaktorial yang

Disebabkan Faktor Host, Agen, Substrat, dan Waktu ........................... 11

Gambar 2. Cara Menyikat gigi ................................................................................ 16

Gambar 3. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 25

Gambar 4. Rancangan Penelitian ............................................................................. 29

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Pertanyaan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut ................. . 33

Tabel 2. Indikator Pertanyaan Kebiasaan Menyikat Gigi .......................................... 34

Tabel 3. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin …. 39

Tabel 4. Analisis Uji Chi Square Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan

Oral Hygiene Index Siswa Kelas V ……………………………................ 41

Tabel 5. Analisis Uji Chi Square Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Oral Hygiene

Index Siswa Kelas V ……………………………………………………... 41

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan, Kuesioner dan Formulir Pemeriksaan

Lampiran 2. Data Subjek Penelitian

Lampiran 3. Pengolahan Data dengan SPSS

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 5. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 6. Foto Pelaksanaan Penelitian

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik

sehat secara jasmani dan rohani. Setiap orang tua menginginkan anaknya bisa

tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuhnya

sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum

adalah kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut dapat

mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh (Malik, 2008). Karies

yang berat pada anak dapat menurunkan kualitas hidupnya. Anak merasakan

sakit, ketidaknyamanan dan mengalami gangguan dalam mengunyah. Hal ini

dapat mempengaruhi status gizi, pertumbuhan dan berat badannya. Selain itu,

apabila rasa sakit gigi tidak tertahankan Anak dapat tidak masuk sekolah

sehingga tertinggal materi pelajaran (Sheiham, 2005).

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001,

kejadian karies aktif pada anak di Indonesia mencapai 53%. Sedangkan

sebanyak 46% pada gigi anak Indonesia terdapat kalkulus (Astoeti et al.,

2004). Prevalensi penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut di

provinsi Jawa Tengah mencapai 25,8%. Sedangkan prevalensi anak yang

bermasalah gigi dan mulut pada kelompok umur 10 – 14 tahun mencapai

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

23,2%. Di Kota Surakarta penduduk dengan masalah gigi dan mulut mencapai

37,6% (Depkes RI, 2008).

Notoatmodjo (2005) menjelaskan bahwa timbulnya masalah kesehatan

gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya disebabkan oleh faktor perilaku

atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi

oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi

dan mulut. Di Jawa Tengah presentase anak kelompok usia 10 – 14 tahun

yang menyikat gigi secara benar, yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan

malam hari sebelum tidur sebesar 5% (Depkes RI, 2008).

Secara klinis, tingkat kebersihan mulut dapat dinilai dalam suatu kriteria

penilaian khusus dengan Oral Hygiene Index dari Greene dan Vermillion

(1960). Penilaian Oral Hygiene Index ini berdasarkan adanya endapan lunak

atau debris dan kalkulus atau karang gigi. Adanya debris dan kalkulus

berperan penting dalam proses terjadinya karies serta proses peradangan pada

jaringan periodontium (Putri et al., 2010a).

Dari data pemeriksaan gigi dan mulut terhadap siswa kelas V Sekolah

Dasar Negeri Bulukantil yang dilakukan pada bulan November tahun 2011

oleh Puskesmas Ngoresan kecamatan Jebres didapatkan hasil bahwa dari

seluruh siswa kelas V yang berjumlah 49 orang, terdapat 33 orang yang

bermasalah gigi dan mulut. Masalah gigi dan mulut ini meliputi karies,

pulpitis, gangraen, persistensi, maloklusi crowding, stomatitis dan oral

hygiene buruk. Sedangkan 16 siswa dikatakan normal tanpa adanya masalah

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pada kesehatan gigi dan mulutnya. Oleh karena itu, berdasarkan latar

belakang di atas peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut dengan Oral hygiene Index pada siswa kelas V

Sekolah Dasar Negeri Bulukantil.

B. Perumusan masalah

Adakah hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan Oral

Hygiene Index siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut

dengan Oral Hygiene Index siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Bulukantil Kecamatan Jebres.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan siswa kelas V tentang kesehatan

gigi dan mulut di Sekolah Dasar Negeri Bulukantil Kecamatan Jebres.

b. Mengetahui gambaran kebiasaan menyikat gigi siswa kelas V tentang

kesehatan gigi dan mulut di Sekolah Dasar Negeri Bulukantil

Kecamatan Jebres.

c. Mengetahui gambaran Oral Hygiene Index siswa kelas V Sekolah

Dasar Negeri Bulukantil Kecamatan Jebres.

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empiris mengenai

hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan Oral

Hygiene Index siswa Sekolah Dasar.

b. Memberikan informasi mengenai hubungan pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut dengan Oral Hygiene Index siswa Sekolah

Dasar.

2. Manfaat Praktis

Manfaat Praktis bilamana penelitian ini terbukti sesuai hipotesis

adalah sekolah dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan

gigi dan mulut dengan mengupayakan penyuluhan atau menetapkan materi

kesehatan gigi dan mulut sebagai materi yang wajib disampaikan sebagai

salah satu materi dalam pelajaran.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

DASAR TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Penginderaan ini melalui panca indera manusia yaitu

penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

b. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif memiliki enam

tingkatan yaitu (Notoatmodjo, 2005):

1). Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu bahan yang spesifik dari

keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2). Memahami (Comprehension)

Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3). Menerapkan (Application)

Menerapkan dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi atau situasi

yang sebenarnya (real).

4). Analisis (Analyze)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

objek ke dalam komponen – komponen tetapi masih di dalam suatu

struktur organisasi dan masih terdapat kaitan satu sama lain.

5). Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

6). Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu objek atau materi. Penilaian – penilaian ini didasarkan

pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria

yang telah ada.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2005), pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1). Pengalaman

Pengalaman ini dapat diperoleh dari pengalaman diri sendiri maupun

dari orang lain.

2). Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang dengan pendidikan yang tinggi

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

3). Fasilitas

Fasilitas sebagai sumber informasi dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang, misalnya televisi, radio, majalah, koran dan buku.

4). Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun, bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka

dirinya mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas yang

mendukung sebagai sumber informasi.

