hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi

225
HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh UTAMI KUSUMA ARUM 1401412168 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: phunghanh

Post on 18-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV

SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA

KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

UTAMI KUSUMA ARUM

1401412168

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Guru terbaik bukanlah yang hanya bisa menerangkan materi, tetapi guru yang

dapat memberikan motivasi dan tantangan kepada murid-muridnya agar bisa

menjelaskan sendiri” (Ralph Marstone).

“Guru yang mengajar tanpa membangkitkan minat belajar siswanya bagaikan

menempa besi dingin” (Horace Manu).

PERSEMBAHAN:

Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah

SWT, karya tulis ini penulis persembahkan

untuk:

1. Orang tua tercinta (Ibu Hartini dan

Almarhum Bapak Warsito H.S), terima kasih

telah memberikan segala doa, dukungan,

motivasi dan kasih sayang yang selalu

menyertai setiap langkahku.

2. Almamaterku PGSD UNNES.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

vi

PRAKATA

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti mendapat bimbingan dan

kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi berjudul “Hubungan antara

Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri di

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”. Skripsi ini merupakan syarat akademis

dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di

Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan izin penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar skripsi

ini.

4. Drs. A. Zaenal Abidin, M.Pd. Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan

bimbingan, saran dan selalu memberikan motivasi bagi peneliti.

5. Dra. Sri Susilaningsih, M.Pd. Dosen Pembimbing 2 yang yang telah

memberikan bimbingan, saran dan selalu memberikan motivasi bagi peneliti.

6. Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd. Dosen Penguji.

7. Seluruh Kepala Sekolah Dasar Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal yang telah memberi izin melaksanakan penelitian.

8. Seluruh guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan

penelitian.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

vii

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat berkat dan karunia

yang berlimpah dari Allah SWT. Semoga skripsi yang ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak.

Semarang, 22 Agustus 2016

Peneliti

Utami Kusuma Arum

NIM 1401412168

Page 8: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

viii

ABSTRAK

Arum, Utami Kusuma. 2016. Hubungan antara Variasi Mengajar dengan

Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. A. Zaenal

Abidin, M.Pd. dan Dra. Sri Susilaningsih, M.Pd.

Proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang dilakukan guru masih monoton dan

belum bervariasi mengakibatkan siswa mengalami kejenuhan saat mengikuti

proses pembelajaran dan membuat siswa kurang termotivasi dalam belajar. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variasi mengajar dengan

motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang berjumlah 230 siswa. Sampel diambil

sebanyak 40% dari total populasi dengan teknik Proportional Random Sampling,

diperoleh 95 siswa. Data diperoleh dengan metode angket sebagai pengumpul

data utama. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan sebagai data

pendukung. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi mengajar termasuk dalam

kategori baik dengan perolehan skor rata-rata 80,57. Motivasi belajar termasuk

dalam kategori tinggi dengan perolehan skor rata-rata 77,39. Hasil uji hipotesis

diperoleh lebih besar dari (0,698 > 0,263) termasuk dalam kategori

koefisien korelasi kuat. Dengan demikian, hipotesis “ada hubungan yang

signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD

Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” diterima.

Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara variasi

mengajar dengan motivasi belajar siswa. Saran bagi guru, hubungan variasi

mengajar dengan motivasi belajar diharapkan menjadi pertimbangan guru untuk

menggunakan variasi mengajar dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Kata kunci: hubungan; motivasi belajar; variasi mengajar

Page 9: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ............................................................................................ 10

2.1.1 Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran ..................................................... 10

2.1.1.1 Belajar ................................................................................................ 10

2.1.1.2 Mengajar .............................................................................................. 13

2.1.1.3 Pembelajaran ....................................................................................... 18

2.1.2 Variasi Mengajar .................................................................................... 22

2.1.2.1 Pengertian Variasi Mengajar ............................................................... 22

2.1.2.2 Tujuan Variasi Mengajar..................................................................... 23

2.1.2.3 Prinsip Penggunaan Variasi Mengajar ................................................ 25

2.1.2.4 Komponen Variasi Mengajar .............................................................. 27

Page 10: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

x

2.1.3 Motivasi Belajar...................................................................................... 34

2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar ................................................................ 34

2.1.3.2 Macam-macam Motivasi Belajar ........................................................ 36

2.1.3.3 Fungsi Motivasi Belajar ...................................................................... 39

2.1.3.4 Ciri-ciri Motivasi Belajar .................................................................... 40

2.1.3.5 Bentuk-bentuk Motivasi ...................................................................... 42

2.1.4 Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar ................ 45

2.2 Kajian Empiris ........................................................................................ 47

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 50

2.4 Hipotesis ................................................................................................ 52

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 54

3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................. 54

3.3 Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian .................................................... 55

3.3.1 Subjek Penelitian .................................................................................... 55

3.3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................... 55

3.3.3 Waktu Penelitian ..................................................................................... 55

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 55

3.4.1 Populasi Penelitian.................................................................................. 55

3.4.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 56

3.5 Variabel Penelitian.................................................................................. 58

3.5.1 Variabel Independen ............................................................................... 58

3.5.2 Variabel Dependen ................................................................................. 59

3.5.3 Definisi Operasional Variabel ................................................................ 59

3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 60

3.6.1 Angket (Kuesioner) ................................................................................ 61

3.6.2 Wawancara ............................................................................................. 61

3.6.3 Observasi ................................................................................................ 62

3.6.4 Dokumentasi ........................................................................................... 62

3.7 Uji Coba Instrumen, Validitas, Reliabilitas ........................................... 63

3.7.1 Uji Coba Instrumen................................................................................. 63

Page 11: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

xi

3.7.2 Validitas .................................................................................................. 63

3.7.3 Reliabilitas .............................................................................................. 67

3.8 Analisis Data ........................................................................................... 68

3.8.1 Analisis Data Awal ................................................................................. 68

3.8.1.1 Analisis Deskriptif ............................................................................. 68

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 70

3.8.2.1 Uji Normalitas .................................................................................... 70

3.8.2.2 Uji Linieritas ...................................................................................... 71

3.8.3 Analisis Data Akhir ................................................................................ 71

3.8.3.1 Analisis Uji Hipotesis ........................................................................ 71

3.8.3.2 Uji Sigifikansi .................................................................................... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 74

4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian .............................................. 74

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variasi Mengajar ................................................ 74

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar ................................................. 86

4.1.2 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 98

4.1.2.1 Uji Normalitas .................................................................................... 98

4.1.2.2 Uji Linieritas ...................................................................................... 99

4.1.3 Uji Hipotesis ........................................................................................... 100

4.1.3.1 Uji Korelasi ........................................................................................ 101

4.1.3.2 Uji Signifikansi .................................................................................. 102

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 103

4.2.1 Pemaknaan Temuan ................................................................................ 103

4.2.1.1 Hasil Analisis Variasi Mengajar ........................................................ 103

4.2.1.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar ......................................................... 108

4.2.1.3 Hasil Analisis Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi

Belajar ................................................................................................ 113

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................................... 116

4.2.2.1 Implikasi Teoretis .............................................................................. 116

4.2.2.2 Implikasi Praktis ................................................................................ 116

Page 12: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

xii

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ........................................................................... 117

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................. 118

5.2 Saran ....................................................................................................... 119

5.2.1 Bagi Guru................................................................................................ 119

5.2.2 Bagi Siswa .............................................................................................. 119

5.2.3 Bagi Sekolah ........................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 121

LAMPIRAN .................................................................................................... 124

Page 13: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 56

Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Penelitian .............................................. 58

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Variasi Mengajar ................................ 65

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ................................ 66

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 68

Tabel 3.6 Pedoman pemberian skor instrumen ................................................ 68

Tabel 3.7 Kategori Variasi Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa .................. 70

Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien

Korelasi ........................................................................................... 72

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD

Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ... 74

Tabel 4.2 Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Variasi Mengajar ............. 76

Tabel 4.3 Hasil Observasi Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal .......................... 77

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Suara ................................... 78

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Pemusatan Perhatiasn Siswa ......... 79

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Kesenyapan .................................... 80

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Indikator Mengadakan Kontak Pandang ........ 81

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Indikator Gerakan Badan dan Mimik ............. 82

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Perubahan Posisi Guru .................... 83

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Penggunaan Alat Bantu

Pengajaran ....................................................................................... 84

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Pola Interaksi ................... 85

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV

SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal .............................................................................................. 86

Tabel 4.13 Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Motivasi Belajar ............. 88

Page 14: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

xiv

Tabel 4.14 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ............ 89

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Indikator Tekun Menghadapi Tugas ............ 90

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan .......... 91

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Indikator Menunjukkan Minat Terhadap

Bermacam-macam Masalah .......................................................... 92

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri ..... 93

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Indikator Cepat Bosan pada Tugas-tugas

Yang Rutin ................................................................................... 94

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Indikator Dapat Mempertahankan Pendapat 95

Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal

Yang Diyakini ............................................................................... 96

Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Indikator Senang Mencari dan Memecahkan

Soal-soal ........................................................................................ 97

Tabel 4.23 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 98

Tabel 4.24 Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 100

Tabel 4.25 Hasil Uji Korelasi .......................................................................... 101

Page 15: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 52

Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Variasi Mengajar ..................................... 75

Gambar 4.2 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar ...................................... 87

Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot .................................................................. 99

Page 16: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Wawancara Pra Penelitian .............................................. 124

Lampiran 2 Kisi-kisi Angket Uji Coba ........................................................ 126

Lampiran 3 Angket Uji Coba ...................................................................... 128

Lampiran 4 Lembar Angket Uji Coba ......................................................... 137

Lampiran 5 Tabulasi Data Uji Coba AngketVariabel Variasi Mengajar ..... 140

Lampiran 6 Tabulasi Data Uji Coba Angket Variabel Motivasi Belajar ..... 141

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Angket Variabel Variasi Mengajar ............ 142

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Angket Variabel Motivasi Belajar ............. 143

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Angket Variasi Mengajar dan Motivasi

Belajar ...................................................................................... 144

Lampiran 10 Kisi-Kisi Angket Penelitian ...................................................... 145

Lampiran 11 Angket Penelitian ..................................................................... 147

Lampiran 12 Lembar Angket Penelitian ........................................................ 154

Lampiran 13 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Variabel

Variasi Mengajar ...................................................................... 156

Lampiran 14 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Variasi Mengajar Tiap

Indikator .................................................................................. 159

Lampiran 15 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Variabel

Motivasi Belajar ....................................................................... 163

Lampiran 16 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar Tiap

Indikator .................................................................................. 166

Lampiran 17 Kisi-kisi Observasi ................................................................... 170

Lampiran 18 Lembar Observasi ..................................................................... 171

Lampiran 19 Lembar Hasil Observasi ........................................................... 175

Lampiran 20 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Variabel Variasi Mengajar 178

Lampiran 21 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Variabel Motivasi Belajar 179

Lampiran 22 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru dan Siswa ............................ 180

Page 17: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

xvii

Lampiran 23 Pedoman Wawancara untuk Guru ............................................ 181

Lampiran 24 Pedoman Wawancara untuk Siswa ........................................... 182

Lampiran 25 Lembar Hasil Wawancara Guru ............................................... 183

Lampiran 26 Lembar Hasil Wawancara Siswa .............................................. 184

Lampiran 27 Hasil Uji Normalitas ................................................................. 185

Lampiran 28 Hasil Uji Linieritas ................................................................... 186

Lampiran 29 Hasil Uji Korelasi ..................................................................... 187

Lampiran 30 Daftar Responden Uji Coba Angket ......................................... 188

Lampiran 31 Daftar Sampel Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad

Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ................................ 189

Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 190

Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 198

Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian ............................................................ 206

Page 18: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan kualitas

sumber daya manusia, karena dengan adanya pendidikan akan meningkatkan

dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dapat menjamin

kelangsungan hidup suatu negara. Undang-undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas 2011:3).

Salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari

bagaimana proses pembelajaran yang terjadi antara pendidik dengan peserta

didik di sekolah. Guru sebagai pendidik sesuai dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab XI tentang Pendidik dan Tenaga

Kependidikan pasal 39 menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga

profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

terutama bagi pendidik perguruan tinggi. Selanjutnya dalam pasal 40 ayat 2a

Page 19: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

2

dijelaskan bahwa kewajiban bagi seorang pendidik adalah menciptakan

suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan

dialogis (Sisdiknas 2011:27).

Peran guru sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Seorang

guru perlu menyiapkan siswa sebaik mungkin untuk siap menerima dan

mengikuti proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar yang

telah ditetapkan. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru hendaknya

dapat menarik perhatian siswa dan membangkitkan semangat siswa untuk

selalu berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membutuhkan

kemampuan khusus guru dalam mengajar yaitu penggunaan variasi mengajar.

Usman (2013:84) menjelaskan bahwa variasi dalam pembelajaran

merupakan suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar

mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam

situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan,

antusiasme, serta penuh partisipasi. Kurangnya keterampilan mengadakan

variasi dalam proses pembelajaran akan menimbulkan kebosanan dan

kejenuhan pada siswa dalam kegiatan belajar.

Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan

belajar yang monoton akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat

siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun (Hasibuan 2012:64).

Dalam kondisi tersebut, dengan adanya variasi yang dilakukan guru dalam

proses pembelajaran, diharapkan akan mengatasi kebosanan dan kejenuhan

yang dialami siswa.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

3

Selain untuk mengatasi kebosanan pada siswa, penggunaan variasi

dalam mengajar akan meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi,

memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik, memupuk

perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran, dan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuannya (Mulyasa 2011:78). Variasi dalam

kegiatan pembelajaran penting untuk dilakukan seorang guru dalam proses

pembelajaran untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

dan tidak membosankan untuk siswa.

Pembelajaran yang menyenangkan dengan penggunaan variasi

mengajar yang dilakukan guru, diharapkan dapat merangsang dan

menumbuhkan motivasi belajar pada siswanya agar proses pembelajaran

berlangsung efektif dan efisien dalam mencapai tujuan belajar. Dengan

adanya motivasi belajar yang tinggi pada diri siswa dalam proses

pembelajaran akan meningkatkan intensitas siswa dalam belajar, sehingga

prestasi belajar yang akan dicapai dapat meningkat dan tujuan belajar dapat

tercapai.

Sardiman (2012:75) menyatakan bahwa motivasi dalam kegiatan

belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi

Page 21: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

4

dalam diri seseorang dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan

perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.

Uno (2015:27) menyatakan ada beberapa peranan penting dari motivasi

dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam menentukan hal-hal yang

dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak

dicapai, menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan

menentukan ketekunan belajar. Dengan adanya motivasi belajar dalam diri

siswa, akan mendorong siswa tersebut untuk meningkatkan prestasi dalam

kegiatan belajar.

Berdasarkan hasil laporan beberapa lembaga internasional,

menunjukkan prestasi dan perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia

masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang

yang lain. Menurut Education Developement Index (EDI) tahun 2010,

kualitas pendidikan Indonesia menempati peringkat 64 dari 120 negara

(Unesco 2012). Hasil survei selanjutnya, menurut laporan PISA (Programme

for International Student Assessment) yang berhubungan dengan kemampuan

literasi sains, membaca dan matematika pada tahun 2012 menunjukkan

bahwa rata-rata skor prestasi siswa Indonesia berada signifikan di bawah rata-

rata internasional. Indonesia berada pada peringkat 64 dari 65 negara (OEDC

2012). Sementara itu, hasil kajian The World Bank (Bank Dunia 2011:25)

menunjukkan bahwa skor rata-rata uji kompetensi guru sekolah dasar yang

dilakukan Kemdiknas tahun 2004 masih tergolong rendah, yaitu hanya sekitar

38 persen.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

5

Pada kenyataan di sekolah, berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan peneliti dengan beberapa guru kelas IV SD Negeri di Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diketahui bahwa variasi

mengajar yang dilakukan guru adalah sebagai berikut: (1) guru belum optimal

dalam memvariasikan suara pada saat mengajar, hal ini menyebabkan siswa

merasa bosan dengan penjelasan guru; (2) guru belum optimal dalam

memusatkan perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran, sehingga siswa

masih banyak yang kurang memperhatikan; (3) guru masih cenderung

menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru; (4) guru belum

sepenuhnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, pola interaksi yang

dilakukan masih dominan dengan pola interaksi satu arah dari guru ke siswa;

(5) guru juga belum optimal dalam merubah posisi pada saat mengajar, masih

dominan berada di depan kelas saat menjelaskan pelajaran; (6) guru belum

mengembangkan pembentukan diskusi dalam pembelajaran; (7) penggunaan

media dan alat peraga juga masih belum optimal karena ketersediaan media

dan alat peraga yang terbatas di sekolah.

Dilihat dari faktor siswa, motivasi belajar siswa masih kurang yang

terlihat dari saat proses pembelajaran berlangsung, sebagian siswa terlihat

bosan dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang tekun dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Saat diberikan PR, masih ada saja

siswa yang tidak mengerjakan. Partisipasi siswa dalam pembelajaran juga

masih belum optimal, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Siswa

kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya saat berada di kelas. Siswa

Page 23: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

6

kurang yakin dan kurang percaya diri dalam mempertahankan hal yang

diyakininya. Siswa juga kurang senang untuk mengerjakan soal-soal yang ada

di buku terlihat dari siswa yang justru mengobrol saat ada waktu luang di

kelas.

Sesuai akar permasalahan yang ada, untuk memecahkan masalah

pembelajaran dalam proses belajar mengajar seperti yang telah diuraikan

tersebut, mengingat pentingnya variasi dalam mengajar serta motivasi belajar

pada diri siswa, peneliti tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui

pandangan siswa tentang variasi mengajar guru dan apakah memiliki

hubungan dengan motivasi belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Endang Palupi dan Rini Endah

Sugiharti tahun 2014 yang berjudul “Hubungan Keterampilan Guru dalam

Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa”. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Harapan Jaya XV.

Sedangkan sampel yang digunakan adalah siswa kelas VA dan VB dengan

jumlah 100 siswa. Dari hasil perhitungan melalui SPSS didapat nilai rxy

product momen sebesar 0,606 yang berarti H1 diterima dengan koefisien

determinasi sebesar 36,7% menunjukkan angka kontribusi dari keterampilan

guru dalam mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan

63,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan motivasi

belajar siswa.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

7

Penelitian lain yang dilakukan oleh Hendrik Eko Prasetiyo tahun 2015

dengan judul “Hubungan Persepsi Penerapan Metode TGT, Teknik Reward

and Punishment dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V

SDN I Ngrejo Tulungagung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan kegairahan/motivasi anak didik untuk mengikuti pembelajaran,

hal ini diketahui dari hasil wawancara secara sampling terhadap 5 siswa

secara acak, diketahui 4 diantaranya mengaku senang terhadap metode yang

diperankan oleh guru. Terdapat hubungan positif secara bersama-sama antara

metode TGT, reward and punishment dan motivasi belajar terhadap hasil

belajar siswa, dengan koefisien korelasi berganda sebesar 0,844.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, peneliti

akan mengkaji permasalahan tersebut melalui penelitian dengan judul

“Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV

SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

Apakah ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan

motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal?

Page 25: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

8

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian adalah sebagai

berikut.

Untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara variasi

mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan

Boja Kabupaten Kendal.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoretis maupun secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

a. Memberikan kontribusi bagi pendidikan

b. Memperluas khasanah pengetahuan guru tentang ada tidaknya

hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa serta

bagaimanakah hubungan diantara kedua variabel tersebut.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Diharapkan siswa selalu meningkatkan motivasi belajar dan aktif dalam

mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi dan perhatian.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru untuk

menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan

ketertarikan siswa dengan memberikan variasi mengajar dalam

penyampaian materi.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

9

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada

sekolah ada tidaknya hubungan antara variasi mengajar dengan

motivasi belajar siswa serta bagaimanakah hubungan diantara kedua

variabel tersebut.

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan dan

menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dalam

kehidupan praktik belajar mengajar yang sesungguhnya.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

2.1.1.1 Belajar

Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang

paling pokok. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku

setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan

dikerjakan oleh seseorang. Belajar diartikan sebagai usaha sadar seseorang

untuk melakukan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik, yang

merupakan hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Didukung pula pendapat beberapa ahli, diantaranya Daryanto

(2010:2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Sardiman (2012:21) menerangkan bahwa belajar itu

senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek

belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

11

Sementara itu, Uno (2015:15) mengungkapkan bahwa belajar adalah

pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan

perilaku yang relatif menetap. Perubahan perilaku diakibatkan adanya proses

dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan), atau

melalui suatu penguatan (reinforcement) dalam bentuk pengalaman terhadap

suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.

Belajar merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Belajar

dilakukan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Pada intinya,

secara umum tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu: (1) ingin mendapatkan

pengetahuan, yang ditandai dengan kemampuan berpikir siswa; (2)

penanaman konsep dan keterampilan, yang berhubungan dengan penguasaan

keterampilan siswa, baik keterampilan jasmaniah yang menitikberatkan pada

keterampilan gerak tubuh seseorang yang sedang belajar ataupun

keterampilan rohani yang menyangkut keterampilan berpikir serta kreativitas

untuk menyelesaikan suatu masalah; dan (3) pembentukan sikap, yang

berkaitan dengan penanaman nilai-nilai dalam menumbuhkan sikap mental,

perilaku, dan kepribadian anak didik (Sardiman 2012:26).

Dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan, suatu kegiatan

belajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar untuk dijadikan acuan

agar proses belajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Daryanto

(2010:23-24) menyatakan bahwa calon guru seharusnya sudah dapat

menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat

Page 29: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

12

dilaksanakan dalam situasi dan kondisi berbeda oleh setiap siswa secara

individual. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

3) Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk

mencapai tujuan instruksional.

4) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.

6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan

tujuan instruksional yang harus dicapainya.

7) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang.

8) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

9) Belajar adalah proses hubungan antara pengertian yang satu dengan

pengertian yang lain, sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan,

stimulus yang diberikan respon yang diharapkan.

10) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian

dan keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

13

Dengan demikian untuk mencapai keberhasilan dalam belajar,

prinsip-prinsip belajar harus dimengerti dan diterapkan oleh seorang guru

agar proses belajar menjadi lebih efektif dan bermakna bagi siswa. Dengan

penggunaan cara mengajar yang tepat oleh seorang guru, akan ikut

menentukan keberhasilan siswa dalam melaksanakan proses belajarnya di

sekolah.

2.1.1.2 Mengajar

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep berbeda yang tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Belajar mengacu kepada

kegiatan yang dilakukan siswa, sedangkan mengajar lebih mengacu kepada

kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru. Pada dasarnya, mengajar

merupakan aktivitas yang dilakukan guru dalam menciptakan sistem

lingkungan yang mendukung siswa dalam proses belajar sehingga tujuan

belajar siswa dapat tercapai.

Hal tersebut didukung pernyataan dari berbagai ahli, diantaranya

Hasibuan (2012:3) yang menyatakan bahwa mengajar adalah penciptaan

sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem

lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi,

yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan

siswa yang memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu,

jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar

yang tersedia.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

14

Menurut pendapat Alvin W. Howard yang dikutip Daryanto (2010:

162) mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing

seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude

ideal (cita-cita), apprectons (penghargaan), dan knowledge. Sementara

pendapat Mursell dalam Slameto (2010: 33) mengajar digambarkan sebagai

“mengorganisasikan belajar”, sehingga dengan mengorganisasikan itu, belajar

menjadi berarti atau bermakna bagi siswa.

Guru yang mengajar di depan kelas harus memperhatikan prinsip-

prinsip dalam mengajar sebagai pedoman guru dalam mengajar. Pendapat

Mursel dalam Daryanto (2010: 169-179) mengemukakan prinsip-prinsip

mengajar yang disimpulkan menjadi enam prinsip sebagai berikut: (1)

konteks, yang berkaitan dengan perhatian guru terhadap situasi problematik

yang mencakup tugas untuk belajar; (2) fokus, guru perlu memperhatikan

bahwa belajar yang penuh makna dan efektif harus diorganisasikan di suatu

fokus; (3) sosialisasi, bahwa dalam proses belajar guru perlu melatih siswa

bekerja sama dalam kelompok; (4) individualisasi, bahwa dalam

mengorganisasi belajar mengajar guru perlu memperhatikan taraf

kesanggupan siswa; (5) Sequence, yang berkaitan dengan keterkaitan antar

unit dalam kegiatan belajar; dan (6) evaluasi, yang bertujuan untuk meneliti

hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang

melekat pada proses belajar.

Selain memperhatikan berbagai prinsip mengajar yang disampaikan

tersebut, seorang guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam

Page 32: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

15

melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Diperlukan keterampilan-

keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam mengajar untuk kelancaran

proses belajar mengajar agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Turney dalam Mulyasa (2011:69) mengungkapkan delapan

keterampilan mengajar yang dianggap berperan penting dalam menentukan

keberhasilan pembelajaran. Keterampilan yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1). Keterampilan Bertanya.

Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai oleh guru, hal ini karena

hampir pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan.

Bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun

dengan baik akan memberikan dampak positif terhadap siswa.

2). Keterampilan Memberi Penguatan.

Memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam

merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang

memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.

3). Keterampilan Mengadakan Variasi.

Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru

dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan siswa agar selalu

antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi adalah perubahan dalam

proses kegiatan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta

mengurangi kebosanan dan kejenuhan.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

16

4). Keterampilan Menjelaskan.

Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru,

mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk

memberikan penjelasan. Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan

yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan

hubungan.

5). Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.

Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang

dilakukan guru. Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru

untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian

siswa. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri

kegiatan inti pelajaran.

6). Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan

sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil

kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi kelompok kecil bertujuan

untuk berbagi informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, atau

memecahkan suatu masalah.

7). Keterampilan Mengelola Kelas.

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan

iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi

gangguan dalam pembelajaran.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

17

8). Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan.

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk

pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap

setiap siswa, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan

siswa maupun antara siswa dengan siswa lainnya.

Keterampilan dasar mengajar tersebut penting dikuasai oleh seorang

guru untuk menjadi pendidik yang profesional. Dengan pemahaman dan

kemampuan menerapkan keterampilan dasar mengajar secara utuh dan

terintegrasi, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses

pembelajaran dan lebih memotivasi siswa dalam belajar sehingga pencapaian

prestasi belajar siswa akan lebih baik.

Seorang guru juga harus mampu menyesuaikan penggunaan

keterampilan mengajar dengan tujuan belajar dan kebutuhan siswa. Dalam

kaitannya dengan motivasi siswa dalam belajar, diantara delapan

keterampilan mengajar guru tersebut, keterampilan mengadakan variasi perlu

mendapat perhatian lebih oleh seorang guru. Hal ini dikarenakan dengan

adanya variasi mengajar yang dilakukan guru, kegiatan belajar siswa akan

lebih bervariasi dan tidak monoton sehingga siswa akan lebih tertarik dan

tidak merasakan kebosanan dalam proses belajarnya. Dengan kegiatan belajar

mengajar yang bervariasi juga diharapkan akan lebih menimbulkan semangat,

ketekunan, keantusiasan, dan juga akan lebih memotivasi siswa dalam

belajar. Pembelajaran akan dirasa lebih menyenangkan dan lebih bermakna

bagi siswa.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

18

Oleh karena itu, guru perlu menguasai keterampilan dasar mengajar

dan mampu menggunakannya sesuai dengan kebutuhan siswa dalam proses

belajarnya. Pengggunaan keterampilan mengajar akan membantu dalam

pencapaian tujuan belajar dan proses pembelajaran akan berlangsung lebih

efektif dan efisien.

