hubungan gaya hidup dengan status tekanan darah …eprints.ums.ac.id/67049/12/naskah...

22
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH DAN INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI GIZI FIK UMS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Disusun oleh: Yunjiani Arrochim J210.140.082 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 20-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANANDARAH DAN INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA

SEMESTER IV PROGRAM STUDI GIZI FIK UMS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata Ipada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun oleh:Yunjiani Arrochim

J210.140.082

PROGRAM STUDI KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2018

Page 2: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH DAN

INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM

STUDI GIZI FIK UMS

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

YUNJIANI ARROCHIM

J 210 140 082

Telah diperiksa dan disetujui untuk di uji oleh:

Dosen Pembimbing

Fahrun Nur Rosyid, S.Kep., Ns., M.Kes

NIDN/NIK: 0009107501

Page 3: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

ii

Page 4: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 25 Agustus 2018

Penulis

YUNJIANI ARROCHIMJ 210 140 082

Page 5: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

1

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH DANINDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM

STUDI GIZI FIK UMS

Abstrak

Latar Belakang: Gaya hidup selalu mengalami perubahan dan di anggap dapatmempengaruhi status kesehatan seseorang. Pengukuran status tekanan darah danindeks massa tubuh menjadi alternatif dalam upaya deteksi dini faktor risikoakibat masalah kesehatan.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan statustekanan darah dan indeks massa tubuh mahasiswa semester IV Program StudiGizi FIK UMS.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif denganpendekatan cross sectional. Sampel diambil menggunakan metode purposivesampling sebanyak 60 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesionergaya hidup (pola makan, aktivitas fisik, dan stres), pengukur tekanan darah, tinggibadan, dan berat badan. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil: Hasil distribusi frekuensi menunjukkan jenis kelamin sebagian besarresponden adalah perempuan (83%), gaya hidup sebagian besar tidak beresiko(58%), pengukuran tekanan darah terdiri atas kategori normal (70%), hipotensi(18%) dan normal tinggi (12). Sedangkan indeks massa tubuh terdiri atas kategorinormal (54%), overweight (18%), Obesitas (15%), dan sisanya kurus (13%). Hasiluji statistic diperoleh nilai signifikansi gaya hidup dengan status tekanan darah(p=1,209), dan indeks massa tubuh (p=0,272) dengan asumsi tidak terdapathubungan yang signifikan.Kesimpulan: Gaya hidup mahasiswa semester IV Program Studi Gizi bukanmerupakan faktor yang mempengaruhi status tekanan darah dan indeks massatubuh. Status tekanan darah dan IMT tidak hanya dipengaruhi oleh gaya hidup,tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi keduanya, seperti statuskesehatan, perkembangan, dll.

Kata Kunci: gaya hidup, status tekanan darah, indeks massa tubuh.

Abstract

Background: Lifestyle is always changing and is considered can affect a person'shealth status. Measurement of blood pressure status and body mass index be analternative to early detection of risk factors due health problems.Research Purposes: Determine the relationship between lifestyle with the statusof blood pressure and body mass index of fourth semester students of NutritionStudy Program Faculty of Health Sciences UMS.Method: This research is a descriptive quantitative research type with crosssectional approach. Samples were taken using purposive sampling method asmany as 60 respondents. The instruments used were lifestyle questionnaires (diet,

Page 6: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

2

physical activity, and stress), measuring blood pressure, height, and weight. Dataanalysis used chi square statistical test.Results: The results of the frequency distribution showed that the sex of themajority of respondents were women (83%), the lifestyle was mostly not at risk(58%), blood pressure measurement consisted of normal categories (70%),hypotension (18%) and high normal (12) . While the body mass index consists ofnormal categories (54%), overweight (18%), Obesity (15%), and the rest are thin(13%). Statistical test results obtained the significance value of lifestyle withblood pressure status (p = 1.209), and body mass index (p = 0.272) assuming thereis no significant relationship.Conclusion: The lifestyle of the fourth semester students of the Nutrition StudyProgram is not a factor that influences the status of blood pressure and body massindex. Blood pressure and BMI status is not only influenced by lifestyle, but thereare other factors that can affect them, such as health status, progress, etc.

Keywords: lifestyle, blood pressure status, body mass index.

1. PENDAHULUAN

Mempromosikan gaya hidup sehat pada masyarakat merupakan peran

integral dari tenaga kesehatan, khususnya ahli Gizi. Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2013 menyatakan bahwa

Ahli Gizi merupakan salah satu tenaga kesehatan profesional yang

berorientasi kerja dalam bidang pencegahan dan pengobatan penyakit,

terutama di bidang makanan dan gizi, baik di rumah sakit, maupun di unit

pelayanan kesehatan lain. Dengan kata lain, Ahli Gizi mempunyai

kedudukan yang tepat dalam mempromosikan pola hidup sehat, karena

keberadaannya memiliki kesempatan untuk memberikan upaya kesehatan

pada pasien.

Mahasiswa kesehatan pada umumnya dianggap memiliki pengetahuan

tentang pola hidup sehat dan pola perilaku positif terhadap kesehatan. Akan

tetapi kenyataannya, beberapa penelitian menyebutkan bahwa mahasiswa

banyak yang mengadopsi perilaku kesehatan beresiko dalam kehidupan

pribadinya (Al-Kandari, Vidal & Thomas, 2008; Bourne et al., 2010;

Alkhawaldeh, 2014; Damayanti & Karin, 2016). Kondisi ini dapat memicu

munculnya masalah kesehatan. South, Bidjuni & Malara (2014) menyatakan

bahwa gaya hidup menyebabkan terjadinya hipertensi. Hasil serupa juga

Page 7: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

3

diperoleh Ainun, Arsyad & Rismayanti (2013) terhadap mahasiswa di

lingkup kesehatan Universitas Hasanuddin Makassar. Kasus hipertensi di

Jawa Tengah pada tahun 2015 masih menunjukkan jumlah terbanyak dari

seluruh kasus PTM yang dilaporkan, yaitu sebanyak 57,87 persen kasus.

Diabetes Mellitus menjadi penyakit terbanyak kedua, yakni sebanyak 18,33

persen kasus. Keduanya merupakan prioritas utama pengendalian kasus

PTM di Jawa Tengah (Dinkes Jateng, 2015).

Selain itu, World Health Organization (WHO) tahun 2014 melansir

sebanyak 13% dari populasi penduduk dunia mengalami obesitas dan sekitar

2,8 juta penduduk dunia meninggal karena komplikasi obesitas (WHO,

2016). Dinas Kesehatan Jawa Tengah pada tahun 2015 melaporkan lebih

dari 1,9 juta orang mengalami obesitas. Berdasarkan hasil pengukuran

obesitas, diperoleh persentase obesitas sebesar 28,97 persen dengan rincian

sebanyak 24,04 persen pada laki-laki dan perempuan sebanyak 31,28

persen. Angka ini belum keseluruhan dari jumlah penduduk dan

diperkirakan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Gizi berlebih dapat

meningkatkan resiko penyakit degeneratif dan kurangnya asupan gizi dapat

meningkatkan resiko penyakit infeksi (Kemenkes RI, 2012).

Berkaitan dengan permasalahan di atas, pengukuran tekanan darah dan

Indeks Massa Tubuh (IMT) menjadi alternatif dalam upaya deteksi dini

faktor risiko akibat masalah kesehatan. Tekanan darah merupakan tekanan

yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tubuh mengedarkan

darah ke semua jaringan oleh tekanan arteri. Apabila tekanan arteri tinggi,

maka akan membuat kerja jantung menjadi lebih berat dan risiko kerusakan

pembuluh darah menjadi meningkat (Sherwood, 2011). Beberapa faktor

yang mempengaruhi tekanan darah tersebut adalah pola makan, aktivitas

fisik, stres, riwayat keluarga, usia (Kozier et al., 2010), IMT, kebiasaan

merokok dan konsumsi alkohol (Muchtadi, 2012). Sedangkan IMT

merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui status nutrisi

seseorang. Meskipun tidak mengukur kadar lemak dalam tubuh secara

langsung, namun penelitian sebelumnya menunjukkan adanya korelasi bila

Page 8: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

4

dibandingkan dengan pengukuran langsung. Klasifikasinya terbagi atas

kategori, kurus, normal, overweight, dan Obesitas (Kemenkes RI, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 19 Maret 2018 kepada

20 mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS yang memiliki

kriteria sama ditemukan mahasiswa yang memiliki hipertensi, normal tinggi,

dan hipotensi. Selain itu, hasil pengukuran IMT juga ditemukan kasus

obesitas, overweight, dan kurus. Hasil wawancara diperoleh keterangan

bahwa mereka memiliki jam perkuliahan yang cukup padat. Kegiatan

akademik, seperti perkuliahan, praktikum dan lainnya, di tambah kegiatan

non akademik seringkali membuat mahasiswa menjadi sulit untuk membagi

waktu. Akibatnya, pola hidup menjadi tidak teratur. Banyaknya tuntutan

tugas seringkali membuat mahasiswa menjadi stres. Oleh karena itu, deteksi

dini masalah kesehatan pada mahasiswa perlu di kaji lebih lanjut, terutama

kaitannya dengan perubahan gaya hidup. Mengingat dampak kesehatan

jangka panjang yang disebabkan oleh perilaku gaya hidup yang diterapkan

saat ini.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian berkaitan dengan hubungan gaya hidup mahasiswa

semester IV Program Studi Gizi dengan status tekanan darah dan indeks

massa tubuh di lingkungan FIK UMS.

2. METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan

pendekatan cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan gaya hidup dengan status tekanan darah dan indeks

massa tubuh mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS. Sampel

diambil menggunakan metode purposive sampling sebanyak 60 responden.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya hidup (pola makan,

aktivitas fisik, dan stres), pengukur tekanan darah, tinggi badan, dan berat

badan. Analisis data menggunakan uji chi square.

Page 9: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1. Karakteristik Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase1.2.

PerempuanLaki-laki

5010

8317

Total 60 100

3.1.2 Analisis Univariat

a. Distribusi Frekuensi Gaya Hidup

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Gaya Hidup

No Gaya Hidup Frekuensi Persentase1.2.

BeresikoTidak beresiko

2535

4258

Total 60 100

b. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Status Tekanan Darah

No Tekanan darah Frekuensi Persentase1.2.3.

HipotensiNormalNormal Tinggi

11427

187012

Total 60 100

c. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh

No Indeks Massa Tubuh Frekuensi Persentase1.2.3.4.

KurusNormalBB lebihObesitas

832119

13541815

Total 60 100

3.1.3 Analisis Bivariat

a. Hubungan Gaya Hidup dengan Status Tekanan Darah

Page 10: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

6

Tabel 4.5. Hubungan Gaya Hidup dengan Tekanan Darah

Gaya hidup

Tekanan darahHipotensi Normal Normal

TinggiTotal

Frek % Frek % Frek % Frek %Beresiko 3 12 19 76 3 12 25 100

Tidak beresiko 8 23 23 66 4 11 35 100 1.209 0,546Total 11 25 42 142 7 23 60 100

Uji Chi Square

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa distribusi responden

berdasarkan gaya hidup ditinjau dari status tekanan darah menunjukkan

bahwa pada gaya hidup beresiko sebagian besar responden memiliki

tekanan darah normal yaitu sebanyak 19 responden (76%), hipotensi

sebanyak 3 responden (12%) dan normal tinggi sebanyak 3 responden

(12%). Sedangkan pada gaya hidup tidak beresiko sebagian besar adalah

normal sebanyak 23 responden (66%), hipotensi sebanyak 8 responden

(23%), dan normal tinggi 4 responnden (11%).

Selanjutnya, hasil uji statistik diperoleh nilai sebesar 1,209, yang

berarti tidak adanya hubungan antara gaya hidup dengan tekanan darah

mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS.

b. Hubungan Gaya Hidup dengan Indeks Massa Tubuh

Tabel 4.6 Hubungan Gaya Hidup dengan Indeks Massa Tubuh

Gaya hidupIndeks Massa Tubuh

Kurus Normal BB lebih Obesitas TotalFrek % Frek % Frek % Frek % Frek %

Beresiko 3 12 14 56 4 16 4 16 25 100Tidak beresiko 5 14 18 52 7 20 5 14 35 100 0,272 0,965

Total 8 26 32 108 11 36 9 30 60 100Uji Chi Square

Hasil tabulasi silang indeks massa tubuh ditinjau dari gaya hidup

menunjukkan bahwa pada gaya hidup beresiko sebagian besar responden

memiliki indeks massa tubuh normal yaitu sebanyak 14 responden (56%),

selanjutnya kurus sebanyak 3 responden (12%), BB lebih sebanyak 4

responden (16%), dan Obesitas sebanyak 4 responden (16%). Sedangkan

Page 11: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

7

pada gaya hidup tidak beresiko sebagian besar adalah normal sebanyak 18

responden (52%), selanjutnya kategori kurus sebanyak 4 responden (14%),

BB lebih sebanyak 7 responden (20%) dan Obesitas sebanyak 5 responden

(14%).

Selanjutnya, hasil uji statistik diperoleh nilai sebesar 0,272, yang

berarti tidak adanya hubungan antara gaya hidup dengan indeks massa tubuh

mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Karakteristik Responden

Distribusi jenis kelamin menunjukkan bahwa karakteristik sebagian

besar responden adalah perempuan. Perempuan merupakan kelompok yang

lebih rentan mengalami masalah kesehatan sebagai akibat dari perubahan

gaya hidup. Hal ini dikarenakan perempuan menunjukkan kecenderungan

mengalami masalah pola makan, aktivitas fisik dan stres. Pernyataan

tersebut dibuktikan oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa perempuan lebih banyak mengalami masalah kesehatan, khususnya

yang berkaitan dengan tekanan darah dan indeks massa tubuh (Damayanti &

Karin, 2016).

