hubungan antara tingkat pendidikan orang …/hubungan... · gambar 4.3 histogram data tingkat...

188
i HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WONOSARI TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI OLEH : BUDI WULANDARI K8404012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: hatu

Post on 02-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

i

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN

SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA

KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WONOSARI

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

OLEH :

BUDI WULANDARI

K8404012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

ii

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN

SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA

KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WONOSARI

TAHUN AJARAN 2008/2009

OLEH :

BUDI WULANDARI

K8404012

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapat Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembimbing I

Drs. H. Basuki Haryono, M.Pd

NIP : 19500225 197501 1 002

Pembimbing II

Drs. Noor Muhsin Iskandar, M.Pd

NIP : 19511215 198301 1 001

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapat Gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari: .............................

Tanggal :..............................

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. H.MH.Sukarno, M.Pd ......................

Sekretaris : Dra. Hj. Siti Rochani, M.Pd ......................

Anggota I : Drs. H. Basuki Haryono, M.Pd ......................

Anggota II : Drs. Noor Muhsin Iskandar, M.Pd ......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. H.M Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

v

ABSTRAK

Budi Wulandari. K8404012. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WONOSARI TAHUN AJARAN 2008/2009. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2009.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara: (1). Tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar Sosiologi. (2). Sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi. (3). Tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari yang berjumlah 178 siswa. Sampel sebanyak 45 siswa yang diambil dengan random sampling. Teknik pengambilan data variabel Tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan menggunakan angket, sedangkan variabel prestasi belajar Sosiologi menggunakan tes prestasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi ganda/Multiple.

Berdasarkan penelititan dapat disimpulkan bahwa : (1). Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA negeri 1 Wonosari berdasarkan perhitungan diperoleh rX1Y = 0,683 dan r = 0,000, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 2008/2009“, diterima (2). Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rX2Y = 0,353 dan r = 0,017, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 2008/2009“, diterima (3). Hubungan antara tingkat Pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rX1X2Y = 0,5009 dan r = 0,000, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 2008/2009“, diterima.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

vi

MOTTO

Kemampuan adalah apa yang Anda lakukan. Motivasi menentukan apa yang Anda

lakukan. Sikap menentukan seberapa baik Anda melakukannya.

Lou Holtz

Semua prestasi tanpa didukung oleh kepribadian dan sikap mental yang positip akan

rapuh dan mudah runtuh.

Dr.WasisD.Dwiyogo

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

· Bapak dan Ibu yang telah berjasa membesarkan dan

mendidik aku selama ini.

· Adikku yang aku sayangi

· Teman-teman Pendidikan Sosiologi 2004.

· Almamater.

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar, untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak akhirnya semua hambatan yang timbul InsyAllah dapat peneliti atasi. Atas

segala bentuk bantuannya, peneliti sampaikan terimakasih kepada yang terhormat :

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

viii

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

2. Ketua Jurusan Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, yang telah memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan studi.

3. Ketua Program Drs. H.M Sukarno, M.Pd, yang telah memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan studi.

4. Bapak Drs. H. Basuki Haryono, M.Pd, selaku Penasihat Akademik sekaligus selaku

pembimbing I yang dengan sabar dan ikhlas membimbing dalam penyelesaian

skripsi.

5. Bapak Noor Muhsin Iskandar, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan sabar dan

ikhlas memberi bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga peneliti mendapat ilmu

yang berguna dan InsyaAllah berguna bagi masa depan.

7. Siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Wonosari yang telah membantu dalam penelitian.

8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat imbalan dari Allah SWT.

Dalam menyusun skripsi ini peneliti telah berusaha semaksimal mungkin, namun

peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Mudah-mudahan skripsi

ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Juni 2009

Peneliti

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………......

HALAMAN PENGAJUAN ………………………………………………...

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………...

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….....

HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………............

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………....

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………....

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...

DAFTAR ISI ……………………………………………………………......

DAFTAR TABEL ………………………………………………………......

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….....

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….........

A. Latar Belakang Masalah……………………………………....

B. Identifikasi Masalah…………………………………………...

C. Pembatasan Masalah ……………………………………….....

D. Perumusan Masalah…………………………………………...

E. Tujuan Penelitian ……………………………………………..

F. Manfaat Penelitian………………………………………….....

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………….....

A. Tinjauan Pustaka………………………………………………

a. Tinjauan Prestasi

Belajar……………….............................

a Pengertian Belajar….………………................................

b Pengertian Prestasi …………...………………................

c Pengertian Prestasi Belajar……………………………...

d Fungsi Prestasi Belajar………………………………….

e Prinsip-Prinsip Pengukuran Prestasi Belajar………........

f Cara Penilaian Prestasi Belajar ........................................

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

x

xiii

xiv

xv

1

1

10

11

11

12

12

13

13

13

13

34

35

36

36

37

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

x

b. Tinjauan Tingkat Pendidikan Orang

Tua………………….

a. Pengertian Pendidikan………………………………….

b. Jalur Pendidikan………………………………………...

c. Jenjang Pendidikan……………………….....................

d. Jenis Program Pendidikan………………………………

e. Peran Orang Tua………………………………………..

c. Tinjauan Siswa Terhadap Mata Pelajaran

Sosiologi………

1. Mata pelajaran Sosiologi...............................................

2. Sikap.............................................................................

a. Pengertian Sikap.....................................................

b. Jenis-jenis Sikap......................................................

c. Ciri-Ciri Sikap.........................................................

d. Fungsi Sikap...........................................................

e. Pembentukan dan Perubahan Sikap........................

f. Cara Pengukuran Sikap...........................................

B. Kerangka Berpikir………………………………………….....

C. Hipotesis……………………………………….......................

BAB III METODE PENELITIAN……………………………….....

A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………….....

B. Metode Penelitian…………………………………………….

C. Populasi dan Sampel………………………………………….

1. Populasi Penelitian…………………………………......

2. Sampel Penelitian………………………………............

3. Teknik Pengambilan sampel……...................................

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

1. Variabel Penelitian ………..……………………………...

2. Instrumen Penelitian ..........................................................

E. Teknik Analisis Data………………………………………….

40

40

42

46

49

51

65

65

67

67

69

70

73

75

83

85

87

88

88

89

96

96

97

97

100

103

104

124

124

127

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xi

1. Pengujian Persyaratan Analisis…………………….......

2. Pengujian Hipotesis.........................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN …………………………………………..

A. Deskripsi Data ………………………………………………..

1. Deskripsi Tempat Penelitian…………………...............

2. Deskripsi Data Penelitian................................................

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data .......................................

C. Pengjian Hipotesis …………………………………………...

D. Pembahasan Hasil Analisis Data …………………………….

E. Keterbatasan Penelitian……………………………………….

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN …………………...

A. Kesimpulan …………………………………………………..

B. Implikasi ………………..………………………. …………..

C. Saran-saran…………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………....

LAMPIRAN....................................................................................................

127

129

129

137

142

148

153

155

156

156

157

158

161

165

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar................................. 137

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Tingkat Pendidikan Orang Tua........ 139

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Siskap Siswa Terhadap Mata

Pelajaran Sosiogi.......................................................................

141

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel X1................................. 143

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel X2................................. 144

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel Y…………………….. 145

Tabel 4.7 Rangkuman Analisis Linear X1 terhadap Y............................... 146

Tabel 4.8 Rangkuman Analisis Linear X2 terhadap Y............................... 147

Tabel 4.9 Matrik Interkorelasi Analisis Regresi........................................ 148

Tabel 4.10 Koefisien Beta dan Korelasi Parsial.......................................... 150

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Regresi Model Penuh.............................. 151

Tabel 4.12 Perbandingan Bobot Prediktor – Model penuh.......................... 151

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Definisi Sikap...............................................................................................69

Gambar 2.2 Pembentukan Sikap.......................................................................................77

Gambar 2.3 Skema kerangka Berpikir Tentang Hubungan Variabel Independen

Dengan Variabel dependen..............................................................................87

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Wonosari.............................................130

Gambar 4.2 Histogram Data Prestasi Belajar (Y)............................................................138

Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1).................................140

Gambar 4.4 Histogram Data Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi..............141

Gambar 4.5 Normalitas X1...............................................................................................143

Gambar 4.6 Normalitas X2...............................................................................................144

Gambar 4.7 Normalitas Y................................................................................................145

Gambar 4.8 Linieritas Hubungan Antara X1 dengan Y...................................................147

Gambar 4.9 Linieritas Hubungan Antara X2 dengan Y...................................................148

Gambar 4.10 Hubungan X1 dengan Y.............................................................................149

Gambar 4.11 Hubungan X2 dengan Y................ ............................................................150

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Try Out Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi...........165

Lampiran 2. Kisi-kisi Try Out Tes Prestasi Belajar.........................................................166

Lampiran 3. Try Out Sikap Siswa Terhadap Mata pelajaran Sosiologi..........................167

Lampiran 4 Try Out Prestasi Belajar...............................................................................170

Lampiran 5. Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar..............................................178

Lampran 6. Surat Pengantar Untuk Orang Tua Siswa.....................................................180

Lampiran 7. Angket Tingkat pendidikan Orang Tua.......................................................181

Lampiran 8. Surat pengantar Untuk Siswa......................................................................182

Lampiran 9. Kisi-kisi Angket Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi............183

Lampiran 10 Angket Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi..........................184

Lampiran 11. Kisi – kisi Tes Prestasi Belajar..................................................................188

Lampiran 12. Soal Tes Prestasi Belajar..........................................................................189

Lampiran 13. Kunci Jawaban Tes Prestasi Relajar……………………………………..195

Lampiran 14. Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat kesukaran

Try Out Prestasi Relajar……………………………………………………196

Lampiran 15 Uji Validitas, Reliabilitas Instruyen Try Out sikap Siswa Terhadap

Mata Pelajaran Sosiologi…………………………………………………...199

Lampiran 16. Data Hasil Penelitian Tingkat pendidikan Orang Tua…………..……….203

Lampiran 17. Data Hasil Penelitian Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi...204

Lampiran !8. Data Hasil Penelitian Prestasi Belajar Sosiologi…………………………206

Lmpiran 19. Data Induk Penelitian……………………………………………………..208

Lampiran 20. Tabel Kerja Analisis Data……………………………………………….210

Lampiran 21. Distribusi Frekuensi Data…………………………….………………….212

Lampiran 22. Uji Normalitas…………………………………………………………..218

Lampiran 23. Uji Linieritas…………………………………………………………..…221

Lampiran 24. Independensi………………………………………………………..……229

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xv

Lampiran 25. Koefisien X1 dengan Y……………………………………….…………230

Lampiran 26. Koefisien X2 dengan Y………………………………………………….231

Lampiran 27. Koefisien Korelasi Ganda……………………………………………….235

Lampiran 28. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif…………………………….236

Lampiran 29. Tabel Rangkuman koefisien beta dan korelasi parsial, Analisis Regresi

Penuh, Perbandingan Bobot Prediktor-Model Penuh.................................237

Lampiran 30. Surat Perijinan...........................................................................................254

Lampiran 31. Surat Keterangan Telah Mengadakan penelitian dari Kepela Sekolah SMA

Negeri 1 Wonosari......................................................................................260

Lampiran 32. Daftar Nama Siswa Yang Di Try Out.......................................................261

Lampiran 33. Daftar Nama Siswa Yang Menjadi SampelPenelitian...............................262

Lampiran 34. Daftar Nama Populasi yaitu Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari.......263

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xvi

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya

manusia karena kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang besar dapat

dijadikan sebagai modal pembangunan. Namun dalam kenyataannya bangsa indonesia

belum dapat memanfaatkan dan mengolah sendiri sumber alam yang ada secara optimal,

hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang rendah sehingga

kemampuan dan keahliannyapun masih kalah dengan negara lain. Pendidikan merupakan

sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa, oleh karena itu kemajuan

suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan pendidikannya. Untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia Indonesia yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas

pendidikan di Indonesia berada pada posisi di bawah Vietnam.

Pendidikan menduduki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas

manusia, baik sosial, spiritual, intelektual maupun professional, selain itu pendidikan

menyangkut kelangsungan hidup manusia didalam bermasyarakat untuk meningkatkan

status sosial ekonomi, dengan pendidikan yang tinggi manusia akan semakin memiliki

ketrampilan dan pengetahuan sehingga dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan

dapat mencapai kesejahteraan hidup. Apalagi pada era modernisasi dan globalisasi

dimana perkembangan IPTEK sangat cepat dan seseorang ditutut untuk dapat menguasai

IPTEK agar dapat bersaing dalam memperoleh peluang dalam dunia kerja.

Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan negara, masyarakat, keluarga

atau individu tertentu. Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi kelangsungan

suatu bangsa, karena dengan pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber

daya manusia yang berkualitas tinggi dalam pembinaan profesionalisme bangsa, berdaya

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xvii

saing dan dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai usaha

mempersiapkan subyek pembangunan. Untuk memajukan bangsa Indonesia harus

dimulai dari pengembangan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif meliputi

aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta

profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai

dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di Indonesia meliputi

pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual

(SQ).

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan, pemerintah mengeluarkan UU RI No.

20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Pendidikan adalah :

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan pokok manusia karena tujuan

utama pendidikan adalah mengembangkan potensi yang ada pada diri seseorang. Pada

saat manusia dilahirkan telah memiliki aspek – aspek baik jasmani maupun rohani,

namun pada saat itu manusia masih lemah, karena aspek baik jasmani maupun rohani

masih bersifat potensial. Untuk mencapai kesempurnaan dan mengembangkan aspek-

aspek yang dimiliki maka manusia perlu bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orang

lain yang dianggap mampu membantu mengembangkan potensi yang ada agar berfungsi

sebagaimana mestinya. Dengan kata lain manusia perlu pendidikan agar mencapai

kedewasaan.

Indonesia sebagai suatu bangsa dan negara mempunyai tujuan pendidikan sendiri

berdasarkan identitasnya sebagai bangsa yaitu Pancasila. Misi pendidikan sebagaimana

dinyatakan dalam UUD 1945 ialah “mencerdaskan kehidupan bangsa “. Dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa pemerintah membuat rumusan tujuan pendidikan

nasional. Dalam hal ini dapat dilihat pada Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3:

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xviii

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiridan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(UU RI No 20 tahun 2003:7) Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan serangkaian

kegiatan pendidikan secara terencana, terarah dan sistematis, terutama dilakukan melalui

lembaga formal, yaitu sekolah.

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan di

sekolah merupakan kelanjutan pendidikan dalam keluarga. Sekolah merupakan lembaga

tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga

mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Di sekolah anak akan belajar

apa yang ada di dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan

kehidupan sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dari kehidupan

dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam kehidupan

modern seperti saat ini, sekolah merupakan suatu keharusan, karena tuntutan-tuntutan

yang diperlukan bagi perkembangan anak sudah tidak memungkinkan akan dapat

dilayani oleh keluarga. Materi yang diberikan di sekolah berhubungan langsung dengan

pengembangan pribadi anak, berisikan nilai moral dan agama, berhubungan langsung

dengan pengembangan sains dan teknologi, serta pengembangan kecakapan-kecakapan

yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan dunia kerja.

Pendidikan adalah suatu usaha sadar atau kegiatan yang dijalankan dengan

sengaja, teratur dan berencana dengan maksud untuk memberikan pengetahuan,

ketrampilan, pembentukan kepribadian ataupun mengembangkan potensi yang ada pada

diri individu agar dapat berkembang secara optimal. Di sekolah siswa belajar banyak hal

yang ditunjukkan adanya perubahan kemajuan yang sifatnya positif sehingga pada tahap

akhir akan didapat ketrampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses

belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya.

Syaiful Bahri Djamarah (1994:24) mengemukakan bahwa ”prestasi belajar adalah

penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xix

menyangkut pengetahuan, kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil

penilaian”. Prestasi merupakan suatu masalah yang selalu ada dalam kehidupan manusia

karena sepanjang hidup manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang-bidang tertentu

dan kemampuan masing- masing individu. Disekolah siswa bersaing untuk mendapatkan

prestasi belajar yang terbaik untuk mengetahui siswa yang paling pandai, menilai hasil

belajar selama mengikuti proses belajar – mengajar dan berguna untuk masa depannya

kelak baik untuk melanjutkan pendidikan maupun memperoleh pekerjaan.

Keberhasilan siswa dalam pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri dan faktor eksternal yaitu yang berasal

dari luar atau lingkungan sekitar. Keluarga adalah salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pencapaian prestasi belajar di sekolah. Menurut

Khairuddin H ( 1995: 15 ) mendefinisikan:

Keluarga sebagai suatu kelompok dari orang- orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah, atau adopsi; merupakan susunan rumah tangga sendiri; berinteraksi dan berkomunikasi satu satu sama lain yang menimbulkan peran–peran sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki–laki dan perempuan; dan merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama. Pendidikan keluarga sangat penting bagi pembentukan pribadi anak karena

pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga

merupakan tempat pertama kali anak mendapat pendidikan dan di lingkungan inilah anak

melakukan sosialisasi agar dapat hidup di lingkungan yang lebih luas. Sebagai mana

dinyatakan oleh Kihajar Dewantoro yang dikutip oleh Soelaiman Joesoef (1999:75-76)

”keluarga adalah pusat pendidikan yang pertama dan yang terpenting, oleh karena sejak

timbulnya adat manusia hingga kini, hidup keluarga selalu mempengaruhi bertumbuhnya

budi pekerti tiap–tiap manusia”. Di dalam keluarga, orang tua mau tidak mau,

berkeahlian atau tidak, berkewajiban secara kodrati untuk menyelenggarakan pendidikan

terhadap anak-anaknya. Pendidikan keluarga sangat penting khususnya dilakukan oleh

orang tua karena mengingat anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan

dalam keluarga, orang tua tanpa ada yang memerintah langsung berperan sebagai

pendidik, baik bersifat sebagai pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai pembimbing,

sebagai pembina maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak- anaknya. Anak

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xx

menginternalisasi norma-norma pada anggota keluarga, baik ayah, ibu maupun anggota

keluarga yang lain.

Menurut Soedomo Hadi ( 2003: 22 ) berpendapat “Orang tua adalah ayah dan ibu

yang menjadi pendidik utama bagi anak-anaknya. Orang tua sebagai pendidik kodrati.

”Sebagai orang tua berkewajiban mendidik, mengasuh dan membesarkan anaknya. Orang

tua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang baik, berbakti, dan mempunyai masa

depan yang cerah, karena itu orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam

membimbing, mendampingi anak dalam kehidupan keseharian anak serta menjadi teladan

bagi anaknya. Sudah merupakan kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan

yang kondusif sehingga dapat mengembangkan potensi anak, kecerdasan dan rasa

percaya diri. Selain itu, orang tua harus memahami setiap tahap perkembangan anak serta

kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari setiap tahap. Pada saat anak masih

kecil, orang tua mengajarkan banyak hal sebagai dasar pembentukan perilaku. Setelah

anak menginjak usia remaja, orang tua harus mengawasi dan mengarahkan dengan siapa

anak bergaul agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan kenakalan remaja.

orang tua harus membimbing dan mengarahkan anak agar anak dapat menilai mana

perbuatan yang baik dan tidak baik, serta mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan,

karena itu sejak dini dalam pendidikan keluarga dalam diri anak perlu ditanamkan nilai,

moral dan keyakinan agama sebagai dasar berperilaku.

Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan formal demi masa depan

anaknya setelah anak memasuki usia sekolah. Sekolah sebagai salah satu sarana

pendidikan formal memerlukan banyak hal yang mendukung yaitu antara lain kualitas

yang baik dari kepala sekolah dan guru, peran aktif dinas pendidikan/pengawas sekolah,

peran aktif orang tua dan peran aktif masyarakat sekitar sekolah. Setelah anak masuk

dalam lingkungan sekolah peranan keluarga masih sangat penting seperti yang

dikemukakan oleh William Goode yang dikutip oleh T.O Ihromi (1999: 67)

”keberhasilan atau prestasi yang dicapai siswa dalam pendidikannya sesungguhnya tidak

hanya memperlihatkan mutu dari institusi pendidikan saja. Tapi juga memperlihatkan

”keberhasilan” keluarga dalam memberikan anak–anak mereka persiapan yang baik

untuk keberhasilan pendidikan yang dijalani”. Jadi setelah anak masuk dalam lingkungan

sekolah, pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja tetapi juga

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxi

tanggung jawab dari keluarga karena sebagaian besar waktu anak dihabiskan di dalam

keluarga. Pendidikan anak dimulai dari pendidikan orang tua di rumah dan orang tua

yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka, sekolah

hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut. Sehingga peran aktif dari

orang tua sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di sekolah. Menurut Kartini

Kartono (1991: 91) mengemukakan bahwa :

Salah satu bentuk peran orang tua sebagai pemimpin keluarga dalam memantau perkembangan anak adalah menanamkan sistem nilai dengan mementingkan perkembangan pribadi anak-anak, mendorong anak untuk berkompetisi dengan dirinya sendiri dan tidak bersaing dengan teman-temannya serta memperhatikan permulaan masalah yang dihadapi oleh anak sebelum masalah itu menjadi berat. Pendidikan keluarga dapat berhasil apabila orang tua dapat melakukan perannya

dengan baik sebagai pendidik di dalam keluarga. Pada dasarnya setiap orang tua

mempunyai karakter yang berbeda tentang bagaimana mendidik anak- anak mereka,

selain itu tingkat kependidikan yang berbeda juga akan membedakan hasil pendidikan

antar keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua diharapkan lebih berhasil

mendidik anaknya lebih baik dari pada orang tua yang berpendidikan lebih rendah.

Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak dapat dilihat dari keberhasilan anak. Orang

tua dikatakan berhasil mendidik anak jika anaknya mempunyai kepribadian yang baik

dan di sekolah dapat meraih prestasi belajar yang optimal.

Keluarga dapat dikatakan sebagai peletak dasar bagi sikap pola tingkah laku serta

perkembangan pribadi anaknya. Sayang sekali karena terdorong oleh rasa kasih sayang,

serta cita-cita masa depan bagi anak, banyak orang tua yang memperlakukan anak

mereka secara keliru. Kekeliruan orang tua dalam memperlakukan anak dapat dilatar

belakangi oleh kurangnya pengetahuan para orang tua mengenai jiwa anak serta

perkembangannya selain itu orang tua kurang mengerti cara mendidik anak yang benar.

Ada orang tua yang cenderung mengarahkan perkembangan anak sesuai dengan

keinginan mereka dan kurang memberi kesempatan kepada anaknya untuk berkembang

sesuai dengan keinginan mereka, ada orang tua yang cenderung memanjakan anaknya

tanpa memikirkan akibatnya kedepan bagi anak, selain itu ada pula orang tua yang

melepaskan diri dari tugasnya sebagai pendidik didalam keluarga, mereka sibuk bekerja

dan memberikan tugas pendidikan hanya pada sekolah ataupun pada orang lain dengan

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxii

kata lain ada orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan anaknya, acuh tak acuh

sehingga tidak tahu apa yang dibutuhkan anak sesungguhnya, tidak tahu perkembangan

anak dan tidak tahu kesulitan- kesulitan yang dihadapi anak sehingga ini akan berdampak

pada hasil belajar. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan orang tua mampu

melakukan perannya dengan baik, mampu mendidik, membimbing, mengarahkan agar

anak tidak salah dalam bergaul, mengerti kebutuhan anaknya, mampu memotivasi anak,

memperhatikan perkembangan anak agar dapat berkembang secara optimal baik fisik

maupun mental, serta menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan anak sehingga

orang tua akan selalu memberikan motivasi, menyediakan fasilitas belajar, terlibat

langsung dengan mendampingi anak pada saat belajar dan membantu kesulitan belajar

yang dihadapi anak agar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

Keberhasilan siswa dalam pencapaian prestasi belajar tidak hanya dari luar namun

juga sangat penting adalah faktor dari dalam diri siswa salah satunya adalah sikap siswa

terhadap mata pelajaran disekolah. Setiap siswa belum tentu menyukai mata pelajaran

yang sama karena dipengaruhi oleh intelegensi, bakat, minat dan motivasi yang ada pada

masing-masing siswa. Mata pelajaran Sosiologi adalah salah satu mata pelajaran yang

dipelajari di jururan IPS, sebagai siswa jurusan IPS seharusnya siswa senang terhadap

mata pelajaran Sosiologi. Namun dalam kenyataannya dalam menyikapi mata pelajaran

Sosiologi antara siswa satu dan siswa yang lain belum tentu sama, ada yang menyukai

pelajaran Sosiologi dan ada siswa yang tidak suka dengan mata pelajaran Sosiologi.

Sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiogi menarik untuk dikaji karena sikap akan

memberikan warna terhadap perilaku siswa dalam merespon mata pelajaran Sosiologi

yang kemudian dicari cara membuat siswa senang belajar materi Sosiologi dan pada

akhirnya prestasi belajar Sosiologi siswa dapat optimal. Apabila siswa merespon positif

mata pelajaran Sosiologi maka siswa akan senang belajar dan aktif dalam proses belajar

mengajar yaitu dengan memperhatikan, mencatat hal-hal yang dianggap penting dan

menyimpannya dalam memori pada saat guru menerangkan materi pelajaran Sosiologi.

Sedangkan siswa yang merespon negatif terhadap mata pelajaran Sosiologi maka siswa

akan cenderung malas untuk belajar, jarang memperhatikan guru saat menyampaikan

materi pelajaran Sosiologi karena menganggap mata pelajaran Sosiologi tidak menarik,

tidak berguna, sulit atau membosankan untuk dipelajari. Sikap siswa terhadap mata

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxiii

pelajaran Sosiologi juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar Sosiologi. Jika siswa

mempunyai sikap positif terhadap mata pelajaran Sosiologi maka ia akan cenderung

mampu meraik prestasi belajar Sosiologi yang optimal, sedangkan siswa yang

mempunyai sikap negatif terhadap mata pelajaran Sosiologi maka prestasi belajar

Sosiologinya akan cenderung kurang baik.

Menurut Ellis yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (2004: 141- 142) menyatakan

bahwa:

Sikap ialah faktor perasaan atau emosi, dan faktor kedua adalah reaksi/ respons, atau kecenderungan untuk bereaksi. Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang ( like) atau tidak senang (dislike), menurut dan melaksanakannya atau menjauhi/menghindari sesuatu. Faktor- faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan sikap anak- anak yang perlu diperhatikan didalam pendidikan ialah: kematangan ( maturation ), keadaan fisik anak, pengaruh keluarga, lingkungan sosial, kehidupan sekolah, bioskop, guru, kurikulum, dan cara guru mengajar.

Sikap berhubungan dengan perasaan atau emosional dalam merespon suatu objek

baik respons positif mapun negatif. Sikap terhadap suatu objek dipengaruhi oleh faktor

baik dari dalam maupun dari luar, selain itu sikap dapat dirubah dan dibentuk. Sikap

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu yaktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu atau siswa antara lain keadaan fisik

dan kepribadian siswa. Sedangkan faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar

diri siswa seperti situasi, pengalaman dan hambatan.

Sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi dapat dirubah jika ada

dorongan/rangsangan dari luar seperti dari guru dan orang tua selain itu juga lingkungan

sekitar siswa seperti teman dan lingkungan masyarakat. Guru harus berusaha menyajikan

bahan pelajaran agar menarik dan tidak membosankan bagi siswa dengan menggunakan

metode yang bervariasi didukung media belajar yang menarik, sehingga siswa akan

memperhatikan dan aktif dalam proses belajar mengajar dan menyediakan fasilitas

belajar yang menunjang proses belajar. Peran aktif orang tua juga sangat penting dalam

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxiv

mendorong dan memperhatikan kemajuan pendidikan siswa. Semakin tinggi pendidikan

orang tua diharapkan mampu melakukan peranannya dengan baik, mampu mendidik,

membimbing, mengarahkan, mengerti kebutuhan anaknya, memperhatikan

perkembangan anak agar dapat berkembang secara optimal baik fisik maupun mental,

serta menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan anak sehingga orang tua akan

menyediakan fasilitas belajar, memberi motivasi anak agar anak semangat belajar,

membantu kesulitan yang dihadapi anak baik dalam belajar maupun masalah lainnya, dan

membiayai pendidikan anak sampai mencapai pendidikan tinggi. Sikap positif terhadap

mata pelajaran sosiologi dan didukung peran aktif orang tua akan mendorong anak untuk

lebih giat belajar sehingga diharapkan siswa akan mencapai prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan uraian di atas peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Sikap Siswa Terhadap Mata

Pelajaran Sosiologi dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Wonosari Tahun Ajaran 2008/2009.

2. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka ada beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah perbedaan tingkat pendidikan orang tua juga membedakan cara mendidik

anak dalam keluarga?

2. Apakah perbedaan tingkat pendidikan orang tua berhubungan dengan keberhasilan

pencapaian prestasi belajar siswa ?

3. Bagaimana cara orang tua dan guru merubah sikap anak yang negatif terhadap mata

pelajaran Sosiologi agar dapat menjadi sikap positif sehingga siswa senang belajar

dan prestasi belajar Sosiologi juga akan meningkat?

4. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa tentang pentingnya

pendidikan bagi masa depannya?

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxv

3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka

peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Tingkat pendidikan orang tua.

Tingkat pendidikan orang tua adalah tahapan pendidikan formal yang telah ditempuh

ayah dan ibu yang menjadi pendidik bagi anak-anaknya.

2. Sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi.

Sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi adalah kecenderungan siswa untuk

merespons mata pelajaran Sosiologi baik bersifat positif maupun negatif

3. Prestasi belajar sosiologi.

Prestasi belajar Sosiologi adalah hasil usaha siswa dalam segala hal yang dipelajari di

sekolah menyangkut pengetahuan, kecakapan/ketrampilan yang menghasilkan

perubahan yang dinyatakan dalam bentuk skor hasil belajar mata pelajaran Sosiologi

4. Perumusan Masalah

Dari Identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Adakah hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan

prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari ?

b. Adakah hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Wonosari ?

c. Adakah hubungan bersama yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua

dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar

Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari ?

5. Tujuan Penelitian

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxvi

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

I. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar

Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari 2008/2009.

II. Untuk mengetahui hubungan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari

2008/2009.

III. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa

terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas

XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari 2008/2009 .

6. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pengetahuan dalam hal pendidikan sekaligus memberikan gambaran mengenai

hubungan tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi.

b. Manfaat Praktis

a) Memberikan sumbangan pemikiran bagi orang tua dalam mendidik anak,

membentuk dan merubah sikap anak agar dapat meningkatkan prestasi belajar.

b) Berguna bagi siswa agar dapat menyikapi setiap mata pelajaran dengan positif

agar dapat memperoleh prestasi yang optimal.

c) Berguna bagi guru dalam mendidik dan mengajar siswa serta mengarahkan sikap

siswa agar mencapai prestasi belajar yang diharapkan

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxvii

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Pustaka

(1) Prestasi Belajar a. Pengertian belajar

Proses belajar berlangsung sepanjang kehidupan manusia agar manusia dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya, bersosialisasi dengan lingkungannya.

Hasil dari proses belajar adalah perubahan tingkah laku yang semula tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Siswa harus belajar agar pandai

dan mencapai prestasi yang baik.

Teori-teori belajar antara lain:

a) Aliran behavioristik

Belajar menurut aliran ini adalah perubahan tingkah laku karena adanya

Stimulus dan Respond (S-R), yaitu suatu proses yang memberikan respons

tertentu terhadap rangsangan dari luar. Pembelajaran dilakukan dengan selalu

memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respons yang tepat. Hubungan

stimus dan respon jika diulangi akan menjadi kebiasaan, jadi kelakuan siswa

adalah terdiri dari respons-respons tertentu terhadap stimulus–stimulus tertentu

yang diberikan oleh guru, pembelajaran dilakukan berulang-ulang , agar

mendapatkan hasil yang mantap. Apabila siswa menemukan kesulitan atau

masalah, guru menyuruh siswa untuk mencoba-coba (trial-error) sampai akhirnya

berhasil. Dalam kegiatan belajar diperlukan ganjaran atau penghargaan asebagai

penguatan.

a) Teori koneksionisme

Teori koneksionisme adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh

Edward L. Thorndike (1874-1949), Teori belajar Thorndike disebut

”connectionism”, karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-

koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini juga sering disebut ”trial-and-

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxviii

error learning” karena individu yang belajar melalui proses ”trial-and-error”

untuk mendapatkan respon yang tepat bagi stimulus tertentu. Menurut

Thorndike yang dikutip oleh Bimo Walgito (2004: 69) menyatakan bahwa

“belajar yang baik harus adanya kesiapan dari organisme yang bersangkutan.

Apabila tidak adanya kesiapan, maka hasil belajarnya tidak akan baik”. Jadi

untuk memperoleh hasil belajar yang baik perlu adanya latihan yang berulang-

ulang. semakin sering orang belajar dan dilatih, maka akan semakin baik.

Menurut Wasty Soemanto (2006: 124) menyebutkan ciri-ciri belajar dengan

trial-and-error yaitu ”(1) ada motif pendorong aktivitas, (2) ada respond

terhadap situasi, (3) ada eliminasi respon-respon yang gagal / salah, dan (4)

ada kemajuan reaksi mencapai tujuan”. Jadi siswa dalam proses belajar perlu

adanya dorongan untuk melakukan aktivitas belajar selain itu ada berbagai

respon terhadap situasi. Untuk mendapatkan respon yang benar perlu adanya

latihan berulang-ulang dan kesiapan kemudian respon-respon yang gagal /

salah dieliminasi agar dikurangi dan tidak dilakukan lagi sedangkan respon

yang benar atau menyanangkan akan cenderung diulangi sampai mencapai

tujuan yang diinginkan.

Dari percobaan Thorndike yang dikutip oleh Rachman Abror (1993:

77) mengemukan:

tiga hukum primer (1) Hukum kesiapan (2) Hukum latihan (law of excercise)

i. Hukum menggunakan (law of use) ii.Hukum tidak menggunakan (law of disuse)

(3) Hukum efek (law effect) Lima hukum belajar sekunder (1) Hukum respon berganda (law of multiple response) (2) Hukum sikap (law of attitude) (3) Hukum sebagian kegiatan atau Hukum unsur yang pre potensi (law

of partial activity or law of prepotency element) (4) Hukum asimilasi atau analogi (law of assimilation or analogy) (5) Hukum perubahan atau pertukaran asosiatif (law of associative

shifting) Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut

tiga hukum primer

(1) Hukum kesiapan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxix

Hukum ini menyatakan bahwa kalau suatu unit tindakan sudah

siap dilakukan, maka akan menimbulkan kepuasan. Kalau suatu unit

tindakan sudah siap, tetapi tidak dilakukan, maka akan menimbulkan

ketidak puasan. Kalau suatu unit tindakan tidak siap dilakukan, lalu

dipaksa untuk melakukan, maka akan menimbulkanketidak puasan, dan

berakibat dilakukan tindakan-tindakan lain untuk mengurangi atau

meniadakan ketidak puasan. Jadi kepuasan pebelajar tergantung pada

kesiapan orang tersebut untuk melakukan sesuatu.

(2) Hukum latihan (law of excercise)

i.Hukum menggunakan (law of use)

Artinya hubungan baru akan bertambah kuat jika ada latihan-latihan

lain yang sama.

ii.Hukum tidak menggunakan (law of disuse)

Artinya hubungan akan menjadi lemah atau terlupakan kalau latihan-

latihan dihentikan.

Jadi agar dalam belajar sukses perlu banyak latihan – latihan

untuk sampai mencapai tujuan yang diinginkan. Siswa lahur terus belajar

dan latihan secara berulang-ulang.

(3) Hukum efek (law effect)

Kegiatan yang menghasilkan rasa senang/puas dalam situasi

tertentu cenderung akan diulangi lagi. Dalam proses pembelajaran guru

seharusnya menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa tertarik

dan mengulangi apa yang telah dipelajari.

Lima hukum belajar sekunder

(1) Hukum respon berganda (law of multiple response)

Jika individu dihadapkan pada sesuatu yang bersifat problematis, maka

ia akan mencoba-coba sampai mendapatkan respon yang tepat. Dalam

hukum ini guru sebaiknya memberikan tugas agar siswa mencari solusi

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxx

dari permasalahan misalnya dengan menyajikan masalah yang ada

dalam masyarakat sekitar dan siswa diberi tugas mencari solusi dengan

pemikirannya sendiri.

(2) Hukum sikap (law of attitude)

Stimulus yang sama dapat menghasilkan respon yang berlainan

tergantung pada sikap individu

(3) Hukum sebagian kegiatan atau Hukum unsur yang prapotensi (law of

partial activity or law of prepotency element)

Menentukan kemungkinan – kemungkinan dan memilih hal-hal yang

dianggap penting secara selektif berdasarkan atas pengertian. Disini

individu menganalisis kemungkinan apa yang akan terjadi kemudian

memilih hal-hal yang dianggap penting dan yang kurang penting tidak

digunakan.

(4) Hukum asimilasi atau analogi (law of assimilation or analogy)

Adanya penyesuaian diri dan pemberian respon terhadap situasi baru

namun respon yang dilakukan banyak dipengaruhi respon sebelumnya

selama masih ada kemiripan.

(5) Hukum perubahan atau pertukaran asosiatif (law of associative shifting)

Perilaku belajar manusia ditentukan oleh stimulus yang ada

dilingkungan sehingga menimbulkan respons yang reflek. Stimulus yang

terjadi setelah sebuah perilaku terjadi akan mempengaruhi perilaku

selanjutnya. Kecenderungan jika mereaksi dan berhasil maka respons

tersebut akan digunakan untuk merespon situasi yang lain.jadi respon yang

berhasil cenderung dipertahankan dan diulangi. Misalnya siswa yang senang

belajar dengan meringkas materi pelajaran sosiologi jika hal ini dianggap

berhasil maka akan dilakukan pada saat mempelajari materi sejarah atau

yang lainnya yang dianggap masih dapat dipertahankan.

Kelemahan-kelemahan teori yang dikemukakan oleh Thorndike

antara lain:

(1) Teori ini bersifat mekanis, jika diberikan stimulus dengan sendirinya

maka akan timbul respon. Dalam kenyataannya manusia mempunyai

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxi

faktor psikologis yang mempengaruhi kejiwaan dan mempengaruhi

dalam memberikan respons terhadap sesuatu. Misalnya waktu guru

memberikan tugas yang ia tidak suka, maka ia mau mengerjakannya.

(2) Pelajaran bersifat teacher-centred, jadi yang aktif adalah guru karena

siswa perlu diberi stimulus agar menghasilkan respon yang diinginkan.

Pelajaran berlangsung hanya satu arah sehingga mengakibatkan siswa

kurang kreatif dan mencari sumber dari luar.

(3) Siswa pasif karena kurang dorongan untuk aktif berpikir dan juga

siswa tidak ikut menentukan bahan pelajaran yang sesuai dengan

kebutuhannya. Siswa hanya menunggu guru memberikan materi

pelajaran.

(4) Teori ini lebih mengutamakan materi, karena hanya memberikan

pengetahuan kepada siswa. Materi diberikan kepada siswa dengan

melatih siswa berulang kali sampai siswa menguasai materi.

Jadi koneksionisme merupakan salah aliran psikologi yang

memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan

aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui

adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.

Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa

sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

b) Teori Classikal condition (teori pembiasaan klasik)

Teori ini ditemukan dan dikembangkan oleh Ivan Pavlov (1849-1936).

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 169) mengemukakan tentang

hasil penelitian Pavlov bahwa “perilaku individu dapat dikondisikan. Belajar

merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu perilaku

atau respons terhadap sesuatu”. Belajar dapat mempengaruhi perilaku yang

selama ini disangka reflektif dan tidak dapat dikendalikan, tetapi Pavlov dapat

membuktikan bahwa dengan belajar berulang-ulang sampai dapat

mengkondisikan perilaku. Sedangkan Rachmad Abror (1993: 80)

mengemukakan dari teori Pavlov bahwa

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxii

Belajar adalah kebiasaan yang dilakukan oleh persyaratan (conditioning) atau menghubungkan stimulus yang lebih kuat dengan stimulus yang lemah hingga organisme itu dimungkinkan, sebagai hasil dari belajar assosiatifnya, untuk mentranfer respon yang biasanya dihubungkan dengan stimulus yang lebih kuat bilamana stimulus yang lebih kuat bilamana stimulus yang lebih kuat itu dihentikan atau dihilangkan.

Belajar dilakukan dengan adanya persyaratan yang kuat sebagai

persiapan penyesuaian agar timbul kebiasaan dan setelah tingkah laku

terbentuk, persyaratan dikurangi dan dihilangkan. Jadi dari beberapa pendapat

tentang belajar menurut teori pembiasaan klasik dapat diambil kesimpulan

bahwa dalam belajar harus diberi stimulus agar timbul respons yang dilakukan

berulang-ulang sampai timbul kebiasaan. Kebiasaan dibentuk dengan latihan-

latihan berulang kali hingga dalam individu tertamam kemauan untuk selalu

belajar tanpa paksaan.

Menurut Pavlov yang dikutip oleh Bimo Walgito (2004: 66)

membedakan aktivitas organisme dibedakan atas:

(1) Aktivitas yan bersifat reflektif Yaitu aktivitas organisme yang tidak disadari oleh organime yang bersangkutan.

(2) Aktivitas yang disadari, Yaitu aktivitas atas kesadaran organisme yang bersangkutan.

Penelitian Pavlov memusatkan perhatian pada masalah reflek, karena

kadang organisme membuat respon tanpa disadari sebagai akibat reaksi

terhadap stimulus yang mengenainya.

Teori ini jika diterapkan dalam kegiatan belajar juga mempunyai

kelemahan antara lain:

(1) Dalam diri siswa mempunyai cita-cita, minat dan bakat yang dapat

mempengaruhi proses belajar, dan setiap stimulus berbeda-beda bagi

setiap siswa.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxiii

(2) Respon mungkin dipengaruhi oleh respon yang tidak dikenal, karena

stimulus yan tidak dipersiapkan terlebih dahulu, dengan kata lain, tidak

dapat diramalkan mana stimulus yang menarik perhatian seseorang.

c) Operant Conditional

Teori ini diciptakan oleh Burrhus Frederic Skinner. Skinner menganggap

“reward” atau “reinforcement” sebagai faktor terpenting dalam proses belajar.

Teori operant Conditional adalah pengembangan teori koneksionisme. Kalau

pengkondisian yang memberi kondisi adalah rangsangan, maka teori

penguatan yang dikondisi atau yang diperkuat adalah responnya dengan

memberikan penghargaan atau hadiah. Definisi belajar menurut Skinner yang

dikutip oleh Baharuddin dan Nur Wahyuni (2007: 67) “belajar sebagai

perubahan perilaku”. Perubahan perilaku yang dicapai sebagai hasil belajar

melalui proses penguatan perilaku baru yang muncul. Perilaku dikendalikan

dengan penguatan untuk perilaku yang muncul. Respons terjadi bukan karena

didahului stimulus melainkan karena efek penguat, respons akan meningkat

jika adanya penguat yang mengakibatkan tingkah laku tetap dipertahankan.

Dalam pembelajaran reinforcer atau penguat harus sesuai dengan yang disukai

atau dikehendaki siswa agar respon yang benar dilakukan lagi.

Menurut Skinner yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2006: 126) membagi

dua jenis respon dalam proses belajar, yakni: “(1) respondents: respon yang

terjadi kerena stimuli khusus yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus

yang jelas, perilaku yan bersifat reflektif, (2) operants: respon yang terjadi

karena situasi random”.

Menurut Reber yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2006: 68)

mengemukakan bahwa “operant adalah sejumlah perilaku yang membawa

efek yang sama terhadap lingkungan dekat.Dalam pengajaran, Operants

conditioning menjamin respon-respon terhadap stimuli. Guru berperan penting

di dalam proses belajar mengajar karena guru bertugas mengontrol dan

mengarahkan kegiatan belajar kearah tercapainya tujuan yang dirumuskan.

B.F. Skinner yang dikutip oleh Gino, J, Suwarno, Suripto,

Maryono, Sutijan (2000: 7) menyatakan:

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxiv

Setiap kali seseorang memperoleh stimulus maka ia akan memberikan respons berdasarkan hubungan S,R. respons yang diberikan dapat sesuai (benar), dapat pula tak sesuai (salah). Respons yang benar perlu diberi penguatan agar orang itu ingin melakukan kembali.

Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya memberikan

penguatan baik yang bersifat positif maupun negatif. Respon yang benar

diberikan penguatan berupa pujian atau hadiah, sedangkan respon yang salah

dapat diberi hukuman yang sifatnya mendidik. Dengan memberikan

penguatan, maka respon yang benar akan semakin kuat dalam pembentukan

perilaku.

Ciri-ciri aliran behavioristik / perilaku.

a. Mementingkan pengaruh lingkungan.

b. Mementingkan bagian-bagian dari pada keseluruhan.

c. Mementingkan reaksi. Siswa selalu diberi stimulus sampai timbul respon

atau reaksi yang tepat.

d. Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil belajar.

e. Mementingkan terjadinya sebab-sebab masa lampau mementingkan

pembentukan - pembentukan kebiasaan. Sebab-sebab kejadian merupakan

alasan seseorang melakukan respons yang sama terhadap stimulus karena

respons yang benar cenderung diulang sampai timbul kebiasaan.

f. Mengutamakan proses “trial & Error”. Dalam belajar perlu latihan-latihan

berulang kali sampai siswa berhasil.

Prinsip-prinsip teori Behavioristik yang banyak dipakai di dalam dunia

Pendidikan adalah:

(1) Proses belajar dapat terjadi apabila si pelajar ikut berperan serta secara

aktif

(2) Materi pelajaran dibentuk dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur

berdasarkan urutan logis sehingga si pelajar mudah mempelajarinya

karena, disini mereka memerlukan suatu respon tertentu saja

(3) Tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga

mereka mengetahui apa respons yang diberikannya itu benar atau salah

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxv

(4) Setiap kali si pelajar memberikan respon yang benar, ia perlu diberi

penguatan

Aplikasi teori Behavioristik terhadap pembelajaran siswa

¶ Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga

tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh

oleh guru

¶ Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang

diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun simulasi

¶ Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana sampai

pada yang kompleks

¶ Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati

¶ Kesalahan harus segera diperbaiki

¶ Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan

dapat menjadi kebiasaan

¶ Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.

Kekurangan dan Kelebihan Teori Belajar Behavioristik

Kekurangan :

Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning),

bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur

Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan

apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif

Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa

baik hukuman verbal maupun fisik dapat berakibat buruk bagi siswa.

Kelebihan :

Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan

pembiasaan yang mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas,

kelenturan, refleks, dan daya tahan.

Contoh : Percakapan bahasa asing, menari, mengetik, olah raga, dll.

Cocok diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan

dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxvi

meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi

hadiah atau pujian.

Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan

stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan,

sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang

berasal dari luar dirinya.

b) Teori-teori Belajar menurut Aliran Psikologi kognitif

Aliran ini tidak puas terhadap proses hubungan stimulus-response-

reinforcement .Dalam perspektif pendekatan kognitif didasarkan pada kognisi,

yaitu tindakan mengenal atau memikirkan dimana tingkah laku itu terjadi. Belajar

pada dasarnya adalah peristiwa mental, bukan semata-mata peristiwa behavioral

yang bersifat jasmaniah yang diakibatkan adanya respon atas stimulus yang

diberikan, melainkan yang lebih penting karena adanya dorongan mental yang

diatur oleh otak. Pembelajaran dalam teori kognitif dilakukan dengan

mengaktifkan indera siswa agar memperileh pemahaman, sedangkan pengaktifan

indera dilakukan dengan menggunakan alat bantu belajar/media yang disesuiakan

dengan kebutuhan, disamping itu menggunakan penyajian/metode yang bervariasi

agar anak tertarik dan indranya aktif, sehingga banyak hal-hal yang dapat diserap

dan dipahami siswa. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta

pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan-tujuannya.

Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan

mendapatkan “insight” memecahkan masalah. Mereka (para ahli) berpandangan

tingkah laku lebih bergantung kepada insight terhadap hubungan yanga terdapat

dalam situasi dalam keseluruhan. Keseluruan lebih berarti daripada bagian-

bagiannya. Proses belajar disini mencakup pengaturan stimulus dan

menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang terbentuk dalam pikiran

seseorang berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Tokoh-tokoh teori belajar yang didasari oleh psikolog kognitif.

a) Psikologi kognitif mulai berkembang dengan lahirnya teori Gestalt, yang

dasarnya diletakkan oleh Max Wirtheiner. Max Wirtheiner meneliti tentang

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxvii

pengamatan dan problem solving. Kemudian tokoh lain antara lain Wolfgang

Kohler, kurt Koffka dan Kurt Lewin. Psikologi Gestalt menekankan

keseluruhan. Keseluruhan membentuk satu kesatuan yang bermakna. Menurut

Gestalt yang dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 170)

mengemukakan bahwa ”Belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru

kemudian bagian-bagian”. Dalam belajar siswa harus memehami makna

hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lainnya. Sedangkan Menurut

teori Gestalt yang dikutip oleh Rachman Abror (1993: 84) mendefinisikan

”belajar adalah berkenaan dengan keseluruhan individu dari interaksinya yang

matang dengan lingkungannya”. Jadi melalui interaksi, kemudian terbentuk

persepsi, imajinasi dan pandangan baru yang bersama-sama membentuk

pemahaman(insight) yang dapat memecahkan masalah.

Menurut Baharuddin dan Nur Wahyuni (2007: 88) teori Gestalt memandang

”Belajar adalah sebagai proses yang didasarkan pada pemahaman (insight)”.

Pada dasarnya setiap tingkah laku seseorang selalu didasarkan pada kognisi,

yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkah laku

tersebut terjadi. Pada situasi belajar, keterlibatan seseorang secara langsung

dalam situasi belajar tersebut akan menghasilkan pemahaman yang dapat

membantu individu memecahkan masalah. Jadi teori Geltalt menganggap

yang paling penting dalam proses belajar individu adalah mengerti apa yang

dipelajari.

Menurut Ernest Hilgard yang dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata

(2004: 171) mengemukakan enam ciri-ciri dari belajar, antara lain:

(1) Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar. (2) Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan belajar yang lalu. (3) Pemahaman tergantung kepada pengaturan situasi. (4) Pemahaman didahului oleh usaha coba-coba. (5) Belajar dengan pemahaman dapat diulangi. (6) Suatu pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi

yang lain.

Seseorang harus belajar dengan pemahaman, namun sebelumnya

harus mempunyai kemampuan dasar dan adanya kemampuan belajar yang

telah dilakukan. Untuk mendapatkan pemahaman perlu adanya pengaturan

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxviii

situasi, insight baru berfungsi jika ada persepsi terhadap masalah. Dalam

belajar pemahaman terhadap suatu masalah dapat diulangi dan diaplikasikan

untuk pemahaman situasi yang lain yang sesuai. Jadi teori Gestaltl

mementingkan ”Insight” atau pemahaman dalam belajar.

b) Kurt Lewin dengan teori medannya (Teory Cognitive Field)

Bertolak dari Gestalt, Kurt Lewin mengembangkan satu teori belajar

yang disebut “Theory Cognitive Field” .Gino, J et al (2000: 9) mengemukakan

bahwa ”Setiap individu berada dalam suatu medan kekuatan yang bersifat

psikilogis. Medan kekuatan tersebut mencakup seluruh perwujudan

lingkungan di mana individu tersebut bereaksi”. Jadi keadaan psikilogis

penting untuk belajar baik dalam berinteraksi dengan orang yang ditemui,

bahan pelajaran yang ia hadapi serta fungsi-fungsi kejiwaan yang ia punyai.

Menurut Lewin yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2006: 129)

mengemukakan bahwa ”Belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan

dalam struktur kognitif”. Perubahan struktur kognitif adalah adalah hasil dari

kekuatan medan kognisi dan yang lainnya dari kebutuhan dan motivasi

internal individu. Jadi Lewin menganggap peranan yang lebih penting

terhadap motivasi dari reward (penguatan).

c) Teori belajar “ cognitive-developmental” dari piaget.

Dalam teorinya, Piaget memandang bahwa proses berpikir sebagai

aktivitas gradual dari fungsi intelaktual dari konkrit menuju abstrak. Dalam

penelitiannya Piaget meneliti tahap-tahap perkembangan pribadi serta

perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan belajar individu. Menurut

Piaget yang dikutip oleh Gino, J, et al (2000: 10) menyatakan bahwa

”Perkembangan kognitif merupakan proses genetik, artinya proses yang

didasarkan atas mekanisme biologis yakni perkembangan sistem syaraf.

Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin kompleklah

susunan sel syaraf dan makin meningkat pula kemampuanya”.

Tahap-tahap perkembangan kognitif piaget yang dikutip Wasty

Soemanto (2006: 123) adalah sebagai berikut

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xxxix

(1) Sensori motor (lahir – 2 tahun) bayi bergerak dari tidakan reflek instingtif pada saat lahir sampai permulaanpemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tenytang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.

(2) Operasional (2-7) anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampui hubungan informasi sensor dan tindakan fisik.

(3) Konkret operational (7-11) pada saat ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda kedalam bentuk-bentuk yang berbeda.

(4) Formal operational (11-15) anak remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak dan logis. Pemikiran lebih idealistik.

Dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan tahap

perkembangan dengan menyusun materi pelajaran sesuai siswa sesuai dengan

perkembangan kognitif siswa. Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah

pendidik harus memfasilitasi agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir

logis. Menurut Jean Piaget yang dikutip oleh Hamzah B. Uno (2006: 10)

menyebutkan bahwa ” proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan,

yakni (1) assimilasi, (2) akomodasi, (3) equilibrasi (penyeimbangan)”. Proses

assimilasi adalah proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke

struktur kognitif yang sudah ada dalam diri siswa. Akomodasi adalah

penyesuaian stuktur kognitif ke dalam situasi baru. Equilibrasi adalah

penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.

Dalam pertumbuhan individu ke arah kedewasaan, siswa akan

mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya sehingga menyebabkan

perubahan kualitatif didalam stuktur kognitifnya. Apabila seseorang

mendapatkan informasi baru, maka informasi tersebut disesuaikan dengan

kognitif yang telah dimilikinya, maka terjadilah proses asimilasi. Sebaliknya

bila stuktuk kognitif yang telah dimiliki, yang dimodifikasi sesuai dengan

informasi baru dari luar terjadilah poses akomodasi. Baik asimilasi maupun

akomodasi terjadi apabila terdapat konflik dalam stuktur kognitifnya, atau

terjadi ketidak-seimbangan apa yang telah diketahuinya dengan apa yang

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xl

dilihat/dialami sekarang. Setelah terjadi keseimbangan maka seseorang telah

beradaptasi. Dalam hal ini orang yang mempunyai jumlah informasi yang

sama diotaknya mungkin mempunyai kemampuan equilibrasi yang berbeda.

Seseorang dengan krmampuan equilibrasi yng balik akan dapat menata

berbagai informasi dalam urutan yang baik, jernih dan logis. Sedangkan bagi

yang memiliki eguilibrasi yang kurang, maka ia cenderung mempunyai

pemikiran yang ruwet, tidak logis ataupun berbelit-belit.

Menurut Pieget yang dikutip oleh Hamzah B. Uno (2006: 11)

menemukakan bahwa:

Proses belajar harus disesuaikan dengantahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa, Piaget membaginya menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori-motor (ketika anak berumur 1,5 sampai 2 tahun), tahap pra-operasional (2/3 sampai 7/8), tahap operasional konkriet (7/8 sampai 12/14 tahun), dan tahap operasional formal (14 tahun atau lebih). Guru hendaknya mememperhatikan tahap-tahap proses belajar agar

sesuai dengan kemampuan siswa. Belajar akan lebih berhasil apabila

disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik

hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek

fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh dari

guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik

agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan

menemukan berbagai hal dari lingkungan.

Pengaplikasian didalam belajar: perkembangan kognitif bergantung

pada akomodasi dan asimilasi. Karena itu kepada pelajar diberikan suatu area

yang belum ia ketahui agar belajar, ia tak dapat belajar dari apa yang telah

diketahuinya saja. Dengan adanya area baru atau materi baru itu ia dapat

mengadaptasi sehingga terjadi keseimbangan dalam truktur kognitifnya.

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran

adalah :

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xli

Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh

karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan

cara berfikir anak.

¶ Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan

dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan

lingkungan sebaik-baiknya.

¶ Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak

asing.

¶ Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

¶ Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling

berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.

Prinsip-prisip kognitif yang banyak digunakan dalam proses

pembelajaran (instuksional) antara lain:

­ Pelajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila

pelajaran disusun berdasarkan pola dan logika tertentu.

­ Penyusunan bahan pelajaran harus dari sederhana ke kompleks. Untuk

dapat melaksanakan tugas dengan baik mereka harus terlebih dahulu

memahami tugas-tugas yang bersifat lebih sederhana/mudah.

­ Belajar dengan memahami lebih baik dari pada hanya dengan menghafal

tanpa pengertian. Sesuatu yang baru harus disesuaikan dengan apa yang

telah dimilikinya. Tugas pengajar adalah menunjukkan hubungan antara

apa yang akan dipelajari dengan apa yang telah diketahuinya.

­ Adanya perbedaan individual pada pelajar perlu diperhatikan sebab

faktor ini mempengaruhi sekali proses belajar mereka. Perbedaan

tersebut antara lain kemampuan intelektual, kepribadian, kebutuhan

yang sukses.

Ciri-ciri Aliran Psikologi Kognitif

i. Mengutamakan apa yang ada di dalam diri sendiri

ii. Mementingkan keseluruhan dari bagian-bagian peranan kognitif.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xlii

iii. Mementingkan peranan kognitif. Peranan kognitif sangat penting

dalam belajar karena menganggap bahwa tingkah laku dipengaruhi

oleh kognisi yang berdasarkan pemikiran otak.

iv. Mengutamakan keseimbangan dalam diri manusia.

v. Mementingkan kondisi waktu sekarang.

vi. Mementingkan pembentukan stuktuf kognitif.

vii. Mengutamakan “insight” (pemahaman). Belajar tidak hanya sekedar

menghafal hingga jadi kebiasaan, namun perlu pemahaman yang

berarti dalam memecahkan masalah.

c) Teori-teori Belajar dari Psikologi Humanistik

Perhatian psikologi humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap

individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka

hubungkan dengan pengalaman-pengalaman individu itu sendiri.

Tujuan utama para pendidik (pengajar) adalah membantu sipelajar untuk

mengembangkan dirinya, mengenal dirinya sendiri dan membantunya untuk

mewujudkan potensi - potensi yang ada pada diri mereka. Setiap individu

mempunyai potensi yang berbeda yang perlu dibimbing dan dikembangkan secara

optimal. Dengan dapat mengenal dirinya sendiri, mereka dapat mengerti apa yang

mereka inginkan dan menjadi diri sendiri untuk untuk mewujudkan cita-cita dan

harapannya.

Tujuan belajar menurut teori ini adalah memanusiakan manusia artinya

perilaku tiap orang ditentukan oleh orang itu sendiri dan memahami manusia

terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Penyajian materi pelajaran harus sesuai

dengan perasaan dan perhatian siswa. Para ahli humanistik melihat adanya dua

bagian pada proses belajar yaitu: proses pemerolehan informasi baru dan

personalisasi informasi ini pada individu.

Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik

Ada beberapa tokoh Psikologi humanistik yang menonjol antara lain:

o Comb

Menurut Combs dan kawan-kawan yang dikutip oleh Wasty

Soemanto (2006: 137) menyatakan:

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xliii

Apabila kita ingin memahami perilaku orang, kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Apabila kita ingin mengubah perilaku seseorang, kita harus berusaha mengubah keyakinan atau pamdangan orang itu, perilaku dalamlah yang membedakan seseorang dari yang lain

Perilaku seseorang dapat dipahami dan dirubah, Meaning adalah

konsep dasar yang dipakai atau digunakan. Belajar terjadi bila siswa

mempunyai arti bagi siswa itu sendiri, guru tidak bisa memaksakan materi

pada siswa.Guru harus memahami perilaku siswa dengan memahami persepsi

siswa apabila ingin mengubah perilaku siswa. Menurut Comb yang dikutip

oleh Wasty Soemanto (2006: 137) mengatakan bahwa “perilaku buruk itu

sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidak mauan seseorang untuk

melakukan sesuatu yang tidak memberikan kepuasan bagi dirinya”. Jadi untuk

membentuk perilaku siswa yang baik, guru harus memberikan aktivitas yang

memungkinkan siswa memberikan reaksi positif.

Para ahli Psikologi humanistik menyatakan ada dua hal yang

menjadi komponen utama dalam belajar yaitu:

i. Pemerolehan informasi baru

ii. Personalisasi informasi itu pada diri individu

Menurut Combs yang dikutip oleh Gino, J, et al (2000: 11)

menyatakan “keberhasilan belajar siswa akan optimal apa bila bahan pelajaran

memiliki arti bagi kehidupannya , atau dengan kata lain apabila bahan

pelajaran dapat menyatu dengan pribadinya”. Sebagai guru yang terpenting

adalah bagaimana caranya membawa siswa untuk memberikan materi

pelajaran yang berarti bagi dirinya dan yang dapat dihubungkan dengan

kehidupannya sehingga akan menimbulkan perilaku yang diinginkan oleh

guru dan proses balajarpun dapat berjalan dengan lancar.

Menurut Combs yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2006: 138)

memberikan lukisan ”persepsi diri dan persepsi dunia seseorang seperti dua

lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat satu. Lingkaran kecil (1)

gambaran dari persepsi diri, lingkaran besar (2) persepsi dunia”. Makin jauh

peristiwa – peristiwa dengan persepsi dirinya makin kurang pengaruhnya,

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xliv

sedangkan makin dekat dengan persepsi dirinya, makin besar pengaruhnya.

Jadi makin sedikit hubungan hal-hal dengan persepsi diri maka makinmudah

hal itu terlupakan dan dianggap tidak berarti baginya.

o Maslow

Menurut Maslow yang dikutip oleh Wasty Soemanto ( 2006: 138)

Teorinya didasari oleh asumsi bahwa di dalam diri kita ada hal yang penting

yakni:” (1) suatu usaha yang positif untuk berkembang, (2) adanya kekuatan

untuk melawan atau menolak perkembangan itu

Setiap orang memiliki rasa takut misalnya takut berusaha, takut

berkembang, takut kehilangan apa yang telah dimiliki dan sebagainya. Namun

di dalam dirinya terdapat usaha yang mendorong maju kearah keutuhan,

keunikan diri, kearah berfungsi semua kemampuan, kearah kepercayaan diri

guna menghadapi dunia luar dan pada saat itu.

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam diri manusia ada dua

hal yaitu adalah suatu usaha positif untuk berkembang dan kekuatan untuk

melawan atau menolak perkembangan itu. Pada diri manusia mempunyai

berbagai perasaan takut tetapi manusia juga mempunyai perasaan yang

mendorong untuk maju kearah ke unikan diri, kearah fungsinya semua

kemampuan yang dimiliki dapat dikembangkan. Maslow membagi kebutuhan

manusia menjadi tujuh hierarki yang tiap hierarki tersebut memiliki tingkat

penting dalam pemenuhan yang harus dipanuhi dari yang paling dasar.

Kebutuhan menurut Maslow yang dikutip oleh Gino, J, et al (2000:

13) tergambar sebagai berikut:

i. Kebutuhan Fisiologis ii. Kebutuhan akan keamanan

iii. Kebutuhan untuk dicintai dan diakui kelompoknya iv. Kebutuhan untuk harga diri dan berpretasi v. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

vi. Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami vii. Kebutuhan estetis

Bila seseorang telah memenuhi kebutuhan pertama/dasar barulah

timbul kebutuhan kedua dan seterusnya.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xlv

Implikasi dari hierarki kebutuhan ini dalam proses belajar mengajar,

guru harus menyesuaikan pelajaran sesuai dengan si pelajar secara berturutan.

Guru harus peka terhadap kebutuhan murid agar proses belajar mengajar dapat

berjalan dengan lancar.

Prisip-prinsip belajar Aliran Psikologi Humanistik dalam proses

instruksional / pendidikan.

a) Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami,

b) Belajar yang efektif terjadi bila bahan pelajaran dirasakan oleh siswa

(pelajar) sesuai dengan maksud dirinya.

c) Belajar yang mendorong perubahan dalam persepsi mengenai dirinya

cenderung ditolaknya.

d) Apabila ancaman terhadap dirinya rendah, pengalaman dapat diperoleh

dengan berbagai cara dan muncullah proses belajar.

e) Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan cara melakukannya

f) Belajar akan berjalan lancar apabila siswa terlibat dan ikut

bertanggung jawab terhadap proses belajar itu sendiri.

g) Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh,

baik perasaan maupun intelektualnya dapat memberikan hasil yang

intensif dan lestari

h) Kepercayaan diri, kemerdekaan, kreatifitas akan lebih mudah

dimunculkan melalui kegiatan mawasdiri, mengritik diri dan kemudian

menggunakan penilaian diri dari orang lain

Ciri-ciri utama Aliran Humanistik

(1) Mementingkan manusia sebagai pribadi yang bulat

(2) Mementingkan peranan kognitif dan afektif

(3) Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan self konsep

(4) Mengutamakan persepsi sbyektif yang dimiliki tiap individu.

(5) Mengutamakan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku

(6) Mengutamakan insight (pengertian).

Aplikasi pada teori ini adalah lebih menunjuk pada peran guru hanya

sebagai fasilitator bagi siswa dan dengan memberi motivasi, kesadaran bagi

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xlvi

siswa ,membimbing dan memfasilitasi siswa. Siswa berperan sebagai pelaku

utama yang memaknai proses pambelajarannya. Tujuan pembelajaran lebih

diutamakan pada prosesnya bukan pada hasilnya. Proses pembelajaran pada

umumnya yaitu adalah merumuskan tujuan belajar yang jelas, mengusahaan

adanya partisipasi siswa,mendorong inisiatif siswa untuk peka kritis,

mengemukakan pendapat ,guru berusaha menerima dan memberi kesempatan

pada siswa serta adanya evaluasi pembelajaran Pada teori ini lebih

menekankan pada proses dari pada hasil pembelajaran sehigga siswa harus

aktif.

Kekurangan dan Kelebihan

Teori ini cocok untuk di terapkan pada materi- materi yang bersifat

pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap

fenomena sosial. Indikator keberhasilan dari teori ini

adalah siswa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar,dan terjadi

perubahan pola pikir siswa, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.

Setiap teori terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dalam belajar

banyak faktor yang mempengaruhi. Belajar perlu latihan berulang-ulang dan juga

mementingkan kemampuan kognitif tanpa mengabaikan keadaan psikologis.

Menurut Winkel (1996:53) mendefinisikan pengertian belajar adalah “Suatu

aktivitas mental / Psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan

berbekas”.

Sedangkan pengertian belajar dari definisi beberapa ahli yang dikutip oleh

Ngalim Purwanto (2004: 84)

1) Hilgard dan Bower belajar berhubungan dengan perubahan disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang

2) Gagne Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelumnya ia akan mengalami situasi tadi.”

3) Morgan, Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku Yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xlvii

4) Witherington “ Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pngertian.”

Dari beberapa pengertian dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku akibat interaksi

dengan lingkungan yang meliputi bertambahnya pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan, pengalaman, nilai, sikap dan untuk mengembangkan aspek-aspek yang

lain yang ada pada diri individu.

b. Pengertian Prestasi

Manusia di dalam kehidupannya selalu mengejar prestasi yang diinginkan,

begitu pula sebagai seorang siswa juga berusaha meraih prestasi belajar yang terbaik

agar mampu meningkatkan kemampuan dan menunjukkan kualitas dirinya sebagai

siswa yang pandai.

Kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam

bahasa Indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti ”hasil usaha”. (Zainal Arifin 1990:

2).

c. Pengertian Prestasi Belajar

Di sekolah, siswa saling berkompetisi untuk memperoleh prestasi belajar

yang terbaik. Prestasi dapat dicapai dengan belajar sungguh-sungguh dan kegiatan

belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai prestasi belajar yang optimal.

Menurut Winkel (1996: 391) ”Prestasi belajar adalah bukti nyata bahwa hasil yang

dituju telah tercapai, yang kemudian di evaluasi dengan memberikan umpan balik

kepada siswa”. Menurut Oemar Hamalik (2001: 159) “prestasi belajar merupakan

indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa”. Jadi menurut Oemar

Hamalik prestasi belajar akan terlihat dari perubahan tingkah laku siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajardan pendapat ini didukung oleh pendapat dari

Buchori Muchtar (1992: 94) ”prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau

ditunjukkan oleh murid-murid sebagai hasil belajar, baik berupa angka serta tindakan

yang mencerminkan hasil usaha yang dicapai seseorang dalam kegiatan belajar yang

berupa angka atau simbol atau kalimat dalam pereode tertentu”.

Sedang menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994: 24) ” prestasi belajar

adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari

di sekolah menyangkut pengetahuan, kecakapan/keterampilan yang dinyatakan

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xlviii

sesudah hasil penilaian”. Siswa dapat dikatakan telah berprestasi jika siswa sudah

mempunyai pengetahuan, kecakapan / ketrampilan yang telah dipelajari selama

proses belajar-mengajar. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) ”Prestasi belajar

adalah hasil pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah

dicapai”.

Dari berbagai beberapa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah hasil usaha siswa dalam segala hal yang dipelajari disekolah

menyangkut pengetahuan, kecakapan/ keterampilan yang menghasilkan perubahan

dan dinyatakan dalam bentuk skor hasil belajar.

d. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi. Adapun fungsi prestasi belajar

menurut Zainal Arifin (1990: 3) antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern suatu institusi

pendidikan. Indikator intern berarti bahwa prestasi belajar dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Indikator ekstern bahwa tinggi-rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat.

Prestasi belajar tidak hanya berguna bagi siswa namun juga bagi guru dan

institusi pendidikan. Bagi siswa prestasi belajar dapat digunakan sebagai tolok ukur

sejauh mana kemampuannya dan usahanya selama mengikuti proses belajar

mengajar. Bagi guru, prestasi belajar siswa dapat digunakan sebagai evaluasi cara /

metode belajar yang digunakan sudah efektif atau belum. Sedangkan bagi institusi

prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan institusi dalam

mencapai tujuan pendidikan dan dapat digunakan sebagai perbaikan kurikulum

pendidikan. Çetin, B., Akın, A. (2009: 244) defines achievement goals as an

"integrated pattern of beliefs, attributions, and affect that produces intentions of

behavior" and further adds, "that is represented by different ways of approaching,

engaging in, and responding to achievement-type activities" artinya tujuan prestasi

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xlix

adalah “contoh kesatuan dari keyakinan, simbol, dan akibat yang menghasilkan

maksud dari perilaku” yang diwakili oleh perbedaan cara mendekat , menarik dan

merespon untuk aktivitas tipe prestasi. jadi prestasi mempunyai tujuan yang

dihasilkan oleh perilaku seseorang dan prestasi tersebut dapat berupa simbol.

e. Prinsip-prinsip Pengukuran Prestasi Belajar

Prinsip-prinsip pengukuran prrestasi belajar antara lain:

a) Tes harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instuksional

b) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari materi yang dicakup oleh program instuksional atau pengajaran.

c) Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukurhasil belajar yang diinginkan.

d) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya.

e) Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasilnya harus ditafsirkan dengan hati-hati.

f) Tes prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak didik. Gronludd yang dikutip oleh (Saifuddin Azwar 2002:18-23)

Dalam pengukuran prestasi belajar harus berpatokan pada skala penilaian

yang digunakan dan aturan–aturan yang telah ditetapkan. Dan penyusunan butir-butir

soal harus sesuai dengan kaidah yang berlaku.

f. Cara Penilaian Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat diukur melalui evaluasi. Evaluasi berasal dari kata

evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi

”evaluasi”. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Pendanaan kata evaluasi adalah

asessment berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai

seseorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Dimyanti &

Mudjino (2002: 232) ”evaluasi merupakan proses sistematik menetapkan nilai tentang

sesuatu hal, seperti objek, proses, untuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan atau hal lain,

berdasarkan kriteria tertentumelaluai penilaian. Definisi beberapa ahli yang dikutip

oleh Suharsimi Arikunto & Cepi Safaruddin Abdul Jabar ( 2004: 1).

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

l

1) Menurut Schrahman (1961 dalam Anderson, 1975) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mrndukung tercapainya tujuan.

2) Worthen dan Sander (1973 dalam Anderson, 1971) mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari tersebut, juga termasuk mencari sesuatu yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

3) Stufflebearam (19971, dalam Fernandes 1984) mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif keputusan.

Dari beberapa definisi tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa evaluasi

adalah kegiatan penilaian berencana yang dilakukan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan proses belajar siswa.

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan

berkesinambungan. Muhibbin Syah (1995:143) menyebutkan berbagai ragam

evaluasi mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks yaitu “pre test dan

pos test, evaluasi prasarat, evaluasi diagnostik, evauasi formatif, evaluasi sumatif dan

ragam alat evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu bentuk obyektif dan bentuk

subyektif”. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

1) Pre Test dan Pos Test

Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai

penyajian materi baru. Tujuannya untuk mengidentifikasi surat pengetahuan siswa

mengenai bahanm yang akan disajikan.

Post Tes adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir

penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa

atas materi yang telah diajarkan.

2) Evaluasi Prasyarat

Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk

mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru

yang akan diajarkan.

3) Evaluasi Diagnostik

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

li

Evaluasi dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan

tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.

4) Evauasi Formatif

Evaluasi sama dengan ulangan yang dilakukan setiap akhir penyajian satuan

pelajaran atau modul. Tujuannya untuk memperoleh umpan balik untuk

mendiaknosis kesulitan belajar siswa kemudian digunakan sebagai perbaikan.

5) Evaluasi Sumatif

Evaluasi dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar

siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim

dilaksanakan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan

bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik

atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.

6) Ujian Akhir Nasional

Evaluasi yang dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi

pada suatu jenjang pendidikan.

Ragam alat evaluasi secara garis besar terdiri dari dua macam.

(1) Bentuk Obyektif

a) Tes Salah-Benar

b) Tes Pilihan Berganda

c) Tes Pencocokan (Menjodohkan)

d) Tes Isian

(2) Bentuk Subyektif

Alat evaluasi yang berbentuk tes subyektif adalah pengukuran prestasi

belajar yang jawabannya tidak ternilai dengan skor atau angka pasti.

Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik

dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan

motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan

seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lii

penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan

pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah

dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10 pada

pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D, F pada pendidikan tinggi.

Pendidikan tidak hanya bertujuan mengembangkan kemampuan kognitif saja

ketapi juga kemampuan afektif dan kemampuan motorik.

(1) Tingkat Pendidikan Orang Tua.

Tingkat pendidikan orang tua merupakan faktor eksternal yang

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak. Tingkat pendidikan orang tua

termasuk dalam faktor lingkungan keluarga, karena di dalam faktor yang berasal dari

keluarga mencakup tingkat pendidikan orang tua yang akan berpengaruh terhadap

cara membimbing anaknya, kesadaran orang tua tentang arti pentingnya pendidikan

bagi anak dengan menyedikan fasilitas belajar, memotivasi dan membantu anak

dalam menghadapi kesulitan di sekolahnya. Pendidikan keluarga sangat penting

karena dalam keluargalah akan lahir generasi-generasi penerus bangsa.

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan sangat fundamental bagi kehidupan manusia, karena

memberikan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang berguna bagi kehidupan

manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup sejak manusia lahir sampai mati

Pendidikan dapat merubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik kerena semakin

tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak bekal pengetahuan, keahlian

ataupun ketrampilan yang dimiliki sehingga akan dapat bersaing dalam dunia kerja

dan mencapai kesejahteraan hidup. Negarapun memberikan kesempatan pada setiap

warga negara untuk mendapatkan pendidikan setinggi–tingginya, hal ini tercantum

dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi ”setiap warga

negara berhak mendapatkan pendidikan”.

Kata atau istilah Pendidikan mengandung dua pengertian/makna yang dapat

dipisahkan. Pertama adalah pengertian pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu. Kedua

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

liii

adalah pengertian pendidikan sebagai suatu upaya yang dilakukan negara,

masyarakat, keluarga, individu tertentu.

Dari segi estimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani ”Paedagogike”.

Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari kata ”Pais” yang berarti ”Anak” dan kata

”Ago” yang berarti ”Aku membimbing”. Jadi paedagogike berarti ”Aku

membimbing”. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha

manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaannya.

Menurut Ngalim Purwanto (1990: 11) ”pendidikan adalah segala usaha orang

dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

jasmani dan rohani kearah kedewasaan”. Anak akan terus tumbuh dan berkembang

baik secara jasmani fisik dan psikis dan hal itu perlu bimbingan orang dewasa agar

anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik atau optimal.. Hasbulah(2005: 5)

mengemukakan “pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

anak didik melalui kontak dan komunikasi yang berlangsung secara terus-menerus

sampai mencapai kedewasaan”. Dengan kontak dan komunikasi yang terus menerus

akan terjalin hubungan yang erat dan ada penyampaian pengetahuan dan ketrampilan.

Sedangkan menurut UU No. 20 Th. 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan dan ketrampilan

tetapi juga pendidikan agama dan moral agar terbentuk pribadi yang baik sehingga

dapat berguna baik bagi diri sendiri, masyakat dan pembangunan bangsa.

Dari beberapa definsi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pada

hakekatnya pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa

untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran dan latihan agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan dalam penelitian ini adalah

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

liv

pendidikan formal yang dilihat dari jenjang pendidikan yang telah ditempuh orang tua

sesuai dengan sistem pendidikan nasional

b. Jalur Pendidikan

Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 pasal 1 ayat 7 (2003: 3) yang

dimaksud dengan ”jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan

tujuan pendidikan”. Dalam hal ini jalur pendidikan ada tiga yaitu formal, non formal

dan informal.

a) Pendidikan formal

Menurut UU No. 20 Th. 2003 pasal 1 ayat 11 menyatakan bahwa

”Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”.

Ciri-ciri pendidikan formal antara lain

a) Tempat kegiatan proses pembelajaran dilaksanakan di sekolah atau gedung.

b) Memiliki jenjang pendidikan secara jelas

c) Materi pembelajaran bersifat akademis

d) Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah atau swasta

e) Pelaksanaan proses pendidikan relative memakan waktu yang cukup lama.

f) Untuk menjadi peserta didik ada persyaratan khusus

g) Ada ujian formal disertai pemberian ijazah

h) Kurikulumnya disusun secara jelas untuk setiap jenjang dan jenis

i) Tenaga pengajaran harus memiliki klasifikasi sebagaimana

ditetapkan dan diangkat untuk tugas tersebut.

Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah

oleh lembaga formal dan guru bertanggung jawab terhadap pendidikan anak yang

berhubungan dengan kebutuhan anak untuk hidup dalam masyarakat nanti sesuai

dengan tuntutan masyarakat pada waktu itu. Pekerjaan guru tidak hanya mengajar,

melainkan juga mendidik.

Sekolah sebagai penyelenggaran pendidikan formal mempunyai tanggung

jawab yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan, yang dibagi dalam

tiga kategori, yaitu:

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lv

1) Tanggung jawab formal. Sesuai dengan fungsinya, lembaga pendidikan

bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan undang-undang

yang berlaku.

2) Tanggung jawab keilmuan. Berdasarkan bentuk, isi, dan tujuan, serta

jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat.

3) Tanggung jawab fungsional. Tanggung jawab yang diterima sebagai

pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para pendidik

yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum.

Sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan

terbatasnya orang tua yang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Untuk

menjalankan tugas-tugas tersebut diperlukan orang lain yang lebih ahli. Guru-

guru di dalam lembaga pendidikan formal adalah orang dewasa yang mendapat

kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan tugas-tugas sebagai pendidik.

Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk

kehidupan masyarakat. Sekolah adalah pemberi jasa yang sangat erat

hubungannya dengan pembangunan. Pembangunan tidak mungkin dapat berhasil

dengan baik tanpa didukung oleh tersedianya sumberdaya manusia yang

berkualitas sebagai produk pendidikan.

b) Pendidikan non-formal

Menurut UU No. 20 Th. 2003 pasal 1 ayat 12 menyatakan bahwa

”Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang

dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang”.

Ciri-ciri pendidikan non formal antara lain

a) Pada umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas

b) Bersifat praktis dan khusus

c) Pendidikan relative berlangsung secara singkat

d) Dapat dilakukan oleh pemerintah atau swasta

e) Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di luar

gedung.

Pendidikan Masyarakat merupakan pendidikan non formal.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lvi

Pendidikan ini dilakukan oleh tokoh masyarakat dan orang yang berpengaruh

dalam masyarakat. Pelaksanaannya dilakukan oleh lembaga dan organisasi

masyarakat.

Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar

pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-

cita bangsa, sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai

keadaan masyarakat tersebut. Masyarakat mempunyai peranan yang penting

dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Peranan yang telah disumbangkan

dalam rangka tujuan pendidikan nasional yaitu berupa ikut membantu

menyelenggarakan pendidikan (dengan membuka lembaga pendidikan swasta),

menyediakan lapangan kerja, biaya, membantu pengembangan profesi baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Pendidikan kemasyarakatan adalah usaha sadar yang juga memberikan

kemungkinan perkembangan sosial, kultural keagamaan, kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, ketrampilan, keahlian (profesi), yang dapat dimanfaatkan

oleh rakyat Indonesia untuk mengembangkan dirinya dan membangun

masyarakat.

Pendidikan kemasyarakatan dapat dilaksanakan oleh berbagai lembaga

dengan berbagai program pendidikan, baik oleh pemerintah maupun oleh

masyarakat. Karena itu pendidikan kemasyarakatan, seperti juga pendidikan yang

lain tetap menjadi tanggung jawab pemerintah, pribadi, keluarga, organisasi dan

himpunan dalam masyarakat (keagamaan, kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, sosial dan profesional)

Secara konkrit pendidikan masyarakat dapat memberikan :

1) Kemampuan professional untuk mengembangkan karier melalui kursus

penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konferensi ilmiah dan sebagainya;

2) Kemampuan teknis akademik dalam suatu sistem pendidikan nasional seperti

sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio dan televisi, dan

sebaginya;

3) Kemampuan mengembangkan kehidupan beragama melalui pesantren,

pengajian, pendidikan agama di surau atau langgar, biara, sekolah minggu,

dan sebagainya;

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lvii

4) Kemampuan mengembangkan kehidupan social budaya melalui bengkel seni,

teater, seni beladiri, lembaga pendidikan spriritual, dan sebagainya;

5) Keahlian dan ketrampilan melalui system magang untuk menjadi ahli

bangunan, dan sebagainya.

c) Pendidikan Informal

Menurut UU No. 20 Th. 2003 pasal 1 ayat 12 menyatakan bahwa

“Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan”.

Ciri-ciri pendidikan informal antara lain:

1) Tidak berjenjang

2) Tidak ada persyaratan apapun

3) Tidak ada ujian

4) Tidak ada lembaga tertentu

5) Tidak ada materi tertentu yang harus dipelajari

6) Berlangsung sepanjang hayat

Pendidikan Keluarga adalah salah satu bentuk pendidikan informal.

Pendidikan keluarga merupakan pendidikan utama dan pertama. Perilaku

pendidikan dalm keluarga diperankan oleh orang tua atau orang dewasa lainnya

yang memberikan tentang nilai-nilai religius, moral, nilai-nilai adat dan nilai etis

c. Pengertian Jenjang Pendidikan

Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Pasal I ayat 8 disebutkan bahwa

“jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik, tujuan yng akan dicapai, dan kemampuan yang

dikembangkan”.

Sedangkan menurut Soedomo Hadi (2003 : 139) menyatakan “jenjang

pendidikan adalah tahapan pendidikan berkelanjutan yang didasarkan tingkat

perkembangan anak (peserta didik) dan keleluasaan bahan pengajaran”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jenjang pendidikan

adalah tahapan pendidikan berkelanjutan yang didasarkan tingkat perkembangan

peserta didik, tujuan yang akan dicapai, kemampuan yang akan dikembangkan dan

keleluasaan bahan pengajaran.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lviii

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang pendidikan formal terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

a) Pendidikan Dasar terdiri dari a. Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah b. SMP / MTs

b) Pendidikan Menengah terdiri dari a. SMA dan MA b. SMK dan MKA

c) Pendidikan Tinggi, terdiri dari a) Akademi b) Institut c) Sekolah Tinggi d) Universitas

Adapun penjelasan mengenai tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :

a) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan

Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain

yang sederajat.

Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar

kepada peserta didik dan untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi,

anggota masyarakat, warga Negara, anggota umat manusia, serta mempersiapkan

peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

b) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan

menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah

kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),

Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah

Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Adapun bentuk satuan pendidikan menengah terdiri atas:

a) Sekolah menengah umum : pendidikannya mengutamakan perluasan

pengetahuan dan peningkatan ketrampilan peserta didik

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lix

b) Sekolah menengah kejuruan, yaitu jenjang pendidikan menengah yang

mengutamakan pengembangan ketrampilan peserta didik untuk melaksanakan

jenis pekerjaan tertentu.

c) Sekolah menengah keagamaan; pendidikannya mengutamakan penguasaan

pengetahuan khusus peserta didik tentang ajaran agama yang berkaitan.

d) Sekolah menengah kedinasan, pendidikannya mengutamakan peningkatan

kemmpuan dalam melaksanakan tugas kedinasanbagi pegawai negeri atau

calon pegawai negeri.

e) Sekolah menengah luar biasa, pendidikan yang mengkhususkan untuk peserta

didik yang menyandang kelainan fisik dan / atau mental.

Pendidikan menengah bertujuan untuk:

1) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang

yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan, teknologi dan kesenian.

2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan

alam sekitarnya.

c) Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,

spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pendidikan

diselenggarakan dengan sistem terbuka.

Pendidikan tinggi diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik maupun

kemampuan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi

disebutperguruan tinggi disebut perguruan tinggi dan dapat berbentuk universitas,

institute, sekolah tinggi, politeknik dan akademi.

1) Univesitas menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau

professional dalam sejumlah disiplin pengetahuan, teknologi dan/atau ilmu

pengetahuan tertentu.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lx

2) Institute menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau

professional dalam sekelompok disiplin pengetahuan, teknologi dan/atau

kesenian yang sejenis.

3) Sekolah tinggi menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau

professional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu.

4) Politeknik menyelwnggarakan program pendidikan professional dalam

sejumlah bidang professional dalam sejumlah bidang khusus.

5) Akademi mnyelenggarakan program pendidikan professional dalam satu

cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan teknologi atau kesenian

tertentu.

Tujuan pendidikan tinggi adalah:

1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan / atau professional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau

seni.

2) Penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut berpedoman pada

tujuan pendidikan nasional,yaitu:

a. Kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan.

b. Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat kemampuan dan

prakarsa pribadi.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah, yang

dilakukan oleh pendidik yang professional , dengan program yang dituangkan

dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu,

mulai dari tingkat Kanak-kanak(TK) sampai pendidikan tinggi (PT).

d. Jenis Program Pendidikan

Menurut UU No. 20 pasal 1 ayat 9 menyatakan bahwa ”jenis pendidikan

adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan

pendidikan”.

1) Pendidikan Umum

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxi

Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan

pengutahuan dan ketrampilan peserta didik dengan pengkhususan yang

diwujudkan pada tingkat- tingkat akhir masa pendidikan. Pendidikan umum

berfungsi sebagai acuan bagi pendidikan lainnya. Yang termasuk pendidikan

umum adalah SD, SMP, SMA dan UNIVERSITAS

2) Pendidikan kejuruan

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik

untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu, seperti bidang teknik, jasa

boga dan busana, perhotelan, kerajinan, administrasi perkantoran, dan lain – lain.

Lembaga pendidikan seperti STM, SMTK, SMPI, SMIK, SMEA

3) Pendidikan Luar biasa

Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik

yang menyandang kelainan fisik dan/ atau mental. Yang termasuk pendidikan luar

biasa adalah SLB, untuk jenjang pendidikan menengah masing – masing memiliki

program khusus untuk anak tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa serta tuna

grahita. Untuk pengadaan gurunya disediakan SGPLP (Sekolah Guru Pendidikan

Luar Biasa setara dengan Diploma)

4) Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang

diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

Pendidikan kedinasan berfngsi meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam

pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu

departemen atau lembaga pemerintah non departemen.

Pendidikan kedinasan dapat terdiri dari pendidikan tingkat menengah

seperti SPK (Sekolah Perawat Kesehatan), dan yang termasuk pendidikan tingkat

tinggi seperti APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri)

5) Pendidikan Keagamaan

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxii

Pendidikan diselenggarakan oleh pemerintah dan atau kelopok masyarakat

dari pemeluk agama sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan

keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dan/atau menjadi ahli

ilmu agama. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur formal,

nonformal, dan informal. Pendidikan keagamaan berbentuk pesantren, pasraman,

pabhaja sumanera, dan bentuk lain yang sejenis. Yang termasuk pendidikan

agama adalah Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiah, PGAN( Pendidikan Guru Agama

Negeri), IAIN, Sekolah Teoloia, IHD (Institit Hindu Darma)

Peranan pendidikan sangat penting baik dalam bentuk informal, formal ataupun

non formal, karena pendidikan memberikan bekal demi masa depan seseorang yang

berupa ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pembentukan tingkah laku, sikap,

kepercayaan.

Pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari masih

banyaknya penduduk di Indonesia yang buta huruf, banyak penduduk yang tingkat

pendidikannya masih rendah sehingga menyebabkan kualitas sumber daya manusia

Indonesia yang rendah pula. Untuk mengatasi masalah rendahnya kualitas sumber

daya manusia di Indonesia yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya kerjasama baik individu,

keluarga, guru, instansi pendidikan, masyarakat dan pemerintah. Upanya yang harus

dilakukan antara di lingkungan keluarga orang tua dan anggota keluarga lainnya

mendidik dan membimbing anaknya dengan baik. Masyarakatpun juga harus

menciptakan lingkungan pergaulan yang baik. Sedangkan pemerintah harus berupaya

1) meningkatkan sarana fisik sekolah, 2) meningkatkan kualitas guru, 3)

meningkatkan kesejahteraan guru, 4) meningkatkan prestasi siswa, 5) memeratakan

kesempatan pendidikan, 6) pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia

kerja, 7) menambah anggaran untuk pendidikan supaya orang yang kurang mampu

terus dapat bersekolah.

e. Peran Orang Tua

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxiii

Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan

orang lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Dibalik keadaannya

yang lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohani.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang penting karena kemajuan

suatu bangsa berada di tangan keluarga. Keluarga merupakan tempat lahirnya

generasi penerus bangsa. Keluarga adalah lembaga pendidikan tertua, yang bersifat

informal dan kodrati merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan

keluarga pertama anak mendapatkan pengaruh sadar. Pendidikan keluarga

memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar, agama, dan kepercayaan, nilai

moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat

berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.

Kata “keluarga” secara estimologi menurut K.H. Dewantara adalah rangkaian

perkataan-perkataan kawula dan warga. Kawula artinya “abdi” yakni “hamba”

sedangkan warga berarti “anggota”. Sebagai abdi di dalam keluarga wajiblah

seseorang di situ menyerahkan segala kepentingan-kepentingannya kepada

keluarganya. Sebaliknya sebagai warga atau anggota ia berhak sepenuhnya pula

untuk ikut mengurus segala kepentingan didalam keluarganya tadi

Kalau ditinjau dari ilmu sosiologi, keluarga adalah bentuk masyarakat kecil

yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh suatu keturunan, yakni kesatuan

antara ayah ibu dan anak yang merupakan kesatuan kecil dari bentuk-bentuk kesatuan

masyarakat.

Sedangkan Khairuddin (1995: 14) mendefinisikan

Keluarga sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang dipersatukan oleh ikatan–ikatan perkawinan, darah, atau adopsi; merupakan susunan rumah tangga sendiri; berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami-istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan, dan merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa definisi

keluarga adalah bentuk masyarakat terkecil yang diikat oleh ikatan perkawinan,

keturunan, darah atau adopsi, yang berinteraksi dan menimbulkan peran-peran sosial.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxiv

Lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan semenjak manusia itu ada.

Ayah dan ibu di dalam keluarga sebagai pendidiknya, dan anak sebagai terdidiknya.

Soedomo Hadi (2003: 22) berpendapat bahwa “orang tua adalah ayah dan ibu yang

menjadi pendidik dan utama bagi anak-anaknya”. Pendidikan pertama berlangsung

dalam lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan pertama dan utama bagi

proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar

kepribadian anak. sebagai orang tua juga harus bertanggung jawab terhadap

pendidikan anak demi masa depan anak agar mencapai kesuksesan. Dengan rasa

kasih sayang nya, orang tua membantu anak dalam pengembangan segi fisik, psikis

dan sosial. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua -

anak. Orang tua mempunyai peranan yang penting di dalam pendidikan keluarga.

Pendidikan sangat penting bagi manusia yang hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Pendidikan dalam keluarga menjadi dasar penbentukan pribadi individu

dan tempat anak pertama kali bersosialisasi agar kelak dapat hidup dalam masyarakat

yang lebih luas. Pendidikan juga menciptakan peluang untuk melakukan mobilitas

agar status sosialnya dapat naik. Mobilitas sosial vertikal ke atas dapat diperoleh

lewat pendidikan dengan usaha belajar giat.

Menurut Vembrianto (1990) yang dikutip oleh Ravik Karsidi (2005: 51-52)

ada tiga macam fungsi yang tetap melekat sebagai ciri hakiki keluarga, yaitu 1)

Fungsi biologis, 2) Fungsi afeksi, 3) Fungsi sosialisasi. Untuk lebih jelasnya akan

diuraikan sebagai berikut:

a) Fungsi biologis keluarga yaitu meneruskan keturunan, anak dilahirkan dan

dibesarkan dalam keluarga.

b) Keluarga mempunyai fungsi afeksi karena keluarga dibangun dengan cinta dan

kasih sayang yang mengisi kehangatan dalam sebuah keluarga dan membuat

seluruh bagian dari keluarga merasa nyaman dan bahagia.

c) Fungsi sosialisasi dimana keluarga berfungsi sebagai tempat anak pertama kali

mendapat pendidikan dan berinteraksi membentuk pribadi, sikap dan pola tingkah

laku anak sebagai bekal kehidupan anak kelak sewaktu hidup di lingkungan yang

lebih luas yaitu lingkungan masyarakat. Jika fungsi keluarga dapat dilaksanakan,

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxv

maka akan terbentuk keluarga yang harmonis, dimana semua anggota keluarga

akan merasa nyaman tinggal dalam lingkungan keluarga.

Di dalam keluarga, orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam

mendidik anak, orang tua harus menyadari tanggung jawabnya terhadap anak yaitu

dengan memelihara dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang dan perhatian,

memperhatikan dan mengarahkan perkembangan anak baik jasmani maupun rohani.

Orang tua harus mendidik anaknya sebaik mungkin dengan menanamkan nilai-nilai

agama, kesopanan, moral maupun pengetahuan dan ketrampilan yang berguna bagi

perkembangan pribadi anak. Selain itu sebagai orang tua harus berusaha

membahagiakan anaknya dengan mencukupi kebutuhan anaknya. Kebahagiaan

keluarga dapat terwujud jika di dalam keluarga adanya sikap saling menghormati dan

saling menyayangi antar anggota keluarga, mengerti dan menjalankan hak dn

kewajibannya masing-masing.

Dari pengertian keluarga dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan

keluarga berfungsi

1) Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

2) Menjamin kehidupan emosional anak

3) Menanamkan dasar pendidikan sosial

4) Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.

Untuk melaksanakan berbagai tanggung jawab itu, dalam konsep pendidikan,

orang tua seyogyanya bersikap demokratis terhadap anak Artinya, orang tua mampu

menciptakan suasana dialogis dengan anak, sehingga dapat menumbuhkan hubungan

keluarga yang harmonis, saling menghormati, disiplin, dan mengetahui tanggung

jawab masing-masing. Suasana demikian akan sangat mendukung kepribadian anak

sehingga akan terbiasa dengan sikap yang baik di lingkungannya, baik dilingkungan

keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.

Menurut UU No. 20 Th. 2003 pasal 7 menyebutkan hak dan kewajiban

orang tua

¶ Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.

¶ Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxvi

Jadi orang tua dalam hal ini wajib menyekolahkan/memberikan pendidikan

bagi anaknya dan memperhatikan perkembangan anaknya. Orang tua harus berusaha

memberikan fasilitas anak untuk belajar di pendidikan formal (sekolah) demi masa

depan anak. Orang tua tidak boleh memaksakan kemauannya dalam memilih satuan

pendidikan atau jurusan, melainkan orang tua hanya memberikan pandangan dan

bimbingan. Anak diberikan kebebasan memilih sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya namun anak harus dapat bertanggung jawab dengan pilihannya.

Menurut Wiji Suwarno (2006: 40-41) mengemukakan bahwa orang tua di

dalam sebuah keluarga mempunyai dasar-dasar tanggung jawab terhadap pendidikan

anaknya meliputi hal-hal berikut :

1) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak

2) Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat bangsa dan Negara.

3) Memelihara dan membesarkan anak. Orang tua memelihara, membesarkan dan mendidik anaknya dengan penuh

kasih sayang dan tanggung jawab. Orang tua adalah orang pertama yang memberikan

pendidikan kepada anak sampai anak masuk dalam lingkungan yang lebih besar yaitu

lingkungan sekolah dan masyarakat. Pada saat anak memasuki lingkungan sekolah

dan masyarakat, orang tua tetap mendidik anaknya dan mengarahkan anaknya agar

tidak terpengaruh oleh pergaulan yang salah, orang tua memberikan nasehat dan

membimbing anaknya agar dapat memilih mana yang baik dan yang tidak baik

dilakukan dan mana yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.

Sedangkan menurut Hibana S. Rahman (2002:96-98) peranan orang tua

dalam pendidikan anak antara lain:

1) Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak. 2) Orang tua adalah pelindung utama bagi anak 3) Orang tua adalah sumber kehidupan bagi anak 4) Orang tua adalah tempat bergantung bagi anak Anak lahir dalam lingkungan keluarga dalam kondisi yang lemah dan

seluruh potensinya belum berkembang sehingga perlu perawatan dan pendidikan.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxvii

Melalui orang tua anak belajar banyak hal. Orang tua harus berusaha mendidik dan

membesarkan anak selain itu orang tua wajib memberi perlindungan dan

membahagiakan anaknya. Orang tua harus senantiasa menciptakan hubungan

harmonis dengan anaknya dengan didasari rasa kasih sayang, dengan adanya perasaan

kasih sayang maka anak akan merasa nyaman dan bahagia. Kedekatan orang tua

dengan anak akan berdampak baik bagi perkembangan psikologis anak, hal ini dapat

dijadikan orang tua sebagai sarana mengawasi pergaulan anak. Orang tua juga harus

dapat menjadi teman bagi anak agar anak dapat terbuka mengenai dirinya dan

masalah yang dihadapinya sehingga hubungan orang tua dengan anak menjadi lebih

dekat. Jika orang tua dapat dekat dengan anak maka orng tua akan lebih mudah

mengawasi pergaulan anak, membantu dan menasehati masalah-masalah yang

dihadapi oleh anak, baik itu masalah pribadi ataupun masalah yang dihadapi anak

dalam proses belajar di sekolah.

Ngalim Purwanto (1993 : 91) menyebutkan bahwa peranan orang tua (Ayah

dan Ibu) dalam pendidikan anaknya adalah sebagai berikut :

Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga dapat

disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak adalah sebagai berikut :

1) Sumber dan pemberi rasa kasih sayang 2) Pengasuh dan pemelihara 3) Tempat mencurahkan isi hati 4) Pengatur kehidupan dalam rumah tangga 5) Pembimbing hubungan pribadi, dan 6) Pendidik segi-segi emosional

Ibu adalah orang yang telah berjasa melahirkan anak dan tugas ibu adalah

mengasuh membesarkan dan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan

kesabaran. Seorang anak biasanya lebih dekat dengan ibu dibandingkan dengan orang

lain maka dari itu ibu harus pandai-pandai mengarahkan dan mendidik anaknya

dengan memberikan nasehat-nasehat yang penting bagi perkembangan anaknya.

Nasehat-nasehat akan senantiasa diingat oleh anaknya dalam setiap anak melakukan

sesuatu. Dorongan dari ibu sangat penting bagi kemajuan anaknya, karena ibu

memberikan pendidikan atas dasar kasih sayang dan kelembutan sehingga membuat

anak merasa nyaman dan lebih dekat dengan ibunya.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxviii

Ngalim Purwanto (1993 : 91-92) ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai

ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominant adalah sebagai berikut :

1) Sumber kekuasaan di dalam keluarga 2) Penghubung intern dengan masyarakat atau dunia luar 3) Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga 4) Pelindung terhadap ancaman dari luar, hakim atau yang mengadili jika

terjadi perselisihan, dan 5) Sebagai pendidik dalam segi-segi rasional.

Ayah adalah kepala keluarga yang memimpin sebuah keluarga. Seorang

pemimpin sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sebagai seorang kepala

keluarga seorang ayah diharapkan mampu menjadi tumpuan keluarga dan menjadi

orang yang paling disegani didalam keluarga. Ayah mendidik anaknya dengan tegas

dam mengajarkan berbagai macam hal dalam mendidik anaknya, mengarahkan dan

mendidik anaknya agar menjadi anak yang baik dan penurut pada orang tua. Sebagai

seorang pemimpin, ayah harus dapat memberikan teladan pada anggota keluarga yang

lain, memberika semangat, bimbingan, arif dan bijaksana dalam menghadapi masalah

keluarga. Selain itu sebagai pemimpin keluarga, ayah harus serba mengerti serta

memahami kepentingan–kepentingan dari anggota keluarga yang dipimpinnya.

Di dalam keluarga masing–masing anggota mempunyai peranan sendiri-

sendiri di mana ayah sebagai pemimpin dalam keluarga. Seperti halnya tugas dan

kewajiban ayah dan ibu mempunyai perbedaan sesuai dengan kodratnya, namun

dalam hal mendidik anak di dalam keluarga merupakan kewajiban bersama seluruh

anggota keluarga terutama orang tua. Orang tua, saaudara-saudara maupun kerabat

mencurahkan perhatiannya untuk mendidik anak agar anak dapat memperoleh dasar-

dasar pola pergaulan yang benar dan baik melalui interaksi, bimbingan dan

penanaman nilai.

Menurut Soejono Soekanto(2004:6-7) mengemukakan ciri-ciri orang tua ideal

adalah sebagai berikut:

1) Orang tua seyogyanya bertindak logis artinya dapat dapat membuktikan apa yang benar dan yang salah

2) Orang tua seyogyanya bersikap bertindak etis artinya didasarkan pada patokan tertentu

3) Orang tua seyogyanya bersikap tindak estetis artinya hidup enak tanpa menyebabkan ketidak enakan pada pihak lain

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxix

Peran orang tua sangat penting dalam pendidikan anak karena orang tua

adalah orang yang paling dekat dengan anak, anak pertama kali mendapat pendidikan

di dalam lingkungan keluarga dimana orang tua bertindak sebagai pendidik,

walaupun anak sudah memasuki lingkungan sekolah peran orang tua masih sangat

penting dalam mendidik anaknya, memotivasi, membimbing, melindungi, memenuhi

kebutuhan anak dan menyediakan fasilitas belajar. Perhatian dan kasih sayang orang

tua sangat dibutuhkan oleh anak. Ayah dan ibu haruslah melaksanakan perannya

sesuai dengan kodratnya. Sebagai orang tua harus dapat memberikan teladan yang

baik pada anaknya. Dalam pencapaian prestasi belajar anak peran orang tua juga ikut

andil dalam kesuksesan anak. Pada saat peranan keluarga khususnya orang tua

semakin bergeser karena orang tua sibuk dengan pekerjaanya dan lebih

mementingkan karier sehingga melimpahkan tugas pendidikan kepada sekolah, ini

akan mengakibatkn anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua

karena orang tua sibuk bekerja dari pagi sampai malam. Jika dihadapkan pada

masalah seperti ini, sebagai orang tua sesibuk apapun harus berusaha meluangkan

waktunya untuk anak. Diusahakan selalu ada komunikasi antar anggota keluarga

yaitu dengan berkumpul pada waktu makan, pada waktu santai menonton TV

bersama, mendampingi anak belajar, atau meluangkan waktu berlibur pada akhir

pekan. Orang tua juga harus memantau belajar anak, kemajuan ataupun kemunduran

prestasi anak dengan memberikan bimbingan atau nasehat. Dalam menghadapi

pergaulan anak, orang tua juga harus peka, dengan siapa anak bergaul dan orang tua

perlu mengawasi pergaulan anak, jika dirasa pergaulan anak menuju kearah negatif,

maka orang tua harus melarang dan memberi pengertian pada anak.

Setiap siswa mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi karena jika

kebutuhan tidak dipenuhi akan mengganggu perkembangan siswa, untuk itu orang

tua, guru, masyarakat, instansi dan pemerintah harus memperhatikan kebutuhan

siswa.

Oemar Hamalik (2003:96) menyebutkan jenis-jenis kebutuhan murid

(pemuda), antara lain:

1) Prescott, mengadakan klasifikasi kebutuhan sebagai berikut:

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxx

(1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis: bahan-bahan dan keadan yang essensial, kegiatan dan istirahat, kegiatan seksual

(2) Kebutuhan – kebutuhan sosial atau status: menerima dan diterima, dan menyukai orang lain

(3) Kebutuhan – kebutuhan ego atau integrative: kontak dengan kenyataan, simbolisasi progresif, menambah kematangan diri sendiri, keseimbangan antara berhasil dan gagal, menemukan individualitasnya sendiri.

2) Maslow, menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan psikologis akan timbul setelah fisiologis terpenuhi. Ia mengadakan klasifikasi kebutuhan dasar sebagai berikut. a. Kebutuhan – kebutuhan akan keselamatan (safety needs) b. Kebutuhan–kebutuhan memiliki dan mencintai (belongingness

and love needs) c. Kebutuhan – kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) d. Kebutuhan-kebutuhan untuk menonjolkan diri (self actualizing

needs)

Sebagai orang tua bertanggung jawab harus memenuhi kebutuhan anaknya

baik secara material maupun spiritual, namun harus dalam batas-batas yang wajar

atau tidak boleh terlalu memanjakan anak karena hal akan berdampak buruk bagi

anak. Orang tua menginginkan anaknya dapat menjadi anak yang baik, sholeh,

berhasil dalam hidupnya. Tanggung jawab orang tua sangatlah besar dalam mendidik

anaknya karena orang tua juga harus bertanggung jawab kepada Allah SWT. Sebagai

seorang guru juga harus mengetahui kerakteristik, kemampuan dan kebutuhan

siswanya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Sedangkan kebutuhan siswa menurut Sardiman A.M.(2001: 111-112)

menyebutkan kebutuhan siswa antara lain sebagai berikut:

(1) Kebutuhan jasmaniah Hal ini berkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniah.

(2) Kebutuhan sosial Pemenuhan keinginan siswa untuk saling bergaul sesama siswa dan guru serta orang lain. Sekolah harus dipandang sebagai lembaga tempat para siswa belajar, bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan.

(3) Kebutuhan intelektual Setiap siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan.

Orang tua harus mencukupi kebutuhan fisik dan psikis, menyediakan fasilitas

belajar seperti buku-buku dan perlengkapan penunjang belajar anak, selain itu orang

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxi

tua harus menciptakan rasa aman dengan kehidupan keluarga yang harmonis. Orang

tua juga harus menghargai keinginan anak jadi orang tua tidak memaksakan

kehendaknya, selain itu guru dan orang tua harus mengetahui bakat/minat yang

dimiliki siswa agar anak dapat memilih sesuatu sesuai dengan keinginannya tanpa

adanya paksaan. Dalam pergaulan anak harus selalu diawasi dan diarahkan agar tidak

terjerumus dalam pergaulan bebas dan mengarah pada kenakalan remaja.. Guru juga

harus memahami karakteristik muridnya, mengetahui kemampuan, minat dan bakat

yang dimiliki siswanya agar guru dapat memberikan metode yang tepat dalam

memberikan materi pelajaran. Sebagai guru tidak hanya memberikan pengetahuan

dan ketrampilan tetapi juga berkewajiban membentuk kepribadian yang baik dan

luhur kepada siswanya agar siswa kelak tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahuan

dan teknologi tetapi juga mempunyai sikap dan pribadi yang baik. Masyarakat

menciptakan lingkungan yang kondusif agar dalam bergaul tidak membawa dampak

yang negatif bagi anak.

Individu adalah suatu kesatuan yang masing-masing memiliki ciri khasnya,

anak karena itu tidak ada dua individu sama, satu dengan yang lainnya berbeda. Ini

dapat disebut sebagai suatu kepastian dan kenyataan. Perbedaan individual dapat

dilihat dari dua segi, yakni segi horizontal dan segi vertikal. Perbedaan dari segi

horizontal, setiap individu berbeda dengan individu lainnya dalam aspek mental,

seperti: tingkat kecerdasan, abilitas, minat, ingatan, emosi, kemauan, dan sebaginya.

Perbedaan dari segi vertikal, tidak ada dua individu yang sama dalam aspek

jasmaniah, seperti bentuk, ukuran, kekuatan, dan daya tahan tubuh.Ada dua faktor

yang menyebabkan terjadinya perbedaan individual, yakni faktor warisan keturunan

dan faktor pengaruh lingkungan.

Jenis perbedaan individual menurut Oemar Hamalik (2003: 181-183)

a) Kecerdasan (Inteligence) b) Bakat (Aptitudez) c) Keadaan jasmani (Physical Fitness)

d) Penyesuaian Sosial dan Emosional (Social and Emotional Adjustment ) e) Latar Belakang Keluarga (Home Background)

a. Kultur dalam keluarga b. Tingkat pedidikan orang tua c. Tingkat ekonomi

f) Hasil belajar (Academic Achivement)

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxii

g) Para Siswa yang Menghadapi Kesulitan-Kesulitan dalam Handikap Jasmani, Kesulitan Berbicara,, Kesulitan Menyesuaikan Sosial

h) Siswa yang Cerdas dan Lamban Belajar

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

(1) Kecerdasan (Inteligence) Setiap siswa mempunyai tingkat IQ yang berbeda-beda, tentu ini akan

berpengaruh terhadap hasi belajar. Bagi siswa yang mempunyai IQ tinggi lebih

mudah menerima dan mengerti apa yang telah dipelajari, sedangkan siswa yang

mempunyai IQ rendah memerlukan banyak latihan, membutuhkan lebih banyak

waktu dan membutuhkan bimbingan lebih intensif.

(2) Bakat (Aptitude)

Bakat besar pengaruhnya terhadap perkembangan seseorang selain itu

bakat seseorang turut menentukan perbedaan dalam hal : hasil belajar, sikap,

minat, dan lain-lain. Jika siswa mempunyai bakat maka ia akan lebih mudah

mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Misalnya seorang siswa yang

mempunyai bakat melukis, maka tanpa belajar ia sudah pandai melukis hanya saja

butuh latihan dan bimbingan agar dapat menjadi pelukis professional.

(3) Keadaan jasmani (Physical Fitness)

Keadaan jasmani mempengaruhi siswa dalam belajar dan pencapaian

prestasi belajar. Kondisi jasmani setiap siswa tidak sama ada yang sehat dan ada

yang sakit, ada yang sempurna fisiknya dan ada yang cacat. Hal ini juga akan

berpengaruh terhadap kondisi psikis siswa. Anak yang sehat akan lebih mudah

dalam menerima pelajaran dari pada anak yang tidak sehat.

(4) Penyesuaian Sosial dan Emosional (Social and Emotional Adjustment )

Setiap siswa mempunyai karakter yang berbeda – beda, ada yang mudah

bergaul atau berinteraksi dengan orang lain namun ada pula yang tidak begitu

suka bergaul dan cenderung menyendiri. Bagi siswa yang suka berinterasi dengan

orang banyak, ia akan cenderung cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya

baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas. Emosional seseorang

berhubungan dengan sifat dan perasaan yang akan tercermin dalam sikap atau

tingkah laku. Kemampuan siswa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan

emosional yang dapat menyesuaikan dengan kondisi disekitarnya berpengaruh

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxiii

terhadap perbuatan belajar, percaya diri dan keyakinan tentang nilai hasil belajar.

Misalnya anak yang suka bergaul dengan temannya dapat bekerjasama dengan

baik ketika mendapat tugas dari guru.

(5) Latar Belakang Keluarga (Home Background)

Keadaan keluarga mempengaruhi individu siswa, banyak faktor yang

bersumber dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individual.

Perbedaan tersebut yang pertama adalah perbedaan kultur keluarga. Setiap

keluarga mempunyai nilai-nilai yang dihargai oleh setiap anggota dalam keluarga,

ada keluarga yang menjunjung tinggi agama dalam mendidik anak ada pula

keluarga yang menjunjung tinggi adat istiadat misalnya keluarga jawa yang

menjunjung tinggi tradisi jawa. Yang kedua adalah perbedaan tingkat pendidikan

orang tua. Perbedaan tingkat pendidikan akan berpengaruh pula terhadap cara

mendidik anaknya/ pola asuh orang tua. Yang ketiga tingkat ekonomi keluarga.

keluarga yang kelas ekonominya tinggi dapat memberikan fasilitas belajar yang

lebih dan dapat memenuhi kebutuhan anaknya selain itu juga mampu

menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

(6) Hasil belajar (Academic Achivement)

Perbedaan hasil belajar para siswa disebabkan oleh berbagai beberapa

faktor antara lain perbedaan yang berasal dari dalam diri individu seperti keadaan

jasmani, perbedaan intelegensi, minat, bakat dan motivasi, sedang dari luar diri

individu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

(7) Para Siswa yang Menghadapi Kesulitan-Kesulitan dalam Handikap Jasmani,

Kesulitan Berbicara, Kesulitan Menyesuaikan Sosial

Para siswa yng mengalami kesulitan demikian akan menghadapi

berinteraksi, bersosialisasi, berkomunikasi dan menyesuaikan diri dalam

kehidupan Karena itu guru mempelajari kesulitan-kesulitan itu agar ia dapar

memberikan bantuan dan bimbingan selin itu partisipasi orang tua dan teman –

temannya serta lingkungan sangat penting dalam mengatasi kesulitaan yang

dihadapi.

(8) Siswa yang Cerdas dan Lamban Belajar

Siswa yang cerdas dan yang lamban sangat berbeda terutama dalam

menyerap pelajaran. Siswa yang cerdas mudah mengerti sedang siswa yang

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxiv

lamban perlu bimbingan yang lebih. Selain itu siswa yang cerdas lebih dapat

memecahkan masalahnya sendiri.

Setiap individu mempunyai perbedaan, antara siswa yang satu dan yang lain

tidak sama, untuk itu sebagai seorang pendidik harus mengetahui perbedaan tersebut

sehingga dalam memperlakukan anak juga ada perbedaan, anak yang memiliki

masalah harus dilakukan pendekatan dan bimbingan yang lebih intensif agar siswa

dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan mengetahui perbedaan tersebut

guru sebagai pendidik juga dapat mengetahui metode cepat untuk mengatasi masalah

yang dihadapi oleh siswa dalam kesulitan belajar misalnya dengan menggunakan

media yang menarik agar siswa tertarik dan senang mengikuti pelajaran.

William J Goode (1985)yang dikutip oleh T.O. Ihromi(1999: 67)

mengemukakan bahwa

Seseorang tokoh sosiologi pendidikan mengemukakan bahwa keberhasilan atau prestasi yang dicapai siswa dalam pendidikannya sesungguhnya tidak hanya memperlihatkan mutu dari institusi pendidikan saja. Tapi juga memperlihatkan “ keberhasilan” keluarga dalam memberikan anak-anak mereka persiapan yang baik untuk keberhasilan pendidikan yang dijalani”.

Orang tua yang dikatakan berhasil mendidik anaknya jika mampu melakukan

perannya sebagai orang tua dengan baik disamping itu anaknyapun menjadi seperti

yang diharapkan oleh orang tua yang berhasil meraih prestasi dan mempunyai akhlak

yang mulia. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah berpengaruh positif pada hal-hal berikut

(1) membantu penumbuhan rasa percaya diri dan penghargaan pada diri sendiri pada anak. (2) Meningkatkan

capaian prestasi akademik anak, (3) Meningkatkan hubungan orang tua-anak, (4) Membantu orang tua bersikap

positif terhadap sekolah, dan (5) Menjadikan orang tua memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap proses

pembelajaran Dari apa yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua adalah tahapan

pendidikan formal yang telah ditempuh ayah dan ibu yang menjadi pendidik bagi anak-anaknya. Pendidikan yang

telah ditempuh orang tua didasarkan pada pendidikan formal yang berjenjang secara terarah dan bertingkat sesuai

pendidikan nasional. Tingkat pendidikan sekolah dapat dikategorikan sebagai berikut:

(1) Pendidikan Tinggi : Orang tua yang tamat perguruan tinggi (DI, D2, D3 atau

SI, S2, S3) melalui Akademik, politeknik, Sekolah

Tinggi, Institut ataupun Universitas.

(2) Pendidikan Menengah: Orang tua yang tamat SMA (Sekolah Menengah Atas),

MA (Madrasah Aliyah), SMK (Sekolah Menengah

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxv

Kejuruan), MAK (Madrasah Aliyah Kejuruan), atau

bentuk lain yang sederajat (Kejar Paket C)

(3) Pendidikan Dasar : Orang tua tamat SD (Sekolah Dasar), MI (Madrasah

Ibtidaiyah) atau bentuk lain yang sederajat (Kejar Paket

A), serta SMP (Sekolah menengah Pertama), dan MTs

(Madrasah Tsanawiyah), atau bentuk lain yang sederajat

(Kejar Paket B)

Tingkat pendidikan orang tua siswa ada yang sama dan ada yang berbeda.

Orang tua yang berpendidikan tinggi tentu akan berbeda dalam mendidik anaknya

dengan orang tua yang berpendidikan rendah karena semakintinggi pendidikan

seseorang akan lebih banyak pengetahuan dan wawasan. Perbedaan tingkat

pendidikan orang tua akan mempengaruhi perbedaan dalam membimbing dan

mengarahkan anaknya terutama dalam pembentukan sikap dalam rangka

pencapaian prestasi belajar di sekolah.

(2) Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi

Sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi merupakan faktor dari dalam

diri siswa yang mempengaruhi dalam pencapaian prestasi belajar. Sikap termasuk

faktor psikologis yang mempengaruhi dalam belajar maupun cara siswa memandang

mata pelajaran apakah menarik atau tidak bagi siswa yang akan tercermin dalam

sebuah perilaku.

a) Mata Pelajaran Sosiologi

a) Pengertian Mata Pelajaran Sosiologi

Istilah Sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis, dan

sekaligus Sosiolog berkebangsaan perancis, Aguste Comte melalui karyanya yang

berjudul Cours de Philosophi positive. Menurut Comte, Sosiologi berasal dari

kata Latin Socius yang berarti teman atau sesama dan Logos dari bahasa Yunani

yang artinya cerita. Jadi pada awalnya, Sosiologi berarti bercerita tentang teman

atau kawan (masyarakat).

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxvi

Definisi Sosiologi dari para ahli mengenai Sosiologi yang dikutip oleh

Saptono & Bambang Suteng (2006: 5), antara lain:

a. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. (S. Joseph Roucek)

b. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. (Pitirim Sorokin)

c. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses sosial, termasuk perubahan Sosial. (Selo Soemardjan)

Menurut Soerjono Soekanto (2003:15) mendefinisikan ” Sosiologi adalah

ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-

hubungan antara orang-orang dalam masyarakat tadi”.

Jadi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari aneka

macam gejala sosial, hubungan antara orang-orang dalam masyarakat, stuktur dan

proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

b) Karakteristik Mata Pelajaran Sosiologi

Setiap mata pelajaran mempunya karakteristik yang membedakan dengan

pelajaran lain. Adapun karakreristik mata pelajaran sosiologi antara lain adalah

sebagai berikut:

a. Sosiologi merupakan disiplin intelektual mengenai pengenbangan

pengetahuan yang sistematis dan terandalkan tentang hubungn sosial manusia

pada umumnya dan tentang produk hubungan tersebut

b. Materi sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi perilaku dan interaksi

kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhan serta menganalisis pengaruh

kegiatan kelompok dan pengaruhnya.

c. Tema-tema esensial dalam sosiologi dipilih dan bersumber serta merupakan

kajian tentang masyarakat dan perilaku manusia dengan meneliti kelompok

yang membangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa,

komunitas, dan pemerintah sebagai organisasi sosial, agama, politik, bisnis,

dan prganisasi lainnya

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxvii

d. Materi sosiologi dikambangkan sebagai suatu lembaga pengetahuan ilmiah

dengan pengembangan teori yang didasarkan pada observasi ilmiah, bukan

lagi pada spekulasi dikembangkan meja atau observasi impersonal.

c) Tujuan Kurikuler Mata Pelajaran Sosiologi

a) Untuk memberikan pengetahuan dasar sosial agar siswa mampu memahami

dan menelaah secara rasional komponen – komponen dari individu,

kebudayaan, dan masyarakat sebagai suatu sistem

b) Untuk mengenbangkan ketrampilan sikap dan periluku siswa yang rasional

dan kritis dalam menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan, situasi

sosial serta berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam kehidupan sehari-

hari

b) Sikap

(a) Pengertian sikap

Sikap tidak lepas dari kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi baik dengan

sesama manusia ataupun dengan lingkungan sekitar. Sikap seseorang menarik

untuk kaji karena sikap seseorang dalam merespon suatu obyek sikap individu

satu dengan yang lain belum tentu.

Sikap dalam bahasa Inggris disebut “attitude” pertama kali digunakan oleh

Herbert Spencer (1862) yang menggunakan kata ini untuk menunjuk suatu status

mental seseorang. Menurut Thurstone, Likert dan Osgood yang dikutip oleh

Syaifuddin Azwar (1988: 4-5) mengemukakan bahwa “sikap adalah suatu bentuk

evaluasi atau reaksi perasaan terhadap obyek berupa perasaan mendukung atau

memihak atau perasaan tidak memihak objek tersebut”. jadi sikap lebih cenderung

pada menilai bagaimana perasaan seseorang terhadap obyek sikap, dimana

perasaan tersebut berupa respon senang atau tidak senang terhadak suatu obyek

sikap.

Menurut Thurstone yang dikutip oleh Bimo Walgito (2003: 109), ”An

attitude as the degree of positive or negative affects associated with some

psychological object. By psychological object Thurstone mean any symbol,

phrase, slogan, peson, institution, ideal, idea, or toward which people can differ

whith respect to positive or negative affect”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxviii

diartikan bahwa sikap merupakan suatu tingkatan afeksi baik yang positif atau

negatif dalam hubungannya dengan obyek-obyek psikologis. Obyek psikologis

menurut Thurstone berarti sebuah simbol, phrase, slogan, orang, lembaga, cita-

cita sehingga seseorang dapat membedakan tanggapan baik positif maupun

negatif, sedangkan menurut Mar’at (1984: 9) mengemukakan bahwa "sikap

merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai

dengan rangsangan yang diterimanya”.

Mar’at (1984: 12)

Dari bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa sikap merupakan kesiapan

untuk bereaksi terhadap obyek/rangsangan melalui panca indra yang

menimbulkan di dalam diri individu terjadi dinamika sebagai spikifisik seperti

kebutuhan, motif, perasaan, perhatian dan pengambilan keputusan yang masih

bersifat tertutup sebagai dasar pembentukan sikap yang pada akhirnya

diperlihatkan ke dalam tingkah laku yang sifatnya terbuka.

Menurut Gerungan (2004: 160-161) mengemukakan ”pengertian attitude

itu dapat diterjemahkan sikap terhadap obyek tertentu yang merupakan sikap

pandangan atau perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecenderungan”.

Pendapat Gerungan hampir sama dengan pendapat Mar’at dimana sikap sifatnya

masih tertutup yang merupakan kecenderungan berperilaku terhadap suatu obyek

sikap yang dipengaruhi oleh perasaan seseorang dalam melihat obyek tersebut.

Sikap masih bersifat tertutup karena masih berupa kecenderungan dari tingkah

laku.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sikap

adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk reaksi

RANGSANG STIMULUS

PROSES RANGSANG

SIKAP TERTUTUP

REAKSI TINGKAH

LAKU (TERBUKA)

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxix

atau merespek (response tendency) dengan cara yang relative tetap terhadap

obyek orang, barang maupun lingkungan sekitar, baik secara positif maupun

negatif. Sikap merupakan faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, sikap

siswa juga dapat dipengaruhi oleh orang tua, guru, teman dan pendidikan.

Sikap siswa yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran akan

membuat siswa senang dengan mata pelajaran Sosiologi sehingga siswa akan

senang belajar, membaca buku-buku Sosiologi dan selalu memperhatikan guru

saat pelajaran Sosiologi dan pada akhirnya prestasi belajar Sosiologipun akan

meningkat, namun jika siswa mempunyai sikap negatif terhadap mata pelajaran

Sosiologi maka siswa cenderung malas belajar dan jarang memperhatikan saat

guru mengajar materi Sosiologi sehingga siswa akan kesulitan dalam belajar dan

prestasinyapun kenderung kurang optimal.

(b) Jenis-jenis Sikap

Sikap manusia sehari-hari akan menentukan bagai nama ia berperilaku

terhadap sesuatu, menurut W. A Gerungan (2004: 161-163) mengemukakan

sikap dapat dikategorikan sebagai berikut

a. Sikap sosial/ Attitude social

Sikap sosial dinyatakan tidak oleh seseorang saja tetapi diperhatikan oleh

orang – orang sekelompok dan dinyatakan berulang-ulang. Dalam berintetaksi

dengan orang lain, ada kecenderungan untuk mengikuti sikap kelompoknya.

Misalnya dalam kelas ada kelompok siswa yang suka membuat gaduh, maka

siswa yang ikut dalam kelompok tersebut juga akan sering membuat gaduh

pada waktu pelajaran.

b.Sikap Individual / Attitude individual

Ini hanya dimiliki secara individual seorang demi seorang. Sikap individu

membedakan sikap antara individu satu dengan individu lain. Siswa satu

dengan yang lain mempunyai perbedaan sikap, untuk itu guru harus

memperhatikan perbedaan sikap yang dimiliki siswa agar dapat mengarahkan

sikap siswa.

Disamping itu

Page 80: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxx

a) Sikap positif: sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan,

menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma yang

berlaku dimana individu berada

b) Sikap negatif: Sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan,

atau menolak atau menyetujui norma-norma dimana individu itu berada.

Jika siswa mempunyai sikap positif terhadap guru dan mata pelajaran

maka siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran. Sikap positif pada

mata pelajaran dapat dilihat dari pada saat pelajaran siswa memperhatikan

pelajaran, mencatat, mendengarkan dan belajar. Jadi ketertarikan siswa terhadap

pelajaran akan menimbulkan sikap positif terhadap mata pelajaran. Sikap positif

dapat diusahakan dengan membuat metode belajar mengajar yang menarik.

(c) Ciri-ciri sikap

Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat

mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Walaupun demikian sikap

mempunyai ciri-ciri yang membedakan sikap dengan pendorong-pendorong lain,

adapun ciri-ciri sikap menurut Bimo Walgito (2003: 129 -130) sebagai berikut:

(1) Sikap itu tidak dibawa sejak lahir (2) Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap (3) Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat

tertuju pada sekumpulan objek-objek (4) Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar (5) Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut

a) Sikap tidak dibawa sejak lahir

Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap-sikap tertentu

terhadap suatu objek. Sikap terbentuk dalam perkembangan pribadi yang

bersangkutan karena interaksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu sikap

dapat dibentuk, dirubah dan dipelajari. Sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologipun dapat dibentuk dan dirubah.

b) Sikap selalu berhubungan dengan objek sikap

Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan

objek-objek tertentu, yaitu dengan persepsi terhadap objek tersebut.persepsi

Page 81: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxi

merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan. Misalnya seorang

siswa yang menyukai pelajaran Sosiologi mungkin karena melihat gurunya

yang ramah ataupun melihat fenomena sosial sebagai suatu pelajaran yang

menarik untuk dipelajari.

c) Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar

Jika sikap yang telah terbentuk dianggap sebagai nilai maka akan

relatif bertahan dan sulit berubah, dan kalau dapat berubah membutuhkan

waktu yang relatif lama. Sebaliknya jika sikap belum mendalam maka tidak

bertahan lama dan mudah berubah.

d) Sikap mengandung faktor perasaan dan motivasi

Sikap terhadap objek akan selalu diikuti oleh perasaan positif ataupun

negatif. Misalnya siswa pada saat sedih, yang semula senang dengan pelajaran

sosiologi menjadi tidak suka belajar maupun mendengarkan guru karena

terpengaruh kondisi perasaanya pada saat itu. Disamping itu sikap juga

mengandung motivasi, berarti bahwa jika seseorang timbul motivasi dari

dalam maupun dari luar dirinya maka sikapnya juga terpengaruhi. Misalnya

siswa yang diberi dorongan dan pengertian dari orang tuanya untuk belajar,

maka ia akan termotivasi untuk belajar lebih giat.

Menurut Saifuddin Azwar (1988: 24) mengemukakan ciri-ciri sikap

antara lain a) Arah, b) Intensitas, c) Keluasan, d) Konsistensi, e) Spontanitas.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a. Arah

Sikap akan menunjukkan apakah seseorang menyetujui atau tidak

menyetujui, mendukung atau tidak mendukung. Sikap mendukung berarti

mempunyai sikap yang terarah positif terdapat obyek tersebut dan begitu

sebaliknya.

Sikap positif positif terhadap mata pelajaran Sosiologi adalah sikap

yang menunjukkan atau memperlihatkan, senang dan tertarik untuk

mempelajari materi Sosiologi.

b. Intensitas

Page 82: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxii

Intensitas atau kekuatan sikap pada setiaporang belum tentu sama. Dua

siswa yang mempunyai sikap positif terhadap mata pelajaran Sosiologi

mungkin intensitasnya tidak sama dalam arti yang satu yang satu bersikap

positif dan yang satunya lagi lebih positif. Demikian juga sikap yang negatif

mempunyai derajat kekuatan yang belum tentu sama.

c. Keluasan

Sikap ditunjukkan kepada luas tidaknya cakupan obyek sikap yang

disetujui atau tidak disetujui oleh seseorang.

d. Konsistensi

Konsistensi sikap ditunjukkan oleh kesesuaian antara pernyataan sikap

yang dikemukakan oleh subyek dengan responnya terhadap obyek sikap.

e. Spontanitas

Menunjukkan sejauh mana kesiapan obyek untuk menyatakan

sikapnya secara spontan. Suatu sikap dinyatakan mempunyai spontanitas yang

tinggi apabila dinyatakan tanpa perlu mengadakan pengungkapan atau

desakan agar subyek menyatakan sikapnya.

Dari ciri-ciri sikap dapat diambil kesimpulan bahwa sikap tidak

dibawa sejak lahir, jadi sikap dapat dipelajari, di bentuk maupun dirubah. Sikap

juga berhubungan dengan perasaan dan motivasi mengenai suatu obyek, jadi

sikap tidak bersifat tetap kadang bisa positif tetapi juga dapat negatif tergantung

pada kondisi psikis seseorang dan sikap mempunyai derajat kekuatan yang belum

tentu sama.

(d) Fungsi Sikap

Dalam kehidupan seseorang sikap mempunyai fungsi yang sangat penting

dalam merespon suatu obyek sikap. Menurut Katz yang dikutip oleh Bimo

Walgito (2003:128-129) sikap itu mempunyai empat fungsi yaitu: yang pertama

fungsi instrumental, atau fungsi penyesuaian, atau fungsi manfaat, yang kedua

fungsi Pertahanan Ego, yang ketiga fungsi Ekspresi nilai dan yang terakhir fungsi

Pengetahuan

(1) Fungsi instrumental, atau fungsi penyesuaian, atau fungsi manfaat

Fungsi ini berkaitan dengan sarana untuk mencapai tujuan. Bila obyek sikap

dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan

bersikap positif terhadap obyek sikap tersebut, demikianlah sebaliknya, bila

Page 83: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxiii

obyek sikap menghambat dalam pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap

negatif terhadap obyek yang bersangkutan. Karena itu fungsi ini juga disebut

fungsi manfaat (utility), yaitu sampai sejauh mana manfaat obyek sikap dalam

rangka pencapaian tujuan. Fungsi ini juga disebut fungsi penyesuaian, karena

dengan sikap yang diambil oleh seseorang, orang akan menyesuaikan diri

dengan cara baik terhadap sekitarnya.

(2) Fungsi Pertahanan Ego.

Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu orang bersangkutan

terancam keadaan dirinya atau egonya. Sikap diperlihatkan sebagai sarana

mempertahankan diri dan sebagai identitas diri. Misalnya sikap dalam suatu

diskusi, seseorang cenderung bersikap untuk mempertahankan pendapatnya.

(3) Fungsi Ekspresi nilai

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu

untuk megekspresikan nilai yang ada dalam dirinya. Apa yang dianggap baik

bagi dirinya akan dilakukan sedang apa yang dianggap salah akan dihindari.

Sikap seorang anak akan mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang

tua dalam suatu keluarga.

(4) Fungsi Pengetahuan

Individu mempunyai dorongan untuk selalu ingin tahu dan mengerti,

hal ini akan mengakibatkan individu berusaha untuk mencari tahu dan

mengerti tentang objek sikap. Misalnya pada saat guru menjelaskan materi

pelajaran Sosiologi, namun siswa kurang mengerti maka ia mengambil sikap

untuk bertanya pada guru atau pada temannya.

Sedangkan fungsi sikap menurut Smith, Bruner dan White yang dikutip

oleh Mar’at (1984: 49) mengemukakan fungsi sikap yaitu a) Social adjustment, b)

Externalization, c) Object appraisal, d) Quality of expression – eflect the

deeperlying pater of his or her life

a) Social adjustment yang diarahkan pada relatonship (penyesuaian diri

dengan lingkungan). Seseorang agar dapat bertahan dan dapat diterima perlu

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Begitu halnya dengan seorang

Page 84: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxiv

siswa dalam menghadapi lingkungan sekolah yang baru perlu penyesuaian diri

baik dengan keadaan sekolah, dengan teman-teman maupun dengan guru.

b) Externalization, reaksi – reaksi yang menuju pada obyek-obyek luar.

c) Object appraisal, aktifitatas dalam memperoeh informasi dari hari ke hari.

Jika seseorang senang dengan obyek sikap maka ia akan cenderung mencari

informasi sebanyak-banyaknya tentang obyek tersebut.

d) Quality of expression – eflect the deeperlying pater of his or her life

(kedalaman refleksi kehidupan)

Jadi fungsi sikap merupakan sarana untuk mencapai tujuan yaitu dengan

bersikap positif terhadap objek sikap, siswa yang mempunyai sikap positif

terhadap mata pelajaran maka tujuannya untuk mendapatkan prestasi belajar yang

baik juga akan tercapai.

(e) Pembentukan dan Perubahan Sikap

Pada hakekatnya sikap tidak dibawa sejak lahir sehingga dapat dibentuk

dan dirubah sepanjang perkembangan individu yang bersangkutan.

Menurut Saiffudin Azwar (1988: 24) mengemukakan tentang faktor

pembentukan sikap antara lain sebagai berikut:

a. Pengalaman pribadi b. Kebudayaan

c. Pengaruh orang lain yang dianggap penting d. Media Massa e. Institusi lembaga pendidikan dan lembaga agama f. Faktor emosional dalam diri

Untuk lebih jelasnya akan di uraikan sebagai berikut

i. Pengalaman pribadi

Pengalaman harus menimbulkan kesan yang kuat yang melibatkan

faktor emosional untuk dapat membentuk sikap seseorang. Misalnya

pengalaman seorang siswa mendapat nilai buruk membuat ia sangat menyesal

sehingga siswa akan belajar lebih giat lagi agar mendapat nilai yang baik.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxv

ii. Kebudayaan

Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang dijadikan pedoman

dalam bersikap dan berperilaku. misalnya kebudayaan orang jawa yang penuh

kehalusan dan tata krama. Kebudayaan ini akan dijadikan pedoman dalam

bersikap dan bertingkah laku oleh masyarakat jawa dan diwariskan dari

generasi ke generasi.

iii. Mass media

Kemajuan IPTEK sekarang ini membuat peranan mass media sangat

penting dan berpengaruh dalam pembentukan dan perubahan sikap. Sebagai

sarana komunikasi, media massa seperti televisi, radio, majalah, internet

sangat berpengaruh besar karena membawa pesan yang mengandung sugesti

yang dapat merubah pandangan dan perilaku seseorang. Dengan adanya

kemajuan teknologi seharusnya dapat memanfaatkan sebaik mungkin dan

hanya mengambil hal-hal yang positif saja. Misalnya internet dapat dijadikan

sebagai sumber belajar untuk menambah pengetahuan bukan untuk disalah

gunakan ke hal-hal yang negatif.

iv. Institusi lembaga pendidikan dan lembaga agama

Dengan adanya lembaga pendidikan dan agama dapat mendidik

seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Lembaga pendidikan antara lain

keluarga, sekolah dan masyarakat. Di dalam keluarga peran orang tua dan

anggota keluarga lainnya penting dalam pembentukan sikap anak karena

keluarga adalah tempat pertama kali anak bersosialisasi dan peranan orang tua

sebagai pendidik harus dapat mendidik dan memberi teladan yang baik bagi

anaknya. Di sekolah guru dan pergaulan dengan temannya sangat berpengaruh

karena guru sebagai pendidik harus dapat mengarahkan anak didiknya. Guru

tidak hanya memberikan pengetahuan yang bersifat akademik namun juga

memberikan pelajaran moral yang berguna bagi pembentukan sikap dan

perilaku, sedang dalam bergaul harus dapat memilih teman yang baik agar

dapat membawa dampak yang baik pula bagi dirinya. Di masyarakat peranan

tokoh masyarakat yang dapat membimbing dan menciptakan lingkungan yang

harmotis dan penuh edukasi.

Page 86: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxvi

Lembaga agama juga mempengaruhi dalam pembentukan sikap

karena setiap agama mengajarkan nilai-nilai yang dianut dan dijalankan oleh

setiap pemeluknya.

v. Faktor emosional dalam diri

Emosi berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Perasaan seseorang

mempengaruhi kondisi dalam merespon suatu objek. Misalnya saat siswa

mempunyai masalah dalam keluarganya maka juga akan berpengaruh terhadap

proses belajarnya di sekolah.

Pembentukan Sikap menurut Mar’at (1984:22)

1) SIKAP RELATIF KONSTAN

2) MELALUI PROSES BELAJAR

3) KESEDIAAN BERTINDAK REAKSI

Dari bagan tersebut dikemukakan bahwa pembentukan sikap dipengaruhi

oleh :

a) Faktor internal

Faktor Internal berkaitan erat dengan sesuatu yang ada dalam diri

individu.raktor yang berasal dari dalam individu mencakup faktor fisiologis

dan psikologis.

PENGARUH FAAL

KEPRIBADIAN

FAKTOR EKSTERNAL

1) SITUASI 2) PENGALAM

AN 3) HAMBATAN

SIKAP OBYEK PSIKOLOGIK

Reaksi

Page 87: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxvii

i. Faktor Faal atau fisik

Faktor fisiologis merupakan faktor dari dalam diri individu atau

faktor yang bersifat lahir yang mencakup kebutuhan manusia seperti

kebutuhan makan, minum, pakaian selain itu kesehatan, dan cacat tubuh.

Setiap individu mempunyai perbedaan dalam memenuhi kebutuhan

makan, minum, pakaian yang dapat mengakibatkan perbedaan sikap,

individu yang tercukupi kebuhtuhan pokoknya akan berbeda dengan yang

kurang terpenuhi ini akan menyebabkan adanya kesenjangan. Kesehatan

dan cacat tubuh juga berpengaruh dalam pembentukan sikap akan,

individu yang sehat dan tidak cacat tubuh akan berbeda dengan individu

yang sakit atau memiliki cacat fisik. Individu yang tidak sehat, mengidap

suatu penyakit ataupun cacat tubuh akan merasa tidak sempurna dari yang

lain hal ini akan membentuk sikap yang berbeda dari anak yang normal.

Jadi faktor fisik berpengaruh dalam pembentukan sikap seseorang.

ii. Faktor Kepribadian

Kepribadian mencakup kognisi, afeksi dan konasi. Menurut Shaver yang

dikutip ileh Mar’at (1984: 21) megemukakan

Komponen kognisi akan menjawab pertanyaan apa yang dipikirkan atau dipersepsikan tentang obyek. Komponen afeksi menjawab pertanyaan tentang apa yang dirasakan (senang atau tidak senang) terhadap obyek dan komponen konasi akan menjawab pertanyaan bagaimana keadaan / kesiapan untuk bertindak terhadap objek.

Tiap sikap mempunyai tiga aspek :

a) Aspek kognitif : Yaitu yang berhubungan dengan gejala

mengenai fikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman

dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang obyek atau

kelompok-kelompok obyek tertentu.

b) Aspek Afektif : berwujud proses yang menyangkut

perasaan – perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian,

simpati, antipati dans sebagainya yang ditujukan kepada obyek-

obyek tertentu.

Page 88: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxviii

c) Aspek Konasi : berwujud proses tendesi / kecenderungan

untuk berbuat sesuatu obyek, misalnya : kecenderungan memberi

pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya

Ketiga komponen tersebut tidak berdiri sendiri, akan tetapi

menunjukkan bahwa manusia merupakan suatu sistem kognitif. Ini berarti

bahwa yang dipikirkan seseorang tidak akan terlepas dari perasaannya.

Aspek kognisi merupakan aspek penggerak perubahan karena informasi

yang diterima menentukan perasaan dan kemauan berbuat. Persepsi

merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen

kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar,

cakrawala/wawasan dan pengetahuannya. Manusia mengamati suatu

obyek psikologik dengan kacamatanya sendiri yang diwarnai oleh nilai

dari kepribadiannya. Obyek psikologik dapat berupa kejadian, ide, atau

situasi. Selanjutnya komponen afeksi memberikan evaluasi emosional

senang atau tidak senang terhadap obyek. Pada tahap selanjutnya

komponen konasi yang menentukan kesediaan/ kesiapan berupa tindakan

terhadap obyek.

b) Faktor Ekstern

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu.

Dalam hal ini meliputi:

1) Situasi

Situasi merupakan suatu keadaan yang terjadi di lingkungan

sekitar. Situasi dapat mempengaruhi sikap seseorang, misalnya sistuasi

kelas yang gaduh membuat siswa tidak nyaman, tenang dan tidak dapat

konsentrasi dalam menerima pelajran. Selain itu situasi lingkungan

keluarga berpengaruh pada psikis anak yang hidup dalam lingkungan

keluarga yang harmonis hal itu juga akan membentuk sikap yang baik

pada diri anak karena di dalam keluarga tercipta suasana yang akrab,

nyaman, penuh kasih sayang dan juga perhatian, sebaliknya anak yang

hidup di dalam keluarga yang keadaannya tidak harmonis kemungkinan

besar anak juga akan mempunyai sikap yang kurang baik karena banyak

Page 89: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

lxxxix

masalah, kurang kasih sayang, perhatian dan pendidikan dari keluarga.

Dengan situasi keluarga yang tidak harmonis dan sering bertengkar akan

berdampak buruk pada kondisi psikis anak sehingga anak merasa tidak

nyaman berada dirumah dan tidak fokus pada sekolah yang pada akhirnya

anak berdampak pada penurunan prestasi belajar.

2) Pengalaman

Setiap manusia mempunyai tujuan dan cita-cita, ingin mencoba,

berusaha, dan selalu belajar agar mendapatkan pengetahuan, ketrampilan

dan juga pengalaman yang berguna. Pengalaman sangat berguna dalam

hidup karena semakin banyak pengalaman maka seseorang akan semakin

pandai, semakin dewasa selain itu pengalaman dapat dijadikan pelajaran

agar tidak mengulang kesalahan di masa lalu dan untuk memperbaiki di

masa depan agar dapat mengambil hikmah pada pengalaman tersebut.

Pengalaman dalam kehidupan misalnya seorang siswa yang malas belajar

sehingga prestasinya jelek dan dia menyesal karena jarang sekali belajar.

Dengan pengalamannya itu maka ia kelak akan memperbaiki diri,

merubah sikapnya yang pemalas dan membentuk sikap rajin belajar untuk

mendapatkan prestasi yang lebih baik.

3) Hambatan

Hambatan merupakan suatu penghalang dalam mencapai tujuan.

Di dalam kehidupan manusia tidak mungkin semua dapat berjalan mulus

tanpa ada suatu hambatan. Misalnya untuk meraih prestasi belajar yang

baik, siswa harus giat belajar namun kadang ada suatu hambatan baik yang

berasal dari dalam diri maupun dari luar. Hambatan yang berasal dalam

diri individu misalnya sifat malas sedang hambatan yang berasal dari luar

misalnya kurangnya fasilitas belajar. Untuk memperoleh keberhasilan

dalam mencapai prestasi belajar siswa harus menghilangkan sifat

malasnya dan memanfaatkan sumber-sumber belajar dan falisitas yang ada

sebaik mungkin. Dengan adanya hambatan maka akan timbul suatu sikap

Page 90: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xc

dalam merespon suatu hambatan yaitu dengan usaha yang keras dan

motivasi maka akan dapat mengatasi hambatan yang ada dan akhirnya

akan mencapai keberhasilan.

Menurut Klausmeir (1985) yang dikutip oleh Abdul Majid (2007: 213),

ada tiga model dalam rangka pembentukan sikap. Model-model ini sesuai dengan

kepentingan penerapan dalam dunia pendidikan. Tiga model tersebut

(1) Mengamati dan meniru, pembelajaran berlangsung pengamatan dan peniruan melalui model (learning though modeling).

(2) Menerima penguatan, penguatan dapat berupa ganjaran (penguatan positif) dan dapat berupa penguatan hukuman (penguatan negative).

(3) Menerima informasi verbal, informasi tentang berbagai hal dapat diperoleh melalui lisan atau tulisan.

Guru dalam pembentukan sikap siswanya harus memberikan contoh agar

siswa dapat mengamati dan meniru. Guru juga harus memberikan penguatan jika

siswa merespon benar maka guru memberikan pujian dan sebaliknya jika respon

siswa salah guru memberikan hukuman yang sifatnya mendidik agar siswa dapat

mengetahui kesalahannya dan tidak mengulangi lagi. Guru juga harus

memberikan informasi baik secara lisan maupun tulisan yang akan mempengaruhi

respon terhadap objek yang bersangkutan, misalnya pada waktu belajar tentang

interaksi sosial, guru harus memberikan informasi tentang pengertian interaksi

sosial setelah itu guru menyajikan materi dengan menggunakan metode dan media

yang menarik kemudian memberikan contoh untuk menarik perhatian siswa agar

mau belajar. Menurut Erdogan, Bayram & Deniz (2008: 1) menyatakan bahwa

“The effect of web based education on attitude toward learning suggested that

web use had positive effects mainly on motivation for learning and interested in

the lessons”. Yang artinya akibat dari pendidikan dasar pada sikap berpengaruh

terhadap belajar yang menyebabkan akibat positif pada motivasi untuk belajar dan

tertarik dalam pelajaran. Jadi untuk membentuk sikap positif harus dilakukan

lewat pendididikan yang utama atau dasar khususnya pendidikan keluarga agar

menimbulkan motivasi pada diri siswa untuk belajar sehingga akan membuat

siswa tertarik pada suatu mata pelajaran sehingga ia akan senang belajar dan

prestasi belajarnya akan meningkat.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xci

Kesimpulan sikap dapat dibentuk dan dirubah melalui dorongan yang

berasal dari dalam maupun faktor yang berasal dari luar. Sikap siswa terhadap

mata pelajaran sosiologi dapat dibentuk dirubah dengan merubah pandangan

siswa bahwa mata pelajaran sosiologi adalah mata pelajaran yang menarik untuk

dipelajari, metode-metode belajar - mengajar guru dan cara menyajikan bahan

pelajaran harus dibuat semenarik mungkin. Siswa juga harus diberi motivasi baik

dari dalam diri, orang tua ataupun dari guru agar termotivasi untuk belajar.

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap

Sikap seseorang dapat dirubah karena sikap bersifat tidak tetap dan tidak

dibawa sejak lahir. Menurut Hosland-janis-Kelley yang dikutip oleh Mar’at

(1984: 129)menggambarkan proses perubahan sikap:

Perubahan akan terjadi melalui tiga tahapan yaitu perhatian, pengertian dan

penerimaan. Organisme disini adalah siswa dan yang menjadi objek sikap adalah

mata pelajaran Sosiologi. Jadi perubahan sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi dapat berubah jika ada perhatian terhadap mata pelajaran baik pada saat

guru mengajar ataupun terhadap materi pelajaran, setelah siswa memperhatikan

maka ia akan berusaha mengerti materi yang disajikan barulah terjadi keyakinan

terhadap penerimaan, selanjutnya akan terjadi reaksi berupa tindakan dalam

bentuk perubahan sikap melalui komponen kognisi dan afeksi. Jika siswa

memperhatikan, mengerti dan dapat menerima materi mata pelajaran Sosiologi

berarti ia mempunyai sikap positif terhadap mata pelajaran Sosiologi.

(f) Cara pengukuran sikap

STIMULUS

ORGANISME a) PERH

ATIAN

b) PEN

REAKSI (PERUBAHAN SIKAP)

Page 92: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xcii

Dalam pengukuran sikap ada beberapa cara menurut Bimo Walgito (2003: 156)

mengemukakan cara pengukuran sikap yaitu:

a) Pengukuran sikap secara langsung tak berstruktur

Pengukuran sikap secara langsung tak terstruktur ini merupakan cara

pengukuran sikap yang cukup sederhana, dalam arti tidak diperlukan

persiapanyang cukup mendalam guna mengadakan pengukuran sikap tersebut

bila dibandingkan dengan cara-cara lain. Pengukuran dilakukan dengan

observasi di lapangan dan wawancara. Dari hasil observasi dan wawancara

tersebut kemudian ditarik kesimpulan.

b) Pengukuran sikap secara langsung yang berstruktur

a. Pengukuran sikap model Borgadus

Pengukuran sikap model Borgadus atau lebih dikenal dengan skala

Borgadus. Borgadus dalam mengukur sikap menggunakan suatu skala

(scale). Menurutnya bahwa dalam suatu kelompok ada intensitas

hubungan yang berbeda satu dengan yang lain diantara para anggotanya,

demikian pula ada perbedaan intensitas hubungan antara kelompok yng

satu dengan kelompok yang lain. Atas dasar pemikiran ini Borgadus

mengadakan suatu studi atau penelitian masalah tersebut dengan

menggunakan pertanyaan-pertanyaan (statements) untuk mengetahui

tingkatan intensitas hubungan dari suatu golongan atau kelompok yang

lain. Dengan kata lain maka pengukuran sikap model Borgadus adalah

menyangkut jarak sosial, yaitu jarak dari satu golongan atau kelompok

terhadap golongan atau kelompok lain.

b. Pengukuran sikap model Thurstone

Skala thurstone digunakan pertanyaan-pertanyaan yang disusun

sedemikian rupa hingga rentangan (range) dari yang favorable sampai

yang paling unfavorable. Pertanyaan-pertanyaan itu disampaikan kepada

subjek dalam suatu formulir (form). Masing-

masing pertanyaan telah mempunyai nilai skala sendiri-sendiri. Nilai skala

(scale value) tersaebut bergerak dari 0,0 (yang merupakan ekstrim bawah)

Page 93: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xciii

sampai dengan 11,0 (yang merupakan ekstrim atas). Cara menjawab

subjek pertanyaan-pertanyaan dengan memberikan tanda cek

c. Pengukuran sikap model Likert

Alat ukur Likert juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan, dengan

menggunakan lima alternatif jawaban atau tanggapan atas pertanyaan-

pertanyaan tersebut. Lima alternatif jawaban yang dikemukakan oleh

Likert adalah:

i. Sangat setuju (strongly approve)

ii. Setuju (approve)

iii. Tidak mempunyai pendapat (undencided)

iv. Tidak setuju (disapprove)

v. Sangat tidak setuju (strongly disapprove)

b) Pengukuran sikap secara tidak langsung yaitu pengukuran sikap dengan

menggunakan alat-alat tes, baik proyektif maupun yang non-proyektif.

Misal dengan tes Rorchach, TAT, dan dengan melalui analisis yang cukup

rumit.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara pengukuran

langsung terstruktur yaitu dengan menggunakan skala pengukuran sikap

Likert.

Dari apa yang telah diuraikan diata dapat diambil kesimpulan bahwa sikap

terhadap mata pelajaran sosiologi adalah kecenderungan siswa untuk merespon mata

pelajaran sosiologi, respon tersebut dapat bersifat positif maupun negatif.

B. Kerangka Pemikiran

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa,

sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa atau

kondisi di sekeliling siswa. Faktor internal sangat berpengaruh terhadap pencapaian

Page 94: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xciv

prestasi, namun faktor eksternal juga memiliki pengaruh besar terhadap berhasil atau

tidaknya siswa dalam mencapai prestasi belajar.

Tingkat pendidikan orang tua adalah salah satu faktor eksternal yang dianggap

dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Keluarga merupakan tempat pertama kali

anak bersosialisasi, di dalam keluarga anak didik sedemikian rupa agar kelak dapat

hidup dalam lingkungan yang lebih luas seperti di sekolah dan juga di masyarakat. Di

dalam keluarga peran orang tua sangat penting dalam mendidik anaknya. Pendidikan

orang tua sangat penting di dalam sebuah keluarga karena orang tua menjadi teladan

dan menanamkan nilai-nilai kepada anak-anaknya. Orang tua yang berpendidikan

tinggi juga mempunyai pola pikir maju terhadap arti pentingnya pendidikan untuk

masa depan anaknya. Semakin tinggi pendidikan orang tua diharapkan mampu

melakukan peranannya dengan baik, mampu mendidik, membimbing, mengarahkan,

mengerti kebutuhan anaknya, memperhatikan perkembangan anak agar dapat

berkembang secara optimal baik fisik maupun mental, serta menyadari pentingnya

pendidikan bagi masa depan anak sehingga orang tua akan menyediakan fasilitas

belajar, memberi motivasi anak agar anak semangat belajar, membantu kesulitan yang

dihadapi anak baik dalam belajar maupun masalah lainnya dan membiayai sampai

anaknya mencapai pendidikan yang tinggi.

Peran orang tua tidak sebatas membesarkan anak tetapi juga melindungi,

memberikan kasih sayang dan mendidik anak. Diharapkan semakin tinggi tingkat

pendidikan orang tua akan berhasil mendidik anaknya dan mampu melakukan

perannya sehingga akan membentuk sikap yang baik pada diri anak yang akan

diterapkan dimanapun dan kapanpun termasuk pada saat proses belajar mengajar

suatu mata pelajaran di kelas, tentu saja pada akhirnya akan mengarah dalam

keberhasilan pencapaian prestasi belajar.

Sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi merupakan salah satu faktor

internal yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar. Sikap seseorang dapat

dibentuk dan diirubah, begitu pula sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

dapat dibentuk dan dirubah baik dari dalam diri siswa maupun faktor dari luar. Sikap

siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dipengaruhi oleh faktor fisik dan

kepribadian. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik yang mempengaruhi

Page 95: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xcv

dalam proses belajar. Kepribadian terdiri dari tiga komponen yang tidak dapat berdiri

sendiri yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi merupakan apa yang dipikirkan atau

dipersepsikan seseorang yang tidak akan terlepas dari perasaannya (afeksi) yang

kemudian akan menjadi kekecenderungan untuk bertingkah laku (konasi). Sikap juga

dipengaruhi oleh faktor dari luar yaitu situasi, pengalaman dan hambatan. Situasi

merupakan kondisi yang mempengaruhi sikap seseorang. Pengalaman merupakan

pelajaran yang dapat merubah sikap seseorang sedangkan hambatan merupakan

halangan dalam mencapai tujuan.

Perpaduan antara tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata

pelajaran sosiologi orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajar sosiologi

diperkirakan akan berhubungan dengan prestasi belajar siswa.

Secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut :

Keterangan :

X1 = Tingkat pendidikan orang tua

X2 = Sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi

Y = Prestasi Belajar siswa

C Hipotesis

Berdasakan teori-teori yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian ini sebagai

berikut :

1) Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan prestasi

belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari 2008/2009.

2) Ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari

2008/ 2009.

X1

X2

Y

Page 96: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xcvi

3) Ada hubungan bersama yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan

sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari 2008/ 2009.

.

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana data akan dicari dan tempat proses

penelitian akan berlangsung. Penelitian dengan judul “Hubungan antara tingkat

pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi dengan prestasi

belajar siswa”. Ini dilaksanakan di sekolah SMA Negeri I Wonosari pada siswa kelas XI

IPS tahun ajaran 2008/2009. alasan penulis mengambil lokasi tersebut antara lain:

a. Lokasi SMA Negeri 1 Wonosari mudah dijangkau dari tempat tinggal peneliti,

sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya.

b. Di SMA Negeri 1 Wonosari tersedia data yang relevan penelitian.

Page 97: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xcvii

2. Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama 10 bulan, dari Agustus 2008

sampai Mei 2009 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Kegiatan Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Aprl Mei

1) Tahap

persiapan

a. Pengajuan Judul

b. Penyusunan proposal

c. Pengurusan izin

d. Penyusunan bab1, II, III

e. Penyususunan instrumen

2) Tahap

pelaksanaan

a. Uji coba instrumen

b. Revisi angket

c. Pengambilan data

3) Tahap

penyelesaiaan

1) Pengolahan

data

B. Analisis data

1. Penyususnan laporan

2. Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 151) menyatakan bahwa “ metode penelitian

adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Mardalis (2002: 24) berpendapat, “metode sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan

dalam proses penelitian”. Sedangkan menurut Y. Slamet (2008:25) mengemukakan, “

metode adalah pendekatan untuk memenuhi tujuan penelitian dengan melalui prosedur

dan urutan untuk menjawabpertanyaan penelitian.

Jadi metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan

suatu data dengan menggunakan langkah-langkan yang sistematis.

Metode dalam penelitian ada beberapa macam. Menurut Consuelo G. Sevilla et al

(1993: 40), “ ada lima metode penelitian, yaitu metode penelitian sejarah (historis),

metode penelitian deskriptif, metode penelitian eksperiemen, metode penelitian ex post

facto (Causal Comparative), dan metode penelitian partisipatori”.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

Page 98: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xcviii

1) Metode penelitian sejarah

Penelitian yang menggunakan penelitian historis adalah penelitian yang

mengaplikasikan metode pemecahan yang ilmiah dari perspektif historis suatu

masalah. Metode historis dapat juga dikatakan sebagai suatu proses yang meliputi

pengumpulan data ddan penafsiran gejala, peristiwa ataupun yang timbul di masa

lampau. Untuk menemukan kesimpulan yang berguna dalam usaha untuk memahami

kenyataan-kenyataan sejarah yang dapat berguna untuk memahami situasi sekarang

dan memperkirakan masa yang akan datang.

2) Metode penelitian deskriptif

Penelitian desktiptif merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan

masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual. Metode ini

memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan

sebenarnya. Tujuan utama dalam menggunakan penelitian deskriptif adalah untuk

menggambarkan sifat dari suatu keadaan yang ada pada waktu penalitian dilakukan

dan menjelajahi penyebab dari gejala-gejala tertentu. Ada beberapa jenis penelitian

deskriptif yang dapat digunakan yaitu studi kasus, survei, penelitian pengembangan,

penelitian lanjutan, analisis dokumen, analisis kecenderungan, dan penelitian korelasi.

Menurut Winarno Surakhmad (1998: 141), membedakan penelitian deskriptif

menjadi beberapa penelitian antara lain: “a) Teknik Survey, b) Studi kasus, c) Studi

komparatif, d) Studi waktu dan gerak, e) Analisis tingkah laku, f) Analisis kuantitatif,

dan g) Studi operasional”. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

i. Teknik survei

Menekankan pada penentuan informasi tentang variabel dari pada informasi

tentang individu dimana survei digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada

tanpa menyelidiki mengapa gejala tersebut ada.

ii. Studi kasus

Studi kasus sering dapat memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk

memperoleh wawasan yang mendalam mengenai aspek-aspek dasar perilaku

manusia.

iii. Studi komparatif

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berusaha mencari pemecahan

analisa tentang hubungan sebab akibat, yakni yang meneliti faktor-faktor tertentu

Page 99: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

xcix

yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diselidiki dan

membandingkan faktor yang satu dengan yang lain.

iv. Studi waktu dan gerak

Digunakan untuk menentukan cara-cara mempertinggi efisiensi produksi dengan

menyelidiki subyek yang diamati dan pada akhirnya dapat dianalisa gerak-gerak

mana yang harus dibuang, diperbaiki, atau dilatih untuk mengurangi waktu yang

dipakai subyek tersebut.

v. Analisis tingkah laku

Teknik ini banyak kesamaannya dengan studi tentang gerak manusia, yaitu

dengan mengamati dan menganalisatingkah laku manusia dalam melakukan suatu

tugas. Hal ini berguna untuk menetapkankriteria penilaian pekerjaan baik dan

untuk menyususn rencana-rencana latihan.

vi. Analisis kuantitatif

Penelitian ini akan menghasilkan gambaran statistik mengenai isi suatu dokumen.

Dokumen tersebut diteliti isinya, kemudian diklasifikasikan menurut kriteria atau

pola tertentu, dan dianalisa atau dinilai.

vii. Studi operasional

Pada dasarnya, studi ini adalah penyelidikan ditengah-tengah situasi yang riil

dalam mencari dasar bagi petugas-petugas untuk bertindak (operasi, aksi)

mengatasi suatu kebutuhan praktis yang mendesak.

3) Metode penelitian eksperimental

Penelitian eksperimental merupakan penelitian pengujian hipotesa yang

menguji hubungan sebab-akibat diantara variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini,

peneliti memanipulasi sekurang-kurangnya satu variabel bebas, mengontrol variabel

lain yang sesuai, mengamati pengaruh dari satu atau lebih variabel terikat. Suatu ciri

khas sekelompok eksperimen adalah memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk

perlakuan, perlakuan penyelidikan, dan kelompok kontrol memperoleh perlakuan

yang berbeda yang dilakukan sebelumnya.

4) Metode penelitian ex post facto (Causal Comparative)

Metode penelitian ex post facto merupakam metode penelitian dengan cara

menguji hubungan variabel yang terwujud sebelumnya. Peneliti berusaha untuk

Page 100: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

c

menentukan sebab dari kelompok-kelompok yang berbeda pada beberapa variabel

dengan mengamati variabel-variabel yang akan menimbulkan akibatnya.

5) Metode penelitian partisipatori

Metode penelitian partisipatori adalah metode penelitian dengan mengakui

kemampuan orang–orang untuk menemukan, mengorganisasikan dan menggunakan

pengetahuan. Penelitian ini memberikan dorongan kepada peneliti untuk mengiji

kembali beberapa penelitian praktis pada disiplin yang ditekuni.

Sedangkan menurut Y. Slamet (2008: 7-11) mengemukakan jenis-jenis

metodelogi penelitian sosial, sebagai berikut:

a) Berdasarkan pada tujuan penelitian 1. Penelitian eksploratoris 2. Penelitian deskriptif 3. Penelitian eksplanatoris

b) Berdasarkan kegunaannya a)Penelitian murni (pure reseach atau basic research) b)Penelitian terapan (applied research) c)Penelitian aksi (action research) d)Penelitian kebijakan (policy research) e)Penelitian evaluasi (evaluation research)

c) Berdasarkan lokasi atau tempat dimana penelitian itu dilakukan a) Penelitian kancah (field research) b) Penelitian kepustakaan (library research)

d) Berdasarkan metode utamanya yang dipakai a) Penelitian suvei b) Penelitian kasus c) Penelitian eksperimental d) Penelitian grounded (grounded research)

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

o Berdasarkan pada tujuan penelitian

a) Penelitian eksploratoris

Penelitian eksploratoris dilakukan bilamana peneliti tidak familiar dengan

masalah yang diteliti, topik yang diteliti relatif baru, literatur atau hasil penelitian

yang membahas masalah tersebut masih langka. Peneliti mengidentifikasi orang –

orang yang ada berdasarkan ciri-ciri sosiologis dan peranannya di dalam

Page 101: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

ci

masyarakat, peneliti mencatatat kejadian–kejadian, menyusun kategori atas

subyek-subyek perilaku dan juga mengkategori kejadian-kejadian, kemudian

mengembangkan konsep sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan atau

mereviasi konsep-konsep ilmiah yang diperoleh dalam literature ilmiah.

b) Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang

diteliti. Penelitian mendeskripsikan gejala berdasarkan pada indikator-indikator

yang dian jadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang diteliti. Penelitian

deskriptif dapat dilakukan dengan dua cara:

1) Deskriptif kuantitatif yaitu menggunakan ukuran kuantitatif

2) Deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsi kualitas suatu gejala yang

menggunakan ukuran sebagai dasar penilaian.

c) Penelitian eksplanatoris

Penelitian ini menjawab apakah suatu gejala berhubungan dengan gejala sosial

yang lain. Penelitian ini untuk menguji hipotesis yang diketengahkan oleh

peneliti.

o Berdasarkan kegunaan, penelitian dapat dibedakan menjadi:

3) Penelitian murni (pure research atau basic research)

Penelitian ini digunakan untuk mengembangkan konsep, mengembangkan teori,

menguji hipotesis, atau menguji kebenaran suatu teori.

4) Penelitian terapan (applied research)

Penelitian ini untuk memecahkan masalah atau penyakit masyarakat

tertentu.kegunaannya bersifat praktis, yaitu untuk mengatasi persoalan yang harus

segera dipecahkan.

5) Penelitian aksi (action research)

Penelitian ini bermaksud untuk mengatasi masalah dengan cara memberikan

tindakan-tindakan nyata. Penelitian diawali dengan kegiatan pengumpulan data,

kemudian data dianalisis, dirumuskan strategi tertentu untuk memecahkan

masalah baru selamjutnya dilakukan tindakan (treatment) tertentu.

Page 102: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cii

6) Penelitian kebijakan (policy research)

Pada penelitian ini, data yang ada dirumuskan menjadi suatu kebijakan tertentu

yang dapat berupa peraturan, undang-undang, surat keputusan yang memiliki

kekuatan hukum tertentu.

7) Penelitian evaluasi (evaluation research)

Penelitian ini untuk menilai suatu program, kegiatan, atau kebijakan yang

ditujukan untuk mengintervensi masyarakat. Penelitian evaluasi dimaksudkan

untuk memberikan umpan balik agar suatu program, kegiatan atau kebijakan

memberikan dampak sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi memiliki tiga

fokus utama, yaitu menilai konseptualisasi program, pelaksanaan program, dan

dampak dari suatu program.

o Berdasarkan lokasi atau tempat dimana penelitian dilakukan

(1) Penelitian kancah (field research)

Penelitian dilakukan di suatu wilayah geografis tertentu dimana peneliti terjun ke

masyarakat dan langsung melihat apa yang terjadi. Peneliti mengumpulkan data

berdasarkan atas hasil pengamatan, wawancara, atau kuesioner yang diberikan

kepada responden.

(2) Penelitian kepustakaan (library research)

Penelitian dilakukan dengan memeriksa bahan-bahan yang telah ditulis oleh orang

lain. Peneliti membaca seluruh dokumen baik yang diterbitkan secara resmi

ataupun yang terdapat diseluruh bahan cetakan, micro film, micro fisch, pita

rekaman, atau sumber-sumber lain yang telah dikumpulkan oleh orang lain.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder sebagai dasar dari

analisisnya.

o Berdasarkan metode utama yang dipakai

A Penelitian survei

Page 103: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

ciii

Penelitian ini mengumpulkan data terhadap sejumlah individu yang dianggap

representatif mewakili populasinya untuk memperoleh sejumlah nilai-nilai

tertentu atas sejumlah variabel yang dipilih.

B Penelitian kasus

Penelitian kasusu bertujuan untuk meneliti gejala-gejala sosial melalui analisis

yang terus menerus tentang kasus yang dipilih

C Penelitian eksperimental

Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki kemungkinana saling

hubungan sebab akibat antar dua variabel atau lebih dengan memberikan

perlakuan (treatment) tertentu pada kelompok eksperimental (kelompok yang

dicoba).

D Penelitian Grounded (grounded research)

Penelitian gounded adalah penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan teori

yang ditarik secara induktif dari studi yang mendalam.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan

metode deskriptif analitik kuantitatif yang diolah dengan menggunakan statistik.

Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi atau gambaran keadaan secara objektif dan

mengetahui hubungan antara variabel tingkat pendidikan orang tua (XI) dan sikap siswa

terhadap mata pelajaran sosiologi (X2) dengan prestasi belajar sosiologi (Y).

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif analitik kuantitatif

adalah sebagai berikut:

1) Permasalahan yang dihadapai adalah permasalahan yang masih aktual dan merupakan

permasalahan yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan yaitu peningkatan

prestasi belajar.

2) Penelitian ini sangat logis dan menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat.

3) Data yang dikumpulkan pertama-tama disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis.

4) Data penelitian merupakan hasil dari penelitian yang sistematis dan objektif.

3. Populasi dan Sampel

Page 104: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

civ

Dalam penelitian peneliti memerlukan keseluruhan obyek untuk diteliti, namun

jika populasi terlalu besar bisa diambil sampel yang representatif, yaitu yang mewakili

seluruh populasi.

a. Populasi

Menurut Sutrisno Hadi (2004: 102) berpendapat bahwa “populasi adalah sejumlah

individu yang mempunyai satu sifat sama”. Pendapat ini berbeda dengan pendapat Y

Slamet yang berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan dari pada unit – unit

analisis yang memiliki spesifikasi dan ciri-ciri tertentu“. Sedangkan menurut Suharsimi

Arikunto (2002: 115) menyatakan “ popolasi adalah keseluruhan objek penelitian”.

Menurut Hadari Nawawi (1998: 141), “populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang dapat terdiri data manusia, benda-benda, gejala-gejala, nilai tes atau

peristiwa-peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu

penelitian”. Jadi populasi berhubungan dengan data bukan manusianya, kalau setiap

manusia memberikan suatu data yang diperlukan dalam penelitian, maka banyaknya atau

ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Menurut Masri Singarimbun dan

Sofian Effendi (1995:152),“ populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit

analisa yang ciri-cirinya akan diduga”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah

keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu

dapat berupa manusia, hewan, benda maupun gejala-gejala. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari yang berjumlah 178 siswa yang

terdiri dari 4 kelas (XI IPS1, XI IPS2, X IPS3, XI IPS4)

b. Sampel

Dalam penelitian ini tidak semua populasi akan diteliti, tetapi cukup mengambil

sample yang dapat mewakili populasi. Menurut Sudjana (2002 : 161) mengemukakan

bahwa, “sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan

menggunakan cara-cara tertentu” pendapat ini didukung oleh Winarno Surakhmad (1994

: 20), “sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”. Menurut

S. Margono (2007: 121) “sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster)

yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Sedangkan menurut Kerlinger

(1996: 188) mengemukakan “sampel adalah suatu bagian populasi atau semesta sebagai

Page 105: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cv

wakil (representasi) populasi atau semesta”. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sampel

adalah bagian dari populasi yang diambil dengan melalui cara – cara tertentu untuk

mewakili popolasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 19) “apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan peneliti populasi.

Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Dalam penelitian ini besarnya sampel mengacu pada pendapat diatas yaitu 25% dari

populasi. Peneliti memilih mengambil sampel 25% dari populasi karena sikap siswa dan

tingkat pendidikan orang tua tidak homogen untuk mendapatkan sampel yang

representatif. Sampel dalam penelitian ini diambil 45 siswa yang diperoleh dari 25%

jumlah populasi 178.

Alasan peneliti melakukan penelitian dengan mempergunakan sampel antara lain sebagai

berikut:

1. Ukuran populasi terlalu besar

2. Dari segi biaya, jika menggunakan populasi semakin besar jumlah objek, maka

semakin besar biaya yang diperlukan, sehingga peneliti memilih menggunakan

sampel untuk mewakili populasi.

3. Dari segi waktu. Sampel memerlukan waktu yang lebih sedikit dibanding penelitian

populasi.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian harus representatif, sehingga perlu teknik tertentu yang

dinamakan teknik sampling. Sutrisno hadi (2004: 75) berpendapat bahwa ” sampling

adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel”. Sedangkan teknik sampling

menurut Hadari Nawawi (1998: 152) adalah ”cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,

dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

representatif atau benar-benar mewakili populasi”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil

sampel agar diperoleh sampel yang representatif.

Sutrisno Hadi (2004: 83) pada dasarnya teknik sampling dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Teknik Random Sampling

Page 106: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cvi

1) Cara undian, yaitu pengambilan sampel secara undian.

2) Cara ordinal, yaitu memilih nomor genap atau ganjil atau kelipatan

tertentu.

3) Cara randomisasi dari tabel bilangan random.

b. Teknik Non-Random Sampling

1) Teknik proportional sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub

populasi dengan memperhitungkan sub-sub populasi.

2) Teknik stratified sampling, yaitu pengambilan sampel apabila populasi terdiri dari

susunan kelompok-kelompok yang bertingkat.

3) Teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan ciri-ciri atau

sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

4) Teknik quota sampling, yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pada

quantum.

5) Teknik duable sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang mengusahakan

adanya sampel kembar.

6) Teknik area probability sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan cara

pembagian sampel berdasarkan pada pembagian area.

7) Teknik cluster sampling, yaitu pembagian sampel berdasarkan atas kelompok

yang ada pada populasi.

. Menurut Gulo (2003: 81) berpendapat bahwa, ”supaya penarikan sampel tidak

bias, setiap analisis dalam populasi harus mendapat peluang yang sama untuk ditarik

menjadi anggota sampel”. Jadi untuk memenuhi prinsip keterwakilan teknik yang

digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik random sampling

yang digunakan untuk memilih siswa secara acak, sehingga setiap siswa memiliki

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Dalam pelaksanaan

pengambilan sampel dilakukan dengan cara undian agar setiap siswa sebagai populasi

mempunyai kedudukan dan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.

Alasan menggunakan teknik random sampling secara undian karena pelaksanaannya

relatif mudah dan sederhana dan tidak banyak menyita waktu.

Menurut Sutrisno Hadi (2004: 83), langkah-langkah dalam pengambilan sampel

dengan teknik random sampling dengan cara undian adalah sebagai berikut:

1) Buatlah suatu daftar yang berisikan semua subjek, objek, gejala, peristiwa, atau kelompok-kelompok yang ada dalam populasi.

Page 107: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cvii

2) Berilah kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subjek, objek, gejala, peristiwa, atau kolompok – kelompok yang ada dalam a).

3) Tuliskan kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil. 4) Gulung kertas baik-baik. 5) Masukkan gulungan – gulungan kertas itu ke dalam tempolong, kaleng atau tempat-

tempat semacam. 6) Kocok baik-baik tempolong atau kaleng itu. 7) Ambillah kertas gulungan kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan.

Sesuai dengan langkah-langkah tersebut diatas, peneliti akan melakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

(1) Membuat daftar nama-nama siswa kelas XI IPS SMA Negeri

I Wonosari yang berjumlah kelas.

(2) Memberikan kode – kode kelas dan nomor absen untuk

masing-masing siswa.

(3) Menulis kode-kode dalam satu lembar kertas kecil sebanyak

178 siswa.

(4) Menggulung kertas tersebut dengan rapi dan sebaik-baiknya.

(5) Memasukkan gulungan – gulungan kertas ke dalam kaleng.

(6) Mengocok kaleng dengan baik.

(7) Ambil satu gulungan

(8) Kemudian masukkan lagi gulungan yang telah diambil untuk

dikocok lagi sampai mendapat 45 siswa untuk dijadikan sampel penelitian

Jadi sampel telah ditetapkan dalam penelitian ini masing-masing kelas diambil 11

siswa yang dipilih secara acak

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, selain harus menggunakan metode yang tepat, juga harus

memilih teknik dan alat pengumpulan data yangrelevan. Penggunaan teknik dan alat

pengukur yang data yang tepat akan memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk mendapatkan data

tentang masalah yang diteliti.. Untuk memperoleh data yang valid dan reliabel perlu

menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Menurut Sumadi Surya Subrata

(1998: 84) menyatakan bahwa, ” kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas alat

Page 108: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cviii

pengambilan data atau alat ukurnya”. Jadi dalam menggunakan alat ukur harus tepat

sesuai dengan variabel yang akan diteliti dan tujuan penelitian. Sedangkan menurut

Hadari Nawawi (1998: 94), “teknik dan alat pengumpulan data yang tepat dalam suatu

penelitian akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel,

yang pada gilirannya akan memungkinkan dirumuskannya generalisasi yang objektif”.

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data agar dapat saling

melengkapi, mengingat setiap metode mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-

masing.

Data – data sangat penting bagi penelitian, untuk itu data yang diperoleh harus

benar sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk mendapatkan data perlu adanya cara atau

teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang lengkap dan benar dari objek

penelitian. Menurut Winarno Surakhmad (1998: 80) mengemukakan jenis data dibedakan

menjadi dua macam yaitu:

1) Data primer, yaitu data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan yang khusus itu.

2) Data sekunder, ialah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar dari penyelidik sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya data asli.

Data primer diperoleh langsung dari siswa dan orang tua siswa dalam meneliti

variabel sikap terhadap mata pelajaran sosiologi dan tingkat pendidikan orang tua.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak sekolah berupa informasi tentang siswa

dan informasi tentang sekolah yang bersangkutan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 107) menyebutkan bahwa “Sumber data

adalah subjek darimana data tersebut diperoleh. Sumber data dapat berwujud responden,

benda, gerak atau proses sesuatu, serta dokumen”.

Dengan demikan sumber data dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Person, yaitu sumber data berupa orang.

b. Place, yaitu sumber data berupa tempat.

c. Paper, yaitu sumberdata berupa symbol.

Ketiga macam data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Person adalah sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui

angket, dalam penelitian ini angket akan diberikan kepada siswa dan orang tua siswa

Page 109: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cix

sebagai responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Place yaitu sumber data

yang menyajikan tampilan berupa keadaan-keadaan diam dan bergerak, ata tempat

penelitian akan diperoleh dari SMA N I Wonosari. Sedangkan Paper yaitu sumber data

yang menyajikan data-data berupa huruf, angka, gambar, atau symbol-simbol lain.

Teknik pegumpulan data ada khusus yang dipergunakan untuk memperoleh data

dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 127) teknik Pengumpulan data

digolongkan menjadi dua macam, yaitu :

1. Test, yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat-alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

2. Non- test, yaitu terdiri dari angket atau kuesioner, interview, observasi, skala

bertingkat (rating scale) dan dokumentasi.

Sedangkan menurut Y. Slamet (2008: 85) mengemukakan ada tiga teknik dalam

mengumpulkan data, yaitu:

1) Teknik observasi

2) Kuesioner

3) Wawancara

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

1. Teknik observasi

Teknik pengumpulan data yang bersifat non-verbal. Observasi

menggunakan indera visual, pendengaran, rabaan dan penciuman. Observasi

terdiri dari dua yaitu yang pertama observasi partisipasi dimanapeneliti

terlibat langsung dalam kegiatan- kegiatan yang diamati. Yang kedua yaitu

observasi tidak partisipasi, dimana pengumpulan data yang bersifat non verbal

peneliti tidak berperan ganda karena hanya sebagai pengamat belaka.

2. Teknik kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan seperangkat daftar pertanyaan yang disusun

dengan sistematis dan lengkap yang digunakan untuk mengukur suatu gejala

tertentu dan konsep tertentu yang langsung diisi oleh responden.

3. Teknik wawancara

Page 110: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cx

Teknik wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh infomasi

melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dan informan untuk

mendapatkan data melalui kegiatan Tanya jawab.

Dalam penelitian ini menggunakan tes untuk mengukut prestasi belajar siswa,

non-test yang dipakai adalah kuesioner, skala bertingkat untuk mencari data

tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi dan menggunakan

dokumentasi.

1) Variabel Penelitian

Sebelum melakukan penelaah kepustakaan, seorang peneliti harus

mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti. Variabel merupakan objek

penelitian yang sangat penting. Variabel. Menurut Sumadi Suryabrata (1998: 72)

mengemukakan, “variabel diartikan sebagai sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian”. Menurut S. Margono (2007: 133), variabel adalah konsep yang

mempunyai variasi nilai selain itu variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokan

yang logis dari dua atribut atau lebih”.

Kerlinger (1990: 49), “ variabel ialah suatu sifat yang dapat memiliki bermacam-

macam nilai”. Sedangkan menurut Masri Singarimbun& Sofian Effendi (1995: 48)

mengemukakan “ variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai”. Menurut

(Consuelo G. Sevilla et al terjemahan Alimuddin Tuwu, 1993: 21) mengemukakan

bahwa, “variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat

yang berdiri sendiri”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan variabel adalah konsep yang memiliki lebih dari satu nilai yang

akan menjadi obyek penelitian.

Menurut Fred N. Kerlinger (1996: 58) menyatakan “ (…) ada tiga jenis yang

sangat penting dan mendapat penekanan: (1) variabel bebas dan variabel terikat; (2)

variabel aktif dan variabel atribut; (3) variabel kontinu dan variabel kategori”.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a. Variabel Bebas dan Variabel terikat

Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang meramalkan yang

memunculkan sebab. Sedangkan variabel terikat atau variabel dependen adalah

Page 111: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxi

variabel yang diramalkan dan yang memunculkan akibat dari suatu percobaan yang

diujikan.

b. Variabel Aktif dan Variabel atribut

Variabel aktif adalah variabel yang dapat dimanipulasi yang berarti melakukan

berbagai hal terhadap berbagai hal terhadap berbagai kelompok subyek. Sedangkan

variabel atribut adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi.

c. Variabel Kontinu dan Variabel Kategori

Variabel kontinu adalah variabel yang menunjukkan suatu urutan peringkat (rank

order). Sedangkan variabel kategori adalah variabel yang menempatkan dan

menentukan suatu obyek pada suatu sub kelas menjadi bagian dari suatu kelas atau

tidak.

Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Uraian dari

variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas

1) Tingkat pendidikan orang tua.

Tingkat pendidikan orang tua adalah tahapan pendidikan formal yang telah

ditempuh ayah dan ibu yang menjadi pendidik bagi anak-anaknya.

2) Sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi.

Sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi adalah kecenderungan siswa untuk

merespons mata pelajaran sosiologi, baik bersifat respons positif maupun negatif

b. Variabel terikat

i. Prestasi belajar.

Prestasi belajar adalah hasil usaha siswa dalam segala hal yang dipelajari di

sekolah menyangkut pengetahuan, kecakapan/ketrampilan yang menghasilkan

perubahan yang dinyatakan dalam bentuk skor hasil belajar

2) Instrumen penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus dibuat sedemikian rupa sehingga

mampumenghasilkan data yang empiris. Teknik pengumpulan data adalah cara untuk

memperoleh atau mengumpulkan data yang akan diteliti, sedangkan instrument penelitian

adalah yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Menurut Burhan Bungin

Page 112: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxii

(2005: 123) mengatakan bahwa ”metode pengumpulan data adalah bagian instrument

pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya penelitian”. Dari pengertian

dapat diambil kesimpulan bahwa.

Menurut S. Margono (2007:155-156) mengemukakan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam menyusun instrumen penelitian antara lain:

a. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan.

b. Sumber data / informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrumen penelitian.

c. Keterampilan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajegan, kesahihan maupun objektivitasnya.

d. Jenis data yangdiharapkan dalam penggunakan instrumen harus jelas, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitian.

e. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dalat menghasilkan data yang diperlukan.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes obyektif,

angket dan dokumentasi. Tes objektif dilakukan untuk mengukur prestasi belajar

sosiologi siswa, angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap siswa

terhadap mata pelajaran sosiologi dan tingkat pendidikan orang tua, sedangken

dokumentasi untuk mengumpulkan data nama siswa dan jumlah siswa.

1) Tes Obyektif

Tes umumnya bersifat mengukur, seperti halnya tes prestasi belajar mengukur

hasil-hasil belajar yang dicapai .Menurut Muhibbin Syah (1995: 145) menyatakan,

“tes obyektif adalah tes yang jawabannya dapat diberi skor nilai yang lugas

(seadanya) menurut pedoman yang telah ditentukan sebelumnya”. Tes prestasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengukurkemampuan, pemahaman terhadap bidang

pengetahuan khusus yaitu mata pelajaran sosiologi. Menuru Muhibbin Syah (1995:

146) ada lima jenis tes obyektif, antara lain:

a. Tes Benar – Salah b. Tes Pilihan Ganda c. Tes Menjodohkan d. Tes Isian e. Tes Melengkapi

Page 113: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxiii

Dalam penelitian ini, tes prestasi belajar sosiologi diberikan secara tertulis dengan

menggunakan model soal pilihan ganda. Tes dengan tipe pilihan ganda digunakan

karena memungkinkan secara langsung dapat menyimpulkan informasi dari data

mentah, selain itu tes prestasi dengan tipe pilihan ganda memberikan cerminan

penampilan yang maksimal dari siswa, selain itu tes pilihan ganda mempunyai

keunggulan antara lain:

(1) Komprehensif karena dalam waktu tes yang sangat singkat dapat memuat lebih banyak item

(2) Pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat

(3) Penggunaan lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan

(4) Kualitas item dapat dianalisis secara empirik (5) Objektivitas tinggi (6) Umumnya memiliki reliabilitas yang memuaskan

Namun tipe pilihan ganda juga memiliki kelemahan, yaitu: 1) Pembuatannya sulit dan memakan banyak waktu dan tenaga 2) Tidak mudah ditulis untuk mengungkapkan tingkat kompetensi tinggi 3) Ada kemungkinan jawaban benar semata-mata karena tebakan.

(Saifuddin Azwar, 2002:75)

Alasan penulis memilih tes prestasi dengan tes pilihan ganda antara lain karena:

(1) Tes dengan pilihan ganda dapat memuat banyak item.

(2) Dibandinhgkan dengan tesyang lain Pengoreksian jawaban dan pemberian

skornya tes objektif pilihan ganda lebih mudah.

Dalam menyusun tes untuk mengukur prestasi belajar mata pelajaran

sosiologi, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan pokok bahasan/materi yang akan diujikan, kemudian membuat kisi-

kisi yang sesuai dengan indikator – indikator materi pelajaran. Tes ini bertujuan

untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa terhadap mata pelajaran sosiologi

yang akan dinilai sebagai wujud skor hasil belajar.

b) Membuat dan menyusun item pertanyaan yang akan di teskan.

c) Menyusun petunjuk pengerjaan soal

d) Menyusun kunci skor jawaban

e) Melakukan uji coba tes

Page 114: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxiv

f) Melakukan revisi tes yaitu dengan menghilangkan pernyataan yang tidak valid.

Tes prestasi dilakukan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dengan

penilaian bila jawaban benar untuk setiap item soal diberi nilai 1 dan yang salah

diberi nilai 0. Materi yang diujikan sesuai dengan buku pegangan yang dipakai oleh

siswa.

Menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N Sunartana(1986: 79), mengemukakan

macam-macam skala penilaian, antara lain:

a) Skala lima

b) Skala sembilan

c) Skala sebelas

d) Skala seratus

e) Skala Z skor

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a) Skala lima

Skala lima adalah suatu pembagian tingkatan yang terbagi atas lima kategori.

Masing-masing tingkatan dinyatakan dengan huruf A, B, C, D dan E. A

adalah tingkatan yang tertinggi, B tingkatan yang dibawah A, dan seterusnya

sampai E.

b) Skala sembilan

Skala sembilan adalah suatu sususnan tingkatan yang terdiri dari sembilan

kategori. Masing-masing kategori dinyatakan dengan angka dari 1 sampai 9.

Angka 1 menyatakan kategori terendah dan angka sembilan menyatakan

kategori tertinggi.

c) Skala sebelas

Skala sebelas adalah susunan tingkatan yang terdiri dari 11 kategori. Masing-

masing kategori dinyatakan dengan angka 0 – 10. angka 0 menyatakan

kategori yang paling tendah dan angka 10 menyatakan kategori paling tinggi.

Page 115: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxv

d) Skala seratus

Skala seratus adalah suatu skala yang bergerak antara nol sampai seratus. 0

adalah kategori terendah sedangkan angka 100 adalah kategori tertinggi.

e) Skala Z

Z-skor adalah suatu ukuran yang menyatakan besarnya penyimpangan suatu

skor terhadap angka rata-rata skor dalam kelompok tersebut, dalam satuan

deviasi standar.

Dalam penelitian ini untuk menilai atau pengskoran soal tes prestasi

belajar sosiologi menggunakan skala 11 karena di SMA umumnya

menggunakan skala 11 slain ini skala 11 lebih mudah dalam pemberian nilai.

Keterangan nilai dengan skala 11

10 = istimewa 5 = hampir cukup

9 = baik sekali 4 = kurang

8 = baik 3 = kurang sekali

7= lebih dari cukup 2 = buruk

6 = cukup 1 = buruk sekali

2) Angket

a) Pengertian Angket

Angket juga bisa disebut kuesioner. Nasution (2003: 51) mengatakan

“angket merupakan pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan disebarkan

kepada responden untuk dijawab dan dikembalikan lagi kepada peneliti”. Dari

pengertian ini berarti angket merupakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada

responden untuk diisi agar mendapatkan data dari responden kemudian

dikembalikan lagi kepada peneliti.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 128) mengatakan bahwa “kuesioner atau

angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

diketahui”.jadi angket bertujuan untuk mencari data tentang responden dan hal-

hal diketahuinya yang dilakukan secara tertulis sesuai pertanyaan yang diajukan

dalam angket. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa angket atau kuesioner adalah

pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden untuk diisi agar dapat

Page 116: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxvi

memperoleh data atau informasi tentang pribadi responden atau hal-hal yang

diketahui, dan kemudian angket tersebut dikembalikan lagi kepada peneliti.

Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang

sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi dan tingkat pendidikan orang tua.

Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sikap sisiwa terhadap mata

pelajaran sosiologi diberikan langsung kepada siswa untuk diisi dan dikumpulkan

kembali kepada peneliti. Sedangkan angket tingkat pendidikan orang tua

ditujukan langsung kepada orang tua untuk diisi oleh orang tua siswa dan

dikembalikan kepada peneliti.

Sebagai suatu teknik pengupulan data, angket mempunyai kelebihan dan

kelemahan. Babarapa kelebihan angket yang diungkapkan oleh Suharsimi

Arikunto (2002:129) antara lain:

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti b) Dapat dibagi serentak c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing d) Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-

malu menjawab e) Dapat dibuat berstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (1998: 75), mengemukakan

beberapa kelebihan dari angket antara lain:

a) Biaya relatif murah b) Waktu mendapatkan data relative singkat c) Untuk para pelaksana tidak dibutuhkan keahlian mengenai pelihal

yang terjadi d) Dapat dilakukan pada jumlah subjek yang sangat besar.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:129), selain angket mempunyai kelebihan

yang telah dungkapkan diatas, angket juga mempunyai kelemahan antara lain:

a) Reponden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, pada hal sukar diulangi dan diberikan kembali padanya.

b) Sering kali sukar dicari validitasnya c) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. d) Sering kali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos

Page 117: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxvii

e) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2004: 57) menemukakan beberapa

kelemahan angket antara laian:

a) Unsur-unsur yang tidak disadari tidak dapat diungkap b) Besar kemungkinannya jawaban-jawaban dipengaruhi oleh keinginan

– keinginan pribadi c) Ada hal-hal yang dirasa tidak perlu ditanyakan, misalnya hal-hal yang

memalukan atau yang dipandang tidak penting untuk dikemukakan. d) Kesukaran merumuskan keadaan diri sendiri ke dalam bahasaada

kecenderungan untuk mengkonstruksi secara logic unsure-unsur yang dirasa kurang berhubungan logik.

Adapun alasan peneliti menggunakan metode angket antara lain:

1) Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya.

2) Mudah mendapatkan data objektif dari responden

b) Jenis – jenis angket

Ada beberapa jenis angket yang dapat digunakan dalam penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 128-129), membedakan angket menjadi

beberapa jenis, yang dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu:

a. Dipandang dari cara menjawab i. Angket terbuka

ii. Angket tertutup

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan i. Angket langsung

ii. Angket tidak langsung c. Dipandang dari bentuknya

i. Angket pilihan ganda ii. Angket isian

iii. Chek list

Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Dipandang dari cara menjawab

a. Angket terbuka

Angket ini memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab

dengan kalimatnya sendiri.

Page 118: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxviii

b. Angket tertutup

Angket ini pertanyaan yang diajukan telah diberikan alternative jawaban,

jadi responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan yang

sesuai dengan keinginannya.

(2) Dipandang dari jawaban yang sudah diberikan

a. Angket langsung

Dalam angket ini, responden ;angsung menjawab tentang dirinya

b. Angket tidak langsung

Dalam angket ini, responden menjawab tentang orang lain

(3) Dipandang dari bentuknya

a. Angket pilihan ganda

Dalam hal ini sama dengan angket tertutup, jadi alternatif jawaban sudah

disediakan dalam bentuk pilihan ganda dan responden tinggal memilih

jawaban yang sudah disediakan.

b. Angket isian

Dalam hal ini sama dengan angket tertutup, responden menjawab

pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan kalimatnya sendiri.

c. Check list (skala bertingkat)

Sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√

pada kolom yang sesuai)

d. Rating scale

Yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan

tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai kesangat

tidak setuju.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(1) Berdasarkan cara menjawabnya, angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket tertutup, karena alternatif jawaban sudah disediakan oleh

peneliti, responden tinggal memilih jawaban. Alasan peneliti menggunakan

angket tertutup karena pilihan jawaban sudah disedikan oleh peneliti sehingga

responden mudah untuk menjawab pertanyaan, angket tertutup juga lebih

Page 119: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxix

menghemat waktu, selain itu telah diberikan skor sebelumnya untuk masing-

masing alternatif jawaban sehinnga dalam pemberian skornya lebih mudah

dan mudah dianalisis. Namun, menurut Donald Ary yang diterjemakan oleh

Arif Furchan, 2005: 260) mengemukakan:

Angket tertutup mempunyai kelemahan yaitu memaksa responden untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang telah ditetapkan terlebih dahulu bagi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin sebenarnya ia merasa tidak mempunyai jawaban yang jelas, atau memaksanya memilih alternatif-alternatif yang tidak benar-benar mencerminkan sikap mereka.

Untuk memperkecil kesalahan maka peneliti melakukan usaha:

a. Kalimat disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh

responden.

b. Menyusun pertanyaan dengan baik agar tidak mempunyai makna ganda.

c. Pertanyaan diusahakan tidak bersifat menggiring responden untuk

memilih arternatif jawaban yang diinginkan peneliti.

d. Membuat alternatif jawaban yang lengkap.

(2) Berdasarkan jawaban yang diberikan, angket yang digunakan dalam penelitian

ini adalah angket langsung. Angket langsung bertujuan untuk memperoleh

data tentang diri responden. Angket diberikan kepada siswa untuk diisi agar

memperoleh data tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi.

Untuk memperoleh data tentang tingkat pendidikan orang tua siswa, angket

diberikan kepada orang tua (ayah dan ibu) siswa untuk diisi tentang tingkat

pendidikan yang terakhir ditempuh. Peneliti memilih angket langsung karena

angket langsung diberikan kepada responden untuk menjawab pertanyaan

yang berkaitan dengan pribadinya selain itu dengan angket langsung peneliti

tidak memerlukan waktu yang lama atau mudah meminta kembali angket

yang disebarkan kepada responden.

(3) Berdasarkan bentuknya, penelitian ini menggunakan rating scale yang

digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi.

c) Langkah – langkah menyusun angket

Page 120: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxx

Untuk menyusun angket memerlukan langkah – langkah yang tepat

dan sistematis.

(1) Menetapkan tujuan pembuatan angket

Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

informasi atau data mengenai tingkat pendidikan orang tua siswa (ayah dan

ibu) dan sikap siswa terhadap mata pelajaran sosiologi.

(2) Pembuatan kisi-kisi angket

Berdasarkan indikator dari variabel yang telah dirumuskan dapat

dibuat kisi-kisi angket sebagai pedoman penyusunan item pertanyaan maupun

pernyataan beserta jumlahnya sehingga seluruh aspek dapat diukur dan

terwakili.

(3) Penyusunan angket

Penyusunan angket meliputi pembuatan item-item pertanyaan atau

pernyataanbeserta alternatif jawaban, petunjuk pengisian angket dan surat

pengantar penyebaran angket.

(4) Memberikan skor angket

(5) Angket tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu) disusun berdasarkan

dalam bentuk pernyataan dengan alternatif jawaban pilihan ganda, pemberian

skor untuk angket variabel tingkat pendidikan orang tua adalah sebagai

berikut:

a. Tidak Sekolah = 0

b. Tidak tamat SD/ MI/ Paket A = 1

c. Tamat SD/ MI = 2

d. Tidak tamat SMP/ MTs/ Paket B = 3

e. Tamat SMP/MTs / Paket B = 4

f. Tidak tamat SMA/ MA/ Paket C = 5

g. Tamat SMA/ MA/ Paket C = 6

h. Tamat D1 = 7

i. Tamat D2 = 8

j. Tamat D3 = 9

k. Tamat S1 = 10

Page 121: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxi

l. Tamat S2 = 11

m. Tamat S3 = 12

Sedangkan untuk variabel sikap siswa terhadap mata pelajaran

sosiologi menggunakan skala Likert. Dalam skala Likert biasanya terdapat 1-5

alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Skala Likert banyak digunakan dalam penelitian moral dan sikap

terhadap suatu objek. Skala Likert mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan skala Likert dibandingkan skala lain antara lain:

(1) Dalam menyususn skala, item-item tidak jelas menunjukkan hubungan dengan skala yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan dalam skala.

(2) Skala Likert lebih mudah membuatnya. (3) Skala Likert mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi. (4) Karena jangka responsi yang lebih besar membuat skala Likert

dapat memberikan keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang pendapat atau sikap responden tentang isu yang dipertanyakan.

Kelemahan skala Likert

a) Karena ukuran yang digunakan adalah ukuranordinal, skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu lain.

b) Kadang kala total skor dari individu tidak memberikan tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak responsi terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama.

(Mohammad Nasir, 1999: 398)

Alasan peneliti menggunaka skala Likert untuk mengukur sikap siswa tehadap

mata pelajaran sosiologi antara lain:

1. Skala Likert lebih mudah pembuatannya dibandingkan skala yang lain

2. Dalam pemberian skor juga relatif mudah karena setiap alternatif jawaban

sudah diberikan skor.

Langkah – langkah menyusun skala Likert menurut (Donald Ary et al

yang dikutup oleh Arif Furchan, 2005: 279) antara lain:

(1) Mengumpulkan sejumlah besar pertanyaan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan tentang objek sikap.

Page 122: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxii

(2) Memilih dari kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan dalam jumlah yang kira-kira sama.

(3) Memberikan butir-butir pertanyaan ini kepada sejumlah individu, dan meminta mereka untuk mengemukakan pendapat terhadap tiap-tiap pertanyaan itu dengan menetapkan apakah mereka sangat setuju, setuju, tidak setuju, tidak mempunyai pilihan, tidak setuju atau sangat tidak setuju.

(4) Menghitung skor tiap-tiap individu. (5) Melakukan analisis butir pertanyaan (item analysis) guna memilih

butir–butir pertanyaan yang menghasilkan diskriminasi tinggi. Melalui analisis butir pertanyaan ini, peneliti dapat mengetahui korelasi antara skor keseluruhan para subjek dengan jawaban mereka terhadap tiap-tiap pertanyaan.

Sesuai dengan langkah-langkah diatas, peneliti melakukan langkah–

langkah menyusun skala Likert sebagai berikut:

(1) Mengumpulkan sejumlah pertanyaan yang menyenangkan dan yang

tidak menyenangkan terhahap objek sikap (mata pelajaran sosiologi).

(2) Memilih dari kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang menyanangkan dan

yang tidak menyenangkan dalam jumlah sama.

(3) Membuat alternatif jawaban serta skor untuk tiap alternatif jawaban.

Dalam hal ini peneliti menggunakan 5 alternatif jawaban yaitu:

Untuk item positif

(1) Sangat setuju = 4

(2) Setuju = 3

(3) Ragu-ragu = 2

(4) Tidak setuju = 1

(5) Sangat tidak setuju = 0

Untuk item negatif

(a) Sangat setuju = 0

(b) Setuju = 1

(c) Ragu-ragu = 2

(d) Tidak setuju = 3

(e) Sangat tidak setuju = 4

Page 123: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxiii

(6) Uji coba dan perbaikan angket

Untuk mendapatkan angket yang baik maka perlu dilakukan uji coba. Uji coba

atau try out dilakukan agar mendapat angket yang baik dan dapat

dipertanggung jawabkan, selain itu juga mengetahui kelemahan angket yang

disebarkan. Angket yang masih ada kekurangan perlu diperbaiki sebelum

disebarkan kembali kepada sampel yang ingin diteliti. Try out dilakukan

terhadap siswa dalam satu populasi tetapi tidak termasuk dalam sampel

penelitian, yaitu sebanyak 25 siswa. Adapun maksud peneliti mengadakan try

out adalah sebagai berikut:

a. Menghindari pertanyaan atau pernyataan yang bermakna ganda atau kurang jelas

b. Menghindari pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu ditanyakan.

c. Menghindari kata-kata yang kurang dimengerti dan dipahami responden

d. Menghilangkan pertanyaan yang tidak relevan dengan tujuan penelitian

Try out dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Uji coba angket

meliputi uji validitas dan reliabilitas, untuk lebih jelasnya akan diuraikan

sebagai berikut:

(a) Uji Validitas Instrumen

Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran

menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Menurut Saifuddin Azwar

(2001 : 5-6) menyatakan “ validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya” suatu instrumen yang baik mempunyai

validitas tinggi sebaliknya jika validitasnya rendah tidak akan relevan

dengan tujuan pengukuran.

Menurut (Donal Ary terjemahan Arif Furchan, 2005: 293)

mengemukakan, “masalah validitas berhubungan dengan sejauh mana

suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat

tersebut”. Jadi apakah alat ukur yang digunakan sudah tepat dan mampu

mengukur dengan benar agar hasilnyapun baik. Menurut Suharsimi

Arikunto (2002: 144) menyatakan bahwa, ”validitas adalah suatu ukuran

Page 124: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxiv

yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen”. Jadi alat ukur dikatakan valid jika dapat mengukur secara

tepat dan cermat sehingga dapat mengukur dengan tepat dan dapat

dipertanggung jawabkan. Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa validitas instrumen adalah kesahihan, ketepatan,

kecermatan alat ukur dalam mengukur objek penelitian.

Macam-macam validitas menurut Saifuddin Azwar (2001: 46),

antara lain sebagai berikut

(1) Validitas isi 1. Validitas Muka (Face Validity) 2. Validitas Logik (Logical Validity)

(2) Validitas Konstruk (Construct Validity) (3) Validitas berdasarkan kriteria (Criterian Validity)

1. Validitas Prediktif (Prediktive Validity) 2. Validitas Konkruen

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

(a) Validitas isi

Validitas isi adalah untuk mengetahui sejauh mana item-item dalam

tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur.

Estimasi validitas ini tidak melibatkan perhitungan statistik apapun

melainkan hanya analisis rasional.

Validitas isi dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

i. Validitas Muka (Face Validity)

Validitas muka adalah tipe validitas yang paling rendah

signifikansinya karena hanya didasarkan pada penelitian terhadap

format penampilan (appearance) tes.

ii. Validitas Logik (Logical Validity)

Validitas logik menunjukkan pada sejumlah isi tes merupakan

representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur.

(b) Validitas Konstruk (Construct Validity)

Page 125: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxv

Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh

mana tes mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak

diukurnya. Pengujian validitas konstruk biasanya memerlukan teknik

analisis statistik yang lebih kompleks.

(c) Validitas berdasarkan kriteria (Criterian Validity)

[osedur pendekatan validitas berdasarkan kriteria menghendaki

tersedianya kriteria eksternal yang dijadikan pengujian skor tes.

Prosedur validitas berdasar kriiteria dua macam validitas, yaitu:

i. Validitas Prediktif (Prediktive Validity)

Prosedur validasi prediktif memerlukan waktu yang lama dan

hanya yang besar, karena prosedur ini pada dasarnya merupakan

kontinyuitas dalam proses pengambilan tes.

ii. Validitas Konkruen

Validitas konkruen merupakan indikasi yang layak ditegakkan

apabila tes tidak digunakan sebagai suatu prediktor dan merupakan

validitas yang sangat penting dan situasi diagnosis.

Validitas yang digunakan dan diuji coba dalam penelitian ini

adalah validitas konstruk (contruct validity), karena item disusun berdasarkan

teori yang relevan dengan variabel tingkat pendidikan orang tua (X1), sikap

siswa terhadap mata pelajaran sosiologi (X2), dan prestasi belajar sosiologi

(Y) yang diteliti kemudian diukur dengan teknik analisis statistik.

Instrumen dikatakan valid apabila Instrumen dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas suatu instrumen dinyatakan dengan korelasi (r).

Uji validitas menggunakan rumus korelasi prodact moment dari

person dalam Suharsimi Arikunto (2002 : 146), sebagai berikut :

Uji validitas menggunakan rumus korelasi prodak moment dari

Pearson dalam Suharsimi Arikunto (2002: 146), sebagai berikut :

r xy = ( )( )

( ){ } ( ){ }å åå åå åå

--

-2222 yyNxxN

yxxyN

Keterangan :

Page 126: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxvi

r xy = koefisien korelasi antara X dan Y

Xå = jumlah skor butir angket variabel X

Yå = jumlah skor butir angket variabel Y

N = jumlah subyek uji coba

Jika ρ < 0,05 maka dinyatakan item valid, sebaliknya jika ρ > 0,05 maka

item tidak valid.

Dari uji validitas, item yang valid dipakai untuk angket yang akan disebar

kepada sampel penelitian, sedangkan yang tidak valid dibuang.

Berdasarkan hasil perhitungan validitas angket diperoleh hasil dari

50 item try out 50 item soal variabel sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi ada 7 butir yang gugur, yaitu item nomor 23, 35, 36, 37, 40, 44dan

50. sedangkan pada tes prestasi belajar yang telah di uji cobakan ada 10 item

yang gugur yaitu nomor 7, 8, 10, 12, 21, 28, 32, 37, 42 dan 43.

(b) Uji Reliabilitas

Selain kuesioner harus valid juga harus reliabel, artinya dapat

dipercaya atau diandalkan, menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006:

229) mengemukakan, “reabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau

ketepatan hasil pengukuran”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto

(2002 : 154) “reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument itu sudah baik”. Jadi suatu alat ukur

dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan reliabilitas tinggi

apabila alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif tetap apabila alat

ukur tersebut dikenakan pada subyek yang sama tetapi tempatnya berbeda

atau pada waktu yang berbeda tetapi tempatnya sama.

Ada dua jenis reliabilitas, yaitu

a. Reliabilitas Stabilitas a. Metode pengujian kembali (tes retest/single tesl double trial) b.Teknik belah dua (single test single trial) c. Teknik paralel (doule test trial)

b. Reabilitas Ekuivalen

Page 127: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxvii

(Arief Sukardi Sadiman, 1991: 107)

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut

1. Reliabilitas Stabilitas

Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap

orang atau unit yang diukur setiap saat mengukurnya. Realibilitas

stabilitas menggunakan indikator yang sama, definisi operasional, dan

prosedur pengumpulan data setiap saat dan mengukurnya pada waktu yang

berbeda. Pemerolehan reliabilitas setiap kali unit diukur skornya sama atau

hampir sama, mengukur ukuran yang sama pada waktu yang berbeda.

A Metode pengujian kembali (tes retest/single tesl double trial)

Metode ini menggunakan ukuran atau “tes” yang sama untuk variabel

tertentu pada suatu saat pengukuran yang diulang lagi pada saat lain.

B Teknik belah dua (single test single trial)

Teknik ini biasanya peneliti menggunakan teknik belah dua ganjil

genap dengan pengelompokan skor butir bernomor ganjil sebagai

belahan pertama dan penelompokan bernomor genap sebagai blahan

kedua.

C Teknik paralel (doule test trial)

Perhitungan reliabilitas iukur dengan menggunakan dua jenis alat ukur

yang mengukur aspek yang sama. Kedua alat pengukur kemudian

diberikan pada responden yang sama, kemudian dicarai validitasnya

untuk masing-masing jenis.

2. Reabilitas Ekuivalen

Menyangkut usaha pemerolehan nilai yang sama dengan jenis ukuran

yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai

sama tetapi degan satu atau lebih indikator pengumpulan data dan atau

pengamat-pengamat.

Dalam penelitian ini menggunakan jenis reliabilitas stabilitas

dengan metode pengujian kembali karena menggunakan induktor, definisi

Page 128: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxviii

operasional dan prosedur pengumpulan data yang sama setiap saat,

sehingga diperoleh nilai yang sama meskipun pada waktu yang berbeda.

Untuk mengukur atau menghitung tingkat reliabilitas

instrument digunakan rumus alpha yang dikemukakan Saifuddin Azwar

(2001: 11) sebagai berikut :

r 11 = ( ) úúû

ù

êêë

é-ú

û

ùêë

é-

å2

2

11 t

b

S

S

KK

Keterangan :

r 11 = koefisien reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

bSå

Sb² = jumlah varians butir

2

tS 2

bSå

St² = varians total.

Jika ρ < 0,05 maka hasil pengukurannya reliabel, sebaliknya jika ρ > 0,05

makahasil pengukurannya tidak reliabel..

(7) Revisi Angket

Setelah angket diuji cobakan atau dilakukan uji validitas dan reliabilitas,

dilakukan revisi dengan cara pemilihan pertanyaan atau item-item yang valid

dan reliabel yang akan digunakan.

(8) Perbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel diperbanyak

sesuai dengan jumlah responden yang menjadi anggota sampel.

(9) Penyebaran angket

Langkah terakhir adalah angket disebarkan kepada sample untuk memperoleh

data penelitian.

3) Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2002 : 135) menjelaskan bahwa, “di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya”.

Page 129: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxix

Alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi adalah sebagai berikut:

1) Sumber data sudah tersedia, sehingga mudah untuk memperolehnya.

2) Bila ada kekeliruan mudah untuk memperbaiki karena dapat dicari kembali

3) Menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data

berupa nama siswa dan jumlah siswa di kantor Tata usaha SMA N 1 Wonosari.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data

serta menganalis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan hipotesis

yang diajukan sebelumnya selain itu juga untuk memperoleh kesimpulan. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi dan regresi.

Sesuai dengan teknik yang digunakan, maka penelitian menggunakan dasar analisis

dengan pedoman:

Kaidah uji hipotesis menggunakan komputer

Jika ρ (probabilitas) < 0,01 = sangat signifikan

Jika ρ (probabilitas) < 0,05 = signifikan

Jika ρ (probabilitas) < 0,15 = cukup signifikan

Jika ρ (probabilitas) < 0,30 = kurang signifikan

Jika ρ (probabilitas) > 0,30 = tidak signifikan

Kaidah uji hipotesis konvensional

Jika ρ (probabilitas) < 0,01 = sangat signifikan

Jika ρ (probabilitas) < 0,05 = signifikan

Jika ρ (probabilitas) > 0,05 = tidak signifikan

Uji tes memakai signifikansi ρ (probabilitas) < 0,05

Penggunaan analisis tersebut ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,

yaitu:

Page 130: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxx

a. Sampel yang digunakan dalam penyalidikan harus sampel yang diabil secara random

dari populasi terhadap kesimpulan mana penyelidikan hendak kita kenakan.

b. Bentuk distribusi variabel XI, X2, dan Y dalam populasi adalah mendekati distribusi

normal. (Sutrisno Hadi, 1999: 304)

Prosedur analisis data dalam penelitian ini adalah

a. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dapat yang

didapat berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus

Chi Kuadrat (Sutrisno Hadi, 2004:383) sebagai berikut:

X 2 = åfh

fhfo 2)( -

Keterangan :

X 2 = koefisien chi kuadrat

fo = jumlah frekuensi yang telah diperoleh

fh = jumlah frekuensi yang diharapkan

Jika ρ > 0,05 maka data yang diperoleh berdistribusi normal, sebaliknya ρ <

0,05, maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal

2. Uji Linieritas

Uji Linieritas digunakan untuk mengetahui apa ada hubungan antara variable

bebas dengan variable terikat yaitu antara X1 dengan Y dan antara X2 dengan

Y.

Uji linieritas dilakukan dengan mengunakan rumus dari Sudjana

(2001:332) sebagai berikut :

1. JK (G) = å 1X( )

úúû

ù

êêë

é- åå N

YY

2

2

2. JK (TC) = JK (S) – JK (G)

Page 131: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxi

3. dK(G) = N – K

4. dK (TC) = K– 2

5. RJK (TC) = )(

)(

T Cd f

T CJ K

6. RJK (G) = )(

)(

Gd f

GJ K

7. F h i t u n g = )()(

GR JKT CR J K

Keterangan :

JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat

JK (TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

dK (G) = Derajat Kebebasan Galat

dK (TC) = Derajat Kebebasan Tuna Cocok

RJK (G) = Kuadrat Tengah Galad

RJK (TC) = Kuadrat Tengah Tuna Cocok

Kriteria uji linieritas adalah jika ρ > 0,05 maka korelasinya linier, sedangkan

ρ < 0,05 maka korelasinya tidak linier.

3. Uji Independensi

Uji Independensi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas XI dan X2

( )( )( ){ } ( ){ }222

121

212121

YYNXXN

XXXXNxrx

å-åå-å

åå-å=

Keterangan :

rx1x2 = koefisien korelasi X1 dan X2

Page 132: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxii

X1 = variabel pertama

X2 = variabel kedua

N = menyatakan jumlah data observasi

(Suharsimi Arikunto, 2002:124)

b. Uji Hipotesis

Uji ini menggunakan uji regresi yang meliputi:

1. Mencari korelasi antara Kriterium dengan prediktor

a. Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X1 dengan Y, digunakan

rumus

1yr = ( )( )

( ) ( )å å ååååå--

-222

121

11

YYNXXN

YXYXN

b. Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X2 dengan Y, digunakan

rumus.

2yr = ( )( )

( ) ( )å åååååå--

-222

222

22

YYNXXN

YXYXN

(Suharsimi Arikunto, 2002:245)

2. Menentukan koefisien korelasi antara X1, X2 dan Y yaitu dengan rumus

2

2211

)2,1( Y

YXaYXa

yrå

+ åå=

Keterangan :

ry(1,2) = Koefisien korelasi antara Y dengan X 1 dan X2

a1 = Koefisien prediktor X 1

a2 = Koefisien prediktor X 2

X1Y = Jumlah produk antara X1 dan Y

X2Y = Jumlah produk antara X2 dan Y

å Y2 = Jumlah kuadrat kriterium Y

Page 133: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxiii

(Sutrisno Hadi, 2001: 225)

3. Uji Signifikansi

Untuk uji signifikansi menggunakan rumus sebagai berikut:

F =)1()1( 2

2

--- knR

kR

Keterangan :

F = harga F garis regresi

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel bebas

R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-

prediktornya.

(Sudjana, 2001:108)

BAB IV HASIL PENELITIAN

1) Deskripsi Data

a) Deskripsi Lokasi Penelitian

Deskripsi lokasi penelitian adalah gambaran mengenai tempat dimana data

diperoleh peneliti. Lokasi penelitian untuk mengambil data yaitu di SMA Negeri I

Wonosari. Data dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat disajikan

secara sistematis. Aspek-aspek yang diteliti dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sejarah

singkat SMA Negeri I Wonosari, b. Struktur organisasi SMA Negeri I Wonosari, c.

Sarana dan prasarana SMA Negeri I Wonosari, d. Kegiatan Kurikuler.

a.Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Wonosari

Page 134: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxiv

SMA Negeri I Wonosari berada di Kabupaten Klaten, propinsi Jawa Tengah

yang didirikan pada tahun 1984, SMA ini merupakan perwujudan dari swadaya

masyarakat dengan adanya tanah dan lokasi yang diajukan ke kecamatan Wonosari

dan dikoordinasikan dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten

Klaten kemudian diajukan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional di

Jakarta. Pembangunan sekolah didirikan oleh pemerintah pusat di atas tanah seluas

7960m2 . Pendirian ini dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

dengan nomor: 0219/10981 tentang pembukaan sekolah.

SMA Negeri 1 Wonosari terletak di jalan Yogya-Solo, Pakis, Wonosari,

Klaten, kode pos 57374, telepon (0272) 551584 dengan status sekolah negeri. Letak

SMA Negeri 1 Wonosari sangat strategis karena mudah dijangkau baik dengan

kendaraan umum atau pribadi. Gedung sekolah tepat ditepi jalan raya dari .Pakis ke

arah timur 300 meter.

Seiring berjalannya waktu SMA Negeri I Wonosari berkembang baik dari segi

kuantitas siswa maupun kualitas pendidikan. Sarana dan prasarana semakin lengkap

untuk menunjang proses belajar siswa. Pada tahun Ajaran 2008 / 2009 jumlah kelas

18, terdiri dari kelas IPA : 6 kelas, IPS : 8 kelas, Bahasa 2 kelas.

Untuk kelas X adalah 8 kelas. Dalam penelitian ini mengambil Kelas XI IPS yang

terdiri dari 4 kelas yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI IPS 4 dengan jumlah

keseluruhan siswa XI IPS adalah 178 siswa.

Adapun Visi dan Misi SMA Negeri I Wonosari adalah sebagai berikut:

a. Visi SMA Negeri I Wonosari adalah: Berbakti pada nusa dan bangsa dalam

berprestasi.

b. Misi SMA Negeri I Wonosari adalah sebagai berikut:

i. Meningkatkan proses belajar mengajar secara efektif, terarah, dan teratur

untuk pencapaian prestasi.

ii. Meningkatkan minat baca untuk mendorong potensi intelektualitas siswa

dengan pemberdayaan perpustakaan.

iii. Membentuk tim bola basket untuk pengembangan siswa berprestasi.

iv. Meningkatkan penerapan IPTEK melalui praktikum laboratorium.

Page 135: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxv

v. Membentuk komunitas seni, sastra dan budaya sebagai media ekspresi siswa

untuk pencapaian kepribadian estetis.

vi. Meningkatkan pendidikan agama yang seimbang dengan ilmu pengetahuan.

b. Struktur organisasi SMA N I Wonosari

Gambar 4. 1 Struktur Orgnisasi SMA Negeri 1 Wonosari Berdasarkan bagan diatas, berikut adalah tugas dari komponen yang terdapat

disekolah:

a) Kepala sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manager, administrator

dan supervisor.

a. Kepala sekolah sebagai edukator

Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses belajar

mengajar secara efektif dan efisien.

b. Kepala sekolah sebagai manager mempunyai tugas sebagai berikut:

Menyusun perencanaan, pengorganisasian kegiatan, mengarahkan kegiatan,

mengadakan rapat, megambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar.

c. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi:

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan,

kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, kantor, keuangan, kepustakaan,

laboratorium.

d. Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas menyelenggarakan supervise

mengenai: proses belajar mengajar, kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan

KOMITE SEKOLAH H. Amir Indrianto, SH

KEPALA TATA USAHA H. Amir Indrianto, SH

Urusan Kurukulum Yusup Budi S, S.Pd

Seluruh Siswa Kelas X, XI, XII

WAKASEK Agung Jatmiko, S. Pd

Kepala Sekolah Drs. Sukarno MPd

Urusan kesiswaan Yusup Budi S, S.Pd

Urusan Sarana & Prasarana Drs. Sri Novi Hastuti

Urusan Humas Drs. Aris M.

Koorinator BP Drs. Atika Latife

Guru-guru

SELURUH SISWA KELAS 1, 2, 3

Page 136: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxvi

ketatausahaan, sarana dan prasarana, kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah).

b) Wakil kepala sekolah

Wakil kepala sekolah SMA Negeri I Wonosari ada 1 orang yang bertugas

membantu kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut: menyusun program perencanaan, membuat program kegiatan dan

pelaksanaannya, pelaksanaan perorganisasian, pelaksanaanpengarahan,

pengkoordinasian, pengawasan, pengumpulan data dan penyusunan laporan.

c) BP (Bimbingan konseling)

Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a) Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

b) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi maasalah – masalah

yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.

c) Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam

kegiatan belajar.

d) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan kepada siswa agar lebih

berprestasi dalam kegiatan belajar.

e) Menyusun statistik hasil evaluasi.

f) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling.

d) Tata usaha

Kepala tata usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah, dan

bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a) Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.

b) Pengelolaan keuangan sekolah.

c) Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

d) Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha.

e) Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

f) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara

berkala.

Page 137: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxvii

e) Urusan kurikulum

a) Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

b) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

c) Mengatur kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler

d) Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas

e) Mengatur program pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran

f) Urusan kesiswaan

Urusan kesiswaan mempunyai tugas mempunyai tugas:

a) Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

b) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah).

c) Mengatur program pesantren kilat.

d) Menyelenggarakan program cerdas cermat, olah raga prestasi.

e) Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa.

g) Urusan sarana dan prasarana

Urusan sarana dan prasarana mempunyai tugas:

a) Merencanakan kebubuhan sarana dan prasarana untuk menunjang proses

belajar mengajar.

b) Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana.

c) Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian.

d) Mengatur pembukuannya.

h) Urusan hubungan masyarakat

Urusan hubungan masyarakat mempunyai tugas:

1) Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peran

komite sekolah.

2) Menyelenggarakan bakti sosial.

3) Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah.

4) Menyususun laporan.

i) Wali kelas

Page 138: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxviii

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Pengelolaan kelas.

b. Penyelenggaraan administrasi kelas.

c. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa..

d. Membuat catatan khusus tentang siswa.

e. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

j) Guru:

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi:

a. Membantu perangkat program pengajaran.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan

umum, dan ujian akhir.

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan umum.

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

f. Mengisi daftar nilai siswa.

g. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.

h. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

i. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.

j. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

k) Jurusan SMA N I Wonosari tahun ajaran 2008/2009

Kelas X terdiri dari 8 kelas 1) X A 2) X B 3) X C 4) X D 5) X E 6) X F 7) X G 8) X H

Kelas XI terdiri dari 3 kelas IPA, 4 kelas IPS dan 1 kelas Bahasa 1. XI IPA 1 2. XI IPA 2 3. XI IPA 3 4. XI IPS 1 5. XI IPS 2

Page 139: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxxxix

6. XI IPS 3 7. XI IPS 4 8. XI Bahasa

Kelas XII terdiri 3 kelas IPA, 4 kelas IPS dan 1 kelas Bahasa a. XII IPA 1 b. XII IPA 2 c. XII IPA 3 d. XII IPS 1 e. XII IPS 2 f. XII IPS 3 g. XII IPS 4 h. XII Bahasa

c. Sarana dan Prasana

Gedung yang dibangun terdiri dari gedung yang berhubungan langsung

dengan proses belajar mengajar maupun gedung yang mendukung proses belajar

mengajar itu sendiri. Gedung dan sarana prasarana yang ada di SMA N I Wonosari

antara lain:

1. Ruang kelas terdiri dari 24 ruangan.

2. Ruang bimbingan konseling 1 ruangan

3. Ruang kesenian 1 ruangan

4. Ruang tata usaha 1 ruangan

5. Ruang kepala sekolah 1 ruangan

6. Ruang komputer 1 ruangan

7. Ruang UKS 1 ruangan

8. Ruang guru 1 ruangan

9. Ruang perpustakaan 1 ruangan

10. Ruang laboratotium 5 ruangan terdiri dari Lab biologi, Lab fisika, dan Lab kimia,

Lab Bahasa

11. Ruang pramuka 1 ruang

12. Ruang koperasi siswa 1 ruang

13. Masjid

14. Gudang

15. Tempat parkir guru

16. Tempat parkir siswa

17. 4 kantin

Page 140: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxl

18. Lapangan sepak bola

19. Lapangan basket

Selain dibangun gedung/ruangan yang membantu proses belajar mengajar, SMA

Negeri 1 Wonosari juga menyediakan peralatan belajar yang mendukung proses

belajar-mengajar antara lain:

a. Televisi sebanyak 31 buah

b. VCD sebanyak 25 buah

c. Komputer dilengkapi internet sebanyak 60 unit

d. Mesin ketik sebanyak 5 unit

e. Miskroskop sebanyak 50 buah

f. LCD sebanyak 2 buah

g. Laptop sebanyak 5 unit

h. Gamelan satu perangkat

d. Kegiatan Kurikuler

a Kegiatan Intrakurukuler

Kegiatan Intrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran untuk

menguasai kompetensi dengan mempertimbangkan hak-hak dari kewajiban

peserta didik, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan.

b Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan pembelajaran di luar kegiatan

intrakurikuler yang diselenggarakan secara konseptual dengan keadaan dan

kebutuhan lingkungan untuk memenuhi tuntutan penguasaan kompetensi mata

pelajaran, pembentukan karakter bangsa dan peningkatan kecakapan hidup yang

alokasi waktunya diatur secara tersendiri berdasarkan pada kebutuhan dan kondisi

sosial. Adapun kegiatan ekstra kurikuler yang terdapat di SMA Negeri 1

Wonosari adalah basket ball, volley ball, sepak bola, bela diri, tennis lapangan,

bahasa inggris, batual, PMR, seni musik, drama/seni teater, KIR, Olimpiade

Fisika, Olimpiade Biologi, Olimpiade Kimia, Olimpiade Matematika, Olimpiade

komputer, Pramuka, PA, PKS, Paskibraka.

b) Deskripsi Data Variabel Penelitian

Page 141: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxli

Penelitian tentang hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1) dan Sikap

Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi (X2) dengan Prestasi Belajar Sosiologi (Y)

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari Tahun Ajaran 2008/2009, meliputi tiga

macam data yaitu

1. Prestasi Belajar Sosiologi (Y) berasal dari tes prestasi belajar Sosiologi.

2. Tingkat Pendidikan Orang Tua (XI) yang berasal dari data skor angket

responden.

3. Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi (X2) berasal dari data skor angket

responden.

Ketiga data tersebut untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

1) Deskripsi Data Prestasi belajar Sosiologi

Prestasi belajar Sosiologi dalam penelitian ini adalah variabel terikat (Y). Skor

data yang diperoleh dapat dilihat pada (lampiran 21 hal 216). Sedangkan rangkuman

data statistik dapat disajikan dalam uraian singkat sebagai berikut:

Mean = 6,42

Modus = 6,2

Median = 7,43

SB = 1,624

Nilai tertinggi = 8,75

Nilai terendah = 3,75

Adapun ditribusi frekuensi data prestasi belajar Sosiologi dapat disajikan

dalam tabel berikut

Varian fi xi fixi (xi-M) (xi-M) 2 fi(xi-M)2 8,73-9,55 7,9-8,72

7,07-7-89 6,24-7,06 5,41-6,23 4,48-5,4 3,75-4,57

5 8 4 8 8 7 4

9,14 8,31 7,48 6,65 5,82 4,99 4,16

45,7 66,48 29,92 53,2 46,56 34,93 16,64

2,40 1,57 0,74 -0,09 -0,92 -1,75 -2,58

5,7 2,5 0,5 0,0 0,9 3,1 6,7

28,75 19,66 2,18 0,07 6,80 21,49 26,67

Jumlah 45 303,4 116,04 Tabel 4.1 Prestasi Belajar Sosiologi (Y)

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel Y tersebut dapat diketahui

bahwa responden paling banyak menempati kelas ke- 2, 4, dan 5 pada interval 7,9-

Page 142: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxlii

8,73, 6,24-7,06, dan 5,41-6,23 yaitu masing-masing sebanyak 8 responden,

sedangkan responden yang paling sedikit menempati kelas ke-3 dan 7 pada interva

7,07-7,89, dan 3,75-4,57 yaitu sebanyak 4 responden. Penyebaran data dapat

diperiksa dalam histogram berikut ini:

Gambar 4.2 Histogram Data Variabel Prestasi Belajar Sosiologi (Y)

Berdasarkan histogram data tentang prestasi belajar ada tujuh warna berbeda

pada histogram yaitu biru, hijau, pink, oranye, ungu, kuning, dan coklat. Warna biru

untuk interval 3,75-4,57 yang memiliki nilai frekuensi 4, warna hijau untuk interval

4,58-5,4 yang memiliki nilai frekuensi 7, warna pink untuk interval 5,41-6,23 yang

memiliki nilai 8, warna oranye untuk interval 6,24-7,06 yang memiliki nilai 8, warna

ungu untuk interval 7,07-7,89 yang memiliki nilai 4, warna kuning untuk interval 7,3-

8 yang memiliki nilai 8, warna coklat untuk interval 8,73-9,55 yang memiliki nilai 5.

Dari hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar

Sosiologi yang dimiliki siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari berada pada

ketegori cukup tinggi karena dari hasil perhitungan diketahui bahwa modus berada

pada posisi sedikit dibawah mean. Hasil ini berdasarkan rerata sebesar 6,742, median

sebesar 7,43, dan modus sebesar 6,2. jika dilihat dari skala penilaian, prestasi belajar

Sosiologi yang dimiliki siswa SMA Negeri 1 Wonosari kelas XI IPS berada pada

kategori cukup. Hasil ini berdasarkan rerata empirik sebesar 6,309 dengan

menggunakan pedoman skala 11.

2) Deskripsi Tingkat pendidikan orang tua (XI)

Tingkat pendidikan orang tua dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X1).

Skor data yang telah diperoleh dapat dilihat pada (lampiran 21 hal 212). Sedangkan

rangkuman data statistik dapat disajikan dalam uraian singkat sebagai berikut:

012345678

Fre

ku

en

si

3,75-4,57

4,58-5,4 5,41-6,23

6,24-7,06

7,07-7,89

7,9-8,72 8,73-9,55

Interval

Page 143: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxliii

Mean = 11,53

Modus = 14,7

Median = 12,19

SB = 5,0344

Nilai Tertinggi =22

Nilai Terendah = 2

Adapun ditribusi frekuensi data tingkat pendidikan orang tua dapat disajikan

dalam tabel berikut:

Varian fi xi fixi (xi-M) (xi-M) 2 fi(xi-M) 2 20-22 17-19 14-16 11-13 8-10 5-7 2-4

4 4 5 14 8 6 4

21 18 15 12 9 6 3

84,0 72,0 75,0 168,0 72,0 36,0 12,0

9,47 6,47 3,47 0,47 -2,53 -5,53 -8,53

89,62 41,82 12,02 0,22 6,42 30,62 72,82

358,47 167,27 60,09 3,05 51,34 183,71 291,27

Jumlah 45 519 1115,20

Tabel 4.2 Tingkat pendidikan orang tua (X1)

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel X1 tersebut dapat diketahui

bahwa responden paling banyak menempati kelas ke- 4 pada interval 11-13 yaitu

sebanyak 14 responden, sedangkan responden yang paling sedikit menempati kelas

ke- 1, 2 dan 7 pada interval 20-22, 17-19, dan 2-4 yaitu masing-masing sebanyak 4

responden.

Penyebaran data dapat diperiksa dalam histogram berikut ini:

Gambar 4.3 Histogram Data Variabel Tingkat pendidikan orang tua (X1)

02468

101214

Fre

ku

en

si

2-4 5-7 8-1 11-13 14-16 17-19 20-22

Interval

Page 144: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxliv

Berdasarkan histogram data tentang Tingkat pendidikan orang tua ada tujuh

warna berbeda pada histogram yaitu biru, hijau, pink, oranye, ungu, kuning, dn

coklat. Warna biru untuk interval 2-4 yang memiliki nilai frekuensi 4, warna hijau

untuk intervai 5-7 yang memiliki nilai frekuensi 6, warna pink untuk interval 8-10

yang memiliki nilai frekuensi 8, warna oranye untuk interval 11-13 yang memiliki

nilai frekuensi 14, warna ungu untuk interval 14-16 yang memiliki nilai frekuensi 5,

warna kuning untuk interval 17-19 yang memiliki nilai frekuensi 4, dan warna coklat

untuk interval 20-22 yang memiliki nilai frekuensi 4.

.Dari perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan orang

tua yang dimiliki siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosariberada pada kategori

tinggi karena dari hasil perhitungan diketahui bahwa modus data berada pada skor

yang tinggi dan modusnya juga pada posisi yang lebih tinggi dari pada mean. Hasil

ini berdasarkan data rerata sebesar 11,53, mediannya 12,19, dan modusnya pada

posisi tinggi yaitu 14,7.

3) Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi (X2)

Sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dalam penelitian ini adalah

variabel bebas (X2). Skor data yang telah diperoleh dapat dilihat pada (lampiran 21

hal 214). Sedangkan rangkuman data statistik dapat disajikan dalam uraian singkat

sebagai berikut:

Mean = 114,033

Modus = 115,1

Median = 114,50

SB = 18,2029

Nilai tertinggi = 159

Nilai terendah = 76

Adapun ditribusi frekuensi data sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

dapat disajikan dalam tabel berikut:

Varian fi xi fixi (xi-M) (xi-M) 2 fi(xi-M) 2 148-159 136-147 124-135 112-123 100-111

2 4 6

13 10

153,5 141,5 129,5 117,5 105,5

307 566 777 1528 1055

39,47 27,47 15,47 3,47 -8,53

1557,6 754,4 239,2 12,0 72,8

3115,24 3017,67 1435,31 156,23 728,18

Page 145: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxlv

88-99 76-87

7 3

93,5 81,5

655 245

-20,53 -32,53

421,6 1058,4

2951,32 3175,25

Jumlah 45 5132 14579,20

Tabel 4.3 distribusi frekuensi Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi (X2)

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel X2 tersebut dapat diketahui

bahwa responden paling banyak menempati kelas ke- 4 pada interval 112-123 yaitu

sebanyak 13 responden sedangkan responden yang paling sedikit menempati kelas

ke-1 pada interval 148-159 yaitu sebanyak 2 responden. Penyebaran data dapat

diperiksa dalam histogram berikut ini:

Gambar 4.4 Histogram Data Variabel Sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi (X2)

Berdasarkan histogram data tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi ada tujuh warna berbeda pada histogram yaitu biru, hijau, pink, oranye,

ungu, kuning, dan coklat. Warna biru untuk interval 76-87 yang memiliki nilai

frekuensi 3, warna hijau untuk interval 88-99 yang memiliki nilai frekuensi 7, warna

pink untuk interval 100-111 yang memiliki nilai 10, warna oranye untuk interval 112-

123 untuk interval 13, warna ungu untuk interval 124-135 yang memiliki nilai

frekuensi 6, warna kuning untuk interval 136-147 yang memiliki nilai frekuensi 4,

dan warna coklat untuk interval 148-159 yang memiliki nilai frekuensi 2.

Dari hasil perhitungandapat diambil kesimpulan bahwa sikap siswa terhadap

mata pelajaran Sosiologi siswa XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari berada pada kategori

tinggi karena modus data berada pada skor yang tinggi dan modusnya juga pada

posisi yang lebih tinggi dari pada mean. Hasil ini berdasarkan data rerata sebesar

114,033, mediannya 114,50, dan modusnya pada posisi tinggi yaitu 115,1.

02468

101214

Fre

ku

en

si

76-87 88-99 100-111 112-123 124-135 136-147 148-147

Interval

Page 146: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxlvi

2) Pengujian Prasarat Analisis Data

Data yang telah terkumpul diolah kemudian disusun secara sistematis

selanjutnya dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan. Syarat analisis

data yang digunakan adalah regresi linier untuk mengetahui sebaran data harus

berdistribusi normal dan kedua variabel bebas harus linier dengan variabel terikat.

Hasil uji prasyarat analisis data yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Jika χ 2 hitung < χ 2

tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal dan apabila χ 2 hitung

> χ 2 tabel maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal.

1) Uji Normalitas variabel X1

Pada uji normalitas variabel tingkat pendidikan orang tua (X1), langkah

pertama yang dilakukan adalah membuat tabel rangkuman variabel X1

Kelas Interval

Batas Kelas (X)

Z untuk batas Kelas

Batas Luas

Derah

Luas Tiap Kelas

Frekuensi harapan

fh

Frekuensi observasi

fo

(fo-fh) 2 fh

20-22

17-19

14-16

11-13

8-10

5-7

2-4

22,5

19,5

16,5

13,5

10,5

7,5

4,5

1,5

2,18

1,58

0,99

0,39

-0,20

-0,80

-0,40

-1,99

4854

4429

3389

1517

871

3106

4351

4767

0,0425

0,104

0,1872

0,2388

0,2235

0,1245

0,0416

1,91

4,68

8,42

10,75

10,06

5,6

1,87

4 4 5

14 8 6 4

2,287

0,099

1,389

0,983

0,422

0,029

2,426

7,630 Tabel 4.4 Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1)

Dengan dk = 4 dan taraf signifikansi 5% diperoleh harga χ 2

tabel = 9,488. harga

χ 2hitung 6,21. Maka χ 2

hitung < χ 2tabel = 6,21< 9,488 dapat disimpulkan bahwa

penyebaran data normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (lampiran 22 hal

218).

Sebaran data tingkat pendidikan orang tua dilihat dari grafik berikut:

Page 147: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxlvii

Gambar 4.5 Grafik Sebaran Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1)

2) Uji Normalitas variabel X2

Pada uji normalitas variabel sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi,

langkah pertama yang dilakukan adalah membuat tabel rangkuman variabel X2.

Kelas Interval

Batas Kelas (X)

Z untuk batas Kelas

Batas Luas Derah

Luas Tiap Kelas

interval

Frekuensi harapan

fh

Frekuensi observasi

fo

(fo-fh) 2 fh

136-145

126-135

116-125

106-115

96-105

86-95

76-85

145,5

135,5

125,5

115,5

105,5

95,5

85,5

75,5

2,50

1,84

1,18

0,52

-014

-0,80

-1,46

-1,12

4946

4672

3810

1985

557

3106

4279

4830

0,0275

0,0861

0,1825

0,2542

0,2549

0,1173

0,0551

1,24

3,87

8,21

11,44

1147

5,28

2,48

2

4

6

13

10

7

3

0,466

0,004

0,595

0,213

0,188

0,560

0,109

2,140

Tabel 4.5 Uji Normalitas Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi (X2)

Dengan dk = 4 dan taraf signifikansi 5% diperoleh harga χ2tabel = 9,488. harga

χ 2hitung 2,14. Maka χ 2

hitung < χ 2tabel = 2,14< 9,488 dapat disimpulkan bahwa

penyebaran data normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (lampiran 24 hal

218)

Sebaran data sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dilihat dari grafik

berikut:

Page 148: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxlviii

Gambar 4.6 Grafik Sebaran Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sosiologi (X2)

3) Uji Normalitas variabel Y

Pada uji normalitas variabel Prestasi Belajar (Y), langkah pertama yang

dilakukan adalah membuat tabel rangkuman variabel Y.

Kelas Interval

Batas Kelas (X)

Z untuk batas Kelas

Batas Luas Derah

Luas Tiap Kelas

Frekuensi harapan

fh

Frekuensi observasi

fo

(fo-fh) 2 fh

8,01-8,7

7,3-8

6,59-7,3

5,88-6,6

5,17-5,9

4,49-5,2

3,75-4,5

8,715

8,005

7,295

6,585

5,875

5,165

4,455

3,745

1,73

1,22

0,71

0,20

-0,31

-0,82

-1,33

-1,85

4582

3888

2612

871

1217

2939

4082

4678

0,0694

0,1276

0,1741

0,2088

0,1722

0,1143

0,0596

3,12

5,74

7,83

9,4

7,75

5,14

2,68

5 8 4 8 8 7 4

1,133

0,890

1,873

0,209

0,008

0,673

0,650

5,510 Tabel 4.6 Uji Normalitas Prestasi Belajar Sosiologi (Y)

Dengan dk = 5 dan taraf signifikansi 5% diperoleh harga χ 2

tabel = 11,07. harga

χ2hitung 5,51. Maka χ2

hitung < χ 2tabel = 5,51< 11,07 dapat disimpulkan bahwa penyebaran

data normal.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (lampiran 24 hal 219)

Sebaran data prestasi belajar Sosiologi dilihat dari grafik berikut

Page 149: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cxlix

Gambar 4.7 Grafik Sebaran Prestasi Belajar Sosiologi (Y)

b. Uji Linieritas

Jika r > 0,05 maka dapat disimpulkan korelasinya linier dan apabila r < 0,05

maka korelasinya tidak linier.

1) Uji Linieritas Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1) dan Prestasi Belajar

Sosiologi (Y)

Langkah pertama yang dilakukan untuk mengetahui uji linearitas tingkat

pendidikan orang tua ( X1) dengan (Y) adalah membuat tabel rangkuman analisis

linearitas.

Sumber Varian

dk JK RJK F p-v

Total Regresi (a) Regresi (a/b) Sisa

45 1 1

43

1865,125 1773,4722

42,7838

48,869

42,7838

1,1365

37,65

0,000

Tuna Cocok Galat

15

28

15,2863

51,0472

1,0529

1,1813

0,89

0,581

Tabel 4.7 Uji Linieritas X1 dan Y

Sebagai langkah pertama membuat tabel rangkuman analisis linearitas seperti

tersebut di atas, setelah itu dilakukan perhitungan yang diperoleh hasil sebagai

berikut:

F = 0,89

r = 0,581

Berdasarkan tabel analisis linearitas X2 dengan Y diperoleh hasil F = 0,89

dan r = 0,581 maka dapat disimpulkan korelasinya linier, yang artinya apabila

Page 150: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cl

variabel predikator (X1) naik satu tingkat, maka variabel kriterium (Y) akan naik

sebesar satu tingkat juga. Untuk lebih jelasnya perhitungan dapat dilihat pada

(lampiran 23 hal 221-224).

Linieritas variabel tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar

Sosiologi dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.8 Grafik Linieritas Variabel X1 dan Y

2) Uji Linieritas Variabel Sikap siswa terhadap Mata Pelajaran Sosiologi (X2) dan Prestasi

Belajar Sosiologi (Y)

Langkah pertama yang dilakukan untuk mengetahui uji linearitas sikap

siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi ( X2) dengan (Y) adalah membuat tabel

rangkuman analisis linearitas.

Sumber Varian

dk JK RJK F p-v

Total Regresi (a) Regresi (a/b) Sisa

45 1 1

43

1865,125 1773,4722

11,4383

80,2145

11,4383

1,8655

16,13

0,017

Tuna Cocok Galat

10

33

59,2874

20,9271

1,7966

2,0927

0,86

0,652

Tabel 4. 8 Uji Linieritas X2 dan Y

Sebagai langkah pertama membuat tabel rangkuman analisis linearitas seperti

tersebut di atas, setelah itu dilakukan perhitungan yang diperoleh hasil sebagai

berikut:

F = 0,86

Page 151: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cli

r = 0,652

Berdasarkan tabel analisis linearitas X2 dengan Y diperoleh hasil F = 0,86

dan r = 0,652 maka dapat disimpulkan korelasinya linier, yang artinya apabila

variabel predikator (X1) naik satu tingkat, maka variabel kriterium (Y) akan naik

sebesar satu tingkat juga. Untuk lebih jelasnya perhitungan dapat dilihat pada

(lampiran 23 hal 225-228).

Linieritas variabel tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar

Sosiologi dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4. 9 Grafik Linieritas Variabel X2 dan Y

3) Pengujian Hipotesis

Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, selanjutnya dapat dilakukan analisis data

untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya diterima atau

ditolak. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Hasil Perhitungan Koefisien korelasi sederhana antara X1 dengan Y dan X2

dengan Y, dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membuat tabel kerja

matriks interkorelasi analisis regresi sebagai berikut:

r X1 X2 Y X1 1,000 0,256 0,683 r 0,000 0,089 0,000

X2 0,256 1,000 0,353 r 0,089 0,000 0,017 y 0,683 0,353 1,000 r 0,000 0,017 0,000

Page 152: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clii

Tabel 4.9. Matriks Interkorelasi Analisis regresi

1. Koefisien Korelasi Sederhana

a. Koefisien Korelasi Sederhana antara X1 dan Y

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan

prestasi belajar Sosiologi.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua

dengan prestasi belajar Sosiologi.

Dari perhitungan korelasi sederhana diperoleh hasil:

rx1y = 0,683

r = 0,000

Karena r = 0.000, maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis menurut

Sutrisno Hadi (2004), menyimpulkan bahwa hasilnya sangat signifikan antara X1

dengan Y, karena r < 0,01 yaitu 0,000 < 0,01. Dengan demikian dapat diambil

kesimpulan Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(lampiran 25 halaman 230)

Hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar Sosiologi

dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4. 10 Grafik hubungan X1 dan Y

b. Koefisien Korelasi Sederhana antara X2 dan Y

Ha :Ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata

pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi.

Dari perhitungan korelasi sederhana diperoleh hasil:

Page 153: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cliii

rx1y = 0,353

r = 0,017

Karena r = 0.017, maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis menurut

Sutrisno Hadi (2004), menyimpulkan bahwa hasilnya signifikan antara X1 dengan

Y, karena r < 0,05 yaitu 0,017 < 0,05. Dengan demikian dapat diambil

kesimpulan Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(lampiran 26 halaman 231)

Hubungan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi

belajar Sosiologi dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.11 Grafik Hubungan X2 terhadap Y

b) Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y

a. Koefisien Korelasi Ganda antara X1 dan X2 dengan Y

Ha : ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan sikap

siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi.

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan

sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi.

Langkah yang pertama yaitu membuat rangkuman tabel sebagai berikut:

X Beta ( b) SB ( b) r-parsial t r 0 2,365 1 0,180 0,055 0,656 5,613 0,000 2 0,017 0,067 0,253 1,683 0,098

Tabel 4.10. Koefisien beta dan korelasi parsial

Page 154: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

cliv

Sumber Variasi JK db RK F R2 r Regresi Penuh 45,9089 2 22,954 21,076 0,5009 0,000

Variabel X1 42,7838 1 42,7838 37,65 0,466 0,000 Variabel X2 11,4383 1 11,4383 6,13 0,125 0,017

Residu Penuh 45,7439 42 1,89 --- --- ---

Total 91,6528 44 --- --- --- ---

Tabel 4.11. Rangkuman Analisis Regresi Model Penuh

Setelah membuat Tabel kerja dan dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus,

diperoleh hasil sebagai berikut:

R = 0,7077

r = 0,000

F = 21,076

Berdasarkan hasil r = 0,000, maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis

menurut Sutrisno Hadi (2004), menyimpulkan hasilnya sangat signifikan antara X1

dengan X2, dengan r < 0,01 yaitu 0,000 < 0,01. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada (lampiran 27 halaman 235)

2. Menghitung sumbangan masing-masing Variabel X1, X2 dengan Y

Berdasarkan hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif

dengan analisis regresi ganda diperoleh hasil sebagai berikut

Variabel korelasi Lugas korelasi Parsial koefisien determinasi X r xy r r par-xy r SD Relatif % SD Efektif % 1 0,683 0,000 0,656 0 86,52 43,34 2 0,353 0,017 0,253 0,098 13,48 6,75

Total --- --- --- --- 100.00% 50,09

Tabel 4.12. Perbandingan Bobot Prediktor - Model Penuh

Page 155: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clv

Berdasarkan tabel perbandingan bobot prediktor model penuh tersebut di atas,

maka diperoleh sumbangan determinasi yaitu sumbangan relatif dan sumbangan

efektif dari masing-masing prediktor yang bisa dijelaskan sebagai berikut:

a. Sumbangan relatif

a. Sumbangan relatif (SR) variabel tingkat pendidikan orang tua (X1) terhadap

prestasi belajar Sosiologi (Y) sebesar 86,52%

b. Sumbangan relatif (SR) Variabel sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi dengan prestasi belajar Sosiologi sebesar 13,48%

Dari perhitungan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat

pendidikan orang tua (X1) memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap

prestasi belajar Sosiologi siswa, sedangkan sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi (X2) memberikan sumbangan yang lebih kecil.

b. Sumbangan efektif

1. Sumbangan Efektif (SE) variabel tingkat pendidikan orang tua (X1) terhadap

prestasi belajar Sosiologi (Y) sebesar 43,34%

2.Sumbangan Efektif (SE) variabel sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

(X2) terhadap Prestasi belajar Sosiologi (Y) sebesar 6,75%.

3.Sumbangan efektif (SE) variabel tingkat pendidikan orang tua (X1) dan sikap

siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi (X2) dengan prestasi belajar Sosiologi

(Y) sebesar 60,09%

Dari perhitungan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat

pendidikan orang tua (X1) memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap

prestasi belajar Sosiologi siswa, sedangkan sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sosiologi (X2) memberikan sumbangan yang lebih kecil. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada (lampiran 28 halaman 236).

Page 156: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clvi

4) . Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian dilakukan

pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis data sebagai berikut:

1. Hubungan Antara Variabel X1 dengan Y

a) Hubungan Antara Tingkat pendidikan Orang Tua dengan Prestasi Belajar.

Dari perhitungan diperoleh rx1y = 0,683, r = 0,000, t = 6,132, dengan SR

sebesar 75,51% dan SE sebesar 24,33%. Karena r = 0.000, maka berdasarkan

pedoman kaidah uji hipotesis menurut Sutrisno Hadi (2004), menyimpulkan

bahwa hasilnya signifikan antara X1 dengan Y, karena r < 0,01 yaitu 0,000 <

0,01. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara

Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1) dengan prestasi belajar (Y). Hipotesis yang

berbunyi “Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Tingkat Pendidikan

Orang Tua dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

Wonosari Tahun ajaran 2008/2009” diterima.

Tingkat pendidikan orang tua dikatakan mempunyai hubungan positif

dengan prestasi belajar Sosiologi karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang

tua maka semakin baik pula prestasi belajar Sosiologi yang dicapai siswa. Tingkat

pendidikan orang tua yang tinggi akan dapat melakukan peranannya dengan baik,

mampu mendidik, membimbing, mengarahkan, mengerti kebutuhan anaknya,

memperhatikan perkembangan anak agar dapat berkembang secara optimal baik

fisik maupun mental, serta menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan

anak sehingga orang tua akan menyediakan fasilitas belajar, memberi motivasi

anak agar anak semangat belajar, membantu kesulitan yang dihadapi anak baik

dalam belajar maupun masalah lainnya dan membiayai sampai anaknya mencapai

pendidikan yang tinggi.

2. Hubungan Antara Variabel X2 dengan Y

Dari perhitungan rx1y = 0,353, r = 0.017, t = 2,474 dengan SR sebesar 24,49%

dan SE sebesar 7,89%. Karena r = 0.017, maka berdasarkan pedoman kaidah uji

hipotesis menurut Sutrisno Hadi (2004), menyimpulkan bahwa hasilnya signifikan

antara X2 dengan Y, karena r < 0,05 yaitu 0,017 < 0,05. Hipotesis yang berbunyi

Page 157: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clvii

“Ada hubungan positif yang signifikan antara Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran

Sosiologi dengan Prestasi belajar Sosiologi Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Wonosari Tahun Ajaran 2008/2009” diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

mempunyai hubungan yang positif denga prestasi belajar Sosiologi. Sikap siswa

terhadap mata pelajaran Sosiologi berhubungan dengan prestasi belajar Sosiologi

karena jika siswa mempunyai sikap yang positif terhadap mata pelajaran Sosiologi

maka ia akan lebih senang belajar, mencatat, membaca, mendengarkan guru pada saat

menyampaikan materi pelajaran dan aktif pada saat proses belajar mengajar sehingga

prestasinya akan meningkat.

3. Hubungan antara Variabel X1 dan X2 secara

bersamaan dengan Y

Dari perhitungan diperoleh Rx1x2Y = 0,5676, r = 0,000, F = 9,983. Karena

r = 0,000, maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis menurut Sutrisno Hadi

(2004), menyimpulkan hasilnya sangat signifikan antara X1 dengan X2, dengan r <

0,01 yaitu 0,000 < 0,01. Hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang sangat

signifikan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Sikap Siswa terhadap Mata

Pelajaran Sosiologi dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Wonosari Tahun Ajaran 2008/2009” diterima.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi secara bersama-sama

mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar Sosiologi. Apabila siswa

mempunyai orang tua yang berpendidikan tinggi, maka akan ada yang membimbing

dan memperhatikan perkembangan prestasi belajar siswa. Dan didukung kesadaran

dari dalam diri siswa untuk mempunyai sikap positif terhadap mata pelajaran

Sosiologi yang membuat siswa senang dan termotivasi selalu belajar untuk

meningkatkan prestasi belajar Sosiologi

5) Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

Page 158: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clviii

a) Peneliti hanya mengambil sampel kelas XI IPS yang diambil secara acak

dari populasi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Wonosari .

Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian serupa dapat mengambil

populasi dan sampel yang berbeda dan jumlahnya lebih banyak.

b) Untuk pengumpulan data penulis hanya menggunakan metode angket

dan tes prestasi belajar, sebaiknya pada peneliti berikutnya menambah

beberapa metode seperti wawancara, dokumentasi sehingga

mendapatkan data yang lebih lengkap.

c) Penelitian ini hanya meneliti tentang mata pelajaran Sosiologi,

sebaiknya peneliti selanjutnya meneliti sikap dan prestasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran lain.

d) Penelitian ini memandang orang tua hanya dari segi pendidikan saja

pada hal ada aspek lain seperti tingkat ekonomi, pola asuh orang tua

yang dapat mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap anak.

dan mengurus keluarga. Tugas pendidikan keluarga harus dilaksanakan bersama-

masa dan tidak hanya dibebankan pada satu orang saja. Tingkat pendidikan seseorang

dapat berpengaruh terhadap cara mendidik orang tua yang berpendidikan tinggi

diharapkan dapat lebih berhasil mendidik anaknya karena ia mempunyai

pengetahuan yang lebih luas serta mempunyai kesadaran tinggi tentang pentingnya

pendidikan bagi masa depan anaknya dengan itu orang tua akan selalu mendukung

dan menyediakan falilitas belajar yang menunjang proses belajar anaknya sehingga

prestasi belajar anaknya memperoleh prestasi yang optimal.

a. Sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi secara empiris memiliki hubungan

dengan prestasi belajar. Jika siswa mempunyai sikap positif terhadap mata pelajaran

Sosiologi, maka siswa akan cenderung lebih senang belajar materi pelajaran

Sosiologi, selalu mengerjakan tugas mata pelajaran Sosiologi tepat waktu dan sebaik

mungkin, selalu memperhatikan saat guru mengajar materi pelajaran Sosiologi. Jika

siswa merespon positif mata pelajaran Sosiologi maka dalam belajar akan semangat

dan prestasi belajarnya juga akan meningkat. Sebaliknya jika siswa mempunyai sikap

Page 159: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clix

negatif terhadap mata pelajaran Sosiologi, maka ia akan cenderung tidak senang

dengan mata pelajaran Sosiologi, malas belajar, jarang memperhatikan guru pada saat

pelajaran dan jarang mengerjakan tugas mata pelajaran Sosiologi sehingga prestasi

belajarnya tidak akan optimal.

b. Tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

secara empiris memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Semakin tinggi pendidikan

orang tua dapat mendidik, membimbing, memotivasi serta mengarahkan anaknya

mempunyai sikap positif dalam merespon pelajaran Sosiologi agar prestasinya dapat

meningkat.

C. Saran

2. Bagi SMA Negeri I Wonosari

a. SMA Negeri I Wonosari hendaknya dapat bekerjasama dengan orang tua dalam

memperhatikan perkembangan siswa baik dalam sikap maupun perkembangan

prestasi belajar siswa.

b. SMA Negeri I Wonosari bekerjasama dengan wali murid, wali kelas dan guru

mata pelajaran Sosiologi untuk membantu siswa – siswa yang mengalami

kesulitan belajar, sikap siswa yang menyimpang dan masalah-masalah lainnya

yang menyebabkan siswa mengalami penurunan prestasi belajar Sosiologi.

c. Sekolah lebih meningkatkan fasilitas belajar yang dapat membantu siswa dalam

meningkatkan prestasi belajar.

3. Bagi guru

1. Guru sebaiknya dalam proses belajar mengajar menggunakan metode bervariasi

didukung dengan media pembelajaran yang menarik bagi siswa agar kegiatan

belajar mengajar dapat lebih efektif.

2. Guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak

agar mempunyai sikap dan tingkah laku yang baik serta memberikan motivasi

agar siswa semakin semangat belajar dan saling berkompetisi meraih prestasi

yang terbaik.

3. Guru memperhatikan dan memahami kesulitan yang dihadapi siswa dalam

menerima materi pelajaran siswa sehingga guru dapat membimbing siswa lebih

intensif dan memberikan penekanan terhadap materi yang diajarkan.

4. Bagi orang tua

Page 160: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clx

1. Bagi orang tua yang berpendidikan rendah hendaknya tetap memperhatikan

pendidikan anaknya dengan memberikan pendidikan sampai ke jenjang yang

tinggi demi masa depan anaknya, mengarahkan sikap anak agar mempunyai sikap

positif terhadap setiap mata pelajaran, memantau perkembangan prestasi anak,

menyediakan falilitas belajar dan memperhatikan kebutuhan anaknya agar prestasi

belajarnya meningkat.

2. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi hendaknya juga memperhatikan

perkembangan anak, membimbing, memotivasi, memberikan fasilitas belajar,

memantau perkembangan prestasi anak dan membantu kesulitan belajar yang

dihadapi anak agarprestasi belajarnya optimal.

3. Orang tua menyediakan fasilitas belajar dan memperhatikan kebutuhan anak yang

dapat mendukung belajarnya, sehingga anak akan lebih mudah belajar dan

prestasinya akan meningkat .

5. Bagi siswa

i. Siswa hendaknya patuh pada nasehat orang tua dan guru serta bergaul dengan

teman-teman yang baik karena lingkungan pergaulan juga berpengaruh dalam

pembentukan sikap yang baik.

ii. Siswa hendaknya mempunyai sikap positif terhadap semua mata pelajaran kerena

jika senang dengan suatu mata pelajaran maka akan termotivasi untuk belajar dan

pada akhirnya akan mendapat prestasi belajar yang memuaskan.

iii. Hendaknya siswa menyadari bahwa prestasi yang baik itu mempunyai arti penting

dalam menentukan masa depannya karena suatu prestasi yang baik akan lebih

mudah dalam mendapatkan lapangan pekerjaan.

Page 161: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxi

DAFTAR PUSTAKA

Arief Furchan. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Arief Sukardi Sardiman. 1991. Metode dan Analisis Penelitian. Jakarta: Erlangga Baharuddin dan Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: AR-

RUZZ Bimo Walgito. 2003. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi . 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Buchori Muchtar. 1992. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Burhan Bungin.2005.Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Predana Mulia. Cetin, B., Akin, A. (2009). An investigation of the relationship between achievement goal

orientation and the use of stess coping strategies with canonical correlation. International Journal of Human Sciences. [Online]. 6:1. Available: http:/www.insanbilimleri.com/en

Page 162: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxii

Consuelo G. Sevilla, Jesus A. Ochave. Twala C. Punsalan, Bella P. Regala, Gabriel G. Vriate. 1993. Pengantar Metodelogi Penelitian. Terjemahan Allimuddin Tuwu. Jakarta : UI Press

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Erdogan, Bayram& Deniz. 2008. Factors that influence academic achievement and

attitudes in web based education. International Journal of Instruction, Vol.1, No.1

Fred N. Kerlinger terjemahan Landung Simatupang. 1996. Asas-Asas Penelitian

Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada Press Gerungan, WA. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : Eresco. Gino, J ,Suwarno, Suripto, Maryanto dan sutijan. 2000. Belajar dan Pembelajaran.

Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Universitas Sebelas Maret

Gulo, W. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Hadari Nawawi. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press Hadari Nawawi, Mimi Martini.1995. Penelitian Terapan. Yogyakarta : UGM Press. Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Akasara Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Wali Press Hibana S Rahman. 2002. Konsep dasar Pendidikan anak usia Dini. Yogyakarta: PGTKI

Press Kartini Kartono. 1991. Bimbingan Bagi Anak Remaja Yang Bermasalah. Jakarta:

Rajawali Pers Khairuddin H.1995. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Nur cahaya Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung: Ghalia Indah Mardalis.2002. Metodologi Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi

Aksara Moh Nasir.2003.Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muhibbin Syah. 1995. Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Page 163: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxiii

.2004. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung:

Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses pendidikan. Bandung:

Remaja Rodaskarya. Nasution.2003. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara Ngalim Purwanto. 1993. Ilmu Pendidikan Teortis dan Praktis. Bandung: Remaja

Rosdakarya . 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Oemar Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. . 2003. Proses Belajar Mengajar. Yakarta: Bumi aksara Rachmad Abror. 1993. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya Ravik Karsidi. 2005. Sosiologi Pendidikan. Surakarta: UNS Press Saifuddin Azwar.1988. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberty.

. 2001. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

. 2002. Tes Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Saptono & Bambang Suteng. 2006. Sosiologi SMA kelas X jilid 1. Yakarta: Phibeta

Sardiman A M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali. Slamet Yulius. 2008. Metode Penelitian Sosial. Surakarta: UNS Press S. Margono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Soedomo Hadi. 2003. Pendidikan Suatu Pengantar. Surakarta: Sebelas Maret University

Press. Soelaiman Joesoef.1999. Sosiologi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Soerjono Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada . 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Sudjana. 2001. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : CV

Tarsito

Page 164: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxiv

. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta :

Rieneka Cipta Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara Sukardi. 1995. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo . 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Sutratinah Tirtonegogo. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta :

Bumi Aksara. Sutrisno Hadi. 2004. Statistik Jilid1. Yogyakarta : Andi Offset . 2001. Statistik Jilid 3. Yogyakarta : Andi Offset . 2001. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta T.O. Ihromi. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Yakarta: yayasan Obor Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003.

Jakarta: Sinar Grafika . Wasty Soemanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Wayan Nurkancana dan P. P. N. Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya :

Penerbit Usaha Nasional Wiji Suwarno. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: AR-Ruzz Winarno Surakhmad. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.

Bandung: Tarsito. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Page 165: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxv

KISI – KISI TRY OUT PENELITIAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

Definisi Indikator Deskriptor Item Jmlh

Operasional ( + ) ( - ) Item

Lampiran 1

Page 166: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxvi

a. Sikap siswa dalam mata

pelajaran sosiologi

adalah kecenderungan

siswa untuk merespons

mata pelajaran

sosiologi, baik bersifat

positif maupun negatif

1) Pengaruh

Fisik

2) Kepribadian

3) faktor

Eksternal

a. Kondisi

fisik siswa

1) Kognisi

2) Afeksi

3) Konasi 1. Situasi

2. Pengalaman

3. Hambatan

1, 3

5, 6, 7, 8, 12, 13, 14

19, 20, 23, 24,

27

,28, 31, 32

37,38

41, 42, 43

47, 49,

50

2, 4

9, 10, 11, 15, 16, 17,

18

21, 22, 25, 26

29, 30,33

34, 35, 36, 39,

40 44,45

46, 48

4

14 9 6 7 5 5

KISI – KISI ANGKET PENELITIAN TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Definisi Indikator Item Jmlh

Operasional Mudah Sedang Sukar Item

Lampiran 2

Page 167: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxvii

b. Prestasi belajar

sosiologi adalah

hasil usaha

siswa dalam

segala hal yang

dipelajari

disekolah

menyangkut

pengetahuan,

kecakapan /

ketrampilan

yang

menghasilkan

perubahan yang

dinyatakan

dalam bentuk

skor hasil

belajar mata

pelajaran

sosiologi.

a. Bentuk –bentuk struktur

sosial

i. Pengertian

struktur social

ii. Faktor-faktor

pembentuk ketidaksamaan sosial

iii. Mengidentifikasi

diferensiasi sosial (berdasarkan

ras, etnis, agama, dan gender)

iv. Pengaruh

diferensiasi dan stratifikasi sosial

berdasarkan pengamatan atau

kasus yang terdapat di

masyarakat

b. Konflik sosial

1. Mengidentifikasi berbagai

konflik dalam masyarakat

2. Membedakan konflik dengan

kekerasan

3. Sebab-sebab konflik dalam

masyarakat

4. Bentuk-bentuk integrasi sosial

5. Faktor-faktor pendorong

integrasi sosial

c. Hubungan antara

struktur sosial dengan

mobilitas sosial

a. Jenis-jenis mobilitas social

b. Proses terjadinya mobilitas sosial

c. Faktor-faktor pendorong dan

penghambat mobilitas sosial

d. Saluran-saluran mobilitas sosial

e. Dampak mobilitas sosial

1,5,7,11,14

2 ,16

6,8,10, 13

20, 21

23

30

33

36,38, 42,50

41

46, 45, 49

39 47, 48

12

9

17, 18

22, 28,

32

24, 26

27, 29,

31

34

40

37, 43

44

15 3 4

19, 25

35

6 2 6 3 7 3 4 2 1 5 1 5 2

2

SOAL TRY OUT TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Lampiran 4

Page 168: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxviii

Nama :

Kelas :

No :

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)

pada alternatif jawaban a, b, c, d, atau e.

a. Sesuatu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling tergantung dan membentuk suatu pola tertentu merupakan pengertian dari…. 1. lembaga sosial d interaksi sosial 2. keteraturan sosial e. struktur sosial 3. mobilitas sosial

b. Perhatihan pernyataan-pernyataan berikut ini! a. suku 4. kedudukan b. kekayaan 5. agama c. seks Dari pernyataan diatas, pilihlah yang termasuk faktor pembentuk ketidaksamaan yang bersifat horizontal adalah….

a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 b.1, 3, dan 5 e. 2, 4, dan 5 c. 1, 4, dan 5

c. Identifikasilah! bentuk-bentuk struktur sosial ditinjau dari segi stratifikasi adalah…. a. sistem kasta, sistem kerajaan, dan sistem kelas b. sistem kasta, sistem estate, dan sistem kelas c. sistem kasta, sistem kelas, sistem monarki d. sistem estate, sistem kelas, dan sistem kerajaan e. sistem estate, sistem kasta, dan sistem kerajaan

d. Seseorang Lurah yang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya kepala desa berarti dia telah menjalankan…. 1. tujuan d. tugas 2. fungsi e. Peranan 3. posisi

e. Pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan dalam masyarakat, disebut …. a. peranan sosial d. mobilitas sosial b. diferensiasi sosial e. interaksi sosial c. stratifikasi sosial

f. Perhatikan pernyataan berikut ini !

a. suku bangsa 4. tingkat ekonomi b. pendidikan 5. gender c. agama

Berdasarkan data diatas, pilihlah yang termasuk deferensiasi sosial adalah…

Page 169: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxix

i. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 ii. 1, 3, dan 4 e. 2, 3, dan 5

iii. 1, 3, dan 5 g. Tipe pelapisan yang menunjukkan adanya garis pemisah yang labil sekali, kelahiran

tidak menunjukkan status sosial seseorang, dan yang terpenting adalah kemampuan dan prestasi merupakan ciri-ciri dari tipe… a. kasta d. oligarkis b. karismatik e. theokratis c. demokratis

h. Perhatikan statifikasi sosial dibawah ini! a. pemimpin politik 3. ahli teknik, petani, pedagang b. pejabat administratif 4. pekerja rendahan, petani rendahan Identifikasilah pernyataan diatas. Stratifikasi sosial tersebut di atas terdapat pada masyarakat…. a. industri d. feodal b. demokratis e. tradisional c. kolonial

i. Strata pada masyarakat desa di jawa tengah atas dasar hak milik tanah, sawah, kebun atau rumah. Masyarakat yang bekerja sebagai penggarap sawah atau kebun diduduki oleh golongan…. a. kuli kenceng d. sikep b. kuli gundul e. indung tlosor c. kuli karang kopek

j. Perhatikan pernyataan berikut ! a. stratifikasi sosial atas dasar kriteria ekonomi b. stratifikasi sosial atas dasar kriteria sosial c. stratifikasi sosial atas dasar kriteria politik d. stratifikasi sosial atas dasar kriteria budaya e. stratifikasi sosial atas dasar kriteria hukum

Pilihlah yang bukan termasuk bentuk-bentuk stratifikasi sosial adalah…. 1. 1 dan 2 d. 4 dan 5 2. 2 dan 3 e. 1 dan 3 3. 3 dan 4

k. Di bawah ini yang bukan termasuk Ascribed status adalah…. a. umur d. gelar sarjana b. jenis kelamin e. kasta c. hubungan kekerabatan

l. Biasanya orang yang menduduki lapisan atas, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan orang yang berada pada lapisan bawah, sehingga stratifikasi sosial digambarkan dalam bentuk…. a. piramida d. linier b. trapesium e. jajaran genjang c. lingkaran

m. Di Afrika selatan perbedaan warna kulit mempengaruhi berbagai bidang kehidupan yang kemudian disebut…. a. segegrasi d. sosialisasi

Page 170: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxx

b. asosiasi e. apartheid c. diskriminasi

n. Stratifikasi sosial yang memberi kemungkinan seseorang dapat berpindahdari satu lapisan ke lapisan lain, merupakan stratifikasi sosial yang bersifat…..

a. tertutup d. campuran b. terbuka e. sengaja dibentuk c. universal

o. Pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan berpindah lapisan pada bidang tertentu, tetapi memberi kesempatan untuk melakukan perpindahan lapisan pada bidang lain yang merupakan pelapisan sosial…. a. bersifat terbuka d. apartheid b. bersifat tertutup e. mixed social stratification c. oligarki

p. Berikut ini yang bukan merupakan faktor terbentuknya stratifikasi sosial adalah…. a. kekayaan d. kekuasaan b. kehormatan e. kebutuhan c. pendidikan

q. Di Indonesia merupakan Negara yang majemuk yaitu terdiri dari bermacam-macam suku, ras, dan agama. Untuk menyatukan bangsa Indonesia yang beragam tidaklah mudah, sehingga perlu adanya sikap dibawah ini kecuali….

a. toleransi d. patriotisme b. saling menghargai e. nasionalisme c. etnosentrisme r. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan kebudayaan, hal yang

perlu diwaspadai adalah adanya…. 1. adanya sikap nasionalisme 2. rawan terjadi konflik sosial yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa 3. mudah terjadi alkulturasi dengan budaya asing 4. adanya asimilasi kebudayaan 5. terjadinya integrasi sosial

s. Konflik berasal dari bahasa latin configure yang berarti….

a. saling memukul d. kekerasan b. masalah e. persaingan c. perbedaan

t. Pilihlah yang bukan merupakan bentuk konflik sosial adalah…. a. konflik pribadi d. konflik antar jenis kelamin b. konflik antar kelas sosial e. konflik politik c. konflik rasial

u. Konflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat…. a. akomodatif d. disosiatif b. integratif e. konsoliasi c. asosiatif

Page 171: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxi

v. Konflik yang terjadi di pabrik dimana buruh menuntut kenaikan gaji demi kesejahteraan juga dapat disebut …. a. konflik rasial d. konflik internasional b. konflik politik e. konflik pribadi c. konflik kelas sosial

w. Pilihlah salah satu dampak negatif adanya persaingan dibawah ini adalah…. a. menimbulkan semangat bersaing yang tinggi b. memperkuat solidaritas kelompok c. menimbulkan iklim kompetitif d. menimbulkan konflik e. alat seleksi

x. Pilihlah persamaan konflik dengan kekerasan dibawah ini, kecuali…. 1. merupakan proses sosial yang bersifat disosiatif 2. menuju pada disintegrasi 3. terjadi karena adanya perbedaan 4. adanya dua pihak yang saling bertikai 5. adanya persamaan kepentingan

y. Suatu bentuk proses sosial yang ditandai oleh gejala adanya ketidak pastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan serta kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang, merupakan pengertian dari…. a. konflik d. kompetisi b. persaingan e. pertentangan c. kontravensi

z. Berikut ini yang membedakan konfik dengan kekerasan adalah…. a. konflik menimbulkan korban jiwa sedangkan kekerasan tidak menimbulkan

korban jiwa b. konflik hanya bersaing untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan kekerasan

berusaha menjatuhkan pihak lain c. konflik berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, sedangkan kekerasan

menimbulkan cidera dan korban jiwa d. konflik timbul karena adanya semangat bersaing sedangkan kekerasan timbul

karena adanya pebedaan-perbedaan e. konflik bermula karena adanya kecurigaan, sedangkan kekerasan timbul karena

adanya persaingan å. Berikut ini adalah faktor penyebab konflik adalah….

a. adanya perbedaan – perbedaan d. sikap saling menghormati b. persamaan kepentingan e. kekuatan yang berimbang c. tujuan yang sama

ä. Perubahan – perubahan yang terlalu cepat dapat menimbulkan…. a. integrasi sosial b. terpeliharanya nilai-nilai dan norma-norma sosial c. keteraturan sosial d. konflik sosial e. perubahan struktur masyarakat

cc. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

Page 172: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxii

a. menimbulkan iklim kompetitif b. menyebabkan disintegrasi c. meningkatkan daya kreativitas yang dinamis d. melemahkan solidaritas kelompok e. alat seleksi pencapaian prestasi Berdasarkan pernyataan diatas, Sebutkan yang merupakan fungsi persaingan!

i. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 ii. 1, 3, dan 4 e. 2, 4, dan 5

iii. 1, 3, dan 5 dd. Pencegahan permusuhan antar pihak yang bertikai untuk jangka waktu tertentu, guna

melakukan suatu pekerjaan tertentu, yang tidak boleh diganggu merupakan pengertian dari…. a. arbitrase d. eliminasi b. gencatan senjata e. konsiliasi c. mediasi

bb. Penyelesaian konflik melalui pengadilan merupakan penjelasan dari pengertian…. a. mediasi d. statemate b. kompromi e. arbitrasi c. ajudikasi

ff. Suatu proses sosial, baik yang bersifat individu maupun yang bersifat kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan dalam bidang-bidang kehidupan dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman ataupun kekerasan, merupakan pengertian dari….

a. persaingan d. integrasi b. konflik e. pertentangan c. kontravensi

dd. Identifikasilah! yang termasuk bentuk-bentuk integrasi sosial adalah…. a. interaksi sosial dan sosialisasi d. akomodasi dan alkulturasi b. akomodasi dan koordinasi e. alkurturasi dan asimilasi c. asimilasi dan simpati hh. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

a. tercapainya konsensus mengenai nilai – nilai dan norma bersama b. norma-norma konsisten dan tidak berubah c. anggota masyarakat merasa berhasil mengisi kebutuhan yang satu dengan yang

lain. d. tidak adanya kesepahaman antar anggota kelompok e. norma-norma dimasyarakat sudah lemah Identifikasilah dari pernyataan di atas yang termasuk faktor pendorong integrasi sosial adalah….

i. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 ii. 1, 3, dan 5 e. 2, 3, dan 5

iii. 1, 4, dan 5 ii. Pahamilah kalimat berikut! Apabila batas antara dua kelompok semakin hilang dan

akan lebih menjadi satu kelompok, maka dinamakan….

Page 173: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxiii

a. asimilasi d. akomodasi b. akomodasi e. alkulturasi c. koordinasi

jj. Perpindahan posisi atau kedudukan dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain, adalah pengertian dari…. a. stratifikasi sosial d. diferensiasi sosial b. integrasi sosial e. disintegrasi sosial c. mobilitas sosial

kk. Berikut ini adalah faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, kecuali …. a. keinginan melihat daerah lain d. adanya toleransi b. faktor kependudukan/demografi e. keadaan ekonomi c. situasi politik

ll. Seorang anak buruh yang giat belajar dan akhirnya menjadi seorang guru adalah contoh dari mobilitas…. a. vertikal naik d. antargenerasi vertikal naik b. vertikal turun e. antargenerasi vertikal turun c. horizontal

mm. Seorang yang dicalonkan partai politik kemudian menang pemilu dan menjadi presiden. Saluran mobilitas sosial karena…. a. lembaga keagamaan d. organisasi politik b. lembaga pendidikan e. organisasi profesi c. angkatan bersenjata

nn. Seorang kepala sekolah SMU Negeri 1 Wonosari dimutasi menjadi kepala sekolah di

SMU Negeri 1 Polanharjo, ini berarti terjadi mobilitas…. a. mobilitas vertikal naik d. mobilitas antargenetasi b. mobilitas vertikal turun e. mobilitas intergenerasi c. mobilitas horizontal

oo. Mobilitas lateral atau mobilitas geografis adalah…. a. perpindahan sosial d. perpindahan jabatan b. perpindahan status sosial e. perpindahan yang sejajar c. perpindahan tempat tinggal

pp. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut! a. mobilitas sosial vertikal disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan b. mobilitas sosial vertikal mudah dilakukan oleh siapapun c. mobilitas sosial vertikal hanya dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan d. mobilitas sosial vertikal tidak dapat dilakukan sebebas-bebasnya e. hampir tidak ada masyarakat yang mempunyai sistem pelapisan sosial yang

mutlak tertutup Pilihlah dari pernyataan tersebut yang merupakan prinsip-prinsip dalam mobilitas sosial vertikal adalah…. i. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4

ii. 1, 3, dan 5 e. 2, 4, dan 5 iii. 1, 4, dan 5

nn. Berikut ini dalam faktor penghambat mobilitas sosial, kecuali…

Page 174: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxiv

a. perbedaan kelas sosial d. diskriminasi kelas b. perbedaan tujuan e. jenis kelamin c. agama

rr. Berikut ini merupakan saluran mobilitas sosial vertikal yang ada dalam masyarakat, kecuali….

a. angkatan bersenjata d. organisasi politik b. lembaga keagamaan e. perkawinan c. lembaga kerja

pp. Seorang anggota partai menjadi wali kota. Saluran mobilitas sosial tersebut karena…. a. lembaga keagamaan d. lembaga pendidikan b. organisasi kerja e. organisasi politik c. organisasi keahlian

qq. Seorang petani menyekolahkan anaknya agar anaknya menjadi dokter berarti faktor pendorong mobilitas dari faktor…. a. status sosial d. pertambahan penduduk b. ekonomi e. organisasi kerja c. situasi politik

rr. Dampak positif dari mobilitas sosial adalah….

1. mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat menuju kesejahteraan 2. timbulnya konflik 3. timbulnya persaingan yang tidak sehat 4. adanya keinginan untuk menguasai pihak lain dan menjadi yang terbaik 5. adanya kesenjangan sosial

vv. Dampak negatif dari mobilitas sosial adalah…. a. adanya kompetisi mencapai prestasi b. usaha keras meningkatkan kesejahteraan c. meningkatkan status sosial d. mengentaskan kemiskinan e. kurangnya solidaritas kelompok

ww. Seorang warga masyarakat yang pindah kedaerah lain yang lebih aman, karena daerah asalnya sering terjadi konflik. Merupakan mobilitas sosial yang didorong oleh faktor….

a. ekonomi d. geografis b. sosial e. politik c. budaya

xx. Nama lain sosial climbing atau upward mobility berarti…. a. mobilitas horizontal d. mobilitas antargenerasi turun b. mobilitas sosial vertikal turun e. mobilitas intragenerasi naik c. mobilitas sosial vertikal naik

Page 175: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxv

KUNCI JAWABAN TRY OUT TES PRESTASI BELAJAR

1. E 11. D 21. D 31. C 41. C

2. B 12. A 22. C 32. C 42. C

3. B 13. E 23. D 33. E 43. E

4. E 14. B 24. E 34. A 44. C

5. C 15 . C 25. C 35. A 45. E

6. C 16 . E 26. C 36. C 46. A

7. C 17. C 27. A 37. D 47. A

8. B 18. B 28. E 38. D 48. C

9. A 19. A 29. E 39. D 49. E

10. D 20. D 30. C 40. C 50. E

Lampiran 5

Page 176: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxvi

Kepada:

Yth. Orang tua siswa

Siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 1 Wonosari

Dengan Hormat

Dalam rangka menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidika di

program Sosiologi-AntropologiFKIP UNS, maka saya mengadakan penelitian di SMA

Negeri 1 Wonosari dan saya menetapkan bapak/ ibu menjadi responden dalam penelitian

ini. Oleh karena itu saya mohon ketersediaan responden dalam penelitian ini. Oleh karena

itu saya mohon ketersediaan Bapak/ ibu meluangkan waktu untuk mengisi angket yang

terlampir bersama surat ini.

Tujuan saya mengadakan penelitian ini untuk mengetahui ”hubungan antara

tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

dengan Prestasi belajar Sosiologi siswa SMA Negeri 1 Wonosari tahun ajaran

2008/2009”. untuk itu saya mohon Bapak/ Ibu bersedia memberikan jawaban yang benar

dan jujur.

Atas segala perhatian dan ketersediaan Bapak/Ibu membantu, saya ucapkan terimakasih. Peneliti

Budi Wulandari

Lampiran 6

Page 177: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxvii

ANGKET TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA Nama Siswa : Kelas : No Absen : Petunjuk Pengisian angket:

1. Sebelum menjawab menyantumkan identitas anda ditempat yang telah disediakan. 2. Pilih satu alternatif jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan tingkat pendidikan yang

terakhir anda tempuh. 3. Berilah tanda check ( Ö ) pada salah satu kolom alternatif sesuai tingkat pendidikan formal

yang terakhir anda tempuh.

Tingkat pendidikan orang tua (Ayah) dari siswa XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari

Nama Orang Tua (Ayah) :

Tingkat Pendidikan :

Tingkat Pendidikan Jawaban

Tidak Sekolah

Tidak Tamat SD

Tamat SD/ MI/ Paket A

Tidak Tamat SMP/ MTs/ Paket B

Tamat SMP/ MTs/ Paket B

Tamat SMA/ MA/ SMK/ Paket C

Tamat SMA/ MA/ SMK/ Paket C

Tamat D1

Tamat D2

Tamat D3

Tamat S1

Tamat S2

Tamat S3

Tingkat pendidikan orang tua ( Ibu ) dari siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari

Nama Orang Tua (Ibu) :

Tingkat Pendidikan :

Page 178: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxviii

Tingkat Pendidikan Jawaban

Tidak Sekolah

Tidak Tamat SD

Tamat SD/ MI/ Paket A

Tidak Tamat SMP/ MTs/

Paket B

Tamat SMP/ MTs/ Paket

B

Tamat SMA/ MA/ SMK/

Paket C

Tamat SMA/ MA/ SMK/

Paket C

Tamat D1

Tamat D2

Tamat D3

Tamat S1

Tamat S2

Tamat S3

Page 179: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxix

Kepada

Yth. Siswa/siswi kelas XI IPS

SMA Negeri I Wonosari

Dengan Hormat

Dalam rangka menyelesaikan studi dan mendapat gelar Sarjana Pendidikan di

Program Sosiologi-Antropologi FKIP UNS, maka saya mengadakan penelitian di SMA

Negeri I Wonosari dan saya menetapkan siswa/siswi kelas XI IPS menjadi responden

dalam penelitian ini. Oleh karena itu saya mohon kesediaan siswa/siswi meluangkan

waktu untuk mengisi angket yang telah terlampir bersama surat ini.

Tujuan saya mengadakan penelitian ini untuk mengetahui ”hubungan antara

tingkat pendidikan orang tua dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi

dengan Prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wonosari tahun

ajaran 2008/2009”. Untuk itu saya homon siswa/siswi bersedia memberikan jawaban

yang benar dan jujur.

Atas segala perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan terimakasih.

Penulis

Budi Wulandari

K8404012

Lampiran 8

Page 180: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxx

KISI – KISI ANGKET PENELITIAN

SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

Item Definisi

Operasional

Indikator Deskristor

( + ) ( - )

Jmlh

Item

c. Sikap siswa

dalam mata

pelajaran

sosiologi adalah

kecenderungan

siswa untuk

merespons mata

pelajaran

sosiologi, baik

bersifat respons

positif maupun

negatif

4) Pengaruh Fisik

5) Kepribadian

6) faktor

Eksternal

a. Kondisi fisik siswa

Kognisi

Afeksi

Konasi 4. Situasi

5. Pengalaman

6. Hambatan

1, 3 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14 19, 20, 24, 27 28, 31, 32 38 41, 42, 43 47, 49

2, 4 9, 10, 11, 15, 16, 17, 18 21, 22, 25, 26 29, 30, 33 34,39 44 46, 48

4 14 9 6 7 5 5

Lampiran 9

Page 181: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxi

KISI – KISI ANGKET PENELITIAN TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Definisi Indikator Item Jmlh Operasional Mudah Sedang Sukar Item

Lampiran 10

Page 182: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxii

d. Prestasi belajar

sosiologi adalah

hasil usaha

siswa dalam

segala hal yang

dipelajari

disekolah

menyangkut

pengetahuan,

kecakapan /

ketrampilan

yang

menghasilkan

perubahan yang

dinyatakan

dalam bentuk

skor hasil belajar

mata pelajaran

sosiologi.

a. Bentuk –bentuk struktur

sosial

i. Pengertian struktur

sosial

ii. Faktor-faktor

pembentuk ketidaksamaan sosial

iii. Mengidentifikasi

diferensiasi sosial (berdasarkan ras,

etnis, agama, dan gender)

iv. Pengaruh

diferensiasi dan stratifikasi sosial

berdasarkan pengamatan atau

kasus yang terdapat di masyarakat

b. Konflik sosial

6. Mengidentifikasi berbagai konflik

dalam masyarakat

7. Membedakan konflik dengan

kekerasan

8. Sebab-sebab konflik dalam

masyarakat

9. Bentuk-bentuk integrasi sosial

10. Faktor-faktor pendorong integrasi

sosial

c. Hubungan antara struktur

sosial dengan mobilitas

sosial

f. Jenis-jenis mobilitas social

g. Proses terjadinya mobilitas sosial

h. Faktor-faktor pendorong dan

penghambat mobilitas sosial

i. Saluran-saluran mobilitas sosial

j. Dampak mobilitas sosial

1,11,14

2 ,16

6, 7, 8, 10, 13

20, 21

23

30

33

36, 38 42, 50

41

46, 45, 49

39 47, 48

7, 12 9

17, 18

22, 28, 32

24, 26

27, 29, 31

34

37, 43

44

15 3 4

19, 25

35

6 2 7 3 7 3 3 2 1 4 1 5 2

2

Page 183: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxiii

TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI Nama : Kelas : No : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada

alternatif jawaban a, b, c, d, atau e.

vv. Sesuatu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling tergantung dan membentuk suatu pola tertentu merupakan pengertian dari…. 1. lembaga sosial d interaksi sosial 2. keteraturan sosial e. struktur sosial 3. mobilitas sosial

ww. Perhatihan pernyataan-pernyataan berikut ini! d. suku 4. kedudukan e. kekayaan 5. agama f. seks Dari pernyataan diatas, pilihlah yang termasuk faktor pembentuk ketidaksamaan yang bersifat horizontal adalah….

d. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 e. 1, 3, dan 5 e. 2, 4, dan 5 f. 1, 4, dan 5

xx. Identifikasilah! bentuk-bentuk struktur sosial ditinjau dari segi stratifikasi adalah…. a. sistem kasta, sistem kerajaan, dan sistem kelas b. sistem kasta, sistem estate, dan sistem kelas c. sistem kasta, sistem kelas, sistem monarki d. sistem estate, sistem kelas, dan sistem kerajaan e. sistem estate, sistem kasta, dan sistem kerajaan

yy. Seseorang Lurah yang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya kepala desa berarti dia telah menjalankan…. 4. tujuan d. tugas 5. fungsi e. Peranan 6. posisi

ccc. Pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan dalam masyarakat, disebut …. d. peranan sosial d. mobilitas sosial e. diferensiasi sosial e. interaksi sosial f. stratifikasi sosial

ddd. Perhatikan pernyataan berikut ini ! a. suku bangsa 4. tingkat ekonomi b. pendidikan 5. gender c. agama

Berdasarkan data diatas, pilihlah yang termasuk deferensiasi sosial adalah… i. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4

ii. 1, 3, dan 4 e. 2, 3, dan 5 iii. 1, 3, dan 5

eee. Strata pada masyarakat desa di jawa tengah atas dasar hak milik tanah, sawah, kebun atau rumah. Masyarakat yang bekerja sebagai penggarap sawah atau kebun diduduki oleh golongan…. d. kuli kenceng d. sikep e. kuli gundul e. indung tlosor

Page 184: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxiv

f. kuli karang kopek fff. Di bawah ini yang bukan termasuk Ascribed status adalah….

d. umur d. gelar sarjana e. jenis kelamin e. kasta f. hubungan kekerabatan

ggg. Di Afrika selatan perbedaan warna kulit mempengaruhi berbagai bidang kehidupan yang kemudian disebut…. d. segegrasi d. sosialisasi e. asosiasi e. apartheid f. diskriminasi

hhh. Stratifikasi sosial yang memberi kemungkinan seseorang dapat berpindahdari satu lapisan ke lapisan lain, merupakan stratifikasi sosial yang bersifat…..

d. tertutup d. campuran e. terbuka e. sengaja dibentuk f. universal

iii. Pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan berpindah lapisan pada bidang tertentu, tetapi memberi kesempatan untuk melakukan perpindahan lapisan pada bidang lain yang merupakan pelapisan sosial…. d. bersifat terbuka d. apartheid e. bersifat tertutup e. mixed social stratification f. oligarki

ddd. Berikut ini yang bukan merupakan faktor terbentuknya stratifikasi sosial adalah…. d. kekayaan d. kekuasaan e. kehormatan e. kebutuhan f. pendidikan

kkk. Di Indonesia merupakan Negara yang majemuk yaitu terdiri dari bermacam-macam suku, ras, dan agama. Untuk menyatukan bangsa Indonesia yang beragam tidaklah mudah, sehingga perlu adanya sikap dibawah ini kecuali….

d. toleransi d. patriotisme e. saling menghargai e. nasionalisme f. etnosentrisme lll. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan kebudayaan, hal yang perlu

diwaspadai adalah adanya…. 6. adanya sikap nasionalisme 7. rawan terjadi konflik sosial yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa 8. mudah terjadi alkulturasi dengan budaya asing 9. adanya asimilasi kebudayaan 10. terjadinya integrasi social

ggg. Konflik berasal dari bahasa latin configure yang berarti….

a. saling memukul d. kekerasan b. masalah e. persaingan c. perbedaan

hhh. Pilihlah yang bukan merupakan bentuk konflik sosial adalah…. d. konflik pribadi d. konflik antar jenis kelamin e. konflik antar kelas sosial e. konflik politik f. konflik rasial

ooo. Konflik yang terjadi di pabrik dimana buruh menuntut kenaikan gaji demi kesejahteraan juga dapat disebut ….

Page 185: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxv

d. konflik rasial d. konflik internasional e. konflik politik e. konflik pribadi f. konflik kelas sosial

ppp. Pilihlah salah satu dampak negatif adanya persaingan dibawah ini adalah…. f. menimbulkan semangat bersaing yang tinggi g. memperkuat solidaritas kelompok h. menimbulkan iklim kompetitif i. menimbulkan konflik j. alat seleksi

kkk. Pilihlah persamaan konflik dengan kekerasan dibawah ini, kecuali…. 6. merupakan proses sosial yang bersifat disosiatif 7. menuju pada disintegrasi 8. terjadi karena adanya perbedaan 9. adanya dua pihak yang saling bertikai 10. adanya persamaan kepentingan

rrr. Suatu bentuk proses sosial yang ditandai oleh gejala adanya ketidak pastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan serta kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang, merupakan pengertian dari…. d. konflik d. kompetisi e. persaingan e. pertentangan f. kontravensi

mmm. Berikut ini yang membedakan konfik dengan kekerasan adalah…. a. konflik menimbulkan korban jiwa sedangkan kekerasan tidak menimbulkan korban jiwa b. konflik hanya bersaing untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan kekerasan berusaha

menjatuhkan pihak lain c. konflik berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, sedangkan kekerasan menimbulkan

cidera dan korban jiwa d. konflik timbul karena adanya semangat bersaing sedangkan kekerasan timbul karena

adanya pebedaan-perbedaan e. konflik bermula karena adanya kecurigaan, sedangkan kekerasan timbul karena adanya

persaingan nnn. Berikut ini adalah faktor penyebab konflik adalah….

d. adanya perbedaan – perbedaan d. sikap saling menghormati e. persamaan kepentingan e. kekuatan yang berimbang f. tujuan yang sama

uuu. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut! a. menimbulkan iklim kompetitif b. menyebabkan disintegrasi c. meningkatkan daya kreativitas yang dinamis d. melemahkan solidaritas kelompok e. alat seleksi pencapaian prestasi Berdasarkan pernyataan diatas, Sebutkan yang merupakan fungsi persaingan!

i. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 ii. 1, 3, dan 4 e. 2, 4, dan 5

iii. 1, 3, dan 5 vvv. Pencegahan permusuhan antar pihak yang bertikai untuk jangka waktu tertentu, guna

melakukan suatu pekerjaan tertentu, yang tidak boleh diganggu merupakan pengertian dari….

Page 186: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxvi

d. arbitrase d. eliminasi e. gencatan senjata e. konsiliasi f. mediasi

qqq. Penyelesaian konflik melalui pengadilan merupakan penjelasan dari pengertian…. d. mediasi d. statemate e. kompromi e. arbitrasi f. ajudikasi

rrr. Identifikasilah! yang termasuk bentuk-bentuk integrasi sosial adalah…. d. interaksi sosial dan sosialisasi d. akomodasi dan alkulturasi e. akomodasi dan koordinasi e. alkurturasi dan asimilasi f. asimilasi dan simpati yyy. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

a. tercapainya konsensus mengenai nilai – nilai dan norma bersama b. norma-norma konsisten dan tidak berubah c. anggota masyarakat merasa berhasil mengisi kebutuhan yang satu dengan yang lain. d. tidak adanya kesepahaman antar anggota kelompok e. norma-norma dimasyarakat sudah lemah Identifikasilah dari pernyataan di atas yang termasuk faktor pendorong integrasi sosial adalah….

i. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 ii. 1, 3, dan 5 e. 2, 3, dan 5

iii. 1, 4, dan 5 zzz. Pahamilah kalimat berikut! Apabila batas antara dua kelompok semakin hilang dan akan

lebih menjadi satu kelompok, maka dinamakan…. d. asimilasi d. akomodasi e. akomodasi e. alkulturasi f. koordinasi

aaaa. Perpindahan posisi atau kedudukan dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain, adalah pengertian dari…. d. stratifikasi sosial d. diferensiasi sosial e. integrasi sosial e. disintegrasi sosial f. mobilitas sosial

bbbb. Seorang anak buruh yang giat belajar dan akhirnya menjadi seorang guru adalah contoh dari mobilitas…. d. vertikal naik d. antargenerasi vertikal naik e. vertikal turun e. antargenerasi vertikal turun f. horizontal

cccc. Seorang yang dicalonkan partai politik kemudian menang pemilu dan menjadi presiden. Saluran mobilitas sosial karena…. d. lembaga keagamaan d. organisasi politik e. lembaga pendidikan e. organisasi profesi f. angkatan bersenjata

dddd. Seorang kepala sekolah SMU Negeri 1 Wonosari dimutasi menjadi kepala sekolah di SMU Negeri 1 Polanharjo, ini berarti terjadi mobilitas…. d. mobilitas vertikal naik d. mobilitas antargenetasi e. mobilitas vertikal turun e. mobilitas intergenerasi f. mobilitas horizontal

eeee. Mobilitas lateral atau mobilitas geografis adalah…. d. perpindahan sosial d. perpindahan jabatan e. perpindahan status sosial e. perpindahan yang sejajar

Page 187: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxvii

f. perpindahan tempat tinggal ffff. Berikut ini merupakan saluran mobilitas sosial vertikal yang ada dalam masyarakat,

kecuali…. d. angkatan bersenjata d. organisasi politik e. lembaga keagamaan e. perkawinan f. lembaga kerja

ååå. Seorang anggota partai menjadi wali kota. Saluran mobilitas sosial tersebut karena…. d. lembaga keagamaan d. lembaga pendidikan e. organisasi kerja e. organisasi politik f. organisasi keahlian

äää. Seorang petani menyekolahkan anaknya agar anaknya menjadi dokter berarti faktor pendorong mobilitas dari faktor…. d. status sosial d. pertambahan penduduk e. ekonomi e. organisasi kerja f. situasi politik

ööö. Dampak positif dari mobilitas sosial adalah…. 6. mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat menuju kesejahteraan 7. timbulnya konflik 8. timbulnya persaingan yang tidak sehat 9. adanya keinginan untuk menguasai pihak lain dan menjadi yang terbaik 10. adanya kesenjangan sosial

jjjj. Dampak negatif dari mobilitas sosial adalah….

f. adanya kompetisi mencapai prestasi g. usaha keras meningkatkan kesejahteraan h. meningkatkan status sosial i. mengentaskan kemiskinan j. kurangnya solidaritas kelompok

kkkk. Seorang warga masyarakat yang pindah kedaerah lain yang lebih aman, karena daerah asalnya sering terjadi konflik. Merupakan mobilitas sosial yang didorong oleh faktor….

d. ekonomi d. geografis e. sosial e. politik f. budaya

llll. Nama lain sosial climbing atau upward mobility berarti…. a. mobilitas horizontal d. mobilitas antargenerasi turun b. mobilitas sosial vertikal turun e. mobilitas intragenerasi naik c. mobilitas sosial vertikal naik

KUNCI JAWABAN TES PRETASI BELAJAR

E 11. C 21. C 31. D

Page 188: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG …/Hubungan... · Gambar 4.3 Histogram Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ... Kunci Jawaban Try Out Tes Prestasi Belajar ... Sosiologi siswa

clxxxviii

B 12. E 22. A 32. C

B 13. C 23. E 33. C

E 14. B 24. E 34. C

C 15. A 25. C 35. E

C 16. D 26. C 36. A

A 17. C 27. E 37. A

D 18. D 28. A 38. C

E 19. E 29. C 39. E

B 20. C 30. D 40. E

4.