hubungan antara penggunaan waktu belajar, dan...

39
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Subjek Penelitian Pengumpulan data dilakukan selama bulan Oktober hingga 26 November 2012 untuk tryout kuesioner sebanyak 10 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa pendidikan ekonomi, kemudian dilanjutkan dengan menyebarkan 30 kuesioner yang diisi oleh mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 keatas untuk uji validitas dan reliabilitas. Setelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang butir pernyataan pada kuesionar yang tidak valid serta mendapat persetujuan dari pembimbing, peneliti menyebarkan kuesioner (angket) pada 117 mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 yang dipilih secara Proportionate Stratified Random Sampling yang tepat digunakan untuk populasi yang mempunyai anggota tidak homogen dan berstrata secara proporsional untuk mahasiswa FKIP-UKSW sebagai responden. FKIP-UKSW memiliki program studi yang terdiri dari pendidikan ekonomi, pendidikan sejarah, pendidikan bimbingan konseling, PPKN, pendidikan matematika, dan pendidikan guru SD sedangkan mahasiswa PG- PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) tidak peneliti ikut sertakan dalam penelitian ini dengan alasan belum memiliki mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 yang telah melaksanakan program PPL. Oleh karena itu peneliti 62

Upload: truongnhan

Post on 05-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

62

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Pengumpulan data dilakukan selama bulan Oktober hingga 26

November 2012 untuk tryout kuesioner sebanyak 10 mahasiswa yang terdiri

dari mahasiswa pendidikan ekonomi, kemudian dilanjutkan dengan

menyebarkan 30 kuesioner yang diisi oleh mahasiswa pendidikan ekonomi

angkatan 2009 keatas untuk uji validitas dan reliabilitas. Setelah uji validitas

dan reliabilitas diketahui dan membuang butir pernyataan pada kuesionar

yang tidak valid serta mendapat persetujuan dari pembimbing, peneliti

menyebarkan kuesioner (angket) pada 117 mahasiswa angkatan 2008 dan

2009 yang dipilih secara Proportionate Stratified Random Sampling yang

tepat digunakan untuk populasi yang mempunyai anggota tidak homogen dan

berstrata secara proporsional untuk mahasiswa FKIP-UKSW sebagai

responden.

FKIP-UKSW memiliki program studi yang terdiri dari pendidikan

ekonomi, pendidikan sejarah, pendidikan bimbingan konseling, PPKN,

pendidikan matematika, dan pendidikan guru SD sedangkan mahasiswa PG-

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) tidak peneliti ikut sertakan dalam

penelitian ini dengan alasan belum memiliki mahasiswa angkatan 2008 dan

2009 yang telah melaksanakan program PPL. Oleh karena itu peneliti

62

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

63

mengambil sampel dari 6 program studi yang terdapat di FKIP-UKSW.

Analisis yang akan digunakan dalam menganalisis data yaitu analisis

deskriptif pada setiap variabel, dilanjutkan dengan analisis normalitas data,

linearitas kemudian regresi sederhana dan regresi berganda.

2. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan disajikan berupa hasil analisis data pada data

yang telah dikumpulkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan waktu

belajar dan motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru di

kalangan mahasiswa FKIP-UKSW Salatiga Tahun angkatan 2008-2009. Data

yang diperoleh digunakan untuk menjawab masalah penelitian yaitu apakah

terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan waktu belajar dengan

penguasaan kompetensi guru dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW. Apakah

terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan penguasaan

kompetensi guru dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW. Dan Apakah terdapat

pengaruh yang signifikan antara penggunaan waktu belajar dan motivasi

belajar secara bersama-sama dengan penguasaan kompetensi guru dikalangan

mahasiswa FKIP-UKSW.

2.1 Analisis Pendahuluan (Analisis Deskriptif)

Menurut Gulo ( 2002:140) analisis pendahuluan bertujuan untuk

mengetahui karakteristik setiap variabel pada sampel penelitian melalui

analisis statistika deskriptif. Alat analisis yang dipakai dalam analisis

pendahuluan meliputi tabel distribusi frekuensi sederhana, diagram

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

64

statistic, perhitungan tendensi pusat dan ukuran dispersi. Berikut ini

disajikan analisis pendahuluan oleh peneliti beserta deskripsinya.

2.1.1 Distribusi Frekuensi Sederhana dan Diagram

Tabel distribusi frekuensi yang digunakan adalah distribusi

frekuensi kategorik, karena variabel dalam penelitian ini

diklasifikasikan dalam kategori, seperti kategori sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Dan untuk cita-cita

mahasiswa FKIP-UKSW menggunakan kategori cita-cita yang

terdiri dari guru, wirausaha, swasa, dan lain-lain yang tidak

termasuk dalam guru, wirausaha dan swasta. Distribusi frekuensi

cita-cita mahasiswa FKIP-UKSW dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi cita-cita mahasiswa FKIP-UKSW

No cita-cita (kode) f (%)

1 guru (1) 57 48.7

2 wirausaha (2) 25 21.4

3 swasta (3) 3 2.6

4 lain-lain (4) 32 27.4

Jumlah 117 100

Sumber: data primer yang diolah

Persentase (%) diperoleh dari perhitungan = f/117x100

Diketahui dari distribusi frekuensi cita-cita mahasiswa FKIP

UKSW bahwa paling banyak 48,7% atau 57 mahasiswa dari

keseluruhan 117 bercita-cita menjadi guru, sebesar 21,3% atau 25

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

65

mahasiswa bercita-cita menjadi entrepreneur atau pengusaha, 2,5%

atau 3 mahasiswa ingin bekerja pada perusahaan swasta dan

kemudian 27,3% atau 32 mahasiswa bercita-cita selain menjadi

guru, pengusaha dan swasta. Gambar 4.1 berikut ini diagramnya.

Gambar 4.1

Diagram cita-cita mahasiswa FKIP-UKSW

Tabel distribusi frekuensi yang digunakan adalah distribusi

frekuensi kategorik, karena variabel dalam penelitian ini

diklasifikasikan dalam kategori seperti halnya dengan cita-cita,

lamanya belajar dalam menit dikategorikan menjadi sangat tinggi,

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

66

tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan rentang data

tertinggi – data terendah yaitu 4320-120 = 4200, sedangkan

Interval diperoleh dari Rentang dibagi banyaknya kelas atau

4200/5 = 840. Berikut ini tabel distribusi frekuensi pengguaan

waktu belajar mahasiswa FKIP-UKSW.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi penggunaan waktu belajar mahasiswa FKIP-

UKSW

S

u

m

b

e

r

sumber : data primer yang diolah

R= Rentang (4320-120) : 4200

k= kelas : 5

i= interval (4200/5) :840

Distribusi frekuensi waktu belajar dari 117 mahasiswa FKIP-

UKSW diatas menunjukkan bahwa 53,0% atau 62 mahasiswa

termasuk pada kategori sangat rendah dengan waktu belajar 120-

959 menit per minggu. Pada kategori rendah dengan waktu belajar

960-1799 menit per minggu ada 32 atau 27,4% mahasiswa. Pada

No

Kategori Rentang skor waktu belajar (menit) per

minggu f

%

1 Sangat tinggi

3480-4320 4 3,4

2 Tinggi

2640-3479 1 0,9

3 Sedang

1800-2639 18 15,4

4 Rendah

960-1799 32 27,4

5 Sangat rendah

120-959 62 53,0

jumlah 117 100

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

67

kategori sedang dengan jumlah waktu belajar 1800-2639 menit per

minggu ada 18 atau 15,4% mahasiswa. Pada kategori tinggi

dengan jumlah waktu belajar 2640-3479 menit per minggu ada 1

atau 0,9% mahasiswa. Dan 4 mahasiswa atau 3,4% dengan 3480-

4320 menit perminggu berada pada kategori sangat tinggi. Berikut

ini diagram penggunaan waktu belajar mahasiswa FKIP-UKSW.

Gambar 4.2

Diagram penggunaan waktu belajar mahasiswa

FKIP-UKSW

Tabel distribusi frekuensi yang digunakan yaitu distribusi

frekuensi kategorik, karena variabel dalam penelitian ini

diklasifikasikan dalam kategori seperti halnya variabel

sebelumnya, skor ketersetujuan mahasiswa pada sikap positif

pernyataan dalam angket dikategorikan menjadi sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan rentang data

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

68

tertinggi – data terendah yaitu 92,5 - 47,5 = 45, sedangkan Interval

diperoleh dari Rentang dibagi banyaknya kelas atau 45/5 = 9.

Berikut ini tabel distribusi frekuensi motivasi belajar mahasiswa

FKIP-UKSW.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi motivasi belajar mahasiswa FKIP-UKSW

No Kategori skor f %

1 Sangat tinggi 83,5-92,5 21 17,9

2 Tinggi 74,5-82,5 50 42,7

3 Sedang 65.5-73,5 32 27,4

4 Rendah 56,5-64,5 11 9,4

5 Sangat rendah 47,5-55.5 3 2,6

jumlah 117 100

Sumber: data primer yang diolah

R= Rentang (92,5-47,5) :45

k= kelas :5

i= interval (45/5) :9

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

69

Berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi motivasi belajar

mahasiswa FKIP-UKSW diatas diketahui bahwa dari total 117

mahasiswa FKIP-UKSW 21 atau 17,9% berada pada kategori

motivasi sangat tinggi dengan skor 83,5-92,5. Pada kategori

motivasi tinggi dengan skor 74,5-82,5 terdapat 50 atau 42,7 %.

Pada kategori motivasi sedang dengan skor 65.5-73,5 terdapat 32

atau 27,4%, dan tidak ada mahasiswa yang berada pada kategori

rendah dengan skor 56,5-64,5 terdapat 11 atau 9,4% dan sangat

rendah dengan skor 47,5-55.5 terdapat 3 atau 2,6% . Berikut ini

diagram motivasi belajar mahasiswa FKIP-UKSW.

Gambar 4.3

Diagram motivasi belajar mahasiswa FKIP-

UKSW

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

70

Tabel distribusi frekuensi yang digunakan tetap distribusi

frekuensi kategorik, karena variabel dalam penelitian ini

diklasifikasikan dalam kategori seperti halnya variabel sebelumnya

pula, berdasarkan skor ketersetujuan mahasiswa pada sikap positif

pernyataan dalam angket dikategorikan menjadi sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan rentang data

tertinggi – data terendah yaitu 93,6 – 47 = 46,6, sedangkan Interval

diperoleh dari Rentang dibagi banyaknya kelas atau 46,6/5 = 9,32.

Berikut ini tabel distribusi frekuensi penguasaan kompetensi guru

mahasiswa FKIP-UKSW.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi penguasaan kompetensi guru mahasiswa

FKIP-UKSW

No Kategori skor f %

1 Sangat tinggi 84,28-93,6 21

17,9

2 Tinggi 74,96-83,28 58 49,6

3 Sedang 65,64-73,96 26 22,2

4 Rendah 56,32-64,64 9 7,7

5 Sangat rendah 47-55,32 3 2,6

jumlah 117 100

Sumber: data primer yang diolah

R= Rentang (93,6-47) : 46,6

k= kelas : 5

i= interval (46,6/5) : 9,32

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

71

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penguasaan kompetensi

guru mahasiswa FKIP-UKSW diatas, terdapat 21 atau 17,9%

mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi dengan skor 84,28-

93,6. Berikutnya pada kategori tinggi dengan skor 74,96-83,28

terdapat 58 atau 49,6% mahasiswa. Pada kategori sedang dengan

skor 65,64-73,96 ada 26 atau 22.2% mahasiswa. 9 atau 7,7%

mahasiswa pada kategori rendah dengan skor 56,32-64,64 dan 3

atau 2,6% mahasiswa pada kategori sangat rendah dengan skor 47-

55,32. Berikut ini diagram penguasaan kompetensi guru

mahasiswa FKIP-UKSW.

Gambar 4.4

Diagram penguasaan kompetensi guru mahasiswa

FKIP-UKSW

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

72

Jumlah 117 mahasiswa FKIP-UKSW untuk (X1) waktu belajar

dengan data minimum statistic 120 menit per minggu , maksimum

4320 menit per minggu, range 4200, mean 1,1282, dan standar

deviasi 820,714 serta varian 6,736. motivasi belajar (X2)

mahasiswa FKIP-UKSW diatas menunjukkan bahwa dari jumlah

117 mahasiswa FKIP-UKSW dengan data minimum statistic

19,00, maksimum 37,00 range 18 mean 30.2051 dan standar

deviasi 3.39253 serta varian 11.509. penguasaan kompetensi guru

(Y) data minimumnya 112,00 data maksimumnya 220.00, mean

1.8022 standar deviasi 19.83123, dan variance 393.278. Berikut

tabel deskriptif statistik datanya.

Tabel 4.5

Deskriptif statistic waktu belajar, motivasi dan penguasaan

kompetensi guru mahasiswa FKIP-UKSW

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

X1 117 4200.00 120.00 4320.00 1.1282E3 75.87505 820.71417 6.736E5

X2 117 18.00 19.00 37.00 30.2051 .31364 3.39253 11.509

Y 117 108.00 112.00 220.00 1.8022E2 1.83340 19.83123 393.278

Valid N (listwise) 117

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

73

2.2 uji Pra Syarat Analisis

2.2.1 Uji Normalitas

Analisis uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-

Smirnov dengan α = 5%. Uji normalitas one sampel kolmogorov

smirnov test, yaitu pengujian dua sisi yang dilakukan dengan

membandingkan signifikansi hasil uji (p value) dengan taraf

signifikansi. Tujuan uji normalitas adalah untuk membuktikan

bahwa (1) sampel telah diambil secara proporsional dari

populasinya; dan (2) variabel yang diteliti memenuhi kriteria

distibusi normal (http://repository.unhas.ac.id) . Perhitungan uji

normalitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16.0

for windows untuk pengujian terhadap data sampel tiap variabel.

Hasil uji normalitas dikatakan berdistribusi normal jika

pobabilitasnya (Asymp. Sig. (2-tailed)) > 0.05. Hasil uji

normalitas data mahasiswa FKIP-UKSW dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

74

Tabel 4.6

Uji Normalitas waktu belajar, motivasi dan penguasaan

kompetensi guru Mahasiswa FKIP-UKSW

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 117 117 117

Normal Parametersa Mean 1.1282E3 30.2051 1.8022E2

Std. Deviation 8.20714E2 3.39253 1.98312E1

Most Extreme Differences Absolute .182 .114 .134

Positive .182 .053 .064

Negative -.149 -.114 -.134

Kolmogorov-Smirnov Z 1.964 1.233 1.446

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .096 .031

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4.6 tampak bahwa untuk waktu belajar (X1), nilai yang

ditunjukkan oleh Sig. < 0.05, yaitu sebesar 0.001, yang artinya data

penggunaan waktu belajar bedistribusi tidak normal sehingga

analisis selanjutnya menggunakan analisis teknik statistik

nonparametris. Untuk motivasi belajar (X2) mempunyai nilai Sig. >

0.05, yaitu sebesar 0.096, yang artinya data penggunaan waktu

belajar bedistribusi normal. Dan penguasaan kompetensi guru (Y)

mempunyai nilai Sig. 0.031 > 0.05, yaitu sebesar 0.031, yang

artinya data penggunaan waktu belajar bedistribusi normal. Oleh

karena itu penggunaan statistik parametris untuk melakukan

analisis regresi dan pengujian hipotesis dapat dilanjutkan.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

75

2.2.2 Uji Linieritas

Analisis uji linieritas antara waktu belajar dengan penguasaan

kompetensi guru (α = 5%) dikatakan linier jika probabilitasnya

(Sig.) < 0.05. Hasil data dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Uji Linier waktu belajar dengan penguasaan kompetensi guru

mahasiswa FKIP UKSW

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Y *

X1

Between

Groups

(Combined) 6014.093 28 214.789 .477 .986

Linearity 43.496 1 43.496 .097 .757

Deviation from

Linearity 5970.597 27 221.133 .491 .981

Within Groups 39606.130 88 450.070

Total 45620.222 116

Pada tabel 4.7 tampak bahwa waktu belajar dengan penguasaan

kompetensi guru ditunjukkan pada kolom sig. > 0.05 yaitu sebesar

0.757, yang artinya hubungan antara waktu belajar dengan

penguasaan kompetensi guru tidak linier, yang artinya jika

digambarkan dalam sebuah grafi cartesius fungsi waktu belajar

terhadap penguasaan kompetensi guru tidak menunjukkan garis

yang lurus atau linear.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

76

Tabel 4.8

Uji linieritas motivasi belajar dengan penguasaan kompetensi guru

mahasiswa FKIP-UKSW

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Y *

X2

Between

Groups

(Combined) 11744.921 16 734.058 2.167 .011

Linearity 2748.740 1 2748.740 8.114 .005

Deviation from

Linearity 8996.182 15 599.745 1.770 .050

Within Groups 33875.301 100 338.753

Total 45620.222 116

Pada tabel 4.8 tampak bahwa motivasi belajar dengan

penguasaan kompetensi guru ditunjukkan pada kolom sig. ≤ 0.05

yaitu sebesar 0.005, yang artinya hubungan antara motivasi belajar

dengan penguasaan kompetensi guru linier atau membentuk

sebuah garis lurus.

2.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis tentang korelasi antar variabel yang

diungkapkan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan yang

positif dan signifikan antara penggunaan waktu belajar dengan

penguasaan kompetensi guru, adakah hubungan yang positif dan

signifikan antara motivasi belajar dengan penguasaan kompetensi

guru, dan adakah hubungan yang positif dan signifikan antara

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

77

penggunaan waktu belajar dan motivasi dengan penguasaan

kompetensi guru, Proses analisis dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS 16.0 for windows. Pengujian dengan menggunakan

analisis regresi sederhana dan regresi linier berganda.

2.3.1 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi yang dilakukan pada penelitian ini ingin

memprediksi/meramalkan perubahan yang terjadi pada variabel

penguasaan kompetensi guru (Y) apabila variabel penggunaan

waktu belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) dimanipulasi (diubah-

ubah). Data penelitian yang telah diuji validitas, reliabilitas dan

normalitasnya akan dianalisis menggunakan analisis regresi

sederhana untuk mengetahui pola pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat dalam penelitian. Pola hubungan yang

ingin diketahui pada penelitian ini adalah pengaruh waktu belajar

(X1) motivasi belajar (X2) terhadap penguasaan kompetensi guru

(Y). Analisis regresi sederhana menggunakan teknik analisis

regresi linier satu variabel yang akan menghasilkan koefisien

regresi antara variabel bebas dan variabel terikat.

Analisis data menggunakan komputer dengan program SPSS

16.0 for windows dan hasil analisis regresi yang diperoleh akan

dikonsultasikan dalam persamaan regresi sederhana agar dapat

digunakan untuk memprediksi tinggi rendahnya nilai penguasaan

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

78

kompetensi guru (Y) ketika dilakukan manipulasi atas waktu

belajar (X1) dan penguasaan kompetensi guru (Y) ketika dilakukan

manipulasi atas motivasi belajar (X2) Untuk mengetahui hasil

nalisis regresi dari pengaruh waktu belajar dan motivasi belajar

terhadap penguasaan kompetensi guru dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.9

Analisis Regresi sederhana penggunaan waktu belajar terhadap

penguasaan kompetensi guru

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 179.380 3.137 57.174 .000

X1 .001 .002 .031 .331 .741

a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis regresi pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa

konstanta pada kolom B sebesar 179,380 dan koefisien regresi

waktu belajar pada kolom Beta sebesar 0,031. Hasil analisis

regresi tersebut berikutnya dimasukkan atau diaplikasikan dalam

persamaan regresi sederhana sebagai berikut :

Y = a + b1 X1

Y = 179,380 + 0,031 X1

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

79

Persamaan regresi di atas dapat digunakan untuk menunjukkan

pola pengaruh waktu belajar (X1) terhadap penguasaan kompetensi

guru (Y). Konstanta sebesar 179,380 menyatakan bahwa jika tidak

ada kenaikan nilai dari waktu belajar (X1), maka nilai dari

penguasaan kompetensi guru (Y) adalah 0,031. Sedangkan

koefisien b menunjukkan koefisien arah regresi atas setiap

perubahan waktu belajar (X1) sebesar 1 unit akan mengakibatkan

perubahan rata-rata penguasaan kompetensi guru (Y). Perubahan

dapat dikatakan sebagai penambahan jika b bertanda positif (tanda

+) dan ketika b bertanda negatif (tanda -) maka perubahan

merupakan penurunan. Pada persamaan regresi sederhana di atas,

diperoleh koefisien regresi (b) sebesar 0,031 menyatakan bahwa

setiap kali waktu belajar (X1) mengalami penambahan (karena

tanda +) maka rata-rata penguasaan kompetensi guru (Y) akan

bertambah sebesar 0,031.

Berdasarkan kriteria uji koefisien regresi di atas, akan

diketahui signifikansi regresi sederhana dengan membandingkan

antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. Pada

tabel 4.8 diketahui bahwa pada kolom Sig (signifikan) diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,741, dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak

dan Ha diterima, menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan

waktu belajar terhadap penguasaan kompetensi guru, artinya

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

80

signifikan dapat dikatakan jika waktu yang digunakan untuk

belajar meningkat maka penguasaan kompetensi guru juga

meningkat . Untuk mengetahui hasil analisis regresi dari motivasi

belajar terhadap penguasaan kompetensi guru dapat dilihat pada

tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.10

Analisis Regresi penggunaan motivasi belajar terhadap penguasaan

kompetensi guru

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 136.882 16.061 8.523 .000

X2 1.435 .528 .245 2.715 .008

a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis regresi pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa

konstanta pada kolom B sebesar 136,882 dan koefisien regresi

variabel motivasi belajar pada kolom Beta sebesar 0,245. Hasil

analisis regresi tersebut berikutnya dikonsultasikan dalam

persamaan regresi sederhana sebagai berikut :

Y’ = a + b2 X2

Y = 136,882 + 0,245 X2

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

81

Persamaan regresi di atas dapat digunakan untuk menunjukkan

pola pengaruh motivasi belajar (X2) terhadap penguasaan

kompetensi guru (Y). Konstanta sebesar 136,882 menyatakan

bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari motivasi belajar (X2),

maka nilai dari penguasaan kompetensi guru (Y) adalah 0,245.

Sedangkan koefisien b menunjukkan koefisien arah regresi atas

setiap perubahan motivasi belajar (X2) sebesar 1 unit akan

mengakibatkan perubahan rata-rata variabel penguasaan

kompetensi guru (Y). Perubahan dapat dikatakan sebagai

penambahan jika b bertanda positif (tanda +) dan ketika b bertanda

negatif (tanda -) maka perubahan merupakan penurunan. Pada

persamaan regresi sederhana di atas, diperoleh koefisien regresi (b)

sebesar 0,245 menyatakan bahwa setiap kali motivasi belajar (X2)

mengalami penambahan (karena tanda +) maka rata-rata

penguasaan kompetensi guru (Y) akan bertambah sebesar 0,245.

Berdasarkan kriteria uji koefisien regresi di atas, akan

diketahui signifikansi regresi sederhana dengan membandingkan

antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. Pada

tabel 4.9 diketahui bahwa pada kolom Sig (signifikan) diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,008, dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak

dan Ha diterima, regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru,

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

82

artinya signifikan dapat dikatakan jika waktu yang digunakan

untuk belajar meningkat maka penguasaan kompetensi guru juga

meningkat.

2.3.2 Analisis Regresi linier berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah waktu dan

motivasi belajar mempunyai pengaruh terhadap penguasaan

kompetensi guru. Penghitungan uji analisis berganda

menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows

release 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11

Analisis Regresi berganda penggunaan waktu belajar dan motivasi

terhadap penguasaan kompetensi guru

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 136.587 16.205 8.429 .000

X1 .000 .002 .017 .188 .852

X2 1.429 .532 .245 2.689 .008

a. Dependent Variable: Y

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 136,587 + 0,000 X1+1,429 X2

Persamaan regresi tersebut maka dapat dIinterpretasikan

sebagai berikut:

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

83

1 a = 136,587, artinya jika waktu yang digunakan untuk belajar dan

motivasi belajar konstan, maka penguasaan kompetensi guru sebesar

136,587.

2 b1 = 0,000, artinya jika waktu yang digunakan untuk belajar

meningkat satu point maka akan meningkatkan penguasaan

kompetensi guru sebesar 0,000

3 b2 = 1,429, artinya motivasi belajar meningkat satu point maka akan

meningkatkan penguasaan kompetensi guru sebesar 1,429.

2.3.3 Uji F

Uji keberartian model regresi atau disebut uji F (uji Anova /

Analisis of Varians ), digunakan untuk melihat apakah model

persamaan regresi yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (http://repository.unhas.ac.id). Kriteria dari uji F yaitu

apabila Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak (menerima Ha) yang berarti

variabel waktu belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama

mempengaruhi penguasaan kompetensi guru, dan sebaliknya.

Pengujian keberartian regresi dapat pula melalui aplikasi SPSS

yang berlaku bagi regresi sederhana dan regresi ganda. Menurut

Sambas Ali & Maman Abdurahman, (2007:210) kriteria yang

digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari (>) nilai α

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

84

tertentu maka H0 diterima dan sebaliknya jika nilai r lebih kecil

dari (<) nilai α tertentu maka H0 ditolak. Hasil analisis uji F

menggunakan SPSS for windows release 16.0 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Uji F penggunaan waktu belajar terhadap penguasaan kompetensi

guru

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 43.496 1 43.496 .110 .741a

Residual 45576.727 115 396.319

Total 45620.222 116

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan program SPSS

diatas, diperoleh Fhitung=0,110 dengan harga signifikansi sebesar

0,741 sedangkan Ftabel untuk nilai n = 3,09 sehingga didapat Fhitung

< Ftabel atau Fhitung (0,110) < Ftabel (3,09). Nilai r lebih besar dari

pada tingkat sig α yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,741 > 0,05

sehingga H0 diterima. Dengan ini maka Ha ditolak dan H0 yang

diuji dalam penelitian ini yaitu “ada pengaruh antara penggunaan

waktu belajar terhadap penguasaan kompetensi guru di kalangan

mahasiswa FKIP UKSW Salatiga” diterima. Artinya jika waktu

belajar terus meningkat maka penguasaan kompetensi guru juga

terus meningkat memiliki arah tingkatan yang sama atau positif.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

85

Tabel 4.13

Uji F motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan program SPSS

diatas, diperoleh Fhitung=7,373 dengan harga signifikansi sebesar

0,008 sedangkan Ftabel untuk nilai n = 3,09 sehingga didapat Fhitung

> Ftabel atau Fhitung (7,373) > Ftabel (3,09). nilai r lebih kecil dari

pada tingkat sig α yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,08>0,05

sehingga H0 ditolak. Dengan kata lain terdapat hubungan yang

berarti antara motivasi belajar dengan penguasaan kompetensi

guru. Dengan ini maka H0 ditolak dan Ha yang diuji dalam

penelitian ini yaitu “terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru di kalangan

mahasiswa FKIP UKSW Salatiga” diterima. Artinya jika motivasi

belajar terus meningkat maka penguasaan kompetensi guru juga

terus meningkat memiliki arah tingkatan yang sama atau positif.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2748.740 1 2748.740 7.373 .008a

Residual 42871.483 115 372.796

Total 45620.222 116

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

86

Tabel 4.14

Uji F waktu belajar dan motivasi belajar terhadap penguasaan

kompetensi guru

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2761.974 2 1380.987 3.673 .028a

Residual 42858.248 114 375.950

Total 45620.222 116

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan program SPSS

diatas, diperoleh Fhitung=3,673 dengan harga signifikansi sebesar

0,028 sedangkan Ftabel untuk nilai n = 2,70 sehingga didapat Fhitung

> Ftabel atau Fhitung (3,673) > Ftabel (2,70). nilai r lebih kecil dari

pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,028 > 0,05

sehingga H0 diterima. Artinya terdapat hubungan yang berarti

antara waktu belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama

dengan penguasaan kompetensi guru. Dengan ini maka H0 ditolak

dan Ha yang diuji dalam penelitian ini yaitu “terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara waktu belajar dan motivasi belajar

terhadap penguasaan kompetensi guru di kalangan mahasiswa

FKIP UKSW Salatiga” diterima. Artinya jika waktu dan motivasi

belajar terus meningkat maka penguasaan kompetensi guru juga

terus meningkat memiliki arah tingkatan yang sama atau positif

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

87

2.3.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara

serentak terhadap variabel dependen. Jika nilai koefisien

determinasi mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat

model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen

terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika koefisien determinasi

mendekati 0 maka semakin lemah variasi variabel independen

menerangkan variabel dependen sangat terbatas. Analisis data

menggunakan komputer dengan program SPSS 16.0 for windows

untuk mengetahui besarnya prosentase sumbangan pengaruh

penggunaan waktu belajar (X1) terhadap penguasaan kompetensi

guru (Y) ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi pengaruh penggunaan waktu belajar

terhadap penguasaan kompetensi guru

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .031a .001 -.008 19.90777

a. Predictors: (Constant), X1

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien determinasi

pada kolom R sebesar 0,031. Koefisien determinasi sebesar 0,031

cenderung mendekati 0 (1–0,031 = 0,969), maka dapat dikatakan

penggunaan waktu belajar (X1) memiliki variasi kurang kuat dan

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

88

terbatas dalam menerangkan penguasaan kompetensi guru (Y).

Koefisien determinasi sebesar 0,031 juga menyatakan bahwa

besarnya prosentase sumbangan pengaruh penggunaan waktu

belajar (X1) terhadap penguasaan kompetensi guru (Y) adalah

3,1%. Sedangkan sisanya yaitu 96,9% (100% - 3,1%) dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini

seperti faktor lingkungan belajar, faktor teknologi, faktor pengajar,

dan lain sebagainya.

Tabel 4.16

Koefisien Determinasi pengaruh motivasi belajar terhadap

penguasaan kompetensi guru

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .245a .060 .052 19.30791

a. Predictors: (Constant), X2

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien determinasi

pada kolom R sebesar 0,245. Koefisien determinasi sebesar 0,245

cenderung mendekati 0 (1–0,245 = 0,755), maka dapat dikatakan

penggunaan motivasi belajar (X2) memiliki variasi kurang kuat dan

terbatas dalam menerangkan penguasaan kompetensi guru (Y).

Koefisien determinasi sebesar 0,245 juga menyatakan bahwa

besarnya prosentase sumbangan pengaruh motivasi belajar (X2)

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

89

terhadap penguasaan kompetensi guru (Y) adalah 24,5%.

Sedangkan sisanya yaitu 75,5% (100% - 24,5%) dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Tabel 4.17

Koefisien Determinasi pengaruh penggunaan waktu belajar dan

motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .246a .061 .044 19.38942

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien determinasi

pada kolom R sebesar 0,246. Koefisien determinasi sebesar 0,246

cenderung mendekati 0 (1–0,246 = 0,754), maka dapat dikatakan

penggunaan waktu belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) memiliki

variasi kurang kuat dan terbatas dalam menerangkan penguasaan

kompetensi guru (Y). Koefisien determinasi sebesar 0,246 juga

menyatakan bahwa besarnya prosentase sumbangan pengaruh

penggunaan waktu belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap

penguasaan kompetensi guru (Y) adalah 24,6%. Sedangkan

sisanya yaitu 75,4% (100% - 24,6%) dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

90

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka berikut akan

disajikan hasil rekapitulasinya:

Tabel 4.18

Ringkasan uji hipotesis

variabel hipotesis Indikator

penerimaan

Hasil uji

hipotesis

kesimpulan

keputusan makna

X1→ Y

H0 = r ρX1Y117 =0 α

0,05

Ha= r ρ X1Y117 > 0

α 0,05

< 0,05

> 0,05

r=0,741 r X1Y117 >0

H0 ditolak

Ha diterima

Artinya semakin banyak

jumlah jam yang digunakan

untuk belajar semakin

terkuasai kompetensi guru.

X2→Y H0 = r ρX2Y117 =0 α

0,05

Ha= r ρ X2Y117 > 0

α 0,05

< 0,05

> 0,05

r =0,08 r X1Y117 > 0

H0 ditolak

Ha diterima

Artinya semakin tinggi

motivasi belajar semakin tinggi

pula penguasaan kompetensi

guru

X1,X2 →Y H0 = r ρX1X2Y117

=0 α 0,05

Ha= r ρ X1X2Y117 >

0 α 0,05

< 0,05

> 0,05

r =0,028 r X1Y117 > 0

H0 ditolak

Ha diterima

Artinya semakin banyak

jumlah jam yang digunakan

untuk belajar dan semakin

tinggi motivasi belajar semakin

tinggi pula penguasaan

kompetensi guru

Keterangan:

X1→ Y = hubungan antara waktu belajar dengan penguasaan kompetensi guru

X2→Y = hubungan antara motivasi belajar dengan penguasaan kompetensi guru

X1,X2 →Y= hubungan antara waktu belajar dan motivasi belajar dengan penguasaan

kompetensi guru

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

91

3. Pembahasan

Rumusan masalah penelitian yaitu apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara penggunaan waktu belajar dengan penguasaan kompetensi

guru dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW. Apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara motivasi belajar dengan penguasaan kompetensi guru

dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW. Dan Apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara penggunaan waktu belajar dan motivasi belajar secara

bersama-sama dengan penguasaan kompetensi guru dikalangan mahasiswa

FKIP-UKSW. Mengacu pada perumusan masalah tersebut, maka penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara penggunaan waktu belajar

dengan penguasaan kompetensi guru dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW,

pengaruh antara motivasi belajar dengan penguasaan kompetensi guru

dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW dan pengaruh antara penggunaan waktu

belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan penguasaan

kompetensi guru dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW. Menurut Riduwan

(2011:198) bahwa guru dalam PBM memiliki multi peran, tidak semata-mata

sebagai pengajar yang mentransfer pengetahuan, tetapi juga sebagai

pendidik yang mentransfer nilai-nilai dan sekaligus sebagai pembimbing yang

memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.

Analisis data dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan regresi

berganda melalui komputer dengan program SPSS 16.0 for windows untuk

menunjukkan pola pengaruh setiap variabel. analisis regresi sederhana untuk

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

92

menunjukkan pola hubungan penggunaan waktu belajar terhadap penguasaan

kompetensi guru dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW dan motivasi belajar

terhadap penguasaan kompetensi guru dikalangan mahasiswa FKIP-UKSW.

Sedangkan pada penggunaan waktu belajar dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap penguasaan kompetensi guru dikalangan mahasiswa

FKIP-UKSW menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan analisis

regresi sederhana pada tabel 4.8 diperoleh persamaan regresi Y’ = 179,380 +

0,031X1. Konstanta sebesar 179,380 menyatakan bahwa jika tidak ada

kenaikan nilai dari waktu belajar (X1), maka nilai dari penguasaan kompetensi

guru adalah 179,380. Persamaan regresi juga menunjukkan pola pengaruh

waktu belajar terhadap penguasaan kompetensi guru adalah positif. Hal

tersebut dapat dilihat dari arah regresi dari koefisien b sebesar 0,031 yang

bertanda positif (tanda +), artinya setiap perubahan waktu belajar (X1) sebesar

1 unit akan mengakibatkan perubahan rata-rata penguasaan kompetensi guru

(Y) dengan penambahan sebesar 0,031. Perubahan 0,031 sangat kecil untuk

dapat memambah atau memberukan sumbangan yang berarti pada nilay Y,

Menurut Dede Rohimah dalam tulisannya yang dimuat di Kompasiana 14 juni

2012, malasnya belajar sebelum waktu ujian dekat merupakan kasus yang

paling seering terjadi pada mahasiswa waktu luang banyak, pengumuman

ujian pun jauh-jauh hari sebelum ujian dilaksanakan, tapi yang ada adalah

menunda-nunda waktu untuk belajar dan membaca dan akhirnya waktu

terbuang sia-sia dan Sistem Kebut Semalam diancarkan sebagai strategi

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

93

dalam menghadapi soal-soal ujian

(http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/14/sks-dan-prestasi-instan-ala-

mahasiswa-469631.html). Seperti yang dikatakan Dede Rohimah mahasiswa

banyak membuang waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat yang

cenderung merugikan.

Analisis regresi sederhana pada tabel 4.9 diperoleh persamaan regresi

Y’ = 136,882 + 0,245X2. Konstanta sebesar 136,882 menyatakan bahwa jika

tidak ada kenaikan nilai dari motivasi belajar (X2), maka nilai dari penguasaan

kompetensi guru adalah 136,882. Persamaan regresi juga menunjukkan pola

pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru adalah

positif. Hal tersebut dapat dilihat dari arah regresi dari koefisien b sebesar

0,245 yang bertanda positif (tanda +), artinya setiap perubahan motivasi

belajar (X2) sebesar 1 unit akan mengakibatkan perubahan rata-rata

penguasaan kompetensi guru (Y) dengan penambahan sebesar 0,245.

Keinginan belajar harus berasal dari dalam diri individu masing-masing,

dorongan yang berasal dari dalam diri cenderung lebih kuat apalagi jika

ditambah dorongan dan dukungan positif dari luar yaitu melalui orang tua,

lingkungan dan teman. Dari penelitian ini berdasarkan angket yang diisi oleh

mahasiswa pada pernyataan, dorongan atau dukungan orang tua, cenderung

lebih sedikit dibanding teman karena kebanyakan mahasiswa berada jauh dari

orang tua atau tinggal di kost. Mahasiswa memiliki kuasa untuk mengatur

dirinya sendiri, dan lebih sedikit mendapat perhatian orang tua karena kendala

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

94

jarak dan waktu. Karena menurut Riduwan (2011:200) siswa yang memiliki

motivasi belajar yang tinggi akan tekun dalam belajar dan tekun belajar

secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-

hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar yang dilakukannya.

Berdasarkan analisis regresi berganda pada tabel 4.10 diperoleh

persamaan regresi Y = 136,587 + 0,000 X1+1,429 X2. Dari persamaan tersebut

maka dapat diartikan bahwa satu satuan nilai penguasaan kompetensi guru

dipengaruhi oleh waktu belajar sebesar 0,000, motivasi belajar dalam

mengikuti proses belajar mengajar sebesar 1,429. Penguasaan kompetensi

guru sebesar konstanta 136,587 jika waktu belajar dan motivasi belajar

sebesar 0 atau dengan kata lain tidak ada kenaikan nilai. Angka 0,000

menunjukkan tidak ada pengaruh yang diberikan waktu belajar X1 terhadap

penguasaan kompetensi guru Y. ini bisa saja terjadi karena mahasiswa tidak

mengelola waktubelajarnya dengan baik. Seperti penelitian deskriptif yang

dilakukan Meranga (2004) menyatakan alokasi belajar mahasiswa Pendidikan

Ekonomi rendah, yang ditunjukkan dengan sebagian besar mahasiswa

mengalokasikan waktu belajarnya dibawah 100%, hasil ini senada dengan

penelitian oleh Nurkhasanah (2005) yang juga mengatakan efektifitas

penggunaan waktu belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi adalah rendah.

Menurut Muhammad Thobroni & Arif Mustofa (2011:31) belajar merupakan

suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan

dalam tingkah laku dan kecakapan. Senada dengan hal itu perubahan perlu

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

95

berasal dari dalam diri seperti pendapat Purwanto (2002:102) dalam

Muhammad Thobroni & Arif Mustofa (2011:33) setiap manusia memiiliki

sifat kepribadian masing-masing yang berbeda dengan manusia lain, ada

orang yang mempunyai sifat keras hati, halus perasaannya, berkemauan

keras, tekun, dan sebaliknya, sifat tersebut turut berpengaruh dengan hasil

belajar yang dicapai.

Berdasarkan hasil pengujian uji F pada tabel 4.11 penggunaan waktu

belajar terhadap penguasaan kompetensi guru diperoleh Fhitung=0,110 dengan

harga signifikansi sebesar 0,741 sedangkan Ftabel untuk nilai n = 3,09 sehingga

didapat Fhitung < Ftabel atau Fhitung (0,110) < Ftabel (3,09). Nilai r lebih besar dari

pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,741 > 0,05 sehingga H0

diterima. Artinya terdapat hubungan yang berarti antara waktu belajar dengan

penguasaan kompetensi guru. Dengan ini maka Ha ditolak dan H0 yang diuji

dalam penelitian ini yaitu “ada hubungan antara penggunaan waktu belajar

terhadap penguasaan kompetensi guru di kalangan mahasiswa FKIP UKSW

Salatiga” hipotesis diterima. Waktu belajar tidak memiliki pengaruh terhadap

penguasaan kompetensi guru, seperti dijelaskan diatas bahwa mahasiswa lebih

banyak melakukan hal lain daripada belajar dan cenderung belajar suntuk saat

menjelang ujian, tentu saja tidak bisa menyumbangkan kecakapan untuk dapat

menguasai kompetensi guru, sedangkan Menurut Muhammad Thobroni &

Arif Mustofa (2011:32) dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

96

berulang-ulang, kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin

dikuasai dan makin mendalam, selain itu, seringnya berlatih akan

menimbulkan minat, semakin besar pula perhatiannya sehingga memperbesar

hasrat untuk mempelajarinya, sebaliknya tanpa latihan pengalaman yang

telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. Dengan kata lain,

diperlukan waktu yang terjadwal, secara intensitas dan kualitas belajar untuk

dapat menguasai suatu kompetensi dalam hal ini kompetensi guru.

Hasil pengujian uji F pada tabel 4.12 motivasi belajar terhadap

penguasaan kompetensi guru diperoleh Fhitung=7,373 dengan harga

signifikansi sebesar 0,008 sedangkan Ftabel untuk nilai n = 3,09 sehingga

didapat Fhitung > Ftabel atau Fhitung (7,373) > Ftabel (3,09). nilai r lebih kecil dari

pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,08>0,05 sehingga H0 ditolak.

Artinya terdapat hubungan yang berarti antara motivasi belajar dengan

penguasaan kompetensi guru. Dengan ini maka H0 ditolak dan Ha yang diuji

dalam penelitian ini yaitu “terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru di kalangan

mahasiswa FKIP UKSW Salatiga” hipotesis diterima. Dengan diterimanya

hipotesis dimana motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap penguasan kompetensi guru, berarti seperti dikatakan Muhammad

Thobroni & Arif Mustofa (2011:33) motif merupakan pendorong bagi suatu

organism untuk melakukan sesuatu, seseorang tidak akan mau berusaha

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

97

mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui

pentingnya dan faedah dari hasil yang akan dicapai dari belajar. Mahasiswa

FKIP UKSW memiliki motivasi yang cukup dalam belajar sehingga

mendukung penguasaan kompetensi guru yang menjadi tuntutannya.

Hasil pengujian uji F pada tabel 4.13 penggunaan waktu belajar dan

motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru diperoleh Fhitung=3,673

dengan harga signifikansi sebesar 0,028 sedangkan Ftabel untuk nilai n = 2,70

sehingga didapat Fhitung > Ftabel atau Fhitung (3,673) > Ftabel (2,70). nilai r lebih

kecil dari pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,028 < 0,05

sehingga H0 ditolak. Artinya terdapat hubungan yang berarti antara waktu

belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan penguasaan

kompetensi guru. Dengan ini maka H0 ditolak dan Ha yang diuji dalam

penelitian ini yaitu “terdapat pengaruh positif dan signifikan antara waktu

belajar dan motivasi belajar terhadap penguasaan kompetensi guru di

kalangan mahasiswa FKIP UKSW Salatiga” hipotesis diterima. Secara

bersama-sama waktu belajar dan motivasi memiliki pengaruh terhadap

penguasaan kompetensi guru, benar adanya dan sejalan dengan pendapat Dr.

Rudolf Pintner (Purwanto, 2002:113-115) yang dimuat pada Muhammad

Thobroni & Arif Mustofa (2011:35) mengatakan berdasarkan hasil

eksperimen, ternyata bahwa jangka waktu (periode) belajar yang produktif

seperti menghafal, mengetik, mengerjakan soal hitungan, dan sebagainya

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

98

adalah 20-30 menit. Jangka waktu yang lebih dari 30 menit untuk belajar

yang benar-benar memerlukan konsentrasi perhatian relative kurang atau

tidak produktif. Selain itu beliau menambahkan pula bahwa belajar yang

dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dan tanpa istirahat

terbukti tidak efektif dan efisien, oleh karena itu, belajar yang produktif

diperlukan adanya waktu belajar menurut “hukum Jost”, 30 menit dua kali

sehari selama enam hari lebih baik dan produktif dari pada sekali belajar

selama enam jam tanpa henti.

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap

variabel dependen. Prosentase sumbangan pengaruh penggunaan waktu

belajar (X1) terhadap penguasaan kompetensi guru (Y), koefisien

determinasinya sebesar 0,031 cenderung mendekati 0 (1–0,031 = 0,969),

maka dapat dikatakan penggunaan waktu belajar (X1) memiliki variasi kurang

kuat dan terbatas dalam menerangkan penguasaan kompetensi guru (Y).

Koefisien determinasi sebesar 0,031 juga menyatakan bahwa besarnya

prosentase sumbangan pengaruh penggunaan waktu belajar (X1) terhadap

penguasaan kompetensi guru (Y) adalah 3,1%. Sedangkan sisanya yaitu

96,9% (100% - 3,1%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Prosentase

sumbangan pengaruh motivasi belajar (X2) terhadap penguasaan kompetensi

guru (Y), koefisien determinasinya sebesar 0,245 cenderung mendekati 0 (1–

0,245 = 0,755), maka dapat dikatakan penggunaan motivasi belajar (X2)

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

99

memiliki variasi kurang kuat dan terbatas dalam menerangkan variabel

penguasaan kompetensi guru (Y). Koefisien determinasi sebesar 0,245 juga

menyatakan bahwa besarnya prosentase sumbangan pengaruh motivasi belajar

(X2) terhadap variabel penguasaan kompetensi guru (Y) adalah 24,5%.

Sedangkan sisanya yaitu 75,5% (100% - 24,5%) dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain. Sedangkan Prosentase sumbangan pengaruh penggunaan waktu

belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap penguasaan kompetensi guru

(Y), koefisien determinasinya sebesar 0,246 cenderung mendekati 0 (1–0,246

= 0,754), maka dapat dikatakan variabel penggunaan waktu belajar (X1) dan

motivasi belajar (X2) memiliki variasi kurang kuat dan terbatas dalam

menerangkan variabel penguasaan kompetensi guru (Y). Koefisien

determinasi sebesar 0,246 juga menyatakan bahwa besarnya prosentase

sumbangan pengaruh penggunaan waktu belajar (X1) dan motivasi belajar

(X2) terhadap penguasaan kompetensi guru (Y) adalah 24,6%. Sedangkan

sisanya yaitu 75,4% (100% - 24,6%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

tidak dibahas dalam penelitian ini. Sama halnya dengan yang dikatakan Liang

Gie (2007:1) tugas pokok mahasiswa adalah belajar. Pada dewasaini

sekurang-kurangnya mahasiswa harus memiliki keterampilan belajar di

perguruan tinggi yang meliputi: keterampilan membaca, berpikir, berbahasa,

mengikuti kuliah, mencatat bacaan, memanfaatkan perpustakaan, menempuh

ujian, memusatkan perhatian, menghafal pelajaran, mengelola waktu,

mengatur diri, melakukan penelitian, mengarang karya ilmiah dan menulis

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR, DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7440/4/T1_162008010_BAB IV.pdfSetelah uji validitas dan reliabilitas diketahui dan membuang

100

skripsi, Liang Gie (2007:2). Jika mahasiswa melakukan dan memiliki

keterampilan itu, pasti akan mencapai sukses di perguruan tinggi dan menjadi

sarjana yang bermutu tinggi dan berbudi luhur lebih dari sekedar menguasai

kompetensi yang menjadi tuntutan.