hubungan beban kerja dengan usia menopause...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN USIA MENOPAUSE
PADA IBU DI KELURAHAN UMBUL TENGAH
KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
IKNA QONITA
1111104000018
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H / 2015 M
ii
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Nama : Ikna Qonita
Tempat, Tgl, Lahir : Serang, 24 Maret 1995
Alamat : Majalawang RT01/01 Desa Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang, Banten
No. Telp/HP : 082299842560
e-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. TK Ikhsaniyah Serang
2. SDN Lontar Baru Serang
3. SMPN 1 Kota Serang
4. SMAN 1 Kota Serang
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Riwayat Organisasi :
1. Anggota Paskibra SMPN 1 Kota Serang 2006-2009
2. Koordinator Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Kota Serang 2010-2011
3. Koordinator Jurnalis MADING CITRA SMAN 1 Kota Serang 2010
4. Anggota KISEKI Japanish Club SMAN 1 Kota Serang 2009-2010
vii
5. Staf Ahli Departemen Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2011-2012
6. Wakil Menteri Kementerian Riset dan Teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan 2012-2014
7. Bendahara Badan Pengawas Pemilu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014
viii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi, Juli 2015
IKNA QONITA, NIM: 1111104000018
Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
xxi + 78 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Memasuki usia paruh baya dan menjadi tua merupakan hal yang
menakutkan bagi sebagian wanita. Mereka akan merasa khawatir dirinya akan
menjadi tidak sehat dan tidak cantik lagi. Padahal, masa tua dan menopause
merupakan salah satu tahap yang harus dijalani seorang wanita dalam
kehidupannya. Usia menopause setiap wanita berbeda-beda tergantung faktor
yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah beban kerja. Tujuan penelitian
untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Penelitian ini
dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross
sectional. Populasi adalah ibu usia 45-55 tahun yang bertempat tinggal di
Kelurahan Umbul Tengah. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
Sistematik Random Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 79
responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk karakteristik
responden dan beban kerja ibu menggunakan recall alokasi waktu 1 x 24 jam. Uji
statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman Rank dengan derajat
kepercayaan 90%. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 32 responden yang
memiliki beban kerja ringan sebanyak 17 responden (80,9%) diantaranya belum
menopause, 13 responden (59,1%) menopause normal, dan 2 responden (5,6%)
lainnya menopause prematur. Pada 47 responden yang memiliki beban kerja berat
sebanyak 4 responden (19,1%) diantaranya belum menopause, 9 responden
(40,9%) menopause normal, dan 34 responden (94,4%) lainnya menopause
prematur. Hasil analisis data diperoleh p-value yaitu sebesar 0,000 (< 0.1) dengan
kekuatan korelasi sebesar 0,666. Secara statistik menyatakan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang, yaitu semakin berat beban
kerja responden maka semakin cepat pula usia menopausenya.
Kata kunci: menopause, usia menopause, beban kerja.
Referensi: 36 (1985-2014)
ix
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
SCHOOL OF NURSING
ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Undergraduated thesis, July 2015
IKNA QONITA, NIM: 1111104000018
The Relationship Between Workload with The Age of Menopause of Mother
at Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
xvii + 78 pages + 18 tables + 2 charts + 6 attachments
ABSTRACT
Entering the half elderly phase of life and getting old is the scariest thing
for some of women. They will feeling worry if their will become unhealthy and
not beauty anymore. Getting old and menopause is the one phase that must be
through by women in their life. Every women has different menopause age based
on factors that affect them. One of them is workload. The purpose of research is to
determine the relationship between workload and the age of menopause of mother
at Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. The research
used quantitative method with cross sectional design. The population was 45-55
years old women who live in Kelurahan Umbul Tengah. The sampling method
used systematic random sampling. The sample size were 79 people. Data
collecting was using a kind of participant and the workload using time allocation
recall 1 x 24 hours. The statistical test used was Spearman Rank Correlation test
with a degree of confidence was 90%. The result found there are 32 people who
have low workload, 17 people with un-menopause, 13 people with menopause
normally, and 2 people with menopause prematurely. There are 47 people who
have high workload, 4 people with un-menopause, 9 people with menopause
normally, and 34 people with menopause prematurely. The results analysis of data
obtained that p-value was 0,000 (< 0,1) at 90% confidence level. Statistically
stated that there is the relationship between workload and the age of menopause of
mother at Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang (p = 0,000
< 0,1).
Keyword: menopause, age of menopause, workload
Reference: 36 (1985-2014)
x
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Atas
berkat rahmat, karunia, dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang”.
Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan
bantuan yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikan
tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. D e d e R o s y a d a M A , selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan dan Ernawati, S.Kp, M.Kep., Sp.KMB., selaku Sekretaris
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing
Akademik, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah
membimbing dan memberi motivasi selama 4 tahun duduk di bangku
kuliah.
5. Ibu Yenita Agus, S.Kp., M.Kep., PhD dan Ns. Uswatun Khasanah, MNS,
selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau
yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan
xi
dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.
6. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Orang tua ku, Mamah Yusbaitun, S.Pd, MM dan Abah Masrur Ibnu
Usman, S.IP yang telah mendidik, memberikan rasa cinta dan kasih
sayang yang tak terhingga selama ini, selalu mendoakan untuk
kesuksesan penulis, memberikan dukungan moril maupun materil kepada
penulis selama proses menyusun skripsi ini. Tak lupa juga untuk kakak
ku Ikvi Takhiyati, S.Pd dan adik-adikku Empa dan Owim yang juga
memberikan doa, dukungan dan semangat selama penyusunan skripsi ini.
Dan tak lupa Teh Yayah, A Maf, Nayla dan Kaisar serta keluarga besar
lain yang selalu memberikan doa serta dukungan selama proses
menyelesaikan skripsi ini
8. Sahabat-sahabat Sukma Mardiyah, Niekha Zoelienna, Mia Nur Fauziah,
Laras Nurmuttaqina dan Jessita Putri Dhiary yang telah membantu,
memberi inspirasi, menghibur, memberi masukan, mengundang tawa,
memberikan dukungan, serta mendoakan selama proses menyelesaikan
skripsi ini.
9. Tak lupa sahabat-sahabat yang sudah seperti keluarga, UDO-ers UIN
Jakarta, Aji, Gita, Titin, Tika, Ira, Shinta, Anril, Fitria, dan masih banyak
lagi yang selalu memberi semangat dan mengundang tawa, Terima kasih
banyak.
xii
10. Teman-teman BEM FKIK 2012, BEM PSIK 2014 dan PSIK angkatan
2011..
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua orang
yang membutuhkannya.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu
memberikan kemudahan untuk kita semua. Amiinn.
Tangerang Selatan, 01 Juli 2015
Penulis
Ikna Qonita
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ...............................................................................................vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ..........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9
A. Menopause ...................................................................................... 9
1. Definisi Menopause .................................................................. 9
xiv
2. Klimakterium ............................................................................ 9
3. Usia Menopause ...................................................................... 12
4. Klasifikasi Menopause ............................................................ 13
5. Proses Menopause ................................................................... 14
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause ...................... 15
7. Perubahan yang Terjadi pada Masa Menopause ..................... 18
B. Beban Kerja Ibu ............................................................................ 23
1. Definisi Beban Kerja Ibu ........................................................ 23
2. Pengukuran Beban Kerja Ibu .................................................. 24
C. Penelitian Terkait .......................................................................... 27
D. Kerangka Teori ............................................................................. 29
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL ................................................................................................. 30
A. Kerangka Konsep .......................................................................... 31
B. Hipotesis ....................................................................................... 32
C. Definisi Operasional ..................................................................... 33
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 36
A. Desain Penelitian .......................................................................... 36
B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 36
1. Populasi Penelitian ............................................................ 36
2. Sampel Penelitian .............................................................. 36
C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 40
xv
1. Waktu Penelitian ............................................................... 40
2. Tempat Penelitian ............................................................. 40
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 40
E. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 43
1. Uji Validitas ...................................................................... 43
2. Uji Reliabilitas .................................................................. 43
F. Tahapan Penelitian ........................................................................ 44
G. Pengolahan dan Analisa Data ....................................................... 46
1. Pengolahan Data ............................................................... 46
2. Analisa Data ...................................................................... 47
H. Etika Penelitian ............................................................................. 48
BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 49
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian .................................................. 49
1. Data Geografi .......................................................................... 49
2. Data Demografi ...................................................................... 49
B. Analisis Univariat ................................................................................ 49
1. Karakteristik Responden ........................................................ 49
2. Beban Kerja ............................................................................. 54
C. Analisis Bivariat .................................................................................. 60
1. Hubungan antara Beban Kerja dengan Usia Menopause .. 60
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 62
A. Karakteristik Responden .................................................................... 62
B. Beban Kerja ........................................................................................... 68
C. Hubungan antara Beban Kerja dengan Usia Menopause ................ 73
xvi
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 75
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 76
A. Kesimpulan ..................................................................................... 76
B. Saran ....................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR SINGKATAN
BMI : Body Mass Index
FSH : Follicle Stimulating Hormone
HDL : High Density Lipoprotein
IK : Interval Kelas
LDL : Low Density Lipoprotein
LH : Luteinizing Hormone
NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
PNS : Pegawai Negeri Sipil
SPSS : Statistical Products and Service Solutions
UHH : Usia Harapan Hidup
UIN : Universitas Islam Negeri
xviii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
Tabel 3.1. Definisi Operasional ......................................................... 33
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota
Serang Tahun 2015 ........................................................... 49
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menopause
Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 50
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche
Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 50
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 51
Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Melahirkan Anak
Terakhir Responden di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................ 51
Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit
Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 52
Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Kontrasepsi
Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 53
Tabel 5.8. Distribusi Responden Berdasarkan Status Merokok
Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 53
xix
Tabel 5.9. Distribusi Responden Berdasarkan BMI Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota
Serang Tahun 2015 ........................................................... 54
Tabel 5.10. Alokasi Waktu 24 Jam Responden di Kelurahan Umbul
Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ... 54
Tabel 5.11. Status Kerja Responden di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................ 56
Tabel 5.12. Besar Keluarga Responden di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................ 57
Tabel 5.13. Ketersediaan Tenaga yang Membantu Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota
Serang Tahun 2015 ........................................................... 57
Tabel 5.14. Total Nilai Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun
2015 ................................................................................... 58
Tabel 5.15. Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan Umbul
Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ... 58
Tabel 5.16. Total Nilai Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun
2015 ................................................................................... 59
Tabel 5.17. Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan Umbul
Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ... 59
Tabel 5.18. Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu
di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota
Serang Tahun 2015 ........................................................... 60
xx
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................. 29
Gambar 3.1 Kerangka Konsep .............................................................. 31
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penjelasan Penelitian
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Kuesioner Karakteristik Responden
Lampiran 4 Kuesioner Beban Kerja Ibu
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6 Hasil Analisa Univariat dan Bivariat
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan yang kita lalui akan mencapai pada masa penuaan. Penuaan
yang dialami salah satunya adalah terjadi pada fungsi sistem reproduksi. Pada
wanita, salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami yaitu menopause, masa
dimana proses menstruasi terhenti secara alami. Menopause yang terjadi
secara alami merupakan tahap yang normal dalam kehidupan (Heffner dan
Danny, 2006).
Secara fungsional, menopause dapat dianggap sebagai “sindrom
berkurangnya kadar estrogen”. Keadaan ini ditandai dengan berhentinya
menstruasi dan pada mayoritas wanita, timbul tanda dan gejala sebagai respon
fisiologis terhadap perubahan pada ovarium dan hipotalamus. Respon tersebut
kemudian berperan terhadap perubahan fisiologis menopause. Respon
fisiologis tersebut seperti hot flushes (rasa panas), insomnia, atrofi vagina,
pengecilan payudara, dan penurunan elastisitas kulit. Osteoporosis dan
penyakit kardiovaskuler merupakan dampak lebih lanjut dari menopause
(Heffner dan Danny, 2006).
Memasuki usia paruh baya dan menjadi tua merupakan hal yang
menakutkan bagi sebagian wanita. Wanita yang telah mengalami menopause
digambarkan banyak mengalami masalah antara lain merasakan pergeseran
dan perubahan fisik dan psikis yang mengakibatkan timbulnya satu krisis dan
2
simptom-simptom psikologis yang akan mempengaruhi kualitas hidup pada
wanita yang telah memasuki masa menopause (Larasati, 2009). Mereka akan
merasa khawatir dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak
cantik lagi. Padahal, masa tua dan menopause merupakan salah satu tahap
yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya. Kekhawatiran yang
berlebihanlah yang menyebabkan masa-masa ini menjadi sulit (Kasdu, 2002
dalam Herawati, 2012).
Menurut WHO (2012) Usia Harapan Hidup (UHH) pada wanita di
dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Di Indonesia sendiri UHH
pada wanita tahun 1990 adalah 64 tahun, kemudian meningkat pada tahun
2000 menjadi 69 tahun, pada periode 2010-2015 meningkat menjadi 70,1
tahun dan diperkirakan meningkat menjadi 72,2 tahun pada periode 2030-
2035 (Bappenas, 2013). Studi epidemiologis mengungkapkan fenomena yang
menunjukan fakta bahwa usia menopause wanita di berbagai belahan dunia
akhir-akhir ini semakin cepat (Herawati, 2012).
Seorang wanita dengan wanita lainnya memiliki usia menopause yang
berbeda tergantung faktor yang mempengaruhinya (Safitri, 2009). Rata-rata
usia menopause adalah antara 48 dan 52 tahun (paling sering terjadi di usia 51
tahun), namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada usia yang lebih
muda atau lebih tua dengan batas usia 40 sampai 60 tahun dan itu tergolong
normal (Brashers, 2007). Pada wanita Indonesia, umunya menopause terjadi
sekitar usia 45-55 tahun (Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri, 2009).
Menurut Blumel (2011), dengan usia menopause yang semakin cepat
sedangkan peningkatan UHH pada wanita yang semakin tinggi, maka
3
diperkirakan sepertiga kehidupan wanita berada pada masa menopause, yakni
menjalani kehidupan dengan keluhan fisik dan psikologis yang semakin
panjang (Herawati, 2012).
Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 203,46 juta
orang dengan 101,81 juta penduduk wanita. Sekitar 25% atau 15,5 juta orang
dari penduduk wanita Indonesia akan mencapai usia menopause, jumlah
meningkat menjadi 11% pada tahun 2005. Pada tahun 2008 sekitar 25,32 juta
wanita memasuki usia menopause. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah
tersebut akan bertambah sebesar 14%. Tahun 2020 diperkirakan jumlah
wanita yang hidup dalam usia menopause adalah 30,3 juta orang (Baziad,
2010).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2009),
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi usia menopause seperti usia
menarche, beban pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, usia melahirkan,
pemakaian kontrasepsi, merokok, konsumsi alkohol, dan riwayat penyakit.
Selain itu, ras/etnik, status sosial ekonomi, dan BMI (Body Mass Index) juga
turut mempengaruhi usia terjadinya menopause (Gold, Bromberger, Crawford,
dkk, 2001).