2.1.1.3 Pembelajaran

Pembelajaran atau yang bisa juga disebut sebagai proses belajar

mengajar, dapat diartikan sebagai interaksi yang dilakukan antara guru

dengan siswa dalam rangka memberikan pengalaman untuk merubah tingkah

laku siswa menjadi lebih baik. Dalam proses pembelajaran, guru membantu

siswa untuk memperoleh pengetahuan serta memfasilitasi siswa

mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

Hal tersebut didukung pendapat dari Winataputra (2008:1:18) yang

menyatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar

pada diri peserta didik. Sejalan dengan pendapat tersebut, Aqib (2013:66)

menjelaskan proses belajar mengajar (pembelajaran) adalah upaya secara

sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran

berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

Sementara itu, Huda (2014:6) menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Yang

jelas, ia merupakan rekonstruksi dari pengalaman masa lalu yang

Page 36: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

19

berpengaruh terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau suatu kelompok.

Hamdani (2011:71-72) menjelaskan pembelajaran secara umum adalah

kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah

yang lebih baik. Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan

pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa

yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta

antarsiswa.

Darsono dalam Hamdani (2011:47) berpendapat bahwa ciri-ciri

pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan secara sadar

dan direncanakan secara sistematis; (2) pembelajaran dapat menumbuhkan

perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran dapat

menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa; (4)

pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik;

(5) pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa; (6) pembelajaran dapat membuat siswa siap

menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis; (7) pembelajaran

menekankan keaktifan siswa; dan (8) pembelajaran dilakukan secara sadar

dan sengaja.

Pembelajaran apabila ditinjau dari pendekatan sistem, maka dalam

prosesnya akan melibatkan berbagai komponen. Komponen-komponen

tersebut adalah sebagai berikut:

Page 37: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

20

1) . Tujuan

tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan

pembelajaran adalah instructional effect biasanya itu berupa

pengetahuan, dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara

ekspisit dalam tujuan pembelajaran khusus semakin spesifik dan

operasional.

2) . Subjek belajar

subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama

karena berperan sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek karena

peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar.

Sebagai objek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai

perubahan perilaku pada diri subjek belajar.

3) . Materi pelajaran

materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses

pembelajaran, karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk

dari kegiatan pembelajaran.

4) . Strategi pembelajaran

strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses

pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

5) . Media pembelajaran

media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan pendidik dalam

proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

21

6) . Penunjang

komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah

fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan

semacamnya (Rifa’i 2012:159).

Ciri-ciri dan komponen pembelajaran yang diuraikan tersebut dapat

dijadikan pedoman bagi guru dalam memperlancar dan mempermudah untuk

menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran akan

berjalan dengan baik apabila guru sebagai pemimpin dalam kelas mampu

merancang pembelajaran yang akan dilaksanakannya dengan baik pula.

Peran guru sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Seorang

guru perlu memunculkan motivasi belajar dalam diri siswa dan menyiapkan

siswa sebaik mungkin untuk siap menerima dan mengikuti proses

pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Motivasi dan kesiapan siswa dapat dimunculkan oleh guru dalam proses

pembelajaran melalui penerapan berbagai keterampilan mengajar guru,

terutama keterampilan dalam mengadakan variasi.

Dengan penggunaan variasi mengajar, maka diharapkan akan

memunculkan motivasi belajar dalam diri siswa sehingga dalam pelaksanaan

proses pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dan pembelajaran menjadi

bermakna dalam diri siswa.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

22

2.1.2 Variasi Mengajar

2.1.2.1 Pengertian Variasi Mengajar

Demi tercapainya pembelajaran yang efektif dan efisien,

kemampuan mengelola pembelajaran merupakan hal penting bagi guru agar

terwujud kompetensi profesionalnya. Salah satunya yaitu dengan menguasai

keterampilan dalam mengadakan variasi. Variasi dalam mengajar merupakan

keanekaan perbuatan guru yang dilakukan dalam proses belajar mengajar

untuk mengurangi kebosanan dan dapat menarik perhatian siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran

Didukung pendapat beberapa ahli, diantaranya yaitu Usman

(2013:84) menyatakan bahwa variasi diartikan sebagai suatu kegiatan guru

dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk

mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid

senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.

Sejalan dengan Hasibuan (2012:64) yang menjelaskan bahwa variasi adalah

perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan mengatasi

kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa

menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif.

Anitah (2008:7.38) menyatakan bahwa variasi adalah keanekaan

yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berupa perubahan-

perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk

memberikan kesan yang unik.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

23

Mulyasa (2011:78) menyatakan bahwa variasi dalam pembelajaran

adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

Sementara itu, Aqib (2013:86-87) menyatakan variasi dalam kegiatan

pembelajaran yaitu perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan

meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

2.1.2.2 Tujuan Variasi Mengajar

Variasi mengajar sangat diperlukan dalam suatu proses

pembelajaran. Siswa akan mengalami kebosanan apabila seorang guru

mengajar dengan cara yang sama setiap harinya. Oleh karenanya guru perlu

menguasai keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar dengan tujuan

untuk mengatasi kebosanan yang terjadi pada diri siswa. Selain itu, kegiatan

memberikan variasi pada saat mengajar juga dilaksanakan untuk mencapai

tujuan-tujuan lain yang diinginkan dalam pembelajaran.

Menurut Anitah (2008:7.39) variasi dalam kegiatan pembelajaran

bertujuan antara lain untuk hal-hal berikut.

1). Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.

2). Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.

3). Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki

hal-hal baru.

4). Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.

5). Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

24

Usman (2013:84) menyampaikan tujuan dan manfaat variasi

mengajar adalah sebagai berikut.

1). Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek

belajar mengajar yang relevan.

2). Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin

mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.

3). Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah

dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar

yang lebih baik.

4). Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara

menerima pelajaran yang disenanginya.

Mulyasa (2011:78-79) menyatakan variasi dalam pembelajaran

bertujuan antara lain:

1). Meningkatkan perhatian siswa terhadap materi standar yang relevan.

2). Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat siswa terhadap

berbagai hal baru dalam pembelajaran.

3). Memupuk perilaku positif siswa terhadap pembelajaran.

4). Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan

tingkat perkembangan dan kemampuannya.

Dari berbagai pendapat tersebut, dapat dipahami betapa pentingnya

variasi mengajar yang dilakukan oleh seorang guru. Variasi mengajar

dilakukan dengan berbagai tujuan seperti untuk menghilangkan kebosanan

siswa, memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, menarik perhatian

Page 42: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

25

siswa, mengaktifkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan dapat

memacu semangat siswa untuk menemukan hal-hal baru dalam pembelajaran.

Dengan variasi yang dilakukan guru, bukan hanya siswa yang akan

memperoleh kepuasan belajar, guru juga akan memperoleh kepuasan dalam

mengajar.

2.1.2.3 Prinsip Penggunaan Variasi Mengajar

Dalam melaksanakan variasi mengajar saat proses pembelajaran

berlangsung, agar variasi yang dilakukan dapat berfungsi secara efektif, guru

perlu memperhatikan prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Menurut

Anitah (2008:7.47), prinsip penggunaan variasi mengajar adalah sebagai

berikut.

1). Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar

belakang sosial budaya, materi yang sedang disajikan, dan kemampuan

guru menciptakan variasi tersebut.

2). Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak

mengganggu terjadinya proses belajar.

3). Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, sehingga

tidak merusak suasana kelas, dan tidak mengganggu jalannya kegiatan

belajar.

4). Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan

perencanaan yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan

dalam rencana pembelajaran.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

26

Hasibuan (2012:66) menyatakan prinsip-prinsip yang perlu dipahami

dalam variasi mengajar sebagai berikut:

1). Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif.

2). Penggunaan teknik variasi harus lancar dan tepat.

3). Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar terstruktur

dan direncanakan sebelumnya.

4). Penggunaan komponen variasi harus luwes dan spontan berdasarkan

balikan siswa.

Selain itu, pendapat Usman (2013:85) menyatakan prinsip

penggunaan variasi adalah sebagai berikut.

1). Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan

dengan tujuan yang hendak dicapai.

2). Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga

tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.

3). Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam

rencana pelajaran atau satuan pelajaran.

Jadi agar penggunaan variasi mengajar yang dilakukan guru dapat

efektif terlaksana dalam pembelajaran, maka ada hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam penggunaan variasi mengajar, seperti penggunaan variasi

disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, variasi juga harus terjadi

secara wajar dan lancar, serta saat akan mengadakan variasi pengajaran maka

perlu dipersiapkan dan direncanakan dengan baik. Dengan begitu, proses

Page 44: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

27

terlaksananya pembelajaran dapat berjalan baik dan sesuai seperti tujuan yang

diharapkan.

2.1.2.4 Komponen Variasi Mengajar

Selain memperhatikan prinsip saat menggunakan variasi dalam

mengajar, perlu pula dimengerti berbagai komponen variasi mengajar sebagai

panduan dalam pelaksanaan dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya,

variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok, yaitu: (1) variasi dalam gaya mengajar; (2) variasi dalam

penggunaan alat bantu pembelajaran; (3) variasi dalam pola interaksi dan

kegiatan siswa. Ketiga jenis variasi tersebut mempunyai prinsip penggunaan

dan tujuan masing-masing.

1). Variasi dalam gaya mengajar.

Hal-hal yang berkaitan dengan variasi gaya mengajar yang dilakukan

oleh seorang guru meliputi penggunaan variasi suara (teacher voice),

pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau kebisuan guru

(teacher silence), mengadakan kontak pandang (eye contact and movement),

gerakan badan dan mimik, serta perubahan dalam posisi guru (teachers

movement).

a. Penggunaan variasi suara.

Menurut Anitah (2008:7.41) suara guru merupakan faktor yang

sangat penting di dalam kelas karena sebagian besar kegiatan di kelas akan

bersumber dari hal-hal yang disampaikan guru secara lisan. Sementara itu,

menurut Usman (2013:85) variasi suara adalah perubahan suara dari keras

Page 45: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

28

menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi

lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan

pada kata-kata tertentu.

Sardiman (2012:202-203) menyatakan bahwa yang termasuk dalam

pengertian suara ialah kekuatan atau kekerasan, lagu bicara (intonasi),

tekanan bicara dan kelancaran bicara.

Guru yang baik akan terampil mengatur volume suaranya, sehingga

pesan dapat mudah ditangkap dan dipahami oleh seluruh siswa. Demikian

pentingnya suara untuk diperhatikan karena merupakan alat komunikasi

dalam interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran.

b. Pemusatan perhatian siswa.

Dalam mengajar, guru sering menginginkan agar siswa

memperhatikan butir-butir penting yang sedang disampaikan. Hal ini dapat

dilakukan guru dengan mengucapkan kata-kata tertentu secara khusus disertai

isyarat atau gerakan seperlunya. Misalnya guru mengucapkan kata-kata

berikut.

1). “Ini penting diingat”, sambil menulis istilah yang perlu diingat

2). “Perhatikan baik-baik”, sambil menunjuk gambar di papan tulis

3). “Jangan lupakan ini”, sambil menggarisbawahi kata-kata yang

dimaksud

4). “Para ahli selalu membicarakan ini”, sambil memperlihatkan gambar

tentang hal yang dibicarakan (Anitah, 2008:7.41).

Page 46: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

29

c. Kesenyapan atau kebisuan guru.

Adanya kesenyapan, kebisuan atau selingan diam yang tiba-tiba dan

disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk

menarik perhatian siswa. Perubahan stimulus dari adanya suara kepada

keadaan tenang atau senyap, atau dari adanya kesibukan atau kegiatan lalu

dihentikan akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang

terjadi (Usman 2013:85).

Hasibuan (2012:66) juga menyatakan pada saat guru menerangkan

sering diperlukan kegiatan berhenti sejenak secara tiba-tiba. Kesenyapan

semacam ini bertujuan meminta perhatian siswa. Ada kalanya kesenyapan

dikerjakan bila guru akan berpindah dari segmen mengajar satu ke segmen

mengajar yang lain.

d. Mengadakan Kontak Pandang.

Menurut Sardiman (2012:199) yang dimaksud dengan kontak dalam

hal ini menyangkut hubungan batiniah antara guru dan siswa dalam kaitannya

dengan bahan yang sedang dibahas bersama. Hal ini tercermin terutama

dalam tanggapan siswa baik mengenai sinar matanya maupun gerakan-

gerakan anggota badannya.

Bila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya,

sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-

murid untuk menunjukkan adanya hubungan yang intim dengan mereka.

Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk

mengetahui perhatian atau pemahaman siswa (Usman 2013:85).

Page 47: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

30

e. Gerakan badan dan mimik.

Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan

badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Gunanya

untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang

dimaksudkan. Ekspresi wajah misalnya tersenyum, mengerutkan dahi,

cemberut, menaikkan alis mata, untuk menunjukkan rasa kagum, tercengang,

atau heran. Gerakan kepala bermacam-macam, misalnya menganggukkan,

menggeleng, mengangkat atau merendahkan kepala untuk menunjukkan

sesuatu atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk menunjukkan ukuran,

jarak arah ataupun menjentik untuk menarik perhatian. Menggoyangkan

tangan dapat berarti “tidak”, mengangkat tangan keduanya dapat berarti “apa

lagi?” (Usman 2013:85-86).

f. Perubahan dalam posisi guru.

Posisi guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepada

kegairahan siswa belajar. Menurut Hasibuan (2012:66), perhatian siswa dapat

ditingkatkan melalui perubahan posisi guru dalam proses interaksi dan

komunikasi.

Sebagai seorang guru, selama mengajar guru tidak seharusnya

terpaku di satu tempat. Guru dapat memvariasikan posisinya secara wajar,

misalnya berdiri di depan kelas, pindah ke samping atau ke tengah, ke

belakang atau duduk sebentar. Ada kalanya karena tujuan tertentu guru

berjalan-jalan diantara siswa untuk melihat siswa yang sedang bekerja, di saat

lain guru mungkin berdiam agak lama di satu tempat membantu siswa yang

Page 48: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

31

mendapat kesukaran. Perubahan posisi guru harus dilakukan dengan niat

tertentu serta terkesan wajar dan tidak dibuat-buat (Anitah, 2008:7.43).

2). Variasi penggunaan alat bantu pengajaran.

Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam

kegiatan pembelajaran. Konsep yang sukar dan membosankan untuk disimak

akan menjadi menarik jika disajikan dengan menggunakan media dan alat

yang tepat (Anitah, 2008:7.45).

Pergantian penggunaan jenis media yang satu kepada jenis yang lain

mengharuskan anak menyesuaikan alat inderanya sehingga dapat

mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai perbedaan

kemampuan dalam menggunakan alat inderanya (Usman 2013:86).

Menurut Hasibuan (2012:66-67) variasi di dalam setiap jenis media

atau variasi antarjenis media perlu diperhatikan dalam proses belajar

mengajar. Ditinjau dari reseptor penerima rangsang yang disampaikan, maka

media dan bahan pengajaran penerima dapat digolongkan menjadi:

1) media dan bahan pengajaran yang dapat didengar (oral);

2) media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat (visual);

3) media dan bahan pengajaran yang dapat disentuh, diraba, atau

dimanipulasikan (media taktil).

Dapat diartikan bahwa variasi dalam penggunaan media dan alat

pengajaran merupakan salah satu faktor penting untuk menarik perhatian

siswa dalam proses pembelajaran. Adapun bila ditinjau dari indera yang

Page 49: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

32

digunakan media dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat

didengar, dilihat, dan diraba.

3). Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa.

Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar

sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh

guru sampai kegiatan sendiri yang dilakukan anak. Penggunaan variasi pola

interaksi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta

untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan murid dalam mencapai

tujuan (Usman 2013:87).

Pola interaksi dapat berbentuk: klasikal, kelompok, dan perorangan

sesuai dengan keperluan, sedangkan variasi kegiatan dapat berupa

mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi

(Aqib 2013:87).

Anitah (2008:7.44) memberikan berbagai contoh variasi pola

interaksi sebagai berikut:

a. Kegiatan klasikal

1) mendengarkan informasi dan tanya jawab secara klasikal

2) demonstrasi oleh guru atau siswa tentang satu keterampilan

b. Kegiatan kelompok kecil

1) mendiskusikan pemecahan suatu masalah

2) menyelesaikan suatu proyek

3) melakukan suatu percobaan

4) melakukan latihan suatu keterampilan

Page 50: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

33

c. Kegiatan berpasangan

1) merundingkan jawaban pertanyaan

2) latihan menggunakan alat tertentu

d. Kegiatan perorangan

1) membaca atau menelaah suatu materi

2) mengerjakan tugas-tugas individual.

Dari beberapa contoh tersebut, jelas bahwa variasi pola interaksi

siswa sangat beragam. Pola interaksi dapat diubah dari interaksi satu arah ke

interaksi dua arah sampai ke semua arah.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sebaiknya

seorang guru melakukan variasi dalam mengajarnya. Dengan melakukan

variasi dalam mengajar, maka suasana kelas tidak terasa membosankan bagi

siswa. Guru yang banyak melakukan improvisasi dalam variasi mengajar

tentunya akan menarik perhatian siswanya untuk mengikuti pelajaran

sehingga berpengaruh pada peningkatan dalam prestasi belajarnya. Seorang

guru hendaknya selalu mengusahakan agar variasi yang digunakan dalam

mengajar dapat mendukung penjelasan yang disampaikan.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan tersebut, untuk

mengetahui variasi mengajar yang dilakukan guru dalam penelitian ini, maka

ditetapkan indikator sebagai berikut: (a) variasi suara; (b) pemusatan

perhatian siswa; (c) kesenyapan atau kebisuan guru; (d) mengadakan kontak

pandang; (e) gerakan badan dan mimik; (f) perubahan dalam posisi guru; (g)

variasi penggunaan alat bantu pengajaran; dan (h) variasi interaksi.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

34

Variasi mengajar guru dapat dikatakan baik apabila telah mencakup

indikator-indikator tersebut. Dengan penggunaan variasi mengajar,

diharapkan proses pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan lebih

memotivasi siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal tersebut dikarenakan

dengan kegiatan pembelajaran yang lebih bervariasi, siswa akan merasa lebih

senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga

memunculkan motivasi belajar dalam diri siswa yang membuatnya lebih giat,

tekun, dan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang belangsung.

2.1.3 Motivasi Belajar

2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar, keberhasilan pembelajaran tidak

hanya ditentukan oleh guru yang mengajar, melainkan juga ditentukan oleh

siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Proses belajar yang

dilakukan siswa dipengaruhi dari berbagai faktor, baik faktor intrinsik

ataupun ekstrinsik. Salah satu faktor intrinsik yang penting dalam diri siswa

adalah motivasi. Menurut Uno (2015:3), istilah motivasi berasal dari kata

motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri

individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.

Kata ”motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi tujuan tertentu. Berawal dari kata ”motif” itu, maka

Page 52: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

35

motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif

(Sardiman 2010:73).

Menurut Slavin dalam Rifa’i (2012:135), motivasi merupakan proses

internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang

secara terus-menerus. Sedangkan menurut Mc. Donald seperti yang dikutip

oleh Sardiman (2012:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek

belajar itu dapat tercapai (Sardiman 2012:75).

Menurut Uno (2015:23) motivasi dan belajar merupakan dua hal

yang saling mempengaruhi. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung.

Hamdani (2011:290) menyatakan motivasi atau minat belajar

merupakan hasrat untuk belajar dari seorang individu. Seorang siswa dapat

belajar secara lebih efisien apabila ia berusaha untuk belajar secara maksimal.

Motivasi belajar dapat datang dari dalam diri siswa yang rajin membaca buku

dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu masalah.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

36

Dari berbagai pendapat ahli tersebut, peneliti dapat mengasumsikan

bahwa motivasi belajar diartikan sebagai suatu dorongan pada diri siswa

untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Jadi

motivasi belajar dapat menentukan keberhasilan proses belajar seseorang.

2.1.3.2 Macam-macam Motivasi Belajar

Motivasi belajar dibedakan menjadi beberapa macam atau jenis

motivasi yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Menurut Sardiman

(2012:86-90) motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.

Berbagai macam motivasi dapat terbagi sebagai berikut.

1). Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

Dilihat dari dasar pembentukanya, motivasi dibedakan menjadi motif-

motif bawaan dan motif-motif yang dipelajari. Motif-motif bawaan,

adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ada tanpa

dipelajari. Sebagai contoh misalnya seperti dorongan untuk makan,

dorongan untuk bekerja, dan untuk beristirahat. Sedangkan motif-

motif yang dipelajari adalah motif yang timbul karena dipelajari,

seperti dorongan untuk belajar cabang ilmu pengetahuan, dan

dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.

2). Motivasi menurut pembagian Woodworth dan Marquis.

Menurut Woodworth dan Marquis, motivasi dibedakan menjadi 3

macam, yaitu (1) motif atau kebutuhan organis yang meliputi

kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, dan beristirahat; (2) motif-

motif darurat yang meliputi dorongan untuk menyelamatkan diri,

Page 54: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

37

dorongan untuk membalas, dan untuk memburu; (3) motif-motif

objektif, yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,

melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.

3). Motivasi jasmaniah dan rohaniah.

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi menjadi dua

jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi

jasmaniah yang dimaksudkan seperti misalnya: refleks, insting

otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah

adalah kemauan.

4). Motivasi instrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti contoh

bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala

sesuatu bukan karena ingin pujian. Sedangkan motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai

bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar.

Di samping itu, Frandsen dalam Sardiman (2012:87) masih

menambahkan jenis-jenis motif berikut ini:

Page 55: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

38

a). Cognitive motives.

Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan

individual. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan

belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan

intelektual.

b). Self-expression.

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting

kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana

sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Jadi

dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.

c). Self-enhancement.

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan

meningkatkan kemajuan diri seseorang. Dalam belajar dapat diciptakan

suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu

prestasi.

Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat bermacam-

macam jenis motivasi apabila dilihat dari berbagai sudut pandang. Namun

pada intinya, motivasi dalam diri seseorang dapat berasal dari diri siswa sejak

dia dilahirkan, dan juga dapat berasal dari proses interaksinya dengan

lingkungan yang keduanya baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa

senantiasa memberikan dorongan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

39

2.1.3.3 Fungsi Motivasi Belajar

Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Prestasi belajar

yang didapat siswa akan menjadi lebih optimal, jika anak tersebut memiliki

motivasi belajar yang tinggi dalam dirinya. Makin tepat motivasi yang

diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Sehubungan dengan hal

tersebut, ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sardiman

2012:84-85).

Uno (2015:27) menyatakan bahwa ada beberapa peranan penting

dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (1)

menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar; (2) memperjelas

tujuan belajar yang hendak dicapai; (3) menentukan ragam kendali terhadap

rangsangan belajar; dan (4) menentukan ketekunan belajar.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

40

Menurut Hamdani (2011:292-293) fungsi motivasi yang berkenaan

dengan proses belajar mengajar antara lain sebagai berikut.

1). Fungsi penggerak dalam motivasi.

Penggerak dalam motivasi belajar untuk siswa dapat dilakukan

melalui berbagai cara, antara lain dengan metode penemuan, motivasi

kompetensi, belajar terpogram, dan prosedur brainstorming.

2). Fungsi harapan.

Guru memberi harapan-harapan untuk menggugah motivasi belajar

dengan cara antara lain merumuskan tujuan instruktusional sekhusus

mungkin, perubahan-perubahan harapan, dan tingkat aspirasi.

Di samping itu, ada juga fungsi lain yaitu motivasi dapat berfungsi

sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang tinggi dalam

belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya

usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang

yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik (Sardiman

2012:84).

2.1.3.4 Ciri-ciri Motivasi Belajar

Motivasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa dapat dilihat dari

berbagai ciri yang ditunjukkan siswa tersebut dalam kegiatan belajarnya.

Untuk mengetahui apakah seorang siswa memiliki motivasi belajar yang

tinggi dalam proses belajarnya, maka diperlukan ciri-ciri yang menunjukkan

bahwa anak memliki motivasi belajar dalam dirinya.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

41

Sardiman (2012:83) mengemukakan adanya beberapa ciri motivasi.

Motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu.

h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Sementara itu, Hamzah B. Uno (2015:23) menyatakan bahwa

motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang

dalam belajar. Indikator motivasi belajar siswa dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam belajar

Page 59: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

42

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Dengan demikian, apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti yang

dijelaskan tersebut, berarti orang tersebut memiliki motivasi yang kuat. Ciri-

ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, jika siswa terdorong untuk

tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan

hambatan secara mandiri.

2.1.3.5 Bentuk-bentuk Motivasi

Mengingat pentingnya motivasi belajar dalam diri siswa, maka

dalam proses pembelajaran di sekolah, motivasi belajar pada diri siswa dapat

ditimbulkan dengan berbagai cara yang dapat dilakukan guru. Sardiman

(2012:91-95) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:

1). Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai raport

yang angkanya yang baik.

2). Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi. Misalnya guru

menjanjikan hadiah bagi siswanya yang berhasil mencapai angka standar,

atau berhasil menjawab pertanyaan.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

43

3). Saingan atau kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong semangat belajar siswa. Persaingan, baik individu maupun

kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

4). Ego-involvement

Guru harus menumbuhkan kesadaran pada siswanya agar merasakan

dan menyadari betapa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan

yang harus diselesaikan. Sehingga siswa akan berusaha dengan segenap

tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.

5). Memberi ulangan

Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

Sehingga memberi ulangan merupakan sarana motivasi.

6). Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaannya, akan mendorong siswa agar

lebih giat lagi dalam belajar. Semakin mengetahui bahwa hasil belajar

meningkat, maka ada motivasi diri siswa untuk belajar dengan harapan

hasilnya terus meningkat.

7). Pujian

Pujian adalah bentuk motivasi yang baik dan positif akan memupuk

suasana yang menyenangkan dan meningkatkan gairah belajar.

8). Hukuman

Hukuman tidak selamanya berdampak negatif jika diberikan pada

saat yang tepat dengan alasan yang jelas, dan dengan jenis hukuman yang

Page 61: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

44

logis sesuai dengan kesalahannya. Hukuman yang demikian akan menjadikan

siswa menyadari kesalahannya dan memunculkan gairah untuk mengubahnya

dan meningkatkan prestasi belajarnya.

9). Minat

Minat merupakan instrumen motivasi yang kedua setelah kebutuhan.

Proses belajar akan berjalan dengan baik jika dilandasi minat untuk belajar.

10). Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar merupakan sesuatu yang muncul dalam diri

siswa, yang mengakibatkan siswa mau belajar lebih giat lagi.

11). Tujuan yang diakui

Tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan

instrumen motivasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan

yang harus dicapai, maka akan timbul gairah untuk terus belajar dengan giat

dan bersungguh-sungguh.

Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik

maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan adanya motivasi, siswa dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatifnya, serta dapat mengarahkan dan

memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Mengingat begitu pentingnya motivasi belajar dalam diri siswa,

maka dalam penelitian ini untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa,

ditetapkan indikator motivasi belajar sebagai berikut: (a) tekun menghadapi

tugas; (b) ulet menghadapi kesulitan; (c) menunjukkan minat terhadap

bermacam-macam masalah; (d) lebih senang bekerja mandiri; (e) cepat bosan

Page 62: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

45

pada tugas-tugas yang rutin; (f) dapat memepertahankan pendapatnya; (g)

tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya; dan (h) senang mencari dan

memecahkan soal-soal.

Dengan adanya motivasi belajar pada diri siswa dalam proses belajar

mengajar akan menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Pembelajaran

akan lebih bermakna dan pencapaian prestasi siswa akan lebih optimal

dengan adanya motivasi belajar. Oleh karenanya, penting bagi guru untuk

dapat memunculkan motivasi belajar pada setiap diri siswanya dengan

berbagai cara. Salah satunya dengan memaksimalkan keterampilan guru

dalam menciptakan variasi mengajar untuk lebih memotivasi siswa dalam

belajar.

2.1.4 Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar Siswa

Guru dan siswa merupakan faktor utama dalam proses pembelajaran.

Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat

utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Melalui interaksi dalam

peristiwa belajar mengajar inilah yang nantinya akan membantu siswa dalam

mencapai tujuan belajarnya.

Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar bergantung

bagaimana proses pembelajaran yang dialaminya. Dalam pencapaian tujuan

belajar, peran seorang guru sangat diperlukan bagi siswa. Guru dituntut untuk

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya. Penguasaan

keterampilan variasi mengajar perlu dimiliki oleh seorang guru untuk

mengatasi kebosanan dan kejenuhan yang terjadi pada diri siswa selama

Page 63: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

46

proses pembelajaran berlangsung. Variasi mengajar yang merupakan suatu

perubahan perilaku yang dilakukan guru pada saat pembelajaran akan

membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak monoton bagi siswa. Hal

ini akan membuat pembelajaran menjadi terasa lebih menarik dan

menyenangkan bagi siswa.

Penyajian kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

tersebut akan dapat menimbulkan motivasi belajar yang merupakan faktor

penting penentu keberhasilan siswa. Seperti yang dikatakan Sardiman

(2012:84) bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari

adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan

prestasi yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya motivasi

belajar dalam diri siswa, maka siswa akan merasa lebih tertarik dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan

pencapaian tujuan belajar akan lebih optimal.

Mengingat pentingnya motivasi belajar dalam diri siswa tersebut,

oleh karena itu peran guru sangat dibutuhkan untuk membangkitkan motivasi

belajar pada diri siswa. Salah satu strategi untuk memunculkan motivasi

belajar seperti yang diungkapkan Rifa’i (2012:155) adalah dengan

menggunakan variasi metode penyajian yang menarik. Dengan penguasaan

dan penggunaan keterampilan variasi mengajar guru yang diterapkan dalam

suatu proses pembelajaran, maka diharapkan akan dapat membantu

menimbulkan motivasi belajar dalam diri siswa sehingga pembelajaran akan

dapat berjalan secara lebih optimal.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

47

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini diantaranya

adalah:

1). Jurnal Pedagogik tahun 2014 oleh Riscky Azhara Mega Santoso dengan

judul “Hubungan Persepsi Penggunaan Alat Peraga dalam Proses

Pembelajaran IPA dengan Motivasi Belajar di SDIT Baitul Halim

Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Hasil penelitian menunjukkan

penggunaan alat peraga dengan motivasi belajar siswa SDIT Baitul

Halim Tambun Selatan memiliki hubungan positif yang signifikan. Hal

ini ditunjukkan oleh angka kontribusi koefisien determinasinya atau

besarnya sumbangan pengaruh variabel penggunaan alat peraga terhadap

variabel motivasi belajar tersebut adalah sebesar 0,987 atau 98%. Sisanya

2% dipengaruhi oleh faktor lain.

2). Jurnal Penelitian oleh Ratna Puspita Dewi pada tahun 2014 dengan judul

“Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan metode role playing pada pembelajaran

IPS dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SDN

Kedunggempol, Mojokerto. Peningkatan motivasi belajar siswa selama

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran role

playing mengalami peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan

yang ditentukan. Hal ini terlihat dari antusiasme dan semangat siswa

selama mengikuti pembelajaran. Penerapan metode role playing

Page 65: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

48

membantu siswa memahami materi, menanamkan nilai-nilai yang

terkandung dalam materi pembelajaran dan siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran.

3). Jurnal Penelitian tahun 2014 oleh Prima Shinta Puspitarukmi, Amir

Fuady, dan Nugraheni Eko Wardani dengan judul “Pemanfaatan Media

Gambar Berseri dengan Metode Teams Games Tournament (TGT) untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keterampilan Menulis Eksposisi”.

Metode TGT dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan

menulis eksposisi pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Gedongan.

Peningkatan tersebut terlihat pada peningkatan keaktifan dan motivasi

siswa dalam pembelajaran menulis eksposisi adalah 2,81 atau 58,06%

dari 31 siswa, kemudian meningkat menjadi 3,06 atau 83,87%. Hal ini

membuktikan bahwa penggunaan media gambar berseri dengan metode

TGT dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam

pembelajaran menulis eksposisi.

4). Jurnal penelitian oleh Cyntia Nida Nitamy dengan judul “Hubungan

Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar dan Reward System dengan

Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa keterampilan komunikasi guru dalam mengajar mempengaruhi

motivasi belajar siswa, dengan besarnya kontribusi sebesar 8,9%. Reward

system mempengaruhi motivasi belajar siswa, dengan besarnya

kontribusi sebesar 6,4% dan besarnya kontribusi interaksi keterampilan

Page 66: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

49

komunikasi guru dalam mengajar dan reward system terhadap motivasi

belajar siswa adalah sebesar 11,9%.

5). Penelitian oleh Chun-Ming Hung, Gwo-Jen Hwang dan Iwen Huang

tahun 2012 dengan judul “A Project-based Digital Storytelling Approach

for Improving Students’ Learning Motivation, Problem-Solving

Competence and Learning Achievement”. Penelitian dilakukan pada 117

siswa kelas V SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

berbasis proyek dengan cerita digital secara efektif dapat meningkatkan

motivasi belajar sains siswa, kompetensi pemecahan masalah, dan

prestasi belajar.

6). Penelitian oleh Mei-Hui Lin dan Tsai-Fu Chuang tahun 2014 dengan

judul “The Effects of the Leadership Style on the Learning Motivation of

Students in Elementary School”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)

gaya kepemimpinan guru transaksional dan transformasional telah

digunakan oleh para guru sekolah dasar; 2) adanya hubungan antara gaya

kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa; 3) 52,60% motivasi

belajar siswa dapat dijelaskan dari gaya kepemimpinan transaksional dan

transformational guru; 4) analisis regresi dapat digunakan untuk

menyimpulkan hubungan antara gaya kepemimpinan guru dengan

motivasi belajar siswa.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

50

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Sugiyono (2015:91) menyatakan bahwa kerangka berpikir

merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari

berbagai teori yang dideskripsikan. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah variasi mengajar, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

motivasi belajar siswa.

Dalam kegiatan belajar di sekolah, tidak lepas dari interaksi antara guru

dengan siswa. Peran guru sangat penting dalam menciptakan proses

pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa-siswanya. Guru diharuskan

menguasai berbagai keterampilan mengajar yang salah satunya adalah

keterampilan dalam mengadakan variasi. Variasi dalam mengajar dianggap

penting untuk mengatasi kebosanan pada siswa. Faktor kebosanan yang

disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang monoton akan

mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru,

dan sekolah menurun. Untuk itu seorang guru perlu menciptakan variasi

mengajar yang baik dengan mengubah gaya mengajar, menggunakan media

pembelajaran, atau mengubah pola interaksi untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar.

Penyajian kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

untuk siswa dapat dijadikan salah satu cara untuk memunculkan motivasi

belajar pada diri siswa. Motivasi belajar dalam diri siswa memberikan

dorongan dalam menentukan keinginan untuk berhasil atau tidaknya siswa

dalam belajar. Siswa yang termotivasi akan lebih tekun dalam mengerjakan

Page 68: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

51

tugas yang diberikan guru. Dengan adanya motivasi belajar yang kuat dalam

diri siswa, maka siswa akan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran,

sehingga pembelajaran akan lebih bermakna pada diri siswa. Berbeda dengan

siswa yang kurang termotivasi, siswa akan merasakan kejenuhan dan

kebosanan dalam kegiatan belajarnya sehingga proses belajar yang dilakukan

menjadi kurang optimal.

Penggunaan variasi mengajar dapat membantu siswa untuk

menimbulkan motivasi belajar dalam diri siswa pada saat mengikuti

pembelajaran. Apabila siswa merasa pembelajaran yang dilakukan guru

menarik, maka siswa tentu akan lebih senang dalam mengikuti pembelajaran

dan siswa juga akan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, jika

menurut pandangan siswa variasi mengajar yang dilakukan guru baik, maka

motivasi belajar siswa akan tinggi. Sebaliknya, jika menurut pandangan siswa

variasi mengajar yang dilakukan guru kurang baik, maka motivasi belajar

siswa akan rendah.

Dari penjelasan di atas, hubungan antara variasi mengajar dan

motivasi belajar dapat dilihat melalui bagan seperti berikut.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

52

Variabel X Variabel Y

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

2.4 HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta yang empiris yang diperoleh dari pengumpulan data (Sugiyono

2015:96).

Motivasi Belajar

(Sardiman 2012: 83)

Indikator:

1. Tekun menghadapi tugas

2. Ulet menghadapi

kesulitan

3. Menunjukkan minat

terhadap bermacam

masalah

4. Lebih senang bekerja

mandiri

5. Cepat bosan pada tugas

yang rutin

6. Dapat mempertahankan

pendapatnya

7. Tidak mudah melepaskan

hal yang diyakini

8. Senang mencari dan

memecahkan masalah

soal-soal.

Variasi Mengajar

(Usman 2013: 85)

Indikator:

1. Variasi suara

2. Pemusatan perhatian

siswa

3. Kesenyapan

4. Mengadakan kontak

pandang

5. Gerakan badan dan

mimik

6. Perubahan dalam posisi

guru

7. Variasi alat bantu

pengajaran

8. Variasi pola interaksi

Page 70: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

53

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil hipotesis penelitian

sebagai berikut:

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar

dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variasi

mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD

Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono 2015:14).

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian korelasional.

Penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel

dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa

variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian

(signifikansi) secara statistik (Sukmadinata 2015:56). Penelitian ini untuk

mengetahui hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa.

3.2 PROSEDUR PENELITIAN

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Identifikasi masalah, yaitu proses pengamatan, pencatatan, dan pengenalan

masalah.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

55

2. Penyusunan kerangka teori dan pengajuan hipotesis.

3. Membuat kisi-kisi instrumen dan mengembangkan instrumen berdasarkan

kerangka teori.

4. Melaksanakan penelitian dengan menguji coba instrumen, menghitung

validitas dan reliabilitas, serta mengumpulkan data penelitian.

5. Menganalisis data untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah.

3.3 SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

3.3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan

Boja Kabupaten Kendal yang terdiri dari 8 SD, yaitu SDN 01 Campurejo,

SDN 02 Campurejo, SDN 01 Tampingan, SDN 02 Tampingan, SDN 01

Ngabean, SDN 02 Ngabean, SDN 03 Ngabean, dan SDN Karangmanggis.

3.3.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016.

3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Page 73: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

56

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono

2015:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang

berjumlah 230 siswa yang terbagi dalam 8 sekolah dasar . Data populasi

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas IV

SD Negeri 1 Campurejo 31

SD Negeri 2 Campurejo 46

SD Negeri 1 Tampingan 37

SD Negeri 2 Tampingan 16

SD Negeri 1 Ngabean 28

SD Negeri 2 Ngabean 37

SD Negeri 3 Ngabean 15

SD Negeri Karangmanggis 20

Jumlah 230 siswa

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono 2015:118).

Teknik penentuan sampel yang akan digunakan peneliti yaitu teknik

Proportional Random Sampling. Pada teknik ini, jumlah anggota sampel

diambil secara acak dari setiap sub-populasi dengan proporsi yang sama.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

57

Menurut Arikunto (2013:182), proportional artinya pengambilan sampel

dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai, tiap kelas

ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari setiap

kelas. Random artinya menganggap semua subjek memiliki hak yang sama

dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.

Untuk penentuan ukuran sampel menggunakan acuan dari Musfiqon

(2012:91) yang menyatakan bahwa pengambilan sampel disesuaikan dengan

besarnya populasi, yaitu berkisar antara 20-30 persen dari total populasi.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Darmawan (2014:143) menyatakan bahwa

jika ukuran populasinya sekitar 100, sampelnya paling sedikit 30%. Dalam

penelitian ini dengan populasi sejumlah 230 siswa, diambil 40% dari jumlah

populasi yang ada untuk dijadikan sampel penelitian dan didapat sampel

sejumlah 95 siswa.

Perhitungan jumlah sampel dari setiap SD dapat dilihat pada tabel

3.2 yang ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ni =

x n

Sumber: Riduwan (2015:29)

keterangan:

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah proporsi menurut sampel

N = jumlah populasi seluruhnya

Page 75: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

58

Tabel 3.2

Data Pengambilan Sampel Siswa Kelas IV SD Negeri di

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No Nama Sekolah Jumlah Sampel

1. SD Negeri 1 Campurejo

x 95 = 13 siswa

2. SD Negeri 2 Campurejo

x 95 = 19 siswa

3. SD Negeri 1 Tampingan

x 95 = 15 siswa

4. SD Negeri 2 Tampingan

x 95 = 7 siswa

5. SD Negeri 1 Ngabean

x 95 = 12 siswa

6. SD Negeri 2 Ngabean

x 95 = 15 siswa

7. SD Negeri 3 Ngabean

x 95 = 6 siswa

8. SD Negeri Karangmanggis

x 95 = 8 siswa

Jumlah 95 siswa

3.5 VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono

2015:61).

3.5.1 Variabel Independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas (variabel

X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono 2015:61).

Variabel independen atau variabel X dalam penelitian ini adalah variasi

mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

59

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut variabel terikat (variabel Y)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono 2015:61). Variabel dependen atau variabel

Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

3.5.3 Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahpahaman variabel penelitian, dibatasi

definisi operasional sebagai berikut:

1. Variasi mengajar, merupakan salah satu keterampilan mengajar yang

harus dimiliki seorang guru dalam proses belajar mengajar yaitu

dengan perubahan perbuatan yang dilakukan guru dalam

pembelajaran dengan tujuan menarik perhatian siswa. Dalam

penelitian ini variasi mengajar yang dimaksud adalah variasi

mengajar guru menurut pandangan siswa, karena siswa yang selama

ini merasakan dan melihat variasi mengajar yang dilakukan guru

setiap harinya.

Indikator dari variabel independen dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Variasi suara

b. Pemusatan perhatian siswa

c. Kesenyapan atau kebisuan guru

d. Mengadakan kontak pandang

Page 77: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

60

e. Gerakan badan dan mimik

f. Perubahan dalam posisi guru

g. Variasi penggunaan alat bantu pengajaran

h. Variasi pola interaksi

2. Motivasi belajar, merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa

dalam belajar yaitu berupa dorongan dari diri siswa untuk melakukan

kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Indikator dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

f. Dapat memepertahankan pendapatnya

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu

h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal

3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini

menggunakan angket sebagai data utama dan wawancara, observasi serta

dokumentasi digunakan sebagai data pendukung.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

61

3.6.1 Angket (Kuesioner)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara

pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya

jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga

disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus

dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata 2015:219).

Angket yang digunakan dalam penelitan ini berupa angket pilihan

ganda, dimana responden diminta untuk membubuhkan tanda (X) pada

pilihan yang sudah disediakan. Angket dalam penelitian ini menggunakan

skala Likert. Menurut Sugiyono (2015:14-135) Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk

memperoleh data mengenai variasi mengajar guru dan motivasi belajar

siswa kelas IV SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal.

3.6.2 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data

yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif

kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap

muka secara individual. Adakalanya juga wawancara dilakukan secara

Page 79: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

62

kelompok, kalau memang tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok

(Sukmadinata 2015:216).

Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur

yaitu wawancara yang bebas, pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono

2015:197). Dalam penelitian ini wawancara sebagai data pendukung yang

digunakan peneliti dengan melakukan wawancara terhadap guru dan siswa

terkait variabel penelitian.

3.6.3 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung (Sukmadinata 2015:220). Dalam penelitian ini,

observasi digunakan peneliti sebagai data pendukung variabel tentang variasi

mengajar guru dan motivasi belajar siswa.

3.6.4 Dokumentasi

Dokumentasi atau Studi Dokumenter (documentary study)

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik (Sukmadinata 2015:221). Dalam penelitian ini dokumentasi

digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui variasi mengajar dan

motivasi belajar.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

63

3.7 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, RELIABILITAS

3.7.1 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian,

uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir yang

tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan.

Mungkin sekali ada butir yang sudah dimuat dalam angket tetapi ternyata

tidak ada di lapangan, atau sebaliknya, ada usul-usul untuk tambahan butir

baru karena di lapangan ada aspek tersebut tetapi belum termuat dalam angket

(Arikunto 2013:210).

Purwanto (2012:110) menyatakan bahwa peserta uji coba instrumen

dapat dilakukan terhadap sampel lain dari populasi yang tidak menjadi

sampel penelitian, kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik

mendekati responden penelitian, atau peserta uji coba sekaligus menjadi

responden penelitian.

Penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen untuk

mengetahui data tentang variasi mengajar dan motivasi belajar. Dalam

penelitian ini, uji coba instrumen dilaksanakan pada kelompok di luar

populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden penelitian. Uji

coba instrumen dilakukan pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Boja sejumlah

35 siswa.

3.7.2 Validitas

Suharsimi Arikunto (2013:211) menjelaskan definisi validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

Page 81: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

64

suatu instrumen. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2015:173).

Pengukuran validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan

program SPSS dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson.

Instrumen dikatakan valid jika nilai Pearson Correlation > r tabel. Rumus

korelasi Product Moment dari Pearson tersebut adalah sebagai berikut

(Sugiyono 2012:228).

2222

-

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara x dan y

X : skor butir

Y : skor total

N : ukuran data

Hasil perhitungan uji validitas instrumen dalam penelitian ini dapat

dijabarkan sebagai berikut.

1). Uji Validitas Variabel Variasi Mengajar.

Uji instrumen dilakukan dengan menyebar angket kepada 35

responden dengan rtabel pada taraf kesalahan 0,05 adalah 0,334. Soal

dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Dari hasil perhitungan dengan bantuan

program SPSS, diperoleh kesimpulan bahwa untuk variabel variasi mengajar

dari 30 butir soal, dinyatakan terdapat 21 butir soal yang valid dan 9 butir

Page 82: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

65

soal yang tidak valid atau gugur. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3

berikut.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Variasi Mengajar

No

Soal

r hitung

r tabel Keterangan

1 0,680 0,334 Valid

2 0,801 0,334 Valid

3 0,892 0,334 Valid

4 0,532 0,334 Valid

5 0,714 0,334 Valid

6 0,582 0,334 Valid

7 0,775 0,334 Valid

8 -0,073 0,334 Tidak Valid

9 0,421 0,334 Valid

10 0,510 0,334 Valid

11 0,618 0,334 Valid

12 -0,145 0,334 Tidak Valid

13 0,419 0,334 Valid

14 0,405 0,334 Valid

15 0,397 0,334 Valid

16 0,059 0,334 Tidak Valid

17 0,702 0,334 Valid

18 0,457 0,334 Valid

19 -0,074 0,334 Tidak Valid

20 0,363 0,334 Valid

21 0,447 0,334 Valid

22 -0,152 0,334 Tidak Valid

23 0,404 0,334 Valid

24 0,416 0,334 Valid

25 -0,280 0,334 Tidak Valid

26 0,531 0,334 Valid

27 0,013 0,334 Tidak Valid

28 0,156 0,334 Tidak Valid

29 -0,066 0,334 Tidak Valid

30 0,584 0,334 Valid

Page 83: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

66

2). Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar

Uji instrumen dilakukan dengan menyebar angket kepada 35

responden dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,334. Dari hasil

perhitungan dengan bantuan program SPSS versi 16 diperoleh kesimpulan

bahwa untuk variabel motivasi belajar dari 30 butir soal, dinyatakan terdapat

23 butir soal yang valid dan 7 butir soal yang tidak valid atau gugur. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar

No

Soal

r hitung r tabel Keterangan

1 0,411 0,334 Valid

2 0,423 0,334 Valid

3 0,362 0,334 Valid

4 0,366 0,334 Valid

5 0,365 0,334 Valid

6 0,394 0,334 Valid

7 0,250 0,334 Tidak Valid

8 0,161 0,334 Tidak Valid

9 0,370 0,334 Valid

10 0,541 0,334 Valid

11 0,521 0,334 Valid

12 0,384 0,334 Valid

13 0,390 0,334 Valid

14 0,479 0,334 Valid

15 0,587 0,334 Valid

16 0,381 0,334 Valid

17 0,221 0,334 Tidak Valid

18 0,374 0,334 Valid

19 0,474 0,334 Valid

20 -0,144 0,334 Tidak Valid

21 0,186 0,334 Tidak Valid

22 0,361 0,334 Valid

23 0,429 0,334 Valid

24 0,386 0,334 Valid

25 0,401 0,334 Valid

26 0,366 0,334 Valid

Page 84: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

67

27 0,109 0,334 Tidak Valid

28 0,394 0,334 Valid

29 -0,139 0,334 Tidak Valid

30 0,433 0,334 Valid

3.7.3 Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS

versi 16. Sebuah data dikatakan reliabel jika nilai Cronbanch’s Alpha > rtabel.

Untuk memperoleh reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu

(Sugiyono 2012:365):

r11 =

2

2

11

t

b

k

k

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = Jumlah variansi skor butir soal ke-i

i = 1, 2, 3, 4, …n

2

t = Variansi total

Dari hasil perhitungan dengan SPSS versi 16 untuk uji coba

instrumen diperoleh nilai Cronbach’s Alpha untuk angket variasi mengajar

sebesar 0,715 dan untuk angket motivasi belajar sebesar 0,698, sehingga

semua data hasil penelitian reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha > rtabel

(0,334). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:

Page 85: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

68

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Variasi Mengajar 0,715 0,334 Reliabel

Motivasi Belajar 0,698 0,334 Reliabel

3.8 ANALISIS DATA

3.8.1 Analisis Data Awal

3.8.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data. Metode

ini digunakan untuk mengkaji variabel dalam penelitian ini yaitu variasi

mengajar dan motivasi belajar. Langkah-langah yang ditempuh dalam

penggunaan teknik analisis ini adalah:

1. Menentukan skor jawaban responden.

Data yang diperoleh peneliti melalui angket dianalisa dalam bentuk

angka, yaitu dengan memberi nilai pada setiap item jawaban pada angket

untuk responden dengan menggunakan Skala Likert.

Jawaban dari setiap item soal diberi skor bertingkat dari 1 sampai 4.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Pedoman pemberian skor item instrumen

Jawaban Skor Pertanyaan

Positif (+)

Skor Pertanyaan

Negatif (-)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

3

2

1

1

2

3

4

Page 86: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

69

2. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.

3. Memasukkan skor ke dalam rumus sebagai berikut.

Skor =

x 100

Keterangan:

n = nilai yang diperoleh

N = jumlah nilai total

4. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori yang disusun

melalui perhitungan sebagai berikut.

a). Pengkategorian Variabel Variasi Mengajar

Skor maksimal =

x 100 = 100

Skor minimal =

x 100 = 25

Rentang = 100 - 25 = 75

Interval kelas = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19)

b). Pengkategorian Variabel Motivasi Belajar

Skor maksimal =

x 100 = 100

Skor minimal =

x 100 = 25

Rentang = 100 - 25 = 75

Interval kelas = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19)

Dengan demikian tabel klasifikasi deskriptif untuk variabel variasi

mengajar dan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

70

Tabel 3.7

Kategori Variasi Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa

Interval Kategori

Variasi Mengajar Motivasi Belajar

82 - 100 Sangat baik Sangat tinggi

63 – 81 Baik Tinggi

44 – 62 Cukup Cukup

25 – 43 Kurang Rendah

5. Menghitung rata-rata dari skor keseluruhan dengan rumus berikut.

Rata-rata (x) =

Keterangan:

X = jumlah skor keseluruhan

N = banyak sampel (siswa)

6. Mengambil kesimpulan dari hasil rata-rata yang diperoleh berdasarkan

tabel kategori.

Langkah-langkah analisis data tersebut digunakan untuk

mendeskripsikan data angket variabel variasi mengajar dan motivasi belajar.

Selain itu, langkah tersebut juga digunakan untuk menganalisis data hasil

observasi yang digunakan peneliti sebagai data pendukung.

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis

3.8.2.1 Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2015:241) uji normalitas digunakan

untuk memastikan data setiap variabel yang dianalisis berdistribusi normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov-

Page 88: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

71

Smirnov Test (dengan program SPSS versi 16). Hasil perhitungan dinyatakan

berdistribusi normal bila nilai signifikansi ≥ 0,05 (Priyatno 2014:79).

3.8.2.2 Uji linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan variabel

bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linear. Uji linearitas

dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16

dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier, apabila nilai

signifikansinya (Linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno 2014:79).

3.8.3 Analisis Data Akhir

3.8.3.1 Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

yang diajukan pada penelitian ini. Untuk menguji hipotesis tersebut

digunakan teknik analisis korelasi Pearson atau Product Moment. Priyatno

(2014:123) menyatakan bahwa analisis korelasi Pearson atau product

moment adalah analisis untuk mengukur keeratan secara linier antara dua

variabel yang mempunyai distribusi data normal. Pada penelitian ini, uji

hipotesis menggunakan bantuan program SPSS versi 16. Rumus korelasi

pearson atau product moment yang digunakan adalah sebagai berikut:

2222

-

YYNXXN

YXXYNrxy

(Awalludin 2008:3-15).

Page 89: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

72

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi product moment

X : angka mentah untuk variabel X

Y : angka mentah untuk variabel Y

XY : product dari X dan Y

: sigma atau jumlah

N : jumlah individu dalam sampel

Besarnya angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan

1,00. Hasil korelasi yang sempurna sebesar -1,00 dan 1,00. Bila tidak ada

korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0 (Awalludin

2008:3-8). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi

yang ditemukan, maka dapat berpedoman pada tabel 3.8 sebagai berikut.

Tabel 3.8

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono, 2012: 231)

Page 90: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

73

3.8.3.2 Uji Signifikansi

Analisis ini dimaksudkan untuk menguji data tentang hubungan

antara variabel X dengan variabel Y. Sugiyono (2015:258) menyatakan

bahwa untuk uji signifikansi korelasi product moment secara praktis, dapat

langsung mengkonsultasikan pada product moment.

Ketentuannya apabila lebih kecil dari , maka Ho

diterima, dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila

lebih besar dari ( ) maka Ha diterima, artinya

signifikan.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian

Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data

dari masing-masing variabel penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah variasi mengajar sedangkan variabel terikat adalah motivasi belajar

siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal.

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Berdasarkan hasil analisis deskriptif angket penelitian menunjukkan

variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan

Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor

rata-rata 80,57 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 40 42

80,57 63 – 81 Baik 55 58

44 – 62 Cukup 0 0

25 – 43 Kurang 0 0

Jumlah 95 siswa 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Page 92: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

75

Terlihat pada Tabel 4.1, menunjukkan bahwa sebanyak 42% (40

siswa) menganggap variasi mengajar guru sangat baik, dan 58% (55 siswa)

menganggap variasi mengajar guru baik. Gambaran tentang variasi mengajar

guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal dapat pula dilihat dalam diagram berikut:

Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Variasi Mengajar

Diagram hasil angket variasi mengajar tersebut menunjukkan

sebagian besar siswa beranggapan bahwa variasi mengajar yang dilakukan

guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal dalam kategori baik. Variasi mengajar dalam penelitian ini terdiri dari

delapan indikator. Penggolongan hasil skor rata-rata angket setiap indikator

variasi mengajar, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

42%

58%

0% 0%

Variasi Mengajar

sangat baik

baik

cukup

kurang

Page 93: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

76

Tabel 4.2

Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD

Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No. Indikator Jumlah

pertanyaan

Rata-

rata

Kategori

1 Variasi suara 4 89,01 sangat baik

2 Pemusatan perhatian 3 86,75 sangat baik

3 Kesenyapan 2 77,50 baik

4 Mengadakan kontak pandang 3 89,64 sangat baik

5 Gerakan badan dan mimik 3 82,36 sangat baik

6 Perubahan posisi 2 68,81 baik

7 Variasi alat bantu pengajaran 2 66,57 baik

8 Variasi pola interaksi 2 66,97 baik

Skor rata-rata 80,57

Kategori BAIK

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil

angket, secara keseluruhan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dianggap baik oleh siswanya

dengan perolehan skor rata-rata sebesar 80,57. Apabila dilihat pada setiap

indikator, menunjukkan bahwa variasi suara guru dalam kategori sangat baik

dengan skor rata-rata 89,01, pemusatan perhatian dalam kategori sangat baik

dengan skor rata-rata 86,75, kesenyapan dalam kategori baik dengan skor rata-

rata 77,50, mengadakan kontak pandang dalam kategori sangat baik dengan

skor rata-rata 89,64, gerakan badan dan mimik dalam kategori sangat baik

dengan skor rata-rata 82,36, perubahan posisi dalam kategori baik dengan skor

rata-rata 68,81, variasi penggunaan alat bantu dalam kategori baik dengan skor

rata-rata 66,57, dan variasi pola interaksi dalam kategori baik dengan skor rata-

rata 66,97.

Page 94: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

77

Perolehan data angket dalam penelitian ini didukung pula dengan

hasil observasi. Hasil observasi variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diuraikan pada tabel

4.3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad

Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No. Indikator Skor Rata-rata Kategori

1 Variasi suara 28 87,50 sangat baik

2 Pemusatan perhatian 28 87,50 sangat baik

3 Kesenyapan 27 84,37 sangat baik

4 Mengadakan kontak pandang 28 87,50 sangat baik

5 Gerakan badan dan mimik 25 78,12 baik

6 Perubahan posisi 21 65,62 baik

7 Variasi alat bantu pengajaran 19 59,37 Cukup

8 Variasi pola interaksi 18 56,25 Cukup

Skor rata-rata 75,78

Kategori BAIK

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.3 dengan perolehan skor rata-rata 75,78

menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, variasi

mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal masuk dalam kategori baik. Data mengenai variasi

mengajar juga di dapat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan

siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal.

Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan, variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik. Secara lebih

jelas analisis deskriptif dari setiap indikator diuraikan sebagai berikut.

Page 95: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

78

4.1.1.1.1 Variasi Suara

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

variasi suara termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar

89,01. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi

frekuensi berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Suara

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 66 69,5

89,01 63 – 81 Baik 28 29,5

44 – 62 Cukup 1 1

25 – 43 Kurang 0 0

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.4 sebanyak 69,5% (66 siswa) dalam kategori

sangat baik, 29,5% (28 siswa) dalam kategori baik, dan 1% (1 siswa) dalam

kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 66 siswa menganggap guru

selalu memvariasikan suaranya, 28 siswa menganggap guru sering

memvariasikan suaranya, dan 1 siswa menganggap guru kadang-kadang

memvariasikan suaranya.

Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi seperti yang

terlihat pada tabel 4.3 menyatakan variasi suara guru pada kategori sangat baik

dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil wawancara menyatakan bahwa

selama ini guru senantiasa memberikan variasi suara dengan sangat baik,

menjelaskan dengan suara guru terdengar jelas dan lancar, dan dapat diterima

dengan baik oleh siswa.

Page 96: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

79

4.1.1.1.2 Pemusatan Perhatian Siswa

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

pemusatan perhatian siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor

rata-rata sebesar 86,75. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada

tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Indikator Pemusatan Perhatian Siswa

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 73 77

86,75 63 – 81 Baik 17 18

44 – 62 Cukup 5 5

25 – 43 Kurang 0 0

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.5 sebanyak 77% (73 siswa) menyatakan

pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik, 18% (17 siswa) dalam

kategori baik, dan 5% (5 siswa) dalam kategori cukup. Kategori tersebut

mengindikasikan 73 siswa menyatakan guru selalu memusatkan perhatian

siswa, 17 siswa menyatakan guru sering memusatkan perhatian siswa, dan 5

siswa menyatakan guru terkadang memusatkan perhatian siswa.

Didukung pula dengan data hasil observasi seperti yang terlihat pada

Tabel 4.3, menujukkan pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik

dengan skor rata-rata 87,50. Hasil wawancara dengan guru dan siswa

menyatakan guru senantiasa berusaha menarik perhatian siswa agar selalu

memperhatikan penjelasan guru dengan berbagai cara baik secara lisan maupun

perbuatan.

Page 97: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

80

4.1.1.1.3 Kesenyapan

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

kesenyapan termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 77,50.

Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi

frekuensi berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Indikator Kesenyapan

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 43 45

77,50 63 – 81 Baik 24 25

44 – 62 Cukup 24 25

25 – 43 Kurang 4 5

Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.6 bahwa sebanyak 45% (43 siswa) menyatakan

kesenyapan yang dilakukan guru sangat baik, 25% (24 siswa) menyatakan

baik, 25% (24 siswa) menyatakan cukup, dan 5% (4 siswa) menyatakan

kurang. Kategori tersebut mengindikasikan bahwa 43 siswa menyatakan guru

selalu memberi kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru sering memberikan

kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru terkadang memberi kesenyapan, dan 4

siswa menyatakan guru tidak pernah memberi kesenyapan.

Hasil observasi indikator kesenyapan seperti terlihat pada Tabel 4.3,

menunjukkan bahwa kesenyapan yang dilakukan guru dalam kategori sangat

baik dengan skor rata-rata 84,37. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru

sering memberikan kesenyapan atau waktu senyap saat pembelajaran pada saat

Page 98: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

81

kelas mulai tidak kondusif dan pada saat memberi waktu apabila ada siswa

yang ingin mengajukan pertanyaan.

4.1.1.1.4 Mengadakan Kontak Pandang

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

mengadakan kontak pandang termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor

rata-rata sebesar 89,64. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada

tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Indikator Mengadakan Kontak Pandang

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 80 84

89,64 63 – 81 Baik 14 15

44 – 62 Cukup 0 0

25 – 43 Kurang 1 1

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.7 bahwa sebanyak 84% (80 siswa) menyatakan

kontak pandang guru dalam kategori sangat baik, 15% (14 siswa) menyatakan

dalam kategori baik, dan 1% (1 siswa) menyatakan dalam kategori kurang.

Kategori tersebut mengindikasikan 80 siswa menyatakan guru selalu

mengadakan kontak pandang kepada siswa, 14 siswa menyatakan guru sering

mengadakan kontak pandang kepada siswa, dan 1 siswa menyatakan guru tidak

pernah mengadakan kontak pandang dengan siswa.

Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada

Tabel 4.3, menunjukkan bahwa kontak pandang guru terhadap siswa masuk

dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil

Page 99: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

82

wawancara dengan guru dan siswa menyatakan bahwa saat pembelajaran

berlangsung, pandangan guru senantiasa menyeluruh ke semua siswa.

4.1.1.1.5 Gerakan Badan dan Mimik

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

gerakan badan dan mimik termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor

rata-rata sebesar 82,36. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada

tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Indikator Gerakan Badan dan Mimik

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 60 63

82,36 63 – 81 Baik 32 34

44 – 62 Cukup 2 2

25 – 43 Kurang 1 1

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.8 bahwa sebanyak 63% (60 siswa) menyatakan

gerakan badan dan mimik guru masuk dalam kategori sangat baik, 34% (32

siswa) menyatakan dalam kategori baik, 2% (2 siswa) menyatakan dalam

kategori cukup, dan 1% (1 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori

tersebut mengindikasikan 60 siswa menyatakan guru selalu mengajar dengan

gerakan badan dan mimiknya, 32 siswa menyatakan guru sering mengajar

dengan gerakan badan dan mimiknya, 2 siswa menyatakan guru terkadang

mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya, dan 1 siswa menyatakan guru

tidak pernah mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya.

Page 100: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

83

Didukung hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3,

menunjukkan gerak badan dan mimik guru pada saat mengajar dalam kategori

baik dengan skor rata-rata 78,12. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa

guru senantiasa menunjukkan semangat dalam mengajar, dan guru juga

menjelaskan materi terkadang disertai gerakan-gerakan badan.

4.1.1.1.6 Perubahan Posisi Guru

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan indikator perubahan

posisi guru termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 68,81.

Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Indikator Perubahan Posisi Guru

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 22 23

68,81 63 – 81 Baik 23 24

44 – 62 Cukup 43 45

25 – 43 Kurang 7 8

Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 23% (22

siswa) menyatakan perubahan posisi guru dalam kategori sangat baik, 24% (23

siswa) menyatakan dalam kategori baik, 45% (43 siswa) menyatakan dalam

kategori cukup, dan 8% (7 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori

tersebut mengindikasikan 22 siswa menyatakan guru selalu melakukan

perubahan posisi, 23 siswa menyatakan guru sering melakukan perubahan

posisi, 43 siswa menyatakan guru kadang-kadang melakukan perubahan posisi,

dan 7 siswa menyatakan guru tidak pernah melakukan perubahan posisi.

Page 101: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

84

Didukung dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3

menunjukkan bahwa perubahan posisi guru dalam kategori baik dengan skor

rata-rata 65,62. Dari hasil wawancara dapat diketahui perubahan posisi guru

lebih banyak berada di depan kelas, namun terkadang guru juga berjalan

mendekat siswa atau sampai belakang kelas.

4.1.1.1.7 Variasi Penggunaan Alat Bantu Pengajaran

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

variasi penggunaan alat bantu pengajaran termasuk dalam kategori baik dengan

skor rata-rata 66,57. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada

tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Penggunaan

Alat Bantu Pengajaran

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 11 11,5

66,57 63 – 81 Baik 29 30,5

44 – 62 Cukup 49 51,5

25 – 43 Kurang 6 6,5

Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.10 sebanyak 11,5% (11 siswa) menyatakan

variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam kategori sangat baik, 30,5%

(29 siswa) menyatakan dalam kategori baik, 51,5% (49 siswa) menyatakan

dalam kategori cukup, dan 6,5% (6 siswa) menyatakan dalam kategori kurang.

Kategori tersebut mengindikasikan 11 siswa menyatakan guru selalu

menggunakan alat bantu pengajaran, 29 siswa menyatakan guru sering

Page 102: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

85

menggunakan alat bantu pengajaran, 49 siswa menyatakan guru kadang-

kadang menggunakan alat bantu pengajaran, dan 6 siswa menyatakan guru

tidak pernah menggunakan alat bantu pengajaran.

Hasil observasi yang dijadikan pendukung seperti terlihat pada Tabel

4.3 menyatakan bahwa variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam

kategori cukup dengan skor rata-rata 59,37. Hasil wawancara menunjukkan

bahwa selama ini memang penggunaan alat bantu pengajaran masih belum

optimal ditunjukkan dengan jarangnya digunakan media dan alat peraga.

4.1.1.1.8 Variasi Pola Interaksi

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

variasi pola interaksi termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 66,97.

Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi

frekuensi berikut:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Pola Interaksi

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat baik 21 22

66,97 63 – 81 Baik 20 21

44 – 62 Cukup 45 47,5

25 – 43 Kurang 9 9,5

Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.11 sebanyak 22% (21 siswa) menyatakan

variasi pola interaksi dalam kategori sangat baik, 21% (20 siswa) menyatakan

dalam kategori baik, 47,5% (45 siswa) menyatakan dalam kategori cukup, dan

9,5% (9 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut

Page 103: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

86

mengindikasikan 21 siswa menyatakan guru selalu memvariasikan pola

interaksi, 20 siswa menyatakan guru sering memvariasikan pola interaksi, 45

siswa menyatakan guru kadang-kadang memvariasikan pola interaksi, dan 9

siswa menyatakan guru tidak pernah memvariasikan pola interaksi.

Hasil observasi seperti terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa

variasi pola interaksi tergolong cukup dengan skor rata-rata 56,25. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa selama ini pembelajaran dua arah atau

pembelajaran berkelompok sudah dilakukan, namun pembelajaran masih

banyak didominasi guru dalam pembelajaran.

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Berdasarkan hasil analisis angket penelitian menunjukkan bahwa

motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan

Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan skor

rata-rata sebesar 77,39 seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-

rata

82 – 100 Sangat tinggi 25 26

77,39 63 – 81 Tinggi 68 72

44 – 62 Cukup 2 2

25 – 43 Rendah 0 0

Jumlah 95 siswa 100 Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Page 104: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

87

Terlihat pada Tabel 4.12 sebanyak 26% (25 siswa) mempunyai

motivasi belajar sangat tinggi, 72% (68 siswa) mempunyai motivasi belajar

yang tinggi, dan 2% (2 siswa) mempunyai motivasi belajar cukup. Lebih

jelasnya gambaran tentang motivasi belajar dapat disajikan dalam diagram

berikut:

Gambar 4.2 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar

Diagram hasil angket motivasi belajar tersebut menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi. Motivasi

belajar dalam penelitian ini terdiri dari delapan indikator. Penggolongan skor

rata-rata angket setiap indikator motivasi belajar diuraikan secara rinci pada

tabel 4.13 berikut:

26%

72%

2% 0%

Motivasi Belajar

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Page 105: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

88

Tabel 4.13

Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD

Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No. Indikator Jumlah

pertanyaan

Rata-

rata

Kategori

1 Tekun menghadapi tugas 4 80,39 tinggi

2 Ulet menghadapi kesulitan 2 76,84 tinggi

3 Menunjukkan minat terhadap

bermacam-macam maalah

5 82,10 sangat tinggi

4 Lebih senang bekerja mandiri 3 78,77 tinggi

5 Cepat bosan pada tugas yang

rutin

2 55,52 cukup

6 Dapat mempertahankan

pendapat

2 78,55 tinggi

7 Tidak mudah melepas hal

yang diyakini

3 82,80 sangat tinggi

8 Senang mencari dan

memecahkan soal-soal

2 70,65 tinggi

Skor rata-rata 77,39

Kategori TINGGI

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.13 berdasarkan hasil angket, secara

keseluruhan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori tinggi dengan perolehan

skor rata-rata sebesar 77,39. Apabila dilihat dari setiap indikator,

menunjukkan bahwa ketekunan siswa menghadapi tugas dalam kategori

tinggi dengan skor rata-rata 80,39, ulet menghadapi kesulitan dalam kategori

tinggi dengan skor rata-rata 76,84, menunjukkan minat terhadap bermacam

masalah dalam kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 82,10, lebih senang

bekerja mandiri dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78,77, cepat bosan

pada tugas yang rutin dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 55,52, dapat

mempertahankan pendapat dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78,55,

tidak mudah melepas hal yang diyakini dalam kategori sangat tinggi dengan

Page 106: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

89

skor rata-rata 82,80, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal dalam

kategori tinggi dengan skor rata-rata 70,65.

Perolehan data angket dalam penelitian ini didukung pula dengan

hasil observasi. Hasil observasi motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diuraikan pada tabel

4.14 berikut:

Tabel 4.14

Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad

Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No. Indikator Jumlah

skor

Skor rata-

rata

Kategori

1 Tekun menghadapi tugas 25 78,12 tinggi

2 Ulet menghadapi kesulitan 26 81,25 tinggi

3 Menunjukkan minat terhadap

bermacam masalah

27 84,37 sangat tinggi

4 Lebih senang bekerja mandiri 27 84,37 sangat tinggi

5 Cepat bosan pada tugas rutin 19 59,37 cukup

6 Dapat mempertahankan

pendapat

26 81,25 tinggi

7 Tidak mudah melepas hal yang

diyakini

22 68,75 tinggi

8 Senang mencari dan

memecahkan soal

21 65,62 tinggi

Skor rata-rata 75,39

Kategori TINGGI

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.14 dengan perolehan skor rata-rata 75,39

menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi, motivasi belajar siswa

termasuk dalam kategori tinggi. Data mengenai variasi mengajar juga di dapat

dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa kelas IV.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa

secara keseluruhan, motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad

Page 107: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

90

Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi.

Secara lebih jelas analisis deskriptif dari setiap indikator diuraikan secara rinci

sebagai berikut.

4.1.1.2.1 Tekun Menghadapi Tugas

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

tekun menghadapi tugas termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata

sebesar 80,39. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Indikator Tekun Menghadapi Tugas

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 37 39

80,39 63 – 81 Tinggi 49 51,5

44 – 62 Cukup 9 9,5

25 – 43 Rendah 0 0

Jumlah 95 100 Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.15 bahwa sebanyak 39% (37 siswa) memiliki

ketekunan menghadapi tugas dalam kategori sangat tinggi, 51,5% (49 siswa)

dalam kategori tinggi, dan 9,5% ( 9 siswa) dalam kategori cukup. Kategori

tersebut mengindikasikan bahwa 37 siswa selalu tekun dalam menghadapi

tugas, 49 siswa sering tekun dalam menghadapi tugas, dan 9 siswa kadang-

kadang tekun dalam menghadapi tugas.

Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada

Tabel 4.14, menyatakan ketekunan siswa dalam menghadapi tugas tergolong

tinggi dengan skor rata-rata 78,12. Hasil wawancara menunjukkan bahwa

Page 108: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

91

siswa sudah dapat dikatakan tekun saat menghadapi tugas, dan siswa sudah

mampu bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.

4.1.1.2.2 Ulet Menghadapi Kesulitan

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-

rata 76,84. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 39 41

76,84 63 – 81 Tinggi 26 28

44 – 62 Cukup 28 29

25 – 43 Rendah 2 2

Jumlah 95 100 Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.16 bahwa sebanyak 41% (39 siswa) memiliki

keuletan menghadapi kesulitan dalam kategori sangat tinggi, 28% (26 siswa)

dalam kategori tinggi, 29% (28 siswa) dalam kategori cukup, dan 2% (2 siswa)

dalam kategori yang rendah. Kategori tersebut mengindikasikan 39 siswa

selalu ulet menghadapi kesulitan, 26 siswa sering menunjukkan keuletan saat

menghadapi kesulitan, 28 siswa terkadang ulet menghadapi kesulitan, dan 2

siswa tidak pernah ulet saat menghadapi kesulitan.

Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menujukkan

keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan dalam kategori tinggi dengan skor

rata-rata sebesar 81,25. Hasil wawancara menunjukkan siswa dianggap ulet

Page 109: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

92

saat menghadapi kesulitan, terlihat dari keaktifan siswa bertanya saat ada hal

yang kurang paham atau kurang dimengerti oleh siswa.

4.1.1.2.3 Menunjukkan Minat Terhadap Bermacam-macam Masalah

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan indikator

menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah termasuk dalam

kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 82,10. Gambaran tentang indikator

tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Indikator Menunjukkan Minat

Terhadap Bermacam-macam Masalah

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 38 40

82,10 63 – 81 Tinggi 55 58

44 – 62 Cukup 2 2

25 – 43 Rendah 0 0

Jumlah 95 100 Sangat tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.17 bahwa sebanyak 40% (38 siswa)

menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap bermacam-macam masalah,

58% (55 siswa) menunjukkan minat yang tinggi, dan 2% (2 siswa)

menunjukkan minat yang cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 38 siswa

selalu menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, 55 siswa sering

menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, dan 2 siswa terkadang

menunjukkan minat terhadap bermacam masalah.

Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada

Tabel 4.14 bahwa siswa menunjukkan minat terhadap berbagai masalah dalam

Page 110: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

93

kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata sebesar 84,37. Hasil wawancara

menunjukkan minat siswa yang tinggi terlihat dari antusias dan semangat saat

mengikuti pembelajaran.

4.1.1.2.4 Lebih Senang Bekerja Mandiri

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

lebih senang bekerja mandiri termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-

rata 78,77. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 45 47

78,77 63 – 81 Tinggi 37 39

44 – 62 Cukup 12 13

25 – 43 Rendah 1 1

Jumlah 95 100 Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.18 bahwa sebanyak 47% (45 siswa) memiliki

kesenangan untuk bekerja mandiri dengan sangat tinggi, 39% (37 siswa) dalam

kategori tinggi, 13% (12 siswa) dalam kategori cukup, dan 1% (1 siswa) dalam

kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasikan 45 siswa selalu senang

bekerja mandiri, 37 siswa sering merasa senang bekerja mandiri, 12 siswa

terkadang senang bekerja mandiri, dan 1 siswa tidak pernah senang bekerja

mandiri.

Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan

siswa lebih senang bekerja mandiri masuk dalam kategori sangat tinggi dengan

Page 111: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

94

skor rata-rata 84,37. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kemandirian siswa

sudah dapat dilihat dari kegiatan belajar sehari-hari seperti pada saat diberikan

tugas, siswa sudah mampu mandiri menyelesaikan tugas yang diberikan.

4.1.1.2.5 Cepat Bosan pada Tugas-tugas yang Rutin

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin termasuk dalam kategori cukup

dengan skor rata-rata 55,52. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat

pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi Indikator Cepat Bosan pada Tugas-tugas yang Rutin

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 4 4

55,52 63 – 81 Tinggi 10 11

44 – 62 Cukup 59 62

25 – 43 Rendah 22 23

Jumlah 95 100 Cukup

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.19 bahwa sebanyak 4% (4 siswa)

menunjukkan tingkat kebosanan yang sangat tinggi pada tugas-tugas yang

rutin, 11% ( 10 siswa) dalam kategori tinggi, 62% (59 siswa) dalam kategori

cukup, dan 23% (22 siswa) dalam kategori rendah. Kategori tersebut

mengindikasikan 4 siswa selalu bosan pada tugas yang rutin, 10 siswa sering

bosan pada tugas yang rutin, 59 siswa terkadang bosan dengan tugas rutin, dan

22 siswa tidak pernah bosan pada tugas yang rutin.

Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada

Tabel 4.14 bahwa tingkat kebosanan siswa pada tugas yang rutin dalam

Page 112: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

95

kategori cukup dengan skor rata-rata 59,37. Hasil wawancara menunjukkan

bahwa siswa lebih senang untuk mengerjakan tugas yang rutin dan kurang

senang dengan tugas yang beraneka ragam.

4.1.1.2.6 Dapat Mempertahankan Pendapat

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

dapat mempertahankan pendapat termasuk dalam kategori tinggi dengan skor

rata-rata 78,55. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.20

Distribusi Frekuensi Indikator Dapat Mempertahankan Pendapat

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 44 46

78,55 63 – 81 Tinggi 30 32

44 – 62 Cukup 19 20

25 – 43 Rendah 2 2

Jumlah 95 100 Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.20 bahwa sebanyak 46% (44 siswa)

menunjukkan tingkat kemampuan sangat tinggi dalam mempertahankan

pendapat, 32% (30 siswa) dalam kategori tinggi, 20% (19 siswa) dalam

kategori cukup, dan 2% (2 siswa) dalam kategori rendah. Kategori tersebut

mengindikasikan 44 siswa selalu mempertahankan pendapatnya, 30 siswa

sering mempertahankan pendapatnya, 19 siswa terkadang mempertahankan

pendapatnya, dan 2 siswa tidak pernah mempertahankan pendapatnya.

Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi seperti yang

terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan kemampuan siswa dalam

Page 113: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

96

mempertahankan pendapatnya dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata

81,25. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan siswa sudah

mampu mempertahankan pendapatnya, siswa sudah berani berpendapat di

depan guru dan teman-temannya dengan percaya diri.

4.1.1.2.7 Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

tidak mudah melepaskan hal yang diyakini termasuk dalam kategori sangat

tinggi dengan skor rata-rata 82,80. Gambaran tentang indikator tersebut dapat

dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.21

Distribusi Frekuensi Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 57 60

82,80 63 – 81 Tinggi 34 36

44 – 62 Cukup 4 4

25 – 43 Rendah 0 0

Jumlah 95 100 Sangat tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.21 bahwa sebanyak 60% (57 siswa) dalam

kategori sangat tinggi, 36% (34 siswa) dalam kategori tinggi, dan 4% (4 siswa)

dalam kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 57 siswa selalu

yakin dan tidak mudah melepas hal yang diyakininya, 34 siswa sering merasa

yakin, dan 4 siswa tidak pernah merasa yakin.

Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan

kemampuan siswa untuk tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya dalam

kategori tinggi dengan skor rata-rata 68,75. Dari hasil wawancara diketahui

Page 114: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

97

bahwa selama ini siswa sudah dapat meyakini bahwa apa yang dilakukannya

benar, ditunjukkan dengan tidak mudah terpengaruhnya siswa saat menjawab

soal atau tugas yang diberikan guru.

4.1.1.2.8 Senang Mencari dan Memecahkan Soal-soal

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator

senang mencari dan memecahkan soal-soal termasuk dalam kategori tinggi

dengan skor rata-rata 70,65. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat

pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.22

Distribusi Frekuensi Indikator Senang Mencari dan Memecahkan Soal-soal

Interval Kategori Frekuensi

(F)

Persentase

(%)

Rata-rata

82 – 100 Sangat tinggi 25 26

70,65 63 – 81 Tinggi 23 24

44 – 62 Cukup 40 42

25 – 43 Rendah 7 8

Jumlah 95 100 Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada tabel 4.22 bahwa sebanyak 26% (25 siswa) dalam

kategori sangat tinggi, 24% (23 siswa) dalam kategori tinggi, 42% (40 siswa)

dalam kategori cukup, dan 8% (7 siswa) dalam kategori rendah. Kategori

tersebut mengindikasikan 25 siswa selalu senang mencari dan memcahkan

soal-soal, 23 siswa sering merasa senang mencari dan memecahkan soal-soal,

40 siswa kadang-kadang merasa senang mencari dan memecahkan soal-soal,

dan 7 siswa tidak pernah senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada

Tabel 4.14 menyatakan bahwa kesenangan siswa dalam mencari dan

Page 115: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

98

memecahkan soal pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 65,62. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa sebagian siswa senang mengerjakan soal-soal

di buku, dan sebagian lagi lebih senang untuk bermain mengobrol dengan

teman dibanding mengerjakan soal-soal yang ada di buku.

4.1.2 Uji Prasyarat Analisis

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dihitung dengan uji One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test dengan bantuan program SPSS versi 16. Jika asymp sig. > 0,05

maka data berdistribusi normal. Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh

asymp signifikansi (2-tailed) untuk variasi mengajar sebesar 0,537, dan

motivasi belajar sebesar 0,705. Keduanya memiliki nilai asymp sig. > 0,05

yang berarti data berdistribusi normal. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 4.23 berikut:

Tabel 4.23

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Variasi

Mengajar

Motivasi

Belajar

N 95 95

Normal Parametersa Mean 67.68 71.20

Std. Deviation 5.965 5.976

Most Extreme

Differences

Absolute .083 .072

Positive .083 .050

Negative -.052 -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .804 .704

Asymp. Sig. (2-tailed) .537 .705

a. Test distribution is Normal.

Page 116: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

99

Normalitas data dapat juga dilihat dari grafik normal P-P Plot. Data

dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik mendekati garis diagonal.

Dalam penelitian ini, titik-titik yang terbentuk pada grafik P-P Plot mendekati

garis diagonal, yang berarti data berdistribusi normal seperti terlihat pada

Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot

4.1.2.2 Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan

variabel terikat memiliki hubungan yang linier. Uji linieritas dihitung dengan

bantuan program SPSS versi 16 dengan menggunakan Test for Linearity. Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier apabila nilai

signifikansinya (Linearity) kurang dari 0,05. Berdasarkan data hasil penelitian,

diperoleh signifikansi (Linearity) sebesar 0,000 kurang dari 0,05 yang berarti

kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut:

Page 117: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

100

Tabel 4.24

Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Motivasi

Belajar *

Variasi

Mengajar

Between

Groups

(Combined) 1879.344 22 85.425 4.162 .000

Linearity 1635.784 1 1635.784 79.694 .000

Deviation

from

Linearity

243.561 21 11.598 .565 .929

Within Groups 1477.856 72 20.526

Total

3357.200 94

4.1.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menyimpulkan dan membuktikan

kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun rumusan hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan

motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar

dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan

Boja Kabupaten Kendal.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, dilakukan pengujian

hipotesis yang akan diuraikan sebagai berikut.

Page 118: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

101

4.1.3.1 Uji Korelasi

Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

korelasi Pearson atau Product Moment dengan bantuan program SPSS versi

16. Dengan analisis korelasi Pearson atau Product Moment didapatkan

koefesien korelasi ( ) untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar

variabel. Besarnya angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan

1,00. Bila tidak ada korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0.

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh angka indeks korelasi ( )

sebesar 0,698 yang berarti ada korelasi atau hubungan antar kedua variabel.

Tingkat hubungan dengan indeks korelasi sebesar 0,698 dinyatakan masuk

dalam kategori kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara

variasi mengajar dengan motivasi belajar sebesar 0,698 dengan kategori kuat.

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.25 berikut:

Tabel 4.25

Hasil Uji Korelasi

Correlations

Variasi

Mengajar

Motivasi

Belajar

Variasi Mengajar Pearson Correlation 1 .698**

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

Motivasi Belajar Pearson Correlation .698**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 119: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

102

4.1.3.2 Uji Signifikansi

Uji signifikansi untuk menguji hubungan variabel X dengan variabel

Y signifikan atau tidak dengan mengkonsultasikan pada product

moment. Apabila lebih kecil dari , maka Ho diterima, dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila lebih besar

dari ( ) maka Ha diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh sebesar 0,698

untuk jumlah responden (N) 95. Apabila dilihat pada product moment

untuk jumlah responden (N) 95, didapat sebesar 0,202 pada taraf

signifikan 0,05 dan 0,263 pada taraf signifikan 0,01. Hal ini menunjukkan

bahwa lebih besar dari baik pada taraf signifikan 0,05 maupun

0,01 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti hubungan kedua

variabel antara variabel variasi mengajar dengan variabel motivasi belajar

adalah signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang berbunyi “ada

hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar

siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” dinyatakan

diterima karena pada kenyataannya variasi mengajar memiliki hubungan yang

signifikan dengan motivasi belajar sebesar 0,698 termasuk dalam koefisien

korelasi kategori kuat.

Page 120: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

103

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Pemaknaan Temuan

Pemaknaan temuan didasarkan pada hasil pengumpulan data yang

dilakukan peneliti. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang

dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel variasi mengajar dengan

motivasi belajar siswa yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad

Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

4.2.1.1 Hasil Analisis Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Variasi dalam mengajar dianggap penting untuk mengatasi

kebosanan dan kejenuhan pada siswa. Menurut Hasibuan (2012:64) variasi

adalah perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan

mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa

senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta

secara aktif.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, secara

keseluruhan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan

perolehan skor rata-rata sebesar 80,57. Dari 95 responden, sebanyak 42% (40

siswa) menganggap variasi mengajar guru sangat baik, dan 58% (55 siswa)

menganggap variasi mengajar guru baik. Hal tersebut didukung pula dengan

hasil observasi dengan skor rata-rata 75,78 dan wawancara yang dilakukan

peneliti menunjukkan variasi mengajar guru dalam kategori baik. Variasi

Page 121: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

104

mengajar guru dalam kategori baik karena dianggap telah memenuhi

indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi variasi

suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang,

gerakan badan dan mimik, perubahan posisi, variasi penggunaan alat bantu

dan variasi pola interaksi.

Apabila dilihat pada setiap indikator, variasi suara guru dengan skor

rata-rata angket 89,01 didukung skor observasi 87,50 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator variasi suara guru termasuk dalam kategori

sangat baik. Ditunjukkan dengan guru selalu memvariasikan suaranya pada

saat proses pembelajaran. Suara guru terdengar jelas pada saat menjelaskan,

guru juga menjelaskan materi dengan lancar dan tidak terbata-bata, kecepatan

bicara guru pada saat menjelaskan juga dapat diterima dengan baik oleh

siswa. Hasil tersebut sesuai dengan tolok ukur variasi suara yang

diungkapkan Sardiman (2012:202-203) menyatakan bahwa yang termasuk

dalam pengertian suara ialah kekuatan atau kekerasan, lagu bicara (intonasi),

tekanan bicara dan kelancaran bicara.

Indikator pemusatan perhatian siswa dengan perolehan skor rata-rata

angket 86,75 didukung skor observasi 87,50 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator pemusatan perhatian siswa yang dilakukan

guru termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan

guru yang selalu berusaha menarik perhatian siswa agar memperhatikan

penjelasan dari guru. Pemusatan perhatian siswa yang dilakukan guru terlihat

dari bagaimana guru menarik perhatian siswa dengan perkataan lisan maupun

Page 122: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

105

dengan berbagai perbuatan yang dilakukan. Hasil penelitian sejalan dengan

pendapat Anitah (2008:7.41) yang menyatakan bahwa pemusatan perhatian

dapat dilakukan guru dengan mengucapkan kata-kata tertentu secara khusus

disertai isyarat atau gerakan seperlunya.

Indikator kesenyapan dengan perolehan skor rata-rata angket 77,50

didukung skor observasi 84,37 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa

indikator kesenyapan termasuk dalam kategori baik. Hasibuan (2012:66)

menyatakan bahwa pada saat guru menerangkan sering diperlukan kegiatan

berhenti sejenak secara tiba-tiba. Kesenyapan semacam ini bertujuan meminta

perhatian siswa. Sejalan dengan pendapat tersebut, hasil penelitian ini

menunjukkan perlakuan guru yang sering memberikan waktu senyap saat

pembelajaran berlangsung. Pemberian waktu senyap dilakukan guru saat

kelas mulai tidak kondusif dan pada saat akhir penjelasan materi untuk

memberi waktu apabila ada siswa yang ingin mengajukan pertanyaan terkait

materi yang belum dipahami.

Indikator mengadakan kontak pandang dengan perolehan skor rata-

rata angket 89,64 didukung skor observasi 87,50 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator mengadakan kontak pandang termasuk dalam

kategori sangat baik. Menurut Usman (2013:85) kontak pandang dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian

siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru selalu mengadakan

kontak pandang secara menyeluruh kepada siswa-siswanya. Pandangan guru

Page 123: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

106

pada saat pembelajaran merata ke semua siswa dan tidak membeda-bedakan

antara siswa satu dengan siswa yang lain.

Indikator gerakan badan dan mimik dengan perolehan skor rata-rata

angket 82,36 didukung skor observasi 78,12 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator gerakan badan dan mimik termasuk dalam

kategori sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan guru yang selalu

memvariasikan gerakan badan dan mimik wajahnya menyesuaikan materi

saat pembelajaran berlangsung. Guru senantiasa menunjukkan semangat

dalam mengajar, dan guru juga menjelaskan materi disertai gerakan-gerakan

yang membantu memperjelas penjelasan materi seperti mengangkat tangan

atau menunjuk suatu benda. Sesuai dengan pendapat Usman (2013:85) yang

menyatakan bahwa variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan

gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi.

Indikator perubahan posisi guru dengan perolehan skor rata-rata

angket 68,81 didukung skor observasi 65,62 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator perubahan posisi guru termasuk dalam

kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan guru yang sering melakukan

perubahan posisi pada saat mengajar. Perubahan posisi guru dilakukan pada

saat menjelaskan materi guru tidak hanya di depan kelas, kadang juga dengan

berjalan, duduk di kursi guru, atau mendekat ke siswa. Hasil penelitian ini

sejalan dengan pendapat Anitah (2008:7.43) yang menyatakan bahwa sebagai

seorang guru, selama mengajar guru tidak seharusnya terpaku di satu tempat.

Page 124: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

107

Indikator variasi penggunaan alat bantu pengajaran dengan

perolehan skor rata-rata angket 66,57 didukung skor observasi 59,37 dan hasil

wawancara menunjukkan bahwa indikator variasi penggunaan alat bantu

pengajaran termasuk dalam kategori baik. Menurut Hasibuan (2012:66)

variasi di dalam setiap jenis media atau variasi antarjenis media perlu

diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Berkaitan dengan pendapat

tersebut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru sering menggunakan

alat bantu pengajaran pada saat mengajar di kelas. Penggunaan alat bantu

yang dilakukan guru, meskipun dalam kategori baik namun pelaksanaannya

masih belum optimal karena alat bantu yang digunakan masih terbatas.

Indikator variasi pola interaksi dengan perolehan skor rata-rata

angket 66,97 didukung skor observasi 56,25 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator variasi pola interaksi termasuk dalam kategori

baik. Menurut Aqib (2013:87) pola interaksi dapat berbentuk: klasikal,

kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa guru sering memvariasikan pola interaksi antara guru

dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Guru terlihat sudah berusaha

untuk melakukan pembelajaran dua arah dengan melibatkan partisipasi siswa.

Pola interaksi yang sudah dilakukan guru yang lain yaitu dengan menerapkan

pembelajaran berkelompok untuk melatih kerja sama siswa.

Dengan adanya variasi mengajar yang dilakukan guru akan dapat

memberikan semangat belajar bagi siswa. Variasi mengajar yang direspon

baik oleh siswanya akan membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti

Page 125: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

108

proses pembelajaran sehingga akan mampu menumbuhkan sikap positif

terhadap guru serta dapat meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.

4.2.1.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Motivasi belajar merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa

dalam kegiatan belajarnya. Menurut Sardiman (2012:75) dalam kegiatan

belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif,

secara keseluruhan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad

Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori tinggi dengan

perolehan skor rata-rata sebesar 77,39. Dari 95 responden, sebanyak 26% (25

siswa) mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 72% (68 siswa) mempunyai

motivasi belajar yang tinggi, dan 2% (2 siswa) mempunyai motivasi belajar

cukup. Didukung pula dengan hasil observasi dengan skor rata-rata 75,39 dan

hasil wawancara, menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa termasuk dalam

kategori tinggi. Motivasi belajar dapat dikatakan dalam kategori tinggi karena

dianggap telah memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan meliputi tekun

menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap

bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada

Page 126: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

109

tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepas hal

yang diyakini, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Apabila dilihat pada setiap indikator, tekun menghadapi tugas

dengan skor rata-rata 80,39 didukung skor observasi 78,12 dan hasil

wawancara, menunjukkan bahwa indikator tekun menghadapi tugas termasuk

dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa

menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru secara tuntas. Ketekunan

siswa juga ditunjukkan dengan sikap tanggung jawab siswa yang mampu

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru secara tepat waktu. Hasil

penelitian ini sesuai dengan teori Uno (2015:27) yang menyatakan bahwa

salah satu peran motivasi adalah menentukan ketekunan belajar.

Indikator ulet menghadapi kesulitan dengan skor rata-rata angket

76,84 didukung skor observasi 81,25 dan hasil wawancara, menunjukkan

bahwa indikator ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kategori tinggi.

Sardiman (2012:84) menyatakan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Keuletan siswa menghadapi

kesulitan merupakan salah satu bentuk dorongan usaha dalam pencapaian

prestasi. Sesuai dengan hasil penelitian ini, keuletan ditunjukkan dengan

seringnya siswa bertanya kepada guru saat ada hal-hal yang belum

dimengerti. Keuletan siswa juga ditunjukkan saat menghadapi soal yang

dianggap sulit, siswa tetap berusaha untuk mengerjakannya meskipun belum

tentu jawaban yang diberikan benar.

Page 127: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

110

Indikator menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

dengan perolehan skor rata-rata angket 82,10 didukung skor observasi 84,37

dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator menunjukkan minat

terhadap bermacam-macam masalah termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Hamdani (2011:292) menyatakan salah satu fungsi motivasi adalah sebagai

penggerak dalam belajar. Salah satu faktor penggerak dalam kegiatan belajar

adalah minat. Sejalan dengan pendapat tersebut, hasil penelitian ini

menunjukkan siswa selalu menunjukkan minat tehadap berbagai masalah.

Siswa senantiasa menunjukkan semangat dan antusias yang tinggi terhadap

berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar di sekolah. Minat siswa

juga tercermin dari sikap siswa yang senantiasa memperhatikan penjelasan

guru saat pembelajaran berlangsung.

Indikator lebih senang bekerja mandiri dengan perolehan skor rata-

rata angket 78,77 didukung skor observasi 84,37 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator lebih senang bekerja mandiri termasuk dalam

kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara mandiri, siswa sudah

mampu menunjukkan kemandiriannya dengan mengerjakan tugas sendiri

tidak dibuatkan oleh orang lain. Kemandirian siswa merupakan salah satu

sikap siswa dalam menentukan arah perbuatan, sesuai dengan pendapat

Sardiman (2012:84) yang menyatakan bahwa motivasi dapat memberikan

arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

Page 128: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

111

Indikator cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin dengan perolehan

skor rata-rata angket 55,52 didukung skor observasi 59,37 dan hasil

wawancara, menunjukkan bahwa indikator cepat bosan pada tugas-tugas yang

rutin termasuk dalam kategori cukup. Uno (2015:27) menyatakan salah satu

fungsi motivasi yaitu menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat

belajar. Faktor kebosanan dalam diri siswa dapat mempengaruhi siswa dalam

belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa lebih senang untuk

mengerjakan tugas yang rutin. Siswa kurang senang apabila diberikan tugas

yang beraneka ragam. Bahkan sebagian siswa justru menyatakan bahwa

mereka tidak senang apabila diberikan tugas.

Indikator dapat mempertahankan pendapat dengan perolehan skor

rata-rata angket 78,55 didukung skor observasi 81,25 dan hasil wawancara,

menunjukkan bahwa indikator dapat mempertahankan pendapat termasuk

dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa

mengungkapkan pendapatnya di depan guru dan teman-temannya. Siswa

mampu menunjukkan sikap percaya diri saat memberikan pendapat.

Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat sesuai dengan fungsi

motivasi yang dikemukakan Sardiman (2012:84) yaitu menyeleksi

perbuatan, siswa dapat menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan

guna mencapai tujuan.

Indikator tidak mudah melepaskan hal yang diyakini dengan

perolehan skor rata-rata angket 82,80 didukung skor observasi 68,75 dan hasil

wawancara, menunjukkan bahwa indikator tidak mudah melepaskan hal yang

Page 129: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

112

diyakini termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal tersebut ditunjukkan

dengan siswa yang selalu merasa yakin dengan apapun yang dikerjakannya.

Siswa sudah dapat meyakini bahwa apa yang dilakukannya benar. Keyakinan

tersebut juga ditunjukkan dengan tidak mudah terpengaruhnya siswa saat

menjawab soal atau tugas yang diberikan guru. Keyakinan siswa untuk tidak

terpengaruh sesuai dengan pendapat Uno (2015:27) tentang peran motivasi

salah satunya yaitu menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.

Indikator senang mencari dan memecahkan soal-soal dengan

perolehan skor rata-rata 70,65 didukung skor observasi 65,62 dan hasil

wawancara, menunjukkan bahwa indikator senang mencari dan memecahkan

soal-soal termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan

seringnya siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku paket.

Tetapi, tidak semua siswa menunjukkan hal tersebut, ada juga siswa yang saat

ada waktu luang lebih memlih untuk bermain atau mengobrol dengan teman

dibanding mengerjakan soal-soal yang ada di buku. Kegiatan siswa mencari

dan memecahkan soal-soal sesuai dengan fungsi motivasi menurut pendapat

Sardiman (2012:84) yang mengemukakan bahwa motivasi dapat memberikan

arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

Adanya motivasi yang tinggi dalam belajar akan menunjukkan hasil

yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama

didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat

melahirkan prestasi yang baik (Sardiman 2012:84). Motivasi yang terdapat

dalam diri siswa akan mengoptimalkan prestasi yang dapat dicapai siswa, hal

Page 130: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

113

ini karena motivasi merupakan dorongan utama bagi siswa untuk menentukan

keberhasilan siswa dalam belajar.

4.2.1.3 Hasil analisis hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar

Untuk mengetahui hubungan antara variasi mengajar dengan

motivasi belajar dalam penelitian ini, digunakan uji korelasi Product Moment

dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan perhitungan koefisien

korelasi product moment diperoleh nilai sebesar 0,698 dengan

sebesar 0,202 pada taraf signifikan 0,05 dan 0,263 pada taraf signifikan 0,01.

Hal ini menunjukkan bahwa > yang berarti ada hubungan yang

signifikan antara variabel variasi mengajar dengan variabel motivasi belajar.

Dari tabel interprestasi terhadap koefisien korelasi Sugiyono

(2012:231) dapat diketahui tingkat hubungan antara variasi mengajar dan

motivasi belajar pada penelitian ini dengan koefisien korelasi sebesar 0,698

masuk dalam tingkat hubungan yang kuat. Hubungan antara variasi mengajar

dengan motivasi belajar bersifat positif atau searah, terlihat dari koefisien

korelasi bernilai positif yaitu 0,698 dan signifikan.

Hubungan yang signifikan dalam penelitian ini mengandung arti

bahwa, semakin baik variasi mengajar guru yang ditunjukkan dengan

penguasaan variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan

kontak pandang, gerakan badan dan mimik, perubahan posisi, variasi

penggunaan alat bantu, dan variasi pola interaksi pada saat proses

pembelajaran, maka akan membuat siswa memiliki sikap positif terhadap

gurunya serta memiliki motivasi belajar yang tinggi ditunjukkan dengan

Page 131: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

114

ketekunan siswa menghadapi tugas, keuletan menghadapi kesulitan,

menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, lebih senang bekerja

mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapat,

tidak mudah melepas hal yang diyakini, dan senang mencari dan

memecahkan soal-soal.

Keberhasilan proses pembelajaran bergantung bagaimana interaksi

belajar mengajar yang dialami antara guru dan siswa. Pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan dengan penggunaan variasi mengajar akan

membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Slavin dalam Rifa’i (2012:154) menyatakan bahwa pembelajaran hendaknya

mampu meningkatkan motivasi intrinsik siswa sebanyak mungkin. Hal ini

berarti bahwa guru harus mampu menarik minat dan meningkatkan hasrat

ingin tahu peserta didik terhadap materi yang disajikan, salah satu caranya

dengan penggunaan variasi metode penyajian yang menarik.

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variasi

mengajar dengan motivasi belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Mulyasa

(2011:78) menjelaskan bahwa variasi dalam pembelajaran adalah perubahan

dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Sejalan dengan

pendapat tersebut, Aqib (2013:86-87) menyatakan bahwa variasi dalam

kegiatan pembelajaran merupakan suatu perubahan dalam proses kegiatan

yang bertujuan meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi kejenuhan

dan kebosanan.

Page 132: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

115

Berdasarkan penelitian ini, dapat dikatakan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas

IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Dengan demikian, semakin baik variasi mengajar guru maka akan semakin

tinggi motivasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin kurang variasi mengajar

guru maka semakin rendah motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang pernah

dilakukan oleh Sri Arita dan Susi Evanita tahun 2014 yang berjudul “Persepsi

Siswa tentang Keterampilan Variasi Guru Mengajar, Lingkungan Keluarga

dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi

Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Kota Batam”. Hasil penelitian

menunjukkan persepsi siswa tentang keterampilan bervariasi guru mengajar

dan lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar

siswa. Persepsi siswa tentang keterampilan variasi guru mengajar, lingkungan

keluarga dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar

siswa.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Urusa Ansari dan Dr. Fauzia

Khursid tahun 2012 dengan judul “Effects of Innovative Teaching Stratgies

on Students’ Performance”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

efektifitas penggunaan strategi pengajaran inovatif pada kinerja siswa kelas 1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah satu bulan guru mengajar

dengan penggunaan strategi pengajaran inovatif, dicapai skor yang signifikan

lebih tinggi dibanding dengan pengajaran metode tradisional/konvensional.

Page 133: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

116

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Hasil penelitian ini memberikan

beberapa implikasi, antara lain: (1) implikasi teoretis, (2) implikasi praktis,

dan (3) impilkasi pedagogis. Ketiga implikasi hasil penelitian ini dijabarkan

sebagai berikut.

4.2.2.1 Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini secara teoretis membuktikan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar

siswa. Variasi mengajar dalam suatu pembelajaran akan membuat siswa

memiliki sikap positif terhadap gurunya serta lebih senang dalam mengikuti

pembelajaran yang diajarkan guru sehingga siswa akan termotivasi dalam

kegiatan belajarnya. Dengan adanya motivasi yang tinggi dalam proses

pembelajaran, maka akan dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

4.2.2.2 Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi guru untuk memahami pentingnya pemberian variasi

dalam kegiatan mengajar agar siswa lebih termotivasi saat mengikuti

pembelajaran. Guru harus memahami bahwa untuk menjadi pendidik

profesional maka guru diharuskan untuk menguasai berbagai keterampilan

Page 134: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

117

yang salah satunya adalah mengadakan variasi mengajar. Guru juga perlu

memahami pentingnya motivasi belajar pada diri setiap siswa akan ikut

menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga guru

perlu menerapkan strategi untuk memunculkan motivasi belajar yang salah

satunya dengan memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

menggunakan variasi mengajar.

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis

Sosialisasi, workshop, seminar, dan pelatihan di bidang pendidikan

diperlukan bagi guru-guru di sekolah untuk dapat menambah pengetahuan

dalam rangka mengoptimalkan motivasi belajar siswa saat pembelajaran

dengan penggunaan variasi mengajar. Guru dapat memahami unsur-unsur

penting dalam suatu pembelajaran seperti kemampuan mengadakan variasi

mengajar dan manfaat yang didapat dari penggunaan variasi mengajar

tersebut, serta guru juga akan lebih memahami mengenai pentingnya motivasi

belajar dari diri siswa dan mengetahui cara-cara yang tepat digunakan untuk

memunculkan motivasi belajar pada diri siswa. Dengan demikian, guru akan

dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam praktik

di sekolah agar pembelajaran berjalan lebih optimal.

Page 135: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

118

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan

Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-

rata 80,57. Variasi mengajar guru dalam kategori baik karena telah

memenuhi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan

kontak pandang, gerakan badan dan mimik, perubahan posisi, variasi

penggunaan alat bantu dan variasi pola interaksi.

2. Motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan

Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-

rata 77,39. Motivasi belajar dalam kategori tinggi karena telah memenuhi

indikator-indikator yang ditetapkan meliputi tekun menghadapi tugas, ulet

menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam

masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin,

dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepas hal yang diyakini,

dan senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Page 136: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

119

3. Ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi

belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal, yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang

menunjukkan lebih besar dari (0,698 > 0,263). Dengan

demikian, hipotesis “ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar

dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal” diterima. Hubungan yang signifikan antara variasi

mengajar dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa semakin baik

variasi mengajar yang dilakukan guru, maka akan semakin tinggi motivasi

belajar siswa.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat

peneliti berikan dalam penelitian ini sebagai berikut:

5.2.1. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat memberikan variasi mengajar dalam setiap

proses pembelajaran. Dengan variasi mengajar yang dilakukan, guru dapat

mengatasi kebosanan pada siswa, dapat memberikan semangat, dan dapat

membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan belajar yang

diinginkan akan tercapai.

5.2.2. Bagi Siswa

Siswa diharapkan selalu mempertahankan dan meningkatkan

motivasi belajarnya, karena motivasi merupakan penggerak dalam diri siswa

Page 137: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

120

yang akan menimbulkan rangsangan untuk belajar, menjamin kelangsungan

belajar, dan memberikan arah kegiatan belajar sehinggan tujuan atau prestasi

belajar siswa dapat tercapai. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi

dalam diri siswa akan dapat meningkatkan prestasinya.

5.2.3. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan mampu bekerja sama dengan guru untuk

menciptakan lingkungan yang mendukung terciptanya proses belajar

mengajar yang menarik dan menyenangkan dengan penggunaan variasi

mengajar agar dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa.

Page 138: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

121

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Ansari, Urusa dan Fauzia Khursid. 2012. “Effects of Innovative Teaching

Stratgies on Students’ Performance”. Global Journal of Human Social

Science Linguistic and Education, Volume. 12, Issue 10, Version 1.0,

Year 2012, ISSN: 2249-460X.

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Awalludin. 2008. Statistika Pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.

Bank Dunia. 2011. Mentransformasi Tenaga Pendidikan Indonesia. Jakarta:

Kantor Bank Dunia Jakarta.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Dewi, Ratna Puspita. 2014. “Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar”.

JPGSD, Volume 02, Nomor 03, Tahun 2014.

Evanita, Susi dan Sri Arita. 2014. “Persepsi Siswa tentang Keterampilan Variasi

Guru Mengajar, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap

Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA

Negeri Kota Batam”. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi UNP, Vol.1,

No.1, ISSN: 2355-6064.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hasibuan dan Moedjiono. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 139: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

122

Hung, Chun-Ming, Gwo-Jen Hwang dan Iwen Huang. 2012. “A Project-based

Digital Storytelling Approach for Improving Students’ Learning

Motivation, Problem-Solving Competence and Learning Achievement”.

Journal of Service Science and Management , 2014 , 7, 1 -10.

Lin, Mei-Hui dan Tsai-Fu Chuang. 2014. “The Effects of the Leadership Style on

the Learning Motivation of Students in Elementary School”. Educational

Technology & Society, 15 (4),368–379, ISSN: 1436-4522.

Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Nitamy, Cyntia Nida. 2014. “Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru

Mengajar dan Reward System dengan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah

Dasar”. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 1

No.1.

OEDC. 2012. PISA Result. OEDC.

Palupi, Ratih Endang dan Rini Endah Sugiharti. 2014. “Hubungan Keterampilan

Guru dalam Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa”. Jurnal

Pedagogik, Vol. Il, No. 2, September 2014, Hal 39-46.

