hubungan merokok dan pola makan dangan kejadian hipertensi pada pasien laki
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MEROKOK DAN POLA MAKAN DANGAN KEJADIAN HIPERTENSI
PADA PASIEN LAKI-LAKI YANG BEROBAT DI POLIKLINIK PENYAKIT
RUMAH RSUP dr. MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG
TAHUN 2012
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
RATIH NABILA PUTRI
NIM.PO.71.20.1.10.030
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahan yang banyak mempengaruhi
Kualitas hidup sehat produktifitas seseorang.Penyakit – penyakit degeneratif tersebut antara
lain penyakit kardiovaskuler ( jantung dan pembulu darah ) termasuk hipertensi,diabetes
mellitus dan kanker ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).
Menurut WHO ( 2001 ) untuk mengurangi faktor-faktor resiko terjadianya penyakit
degeneratif seperti obesitas, hipertensi, kolostrol tinggi, kebiasaan menkonsumsi alkohol dan
merokok adalah cara promosi hidup seht. Pada beberapa negara, penyakit kronis secara terus
menerus mendominasi pada kelompok pendapatan rendah, sedang dan pendapatan tinggi.
Prevalensi menjadi meningkat terutama pada negara yang sedang berkembang dan negara
miskin penyebab utama hal ini adalah perubahan kebiasaan makan dan gaya hidup, keturunan
serta penggunaan tambakau di seluruh dunia.
Salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjdi dan yang mempunyai tingkat
mortalitas yang cukup tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas seseorang
salah satunya adalah penyakit hipertensi.
Yang di maksud dengan hipertensi adalah suatu keadaan dimana dijumpai tekanan darah
lebih dari 140/90 mmHg atau lebih untuk usia 13-50 tahun dan tekanan darah mencapai
160/95 mmHg untuk usia diatas 50 tahun dan harus dilakukan pengukuran tekanan darah
minimal sebanyak dua kali untuk lebih memastikan keadaan tersebut ( WHO, 2001 ).
Prevalensi hipertensi di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 15-20%. Hipertensi lebih
banyak menyerang pada usia setengah baya pada golongan umur 55-64 tahun. Hipertensi di
Asia diperkirakan sudah mencapai 8-18% pada tahun 1997, hipertensi dijumpai pada 4.400
per 10.000 penduduk. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995, prevalensi
hipertensi di Indonesia cukup tinggi, 83 per 1.000 anggota rumah tangga, pada tahun 2000
sekitar 15-20% masyarakat Indonesia menderita hipertensi (Departemen Kesehatan
RI:2003).Menurut Darmojo Boedhi (1993), bahwa 50% orang yang diketahui hipertensi pada
Dari data di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Hubungan
Merokok dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi pada Pasien laki-laki yang Berobat
Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012 “ .
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas rumusan masalahnya adalah belum di ketahuinya
hubungan merokok dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat Di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan maalah di atas, maka pertanyaan penelitian yaitu Adakah
hubungan merokok dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat Di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan umum
Diketahuinya hubungan antara merokok dan pola makan dengan kejadian hipertensi
pada pasien yang berobat Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad
Hoesien Palembang Tahun 2012.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Dikatahuinya gambaran kejadian hipertensi pada pasien yang berobat Di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012
2. Diketahuinya gambaran merokok pada pasien yang berobat Di Poliklinik Penyakit
Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012.
3. Diketahuinya gambaran pola makan pada pasien yang berobat Di Poliklinik Penyakit
Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012.
4. Hubungan merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien laki-laki yang berobat
Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun
2012.
5. Hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi pada pasien laki-laki yang berobat
Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun
2012.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Masyarakat
Lebih meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga atau mengatur gaya hidup
( pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan kebiasaan istirahat). Sehingga
kejadian hipertensi yang timbul baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat
diatasi segera.
1.5.2 Bagi Pendidikan
Hasil penelitian inii diharapkan dapat menjadi referensi proses belajar mengajar atau
menambah wawasan dan bagi para mahasiswa dan dapat memberikan informasi
dalam mengetahui penyakit hipertensi.
1.5.3 Bagi Peneliti
Hasil penelitian inii dapat menambah wawasan dan pengarahan tentang penyakit
hipertensi.
1.5.4 Bagi Penderita
Hasil penderita inii dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penderita tentang
pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit hipertensi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini area keperawatan medikal bedah bertujuan untuk mengetahui hubungan
merokok dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada pasien laki-laki yang Berobat di
poliklinik penyakit d alam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012. .Populasi
yang di ambil pada penelitian ini adalah semua pasien laki-laki yang Berobat di poliklinik
penyakit d alam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun 2012 “ .
Penelitian ini di rencanakan pada bulan september, penelitian yang di gunakan adalah
penelitian survey analitik dengan pengumpulan data menggunakan instrument penelitian
berupa kuesioner dan menggunakan metode penelitian cross sectional. Sampel penelitian di
tentukan dengan accdental sampling dan data di analisis secara bivariat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi
Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal yang di tunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka diastolic
(bagian bawah) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah
baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) atau alat digital lainnya ( Heru, 2009 ).
Hipertensi Menurut badan kesehatan dunia (WHO) adalah memberikan batasan
bahwa seseorang, dengan beragam usia dan jenis kelamin apabila tekanan darahnya berada
pada satuan 140/90 atau diatas 160/90 mmHg, maka ia sudah dapat dikategorikan sebagai
penderita hipertensi.
Hipertensi adalah penyakit hipertensi tidak berubah sesuai dengan umur dan jenis
kelamin.Tekanan darah systole > 140 mmHg dan tekanan darah diastole > 90 mmHg
(depkes,2008).
2.1.2 Etiologi
Menurut Shandine ( 2010 ), berdasarkan penyebab hipertensi di bagi menjadi dua
golongan yaitu :
1. Hipertensi primer atau hipertensi esensial
Yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, disebut hipertensi idiopatik.
Kondisi dimana kejadian terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari
gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak
terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan
pencetus awal untuk tekanan penyakit tekanan darah tinggi (Hipertensi).
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal
Terdapat 5% kasus, penyebab spesifiknya belum diketahui termasu dalam kelompok
ini antara lain penggunaan estrogen, penyakit ginjal, kelainan saraf pusan , obat-
obatan dan lain-lain.
2.1.3 Klasifikasi Hipertensi
Kategori Sistolik dalam
mmHg
Diastolik dalam
mmHg
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Hipertensi Ringan 140-159 mmhg 90-99 mmHg
Hipertensi Sedang 160-179 mmhg 100-109 mmHg
Hipertensi Berat 180- 209 mmhg 110-119 mmHg
Hipertensi Maligna 210 mmHg atau lebih 120 Hg atau
lebih
2.1.4 Penyebab Hipertensi
Lebih dari 90% penderita hipertensi di golongkan atau disebabkan oleh hipertensi
primer. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi,
Faktor-faktor tersebut yaitu :
1. Faktor Keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
2. Ciri Perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur, jenis
kelamin dan ras.
3. Kebiasaan Hidup
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi penyakit hipertensi, maka penelitian
ingin melihat hubungan meroko dan pola diet sebagai veriable independent terhadap penyakit
hipertensi sebagai veriable dependent ( Lany, 2001 ).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari kerangka konsep sebagai berikut :
3.2 Kerangka Konsep
Variabel independent Variabel dependent
1.3 Definisi Operasional
Kejadian Hipertensi
Merokok
Pola Makan
No Variabel Pengertian Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
1. Kerjadian
hipertensi.
Hipertensi adalah
kondisi dimana
tekanan darah
seseorang
melebihi batas
normal 120/80
mmHg.
Pengukuran Spyngomano
meter air
raksa dan
stetoskop.
1.Hipertensi jika
tekanan diastole ≥ 90
mmHg (Heru,2009).
2.Tidak Hipertensi jika
tekanan diastole ≤ 90
mmHg (Heru,2009).
Ordinal
2. Merokok Kebiasaan
menghisap rokok
setiap hari.
wawancara Kuesioner 1.Berat bila mrnghisap
rokok ≥ 20 batang/ hari.
2.Sedang bila
menghisap rokok 10-20
batang/hari.
3.ringan bila menghisap
rokok ≤ 10 batang/hari.
Ordinal
3. Pola
Makan
Makanan yang
dikonsumsi oleh
responden yang
beresiko terhadap
penyakit
hepertensi
wawancara Kuesioner 1.Tidak sehat jika nilai
responden ≥ median.
2. Tidak sehat jika nilai
responden ≤ median
Ordinal
1.4 Hipotesis
1. Ada hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi.
2. Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan
sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan digunakan untuk mendefinisikan struktur
dimana penelitian dilaksanakan (Nursalam, 2003 : 72).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan desain cross
sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor
resiko dengan efek dan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (Notoatmodjo, 2002 : 146).
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian
4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi Penelitian adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pasien laki-laki yang
Berobat Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang Tahun
2012 berjumlah 520 orang.
4.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk bisa memenuhi atau
mewakili populasi (Nursalam, 2001 : 64).
Sampel penelitian adalah pasien laki-laki yang yang berobat Di Poliklinik Penyakit
Dalam RSUP dr. Moehammad Hoesien Palembang Tahun 2012 sejumlah 32 sampel.
Pengambilan sample di lakukan dengan menggunakan tekhnik accidental sampling. Kriteria
Responden.
1. Coding ( pengkodean )
Merupakan kegiatan merubah data dan berbagai huruf menjadi data berbentuk angka
bilangan, kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah saat analisa data dan
mempercepat saat entry data.
2. Processing
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar dan juga telah melewati
pengkodian, maka langkah selanjudnya adalah memproses data agar dapat di analisis.
Pemprosesan data dilakukan dengan cara mengentry data dari kuesioner ke paket
program computer, seperti SPSS ( Statistical Program for Social Science ).
3. Cleaning
Cleaning ( pembersihan data ) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang
telah di entry apakah ada kesalahan atau tidak, kesalahan tersebut di mungkinkan
terjadi pada saat kita meng-enty data ke komputer.
4.6 Analisa data
1. Analisa Univariat
Analisa Univariat dilakukan untuk mendapatkan distribusi frekuensi dan
persentasi variabel dependen ( kejadian hipertensi ) dan variabel independen
( merokok dan pola makan).
2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen
( merokok dan pola makan ) dan variabel dependen ( kejadian hipertensi ).
Analisa statistik bivariat pada penelitian ini menggunakan uji chisquare,
hubungan secara statistik di anggap bermakna jika nilai p < 0,05.
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN MEROKOK DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
PADA PASIEN LAKI-LAKI YANG PEROBAT DI POLIKLINIK PENYAKIT
DALAM RSUP dr. MOEHAMMAD HOESIEN PALEMBANG
TAHUN 2012
No. Responden :
Jenis kelamin : Laki- Laki Perempuan
Umur :
Tanggal pengisian :
Petunjuk :
1. Jawaban pertanyaan-pertayaan berikut dengan jujur dan sesuai dengan kemampuan anda.
2. Tulislah jawaban anda pada tempat yang telah disediakan.
3. Kerahasiaan identitas yang ada tuliskan akan kmi jamin sepenuhnya
4. Atas kerjasama yang baik dari anda saya ucapkan terima kasih
5. Berilah tanda ( X ) pada pilihan yang menurut anda benar.
PENGETAHUAN :
A. HIPERTENSI
2. Apa yang dimaksud dengan hipertensi ?
a. Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah di atas nilai normal.
b. Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan tekanan
darah.
3. Apakah keluarga anda ada juga yang menderita hipertensi ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah anada menderita hipertensi?
a. Ya, bila tekanan darah ≥140/90 mmHg
b.Tidak, bila tekanan darah <140/90 mmHg
B. MEROKOK
1. Apakah anda merokok ?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika iya, anda merokok berapa batang rokok yang anda habiskan dalam satu hari ?
a. ≥ 20 batang/hari
b. ≤ 10 batang/hari
3. Di mana anda sering merokok ?
a. Dirumah
b. Diluar lingkungan rumah
4. Sejak kapan anda merokok ?
a. Sejak umur 17 tahun
b. Sejak sudah berumah tangga
C. POLA MAKAN
NO PERTANYAAN SELALU SERING JARANG TIDAK
PERNAH
1. Apakah anda mengkomsumsi
bahan makanan yang
mengandung jeroan ?
2. Apakah anda makan-makanan
yang banyak mengandung
asinan ?
3. Apakah anda suka makan daging
?
4. Apakah setiap makanan yang
anda komsumsi banyak
menggunakan santan ?
5. Apakah anda banyak
mengkomsumsi ikan asin ?
6. Apakah anda banyak
mengkomsumsi makanan yang
mengandung lemak hewan ?
7. Apakah anda suka minum-
minuman yang bersoda ?
8. Apakah anda suka makan
udang ?
9. Apakah setiap makanan yang
anda komsumsi banyak
menggunakan garam ?
10. Apakah makanan yang anda
komsumsi menggunakan tauco ?
11. Apakah makanan yang anda
masak menggunakan penyedap
rasa ?
12. Apakah anda suka minum kopi ?