hubungan auditor internal dengan pencegahan fraud...

78
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD (KECURANGAN) (Studi Kasus di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Filfridus Alberto Wanggur NIM : 112114041 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD

    (KECURANGAN)

    (Studi Kasus di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Filfridus Alberto Wanggur

    NIM : 112114041

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD

    (KECURANGAN)

    (Studi Kasus di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Filfridus Alberto Wanggur

    NIM : 112114041

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Berpikir beruntung maka kamu akan diuntungkan.

    (Anonim)

    Not all of us can do great things. But we can do small things with great love.

    (Mother Teresa)

    Karya ini kupersembahkan untuk :

    Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

    Dan kepada

    Kedua orang tua, Verianus Warung dan Fera Feronika

    Rampengan

    Adik-adikku: ricad, veren, dan veron

    Canisie dan teman-temanku…………….

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

    HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD

    (KECURANGAN) Studi Kasus di PT. Oilfield Services Balikpapan

    dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2016 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

    tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

    cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

    menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui

    seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

    keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

    tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

    dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan

    saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

    menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

    berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

    Yogyakarta, 31 Agustus 2016

    Yang membuat pernyataan,

    Filfridus Alberto Wanggur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Filfridus Alberto Wanggur

    NIM : 112114041

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD

    (KECURANGAN)

    Studi Kasus di PT. Oilfield Services Balikpapan

    Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

    dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara

    terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk media lain untuk

    kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti

    kepada saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal, 31 Agustus 2016

    Yang membuat pernyataan,

    Filfridus Alberto Wanggur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Auditor Internal dengan Pencegahan

    Fraud”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas

    Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

    Dalam menyusun proposal penelitian ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

    dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih

    kepada:

    1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

    2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah

    membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal

    penelitian ini.

    3. Kepada orang tua tercinta Verianus Warung dan Fera Feronika Rampengan

    serta adik-adik tersayang ricad, veren, veron yang selalu memberi dukungan,

    semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    4. Beate Canisie, yang selalu membuat cerita indah bersama penulis selama

    menyelesaikan studi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    5. Herman Pane selaku Inspection Manager dan para responden PT.OMS

    Oilfield Service Balikpapan yang telah meluangkan waktu untuk mengisi

    kuesioner data penelitian.

    6. Sahabat-sahabat kos beo ivan, frim, asto, bang agi, bang dika, dani, heron,

    dole, dan martin yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis

    untuk menyelesaikan skripsi ini.

    7. Kawan-kawanakuntansi 2011 yang tak terlupakan dedi, putra, ana, tara, karte,

    gala, dita, tora, libert, owen,wawan, jefri dan lain-lain yang tak pernah lelah

    memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena

    itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca.

    Yogyakarta, 31 Agustus 2016

    Filfridus Alberto Wanggur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii

    HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………. v

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………. vi

    KATA PENGANTAR ………………………………………………………. vii

    DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ix

    DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xi

    DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… .. xii

    ABSTRAK ……………………………………………………………….….. xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1

    B. Rumusan Masalah ……………………………………….... 4

    C. Tujuan Penelitian …………………………………………. 4

    D. Manfaat Penelitian ……………………………………….... 4

    E. Sistematika Penulisan ……………………………………... 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Auditing ……………………………………………............ 7

    B. Internal Auditing ..…………………………………………. 9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    C. Fraud (Kecurangan) …………………………………………. 14

    D. Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud …………………... 17

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian …………………………………………… 20

    B. Subjek dan Objek Penelitian …….……………………….. 20

    C. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………..….. 20

    D. Populasi dan Sampel ..……………………………………... 20

    E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya………………….... 21

    F. Deskripsi Variabel Penelitian ……………………………… 21

    G. Teknik Pengumpulan Data………………………………... 23

    H. Statistik Deskriptif Penelitian …………………………….. 23

    I. Teknik Analisis Data……………………………………….. 24

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Profil Perusahaan …………………………………………. 26

    B. Sejarah Perusahaan ……………………………………….. 26

    C. Visi ………………………………………………………... 27

    D. Misi ………………………………………………………... 27

    E. Struktrur Organisasi ……………………………………….. 27

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Responden ………………………………………. 34

    B. Statistik Deskriptif Hasil Penelitian ......…………………… 36

    C. Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………………. 39

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    BAB VI PENUTUP

    A. Kesimpulan ……………………………………………….. 44

    B. Keterbatasan Penelitian ………………………………….. 44

    C. Saran ………………………………………………………. 44

    DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 46

    LAMPIRAN………………………………………………………………….. 48

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 : Definisi Variabel Penelitian dan Pengukurannya ….….. 21

    Tabel 3.2 : Tabel Penilaian. ………………………………………… 23

    Tabel 3.3 : Interpretasi Hubungan antara Variabel ………………… 25

    Tabel 5.1 : Jenis Kelamin Responden ………………………………. 34

    Tabel 5.2 : Jabatan/Posisi …………………………………………… 35

    Tabel 5.3 : Lama Bekerja …………………………………………… 36

    Tabel 5.4 : Statistik Deskriptif Auditor Internal …………................. 37

    Tabel 5.5 : Statistik Deskriptif Auditor Internal …………................. 37

    Tabel 5.6 : Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud ….…………........ 38

    Tabel 5.7 : Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud ….…………........ 38

    Tabel 5.8 : Hasil Uji Validitas Auditor Internal …………….............. 40

    Tabel 5.9 : Hasil Uji Validitas Pencegahan Fraud ……………………. 40

    Tabel 5.10 : Hasi Uji Reliabilitas …………………………………….... 41

    Tabel 5.11 : Hasil Uji Korelasi Rank Spearman ………………………. 42

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Perusahaan …………………………. 32

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRAK

    HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD

    (KECURANGAN)

    (Studi Kasus di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)

    Filfridus Alberto Wanggur

    NIM: 112114041

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan auditor internal

    dengan pencegahan fraud pada PT. OMS Oilfield Services Balikpapan. Penelitian ini

    diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai auditor internal dengan

    pencegahan fraud.

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

    Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan dan auditor internal yang terlibat dalam

    proses audit internal perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi

    rank spearman.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan auditor internal dengan

    pencegahan fraud masuk dalam tingkat hubungan cukup kuat. Hubungan auditor

    internal dengan pencegahan fraud di perusahaan sudah cukup kuat.

    Kata kunci: auditor internal, kecurangan, pencegahan kecurangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    ABSTRACT

    THE RELATIONSHIP OF INTERNAL AUDITOR AND FRAUD

    PREVENTION

    (A Case Study at PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)

    Filfridus Alberto Wanggur

    NIM: 112114041

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    The purpose of this study is to determine the relationship between internal

    auditor and prevention fraud at PT. OMS Oilfield Services Balikpapan. This research

    is expected to provide knowledge about the internal auditor and fraud prevention.

    The sampling technique in this research was purposive sampling. Sample in

    this research are emplyoees and the internal auditor who are involved in the company

    internal audit process. Data analysis technique used is spearman rank correlation.

    The result showed that the relationship between internal auditor and fraud

    prevention fall under the relationship is strong enough. The relationship of internal

    auditor with fraud prevention in the company is strong enough.

    Keywords: internal auditor, fraud, fraud prevention.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sejalan dengan berkembanganya perusahaan menjadi satu kesatuan yang

    relatif besar, maka semakin kompleks pula masalah-masalah perusahaan yang

    timbul. Salah satu masalah yang timbul yaitu terbatasnya kemampuan

    pimpinan dalam mengawasi operasional perusahaan. Oleh karena itu

    perusahaan memerlukan alat yang dapat membantu dalam hal pengendalian

    untuk pencapaian tujuan perusahaan, seperti adanya audit internal.

    Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang

    independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan

    meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu

    organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang

    sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

    pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance (SPAI, 2004).

    Pengendalian intern yang memadai dalam suatu perusahaan akan

    membantu manajemen menjaga Keamanan harta milik perusahaan dan dapat

    mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan dan penggelapan yang dapat

    merugikan perusahaan. Pengendalian internal tersebut tidak dimaksudkan

    untuk menghilangkan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    penyelewengan, melainkan bahwa pengendalian internal yang baik akan

    dapat menekan terjadinya kesalahan dan kecurangan (fraud). Jika terjadi

    kesalahan dan kecurangan maka hal itu dapat terdeteksi dengan cepat dan

    tentu saja akan dapat diatasi dengan cepat.

    Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan (pressure) untuk

    melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan

    (opportunity) yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum)

    terhadap tindakan tersebut. Kecurangan (fraud) sering juga disebutkan dalam

    istilah yang lebih umum seperti pencurian, pemerasan, penggelapan,

    penggelapan, pemalsuan, dan lainnya.

    Audit internal merupakan audit yang dilaksanakan dengan

    pemeriksaan yang sistematis atas catatan-catatan, prosedur, dan operasi

    perusahaan. Sehingga penyimpangan yang material dapat dihindarkan dalam

    suatu sistem akuntansi. Di samping itu, audit internal merupakan alat bantu

    bagi manajemen untuk mengamankan aktiva perusahaan, untuk mengetahui

    sejauh mana efektivitas suatu perusahaan telah tercapai, dan sejauh mana hal

    tersebut ditaati oleh suatu perusahaan.

    Sistem pengawasan auditor internal pada aktiva milik perusahaan,

    dokumen-dokumen penting, data-data keuangan, meningkatkan kemampuan

    perusahaan dalam mencapai laba dan yang paling penting mampu mengambil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    langkah untuk mengantisipasi setiap kecurangan yang mungkin terjadi di

    masa yang akan datang dan saran perbaikan dari auditor internal akan sangat

    membantu manajemen untuk mencegah kecurangan terjadi dalam kegiatan

    operasional perusahaan.

    Auditor internal dalam perusahaan berfungsi sebagai pengawas

    perusahaan terhadap tiap proses yang dilakukan dan semua pihak yang terkait

    dengan pelaksanaan proses tersebut. Auditor internal harus bisa memastikan

    tujuan dan kebijakan perusahaan dapat terlaksana dengan baik dan

    memberikan laporan kepada manajemen maupun pimpinan perusahaan.

    Auditor internal menjadi sangat penting dikarenakan tidak semua transaksi

    yang terjadi dapat diawasi langsung oleh pihak manajemen maupun pimpinan

    perusahaan. Auditor internal juga berperan sebagai monitor terhadap kinerja

    perusahaan. Peran auditor internal tidak hanya focus pada fungsi pengawasan

    atau semata – mata mencari kesalahan dan melaporkan kepada pimpinan,

    tetapi pada penyelesaian masalah yang terjadi secara independen dan obyektif

    (Soeharmoro, 2012)

    Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, penulis tertarik

    untuk melakukan penelitian dengan judul: “HUBUNGAN AUDITOR

    INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka masalah yang akan diteliti:

    Bagaimanakah hubungan auditor internal dengan pencegahan fraud?

    C. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui hubungan auditor internal dengan pencegahan fraud.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Universitas

    Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan bagi mahasiswa

    Unviersitas Sanata Dharma, khusunya yang tertarik dalam bidang internal

    audit.

    2. Bagi Penulis

    Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan teori-teori dan ilmu

    pengetahuan yang selama ini didapatkan baik selama perkulihan maupun

    dari buku-buku khusnya mengenai internal audit.

    3. Bagi Pembaca

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai audit

    internal dalam mencegah kecurangan (fraud).

    4. Bagi Perusahaan

    Penelitian ini dapat memberikan masukan pada perusahaan agar mampu

    mengupayakan tindakan anti-fraud yang nyata dan diharapkan segala

    bentuk tindakan fraud dapat dihindari ataupun dapat dieleminasi

    keterjadiannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    E. Sistematika Penulisan

    Penulisan ini merupakan gambaran keseluruhan dalam penulisan proposal

    penelitian ini. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

    1. BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

    tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

    2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini menguraikan tentang teori-teori dan konsep yang berhubungan

    dengan pokok pembahasan dalam penelitian.

    3. BAB III METODE PENELITIAN

    Bab ini menguraikan tentang: jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,

    waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel

    penelitian dan pengukurannya, deskripsi variabel penelitian, teknik

    pengumpulan data, teknik analisis sampel dan variabel penelitian, dan

    teknik analisi data.

    4. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    Bab ini memaparkan mengenai objek yang diteliti yaitu PT. OMS Oilfield

    Services

    5. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menguraikan tentang data responden, statistik deskriptif peran

    auditor internal dan pencegahan fraud, uji validitas, uji reliabilitas, dan

    pembahasan hasil penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    6. BAB VI KESIMPULAN

    Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan pada

    PT. OMS Oilfield Service.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Auditing

    1. Pengertian Auditing

    Beberapa pengertian auditing menurut beberapa sumber:

    Mulyadi (1998: 7):

    “Auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti

    secara objektif mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang kejadian ekonomi dengan

    tujuan menetapkan tingkat kesesuain atas peratanyaan-pertanyaan tersebut dengan

    kriteria-kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada

    pemakai yang bekepentingan”

    Jusup (2001: 11):

    “Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi

    bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian-kejadian

    ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut

    dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada

    pihak-pihak yang berkepentingan”.

    2. Jenis-Jenis Auditing

    Mulyadi dan Puradiredja (1998: 28-30) membagi Auditing dalam 3 (tiga) golongan

    yaitu:

    a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

    Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independent

    terhadap laporan keuangan disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat

    mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    b. Audit Kepatuhan (Complience Audit)

    Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang

    diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tersebut. Hasil audit kepatuhan

    umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria.

    c. Audit Operasional (Operational Audit)

    Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi atau

    bagian dari padanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.

    Tujuan audit operasional:

    1) Mengevaluasi kinerja

    2) Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan

    3) Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut

    Menurut Mulyadi dan Puradiredja (1998: 26-28) ditinjau dari tipe auditor yang

    melaksanakan audit dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) golongan:

    a. Auditor Independen adalah auditor professional yang menyediakan jasanya

    kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan

    keuangan yang dibuat oleh klennya. Audit tersebut terutama ditujukan untuk

    memenuhi kebutuhan para pemakai informasi keuangan yaitu: kreditur,

    investor, calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah.

    b. Auditor Pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi

    pemerintah dengan tugas pokok melalukan audit atas pertanggungjawaban

    keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah

    atau pertanggungjawaban yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    terdapat banyak auditor yang bekerja di instansi pemerintah, namun

    umumnya yang disebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di

    instansi pemerintah.

    c. Auditor Intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan

    Negara ataua swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah

    kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah

    dipahami, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan

    organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi,

    serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian

    organisasi.

    B. Internal Auditing

    1. Pengertian Internal Auditing

    The Institute of Internal Auditors (IIA) (1995) mengadopsi Internal Audit sebagai

    berikut:

    “Audit Internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi

    yang dirancang untuk member nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi.

    Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan

    pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan

    efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan control, dan pengolaan organisasi”.

    Sedangkan menurut Sawyers (2003: 10) definisi Audit Internal sebagai berikut:

    “Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang

    dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam

    organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah

    akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah

    diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan

    prosedur internal yang bias diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang

    memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan

    ekonomis; (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-semua dilakukan dengan

    tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi

    dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2. Tujuan Internal Auditing

    Internal Auditing merupakan suatu aktivitas penilaian independen yang dibentuk

    dalam suatu organsisasi yang melaksanakan kegiatannya bagi organisasi. Tujuan dari

    Internal Auditing adalah untuk membantu anggota organisasi dalam pelaksanaan

    yang efektif dari tanggung jawab mereka. Untuk maksud tersebut, Internal Auditing

    menyediakan anggota organisasi analis, penilaian, rekomendasi, nasehat, dan

    informasi yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksa.

    Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa hal-hal berikut ini termasuk dalam

    lingkup internal audit:

    a. Cukup tidaknya pengendalian internal;

    b. Kualitas pelaksaan dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan;

    c. Reliabilitias, integritas informasi keuangan dan operasional, yaitu untuk

    membantu para anggota organisasi agar dapat menyelesaikan tanggung

    jawabnya secara efektif;

    d. Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, hokum, dan pengaturan;

    e. Verifikasi dan perlindungan hartal;

    f. Keekonomisan dan efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber daya (Tugiman

    1996: 16)

    3. Pelaksanaan kegiatan Internal Auditing

    Langkah kerja pelaksanaan kegiatan internal auditing menurut Tugiman (1997: 53-

    78) sebagai berikut:

    a. Perencanaan Pemerikasaan

    1) Penetapan tujuan pemerikasaan dan lingkup pekerjaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    2) Memperorleh informasi dasar (background information) tentang kegiatan yang

    akan diperiksa.

    3) Penentuan berbagai tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan.

    4) Pemberitahuan kepada berbagai pihak yang terkait dengan pemeriksaan.

    5) Melakasanakan survei untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan yang

    akan diperiksa, risiko-risiko, dan pengawasan, untuk mengidentifikasi area

    audit serta memperoleh saran dari pihak yang akan diperiksa.

    6) Penulisan program audit.

    7) Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit disampaikan.

    8) Memperoleh persetujuan tentang rencana kerja audit.

    b. Menguji dan mengevaluasi infornasi: Internal Auditing harus mengumpulkan,

    menganalisa, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk

    mendukung hasil audit.

    c. Menyampaikan hasil audit

    1) Laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pengujian

    terhadap audit. Laporan sementara dapat dibuat secara tertulis atau lisan dan

    diserahkan secara formal atau informal.

    2) Internal auditing harus mendiskusikan berbagai kesimpulan dan rekomendasi

    dengan manajemen sebelum mengeluarkan laporan akhri.

    3) Laporan harus objektif, jelas, singkat, konstruktif, dan tepat waktu.

    4) Laporan harus berisi tentang tujuan, lingkup, hasil pelaksanaan audit dan

    pendapat auditor.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    5) Laporan harus mengemukakan rekomendasi perkembangan yang dicapai,

    kegiatan yang meluas, dan tindakan korektif.

    6) Kesimpulan dan rekomendasi dari pihak yang diperiksa.

    7) Pimpinan atau staf audit internal harus mereview dan menyetujui laporan audit

    akhir.

    d. Tindak lanjut hasil audit

    Internal auditing harus terus menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut

    (follow up) untuk memastikan terhadap temuan audit yang dilaporakan telah

    dilakukan tindakan yang tepat.

    4. Auditor Internal

    Tugiman (1996: 11) mengemukakan bahwa fungsi internal auditor adalah suatu

    fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari

    dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada

    manajemen. Tujuannya adalah membantu semua tingkatan manajemen agar

    tanggungjawabnya dapat dilaksanakan secara efektif.

    Peran Internal Auditor menurut Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut:

    “Internal Auditor bertanggungjawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi,

    memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen

    satuan usaha dan dewan komisaris atau pihak lain yang setara wewenang dan

    tanggung jawabnya.

    Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern mempertahankan

    obyektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya” (Tugiman 1996:

    24)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Fungsi Internal Auditor menurut Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut:

    “Tanggung jawab penting fungsi Internal Audit adalah memantau kinerja

    pengendalian satuan usaha. Pada waktu auditor berusaha memahami struktur

    pengendalian intern yang cukup untuk mengindetifikasi aktivitas audit intern yang

    relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk

    memahami bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit intern tersebut” (Tugiman

    1996: 25-26)

    Tugiman (1999: 17-18) mengemukakan bahwa Internal Auditor merupakan suatu

    profesi yang memiliki peran tertentu yang menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan

    dan mentaati kode etik. Untuk menjadi internal auditor yang profesional, seseorang

    harus memahami kumpulan pengetahuan yang umum dalam bidang internal audit

    yang dipandang penting sehingga ia dapat melaksanakan kegiatan dalam area yang

    cukup luas dengan hasil kerja yang memuaskan.

    Konsep kemitraan merupakan pendefinisan ulang yang radikal terhadap hubungan

    antara auditor internal dengan manajemen. Pada kenyataanya, konsep kemitraan telah

    memberikan arah yang harus ditempuh oleh auditor internal apabila ia ingin

    memenuhi berbagai persyaratan yang dituntut oleh hubugan pelaporannya yang baru,

    sehingga ia dapat menempatkan dirinya secara efektif dalam lingkungan auditnya.

    Internal auditor bukan lagi merupakan pihak luar di dalam perusahaan, yang

    ditakuti dan kurang dipercaya oleh sebagian besar orang di dalam perusahaan.

    Konsep ini mengandung arti bahwa sasaran yang ingin dicapai oleh pihak manajemen

    dan internal auditor adalah sama yaitu kinerja organisasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    C. Fraud (Kecurangan)

    1. Pengertian fraud

    Berdasarkan definisi dari Association of Certifed Fraud Examiner (ACFE) dalam

    Karyono (2013) mendefinisikan Fraud sebagai “Fraud is an intentional untruth or

    dishonest scheme used to take deliberate and unfair advantage of another person or

    gruoup of person it included any mean, such cheats another: Fraud (kecurangan)

    berkenaan dengan adanya keuntungan yang diperoleh seseorang dengan menghadirkan

    sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Di dalamnya termasuk

    unsur-unsur tak terduga, tipu daya, licik dan tidak jujur yang merugikan orang lain.

    2. Fraud Triangle

    Albercht, dkk. (2009:33), ada tiga elemen kunci yang menyebabkan seseorang

    melakukan fraud yang biasa dikenal dengan fraud triangle. Ketiga komponen tersebut

    adalah:

    a. Tekanan keuangan (pressure)

    Tekanan atau tuntutan yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud dapat

    dibagi menjadi lebih spesifik:

    1) Tekanan keuangan

    Tekanan keuangan merupakan hal umum yang mendorong seseorang

    melakukan fraud, hal ini dapat berupa:

    a) Keserakahan

    b) Hidup dibawah kehendak orang lain

    c) Banyak hutang

    d) Kegiatan ekonomi pribadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    e) Kebutuhan uang yang mendadak

    2) Kebiasaan buruk

    Motivasi melakukan fraud dapat disebabkan karena kegemaran berjudi, obat-

    obatan terlarang, kecanduan alkohol, serta biaya hidup keluarga yang mahal

    3) Tekanan berkaitan dengan pekerjaan

    Seseorang dapat melakukan fraud karena merasa hasil pekerjaannya kurang

    dihargai oleh perusahaan, takut kehilangan pekerjaan, tidak puas dengan

    pekerjaan, takut tidak mendapat promosi jabatan, dan merasa kurang dihargai

    secara ekonomi.

    4) Tekanan lainnya

    Tekanan lain bisa berupa keinginan pasangan yang ingin hidup mewah, ingin

    membahagiakan orang tua, serta tekanan lain yang tidak tercakup dalam tiga

    poin di atas.

    b. Peluang (opportunity)

    Fraud tidak hanya tejadi jika ada tekanan, tetapi juga ketika calon pelaku fraud

    melihat adanya peluang untuk melakukan kecurangan. Ada beberapa faktor utama

    yang dapat meningkatkan peluang yang mendorong seseorang untuk melakukan

    fraud yaitu:

    1) Kurangnya pengendalian untuk mencegah dan mendeteksi perilaku yang

    menyimpang

    2) Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kinerja dengan tepat

    3) Kegagalan dalam mendisiplinkan pelaku fraud

    4) Kurangnya informasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    5) Ketidakpedulian, apatis, dan ketidakmampuan

    6) Kurangnya jejak audit

    c. Rasionalisasi (rationalization)

    Kecenderungan pelaku fraud adalah membenarkan tindakan yang dilakukannya

    dengan pola pikir tertentu seperti “tidak akan ada yang dirugikan,” “perusahaan

    berhutang kepada saya,” “semua orang juga melakukan hal yang sama,” dan

    alasan-alasan lain.

    3. Pencegahan kecurangan (fraud)

    Kecurangan (fraud) terjadi kerena ada keadaan atau kondisi dan peluang/kesempatan

    yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud. Berbagai kondisi dan cara tersebut

    harus dicegah supaya tidak terjadi atau setidak-tidaknya dapat dikurangi. Mencegah

    fraud merupakan segala upaya untuk menangkal pelaku potensial, mempersempit

    ruang gerak dan mengidentifikasi kegiatan yang berisiko tinggi terjadinya kecurangan

    (fraud). Pencegahan fraud bertujuan untuk:

    a. Prevention: Mencegah terjadinya fraud

    b. Deference: Menangkal pelaku potensial

    c. Description: Mempersulit gerak langkah pelaku fraud

    d. Recertification: Mengidentifikasi kegiatan berisiko tinggi dan kelemahan

    pengendalian intern

    e. Civil Action Prosecution: Tuntutan kepada pelaku.

    Pencegahan fraud merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya yang

    murah. Upaya pencegahan fraud akan memberi penghematan yang besar karena

    biaya deteksi, investigasi dan proses peradilan dapat ditekan, bahkan dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    ditiadakan. Tindak fraud cenderung meningkat, oleh karena itu upaya pencegahan

    harus didukung oleh seluruh pelaku organisasi baik para manajer maupun seluruh

    karyawan. Di lingkungan organisasinya juga herus tercipta suasan kerja yang

    kondusif dalam menangkal fraud dari segi pengendalian intern, sistem penggajian

    dan sistem penghargaan terhadap kinerja dan prestasi kerja. Segala bentuk

    kecurangan yang terdeteksi harus segera ditindaklanjuti secara tuntas tanpa

    pandang bulu siapa pelakunya agar mempunyai daya kerja prevention (mencegah).

    D. Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud

    Peran utama dari internal auditor sesuai dengan fungsinya dalam pencegahan kecurangan

    adalah berupaya untuk menghilangkan atau meminimalkan sebab-sebab timbulnya

    kecurangan tersebut. Karena pencegahan terjadinya suatu perbuatan curang akan lebih

    mudah daripada mengatasi bila telah terjadi kecurangan tersebut (Amrizal: 2004)

    Hasil penelitian Kwatingtyas (2014) menunjukkan auditor internal memiliki

    pengaruh signifikan dalam upaya pencegahan fraud, sehingga dapat diartikan bahwa

    semakin baik peran auditor internal dalam aktivitas audit internal perusahaan maka upaya

    pencegahan fraud akan semakin efektif.