5). Sosial Budaya

Kebudayaan dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi

pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan upaya peningkatan pemeliharaan

kebersihan gigi dan mulut, penyuluhan gigi dan mulut, pencegahan penyakit gigi

dan mulut, serta perlindungan gigi dan mulut (Depkes RI, 2000). Menurut Astoeti

(2006), pengetahuan atau materi kesehatan gigi dan mulut untuk siswa sekolah

dasar meliputi anatomi gigi, proses terjadinya plak, karies, penyakit gusi, waktu

menyikat gigi, cara menyikat gigi, penggunaan fluor, dan perawatan gigi

berlubang.

a. Anatomi Gigi

Mulut terbentuk dari 2 rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Pada

rahang terdapat gigi dan gusi (Malik, 2008). Secara anatomis gigi terbagi

menjadi 2 bagian, yaitu mahkota dan akar (Pratiwi, 2009). Mahkota gigi

merupakan bagian yang tertutup oleh enamel dan bagian ini biasanya terlihat.

Akar gigi adalah bagian yang tertanam di dalam rahang dan tidak terlihat.

Pada bagian luar dari akar gigi dilindungi oleh gusi yang merupakan suatu

jaringan lunak (Dental Health Foundation Ireland, 2011).

Gigi terbagi atas beberapa jenis, antara lain (Harshanur, 1995) :

1). Gigi seri

Gigi seri berbentuk pipih dan tajam. Gigi seri ini berfungsi untuk

memotong atau mengiris makanan.

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2). Gigi Taring

Gigi taring mempunyai bentuk yang runcing untuk mencabik dan

menyobek makanan.

3). Gigi geraham kecil

Gigi geraham kecil berfungsi untuk menggilas dan mengunyah

makanan. Gigi geraham kecil mempunyai dua akar.

4). Gigi geraham besar

Gigi geraham besar mempunyai tiga akar. Gigi geraham besar

berfungsi untuk melumatkan dan mengunyah makanan.

Menurut Harshanur (1995), berdasarkan pertumbuhannya gigi manusia

terdiri dari gigi susu (sulung), gigi tetap dan gigi bungsu:

1). Gigi Susu

Gigi susu atau gigi sulung merupakan gigi yang tumbuh pertama kali

di dalam rongga mulut dan suatu saat akan tanggal. Gigi susu berjumlah

20 buah terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham. Gigi

susu mulai tumbuh usia 6 bulan dan tumbuh sempurna usia 2 tahun

(Tarigan, 1995).

2). Gigi Tetap

Gigi tetap adalah gigi yang tumbuh menggantikan gigi susu dan

apabila tanggal tidak diganti oleh gigi yang lain (Harshanur, 1995). Gigi

tetap berjumlah 32 buah terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

geraham kecil dan 12 gigi geraham besar yang mulai pertumbuhannya

pada 6 – 7 tahun (Tarigan, 1995).

3). Gigi Bungsu

Merupakan gigi yang tumbuh terakhir kali, yaitu gigi geraham

ketiga. Biasanya gigi geraham ini tumbuh pada usia 15 tahun ke atas.

Tumbuhnya gigi geraham tergantung pada faktor usia dan proses

perkembangan gigi anak yang bersangkutan (Harshanur, 1995).

b. Plak dan Kalkulus

1). Plak

Plak merupakan endapan lunak yang tipis dan melekat pada

permukaan gigi. Endapan lunak ini terbentuk oleh sisa makanan, saliva

atau air liur dan mikroorganisme. Mikroorganisme yang patogen dapat

menyebabkan peradangan pada gusi. Plak ini dapat dibersihkan dengan

menyikat gigi (Beemsterboer, 2011). Plak gigi juga berperan penting

dalam kerusakan jaringan keras gigi dan peradangan jaringan lunak di

sekitarnya (Panjaitan, 1997).

2). Kalkulus

Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan mikroorganisme

berkembang biak sehingga plak akan menebal, mengeras dan membentuk

kalkulus (Tarigan, 1995). Kalkulus dibentuk oleh penumpukan mineral

kalsium dan fosfat di dalam plak yang mengandung bakteri. Plak yang

mengandung mineral dan bakteri ini dapat membentuk kalkulus dalam

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

waktu 12 hari. Kalkulus melekat erat pada gigi sehingga tidak dapat

dibersihkan dengan menyikat gigi (Beemsterboer, 2011).

c. Karies

Karies merupakan suatu penyakit gigi akibat perusakan struktur gigi oleh

mikroorganisme. Plak gigi yang mengandung mikroorganisme menyebabkan

rusaknya email atau lapisan gigi (Bisla, 2000). Menurut Pintauli dan Hamada

(2008), karies adalah suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu enamel,

dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme yang

ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan.

Pembentukan karies dipengaruhi oleh tiga faktor utama dan satu faktor

tambahan. Faktor utama dalam hal ini adalah mikroorganisme, host (gigi dan

saliva), dan substrat. Sedangkan faktor tambahan yang mempengaruhi

pembentukan karies adalah waktu (Tarigan, 1995).

Gambar 1. Skema yang Menunjukkan Karies sebagai Penyakit Multifaktorial yang

Disebabkan Faktor Host, Agen, Substrat, dan Waktu (Pintauli dan Hamada,

2008).

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1). Faktor Mikroorganisme

Plak gigi memegang peranan penting dalam proses terjadinya karies (Pintauli

dan Hamada, 2008). Mikroorganisme di dalam plak yang banyak

menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans. Mikroorganisme ini

sangat kariogen karena dapat meragikan karbohidrat menjadi asam

(Suwargiani, 2008).

2). Faktor Host ( Gigi )

Faktor - faktor dari gigi yang berpengaruh terhadap peningkatan

karies, (Suwargiani, 2008) yaitu :

a). Bentuk

Gigi dengan fit dan fisur yang dalam lebih mudah terserang karies. Hal

ini disebabkan karena sisa makanan mudah menempel pada gigi dengan

fit dan fisur yang dalam tersebut (Pintauli dan Hamada, 2008).

b). Posisi

Gigi yang berjejal dan susunannya tidak teratur lebih sukar dibersihkan.

Hal ini cenderung meningkatkan penyakit periodontal dan karies.

c). Struktur

Keberadaan flour dalam konsentrasi yang optimum pada jaringan gigi

dan lingkungannya merangsang efek anti karies.

3). Faktor Substrat

Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang menempel

pada gigi (Suwargiani, 2008). Adanya substrat dapat mempengaruhi

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang

diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang

menyebabkan timbulnya karies (Pintauli dan Hamada, 2008). Sisa makanan

atau substrat yang melekat terus pada gigi ini dapat diubah oleh bakteri

menjadi asam yang melarutkan email gigi sehingga terjadi lubang pada gigi

(Riyanti, 2005).

Kebiasaan sering mengonsumsi gula dapat menambah pembentukan plak

dan menambah perkembangan Streptococcus mutans di dalamnya. Sukrosa

merupakan gula yang paling mudah menyebabkan karies meskipun jenis gula

yang lain juga berbahaya (Suwargiani, 2008).

4). Faktor Waktu

Waktu menjadi salah satu faktor yang penting dalam proses pembentukan

karies (Suwargiani, 2008). Proses pembentukan karies atau gigi berlubang

membutuhkan waktu yang bervariasi, namun diperkirakan 6 sampai 48 bulan

(Pintauli dan Hamada, 2008).

d. Gingivitis

Gingivitis merupakan peradangan pada gusi akibat akumulasi plak dan

bakteri. Plak dan kalkulus dapat mengiritasi gusi karena adanya toksin bakteri di

dalamnya (Malik, 2008). Pembesaran gusi karena peradangan dapat digolongkan

menjadi dua, yaitu gingivitis akut dan kronis (Salmiah, 2009).

Bentuk penyakit gusi yang umum terjadi adalah gingivitis kronis yang

ditandai dengan pembengkakan gusi. Gusi yang mengalami peradangan terus-

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menerus berwarna merah sampai merah kebiruan. Salah satu gejala gingivitis

kronis adalah adanya perdarahan gusi ketika menyikat gigi (Salmiah, 2009).

e. Perilaku Memelihara Kebersihan Gigi dan Mulut

1). Menyikat gigi

Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi dapat menyingkirkan plak

secara mekanis. Menyikat gigi bertujuan untuk mencegah dan membersihkan

sisa makanan atau plak, merangsang jaringan gingival, dan melapisi gigi

dengan fluor (Pintauli dan Hamada, 2008).

Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan faktor yang

cukup penting dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh penggunaan

alat, metode penyikatan gigi, frekuensi serta waktu penyikatan gigi yang tepat

(Wendari, 2001).

a). Sikat gigi

Bentuk sikat gigi mempengaruhi baik tidaknya hasil dari menyikat

gigi. Sikat gigi yang dianjurkan untuk anak haruslah kecil, lembut dan

mempunyai pegangan yang besar agar mudah dipegang. Bulu sikat gigi

hendaknya tidak terlalu keras atau tidak terlalu lunak dan tidak

menimbulkan iritasi pada jaringan mulut. Ukuran sikat gigi yang tepat

dengan berbagai bentuk, untuk anak - anak ukuran kepala sikat gigi adalah

20 mm x 10 mm. Sedangkan untuk orang dewasa adalah 22 – 28 mm x 10

– 13 mm (Tambun, 2002).

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Terdapat beberapa bentuk permukaan bulu sikat gigi seperti bentuk

lurus, cembung, dan cekung sehingga dapat mencapai bagian tertentu

dalam lengkung rahang. Namun, dianjurkan memakai sikat gigi yang

mempunyai bulu sikat lurus dan sama panjang (Daliemunthe, 2008).

Selain itu, bulu sikat sebaiknya memiliki berkas bulu banyak karena

menurut penelitian hal ini berhubungan dengan hasil yang lebih baik

dalam menyikat gigi (Houwink, 1993).

Sikat gigi perlu diganti setelah pemakaian 2 – 3 bulan karena bulu

sikat gigi yang sudah tidak dapat bekerja dengan baik, dapat melukai gusi

(Ariningrum, 2000). Selain itu menurut penelitian, ribuan mikroorganisme

dapat tumbuh di bulu dan pegangan sikat (American Dental Hygienist

Association, 2011).

b). Cara Menyikat Gigi

Menurut American Dental Hygienist Association (2011), cara

menyikat gigi yang benar adalah sebagai berikut :

(1). Tempatkan bulu sikat pada garis perbatasan antara gusi dan gigi

dengan posisi miring 45°.

(2). Dengan perlahan, menyikat bagian luar gigi, 2 sampai 3 gigi dengan

arah naik turun dan dari arah gusi ke gigi. Kemudian lanjutkan ke

bagian gigi yang lain.

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(3). Menyikat gigi bagian belakang sisi sebelah dalam dengan posisi sikat

miring 45° seperti pada posisi pertama. Gerakkan sikat dengan dari

dalam ke luar dan memutar.

(4). Arahkan sikat gigi dengan posisi tegak atau vertical untuk menyikat

gigi depan sebelah dalam. Menyikat gigi dari dalam ke luar dengan

menggunakan setengah bagian depan dari sikat.

(5). Posisikan sikat gigi pada permukaan kunyah atau gigi bagian

belakang. Menyikat gigi dengan gerakan maju mundur. Kemudian

sikat lidah dari bagian belakang ke depan untuk menghilangkan

bakteri.

Gambar 2. Cara Menyikat Gigi (American Dental Hygienist Association, 2011).

Gusi sebaiknya juga harus disikat agar sisa – sisa makanan lunak yang

ada di leher gigi hilang. Selain itu hal ini berfungsi untuk melakukan

pijatan pada gusi sehingga gusi sehat, kenyal dan tidak mudah berdarah.

Kemudian disempurnakan lagi dengan berkumur – kumur untuk

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

menyegarkan lingkungan mulut serta menghilangkan plak yang sudah

terlepas (Pratiwi, 2009).

c). Frekuensi dan Waktu Menyikat Gigi

Seseorang harus menyikat giginya secara teratur, minimal dua kali

sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Menyikat gigi

khususnya pada malam hari sangat penting untuk mencegah plak atau

debris yang melekat di permukaan gigi. Waktu atau lamanya menyikat

gigi sebaiknya selama 2 – 3 menit (Linda, 2011).

2). Penggunaan Fluor dalam Pasta Gigi

Pasta gigi yang beredar di pasaran umumnya mengandung fluor dalam bentuk

Natrium fluoride (NaF), Stanium Fluorida (SnF) dan Sodium monofluorofosfat

(NaMNF) (Limner, 2009). Fluor dapat menghambat proses pengerusakan lapisan

gigi atau demineralisasi email dan juga menguatkan gigi dengan meningkatkan

proses remineralisasi sehingga email tahan terhadap asam. Fluor dapat

menghambat karies dengan cara menghambat aktivitas bakteri kariogenik dalam

membentuk asam yang dapat merusak lapisan gigi. Selain itu, fluor juga dapat

menghambat bakteri menempel pada permukaan gigi (Adair, 2001).

3). Diet Makanan

Faktor yang paling penting dalam hubungan diet makanan dan kesehatan gigi

adalah mengurangi frekuensi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat,

terutama sukrosa. Sukrosa ini banyak terkandung pada makanan manis dan

camilan (Pratiwi, 2009). Makanan yang lengket dan menempel pada permukaan

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

gigi lama kelamaan akan diuraikan oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan

melarutkan jaringan keras email sehingga bakteri mudah masuk kedalam

jaringan gigi. Makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan kesehatan tubuh

secara keseluruhan ialah makan yang banyak mengandung serat, seperti buah-

buahan dan sayuran. Selain bagus untuk pencernaan, makanan yang berserat juga

secara tidak langsung dapat membersihkan sisa makanan yang lengket dan

menempel pada gigi (Malik, 2008).

4). Perawatan gigi berlubang

a). Penambalan Gigi

Penambalan gigi tehadap gigi yang berlubang sebaiknya dilakukan

sedini mungkin sebelum kelainannya menjadi lebih berat (Malik, 2008).

Gigi yang berlubang tidak akan sembuh dengan sendirinya. Jika dibiarkan,

lubang pada gigi akan semakin membesar. Pada gigi berlubang yang

lubangnya tidak terlalu besar dilakukan tindakan penambalan gigi (PDGI,

2012).

b). Pencabutan Gigi

Pencabutan gigi dilakukan apabila gigi tersebut sudah tidak dapat lagi

dipertahankan dan apabila gigi tersebut menjadi penyebab dari infeksi di

dalam rongga mulut sehingga dapat menyebabkan kelainan ke organ yang

lainnya (Malik, 2008). Apabila gigi telah rusak sehingga untuk penambalan

sudah sangat sulit dilakukan, maka dilakukan pencabutan gigi yang telah

rusak tersebut (Tarigan, 1995). Memeriksakan gigi ke dokter setiap 6 bulan

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

sekali perlu dilakukan untuk mendeteksi adanya lubang pada gigi agar

segera dapat ditangani (PDGI, 2012).

3. Oral Hygiene Index

Oral Hygiene Index merupakan indeks yang digunakan untuk menentukan

status oral hygiene atau tingkat kebersihan gigi dan mulut seseorang (Greene dan

Vermellion, 1960). Oral Higiene Index (OHI) mengukur debris dan kalkulus yang

menutupi permukaan gigi. Berdasarkan Greene dan Vermillion (1960),

pemeriksaan Oral Hygiene Index dilakukan pada 12 gigi yang telah ditentukan.

Namun kemudian muncul sistem baru yaitu Oral Hygiene Index Simplified.

Pemeriksaan kemudian dilakukan pada permukaan 6 gigi tertentu yaitu pada

permukaan labial incisivus sentral kanan atas, permukaan labial incisivus sentral

kiri bawah, permukaan bukal molar satu kanan atas, permukaan bukal molar satu

kiri atas, permukaan lingual molar satu kiri bawah, dan permukaan lingual molar

satu kanan bawah (Putri et al., 2010b., Greene dan Vermillion, 1964).

Oral Hygiene Index Simplified merupakan penjumlahan dari indeks debris

dan indeks kalkulus yang masing-masingnya mempunyai rentangan skor 0-3

(Pintauli dan Hamada, 2008). Indeks Debris dapat ditentukan dengan

menjumlahkan skor debris di permukaan gigi dibagi jumlah gigi yang diperiksa.

Oral debris merupakan lapisan lunak yang terdiri atas mucin atau air liur, bakteri,

serta sisa makanan yang berwarna putih kehijau – hijauan dan jingga yang

terletak di permukaan gigi (Daliemunthe, 2008).

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Indeks kalkulus diperoleh dengan menjumlahkan skor kalkulus pada

permukaan gigi dibagi jumlah gigi yang diperiksa. Kalkulus adalah pengendapan

dari garam – garam anorganis yang terutama terdiri atas kalsium karbonat dan

kalsium fosfat bercampur dengan sisa makanan, bakteri dan sel – sel yang telah

mati (Daliemunthe, 2008). Kalkulus atau karang gigi yang berada di atas gusi

disebut kalkulus supragingival. Kalkulus ini berwarna kuning. Kalkulus yang

berada di bawah atau bagian gusi disebut kalkulus subgingival. Kalkulus ini

berwarna coklat kehitaman dan melekat erat pada gusi sehingga sukar dibersihkan

(Tarigan, 1995).

Menurut Manson dan Eley (1993), tingkat kebersihan gigi dan mulut

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Pola Makan

Tindakan pertama yang dilakukan untuk mencegah atau setidaknya

mengontrol pembentukan plak adalah dengan membatasi makanan yang

mengandung karbohidrat terutama sukrosa. Hal ini karena karbohidrat

merupakan bahan utama dalam pembentukan matriks plak. Selain itu plak

banyak terbentuk apabila seseorang lebih banyak mengonsumsi makanan

lunak yang banyak mengandung karbohidrat (Putri et al., 2010a). Setelah

makan makanan yang mengandung gula sebaiknya berkumur atau

menyikat gigi (Pintauli dan Hamada, 2008).

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Benar dan Teratur

Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk

membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi. Menyikat gigi

sebaiknya dua kali sehari, yaitu setiap kali setelah sarapan dan malam

sebelum tidur (Putri et al., 2010a). Menurut Riskesdas Departemen

Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, menyikat gigi yang benar

adalah pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Teknik menyikat

gigi yang efektif bagi anak – anak menurut Houwink (1993) adalah

dengan cara roll atau memutar.

c. Susunan Gigi

Pada pewarnaan dengan disclosing solution, plak cenderung mudah

menempel dan jumlahnya banyak pada gigi yang letaknya salah, pada

permukaan gigi dengan kontur tepi gigi yang buruk, pada permukaan gigi

yang banyak cacat dan pada daerah pertautan sementoemail yang kasar

(Putri et al., 2010a).

d. Komposisi dan Sekresi Saliva

Saliva mempunyai komposisi yang berbeda tergantung pada individu

dan glandula yang mensekresinya (Whelton, 1996). Komponen saliva

terdiri dari beberapa macam elektrolit seperti kalsium, bikarbonat, fosfat

dan magnesium. Selain itu saliva mengandung komponen protein atau

organik seperti enzim, musin dan immunoglobulin. Adanya komposisi ini

berkaitan dengan fungsi saliva yaitu lubrikasi dan proteksi, buffering

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

action dan clearance, perlindungan integritas gigi, antibakteri serta

berperan dalam proses pengecapan dan pencernaan. Oleh karena itu

apabila terjadi perubahan kualitas dan kuantitas saliva, maka akan

mempengaruhi integritas kesehatan gigi dan mulut (Humprey dan

Williamson, 2001). Keberadaan saliva sangat penting untuk menjaga

kesehatan jaringan rongga mulut. Salah satu fungsi saliva ini adalah

sebagai pembersih sisa – sisa makanan dan berperan sebagai buffer yang

menetralkan pH plak setelah makan (Whelton, 1996).

4. Hubungan Pengetahuan dengan Kebersihan Gigi dan Mulut

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2005). Apabila materi

atau objek yang ditangkap pancaindera adalah tentang gigi, gusi, serta kesehatan

gigi pada umumnya, pengetahuan yang diperoleh adalah mengenai gigi, gusi,

serta kesehatan gigi (Budiharto, 2010). Pengetahuan ini mempunyai peranan yang

sangat penting dalam membentuk perilaku atau tindakan seseorang. Sebelum

seseorang berperilaku, orang tersebut harus tahu terlebih dahulu apa arti atau

manfaat perilaku tersebut bagi dirinya dan keluarganya. Setelah seseorang

mengetahui stimulus atau objek kesehatan, orang tersebut kemudian mengadakan

penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui. Proses selanjutnya

diharapkan seseorang akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahui

atau dinilainya baik. Hal ini disebut sebagai perilaku kesehatan. Tindakan atau

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

perilaku kesehatan ini dapat mencakup perilaku pencegahan penyakit,

penyembuhan, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Malik (2008), kegiatan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

meliputi diet makanan, menyikat gigi dengan benar dan teratur, penambalan gigi,

pencabutan gigi dan kunjungan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Pencegahan

terhadap penyakit gigi dan mulut seperti karies dan periodontitis dapat dilakukan

dengan menghilangkan faktor penyebab, yaitu menghilangkan plak (Houwink,

1993). Plak gigi merupakan kumpulan sisa makanan dan mikroorganisme yang

melekat erat pada permukaan gigi. Plak terjadi jika seseorang mengabaikan

kebersihan gigi dan mulutnya. Plak ini dapat dihilangkan secara mekanis (Putri et

al., 2010a). Penghilangan plak secara mekanis dapat dilakukan dengan cara

menyikat gigi (Panjaitan, 1997).

Tindakan lain untuk mengontrol pembentukan plak adalah dengan

membatasi makanan yang mengandung karbohidrat terutama sukrosa (Putri et al.,

2010a). Diet makanan yang lengket dan manis dapat menimbulkan plak yang

mudah diuraikan oleh bakteri sehingga dapat menyebabkan gigi berlubang

(Malik, 2008). Dari penelitian yang dilakukan oleh Martens et al (2007), memulai

menyikat gigi dari usia muda, tidak rutin mengonsumsi gula yang dicampur pada

minuman dan menyikat gigi minimal 2 kali sehari secara signifikan dapat

menurunkan akumulasi plak dalam mulut.

Kunjungan ke dokter gigi 6 bulan sekali juga sangat bermanfaat untuk

mengetahui apakah ada kelainan pada gigi dan kalkulus (Malik, 2008). Kalkulus

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

ini merupakan plak yang telah lama dan mengeras. Dengan bantuan dokter gigi

kalkulus ini dapat dihilangkan (Putri et al., 2010a). Adanya plak dan kalkulus

dapat menentukan kebersihan mulut seseorang yang diukur dengan Oral Hygiene

Index (Putri et al., 2010b).

Penelitian di China oleh Tsai et al (1998), menyatakan bahwa pendidikan

kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar secara signifikan berpengaruh

pada jumlah plak di dalam mulut mereka. Penelitian lain di Brazil menyatakan hal

yang sama bahwa pendidikan kesehatan gigi dan mulut di sekolah berpengaruh

pada kebersihan mulut (Farias et al., 2009).

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan :

= Diteliti

= Tidak diteliti

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Pengetahuan tentang kesehatan

gigi dan mulut

Kebersihan gigi dan mulut diukur

dengan Oral Hygiene Index

Komposisi dan sekresi saliva

Perilaku memelihara kesehatan gigi

dan mulut:

1. Kebiasaan menyikat gigi dengan

benar dan teratur

2. Diet makanan

3. Memeriksaan kesehatan gigi secara

rutin 6 bulan sekali

Mengontrol plak dan

kalkulus

Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan:

a. Pengalaman

b. Pendidikan

c. Fasilitas

d. Sosial

budaya

e. Penghasilan

Susunan gigi Pola makan Kebiasaan menyikat gigi

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

C. Hipotesis

Ada hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan Oral

Hygiene Index siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil.

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

pendekatan studi potong lintang (Cross Sectional) yaitu mengambil

sampel dari populasi dalam satu waktu dan memeriksa status paparan dan

status penyakit pada titik waktu yang sama dari masing – masing individu

dalam sampel tersebut (Murti, 2003).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Bulukantil

Kecamatan Jebres.

C. Subjek Penelitian

Populasi sasaran pada penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah

Dasar Negeri Bulukantil.

1. Kriteria Inklusi

a. Siswa kelas V

b. Keadaan kesehatan umum baik

c. Bersedia ikut serta dalam penelitian (kooperatif)

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2. Kriteria Ekslusi

Memakai alat ortodonti baik lepasan maupun cekat

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling yang merupakan pengambilan sampel secara purposif

didasarkan pada suatu pertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri

(Murti, 2010). Penentuan besar sampel ditentukan berdasarkan rule of

thumb yaitu besar sampel minimal 30 subjek (Murti, 2010). Pada

penelitian ini seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil

berjumlah 49 siswa.

