hubungan motivasi kerja dan disiplin kerja dengan kinerja tenaga perawat di puskesmas kota bau
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
1/55
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
2/55
peranannya sebagai pemikir yang rasional dalam mengelola,
menggerakkan dan mengendalikan segenap sumber daya
lainnya. Sekalipun tidak dapat disanggah bahwa alat produksi
lainnya seperti modal, sarana kerja, bahan baku metode kerja
tetap diperlukan serta mempunyai arti penting. leh karena
itu pemeliharaan hubungan yang kontinyu dan serasi dengan
karyawan dalam setiap organisasi menjadi sangat penting
!"obbins, #$$%&.
%
"endahnya cakupan pelayanan kesehatan di Puskesmas antara
lain di sebabkan oleh kinerja perawat yang belum optimal. 'al initerjadi sebagai akibat dari rendahnya moti(asi kerja dan disiplintenaga perawat. Kedua hal ini sangat berperan dalammeningkatkan e)ekti(itas dan e)isiensi dari organisasi didalammenjalankan kegiatan dan pekerjaan yang telah di rencanakandan diprogramkan !*pnamulsah bisurtu, #$$+&.
'eidjrachman dan 'usnan, !#$$# %& mengungkapkan
Disiplin adalah setiap perseorangan dan juga kelompok yang
menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah/ dan
berinisiati) untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan
seandainya tidak ada perintah/.
Puskesmas adalah unit organisasi )ungsional di bidang
pelayanan kesehatan dasar, yang ber)ungsi sebagai !%& pusat
pembangunan kesehatan, !#& pembina peran serta
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
3/55
masyarakat dan !0& pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu, yang sesuai dengan konsepnya bahwa
Puskesmas bertanggung jawab atas wilayah kerja yang
ditetapkan.
1ujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat,melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu dan berkeadilan bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan setinggi-tingginya. Dengan
demikian maka Puskesmas adalah benar-benar sebagai
wadah yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat
secara menyeluruh dan terpadu !Depkes "2, #$%$&.
Menurut Departemen Kesehatan "2. tahun #$$3, jumlah
sumber daya manusia kesehatan belum memadai. "asio
tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih rendah.
Produksi dokter setiap tahun sekitar #.$$ dokter baru,
sedangkan rasio dokter terhadap jumlah penduduk % .$$$.
Produksi perawat setiap tahun sekitar 4$.$$$ perawat baru
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
4/55
dengan rasio terhadap jumlah penduduk % #+$. Sedangkan
produksi bidan setiap tahun sekitar 5$$ bidan baru dengan
rasio terhadap jumlah penduduk % #.5$$. Namun daya serap
tenaga kesehatan oleh jaringan pelayanan kesehatan masih
terbatas !*nonim, #$$4&.
Penyebaran tenaga kesehatan juga belum
menggembirakan, sekalipun sejak tahun %66# telah
diterapkan kebijakan penempatan tenaga dokter dan bidan
dengan sistem Pegawai 1idak 1etap !P11&. 1ercatat rasio
dokter terhadap Puskesmas di Pro(insi Sumatera 7tara 8
$,+4 dibanding dengan Pro(insi Nusa 1enggara 1imur 8$,#5
dan Papua 8 $,%# !*nonim, #$$4&.
Moti(asi kerja9karyawan terkait erat dengan ada
tidaknya perhatian dan komitmen para pengambil kebijakan
dalam organisasi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan
karyawan, baik yang si)atnya materil maupun non materil.
Dalam konteks pemikiran demikian, maka kepentingan
organisasi haruslah searah dengan kepentingan karyawan
agar nantinya menciptakan prestasi kerja yaitu produkti(itas
kerja yang maksimal !"obbins, #$$%&.
Mutu sumber daya kesehatan masih membutuhkan
pembenahan. 'al ini tercermin dari kepuasan masyarakat
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
5/55
terhadap pelayanan kesehatan yang belumoptimal. Menurut
Sur(ei Sosial :konomi Nasional !S7S:N*S& 1ahun #$$4
ditemukan #0,#; masyarakat yang bertempat tinggal di
Pulau olio, Puskesmas =ataraguru, Puskesmas
Kotobengke, Puskesmas >aborobo, Puskesmas >ajo,
Puskesmas =etoambari, Puskesmas Meo-Meo, Puskesmas
Kadolomoko, Puskesmas ?akologou, Puskesmas ?iwuto,
Puskesmas, Puskesmas =ungi, Puskesmas Kampoenaho,
Puskesmas, Puskesmas Sorawolio, Puskesmas ?owu-?owu dan
memiliki %0% tenaga perawat Puskesmas, dimana 43 orang
diantaranya adalah tamatan Diploma 222 keperawatan, +0
orang adalah tamatan Sekolah Perawat Kesehatan !SPK&, dan
sisanya hanya % orang sarjana Keperawatan. Pengolahan data
disetiap Puskesmas terlambat dalam memberikan atau
mengirim laporan kegiatan masing-masing program, dan
begitu pula data pro)il yang belum terisi atau terakses baik
lintas program maupun lintas sektor., prestasi kerja suatu
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
6/55
Puskesmas dapat diketahui dengan melihat output yaitu
pencapaian program-program kesehatan yang tidak sesuai
target yang ditentukan.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
7/55
'# Tujuan !mum
7ntuk mengetahui hubungan moti(asi
kerja dan disiplin kerja dengankinerja tenaga
perawat Puskesmas di Kota =au-=au.
(# Tujuan K%usus
a. 7ntuk mengetahui hubungan moti(asi
kerja dengan kinerja tenaga perawatPuskesmas di Kota
=au-=au.
b. 7ntuk mengetahui hubungan disiplin kerja
dengan kinerja tenaga perawatPuskesmas di Kota =au-
=au.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
8/55
D# Man)aat Penelitian
'# Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas dalam
upaya meningkatkan kinerja perawat Puskesmas di Kota
=au-=au.
(# Bagi Tenaga Perawat
Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kinerja
tenaga perawat Puskesmas di Kota =au-=au.
*# Bagi Pendidikan
Sebagai sumbangan ilmiah dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan sebagai bahan in)ormasi yang
dapat dijadikan re)erensi bagi penelitian selanjutnya.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
9/55
BAB II
TI+A!A P!,TAKA
A# Tinjauan Motivasi Kerja
Secara ilmiah setiap orang selalu diliputi kebutuhan dan
sebagian besar kebutuhan itu tidak cukup kuat untuk
mendorong seseorang berbuat sesuatu pada suatu waktu
tertentu. Kebutuhan menjadi suatu dorongan bila kebutuhan
itu muncul hingga mencapai tara) intensitas yang cukup.
Pemenuhan kebutuhan selalu diwarnai oleh moti) untuk
memenuhinya, atau dengan kata lain moti(asi dipakai untuk
menunjukan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berasal
dari akibat suatu kebutuhan !Minardi, #$$%&.
2stilah yang digunakan untuk menyebut moti(asi atau
moti) antara lain kebutuhan !need&, keinginan !wish& dan
dorongan !dri(e&. Demikian pula dengan pengertian moti(asi
sendiri banyak dita)sirkan secara berbeda-beda oleh para ahli
sesuai dengan tempat dan keadaan dari masing-masing ahli
tersebut. Siagian !#$$# %04& misalnya mende)inisikan
moti(asi yaitu sebagai daya pendorong yang mengakibatkan
seorang anggota organisasi mau dan rela untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dan menunaikan kewajiban-kewajibannya.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
10/55
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
11/55
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
12/55
kegiatan-kegiatan dan menetapkan arah umum yang harus
ditempuh oleh orang tersebut !2mam, #$$#&.
Moti(asi merupakan bagian integral dari manajemen
dalam rangka melaksanakan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai ketentuan, aturan dan kebijakan organisasi
!Soesilo, #$$5&.
Moti(asi sebagai perilaku yang ditujukan pada sasaran.
Moti(asi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh
seseorang dalam mengejar suatu tujuan, moti(asi berkaitan
erat dengan kepuasaan kerja dan per)omansi
pekerjaan!Candosa, #$$#&.
Moti(asi adalah proses pemberian moti) !penggerak&
bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mau
bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara
e)isien !Sarwanto #$$%&.
Moti(asi adalah dorongan yang memberikan semangat
kerja kepada para pegawai untuk berperilaku tertentu dalam
usaha mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
!>ursanto, #$$%&.
=anyak rumusan mengenai moti(asi, salah satu
diantaranya adalah suatu perasaan tindakan. Moti(asi
berpangkal dari adanya kemauan dan kesadaran untuk
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
13/55
melakukan sesuatu, didorong9dipengaruhi oleh berbagai
)aktor, baik secara internal maupun eksternal. Salah satu
)aktor yang mempengaruhi moti(asi adalah
terpenuhinya9terjaminnya kebutuhan para karyawan secara
indi(idual.
Dalam kaitannya dengan kebutuhan ini, Maslow
sebagaimana dikutip oleh 2ndra >ijaya !#$$& merinci
kebutuhan hirarkis manusia yang terdiri dari
%. Kebutuhan )isik !Physiologica Needs&
#. Kebutuhan akan rasa aman !Safety and Security Needs&
0. Kebutuhan sosial !Affiliation or Aceptance Needs&
4. Kebutuhan akan penghargaan diri !Esteen or Status
Needs&
. Kebutuhan akan aktualisasi diri !Self Actualization&
Selanjutnya 'andoko !#$$%& mengemukakan bahwa
keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, dapat
menjadi moti(asi kuat dengan menjurus kepada kelompok,
karena kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualiasasi diri
sampai pada tingkat tertentu dapat dipenuhi dengan
bera)ilisasi dalam kelompok.
Erederick 'eerFberg !2mam, #$$#& mengembangkan
teori kepuasan yang disebut teori )aktor tentang moti(asi. Dua
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
14/55
)aktor itu dinamakan )aktor yang membuat orang merasa puas
dan )aktor yang membuat orang tidak merasa puas
!dissatifiers satisfiers& atau )aktor ekstrinsik-intrinsik.
Menurut 'erFberg )aktor-)aktor yang berperan sebagai
moti(ator terhadap pegawai, yakni yang mampu memuaskan
dan mendorong orang untuk bekerja baik, yang terdiri dari
%. Keberhasilan pelaksanaan !Achievement&
#. Pengakuan !Recognition&
0. Pekerjaaan itu sendiri !The Work t Self&
4. 1anggung
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
15/55
%. Gaji adalah pendapatan yang diterima oleh seseorang
pegawai pada setiap bulannya sesuai dengan pekerjaan
yang dilakukannya pada suatu jenis pekerjaan.
#. 2nsenti)9=onus adalah jenis pendapatan lainnya diluar gaji
yang diterimanya berdasarkan kemampuan, kerajinan, dan
keterampilan dalam suatu pekerjaan.
0. Sistem Pengembangan Karir adalah keseluruhan proses
yang dilakukan dalam rangka meningkatkan karir pegawai
meliputi pemberian kenaikan pangkat tepat pada waktunya,
promosi jabatan dan hal- hal yang dapat memberikan
peluang bagi meningkatnya karier seorang pegawai.
4. Kondisi sarana dan prasarana adalah seluruh kondisi
)asilitas yang digunakan oleh pegawai dalam melaksanakan
tugasnya baik bersi)at )isik maupun non )isik.
Konsep moti(asi memegang peranan strategis dalam
proses pencapaian tujuan organisasi secara e)isien dan e)ekti).
Dimana dengan terpenuhinya kebutuhan indi(idu maka dapat
meningkatkan moti(asi kerja indi(idu tersebut.
Dasar acuan penulis disini adalah teori *braham '
Maslow sebab manusia pada umumnya akan merasa tercukupi
kebutuhannya jika kebutuhan )isiknya tercukupi !pangan, air,
perumahan dan tidur&, sehingga kebutuhan-kebutuhan yang
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
16/55
lainnya akan lebih termoti(asi untuk dicapai
!keamanan9keselamatan, penerimaan penghargaan, dan
aktualisasi diri&. Manusia tidak mungkin langsung, mencapai
kebutuhan yang lebih tinggi tanpa melalui kebutuhan dasar
!kebutuhan )isik&.
Pentingnya moti(asi dalam organisasi sehingga
menyebabkan seseorang akan bekerja jika ada moti) karena
tanpa moti) , orang tidak akan berbuat sesuatu. Moti) dapat
timbul dari dalam karena adanya kebutuhan dasar manusia
yang bersi)at uni(ersal tetapi tidak dapat pula dirangsang.
"angsangan dari luar dapat berbentuk )isik atau non )isik yang
disebut dengan moti(asi sedangakan bendanya dinamakan
moti(ator !Moenir, #$$%&.
B# Tinjauan Kedisiplinan
'# Pengertian
Disiplin berasal dari bahasa latin #iscereyang
berarti belajar. Dari kata ini timbul kata #isciplinayang
berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna dalam
beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai
kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada
pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
17/55
latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat
berperilaku tertib. Menurut Da(is !#$$# %%#& Disiplin
adalah tindakan manajemen untuk memberikan
semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini
adalah pelatihan yang mengarah pada upaya
membenarkan dan melibatkan pengetahuan-
pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada
kemauan pada diri pegawai untuk menuju pada
kerjasama dan prestasi yang lebih baik/
!http99starawaji.wordpress.com9#$$69$49%69 &.
'eidjrachman dan 'usnan, !#$$# %&
mengungkapkan Disiplin adalah setiap perseorangan
dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan
terhadap perintah/ dan berinisiati) untuk melakukan
suatu tindakan yang diperlukan seandainya tidak ada
perintah/. Kedisiplinan adalah )ungsi operati) keenam
dari Manajemen Sumber Daya manusia. Kedisiplinan ini
merupakan )ungsi operati) Manajemen Sumber Daya
Manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapainya. 1anpa disiplin karyawan, yang baik, sulit bagi
organisasi perusahaan mencapai basil yang optimal.
http://starawaji.wordpress.com/2009/04/19/pengertian-kedisiplinan/http://starawaji.wordpress.com/2009/04/19/pengertian-kedisiplinan/ -
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
18/55
Sumber http99id.sh(oong.com9social-
sciences9economics9#%%06#6
(# ilai-ilai Dalam Disiplin Kerja
Menurut 'andoko, !#$$%& menyatakan ada
beberapa hal yang dapat dipakai, sebagai indikasi tinggi
rendahnya kedisiplinan kerja karyawan, yaitu ketepatan
waktu, kepatuhan terhadap atasan, peraturan terhadap
perilaku terlarang, ketertiban terhadap peraturan yang
berhubungan langsung dengan produkti(itas kerja.
"obbins !#$$%& mengemukakan tipe permasalahan
dalam kedisiplinan, antara lain kehadiran, perilaku dalam
bekerja !dalam lingkungan kerja&, ketidak jujuran, dan
akti(itas di luar lingkungan kerja.
Gibson !#$$%& mengemukakan beberapa perilaku
karyawan tidak disiplin yang dapat dihukum adalah
keabsenan, kelambanan, meninggalkan tempat kerja,
mencuri, tidur ketika bekerja, berkelahi, mengancam
pimpinan, mengulangi prestasi buruk, melanggar aturan
dan kebijaksanaan keselamatan kerja, pembangkangan
perintah, memperlakukan pelanggaran secara tidak
wajar, memperlambat pekerjaan, menolak kerja sama
dengan rekan, menolak kerja lembur, memiliki dan
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2113929-pengertian-kedisiplinan/#%23ixzz1Nu1FeULFhttp://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2113929-pengertian-kedisiplinan/#%23ixzz1Nu1FeULFhttp://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2113929-pengertian-kedisiplinan/#%23ixzz1Nu1FeULFhttp://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2113929-pengertian-kedisiplinan/#%23ixzz1Nu1FeULF -
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
19/55
menggunakan obat-obatan ketika bekerja, merusak
peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor,
pemogoan secara ilegal.
Dari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama
ditinjau dari perspekti) organisasi, dapat dirumuskan
sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap
semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut,
yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan
yang baik sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan,
tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik
lainnya. 7ntuk menciptakan disiplin kerja dalam
organisasi atau perusahaan dibutuhkan adanya tata
tertib atau peraturan yang jelas, penjabaran tugas dari
wewenang yang cukup jelas dan tata kerja yang
sederhana, dan mudah diketahui oleh setiap anggota
dalam organisasi.
*# aktor-aktor Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku.
Pembentukan perilaku jika dilihat dari )ormula Kurt
?ewin adalah interaksi antara )aktor kepribadian dan
)aktor lingkungan !situasional&.
a# aktor Kepribadian
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
20/55
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
21/55
Kepatuhan aturan yang didasarkan pada
identi)ikasi adalah adanya perasaan kekaguman
atau penghargaan pada pimpinan. Pemimpin yang
kharismatik adalah )igur yang dihormati, dihargai,
dan sebagai pusat identi)ikasi. Karyawan yang
menunjukkan disiplin terhadap aturan-aturan
organisasi bukan disebabkan karena menghormati
aturan tersebut tetapi lebih disebabkan keseganan
pada atasannya. Karyawan merasa tidak enak jika
tidak mentaati peraturan. Penghormatan dan
penghargaan karyawan pada pemimpin dapat
disebabkan karena kualitas kepribadian yang baik
atau mempunyai kualitas pro)esional yang tinggi di
bidangnya.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
22/55
b# aktor "ingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu
saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang
terus-menerus. Proses pembelajaran agar dapat
e)ekti) maka pemimpin yang merupakan agen
pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip
konsisten, adil bersikap positi), dan terbuka.
Konsisten adalah memperlakukan aturan secara
konsisten dari waktu ke waktu. Sekali aturan yang
telah disepakati dilanggar, maka rusaklah sistem
aturan tersebut. *dil dalam hal ini adalah
memperlakukan seluruh karyawan dengan tidak
membeda-bedakan. =ersikap positi) dalam hal ini
adalah setiap pelanggaran yang dibuat seharusnya
dicari )akta dan dibuktikan terlebih dulu, selama )akta
dan bukti belum ditemukan, tidak ada alasan bagi
pemimpin untuk menerapkan tindakan disiplin.
Dengan bersikap positi), diharapkan pemimpin dapat
mengambil tindakan secara tenang, sadar, dan tidak
emosional. 7paya menanamkan disiplin pada
dasarnya adalah menanamkan nilai-nilai dan
komunikasi terbuka adalah kuncinya. Dalam hal ini
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
23/55
transparansi mengenai apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, termasuk di dalamnya sangsi dan
hadiah apabila karyawan memerlukan konsultasi
terutama bila aturan-aturan dirasakan tidak
memuaskan karyawan.
.# Proses Pendisiplinan
Pendisiplinan merupakan suatu proses tindakan,
yang berusaha untuk menegakkan standar organisasi
dan peraturan, termasuk sejumlah langkah untuk
membina karyawan sedemikian rupa, sehingga memiliki
sikap yang layak terhadap pekerjaan. Menurut 1impe
!#$$$&, disiplin merupakan tanggung jawab manajemen
yang mungkin paling tidak disukai. Kunci untuk
mengetahui kapan harus menegakkan disiplin terletak
pada penentuan jenis masalah prestasi kerja karyawan
yang dapat ditangani dengan disiplin. Dengan demikian
pada gilirannya proses ini diharapkan dapat
memudahkan proses pencapaian tujuan organisasi.
Disiplin kerja selain dipengaruhi )aktor lingkungan
kerja juga dipengaruhi oleh )aktor kepribadian, maka
ketidakadilan salah satu )aktor akan menyebabkan
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
24/55
pelanggaran aturan.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
25/55
mendorong disiplin diri, diantara para karyawan.
Manajemen mempunyai tanggung jawab untuk
menciptakan suatu iklim disiplin pre(enti), dimana
berbagai standar diketahui dan dipahami. =ila
karyawan tidak mengetahui standar-standar apa yang
harus dicapai, mereka cenderung salah arah. Selain
itu mereka juga perlu mengetahui alasan-alasan yang
melatar belakangi suatu standar agar mereka dapat
memahaminya.
b. Disiplin Korektif
$orrective disciplinemerupakan suatu tindakan
yang mengikuti pelanggaran dari aturan-aturan, hal
tersebut mencoba untuk mengecilkan pelanggaran
lebih lanjut sehingga diharapkan untuk perilaku
dimasa mendatang dapat mematuhi norma-norma
peraturan. Kegiatan korekti) sering berupa suatu
bentuk hukuman yang disebut sebagai tindakan
pendisiplinan. Sebagai contoh peringatan atau
scoring.
1ujuan tindakan pendisiplinan hendaknya
positi), mendidik dan memperbaiki, bukan tindakan
negati) yang menjatuhkan karyawan yang berbuat
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
26/55
salah. Maksud pendisiplinan adalah untuk
memperbaiki kegiatan dimasa yang akan datang,
bukan menghukum kegiatan dimasa lalu.
Pendekatan negati) yang bersi)at menghukum,
biasanya mempunyai berbagai pengaruh sampingan
yang merugikan, seperti hubungan emosional
terganggu, absensi meningkat, apatis, kelesuan dan
ketakutan. Maka secara singkat dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa tujuan pendisiplinan antara lain
adalah %& untuk memperbaiki pelanggarH #& untuk
menghalangi para karyawan lain
melakukan kegiatan-kegiatan serupa dan 0& untuk
menjaga berbagai standar kelompok agar tetap
konsisten dan e)ekti). Pada disiplinkorektifada istilah
kompor panas/ yang bisa digunakan, maksudnya
bahwa tindakan pendisiplinan hendaknya mempunyai
karakter yang sama, seperti hukuman yang diterima
seseorang karena menyentuh kompor panas.
Disiplin hendaknya dilakukan dengan
peringatan segera, konsisten dan tidak bersi)at
pribadi. Selain itu para manajer hendaknya
mempertimbangkan perasaan karyawan
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
27/55
dalam tindakan pendisiplinan, yaitu melalui
pelaksanaan disiplin secara pribadi, bukan didepan
orang banyak atau para karyawan lain. Selain dua
tipe pendisiplinan di atas ada satu lagi pendisiplinan
yang lebih progresi) yang disebut sebagai
disiplinprogresif/.
c. Disipline Progresif
Disiplin progresi) adalah memberikan hukuman-
hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-
pelanggaran yang berulang dengan tujuan
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengambil tindakankorektif, sebelum hukuman-
hukuman yang lebih serius dilaksanakan.
Disiplinprogresifjuga memungkinkan manajemen
untuk membantu karyawan agar memperbaiki
kesalahan, yang prosedurnya dilakukan sebagai
berikut
'/ Peringatan lisan
?angkah ini dilakukan, dengan menjelaskan
tentang apa yang sudah dilanggar dan apa yang
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
28/55
harus dilakukan. Pernyataan seharusnya bersi)at
khusus dan dikaitkan dengan peraturan-peraturan
yang telah dilanggar, atau suatu pedoman yang
tidak dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu,
teguran9peringatan tersebut, juga menunjukkan
bukti-bukti yang harus dilakukan bila mungkin.
Sebaiknya dibuat catatan-catatan tentang
peringatan ini.
(/ Peringatan tertulis
1indakan ini ditempuh, jika prestasi atau
perilaku tidak membaik, setelah diberikan teguran
secara lisan. Disini kembali diberikan penegasan
mengenai pokok-pokok permasalahan, yang
dikaitkan dengan peraturan-peraturan yang
dicapai dan mengingatkan karyawan, tentang
teguran lisan yang telah diberikan. 1eguran tertulis
dalam bentuk surat dan jika tidak ada perbaikan
juga, maka diberikan batas waktu, yang
diharapkan untuk melakukan suatu tindakan
perbaikan.
*/ Peringatan terak%ir
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
29/55
1indakan ini diambil, jika surat teguran atau
peringatan tertulis tidak berhasil dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan. Dalam surat ini
menyatakan akibat yang akan timbul, jika
masalahnya berkelanjutan dan memberikan
peringatan tindakan-tindakan disiplin yang akan
diambil, seperti penurunan jabatan atau bahkan
pemecatan, bila masalahnya tidak bisa diatasi.
0# Konsep Disiplin Kerja dalam Manajemen
Keperawatan
Para Perawat dituntut untuk dapat melaksanakan
tugas yang dibebankan kepadanya lebih pro)esional,
yang berarti perawat yang mempunyai pandangan untuk
selalu ber)ikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu,
disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi. 7ntuk
itu, diperlukan adanya pembinaan dan ditumbuhkan
kesadaran juga kemampuan kerja yang tinggi. Dalam
menjalankan akti)itas sebagai seorang perawat
bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatannya
sesuai standar keperawatan. Suatu tindakan perawat
yang tidak disiplin akan menimbulkan kelalaian atau
malpraktik, dan dapat dituntut di pengadilan.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
30/55
Tinjauan Kinerja Tenaga Perawat
Kinerja berasal dari kataperformancedan sering pula
diartikan dengan prestasi kerja atau unjuk kerja.
7paya pengembangan sumber daya manusia dalam
organisasi, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
produkti(itas kerja pegawai. Menurut Darusman !%66&,
bahwa prestasi kerja adalah hasil !out put& yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan dimana
mengukur tingkat prestasi kerja dalam suatu organisasi
biasanya ditetapkan standar yang digunakan untuk menilai
prsetasi kerja pegawai tersebut.
Kinerja adalah penampilah hasil kerya personel baik
kuantitas maupun kuaitas dalam suatu organisasi. Kinerja
dapat merupakan penampilan indi(idu maupun kerja
personel. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen
penting yakni tujuan, ukuran dan penilaian. Perawat dalam
melaksanakan tugasnya dapat dinilai dari kinerjanya. Iang
dimaksud dengan kinerja perawat dalam penelitian ini
adalah penampilan hasil kerya dari para perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan
keperawatan. *suhan keperawatan dalam hal ini
merupakan suatu proses kegiatan pada praktek
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
31/55
keperawatan yang langsung kepada klien, untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasein yang berpedoman pada standar
dan etika keperawatan, dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan, yang meliputi tindakan,
perhaian perawat seperti menyambut klien secara
pro)esional, tersenyum dan memperkenalkan diri,
memanggil klien dengan nama yang disukai dan jika
perawat tidak mampu memenuhi klienm, maka perawat
berusaha memanggil seseorang yang lebih memahami
permintaan sehingga klien mendapatkan in)ormasi yang
jelas dan lengkap. Komunikasi perawat seperti memberikan
in)ormasi kepada klien sesuai dengan tingkat keahlian,
pengetahuan dan kompetensinya. :mosional support
perawat seperti melakukan sentuhan, memberikan
senyuman perhatian, melakukan kontak mata dan hadir
dihadapan klien dengan tenang, memberikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya serta selalu melibatkan klien
dalam pembicaraan. Kepercayaab yang dimiliki perawat
dalam hal ini adalah upaya mempertahankan hubungan
yang baik antara perawat dan klien seperti memberikan
rahasia kepada klien, berdiskusi tentang rencana
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
32/55
keperawatan yang diberkan kepada klien dan selalu
memperhatikan hak-hak klien.
Pengukuran kinerja bukanlah tujuan akhir melainkan
merupakan alat agar dihasilkan menajemen yang lebih
e)isien dan terjadi peningkata kinerja. 'asil dari
pengukuran kinerja memberitahu kita atas apa yang telah
terjadi atau apa yang harus dilakukan. Pengukuran kinerja
merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang
telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah
diterapkan yang lakukan yang telah dicapai dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditetapkan yang dilakukan secara
periodik. 1ujuan pengukuran kinerja adalah untuk
memoti(asi personil dalam mencapai sasaran institusi atau
organisasi dalam mematuhi kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Menurut >hittaker !#$$0& elemen kunci sistematis
dalam pengukuran kinerja terdiri atas
%. Perancanaan dan penetapan tujuan
#. Pengembangan ukuran yang rele(an
0. Pelapran )ormal atas hasil
4. Penggunaan in)ormasi
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
33/55
Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atas
metode yang sistematis dalam penetapan sasaran dan
tujuan, serta pelapran periodik yang mengindikasikan
realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan.
Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian
kinerja tidak ada kesepatan para ahli, tetapi untuk pegawai
negeri sipil, tetapi untuk pegawai negeri ataupin pegawai
pada lembaga pemerintan mempunyai metode penilaian
kinierja yang sudah baku dan berlaku secara general di
2ndonesia yang dikenal dengan Da)tar Penilaian
Pelaksanaan Pekerja !DP0&. DP0 adalah suatu da)tar yang
memuat sebagai usaha untuk menjamin objekti(itas dalam
pembinaan pegawai atau personel berdasarkan sistem karir
dan prestasi kerja.
7nsur-unsur penilaian kinerja yang terdapat dalam DP0
adalah
%. Kesetiaan
#. Prestasi kerja
0. 1anggung jawab
4. Ketaatan
. Kejujuran
5. Kerjasama
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
34/55
3. Prakarsa
+. Kepemimpinan !2lyas, #$$#&
Dalam rangka mengukur kinerja instansi9organisasi
dan mengukur kinerja perorangan sebagai pelaksana,
menurut Prawirosentono diperlukan membangun dan
menciptakan standar kinerja organisasi terlebih dahulu
dimana standar tersebut harus sesuai dengan tujuan
organisasi dan selanjutnya ukuran kinerja diproyeksikan ke
dalam standar kerja pelaku dan unit-unit organisasi
tersebut.
2ndikator kinerja merupakan ukuran yang
menggamberkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan. leh karena itu, indikator
kinerja haruslah merupakan sesuatu yang dapat dihitung
dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai
atau melihat tingkat kinerja yang baik dalam tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah
kegiatan selesai.
Menurut Sudiman !#$$%&, indikator kinerja sering
digunakan adalah sebagai berikut
%. Masukan !nput"adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
35/55
dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.
2ndikator ini dapat berupa dana, personil yang dapat
terlihat dalam pelaksanaan kegiatan, data, peraturan
perundangan dan sebagainya.
#. 2ndikator proses adalah berbagai akti(itas yang
menunjukan upaya yang dilakukan dalam rangka
mengolah masukan menjadi keluaran. 2ndikator ini
menggambarkan perkembangan pelaksanaan
pengolahan masukan menjadi keluaran.
0. Keluaran adalah segala sesuatu yang diharapan
langusng dapat dicapai dari suatu kegiatan, baik
kegiatan berupa )isik maupun non-)isik.
4. 'asil adalah segala sesuatu yang mencerminkan
ber)ungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah. %utcomemerupakan ukuran sebarapa jauh
setiap jasa memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat.
. Man)aat adalah kegunaan suatu keluaran yang
dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa
tersedianya )asilitas yang dapat diakses oleh publik.
5. Dampak umum ukuran tingkat pengaruh sosial,
ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
36/55
yang dimulai oleh capaian kinerja setipa indikator dalam
suatu kegiatan.
Asu%an Keperawatan
*suhan keperawatan &nursing care"adalah suatu
proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang langsung diberikan kepada pasien, pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan berpedoman pada standar
keperawatan dilandasi etik dan etika keperawatan dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Menurut ?ismidar, dkk !#$$%& proses keperawatan adalah
suatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan
keperawatan yang mempunyai lima tahapan yaitu
%. Pengkajian Keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status
kesehatan pasien secara sistematis, Menyeluruh, akurat,
singkat dan berkesinambungan. Kriteria pengkajian
keperawatan meliputi pengumpulan data dilakukan
dengan cara anamese, obser(asi, pemeriksaan )isik
serta dari pemeriksaan penunjang. Sumber data adalah
pasien, keluarga atau orang terkait tim kesehatan,
rekam medis dan catatan. Data yang dikumpulkan,
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
37/55
di)okuskan untuk mengidenti)ikasi status kesehatan
pasien masa lalu, status kesehatan pasien saat ini,
status biologis- psikologis-spritual, respon terhadap
terapi, harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal
dan resiko tinggi masalah.
#. Diagnosa Keperawatan
Perawat menganalisa data pengkajian untuk
merumuskan diagnosa keperawatan. Proses diagnosa
terdiri dari analisa, interprestasi data, identi)ikasi
masalah pasien dan perumusan diagnosa keperawatan,
diagnosa keperawatan terdiri dari masalah !Problem&,
penyebab !:tiology&, gejala !Symptom&, atau terdiri dari
masalah dan penyebab !P:&H bekerjasama dengan
pasien dan petugas kesehatan lain untuk mem(alidasi
diagnosa keperawatanH melakukan pengkajian ulang dan
mere(isi diagnosa keperawatan berdasarkan data
terbaru
0. Perencanaan Keperawatan
Perawat membuat rencana keperawatan untuk
mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan
pasien. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas
masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatanH
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
38/55
bekerjasama dengan pasien dalam menyusun rencana
tindakan keperawatanH perencanaan bersi)at indi(idual
sesuai dengan kondisi atau kebutuhan pasien H
mendokumentasikan rencana keperawatan
4. 2mplementasi
Perawat mengimplementasikan tindakan yang
telah diidenti)ikasi dalam rencana asuhan keperawatan.
Kriteria proses meliputi bekerjasama dengan pasien
dalam melaksanakan tindakan keperawatan, kolaborasi
dengan tim kesehatan lain, melakukan tindakan
keperawatan untuk mengatasi kesehatan pasien,
memberikan pendidikan pada pasien dan keluarga
mengenai konsep keterampilan asuhan diri serta
membantu pasien memodi)ikasi lingkungan berdasarkan
respon pasien
. :(aluasi Keperawatan
Perawat menge(aluasi kemajuan pasien terhadap
tindakan keperawatan dalam mencapai tujuan dan
mere(isi data dasar dan perencanaan. *dapun kriteria
prosesnya adalah menyusun perencanaan e(aluasi hasil
dari inter(ensi secara komprehensi), tepat waktu dan
terus menerus, menggunakan data dasar dan responden
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
39/55
pasien dalam mengukur perkembangan kearah
pencapaian tujuan, bekerjasama dengan pasien,
keluarga untuk memodi)ikasi rencana asuhan
keperawatan, memodi)ikasi hasil e(aluasi !Nursalam,
#$$%&.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
40/55
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
41/55
Keterangan
8 Jariabel
yang diteliti
1ambar '# Kerangka Konsep Penelitian
3ariabel Penelitian
Jariabel pada penelitian ini terdiri dari dua (ariabel
yaitu (ariabel bebas !ndependent& dan (ariabel terikat
!#ependent&.
'# 3ariabel Bebas
5Independent/
Jariabel bebas dalam penelitian ini
adalah moti(asi kerja, dan disiplin kerja.
(# 3ariabel Terikat
5Dependent/
0$
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
42/55
Jariabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja
tenaga perawat.
D# De)inisi 2perasional dan Kriteria 2bjekti)
%. Moti(asi Kerja
Moti(asi kerja adalah dorongan yang
memberikan semangat kerja kepada para petugas
untuk berperilaku tertentu dalam usaha mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dorongan
dan semangat kerja petugas ditinjau dari
insenti)9bonus, pengembangan karir, kondisi
sarana dan prasarana, dan iklim kerja
Kriteria bjekti)
Motivasi kerja diukur dengan skala Likert, didasarkan
atas jumlah pernyataan yaitu sebanyak 10 pernyataan. Setiap
pernyataan terdiri dari tigaalternatif jawaban, yaitu Ya diberi
skor nilai 3, kadangkadang diberi skor nilai !, dan tidak diberi
skor nilai 1.
"emudian diukur dengan rumus menurut #iduwan $!00%&
sebagai berikut '
1& Skor tertinggi 0 %$ 8 0$ !%$$ ;&
Skor terendah % %$ 8 %$ !$ ;&
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
43/55
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
44/55
Disiplin adalah tindakan manajemen untuk
memberikan semangat kepada pelaksanaan
standar organisasi, ini adalah pelatihan yang
mengarah pada upaya membenarkan dan
melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan
perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri
pegawai untuk menuju pada kerjasama dan
prestasi yang lebih baik.
Kriteria bjekti)
Disiplin kerja diukur dengan skala 'ikert,
didasarkan atas jumlah pernyataan yaitu sebanyak
%$ pernyataan. Setiap pernyataan terdiri dari lima
alternati) jawaban, yaitu selalu skor 4, sering
diberi skor 0, jarang diberi skor #, tidak pernah
diberi skor %.
Skor tertinggi 8 jumlah pertanyaan kali bobot
tertinggi 8 %$ 4 8 4$!%$$;&
Skor 1erendah 8 jumlah pertanyaan kali bobot
terendah 8 %$ % 8 %$!#;&
Skor antara 8 skor tertinggi O skor terendah 8
%$$; - #; 8 3;
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
45/55
Kriteria objekti) sebanyak # kategori cukup dan
kurang
2nter(al 8 skor antara9kategori 8 3;9# 8 03,;
Skor standar 8 %$$; - 03,; 8 5#,;
Kriteria
- Cukup 8 bila jawaban responden 5#,;
dari total skor pertanyaan
- Kurang 8 bila jawaban responden #;
sampai dengan 5#,;
Sumber, Sugiyono, Metode Penelitian *dministrasi,
#$$$
0. Kinerja 1enaga Perawat
Kinerja tenaga perawat atau per)ormance
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang perawat atau kelompok keperawatan
dalam suatu Puskesmas sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawabnya masing-masing dalam
rangka mencapai tujuan Puskesmas bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral dan etika
Kriteria bjekti)
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
46/55
Kinerja tenaga perawat diukur dengan
skala 'ikert, didasarkan atas jumlah pernyataan
yaitu sebanyak %$ pernyataan. Setiap
pernyataan terdiri dari lima alternati) jawaban,
yaitu selalu skor 4, sering diberi skor 0,
jarang diberi skor #, tidak pernah diberi skor %.
Skor tertinggi 8 jumlah pertanyaan kali bobot
tertinggi 8 %$ 4 8 4$!%$$;&
Skor 1erendah 8 jumlah pertanyaan kali bobot
terendah 8 %$ % 8 %$!#;&
Skor antara 8 skor tertinggi O skor terendah 8
%$$; - #; 8 3;
Kriteria objekti) sebanyak # kategori cukup dan
kurang
2nter(al 8 skor antara9kategori 8 3;9# 8 03,;
Skor standar 8 %$$; - 03,; 8 5#,;
Kriteria
- Cukup 8 bila jawaban responden 5#,;
dari total skor pertanyaan
- Kurang 8 bila jawaban responden #;
sampai dengan 5#,;
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
47/55
Sumber, Sugiyono, Metode Penelitian
*dministrasi, #$$$
E# Hipotesis Penelitian
=erdasarkan kerangka konsep penelitian di
atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut
%. Disiplin kerja
'o 1idak ada hubungan antara moti(asi
kerja dengan kinerja tenaga
perawat Puskesmas di Kota =au-=au.
'a *da hubungan antara moti(asi
kerja dengan kinerja tenaga
perawatPuskesmas di Kota =au-=au.
#. Moti(asi Kerja
'o 1idak ada hubungan antara
disiplin kerja dengan kinerja tenaga
perawat Puskesmas di Kota =au-=au.
'a *da hubungan disiplin kerja
dengan kinerja tenaga perawat
Puskesmas di Kota =au-=au.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
48/55
BAB I3
MET2DE PEE"ITIA
A# +enis Penelitian
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
49/55
(# ,ampel
05
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
tenaga perawat yang ada di Kota =au-=au. 1eknik
pengambilan sampel adalah Purposi(e "andom Sampling
yang di ambil secara proporsional berdasarkan
karakteristik wilayah kerja. !Notoatmodjo, #$$0&
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
50/55
Tabel .#'Distribusi Sampel di Puskesmas
Kota =au-=au 1ahun #$%%
o# amaPuskesmas
TenagaKeperawatan
,ampel52rang/
%. >olio %% 4
#. =ataguru + 0
0. Katobengke 3 0
4. >aborobo + 0
. >ajo %#
5. =etoambari %#
3. Moe-Meo 6 0+. Kadolomoko #
6. ?akologou #
%$. ?iwuto 6 0
%%. =ungi %$ 4
%#. Kampoenaho %#
%0. Sorawolio %4 5
%4. ?owu-?owu 6 6
+umla% '*' 07
D# ,umber dan &ara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh
dengan Data primer yaitu pengumpulannya dilakukan
dengan menggunakan kuesioner yang telah
disediakan, sedangkan data sekunder dilakukan
dengan cara melihat dokumen pada instansi terkait
sesuai dengan kebutuhan data penelitian.
E# Pengola%an dan Analisis Data
'# Pengola%an Data
Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan computer. Pengolahan data pada
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
51/55
dasarnya merupakan suatu proses untuk
memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan
suatu kelompok data mentah dengan
menggunakan rumus tertentu sehingga
menghasilkan in)ormasi yang diperlukan.
Pengolahan data dilakukan dengan cara
a. $odingadalah melakukan pengkodean data
agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan
tabulasi data
b. Editingadalah menyeleksi data yang telah
didapat dari hasil wawancara untuk
mendapatkan data yang akurat
c. Scoringadalah proses penjumlahan untuk
memperoleh total skor setiap butir pertanyaan
d. Ta!ulatingadalah penyusunan data
sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
penjumlahan data dan disajikan dalam bentuk
tulisan.
(# Analisis Data
a# Analisis !nivariat
*nalisis data dilakukan secara manual
dengan menggunakan kalkulator kemudian
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
52/55
hasilnya disajikan dalam bentuk tabel )rekuensi
di sertai penjelasan penjelasan. Sedangkan
dalam penjelasan data, maka digunakan
rumus
Keterangan
E Erekuensi yang sedang dicari persentase
N Number o) cases ! jumlah )rekuensi 9
banyak indi(idu
P *ngka persentase ! Sudijono, #$$+ &
b# Analisis Bivariat
*nalisis (ivariat untuk mengetahui
hubungan masing-masing (ariabel bebas dan
terikat.
7ji yang E)act. mengetahui kebermaknaan dari
pengujian tersebut dilihatp value kemudian di
bandingkan dengan nilai Q8;atau $,$.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
53/55
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
54/55
d. Nilai $,35-%,$ hubungan sangat kuat
Sumber Notoadmodjo #$$
# Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
mendapatkan rekomendasi dari Prodi Keperawatan
S12K:S Mandala >aluya. Setelah mendapat
persetujuan dari Prodi Keperawatan S12K:S Mandala
>aluya dan Kepala Dinas Kota =au-=au, kemudian
peneliti ke lokasi penelitian dan melakukan
penelitian dengan menekankan masalah etika yang
meliputi
%. nformed $onsent!?embar persetujuan
menjadi responden&
?embar persetujuan diberikan kepada
subyek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta
dampak yang mungkin terjadi selama dan
sesudah pengumpulan data.
-
8/9/2019 Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tenaga Perawat Di Puskesmas Kota Bau
55/55
memaksa dan tetap menghormati hak-hak
responden.
#. Anonymity!tanpa nama&
7ntuk menjaga kerahasiaan responden,
peneliti tidak mencantumkan namanya pada
lembar pengumpulan data, cukup dengan
memberikan nomor kode pada masing-masing
lembar tersebut.
0. $onfidentiality!kerahasiaan&
Kerahasiaan in)ormasi keluarga dijamin
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja
yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil riset.