Namun, Baziad (2003) menyebutkan bahwa usia pertama haid
(menarche), melahirkan pada usia muda, maupun berat badan tidak terbukti
mempercepat datangnya menopause, faktor genetik kemungkinan berperan
terhadap usia menopause. Lain halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Setiasih (2003) mengenai beberapa faktor ibu yang berhubungan dengan
usia menopause pada ibu-ibu di pusat pembinaan lanjut usia Desa Cimari
4
Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat pada bulan april
yang menyatakan bahwa riwayat penyakit dengan usia menopause tidak
menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, namun terjadi
hubungan yang bermakna pada usia menarche dan status gizi dengan usia
menopause.
Selain itu, hasil penelitian Sintania (2014) menyebutkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian menopause dini
pada ibu ibu di wilayah kerja puskesmas Baso kabupaten Agam salah satunya
adalah beban pekerjaan. Semakin berat beban pekerjaan seorang wanita, maka
akan semakin cepat mengalami menopause, begitu pun sebaliknya, semakin
ringan pekerjaan wanita maka akan semakin normal usia menopause yang
dialaminya. Sehingga wanita yang bekerja akan mengalami menopause lebih
cepat dibanding wanita yang tidak bekerja (Yatim, 2011).
Wanita memiliki peranan penting sebagai pemelihara kesehatan
keluarganya sehingga menjadi sasaran penting program kesehatan. Namun
dengan alasan membantu dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah
tangganya, maka banyak wanita yang memilih untuk bekerja diluar. Hal ini
tergambarkan dari data jumlah tenaga kerja wanita di Indonesia yang semakin
meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2012 persentase wanita yang
bekerja mencapai 47,91% dengan persentase wanita yang bekerja di perkotaan
sebesar 44,74% dan di pedesaan sebesar 51,10% (BPS RI – Sakernas, 2012).
Menopause akan mempengaruhi kualitas hidup wanita tidak terkecuali
wanita yang bekerja. Gambaran kualitas hidup tersebut dipengaruhi oleh
empat aspek dilihat dari seluruh kualitas hidup dan kesehatan secara umum
5
yaitu kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Sehingga
semakin cepat wanita mengalami menopause, semakin cepat pula hal-hal
tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka (Larasati, 2009).
Penduduk wanita di Kelurahan Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan
Kota Serang pada tahun 2014 berjumlah 2.210 orang atau sekitar 48,3% dari
total penduduk yaitu 4.577 orang dan 259 orang diantaranya berusia 45-55
tahun. 858 orang dari jumlah penduduk wanitanya selain menjadi ibu rumah
tangga juga bekerja sebagai petani, buruh, pedagang, pengusaha kecil
menengah, pembantu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan
swasta, karyawan pemerintahan, dan lain sebagainya (Data Profil Kelurahan,
2014).
Pada bulan Januari 2015, peneliti melakukan studi pendahuluan pada
20 ibu usia 45-55 tahun di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang. Hasil dari studi pendahuluan tersebut adalah dari 20 ibu usia 45-
55 tahun, 12 diantaranya telah mengalami menopause dan sisanya belum
mengalami menopause. Lima orang diantaranya mengalami menopause alami
(45-55 tahun), dan tujuh orang lainnya mengalami menopause prematur (<45
tahun). 11 orang diantaranya memiliki beban kerja berat dan 9 orang lainnya
memiliki beban kerja ringan.
Penelitian yang dilakukan Safitri (2009) dan Sintania (2014) mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi usia menopause dirasa belum terlalu rinci
menjelaskan mengenai hubungan beban kerja dan usia menopause juga
instrumen penelitian yang digunakan masih secara umum, maka peneliti
tertarik untuk meneliti lebih spesifik lagi tentang Hubungan Beban Kerja
6
dengan Usia Menopause pada Wanita di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang.
B. Rumusan Masalah
Wanita pada dewasa ini memiliki aktifitas fisik yang tidak kalah
banyak dengan laki-laki tidak terkecuali wanita di wilayah Kelurahan Umbul
Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Selain aktifitas rumah tangga,
wanita yang berperan ganda sebagai pekerja juga mendapatkan tambahan
beban kerja dari pekerjaannya. Menurut beberapa penelitian, beban kerja
terbukti mempengaruhi usia menopause yaitu semakin berat beban kerja maka
semakin cepat wanita mengalami menopause. Menopause merupakan hal yang
menakutkan dan mengganggu kenyamanan bagi sebagian wanita karena
menopause dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka baik secara fisik,
psikologis, hubungan sosial maupun lingkungan. Sehingga semakin cepat
wanita mengalami menopause maka semakin cepat pula hal tersebut
mempengaruhi kualitas hidup mereka. Berdasarkan latar belakang tersebut,
peneliti merumuskan apakah ada hubungan yang signifikan antara beban kerja
dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang.
7
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui karakteristik responden dan data demografi ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
b. Mengetahui beban kerja objektif dan subjektif ibu di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
c. Mengetahui usia menopause ibu di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang
d. Mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam melakukan penelitian dan penulisan ilmiah serta
meningkatkan pemahaman mengenai hubungan beban kerja dengan usia
menopause pada ibu.
2. Bagi Ibu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu sehingga hasilnya
dapat dijadikan acuan dalam melakukan pencegahan terjadinya menopause
dini.
3. Bagi Institusi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam bidang
keperawatan maternitas yang berguna untuk pengembangan pemberian
8
edukasi kepada masyarakat berupa penyuluhan tentang hubungan beban
kerja dengan usia menopause pada ibu.
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, dan bahan acuan
untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan faktor yang
mempengaruhi usia menopause pada ibu.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan batasan
usia ibu yang dijadikan sampel 45-55 tahun.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tentang karakteristik responden dan kuesioner beban kerja.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menopause
1. Definisi Menopause
Menopause adalah penurunan fungsi indung telur yang dialami
oleh wanita sehingga produksi hormon estrogen berkurang yang
mengakibatkan terhentinya menstruasi. Penurunan fungsi reproduksi ini
begitu dirasakan oleh wanita. Laki-laki juga mengalami penurunan fungsi
reproduksi yang dikenal sebagai andropause, namun hal ini terjadi lebih
lambat dibanding penurunan fungsi reproduksi pada wanita. Menopause
juga dapat diartikan sebagai terhentinya masa subur wanita (Kumalasari
dan Andhyantoro, 2012).
Seiring dengan bertambahnya usia, jumlah folikel yang mengalami
atresia makin meningkat, sampai pada waktunya tidak tersedia lagi folikel
yang cukup. Hal ini terjadi secara alamiah. Oleh karena itu, menopause
merupakan menstruasi alami terakhir yang dialami oleh wanita (Baziad,
2003). Wanita telah dapat dikatakan mengalami menopause apabila wanita
tersebut tidak mengalami menstruasi (amenorrhea) selama 12 bulan, kadar
follicle stimulating hormone (FSH) darah >40 Miu/ML dan kadar estradiol
<30 pg/ml (Baziad, 2003).
2. Klimakterium
Hal lain yang berkaitan dengan menopause adalah klimakteri atau
klimakterium. Antara masa reproduksi dan masa senium terdapat masa
10
peralihan yang disebut dengan klimakterium. Awal masa klimakterium
sulit untuk ditentukan, tetapi berdasarkan keadaan endokrin (kadar hormon
estrogen turun dan kadar hormon gonadotropin meningkat) dan gejala-
gejala klinis jika ada, maka dapat dikatakan bahwa klimakterium mulai
kira-kira 6 tahun sebelum menopause (Pinem, 2009).
Klimakterium berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause.
Pada saat ini kadar hormon estrogen telah rendah yang sesuai dengan
keadaan senium. Dengan demikian klimakterium lamanya lebih kurang 13
tahun (Pinem, 2009). Pada masa klimakterium, wanita akan mulai
merasakan perubahan yang gejala timbulnya tidak sama, bergantung pada
faktor budaya, tingkat pendidikan, lingkungan, dan genetika (Kumalasari
dan Andhyantoro, 2012).
Klimakterium terbagi dalam beberapa fase sebagai berikut:
a. Pramenopause
Pramenopause merupakan masa sebelum menopause. Fase ini
terjadi antara usia 40 tahun dan merupakan penanda dimulainya fase
klimakterium. Tanda-tanda yang muncul pada fase ini adalah siklus
haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan
jumlah darah haid yang relatif banyak, dan kadang-kadang disertai
nyeri haid (dismenorea) (Baziad, 2003).
Pada awal pramenopause, pada 7 hari pertama terdeteksi
peningkatan kadar FSH (lebih dari 30 IU/l) yang menunjukkan kadar
menopause (Pinem, 2009). Kadar FSH yang tinggi mengakibatkan
terjadinya perangsangan ovarium yang berlebihan (hiperstimulasi)
11
sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi
(Baziad, 2003).
b. Perimenopause
Fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause ini
ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Kadar progesterone
akan tetap rendah meskipun terjadi ovulasi. Kadar FSH, luteinizing
hormone (LH) dan estrogen sangat bervariasi. Pada umumnya wanita
telah mengalami berbagai jenis keluhan klimakterium (Baziad, 2003).
c. Menopause
Menurut Baziad (2003), setelah memasuki usia menopause
akan selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>40 mIU/ml). Pada
sebagian wanita, kadar estradiol pada awal menopause dijumpai
rendah, sedangkan pada sebagian wanita lain, apalagi pada wanita
gemuk kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses
aromatosasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak.
Perubahan pada ovarium yang terjadi sebelum menstruasi
berhenti (menopause) yang terjadi pertama-tama adalah terjadinya
kegagalan fungsi korpus luteum di ovarium yang menyebabkan
terganggunya interaksi antara hipotalamus – hipofisis. Kegagalan
ovarium ini bersifat irreversible (Pinem, 2009). Akibat lainnya dari
terhentinya perkembangan folikel dan ovulasi adalah peningkatan
sirkulasi gonadotropin, FSH dan LH akibat hilangnya efek umpan
balik negative estrogen dan amenorea akibat tidak adanya stimulasi
endometrium oleh hormon-hormon steroid ovarium (Pinem, 2009).
12
d. Pascamenopause
Pascamenopause adalah masa setelah menopause, dimana
ovarium tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol berada antara 20-
3- pg/ml, dan kadar hormon gonadotropin biasanya meningkat yang
disebabkan karena terhentinya produksi inhibin akibat tidak
tersedianya folikel dalam jumlah yang cukup. Rendahnya kadar
estradiol menyebabkan endometrium menjadi atropik dan tidak
mungkin muncul haid lagi (Baziad, 2003).
3. Usia Menopause
Saat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbeda-
beda. Wanita di Eropa tidak sama usia menopausenya dengan wanita di
Asia (Baziad, 2003). Pada tahun 2000, usia menopause bagi perempuan
Indonesia sekitar 49 tahun (Pinem, 2009). Hal ini diperkuat oleh
Kumalasari dan Andhyantoro (2012) yang mengatakan bahwa usia
menopause di Indonesia kurang-lebih 49 tahun, tetapi biasanya sejak
wanita di atas 40 tahun menstruasi sudah tidak teratur, siklus sering terjadi
tanpa pengeluaran sel telur, hal ini berarti kemungkinan untuk hamil kecil,
namun bila terjadi kehamilan pada usia ini, kemungkinan besar
memperoleh anak yang cacat atau dengan kualitas yang kurang baik.
Pada usia 45-49 tahun, fertilitas wanita tinggal 5% saja (Baziad,
2003). Dengan demikian, siklus ovarium yang terdiri dalam pertumbuhan
folikel, ovulasi kemudian pembentukan korpus luteum lambat laun
berhenti. Pada 25% perempuan usia 40 tahun, siklus menstruasi tidak
disertai ovulasi atau anovulator (Pinem, 2009).
13
Menopause terbanyak terjadi pada usia 50 tahun (Safitri, 2009).
Tidak jauh berbeda, Brashers (2007) mengatakan bahwa rata-rata usia
menopause adalah antara 48-52 tahun dan paling sering terjadi pada usia
51 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usia terjadinya
menopause sangat bervariasi. Umumnya wanita Indonesia mengalami
menopause di usia 45-55 tahun (Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri, 2009).
4. Klasifikasi Menopause
Menopause dapat dibagi dalam empat jenis yaitu:
a. Menopause Alami
Menopause alami adalah perdarahan menstruasi spontan untuk
terakhir kalinya. Terjadi pada rata-rata usia 51.2 tahun. Definisi ini
berlaku untuk wanita yang telah mempertahankan ovariumnya dan
yang tidak pernah mengkonsumsi pil estrogen atau kontrasepsi
maupun terapi pengganti hormone estrogen (Voda, 1930). Jumlah
folikel akan terus berkurang secara alami seiring bertambahnya
usia.berkurangnya jumlah folikel disebabkan oleh folikel itu sendiri
sampai akhirnya tidak ada lagi folikel yang tersisa, yang berarti wanita
tersebut telah memasuki usia pascamenopause (Baziad, 2003).
b. Menopause Buatan
Menopause buatan dapat terjadi secara tiba-tiba. Penyebabnya
bisa karena operasi pengangkatan rahim (histerektomi), atau
pengangkatan ovarium dan rahim dengan kemoterapi maupun radiasi
(Voda, 1930). Pengangkatan organ-organ reproduksi ini terbukti dapat
menurunkan kadar hormone.
14
c. Menopause Premature
Usia terjadinya menopause memang bervariasi, namun jika
menopause terjadi pada usia 40 tahun maka menopause ini dinamakan
menopause premature (Manuaba, 2009). Lain halnya dengan Benson
(2008), ia menyebutkan bahwa jika sel telur habis pada usia kurang
dari 35 tahun, maka akan terjadi menopause premature. Menopause
premature akan menyebabkan keluhan-keluhan pramenopause dialami
lebih cepat. Salah satu keluhannya adalah hot flushes yang diakibatkan
oleh kenaikan hormone gonadotropin (Manuaba, 2009).
d. Menopause Lambat
Menopause lambat adalah menopause yang terjadi setelah usia
55 tahun (Manuaba, 2009). Salah satu faktor yang memungkinkan
seorang wanita akan mengalami keterlambatan menopause adalah
apabila memiliki kelebihan berat badan. Apabila seorang wanita
mengalami obesitas maka wanita tersebut akan memiliki kadar
estrogen yang lebih tinggi dalam seluruh masa hidupnya (Fox-Spencer
dan Brown, 2007).
5. Proses Menopause
Jumlah folikel dalam ovarium pada waktu lahir lebih kurang
750.000 buah dan semakin lama semakin berkurang jumlahnya (Pinem,
2009). Sebagian wanita yang usia 35 tahun masih memiliki 100.000
folikel, sedangkan wanita yang lain pada usia yang sama hanya memiliki
10.000 folikel. Setiap wanita yang masih mengalami haid, meskipun sudah
15
tidak teratur, ovariumnya masih memiliki lebih kurang 1000 folikel dan
kemungkinan hamil selalu ada (Baziad, 2003).
