hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku...

12
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU KESIAPSIAGAAN DALAM MENANGGULANGI KEBAKARAN DI PT PURA BARUTAMA KUDUS (Studi Tim Penanggulangan Kebakaran di PT Pura Barutama) \ Oleh: IJAB SEFRI RAIS A2A014009 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2018 http://repository.unimus.ac.id

Upload: vuonganh

Post on 30-Apr-2019

259 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN

PERILAKU KESIAPSIAGAAN DALAM MENANGGULANGI

KEBAKARAN DI PT PURA BARUTAMA KUDUS

(Studi Tim Penanggulangan Kebakaran di PT Pura Barutama)

\

Oleh:

IJAB SEFRI RAIS

A2A014009

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2018

http://repository.unimus.ac.id

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

http://repository.unimus.ac.id

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU

KESIAPSIAGAAN DALAM MENANGGULANGI

KEBAKARAN DI PT PURA BARUTAMA KUDUS

Ijab Sefri Rais1, Bina Kurniawan

2, Diki Bima Prasetio

2

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRAK :

Latar belakang : Pelatihan penanggulangan kebakaran (pengoperasian APAR) oleh anggota

tim penanggulangan kebakaran yang dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali kepada

pekerja belum bisa berjalan sendiri harus didampingi kepala bagian PMK (Petugas Mobil

Kebakaran). Tim penanggulangan kebakaran di PT Pura Barutama Kudus bekerja selama 24

jam yang dibagi 3 shift kerja yang harus siap dalam menanggulangi kebakaran kapan saja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku

kesiapsiagaan kebakaran. Metode : Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik

yaitu penelitian yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan

rancangan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan penelitian ini sebanyak 30

responden tim penanggulangan kebakaran, menggunakan teknik total sampling yaitu teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel adalah total populasi. Hasil : Pengetahuan tim

penanggulangan kebakaran yang kategori kurang baik sebanyak 10 orang (33,3 %). Sikap tim

penanggulangan kebakaran dengan kategori negatif sebanyak 12 orang (40,0) dan kategori

positif 18 orang (60,0). Perilaku kesiapsiagaan dengan kategori kurang baik sebanyak 12 orang

(40,0) dan perilaku kesiapsiagaan kategori baik sebanyak 18 orang (60,0). Hubungan

pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan dengan p value 0,045. Hubungan sikap dengan

perilaku kesiapsiagaan dengan p value 0,000. Simpulan : Ada hubungan antara pengetahuan

dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan kebakaran.

Kata kunci : Perilaku kesiapsiagaan, tim penanggulangan kebakaran, pengetahuan, sikap

ABSTRACT :

Background: Fire management training (APAR operation) by members of the fire

management team that is conducted once a week or once every two weeks for workers cannot

walk alone must be accompanied by the head of the PMK (Fire Car Officer). The fire

management team at PT Pura Barutama Kudus works for 24 hours divided by 3 work shifts

that must be prepared to deal with fires at any time. This study aims to determine the

relationship between knowledge and attitudes with fire preparedness behavior. Methods : The

type of research used is analytic observational research that is used to analyze the relationship

between variables with a cross sectional approach design. The sample used in this study were

30 respondents to the fire prevention team, using a total sampling technique which is a

sampling technique in which the total sample is the total population. Results : The knowledge

of the fire management team is not good enough as many as 10 people (33.3%). The attitude of

the fire management team in the negative category was 12 people (40.0) and the positive

category was 18 people (60.0). Preparedness behavior with poor category is 12 people (40.0)

and good category preparedness behavior is 18 people (60.0). The relationship of knowledge

with preparedness behavior with p value 0.045. Relationship of attitude with preparedness

behavior with p value 0,000. Conclusion : There is a relationship between knowledge and

attitudes with fire preparedness behavior.

Keywords: preparedness behavior, fire prevention team, knowledge, attitude

http://repository.unimus.ac.id

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

PENDAHULUAN

Kebakaran merupakan kejadian api yang tidak dikehendaki dari tiga

unsur berdasarkan teori segitiga api yang saling berkaitan yaitu panas, oksigen

dan bahan bakar. Banyak hal merugikan akibat kebakaran dari korban jiwa,

fasilitas sarana prasarana rusak dan lainnya. Semakin merugikan bila terjadinya

kebakaran di tempat industri atau tempat usaha, selain sarana prasarana dan

fasilitas rusak pastinya pengusaha mengalami kerugian finansial yang tidak

sedikit. Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, kapan saja dan dimana saja,

karena terdapat banyak peluang yang dapat memicu terjadinya kebakaran.(1)(2)

Menurut data National Fire Protection Association (NFPA) kejadian

kebakaran pada tahun 2016, ada 1.342.000 kebakaran yang tercatat dalam

pelaporan terjadi di Amerika Serikat. Kebakaran ini menyebabkan 3.390

meninggalnya warga sipil, korban yang mengalami luka-luka 14.650 orang, dan

kerugian kerusakan properti sebesar $ 10,6 miliar. Kasus kebakaran yang cukup

parah pada 2016 di AS, seorang petugas pemadam kebakaran memadamkan

sebuah api setiap 24 detik. Satu struktur api dilaporkan setiap 66 detik.(3)

Kasus kebakaran di Indonesia pada tahun 2011 sampai 2015 yang tercatat

dan terlaporkan terdapat 979 kasus disebabkan oleh korsleting arus listrik,

ledakan kompor gas, gesekan kayu yang didukung karena cuaca sangat panas,

pembakaran sampah dan lainnya. Penataan ruang dan minimnya sarana

prasarana penanggulangan kebakaran juga berkontribusi terhadap timbulnya

kebakaran, khususnya kawasan industri dan pemukiman yang padat penduduk.(4)

Peristiwa kebakaran di perusahaan tercatat pada bulan April 2017

perusahaan percetakan di PT Srideli Jaya Kecamatan Siak Hulu Kota Pekanbaru

mengalami kebakaran, terdapat 2 korban mengalami luka bakar pada bagian kaki

disebabkan ledakan kaleng solven di salah satu ruangan gedung.(5)

Peristiwa

yang lain juga terjadi di Perusahaan Percetakan Kota Semarang pada bulan

Februari 2015 PT Trisakti Mustika Grafika Kecamatan Ngaliyan, kebakaran

http://repository.unimus.ac.id

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

yang mengakibatkan kerugian barang-barang berharga di gudang percetakan

tersebut hilang semua dan beberapa mesin cetak ikut terbakar, tidak ada korban

jiwa, belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.(6)

Berdasarkan studi pendahuluan di PT.Pura Barutama mempunyai 25 unit

produksi yang masing-masing mempunyai spesifikasi produksi yang berbeda.

Sumber kebakaran berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan seperti bahan

dasar dalam percetakan yaitu solven, tinta, pekerjaan produksi (mencetak,

mengelas pada bagian mesin). Kepentingan penelitian ini dilakukan

kesiapsiagaan tim penanggulangan kebakaran berdasarkan pengamatan peneliti

lakukan sikap dan perilaku yang dilakukan setiap harinya seperti masih merokok

saat jam kerja, kemudian dalam praktik rutin penanggulangan kebakaran

(pengoperasian APAR) seminggu sekali atau dua minggu sekali kepada pekerja

masih harus didampingi Kepala Bagian Petugas Mobil Kebakaran (PMK) selaku

penanggung jawab utama dalam penanggulangan kebakaran belum bisa berjalan

sendiri. Tim penanggulangan kebakaran di Pura Group ada 30 orang.

METODE

Tim penanggulangan kebakaran di PT.Pura Barutama terdiri dari 30

orang yang bekerja selama 24 jam dan terbagi menjadi 3 shift kerja. Penilaian ini

dilakukan melalui teknik wawancara dengan instrument berupa kuesioner.

Peneliti melakukan wawancara kepada pekerja tim penanggulangan kebakaran

dengan jumlah 30 sampel. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, pada pukul

9-12 siang atau menyesuaikan waktu yang dapat dilakukan oleh responden tim

penanggulangan kebakaran. Pengambilan data untuk masing-masing responden

memerlukan waktu kurang lebih selama 20 menit. Pengambilan sampel

menggunakan teknik total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila

menggunakan total seluruh populasi di PT Pura Barutama Kudus semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel.

http://repository.unimus.ac.id

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

HASIL

Berdasarkan tabel 1 penelitian hasil dari tabel distribusi frekuensi variabel

penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku kesiapsiagaan dapat diambil

kesimpulan bahwa pada aspek pengetahuan dengan kategori baik memiliki

presentase lebih tinggi yaitu 66,7%. Kemudian pada aspek sikap dengan kategori

positif memiliki presentase lebih banyak yaitu 60,0%. Terakhir aspek perilaku

kesiasiagaan memiliki presesentase sama dengan aspek sikap yaitu dengan

kategori baik mempunyai presentase lebih banyak 60,0%.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Pengetahuan

-Kurang baik 10 33.3

-Baik 20 66.7

Total 30 100.0

Sikap

-Sikap negatif 12 40.0

-Sikap positif 18 60.0

Total 30 100.0

Perilaku

Kesiapsiagaan

-Kurang baik 12 40.0

-Baik 18 60.0

Total 30 100.0

Berdasarkan tabel 2 hubungan pengetahuan dengan perilaku

kesiapsiagaan tim penanggulangan kebakaran di PT Pura Barutama diketahui

bahwa pekerja tim penanggulangan kebakaran dengan pengetahuan kurang baik

yang memiliki perilaku kesiagsiagaan kategori kurang baik sebanyak 7 orang

http://repository.unimus.ac.id

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

(70,0) dan yang memiliki perilaku kesiapsiagaan kategori kurang baik sebanyak

5 orang (25,0). Analisis data menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh p value

sebesar 0,045 (< 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan

dengan perilaku kesiapsiagaan.

Tabel 2. Hubungan Antara Variabel Pengetahuan dengan Perilaku

Kesiapsiagaan

Kategori

Pengetahuan

Kategori Perilaku

Kesiapsiagaan

Total p value

Kurang baik Baik

n % n % n %

Kurang baik 7 70.0 3 30.0 10 100,0 0.045

Baik 5 25.0 15 75.0 20 100,0

Jumlah 12 40.0 18 60.0 30 100,0

Berdasarkan tabel 3 hubungan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan tim

penanggulangan kebakaran di PT Pura Barutama diketahui bahwa pekerja tim

penanggulangan kebakaran dengan sikap negatif yang memiliki perilaku

kesiapsiagaan kategori kurang baik yang berjumlah 10 orang (83,3%) masuk

pada sikap negatif. Sedangkan pekerja tim penanggulangan kebakaran yang

memiliki perilaku kesiapsiagaan kurang baik berjumlah 2 orang (11,1%) masuk

pada kategori sikap positif. Analisis data yang digunakan adalah Fisher’s Exact

Test dengan memperoleh p value sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat

hubungan antara sikap dan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

kebakaran di PT Pura Barutama Kudus .

http://repository.unimus.ac.id

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

Tabel 3. Hubungan Antara Variabel Sikap dengan Perilaku

Kesiapsiagaan

Kategori Sikap

Kategori Perilaku

Kesiapsiagaan Total p value

Kurang baik Baik

n % n % n %

Negatif 10 83.3 2 16.7 12 100,0 0.000

Positif 2 11.1 16 88.9 18 100,0

Jumlah 12 40.0 18 60.0 30 100,0

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan

pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan pada tim penanggulangan kebakaran

di PT.Pura Barutama. Perilaku kesiapsiagaan seseorang dapat dibentuk melalui

seberapa sering orang tersebut mendapat pengetahuan atau informasi mengenai

kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran.(10)

Oleh sebab itu sebagian besar

tingkat pengetahuan tim penanggulangan kebakaran baik, sehingga perilaku

kesiapsiagaan tim penanggulangan kebakaran juga baik. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan ada hubungan antara

pengetahuan dengan upaya kesiapsiagaan pada karyawan bagian produksi dalam

menghadapi bahaya kebakaran di PT.Sandang Asia Maju Abadi.(9)

Hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan sikap dengan

perilaku kesiapsiagaan pada tim penanggulangan kebakaran di PT.Pura

Barutama. Sikap positif seseorang akan berdampak langsung terhadap perilaku

seseorang tersebut hal ini dikarenakan sikap merupakan faktor penting

untukbertindak dan berpersepsi.(22)

Adanya sikap akan menyebabkan manusia

bertindak secara khas terhadap obyek-obyeknya. Sikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang

http://repository.unimus.ac.id

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi bersifat emosional terhadap

stimulus social, sikap mempunyai kecenderungan bertindak.(31)

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di PT.Pura Barutama sikap

tim penanggulangan kebakaran yang sudah dilakukan yaitu pengecekan APAR

secara berkala, adanya pengawasan aktifitas kerja terhadap bahaya kebakaran,

memperhatikan keselamatan rekan kerja merupakan hal yang sangat penting.

Tim penanggulangan kebakaran yang memiliki sikap positif akan lebih siaga

dalam menghadapi kebakaran. Sikap yang ditunjukkan tim penanggulangan

kebakaran dalam kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran sebagai bentuk

tanggung jawab bersama dan kerjasama antara tim dan pihak tempat kerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

menyatakan ada hubungan sikap dengan penerapan SMK3RS pada karyawan di

RSUD Taman Husada Bontang.(48)

KESIMPULAN

Pengetahuan tim penanggulangan kebakaran yang kategori kurang baik

sebanyak 10 orang (33,3 %). Rata-rata skor pengetahuan tim penanggulangan

kebakaran sebesar 21,87. Sikap negatif sebanyak 12 orang (40,0) dan sikap

positifnya 18 orang (60,0) . Rata-rata skor sikap tim penanggulangan kebakaran

sebesar 92,2. Perilaku kesiapsiagaan dengan kategori kurang baik sebanyak 12

orang (40,0) dan perilaku kesiapsiagaan kategori baik sebanyak 18 orang (60,0).

Rata-rata skor perilaku kesiapsiagaan sebesar 23,2.

Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan tim

penanggulangan kebakaran di PT.Pura Barutama Kudus dengan p value 0,045.

Ada hubungan antara sikap dengan perilaku kesiapsiagaan tim penanggulangan

kebakaran di PT.Pura Barutama Kudus dengan p value 0,000.

http://repository.unimus.ac.id

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

SARAN

Sebaiknya tim penanggulangan kebakaran perlu diberikan tambahan

pelatihan tentang penanggulangan kebakaran baik dari internal perusahaan

maupaun pihak luar misalnya tim damkar dari provinsi atau tim damkar dari

perusahaan lain yang sudah mempunyai pengalaman dibidangnya.

Perlu adanya penelitian lain tentang kesiapsiagaan kebakaran di bidang

lain misalnya pada bidang konstruksi pembangunan, karena perbedaan tempat

kerja juga potensi bahaya kebakaran juga berbeda. Pada wawancara terhadap

responden lebih diperdalam agar hasilnya lebih akurat dan jelas dengan

menambah variabel yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mehaffey JR dan LB. Fire Protection [Internet]. 1997 [cited 2018 Jan 24].

Available from: www.cdc.gov./niosh/docs/2004-101/pcfs/firepro.pdf

2. Suma’mur P.K. Hygiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : CV.Haji

Masagung; 1996.

3. NFPA. Kebakaran di AS [Internet]. 2016 [cited 2018 Jan 24]. Available from:

www.nfpa.org/News-and-Research/Fire-statistic-and-reports/Fire-

statistics/Fires-in-the-US

4. BNPB. data kebakaran pemukiman [Internet]. 2015 [cited 2018 Jan 24].

Available from:

geospasial.bnpb.go.id/pantauanbencana/data/datakbmukimall.php

5. Nando. Kebakaran pabrik percetakan [Internet]. 2017 [cited 2018 Jan 24].

Available from: pekanbaru.tribunnews.com/2017/04/20/dua-karyawan-jadi-

korban-kebakaran-pabrik-percetakan-pt-sridelli-jaya

6. Parwito. kejadian kebakaran di percetakan [Internet]. 2015. Available from:

http://repository.unimus.ac.id

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

www.merdeka.com/peristiwa/gedung-percetakan-yang-pernah-digeledah-kpk-

di-kasus-ektp-terbakar.html

7. Ramli S. System Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta.:

Dian Rakyat; 2010.

8. Kepmenaker No.186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di

Tempat Kerja. 1999.

9. Fitriana L. Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Upaya Kesiapsiagaan

Karyawan Bagian Produksi Dalam Menghadapi Bahaya Kebakaran di PT

Sandang Asia Maju Abadi. Fak Kesehat Masy Bagian Keselam dan Kesehat

Kerja Univ Diponegoro. 2017;

10. Lindell PR dan. Volcanic Risk Perception and Adjusment in Multi Hazard

Environment. J Volcanol Geotherm Res.

11. Sejarah Pura [Internet]. 2017 [cited 2018 Jan 30]. Available from:

www.puragroup.com/index.php?ref=id&ref1=tentang-kami

12. Kurnia SI. Hubungan antara pengetahuan, ketersediaan sarfas dan peran

perusahaan terhadap kesiapsiagaan tanggap darurat bencana kebakaran pada

pekerja di PT.Pura Barutama Unit Paper Mill 5/6/9 Kudus Tahun 2017. Fak

Kesehat Univ Dian Nuswantoro. 2017;

13. Linuwih RM. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapsiagaan Tanggap

Darurat Kebakaran Pada Penghuni Mess PT.Sango Indonesia Semarang. Fak

Kesehat Univ Dian Nuswantoro 2015. 2015;

14. Aditiansyah I. Hubungan antara tingkat pengetahuan penghuni dan fasilitas

rumah susun terhadap kesiapan tanggap darurat bencana kebakaran di rumah

susun pekunden kota semarang. Fak Kesehat Univ Dian Nuswantoro. 2014;

http://repository.unimus.ac.id

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ...repository.unimus.ac.id/2541/8/MANUSCRIPT.pdfartikel ilmiah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menanggulangi

15. Risha V. Kesiapsiagaan Pedagang Terhadap Resiko Kebakaran di Pasar

Tradisional Karangayu Kota Semarang. Fak Kesehat Univ Dian Nuswantoro.

2015;

16. Anizar. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009.

17. Ramli S. Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Management) I.

Jakarta: Dian Rakyat; 2010.

18. Ridley J. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Edisi Ketiga. Ketiga.

Simarmata L, editor. Jakarta: Erlangga; 2006.

19. Peraturan Daerah DKI No. 8 tentang Pencegahan dan Penanggulangan

Kebakaran tahun 2008. 2008;

20. Purbo H. Utilitas Bangunan. Jakarta: Jambatan; 1992.

21. Guiness M. Mechanical, Electrical and Equipment for Buildings. New York:

Mc Guiness Book; 1981.

22. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. revisi. Jakarta: Rineka

Cipta; 2011.

http://repository.unimus.ac.id