hubungan dukungan sosial pelatih dengan kecemasan...

35
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PELATIH DENGAN KECEMASAN BERTANDING PADA MAHASISWA YANG TERGABUNG DALAM KBM BOLA BASKET DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Oleh YUNIKE RAHARJO 802007019 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Upload: phamnhan

Post on 08-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PELATIH DENGAN KECEMASAN

BERTANDING PADA MAHASISWA YANG TERGABUNG DALAM KBM

BOLA BASKET DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Oleh

YUNIKE RAHARJO

802007019

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari
Page 3: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari
Page 4: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari
Page 5: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari
Page 6: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari
Page 7: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari
Page 8: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PELATIH DENGAN KECEMASAN

BERTANDING PADA MAHASISWA YANG TERGABUNG DALAM KBM BOLA

BASKET DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Yunike Raharjo

Ratriana Y. E. Kusumiati

Krismi D. Ambarwati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 9: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

i

ABSTRAK

Dukungan yang diberikan oleh pelatih menjadi berpengaruh dalam penampilan

seseorang dalam bertanding. Tidak dapat disangkal bahwa dukungan dari pelatih

merupakan salah satu faktor yang penting dalam bola basket karena hal tersebut dapat

mengurangi kecemasan mahasiswa pada saat bertanding. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial pelatih dengan kecemasan

bertanding pada mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket di Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

ada hubungan yang negatif dan signifikan antara dukungan sosial pelatih dengan

kecemasan bertanding. Subyek penelitian adalah mahasiswa yang tergabung dalam

KBM bola basket di UKSW yang berjumlah 60 mahasiswa dan didapatkan dengan

menggunakan teknik sampling jenuh. Variabel-variabel penelitian diukur dengan

menggunakan skala dukungan sosial yang dibuat berdasarkan penelitian dari House

(1981), terdiri dari 23 item dan skala kecemasan bertanding oleh Cox (2002), terdiri dari

16 item. Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan teknik korelasi pearson.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien korelasi dengan r = -0,245 dan p =

0,030 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara

dukungan sosial pelatih dengan kecemasan bertanding.

Kata kunci : dukungan sosial pelatih, kecemasan bertanding, mahasiswa yang

tergabung dalam KBM bola basket

Page 10: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

ii

ABSTRACT

The support shown by the coach in a basketball game has an effect toward the

performance of a person during the match. It is undeniable that this kind of support is

the most important thing in basketball game because it reduces the anxiety of the

player. The purpose of this study is to know the relation between the coach’s social

support and the anxiety during basketball match on Satya Wacana Christian University

basketball team. The hypothesis in this study concludes that there is a negative and

significant relation between the coach’s social support and anxiety during a match. The

study is conducted toward 60 students who is member of SWCU basketball team, using

Saturation technique. The variables are determined using the social support scale based

on House’s research (1981) which consists of 23 items and Cox’s anxiety during a

match scale (2002), which consists of 16 items. The result of the study is estimated using

Pearson’s correlation technique. The result shows coefficient correlation r = -0,245

dan p = 0,030 (p < 0,05) which is means that there is a negative and significant relation

between the coach’s social support and the anxiety during a match.

Key words: Coach’s social support, anxiety during a match, students who is member

of Satya Wacana Christian University basketball team

Page 11: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

1

PENDAHULUAN

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara

jasmani tetapi juga secara rohani. Selain itu, olahraga merupakan aktivitas yang sangat

penting untuk memertahankan kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah

satu metode penting untuk mereduksi stres dan merupakan suatu perilaku aktif yang

menggiatkan metabolisme dan memengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk

memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya memertahankan tubuh dari

gangguan penyakit serta stres. Salah satu olahraga yang dapat menjaga kesehatan tubuh

adalah olahraga bola basket, dalam olahraga ini mengkombinasikan berbagai gerakan,

baik kaki dan tangan, memungkinkan individu untuk melatih otot seluruh tubuh dan

pernapasan (Melinda, 2012).

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim

beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan

memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket adalah salah satu olahraga

yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi

lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia

(Afif, 2007). Awal mula masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari

Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan

orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina.

Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih

olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern. Masuknya basket

ke Indonesia diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola

basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI

Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina (Ipank,

Page 12: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

2

2011). Di Indonesia, permainan bola basket mengalami perkembangan pada tahun 1948

ketika Negara Indonesia menggelar PON I di Solo, bola basket sudah menjadi salah satu

cabang olahraga yang dipertandingkan. Hal ini membuktikan bahwa basket dengan

cepat memasyarakat dan secara resmi diakui oleh negara.

Prestasi olahraga sangat ditentukan oleh penampilan (performance) atlet dalam

suatu kompetisi. Harsono (dalam Gunarsa, 1996) mengungkapkan bahwa penampilan

puncak seorang atlet 80% dipengaruhi oleh aspek mental dan hanya 20% dipengaruhi

oleh aspek yang lainnya, sehingga aspek mental ini harus dikelola dengan sengaja,

sistematik dan berencana. Akan tetapi, di Indonesia aspek psikologis belum banyak

dipelajari dan diteliti sedangkan aspek fisik atlet telah banyak dipelajari (Hartanti,

Yuwanto L, Pambudi I, Zaenal T, dan Lasmono H, 2004). Aspek psikologis bersifat

abstrak yang tidak dapat diraba, tidak tampak oleh mata manusia seperti panik, tegang,

bingung, tidak bisa berkonsentrasi. Salah satu aspek psikologis yang terjadi pada atlet

adalah kecemasan (Ipank, 2011). Perasaan cemas dapat terjadi pada atlet pada waktu

menghadapi keadaan tertentu, misalnya dalam menghadapi kompetisi yang memakan

waktu panjang dan atlet tersebut mengalami kekalahan terus-menerus (Ardina, 2012).