Menurut Pinem (2009), jumlah folikel pada waktu menopause
tinggal beberapa ribu buah dan folikel yang tersisa ini lebih resisten
terhadap rangsangan gonadotropin. Dengan demikian, siklus ovarium yang
terdiri dalam pertumbuhan folikel, ovulasi kemudian pembentukan korpus
luteum lambat laun berhenti, kejadian ini yang dinamakan menopause.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi menopause,
diantaranya yaitu:
a. Usia haid pertama kali (menarche)
Safitri (2009) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ada pengaruh
usia menarche terhadap menopause. Wanita yang usia menarchenya
<14 tahun akan mengalami menopause lebih cepat dibanding wanita
yang usia menarchenya ≥14 tahun (Lin Li, dkk, 2012).
b. Jumlah anak
Beberapa peneliti mengatakan bahwa semakin sering seorang wanita
melahirkan maka akan semakin lama ia memasuki usia menopause.
Semakin sering wanita melahirkan maka semakin banyak jumlah anak
yang telah dilahirkan (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Salah satu
penelitian yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh antara jumlah
anak terhadap usia menopause adalah penelitian yang dilakukan oleh
Safitri (2009).
16
c. Usia melahirkan anak terakhir
Semakin tua usia seorang wanita ketika melahirkan, semakin tua pula
usia menopausenya. Proses penuaan pada sistem reproduksi akan
diperlambat oleh kehamilan dan persalinan, maka menopause akan
terjadi lebih lama (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Hasil dari
sebuah penelitian yang dilakukan di Beth Israel Denconees Medical
Center di Boston menyatakan bahwa wanita yang masih melahirkan
pada usia diatas 40 tahun akan mengalami menopause pada usia yang
lebih tua (Safitri, 2009).
d. Status perkawinan
Status perkawinan secara tidak langsung mempengaruhi usia
terjadinya menopause (Safitri, 2009). Wanita yang tidak menikah dan
bekerja memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibanding wanita
yang menikah dan bekerja/tidak bekerja, sehingga usia menopausenya
akan lebih muda (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
e. Beban kerja
Pada wanita yang bekerja, sumber stress berasal dari lingkungan kerja,
sehingga dapat meningkatkan stress kerja yang akan mempercepat
wanita tersebut dalam mengalami gejala menopause (Hammam,
Abbas, dan Hunter, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Baso Kabupaten Agam oleh Sintania (2014)
menyatakan bahwa ada hubungan antara beban pekerjaan dengan
menopause dini pada ibu. Hubungannya adalah semakin berat beban
pekerjaan seorang wanita, maka akan lebih cepat mengalami
17
menopause dan semakin ringan beban pekerjaan ibu maka akan
semakin normal menopause yang dialaminya.
f. Riwayat penyakit
Wanita yang mengalami pengangkatan rahim karena penyakit tertentu
akan mengalami gejala menopause pada usia yang lebih muda
(Kumalasari dan Andyantoro, 2012). Selain itu, pada wanita yang
mengalami penyakit jantung akan lebih cepat mengalami menopause
secara alami (Gold, dkk, 2001).
g. Pemakaian kontrasepsi
Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi jenis hormonal akan
mengalami menopause pada usia yang lebih tua. Hal ini dikarenakan
kontrasepsi jenis hormonal bekerja dengan cara menekan fungsi
indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur (Kumalasari dan
Andhyantoro, 2012). Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang
dilakukan Safitri (2009) bahwa wanita yang pernah menggunakan
kontrasepsi akan mendapatkan menopause di usia yang lebih tua.
Meskipun jenis kontrasepsi tidak berpengaruh terhadap menopause.
h. Status Merokok
Wanita yang merokok diduga akan lebih cepat mengalami menopause
(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Terdapat beberapa penelitian
yang mendukung, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Lin Li dkk terhadap wanita di Cina pada tahun 2012. Hasil penelitian
tersebut mengatakan bahwa wanita yang merokok secara signifikan
18
memiliki usia menopause yang lebih muda dibanding yang tidak
merokok.
i. Body Mass Index (BMI)
Tingkat BMI yang rendah berhubungan dengan usia menopause yang
lebih muda (Lin Li, dkk, 2012). Sama halnya yang dikatakan oleh
Kumalasari dan Andhyantoro (2012) bahwa hubungan antara tinggi
badan dan berat badan wanita diduga dapat mempengaruhi usia
menopause. Jaringan adipose merupakan tempat diproduksinya
hormon estrogen dan banyak didapatkan pada wanita yang obesitas.
Sehingga pada wanita yang obesitas menopause akan terjadi lebih
lambat (Gold, dkk, 2001).
j. Sosial ekonomi
Tingkat ekonomi wanita yang dipengaruhi oleh suami yang bekerja
atau tidak bekerja juga tingkat pendidikan yang mempengaruhi tingkat
ekonomi diduga berpengaruh terhadap usia menopause (Gold, dkk.,
2012, Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
k. Budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat
mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri
dengan fase klimakterium dini (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
7. Perubahan yang Terjadi pada Masa Menopause
Kumalasari dan Andhyantoro (2012) menyebutkan beberapa
perubahan yang terjadi pada menopause dalam bukunya.
19
a. Jangka Pendek
1) Perubahan Fisik
Beberapa organ reproduksi akan mengalami perubahan
sebagai akibat terhentinya menstruasi. Rahim mengalami atropi,
panjangnya menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan
miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan mengandung lebih
banyak jaringan fibrotik sehingga serabutnya menjadi berlebihan.
Serviks menyusut sehingga tidak menonjol ke dalam vagina
bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina. Lipatan-
lipatan saluran telur menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut
dan rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria
menjadi hilang.
Selain itu terdapat perubahan fisik lainnya yang menjadi
tanda dan gejala menopause sebagai berikut.
a) Perasaan panas (hot flushes)
a. Rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh
bagian atas (seperti leher dan dada).
b. Warna kulit menjadi kemerahan di daerah dada, leher,
dan wajah serta terasa adanya peningkatan suhu pada
perabaan akibat dari gejolak panas yang terjadi.
c. Kadar estrogen yang menurun akan mempengaruhi
jaringan-jaringan yang sensitive atau yang bergantung
pada estrogen sehingga timbul gejolak panas.
20
d. Mempengaruhi pola tidur karena sering terjadi pada
malam hari.
e. Bisa terjadi dalam jangka waktu hanya beberapa menit
sampai dengan 1 jam.
f. Tingkat stress mempengaruhi gejala ini dan dapat
berkurang jika udara dingin.
g. Setelah 4-5 tahun pasca menopause, gejala ini akan
menghilang.
b) Kelainan kulit, rambut, dan gigi
a. Kadar estrogen yang rendah dapat mempengaruhi
jaringan kolagen sebagai jaringan penunjang pada
tubuh.
b. Penurunan kadar estrogen yang lama kelamaan akan
menghilang akan menyebabkan kulit kering dan
keriput, rambut terbelah-belah dan rontok, gigi mudah
goyang dan gusi berdarah, sariawan, dan terjadi
kerusakan pada kuku.
c) Vagina kering
a. Perubahan yang terjadi pada vagina ini dapat
menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan intim.
b. Keluhan atau gangguan dirasakan pada epitel vagina,
jaringan penunjang, dan elastisitas dinding vagina.
d) Tidak dapat menahan buang air kecil (inkontinensia urin)
21
Tidak dapat menahan buang air kecil merupakan salah satu
fisiologis yang terjadi pada penuaan. Hal ini dirasakan
terutama ketika bersin dan batuk. Penyebabnya adalah
dinding serta lapisan otot polos uretra wanita –yang
mengandung banyak reseptor estrogen –mengalami
gangguan penutupan uretra karena kadar estrogen yang
berkurang.
e) Penambahan berat badan
Turunnya kadar estrogen dan gangguan pertukaran zat
dasar metabolism lemak diduga berhubungan dengan
bertambahnya berat badan atau melebarnya ukuran tubuh
pada lansia.
f) Gangguan mata
Mata akan terasa kering dan gatal akibat dari berkurangnya
produksi kelenjar air mata karena menurunnya kadar
estrogen.
g) Nyeri tulang dan sendi
Persendian akan terasa sakit dan ngilu. Usia yang semakin
bertambah mengakibatkan beberapa organ tidak lagi
mengadakan remodeling bahkan sebaliknya mengalami
proses penurunan. Contohnya terjadi pada tulang.
2) Perubahan Psikologis
Selain terjadi secara fisik, perubahan juga terjadi secara
psikologis. Hal ini tentu mempengaruhi kehidupan wanita dalam
22
menjalani masa menopausenya. Pengetahuan dan pandangan
masing-masing wanita mempengaruhi respon psikologis yang
dirasakan.
Perubahan psikis yang dirasakan timbul karena perubahan
fisik dan hormonal yang terjadi. Sensitivitas akan meningkat,
mudah tersinggung, suasana hati yang mudah berubah, mudah
marah, kurang percaya diri, sulit dalam berkonsentrasi,
perubahan perilaku, menurunnya daya ingat, kehilangan gairah
seksual, dan bahkan sampai depresi sebagai akibatnya. Gejala-
gejala ini akan mengganggu kehidupan sosial dan kemampuan
dalam beraktivitas sehari-hari.
b. Jangka Panjang
1) Osteoporosis
Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan osteoporosis
karena tulang dapat menjadi rapuh dan patah. Osteoporosis
umumnya terjadi pada tulang berongga, yaitu tulang paha,
panggul, dan lengan bawah. Asupan kalsium yang kurang, sinar
matahari, aktivitas fisik dan olahraga, kekurangan gizi, kelainan
kelenjar gondok, merokok, penggunaan alkohol, dan
kortikosteroid seperti pada penderita asma dan lupus dapat
mempercepat osteoporosis.
2) Penyakit jantung koroner
Penurunan kadar estrogen dapat meningkatkan kadar LDL
(Low Density Lipoprotein) dan menurunkan kadar HDL (High
23
Density Lipoprotein). Hal tersebut dapat meningkatkan kejadian
penyakit jantung koroner pada wanita.
3) Demensia tipe Alzheimer
Kadar estrogen yang rendah mempengaruhi sistem saraf
pusat atau otak. Hal ini dapat mengganggu proses yang terjadi di
sistem saraf pusat seperti kemampuan berkonsentrasi yang
menurun dan kehilangan ingatan jangka pendek. Sulit tidur,
gelisah, depresi, sampai pada kepikunan tipe Alzheimer dapat
dialami jika kekurangan estrogen dalam waktu lama dan berat
serta dipengaruhi faktor keturunan dan proses penuaan.
B. Beban Kerja Ibu
1. Definisi Beban Kerja Ibu
Dewasa ini banyak ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah
yang mengakibatkan peran ganda seorang ibu sehingga beban kerja
mereka menjadi bertambah berat (Yulianis, Martianto, dan Hastuti, 2008).
Secara umum ibu memiliki beban kerja di sector public maupun domestic.
Ibu yang berperan sebagai pekerja di sector public untuk mencari
tambahan penghasilan, tetapi dituntut untuk menjadi ibu rumah tangga
yang baik. Hal tersebut mengakibatkan ibu memiliki beban kerja yang
cukup berat (Lestari, 2011).
Beban kerja merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh
individu untuk menyelesaikan suatu tuntutan pekerjaan yang harus
diselesaikan pada waktu tertentu (Winarsunu, 2008). Beban kerja adalah
24
berat ringannya kegiatan yang dilakukan seseorang sehari-hari termasuk
pekerjaan rumah tangga maupun pekerjaan yang dilakukan oleh responden
untuk mendapatkan imbalan berupa uang (Safitri, 2009). Beban kerja ibu
adalah suatu kewajiban atau tanggung jawab seorang ibu dan tanggapan
atas kewajiban tersebut diukur berdasarkan jawaban contoh terhadap
pertanyaan meliputi jumlah alokasi waktu kegiatan ibu sehari, status kerja
ibu, besar keluarga, ketersediaan tenaga yang membantu (Yulianis, 2003).
2. Pengukuran Beban Kerja Ibu
Beban kerja ibu dapat diukur secara objektif maupun subjektif.
Beban kerja ibu secara objektif terdiri dari beberapa hal yang dapat diukur
yaitu alokasi waktu kegiatan ibu sehari, status kerja ibu, besar keluarga,
dan ketersediaan tenaga yang membantu. Hal tersebut dapat
mempengaruhi beban kerja ibu. Secara subjektif, beban kerja akan dilihat
dari persepsi ibu terhadap beban kerjanya (Yulianis, 2003).
a. Beban kerja: objektif
1) Alokasi waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan dalam sehari. Alokasi waktu diukur dengan
metode recall 1x24 jam. Alokasi waktu meliputi enam kegiatan
ibu yaitu kegiatan produktif, kegiatan domestik, kegiatan pribadi,
kegiatan sosial, kegiatan pengasuhan dan kegiatan istirahat
(Yulianis, 2003).
Kegiatan produktif yang dimaksud adalah kegiatan yang
dapat menghasilkan uang untuk menambah pendapatan keluarga.
25
Untuk kegiatan domestik yaitu kegiatan rumah tangga seperti
bersih-bersih rumah, mencuci pakaian dan memasak. Makan,
minum, mandi, shalat, membaca Al-qur’an dan tidur merupakan
jenis kegiatan pribadi. Kegiatan pengasuhan yang dimaksud
berupa kegiatan memberi makan anak/cucu, bermain bersama
anak/cucu, menidurkan anak/cucu, dan memandikan anak/cucu.
Kegiatan sosial dapat berupa perkumpulan sosial (Yulianis,
2003).
Mangkuprawira (1985) membagi waktu ibu secara umum
pada enam kegiatan yaitu waktu rumah tangga, semua waktu yang
digunakan untuk kegiatan rumah tangga yang tidak bernilai
ekonomis seperti membersihkan rumah, mencuci, memasak, dan
mengasuh anak, waktu mencari nafkah, yaitu semua waktu yang
digunakan untuk menambah penghasilan keluarga, waktu sosial,
yaitu waktu yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial
seperti gotong royong, menjenguk orang sakit, mengunjungi
tetangga, mendatangi pengajian dan arisan, waktu pendidikan,
yaitu semua waktu yang digunakan ibu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu, waktu pribadi, yaitu waktu
yang digunakan untuk kepentingan pribadi seperti makan, minum,
sholat, membaca Al-Qur’an dan tidur. Dan waktu luang, yaitu sisa
waktu diatas.
Hasil penelitian Mangkuprawira (1985) menyebutkan
bahwa rata-rata waktu ibu di pedesaan untuk rumah tangga
26
sebesar 5,6 jam, mencari nafkah 2,3 jam perhari, sosial 1,3 jam
perhari, pendidikan sebesar 0,2 jam per hari, waktu luang 4,6 jam
perhari dan sisanya untuk kegiatan pribadi.
2) Status kerja
Status kerja adalah suatu keadaan dimana ibu bekerja atau
tidak bekerja selain pekerjaan ibu rumah tangga (Yulianis, 2003).
3) Besar keluarga
Besar keluarga sama dengan jumlah anggota keluarga.
Besar keluarga dikategorikan sesuai acuan konsep Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang ditetapkan oleh
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi
keluarga kecil dengan jumlah anak ≤2 orang, keluarga sedang
dengan jumlah anak 3-4 orang, dan keluarga besar dengan jumlah
anak ≥5 orang (Yulianis, 2003).
4) Ketersediaan tenaga yang membantu
Dukungan dari keluarga terkadang dibutuhkan dalam
menjalankan fungsi rumah tangga. Tenaga bantuan dapat berasal
dari suami, anak, saudara, maupun ibu/mertua.
b. Beban kerja: subjektif
Selain menggunakan pengukuran beban kerja secara objektif,
dapat pula dilakukan pengukuran beban kerja secara subjektif yaitu
menggunakan persepsi ibu terhadap beban kerja. Persepsi ini
menggambarkan bagaimana tanggapan ibu mengenai pekerjaan yang
27
dilakukan yaitu berupa perasaan ringan, sedang dan berat (Yulianis,
2003).
Beban kerja secara subjektif didapatkan dari persepsi ibu
terhadap beban pekerjaan yang dilakukan, diukur berdasarkan
jawaban terhadap kesukaan, kelelahan dan beratnya pekerjaan yang
dirasakan oleh ibu berupa aktifitas domestik dan publik (Yulianis,
2003).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yulianis, Martianto,
dan Hastuti (2008), terdapat hubungan antara persepsi (beban kerja
subjektif) dengan beban kerja objektif. Maksudnya adalah jika beban
kerja meningkat maka persepsi cenderung meningkat pula.
C. Penelitian Terkait
Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Sintania (2014)
mengenai Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Menopause Dini
pada Ibu Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Baso Kabupaten Agam menyatakan
bahwa terdapat hubungan beban pekerjaan dengan menopause dini pada ibu
yaitu semakin berat beban pekerjaan seorang wanita, maka akan lebih cepat
mengalami menopause, dan semakin ringan pekerjaan wanita maka akan
semakin normal usia menopause yang dialaminya. Penelitian lainnya yang
mendukung adalah hasil penelitian Sepdiarti, Indasah, dan Mayasari (2014)
yang menyatakan bahwa beban kerja ternyata berpengaruh terhadap usia
menopause.
28
Penelitian lainnya yang terkait dengan penelitian ini adalah penilitian
Herawati (2012) dan Safitri (2009). Namun, hasil dari kedua penelitian ini
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara beban kerja
dengan usia menopause, melainkan terdapat faktor-faktor lainnya seperti usia
menarche, usia terakhir melahirkan, pemakaian kontrasepsi, dan riwayat
penyakit.
29
D. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- Usia menarche
- Jumlah anak
- Usia melahirkan
- Status perkawinan
- Wanita dengan penyakit tertentu
- Pemakaian kontrasepsi
-
- Merokok
- BMI
- Sosial ekonomi
- Budaya dan lingkungan
(Gold, Bromberger, Crawford, dkk, 2001;
Kumalasari dan Andhyantoro, 2012;
Safitri, 2009)
Beban kerja
Usia Menopause:
- Menopause premature ( < 45
tahun)
- Menopause normal (45-55
tahun)
- Belum menopause
(Manuaba, 2009; Purwantyastuti,
2005 dalam Safitri, 2009)
Perubahan yang terjadi
Jangka pendek:
1) Fisik
Hot flushes
Kelainan kulit, rambut, dan gigi
Vagina kering
Inkontinensia urin
Penambahan BB
Gangguan mata
Nyeri tulang dan sendi
2) Psikologis
Sensitivitas meningkat
Mudah tersinggung
Labil
dll
Jangka panjang:
1) Osteoporosis
2) Penyakit
jantung
koroner
3) Demensia
tipe
alzheimer
30
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan model pendahuluan dari
sebuah penelitian yang mencerminkan hubungan variabel-variabel yang
diteliti (Swarjana, 2012). Peneliti memerlukan kerangka konsep sebagai
landasan berpikir dalam melaksanakan suatu penelitian yang dikembangkan
dari tinjauan teori sehingga mudah dipahami. Berikut ini adalah variabel-
variabel yang akan diteliti berdasarkan tinjauan teori yang telah dipaparkan
oleh peneliti pada bab sebelumnya.
1. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah usia menopause ibu di
Kelurahan Umbul Tengah yang dikategorikan menjadi menopause
premature (<45 tahun), menopause normal (45-55 tahun), dan belum
menopause.
2. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah beban kerja ibu di Kelurahan
Umbul Tengah yang dikategorikan menjadi beban kerja ringan, sedang
dan berat.
31
3. Variabel perancu (confounding variable)
Variabel perancu pada penelitian ini adalah menarche, jumlah anak, usia
melahirkan, riwayat penyakit, pemakaian kontrasepsi, status merokok, dan
BMI.
Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini
digambarkan dalam kerangka konsep penelitian pada skema berikut ini:
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen
Beban Kerja
Variabel confounding
1. Menarche
2. Jumlah anak
3. Usia melahirkan
4. Riwayat penyakit
5. Pemakaian kontrasepsi
6. Merokok
7. BMI
Usia Menopause:
- Menopause premature ( < 45
tahun)
- Menopause normal (45-55
tahun)
- Belum menopause
-
Subjektif
1. Ringan
2. Berat
Objektif
1. Ringan
2. Berat
32
B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau jawaban teoritis terhadap
rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2012). Hipotesis dari penelitian ini
adalah “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara beban kerja
dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang.”
33
C. Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Beban Kerja
Objektif
Kewajiban ibu dalam
menyelesaikan kegiatan
dalam sehari meliputi
alokasi waktu, status
kerja, besar keluarga, dan
ketersediaan tenaga yang
membantu.
Kuesioner Menghitung dari hasil
penjumlahan skor
variabel-variabel
beban kerja yang
ditanyakan pada
kuesioner beban kerja
kemudian
dikategorikan
berdasarkan cut of
point rata-rata.
Beban kerja objektif ibu:
1. Ringan (< mean)
2. Berat (> mean)
(Yulianis, 2003)
Ordinal
2. Beban Kerja
Subjektif
Persepsi ibu terhadap
kegiatan domestik dan
publik meliputi perasaan
suka, lelah, berat, maupun
kombinasi ketiganya.
Kuesioner Menghitung dari hasil
penjumlahan skor
variabel-variabel
beban kerja yang
ditanyakan pada
kuesioner beban kerja
kemudian
dikategorikan
berdasarkan cut of
point rata-rata.
Beban kerja subjektif ibu:
1. Ringan (< mean)
2. Berat (> mean)
(Yulianis, 2003)
Ordinal
3. Usia Menopause Usia ketika responden
mengalami menopause.
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner:
karakteristik
responden.
Usia menopause:
1. Belum Menopause
2. Menopause normal, jika
terjadi pada usia 45-55
Ordinal
34
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
2005 dalam Safitri,
2009).
3. Menopause premature,
jika terjadi pada usia
<45 tahun (Manuaba,
2009).
3. Menarche Usia responden ketika
pertama kali mengalami
menstruasi.
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner: data
umum
Usia menarche:
1. ≥14 tahun
2. <14 tahun
(Lin Li, dkk, 2012)
Rasio
4. Jumlah Anak Jumlah anak yang
dilahirkan oleh responden.
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner:
karakteristik
responden
Jumlah anak:
1. ≥4 orang
2. <4 orang
(Safitri, 2009)
Rasio
5. Usia Melahirkan
Anak Terakhir
Usia responden ketika
melahirkan anak terakhir.
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner:
karakteristik
responden
Usia melahirkan:
1. >40 tahun
2. ≤40 tahun
(Safitri, 2009)
Rasio
6. Riwayat
Penyakit
Jenis penyakit yang
pernah atau sedang
diderita oleh responden.
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner:
karakteristik
responden
Riwayat penyakit:
1. Tidak Ada
2. Ada
- Penyakit yang
mengakibatkan
pengangkatan rahim
- Penyakit jantung
- Lainnya
(Gold, Bromberger,
Nominal
35
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Crawford dkk, 2001)
(Kumalasari dan
Andyantoro, 2012)
7. Pemakaian
Kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi
oleh responden.
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner:
karakteristik
responden
Pemakaian kontrasepsi:
1. Pernah
2. Tidak Pernah
Nominal
8. Merokok Status responden apakah
ia merokok produk
tembakau, baik sering
(sehari sekali) atau
kadang-kadang (tidak
setiap hari) (WHO, 2008).
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner:
karakteristik
responden
Merokok:
1. Tidsk
2. Ya
Nominal
9. Body Mass
Index (BMI)
Status gizi responden
berdasarkan berat badan
dan tinggi badan.
Kuesioner Menanyakan melalui
kuesioner:
karakteristik
responden
BMI:
1. Underweight (<18,5
kg/m2)
2. Normal (18,5-24,9
kg/m2)
3. Overweight (25-29,9
kg/m2)
4. Obesity (≥30 kg/m2)
Ordinal
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan
desain penelitian cross sectional. Cross sectional merupakan desain penelitian
dimana pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu
waktu (Hidayat, 2008). Peneliti akan melakukan pengukuran terhadap beban
kerja ibu sebagai variabel yang mempengaruhi dengan kategori ringan,
sedang, dan berat, kemudian dilihat hubungannya dengan usia menopause
sebagai variabel yang dipengaruhi.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh subjek atau objek yang memiliki
karakteristik tertentu untuk diteliti (Hidayat, 2008). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang berusia 45-55 tahun dan tinggal di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Menurut
data dari kelurahan setempat, ibu yang berusia 45-55 tahun berjumlah 259
orang. RW 01 berjumlah 85 orang, RW 02 51 orang, RW 03 15 orang, RW
04 56 orang, dan RW 05 52 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Tehnik pengambilan sampel yang
37
digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik sampling probabilitas atau
random sampling secara sistematik. Supaya sampel yang digunakan dalam
penelitian sesuai, maka peneliti menentukan kriteria inklusi sebagai
berikut:
a. Ibu yang berusia 45-55 tahun yang tinggal di Kelurahan Umbul
Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
b. Ibu yang sehat fisik dan mental
c. Ibu yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian
d. Status perkawinan : menikah
Sedangkan kriteria ekslusi sebagai berikut:
a. Ibu yang tidak berdomisili tetap di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang
b. Ibu yang mengalami gangguan memori
c. Ibu yang mengalami amenorea primer
Dalam menentukan besar sampel, maka perlu dihitung berdasarkan
Rumus Slovin (Notoatmodjo, 2012):
n = besar sampel
N = besar populasi
d = derajat kesalahan yang diinginkan 10% = 0,1
N
1 + N (d)2
n =
38
Kemudian angka populasi dimasukan dalam rumus yaitu:
=
=
= 72,14 ≈ 72
Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki 90%, maka besar
sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut adalah 72
orang.
Peneliti menambahkan 10% dari total sampel sebagai cadangan
untuk mengantisipasi terjadinya sampel yang drop out. Maka jumlah
sampel menjadi 72 + (10% x 72) ≈ 79 responden.
Setelah didapatkan jumlah sampel secara keseluruhan, kemudian
dilakukan tehnik pengambilan sampel secara cluster random sampling
dengan menggunakan Rumus sampling Fraction sebagai berikut:
Fi = Ni/N
Kemudian besarnya sampel per cluster yaitu:
ni = fi x n
259
1 + 259(0,1)2
n =
259
1 + 2,59
259
3,59
39
fi = sampling fraction cluster
Ni = banyaknya individu yang ada dalam cluster
N = banyaknya populasi seluruhnya
n = banyaknya anggota yang dimasukkan sampel
ni = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub
sampel
Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
F1 = 85/259 = 0,3
F2 = 51/259 = 0,2
F3 = 15/259 = 0,06
F4 = 56/259 = 0,21
F5 = 52/259 = 0,2
Kemudian:
n1 = 0,32 x 79 = 25,28 = 25
n2 = 0,2 x 79 = 15,8 = 16
n3 = 0,06 x 79 = 4,74 = 5
n4 = 0,21 x 79 = 16,59 = 17
n5 = 0,2 x 79 = 15,8 = 16
Maka setelah jumlah sampel per cluster didapatkan, pengambilan
sampel dilakukan secara random dengan mengambil nomor urutan sampel
yang ganjil (1, 3, 5, dst).
40
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei 2015-Juni 2015.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang yang terdiri dari lima RW (Rukun
Warga), yaitu RW I Majalawang, RW II Tegal Tonggleng, RW III Munjul,
RW IV Umbul Tengah, dan RW V Sitauan.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk
mengumpulkan data (Hidayat, 2008). Alat ukur atau instrumen penelitian
dibutuhkan dalam melakukan pengumpulan data. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan
yang ditujukan langsung pada responden. Pertanyaan tersebut mengenai
karakteristik responden seperti pertanyaan mengenai status dan usia
menopause.
Beban kerja ibu diukur dengan menjumlahkan data alokasi waktu
untuk kegiatan ibu dalam sehari, status kerja ibu, besar keluarga, ketersediaan
tenaga dan dukungan keluarga untuk membantu pekerjaan ibu. Semua data
tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, untuk alokasi waktu
ibu digunakan Recall 1 x 24 jam. Alokasi waktu ibu terdiri dari enam jenis
kegiatan. Kegiatan tersebut adalah kegiatan produktif, domestik, pribadi,
istirahat, sosial, dan pengasuhan (Yulianis, 2003).
41
Menurut Agarwal (2004) dalam Manullang, dkk (2014), terkait dengan
aspek waktu, pola aktivitas harian dapat dibedakan menjadi aktivitas hari kerja
dan aktivitas akhir pekan. Hari kerja terdiri dari hari Senin sampai Jumat,
sedangkan hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Aktivitas harian seperti
bekerja dan melakukan aktivitas rumah tangga dan aktivitas non-harian seperti
rekreasi pada akhir pekan.
Diadopsi dari suatu anekdot bahwa sebaiknya masyarakat jangan
membeli suatu barang yang dihasilkan pada hari Senin dan hari Jum’at, tetapi
belilah suatu barang yang dihasilkan pada hari Selasa dan hari Kamis, atau
lebih baik lagi yang dihasilkan pada hari Rabu karena pada hari tersebut para
pekerja bekerja dengan semangat yang tinggi dan prima sehingga produk yang
dihasilkan adalah yang terbaik dari hari lainnya, karena pada hari lainnya
seperti hari Senin para pekerja belum begitu tekun mengerjakan pekerjaannya
karena masih mengalami kelelahan setelah pulang dari liburan. Sedangkan
pada hari Jum’at pikiran para pekerja tidak konsen pada pekerjaannya
dikarenakan mereka memikirkan apa yang akan dilakukannya selama liburan.
Maka dari itu pengumpulan data dilakukan pada hari rabu ketika responden
diperkirakan totalitas dalam melakukan aktivitas harian (Septiani, 2006).
