hubungan pasien dokter dan tanggung jawabnya

Upload: ichsanquswain

Post on 26-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Hubungan Pasien Dokter Dan Tanggung Jawabnya

    1/3

    Hubungan pasien dokter dan tanggung jawabnya

    Hubungan dengan dokter yang tidak berkaitan dengan status sebagai pasien

    Tidak setiap kontak dengan pasien menghasilkan hubungan dokter-pasein. Ketika seorangdokter melakukan pemeriksaan atas permintaan pihak ketiga untuk kepentingan pihak ketiga,

    sebagai contoh saat pemeriksaan dilakukan untuk menentukan kelayakan seorang pegawai atau

    untuk kepentingan asuransi, pengadilan berbeda pendapat dalam menginterpretasikan hal

    tersebut. Apabila dokter diminta melakukan pemeriksaan terhadap calon pegawai, maka tugasdokter sesuai dengan permintaan yang mempekerjakannya dan tidak ada hubungan dokter

    pasien. Hal yang dapat dijadikan pedoman yaitu ketiadaan maksud untuk melakukan pengobatan.

    Satu pengadilan mengatakan bahwa dokter tidak memiliki kewajiban terhadap orang yangdiperiksa selain tidak menyebabkan cedera serta memberikan perhatian. Kegagalan untuk

    melakukan hal tersebut dapat menyebabkan klaim atas dasar kelalaian biasa, bukan atas dasar

    malapraktik. Pengadilan lain menyatakan tidak ada tugas kecuali bila diberikan nasihat. Tidak

    ada tanggung jawab terhadap kelalaian dari pemeriksaan yang dilakukan, namun perusahaanbertanggung jawab terhadap tindakan lalai pada hubungan dokter-pekerja atas dasar doktrin

    respondeat superior.okter kemudian bertanggung jawab kepada perusahaan atas dasar teori

    kontrak karena kerusakan yang ditimbulkan. Pada dasarnya dokter yang dipekerjakan oleh pihak ketiga tidak harus mengatakan

    kepada orang yang ia periksa bila terdapat temuan yang abnormal. !amun, bisa terdapat

    pengecualian bila dokter memeriksa orang yang sebelumnya sudah memiliki hubungan dokter-pasien dengannya atau bila dokter berlaku sebagai dokter tidak tetap pada suatu perusahaan

    asuransi "berbeda bila dokter sebagai pegawai tetap#. Pada keadaan demikian dokter

    berkewajiban memberitahu temuan kesehatan yang penting kepada pasien. $ika dokter memutuskan untuk mendiskusikan temuan kesehatan yang penting dengan

    pasien maka dokter tidak boleh memberi persepsi yang salah tentang keadaan kesehatan pasien.Kemudian jika dokter merekomendasikan suatu pengobatan, maka dokter bertanggung jawabjika pasien mengalami cedera %kerugian akibat rekomendasi yang tidak sesuai standar. Pihak

    ketiga "selain dari pemilik perusahaan# dapat pula mempekerjakan dokter untuk memeriksa atau

    mengobati pasien. Pengadilan akan membedakan tanggung jawab dokter terhadap pihak ketiga

    atas pemeriksaan yang dilakukannya dan tanggung jawab dokter terhadap pasien atas pengobatanyang telah diberikan.

    Hubungan Dokter-Pasien yang Tercipta secara Tidak Langsung

    Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, hal dasar yang harus diingat adalah setiap orang

    diminta untuk melakukan perbuatan yang tidak menimbulkan cedera untuk orang lain.Kewajiban untuk melakukan tindakan yang aman tersebut dapat ditiadakan untuk kasus dimana

    sesuatu yang membahayakan seseorang sudah dapat diperkirakan terjadi sebagai konsekuensi

    suatu tindakan. Semua dokter wajib mengingatkan pasien tentang kondisi kesehatan atau

    pengobatan pasien yang dapat membahayakan orang lain. Seorang dokter dari pasien sei&ure %kejang, dapat dikenai tanggung jawab terhadap cedera yang dialami orang yang bukan pasiennya

    jika cedera tersebut secara tidak langsung disebabkan oleh oleh kelalaian pengobatan, kelalaian

    dalam menegakkan diagnosa, atau tidak memberi tahu pasien tentang resiko yang dapat terjadi

  • 7/25/2019 Hubungan Pasien Dokter Dan Tanggung Jawabnya

    2/3

    jika pasien melakukan tindakan yang berbahaya. 'alaupun pihak pengadilan menolak adanya

    hubungan dokter-pasien terhadap korban pihak ketiga, namun pihak penggugat dapat

    menggunakan prinsip umum tindakan tidak menimbulkan bahaya bagi orang lain danmenyatakan bahwa cedera yang terjadi pada pihak ketiga merupakan konsekuensi yang sudah

    dapat diperkirakan dari kondisi pasien, sehingga dokter dibebankan tanggung jawab untuk

    mencegah terjadinya cedera terhadap pihak ketiga. Terjadinya kelalaian dalam perkiraanmerupakan masalah yang diangkat saat seorang dokter mengobati petugas polisi yang memiliki

    tumor kelenjar hipo(isis. Tak berapa setelah pengobatan, seorang warga sipil ditembak oleh

    petugas polisi tersebut namun warga tersebut tidak diperbolehkan menuntut dokter atas dasarmalpraktik ataupun tindakan kelalaian. Tanggung jawab hanya terjadi jika dokter tidak memberi

    tahu bahaya yang mungkin terjadi jika pada kasus tertentu seperti mengendarai kendaraan saat

    dalam pengobatan sedati)e atau dekongestan ataupun tidak memberi tahu dengan baik mengenai

    penyakit yang diderita sehingga menularkan kepada pihak lain. Pengadilan negara bagian*ichigan mempertimbangkan gugatan terhadap seorang dokter yang diajukan oleh keluarga

    pengendara sepeda motor yang tewas dalam kecelakaan sepeda motor bersama pasien dari dokter

    tadi. Pasien tersebut dalam pengobatan sedati)e secara injeksi dan tidak mendapat peringatan

    dari dokter tentang pengobatan yang diterimanya. Pengadilan *ichigan menyetujui jalannyasidang gugatan, gugatan tidak didasarkan atas kelalaian dokter namun atas dasar tindakan

    malpraktik, sehingga pengadilan berakhir dengan dibatalkannya gugatan karena tidak adanyahubungan dokter-pasien dan kematian terjadi akibat penyalahgunaan dosis obat. Sejak saat itu

    tidak ada lagi pengadilan yang digelar dengan kasus serupa.

    Pada kasus dimana keluarga pasien diperbolehkan tetap berada di ruang gawat darurat,maka jika terjadi pingsan pada anggota keluarga saat melihat darah dan menyebabkan orang

    tersebut terjatuh dan mengalami cedera kepala, dokter tidak bertanggung jawab atas cedera yang

    terjadi.

    Pengadilan telah membebankan tanggung jawab terhadap dokter yang memilikihubungan khusus dengan orang yang berbahaya dan korban yang terkena. Hubungan tersebut

    menyebabkan adanya tanggung jawab dokter terhadap pihak ketiga yang bukan pasien dari

    dokter tersebut. Tanggung jawab tercipta akibat hubungan khusus dokter dengan pasien danbahaya yang mungkin terjadi terhadap pihak ketiga akibat perilaku pasien. Kasus yang paling

    terkenal adalah kasus Taraso((, yang menunjukkan adanya tanggung jawab yang dibebankan

    terhadap psikoterapis dari pasien yang berulang kali menunjukkan niat yang jahat terhadapseseorang yang pada akhirnya dibunuh. Kasus berikutnya membatasi tanggung jawab dokter

    tidak seperti pada kasus Taraso((+ $ika korban bukan pasien dan niat jahat tidak spesi(ik ditujukan

    terhadap korban, maka tidak ada tanggung jawab dokter terhadap pihak ketiga jika bahaya

    kemudian terjadi. Kewajiban untuk melindungi pihak ketiga yang berada dalam bahaya telah berkembang

    menjadi perlindungan terhadap barang % properti yang berada dalam bahaya.

    Hubungan Dokter-Pasien yang Terjadi akibat Kontrak dengan Pihak Lain

    $ika dokter memiliki kontrak dengan pihak ketiga untuk mengobati pasien, maka

    hubungan dokter-pasien belum terjadi jika pasien belum secara sah diobati oleh dokter. Kalau

    dokter tidak merawat pasien yang ditugaskan kepadanya maka kewajiban terhadap pasien

    tersebut tidak ada. okter bertanggung jawab terhadap pihak ketiga yang mempercayakan

  • 7/25/2019 Hubungan Pasien Dokter Dan Tanggung Jawabnya

    3/3

    pengobatan klien pihak ketiga oleh dokter tersebut. $ika pihak ketiga mengadakan kontrak

    dengan dokter untuk pengobatan seorang pasien dan pengobatan tersebut dilakukan oleh dokter

    maka terjadilah hubungan dokter-pasien dan sekarang dokter bertanggung jawab terhadap pasienbukan terhadap pihak ketiga. $ika persetujuan dokter untuk mengobati pasien menyebabkan

    pihak ketiga percaya bahwa pasien tersebut telah diobati secara kompeten dan oleh karena itu

    tidak akan mencari pengobatan di tempat lain maka dokter dapat bertanggung jawab terhadapkedua pihak, pasien dan pihak ketiga. Tanggung jawab terhadap pasien jika terjadi malpraktik

    kedokteran dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga jika terjadi pelanggaran kontrak.

    Seorang dokter yang ditugaskan oleh pihak ketiga untuk semata-mata memperoleh buktiyang mendukungnya dalam melakukan klaim terhadap keadaan kesehatannya tidak memiliki

    kewajiban apapun terhadap orang yang diperiksa. okter secara umum tidak memiliki kewajiban

    untuk mengin(ormasikan hasil pemeriksaan kepada orang yang diperiksa dan tidak bertanggung

    jawab kepada orang tersebut manakala lalai melakukan pemeriksaan atau lalai dalam melaporkanhasil pemeriksaan yang di kemudian hari menyebabkan cedera bagi dia karena laporan tersebut

    sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya tidak dimaksudkan untuk digunakan bagi kepentingan

    orang yang diperiksa tersebut.