Anshel (dalam Satidarma, 2000) mendefinisikan kecemasan sebagai suatu reaksi

emosi terhadap suatu kondisi yang dipersepsi mengancam. Lebih lanjut, Anshel

menjelaskan bahwa di dalam olahraga, kecemasan menggambarkan perasaan atlet

bahwa sesuatu yang tidak dikehendaki akan terjadi, meliputi tampil buruk, lawannya

yang dipandang superior akan mengalami kekalahan, dan akan dicemoohkan teman

apabila mengalami kekalahan. Kondisi ini akan menimbulkan kecemasan yang akan

memberikan dampak tidak menguntungkan pada atlet.

Page 13: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

3

Rasa cemas yang muncul dalam menghadapi pertandingan dikenal dengan

kecemasan bertanding (Sudrajat, 1995). Kecemasan bertanding adalah penilaian negatif

seorang atlet terhadap situasi pertandingan (Gould, 1995). Kecemasan dalam turnamen

akan mengakibatkan tekanan emosi yang berlebihan yang dapat mengganggu

penampilan dan pelaksanaan pertandingan (Gunarsa, 2008). Cox (2002)

mengungkapkan bahwa kecemasan menghadapi turnamen merupakan keadaan distress

yang dialami oleh seorang atlet, yaitu sebagai suatu kondisi emosi negatif yang

meningkat sejalan dengan seorang atlet menginterpretasi dan menilai situasi

pertandingan. Persepsi atau tanggapan atlet dalam menilai situasi dan kondisi pada

waktu menghadapi pertandingan, baik jauh sebelum pertandingan atau mendekati

pertandingan akan menimbulkan reaksi yang berbeda. Apabila atlet menganggap situasi

dan kondisi pertandingan tersebut sebagai sesuatu yang mengancam, maka atlet tersebut

akan merasa tegang dan mengalami kecemasan.

Cox (2002) menjelaskan lebih lanjut bahwa kecemasan sebagai state anxiety

memiliki dua komponen, yaitu komponen kognitif (cognitif anxiety) dan komponen

somatik (somatic anxiety). Cognitif anxiety merupakan komponen mental, yaitu

munculnya kecemasan disebabkan karena adanya suatu ketakutan terhadap penilaian

sosial yang negatif, ketakutan akan kegagalan dan kehilangan harga diri. Somatic

anxiety merupakan komponen fisik dan mencerminkan respon-respon fisiologis, seperti

peningkatan denyut jantung, peningkatan pernapasan dan ketegangan otot-otot.

Kejadian–kejadian yang penting dalam menghadapi, saat, dan akhir

pertandingan dalam olahraga sangat dipengaruhi oleh tingkat kecemasan dari pemain,

pelatih, wasit maupun penonton. Selain itu, kecemasan diakibatkan karena sebelum

pertandingan dan saat pertandingan, hal tersebut terjadi karena adanya tekanan-tekanan

Page 14: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

4

secara psikologis pada saat bermain dan sifat kompetisi olahraga di dalamnya tidak

cocok dengan perubahan dari keadaan permainan. Kecemasan juga mengakibatkan

terganggunya kemampuan individu atau tim dalam mengeluarkan segala kemampuan

fisik yang dimilikinya. Dengan kecemasan yang dialaminya mengakibatkan

menurunnya penampilan yang pada akhirnya membuat kegagalan dalam pertandingan

olahraga (Rizki, 2012).

Wirawan (1999) melaporkan hasil penelitian Warren dan Johnson pada tahun

1991, bahwa luapan emosi yang kuat sebelum pertandingan dalam bentuk rasa cemas

bukan merupakan faktor utama pada pesepakbola Amerika Serikat, tetapi ada indikasi

yang kuat bahwa faktor tersebut merupakan sesuatu yang penting dan serius dalam

gulat. Penelitian yang dilakukan olah Farida (2011) menunjukkan bahwa ketiga subjek

pemain basket mengalami kecemasan pada saat menghadapi pertandingan Nasional.

Ketiga subjek pemain basket menganggap suatu pertandingan sebagai sesuatu yang

sangat penting. Oleh karena itu ketiga subjek selalu merasakan berbagai macam hal,

seperti cemas, jantung berbebar-debar, gugup, senang, khawatir dan tegang pada suatu

pertandingan. Gejala-gejala yang muncul adalah berkeringat berlebihan, tidak mampu

rileks dan adanya gerakan anggota tubuh dengan intensitas dan frekuensi berlebihan,

hilangnya konsentrasi serta bertambahnya emosi yang dapat membuat permainan

menjadi buruk.

Pada situasi kompetisi, kecemasan yang harus ada sebelum bertanding adalah

kecemasan dalam batas normal, yaitu sebagai suatu kesiapan mental atlet untuk

menghadapi pertandingan. Apabila atlet dihinggapi rasa cemas yang tinggi dalam

menghadapi pertandingan maka strategi, taktik dan teknik yang telah dipersiapkan

dengan baik sebelum pertandingan, tidak akan bermanfaat lagi untuk menghasilkan

Page 15: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

5

suatu penampilan yang baik. Pentingnya untuk memerhatikan tingkat kecemasan

bertanding atlet adalah apabila atlet dihinggapi dengan kecemasan yang tinggi, atlet

kesulitan dalam mengontrol gerakannya. Akhirnya, akan berpengaruh terhadap

penampilannya (Putri, 2007).