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

E. Rancangan Penelitian

Gambar 4. Rancangan Penelitian

F. Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas : Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut

2. Variabel terikat : Oral Hygiene Index

3. Variabel luar

a. Terkendali : Usia

b. Tak terkendali : Kebiasaan menyikat gigi, pola makan, susunan

ajssdfhjkasfhfjhfjfigigi, komposisi dan sekresi saliva.

Kuesioner pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut

Siswa kelas V

Purposive Sampling

Populasi

Kuesioner kebiasaan

menyikat gigi

Pemeriksaan Oral

Hygine Index

Analisis Data

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan

anak kelas V mengenai bagaimana memelihara kebersihan gigi dan

mulut. Pengetahuan ini diukur dengan kuesioner yang berisikan

pertanyaan cara menyikat gigi, pemilihan sikat gigi, frekuensi

menyikat gigi, penggunaan fluor pada pasta gigi, diet makanan, serta

pemeriksaan gigi 6 bulan sekali. Tingkat pengetahuan ditentukan dari

skor hasil kuesioner dengan ketentuan sebagai berikut (Arikunto,

2002):

a. Jawaban benar 76 % - 100% : kategori tinggi

b. Jawaban benar 56% - 75% : kategori sedang

c. Jawaban benar ≤ 55% : kategori rendah

Pengukuran ini menggunakan skala ordinal.

2. Variabel terikat : Oral Hygiene Index

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kebersihan

gigi dan mulut siswa kelas V yang diukur dengan Oral Hygiene Index

Simplified dari Greene dan Vermillion (1964). Pemeriksaan Oral

Hygiene Index Simplified dilakukan dengan menjumlahkan indeks

debris dan indeks kalkulus. Pada pemeriksaan ini peneliti dibantu oleh

dokter gigi dan perawat gigi dari Puskesmas Ngoresan.

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kriteria tingkat kebersihan gigi dan mulut sesuai OHIS

menurut Greene dan Vermillion (1964) :

Baik : Jika nilainya antara 0,0 – 1,2

Sedang : Jika nilainya antara 1,3 – 3,0

Buruk : Jika nilainya antara 3,1 – 6,0

Pengukuran variabel terikat ini dengan menggunakan skala ordinal.

3. Variabel Luar : Kebiasaan Menyikat Gigi

Kebiasaan menyikat gigi pada penelitian ini adalah frekuensi

menyikat gigi, cara menyikat gigi dan penggunaan sikat gigi oleh

siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil. Kebiasaan menyikat

gigi ini diukur dengan menggunakan kuesioner. Ketentuan kebiasaan

menyikat gigi dikatakan baik apabila jawaban yang bernilai positif ≥ 5

dan kebiasaan menyikat gigi yang tidak baik apabila jawaban yang

bernilai positif < 5. Pengukuran variabel ini dengan menggunakan

skala ordinal.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

a. Kuesioner Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pada penelitian ini digunakan kuesioner dengan bentuk

pertanyaan tertutup berupa pilihan ganda. Dilakukan uji validitas

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dan reliabilitas terlebih dahulu sebelum kuesioner digunakan. Uji

validitas dan reliabilitas dilakukan di SD Negeri Slogohimo I

Wonogiri terhadap siswa kelas V yang berjumlah 45 orang.

Pertanyaan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

berjumlah 18 item. Pengukuran item atau pertanyaan ini dengan

skala Guttman yaitu jawaban benar bernilai 1 atau salah bernilai

0 dengan alternatif jawaban a, b dan c.

Pertanyaan dikatakan valid jika r hitung lebih dari r tabel

(0,294) pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari uji validitas

kuesioner yang dilakukan, 10 dari 18 item dinyatakan valid.

Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alpha sebesar 0,683.

Menurut Murti (2011), nilai r minimal suatu kuesioner dikatakan

reliabel adalah 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa 10 item

pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel. Selain itu diambil 2 item

pertanyaan dari kuesioner pengetahuan kesehatan dan mulut oleh

Kawuryan (2008) dalam penelitiannya. Dua item pertanyaan

tersebut dikatakan valid dan reliabel.

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 1. Indikator Pertanyaan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan

Mulut

No Indikator Nomor Item Jumlah

1. Cara menyikat gigi 3,4,5,6 4

2. Frekuensi menyikat gigi 11,12 2

3. Pemilihan sikat gigi 1,2 2

4. Penggunaan fluor pada

pasta gigi

7,9 2

5. Diet makanan 8 1

6. Pemeriksaan gigi 6 bulan

sekali

10 1

b. Kuesioner Kebiasaan Menyikat Gigi

Pada penelitian ini digunakan kuesioner dengan bentuk

pertanyaan tertutup berupa pilihan ganda dengan alternatif

jawaban a atau b. Terdapat 10 pertanyaan mengenai kebiasaan

menyikat gigi yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.

Sepuluh pertanyaan ini diambil dari pertanyaan pada kuesioner

penelitian oleh Sihite (2011).

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 2. Indikator Pertanyaan Kebiasaan Menyikat Gigi

No Indikator Nomor Item Jumlah

1. Frekuensi menyikat gigi 1,2,3,4,5,6,7 7

2. Penggunaan sikat gigi 9 1

3. Penggunaan fluor pada

pasta gigi

8 1

4. Cara menyikat gigi 10 1

3. Kaca mulut

4. Sonde bulan sabit

5. Senter

6. Disclosing solution

7. Sarung tangan

8. Masker

9. Povidon iodine

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

I. Protokol penelitian

Pengambilan data dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke

Sekolah Dasar Negeri Bulukantil. Berikut adalah prosedur pelaksanaan

penelitian :

1. Menjelaskan tentang maksud dan tujuan penelitian kemudian meminta

kesediaan siswa untuk mengisi kuesioner serta membagikan lembar

persetujuan untuk bersedia menjadi responden.

2. Siswa mengisi kuesioner selama kurang lebih 25 menit.

3. Dilakukan persiapan alat dan bahan pemeriksaan Oral Hygiene Index

Simplified.

4. Pemeriksaan Oral Hygiene Index Simplified dilakukan dengan langkah

– langkah sebagai berikut :

a. Siswa diminta duduk di kursi yang disediakan.

b. Dilakukan pengisian formulir pemeriksaan meliputi nama, umur

dan jenis kelamin.

c. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk melihat adanya debris

dan kalkulus. Gigi yang diperiksa adalah 6 buah gigi, yaitu :

1) Permukaan labial incisivus sentral kanan

2) Permukaan labial incisivus sentral kiri bawah

3) Permukaan bukal molar satu kanan atas

4) Permukaan bukal molar satu kiri atas

5) Permukaan lingual molar satu kiri bawah

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

6) Permukaan lingual molar satu kanan bawah

Melihat kalkulus pada permukaan 6 gigi di atas dengan

menggunakan senter, kaca mulut dan sonde bulan sabit

sesuai kriteria skor kalkulus sebagai berikut (Putri et al.,

2010b, Greene dan Vermillion, 1964 ) :

0: Tidak ada kalkulus

1: Kalkulus supragingiva menutup tidak lebih dari 1/3

permukaan servikal, atau terdapat stain ekstrinsik di

permukaan yang diperiksa

2: Kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi

kurang 2/3 permukaan yang diperiksa, atau terdapat

bercak – bercak kalkulus subgingivs di sekeliling

servikal gigi

3: Kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3

permukaan yang diperiksa atau ada kalkulus subgingiva

yang kontinu di sekeliling servikal gingival

Melihat debris pada permukaan 6 gigi tersebut di atas

dengan menggunakan senter, kaca mulut dan disclosing

solution terlebih dahulu, dengan kriteria skor debris sebagai

berikut (Putri et al., 2010b, Greene dan Vermillion, 1964) :

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

0: Tidak ada debris atau stain

1: Plak atau debris menutup tidak lebih dari 1/3

permukaan servikal, atau terdapat stain ekstrinsik di

permukaan yang diperiksa.

2: Plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang 2/3 permukaan

yang diperiksa

3: Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa

d. Mencatat hasil pemeriksaan pada formulir hasil

pemeriksaan.

e. Menghitung indeks kalkulus dan indeks debris dengan cara

sebagai berikut :

1). Perhitungan Indeks Kalkulus = Jumlah skor kalkulus

Jumlah gigi yang diperiksa

2). Perhitungan Indeks Debris = Jumlah skor debris

Jumlah gigi yang diperiksa

f. Menghitung Oral Hygiene Index Simplified dengan

menjumlahkan indeks kalkulus dan indeks debris yang

diperoleh.

OHIS = Indeks kalkulus + Indeks debris

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

g. Kemudian menentukan tingkat kebersihan mulut sesuai

dengan kriteria Oral Hygiene Index dari Greene dan

Vermillion.

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square

dan diolah dengan program Statistical Product and Service Solution

(SPSS) 17 for Windows.

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Bulukantil Kecamatan

Jebres pada tanggal 27 Maret 2012. Penelitian ini dilakukan terhadap 48 siswa

yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Adapun syarat untuk

pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah

ditentukan sebelumnya. Dari seluruh siswa kelas V yang berjumlah 49 orang,

terdapat 1 siswa yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena siswa tersebut

sakit atau dalam keadaan tidak sehat. Pada penelitian tersebut diperoleh hasil

Oral Hygiene Index, data pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut serta

data kebiasaan menyikat gigi. Karakteristik subjek dalam penelitian ini

meliputi umur dan jenis kelamin yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3. Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Variabel Jumlah Responden Persentase

Umur

10 tahun

22

45,83%

11 tahun 25 52,08%

12 tahun 1 2,08%

Jenis Kelamin

Laki – laki

Perempuan

22

26

45,83%

54,17%

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa persentase terbesar

adalah siswa yang berumur 11 tahun yaitu 52,08% atau sejumlah 25 orang

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dari 48 siswa. Persentase terkecil adalah siswa yang berumur 12 tahun yaitu

2,08% atau sejumlah 1 orang.

Pada karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin terlihat

presentase siswa perempuan sebesar 54,17% atau sebanyak 26 orang dari 48

siswa sedangkan persentase untuk laki – laki sebesar 45,83%.

B. Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis data dengan uji Chi

Square menggunakan program computer SPSS 17 for Windows. Analisis

dengan uji Chi Square ini untuk mengetahui apakah hubungan yang teramati

antara kedua variabel secara statistik bermakna. Pada penelitian ini

mengamati hubungan antara variabel tergantung kebersihan gigi mulut atau

Oral Hygiene Index dengan variabel bebas pengetahuan tentang kesehatan

gigi dan mulut serta variabel perancu berupa kebiasaan menyikat gigi. Setelah

hasil uji Chi Square diperoleh maka dilihat nilai signifikansinya. Pada analisis

Chi Square ini Confidence Interval (CI) sebesar 95%, hubungan dikatakan

signifikan apabila p < 0,05.

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 4. Analisis Uji Chi Square Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut

dengan Oral Hygiene Index Siswa Kelas V

Pengetahuan Oral Hygiene Index (%) Total p -value

Chi Square Baik Sedang Buruk

Tinggi 4 (28,57) 7 (50) 3 (21,43) 14 (29,17) 0.927

Sedang 10 (35,71) 13 (46,43) 5 (17,86) 28 (58,33)

Rendah 3 (50) 2 (33,33) 1 (16,67) 6 (12,5)

Total 17 (35,42) 22 (45,83) 9 (18,75) 48 (100)

Nilai kemaknaan atau p-value dari data di atas adalah 0,927. Nilai

kemaknaan p > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan Oral Hygiene

Index.

Tabel 5. Analisis Uji Chi Square Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Oral

Hygiene Index Siswa Kelas V

Kebiasaan Oral Hygiene Index (%) Total p -value

Chi Square Baik Sedang Buruk

Baik 15 (51,72) 12 (41,38) 2 (6,90) 29 (60,42) 0.004

Tidak baik 2 (10,53) 10 (52,63) 7 (36,84) 19 (39,58)

Total 17 (35,42) 22 (45,83) 9 (18,75) 48 (100)

Nilai kemaknaan atau p-value pada data di atas adalah 0,004. Nilai

kemaknaan p < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

kebiasaan menyikat gigi dengan Oral Hygiene Index.

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil analisis terhadap pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan

Oral Hygiene Index didapatkan hasil p- value > 0,05. Hal ini menunjukkan nilai

kemaknaan yang tidak signifikan. Kelompok siswa dengan pengetahuan tinggi

berjumlah 14 orang dan kebersihan mulut atau Oral Hygiene Indexnya baik

berjumlah 4 siswa (28,57 %), kebersihan mulutnya sedang berjumlah 7 siswa (50 %)

dan 3 siswa (21,43 %) dengan kebersihan mulut yang buruk. Kelompok dengan

pengetahuan sedang sebesar 28 orang mempunyai kebersihan mulut yang baik

sebesar 10 siswa (35,71 %), kebersihan mulutnya sedang sebanyak 13 siswa (46,43

%) dan kebersihan mulutnya buruk sebesar 5 siswa (17,86 %). Kelompok siswa

dengan pengetahuan rendah sebesar 6 orang dan memiliki kebersihan mulut yang

baik sebesar 3 siswa (50 %), kebersihan mulut sedang sebesar 2 siswa (33,33 %) dan

kebersihan mulut buruk sebesar 1 siswa (16,67 %).

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Heriyanto et al

(2005) yang menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan Oral

Hygiene Index atau kebersihan mulut pada siswa tuna netra di Panti Sosial Bina Netra

(PSBN) Wyata Guna Bandung. Namun, penelitian di atas tidak sesuai dengan hasil

penelitian di Brazil oleh Farias et al (2009) yang menyatakan bahwa pendidikan

kesehatan gigi dan mulut di sekolah berpengaruh secara positif pada kebersihan

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

mulut. Penelitian tersebut menjelaskan pengetahuan yang baik dan benar melalui

program pendidikan kesehatan gigi dan mulut di sekolah dapat meningkatkan

kebersihan mulut pada siswa. Selain itu, penelitian di China oleh Tsai et al (1998)

juga menyatakan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar secara

signifikan berpengaruh pada jumlah plak di dalam mulut mereka. Perbedaan hasil

penelitian ini mungkin disebabkan karena faktor lain yang mempengaruhi kebersihan

gigi dan mulut lebih berperan.

Kebersihan mulut atau Oral Hygiene Index dipengaruhi juga oleh susunan

gigi, pola makan, komposisi dan sekresi saliva serta kebiasaan menyikat gigi dengan

baik dan benar (Manson dan Eley, 1993). Sebagian besar anak sekolah dasar

cenderung menyukai jajanan yang mengandung gula dan karbohidrat tinggi padahal

makanan tersebut mudah menempel pada gigi sehingga pembentukan plak lebih

mudah terjadi. Susunan gigi yang tidak teratur dapat menyebabkan makanan mudah

menempel dan sulit dibersihkan (Putri et al., 2010a). Anak dengan susunan gigi yang

tidak teratur dapat memiliki kebersihan mulut yang kurang baik dibandingkan dengan

anak yang mempunyai susunan gigi teratur. Selain itu, komposisi dan sekresi saliva

dapat mempengaruhi pembersihan mulut oleh saliva itu sendiri. Pada penelitian ini,

faktor-faktor tersebut di atas tidak diteliti karena keterbatasan peneliti dalam tenaga

dan dana.

Variabel lain yang diteliti adalah hubungan kebiasaan menyikat gigi dengan

Oral Hygiene Index. Hasil penelitian menunjukkan kelompok siswa dengan

kebiasaan menyikat gigi yang baik berjumlah 29 orang dan kebersihan mulut atau

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Oral Hygiene Indexnya baik berjumlah 15 siswa (51,72 %), kebersihan mulutnya

sedang berjumlah 12 siswa (41,38 %) dan 2 siswa (6,90 %) dengan Oral Hygiene

Index yang buruk. Kelompok dengan kebiasaan menyikat gigi yang tidak baik sebesar

19 siswa dan kebersihan mulutnya baik sebesar 2 siswa (10,53 %), kebersihan

mulutnya sedang sebanyak 10 siswa (52,63 %) dan kebersihan mulutnya buruk

sebesar 7 siswa (36,84 %).

Hasil analisis hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dengan kebersihan

mulut atau Oral Hygiene Index pada penelitian ini memiliki p-value sebesar 0,004,

sehingga dapat dikatakan adanya hubungan yang bermakna. Hal ini sesuai dengan

penelitian Anitasari dan Rahayu (2005) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara kebiasaan menyikat gigi dengan tingkat kebersihan mulut pada siswa sekolah

dasar di kecamatan Palaran kotamadya Samarinda.

Kebiasaan atau perilaku terbentuk karena dipengaruhi beberapa faktor.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berperilaku menjaga

kesehatan atau tidak berperilaku menjaga kesehatan. Faktor tersebut di antaranya

adalah adanya perilaku kesehatan dari orang lain yang menjadi panutan, fasilitas yang

memadai dan kebudayaan atau faktor lingkungan (Budiharto, 2010).

Perilaku kesehatan orang tua yang mengajarkan kepada anak untuk senantiasa

menjaga kebersihan mulut dengan membiasakan anak menyikat gigi secara benar dan

teratur dapat mempengaruhi kebersihan mulut. Hal ini sesuai dengan penelitian

Hermawansyah (2011) yang menyatakan bahwa pendidikan kebersihan gigi dan

mulut di rumah secara signifikan berhubungan dengan kebersihan gigi dan mulut

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pada anak sekolah dasar. Orang tua merupakan figur yang menjadi panutan bagi anak

sehingga kebiasaan yang baik orang tua dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut

dapat menjadi contoh bagi anak – anak.

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN …/Hubung… · PENGESAHAN SKRIPSI Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan ... dapat mempengaruhi status gizi, ... sebanyak 46% pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut

dengan Oral Hygiene Index siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Bulukantil Kecamatan Jebres.

2. Ada hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dengan Oral Hygiene Index

siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Bulukantil Kecamatan Jebres.

B. Saran

1. Bagi pihak sekolah sebaiknya mengupayakan diadakan pelatihan tentang

bagaimana menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar.

2. Bagi orangtua sebaiknya membiasakan anak untuk menyikat gigi dengan

baik dan benar sejak dini.

3. Pada penelitian ini memiliki keterbatasan karena tidak mengontrol faktor –

faktor lain yang dapat mempengaruhi kebersihan mulut oleh karena itu

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel perancu

lain dengan harapan semakin memperkuat simpulan.