Penilaian pada kuesioner beban kerja dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Alokasi waktu ibu
a. Kegiatan produktif
1) Skor 2 untuk skala > mean
2) Skor 1 untuk skala < mean
42
b. Kegiatan domestik
1) Skor 2 untuk skala > mean
2) Skor 1 untuk skala < mean
c. Kegiatan pribadi
1) Skor 2 untuk skala > mean
2) Skor 1 untuk skala < mean
d. Kegiatan istirahat
1) Skor 2 untuk skala > mean
2) Skor 1 untuk skala < mean
e. Kegiatan sosial
1) Skor 2 untuk skala > mean
2) Skor 1 untuk skala < mean
f. Kegiatan pengasuhan
1) Skor 2 untuk skala > mean
2) Skor 1 untuk skala < mean
2. Status kerja ibu
a. Skor 2 untuk ibu yang bekerja
b. Skor 1 untuk ibu yang tidak bekerja
3. Besar keluarga
a. Skor 2 untuk jumlah anak > 2 orang
b. Skor 1 untuk jumlah anak ≤ 2 orang
4. Ketersediaan tenaga yang membantu
a. Skor 2 jika tidak ada tenaga yang membantu
b. Skor 1 jika ada tenaga yang membantu
43
Setelah itu, skor dari setiap variabel dijumlahkan sehingga dapat
diperoleh skor minimum 9 dan maksimum 18. Kemudian beban kerja
objektif dibagi dalam dua kategori yaitu ringan dan berat. Penggolongan
kriteria dilakukan dengan cara menentukan cut of point rata-rata (mean)
sehingga hasilnya sebagai berikut:
Ringan : < nilai mean
Berat : > nilai mean
Beban kerja subjektif terdiri dari 14 pertanyaan yang masing-
masing diberi skor. Skor 1 untuk jawaban suka, skor 2 untuk jawaban
lelah. Skor 3 untuk jawaban berat, skor 4 untuk jawaban suka dan lelah,
skor 5 untuk jawaban suka dan berat, skor 6 untuk jawaban lelah dan berat,
skor 7 untuk jawaban suka, lelah, dan berat, sehingga diperoleh skor
minimum 14 dan maksimum 98. Kemudian beban kerja subjektif dibagi
dalam dua kategori yaitu ringan dan berat. Penggolongan kriteria
dilakukan dengan cara menentukan cut of point rata-rata (mean) sehingga
hasilnya sebagai berikut:
Ringan : < nilai mean
Berat : > nilai mean
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji korelasi antara skors (nilai)
tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner perlu dilakukan
44
untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu
mengukur apa yang hendak kita ukur (Notoatmodjo, 2012).
Kuesioner yang digunakan telah digunakan sebelumnya pada
penelitian Yulianis (2003) dan pada penelitian tersebut tidak ditemukan
adanya hasil uji validitas.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,
2012).
Alat ukur (kuesioner) yang digunakan pada penelitian ini telah
digunakan oleh penelitian Yulianis (2003) dan pada penelitian tersebut
tidak ditemukan adanya hasil uji validitas.
F. Tahapan Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Dimulai dengan perumusan masalah.
b. Menentukan variabel penelitian.
c. Melakukan tinjauan pustaka untuk mendapat gambaran dan landasan
teoritis yang tepat.
d. Menentukan lokasi penelitian.
45
e. Menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner karakteristik
responden dan kuesioner beban kerja.
f. Mengajukan izin ke desa yang akan diteliti.
2. Tahap Penelitian
a. Mendapatkan data populasi dari kelurahan.
b. Menentukan sampel dengan memilih nomer ganjil pada daftar
populasi.
c. Menemui responden dimulai dari RW terdekat pada hari apapun selain
hari rabu.
d. Menjelaskan tujuan penelitian dan melakukan informed consent pada
responden.
e. Membagikan kuesioner beban kerja berupa alokasi waktu dan
menjelaskan cara pengisiannya.
f. Meninggalkan kuesioner untuk diisi oleh responden pada hari Rabu.
g. Membuat janji bahwa peneliti akan datang kembali setelah responden
mengisi alokasi waktu pada hari Rabu.
h. Datang kembali pada hari selanjutnya untuk mengumpulkan kuesioner
yang telah diisi.
i. Melakukan skoring terhadap hasil kuesioner yang telah diisi oleh
responden.
j. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian
membuat tabel data.
46
k. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian.
3. Tahap Pembahasan
a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan
teori.
b. Merumuskan hasil penelitian yang diperoleh dan membahasnya.
G. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu hal penting yang harus
dilakukan. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari
penelitian masih mentah, belum meberikan informasi apa-apa, dan belum
siap untuk disajikan. Pengolahan data saat ini bisa dilakukan dengan
komputer dengan tahap-tahap sebagai berikut:
Editing. Hasil pengisian kuesioner dari lapangan dilakukan
penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Editing adalah upaya untuk
memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.
Coding. Setelah semua kuesioner diedit, selanjutnnya dilakukan
peng”kodean” atau coding. Coding merupakan kegiatan pemberian kode
numerik terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
Data entri. Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam database komputer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.
47
Cleaning data. Data yang sudah dimasukkan diperiksa kembali
untuk memastikan data telah bersih dari kesalahan sehingga data siap
unttuk dianalisis (Hidayat, 2008).
2. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan adalah analisa univariat dan analisa
bivariat. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian dengan hasilnya
adalah distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Data yang
dilakukan analisa univariat berupa karakteristik responden seperti usia
responden, usia menopause, usia menarche, jumlah anak, usia melahirkan
anak terakhir, riwayat penyakit, pemakaian kontrasepsi, status merokok,
dan BMI.
Analisa bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan atau
korelasi antar dua variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisa data dilakukan
untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause. Analisa
data dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi Spearman Rank
dengan tingkat kepercayaan 90%. Uji statistik korelasi Spearman Rank
digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen dimana kedua variabelnya berskala ordinal (Sugiyono,
2012).
48
H. Etika Penelitian
Penelitian keperawatan adalah penelitian yang berkaitan dengan
manusia, sehingga segi etika penelitian harus diperhatikan. Masaah etika
penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:
Informed consent (lembar persetujuan). Informed consent merupakan
bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden sebelum penelitian
dilakukan. Tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien.
Anonymity (tanpa nama). Peneliti memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
Confidentiality (kerahasiaan). Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2008).
49
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
1. Data Geografi
Kelurahan Umbul Tengah merupakan salah satu kelurahan yang
berada di wilayah Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten,
Wilayah Kelurahan Umbul Tengah terdiri dari 10 RT dan 5 RW
(Majalawang, Tegal Toggleng, Munjul, Umbul Tengah, dan Sitauan).
2. Data Demografi
Berdasarkan Data Profil Kelurahan Umbul Tengah pada tahun
2013, penduduk Kelurahan Umbul tengah berjumlah 4.577 jiwa, dengan
jumlah penuduk wanita sebanyak 2.210 jiwa dan penduduk laki-laki 2.367
jiwa. Penduduk wanita yang berusia 45-55 tahun berjumlah 259 jiwa.
B. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden
1. Usia Responden
Tabel 5.1.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang Tahun 2015
Usia Responden
(tahun)
n % Mean Std.
Deviasi
45 – 49 36 45,6 49,48 3,301
50 – 55 43 54,4
Jumlah 79 100
50
Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak pada usia 50 tahun yaitu 20 responden (26,3%) dan jumlah
responden terendah pada usia 49 tahun yaitu 1 responden (1,3%).
Batas usia termuda adalah 45 tahun dan batas usia tertua 55 tahun.
b. Usia Menopause
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menopause Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
Tahun 2015
Status Menopause n %
Belum Menopause 21 26,6
Menopause Normal 22 27,8
Menopause Prematur 36 45,6
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa responden yang
belum menopause sebanyak 21 responden (26,6%) dan yang sudah
mengalami menopause 58 responden. 22 responden (27,8%)
mengalami menopause normal (45-55 tahun) dan 36 responden
(45,6%) lainnya mengalami menopause premature (< 45 tahun) dengan
rata-rata usia menopause yaitu 44,88 tahun.
c. Usia Menarche
Tabel 5.3.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
Tahun 2015
Usia Menarche n %
≥ 14 tahun 50 63,3
< 14 tahun 29 36,7
Jumlah 79 100
51
Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak dengan usia menarche ≥ 14 tahun, yaitu 50 responden
(63,3%), sedangkan responden dengan usia menarche < 14 tahun
sebanyak 29 responden (36,7%). Rata-rata usia menarche responden
yaitu 14,03 tahun.
d. Jumlah Anak
Tabel 5.4.
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
Tahun 2015
Jumlah Anak n %
≥ 4 orang 65 82,3
< 4 orang 14 17,7
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.4. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak dengan jumlah anak ≥ 4 orang, yaitu 65 responden (82,3%),
sedangkan responden dengan jumlah anak < 4 orang berjumlah 14
responden (17,7%) dengan rata-rata jumlah anak yaitu 5,63 orang.
e. Usia Melahirkan Anak Terakhir
Tabel 5.5.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Melahirkan Anak
Terakhir Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang Tahun 2015
Usia Melahirkan
Anak Terakhir
n %
> 40 tahun 6 7,6
≤ 40 tahun 73 92,4
Jumlah 79 100
52
Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak dengan usia melahirkan anak terakhir ≤ 40 tahun, yaitu 73
responden (92,4%), sedangkan responden dengan usia melahirkan anak
terakhir > 40 tahun berjumlah 6 responden (7,6%) dengan rata-rata
usia melahirkan anak terakhir 34,99 tahun.
f. Riwayat Penyakit
Tabel 5.6.
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Responden
di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
Tahun 2015
Riwayat Penyakit n %
Tidak ada 59 74,7
Ada : 20 25,3
Kista 3 3,8
Perdarahan saat
kehamilan
4 5,1
Hipertensi 5 6,3
Rematik 5 6,3
Lainnya 3 3,8
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak dengan tidak ada riwayat penyakit, yaitu 59 responden
(74,7%), sedangkan responden yang memiliki riwayat penyakit
berjumlah 20 responden (25,3%) dengan jenis penyakit kista 3
responden, perdarahan saat kehamilan 4 responden, hipertensi 5
responden, rematik 5 responden, dan lainnya 3 responden.
53
g. Pemakaian Kontrasepsi
Tabel 5.7.
Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Kontrasepsi
Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang Tahun 2015
Pemakaian Kontrasepsi n %
Pernah 48 60,8
Tidak Pernah 31 39,2
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.7. dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden pernah menggunakan kontrasepsi, yaitu sebanyak 48
responden (60,8%) dan 31 responden (39,2%) lainnya tidak pernah
menggunakan kontrasepsi.
h. Status Merokok
Tabel 5.8.
Distribusi Responden Berdasarkan Status Merokok Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
Tahun 2015
Status Merokok n %
Tidak 79 100
Ya 0 0
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui bahwa seluruh
responden, yaitu 79 responden (100%) tidak merokok.
54
i. Body Mass Index (BMI)
Tabel 5.9.
Distribusi Responden Berdasarkan BMI Responden di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang Tahun 2015
BMI n %
Underweight 6 7,6
Normal 50 63,3
Overweight 21 26,6
Obesity 2 2,5
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak dengan status BMI normal, yaitu sebanyak 50 responden
(63,3%). Sebanyak 21 reponden (26,6%) memiliki BMI
overweight, 6 responden (7,5%) underweight, dan 2 responden
(2,5%) mengalami obesitas.
2. Beban Kerja
a. Beban Kerja Objektif
1) Alokasi Waktu
Tabel 5.10.
Alokasi Waktu 24 Jam Responden di Kelurahan Umbul
Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015
Jenis
Kegiatan
Min
(jam)
Maks
(jam)
Rata-rata
(jam)
St.
deviasi
Produktif 0,00 9,00 2,3 2,48
Domestik 0,00 8,50 4,0 1,82
Istirahat 2,00 7,50 4,7 1,58
Pribadi 7,50 18,00 11,0 1,83
Pengasuhan 0,00 5,00 1,0 1,29
Sosial 0,00 4,50 1,0 1,12
Jumlah 9,5 52,5 24,0 10,12
55
Berdasarkan tabel 5.10. dapat diketahui bahwa terdapat
enam jenis kegiatan yang dialokasikan waktunya dalam 24 jam.
Enam jenis kegiatan tersebut adalah kegiatan produktif, kegiatan
domestik, kegiatan istirahat, kegiatan pribadi, kegiatan
pengasuhan, dan kegiatan sosial.
Kegiatan produktif yang dimaksud merupakan kegiatan
yang menghasilkan uang baik dalam bentuk pekerjaan utama
maupun sambilan. Pekerjaan terbanyak yang dilakukan responden
adalah sebagai petani, yaitu sebanyak 21 responden (26,6%)
dengan rata-rata waktu kegiatan produktif 2,27 jam dengan waktu
terbanyak 9 jam dan waktu terendah 0 jam pada responden yang
tidak bekerja.
Kegiatan domestik merupakan kegiatan rumah tangga
meliputi mencuci, memasak, menyetrika pakaian, dan
membersihkan rumah. Rata-rata responden melakukan kegiatan
domestik selama 3,99 jam dengan waktu terbanyak dalam
melakukan kegiatan selama 8,5 jam dan waktu terendah 0 jam
atau tidak melakukan sama sekali karena pekerjaan rumah tangga
sudah diambil alih oleh anggota keluarga lain.
Kegiatan istirahat seperti menonton tv, mengobrol, dan
duduk santai memiliki rata-rata 4,66 jam dalam sehari, dengan
waktu terendah selama 2 jam dan waktu terbanyak selama 7,5
jam. Lain halnya dengan kegiatan pribadi seperti tidur, mandi,
sholat, dan mengaji yang mengambil waktu terbanyak diantara
56
kegiatan yang lain dengan rata-rata 10,94 jam dengan waktu
terendah selama 7,5 jam dan waktu terbanyak selama 18 jam.
Kegiatan pengasuhan yaitu kegiatan mengasuh anak atau
cucu dilakukan dengan rata-rata 0,99 jam sehari dengan waktu
terendah selama 0 jam atau tidak sama sekali dan waktu terbanyak
selama 5 jam. Alokasi waktu untuk kegiatan sosial seperti
pengajian, rapat koperasi, dan kegiatan posyandu memiliki rata-
rata 1,05 jam dengan waktu terendah selama 0 jam atau tidak
sama sekali dan waktu terbanyak selama 4,5 jam.
2) Status Kerja
Tabel 5.11.
Status Kerja Responden di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015
Status Kerja n %
Tidak Bekerja 31 39,2
Bekerja : 48 60,8
Petani 21 26,6
Pedagang 14 17,7
Kuli Harian 4 5,1
PNS 2 2,5
Tukang Urut 2 2,5
Bidan 1 1,3
Guru Ngaji 1 1,3
Industri Rumah Tangga 1 1,3
Penjahit 1 1,3
PRT 1 1,3
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.11. dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang bekerja lebih banyak dibanding yang tidak
bekerja, yaitu sebanyak 48 responden (60,8%). Terdapat berbagai
jenis pekerjaan responden seperti petani, pedagang, kuli harian,
57
PNS (Pegawai Negeri Sipil), tukang urut, bidan, guru ngai,
pekerja industri rumah tangga, penjahit, dan PRT (Pembantu
Rumah Tangga). Sebagian besar responden bekerja sebagai
petani, yaitu sebanyak 21 responden (26,6%).
3) Besar Keluarga
Tabel 5.12.
Besar Keluarga Responden di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015
Besar Keluarga N %
Keluarga Kecil 17 21,5
Keluarga Sedang 14 17,7
Keluarga Besar 48 60,8
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.12. dapat diketahui bahwa besar
keluarga responden terbanyak adalah keluarga besar dengan
jumlah anak ≥ 5 orang yaitu 48 responden (60,8%) dengan rata-
rata jumlah anak sebanyak 5,16 orang.
4) Ketersediaan Tenaga yang Membantu
Tabel 5.13.
Ketersediaan Tenaga yang Membantu Responden di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang Tahun 2015
Ketersediaan Tenaga yang
Membantu
n %
Tidak Ada 12 15,2
Ada : 67 84,8
Anak 51 64,6
Suami 10 12,7
Ibu 3 3,8
Saudara 3 3,8
Jumlah 79 100
58
Berdasarkan tabel 5.13. dapat diketahui bahwa dalam
melakukan kegiatan sehari-hari terdapat responden yang memiliki
tenaga yang membantu maupun tidak. Jumlah responden yang
memiliki tenaga yang membantu sebanyak 67 responden (84,8%)
dengan sebagian besar responden dibantu oleh anak, dan sisanya
dibantu oleh suami, ibu, dan saudara.
Kategori beban kerja objektif didapatkan dari menjumlahkan
keempat variabel diatas, yaitu alokasi waktu, status kerja, besar keluarga,
dan ketersediaan tenaga yang membantu dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.14.
Total Nilai Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan Umbul
Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang Tahun 2015
Keterangan Min Maks Mean Std.
Deviasi
Total Nilai Beban
Kerja Objektif
12,00 16,00 13,59 0,94080
Kemudian dibagi menjadi dua kategori dengan menggunakan cut
of point rata-rata. Hasilnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 5.15.
Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah
Kecamatan Taktakan
Kota Serang Tahun 2015
Beban Kerja Objektif n %
Ringan (<13,59) 32 40,5
Berat (> 13,59) 47 59,5
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.14. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak yaitu responden dengan beban kerja berat, yaitu sebanyak 47
59
responden (59,5%). Sedangkan untuk responden dengan beban kerja
ringan sebanyak 32 responden (40,5%).
b. Beban Kerja Subjektif
Tabel 5.16.
Total Nilai Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan Umbul
Tengah Kota Serang Tahun 2015
Keterangan Min Maks Mean Std.
Deviasi
Total Nilai Beban
Kerja Subjekif
23,00 61,00 40,20 10,34827
Berdasarkan tabel 5.16. dapat diketahui bahwa total nilai beban
kersja subjektif yang didapatkan dari menjumlahkan nilai dari 14 item
pertanyaan dengan skor 1 – 7, sehingga didapatkan nilai minimum 23 dan
maksimum 61, rata-rata 40,20 dan standar deviasi 10,34827.
Kemudian beban kerja secara subjektif dikategorikan menjadi dua
kategori yaitu ringan dan berat dengan cara menentukan cut of point rata-
rata terlebih dahulu. Berikut hasil dari pengkategorian beban kerja
subjektif.
Tabel 5.17.
Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kota
Serang Tahun 2015
Beban Kerja Subjektif n %
Ringan (< 40,20) 44 55,69
Berat (> 40,20) 35 44,31
Jumlah 79 100
Berdasarkan tabel 5.16. dapat diketahui bahwa responden
terbanyak yaitu responden dengan persepsi beban kerja ringan, yaitu
60
sebanyak 44 responden (55,69%). Sedangkan untuk responden dengan
persepsi beban kerja berat sebanyak 35 responden (44,31%).
C. Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause
Setelah dilakukan analisis data mengenai hubungan beban kerja
dengan menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan
Taktakan Kota Serang, maka diperoleh hasil seperti berikut ini:
Tabel 5.18.
Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan
Umbul Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang Tahun 2015
Berdasarkan tabel 5.18. dapat diketahui bahwa dari 32 responden yang
memiliki beban kerja ringan sebanyak 17 responden (80,9%) diantaranya
belum menopause, 13 responden (59,1%) menopause normal, dan 2
responden (5,6%) lainnya menopause prematur. Pada 47 responden yang
memiliki beban kerja berat sebanyak 4 responden (19,1%) diantaranya belum
menopause, 9 responden (40,9%) menopause normal, dan 34 responden
(94,4%) lainnya menopause prematur.
Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank yang telah dilakukan
didapatkan hasil yaitu p-value sebesar 0,00 (<0,1) pada tingkat kepercayaan
Usia
Menopause
Beban Kerja Objektif Total r p
Ringan Berat
n % n % n %
Belum
Menopause
17 80,9 4 19,1 21 100 0,666 0,000
Menopause
Normal
13 59,1 9 40,9 22 100
Menopause
Prematur
2 5,6 34 94,4 36 100
Total 32 40,5 47 59,5 79 100
61
90%. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha (10%) sehingga Ho ditolak.
Kemudian dilihat dari nilai r sebagai kekuatan korelasi sebesar 0,666 dengan
arah positif maka secara statistik menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara beban kerja dengan usia menopause dengan kekuatan
hubungan yang kuat dan searah, maksudnya adalah semakin berat beban kerja
responden maka semakin cepat pula usia menopausenya.
62
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1. Usia Responden
Responden terbanyak pada penelitian ini berusia 50 tahun yaitu 20
responden (26,3%) dengan batas usia termuda adalah 45 tahun dan batas
usia tertua 55 tahun. Usia 45-55 tahun merupakan golongan usia yang
seharusnya sudah memasuki masa menopause. Hal ini sesuai dengan
beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa rata-rata usia menopause
wanita di Indonesia yaitu 45-55 tahun (Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri,
2009).
2. Usia Menopause
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden sudah mengalami menopause. Responden terbanyak telah
mengalami menopause prematur, yaitu sebanyak 36 responden (45,6%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
telah mengalami menopause dan lebih banyak responden yang mengalami
menopause prematur dibanding yang mengalami menopause normal.
Menopause prematur adalah menopause yang terjadi pada usia 40 tahun
atau kurang dari 45 tahun (Manuaba, 2009). Sedangkan menopause normal
adalah terhentinya proses menstruasi pada usia 45-55 tahun
(Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri, 2009).
63
Menurut hasil penelitian dari Sholikah (2011), wanita pedesaan
mengalami menopause yang lebih cepat dibanding wanita perkotaan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut berarti lingkungan tempat tinggal
juga berpengaruh terhadap usia menopause. Hal ini dikarenakan beberapa
faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi fisik, pendapatan, dan
kecemasan. Rata-rata responden dalam penelitian ini mengalami
menopause premature sehingga keluhan-keluhan menopause akan
dirasakan lebih cepat dan perasaan tidak nyaman akan dirasakan lebih
cepat pula (Manuaba, 2009).
3. Usia Menarche
Hasil penelitian memberikan data bahwa responden yang usia
menarchenya ≥ 14 tahun lebih banyak dibandingkan dengan responden
yang usia menarchenya < 14 tahun.
Menurut Lin Li, dkk, (2012) wanita yang usia menarchenya < 14
tahun lebih cepat mengalami menopause dibandingkan dengan wanita
yang usia menarchenya ≥ 14 tahun. Selain itu, penelitian yang dilakukan
oleh Safitri (2009) mengatakan bahwa semakin cepat usia menarchenya
maka semakin cepat pula usia menopausenya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 79 responden tidak
sesuai dengan hasil penelitian Lin, Li dkk (2012) maupun Safitri (2009).
Terdapat berbagai kemungkinan penyebab ketidaksesuaian tersebut, salah
satunya adalah keterbatasan ingatan responden karena hal tersebut sudah
terjadi sangat lama sehingga responden menggunakan acuan usia
perkawinan dan sangat besar kemungkinan terjadi kesalahan. Namun pada
64
penelitian lainnya dikatakan bahwa semakin lambat wanita mengalami
menstruasi maka akan lebih dini mengalami menopause.
4. Jumlah Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden
terbanyak dengan jumlah anak ≥ 4 orang, yaitu 65 responden (82,3%).
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden memiliki anak lebih dari
5 orang. Hal ini berkaitan dengan budaya di wilayah tersebut dimana akan
lebih baik jika memiliki banyak anak sehingga sangat jarang ditemukan
keluarga dengan jumlah anak yang sedikit.
Keterkaitan jumlah anak dengan usia menopause adalah semakin
banyak jumlah anak (semakin sering melahirkan) maka hal tersebut akan
semakin memperlama terjadinya menopause. Hal ini dikarenakan
pelepasan estrogen dihambat dengan terjadinya pembuahan yang terjadi.
Selain itu, kemungkinan hal tersebut disebabkan karena wanita yang
memiliki banyak anak sebagian besar tidak menggunakan alat kontrasepsi
sehingga fungsi reproduksinya masih tergolong baik (Virgian dan Astuti,
2008).
5. Usia Melahirkan Anak Terakhir
Tidak jauh kaitannya dengan jumlah anak, semakin tua usia
responden ketika melahirkan anak terakhir, maka semakin tua pula usia
menopausenya. Hal ini disebabkan oleh proses kehamilan dan persalinan
yang memperlambat penuaan pada sistem reproduksi (Kumalasari dan
Andhyantoro, 2012).
65
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 79
responden dapat diketahui bahwa sebagian besar responden usia
melahirkan anak terakhirnya adalah ≤ 40 tahun, yaitu 73 responden
(92,4%).
6. Riwayat Penyakit
Penyakit tertentu yang mengakibatkan pengangkatan rahim akan
lebih dini mengalami menopause. Hal ini yang dinamakan menopause
buatan karena tidak terjadi secara alami (Kumalasari dan Andhyantoro,
2012). Menurut Gold, dkk. (2001), salah satu penyakit yang dapat
mengakibatkan usia menopause alami terjadi lebih dini adalah penyakit
jantung.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebanyak 20
responden (25,3%) memiliki riwayat penyakit seperti kista 3 responden,
perdarahan saat kehamilan 4 responden, hipertensi 5 responden, rematik 5
responden, dan penyakit lainnya 3 responden.
Menurut para pakar, hipertensi dan perubahan hormonal pada
wanita usia lanjut saling mempengaruhi. Selain itu, penyakit hipertensi
juga dapat merujuk ke penyakit jantung yang mengakibatkan usia
menopause yang lebih cepat. Sehingga dari kelima jenis penyakit tersebut,
yang paling mempengaruhi usia menopause adalah hipertensi dan kista.
Hal ini berkaitan dengan gaya hidup responden dan juga faktor keturunan
(Vitahealth, 2004).
66
7. Pemakaian Kontrasepsi
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden pernah menggunakan kontrasepsi, yaitu sebanyak 48 responden
(60,8%). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2009),
tanpa pengaruh dari jenis kontrasepsinya, pemakaian kontrasepsi akan
membuat seseorang mengalami menopause di usia yang lebih tua.
Beberapa penelitian mengkhususkan jenis kontrasepsi yaitu kontrasepsi
hormonal (oral/pil) dikarenakan kerja kontrasepsi hormonal yang menekan
fungsi indung telur untuk memproduksi sel telur (Fitriyani, 2013).
Pemakaian kontrasepsi yang diteliti pada responden dalam
penelitian ini hanya dianalisis status pemakainnya saja tanpa
memperhitungkan lama pemakaian maupun jenisnya, sehingga didapatkan
hasil sebagian besar responden pernah menggunakan kontrasepsi semasa
hidupnya.
8. Status Merokok
Menurut WHO (2008), seseorang dikatakan merokok apabila ia
merokok produk tembakau, baik sering (sehari sekali) atau kadang-kadang
(tidak setiap hari). Secara budaya, wanita yang merokok dianggap tabu
karena sewajarnya yang merokok adalah laki-laki. Namun tidak jarang
ditemukan wanita yang merokok.
Daerah penelitian yaitu Kelurahan Umbul Tengah, masyarakatnya
menganggap bahwa wanita yang merokok itu tabu, apalagi untuk wanita
usia 45-55 tahun yang tergolong mendekati lanjut usia, sehingga tidak
67
ditemukan satu pun responden yang merokok. Hal ini terlihat dari hasil
penilitian bahwa seluruh responden, yaitu 79 responden tidak merokok.
9. Body Mass Index (BMI)
BMI adalah bobot badan dalam kilogram dibagi dengan luas
permukaan tubuh yang diukur dalam meter dan dipakai sebagai standar
klinis dalam menilai kelebihan bobot badan dan obesitas seseorang (Ansel,
2006).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden
terbanyak dengan status BMI normal, yaitu sebanyak 50 responden
(63,3%). Hal ini berarti sebagian besar responden dapat mengontrol berat
badannya karena sedikit responden yang mengalami obesitas dan banyak
responden dengan status BMI normal atau ideal, tetapi masih ada
responden dengan status BMI underweight atau rendah. Hal ini berkaitan
dengan pola makan dan aktifitas responden sehari-hari sehingga lemak
tubuh dapat terkontrol maupun tidak terkontrol.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gold, dkk (2001)
mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menopause,
American Journal of Epidemiology, BMI dan aktifitas fisik tidak
berhubungan dengan usia menopause alami. Meskipun beberapa penelitian
menyebutkan bahwa wanita dengan BMI rendah akan mengalami usia
menopause yang lebih muda. Produksi estrogen terdapat pada jaringan
lemak, dan paling banyak didapati pada wanita yang obesitas. Meskipun
demikian, obesitas juga berpengaruh terhadap fungsi ovarium yang tidak
adekuat.
68
B. Beban Kerja
1. Beban Kerja Objektif
Beban kerja objektif merupakan hasil analisis beban kerja yang
dilakukan secara objektif yang terdiri dari empat faktor yang
mempengaruhi yaitu alokasi waktu, status kerja, besar keluarga, dan
ketersediaan tenaga yang membantu.
Alokasi waktu merupakan waktu ibu melakukan kegiatan dalam 1
x 24 jam. Alokasi waktu dalam penelitian ini meliputi kegiatan produktif,
kegiatan domestik, kegiatan istirahat, kegiatan pribadi, kegiatan
pengasuhan, dan kegiatan sosial.
Kegiatan produktif yang dimaksud meliputi kegiatan yang
menghasilkan uang untuk membantu ekonomi keluarga, baik pekerjaan
utama maupun sambilan (Yulianis, 2003). Sedangkan kegiatan domestik
adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sebagai wanita. Kegiatan
ini meliputi kegiatan kerumahtanggaan seperti mencuci dan menyetrika
pakaian, memasak, membersihkan rumah, mencuci piring, dan lain
sebagainya. Hasil penelitian memberikan data bahwa rata-rata waktu
kegiatan produktif selama 2,27 jam dan rata-rata waktu kegiatan domestik
selama 3,99 jam.
Kegiatan istirahat dilakukan oleh sebagai kegiatan selingan ketika
kegiatan lainnya sedang tidak dilakukan sehingga responden tidak
menghabiskan waktu yang terlalu banyak untuk melakukan kegiatan
istirahat. Kegiatan ini meliputi kegiatan menonton TV, mengobrol, dan
duduk santai. Kegiatan seperti tidur, mandi, sholat, dan mengaji
69
merupakan jenis kegiatan pribadi. Rata-rata kegiatan istirahat responden
yaitu dilakukan selama 4,66 jam dalam sehari dan rata-rata kegiatan
pribadi selama 10,94 jam.
Kegiatan lainnya adalah kegiatan pengasuhan yang tidak semua
responden membagi waktu untuk melakukan kegiatan ini. Hal ini
dikarenakan tidak semua responden memiliki cucu atau anak yang
kegiatan pengasuhannya dibebankan kepada mereka. Jenis kegiatan
lainnya adalah kegiatan sosial. Tidak semua responden menyukai kegiatan
sosial dan tidak jarang ditemukan responden yang lebih suka melakukan
pekerjaan di rumah dibanding turut bersosialisasi dalam kegiatan sosial
seperti pengajian, rapat koperasi, dan kegiatan posyandu. Kegiatan
pengasuhan dilakukan dengan rata-rata 0,99 jam sehari dan kegiatan sosial
memiliki rata-rata 1,05 jam sehari.
Alokasi waktu dari beberapa kegiatan diatas sangat dapat
mempengaruhi beban kerja responden. Sebagai contoh jika kegiatan
istirahat lebih sedikit dibanding kegiatan produktif dan domestik, hal ini
akan menyebabkan responden mengalami peningkatan beban kerja.
Faktor yang kedua adalah status kerja. Hasil penelitian
memberikan data bahwa jumlah responden yang bekerja sebanyak 48
responden (60,8%), lebih banyak dibanding yang tidak bekerja yang hanya
31 responden (39,2%). Responden terbanyak bekerja sebagai petani yaitu
sebanyak 21 responden (26,6%), baik mengolah sawah maupun ladang.
Hal ini sesuai dengan data profil kelurahan Umbul Tengah tahun 2014
yang mengatakan bahwa sebanyak 68% warganya bekerja sebagai petani.
70
Penyebabnya adalah daerah penelitian yang berada pada daerah yang
dikelilingi sawah dan ladang sehingga bertani merupakan mata
pencaharian utama masyarakat di wilayah tersebut disamping pekerjaan
lainnya.
Hasil penelitian Suparniati (1995) juga menyebutkan bahwa status
pekerjaan mempengaruhi beban kerja seorang ibu rumah tangga. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianis (2003) yang
menyebutkan bahwa responden yang bekerja akan memiliki beban kerja
tambahan dari kegiatan bekerja sesuai dengan jenis pekerjaannya tersebut
dibanding responden yang tidak bekerja. Hal ini tentu akan mempercepat
wanita tersebut dalam mengalami gejala menopause (Hammam, Abbas,
dan Hunter, 2012).
Faktor selanjutnya adalah besar keluarga. Lebih dari setengah
responden termasuk kedalam kategori keluarga besar, yaitu 60,8%.
Keluarga besar menurut konsep Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional adalah keluarga dengan jumlah anak ≥ 5 orang (Yulianis, 2003).
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan hasil penelitian
diatas. Pertama, lebih banyak responden berkeluarga besar dikarenakan
banyak dari masyarakat di wilayah penelitian pada masa lampau belum
terjamah dengan program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan
oleh pemerintah sehingga kehamilan dan kelahiran tidak terkontrol.
Kedua, beberapa dari masyarakat di wilayah penelitian pada masa
lampau masih meyakini bahwa banyak anak berarti banyak rejeki sehingga
71
dengan memiliki anak yang banyak sudah bukan menjadi hal yang aneh
lagi, namun sangat umum terjadi.
Banyaknya responden yang berkeluarga besar akan mempengaruhi
beban kerja responden sebagai ibu yang menjadi tokoh utama dalam
mengurus keluarga. Selain itu stress ibu juga bertambah sehingga
kemungkinan dapat meningkatkan beban kerja mereka.
Faktor lainnya yang mempengaruhi beban kerja adalah
ketersediaan tenaga yang membantu. Hasil penelitian memberikan data
bahwa 84,8% responden memiliki ketersediaan tenaga yang membantu
yang turut meringankan pekerjaan mereka. Tenanga yang membantu
berasal dari anak, suami, ibu, dan saudara.
Responden terbanyak mengaku dibantu oleh anak mereka. Hal ini
dikarenakan rata-rata responden memiliki anak yang berusia diatas 10
tahun dan sudah memiliki kemampuan membantu mengerjakan pekerjaan
rumah tangga maupun pekerjaan lainnya. Sedangkan untuk responden
yang mengaku dibantu oleh suaminya biasanya dalam melakukan kegiatan
produktif, atau kegiatan rumah tangga ketika tidak memiliki anak yang
membantu.
Beban kerja objektif didapatkan dengan menjumlahkan seluruh
variabel diatas. Kemudian hasilnya dikelompokkan kedalam dua kategori,
yaitu ringan dan berat. Pengkategorian beban kerja didapatkan dengan
menggunakan cut of point rata-rata. Hasil penelitian memberikan data
bahwa responden terbanyak yaitu responden dengan beban kerja berat,
yaitu sebanyak 47 responden (59,5%).
72
2. Beban Kerja Subjektif
Beban kerja subjektif dinilai dari persepsi responden terhadap
suatu pekerjaan yang mereka lakukan sehari-hari. Persepsi adalah
interpretasi yang tinggi terhadap lingkungan manusia dan mengolah
informasi. Suatu peristiwa physical dan proses eksternal yang dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi susunan saraf pusat merupakan
mekanisme dari persepsi. Persepsi tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti pengetahuan, pendidikan, juga kebudayaan dan
lingkungan (Dermawan, 2012).
Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
pandangan responden terhadap suatu pekerjaan yang meliputi perasaan
suka, lelah, berat, maupun kombinasi dari ketiganya. Kegiatan yang dinilai
juga meliputi kegiatan domestik, produktif, dan sosial.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa kegiatan yang paling disukai
responden adalah kegiatan peribadatan/pengajian/perayaan hari besar
dengan persentase sebesar 17,2%. Kegiatan yang paling melelahkan
menurut responden adalah membersihkan rumah dengan persentase
26,8%. Kegiatan yang memberatkan adalah olahraga dengan persentase
sebesar 38,4%.
Kegiatan yang disukai juga melelahkan adalah perawatan fisik
anak/cucu sehari-hari dengan persentase sebesar 15,6%. Kegiatan yang
disukai juga berat adalah kegiatan selamatan dengan persentase sebesar
16,7%. Kegiatan yang melelahkan juga berat adalah mencuci dan setrika
pakaian dengan persentase sebesar 55% dan untuk kegiatan yang disukai,
73
melelahkan, juga memberatkan adalah juga mencuci dan setrika pakaian
dengan persentase sebesar 19,7%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa menurut
persepsi beban kerja yang paling berat bagi sebagian orang adalah
mencuci dan setrika pakaian. Namun hal ini belum tentu dirasakan oleh
kelompok responden yang lain. Terdapat beberapa responden yang
menganggap bahwa bukan mencuci dan setrika pakaian yang paling
memberatkan namun pemeliharaan rumah tangga atau pengasuhan.
Berdasarkan persepsi responden terhadap kegiatan-kegiatan
tersebut, didapatkan responden terbanyak dengan persepsi beban kerja
ringan yaitu sebanyak 33 responden (41,8%). Menurut Kreitner dan
Kinicki (1992) dalam Prasetyo (2008), respon yang dihasilkan persepsi
dapat berupa sikap, motivasi, dan perilaku. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Prasetyo (2008) menyatakan bahwa persepsi terhadap
beban kerja akan menghasilkan penilaian yang berbeda-beda sehingga
menimbulkan perasaan suka atau tidak suka. Perasaan suka atau tidak suka
ini akan berpengaruh terhadap persepsi beban kerja yang pada penelitian
ini responden terbanyak adalah responden dengan persepsi beban kerja
ringan.
C. Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause
Beban Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan untuk
mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015
didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki beban kerja ringan dan
74
belum menopause sebanyak 17 responden (80,9%), responden yang memiliki
beban kerja sedang dan belum menopause sebanyak 4 responden (19,1%), dan
tidak ada responden yang memiliki beban kerja berat dan belum menopause.
Sebanyak 32 responden yang memiliki beban kerja ringan sebanyak 17
responden (80,9%) diantaranya belum menopause, 13 responden (59,1%)
menopause normal, dan 2 responden (5,6%) lainnya menopause prematur.
Pada 47 responden yang memiliki beban kerja berat sebanyak 4 responden
(19,1%) diantaranya belum menopause, 9 responden (40,9%) menopause
normal, dan 34 responden (94,4%) lainnya menopause prematur.
Hubungan beban kerja dengan usia menopause dapat terlihat dari hasil
uji korelasi Spearman Rank yaitu p-value sebesar 0,00 (<0,1) pada tingkat
kepercayaan 90%. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha (10%).
Kemudian dilihat dari nilai r sebagai kekuatan korelasi sebesar 0,692 dengan
arah positif maka secara statistik menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara beban kerja dengan usia menopause dengan kekuatan
hubungan yang kuat dan searah, maksudnya adalah semakin berat beban kerja
responden maka semakin cepat pula usia menopausenya.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sintania (2014) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan menopause
dini pada ibu. Hubungannya yaitu semakin berat beban kerja seorang wanita,
maka akan lebih cepat mengalami menopause, sebaliknya, semakin ringan
beban kerja wanita maka akan semakin normal usia menopausenya. Penelitian
lain yang memiliki hasil penelitian serupa adalah hasil penelitian Sepdiarti,
75
Indasah, dan Mayasari (2014) yang menyatakan bahwa beban kerja ternyata
berpengaruh terhadap usia menopause.
Sementara itu, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Safitri (2009) dan Herawati (2012) yang menyatakan bahwa
tidak terdapat pengaruh beban kerja terhadap usia menopause. Hal ini
mungkin disebabkan oleh pengaruh beban kerja yang sebenarnya tidak
dirasakan secara langsung namun beban kerja yang berpengaruh terhadap
stress kerja.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam penelitian ini
yaitu responden mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti sehingga hal
tersebut dapat mempengaruhi jawaban responden terhadap pertanyaan
penelitian. Selain itu pada pengumpulan data yang dilakukan pada hari rabu
beresiko tidak semua responden dapat melakukannya karena kesibukan
masing-masing responden.
Kemudian pada alokasi waktu, keenam jenis kegiatan tidak memiliki
tingkatan mana yang terberat dan mana yang paling ringan sehingga segala
jenis kegiatan memiliki tingkat yang sama. Selain itu, tabel alokasi waktu
yang terdapat daftar waktu dalam hitungan per-30 menit mengakibatkan
pengelompokkan durasi pekerjaan kurang akurat. Pada beban kerja subjektif,
cara penilaian yang kurang jelas mengakibatkan penghitungan beban kerja
subjektif kurang akurat.
76
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan
pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Responden dalam penelitian ini paling banyak berusia 50 tahun yaitu 20
responden (26,3%) dan jumlah responden terendah berusia 49 tahun yaitu
1 responden (1,3%).
2. Lebih dari setengah dari jumlah responden sudah mengalami menopause,
27,8% menopause normal dan 45,6% menopause prematur.
3. Responden terbanyak dengan usia menarche ≥ 14 tahun dengan rata-rata
usia menarche yaitu 14,03 tahun.
4. Responden terbanyak dengan jumlah anak ≥ 4 orang dengan rata-rata
jumlah anak yaitu 5,63 orang.
5. Responden terbanyak dengan usia melahirkan anak terakhir ≤ 40 tahun
dengan rata-rata usia melahirkan anak terakhir 34,99 tahun.
6. Responden terbanyak dengan tidak ada riwayat penyakit, sedangkan pada
responden yang memiliki riwayat penyakit dengan jenis penyakit seperti
kista, perdarahan saat kehamilan, hipertensi, rematik, dan lainnya.
7. Responden terbanyak pernah menggunakan kontrasepsi.
8. Seluruh responden tidak merokok.
77
9. Responden terbanyak dengan status BMI normal.
10. Responden terbanyak yaitu responden dengan beban kerja objektif berat,
yaitu sebanyak 47 responden (59,5%). Sedangkan untuk responden dengan
beban kerja ringan sebanyak 32 responden (40,5%).
11. Responden terbanyak yaitu responden dengan persepsi beban kerja ringan,
yaitu sebanyak 44 responden (55,69%). Sedangkan untuk responden
dengan persepsi beban kerja berat sebanyak 35 responden (44,31%).
12. Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan usia
menopause, yaitu semakin berat beban kerja responden maka semakin
cepat pula usia menopausenya.
B. Saran
1. Bagi pihak BPTPKB Kecamatan Taktakan dan pihak terkait lainnya
seperti posyandu lansia dan bidan setempat agar lebih meningkatkan
penyuluhan kesehatan mengenai hubungan beban kerja dengan usia
menopause maupun faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi menopause
sehingga wanita di daerah tersebut dapat melakukan pencegahan terhadap
menopause dini.
2. Bagi instansi pendidikan agar dapat memaksimalkan peran perawat dalam
keperawatan maternitas dan komunitas juga diharapkan dapat menambah
literatur mengenai beban kerja ibu dan menopause.
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih dalam mengenai
beban kerja dengan meninjau faktor-faktor yang mempengaruhi beban
kerja ibu seperti jenis pekerjaan, stres kerja, dan lain sebagainya. Selain
78
itu, penelitian ini baru meneliti mengenai salah satu faktor yang
mempengaruhi usia menopause, maka disarankan untuk meneliti faktor
lainnya seperti usia menarche, jumlah anak, usai melahirkan, dan lain
sebagainya. Kemudian pada tabel alokasi waktu sebaiknya waktu tidak
dibuat per-30 menit untuk meningkatkan keakuratan.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. (2006). Kalkulasi Farmasetik : panduan untuk apoteker.
Jakarta: EGC.
Badan Pusat Statistik. (2014). Data Statistik Indonesia. Diakses pada tanggal 16
Oktober 2014 pukul 15.04 WIB dari http://www.datastatistik-
indonesia.com.
Baziad, Ali. (2003). Menopause dan Andropause. Ed. 1. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Benson, R. C. (2008). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.
Brashers, Valentina L. (2007). Aplikasi klinis patofisiologi : pemeriksaan &
manajemen. Ed. 2. Jakarta: EGC.
Fox-Spencer, R., Brown, M. (2007). Menopause. Jakarta: Erlangga.
Gold, Ellen B., Bromberger, Joyce., Crawford, Sybil., dkk. (2001). Factors
Associated with Age at Natural Menopause in a Multiethnic Sample of
Midlife Women. American Journal of Epidemiology. Vol. 153. No.9. The
Johns Hopkins University School of Hygiene and Public Health.
Hammam, R.A.M., Abbas, RA., Hunter, M.S. (2012). Menopause and Work – A
Survey of Middle-Aged Female Teaching Staff in an Egyptian
Governmental Faculty of Medicine. Maturitas, Vol.71, no.3, pp. 481-489.
Heffner, Linda J., Schust, Danny J. (2006). At a Glance Sistem Reproduksi. Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.
Herawati, Rika. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia
Menopause di Empat Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Rambah
Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Maternal dan Neonatal. Vol. 1, No. 1.
Hidayat, A Aziz Alimun. (2008). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah.
Jakarta : Salemba Medika.
Kumalasari, Intan dan Andhyantoro, Iwan. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Larasati, Tika. (2009). Jurnal Kualitas Hidup pada Wanita yang Sudah memasuki
Masa Menopause. Jurnal. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma.
Lestari, Endah Puji. (2011). Beban Kerja Ibu, Dukungan Sosial, Serta
Hubungannya dengan Alokasi Waktu Pengasuhan di Daerah Rawan
Pangan Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Skripsi.
Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.
Lin Li,. Jie Wu., Danhua Pu., dkk. (2012). Factors Associated with The Age of
Natural Menopause and Menopausal Symptoms in Chinese Women.
Maturitas Vol.73, pp. 354-360.
Mangkuprawira, S. (1985). Alokasi Waktu dan Kontribusi Kerja Anggota
Rumahtangga dalam Kegiatan Ekonomi Rumahtangga: Studi Kasus di
Dua Tipe Desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Disertasi Doktor,
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Editor: Monica Ester. Ed. 2. Jakarta: EGC.
Manullang, Okto Risdianto., dkk. (2014). Pengaruh Alokasi Waktu terhadap
Perilaku Perjalanan Rumah Tangga Pengguna Sepeda Motor di Pusat
Kota Semarang. Jurnal Transportasi Vol. 14, No. 1. Institut Teknologi
Bandung.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Pinem, Saroha. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: TIM.
Prasetyo, Rudi. (2008). Hubungan Antara Persepsi terhadap Beban Tugas Guru
Sekolah Dasar di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa
Tengah. Naskah Publikasi. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya.
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Safitri, Aina. (2009). Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Menopause pada
Wanita di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009. Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Sepdiarti,
Septiani, Rini. (2006). Pengaruh Hari Perdagangan Saham terhadap Return
Indeks LQ45 Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Muhamadiyah Yogyakarta.
Setiasih, Asih. (2003). Beberapa Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Usia
Menopause pada Ibu-Ibu di Pusat Pembinaan Lanjut Usia (PUSBILA)
Desa Cimari Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa
Barat Bulan April Tahun 2003. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Dipenogoro.
Sintania. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Menopause
Dini pada Ibu Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Baso Kabupaten Agam
Tahun 2014. STIKes Prima Nusantara Bukittinggi.
Solikhah, Tri Agusti. (2011). Perbedaan Usia Menopause pada Wanita Pedesaan
dan Perkotaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Fakultas
Kedokteran. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Suparniati, Endang. (1995). Beban Kerja Pekerja Wanita Ibu Rumah Tangga di
Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kodya Tangerang, Jawa
Barat. Tesis. Universitas Indonesia.
Sepdiarti, Ervina., Indasah., dan Mayasari, Ema. (2014). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Usia Menopause Buruh Tani Perempuan di Desa
Sumberpucung. Jurnal. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
STIKES Mitra Husada Kediri.
Swarjana, I Ketut. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. 1. Yogyakarta:
ANDI
Virgian, Kharisma, dan Astuti, Ira. (2008). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Usia Menopause pada Wanita Usia 45-55 Tahun di RT 20 dan RT
21 Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang Tahun 2008.
Poltekkes Kemenkes Palembang.
Voda, Ann M. (1930). Menopause, Me and You : The Sound of Women Pausing.
New York: Routledge.
Yatim, F. (2001). Haid Tidak Wajar dan Menopause. Edisi Pertama. Jakarta:
Pustaka Populer Obor.
Yulianis, Daniar. (2003). Beban Kerja Ibu dan Kaitannya dengan Pola Asuh
Makan serta Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun pada Keluarga Miskin di
Kecamatan Bogor Selatan. Skripsi. Departemen Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Yulianis, Daniar., Martianto, Drajat., Hastuti, Dwi. (2008). Analisis Beban Kerja
Ibu dan Pengasuhan Anak Usia 3-5 Tahun pada Keluarga Miskin di
Kecamatan Bogor Selatan. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen. Vol. 1, no.
1.
Winarsunu, T. (2008). Psikologi Keselamatan Kerja. Malang: UMM Press.
World Health Organization. (2012). Global Health Observatory Data Repository.
Life Expectancy. Data by Country. Diakses pada tanggal 11 Februari 2014
pukul 16.11 WIB dari
http://apps.who.int/gho/data/node.main.688?lang=en
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian : Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu
di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota
Serang
Peneliti : Ikna Qonita
NIM : 1111104000018
No. Hp : 081298107232
Saya, mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
bermaksud melakukan penelitian tentang Hubungan Beban Kerja dengan Usia
Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan
Kota Serang. Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan saudara
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan saudara bersifat sukarela
dan saudara boleh memutuskan atau menolak untuk tidak mengikuti penelitian ini
tanpa ada akibat apapun.
Saya menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi
siapapun. Bila selama berpartisipasi saudara merasakan ketidaknyamanan maka
saudara mempunyai hak untuk berhenti berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya
akan menjaga kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan dan hanya akan
dipergunakan untuk keperluan penelitian. Adapun hasil penelitian ini akan
dimanfaatkan sebagai masukan bagi ibu mengenai salah satu faktor yang
mempengaruhi usia menopause.
Setelah saya memberikan penjelasan tentang penelitian, saya sangat
mengharapkan partisipasi saudara dan selanjutnya saya mohon saudara bersedia
untuk menanda tangani lembar persetujuan (informed consent) menjadi
responden. Atas perhatian dan kesediaan saudara berpartisipasi, saya ucapkan
terima kasih.
Jakarta, Mei 2015
Peneliti
Ikna Qonita
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Ikna Qonita
dengan judul “Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di
Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang”.
Setelah saya mendapatkan penjelasan dari peneliti, maka saya memahami
prosedur penelitian yang akan dilakukan, tujuan, dan manfaat dari penelitian ini.
Saya menyadari bahwa penelitian yang akan dilakukan tidak akan menimbulkan
dampak negatif bagi saya. Saya juga menyadari bahwa keikutsertaan saya dalam
penelitian dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, dengan ini saya memutuskan tanpa
paksaan dari pihak manapun juga bahwa saya bersedia berpartisipasi menjadi
responden dalam penelitian ini.
Demikian pernyataan persetujuan yang telah saya tanda tangani untuk
dapat dipergunakan seperlunya.
Jakarta, Mei 2015
Responden
Lampiran 3
No. Responden : ………………………….
KUESIONER KARAKTERISTIK RESPONDEN
Isilah data sesuai dengan pertanyaan dibawah ini!
1. Nama : …………………………
2. Usia : …………………………
3. Alamat : …………………………
4. Kontak yang bisa dihubungi : …………………………
5. Status Menopause : a. Menopause
b. Belum Menopause
*Jika jawaban “Belum Menopause”, pertanyaan nomer 6 tidak perlu
dijawab*
6. Usia Menopause : …………………..Tahun
7. Usia Pertama Menstruasi : …………………..Tahun
8. Jumlah Anak : …………………..Orang
9. Usia Melahirkan : …………………..Tahun
10. Riwayat Penyakit : a. Tidak Ada
b. Ada. Sebutkan
………………………
11. Pemakaian Kontrasepsi : a. Pernah
b. Tidak Pernah
12. Merokok : a. Tidak
b. Ya
13. BMI
1) BB : ……………………...Kg
2) TB : ……………………...cm
3) BMI : …………………………
*BMI diisi oleh peneliti*
Lampiran 4
KUESIONER BEBAN KERJA IBU
1. Alokasi Waktu
Penjelasan Pengisian Kuesioner Beban Kerja Ibu: Alokasi Waktu
a. Kuesioner ini berbentuk tabel kegiatan responden selama 24 jam.
b. Waktu menunjukkan waktu (jam) dalam melakukan suatu kegiatan.
c. Jenis kegiatan merupakan kegiatan yang dilakukan pada jam yang
sudah tertera di tabel waktu dalam 24 jam
d. Contoh jenis kegiatan:
1) Bekerja (segala jenis pekerjaan yang menghasilkan uang)
2) Melakukan kegiatan rumah tangga seperti mencuci pakaian,
mencuci piring, menyapu, mengepel lantai, memasak, dan lain-
lain
3) Kegiatan pribadi seperti mandi, makan, minum, sholat,
membaca Al-Qur’an
4) Mengasuh anak/cucu
5) Kegiatan sosial seperti pengajian, kegiatan PKK, kegiatan
posyandu, dan lain-lain.
Waktu Jenis Kegiatan
04.00-04.30
04.30-05.00
05.00-05.30
05.30-06.00
06.00-06.30
06.30-07.00
07.00-07.30
07.30-08.00
08.00-08.30
08.30-09.00
09.00-09.30
09.30-10.00
10.00-10.30
10.30-11.00
11.00-11.30
11.30-12.00
12.00-12.30
12.30-13.00
13.00-13.30
13.30-14.00
14.30-15.00
15.00-15.30
15.30-16.00
16.00-16.30
16.30-17.00
17.00-17.30
17.30-18.00
18.00-18.30
18.30-19.00
19.00-19.30
19.30-20.00
20.00-20.30
20.30-21.00
21.00-21.30
21.30-22.00
22.00-22.30
22.30-23.00
23.00-23.30
23.30-00.00
00.00-00.30
00.30-01.00
01.00-01.30
01.30-02.00
02.00-02.30
02.30-03.00
03.00-03.30
03.30-04.00
B. Persepsi
Penjelasan Pengisian Kuesioner Beban Kerja Ibu: Persepsi
Terhadap Beban Kerja
a. Beri tanda ceklis (√) pada kolam beban kerja (suka, lelah, berat) sesuai
dengan aktivitas yang tertera pada kolom pernyataan
b. Suka : melakukan kegiatan dengan senang hati
c. Lelah : merasakan lelah secara fisik
d. Berat : merasakan berat secara psikologis dalam melakukan suatu
kegiatan sehingga ingin
berhenti melakukan kegiatan tersebut
e. Jawaban bisa lebih dari satu (suka dan lelah/suka dan berat/lelah dan
berat/suka, lelah, dan berat)
f. Contoh pengisian:
Pernyataan Beban Kerja
Suka Lelah Berat/Sulit
A. Aktivitas Domestik
1) Perawatan tanaman/berkebun
√
2) Perawatan fisik anak/cucu sehari-hari √ √
Pernyataan Beban Kerja
Suka Lelah Berat/Sulit
A. Aktivitas Domestik
1) Perawatan tanaman/berkebun
2) Perawatan fisik anak/cucu sehari-hari
3) Olahraga
4) Pemeliharaan rumah tangga
5) Membersihkan rumah
6) Mencuci dan setrika pakaian
7) Menyediakan makanan
8) Belanja kebutuhan sehari-hari
9) Belanja peralatan rumah tangga
B. Aktivitas Publik
1. Pekerjaan mencari nafkah
10) Pekerjaan utama & sambilan
2. Sektor sosial kemasyarakatan
11) Kegiatan peribadatan/pengajian/perayaan
hari besar
12) Kegiatan PKK/ Posyandu
13) Kegiatan gotong royong
14) Kegiatan selamatan
C. 1. Di antara tugas-tugas di atas, mana yang paling
memberatkan?
2. Mengapa pekerjaan tersebut memberatkan
(alasan)?
3. Adakah anggota keluarga lain yang ikut
membantu meringankan?
usia menopause
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid belum menopause 21 26.6 26.6 26.6
menopause normal 22 27.8 27.8 54.4
menopause premature 36 45.6 45.6 100.0
Total 79 100.0 100.0
Riwayat Penyakit Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Ada 59 74.7 74.7 74.7
Ada 20 25.3 25.3 100.0
Total 79 100.0 100.0
Pemakaian Kontrasepsi Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pernah 48 60.8 60.8 60.8
Tidak Pernah 31 39.2 39.2 100.0
Total 79 100.0 100.0
Status Merokok Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 79 100.0 100.0 100.0
BMI Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Underweight 6 7.6 7.6 7.6
Normal 50 63.3 63.3 70.9
Overweight 21 26.6 26.6 97.5
Obesity 2 2.5 2.5 100.0
Total 79 100.0 100.0
usia menarche
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ?14 tahun 50 63.3 63.3 63.3
<14 tahun 29 36.7 36.7 100.0
Total 79 100.0 100.0
jumlah anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >=4 orang 65 82.3 82.3 82.3
<4 orang 14 17.7 17.7 100.0
Total 79 100.0 100.0
usia melahirkan anak terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >40 tahun 6 7.6 7.6 7.6
<=40 tahun 73 92.4 92.4 100.0
Total 79 100.0 100.0
Jenis Penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Hipertensi 5 6.3 6.3 6.3
Kista 3 3.8 3.8 10.1
Lainnya 3 3.8 3.8 13.9
Perdarahan 4 5.1 5.1 19.0
Rematik 5 6.3 6.3 25.3
Tidak Ada 59 74.7 74.7 100.0
Total 79 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Alokasi Waktu Kerja 79 .00 9.00 2.2722 2.48431
Alokasi Waktu Rumah
Tangga
79 .00 8.50 3.9873 1.82042
Alokasi Waktu Istirahat 79 2.00 7.50 4.6646 1.58057
Alokasi Waktu Pribadi 79 7.50 18.00 10.9494 1.83204
Alokasi Waktu Pengasuhan 79 .00 5.00 .9937 1.29470
Alokasi Waktu Sosial 79 .00 4.50 1.0570 1.12086
Valid N (listwise) 79
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
nilai_BBO 79 12.00 16.00 13.5949 .94080
Valid N (listwise) 79
Jenis_kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Bidan 1 1.3 1.3 1.3
Guru Ngaji 1 1.3 1.3 2.5
Industri Rumah Tangga 1 1.3 1.3 3.8
Kuli 4 5.1 5.1 8.9
Pedagang 14 17.7 17.7 26.6
Penjahit 1 1.3 1.3 27.8
Petani 21 26.6 26.6 54.4
PNS 2 2.5 2.5 57.0
PRT 1 1.3 1.3 58.2
Tidak Bekerja 31 39.2 39.2 97.5
Tukang Urut 2 2.5 2.5 100.0
Total 79 100.0 100.0
bes_keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid keluarga kecil 17 21.5 21.5 21.5
keluarga sedang 14 17.7 17.7 39.2
keluarga besar 48 60.8 60.8 100.0
Total 79 100.0 100.0
Statistics
Beban Kerja Objektif
N Valid 79
Missing 0
Beban Kerja Objektif
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ringan 32 40.5 40.5 40.5
Berat 47 59.5 59.5 100.0
Total 79 100.0 100.0
usia menopause * Beban Kerja Objektif Crosstabulation
Count
Beban Kerja Objektif
Total Ringan Berat
usia menopause belum menopause 17 4 21
menopause normal 13 9 22
menopause premature 2 34 36
Total 32 47 79
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. T
b Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R .656 .076 7.635 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .666 .075 7.826 .000c
N of Valid Cases 79
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Beban Kerja Sub * Beban Kerja Objektif Crosstabulation
Count
Beban Kerja Objektif
Total Ringan Berat
Beban Kerja Sub Ringan 19 25 44
Berat 13 22 35
Total 32 47 79
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. T
b Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma .125 .228 .546 .585
N of Valid Cases 79
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.