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa situasi pertandingan merupakan tekanan yang

besar bagi atlet. Bagi seorang atlet tim prestasi, pertandingan atau kompetisi olahraga

merupakan situasi yang membangkitkan kecenderungan kompetitif, tetapi di lain pihak

juga membangkitkan motif untuk menghindar kegagalan yang dicerminkan melalui rasa

cemasnya menghadapi pertandingan atau kecemasan bertanding (Sudradjat, 1995).

Hasil studi lain menunjukkan bahwa kecemasan meningkat ketika persentase

kemungkinan menang menurun (Cratty, 1973). Penelitian Dian (2011) menunjukkan

bahwa semakin cemas seorang atlet menghadapi pertandingan, maka performa semakin

menurun.

Pate et al (1993) mengatakan bahwa sumber kecemasan yang utama bagi atlet

adalah pelatih, karena pelatih merupakan sumber utama pujian dan hukuman serta

pelatih dapat mendorong atlet dan menimbulkan kepercayaan diri pada atletnya atau

pelatih bisa menghancurkan kepercayaan diri dari atletnya. Anshel (1997) menjelaskan

bahwa pelatih harus waspada akan hal-hal yang disampaikan pada atletnya, karena atlet

cenderung akan mencamkan yang diutarakan oleh pelatihnya. Hal yang diutarakan

pelatih pada atlet dipandang sebagai prinsip oleh atlet, dan atlet cenderung berupaya

untuk mentaatinya. Demikian pula ekspresi emosi pelatih terhadap atletnya akan banyak

berpengaruh terhadap perilaku atlet.

Kecemasan yang dialami oleh pelatih menjelang pertandingan juga dapat

memengaruhi atlet untuk makin cemas dalam bertanding. Lontaran ucapan pelatih yang

Page 16: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

6

kurang layak dapat dirasakan sangat menyakitkan oleh atlet sehingga dapat memberikan

pengaruh negatif pada atlet dalam berlatih maupun bertanding (Putri, 2007)

Selanjutnya, Pate et al (1993) menambahkan bahwa kecemasan juga akan muncul

apabila atlet tersebut bertanding dengan pelatih yang tidak memercayainya. Penjelasan

ini menunjukkan bahwa pelatih juga bisa sebagai sumber tekanan dan bisa merupakan

sumber dukungan dan motivator bagi atletnya dalam meningkatkan kepercayaan diri

atlet untuk menghadapi pertandingan. Tuntutan pelatih yang menekan atletnya untuk

mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai atlet atau di luar kemampuannya serta pelatih

yang tidak memercayainya dapat dihindari, dalam hal ini pelatih memberikan dukungan

dan dorongan akan dapat diperoleh oleh atlet.

Beberapa penelitian di luar negeri telah dilakukan untuk menemukan kaitan

antar kecemasan bertanding seorang atlet dengan dukungan sosial pelatih, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Scanlan et al pada tahun 1991 dan Gould et al pada 1993

(Woodman & Hardy dalam Singer et al, 2001). Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa sumber kecemasan bertanding pada atlet adalah permasalahan kesiapan dan

penampilan, permasalahan hubungan interpersonal atlet dengan pelatih dan teman tim,

keterbatasan finansial dan waktu, prosedur seleksi dan kurangnya dukungan sosial.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri (2007) adalah ada hubungan negatif yang

signifikan antara intimasi pelatih-atlet dengan kecemasan bertanding, kondisi ini

menunjukkan bahwa semakin baik intimasi pelatih atlet maka semakin rendah tingkat

kecemasan bertanding atlet, sebaliknya semakin buruk intimasi pelatih-atlet maka

semakin tinggi tingkat kecemasan bertanding atlet. Intimasi pelatih-atlet memberikan

kesempatan pada atlet untuk mengungkapkan ketakutan dan kecemasannya dalam

menghadapi pertandingan, memberikan perasaan nyaman dan tenang dalam

Page 17: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

7

menghadapi pertandingan, membantu atlet dalam memperoleh dukungan sosial,

menciptakan peran pelatih sebagai motivator dan fasilitator bagi atlet dan bukan sebagai

tekanan pertandingan. Kesediaan pelatih empati untuk mendengarkan keluhan dan

ungkapan perasaan serta memberikan respon merupakan dukungan sosial dan dorongan

bagi atlet. Dukungan, dorongan serta nasehat-nasehat akan memberikan perasaan

nyaman dan tenang kepada atlet. Akhirnya, atlet akan lebih percaya diri dan tenang

untuk menghadapi pertandingan (Pate at al, 1993).

Menurut Baron dan Byrne (2005) dukungan sosial merupakan kenyamanan

seseorang secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga.

Dukungan sosial juga dapat dinyatakan sebagai adanya perasaan nyaman, kepedulian

dan penghargaan atau bantuan yang didapatkan seseorang dari orang lain atau kelompok

(Uchino dalam Sarafino & Smith, 2011). Gottlieb (dalam Smet, 1994) mengartikan

dukungan sosial sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata

atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang terdekat subjek di dalam lingkungan

sosialnya atau yang berupa kehadiran dalam hal-hal yang dapat memberikan

keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Johnson and

Johnson (dalam Mazbow, 2009) menjelaskan bahwa dukungan sosial juga dimaksudkan

sebagai keberadaan dan kesediaan orang-orang yang berarti, yang dapat dipercaya untuk

membantu, mendorong, menerima, dan menjaga individu.

Dukungan sosial pelatih terhadap atlet memiliki arti penting dalam

memengaruhi tingkat kecemasan bertanding pada atlet karena dapat mereduksi

kecemasan dalam menghadapi pertandingan sehingga atlet dapat memberikan

performance yang baik. Pate et al (1993) mengatakan bahwa atlet yang mau berbagi

perasaan, keyakinan, nilai dan tingkah lakunya dengan pelatih, maka mendapat

Page 18: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

8

dukungan dan dorongan dari pelatih, yang akhirnya dapat membuat atlet merasa lebih

tenang dan percaya diri untuk bertanding. Harsono (dalam Gunarsa, 2000) menjelaskan

bahwa apabila atlet memiliki hubungan personal dengan pelatih maka atlet akan

mengharapkan kehadiran pelatih selama bertanding, karena dengan kehadiran pelatih,

seorang atlet mendapat dukungan. Dukungan emosional dari pelatih dapat membuat

atlet merasa mampu menghadapi dan mengatasi situasi-situasi penting.

Gunarsa (1996) menjelaskan bahwa pelatih selalu memberikan nasihat dan

dukungan yang sangat dibutuhkan seorang atlet untuk membangun semangat. Atlet juga

sangat membutuhkan motivasi dari pelatih hal ini akan membangun mental seorang atlet

agar dapat bermain baik dalam pertandingan nantinya. Tanpa dukungan dari pelatih,

atlet tidak akan memiliki mental yang kuat. Adanya sikap positif dari pelatih dan atlet

maka akan memunculkan suasana yang positif. Dengan terciptanya suasana yang

positif, akan tercipta pula suasana yang nyaman dan mempengaruhi keadaan psikologis

keduanya. Dukungan sosial pelatih adalah dukungan sosial sebagai tingkat persepsi

seseorang terhadap intensitas dukungan sosial yang diterimanya dari pelatih yang

memberikan kenyamanan baik secara fisik maupun psikologis, perhatian, penghargaan,

ataupun bantuan yang diterima individu dari pelatih. Dukungan sosial dari pelatih

sangat dibutuhkan oleh atlet karena dengan adanya dukungan sosial dari pelatih akan

membangun mental seorang atlet agar dapat bermain baik dalam pertandingan. Aspek-

aspek dukungan sosial menurut House (1981) terdapat empat aspek, yaitu dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informative.

Dalam penelitian ini yang akan menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa

yang tergabung dalam KBM bola basket di Universitas Kristen Satya Wacana.

Fenomena yang terjadi di kalangan mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket

Page 19: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

9

di UKSW adalah kecemasan menjelang dan pada saat pertandingan ini juga dialami

oleh KBM (Kegiatan Bakat Minat) bola basket di UKSW. Keadaan psikologis yang

dimiliki berbeda tiap mahasiswa, terutama kecemasan yang dialami berbeda-beda

karena terdapat mahasiswa yang sudah mempunyai pengalaman dalam bertanding dan

belum mempunyai pengalaman bertanding. Kecemasan muncul pada saat menghadapi

pertandingan yang levelnya cukup tinggi. Level kompetisi yang dihadapi adalah level

rayon, level tersebut juga yang membuat mahasiswa menjadi cemas menghadapi

pertandingan karena dalam pertandingan tersebut lawan yang mereka hadapi sulit dan

umumnya sudah banyak pengalaman. Saat mahasiswa menghadapi kecemasan tersebut,

pelatih memberi dukungan sosial (motivasi dan nasehat-nasehat yang positif) dan

memberi semangat kepada mahasiswanya agar tetap bermain bagus. Setelah pelatih

memberi dukungan pada mahasiswanya, penampilan saat bertanding menjadi lebih baik

dari sebelum diberikan dukungan. Menurut wawancara yang dilakukan tanggal 1 Juli

2013 pada mahasiswa yang mengikuti pertandingan, mahasiswa yang mengalami

kecemasan saat bertanding, seperti tidak fokus dan jantung berdebar kemudian diberi

dukungan dari pelatih seperti motivasi dan nasehat-nasehat, kecemasan yang dialami

mahasiswa menjadi berkurang.

Pentingnya dukungan sosial pelatih dapat dilihat dari penyataan Ludwig

berdasarkan wawancara tanggal 23 April salah satu mahasiswa yang tergabung dalam

KBM bola basket UKSW yang merasakan jantung berdebar saat akan memasuki arena

pertandingan, membayangkan lawan yang akan dihadapi, membayangkan bagaimana

hasil yang akan diperoleh. Hal yang paling ditakutkannya dalam bertanding adalah

cedera fisik, karena basket adalah olahraga yang cukup rentan akan cedera fisik.

Beberapa hari saat sebelum bertanding ada beberapa mahasiswa yang mengeluhkan

Page 20: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

10

tidak siap dan mengeluh merasa cemas untuk menghadapi pertandingan, tetapi karena

pelatih yang memberikan dukungan berupa nasehat-nasehat, membuat dirinya kembali

percaya diri untuk bertanding. Berbeda dengan penjelasan Ludwig, penelitian

Setiyawan (2010) menemukan tidak ada hubungan antara peran dukungan sosial dengan

tingkat kecemasan sebelum bertanding pada atlet loncat indah. Kemudian dari hasil

penelitian Afif (2007) ditemukan bahwa dukungan sosial pelatih tidak secara langsung

memengaruhi tingkat kecemasan dan performa atlet bola basket SMUN 4 Malang.

Berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan maka penulis ingin meneliti

lebih lanjut tentang hubungan dukungan sosial pelatih dengan dengan kecemasan

bertanding pada mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket di UKSW.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang

menurut Sugiyono (2012) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel utama yaitu dukungan sosial pelatih sebagai variabel independen dan

kecemasan bertanding sebagai variabel dependen. Hubungan antara dua variabel akan

diteliti.

Partisipan

Pada penelitian ini jumlah partisipan sebanyak 60 orang mahasiswa yang

tergabugng dalam KBM bola basket di UKSW. Dalam penelitian ini teknik

Page 21: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

11

pengambilan sampel yang digunakan untuk menentukan subyek penelitian adalah

Sampling jenuh. Jenuh yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. (Azwar,

2003).

Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan skala dukungan sosial pelatih yang diadopsi dari

penelitian House (1981) dan skala kecemasan bertanding diadopsi dari penelitian Cox

(2002).

Skala Kecemasan Bertanding

Item skala kecemasan bertanding tetap berjumlah 16 item pernyataan karena

tidak ada item yang gugur. Validitas tersebut bergerak dari 0,405 – 0,657. Menurut

Azwar (2012), validitas yang bergerak dari ≥ 0,25 dianggap memuaskan. Sedangkan,

untuk reliabilitas kecemasan bertanding diukur dengan mengunakan teknik Alpha

Cronbach dari 16 item valid adalah 0,881 yang berarti skala kecemasan bertanding

memiliki tingkat reliabilitas dengan kategori baik.

Skala Dukungan Sosial Pelatih

Item skala dukungan sosial pelatih sebelumnya berjumlah 36 item berkurang

menjadi 23 item pernyataan. Validitas tersebut bergerak dari 0,251 - 0,617. Menurut

Azwar (2012), validitas yang bergerak dari ≥ 0,25 dianggap memuaskan. Sedangkan

reliabilitas dukungan sosial pelatih diukur dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach

dari 23 item valid adalah 0,837 yang berarti skala dukungan sosial pelatih memiliki

tingkat reliabilitas dengan kategori baik.

Page 22: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

12

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji dan membuktikan secara

statistik hubungan antara kecemasan bertanding dengan dukungan sosial pelatih adalah

analisis dari pearson yang berfungsi untuk mencari korelasi antara dua variabel

(Sugiyono, 2005). Proses analisis ini akan dilakukan menggunakan bantuan program

SPSS for Window versi 20.0.

HASIL PENELITIAN

Hasil Analisis Deskriptif

Hasil pengukuran deskriptif masing-masing variabel disajikan pada tabel berikut:

Tabel I

Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DSP 60 49 92 70.35 7.051

KB 60 17 50 37.65 7.929

Valid N (listwise) 60

a. Pengukuran Kecemasan Bertanding

Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel kecemasan

bertanding digunakan 5 kategori, oleh karena jumlah item valid sebanyak 16 item,

banyaknya pilihan jawaban 7 maka skor tertinggi adalah 7 x 16 = 112 dan skor

terendah adalah 1 x 16 = 16. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut:

Page 23: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

13

112 – 16

i = = 19,2

5

Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran frekuensi variabel kecemasan

bertanding dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel II

Statistik Deskriptif Kategorisasi

Hasil Skala Kecemasan Bertanding

Nilai Kriteria Mean N Presentase

92,8≤ x <112 Sangat Tinggi

37,65

0 0%

73,6≤ x <92,8 Tinggi 0 0%

54,4≤ x <73,6 Sedang 0 0%

35,2 ≤ x <54,4 Rendah 38 63,3%

16 ≤ x <35,2 Sangat Rendah 22 36,7%

Jumlah 60 100%

SD = 7,929 Min = 17 Max = 50

Dari Tabel II dapat dilihat bahwa 0% mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola

basket memiliki skor kecemasan bertanding pada kategori sangat tinggi, 0% berada

pada kategori tinggi, 0% berada pada kategori sedang, 63,3% pada kategori rendah

dan hanya 36,7% pada kategori sangat rendah. Secara umum kecemasan bertading

mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket berada pada kategori rendah

yang ditunjukkan oleh rata-rata sebesar 37,65 yang masuk dalam kategori rendah.

Skor yang diperoleh mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket bergerak

Page 24: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

14

dari skor minimum 17 sampai dengan skor maksimum sebesar 50 dengan standar

deviasi 7,929.

b. Pengukuran Dukungan Sosial Pelatih

Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel dukungan sosial

pelatih digunakan 5 kategori, oleh karena jumlah item valid sebanyak 23 item,

banyaknya pilihan jawaban 4 maka skor tertinggi adalah 4 x 23 = 92 dan skor

terendah adalah 1 x 23 = 23. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut:

92 – 23

i = = 13,8

5

Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran frekuensi variabel dukungan sosial

pelatih dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel III

Statistik Deskriptif Kategorisasi

Hasil Skala Dukungan Sosial Pelatih

Nilai Kriteria Mean N Presentase

78,2 ≤ x < 92 Sangat Tinggi

70,35

6 10%

64,4≤ x < 78,2 Tinggi 45 75%

50,6≤ x < 64,4 Sedang 8 13,33%

36,8≤ x < 50,6 Rendah 1 1,67%

13 ≤ x < 36,8 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 60 100%

SD = 7,051 Min = 49 Max = 92

Page 25: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

15

Dari Tabel III dapat dilihat bahwa 10% mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola

basket memiliki skor duungan sosial pelatih pada kategori sangat tinggi, 75% berada

pada kategori tinggi, 13,33% pada kategori sedang, 1,67% pada kategori rendah dan 0%

pada kategori sangat rendah. Secara umum dukungan sosial pelatih mahasiswa yang

tergabung dalam KBM bola basket berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan oleh

rata-rata sebesar 70,35 yang masuk dalam kategori tinggi. Skor yang diperoleh

mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket bergerak dari skor minimum 49

sampai dengan skor maksimum sebesar 92 dengan standar deviasi 7,051.

Hasil Uji Asumsi

Uji Normalitas

Tabel IV

Hasil Uji Normalitas

Variabel Dukungan Sosial Pelatih dan Kecemasan Bertanding

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DSP KB

N 60 60

Normal Parametersa,b

Mean 70.35 37.65

Std. Deviation 7.051 7.929

Most Extreme Differences

Absolute .136 .101

Positive .136 .060

Negative -.103 -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 1.057 .782

Asymp. Sig. (2-tailed) .214 .574

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 26: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

16

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov

Sminorv. Berdasarkan uji normalitas tersebut, dapat dilihat pada Tabel IV variabel

kecemasan bertanding diperoleh nilai koefisien Kolmogorov sebesar 0,782 dan memiliki

signifikansi sebesar 0,574 (p > 0,05). Oleh karena nilai signifikansi > 0,05 maka

distribusi data kecemasan bertanding berdistribusi normal. Hal ini juga terjadi pada

variabel dukungan sosial pelatih. Dapat dilihat pada Tabel IV variabel dukungan sosial

pelatih bahwa pada uji normalitas diperoleh nilai koefisien Kolomogorov sebesar 1,057

dan memiliki signifikansi sebesar 0,214 (p > 0,05) dapat disimpulkan bahwa asumsi

normalitas dalam penelitian ini terpenuhi.

Uji Linearitas

Tabel V

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

KB * DSP

Between Groups

(Combined) 1221.567 24 50.899 .716 .802

Linearity 222.901 1 222.901 3.136 .085

Deviation from Linearity 998.665 23 43.420 .611 .891

Within Groups 2488.083 35 71.088

Total 3709.650 59

Dari hasil uji linearitas untuk variabel kepercayaan diri dengan variabel dukungan sosial

pelatih diperoleh nilai Fbeda sebesar 0,611 dengan signifikansi p = 0,891 (p > 0,050)

Page 27: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

17

yang menunjukkan hubungan antara variabel kecemasan bertanding dengan variabel

dukungan sosial pelatih adalah linear.

Uji Korelasi

Hasil korelasi antara kecemasan bertanding dengan dukungan sosial pelatih dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel VI

Hasil Uji Korelasi Kecemasan Bertanding dengan Dukungan Sosial Pelatih

Berdasarkan hasil pengujian hubungan antara variabel kecemasan bertanding dengan

dukungan sosial pelatih, menunjukkan koefisien korelasi r = - 0,245 dengan signifikansi

sebesar 0,030 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan

antara kecemasan bertanding dengan dukungan sosial pelatih.

PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian tentang hubungan dukungan sosial pelatih dengan

kecemasan bertanding pada mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket di

UKSW, didapatkan hasil perhitungan korelasi sebesar r = -0,245 dengan signifikansi

Correlations

DSP KB

DSP

Pearson Correlation 1 -.245*

Sig. (1-tailed) .030

N 60 60

KB

Pearson Correlation -.245* 1

Sig. (1-tailed) .030

N 60 60

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Page 28: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

18

sebesar 0,030 (p<0,05), hal ini menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan

signifikan antara dukungan sosial pelatih dengan kecemasan bertanding pada

mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket di UKSW. Dengan demikian

hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima atau H0 = ditolak ; H1 = diterima. Hasil

korelasi tersebut mempunyai makna bahwa semakin tinggi dukungan sosial pelatih yang

diberikan pada mahasiswa yang tergabung dalam KBM bola basket, maka semakin

rendah kecemasan bertanding dan sebaliknya.

Hasil penelitian ini mendukung dengan pendapat yang sudah dikemukakan

sebelumnya oleh Harsono (dalam Gunarsa, 2000) yang menjelaskan bahwa dukungan

emosional pelatih dapat membuat atlet merasa mampu menghadapi dan mengatasi

situasi-situasi penting. Menurut Schwarzer dan Leppin (1990), kecemasan dialami oleh

atlet pada saat tidak hadirnya pelatih yang sangat diharapkan oleh atlet akan

berpengaruh kurang menguntungkan bagi penampilan atlet tersebut. Hal ini dapat

disebabkan karena atlet merasa dirinya tidak memperoleh dukungan pada saat ia

butuhkan. Berdasarkan pernyataan Schwarzer dan Leppin tersebut maka dapat

dikatakan bahwa dukungan sosial pelatih dapat memengaruhi kecemasan atlet saat

bertanding, apabila ada dukungan sosial dari pelatih akan mengurangi kecemasan yang

dialami oleh atlet, sebaliknya jika tidak ada dukungan sosial dari pelatih membuat

kecemasan yang dialami atlet tinggi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Loui (2001)

menyatakan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap kecemasan pemain

sepakbola.

Banyak faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya dukungan sosial pelatih, dan

kecemasan bertanding menjadi salah satu faktornya. Namun jika dilihat dari sumbangan

efektif yang diberikan kecemasan bertanding terhadap dukungan sosial hanya sebesar

Page 29: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

19

6% dan sisanya 94% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Seperti yang

dikemukakan juga oleh Gunarsa, (1989) bahwa faktor psikologis menjadi pengarah atau

penggerak atlet untuk menampilkan penampilan yang optimal. Terkadang faktor

psikologis sering kali memegang peranan penting yang memengaruhi penampilan

optimal atlet dalam sebuah pertandingan. Dari faktor tersebut terlihat bahwa faktor

psikologis yang berkaitan erat dengan kecemasan bertanding adalah bagian kecil dari

faktor-faktor yang memengaruhi dukungan sosial pelatih. Selain faktor psikologis

terdapat faktor lain yaitu faktor fisik dan faktor penguasaan teknik.

Kecemasan bertanding merupakan reaksi emosi terhadap suatu kondisi yang

mengancam. Rasa cemas yang muncul dalam menghadapi pertandingan dikenal dengan

kecemasan bertanding (Sudrajat, 1995). Kecemasan bertanding adalah penilaian negatif

seorang atlet terhadap situasi pertandingan (Gould, 1995). Kecemasan dalam turnamen

akan mengakibatkan tekanan emosi yang berlebihan yang dapat mengganggu

penampilan dan pelaksanaan pertandingan (Gunarsa, 2008). Cox (2002)

mengungkapkan bahwa kecemasan menghadapi turnamen merupakan keadaan distress

yang dialami oleh seorang atlet, yaitu sebagai suatu kondisi emosi negatif yang

meningkat sejalan dengan seorang atlet menginterpretasi dan menilai situasi

pertandingan. Keterkaitan antara dukungan sosial pelatih dengan kecemasan bertanding

atlet juga tampak dalam pernyataan Schwarzer dan Leppin (1990), kecemasan dialami

oleh atlet pada saat tidak hadirnya pelatih yang sangat diharapkan oleh atlet akan

berpengaruh kurang menguntungkan bagi penampilan atlet tersebut. Dari pernyataan

Schwarzer dan Leppin dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial pelatih dapat

memengaruhi kecemasan atlet saat bertanding.

Page 30: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

20

Dari hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini diketahui dukungan sosial

pelatih memiliki skor 10% pada kategori sangat tinggi, 75% berada pada kategori tinggi,

13,33% pada kategori sedang, 1% pada kategori rendah dan hanya 0% pada kategori

sangat rendah. Sedangkan kecemasan bertanding sebesar 0% pada kategori sangat

tinggi, 0% berada pada kategori tinggi, 0% pada kategori sedang, 63,3% pada kategori

rendah dan 36,7% pada kategori sangat rendah. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat

bahwa sebanyak 75 (75%) mahasiswa memiliki dukungan sosial pelatih dalam kategori

tinggi dan sebanyak 36,7 (36,7%) mahasiswa memiliki kecemasan dalam kategori

rendah. Dukungan sosial pelatih yang diberikan di KBM bola basket UKSW pada saat

mahasiswa bertanding karena mahasiswa merasa kelelahan yang membuat

penampilannya buruk kemudian di ganti dengan mahasiswa lain. Dukungan juga

diberikan saat pelatih merasa mahasiswa sedang dalam masalah kemudian pelatih

menanyakan dan memberi solusi atau saran untuk menyelesaikan masalah agar

mahasiswa tersebut dapat bermain baik. Pelatih memberi dukungan saat mahasiswa

cedera pada saat bertanding agar tidak cemas karena cedera, dan pelatih terbuka dengan

semua mahasiswa misalnya mendengarkan keluhan-keluhan dari mahasiswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah disampaikan, maka dapat

ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian hubungan antara dukungan sosial pelatih dengan

kecemasan bertanding diperoleh r = -0,245 dengan signinfikansi 0,030 (p <

0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang negatif dan signifikan

Page 31: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

21

antara dukungan sosial pelatih dengan kecemasan bertanding pada mahasiswa

yang tergabung dalam KBM bola basket di UKSW.

2. Sumbangan efektif dukungan sosial terhadap kecemasan bertanding sebesar 6%.

Hal ini menunjukkan bahwa 94% kecemasan bertanding dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain di luar dukungan sosial.

3. Tingkat dukungan sosial pelatih 75% berada pada kategori tinggi dan kecemasan

bertanding sebanyak 63,3% berada pada kategori rendah.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, serta mengingat masih

banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa mengerti bahwa dukungan sosial pelatih merupakan salah satu

faktor yang sangat penting untuk penampilan saat bertanding dan mahasiswa

juga diharapkan dapat mengatur kecemasan agar tidak berlebihan.

2. Bagi Pelatih

Pelatih diharapkan mampu memberi pengaruh yang membuat dukungan sosial

pelatih menjadi positif dan tinggi. Misalnya pada saat mahasiswa sedang

mengalami masalah menghadapi pertandingan atau cemas karena takut

penampilan buruk, pelatih memberi dukungan agar kecemasan yang dialami

mahasiswa dapat berkurang.

Page 32: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

22

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini menujukkan masih terdapat faktor lain yang turut

mempengaruhi kecemasan bertanding yaitu sebesar 94%. Untuk itu, kepada

peneliti mendatang hendaklah melanjutkan penelitian ini dengan

mengembangkan variabel-variabel yang digunakan sehingga dapat terungkap

faktor apa saja yang mempengaruhi kecemasan bertanding, misal faktor fisik dan

faktor penguasaan teknik. Hasil pengembangan variabel diharapkan dapat

melengkapi hasil penelitian ini sebagai sumbangan bagi dunia psikologi

khususnya psikologi olahraga.

Page 33: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

23

DAFTAR PUSTAKA

Anshel, M. H. (1997). Sport Psychology : From Theory To Practice 3rd

Ed.. Scottsdale,

AZ : Gorsuch Scarisbrick.

Ardianto, Muhammad. (2006). Kecemasan Pada Pemain Futsal dalam Menghadapi

Turnamen. Skripsi: Universitas Ahmad Dahlan

Ardina. (2012, Oktober). Stres, Kecemasan dan Frustasi. (Online) :

http://ardinakolahragaunm.com/

Atwater, E. (1991). Psychology of Adjustment 2nd Ed. Englewood Cliffs. New Jersey:

Prentice Hall, Inc.

Bakker, F.C., Whiting, “I. T.A., & Van Der Brug. (1990). Sport Psychology: Concepts

and Applications. New york: John Wiley & Sons

Baron, R.A & Byrne, D. 2005. Psikologi Sosial: Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Cox, R.H. (2002). Sport Psychology: Concepts and Applications. New York: Mc Graw-

Hill Companies

Cratty, B. J. (1973). Psychology in Contemporary Sport. Englewood Cliffs New Jersey:

Prentices Hall, Inc

Dian. A. K. (2011). Hubungan Antara Kecemasan Menghadapi Pertandingan dengan

Motivasi Berprestasi. Skripsi: Universitas Bina Nusantara

Farida. (2011). Kecemasan Pemain Basket Pria Pada Saat Menghadapi Pertandingan

Nasional Beserta Cara Penanggulangannya. Skripsi: Universitas Gunadarma

Gunarsa, S.D., Satiadarma., Soekasah (1987). Psikologi Olahraga. Jakarta: PT. BPK

Gunung Mulia.

_____________(1996). Psikologi Olah Raga: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. BPK

Gunung Mulia

_____________ (2008). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: Gunung Mulia

Gottlieb, H. B. (1983). Social Support Strategies Guidelines for Mental Health Practice.

London : Sage Publication.

Page 34: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

24

Gould, D. (1995). Psikologi Olahraga; Stress, Kecemasan dan Prestasi Puncak dalam

Olahraga, Pelatihan Kecakapan Mental bagi Atlet, Department of Exercise and

sport Science. University of North Carolina at Greensboro

Hartanti, Yuwanto L, Pambudi I, Zaenal T, dan Lasmono H. (2004). Aspek Psikologis

dan Pencapaian Prestasi Atlet Nasional Indonesia. Anima Indonesian

Psychological Journal Vol 20, No: 1, 40-54

House, J. S & Kahn, R. L. (1985). Measure and Concepts of Social Support. Social

Support and Health. Cohen, S and Sym, S. L. (Eds). Florida : Acadmin Press

Ipank. (2011, 7 April). Perkembangan Bola Basket Di Indonesia. Sport Education.

Retrieved from http://Sporteducation.com

Kartini. (1981). Gangguan-gangguan Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan

Kurniawan, Afif. (2007). Pengaruh Psy War Terhadap Tingkat Kecemasan dan

Performa Atlet Bola Basket. Thesis: Universitas Islam Negeri

Lee, M. (1993). Coaching Children in Sport: Principle and Practice. London: E & FN

Spon

Melinda. (2012, 25 Juni). Manfaat Olahraga Bola Basket.Hospital (Online) :

http://melindahospital.com/

Nideffer, R. M. (1992) Psych To Win. Champain IL: Human Kinetics

Pate, R.R., McClenaghan, B., Rotella, R. (1993). Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan.

(terj. Kasiyo Dwijowinoto). Semarang: IKIP Semarang

Putri, I. Y. (2007). Hubungan Antara Intimasi Pelatih - Atlet dengan Kecemasan

Bertanding Pada Atlet Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Skripsi:

Universitas Diponegoro

Pearson, R. E. (1990). Counseling and Social Support. Perspective and Practice.

California : Sage Publication. Inc.

Prager, K. J. (1995). The Psychology of Intimacy. New York: The Guilford Press

Page 35: Hubungan Dukungan Sosial Pelatih dengan Kecemasan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8540/2/T1_802007019_Full... · Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari

25

Rizki (2012, 14 Maret). Kegairahan, Ketegangan dan Kecemasan. Penjaskes (Online) :

http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.com/

Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions 5th

ed. New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Satiadarma, M.P. (2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan

Singer, R. N. (1984). Sustaining Motivation in Sport. Tallahassee, Florida: Sport

Consultants International

Sudradjat, N. W. (1995). Kecemasan Bertanding Serta Motif Keberhasilan dan

Keterkaitannya Dengan Prestasi Olahraga Perorangan dalam Pertandingan

Untuk Kejuaraan. Jurnal Psikologi Indonesia, 1, 7-13

Sutyobroto, Sudibyo. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: Copyright.

Setiyawan, Susilo. (2010). Hubungan Antara Peran Dukungan Sosial dengan Tingkat

Kecemasan Sebelum Bertanding pada Atlet Loncat Indah. Skripsi: Universitas

Airlangga

Uchino ( dalam Sarafino, E.P & Smith, T.W., 2011). Health Psychology

Biopsychosocial Interactions. Seventh ed. USA: John Willey & Sons (Asia)

Pte Ltd.

Wirawan, Y.G. (1999). Rasa Percaya Diri, Motivasi, dan Kecemasan dalam Olahraga

Bulutangkis. Psikologika, Jurnal Pemikiran dan Penelitian. Nomor 8 tahun IV

Weinberg and Gould. (2007). Foundations of Sport and Exercise Phychology. Human

Kinetics.

Zulaikha, Noor. (2007). Kecemasan Bertanding Atlet Ditinjau Dari Kematangan Emosi.

Skripsi: Universitas Katolik Soegijapranata