    Menurut Amrizal (2004) cara yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya

    fraud adalah sebagai berikut:

    1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik

    Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas manajemen untuk

    mengendalikan jalannya perusahaan menjadi semakin berat. Agar tujuan yang telah

    ditetapkan top manajemen dapat dicapai, keamanan harta perusahaan terjamin dan

    kegiatan operasi bisa dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    mengadakan struktur pengendalian intern yang baik dan efektif mencegah

    kecurangan.

    2. Mengefektikan aktivitas Pengendalian

    a. Review Kinerja

    Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja sesungguhnya

    dibandingkan dengan anggaran, prakiraan, atau kinerja periode sebelumnya,

    menghubungkan satu rangkaian data yang berbeda operasi atau keuangan satu

    sama lain, bersama dengan analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan

    dan perbaikan; dan review atas kinerja fungsional atau aktivitas seseorang

    manajer kredit atas laporan cabang perusahaan tentang persetujuan dan

    penagihan pinjaman.

    b. Pengolahan Informasi

    Berbagai pengendalian untuk mengecek ketepatan, kelengkapan, dan otorisasi

    transaksi. Dua pengelompokan luas aktivitas pengendalian sistem informasi

    adalah pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum

    biasanya mencakup pengendalian atas operasi pusat data, pemerosesan dan

    pemeliharaan perangkat lunak sistem, keamanan akses, pengembangan dan

    pemeliharaan sistem aplikasi.

    c. Pengendalian Fisik

    Aktivitas pengendalian fisik mencakup keamanan fisik aktiva, penjagaan yang

    memadai terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap aktiva dan

    catatan; otorisasi untuk akses ke program komputer dan data files; dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    perhitungan secara periodik dan pembandingan dengan jumlah yang tercantum

    dalam catatan pengendalian.

    d. Pemisahan Tugas

    Pembebanan tanggungjawab ke orang yang berbeda untuk memberikan

    otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan penyimpanan aktiva

    ditujukan untuk mengurangi kesempatan bagi seseorang dalam posisi baik

    untuk berbuat kecurangan dan sekaligus menyembunyikan kekeliruan dan

    ketidakberesan dalam menjalankan tugasnya dalam keadaan normal.

    3. Meningkatkan Kultur Organisasi

    Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan mengimplementasikan

    prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang saling terkait satu sama lain

    agar dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien,

    menghasikan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para

    pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

    4 Mengefektifkan fungsi Audit Internal

    Walaupun internal auditor tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi,

    namun ia harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan saksama sehingga

    diharapkan mampu mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-

    saran yang bermafaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

    memperoleh fakta-fakta mengenai fenomena yang ada di dalam objek penelitian dan

    mencari keterangan secara aktual dan sistematis.

    B. Subyek dan Obyek Penelitian

    Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor internal dan

    karyawan yang mengetahui aktivitas audit internal. Objek penelitian adalah opini auditor

    internal dan karyawan yang mengetahui aktivitas audit internal tentang upaya pencegahan

    kecurangan (fraud).

    C. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilakukan di PT. OMS Oilfield Services pada bulan Juli 2015 hingga

    Agustus 2015.

    D. Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat langsung pada aktivitas

    perusahaan dan terlibat dalam proses audit internal. Metode pengambilan sampel adalah

    dengan purposive sampling, yaitu mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria

    tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu para karyawan dan auditor internal

    yang terlibat proses audit internal. Jumlah responden yang ditetapkan oleh perusahaan

    sebanyak 30 orang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

    Judul penelitian yang dikemukakan yaitu “Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud”,

    maka variabel yang diteliti adalah Auditor Internal (X) sebagai Variabel Independen dan

    Pencegahan Fraud (Y) sebagai Variabel Dependen. Definisi variabel dan indikator

    pengukuran variabel dapat dilihat di tabel 3.1:

    Tabel 3.1 Definisi Variabel Penelitian dan Pengukurannya

    F. Deskripsi Variabel Penelitian

    1. Variabel Independen

    Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Auditor Internal. Auditor Internal

    memiliki peran yang penting dalam membantu manajemen mencapai kinerja

    perusahaan yang baik dan ditujukan untuk dengan memperkenalkan pendekatan yang

    sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengendalian intern

    No. Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran

    Variabel

    Instrumen

    dan Skala

    Pengukuran

    1. Auditor

    Internal (X)

    (SPAI,

    Tugiman)

    Seseorang yang

    berkualifikasi dan diakui

    untuk melakukan semua

    atau sebagai pekerjaan

    audit.

    1. Independensi dan Objektif 2. Keahlian dan Kecermatan

    Profesional

    3. Perencanaan penugasan 4. Pelaksanaan penugasan 5. Komunikasi hasil penugasan

    Kuesioner

    dan Ordinal

    2 Pencegahan

    Fraud (Y)

    (Forensic

    Fraud,

    Pusdiklatwas)

    Pencegahan fraud

    merupakan segala upaya

    untuk menangkal pelaku

    potensial, mempersempit

    ruang gerak dan

    mengidentifikasi

    kegiatan yang berisiko

    tinggi terjadinya

    kecurangan (fraud).

    1. Penetapan kebijakan anti fraud

    2. Komitmen melaksanakan kebijakan anti fraud yang

    ditetapkan

    3. Prosedur pencegahan 4. Pengendalian internal 5. Pemisahan tugas 6. Media pendukung

    operasional

    7. Evaluasi berkala

    Kuesioner

    dan Ordinal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    serta memberikan catatan atas kekurangan yang ditemukan selama melakukan

    evaluasi. Menurut Andayani (2008), auditor internal berperan untuk membantu

    manajemen dalam beberapa hal, yaitu:

    a. Memonitor aktivitas manajemen puncak yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh

    manajemen puncak.

    b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. Semua organisasi menetapkan

    manajemen risiko dengan melakukan pendekatan yang holistic meliputi semua

    risiko pada perusahaan, yang berasal dari hukum poltik dan pembuat peraturan.

    c. Melindungi manajemen dalam bidang teknis. Auditor internal harus tahu data

    berasal, bagaimana memrosesnya, dan pengamanan data-data perusahaan.

    d. Membantu membuat proses keputusan.

    e. Mereview aktivitas perusahaan tidak hanya masa lalu, tetapi juga masa depan.

    f. Membantu manajer membuat perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan dan

    mengendalikan masalah.

    2. Variabel Dependen

    Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah pencegahan fraud (kecurangan).

    Pencegahan fraud merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya yang murah.

    Upaya pencegahan fraud akan memberi penghematan yang besar karena biaya

    deteksi, invetigasi dan proses peradilan dapat ditekan, bahkan dapat ditiadakan.

    Tindak fraud cenderung meningkat, oleh karena itu upaya pencegahan harus

    didukung oleh seluruh pelaku organisasi baik para manajer maupun seluruh

    karyawan. Di lingkungan organisasi juga harus tercipta suasana kerja yang kondusif

    dalam menangkal fraud dari segi pengendalian intern, sistem penggajian, dan sistem

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    penghargaan terhadap kinerja dan prestasi kerja. Pencegahan fraud dilakukan dengan

    mengeliminasi faktor-faktor pendorong dan penyebabnya dan menerapkan good

    corporate governance serta penerapan manajemen risiko. Pencegahan fraud juga

    dilakukan dengan mengeliminasi faktor-faktor pendorongnnya dengan mengurangi

    kesempatan, tekanan, perbaikan moral dan ibadah agama serta penerapan aturan yang

    tegas terhadap pelakunya. Penerapan manajemen risiko terutama dalam hal

    pengendalian risiko fraud. Sedangkan, penerapan good corporate governance

    terutama berupa penerapan prinsip-prinsip dasarnya dan penerapan secara konsistem

    fungsi organ GCG.

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan kuesioner

    kepada auditor internal dan karyawan tetap yang mengetahui audit internal perusahaan.

    Skala pengukuran jawaban dari kuesioner yang disebar menggunakan skala Likert. Tabel

    pengukuran dapat diliat pada tabel 3.2:

    Tabel 3.2 Tabel Penilaian

    Alternatif Jawaban Skor Penilaian

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1

    Tidak Setuju (TS) 2

    Agak Tidak Setuju (ATS) 3

    Ragu-ragu (R) 4

    Agak Setuju (AS) 5

    Setuju (S) 6

    Sangat Setuju (SS) 7

    H. Statistik Deskriptif Penelitian

    Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai responden

    penelitian dan deskripsi variabel penelitian. Data yang akan ditampilkan antara lain: jenis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    kelamin, jabatan/posisis, lama bekerja, data variabel auditor internal dan pencegahan

    fraud.

    I. Teknik Analisis Data

    1. Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan untuk mengukur akurasi suatu instrument pengukuran.

    Instrument tersebut dapat mengukur konstrak sesuai dengan yang diharapkan.

    (Indriantoro dan Supomo, 1999: 181). Penelitian ini menggunakan metode korelasi

    produck moment pearson dengan bantun software SPSS 22 dan hasil dibadingkan

    dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan valid. Skor tiap butir

    pernyataan per variabel dimasukkan disertai dengan jumlah skor tiap butir

    pernyataan.

    2. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas diukur melalui pendekatan reliabilitas konsistensi internal (internal

    cocsistency reliability). Dilakukan untuk melihat konsistensi diantara butir-butir

    pernyataan dalam suatu instrumen. Tingkat keterkaitan antar butir pertanyaan atau

    pernyataan dalam suatu instrumen untuk mengukur konstrak tertentu menunjukkan

    tingkat reliabilitas konsisten internal instrument yang bersangkutan (Indriantoro dan

    Supomo, 1999: 181. Pengujian dilakukan pada tiap butir pernyataan pervariabel.

    Suatu konstrak atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nila cronbach’s

    alpha > 0,60.

    3. Korelasi Rank Spearman

    Korelasi rank spearman digunakan untuk melihat hubungan diantara dua variabel

    yang tidak berdasarkan pada pasangan nilai data yang sebenarnya, tetapi berdasarkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    ranking atau peringkatnya (Yamin, Rachmach dan Kurniawan, 2011: 223). Uji

    korelasi rank spearman akan menggunakan program SPSS 22. Untuk melihat

    interpretasi hubungan antara variabel, maka dapat digunakan pedoman sebagai

    berikut (Sarwono, 2006):

    Tabel 3.3 Interpretasi Hubungan antara Variabel

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0 Tidak ada korelasi

    0-0,25 Sangat lemah

    0,25-0,5 Cukup kuat

    0,5-0,75 Kuat

    0,75-0,99 Sangat kuat

    1 Sempurna

    4. Pembahasan

    Hal yang penting dianalisis dalam penelitian ini adalah auditor internal dalan

    pencegahan fraud. auditor internal sebagai variabel independen (X) dan pencegahan

    fraud sebagai variabel dependen (Y). Korelasi rank spearman digunakan untuk

    menguji apakah terdapat korelasi antara variabel x dan variabel y dan untuk menilai

    hubungan antar variabel tersebut digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi.

    Dari hasil penilaian hubungan, akan dapat disimpulkan hubungan antara peran auditor

    internal dalam pencegahan fraud. Wawancara juga akan dilakukan untuk

    mendapatkan data-data tambahan yang diperlukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Profil Perusahaan

    Nama : PT. OMS OILFIELD SERVICES BALIKPAPAN

    Lokasi : Jalan Mulawarman RT. 23, No. 115, Batakan Kecil, Balikpapan, Kalimantan

    Timur

    B. Sejarah Perusahaan

    OMS Oilfield Services Pte Ltd didirikan pada tahun 1976 dan berbasis di Singapura.

    Pada tanggal 30 juni 2010, Sumitomo Corporation telah mengakuisisi seluruh saham

    OMS Oilfield Services dan pada tanggal 01 juli 2010, OMS Service Oilfield Services

    telah resmi menjadi anak perusahaan dari Sumitomo Corporation. Sumitomo Corporation

    merupakan salah satu perusahaan perdagangan dunia dan korporasi dengan berbagai

    bisnis. Perusahaan ini didirikan tahun 1919 dan merupakan bagian dari Grup Sumitomo.

    Fokus utama Sumitomo Corp adalah industri perusahaan dagang. Kegiatan usaha

    Sumitomo corporation meliputi penjualan berbagai produk dan layanan di jepang, impor

    dan ekspor, perdagangan trilateral, dan investasi bisnis dosmetik dan internasional

    PT. OMS Oilfield Service Balikpapan mempunyai 150 orang karyawan yang

    tersebar dalam beberapa divisi. OMS Oilfield Services Pte Ltd mempunyai 11 fasilitas di

    7 negara yang berbeda, antara lain: Singapura, Malaysia, Indonesia, Australia, Arab

    Saudi, Thailand, dan Brunei Darussalam yang menyediakan layanan untuk berbagai

    pelanggan termasuk perusahaan minyak, kontraktor pengeboran, dan perusahaan jasa.

    OMS Oilfield Service menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sebagai

    standard. Ini merupakan unsur penting kesuksesan OMS Oilfield Service.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    C. Visi

    Untuk menjadi pemimpin pasar dan melayani pelanggan dengan kualitas tertinggi, paling

    responsif dan solusi inovatif.

    D. Misi

    Perbaikan terus-menerus, dengan fokus pada kualitas, kesehatan, keselamatan dan

    lingkungan. faktor-faktor ini penting untuk keberhasilan serta OMS mengusung nilai

    tambah kepada pelanggan.

    E. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi pada PT. OMS Oilfield Services Balikpapan dapat dilhat pada gambar

    dibawah. Penjelasannya sebagai berikut:

    1. General Manager

    Tugas dan wewenang:

    a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan

    perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang

    b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam

    perusahaan.

    c. Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan

    kebijakan perusahaan.

    d. Memperbaiki dan menyempurnaka segenap segi penataan agar tujuan organisasi

    dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

    e. Membimbing bawahan dan medelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan

    bawahan secara jelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    2. Senior Operations Manager

    Operations Manager merupakan pimpinan dalam divisi operasi yang bertugas untuk

    mengutur, mengendalikan dan melaksanakan tugas operasional.

    Tugas dan wewenang:

    a. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan.

    b. Merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi seluruh kegiatan operasi dalam

    pengembangan perusahaan sampai tuntas.

    c. Mengadakan pembinaan, pelaksanaan kegiatan perusahaan di bidang

    pengembangan.

    Operations Manager membawahi:

    a. Head Of Sales dan sales enginer

    Head of Sales membuat target penjualan dan Strategi penjualannya dan Sales

    engineer mencari klien yang memungkinkan untuk memberi keungtungan bagi

    perusahaan.

    b. Purchasing Coordinator dan Purchasing Officer

    Mempunyai tugas dan wewenang untuk menyediakan material

    c. Production Manager, Prod & Maintenance Supervasior, dan Shift Supervisor

    1) Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan

    standar mutu yang telah ditentukan.

    2) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi

    kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    3. QA Manager

    Membantu management dalalam upaya pemberdayaan sumber daya, kualitas

    manusia, kualitas produk, serta proses kerja perusahaan untuk mencapai tingkat

    kualitas efisiensi yang maksimal.

    Tugas dan wewenang:

    a. Menyusun kebijakan kualitias perusahaan, prosedur kerja, prosedur kerja,

    intruksi kerja, dan kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan proses

    pelaksanaan sistem kualitas perusahaan.

    b. Mengkomunikasian serta mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan data di

    lingkup perusahaan maupun data yang diperoleh dari pelanggan.

    c. Menyusun sistem dan rencana yang diinginkan oleh pelanggan dan diterapkan

    dalam lingkup perusahaan.

    d. Membantu proses analisa dari suatu masalah yang terjadi dan mendiskusikan

    hasil temuan masalah tersebut kepada pihak management.

    QA Manager membawahi:

    a. QA Coordinator

    b. HSE Officer

    HSE Officer merupakan bagian yang bertanggung jawab atas kesehatan dan

    keselamatan para tenaga kerja diperusahaan. HSE Officer harus mengawasi dan

    memastikan tenaga kerja bekerja sesuai dengan SOP agar kesehatan dan

    keselamatan tenaga kerja bekerja sesuai dengan SOP dapat terjamin.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Tugas dan wewenang:

    1) Membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasian.

    2) Memastikan berjalannya program SMK3 dan membuat dokumentasikana.

    3) Melakukan peninjauan resiko assessment, SOP/SWP dan JSA

    4) Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan

    tenaga kerja serta lingkunga kerja.

    5) Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan.

    6) Mampu melakukan pengagulangan kecelakaan kerja dan melakukan

    penyelidikan penyebabnya.

    7) Memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai dengan SOP

    8) Meninjau dan mengarahkan keryawan bekerja sesuai kewajiban dan sesuai

    dengan sistem operasi perusahaan.

    4. HR Manager

    Tugas dan Wewenang:

    a. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan.

    b. Menjadi penghubung antara manajemen dan karyawannya

    c. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan

    karyawan baru.

    d. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan

    mengarahkan prosedur kedisplinan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    HR Manager membawahi:

    a. HR Admin

    b. Receptionist

    c. Govt. Relations Officer

    5. Finance Manager

    Tugas dana Wewenang:

    a. Manajer keuangan berkerja sama dengan manajer lain, bertugas

    merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan

    termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.

    b. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan

    berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan

    tersebut.

    c. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda

    kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama

    dengan manajer lainnya.

    Finance Manager membawahi:

    a. Senior Accountant

    b. Accounts Executive

    c. Accounts Assistant

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Gambar 4.1

    Strukur Organisasi Perusahaan

    Senior Operations

    Manager

    General Manager

    After Market Servies

    Manager

    Operations Manager QA Manager HR Manager Finance Manager

    HSE Officer QA

    Coordinator

    Head Of Sales Purchasing

    Coordinator

    Production

    Manager

    1.HR Admn

    2. Receptionist

    3. Govt.

    Relations

    Officer

    1.Senior.

    Accoutant

    2. Senior

    Accountant

    3. Account

    Executive

    4. Accounts

    Assistant

    Sales Engineer Purchasing

    Officer

    1.Prod &

    Maintenance

    Supervisor

    2. Shift

    Supervisor

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini disajikan hasil penelitian. Hasil yang dilaporkan meliputi: deskripsi

    responden, analisis kuesioner, uji validitas, uji reliabilitas dan korelasi antara variabel.

    A. Deskripsi Responden

    Responden yang ditetapkan oleh perusahaan sebanyak 30 orang. Responden yang mengisi

    kueisoner adalah auditor internal dan karyawan yang terlibat dalam proses audit internal.

    Berikut ini adalah beberapa tabel pengelompokkan data:

    1. Jenis Kelamin

    Pengelompokkan data berdasarkan jenis kelamin, bertujuan untuk mengetahui berapa

    jumlah responden laki – laki dan perempuan yang digunakan dalam penelitian. Data

    responden dapat dilihat pada Tabel 5.1.

    Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Wanita 7 23,3 23,3 23,3

    Pria 23 76,7 76,7 100,0

    Total 30 100,0 100,0

    Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat jumlah responden wanita sebanyak 7 (tujuh)

    atau 23,3% (dua puluh tiga koma tiga persen) dan jumlah responden pria sebanyak 23

    (dua puluh tiga) atau 76,7% (tujuh puluh enam koma tujuh persen).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    2. Jabatan/Posisi

    Pengelompokan data berdasarkan jabatan dalam perusahaan digunakan untuk mengetahui

    jabatan responden di dalam objek yang diteliti. Dengan demikian dapat menunjukkan

    bahwa responden merupakan bagian dari objek yang diteliti. Data jabatan/posisi dapat

    dilihat di Tabel 5.2.

    Tabel 5.2 Jabatan/Posisi

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Manajer 2 6,7 6,7 6,7

    Auditor

    Internal 1 3,3 3,3 10,0

    Adm,TS,dll 27 90,0 90,0 100,0

    Total 30 100,0 100,0

    Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada Tabel 5.2,

    menunjukkan bahwa sebanyak 2 (dua) manajer atau 6,7% responden adalah manajer, 1

    (satu) atau 3,3% responden adalah auditor internal, dan 27 (dua puluh tujuh) atau 90%

    (sembilan puluh persen) responden adalah karyawan di perusahaan. Dari hasil

    perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah

    karyawan.

    3. Lama Bekerja

    Pengelompokan berdasarkan lama bekerja di dalam perusahaan digunakan untuk

    mengetahui berapa lama responden yang diteliti telah bekerja. Dengan demikian dapat

    menunjukkan bahwa responden merupakan bagian yang diteliti. Data lama bekerja

    sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 5.3 Lama Berkerja

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 1 - 2 th 10 33,3 33,3 33,3

    3 - 5 th 14 46,7 46,7 80,0

    > 10 th 6 20,0 20,0 100,0

    Total 30 100,0 100,0

    Berdasarkan hasil pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 5.3, sebanyak 10

    (sepuluh) responden atau 33,3% (tiga puluh tiga koma tiga persen) telah bekerja antara

    satu sampai dua tahun. Responden yang telah bekerja tiga sampai lima tahun sebanyak 14

    (empat belas) atau 46,7% (empat puluh enam koma tujuh persen). Responden yang telah

    bekerja lebih dari sepuluh tahun sebanyak 6 (enam) atau 20% (dua puluh persen).

    B. Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

    Auditor internal dan pencegahan fraud diukur menggunakan 29 (dua puluh Sembilan)

    jawaban responden terhadap kuesioner penelitian. Responden yang mengisi merupakan

    auditor internal dan karyawan tetap PT.OMS Oilfield Services.

    Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif untuk peran auditor internal dan pencegahan

    fraud di dalam PT. OMS Oilfield Services.

    1. Analisis Data Auditor Internal

    Auditor internal diukur menggunakan 17 (tujuh belas) jawaban responden. Tabel auditor

    internal dapat dilihat sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Auditor Internal

    Pertanyaan N Minimum Maximum Mean Std.

    Deviation

    P1

    P2

    P3

    P4

    P5

    P6

    P7

    P8

    P9

    P10

    P11

    P12

    P13

    P14

    P15

    P16

    P17

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    4

    4

    5

    5

    5

    5

    5

    4

    5

    5

    6

    4

    4

    4

    5

    5

    6

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    6,10

    6,23

    6,50

    6,40

    6,27

    6,37

    6,47

    6,50

    6,50

    6,37

    6,60

    6,27

    6,27

    6,33

    6,43

    6,30

    6,67

    ,885

    ,935

    ,682

    ,675

    ,740

    ,669

    ,571

    ,777

    ,630

    ,765

    ,498

    ,828

    ,740

    ,802

    ,679

    ,651

    ,479

    Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Auditor Internal

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Peran Auditor Internal 30 88 119 108,57 10,190

    Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat nilai minimum sebesar 4 (empat) dan nilai

    maximum sebesar 7 (tujuh). Nilai minimum sebesar 4 (empat), didalam kuesioner

    mempunyai alternatif jawaban “Ragu-ragu”. Didalam skala likert, ragu-ragu berada

    diantara jawaban “agak tidak setuju” dan “agak setuju” sehingga dalam hal ini dapat

    diartikan, bahwa responden bersikap netral dari pernyataan yang ada di dalam kuesioner

    peran auditor internal. Nilai maksimum sebesar 7 (tujuh), didalam kuesioner mempunyai

    alternatif jawaban “sangat setuju”. Hal ini dapat diartikan bahwa para responden sangat

    setuju dengan pernyataan yang ada didalam kuesioner. Adapun nilai mean tertinggi ada

    pada P17 sebesar 6.67. P17 berbunyi: “Auditor internal menemukan solusi untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    mengatasi penyimpangan dan direkomendasikan kepada manajemen”. Artinya,

    responden sangat setuju bahwa auditor internal di perusahaan membantu manajer

    membuat perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan masalah sudah

    berjalan dengan baik.

    Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat nilai minimum sebesar 88 (delapan puluh

    delapan) dan nilai maksimum sebesar 119. Adapun nilai mean sebesar 108.9 (seratus

    delapan koma sembilan).

    2. Analisis Data Pencegahan fraud

    Pencegahan fraud diukur dengan 12 (dua belas) jawaban responden. Tabel pencegahan

    fraud dapat dilihat sebagai berikut:

    Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud

    Pertanyaan N Minimum Maximu

    m

    Mean Std.

    Deviation

    P1

    P2

    P3

    P4

    P5

    P6

    P7

    P8

    P9

    P10

    P11

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    30

    3

    3

    4

    4

    3

    3

    2

    3

    4

    2

    1

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    7

    5,87

    5,90

    5,90

    5,77

    5,67

    5,63

    5,77

    5,87

    5,97

    5,97

    5,30

    1,408

    1,094

    ,995

    1,194

    1,296

    1,273

    1,547

    1,252

    1,066

    1,273

    1,725

    Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Peran Auditor Internal

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Pencegahan fraud 30 52 84 70,67 10,956

    Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat nilai minimum sebesar 1 (satu) dan nilai

    maximum sebesar 7 (tujuh). Nilai minimum sebesar 1 (satu), didalam kuesioner

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    mempunyai alternatif jawaban “Sangat Tidak Setuju”. Dalam hal ini dapat diartikan,

    bahwa responden tidak setuju dengan pernyataaan yang ada di dalam kuesioner. Nilai

    maxsimum sebesar 7 (tujuh), didalam kuesioner mempunyai alternatif jawaban “sangat

    setuju”. Hal ini dapat diartikan bahwa para responden sangat setuju dengan pernyataan

    yang ada didalam kuesioner. Nilai mean tertinggi ada pada pernyataan P9. Nilai mean P9

    sebesar 5.97. P9 berbunyi:” ada evaluasi berkala pada setiap aktivitas operasi di masing-

    masing unit” artinya responden sangat setuju, jika evaluasi berkala dilakukan untuk

    mencapai tujuan perusahaan.

    Berdasarkan tabel 5.17 dapat diketahui nilai minimum sebesar 52 (lima puluh

    dua) dan nilai maximum sebesar 84 (delapan puluh empat). Adapaun nilai mean sebesar

    70.67 (tujuh puluh koma enam tujuh).

    C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

    a. Uji Validitas

    Uji Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner,

    apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang

    diukur. Kuesioner dikatakan valid jika hasil r hitung > r tabel. Hasil dari r-hitung

    diperoleh menggunakan metode korelasi product moment pearson dengan

    menggunakan bantuan SPSS 22. Jumlah resonden (n) adalah 30, sehingga degree of

    freedom (df) adalah 28 (n-2= 30-2). Pengujian satu sisi dengan taraf signifikasi yang

    digunakan adalah 0,05. Maka diperoleh besarnya r-tabel adalah 0,374.

    Dalam penelitian ini, terdapat 29 pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang

    terdiri dari 17 pertanyaan mengenai auditor internal dan 12 pertanyaan mengenai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    pencegahan fraud di dalam perusahaan. Berikut ini merupakan tabel yang

    menampilkan pengujian validitas:

    Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Auditor Internal

    Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

    P1 0,923 0,374 Valid

    P2 0,847 0,374 Valid

    P3 0,791 0,374 Valid

    P4 0,824 0,374 Valid

    P5 0,858 0,374 Valid

    P6 0,803 0,374 Valid

    P7 0,841 0,374 Valid

    P8 0,812 0,374 Valid

    P9 0,760 0,374 Valid

    P10 0,893 0,374 Valid

    P11 0,732 0,374 Valid

    P12 0,893 0,374 Valid

    P13 0,775 0,374 Valid

    P14 0,849 0,374 Valid

    P15 0,860 0,374 Valid

    P16 0,893 0,374 Valid

    P17 0,838 0,374 Valid

    Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Pencegahan fraud

    Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

    P1 0,824 0,374 Valid

    P2 0,794 0,374 Valid

    P3 0,674 0,374 Valid

    P4 0,748 0,374 Valid

    P5 0,801 0,374 Valid

    P6 0,818 0,374 Valid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Pencegahan fraud

    Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

    P7 0,826 0,374 Valid

    P8 0,821 0,374 Valid

    P9 0,820 0,374 Valid

    P10 0,719 0,374 Valid

    P11 0,525 0,374 Valid

    Berdasarkan Tabel 5.8 dan 5.9 uji validitas auditor internal dan tabel uji

    validitas pencegahan fraud, semua pernyataan untuk mengukur auditor internal dan

    pencegahan fraud telah mampu digunakan sebagai alat ukur yang relevan untuk

    mengukur apa yang seharusnya diukur.

    b. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi diantara butir-butir pertanyaan

    dalam suatu instrumen. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengukur

    konsitensi internal yaitu Cronbach’s alpha dengan menggunakan bantuan SPSS 22.

    Suatu konstrak atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s

    alpha > 0,60. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini:

    Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel yang diukur Cronbach’s

    Alpha

    Standarized

    Alpha

    Keterangan

    Auditor Internal

    (Variabel X)

    0,971 0,60 Reliabel

    Pencegahan fraud

    (Variabel Y)

    0,923 0,60 Reliabel

    Berdasarkan Tabel 510, maka dapat dinyatakan indikator dalam penelitian yang

    disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat digolongkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    sebagai data penelitian yang reliabel. Dengan hasil perhitungan Cronbach alpha’s

    untuk variabel auditor internal sebesar 0,971 dan variabel pencegahan fraud sebesar

    0,923. Dengan demikian semua variabel mempunyai Cronbach’s alpha > 0,60 dan

    dinyatakan reliabel.

    2. Hubungan Antara Auditor Internal dengan Pencegahan Fraud

    Uji korelasi rank spearman digunakan untuk melihat hubungan diantara dua variabel.

    Berikut ini merupakan hasil uji korelasi rank spearmen antara auditor internal dan

    pencegahan fraud:

    Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara Auditor Internal dan

    Pencegahan Fraud

    Auditor Internal Pencegahan

    fraud

    Auditor Internal Correlation

    Coeeficient

    Sig. (2-tailed)

    N

    Pencegahan fraud Correlation

    Coeeficient

    Sig. (2-tailed)

    N

    1.000

    30

    .493**

    .006

    30

    .493**

    .006

    30

    1.000

    30

    Berdasarkan tabel 5.11, terlihat bahwa angka koefisien korelasi adalah 0,493.

    Apabila nilai koefisien korelasi dibandingkan dengan tabel 3.3 pedoman interpretasi

    koefisien korelasi maka masuk ke dalam tingkat hubungan cukup kuat. Jadi terdapat

    hubungan cukup kuat antara auditor internal dengan pencegahan fraud di PT.OMS

    Oilfield Services.

    3. Pembahasan Hasil Penelitian

    Hasil pengujian korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai sebesar 0.493 dan

    apabila dibandingkan dengan pedoman interpretasi koefesien korelasi maka masuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    ke dalam tingkat hubungan cukup kuat. Dari hasil pengujian tersebut dapat

    disimpulkan bahwa auditor internal PT. OMS Oilfield Services mempunyai

    hubungan cukup kuat dengan pencegahan fraud. Hasil pengujian ini, didukung oleh

    hasil wawancara dan pertanyaan terbuka yang telah dilakukan kepada auditor

    internal perusahaan juga diketahui bahwa auditor internal PT. OMS Oilfield

    mempunyai aturan yang ketat dalam mencegah kecurangan oleh karyawan yang

    salah satu nya adalah melakukan pengecekkan inventory secara berkala.

    Lebih jauh auditor internal perusahaan ini juga menyatakan bahwa auditor

    internal yang handal dan berani diharapkan dapat membantu pihak manajemen

    perusahaan dalam upaya mengamankan asset perusahaan, pengamanan dokumen

    penting, dan mengantisipasi setiap tindakan kecurangan yang mungkin terjadi di

    masa yang akan datang. Hal ini tampaknya konsisten dengan pernyataan P17 yang

    mendapatkan nilai mean tertinggi sebsar 6,67. P17 berbunyi: “auditor internal

    menemukan solusi untuk mengatasi penyimpangan dan direkomendasikan kepada

    manajemen”. Adapun pernyataan P4 yang berbunyi: “Auditor internal mengkaji

    Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada setiap unit perusahaan” sesuai dengan salah

    satu cara yang dikemukakan oleh Amrizal (2014) untuk mencegah terjadinya fraud,

    yaitu: Membangun struktur pengendalian intern yang baik.

    Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Kwatingtyas (2014).

    Kwatingtyas menyimpulkan bahwa auditor internal memiliki pengaruh signifikan

    dalam upaya pencegahan fraud. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa

    semakin baik peran auditor internal dalam aktivitas audit internal perusahaan maka

    upaya pencegahan fraud akan semakin efektif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB VI

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Penelitian ini dilakukan di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan yang bertujuan untuk

    mengetahui hubungan antara auditor internal dengan pencegahan fraud. Hasil perhitungan

    menggunakan korelasi rank spearman menunjukkan bahwa hubungan antara auditor internal

    dengan pencegahan fraud sudah cukup kuat. Hasil uji korelasi rank spearman, menunjukkan

    nilai sebesar 0,493. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, nilai ini berada dalam 0,27 sampai

    0,5 masuk dalam tingkat hubungan cukup kuat.

    B. Keterbatasan Penelitian

    Ukuran sampel yang sedikit, yaitu 30 (tiga puluh) dan penyebaran kuesioner yang hanya

    dapat disebar kebeberapa divisi di dalam perusahaan.

    C. Saran

    1. Untuk mengembangkan penelitian, peneliti selanjutnya disarankan dapat

    mengembangkan penelitian ini, misalnya dengan menambah variabel penelitian seperti:

    pendeteksian fraud dan investigasi fraud.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    2. Untuk perusahaan, disarankan agar mengembangkan kualitas karyawannya dengan cara

    memberi pelatihan dan pendidikan supaya kecurangan (fraud) di dalam perusahaan dapat

    diminimalkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    DAFTAR PUSTAKA

    Albrecht, W.S., Albrecht, C. O., Albrecht, C. C., dan Zimbelman, M. F. 2009 Fraud

    Exmination. Belmont, CA: Cengangi Learning.

    Amrizal. 2004. Pencegahan dan Pendektesian Kecurangan oleh Auditor Internal.

    http://bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/cegah_deteksi.pd

    f diakses tanggal 29 Juni 2016

    Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. BPFE: Yogyakarta.

    Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. 2008. Fraud Auditing. Edisi Kelim.

    Bogor: Pusdiktatwas BPKP.

    Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. Standar Profesional Akuntans Publi. Jakarta:

    Salemba Empat

    Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

    Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

    Jusup, Haryono (2001) Auditing (Pengauditan) Buku I. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

    Ekonomi YKPN.

    Karyono. 2013. Forensic Fraud. Andi Offset: Yogyakarta.

    Kumaat. Valery G. 2010. Internal Audit. Erlangga: Jakarta.

    Kusumah, Ihsan. (2008). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan

    (Fraud) pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama, Bandung. Skripsi

    Dipublikasikan. Universitas Widyatama, Jawa Barat.

    Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal.

    Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit

    Kwatingtyas, Lidia P.A. (2014) Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Upaya

    Pencegahan, Pendeteksian, dan Investigasi Fraud pada Rumah Sakit Panti Rapih.

    Skripsi. Yogyakarta: FE-USD

    Luayyi, Sri. (2012). Peranan Auditi Internal dalam Mencegah dan Mendeteksi Adanya

    Kecurangan Fraud di CV. Sarana Optikal Terpadu. Jurnal Cendekian Vol 10

    Nomor 3 Sept. 2012, ISSN: 1693:6094

    Mulyadi, Kanaka Puradiredja (1998). Auditing, Edisi kelima, Jakarta: Salemba Empat

    Novieyanty, Emanuela D. (2006). Persepsi Karyawan Terhadap Auditor Internal pada

    Pelayanan Kesehatan St. Carolus Jakarta. Skripsi. Yogyakarta: FE-USD

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/cegah_deteksi.pdfhttp://bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/cegah_deteksi.pdf

  • 47

    Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:

    Graha Ilmu.

    Sawyer, Lawrence B. (2003). Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat

    Senduk, Ketty R. (2014). Peran Auditor Internal dalam Mendeteksi fraud dan

    Meningkatkan Good Corporate Governance pada Lion Hotel dan Plaza Manadoo,

    Sulawesi Utara. Skripsi. Yogyakarta: FE- USD

    Soeharmoro, (2012). Peranan Internal Auditor dalam Pendeteksian dan Pencegahan

    Kecurangan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol 1, No 3.

    Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

    The Institute of Internal Auditors, 1995. Standars for The Practices of Internal Auditing,

    Florida: The Institute of Internal Auditors USA.

    Tugiman, Hiro. (1996). Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta.

    Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta

    Tugiman, Hiro (1999). Metode Penilaian Kinerja Perusahaan. Bandung: Yayasan

    Pendidikan Internal Audit Graha Sucifindo.

    Yamin, Rachmach dan Kurniawan. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Gengagaman

    Anda. Jakarta: Salemba Empat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Kuesioner

    PERANANAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN

    (FRAUD)

    I. Data Responden

    (Berilah tanda X pada jawaban sesuai dengan keadaan yang anda alami saat ini)

    1. Nama:__________________________________________(boleh tidakdi isi)

    2. JenisKelamin:

    a. Laki-laki b. Perempuan

    3. Berapa usia anda?

    a. 55 th

    4. Jabatan/Posisi anda?

    a. Direktur b. Auditor

    Internal

    c. Supervisor d. Lainnya:…………….

    5. Berapa lama anda bekerja di perusahaan?

    a. 1-2 th b. 3-5 th c. 6-10 th d. > 10 th

    (Digunakan untuk mengetahui berapa lama responden telah bekerja pada objek

    yang diteliti)

    6. Berapa pendapatan anda tiap bulannya?

    a. 1-2 th b. 3-5 th c. 6-10 th d. > 10 th

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    II. AUDITOR INTERNAL (fraud)

    (Berikan penilaian dari 1 – 7 dalam kotak yang disediakan dengan memberi tanda (X))

    Keterangan:

    1 :Sangat Tidak Setuju (STS)

    2 :Tidak Setuju (TS)

    3 :Agak Tidak Setuju (ATS)

    4 : Ragu – ragu (R)

    5 :Agak Setuju (AS)

    6 :Setuju (S)

    7 :Sangat Setuju (SS)

    A. AUDITOR INTERNAL

    No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

    STS TS ATS R AS S SS

    1. Auditor internal melakukan survey pendahuluan sebelum melakukan audit.

    2. Audit internal membuat perencanaan audit secara matang.

    3. Auditor internal memeriksa Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap

    aktivitas persuahaan.

    4. Auditor internal mengkaji Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada setiap unit

    perusahaan

    5. Auditor internal memeriksa perencanaan operasi perusahaan yang dilakukan

    manajer

    6. Auditor internal melakukan evaluasi kebijakan-kebijakan yang ditetapkan

    manajer

    7. Auditor internal melakukan penilainkualitas pekerjaan manajer yang disesuikan

    dengan standar yang ada.

    8. Auditor internal memiliki tanggungjawab professional atas pemeriksaan/audit

    pada setiap unit perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

    STS TS ATS R AS S SS

    9. Audit internal bersikap objektif pada setiap pekerjaan audit.

    10. Auditor internal melakukan pemeriksaan sesuai dengan kompetensi yang

    dimiliki.

    11. Auditor internal memeriksa tujuan dan capaian perusahaan.

    12. Auditor internal mendikusikan hasil temuan audit bersama anggota tim audit.

    13. Auditor internal menyampaikan hasil temuan secara transparan kepada auditee

    14. Auditor internal melaporkan hasil pemeriksaan kepada dewan direksi dan

    komite audit.

    15. Auditor internal mencari penyebab terjadinya penyimpangan.

    16. Auditor internal mengkaji dampak penyimpangan yang terjadi pada tiap unit.

    17. Auditor internal menemukan solusi untuk mengatasi penyimpangan dan

    direkomendasikan kepada manajemen.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    B. UPAYA PENCEGAHAN FRAUD (KECURANGAN)

    No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

    STS TS ATS R AS S SS

    1. Perusahaan menetapkan aturan anti

    fraud (kecurangan)

    2. Sebagai karyawan, saya

    berkomitmen untuk melaksanakan

    aturan anti fraud (kecurangan) yang

    ditetapkan perusahaan

    3. Perusahaan menetapkan sanksi yang

    tegas bagi pelaku fraud

    (kecurangan).

    4. Ada sistem pengendalian internal

    yang memadai untuk pencegahan

    fraud (kecurangan)

    5. Ada pemisahan fungsi yang jelas

    sesuai dengan tanggungjawab

    masing-masing unit.

    6. Ada media untuk menampung

    informasi yang berkaitan dengan

    fraud (kecurangan)

    7. Ada tim khusus yang dibentuk

    untuk pencegahan fraud

    (kecurangan)

    8. Ada tindak lanjut yang cepat atas

    temuan fraud (kecurangan)

    9. Ada evaluasi berkala pada setiap

    aktivitas operasi di masing-masing

    unit.

    10. Ada manajemen pengawasan untuk

    setiap aktivitas operasional

    perushaan.

    11. Ada kebijakan untuk melakukan

    rotasi pegawai secara berkala.

    12. Ada aturan cuti yang harus diambil

    oleh karyawan.

    (sumber: Lidia Pascalia Ayu Kwatingtyas, 2014. Pengaruh Peran Auditor Internal

    Terhadap Upaya Pencegahan, Pendeteksian, dan Investigasi Fraud)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    III. PERTANYAAN TERBUKA

    (Berika 3 jawaban yang relevan dan tulis hal yang paling penting mulai dengan angka1)

    A. Menurut saudara prosedur audit apa yang paling efektif dilakukan untuk indentifikasi

    fraud (kecurangan)?

    1.

    2.

    3.

    B. Menurut saudara cara apa yang paling tepat untuk mencegah terjadinya Employee

    Fraud (Kecurangan oleh karyawan)?

    1.

    2.

    3.

    C. Menurut saudara prosedur audit apa yang paling efektif dilakukan untuk identifikasi

    fraud (kecurangan) berkaitan dengan penyalahgunaan asset perusahaan?

    1.

    2.

    3.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    Uji Korelasi Rank Spearman

    Correlations

    Peran_AI

    Pencegahan_Fr

    aud

    Peran_AI Pearson Correlation 1 .616**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 30 30

    Pencegahan_Fraud Pearson Correlation .616** 1

    Sig. (2-tailed) .000

    N 30 30

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    Hasil Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud

    Hassil Statistik Deskriptif Auditor Internal

    Descriptive Statistics

    N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

    Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

    Peran_AI 30 31 88 119 108.57 1.860 10.190 103.840

    Valid N (listwise) 30

    Descriptive Statistics

    N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

    Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

    Pencegahan_Fraud 30 32 52 84 70.67 2.000 10.956 120.023

    Valid N (listwise) 30

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    Uji Validitas Variabel X

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 57

    Uji Validitas Variabel Y

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 58

    Uji Reliabilitas Variabel X

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .971 17

    Uji Reliabilitas Variabel Y

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .923 12

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK