hubungan antara prestasi belajar dan kondisi sosial...

19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga angkatan tahun 2009-2013. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono ,2013:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW dengan jumlah 130 mahasiswa yang melakukan regitrasi ulang kuliah pada semester genap 2013/2014. Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian No Tahun Akademik Jumlah mahasiswa 1. 2. 3. 4. 5 2009 2010 2011 2012 2013 15 Mahasiswa 38 Mahasiswa 14 Mahasiswa 23 Mahasiswa 40 Mahasiswa Jumlah 130 Mahasiswa Sumber : Tata Usaha FKIP-UKSW Salatiga

Upload: dinhcong

Post on 21-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-

angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

Salatiga angkatan tahun 2009-2013.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono ,2013:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi

FKIP UKSW dengan jumlah 130 mahasiswa yang melakukan regitrasi ulang

kuliah pada semester genap 2013/2014.

Tabel 3.1

Daftar Populasi Penelitian

No Tahun Akademik Jumlah

mahasiswa

1.

2.

3.

4.

5

2009

2010

2011

2012

2013

15 Mahasiswa

38 Mahasiswa

14 Mahasiswa

23 Mahasiswa

40 Mahasiswa

Jumlah 130 Mahasiswa

Sumber : Tata Usaha FKIP-UKSW Salatiga

Page 2: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki

populasi tersebut Sugiyono (2013:118).Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Stratified Proportionate Random Sampling. Menurut Gulo

(2005:90) Stratified Proportionate Random Sampling kalau besarnya pupulasi

adalah N dan besarnya sampel yang ditarik dari populasi tersebut adalah n,

berarti proporsinya adalah n/N. Dari setiap strata ditarik sampelnya sebanyak

n/N dari jumlah anggota sebagai anggota sampel. Berdasarkan jumlah populasi

yang telah diketahui, penarikan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane

atau Slovin dalam Riduwan (2010:71) sebagai berikut:

=

130

=

130.(10%)2

+ 1

130

=

2,3

= 56,52 = 57

Keterangan:

= Jumlah sampel

= Jumlah populasi

= Presisi yang ditetapkan

Hasil perhitungan rumus di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel dari

mahasiswa tahun 2009 sampe 2013 di Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

Page 3: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Salatiga sejumlah 57 Mahasiswa. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan

dibagi secara proporsional sesuai strata dari jumlah populasi itu. Menurut Gulo

(2005:90), pembagian sampel secara proporsional dari populasi yang berstrata

dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proporsional sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pembagian Sampel Secara Proporsional

Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel

I N1 n/N x N1

II N2 n/N x N2

III N3 n/N x N3

Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N

Keterangan :

N = Besarnya populasi

N = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi

n/N = Proporsi

Berdasarkan rumusan alokasi proporsional di atas, sampel penelitian yang

diambil dari mahasiswa tahun 2009 sampe 2013 di Pendidikan Ekonomi FKIP

UKSW Salatiga adalah:

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga

Angkatan Jumlah Anggota Banyaknya Sampel

2009 N1 = 15 57/130 x 15 = 7

2010 N2 = 38 57/130x 38 = 17

2011 N3 = 14 57/130 x 14 = 6

2012 N4 = 23 57/130 x 23 = 10

2013 N5= 40 57/130 x 40 = 17

Jumlah 130 57

Page 4: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013: 60) Variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga

di perolah informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang di gunakan yaitu:

Gambar 1.2

Hubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional di Kalangan Mahasiswa PE

FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Keterangan :

X1 = Prestasi Belajar

X2 = Kondisi Sosial Ekonomi orang Tua

= Hubungan variabel x dengan variabel y

Y = Kesiapan Menjadi Guru Profesional

3.5 Definisi Operasional Varibel

Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti

agar dapat diamati. Menurut Arikunto (2002:99) Variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Prestasi Belajar (X1)

Prestasi belajar adalah pengetahuan yang di capai mahasiswa pada

sejumlah mata kuliah tertentu, di tetapkan tiap semester yang meliputi ranah

X2

Y

X1

Page 5: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

kognitif, afektif, dan selanjutnya tertuang dalam angka yang tercantum pada

indeks prestasi kumulatif.

Tinggi : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar yang baik maka

kesiapan menjadi guru profesional tinggi di beri skor 3

Sedang : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar kurang baik maka

kesiapan menjadi guru professional di beri skor 2

Rendah : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar tidak baik maka

kesiapan menjadi guru profesional di beri skor 1

b. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua (X2)

Kondisi ekonomi orang tua dalam penelitian ini adalah kedudukan atau

posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan,

tingkat pendapatan, pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat

tinggal.

1. Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang di tetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik,tujuan yang akan di capai dan kemampuan

yang di kembangkan.

Tinggi : jika jenjang pendidikannya sampai Tamat sarjana di beri skor 3

Sedang : jika jenjang pendidikannya lulus SMA di beri skor 2

Rendah : jika jenjang pendidikannya lulus SMP/SD di beri skor 1

2. Tingkat Pekerjaan

Tinggi : Jika tingkat pekerjaannya Pegawai Negeri di beri skor 3

Sedang : Jika tingkat pekerjaannya Wiraswasta di beri skor 2

Rendah : Jika tingkat pekerjaannya Tani/Buruh di beri skor 1

3. Tingkat Pendapatan

Page 6: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun

anggola keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang di wujudkan

dalam bentuk uang dan barang.

Tinggi : jika pendapatan lebih dari Rp1.000.000 di beri skor 3

Sedang : jika pendapatan Rp750.000 - Rp1.000.000 di beri skor 2

Rendah : jika pendapatan kurang dari Rp750.000 di beri skor 1

4. Kepemilikan Kekayaan/Fasilitas

Kepemilikan kekayaan/fasilitas yang di maksud disini adalah pemilikan

dalam bentuk barang-barang yang menunjang kehidupan ekonominya.

Tinggi : jika mempunyai Laptop di beri skor 3

Sedang : jika mempunyai Televisi di beri skor 2

Rendah : jika mempunyai Radio di beri skor 1

5. Jenis Tempat Tinggal

Jenis tempat tinggal yang di maksud disini adalah rumah tempat manusia

tinggal dan melangsungkan kehidupannya.

Tinggi : jika tinggal bersama orang tua di beri skor 3

Sedang : jika ikut keluarga di beri skor 2

Rendah : kontrak/kos di beri skor 1

c. Kesiapan Menjadi Guru Profesional (Y)

Kesiapan menjadi guru profesional adalah keadaan yang menunjukkan

bahwa mahasiswa sudah memenuhi persyaratan yang diwajibkan untuk

menjadi guru yang profesional.

Page 7: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Tinggi : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar yang baik dan kondisi

sosial ekonomi orang tua Tinggi maka kesiapan menjadi guru

profesional tinggi di beri skor 3

Sedang : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar kurang baik dan

kondisi social ekonomi orang tua sedang maka kesiapan

menjadi guru professional di beri skor 2

Rendah : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar tidak baik dan kondisi

social ekonomi orang tua rendah maka kesiapan menjadi guru

professional di beri skor 1

Berdasarkan keterangan tersebut diperoleh perhitungan sebagai

berikut:

Tinggi:

Sedang:

Rendah:

3.6 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif (Sugiyono, 2011:92).

Page 8: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Tabel 3.4

Daftar Skala Pengukuran

No Variabel Notasi Skala Pengukuran

Nominal Ordinal Interval Rasio

1 Prestasi Belajar X1

2 Kondisi Sosial

Ekonomi Orang Tua

X2

3 Kesiapan Menjadi

Guru professional

Y

3.7 Data dan Metode Pengumpulan Data

3.7.1. Data

Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yaitu prestasi

belajar dan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan kesiapan menjadi guru

professional dikalangan mahasiswa. Data tersebut dikelompokan menjadi :

1. Data sekunder prestasi belajar di ambil dari Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK), dikumpul dengan cara studi dokumen.

2. Data primer kondisi social ekonomi orang tua yang berupa tingkat

pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepemilikan kekayaan/fasilitas dan

jenis tempat tinggal, dikumpul dengan cara menyebar angket.

3. Data primer kesiapan menjadi guru professional yang berkaitan dengan

kompetensi professional, dikumpul dengan cara menyebar angket.

Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuisioner dan

dokumentasi yang diisi oleh responden, dalam hal ini adalah mahasiswa PE

FKIP UKSW dan dari bagian nilai UKSW.

Page 9: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan

data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan

tujuannya (Gulo, 2005: 115). Peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode

menggunakan dokumentasi, dan angket.

1) Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi yaitu dengan cara mencari data yang di perlukan

sesuai dengan variable yang di teliti baik berupa catatan, laporan dan dokumen.

2) Angket

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Menurut Sugiyono (2013:199) kuisioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan

pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa pernyataan

tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung. Dengan adanya

kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan kondisi

yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data

obyektif dan cepat. Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

angket dan studi dokumen.

Angket ini disusun berdasarkan skala likert dengan 5 kategori pilihan

jawaban, yaitu sangat setuju (ST), setuju (S), Ragu-ragu (R), tidak setuju (TS),

Page 10: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

dan sangat tidak setuju (STS). Adapun penilaian/skor pada angket yang di

gunakan adalah sebagai brikut:

- Pilih jawaban Sangat setuju (SS) mendapat skor Lima (5)

- Pilih jawaban setuju (S) mendapat skor Empat (4)

- Pilih Jawaban Ragu-ragu (R) mendapat skor Tiga (3)

- Pilih jawaban Tidak setuju (TS) menadapat skor Dua (2)

- Pilih jawaban Sangat Tidak setuju (STS) mendapat skor Satu (1)

3.8 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:102), instrument penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Penelitian ini

terdapat 2 variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen, maka

instrument penelitian untuk mengetahui Hubungan Prestasi Belajar dan Kondisi

Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional di

Kalangan Mahasiswa PE FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,

ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :

Page 11: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Tabel 3.5

Instrumen Penelitian Hubungan Antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial

Ekonomi Orang Tua dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Dikalangan

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga, 2014

Variabel Indikator Butir

1. Kondisi Sosial

Ekonomi Orang Tua

1. Jenjang pendidikan

2. Jumlah pendapatan

3. Jenis pekerjaan

4. Pemilikan kekayaan atau

fasilitas

14

2. Kesiapan Menjadi

Guru Profesional dari

segi Kompetensi

Profesional

1. Kemampuan penguasaan

bahan ajar

2. Kemampuan mengelola

program belajar

mengajar

3. Kemampuan mengelola

kelas yang diampu

4. Kemampuan

menggunakan

media/sumber belajar

Kemampuan menguasai

landasan kependidikan

5. Kemampuan mengelola

interaksi belajar-

mengajar

6. Kemampuan menilai

prestasi siswa dalam

pembelajaran

17

Sementara itu, Instrumen untuk mengumpulkan data Prestasi Belajar

penulis melakukan studi dokumentasi di (GAP) untuk mencari data tentang Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK). Penelitian ini diambil dari Nilai IPK semester 2

2013/2014 dengan meminta ijin dari bagian nilai terlebih dahulu.

Page 12: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

3.9 Uji Coba Instrument

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar – benar mengukur apa yang seharusnya

diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (

2010 : 73) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah. Hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pada penelitian ini, pengujian validitas menggunakan bivariate pearson (

korelasi pearson product moment ) dengan rumus sebagai berikut:

r xy =

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi item total (bivariate pearson)

i = skor item

x = skor total

n = banyaknya subjek

Dalam penelitian ini syarat untuk menentukan validitas suatu instrumen

adalah jika item instrumen memiliki koefisien korelasi r = 0,30. Bila harga

Page 13: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut

tidak valid sehingga harus diperbaiki atau di buang (Sugiyono, 2011:126).

Tabel 3.6

Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

Item – Total Statistics

Item Pearson correlation Keputusan

VAR00001 .668 Valid

VAR00002 .567 Valid

VAR00003 .538 Valid

VAR00004 .666 Valid

VAR00005 .713 Valid

VAR00006 .633 Valid

VAR00007 .710 Valid

VAR00008 .532 Valid

VAR00009 .610 Valid

VAR00010 .619 Valid

VAR00011 .354 Valid

VAR00012 .628 Valid

VAR00013 .392 Valid

Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Tabel 3.5 dari 13 item instrumen dinyatakan valid dan tidak ada yang

dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki

koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid

sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka

dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variable

Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dapat digunakan semua.

Page 14: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Tabel 3.7

Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kesiapan Menjadi Guru Profesional

Item – Total Statistics

Item Pearson correlation Keputusan

VAR00001 .696 Valid

VAR00002 .491 Valid

VAR00003 .463 Valid

VAR00004 .501 Valid

VAR00005 .382 Valid

VAR00006 .340 Valid

VAR00007 .451 Valid

VAR00008 .336 Valid

VAR00009 .454 Valid

VAR00010 .118 Tidak Valid

VAR00011 .470 Valid

VAR00012 .347 Valid

VAR00013 .425 Valid

VAR00014 .598 Valid

VAR00015 .448 Valid

VAR00016 .188 Tidak Valid

VAR00017 .411 Valid

Sumber : data primer diolah tahun 2014 menggunakan SPSS17.0

Tabel 3.6 dari 17 item instrumen variabel kesiapan menjadi guru

profesional 15 item diantaranya dinyatakan valid dan hanya 2 item yang

dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki

koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid

sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka

dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel

kesiapan menjadi guru profesional yang dapat digunakan yaitu item1,

item2, item3, item4, item5, item6, item 7, item 8, item9, item11, item12,

item13, item 14, item 15, item17.

Page 15: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

3.9.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi

dapat diandalkan (Arikunto, 2002:154).

Pada penelitian ini rumus reliabilitas dengan metode alpha arikunto

dalam priyatno (2010:98) adalah sebagai berikut:

11 1-

Keterangan:

r11 : realibilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

: jumlah varians butir

: varians total

Dalam penelitian ini Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan

rumus Cronbach's Alpha, instrumen penelitian dianalisis menggunakan program

SPSS 17.0 for windows . untuk pengujian biasanya menggunakan batasan

tertentu seperti 0,6. Menurut Sakaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas

kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8

adalah baik.

Page 16: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.844 13

Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0

Tabel 3.7 menunjukan bahwa instrumen dari variabel KondisiSosial

Ekonomi Orang Tua mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,844 artinya

instrumen dari variabel Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dapat dikatakan

reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang

baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

Tabel 3.9

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kesiapan menjadi guruprofessional

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.713 15

Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0

Tabel 3.8 menunjukan bahwa instrumen dari variabel Kesiapan menjadi

guru professional mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,713 artinya instrumen

dari variable Kesiapan menjadi guru professional dapat dikatakan reliabel.

Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

Page 17: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

3.10 Uji Sebaran Data

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data

berskala ordinal, interval, atau pun rasio. Jika analaisis meggunakan metode

parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data data bersala

dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode

alternatif yang bisa digunakan adalah adalah statistik non parametrik. Dalam

pembahasan ini akan digunakan akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai

pada kolmogorov – smimov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika

signifikansi lebih besar dari 0,05, Priyatno (2010:71).

3.10.2 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Analisis tersebut menggunakan Oneway ANOVA (analysis of variances) dan uji

signifikan linearitas ini dilakukan dengan uji F-test. Artinya, jika diperoleh Fhitung

dengan signifikansi lebih besar dari 0,05, maka garis hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat linear. Sebaliknya apabila lebih kecil dari 0,05, maka

garis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linear.

3.11 Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

analisis korelasi dengan bantuan SPSS versi 17,0.

Page 18: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

3.11.1 Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang

dikumpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu sampel

yang diteliti melalui data sampel/populasi. Dalam analisis pendahuluan ini akan

dijelaskan temuan penelitian yang terkait dengan analisis deskriptif.

Menurut priyatno (2010: 12) analisis deskriptif menggambarkan tentang

ringkasan data – data penelitian seperti mean, standar defiasi, varian, modus dll.

Perhitungan dalam statistik deskriptif meliputi: tabel distribusi

frekuensi, diagram statistik (histogram). Analisis ini menggunakan SPSS

Windows versi 17,0.

3.11.2 Analisis Lanjutan

a. Analisis Korelasi Product Moment

Korelasi Product Moment untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan

korelasi. Analisis statistik ini menggunakan bantuan SPSS for Windows versi

17.0 dengan teknik perhitungan bivarate.

Hipotesis Kerja 1:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar dengan

kesiapan menjadi guru professional

Hipotesisi statistik

H0 : rx1y α 0,05= 0

H1 : rx1y α 0,05 > 0

Page 19: Hubungan antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4907/4/T1_162008056_BAB III.pdfHubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi

Hipotesis Kerja 2:

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara kondisi sosial ekonomi orang

tua dengan kesiapan menjadi guru professional

Hipotesis Statistik:

H0 : rx2y α 0,05= 0

H1 : rx2y α 0,05 > 0

Tabel.3.9

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

(Sugiyono, 2011:231)

Interval Koofisien Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat