hubungan arsitektur dan islam

9
Hubungan Arsitektur & Islam Abdul Rasyid Lubis A. PENDAHULUAN Berbicara mengenai arsitektur, niscaya akan terkait dengan ruang. Ruang menjelma dalam berbagai pola dan tatanan, yang dikelola dan disusun oleh arsitektur (Lawson, 2001:6). Sehingga, terlihat hubungan yang erat antara arsitektur dan ruang. Hubungan tersebut tidak sesederhana seperti tampaknya, namun keberadaannya tak terelakkan. Isi ruang, merujuk pada manusia sebagai pemilik dan/atau pemakai ruang tersebut. Seperti hubungan antara arsitektur dan ruang, maka hubungan antara ruang dan manusia juga tak terelakkan. Baik dari segi fisik, sosial maupun psikologi. Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka dalam penggunaan ruang, ia tidak sendiri, tetapi berkelompok. Dalam berkelompok sendiri selalu menghadirkan sebuah persamaan yang nantinya akan menghasilkan sebuah identitas sehingga mampu dikenal oleh orang lain atau kelompok yang lain. Demikian juga halnya dengan agama. Agama merupakan ruh dari sebuah kehidupan individu yang membentuk karakter seseorang, baik secara berkelompok atau pun secara personal dari individu tersebut. Banyak sekali contoh di sekelililng kita yang dapat kita tangkap dengan kasat mata sebuah identitas yang yang terbentuk akibat dari agama, misalnya cara kita berpakaian, bertutur kata, salam yang mereka ucapkan ketika saling bertemu, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu membentuk sebuah psikologis yang mana agama sangat berperan di 1

Upload: rasyidloeb

Post on 23-Jun-2015

417 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Arsitektur Dan Islam

Hubungan Arsitektur & Islam Abdul Rasyid Lubis

A. PENDAHULUAN

Berbicara mengenai arsitektur, niscaya akan terkait dengan ruang. Ruang

menjelma dalam berbagai pola dan tatanan, yang dikelola dan disusun oleh

arsitektur (Lawson, 2001:6). Sehingga, terlihat hubungan yang erat antara arsitektur

dan ruang. Hubungan tersebut tidak sesederhana seperti tampaknya, namun

keberadaannya tak terelakkan. Isi ruang, merujuk pada manusia sebagai pemilik

dan/atau pemakai ruang tersebut. Seperti hubungan antara arsitektur dan ruang,

maka hubungan antara ruang dan manusia juga tak terelakkan.

Baik dari segi fisik, sosial maupun psikologi. Karena manusia merupakan

makhluk sosial, maka dalam penggunaan ruang, ia tidak sendiri, tetapi berkelompok.

Dalam berkelompok sendiri selalu menghadirkan sebuah persamaan yang nantinya

akan menghasilkan sebuah identitas sehingga mampu dikenal oleh orang lain atau

kelompok yang lain.

Demikian juga halnya dengan agama. Agama merupakan ruh dari sebuah

kehidupan individu yang membentuk karakter seseorang, baik secara berkelompok

atau pun secara personal dari individu tersebut. Banyak sekali contoh di sekelililng

kita yang dapat kita tangkap dengan kasat mata sebuah identitas yang yang

terbentuk akibat dari agama, misalnya cara kita berpakaian, bertutur kata, salam

yang mereka ucapkan ketika saling bertemu, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu

membentuk sebuah psikologis yang mana agama sangat berperan di situ, dan

bukan tidak mungkin dari sebuah ikatan psikologis dapat tertuang dalam bentuk dan

ruang.

Islam sebagai ajaran yang universal tentunya tidak membatasi dirinya untuk

selalu membicarakan mengenai ibadah dan segala bentuk yang bersifat ukhrawi.

Keduniaan juga menjadi bahasan dari Islam, sehingga banyak yang muncul

karena Islam itu sendiri, seperti misalnya sastra, kaligrafi atupun arsitektur, dan lain

sebagainya. Khusus mengenai arsitektur, seperti yang telah dibicarakan di atas

bahwa arsitektur sangat besar dipengaruhi oleh sesuatu yang sifatnya menjadi

tradisi. Bentuk dan ruang merupakan ekspresi dari keadaan yang selalu terjadi

1

Page 2: Hubungan Arsitektur Dan Islam

Hubungan Arsitektur & Islam Abdul Rasyid Lubis

sehingga dapat dikatakan agama merupakan faktor pembentuk sebuah tradisi tadi,

oleh karena itu Islam sebagai salah satu agama yang memiliki ajaran yang kemudian

melahirkan budaya secara tidak langsung akan membentuk sebuah pola piker yang

hasilnya jelas bahwa Islam sendiri merasuk ke berbagai sendi-sendi kehidupan.

B. ARSITEKTUR ISLAM

Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular

maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini.

Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya.

Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur

Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki

pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti

misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya.

Sejarah

Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil

menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai

dibangun kembali dan didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi

dilaksanakan sebelum Muhammad meninggal pada tahun 632 oleh tukang kayu dari

abyssina dengan gayanya sendiri. Bangunan suci ka'bah inilah yang menjadi cikal

bakal dari arsitektur Islam. Dinding dari ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti

gambar nabi Isa, Maryam, Ibrahim, Rasul, Malaikat dan beberapa pepohonan.

Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari hadis, akhirnya melarang

penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama manusia

dan binatang. Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan

wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang

pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk bersembahyang, yaitu mesjid.

Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan

mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad, atau terkadang

2

Page 3: Hubungan Arsitektur Dan Islam

Hubungan Arsitektur & Islam Abdul Rasyid Lubis

beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya,

misalnya gereja.

Pengaruh dan Gaya

Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan

muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan

Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang

diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari

bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang

melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Mesjid Raya Samarra di

Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Juga

mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut mempengaruhi corak arsitektur Islam.

Ketika Ustman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah

sebuah basilika menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun

mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban

islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk

pembangunan mesjid-mesjid Islam selanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya

mesjid Sulaiman, dan mesjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur

Islam hampir selalui mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur

yang melingkar. Dalam hal pola ini, geometri fraktal memegang peranan penting

sebagai materi pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga

sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The

Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.

Arsitektur Persia

Persia merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan

Islam untuk pertama kalinya. Sisi timur dari sungai eufrat dan tigris adalah tempat

berdirinya kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan

kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun

juga mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari

Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari arsitektur

persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang

3

Page 4: Hubungan Arsitektur Dan Islam

Hubungan Arsitektur & Islam Abdul Rasyid Lubis

menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak kota, misalnya Baghdad,

dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya Firouzabad. Bahkan, sekarang

bisa diketahui bahwa dua arsitek yang dipekerjakan oleh Al-Mansur untuk

merancang kota pada masa awal adalah warisan dari kekaisaran Persia, yaitu

Naubakht, seorang zoroaster persia, dan seorang Yahudi dari Khorasan, Iran yaitu

Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri khasnya yaitu pilar batu bata,

taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar. Di Asia Timur, gaya

arsitektur Hindu juga turut mempengaruhi namun akhirnya tertekan oleh kebudayaan

persia yang ketika itu dalam masa jayanya.

Arsitektur Moor

Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan

bergeliatnya arsitektur islam di peninsula Liberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan

gaya Moor sangat mencolok dengan interior lengkungannya yang penuh dekorasi.

Arsitektur moor meraih masa puncaknya dengan dibangunnya Alhambra, istana

sekaligus benteng di Granada, dengan interior yang memiliki ruangan terbuka yang

luas dan memungkinkan udara mengalir secara lancar, dan didominasi dengan

pemakaian warna merah, biru dan emas.

C. KONSEP RUMAH TINGGAL ISLAMI

Nilai Ibadah. Ayat al-Quran di Surat adz-Dzariyat 56 merupakan dalil pokok

tentang masalah ibadah: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. Bahkan ibadah di sini, ditekankan untuk

diaplikasikan dalam keseluruhan aktifitas hidup manusia.

Aplikasi dari nilai ini adalah diimplementasikannya ruang-ruang untuk

mewadahi aktifitas ibadah. Yang utama adalah ibadah mahdhoh seperti sholat,

tilawah-tadabbur al-Quran, dan ta’lim keluarga. Ruang tersebut bisa berupa ruangan

khusus yang difungsikan atau dinamakan sebagai sebuah musholla keluarga. Bisa

berupa ruangan di dalam rumah, atau ruangan dalam bangunan tersendiri di luar

bangunan utama rumah, tapi masih dalam satu lingkungan rumah. Bisa juga berupa

sebuah ruangan yang cukup luas, yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga. Jadi

4

Page 5: Hubungan Arsitektur Dan Islam

Hubungan Arsitektur & Islam Abdul Rasyid Lubis

di sini, ruangan keluarga difungsikan sebagai ruangan berkumpul semua anggota

keluarga, dalam sebuah aktifitas utama ibadah mahdhoh (sholat fardhu berjamaah,

tilawah al-Quran bersama, dan ta’lim keluarga). Ini akan jadi sebuah antitesis

tentang fungsi sebuah ruang keluarga, yang selama ini lebih dikenali dengan adanya

perabot seperti televisi dan seperangkat perabot multimedia, beserta sofa tempat

duduk-duduk.

Nilai silaturrahiim. Silaturrahiim sangat ditekankan dalam Islam, berkaitan

dengan hubungan kita dengan sesama muslim maupun manusia yang lain. Di dalam

rumah, aktifitas silaturrahiim dengan sesama anggota keluarga harus terjalin. Oleh

karena itu, harus diimplementasikan sebuah rumah dengan susunan atau hirarki

ruang yang mampu merekatkan hubungan silaturrahiim di antara penghuni rumah.

Adanya ruang bersama, yang menjadi pusat aktifitas silaturrahiim dengan sesama

keluarga (penghuni rumah) menjadi syarat utama. Ruang bersama ini menjadi akses

penghubung ke masing-masing ruang pribadi (kamar tidur, ruang kerja, dan ruang

pribadi lainnya). Tujuannya agar tidak terjadi ruangan pribadi dengan akses yang

pribadi pula, sehingga menghilangkan/ memutuskan jalur silaturrahiim ruangan di

dalam rumah. Dengan terlokasikannya fungsi dan nilai silaturrahiim di dalam rumah

(antar sesama anggota keluarga/ penghuni rumah), maka akan terwujud rasa kasih

sayang (marhamah), kedekatan (qarib), dan harmoni antara sesama anggota

keluarga. Ini akan sangat berbeda ketika kita lihat sebuah rumah dengan tingkat

privasi masing-masing anggota keluarga yang sangat tinggi, sehingga sangat jarang

kebersamaan dan silaturrahiim antar sesama anggota keluarga terjalin. Ruang

bersama kosong dari aktifitas bersama (silaturrahiim), dikarenakan (salah satunya)

akses menuju ruang pribadi lebih mudah diakses ketimbang ke ruang bersama.

Ruang bersama tidak menjadi akses penghubung bagi masing-masing ruang pribadi.

Selanjutnya yang tak kalah penting adalah silaturrahiim dengan tetangga dan

masyarakat sekitar, atau silaturrahiim dengan orang-orang yang sengaja berkunjung

ke rumah. Rumah mesti mampu mengakomodasi aktifitas ini. Silaturrahiim berarti

membina hubungan dan menjalin komunikasi. Dibutuhkan sikap membuka diri

dan menerima kehadiran orang lain. Implementasi dari hal ini, bentuk rumah yang

seharusnya akan jauh dari kesan tertutup, angkuh dan tidak bersahabat. Bentuk-

bentuk tersebut akan sangat kontradiktif dengan nilai-nilai silaturrahiim yang akan

diwujudkan. Tetangga, atau siapapun yang akan berkunjung akan merasa enggan

5

Page 6: Hubungan Arsitektur Dan Islam

Hubungan Arsitektur & Islam Abdul Rasyid Lubis

dan malas, bila mereka harus dihadapkan pintu gerbang yang tinggi, anjing penjaga

yang menggongong setiap saat, dan petugas satpam yang serba menyelidik.

D. KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa arsitektur dan Islam itu

memiliki hubungan yang cukup erat. Bahkan telah ada sejak zaman nabi dan rasul.

Ditandai dengan bangunan-bangunan dengan arsitektur yang indah terutama

Mesjid. Dan puncak keindahan arsitektur Mesjid adalah pada masa bani Umayyah

dan bani Abbasiah. Sesungguhnya Allah menyukai sesuatu yang indah.

Tanpa adanya sentuhan arsitektur pada bangunan-bangunan islam,

bangunan islam akan terlihat biasa-biasa saja dan tidak menarik, sehingga membuat

dunia anggap remeh dan menganggap Islam sebagai hal yang kecil. Dengan adanya

arsitektur yang indah pada bangunan-bangunan Islam terutama mesjid, martabat

Islam menjadi lebih terangkat di mata dunia dan mulai diperhitungkan sebagai

bangsa yang kuat. Dan akhirnya mereka mulai menyusun taktik untuk menjatuhkan

Islam.

6