Jenis kelamin dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan

terjadinya penyakit kardiovaskular (Nurhidayat, 2011). Jurnal clinical

hypertention (2010) menyebutkan bahwa wanita cenderung mengalami

peningkatan tekanan darah tinggi disebabkan oleh adanya perubahan

hormonal. Wahyuni & Eksanoto (2013) menyatakan bahwa perempuan akan

mengalami resiko tekanan darah tinggi setelah masa menopause. Hal ini

dimungkinkan karena perempuan sebelum mengalami masa menopause

dilindungi oleh hormon estrogen. Hormon tersebut mencegah terjadinya

proses aterosklerosis dan efeknya dianggap sebagai imunitas perempuan

pada masa pre-menopause. Pada masa ini, perempuan mulai kehilangan

sedikit demi sedikit kehilangan hormon estrogen. Proses tersebut terus

Page 12: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

8

berlanjut dimana hormon estrogen nantinya akan mengalami perubahan

kuantitasnya seiring bertambahnya usia.

Selain itu, perempuan juga cenderung mengalami kenaikan kadar

lemak tubuh pada usia dewasa muda. Pada usia ini, energi berlebih pada

perempuan lebih banyak disimpan sebagai lemak simpanan, sedangkan laki-

laki menggunakannya untuk mensintesis protein dalam tubuhnya. Seiring

dengan bertambahnya usia dan diikuti dengan kematangan fisik, pada

umumnya perempuan memiliki dua kali lebih banyak jumlah lemak tubuh

dibandingkan laki-laki. Hal tersebut dimungkinkan perempuan cenderung

lebih beresiko mengalami masalah kaitannya dengan berat badan

(Oktaviani, Saraswati dan Rahfiludin, 2012).

3.2.2 Distribusi Frekuensi Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan gambaran pola aktivitas sehari-hari

(Notoatmojo, 2010). Gaya hidup dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

kategori, yaitu gaya hidup beresiko dan tidak beresiko. Gaya hidup yang

digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini mencakup pola makan,

aktivitas fisik dan tingkat stres. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian

besar responden memiliki gaya hidup yang tidak beresiko. Hal tersebut

diasumsikan bahwa pola makan yang cukup baik, di dukung dengan

aktivitas fisik yang baik serta tingkat stres yang rendah pada mahasiswa

semester IV Program Studi Gizi FIK UMS. Sebagai mahasiswa kesehatan,

tentunya hal ini merupakan indikasi penerapan pola hidup sehat yang baik.

Walaupun sebagian besar tidak beresiko, namun dalam penelitian ini

terdapat distribusi responden yang memiliki gaya hidup beresiko. Hal ini

dimungkinkan karena kelompok usia dewasa muda cenderung mengalami

perubahan dalam rutinitas mereka (Schweitzer et al, 2016). Kenyataan ini

mengindikasikan bahwa pola hidup sehat harus senantiasa diperhatikan.

Gaya hidup mencakup struktur multidimensional. Gaya hidup

mempengaruhi sikap dan perilaku atau kebiasaan seseorang dalam merespon

kesehatan psikis maupun fisik. Gaya hidup sehat mendorong seseorang

dalam pola perilakunya sehari-hari ke arah keadaan positif sebagai wujud

Page 13: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

9

upaya pemeliharaan kondisi mental, fisik dan sosial. Gaya hidup sehat ini

biasanya meliputi diet sehat, pengendalian berat badan, berolahraga secara

teratur, kebiasaan tidur cukup dan teratur, serta terampil dalam mengelola

stres.

3.2.3 Distribusi Frekuensi Status Tekanan Darah

Berdasarkan distribusi frekuensi tekanan darah responden, hasilnya

menunjukkan bahwa responden sebagian besar memiliki tekanan darah

kategori normal. Berdasarkan hasil tersebut dapat diasumsikan bahwa

tekanan darah sebagian besar responden adalah baik, artinya gangguan

akibat gaya hidup yang diterapkan tidak mempengaruhi tekanan darah

mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS.

Beberapa faktor yang dikaitkan dengan tekanan darah dalam

penelitian ini adalah pola makan, aktivitas fisik dan tingkat stres mahasiswa.

Pola makan dalam penelitian ini terdiri dari frekuensi dan jenis makanan.

Hal tersebut yang dianggap sebagai alasan kecenderungan tekanan darah

mahasiswa sebagian besar baik. Pernyataan yang sama disampaikan oleh

Hidayat (2016), bahwa pola makan yang berpengaruh terhadap status gizi

adalah asupan karbohidrat dan lemak. Sementara frekuensi makan dan jenis

makanan bukan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap status gizi

pada pegawai Direktorat Poltekkes Kemenkes Medan.

Aktivitas fisik yang cukup baik dilakukan oleh responden. Adanya

perilaku berolahraga ringan dengan durasi yang cukup dan frekuensi yang

relatif baik, serta aktivitas fisik lain seperti jalan kaki, membawa atau

mengangkat barang ringan dan bersepeda secara rutin setidaknya lebih dari

10 menit setiap kali melakukannya. Berbeda dengan penelitian Damayanti

dan Karin (2016) yang dilakukan kepada mahasiswa keperawatan

Universitas Udayana. Ditemukan bahwa aktivitas fisik mahasiswa

cenderung mendapatkan nilai terendah. Hal tersebut dimungkinkan dapat

dijelaskan oleh teori perkembangan anak usia dewasa muda. Sejumlah

penelitian juga menyatakan bahwa kelompok anak pada usia tersebut

cenderung mengalami perubahan pada aktivitas fisik mereka dibandingkan

Page 14: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

10

kehidupan mereka sebelumnya (Al-khawaldeh, 2014; Schweitzer et al.,

2016).

Pengaturan pola hidup sehat seperti berolahraga secara teratur dapat

menghindari timbulnya stres yang akan mempengaruhi kenaikan tekanan

darah. Selain itu, jenis pekerjaan menjadikan adanya tingkat stres yang

berbeda. Responden, dalam hal ini adalah mahasiswa, pada umumnya

memiliki jenis pekerjaan yang ringan sehingga tingkat stresnya pun rendah

(Bertalina dan Suryani, 2017).

Kasus hipotensi dalam penelitian ini dimungkinkan karena perempuan

cenderung lebih banyak mengalami hipotensi dibandingkan dengan laki-

laki. Hal ini terjadi karena tekanan darah lebih tinggi lebih banyak dimiliki

laki-laki setelah masa pubertas. Beberapa orang mungkin memiliki tekanan

darah yang relatif normal, bahkan tidak menampakkan keluhan yang berarti.

Namun apabila seseorang tersebut tidak memperhatikan beberapa faktor

yang memicu turunnya tekanan darah yang signifikan, maka dimungkinkan

tekanan darah akan mencapai ambang terendah (Potter & Perry, 2009).

3.2.4 Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan sebuah metode yang

digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Berdasarkan distribusi IMT

dapat dilihat bahwa sebagian besar IMT dalam kategori normal. Hasil

tersebut dapat diasumsikan bahwa IMT mahasiswa semester IV Program

Studi Gizi FIK UMS adalah baik, artinya gangguan akibat gaya hidup yang

diterapkan tidak begitu mempengaruhi IMT.

Status gizi seseorang sering dikaitkan dengan aktivitas fisik. Kondisi

IMT responden yang normal, salah satunya disebabkan oleh aktivitas fisik

yang cukup baik dilakukan oleh responden. Selain itu, penerapan pola

makan dan pengendalian stres yang baik dianggap sebagai faktor

pendukung. Hasil ini di dukung oleh penelitian sebelumnya yaitu sebanyak

81% mahasiswa keperawatan memiliki IMT normal (Damayanti dan Karin,

2016).

Page 15: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

11

Penelitian ini juga menemukan fenomena yang cukup menarik, yakni,

ditemukan responden dengan IMT di bawah nilai normal. Banyak faktor

yang menyebabkan seseorang mengalami kekurangan berat badan,

diantaranya adalah pemahaman diet yang keliru, faktor keturunan, penyakit

dan aktivitas fisik (Sjostrom et al, 2011). Faktor resiko tersebut sebagian

besar lebih banyak ditemukan pada perempuan. Gizi berlebih akibat adanya

penumpukan lemak tubuh berlebih, meningkatkan resiko munculnya

penyakit degeneratif. Sedangkan kurangnya asupan gizi dapat meningkatkan

resiko penyakit infeksi (Kemenkes RI, 2012). Penemuan ini

mengindikasikan perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor

yang dapat berkontribusi terhadap rendahnya nilai IMT responden.

3.2.5 Hubungan Gaya Hidup Dengan Status Tekanan Darah

Hasil bivariat hubungan gaya hidup dengan tekanan darah mahasiswa

semester IV Program Studi Gizi FIK UMS menunjukkan tidak adanya

hubungan yang signifikan. Hasil ini menunjukkan tidak adanya perbedaan

pengaruh gaya hidup beresiko dan tidak beresiko dengan status tekanan

darah. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Roza (2016),

menunjukkan tidak adanya perbedaan antara gaya hidup baik dengan gaya

hidup buruk terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Dumai.

Ditinjau dari hasil penelitian, didapatkan 25 responden yang memiliki

gaya hidup beresiko, diantaranya masih banyak yang memiliki tekanan

darah kategori normal yakni 19 responden. Sedangkan responden dengan

gaya hidup tidak beresiko masih ditemukan kecenderungan memiliki

tekanan darah dibawah normal dan kategori normal tinggi, bahkan

jumlahnya melebihi responden dengan gaya hidup yang beresiko. Hal ini

menunjukkan bahwa kejadian tekanan darah dibawah normal dan kategori

normal tinggi juga bisa terjadi pada seseorang yang memiliki gaya hidup

tidak beresiko.

Perubahan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor

resiko lain, diantaranya adalah riwayat hipertensi, usia (Kozier et al., 2010),

IMT, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol (Muchtadi, 2012). Pada

Page 16: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

12

penelitian ini tidak terdapat responden yang memiliki riwayat hipertensi.

Usia responden juga tergolong pada usia dewasa muda. Sedangkan masalah

hipertensi cenderung dialami oleh usia lanjut (Kozier et al., 2010; Sawitri &

Wahyuningsih, 2017). IMT responden pada penelitian ini juga sebagian

besar normal. Sedangkan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol tidak

diidentifikasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati, Junaid & Ibrahim (2017),

diperoleh hasil bahwa pola makan dan aktivitas fisik tidak berhubungan

dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa kota Kendari. Penelitian serupa

dilakukan oleh Estiningsih (2012) terhadap kelompok usia dewasa muda di

Kelurahan Sukamaju Depok. Hasilnya menunjukkan bahwa pola makan,

aktivitas fisik dan keadaan stres tidak berhubungan dengan hipertensi.

Ainun, Arsyad & Rismayanti (2012), yang menyatakan bahwa stres

juga tidak berhubungan dengan tekanan darah. Pernyataan tersebut berbeda

dengan penelitian South, Bidjuni & Malara (2014) yang memperoleh hasil

bahwa pola makan, aktivitas fisik dan stres berhubungan erat dengan

kejadian hipertensi. Perbedaan hasil dalam penelitian ini diasumsikan

karena perbedaan sampel dan instrumen yang digunakan. Selain itu,

beberapa penelitian menyebutkan bahwa perubahan tekanan darah akibat

gaya hidup lebih mengarah pada semakin parahnya kondisi penyakit

(Khotimah, 2013; Sulistyowati, 2010).

3.2.6 Hubungan Gaya hidup Dengan Indeks Massa Tubuh

Gaya hidup selalu mengalami perubahan dan dapat mempengaruhi

status gizi seseorang. Hasil pengujian hubungan gaya hidup dengan IMT

mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS diasumsikan bahwa

tidak terdapat hubungan yang signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan

karena gaya hidup sebagian besar mahasiswa dalam penelitian ini

menunjukkan kategori tidak beresiko.

Ditinjau dari hasil penelitian, didapatkan 25 responden yang memiliki

gaya hidup beresiko, diantaranya masih banyak yang memiliki IMT kategori

normal yakni 14 responden. Sedangkan responden dengan gaya hidup tidak

Page 17: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

13

beresiko masih ditemukan kecenderungan memiliki IMT dibawah normal

(kurus), BB berlebih dan obesitas, bahkan jumlahnya melebihi responden

dengan gaya hidup yang beresiko. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian

IMT dibawah normal (kurus), BB berlebih dan obesitas juga bisa terjadi

pada seseorang yang memiliki gaya hidup tidak beresiko.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi indeks massa tubuh

seseorang, diantaranya adalah umur, pola makan, aktivitas fisik (olahraga)

dan tingkat stres. Lemak tubuh paling sering timbul pada rentang usia 20-30

tahun. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan orang sudah banyak kesibukan-

kesibukan sehingga menyebabkan kurangnya waktu untuk melakukan

aktivitas yang mengeluarkan keringat. Hal tersebut dapat memicu

munculnya overweight (Miko & Pratiwi, 2017).

Gaya hidup ditinjau dari pola makan menunjukkan bahwa frekuensi

makan dan jenis makan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi

indeks massa tubuh mahasiswa. Pernyataan tersebut sejalan dengan Hidayat

(2016), menyatakan bahwa status gizi dipengeruhi oleh kecukupan

karbohidrat dan lemak seseorang. Beberapa perilaku lain yang mendukung

adalah kebiasaan mengkonsumsi fastfood dan kebiasaan jajan yang rendah.

Lebih lanjut disampaikan bahwa tidak semua kebiasaan konsumsi makanan

beresiko mempengaruhi status gizi seseorang. Dalam penelitiannya

dinyatakan bahwa hanya 3 dari 8 jenis makanan beresiko yang berhubungan

dengan status gizi responden, diantaranya adalah makanan yang digoreng,

berpenyedap dan soft drink. Selain itu, penelitian yang dilakukan kepada

mahasiswa Program Studi Gizi di Politeknik Kemenkes Aceh menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan antara pola makan dengan IMT mahasiswa

(Miko dan Pratiwi, 2017). Penelitian tersebut juga di dukung oleh beberapa

penelitian lainnya (Nugroho, Mulyadi & Masi, 2016; Silvano, Darmono &

Anggraini, 2013). Selain itu, Hartyaningtyas & Fatmah (2013) menyatakan

bahwa tidak ada hubungan antara sarapan pagi dengan aktivitas fisik.

Demikian juga berlaku pada indikator aktivitas fisik. Beberapa

penelitian juga menyatakan bahwa tidak adanya hubungan aktivitas fisik

Page 18: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

14

dengan IMT (Silvano, Darmono & Anggraini, 2013; Miko dan Pratiwi,

2017). Kegiatan aktivitas fisik (olahraga) terbukti memberikan efek

protektif terhadap penyakit kronik akibat masalah berat badan. Olahraga

ringan dan teratur seminggu 3-4 kali selama 30-45 menit terbukti dapat

mengontrol berat badan (Cahyono, 2008). Oktaviani, Saraswati &

Rahfiludin (2012), menyatakan bahwa bersosial media dan bermain video

games tidak mempengaruhi IMT seserorang. Hal ini dikarenakan keduanya

merupakan bentuk aktivitas fisik ringan yang tidak banyak memerlukan

energi. Namun, jika hal tersebut dilakukan dalam rentang waktu lama dapat

menyebabkan overweight. Kenyataan ini tentunya semakin memperbesar

risiko peningkatan kejadian gizi berlebih.

4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Gaya hidup mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS

sebagian besar tidak beresiko dan hanya sebagian kecil dalam kategori

beresiko.

2. Status tekanan darah mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK

UMS sebagian besar kategori normal dan sebagian kecil dalam

kategori normal tinggi.

3. Indeks massa tubuh mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK

UMS sebagian besar kategori normal, dan sebagian kecil dalam

kategori kurus.

4. Tidak terdapat hubungan antara gaya hidup dengan status tekanan

darah pada mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS.

5. Tidak terdapat hubungan gaya hidup dengan indeks massa tubuh

mahasiswa semester IV Program Studi Gizi FIK UMS.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan beberapa

saran sebagai berikut:

Page 19: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

15

1. Disarankan bagi para mahasiswa kesehatan, khususnya Program Studi

Gizi untuk dapat menjaga perilaku hidup sehat. Selain itu, mahasiswa

dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Hal

tersebut dimaksudkan demi menghindari munculnya berbagai masalah

kesehatan, khususnya yang berkaitan faktor resiko penyakit akibat

tekanan darah dan indeks massa tubuh, serta faktor-faktor yang dapat

mempengaruhinya.

2. Institusi pendidikan hendaknya melakukan strategi promosi kesehatan,

khususnya pada mahasiswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan pengetahuan dan peran mahasiswa dalam penerapan

pola hidup sehat dalam upaya promosi kesehatan kepada masyarakat

luas.

3. Penelitian selanjutnya dapat memfokuskan pada pemahaman lebih

mendalam terkait pola perilaku atau gaya hidup pada kelompok

mahasiswa. Penelitian lainnya juga dapat dilakukan pada mahasiswa-

mahasiswa non kesehatan, sehingga hasil penelitian lebih bersifat

general.

DAFTAR PUSTAKA

Ainun, S.M., Arsyad, D., & Rismayanti. (2012). Hubungan Gaya Hidup DenganKejadian Hipertensi Pada Mahasiswa di Lingkup Kesehatan UniversitasHassanudin. (Skripsi Ilmiah). Makassar: Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Hasanudin.

Al-Khandari, F., Vidal, V.L., & Thomas, D. (2008). Health promoting lifestyleand body mass index among College of Nursing students in Kuwait: acorrelational study, Nursing and Health Sciences, vol. 10, pp. 43-50.

Alkhawaldeh, O. (2014). Health promoting lifestyles of Jordanian UniversityStudents. International Journal of Advanced Nursing Studies, vol. 3 (1), pp.27-31.

Bourne, P.A., Glen L.V., Laws, H., McGrowder, D.A., & Keer-Campbell, M.D.(2010). Health lifestyle and health utilization among helath professionals,Health, Vol. 2 (6), pp. 557-565.

Page 20: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

16

Cahyono, Suharjo B. (2008). Gaya Hidup & Penyakit Modern. Yogyakarta:Penerbit Kanisius.

Damayanti, Made R S & Karin, Putu Ayu Emmy S. (2016).Gambaran PolaPerilaku Hidup Sehat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal KeperawatanComunity ofPublishing in Nursing (NERS) Edisi Januari-April 2016 ISSN: 2303-1298.

Dinkes Jateng. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: DinasKesehatan Provinsi Jateng.

Estiningsih, S.H. (2012). Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Faktor Lain denganKejadian Hipertensi pada Kelompok Usia 18-24 Tahun di KelurahanSukamaju Depok Tahun 2012. (Skripsi). Depok: Universitas Indonesia

Fatmawati, Siti., Junaid& Ibrahim, Karma. (2017). Hubungan Life Style DenganKejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa (20-40 Tahun) Di Wilayah KerjaPuskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah MahasiswaKesehatan Masyarakat Universitas Halu Ole, Vol.2 No.6/Mei 2017; ISSN250-731X.

Kemenkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta:Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2012). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2012. Jakarta:Kementerian Kesehatan RI.

Khotimah, S. (2013). Latihan Endurance Meningkatkan Kualitas Hidup LebihBaik Daripada Latihan Pernafasan Pada Pasien PPOK di BP4 Yogyakarta.Spot and Fitnes Journal. Vol. 1 (20-32).

Kozier, B., et al. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses& Praktik (7thed.). Jakarta: EGC.

Miko, Ampera & Pratiwi, Melsy. (2017). Hubungan Pola Makan dan AktivitasFisik Dengan Kejadian Obesitas Mahasiswa Politeknik KesehatanKemenkes Aceh. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2017. Vol.2(1): 1-5, P-ISSN: 2527-3310, E-ISSN: 2548-5741.

Muchtadi, Deddy. (2013). Antioksidan & Kiat Sehat Di Usia Produktif. Bandung:Penerbit Alfabeta.

Notoatmojo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nugroho, K., Mulyadi & Masi, Gresty N M. (2016). Hubungan Aktivitas Fisikdan Pola Makan Dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh Pada MahasiswaSemester 2 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. E-Jurnal Keperawatan Vol. 4 (2). FK Universitas Samratulangi Manado.

Page 21: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

17

Nurhidayat, S. (2011). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan SistemKardiovaskuler. Ponorogo: UMPO Press.

Oktaviani, Wiwied Dwi., Saraswati, Lintang Dian&Rahfiludin, M. Z. (2012).Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fastfood, Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi,Karakteristik Remaja dan Orang Tua Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT).Studi Kasus Pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012. JurnalKesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Vol. 1 (2): 542-553.

Paul, A. James., et al. (2014). Evidence-Based Guideline for the Management ofHigh Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointedto the Eighth Joint National Committee (JNC8). Journal of AmericanMedical Association University of Lowa, doi:10.1001/jama.2013.284427,http://jama.jamanetwork.com/on 01/20/2014.

Potter, P. A & Perry, A.G. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta:Salemba Medika

Roza, Andalia. (2016). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi diPuskesmas Dumai Timur Riau. Jurnal Kesehatan STIKES Prima Nusantara,Vol. 7 (1).

Sawitri, Endang & Wahyuningsih, Endang. (2017). Pengaruh Tingkat AktivitasFisik Dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Hipertensi Pada Lansia DiPosyandu Mekar Sari. STIKES Muhammadiyah Klaten. Jurnal Ilmiah,ISBN 978-979-3812-42-7.

Sherwood L. (2011). Fisiologi manusia dari sel ke system (6thed). Jakarta: EGC.

Silvano, H K., Darmono, S.S & Anggraini, M T. (2013). Hubungan TingkatKonsumsi dan Aktivitas Fisik Dengan IMT (Indeks Massa Tubuh). JurnalKedokteran Muhammadiyah, Vol. 1 (2). Universitas MuhammadiyahSemarang.

Sjostrom, M., Ekelund, U., Yngve, A. (2011). Pengkajian Aktivitas Fisik, GiziKesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EG.

South, M., Bidjuni, H., & Malara, R.T. (2014). Hubungan Gaya Hidup DenganKejadian Hipertensi Di Puskesmas Kolongan Kecamatan KalawatKabupaten Minahasa Selatan.Manado: Universitas Sam Ratulangi.EjournalKeperawatan Volume 2 Nomor 1. Februari 2014.

Supriasa, I.D.N. (2013). Penilaian Status Gizi.Edited by Monica Ester. Jakarta:EGC.

Wahyuni & Eksanoto, D. (2013). Hubungan Tingkat Pendidikan dan JenisKelamin Dengan Kejadian Hipertensi di Kelurahan Jagalan di Wilayah

Page 22: HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN DARAH …eprints.ums.ac.id/67049/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2018. 9. 6. · i HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS TEKANAN

18

Kerja Puskesmas Pucang Sawit Surakarta. Jurnal Ilmu KeperawatanIndonesia. 1 (1): 79-85.

WHO. (2016). Obesity and Overweight. Fact Sheet. Diakses pada 24 Maret 2018pukul 16.00 WIB, http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/.