Prasetiyo, Hendrik Eko. 2015. “Hubungan Persepsi Penerapan Metode TGT,

Teknik Reward and Punishment dan Motivasi Belajar terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas V SDN I Ngrejo Tulungagung”. Jurnal

Konstruktivisme, Vol.7, No. 2, Juli 2015, ISSN: 1979-9438.

Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data . Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Purwanto. 2012. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Puspitarukmi, Prima Shinta, Amir Fuady, dan Nugraheni Eko Wardani. 2014.

“Pemanfaatan Media Gambar Berseri dengan Metode Teams Games

Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan

Keterampilan Menulis Eksposisi”. Jurnal Penelitian Bahasa Sastra

Indonesia dan Pengajarannya, Volume 1, Nomor 1, ISSN: I2302-6405.

Riduwan. 2015. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Universitas Negeri Semarang Press.

Page 140: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

123

Santoso, Riscky Azhara Mega. 2014. “Hubungan Persepsi Penggunaan Alat

Peraga dalam Proses Pembelajaran IPA dengan Motivasi Belajar di SDIT

Baitul Halim Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pedagogik,

Vol. II, No. 1, Februari 2014.

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sutomo, dkk. 2012. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Press.

Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.20 Th. 2003.

2011. Jakarta: Diperbanyak oleh Sinar Grafika.

Unesco. 2012. Educational for All Global Monitoring Report. France: Unesco.

Uno, Hamzah B. 2015. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh. Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Page 141: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

LAMPIRAN

Page 142: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

124

Lampiran 1

HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas

IV SD Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dapat diketahui

berbagai permasalahan yang terjadi diantaranya yaitu dalam proses pembelajaran,

selama ini variasi pembelajaran yang dilakukan masih monoton, pembelajaran

masih berpusat pada guru dengan pendekatan konvensional melalui metode

ceramah. Guru belum optimal dalam memvariasikan suara dan memusatkan

perhatian siawa pada saat mengajar, hal ini menyebabkan siswa merasa bosan

dengan penjelasan guru. Guru belum mengembangkan pembentukan diskusi

dalam pembelajaran. Untuk penggunaan media dan alat peraga dipakai hanya

saat-saat tertentu dan terbatas pada alat peraga yang disediakan sekolah.

Pengelolaan kelas yang dilakukan guru selama ini juga masih belum maksimal,

guru menjadi pusat perhatian siswa di depan kelas. Guru belum sepenuhnya

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, pola interaksi yang dilakukan masih

dominan dengan pola interaksi satu arah dari guru ke siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran setiap harinya, sebagian siswa masih

cenderung pasif saat megikuti pembelajaran, namun ada juga siswa yang sudah

aktif dalam pembelajaran. Pemahaman siswa terhadap materi juga masih belum

maksimal, hal ini dibuktikan dengan daya ingat siswa yang masih rendah akan

materi pelajaran sehingga membuat hasil belajar siswa menjadi kurang. Dari hasil

belajar siswa kebanyakan siswa masih kesulitan dalam mata pelajaran

matematika. Motivasi belajar sebagian siswa dapat dikatakan masih kurang,

terlihat dari saat pembelajaran berlangsung semangat belajar siswa masih kurang,

siswa masih ramai dan kurang memperhatikan sehingga guru perlu menegur

siswa. Siswa kurang tekun dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Saat

diberikan PR, masih ada saja siswa yang tidak mengerjakan. Siswa kurang berani

untuk mengemukakan pendapatnya saat berada di kelas. Siswa kurang yakin dan

kurang percaya diri dalam mempertahankan hal yang diyakininya. Siswa juga

kurang dapat memaanfaatkan waktu luang yang dimilikinya, kebanyakan siswa

Page 143: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

125

menggunakan waktu luang saat berada di kelas untuk mengobrol dengan teman

lain. Untuk kedisiplinan siswa, masih ada beberapa siswa yang kurang disiplin

saat mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Terdapat beberapa masalah pula terkait fasilitas belajar siswa di kelas,

yaitu ada sekolah yang dengan ruang sempit terdapat banyak murid sehingga

kurang leluasa dan kurang nyaman dalam proses belajar mengajar. Buku

pegangan yang dimiliki murid juga tergolong kurang, sebagian siswa hanya

menggunakan buku yang disediakan sekolah.

Masalah yang lain yang ada yaitu peran orang tua yang masih kurang

dalam pengawasan dan perhatian terhadap anak. Latar belakang pendidikan serta

ekonomi orang tua murid memang berbeda-beda, namun menurut pemaparan

yang disampaikan guru, kebanyakan tergolong menengah ke bawah.

Guru Kelas IV

Siamah, S.Pd.

Page 144: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

126

Lampiran 2

KISI-KISI ANGKET UJI COBA

Variabel Indikator Deskriptor No. Soal Jumlah

Variasi

Mengajar

1. Variasi Suara

1. Kejelasan suara guru pada

saat mengajar.

1,4

4 2. Kelancaran bicara guru

pada saat menjelaskan.

2,3

2. Pemusatan

perhatian

siswa

1. Memberitahukan siswa

dengan ucapan lisan.

5,7

3 2. Mengulang materi penting. 6

3. Kesenyapan

1. Pemberian waktu senyap

saat suasana tidak

kondusif.

8

3 2. Pemberian waktu senyap

saat perpindahan segmen

mengajar.

9,10

4. Mengadakan

kontak

pandang

1. Kontak pandang

meyeluruh ke semua

siswa di kelas.

11,14

4

2. Memandang siswa yang

sedang diajak berbicara.

12,13

5. Gerakan

badan dan

mimik

1. Semangat guru pada saat

mengajar.

15

4

2. Ekspresi guru pada saat

mengajar.

16,17

3. Menggerakan anggota

badan tertentu untuk

menyampaikan sesuatu.

18

6. Perubahan

posisi guru

1. Tidak terfokus di satu

tempat saat mengajar.

19,20

4 2. Berkeliling di dalam kelas. 21,22

7. Variasi alat

bantu

pengajaran

1. Menggunakan alat bantu

dalam mengajar.

23

3 2. Menggunakan media

pembelajaran tertentu.

24,25

8. Variasi pola

interaksi

1. Interaksi antara guru

dengan siswa.

26,28

5 2. Interaksi antara siswa

dengan siswa lainnya.

27,29,30

Jumlah 30

Page 145: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

127

Variabel Indikator Deskriptor No.

Soal Jumlah

Motivasi

Belajar

1. Tekun

menghadapi

tugas

1. Rajin mengerjakan tugas. 1,2

4 2. Mengumpulkan tugas

tepat waktu.

3

3. Mengerjakan PR. 4

2. Ulet

menghadapi

kesulitan

1. Berani bertanya. 5,7

4 2. Tidak mudah putus asa. 6,8

3. Menunjukkan

minat

terhadap

berbagai

macam

masalah

1. Datang tepat waktu. 9

5 2. Memperhatikan

penjelasan guru.

10,11

3. Memanfaatkan waktu

untuk belajar.

12,13

4. Lebih senang

bekerja

mandiri

1. Tidak mencontek 14,15

4 2. Yakin dengan hasil

pekerjaan sendiri

16,17

5. Cepat bosan

pada tugas

yang rutin

1. Bosan dengan

pembelajaran monoton.

18,19 3

2. Bosan dengan tugas yang

monoton.

20

6. Dapat

mempertahan

kan pendapat

1. Merasa percaya diri. 21,22

3 2. Berani mengemukakan

pendapat di kelas.

23

7. Tidak mudah

melepas hal

yang diyakini

1. Yakin dengan jawaban

diri sendiri.

24,25

3 2. Berpikir positif. 26

8. Senang

mencari dan

memecahkan

soal-soal

1. Mencari informasi dari

sumber lain.

27

5 2. Mengerjakan soal-soal di

buku.

28,29

3. Memanfaatkan waktu

luang untuk hal positif.

30

Jumlah 30

Page 146: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

128

Lampiran 3

ANGKET UJI COBA

HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN

BOJA KABUPATEN KENDAL

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas :

Sekolah :

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda.

2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum menjawab.

3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada 4

pilihan jawaban yang tersedia.

4. Jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai, dan demi

tercapainya hasil penelitian ini, maka jawablah sesuai dengan kondisi

yang dialami tanpa ada pengaruh dari orang lain.

5. Periksa kembali identitas dan jawaban Anda sebelum menyerahkan

angket ini.

Page 147: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

129

A. Angket Variasi Mengajar Guru

1. Apakah suara guru terdengar jelas pada saat menjelaskan materi pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

2. Apakah suara guru terdengar datar dan membosankan pada saat menjelaskan

materi?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

3. Apakah guru terdengar tidak lancar pada saat menjelaskan materi?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

4. Apakah guru memberikan perintah/petunjuk yang jelas kepada siswa saat

memberikan tugas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

5. Apakah guru memberitahu siswa untuk memperhatikan penjelasan yang

disampaikan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

6. Apakah guru mengulang-ulang penjelasan materi yang dianggap penting agar

siswa lebih paham?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

7. Apakah guru membiarkan siswa yang tidak memperhatikan saat

pembelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

8. Apakah guru tetap menjelaskan materi pelajaran saat suasana kelas ramai?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 148: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

130

9. Setelah mengajukan pertanyaan, apakah guru memberikan waktu berpikir

sejenak kepada siswa untuk menjawab pertanyaan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

10. Setelah menjelaskan materi pelajaran, apakah guru memberikan waktu

kepada siswa untuk bertanya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

11. Apakah guru hanya memperhatikan siswa yang pintar selama pembelajaran

berlangsung?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

12. Bila ada siswa yang sedang bertanya, apakah guru memandang siswa yang

sedang menyampaikan pertanyaan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

13. Apakah guru menjelaskan sambil membaca buku dan tidak melihat siswa?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

14. Apakah guru memandang ke luar kelas saat proses pembelajaran

berlangsung?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

15. Apakah guru terlihat bersemangat saat akan memulai pembelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

16. Apakah guru menunjukkan ekspresi kemarahan terhadap siswa saat

pembelajaran berlangsung?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 149: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

131

17. Apakah guru terlihat tidak senang berada di kelas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

18. Apakah guru memberikan pujian (misal: tepuk tangan, acung jempol) kepada

siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

19. Apakah guru hanya berdiri di depan kelas saat menjelaskan materi pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

20. Apakah pada saat guru mengajar, guru hanya duduk di kursi sambil

membacakan materi?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

21. Apakah guru berkeliling di dalam kelas pada saat menjelaskan materi

pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

22. Apakah guru mendekati dan membantu siswa yang kesulitan saat

mengerjakan tugas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

23. Apakah cara guru menjelaskan materi hanya dengan berceramah saja?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

24. Apakah ketika menjelaskan materi, guru menggunakan bantuan gambar?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

25. Apakah pada saat guru mengajar menggunakan bantuan LCD?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 150: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

132

26. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

jawabannya di depan kelas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

27. Apakah guru melarang siswa bekerja sama dengan teman saat mengerjakan

tugas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

28. Apakah guru memarahi siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

29. Apakah guru melarang siswa untuk mengomentari jawaban teman?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

30. Saat ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan, apakah guru memberi

kesempatan pada siswa lainnya untuk menjawab pertanyaan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 151: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

133

B. Angket Motivasi Belajar Siswa

1. Apakah kamu merasa malas mengerjakan tugas yang diberikan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

2. Pada saat mengerjakan tugas, apakah kamu mengerjakannya secara lengkap

sampai selesai?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

3. Apakah kamu mengumpulkan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

4. Apakah kamu mengerjakan PR di sekolah?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

5. Apabila kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi, apakah kamu

bertanya pada guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

6. Apabila mendapat nilai jelek, apakah kamu merasa kecewa dan putus asa?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

7. Jika kamu kesulitan memahami materi, apakah kamu merasamalu untuk

bertanya pada teman?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

8. Ketika menghadapi soal yang sulit, apakah kamu lebih memilih untuk tidak

mengerjakannya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 152: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

134

9. Apakah kamu datang terlambat saat jam masuk sekolah?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

10. Saat guru menjelaskan, apakah kamu berbicara dengan teman dan tidak

memperhatikan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

11. Apakah kamu mencatat pelajaran yang diterangkan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

12. Ketika akan menghadapi ulangan, apakah kamu belajar sebelumnya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

13. Saat ada waktu luang, apakah kamu mempelajari kembali materi yang telah

dijelaskan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

14. Apakah kamu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

15. Dalam mengerjakan tugas, apakah kamu mencontek milik teman?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

16. Apakah kamu merasa lebih puas dengan hasil pekerjaan sendiri dari pada

pekerjaan yang dibantu orang lain?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

17. Saat mendapat PR atau tugas rumah, apakah kamu menyuruh orang lain

untuk mengerjakannya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 153: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

135

18. Apakah kamu merasa senang mempelajari materi yang sama dan diulang

secara terus menerus?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

19. Apakah kamu merasa bosan saat mengikuti proses pembelajaran yang

monoton?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

20. Apakah kamu merasa bosan apabila diberikan tugas yang sama secara terus

menerus?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

21. Apakah kamu merasa yakin dapat mengerjakan setiap tugas yang diberikan

guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

22. Apakah kamu yakin akan mendapat nilai bagus saat mengerjakan ulangan

harian?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

23. Apakah kamu merasa gugup saat berpendapat di depan teman-temanmu?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

24. Apakah kamu ragu-ragu saat menjawab pertanyaan yang diberikan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

25. Apabila jawabanmu berbeda dengan teman, apakah kamu mengganti

jawabanmu sehingga sama dengan jawaban temanmu?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 154: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

136

26. Jika kamu mendapat nilai jelek, apakah kamu yakin akan mampu

memperbaikinya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

27. Apakah kamu merasa malas untuk mencari informasi yang terkait dengan

materi pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

28. Apakah kamu mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku tanpa harus

menunggu perintah guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

29. Apakah kamu merasa tertantang untuk mengerjakan soal yang dianggap sulit

oleh teman?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

30. Apakah kamu lebih memilih bermain daripada membaca buku pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 155: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

137

Lampiran 4

LEMBAR ANGKET UJI COBA

Page 156: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

138

Page 157: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

139

Page 158: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

140

Lampiran 5

TABULASI DATA UJI COBA ANGKET VARIABEL VARIASI MENGAJAR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

UC 01 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 4 4 92

UC 02 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 96

UC 03 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 1 2 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 87

UC 04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2 2 4 1 3 3 4 103

UC 05 2 3 1 3 2 2 1 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 1 3 3 2 4 3 2 1 2 1 3 3 3 74

UC 06 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2 1 4 89

UC 07 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 3 1 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 4 96

UC 08 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 4 4 1 2 3 3 4 4 3 2 90

UC 09 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 93

UC 10 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 93

UC 11 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 1 3 3 1 4 2 2 4 4 2 2 3 1 3 1 3 87

UC 12 2 2 1 2 3 3 2 4 3 3 1 4 2 3 2 3 2 1 3 3 2 4 3 1 2 1 1 3 3 2 71

UC 13 2 1 1 3 2 2 2 3 3 3 1 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 1 1 1 1 3 3 2 69

UC 14 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 1 4 4 2 2 2 4 1 4 2 93

UC 15 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 1 4 1 4 104

UC 16 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 4 1 2 2 4 3 3 3 3 88

UC 17 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 4 3 95

UC 18 3 3 3 4 3 3 4 1 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 4 90

UC 19 3 2 1 3 3 3 2 4 3 3 1 4 3 3 3 3 2 1 3 3 2 4 1 1 3 1 1 3 3 3 75

UC 20 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 4 3 4 97

UC 21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 1 4 4 1 3 2 2 4 3 2 2 4 2 4 1 3 92

UC 22 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 87

UC 23 2 3 2 3 4 2 2 4 3 2 1 4 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 1 3 81

UC 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 4 2 3 2 2 3 1 4 3 3 97

UC 25 2 1 3 2 2 4 4 3 3 2 1 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 2 4 1 3 3 4 83

UC 26 3 2 1 3 1 3 2 4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 1 3 2 2 4 2 1 3 1 1 3 3 3 72

UC 27 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 1 1 1 3 96

UC 28 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 4 4 93

UC 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 2 1 1 4 3 4 102

UC 30 4 2 3 2 3 2 4 3 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 3 86

UC 31 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 82

UC 32 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 2 4 2 1 1 3 3 2 3 1 2 4 1 1 4 2 3 3 3 2 71

UC 33 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 1 4 2 3 3 3 2 78

UC 34 4 3 3 4 4 4 3 1 4 4 3 4 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 4 88

UC 35 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 2 1 3 4 3 4 2 2 2 1 4 2 4 92

kode

Butir Soal

Skor Total

Page 159: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

141

Lampiran 6

TABULASI DATA UJI COBA ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

UC 01 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 1 4 3 4 4 2 3 2 4 3 1 3 3 4 3 1 3 3 84

UC 02 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 83

UC 03 3 2 2 2 2 1 4 3 2 3 3 4 1 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 1 4 2 3 1 3 3 75

UC 04 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 1 2 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 92

UC 05 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 1 2 4 3 4 4 2 1 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 92

UC 06 3 3 3 3 2 2 4 4 2 1 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 1 83

UC 07 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 4 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 83

UC 08 4 4 3 4 2 4 3 1 3 3 2 2 4 4 4 1 4 1 2 2 4 1 3 2 4 4 4 1 2 4 86

UC 09 4 2 2 1 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 4 3 3 4 4 3 1 2 3 92

UC 10 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 2 2 1 4 3 4 4 1 2 3 4 3 1 2 3 4 3 1 4 3 87

UC 11 4 4 2 4 3 1 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 4 3 2 2 4 4 2 2 2 2 91

UC 12 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 1 1 4 3 4 4 1 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 90

UC 13 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 1 1 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 92

UC 14 4 4 4 2 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 100

UC 15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 1 4 106

UC 16 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 1 91

UC 17 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 85

UC 18 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 87

UC 19 3 4 3 2 3 1 3 3 4 3 2 1 1 4 3 4 4 1 2 2 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 82

UC 20 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 92

UC 21 3 4 2 4 3 1 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 4 2 4 3 4 3 3 2 2 3 93

UC 22 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 79

UC 23 2 3 4 2 2 4 3 4 3 2 2 2 1 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 2 83

UC 24 3 4 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 2 4 3 3 2 4 4 2 3 92

UC 25 2 2 3 1 4 3 4 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 2 1 4 4 2 2 4 4 3 1 2 3 2 77

UC 26 3 4 3 2 3 1 2 4 4 3 2 1 1 4 3 4 4 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 82

UC 27 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 4 4 3 2 2 4 96

UC 28 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 2 4 2 2 4 1 4 2 2 1 4 2 4 3 4 4 3 2 2 3 88

UC 29 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 1 2 3 98

UC 30 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 1 4 3 3 4 1 3 3 4 3 2 3 4 92

UC 31 3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 2 4 1 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 88

UC 32 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 101

UC 33 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 2 1 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 97

UC 34 4 4 3 2 2 1 4 3 3 1 1 1 1 1 1 3 4 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 73

UC 35 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 109

kode

Butir Soal

Total Skor

Page 160: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

142

Lampiran 7

HASIL UJI VALIDITAS ANGKET VARIABEL VARIASI MENGAJAR

No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rxy 0,680284 0,801092 0,892132 0,532081 0,420719 0,581606 0,77539 -0,07279 0,420814 0,510499

Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334

Ket valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid Valid

No. Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Rxy 0,61784 -0,14538 0,419059 0,404875 0,397164 0,059209 0,702244 0,457479 -0,07404 0,362585

Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334

Ket valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid Valid tidak valid valid

No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Rxy 0,447238 -0,15185 0,404073 0,416178 -0,32055 0,531245 0,012535 0,156111 -0,06641 0,58405

Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334

Ket valid tidak valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid

Page 161: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

143

Lampiran 8

HASIL UJI VALIDITAS ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rxy 0,410806 0,423483 0,362194 0,365916 0,364532 0,393865 0,250084 0,160637 0,37 0,541455

Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334

Ket valid valid valid valid Valid valid tidak valid tidak valid valid Valid

No. Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Rxy 0,520971 0,384025 0,389745 0,478708 0,587205 0,38055 0,221326 0,374011 0,473876 -0,14445

Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334

Ket valid valid Valid valid valid valid tidak valid Valid valid tidak valid

No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Rxy 0,185943 0,361301 0,429076 0,385528 0,401406 0,366495 0,109373 0,393562 -0,13895 0,432929

Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334

Ket tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid Valid tidak valid Valid

Page 162: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

144

Lampiran 9

HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET VARIASI MENGAJAR DAN

MOTIVASI BELAJAR

Reliabilitas Angket Variabel Variasi Mengajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.715 31

Reliabilitas Angket Variabel Motivasi Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.698 31

Page 163: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

145

Lampiran 10

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN

Variabel Indikator Deskriptor No.

Soal Jumlah

Variasi

Mengajar

1. Variasi

Suara

1. Kejelasan suara guru pada

saat mengajar.

1,4

4 2. Kelancaran bicara guru

pada saat menjelaskan.

2,3

2. Pemusatan

perhatian

siswa

1. Memberitahukan siswa

dengan ucapan lisan.

5,7

3 2. Mengulang materi

penting.

6

3. Kesenyapan 1. Pemberian waktu senyap

saat perpindahan segmen

mengajar.

8,9

2

4. Mengadakan

kontak

pandang

1. Kontak pandang

meyeluruh ke semua

siswa di kelas.

10,12

3

2. Memandang siswa yang

sedang diajak berbicara.

11

5. Gerakan

badan dan

mimik

1. Semangat guru pada saat

mengajar.

13

3

2. Ekspresi guru pada saat

mengajar.

14

3. Menggerakan anggota

badan tertentu untuk

menyampaikan sesuatu.

15

6. Perubahan

posisi guru

1. Tidak terfokus di satu

tempat saat mengajar.

16

2 2. Berkeliling di dalam

kelas.

17

7. Variasi alat

bantu

pengajaran

1. Menggunakan alat bantu

dalam mengajar.

18

2 2. Menggunakan media

pembelajaran tertentu.

19

8. Variasi pola

interaksi

1. Interaksi antara guru

dengan siswa.

20

2 2. Interaksi antara siswa

dengan siswa lainnya.

21

Jumlah 21

Page 164: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

146

Variabel Indikator Deskriptor No.

Soal Jumlah

Motivasi

Belajar

1. Tekun

menghadapi

tugas

1. Rajin mengerjakan tugas. 1,2

4 2. Mengumpulkan tugas tepat

waktu.

3

3. Mengerjakan PR. 4

2. Ulet

menghadapi

kesulitan

1. Berani bertanya. 5

2 2. Tidak mudah putus asa. 6

3. Menunjukkan

minat terhadap

berbagai

macam

masalah

1. Datang tepat waktu. 7

5 2. Memperhatikan penjelasan

guru.

8,9

3. Memanfaatkan waktu

untuk belajar.

10,11

4. Lebih senang

bekerja

mandiri

1. Tidak mencontek 12,13

3 2. Yakin dengan hasil

pekerjaan sendiri

14

5. Cepat bosan

pada tugas

yang rutin

1. Bosan dengan

pembelajaran monoton.

15,16

2

6. Dapat

mempertahan

kan pendapat

1. Merasa percaya diri. 17

2 2. Berani mengemukakan

pendapat di kelas.

18

7. Tidak mudah

melepas hal

yang diyakini

1. Yakin dengan jawaban diri

sendiri.

19,20

3 2. Berpikir positif. 21

8. Senang

mencari dan

memecahkan

soal-soal

1. Mengerjakan soal-soal di

buku.

22

2 2. Memanfaatkan waktu

luang untuk hal positif.

23

Jumlah 23

Page 165: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

147

Lampiran 11

ANGKET PENELITIAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Sekolah :

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda.

2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum menjawab.

3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada 4

pilihan jawaban yang tersedia.

4. Jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai, dan demi

tercapainya hasil penelitian ini, maka jawablah sesuai dengan kondisi

yang dialami tanpa ada pengaruh dari orang lain.

5. Periksa kembali identitas dan jawaban Anda sebelum menyerahkan

angket ini.

Page 166: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

148

A. Angket Variasi Mengajar Guru

1. Apakah suara guru terdengar jelas pada saat menjelaskan materi pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

2. Apakah suara guru terdengar datar dan membosankan pada saat menjelaskan

materi?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

3. Apakah guru terdengar tidak lancar pada saat menjelaskan materi?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

4. Apakah guru memberikan perintah/petunjuk yang jelas kepada siswa saat

memberikan tugas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

5. Apakah guru memberitahu siswa untuk memperhatikan penjelasan yang

disampaikan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

6. Apakah guru mengulang-ulang penjelasan materi yang dianggap penting agar

siswa lebih paham?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

7. Apakah guru membiarkan siswa yang tidak memperhatikan saat

pembelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

8. Setelah mengajukan pertanyaan, apakah guru memberikan waktu berpikir

sejenak kepada siswa untuk menjawab pertanyaan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 167: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

149

9. Setelah menjelaskan materi pelajaran, apakah guru memberikan waktu

kepada siswa untuk bertanya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

10. Apakah guru hanya memperhatikan siswa yang pintar selama pembelajaran

berlangsung?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

11. Apakah guru menjelaskan sambil membaca buku dan tidak melihat siswa?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

12. Apakah guru memandang ke luar kelas saat proses pembelajaran

berlangsung?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

13. Apakah guru terlihat bersemangat saat akan memulai pembelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

14. Apakah guru terlihat tidak senang berada di kelas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

15. Apakah guru memberikan pujian (misal: tepuk tangan, acung jempol) kepada

siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

16. Apakah pada saat guru mengajar, guru hanya duduk di kursi sambil

membacakan materi?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 168: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

150

17. Apakah guru berkeliling di dalam kelas pada saat menjelaskan materi

pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

18. Apakah cara guru menjelaskan materi hanya dengan berceramah saja?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

19. Apakah ketika menjelaskan materi, guru menggunakan bantuan gambar?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

20. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

jawabannya di depan kelas?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

21. Saat ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan, apakah guru memberi

kesempatan pada siswa lainnya untuk menjawab pertanyaan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 169: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

151

B. Angket Motivasi Belajar Siswa

1. Apakah kamu merasa malas mengerjakan tugas yang diberikan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

2. Pada saat mengerjakan tugas, apakah kamu mengerjakannya secara lengkap

sampai selesai?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

3. Apakah kamu mengumpulkan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

4. Apakah kamu mengerjakan PR di sekolah?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

5. Apabila kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi, apakah kamu

bertanya pada guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

6. Apabila mendapat nilai jelek, apakah kamu merasa kecewa dan putus asa?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

7. Apakah kamu datang terlambat saat jam masuk sekolah?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

8. Saat guru menjelaskan, apakah kamu berbicara dengan teman dan tidak

memperhatikan?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

9. Apakah kamu mencatat pelajaran yang diterangkan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 170: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

152

10. Ketika akan menghadapi ulangan, apakah kamu belajar sebelumnya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

11. Saat ada waktu luang, apakah kamu mempelajari kembali materi yang telah

dijelaskan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

12. Apakah kamu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

13. Dalam mengerjakan tugas, apakah kamu mencontek milik teman?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

14. Apakah kamu merasa lebih puas dengan hasil pekerjaan sendiri dari pada

pekerjaan yang dibantu orang lain?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

15. Apakah kamu merasa senang mempelajari materi yang sama dan diulang

secara terus menerus?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

16. Apakah kamu merasa bosan saat mengikuti proses pembelajaran yang

monoton?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

17. Apakah kamu yakin akan mendapat nilai bagus saat mengerjakan ulangan

harian?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 171: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

153

18. Apakah kamu merasa gugup saat berpendapat di depan teman-temanmu?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

19. Apakah kamu ragu-ragu saat menjawab pertanyaan yang diberikan guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

20. Apabila jawabanmu berbeda dengan teman, apakah kamu mengganti

jawabanmu sehingga sama dengan jawaban temanmu?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

21. Jika kamu mendapat nilai jelek, apakah kamu yakin akan mampu

memperbaikinya?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

22. Apakah kamu mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku tanpa harus

menunggu perintah guru?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

23. Apakah kamu lebih memilih bermain daripada membaca buku pelajaran?

a. selalu c. kadang-kadang

b. sering d. tidak pernah

Page 172: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

154

Lampiran 12

LEMBAR ANGKET PENELITIAN

Page 173: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

155

Page 174: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

156

Lampiran 13

REKAPITULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET VARIABEL VARIASI MENGAJAR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 AHY01 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 3 2 66 78,57143 baik

2 AHY02 4 4 4 4 1 1 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 2 2 62 73,80952 baik

3 AHY03 4 4 1 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 2 2 62 73,80952 baik

4 AHY04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik

5 AHY05 4 4 1 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 70 83,33333 sangat baik

6 AHY06 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 75 89,28571 sangat baik

7 AHY07 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 1 4 4 1 1 4 66 78,57143 baik

8 AHY08 4 3 4 3 2 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 68 80,95238 baik

9 AHY09 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 2 4 2 4 4 68 80,95238 baik

10 AHY10 4 4 1 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 2 2 62 73,80952 baik

11 AHY11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 72 85,71429 sangat baik

12 AHY12 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1 2 3 2 3 3 67 79,7619 baik

13 AHY13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 73 86,90476 sangat baik

14 AHY14 1 3 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 64 76,19048 baik

15 AHY15 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 2 2 1 65 77,38095 baik

16 AHY16 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 2 70 83,33333 sangat baik

17 AHY17 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 73 86,90476 sangat baik

18 AHY18 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 1 66 78,57143 baik

19 AHY19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 2 2 3 72 85,71429 sangat baik

20 AHY20 4 3 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 69 82,14286 sangat baik

21 AHY21 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 1 4 74 88,09524 sangat baik

22 AHY22 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 2 4 69 82,14286 sangat baik

23 AHY23 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 3 2 1 2 67 79,7619 baik

24 AHY24 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 3 3 2 1 3 62 73,80952 baik

25 AHY25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 79 94,04762 sangat baik

26 AHY26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 78 92,85714 sangat baik

27 AHY27 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 2 70 83,33333 sangat baik

28 AHY28 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 2 1 4 3 1 1 3 65 77,38095 baik

29 AHY29 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 2 4 4 72 85,71429 sangat baik

30 AHY30 4 4 4 3 3 4 4 2 4 1 4 3 4 4 1 3 4 4 2 3 4 69 82,14286 sangat baik

NO KODE TOTAL SKOR KATEGORI

NO SOAL

Page 175: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

157

31 AHY31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik

32 AHY32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik

33 AHY33 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 68 80,95238 baik

34 AHY34 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 2 2 2 4 3 3 65 77,38095 baik

35 AHY35 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 1 2 4 66 78,57143 baik

36 AHY36 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 2 1 1 2 2 4 64 76,19048 baik

37 AHY37 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 2 3 3 2 3 71 84,52381 sangat baik

38 AHY38 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 1 2 64 76,19048 baik

39 AHY39 4 4 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 3 1 2 3 1 2 4 64 76,19048 baik

40 AHY40 2 4 3 4 4 3 4 2 1 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 4 3 65 77,38095 baik

41 AHY41 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 2 1 1 2 2 4 64 76,19048 baik

42 AHY42 2 4 3 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 1 3 2 2 2 60 71,42857 baik

43 AHY43 4 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 59 70,2381 baik

44 AHY44 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 2 4 72 85,71429 sangat baik

45 AHY45 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 1 2 3 63 75 baik

46 AHY46 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 74 88,09524 sangat baik

47 AHY47 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 2 4 69 82,14286 sangat baik

48 AHY48 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 3 2 71 84,52381 sangat baik

49 AHY49 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 1 4 72 85,71429 sangat baik

50 AHY50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik

51 AHY51 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 4 74 88,09524 sangat baik

52 AHY52 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 3 2 69 82,14286 sangat baik

53 AHY53 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 73 86,90476 sangat baik

54 AHY54 4 2 3 4 3 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 2 66 78,57143 baik

55 AHY55 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 66 78,57143 baik

56 AHY56 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 77 91,66667 sangat baik

57 AHY57 3 3 4 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 4 1 3 2 4 1 2 2 60 71,42857 baik

58 AHY58 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 1 2 71 84,52381 sangat baik

59 AHY59 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 66 78,57143 baik

60 AHY60 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 3 3 2 4 2 3 2 4 2 2 2 61 72,61905 baik

61 AHY61 3 1 4 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 1 2 2 59 70,2381 baik

62 AHY62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 1 2 4 75 89,28571 sangat baik

63 AHY63 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 2 2 2 67 79,7619 baik

64 AHY64 3 4 3 3 4 2 1 2 3 4 4 3 3 4 1 4 2 3 2 2 2 59 70,2381 baik

65 AHY65 2 4 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 1 3 1 2 2 64 76,19048 baik

Page 176: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

158

66 AHY66 3 3 4 2 2 3 4 4 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 1 2 3 63 75 baik

67 AHY67 4 1 1 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 1 4 2 4 1 4 3 4 57 67,85714 baik

68 AHY68 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 68 80,95238 baik

69 AHY69 4 2 4 2 4 1 3 3 2 3 4 3 4 3 1 3 2 4 2 3 2 59 70,2381 baik

70 AHY70 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 3 2 3 64 76,19048 baik

71 AHY71 4 3 3 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 2 2 63 75 baik

72 AHY72 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 1 2 4 72 85,71429 sangat baik

73 AHY73 3 4 3 4 3 4 1 2 3 4 4 2 2 1 2 1 3 1 1 4 2 54 64,28571 baik

74 AHY74 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 70 83,33333 sangat baik

75 AHY75 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 1 3 1 3 3 2 2 59 70,2381 baik

76 AHY76 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 2 4 3 70 83,33333 sangat baik

77 AHY77 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 1 3 1 2 2 1 1 59 70,2381 baik

78 AHY78 2 3 4 4 4 2 4 1 1 4 4 3 4 4 2 3 2 4 1 1 2 59 70,2381 baik

79 AHY79 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 2 66 78,57143 baik

80 AHY80 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 61 72,61905 baik

81 AHY81 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 2 1 2 70 83,33333 sangat baik

82 AHY82 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 1 1 1 4 2 4 4 63 75 baik

83 AHY83 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 2 3 73 86,90476 sangat baik

84 AHY84 4 3 4 2 2 4 2 2 4 2 4 2 4 4 1 1 3 3 1 4 3 59 70,2381 baik

85 AHY85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 2 2 4 75 89,28571 sangat baik

86 AHY86 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 67 79,7619 baik

87 AHY87 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 1 3 1 2 3 63 75 baik

88 AHY88 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 67 79,7619 baik

89 AHY89 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 1 2 3 2 2 3 67 79,7619 baik

90 AHY90 4 4 4 4 4 2 1 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 71 84,52381 sangat baik

91 AHY91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 78 92,85714 sangat baik

92 AHY92 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 4 1 2 1 2 3 65 77,38095 baik

93 AHY93 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 78 92,85714 sangat baik

94 AHY94 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 2 1 66 78,57143 baik

95 AHY95 4 4 4 4 1 2 3 2 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 2 4 67 79,7619 baik

JUMLAH

RATA-RATA

KATEGORI

6430

80,5764

BAIK

Page 177: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

159

Lampiran 14

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL VARIASI MENGAJAR

TIAP INDIKATOR

jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori

1 AHY01 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik

2 AHY02 16 100 sangat baik 6 50 cukup 4 50 cukup 12 100 sangat baik

3 AHY03 13 81,25 baik 9 75 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik

4 AHY04 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

5 AHY05 13 81,25 baik 9 75 baik 6 75 baik 12 100 sangat baik

6 AHY06 15 93,75 sangat baik 11 91,66 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik

7 AHY07 13 81,25 baik 11 91,66 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

8 AHY08 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik

9 AHY09 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik

10 AHY10 13 81,25 baik 9 75 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik

11 AHY11 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 9 75 baik

12 AHY12 15 93,75 sangat baik 9 75 baik 8 100 sangat baik 9 75 baik

13 AHY13 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 9 75 baik

14 AHY14 11 68,75 baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 9 75 baik

15 AHY15 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

16 AHY16 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik

17 AHY17 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik

18 AHY18 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 12 100 sangat baik

19 AHY19 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

20 AHY20 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik

21 AHY21 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik

22 AHY22 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik

23 AHY23 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik

24 AHY24 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 9 75 baik

25 AHY25 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

26 AHY26 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik

27 AHY27 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 10 83,33 sangat baik

28 AHY28 15 93,75 sangat baik 9 75 baik 8 100 sangat baik 10 83,33 sangat baik

29 AHY29 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik

30 AHY30 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 8 66,67 baik

31 AHY31 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik

32 AHY32 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik

33 AHY33 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik

34 AHY34 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 12 100 sangat baik

35 AHY35 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

36 AHY36 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

37 AHY37 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

38 AHY38 12 75 baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 8 66,67 baik

39 AHY39 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 8 66,67 baik

40 AHY40 13 81,25 baik 11 91,67 sangat baik 3 37,5 kurang 11 91,67 sangat baik

41 AHY41 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

42 AHY42 11 68,75 baik 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik

43 AHY43 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 6 75 baik 9 75 baik

44 AHY44 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik

45 AHY45 15 93,75 sangat baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 8 66,67 baik

46 AHY46 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik

47 AHY47 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik

Variasi Suara Pemusatan Perhatian Siswa Kesenyapan Kontak PandangNo Kode

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

Page 178: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

160

48 AHY48 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik

49 AHY49 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik

50 AHY50 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

51 AHY51 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

52 AHY52 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

53 AHY53 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

54 AHY54 13 81,25 baik 7 58,33 cukup 6 75 baik 12 100 sangat baik

55 AHY55 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 10 83,33 sangat baik

56 AHY56 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

57 AHY57 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 10 83,33 sangat baik

58 AHY58 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 9 75 baik

59 AHY59 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

60 AHY60 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 10 83,33 sangat baik

61 AHY61 12 75 baik 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 10 83,33 sangat baik

62 AHY62 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik

63 AHY63 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 4 50 cukup 10 83,33 sangat baik

64 AHY64 13 81,25 baik 7 58,33 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik

65 AHY65 11 68,75 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

66 AHY66 12 75 baik 9 75 baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

67 AHY67 10 62,5 cukup 9 75 baik 8 100 sangat baik 3 25 kurang

68 AHY68 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

69 AHY69 12 75 baik 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 10 83,33 sangat baik

70 AHY70 12 75 baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik

71 AHY71 14 87,5 sangat baik 9 75 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik

72 AHY72 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik

73 AHY73 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 10 83,33 sangat baik

74 AHY74 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 4 50 cukup 11 91,67 sangat baik

75 AHY75 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 8 66,67 baik

76 AHY76 16 100 sangat baik 9 75 baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

77 AHY77 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

78 AHY78 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 2 25 kurang 11 91,67 sangat baik

79 AHY79 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik

80 AHY80 12 75 baik 11 91,67 sangat baik 4 50 cukup 10 83,33 sangat baik

81 AHY81 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

82 AHY82 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik

83 AHY83 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik

84 AHY84 13 81,25 baik 8 66,67 baik 6 75 baik 8 66,67 baik

85 AHY85 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

86 AHY86 16 100 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

87 AHY87 15 93,75 sangat baik 8 66,67 baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik

88 AHY88 14 87,5 sangat baik 9 75 baik 6 75 baik 12 100 sangat baik

89 AHY89 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 9 75 baik

90 AHY90 16 100 sangat baik 7 58,33 cukup 4 50 cukup 12 100 sangat baik

91 AHY91 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

92 AHY92 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik

93 AHY93 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik

94 AHY94 15 93,75 sangat baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik

95 AHY95 16 100 sangat baik 6 50 cukup 6 75 baik 12 100 sangat baik

RATA-RATA

KATEGORI

89,013

sangat baik

86,754

sangat baik

77,5

baik

89,649

sangat baik

Page 179: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

161

jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori

1 AHY01 8 66,67 baik 6 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup

2 AHY02 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup

3 AHY03 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup

4 AHY04 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik

5 AHY05 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

6 AHY06 10 83,33 sangat baik 8 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup

7 AHY07 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

8 AHY08 12 100 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 6 75 baik

9 AHY09 9 75 baik 3 37,5 kurang 6 75 baik 8 100 sangat baik

10 AHY10 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup

11 AHY11 9 75 baik 8 100 sangat baik 2 25 kurang 8 100 sangat baik

12 AHY12 12 100 sangat baik 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 6 75 baik

13 AHY13 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik

14 AHY14 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

15 AHY15 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 3 37,5 kurang

16 AHY16 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup

17 AHY17 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik

18 AHY18 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 3 37,5 kurang

19 AHY19 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup

20 AHY20 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik

21 AHY21 12 100 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup

22 AHY22 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 6 75 baik

23 AHY23 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 3 37,5 kurang

24 AHY24 9 75 baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup

25 AHY25 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik

26 AHY26 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik

27 AHY27 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup

28 AHY28 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 4 50 cukup

29 AHY29 9 75 baik 7 87,5 sangat baik 4 50 cukup 8 100 sangat baik

30 AHY30 9 75 baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik

31 AHY31 12 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik

32 AHY32 12 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik

33 AHY33 11 91,67 sangat baik 4 50 cukup 6 75 baik 4 50 cukup

34 AHY34 8 66,67 baik 4 50 cukup 6 75 baik 6 75 baik

35 AHY35 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 6 75 baik

36 AHY36 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 3 37,5 kurang 6 75 baik

37 AHY37 9 75 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup

38 AHY38 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 3 37,5 kurang

39 AHY39 11 91,67 sangat baik 3 37,5 kurang 4 50 cukup 6 75 baik

40 AHY40 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik

41 AHY41 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 3 37,5 kurang 6 75 baik

42 AHY42 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup

43 AHY43 8 66,67 baik 4 50 cukup 4 50 cukup 6 75 baik

44 AHY44 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 6 75 baik

45 AHY45 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

46 AHY46 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik

47 AHY47 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 6 75 baik

Gerakan Badan dan MimikKodeNo

Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8

Perubahan Posisi Variasi Alat Bantu Variasi Pola Interaksi

Page 180: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

162

48 AHY48 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

49 AHY49 9 75 baik 8 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

50 AHY50 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik

51 AHY51 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 5 62,5 cukup

52 AHY52 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup

53 AHY53 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

54 AHY54 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup

55 AHY55 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik 4 50 cukup

56 AHY56 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik

57 AHY57 9 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup

58 AHY58 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 3 37,5 kurang

59 AHY59 9 75 baik 6 75 baik 4 50 cukup 7 87,5 sangat baik

60 AHY60 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 4 50 cukup

61 AHY61 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup

62 AHY62 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik

63 AHY63 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 4 50 cukup

64 AHY64 8 66,67 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup

65 AHY65 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 4 50 cukup

66 AHY66 8 66,67 baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

67 AHY67 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik

68 AHY68 9 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup

69 AHY69 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup

70 AHY70 8 66,67 baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup

71 AHY71 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup

72 AHY72 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik

73 AHY73 5 41,67 kurang 4 50 cukup 2 25 kurang 6 75 baik

74 AHY74 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik

75 AHY75 6 50 cukup 4 50 cukup 6 75 baik 4 50 cukup

76 AHY76 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 7 87,5 sangat baik

77 AHY77 8 66,67 baik 4 50 cukup 4 50 cukup 2 25 kurang

78 AHY78 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 3 37,5 kurang

79 AHY79 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup

80 AHY80 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup

81 AHY81 7 58,33 cukup 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 3 37,5 kurang

82 AHY82 8 66,67 baik 2 25 kurang 6 75 baik 8 100 sangat baik

83 AHY83 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup

84 AHY84 9 75 baik 4 50 cukup 4 50 cukup 7 87,5 sangat baik

85 AHY85 9 75 baik 6 75 baik 6 75 baik 6 75 baik

86 AHY86 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

87 AHY87 9 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 5 62,5 cukup

88 AHY88 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 4 50 cukup

89 AHY89 11 91,67 sangat baik 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup

90 AHY90 10 83,33 sangat baik 8 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik

91 AHY91 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik

92 AHY92 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup

93 AHY93 9 75 baik 8 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik

94 AHY94 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 3 37,5 kurang

95 AHY95 9 75 baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik

RATA-RATA

KATEGORI

82,368

sangat baik

68,815

baik

66,578

baik

66,973

baik

Page 181: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

163

Lampiran 15

REKAPITULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 AHY01 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 1 1 4 61 66,30435 tinggi

2 AHY02 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 2 1 72 78,26087 tinggi

3 AHY03 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 2 1 69 75 tinggi

4 AHY04 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 1 4 4 4 82 89,13043 sangat tinggi

5 AHY05 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 3 4 2 4 4 77 83,69565 sangat tinggi

6 AHY06 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 2 1 4 3 4 4 4 1 4 77 83,69565 sangat tinggi

7 AHY07 4 4 2 1 4 4 3 3 4 2 2 2 4 4 3 1 4 3 4 4 4 1 4 71 77,17391 tinggi

8 AHY08 4 4 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 75 81,52174 tinggi

9 AHY09 3 4 4 3 4 3 1 3 2 4 2 4 4 4 1 1 4 3 3 3 4 2 4 70 76,08696 tinggi

10 AHY10 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 2 1 69 75 tinggi

11 AHY11 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 1 4 77 83,69565 sangat tinggi

12 AHY12 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 1 2 3 3 3 4 4 1 3 71 77,17391 tinggi

13 AHY13 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 1 3 3 3 4 4 2 4 71 77,17391 tinggi

14 AHY14 4 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 1 3 2 3 3 3 4 1 4 4 72 78,26087 tinggi

15 AHY15 4 4 2 3 4 2 4 3 4 2 3 2 3 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3 67 72,82609 tinggi

16 AHY16 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 3 4 1 3 68 73,91304 tinggi

17 AHY17 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 4 1 4 4 74 80,43478 tinggi

18 AHY18 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 69 75 tinggi

19 AHY19 3 2 2 3 2 4 3 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 4 2 4 70 76,08696 tinggi

20 AHY20 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 2 3 4 4 2 4 68 73,91304 tinggi

21 AHY21 4 1 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 75 81,52174 tinggi

22 AHY22 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 1 3 1 4 1 3 4 4 1 3 69 75 tinggi

23 AHY23 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 2 4 76 82,6087 sangat tinggi

24 AHY24 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 4 72 78,26087 tinggi

25 AHY25 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 4 78 84,78261 sangat tinggi

26 AHY26 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 1 2 3 3 2 3 4 3 3 70 76,08696 tinggi

27 AHY27 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 78 84,78261 sangat tinggi

28 AHY28 3 2 1 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 1 56 60,86957 cukup

29 AHY29 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 1 1 1 3 2 4 4 3 73 79,34783 tinggi

30 AHY30 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 2 4 79 85,86957 sangat tinggi

KRITERIANO KODENO SOAL

TOTAL SKOR

Page 182: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

164

31 AHY31 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 77 83,69565 sangat tinggi

32 AHY32 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 2 3 3 3 3 4 3 3 75 81,52174 tinggi

33 AHY33 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 70 76,08696 tinggi

34 AHY34 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 1 4 3 2 2 4 3 3 4 3 4 3 74 80,43478 tinggi

35 AHY35 4 4 4 2 2 2 3 4 3 4 2 4 4 2 3 2 4 2 3 4 4 2 2 70 76,08696 tinggi

36 AHY36 4 4 4 3 3 2 1 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 78 84,78261 sangat tinggi

37 AHY37 1 4 4 1 3 3 1 4 3 4 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 3 2 1 65 70,65217 tinggi

38 AHY38 4 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 1 2 4 2 3 3 4 2 2 59 64,13043 tinggi

39 AHY39 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 4 2 4 1 2 3 2 71 77,17391 tinggi

40 AHY40 2 2 3 4 1 3 4 3 2 4 3 2 3 2 1 1 3 3 4 4 4 2 4 64 69,56522 tinggi

41 AHY41 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 77 83,69565 sangat tinggi

42 AHY42 2 2 3 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 2 3 1 2 3 3 4 4 4 4 70 76,08696 tinggi

43 AHY43 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 73 79,34783 tinggi

44 AHY44 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 77 83,69565 sangat tinggi

45 AHY45 4 2 2 3 1 4 4 3 2 3 1 4 4 1 3 2 4 3 3 4 2 2 3 64 69,56522 tinggi

46 AHY46 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 3 4 4 3 4 76 82,6087 sangat tinggi

47 AHY47 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 67 72,82609 tinggi

48 AHY48 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 2 1 4 3 3 4 2 4 4 73 79,34783 tinggi

49 AHY49 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 1 2 2 3 4 4 4 4 4 79 85,86957 sangat tinggi

50 AHY50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 83 90,21739 sangat tinggi

51 AHY51 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 4 4 3 4 4 1 4 78 84,78261 sangat tinggi

52 AHY52 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 1 4 75 81,52174 tinggi

53 AHY53 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 3 4 4 4 2 4 78 84,78261 sangat tinggi

54 AHY54 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 2 1 3 3 1 4 1 1 4 69 75 tinggi

55 AHY55 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 1 3 70 76,08696 tinggi

56 AHY56 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 83 90,21739 sangat tinggi

57 AHY57 2 2 2 4 2 3 4 1 2 4 2 2 3 1 3 2 4 2 4 3 3 2 4 61 66,30435 tinggi

58 AHY58 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 4 4 1 3 79 85,86957 sangat tinggi

59 AHY59 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 2 3 71 77,17391 tinggi

60 AHY60 3 3 2 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 3 4 2 2 3 62 67,3913 tinggi

61 AHY61 3 2 2 4 2 3 4 1 3 4 2 2 3 1 3 2 4 2 4 3 3 2 4 63 68,47826 tinggi

62 AHY62 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 79 85,86957 sangat tinggi

63 AHY63 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 2 4 2 3 1 4 3 4 4 4 2 4 72 78,26087 tinggi

64 AHY64 1 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 2 1 1 1 2 4 3 2 4 4 4 4 65 70,65217 tinggi

65 AHY65 4 2 2 4 4 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 1 4 2 4 4 2 1 3 65 70,65217 tinggi

Page 183: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

165

66 AHY66 4 3 4 4 2 4 4 4 1 3 3 3 4 2 4 1 3 3 4 4 3 1 4 72 78,26087 tinggi

67 AHY67 1 3 4 4 3 3 2 1 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 3 2 1 64 69,56522 tinggi

68 AHY68 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 3 73 79,34783 tinggi

69 AHY69 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 65 70,65217 tinggi

70 AHY70 4 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 68 73,91304 tinggi

71 AHY71 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 62 67,3913 tinggi

72 AHY72 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 1 1 4 76 82,6087 sangat tinggi

73 AHY73 4 4 1 4 1 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 4 4 1 4 2 2 57 61,95652 cukup

74 AHY74 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 1 4 4 3 3 4 2 4 74 80,43478 tinggi

75 AHY75 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 4 1 4 1 1 1 3 2 1 4 3 4 4 62 67,3913 tinggi

76 AHY76 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 2 3 68 73,91304 tinggi

77 AHY77 3 3 2 1 1 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 1 3 1 4 2 4 3 60 65,21739 tinggi

78 AHY78 3 4 2 1 1 4 4 4 1 4 2 4 4 1 4 1 4 4 4 4 2 1 4 67 72,82609 tinggi

79 AHY79 2 2 3 4 1 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 65 70,65217 tinggi

80 AHY80 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 72 78,26087 tinggi

81 AHY81 3 2 2 3 2 4 4 4 2 4 2 4 4 1 4 4 2 1 2 3 4 2 3 66 71,73913 tinggi

82 AHY82 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 69 75 tinggi

83 AHY83 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 4 1 3 1 3 3 3 4 4 3 4 72 78,26087 tinggi

84 AHY84 2 2 3 4 2 2 4 3 4 1 3 2 4 4 2 2 4 3 2 3 4 3 2 65 70,65217 tinggi

85 AHY85 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 1 3 3 4 2 4 4 2 4 76 82,6087 sangat tinggi

86 AHY86 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 76 82,6087 sangat tinggi

87 AHY87 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 69 75 tinggi

88 AHY88 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 1 3 2 1 4 2 4 2 2 3 71 77,17391 tinggi

89 AHY89 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 3 1 4 4 1 4 4 3 2 3 4 1 4 72 78,26087 tinggi

90 AHY90 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 1 1 73 79,34783 tinggi

91 AHY91 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 80 86,95652 sangat tinggi

92 AHY92 4 4 2 4 4 3 4 4 1 4 3 4 4 2 3 1 2 4 3 4 2 1 3 70 76,08696 tinggi

93 AHY93 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 4 85 92,3913 sangat tinggi

94 AHY94 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 1 4 74 80,43478 tinggi

95 AHY95 3 4 4 1 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 4 2 73 79,34783 tinggi

JUMLAH

RATA-RATA

KATEGORI

6764

77,3913

TINGGI

Page 184: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

166

Lampiran 16

ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

TIAP INDIKATOR

jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori

1 AHY01 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 6 50 cukup

2 AHY02 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

3 AHY03 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

4 AHY04 16 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup 20 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi

5 AHY05 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 20 100 sangat tinggi 9 75 tinggi

6 AHY06 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 9 75 tinggi

7 AHY07 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 14 70 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

8 AHY08 13 81,25 tinggi 3 37,5 kurang 16 80 tinggi 9 75 tinggi

9 AHY09 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 12 60 cukup 12 100 sangat tinggi

10 AHY10 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

11 AHY11 13 81,25 tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

12 AHY12 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi

13 AHY13 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi

14 AHY14 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 8 66,67 tinggi

15 AHY15 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 7 58,33 cukup

16 AHY16 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

17 AHY17 14 87,5 sangat tinggi 5 62,5 cukup 19 95 sangat tinggi 8 66,67 tinggi

18 AHY18 13 81,25 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 8 66,67 tinggi

19 AHY19 10 62,5 cukup 6 75 tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

20 AHY20 11 68,75 tinggi 4 50 cukup 16 80 tinggi 8 66,67 tinggi

21 AHY21 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

22 AHY22 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 19 95 sangat tinggi 7 58,33 cukup

23 AHY23 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi

24 AHY24 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 13 65 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

25 AHY25 16 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 11 91,67 sangat tinggi

26 AHY26 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 7 58,33 cukup

27 AHY27 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

28 AHY28 9 56,25 cukup 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 7 58,33 cukup

29 AHY29 15 93,75 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 9 75 tinggi

30 AHY30 15 93,75 sangat tinggi 5 62,5 cukup 18 90 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi

31 AHY31 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi

32 AHY32 13 81,25 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi

33 AHY33 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

34 AHY34 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 8 66,67 tinggi

35 AHY35 14 87,5 sangat tinggi 4 50 cukup 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

36 AHY36 15 93,75 sangat tinggi 5 62,5 cukup 14 70 tinggi 11 91,67 sangat tinggi

37 AHY37 10 62,5 cukup 6 75 tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

38 AHY38 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 7 58,33 cukup

39 AHY39 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 19 95 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi

40 AHY40 11 68,75 tinggi 4 50 cukup 16 80 tinggi 7 58,33 cukup

41 AHY41 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi

42 AHY42 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

43 AHY43 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 8 66,67 tinggi

44 AHY44 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi

45 AHY45 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 9 75 tinggi

46 AHY46 13 81,25 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

47 AHY47 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

No Kode

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

Tekun Menghadapi

Tugas

Ulet Menghadapi

Kesulitan

Menunjukkan Minat terhadap

Bermacam Masalah

Lebih Senang

Bekerja Mandiri

Page 185: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

167

48 AHY48 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi

49 AHY49 15 93,75 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi

50 AHY50 16 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 9 75 tinggi

51 AHY51 15 93,75 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 8 66,67 tinggi

52 AHY52 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi

53 AHY53 15 93,75 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 9 75 tinggi

54 AHY54 16 100 sangat tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi

55 AHY55 10 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 9 75 tinggi

56 AHY56 16 100 sangat tinggi 6 75 tinggi 20 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi

57 AHY57 10 62,5 cukup 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 6 50 cukup

58 AHY58 15 93,75 sangat tinggi 6 75 tinggi 20 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi

59 AHY59 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 9 75 tinggi

60 AHY60 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 13 65 tinggi 8 66,67 tinggi

61 AHY61 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 14 70 tinggi 6 50 cukup

62 AHY62 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi

63 AHY63 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 8 66,67 tinggi

64 AHY64 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 4 33,33 kurang

65 AHY65 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 14 70 tinggi 8 66,67 tinggi

66 AHY66 15 93,75 sangat tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 9 75 tinggi

67 AHY67 12 75 tinggi 6 75 tinggi 14 70 tinggi 11 91,67 sangat tinggi

68 AHY68 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi

69 AHY69 10 62,5 cukup 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

70 AHY70 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 9 75 tinggi

71 AHY71 12 75 tinggi 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 8 66,67 tinggi

72 AHY72 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi

73 AHY73 13 81,25 tinggi 4 50 cukup 10 50 cukup 6 50 cukup

74 AHY74 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi

75 AHY75 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 6 50 cukup

76 AHY76 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 17 85 sangat tinggi 7 58,33 cukup

77 AHY77 9 56,25 cukup 2 25 kurang 14 70 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

78 AHY78 10 62,5 cukup 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 9 75 tinggi

79 AHY79 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 9 75 tinggi

80 AHY80 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 9 75 tinggi

81 AHY81 10 62,5 cukup 6 75 tinggi 16 80 tinggi 9 75 tinggi

82 AHY82 15 93,75 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 14 70 tinggi 9 75 tinggi

83 AHY83 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 8 66,67 tinggi

84 AHY84 11 68,75 tinggi 4 50 cukup 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

85 AHY85 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi

86 AHY86 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 15 75 tinggi 12 100 sangat tinggi

87 AHY87 12 75 tinggi 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 8 66,67 tinggi

88 AHY88 16 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 8 66,67 tinggi

89 AHY89 15 93,75 sangat tinggi 5 62,5 cukup 17 85 sangat tinggi 9 75 tinggi

90 AHY90 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

91 AHY91 16 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup 20 100 sangat tinggi 9 75 tinggi

92 AHY92 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi

93 AHY93 16 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi

94 AHY94 13 81,25 tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

95 AHY95 12 75 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi

RATA-RATA

KATEGORI

80,395

tinggi

76,842

tinggi

82,105

sangat tinggi

78,771

tinggi

Page 186: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

168

jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori

1 AHY01 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 58,33 cukup 5 62,5 cukup

2 AHY02 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang

3 AHY03 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang

4 AHY04 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 8 100 sangat tinggi

5 AHY05 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 9 75 tinggi 8 100 sangat tinggi

6 AHY06 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup

7 AHY07 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup

8 AHY08 8 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi

9 AHY09 2 25 kurang 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi

10 AHY10 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang

11 AHY11 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup

12 AHY12 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup

13 AHY13 2 25 kurang 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi

14 AHY14 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 8 100 sangat tinggi

15 AHY15 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi

16 AHY16 4 50 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 4 50 cukup

17 AHY17 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 8 66,67 tinggi 8 100 sangat tinggi

18 AHY18 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi

19 AHY19 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi

20 AHY20 6 75 tinggi 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi

21 AHY21 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 8 66,67 tinggi 7 87,5 sangat tinggi

22 AHY22 4 50 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup

23 AHY23 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi

24 AHY24 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup

25 AHY25 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi

26 AHY26 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi

27 AHY27 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

28 AHY28 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 3 37,5 kurang

29 AHY29 4 50 cukup 2 25 kurang 9 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi

30 AHY30 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi

31 AHY31 4 50 cukup 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi

32 AHY32 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi

33 AHY33 6 75 tinggi 6 75 tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup

34 AHY34 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi

35 AHY35 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup

36 AHY36 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

37 AHY37 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 3 37,5 kurang

38 AHY38 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 4 50 cukup

39 AHY39 2 25 kurang 6 75 tinggi 7 58,33 cukup 5 62,5 cukup

40 AHY40 2 25 kurang 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi

41 AHY41 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

42 AHY42 4 50 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

43 AHY43 4 50 cukup 5 62,5 cukup 10 83,33 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi

44 AHY44 2 25 kurang 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

45 AHY45 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup

46 AHY46 4 50 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi

47 AHY47 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup

Senang Mencari dan

Memecahkan Soal

Indikator 8

Cepat Bosan padaNo Kode

Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7

Tugas yang Rutin

Dapat Mempertahankan

Pendapatnya

Tidak Mudah Melepas Hal

yang Diyakininya

Page 187: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

169

48 AHY48 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 8 100 sangat tinggi

49 AHY49 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

50 AHY50 2 25 kurang 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

51 AHY51 3 37,5 kurang 8 100 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup

52 AHY52 6 75 tinggi 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup

53 AHY53 4 50 cukup 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi

54 AHY54 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 6 50 cukup 5 62,5 cukup

55 AHY55 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 4 50 cukup

56 AHY56 6 75 tinggi 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup

57 AHY57 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi

58 AHY58 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup

59 AHY59 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup

60 AHY60 4 50 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 5 62,5 cukup

61 AHY61 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi

62 AHY62 4 50 cukup 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi

63 AHY63 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi

64 AHY64 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

65 AHY65 4 50 cukup 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 4 50 cukup

66 AHY66 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup

67 AHY67 5 62,5 cukup 4 50 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang

68 AHY68 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup

4 AHY69 4 50 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi

70 AHY70 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup

71 AHY71 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup

72 AHY72 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup

73 AHY73 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 4 50 cukup

74 AHY74 4 50 cukup 8 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi

75 AHY75 2 25 kurang 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 8 100 sangat tinggi

76 AHY76 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup

77 AHY77 7 87,5 sangat tinggi 4 50 cukup 7 58,33 cukup 7 87,5 sangat tinggi

78 AHY78 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup

79 AHY79 6 75 tinggi 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 4 50 cukup

80 AHY80 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup

81 AHY81 8 100 sangat tinggi 3 37,5 kurang 9 75 tinggi 5 62,5 cukup

82 AHY82 4 50 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 6 75 tinggi

83 AHY83 4 50 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi

84 AHY84 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup

85 AHY85 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi

86 AHY86 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi

87 AHY87 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi

88 AHY88 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup

89 AHY89 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup

90 AHY90 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 2 25 kurang

91 AHY91 2 25 kurang 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi

92 AHY92 4 50 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 4 50 cukup

93 AHY93 8 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup

94 AHY94 6 75 tinggi 4 50 cukup 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup

95 AHY95 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi

RATA-RATA

KATEGORI

70,657

tinggi

55,526

cukup

78,552

tinggi

82,807

sangat tinggi

Page 188: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

170

Lampiran 17

KISI-KISI OBSERVASI

No Variabel Indikator No. Item

Instrumen

1 Variasi Mengajar Variasi suara 1

Pemusatan perhatian 2

Kesenyapan 3

Kontak Pandang 4

Gerakan badan dan mimik 5

Perubahan posisi 6

Variasi alat bantu 7

Variasi pola interaksi 8

2

Motivasi Belajar

Tekun menghadapi tugas 1

Ulet menghadapi kesulitan 2

Menunjukkan minat terhadap bermacam

masalah 3

Lebih senang bekerja mandiri 4

Cepat bosan pada tugas yang rutin 5

Dapat mempertahankan pendapatnya 6

Tidak mudah melepas hal yang diyakini 7

Senang mencari dan memecahkan soal-

soal 8

Page 189: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

171

Lampiran 18

LEMBAR OBSERVASI

HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN

BOJA KABUPATEN KENDAL

Petunjuk:

a. Bacalah dengan cermat kriteria pengamatan yang ada!

b. Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan kriteria pengamatan

selama proses pembelajaran berlangsung!

c. Skala penilaian untuk masing-masing kriteria pengamatan sebagai berikut:

4 = baik sekali

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

A. Lembar Observasi Variasi Mengajar Guru

Nama Guru :

Nama SD :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Kriteria Pengamatan BS

(4)

B

(3)

C

(2)

K

(1)

Komentar

1. Suara

Guru memberi variasi dalam nada

suara, volume suara, kecepatan

bicara.

Page 190: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

172

2. Memusatkan perhatian

Guru memberikan tekanan pada

butir-butir yang penting dari

penyajiannya dengan menggunakan

bahasa lisan (seperti “dengar baik-

baik”, “perhatikan ini”, dll.) dan

isyarat yang cocok (seperti

mengangkat tangan atau menunjuk

dengan jari).

3. Kesenyapan

Guru dengan sengaja memberikan

waktu senyap atau hening dalam

pembicaraannya.

4. Kontak pandang

Guru melayangkan pandang dan

melakukan kontak pandang dengan

siswanya.

5. Mimik dan gerak

Guru mengadakan perubahan mimik

dan gerak (tangan dan badan) untuk

memperjelas penyajiannya.

6. Perubahan posisi

Guru bergerak di dalam kelas untuk

maksud yang berbeda-beda.

7. Variasi alat bantu

Guru menggunakan alat bantu yang

dapat dilihat (menulis di papan tulis,

menunjukkan gambar atau benda,

dsb.)

Page 191: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

173

8. Variasi pola interaksi dan kegiatan

siswa.

Guru memperkenalkan perubahan

dalam pola interaksi antara guru

dengan siswa dan juga

menganekaragamkan kegiatan

belajar siswa yang terlibat.

B. Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa

Nama SD :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Kriteria Pengamatan BS

(4)

B

(3)

C

(2)

K

(1)

Komentar

1. Ketekunan siswa dalam mengerjakan

tugas yang diberikan guru.

2. Mengajukan pertanyaan kepada guru

tentang materi yang belum

dimengerti.

3. Siswa terlihat semangat dan antusias

mempelajari materi yang diajarkan

guru.

4. Siswa menunjukkan sikap mandiri

saat diberikan tugas, tidak

mencontek jawaban teman.

5. Keinginan untuk mengerjakan tugas

yang beraneka ragam.

6. Siswa merasa percaya diri dan tidak

mudah terpengaruh pendapat orang

lain.

Page 192: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

174

7. Siswa berani mempertahankan

pendapatnya yang diyakini benar

dan menyampaikan pendapatnya di

depan teman yang lain.

8. Siswa memanfaatkan waktu luang

untuk membaca buku pelajaran dan

tidak ngobrol dengan teman.

Kendal, 2016

Observer,

(..............................................)

Page 193: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

175

Lampiran 19

LEMBAR HASIL OBSERVASI

Page 194: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

176

Page 195: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

177

Page 196: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

178

Lampiran 20

REKAPITULASI DATA HASIL OBSERVASI VARIABEL VARIASI MENGAJAR

No. Nama Sekolah Hasil yang dicapai tiap indikator

1 2 3 4 5 6 7 8

1 SD N 1Campurejo 3 4 4 3 3 4 3 2

2 SD N 2 Campurejo 4 4 4 3 4 4 4 3

3 SD N 1 Tampingan 4 3 4 4 3 2 2 2

4 SD N 2 Tampingan 3 3 3 4 3 2 2 2

5 SD N 1 Ngabean 3 4 3 4 3 2 2 3

6 SD N 2 Ngabean 4 4 3 4 3 2 2 2

7 SD N 3 Ngabean 4 3 3 3 3 2 2 2

8 SD N Karangmanggis 3 3 3 3 3 3 2 2

Jumlah 28 28 27 28 25 21 18 18

Skor 87,5 87,5 84,375 87,5 78,125 65,625 59,375 56,25

Kategori

sangat

baik

sangat

baik

sangat

baik

sangat

baik baik baik cukup cukup

Rata-rata 75,78125

Kategori rata-rata BAIK

Page 197: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

179

Lampiran 21

REKAPITULASI DATA HASIL OBSERVASI VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

No. Nama Sekolah Skor yang dicapai tiap indikator

1 2 3 4 5 6 7 8

1 SD N 1Campurejo 3 3 3 4 3 2 3 3

2 SD N 2 Campurejo 4 4 4 4 3 4 3 3

3 SD N 1 Tampingan 3 4 4 3 2 4 3 3

4 SD N 2 Tampingan 3 3 3 3 2 3 2 2

5 SD N 1 Ngabean 3 3 3 3 2 3 3 2

6 SD N 2 Ngabean 3 3 3 3 2 4 3 2

7 SD N 3 Ngabean 3 3 4 3 2 3 3 3

8 SD N Karangmanggis 3 3 3 4 3 3 2 3

Jumlah 25 26 27 27 19 26 22 21

Skor 78,125 81,25 84,375 84,375 59,375 81,25 68,75 65,625

Kategori tinggi tinggi

sangat

tinggi

sangat

tinggi cukup tinggi tinggi tinggi

Rata-rata 75,390625

Kategori rata-rata TINGGI

Page 198: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

180

Lampiran 22

KISI-KISI WAWANCARA

UNTUK GURU DAN SISWA

HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN

BOJA KABUPATEN KENDAL

No Variabel Indikator No. Item

Instrumen

1 Variasi Mengajar Variasi suara 1

Pemusatan perhatian 2

Kesenyapan 3

Kontak Pandang 4

Gerakan badan dan mimik 5

Perubahan posisi 6

Variasi alat bantu 7

Variasi pola interaksi 8

2

Motivasi Belajar

Tekun menghadapi tugas 9

Ulet menghadapi kesulitan 10

Menunjukkan minat terhadap bermacam

masalah 11

Lebih senang bekerja mandiri 12

Cepat bosan pada tugas yang rutin 13

Dapat mempertahankan pendapatnya 14

Tidak mudah melepas hal yang diyakini 15

Senang mencari dan memecahkan soal-

soal 16

Page 199: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

181

Lampiran 23

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN

BOJA KABUPATEN KENDAL

Daftar Pertanyaan:

1. Bagaimana suara guru saat menjelaskan materi pelajaran kepada siswa?

2. Bagaimana cara-cara yang digunakan guru untuk memusatkan perhatian

siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran?

3. Apakah guru pernah dengan sengaja diam tiba-tiba saat kelas mulai tidak

kondusif?

4. Bagaimana kontak pandang yang dilakukan antara guru dengan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung?

5. Bagaimana semangat dan antusias guru saat mengajar di depan siswa?

6. Bagaimana dengan perubahan posisi guru saat mengajar? Apakah guru

lebih banyak mengajar hanya di depan kelas?

7. Bagaimana dengan penggunaan alat bantu saat menjelaskan materi

pelajaran?

8. Bagaimana interaksi antara siswa dengan guru saat pembelajaran?

9. Bagaimana ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas?

10. Apakah siswa berani bertanya saat menghadapi kesulitan?

11. Bagaimana dengan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran?

12. Bagaimana dengan kemandirian siswa saat mengerjakan tugas?

13. Apakah siswa sering merasa bosan apabila diberikan tugas terus menerus?

14. Apakah siswa berani mengungkapkan pendapat di kelas?

15. Apakah siswa mudah terpengaruh dengan orang lain?

16. Bagaimana dengan keaktifan siswa untuk mencari informasi dari berbagai

sumber lain terkait materi pelajaran?

Page 200: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

182

Lampiran 24

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA

HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN

BOJA KABUPATEN KENDAL

Daftar Pertanyaan:

1. Bagaimana suara guru pada saat menjelaskan?

2. Bagaimana cara guru menarik perhatian siswa saat pembelajaran?

3. Apakah guru pernah tiba-tiba diam saat suasana kelas mulai ramai?

4. Apakah pandangan guru hanya tertuju pada siswa-siswa tertentu saat

pembelajaran atau merata ke semua siswa ?

5. Apakah guru selalu bersemangat saat mengajar di kelas?

6. Bagaimana perubahan posisi guru pada saat mengajar?

7. Apakah guru menggunakan alat bantu (gambar, video, rekaman suara, dll)

saat mengajar?

8. Bagaimana interaksi siswa dengan guru saat pembelajaran?

9. Apakah kamu bersungguh-sungguh saat mengerjakan tugas yang diberikan

guru?

10. Saat menghadapi kesulitan, apakah kamu bertanya pada guru?

11. Apakah kamu memperhatikan setiap penjelasan guru?

12. Apakah kamu mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan guru?

13. Apakah kamu senang apabila diberikan tugas yang sama terus-menerus?

14. Apakah kamu mudah terpengaruh dengan jawaban teman?

15. Apakah kamu selalu yakin mendapat nilai bagus saat mengerjakan tugas

atau ulangan?

16. Apakah kamu senang mengerjakan soal-soal di buku atau mencari

informasi dari sumber lain terkait pelajaran?

Page 201: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

183

Lampiran 25

LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU

Page 202: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

184

Lampiran 26

LEMBAR HASIL WAWANCARA SISWA

Page 203: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

185

Lampiran 27

HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Variasi

Mengajar

Motivasi

Belajar

N 95 95

Normal Parametersa Mean 67.68 71.20

Std. Deviation 5.965 5.976

Most Extreme Differences Absolute .083 .072

Positive .083 .050

Negative -.052 -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .804 .704

Asymp. Sig. (2-tailed) .537 .705

a. Test distribution is Normal.

P-P Plot Test dengan SPSS versi 16

Page 204: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

186

Lampiran 28

HASIL UJI LINIERITAS

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Motivasi Belajar

* Variasi

Mengajar

Between

Groups

(Combined)

1879.344 22 85.425 4.162 .000

Linearity 1635.784 1 1635.784 79.694 .000

Deviation

from

Linearity

243.561 21 11.598 .565 .929

Within Groups 1477.856 72 20.526

Total 3357.200 94

Page 205: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

187

Lampiran 29

HASIL UJI KORELASI

Correlations

Variasi Mengajar Motivasi Belajar

Variasi Mengajar Pearson Correlation 1 .698

**

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

Motivasi Belajar Pearson Correlation .698

** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 206: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

188

Lampiran 30

DAFTAR RESPONDEN UJI COBA ANGKET

No. Kode

Responden Inisial Nama Sekolah

1 UC 01 AW SD N 01 Boja

2 UC 02 AH SD N 01 Boja

3 UC 03 AF SD N 01 Boja

4 UC 04 AZ SD N 01 Boja

5 UC 05 CP SD N 01 Boja

6 UC 06 DR SD N 01 Boja

7 UC 07 DA SD N 01 Boja

8 UC 08 ED SD N 01 Boja

9 UC 09 EP SD N 01 Boja

10 UC 10 FD SD N 01 Boja

11 UC 11 GF SD N 01 Boja

12 UC 12 LS SD N 01 Boja

13 UC 13 LT SD N 01 Boja

14 UC 14 MN SD N 01 Boja

15 UC 15 MA SD N 01 Boja

16 UC 16 MF SD N 01 Boja

17 UC 17 MR SD N 01 Boja

18 UC 18 MD SD N 01 Boja

19 UC 19 MS SD N 01 Boja

20 UC 20 MA SD N 01 Boja

21 UC 21 NA SD N 01 Boja

22 UC 22 NS SD N 01 Boja

23 UC 23 NR SD N 01 Boja

24 UC 24 RS SD N 01 Boja

25 UC 25 RK SD N 01 Boja

26 UC 26 RB SD N 01 Boja

27 UC 27 SA SD N 01 Boja

28 UC 28 SF SD N 01 Boja

29 UC 29 SA SD N 01 Boja

30 UC 30 SD SD N 01 Boja

31 UC 31 TW SD N 01 Boja

32 UC 32 TP SD N 01 Boja

33 UC 33 WA SD N 01 Boja

34 UC 34 ZF SD N 01 Boja

35 UC 35 ZM SD N 01 Boja

Page 207: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

189

Lampiran 31

Daftar Sampel Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No. Kode Inisial Nama Sekolah No. Kode Inisial Nama Sekolah

1 AHY01 RN SD N 1 Campurejo 49 AHY49 CA SD N 2 Tampingan

2 AHY02 FF SD N 1 Campurejo 50 AHY50 MS SD N 2 Tampingan

3 AHY03 NW SD N 1 Campurejo 51 AHY51 RI SD N 2 Tampingan

4 AHY04 DA SD N 1 Campurejo 52 AHY52 RM SD N 2 Tampingan

5 AHY05 DN SD N 1 Campurejo 53 AHY53 WR SD N 2 Tampingan

6 AHY06 ER SD N 1 Campurejo 54 AHY54 UI SD N 2 Tampingan

7 AHY07 FR SD N 1 Campurejo 55 AHY55 AA SD N 1 Ngabean

8 AHY08 MF SD N 1 Campurejo 56 AHY56 AN SD N 1 Ngabean

9 AHY09 MI SD N 1 Campurejo 57 AHY57 NC SD N 1 Ngabean

10 AHY10 NA SD N 1 Campurejo 58 AHY58 SF SD N 1 Ngabean

11 AHY11 RA SD N 1 Campurejo 59 AHY59 BP SD N 1 Ngabean

12 AHY12 RS SD N 1 Campurejo 60 AHY60 LM SD N 1 Ngabean

13 AHY13 RD SD N 1 Campurejo 61 AHY61 LT SD N 1 Ngabean

14 AHY14 GW SD N 2 Campurejo 62 AHY62 AR SD N 1 Ngabean

15 AHY15 AD SD N 2 Campurejo 63 AHY63 LW SD N 1 Ngabean

16 AHY16 FD SD N 2 Campurejo 64 AHY64 KM SD N 1 Ngabean

17 AHY17 FA SD N 2 Campurejo 65 AHY65 DS SD N 1 Ngabean

18 AHY18 GD SD N 2 Campurejo 66 AHY66 IC SD N 1 Ngabean

19 AHY19 HK SD N 2 Campurejo 67 AHY67 AW SD N 2 Ngabean

20 AHY20 IF SD N 2 Campurejo 68 AHY68 AP SD N 2 Ngabean

21 AHY21 IA SD N 2 Campurejo 69 AHY69 AL SD N 2 Ngabean

22 AHY22 KM SD N 2 Campurejo 70 AHY70 DT SD N 2 Ngabean

23 AHY23 LI SD N 2 Campurejo 71 AHY71 DP SD N 2 Ngabean

24 AHY24 LP SD N 2 Campurejo 72 AHY72 EA SD N 2 Ngabean

25 AHY25 MV SD N 2 Campurejo 73 AHY73 FA SD N 2 Ngabean

26 AHY26 RP SD N 2 Campurejo 74 AHY74 MV SD N 2 Ngabean

27 AHY27 NN SD N 2 Campurejo 75 AHY75 MI SD N 2 Ngabean

28 AHY28 NO SD N 2 Campurejo 76 AHY76 NA SD N 2 Ngabean

29 AHY29 RA SD N 2 Campurejo 77 AHY77 RZ SD N 2 Ngabean

30 AHY30 ZN SD N 2 Campurejo 78 AHY78 VH SD N 2 Ngabean

31 AHY31 AA SD N 2 Campurejo 79 AHY79 VS SD N 2 Ngabean

32 AHY32 FF SD N 2 Campurejo 80 AHY80 KJ SD N 2 Ngabean

33 AHY33 MA SD N 1 Tampingan 81 AHY81 WN SD N 2 Ngabean

34 AHY34 SU SD N 1 Tampingan 82 AHY82 NP SD N 3 Ngabean

35 AHY35 IL SD N 1 Tampingan 83 AHY83 SE SD N 3 Ngabean

36 AHY36 AR SD N 1 Tampingan 84 AHY84 JU SD N 3 Ngabean

37 AHY37 MR SD N 1 Tampingan 85 AHY85 SZ SD N 3 Ngabean

38 AHY38 HT SD N 1 Tampingan 86 AHY86 SA SD N 3 Ngabean

39 AHY39 MK SD N 1 Tampingan 87 AHY87 DA SD N 3 Ngabean

40 AHY40 CA SD N 1 Tampingan 88 AHY88 RA SD N Karangmanggis

41 AHY41 MA SD N 1 Tampingan 89 AHY89 FA SD N Karangmanggis

42 AHY42 MJ SD N 1 Tampingan 90 AHY90 VM SD N Karangmanggis

43 AHY43 LM SD N 1 Tampingan 91 AHY91 LA SD N Karangmanggis

44 AHY44 DP SD N 1 Tampingan 92 AHY92 RS SD N Karangmanggis

45 AHY45 NN SD N 1 Tampingan 93 AHY93 AT SD N Karangmanggis

46 AHY46 MA SD N 1 Tampingan 94 AHY94 TI SD N Karangmanggis

47 AHY47 HM SD N 1 Tampingan 95 AHY95 BS SD N Karangmanggis

48 AHY48 CM SD N 2 Tampingan

Page 208: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

190

Lampiran 32

SURAT IJIN PENELITIAN

Page 209: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

191

Page 210: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

192

Page 211: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

193

Page 212: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

194

Page 213: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

195

Page 214: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

196

Page 215: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

197

Page 216: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

198

Lampiran 33

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Page 217: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

199

Page 218: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

200

Page 219: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

201

Page 220: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

202

Page 221: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

203

Page 222: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

204

Page 223: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

205

Page 224: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

206

Lampiran 34

DOKUMENTASI PENELITIAN

Variasi Mengajar Guru

Gambar 1 Pemusatan perhatian siswa

Gambar 2 Mengadakan kontak

pandang

Gambar 3 Perubahan posisi guru

Gambar 4 Variasi alat bantu

pengajaran

Gambar 5 Variasi pola interaksi

Gambar 6 Gerakan badan dan mimik

Page 225: HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN MOTIVASI

207

Motivasi Belajar Siswa

Gambar 1 Tekun menghadapi tugas

Gambar 2 Ulet menghadapi kesulitan

Gambar 3 Senang bekerja mandiri

Gambar 4 Menunjukkan minat

terhadap bermacam masalah

Gambar 5 Berani mengungkapkan

pendapatnya

Gambar 6 Senang mencari dan

mengerjakan soal-soal