hubungan antara pengetahuan tentang konsep · pdf filehubungan antara pengetahuan tentang...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KONSEP TENGGANG RASA DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA
DI SDN RAMBUTAN 03 PAGI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Oleh
LESTARI 0701045131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KONSENTRASI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
2011
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KONSEP TENGGANG RASA DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA
DI SDN RAMBUTAN 03 PAGI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
(Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan)
Oleh
LESTARI 0701045131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KONSENTRASI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
2011
i
ii
iii
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta, yaitu
Ayahanda Purwo Sanyoto dan Ibunda Maryanah yang dengan tulus telah
merawat dan membesarkanku dengan penuh cinta dan kasih sayang serta
doa yang selalu engkau panjatkan untuk mengiringi langkah kehidupanku.
Kepada AdIkku Dinda, Kakakku Ani dan Adi tersayang yang selalu
memberikan semangat dan motivasi kepadaku serta Teman Terdekat dan
Tersayangku , yaitu Ahmad Rifaih yang senantiasa memberikan doa,
motivasi, kesabaran, dan keikhlasan hati dalam membantu skripsi ini serta
menghiburku dikala sedih dan putus asa.
MOTT
v
MOTTO
Semakin kita berlatih, maka semakin mawas kita harusnya, kalau
tidak kita akan dengan mudah jatuh ke dalam suatu pojok. Jika
kita terperosok di pojok tersebut, kita tidak akan mampu untuk
mempelajari dari aspek lainnya. Jadi kita janganlah menuruti hati
(kita) dalam segala tingkat pengalaman.
Do all the goods you can, All the best you can, In all times you
can, In all places you can, For all the creatures you can.
vi
ABSTRAK
LESTARI. NIM : 0701045131. Hubungan antara Pengetahuan Tentang Konsep Tenggang Rasa dengan Sikap Sosial Siswa di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur. Skripsi. Jakarta : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengetahuan tentang konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada hubungan antara pengetahuan konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur pada semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III di SDN Rambutan 03 Pagi yang berjumlah 30 siswa dan seluruhnya diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh atau disebut dengan istilah sensus. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Instrumen pengetahuan konsep tenggang rasa (variabel X) menggunakan angket dalam bentuk pernyataan dan pilihan jawaban (Benar) atau (Salah) dan instrumen sikap sosial (variabel Y) menggunakan angket dalam bentuk pernyataan dan pilihan jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data dengan uji normalitas yaitu dengan Uji Liliefors serta uji Linieritas dan Uji Keberartian Regresi dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA).
Dari hasil pengujian normalitas untuk data pengetahuan konsep tenggang rasa (variabel X) diperoleh Lhitung = 0,1414 < 0,161 = Ltabel dan data sikap sosial siswa (variabel Y) diperoleh Lhitung = 0,0621 < 0,161 = Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal. Hasil perhitungan regresi linier diperoleh Ŷ = 50,827 + 0,374X, kemudian dilanjutkan dengan pengujian kelinieran regresi dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA), didapat Fhitung = 0,845 < 2,41 = Ftabel. Hal ini berarti persamaan regresi adalah linier. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi product moment dilanjutkan dengan uji keberartian korelasi menggunakan Uji-t. Dari perhitungan korelasi product moment didapat rhitung = 0,384, dari Uji-t didapat thitung = 2,591 > 2,048 = ttabel yang berarti H1 diterima. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa sedangkan dari perhitungan koefisien determinan diperoleh 0,147 artinya pengetahuan tentang konsep tenggang rasa memberikan kontribusi pengaruh sebesar 14,7% terhadap sikap sosial siswa.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara
Pengetahuan Tentang Konsep Tenggang Rasa dengan Sikap Sosial Siswa di SDN
Rambutan 03 Pagi”.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian prasyarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan (S1). Dalam penyusunan skripsi ini tentu
peneliti menyadari banyak mendapat kesulitan dan hambatan, namun berkat
petunjuk, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan yang selanjutnya.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Edi Sukardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
2. Bapak Drs. H. Kusmajid Abdullah, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
3. Ibu Dra. Rahmiati, M.Psi, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
4. Ibu Dra. Hj. Nur Wahyuni, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan petunjuk dan pengarahan kepada peneliti dalam penyusunan
skripsi ini.
viii
5. Bapak Drs. H. Nur Busyra, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan petunjuk dan pengarahan kepada peneliti dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Segenap Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi peneliti selama ini.
7. Ibu Hj. Susilowaty, S.Pd, selaku Kepala SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta
Timur yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Raden Agus Subantarja, S.Pd, selaku Guru Kelas V SDN Rambutan
03 Pagi Jakarta Timur yang telah membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
9. Ibu Nurjanah, S.Pd, selaku Guru Kelas VI SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta
Timur yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
10. Ibu Nur Taqwalillah, SE, selaku Guru Kelas III SDN Rambutan 03 Pagi
Jakarta Timur yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
11. Rekan-rekan Guru dan Staf SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Kedua Orang Tuaku, Ayahanda Purwo Sanyoto dan Ibunda Maryanah tercinta
yang telah memberikan dukungan moril maupun spiritual serta doa yang tiada
henti dipanjatkan dalam setiap langkah hidupku. Terima untuk pengertian
yang seluas samudera. Maaf untuk kekecewaan yang pernah tertoreh, semoga
semua menjadi pembelajaran untuk peneliti.
13. Kakakku : Sri Murniati dan Setiadi tersayang yang telah memberikan motivasi
yang tiada henti untuk adikmu tersayang.
14. Adikku : Dinda Aisyah Erini tersayang yang telah memberikan kelucuan dan
senyuman disaat ku sedih yang tiada henti untuk kakakmu tersayang.
15. Kepada sahabat peneliti (Nia Kurniati, Saffana Fairuzah, Risca, Silvi Yunita,
Riki Hanggara, Rita Rosita Rodiah, Linda Novita Sari, Yamin, Om Uchup,
Wahyu, Nur Afrizal, Sahrul, dan teman-teman Asput) yang tiada hentinya
memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti.
ix
16. Kepada rekan-rekan seperjuangan S1 PGSD Kelas VIII C Angkatan
2007/2011, terutama (Dewi NurZakiyah, Jumaliah, Ida Komara, Ishlah
Raudhah Subakti, Kartika Dwi Anggraeni, Intan Sri Hartati, Eka Siswanti,
Indri Antika, Isnaeni Febriani, Sri Mulyani, Jubaedah, Kurniawati, Itroh
Maesaroh dan sebagainya) terima kasih telah menjadi teman yang baik
selama ini.
17. Teman Terdekat dan Tersayangku, yaitu Ahmad Rifaih yang senantiasa
memberikan doa, motivasi, kesabaran, dan keikhlasan hati dalam membantu
skripsi ini serta menghiburku dikala sedih dan putus asa serta Abah, Umi dan
Ririn Yuliani Fajrin yang selalu memberikan doa dan motivasi.
18. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.
Semoga apa yang telah mereka kerjakan mendapat balasan dan menjadi
amal sholeh (amin) dan mudah-mudahan adanya skripsi ini dapat memperkaya
pembelajaran yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai referensi atau
alternatif lain bagi pengajar dalam memberikan pengalaman belajar yang berbeda
agar siswa dapat mengembangkan berbagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai
dengan tahap perkembangannya.
Peneliti amat menyadari bahwa dalam penelitian skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat membangun
amat peneliti butuhkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, September 2011
Lestari
x
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 6
D. Perumusan Masalah ................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ......................................................................... 9
1. Hakikat Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa .................. 9
2. Hakikat Sikap Sosial ......................................................... 15
B. Kerangka Berpikir ................................................................... 21
C. Hipotesis Penelitian ................................................................. 22
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 24
B. Pendekatan Penelitian ............................................................. 24
C. Jenis Penelitian ........................................................................ 25
D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 25
E. Definisi Operasional ............................................................... 26
1. Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa ................................. 26
2. Sikap Sosial ......................................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 27
1. Sumber Data ........................................................................ 27
2. Variabel Penelitian .............................................................. 27
3. Alat Pengumpulan Data (Instrumen) .................................. 28
G. Uji Coba Instrumen .................................................................. 32
1. Uji Validitas ........................................................................ 32
2. Uji Reliabilitas .................................................................... 33
H. Analisis Uji Coba Instrumen .................................................... 35
I. Teknik Analisis Data ................................................................. 37
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data .................................. 38
a. Uji Normalitas ................................................................. 38
b. Uji Linieritas ................................................................... 39
2. Pengujian Data Hasil Penelitian .......................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ......................................................................... 43
1. Data Hasil Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa ............. 43
2. Data Hasil Sikap Sosial Siswa .......................................... 45
B Pengujian Persyaratan Analisis Data ...................................... 47
1 Uji Normalitas ................................................................... 47
2. Uji Linieritas ..................................................................... 48
C. Pengujian Hipotesis ................................................................. 49
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 49
xii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................. 50
B. Implikasi .................................................................................. 51
C. Saran ........................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penilaian Skor Item Variabel (X) .................................................. 28
Tabel 3.2 Penilaian Skor Item Variabel (Y) .................................................. 29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel (X) dan (Y) ..................................... 31
Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Validitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa ... 36
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Validitas Sikap Sosial Siswa ................................ 36
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Konsep
Tenggang Rasa SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur ............... 44
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Data Sikap Sosial Siswa
SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur ......................................... 46
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Konsep Tenggang
Rasa dan Sikap Sosial Siswa SDN Rambutan 03
Pagi Jakarta Timur ........................................................................ 47
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian X dan Y …………………………………… 25
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Konsep
Tenggang Rasa SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur ......... 44
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Data Sikap Sosial
Siswa SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur ....................... 46
Gambar 4.3 Grafik Regresi Linier Sederhana ............................................. 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X) .. 55
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Sikap Sosial (Y) ......................................... 56
Lampiran 3. Uji Coba Angket Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa ............ 57
Lampiran 4. Kunci Jawaban Uji Coba Pengetahuan
Konsep Tenggang Rasa .............................................................. 59
Lampiran 5. Hasil Uji Coba Validitas Pengetahuan
Konsep Tenggang Rasa (X) ........................................................ 60
Lampiran 6. Uji Coba Angket Sikap Sosial Siswa.......................................... 61
Lampiran 7. Hasil Uji Coba Validitas Sikap Sosial Siswa (X) ....................... 63
Lampiran 8. Instrumen Penelitian Angket Pengetahuan
Konsep Tenggang Rasa .............................................................. 64
Lampiran 9. Instrumen Penelitian Angket Sikap Sosial Siswa ...................... 66
Lampiran 10. Data Validitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X)........... 68
Lampiran 11. Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba
Butir Pernyataan Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X) ...... 69
Lampiran 12. Data Reliabilitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X) ...... 72
Lampiran 13. Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas
Uji Coba Butir Pernyataan Pengetahuan Konsep
Tenggang Rasa (X) .................................................................... 73
Lampiran 14. Uji Validitas Instrumen Sikap Sosial (Y) .................................. 75
Lampiran 15. Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji
Coba Butir Pernyataan Sikap Sosial Siswa (Y) ......................... 76
Lampiran 16. Uji Reliabilitas Instrumaen Sikap Sosial (Y) ............................. 77
Lampiran 17. Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas
Uji Coba Butir Pernyataan Sikap Sosial (Y) .............................. 78
Lampiran 18. Data Varians Reliabilitas Sikap Sosial Siswa (Y) ..................... 80
Lampiran 19. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Median, dan
Modus Data Variabel (X) Kelas III ............................................ 81
xvi
Lampiran 20. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Median, dan
Modus Data Variabel (Y) Kelas III ............................................ 86
Lampiran 21. Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas
Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X) .................................. 91
Lampiran 22. Skor Data Hasil Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X)
Kelas III SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur ....................... 93
Lampiran 23. Uji Normalitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X).......... 94
Lampiran 24. Uji Normalitas Data Hasil Pengetahuan
Konsep Tenggang Rasa (X) ........................................................ 95
Lampiran 25. Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas
Sikap Sosial Siswa (Y)................................................................ 96
Lampiran 26. Skor Data Hasil Sikap Sosial Siswa (Y)
Kelas III SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur ....................... 98
Lampiran 27. Uji Normalitas Sikap Sosial Siswa (Y) ...................................... 99
Lampiran 28. Uji Normalitas Data Hasil Sikap Sosial Siswa (Y)..................... 101
Lampiran 29. Data Tabulasi Penelitian Variabel (X) dan (Y)
Kelas III SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur ....................... 102
Lampiran 30. Perhitungan Uji Linieritas dengan Persamaan Regresi Linier ... 103
Lampiran 31. Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment, Signifikansi
Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinan ......................... 108
Lampiran 32. Nilai Kritis dari r Product Moment ............................................ 111
Lampiran 33. Nilai Persentil untuk Distribusi-t ................................................ 112
Lampiran 34. Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar dari O Ke Z ......... 113
Lampiran 35. Nilai Kritis untuk Uji Liliefors.................................................... 114
Lampiran 36. Nilai Persentil untuk Distribusi-F .............................................. 115
Lampiran 37. Surat Izin Mengadakan Riset
Lampiran 38. Surat Izin Telah Mengadakan Riset
Lampiran 39. Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 1
Lampiran 40. Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 2
Lampiran 41. Lembar Persetujuan Judul Skripsi
Lampiran 42. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia karena
pendidikan salah satu kebutuhan setiap individu untuk mengembangkan
kualitas, potensi, dan bakat diri. Menurut Jean Piaget (dalam Syaiful Sagala)
pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang
tumbuh dan disisi lain nilai-nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi
tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.1 Pada dasarnya
sikap dan kepribadian anak ditentukan oleh bagaimana cara orang tua untuk
mendidik dan mengajarkan anak-anaknya dalam memperoleh pendidikan,
pengalaman, dan latihan-latihan yang dilalui sejak masa kecil.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidaklah lepas dari suatu interaksi
antara individu yang satu dengan yang lain, di mana setiap individu harus
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Perkembangan manusia selalu
dipengaruhi oleh alam sekitar dan sekaligus mempengaruhi sikap manusia.
Pada dasarnya manusia bersifat sosial, karena tak seorang pun didunia ini
manusia mampu hidup sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Di
mana yang menentukan peranan sosial adalah diri sendiri, karena itu peranan
sosial baru bisa diketahui jika dipelajari atau dialaminya sendiri dan reaksi-
reaksi ini yang mengakibatkan bertambah luasnya sikap tindak seseorang.
Untuk memberikan reaksi ada kecenderungan menyerasikannya dengan sikap
1 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.1
1
2
tindak terhadap pihak-pihak lain. Hal ini disebabkan, karena pada dasarnya
manusia mempunyai dua hasrat yang kuat dalam dirinya, yakni keinginan
untuk menjadi satu dengan individu lain yang ada disekelilingnya
(Masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam
sekitar.
Dalam hubungannya dengan orang lain dibutuhkan sikap sosial, dimana
sikap sosial merupakan suatu hal yang harus dipelajari oleh setiap orang sejak
dini. Manusia sejak lahir sudah dibekali dengan potensi untuk berinteraksi
dengan orang lain seperti mulut untuk berbicara, telinga untuk mendengarkan,
dan potensi yang lainnya sehingga potensi-potensi yang dimiliki tersebut harus
dikembangkan dengan baik sesuai dengan tuntutan sosial. Menurut Elizabeth
B. Hurlock dalam bukunya Perkembangan Anak bahwa untuk menjadi orang
yang mampu bermasyarakat (Sozialited) memerlukan tiga proses yaitu, belajar
berperilaku yang dapat diterima secara sosial, memainkan peran sosial yang
dapat diterima, dan perkembangan sikap sosial.2
Salah satu sikap sosial yang harus dimiliki oleh setiap orang adalah
sikap tenggang rasa, sikap ini menjadi sangat penting untuk diterapkan oleh
setiap orang terutama rakyat Indonesia tanpa terkecuali, karena bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, bukan hanya dari suku budaya
akan tetapi juga dari segi agamanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
arti tenggang rasa adalah dapat (ikut) menghargai (menghormati) perasaan
2 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Terjemahan, Edisi ke 6, Jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 1978), hlm.250
3
orang lain.3 Jadi pengertian sikap tenggang rasa adalah sikap dapat
menghargai dan menghormati perasaan orang lain.
Tenggang rasa merupakan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila
kedua dari Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pada
prinsipnya sila kemanusiaan yang adil dan beradab ini, ingin menempatkan
manusia sesuai dengan harkat sebagai makhluk Tuhan. Dalam sila ini juga
manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, di mana derajat, hak, dan
kewajibannya sama, tanpa membeda-bedakan suku, agama dan kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Karena itu
dikembangkanlah sikap saling menghormati, menghargai, mengasihi, dan
menyayangi terhadap sesama manusia, sikap tenggang rasa dan tepo seliro
serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Manusia sebagai makhluk
Tuhan mempunyai naluri, salah satu naluri yang dibentuk dalam jiwanya
secara individual adalah kemampuan dasar yang disebut oleh para ahli
psikologi sosial sebagai Insting Gregorious (Naluri untuk berkelompok) atau
hidup bermasyarakat.
Secara alamiah, setiap anak akan berkembang sesuai dengan tahap
kesadarannya. Namun kita sebagai orang tua berkewajiban mendidik anak
agar tumbuh menjadi anak yang bertingkah laku berdasarkan prinsip keadilan
dan perikemanusiaan yang diterapkan secara konsekuen. Semenjak kecil anak-
anak perlu belajar tentang hubungan antar manusia, termasuk bagaimana
3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm.1173
4
berhubungan dan berperilaku terhadap keluarga, teman, dan masyarakat. Anak
perlu belajar tentang orang lain, mengenai kekurangan maupun kelebihannya
serta perlu diberikan pengertian bahwa untuk menjadi baik, tak perlu
mencontoh orang lain tetapi anak harus menyadari keadaan dirinya sendiri.
Untuk berinteraksi dengan masyarakat, anak tidak terlepas dari perilaku
tenggang rasa. Kita menyadari bahwa perilaku tenggang rasa atau toleransi
dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting untuk menjaga suatu
kondisi yang harmonis, karena dengan toleransi berarti kita mampu
memahami dan mengerti tentang orang lain. Hal tersebut sebagai bentuk
manivestasi kita sebagai umat dalam rangka melaksanakan hubungan baik
dengan sesama manusia, terlebih lagi kepada orang tua dalam keluarga.
Tentunya akan menjadi lebih baik pada saat anak-anak kita mengembangkan
kemampuannya untuk terbiasa membuat keputusan moral yang tepat bagi
dirinya termasuk moral berperilaku di dalam keluarganya.
Masa kanak-kanak selain menjadi masa bermain juga menjadi masa
belajar, anak-anak belajar segala hal yang baru bagi mereka, termasuk belajar
untuk memiliki dan mengaplikasikan sikap tenggang rasa, perilaku ini harus
diajarkan kepada anak-anak agar mereka dapat menghargai segala perbedaan
yang mereka temui dalam masyarakat. Diharapkan dengan memiliki sikap
tenggang rasa yang tinggi anak-anak dapat memperlihatkan sikap sosial yang
tinggi pula, dan pada akhirnya mereka dapat hidup bermasyarakat dengan baik
tanpa ada konflik yang berarti.
5
Menurut pengamatan peneliti yang sekarang mengajar di SDN
Rambutan 03 Pagi, bahwa masih banyak sikap, perbuatan, dan perkataan
siswa yang kurang baik dalam berinteraksi, baik di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Hal ini disebabkan, kurangnya peran orang tua
dalam memperhatikan dan membimbing anak-anaknya dalam memberikan
contoh sikap, perbuatan, dan perkataan yang baik, seperti siswa kurang
berperilaku etis kepada guru, teman sampai masyarakat sekolah yang lebih tua
serta masih rendahnya sikap sosial siswa yang ditunjukkan melalui perilaku
tenggang rasa dalam menghargai dan menghormati terhadap guru, teman, dan
orang yang lebih tua.
Perilaku tenggang rasa dan sikap sosial menjadi dua bahasan yang
menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, peneliti menjadikan dua variabel untuk
diteliti sehingga peneliti mengambil judul “Hubungan Antara Pengetahuan
tentang Konsep Tenggang Rasa dengan Sikap Sosial Siswa di SDN Rambutan
03 Pagi Jakarta Timur”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah hakikat pengetahuan tentang konsep tenggang rasa?
2. Apakah yang dimaksud dengan sikap sosial?
3. Bagaimanakah cara menanamkan konsep tenggang rasa bagi siswa SD?
4. Bagaimanakah pengaruh konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa?
5. Sejauh manakah pengetahuan siswa tentang konsep tenggang rasa?
6
6. Apakah ada hubungan antara pengetahuan konsep tenggang rasa dengan
sikap sosial siswa, baik di lingkungan sekolah dan masyarakat?
C. Pembatasan Masalah
Mengacu pada permasalahan yang telah diidentifikasikan di atas tidak
semua dapat diteliti dalam waktu yang bersamaan, untuk keperluan praktis
karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka peneliti membatasi dalam
penulisan ini mengenai “Hubungan antara pengetahuan konsep tenggang rasa
dengan sikap sosial siswa di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah di dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang
konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa di SDN Rambutan 03 Pagi?”.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apakah ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan tentang konsep tenggang rasa dengan sikap
sosial siswa di kelas III SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur.
F. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis
maupun secara praktis, yang dijelaskan sebagai berikut:
7
1. Manfaat Teoritis
Memberikan informasi mengenai sejauh mana pengetahuan tentang
konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kemudian dapat dilihat
“Adakah hubungan antara pengetahuan tentang konsep tenggang rasa
dengan sikap sosial siswa?”Apabila siswa tertarik untuk belajar PKn
diharapkan hasil belajar dapat meningkat, sehingga tercipta sumber daya
manusia yang ahli dan terlatih serta dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak
kalangan masyarakat, terutama:
a. Bagi peneliti, sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme
dalam memperbaiki kualitas pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn) di kelas khususnya kelas III secara
berkelanjutan serta acuan untuk mengingatkan diri sendiri betapa
pentingnya memahami, menghormati, dan menghargai sesama serta
sikap sosial terhadap orang lain.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan yang mendalam tentang konsep tenggang rasa pada anak
didik dan menanamkan sikap sosial yang baik pada siswa.
8
c. Bagi siswa Sekolah Dasar, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan siswa tentang konsep tenggang rasa dan dapat
mengaplikasikan sikap sosialnya dalam kehidupan sehari-hari
d. Bagi Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah untuk lebih berperan
aktif dalam pembentukkan karakter anak sebagai bagian dari suatu
bangsa.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
Pengetahuan bukanlah kemampuan fakta dari suatu kenyataan yang
sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang
terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya. Selain itu
pengetahuan juga bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari
pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran
orang lain yang belum memiliki pengetahuan. Lalu bagaimana proses
mengkonstruksi pengetahuan itu terjadi? Manusia dapat mengetahui segala
sesuatu dengan menggunakan panca indera melalui interaksinya dengan
objek dan lingkungan, misalnya melihat, mendengar, meraba, membau
atau merasakan. Menurut Piaget (dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara)
mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan ciptaan manusia yang
dikonstruksikan dari pengalamannya, proses pembentukan berjalan terus-
menerus dan setiap kali terjadi rekonstruksi karena adanya pemahaman
yang baru.4
Pengetahuan adalah khasanah kekayaan mental yang secara
langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sukar untuk
4 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010), hlm.39
9
10
dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu
tidak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai
pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Menurut Jujun S.
Suriasumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu mengemukakan bahwa
pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui
tentang suatu obyek tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu, jadi ilmu
adalah bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping
berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama.5
Pengetahuan bertautan erat dengan kebenaran karena demi
mencapai kebenaranlah pengetahuan itu eksis. Kebenaran ialah kesesuaian
pengetahuan dengan objeknya. Ketidaksesuaian pengetahuan dengan
objeknya disebut kekeliruan. Suatu objek yang ingin diketahui senantiasa
memiliki begitu banyak aspek yang sangat sulit diungkapkan secara
serentak. Kenyataannya, manusia hanya mengetahui beberapa aspek dari
suatu objek itu, sedangkan yang lainnya tetap tersembunyi baginya.
Dengan demikian, jelas bahwa amat sulit untuk mencapai kebenaran yang
lengkap dari objek tertentu, apalagi mencapai seluruh kebenaran dari
segala sesuatu yang dapat dijadikan objek pengetahuan.
Menurut Plato, Descrates, Spinoza, dan Leibniz (dalam Jan Hendrik Rapar) mengatakan bahwa akal budi atau rasio adalah sumberutama bagi pengetahuan, berbeda dengan pendapat Bacon, Hobbes, dan Locke ( dalam Jan Hendrik Rapar) juga menyatakan bahwa bukan akal budi, melainkan pengalaman indrawilah yang menjadi sumber utama bagi pengetahuan.6
5 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Imu, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005), hlm.104
6 Jan Hendrik Rapar, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), hlm.38
11
Pengetahuan dapat dibagi ke dalam tiga jenis sebagai berikut:
1. Pengetahuan biasa (Ordinary knowledge). Pengetahuan ini terdiri dari pengetahuan nir-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan nir-ilmiah adalah hasil pencerapan dengan indera terhadap objek tertentu yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan Pengetahuan pra-ilmiah merupakan hasil pencerapan indrawi dan pengetahuan yang merupakan hasil pemikiran rasional.
2. Pengetahuan ilmiah (Scientific knowledge) adalah pengetahuan yang diperoleh lewat penggunaan metode-metode ilmiah yang lebih menjamin kepastian kebenaran yang dicapai.
3. Pengetahuan filsafati (Philosophical knowledge) diperoleh lewat pemikiran rasional yang didasarkan pada pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis, dan pemikiran-pemikiran yang logis, analitis, dan sistematis.7
Pengetahuan kita selalu didasarkan pada pemahaman, seperti
dijelaskan menurut teori Taksonomi Bloom dan kawan-kawannya bahwa
kemampuan diklasifikasikan dalam 3 domain yaitu:
1. Kemampuan kognitif, perilaku yang merupakan proses atau perilaku yang termasuk hasil kerja otak. Yang termasuk kemampuan kognitif yaitu: a. Mengetahui : Kemampuan mengingat apa yang sudah
dipelajari. b. Memahami : Kemampuan menangkap makna dari apa
yang dipelajari. c. Mengetrapkan : Kemampuan untuk menggunakan hal yang
sudah dipelajari itu ke dalam situasi baru yang konkrit.
d. Menganalisis : Kemampuan untuk memerinci hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar struktur organisasinya dapat dimengerti.
e. Mensintesis : Kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang baru.
f. Mengevaluasi : Kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang dipelajari untuk sesuatu tujuan tertentu.
7 Ibid, hlm. 38‐39
12
2. Kemampuan afektif, perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan tertentu. Yang termasuk kemampuan afektif yaitu: a. Menerima (receiving) : Kesediaan untuk memperhatikan. b. Menanggapi (responding) : Aktif berpartisipasi. c. Menghargai (valuing) : Penghargaan kepada benda, gejala,
perbuatan tertentu. d. Membentuk (organization) : Memadukan nilai-nilai yang
berbeda, menyelesaikan pertentangan dan membentuk sistem nilai yang bersifat konsisten dan internal.
e. Berpribadi (characterization by a value of complex) : Mempunyai sistem nilai yang mengendalikan perbuatan untuk menumbuhkan”Life Style” yang mantap.
3. Kemampuan psikomotor ialah kemampuan yang menyangkut
kegiatan otot dan kegiatan fisik dalam penguasaan tubuh dan gerak. Oleh Bloom kemampuan psikomotor belum diklasifikasi sebagai yang terdapat pada kemampuan kognitif dan kemampuan afektif. Secara singkat dapat dikatakan, bahwa kemampuan psikomotor ini menyangkut kegiatan fisik yang meliputi kegitan melempar, melekuk, mengangkat, berlari dan sebagainya. Penguasaan kemampuan ini meliputi gerakan anggota tubuh yang memerlukan koordinasi syarat otot yang lebih kompleks dan halus secara lancar. Meskipun kita telah mengklasifikasi kemampuan atas tiga domain secara, namun di dalam kenyataannya yakni di dalam situasi belajar mengajar yang sebenarnya antara domain kognitif dan domain afektif maupun psikomotor tidaklah terpisahkan.8
Dari beberapa penjabaran teori diatas peneliti membuat sintesis
bahwa pengetahuan adalah suatu hal yang diketahui oleh setiap manusia
baik melalui panca indera maupun pemikiran secara rasional yang dapat
dijadikan sebagai ilmu dan dimanfaatkan pada periode berikutnya.
Dalam membahas pengetahuan selalu melibatkan sebuah konsep,
dalam Kamus Lengkap Psikologi, konsep diartikan sebagai satu ide yang
8 Tim Dosen FIP‐IKIP Malang, Pengantar Dasardasar Pendidikan, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1988), hlm.120‐123
13
mengkombinasikan beberapa unsur dari sumber-sumber yang berbeda ke
dalam satu gagasan tunggal.9 Konsep dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Konsep abstrak ialah konsep yang tidak bisa dipertalikan dengan satu objek atau peristiwa tertentu. Konsep ini seperti jumlah, kebaikan atau kualitas.
2. Konsep konkrit ialah konsep yang tidak membatasi jumlah objek atau peristiwa, tetapi menyangkut satu objek atau peristiwa khusus, sebagai lawan dari satu hal atau satu kualitas umum dari banyak objek.10
Atas dasar teori di atas dapat disimpulkan bahwa konsep
merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok yang berasal dari
berbagai objek atau sumber yang ada (buku) sehingga tersusunlah sebuah
konsep. Konsep juga diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melaui
generalisasi dan berfikir abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan dan
meramalkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti Tenggang Rasa
merupakan dapat (ikut) menghargai dan menghormati perasaan orang
lain.11 Jadi pengertian sikap tenggang rasa adalah sikap yang dapat
menghargai dan menghormati perasaan orang lain.
Dalam ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn), konsep tenggang rasa adalah sikap yang
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Misalnya, sikap menghargai perasaan orang
lain karena sikap tenggang rasa hanya dapat dilakukan oleh orang yang
telah mampu mengendalikan atau mengekang hawa nafsu diri sendiri agar
9 J. P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005), hlm.101 10 Ibid, hlm.102 11 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm.1173
14
tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain, orang
yang tidak mampu mengendalikan atau mengekang hawa nafsu yang
terdapat dalam dirinya pasti tidak mampu bersikap tenggang rasa karena
tenggang rasa merupakan sikap yang berhubungan atau berkaitan langsung
dengan orang lain.
Hakikat tenggang rasa dapat diartikan sebagai toleransi yaitu sikap
menghargai dan menghormati serta tidak membeda-bedakan sesama.12
Toleransi menjadi sangat penting karena dengan perilaku toleransi setiap
individu dalam bermasyarakat akan menimbulkan rasa nyaman, rukun, dan
damai. Sebagai contoh yaitu dengan penerapan perilaku mampu
mengendalikan diri, menjaga perasaan orang lain, menghargai orang lain,
dan toleransi terhadap berbagai perbedaan, misalnya perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, jenis kelamin dan sebagainya. Oleh karena itu,
sebuah konsep tenggang rasa sangatlah penting, dalam setiap diri individu,
agar dari konsep itulah individu mampu menjadikan dan menempatkan
dirinya sesuai saat berada didalam sebuah lingkungan, baik lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Hal ini dapat dibuktikan dengan selalu menjaga perasaan orang lain
dari perkataan dan perbuatan yang dapat menyakiti serta melukai, selalu
menempatkan orang lain sejajar atau lebih tinggi dari dirinya sebagai
bentuk penghormatan dengan tidak meremehkan atau merendahkan segala
pendapat, pemikiran, perbuatan, status atau keadaan orang lain tersebut,
12 Tim Penyusun Modul Pembelajaran, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: CV
Pustaka Bengawan, 2010), hlm.15
15
sikap menghormati teman yang berbeda agama, dan sikap tolong-
menolong terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan dengan ikhlas
serta menjalin persahabatan tanpa membedakan suku, agama, kedudukan
atau kekayaan.
Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, karena manusia hidup
bermasyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. Jika setiap siswa
memiliki sikap tenggang rasa, maka pertengkaran dan perselisihan bisa
dihindari sehingga tercipta suasana kekeluargaan dalam kehidupan
bersama, sehingga kita bisa ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain,
menghormati serta menghargai terhadap sesama. Oleh karena itu, dengan
pengetahuan tenggang rasa, sifat egois dan mementingkan diri sendiri akan
berkurang, dan yang timbul adalah sifat sosial.
2. Hakikat Sikap Sosial
Kita telah ketahui bahwa orang di dalam berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang
dilakukan dan situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu.
Kesadaran ini tidak hanya mengenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi
juga tingkah laku yang mungkin akan terjadi. Kesadaran individu yang
menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang mungkin akan
terjadi itulah yang dinamakan “Sikap”.
Sikap siswa terhadap sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap
berhasil tidaknya pendidikan siswa di sekolah. Sikap yang positif terhadap
sekolah, guru-guru, teman-teman, dan sebagainya akan menjadi dorongan
16
yang besar bagi siswa untuk mengadakan hubungan yang baik. Dengan
hubungan yang baik akan dapat melancarkan proses pendidikan di sekolah,
sebaliknya jika sikap yang negatif akan menyebabkan terjadinya hubungan
yang tidak baik.
Sikap yang diambil oleh seseorang didasarkan atas nilai-nilai
tertentu yang didukungnya. Guru perlu mengetahui nilai-nilai tertentu
yang ada pada anak, dan perlu mengetahui bagaimana sikap anak terhadap
dunia sekitarnya, khususnya terhadap sekolah. Apabila ternyata ada siswa
yang mempunyai sikap negatif terhadap sekolah, maka guru perlu mencari
cara-cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif pada siswa sehingga
dari sikap negatif akan berkembang menjadi positif.
Ellis (dalam Ngalim Purwanto) mengemukakan sikap itu sebagai
berikut:
Attitude involve some knowledge of situation. However, the essential aspect of the attitude is found in the fact that some characteristic feeling or omotion is experienced , and as we would accordingly expect, some definite tendency to action is associanted.Jadi menurut Ellis, yang sangat memegang peranan penting di dalam sikap ialah faktor perasaan atau emosi, dan faktor kedua adalah reaksi/respon, atau kecenderungan untuk bereaksi.13 Dalam beberapa hal, sikap merupakan penentu yang penting dalam
tingkah laku manusia sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan
dengan dua alternatif, yaitu senang (Like) atau tidak senang (Dislike).
Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati,
menyenangi, dan mengharapkan obyek tertentu, sedangkan dalam sikap
13 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), hlm.141
17
negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,
dan tidak menyukai obyek tertentu.14 Tiap orang mempunyai sikap yang
berbeda terhadap sesuatu perangsang. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor yang ada pada individu masing-masing seperti adanya perbedaan
dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan dan
juga situasi lingkungan. Bagaimana sikap kita terhadap berbagai hal di
dalam hidup kita, adalah termasuk ke dalam kepribadian. Di dalam
kehidupan manusia, sikap selalu mengalami perubahan dan perkembangan.
Peranan pendidikan dalam pembentukan sikap pada anak-anak adalah
sangat penting.
Menurut Ellis (dalam Ngalim Purwanto) faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan sikap anak-anak yang perlu diperhatikan di dalam pendidikan ialah: Kematangan (Maturation), keadaan fisik anak, pengaruh keluarga, lingkungan sosial, kehidupan sosial, kehidupan sekolah, bioskop, guru, kurikulum sekolah, dan cara guru mangajar.15 Menurut Wayan Nurkancana, sikap merupakan suatu predisposisi
atau kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan cara-cara
tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun
obyek-obyek tertentu.16Sedangkan Menurut G. W. Allport (dalam David
O. Sears, dkk) mengemukakan bahwa sikap adalah keadaan mental dan
saraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan
pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek
14 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang,
1976), hlm.94 15 M. Ngalim Purwanto, Op.cit, hlm.142 16 Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986),
hlm.275
18
dan situasi yang berkaitan dengannya.17 Jadi dari beberapa teori diatas
penulis membuat sintesis bahwa sikap adalah suatu perbuatan/tingkah laku
sebagai reaksi/respon terhadap sesuatu rangsangan/stimulus, yang disertai
dengan pendirian dan atau perasaan orang itu.
Namun demikian, walaupun individu mendapatkan stimulus yang
sama terhadap suatu objek sikap, tetapi respon yang mereka berikan akan
berbeda satu sama lain. Hal tersebut sesuai dengan sifat dari sikap itu
sendiri yaitu bersifat diferensial artinya suatu stimulus yang sama belum
tentu akan menimbulkan bentuk reaksi yang sama dari individu tersebut.
Abu Ahmadi yang dalam bukunya “Psikologi Sosial” menyebutkan
bahwa sikap mempunyai 3 aspek yaitu:
1. Aspek Kognitif yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal pikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang obyek atau kelompok obyek tertentu.
2. Aspek Afektif yaitu berwujud sebuah proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati dan sebagainya yang ditunjukan kepada obyek-obyek tertentu.
3. Aspek Konatif yaitu berwujud proses tendensi/kecenderungan untuk berbuat sesuatu obyek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.18
Di atas telah diutarakan bahwa sikap adalah kesadaran individu
yang menentukan perbuatan nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial. Maka
sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang
nyata, yang berulang-ulang terhadap obyek sosial. Untuk membedakannya
17 David O. Sears, dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga, 1992), hlm.137 18 Abu Ahmadi, dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm.162
19
dari aspek-aspek psikis yang lain (seperti motif, kebiasaan, pengetahuan
dan lain-lain) perlu dikemukakan ciri-ciri sikap sebagai berikut ini yaitu:
1. Dalam sikap selalu terdapat hubungan subyek-obyek. Tidak ada sikap yang tanpa obyek. Obyek ini bisa berupa benda, orang, kelompok orang, nilai-nilai sosial, pandangan hidup, hukum, lembaga masyarakat dan sebagainya.
2. Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman.
3. Karena sikap dipelajari, maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat-saat yang berbeda-beda.
4. Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan. 5. Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi. 6. Sikap tidak hanya satu jam saja, melainkan sangat bermacam-
macam sesuai dengan banyaknya obyek yang sangat menjadi perhatian orang yang bersangkutan.19
Proses pembentukan dan perubahan sikap dapat terbentuk atau
berubah melalui 4 macam cara yaitu:
1. Adopsi: Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus-menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap.
2. Diferensiasi: dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap obyek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula.
3. Integrasi: Pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu, sehingga pada akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.
4. Trauma: Pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.20
Tiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang ada pada individu masing-
19 Sarlito Wirawan Sarwono, Op.cit, hlm.95 20Ibid, hlm.96
20
masing seperti adanya perbedaan dalam bakat, minat, pengalaman,
pengetahuan, intensitas perasaan, dan juga situasi lingkungan. Sikap anak-
anak terhadap orang lain dan pengalaman sosial dan seberapa baik mereka
bergaul dengan orang lain, sebagian besar akan tergantung pada
pengalaman belajar selama bertahun-tahun dalam hal belajar bersikap
sosial. Bersikap sosial berarti mampu berperilaku yang sesuai dengan
tuntutan sosial.
Sikap sosial pada anak-anak tergantung pada 4 faktor yaitu:
Pertama: Kesempatan yang penuh untuk sosialisasi adalah penting karena anak-anak tidak dapat belajar hidup bermasyarakat dengan orang lain jika sebagian besar waktu mereka dipergunakan seorang diri. Kedua: Dalam keadaan bersama anak-anak tidak hanya harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, tetapi juga harus mampu berbicara tentang topik yang dapat dipahami dan menarik bagi orang lain. Ketiga: Anak akan belajar sosialisasi apabila mereka mempunyai motivasi untuk melakukannya. Motivasi sebagian besar bergantung pada tingkat kepuasan yang dapat diberikan oleh aktivitas sosial kepada anak. Keempat: Metode belajar yang efektif dengan bimbingan adalah penting. Anak-anak akan belajar lebih cepat dengan hasil lebih baik jika mereka di ajar oleh seseorang yang dapat membimbing dan mengarahkan.21 Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Perkembangan
Anak, menyatakan bahwa untuk menjadi orang yang mampu bersosialisasi
(bermasyarakat) dibutuhkan 3 proses yaitu:
1. Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, untuk dapat bermasyarakat anak tidak hanya harus mengetahui perilaku yang dapat diterima, tetapi mereka juga harus menyesuaikan perilaku dengan patokan yang dapat diterima.
21 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Terjemahan, Edisi ke 6, Jilid 1, (Jakarta:
erlangga, 1978), hlm.251‐252
21
2. Memainkan peran sosial yang dapat diterima, setiap kelompok sosial mempunyai pola kebiasaan yang telah ditentukan dengan seksama oleh para anggotanya dan dituntut untuk dipatuhi.
3. Perkembangan sikap sosial, untuk bermasyarakat/bergaul dengan baik anak-anak harus menyukai orang dan aktivitas sosial, jika mereka dapat melakukannya, mereka akan berhasil dalam penyesuaian sosial yang baik dan diterima sebagai kelompok sosial.22
Dalam bersosialisasi pada akhir masa kanak-kanak mereka sering
disebut sebagai usia kelompok karena ditandai dengan adanya minat
terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat
untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok, dan mereka merasa tidak
puas bila tidak bersama-sama temannya, keinginan untuk bersama dan
diterima kelompok semakin kuat sehingga muncul pembentukan geng
(kelompok) dalam sikap sosial pada anak-anak.
Berdasarkan teori-teori di atas, peneliti membuat sintesis bahwa
yang dimaksud dengan hakikat sikap sosial adalah kesadaran individu
untuk melakukan hubungan (interaksi) kepada orang lain atau sekelompok
orang dengan tujuan untuk teciptanya suatu hubungan (interaksi) baik
diantara satu sama lain yang ditentukan oleh lingkungan sekitar mereka.
B. Kerangka Berpikir
Pengetahuan akan konsep tenggang rasa merupakan pengetahuan yang
mendalam terhadap nilai budi pekerti mengenai pengendalian diri dalam
perilaku kehidupan sehari-hari. Sikap tenggang rasa hanya dapat dilakukan
22Ibid, hlm.250
22
oleh orang yang telah mampu mengendalikan atau mengekang hawa nafsu diri
sendiri agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, diduga adanya hubungan yang
positif antara pengetahuan tentang konsep tenggang rasa dengan sikap sosial
siswa di SDN Rambutan 03 Pagi, artinya bahwa semakin baik pengetahuan
seorang anak akan konsep tenggang rasa maka akan semakin baik pula sikap
sosial anak tersebut, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dengan demikian bahwa terdapat hubungan antara variabel (X),yaitu
pengetahuan tentang konsep tenggang rasa dengan variabel (Y), yaitu sikap
sosial siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat, pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Perumusan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka
peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan yang positif antara
pengetahuan tentang konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa di SDN
Rambutan 03 Pagi.
23
Hipotesis yang diuji menggunakan rumus Korelasi Product Moment
dari Pearson sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat hubungan positif antara pengetahuan tentang konsep
tenggang rasa dengan sikap sosial siswa di SDN Rambutan 03 Pagi.
H1 : Terdapat hubungan positif antara pengetahuan tentang konsep tenggang
rasa dengan sikap sosial siswa di SDN Rambutan 03 Pagi.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Rambutan 03
Pagi Jakarta Timur, yang beralamat di Jl. SD Inpres No.01 Rt 04/03
Kelurahan Rambutan-Ciracas.
2. Waktu
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun
2010-2011 dan dimulai pada bulan Maret-April 2011.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik studi
korelasi. Penelitian kuantitatif adalah proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin peneliti ketahui.23
Pendekatan studi korelasi merupakan pendekatan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya antara dua atau beberapa
variabel.24
23 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm.105 24 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm.326
24
25
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian yang
digunakan adalah dengan teknik analisis korelasi. Analisis korelasi dilakukan
untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan variabel yang dianalisis.25
Analisis korelasi adalah mencari seberapa besar hubungan antara pengetahuan
tentang konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa yang didesain sebagai
berikut:
X = Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa Y = Sikap Sosial
Gambar 3.1 Desain Penelitian X dan Y
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya.26 Populasi dalam penelitian ini diartikan sebagai
keseluruhan obyek penelitian. Dalam penelitian ini seluruh siswa kelas III
SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur yang merupakan populasi
penelitian sejumlah 30 siswa.
25 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk GuruKaryawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.222 26 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: PT Tarsito, 2002), hlm.6
X Yrxy
26
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.27 Karena jumlah populasi tidak banyak yakni 30
siswa, maka peneliti mengambil seluruh jumlah populasi sebagai
penelitian. Teknik yang digunakan adalah Sampling Jenuh. Sampling
jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan
sebagai sampel yang dikenal dengan istilah sensus.28
E. Definisi Operasional
1. Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
Konsep tenggang rasa adalah Kemampuan seorang individu yang
menggunakan seluruh sumber daya untuk dapat mengusahakan perubahan
yang positif atau melaksanakan tugas-tugas dengan seluruh integrasinya
terhadap lingkungan dalam bentuk interaksi sosial yang baik dan intensif.
Pengetahuan tentang konsep tenggang rasa yang dimaksud adalah
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan sikap sosialnya dalam
kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat sesuai dengan tuntutan sosial. Misalnya, menjaga perasaan
orang lain dari perkataan dan perbuatan yang dapat menyakiti serta
melukainya, sikap menghargai teman yang berbeda agama, dan sikap
tolong-menolong terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan dengan
27 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2008), hlm.81 28 Riduwan, Op.cit, hlm.64
27
ikhlas serta menjalin persahabatan tanpa membedakan suku, agama,
kedudukan atau kekayaan.
2. Sikap Sosial
Sikap sosial yang dimaksud adalah kesadaran individu untuk
melakukan hubungan (interaksi) kepada orang lain atau sekelompok orang
dengan tujuan untuk terciptanya suatu hubungan baik diantara satu sama
lain yang ditentukan oleh lingkungan sekitar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan
bahan-bahan atau data yang akan diolah dalam penelitian yang sesuai dengan
tujuan penelitian.
1. Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari sampel
yang diambil yaitu satu kelas sebanyak 30 siswa, berupa skor dari Angket
dan Skala Likert.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja,
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.29
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas (X) : Pengetahuan konsep tenggang rasa
b. Variabel Terikat (Y) : Sikap sosial
29 Ibid, hlm.38
28
3. Alat Pengumpulan Data (Instrumen)
Alat pengumpulan data (instrumen) adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti yaitu cermat, lengkap, dan
sistematis. Alat pengumpulan data juga merupakan alat ukur yang
diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan
baik secara tertulis maupun lisan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan alat pengumpulan data tentang pengetahuan konsep
tenggang rasa (X) yang berupa Lembar Angket 1, dengan pilihan jawaban
(Benar) atau (Salah) dengan kategori (1) untuk jawaban benar dan (0)
untuk jawaban yang salah.
Penyusunan instrumen dari kedua variabel tersebut memiliki
alternatif jawaban pernyataan pilihan Benar-Salah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Penilaian Skor Item Variabel (X)
Skor Item Alternatif Jawaban Positif ( + ) Negatif ( - ) Benar ( B ) 1 0
Salah ( S ) 0 1
a. Model jawaban soal:
Benar = 1
Salah = 0
Untuk pernyataan positif dan untuk pernyataan negatif dibuat skor sebaliknya.
29
Selanjutnnya data sikap sosial siswa yang berupa Lembar Angket 2,
dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban Skala Likert :
Tabel 3.2 Penilaian Skor Item Variabel (Y)
Skor Item Alternatif Jawaban Positif ( + ) Negatif ( - )
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Dalam memperoleh data mengenai sikap sosial berupa Angket
(kuesioner), yang memakai Skala Likert. Angket (Kuesioner) adalah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna.30Jenis angket yang digunakan yaitu Angket Tertutup (Angket
Berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian
rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda ceklist
(√).31Sedangkan Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau
gejala sosial.32
30 Riduwan, Op.cit, hlm.71 31Ibid, hlm.72 32Ibid, hlm.87
30
b. Prosedur jawaban Skala Likert:
-Sangat Setuju (SS) : 4
-Setuju (S) : 3
-Tidak Setuju (TS) : 2
-Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
Dalam pengisian angket (kuesioner) responden hanya
menuliskan tanda ceklist (√) pada kolom jawaban yang tersedia.
Jumlah butir masing-masing pertanyaan untuk variabel (X) dan
variabel (Y) masing-masing sebanyak 30 soal pernyataan.
Aspek-aspek yang terkandung dalam konsep tenggang rasa, yaitu:
1) Terbiasa menjaga perasaan orang lain.
2) Selalu menghargai orang lain serta tidak meremehkannya.
Sedangkan aspek-aspek yang terkandung dalam sikap sosial, yaitu:
1) Kognitif, Pengalaman atau pengetahuan akan pentingnya
bersosialisasi.
2) Afektif, Keyakinan perasaan yang kuat dalam berinteraksi dengan
orang lain dan lingkungan.
3) Konatif, Kemauan untuk berinteraksi dengan orang lain dan
lingkungan.
Untuk pernyataan positif dan untuk pernyataan negatif dibuat skor sebaliknya.
31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel (X) dan (Y)
Nomor Item Instrumen Variabel
Penelitian Indikator
Positif Negatif
• Mampu mengendalikan diri
dalam perilaku sehari-hari.
1, 9, 18, 22,
29.
• Terbiasa menjaga perasaan
orang lain.
2, 4, 6,10,
24, 26.
7, 23.
• Saling menghargai dan
menghormati terhadap
sesama serta tidak
meremehkan orang lain.
13, 17, 30.
3, 21, 25,
27, 28.
Pengetahuan
Konsep
Tenggang
Rasa • Toleransi terhadap perbedaan
Agama, Adat Istiadat, Suku,
dan Budaya.
5, 8, 12, 16,
20.
11, 14, 15,
19.
• Keinginan untuk
bersosialisasi.
2, 6, 7, 13,
22.
9, 16, 17,
18, 20, 25,
28.
• Dorongan untuk saling
tolong-menolong terhadap
sesama.
4, 14, 24. 8, 11.
• Kecenderungan
menyelesaikan masalah
dengan sikap damai.
3, 15, 23. 10, 12, 21,
26, 27, 30.
Sikap Sosial
Siswa
• Kerukunan dalam
menghadapi hambatan dalam
bergaul.
1, 5, 29. 19.
32
G. Uji Coba Instrumen
Setelah instrumen penelitian disusun, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan uji coba terhadap instrumen penelitian tersebut. Uji coba
dilakukan sebelum dilaksanakan penelitian sesungguhnya. Tujuan uji coba
adalah untuk melihat Validitas dan Reliabilitas instrumen yang digunakan
dalam penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.33Jika instrumen dikatakan valid
berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
valid sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Untuk menentukan tingkat validitas instrumen
penelitian ini digunakan validitas kontruksi, di mana suatu pengukuran erat
kaitannya dengan konsep yang diangkat dari teori yang digunakan sebagai
dasar perumusan hipotesis. Pelaksanaan ditempuh melalui konsultasi dan
atas persetujuan dosen pembimbing sampai alat ukur tersebut dianggap
sudah memenuhi syarat dari segi validitas.
Pada penelitian ini untuk menguji validitas instrumen angket
pengetahuan konsep tenggang rasa (X), dengan menggunakan rumus
Korelasi Point Biserial, yaitu:
33Ibid, hlm. 97
33
= 34
Keterangan: : Koefisien korelasi point biserial. : Rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya. : Rerata skor total.
: Standar deviasi dari skor total. : Proporsi siswa yang menjawab benar
( P = ) q : Proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1 – p )
kriteria pengujian validitas instrumen.
γpbi hitung >γpbi tabel = valid.
γpbi hitung <γpbi tabel = tidak valid.
Pada penelitian ini untuk menguji validitas instrumen perilaku
sosial siswa (Y) menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu:
rxy)²}(².)²}.{(².{
))((YYNXXN
YXXYNΣ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
35
Keterangan : rxy : koefesien korelasi. ∑X : Jumlah skor item. ∑Y : Jumlah skor total (seluruh item). N : Jumlah responden.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup untuk dapat dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik.
34 Suharsimi Arikunto, Op.cit,hlm. 283 35 Riduwan, Op.cit, hlm. 138
34
Untuk instrumen angket pengetahuan konsep tenggang rasa, uji
reliabilitas tes menggunakan rumus Kudher dan Richardson – 20 atau K –
R 20, yaitu :
36 Keterangan : r11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item. p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar. q : Proporsi subjek yang menjawab item yang salah (q = 1 – p). ∑pq : Jumlah hasil perkalian p dan q. K : Banyaknya item. s : Standar deviasi dari tes.
Untuk menghitung instrumen sikap sosial siswa, maka dilakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Langkah 1 : Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
( )
ΝΝΧ∑
−Χ∑=
22 ii
iS 37
Keterangan: iS = Varians skor tiap-tiap item.
2iΧ∑ = Jumlah kuadrat item Xi.
( )2iΧ∑ = Jumlah item Xi dikuadratkan. Ν = Jumlah responden.
Langkah 2: Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
ni SSSSS ....321 ++=∑ 38
Keterangan : iS∑ = Jumlah varians semua item.
36Ibid,hlm. 108 37Ibid, hlm.115 38 Ibid, hlm.116
35
nSSS ....,, 321 = Varians item ke-1, 2, 3…n. Langkah 3: Menghitung Varians total dengan rumus :
( )
ΝΝΧ∑
−Χ∑=
22 tt
tS 39
Keterangan : tS = Varians total.
2tΧ∑ = Jumlah kuadrat X total.
( )2tΧ∑ = Jumlah X total dikuadratkan.
N = Jumlah responden. Langkah 4 : Masukkan nilai Alpha dengan rumus :
40
Keterangan : r11 : Nilai reliabilitas. k : Jumlah item. ∑Si2 : Jumlah varians skor tiap – tiap item. St2 : Varians total.
H. Analisis Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitas sebagai berikut:.
1. Uji Validitas
a. Validitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
Berdasarkan hasil perhitungan validitas angket pengetahuan konsep
tenggang rasa pada lampiran 10 halaman 68, didapat nilai koefisien
korelasi hitung untuk setiap butir soal. Nilai koefisien korelasi hitung
dibandingkan dengan nilai rtabel Point Biserial Correlation dengan =
39 Ibid 40Ibid
36
30 pada α = 0,05 yaitu 0,361. Dengan ketentuan butir soal valid jika
rhitung > rtabel.
Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Validitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
Keterangan Nomor Item Pertanyaan Jumlah
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
25
Tidak Valid 8, 10, 11, 15, 19. 5
b. Validitas Sikap Sosial Siswa
Dari hasil perhitungan pada lampiran 14 halaman 75, didapat nilai
koefisien korelasi hitung untuk setiap butir soal. Kemudian untuk
menentukan apakah soal tersebut valid atau tidak, nilai koefisien
korelasi hitung dibandingkan dengan nilai tabel rtabel Product Moment
dengan n = 30 pada α = 0,05 yaitu 0,361. Dengan ketentuan butir soal
valid jika hitung tabel rhitung > rtabel.
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Validitas Sikap Sosial Siswa
Keterangan Nomor Item Pertanyaan Jumlah
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30.
23
Tidak Valid 6, 9, 19, 20, 22, 24, 26. 7
2. Uji Reliabilitas
a. Reliabilitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
37
Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen pengetahuan konsep tenggang rasa reliabel atau tidak. Nilai
koefisien reliabilitas hitung dibandingkan dengan nilai rtabel Product
Moment dengan n = 30 pada α = 0,05 yaitu 0,361. Pada perhitungan
pada lampiran 12 halaman 72 didapat koefisien reliabilitas hitung
yaitu 0,876. Jika dibandingkan dengan rtabel, maka rhitung > rtabel. Dapat
disimpulkan, bahwa instrumen angket pengetahuan konsep tenggang
rasa reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
b. Reliabilitas Sikap Sosial Siswa
Reliabilitas sikap sosial siswa didapat 0,482. Jika dibandingkan
dengan rtabel = 0,361, maka rhitung > rtabel. Dapat disimpulkan, bahwa
angket sikap sosial siswa adalah reliabel dan layak digunakan sebagai
instrumen penelitian. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 16
halaman 77.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis untuk menganalisis data-data hasil penelitian agar dapat membuktikan
hipotesis yang telah ditentukan.
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas
38
Perhitungan Uji Normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hipotesis
Ho = Data sampel dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 = Data sampel dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
2. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan x1, x2, ...., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ....., zn
dengan menggunakan rumus ( dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi
normal baku kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z < zi).
Gunakan daftar F dalam lampiran, cari tempat harga z
pada kolom paling kiri hanya hingga satu desimal dan desimal
keduanya dicari pada baris paling atas.
Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z dibaris atas
turun ke bawah, maka di dapat bilangan yang merupakan luas
yang dicari. Bilangan yang didapat harus ditulis dalam bentuk
0,xxxx (bentuk 4 desimal).
Contoh Nomor 1:
Zi = …….
Dibawah z pada kolom kiri cari 2,2 dan di atas sekali angka 6.
Dari 2,2 maju ke kanan dan dari 6 menurun, didapat xxxx. Luas
daerah yang dicari = 0,xxxx.
39
F(zi) = P(z < zi)
= -0,xxxx + 0,5
= 0,xxxx → lihat daftar F
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ......., zn yang lebih kecil atau
sama dengan zi. Jika proposi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
3. Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji liliefors, nilai Ltabel pada taraf
signifikan 0,05 dan n = x adalah 0,xxxx
4. Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lo< Ltabel, maka data berdistribusi normal
5. Karena Lo = 0,xxxx < 0,xxxx = Ltabel pada signifikan α = 0,05
sehingga Ho diterima. Kesimpulannya adalah bahwa data
berdistribusi normal.41
b. Uji Linieritas
Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara
sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan
datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar
kesalahannya dapat diperkecil42.
Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk
meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas
(X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh
41 Sudjana, Op.cit, hlm.466
42Ibid, hlm.147
40
hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y).
Persamaan regresi dirumuskan : Ŷ = a + bX.
b =
a = n
XbY ∑−∑ .
Keterangan: Ŷ= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan. X= Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan. a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0. b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
2. Pengujian Data Hasil Penelitian
Untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan tentang
konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa, maka dilakukan
perhitungan uji koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Pearson
Product Moment, yaitu:
rxy)²}(².)²}.{(².{
)).((YYNXXN
YXXYNΣ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
43
Keterangan : N = Banyaknya data. rxy = Korelasi (hubungan) antara X dan Y. ∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y. ∑X = Jumlah seloruh skor Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X). ∑Y = Jumlah seluruh skor Perilaku Sosial Siswa (Y).
43Ibid,hlm. 138
41
Pengujian lanjutan yaitu Uji Signifikansi yang berfungsi apabila
peneliti ingin mencari makna hubungan variabel (X) terhadap (Y), maka
hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikansi dengan rumus:
thitung212
rnr−
−=
Di mana: N = Jumlah responden. R = Koefisien korelasi.
Distribusi (Tabel t) untuk α= 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2).
Kaidah keputusan: Jika thitung > ttabelberarti Valid, sebaliknya
thitung < ttabel berarti Tidak Valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai
indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
Antara 0,800 – 1,000 : Sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 : Tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : Cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 : Rendah
Antara 0,000 – 0,199 : Sangat rendah (Tidak valid).
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel
X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai
berikut:
Dimana :
KP = Nilai Koefisien Diterminan.
KP = r2 x 100%
42
r = Nilai Koefisian Korelasi.
Bila thitung > ttabel: maka hubungan antara variabel X (Konsep
Tenggang Rasa) dengan variabel Y (Sikap Sosial) adalah signifikan,
artinya konsep tenggang rasa mempunyai hubungan yang positif dengan
sikap sosial siswa di SDN Rambutan 03 Pagi.
Bila thitung < ttabel: maka hubungan antara variabel X (Konsep
Tenggang Rasa) dengan variabel Y (Sikap Sosial) adalah tidak signifikan,
artinya konsep tenggang rasa tidak ada hubungan yang positif dengan
sikap sosial siswa di SDN Rambutan 03 Pagi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur. Kelas
yang dijadikan objek oleh peneliti dalam penelitian ini ialah keseluruhan siswa-
siswi kelas III yang berjumlah 30 orang. Sebelum para siswa mengerjakan
lembar soal yang akan diberikan, peneliti memberikan ulasan tentang
Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa dan Sikap Sosial.
1. Data Hasil Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
Berdasarkan hasil penelitian, didapat data tentang hasil
pengetahuan konsep tenggang rasa di SDN Rambutan 03 Pagi, dengan
Skor Tertinggi 25 dan Skor Terendah 8 pada lampiran 19 halaman 81.
Nilai rata-rata 18,9, Simpangan Baku 4,62, Median 19,83, dan Modus 21.
Distribusi frekuensi dari data Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa sebagai
berikut:
a. Rentangan (R)
R = Data Tertinggi – Data Terendah
= 25 – 8
= 17
b. Banyak Kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1 + 4,874
44
= 5,847 Dibulatkan menjadi = 6
c. Panjang Interval Kelas (P)
( )6
17==
KRP = 2,8 Dibulatkan menjadi = 3
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
No Kelas Interval f Batas Bawah Batas Atas Fk Fr1 8 − 10 1 7.5 10.5 1 3.33%2 11 − 13 4 10.5 13.5 5 8.89%3 14 − 16 2 13.5 16.5 7 11.11%4 17 − 19 7 16.5 19.5 14 22.22%5 20 − 22 9 19.5 22.5 23 26.67%6 23 − 25 7 22.5 25.5 30 27.78%
30∑
Berdasarkan hasil perhitungan data hasil Pengetahuan Konsep Tenggang
Rasa, maka dibuat Histrogram dan Poligon Frekuensi sebagai berikut :
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
2. Data Hasil Sikap Sosial Siswa
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Histogram Frek
uens
i
Yi
Poligon
Nilai Tengah
Batas Nyata
45
Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil data tentang sikap sosial
siswa di SDN Rambutan 03 Pagi, dengan Skor Tertinggi 79 dan Skor
Terendah 50 pada lampiran 20 halaman 86. Nilai rata-rata 64,7,
Simpangan Baku 8,83, Median 63,79, dan modus 61,17.
Distribusi frekuensi dari data Sikap Sosial Siswa sebagai berikut :
a. Rentangan (R)
R = Data Tertinggi – Data Terendah
= 79 – 50
= 29
b. Banyak Kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1 + 4,874
= 5,874 Dibulatkan menjadi = 6
c. Panjang Interval Kelas (P) :
( )629
==KRP = 4,8 Dibulatkan menjadi = 5
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Data Sikap Sosial Siswa
46
SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
No Interval Kelas f Batas Bawah Batas Atas Fk Fr1 50 − 54 4 49.5 54.5 4 8.89%2 55 − 59 5 54.5 59.5 9 13.33%3 60 − 64 7 59.5 64.5 16 15.56%4 65 − 69 3 64.5 69.5 19 17.77%5 70 − 74 6 69.5 74.5 25 17.78%6 75 − 79 5 74.5 79.5 30 26.67%
30∑
Berdasarkan hasil perhitungan data hasil Sikap Sosial Siswa, maka dibuat
grafik Histrogram dan Poligon Frekuensi sebagai berikut :
Gambar 4.2
Daftar Distribusi Frekuensi Data Sikap Sosial Siswa SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Frek
uens
i
Yi
Poligon
Histogram
Batas Nyata
47
Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
analisis yang meliputi Uji Normalitas dan Uji Linieritas.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan yaitu Uji Liliefors pada taraf
signifikan 5%. Adapun kriterianya sebagai berikut :
Ho : Data berdistribusi normal.
H1 : Data tidak berdistribusi normal.
Terima Ho jika Lhitung < Ltabel : Data berdistribusi normal.
Tolak Ho jika Lhitung > Ltabel : Data tidak berdistribusi normal.
Hasil penelitian Uji Normalitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
pada lampiran 24 halaman 95, diperoleh Lhitung < Ltabel, yakni 0,1414 <
0,161 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 30. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Data Berdistribusi Normal. Sedangkan untuk hasil Uji
Normalitas instrumen Sikap Sosial Siswa pada lampiran 28 halaman 101
diperoleh Lhitung < Ltabel, yakni 0,0621 < 0,161. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Data Berdistribusi Normal.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa dan
Sikap Sosial Siswa SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
Variabel N Lhitung Ltabel Kesimpulan
X 30 0,1414 0,161 Berdistribusi Normal
Y 30 0,0621 0,161 Berdistribusi Normal
2. Uji Linieritas
48
Uji Linieritas dilakukan dengan menggunakan persamaan Regresi
Linier sederhana Ŷ = a + bX. Setelah dilakukan perhitungan pada lampiran 30
halaman 103, didapat nilai a sebesar 50,827 dan nilai b sebesar 0,374 sehingga
persamaan regresi yaitu Ŷ= 50,827 + 0,374X. Setelah persamaan regresi
diperoleh, dilakukan pengujian kelinieran regresi untuk melihat bahwa
persamaan regresi ini adalah linier dengan menggunakan Analisis Varians
(ANAVA). Dari Uji Linieritas di peroleh Fhitung = 0,845 < 2,41= Ftabel pada taraf
nyata α = 0,05, n = 30 dan K = 12, maka hipotesis nol (Ho) diterima, artinya
bahwa persamaan regresi adalah Linier. Uji keberartian regresi diperoleh Fhitung
= 4,863 > 4,20 = Ftabel, hal ini berarti model regresi signifikan. Adapun Grafik
dari Regresi Linier Sederhana adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik Regresi Linier Sederhana
D. Pengujian Hipotesis
49
Pengujian hipotesis menggunakan rumus Korelasi Product Moment.
Dari hasil pengujian pada lampiran 31 halaman 108, didapat korelasi sebesar
0,384, yang kemudian dilanjutkan dengan Uji-t dengan didapatkan thitung >
ttabel, yakni 2,591 > 2,048 ini berarti ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa. Dari
perhitungan koefisien diterminan pada lampiran 31 halaman 110 diperoleh
0,147, hal ini berarti pengetahuan konsep tenggang rasa memberi kontribusi
sebesar 14,7% terhadap sikap sosial siswa. Dengan demikian hipotesis H1
yang berbunyi “Ada hubungan antara pengetahuan konsep tenggang rasa
dengan sikap sosial siswa” telah teruji.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan memberikan hasil, bahwa
pengetahuan konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa. Perhitungan
pengujian hipotesis menyatakan, bahwa H1 diterima yang berarti ada
hubungan antara pengetahuan konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa.
Hal ini dipertegas dengan hasil perhitungan koefisien determinan yang
diperoleh sebesar 0,147 yang berarti pengetahuan konsep tenggang rasa
memberikan kontribusi pengaruh terhadap sikap sosial siswa sebesar 14,7%.
BAB V
50
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
1. Dari hasil perhitungan Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa diperoleh
mean sebesar 18,9.
2. Dari hasil perhitungan Sikap Sosial Siswa diperoleh mean sebesar 64,7.
3. Dari perhitungan uji normalitas data Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
diperoleh Lhitung = 0,1414 < 0,161= Ltabel. Hal ini berarti data Pengetahuan
Konsep Tenggang Rasa berdistribusi normal.
4. Dari perhitungan uji normalitas data Sikap Sosial Siswa diperoleh Lhitung =
0,0621< 0,161= Ltabel. Hal ini berarti data Sikap Sosial Siswa berdistribusi
normal.
5. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Ŷ= 50,827 + 0,734X,
yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan kenaikan Sikap
Sosial Siswa.
6. Dari perhitungan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,384 kemudian
dilanjutkan dengan Uji-t. Karena thitung = 2,591 > 2,048 = ttabel, maka
hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan konsep tenggang rasa dengan sikap sosial siswa.
7. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien diterminasi sebesar 0,147. Hal
ini berarti bahwa pengetahuan konsep tenggang rasa memberikan
kontribusi sebesar 14,7% terhadap sikap sosial siswa.
51
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka terbukti
bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan konsep tenggang rasa dengan
sikap sosial siswa. Dengan demikian penelitian ini menghasilkan suatu
kenyataan bahwa pengetahuan konsep tenggang rasa sangat mempengaruhi
sikap sosial siswa di dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya jika
pengetahuan konsep tenggang rasa tidak diketahui siswa, maka sikap
sosialnya pun akan tidak baik di kehidupan sehari-harinya.
Dengan demikian pengetahuan konsep tenggang rasa sangatlah
penting di dalam kehidupan sehari-hari, guna menggambarkan cerminan
sikap sosial siswa dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
C. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengemukakan beberapa saran
antara lain sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Bagi para guru hendaknya dalam proses belajar mengajar di samping
memberikan pengetahuan hendaknya lebih memperhatikan tingkat
penguasaan dan pemahaman siswa terhadap akan pentingnya sebuah
pengetahuan tentang konsep tanggang rasa dalam kehidupan sehari-hari,
52
baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hal ini sangat
mempengaruhi sikap sosial siswa atau anak di dalam kehidupannya.
2. Bagi Siswa
Bagi Siswa hendaknya lebih ditingkatkan lagi pengetahuannya tentang
konsep tenggang rasa, karena dengan pengetahuan yang dimilki sangat
mempengaruhi sikap sosialnya, baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
3. Bagi Orang Tua
Bagi orang tua hendaknya lebih memperhatikan dan membimbing
anaknya dalam belajar di rumah khususnya tentang pentingnya sebuah
pengetahuan tentang konsep tenggang rasa di dalam kehidupan sehari-
hari, karena hal ini sangat mempengaruhi sikap sosial anak saat berada di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat serta bekal ketika anak
sudah mengalami awal pendewasaan.
DAFTAR PUSTAKA
53
Ahmadi, Abu dkk. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Chaplin, J. P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak, Terjemahan, Edisi ke 6, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga. Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurkancana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto, M. Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. Riduwan, 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sarwono, Sarlito Wirawan. 1976. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan
Bintang. Sears, David O. dkk. 1992. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. Sudjana. 2001. Metoda Statistik. Bandung: PT Tarsito. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Suriasumantri, Jujun S. 2005. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-dasar Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional. Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta. Uhamka Press.
54
Tim Penyusun Modul Pembelajaran. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: CV Pustaka Bengawan.
Lampiran 1
Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X)
55
Nomor Item Instrumen Materi Indikator Positif Negatif
1. Mampu
mengendalikan diri
dalam perilaku
sehari-hari.
1, 9, 18, 22, 29.
2. Terbiasa menjaga perasaan
orang lain.
2, 4, 6, 10,
24, 26.
7, 23.
3. Saling menghargai dan
menghormati terhadap sesama
serta tidak meremehkan orang
lain.
13, 17, 30. 3, 21, 25,
27, 28.
Pengetahuan
Konsep
Tenggang Rasa
4. Toleransi terhadap perbedaan
Agama, Adat Istiadat, Suku,
dan Budaya.
5, 8, 12, 16,
20.
11, 14, 15,
19.
Jumlah 30
Lampiran 2
Kisi-kisi Instrumen Sikap Sosial (Y)
56
Nomor Item Instrumen Materi Indikator Positif Negatif
1. Keinginan untuk
bersosialisasi.
2, 6, 7, 13, 22.
9, 16, 17, 18, 20, 25, 28.
2. Dorongan untuk saling tolong-
menolong terhadap sesama.
4, 14, 24. 8, 11.
3. Kecenderungan menyelesaikan
masalah dengan sikap adamai.
3, 15, 23. 10, 12, 21,
26, 27, 30.
Sikap Sosial
4. Kerukunan dalam menghadapi
hambatan dalam bergaul.
1, 5, 29. 19.
Jumlah 30
Lampiran 3
Uji Coba Angket Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
57
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah Angket ini dengan teliti.
2. Berilah tanda ceklist (√) untuk jawaban yang paling sesuai menurut pendapat
kalian pada kolom-kolom berikut, dengan memilih B = Betul atau S = Salah.
3. Setelah diisi kemudian dikumpulkan kembali.
No
Daftar Pernyataan
B
S
1. Dalam hidup bermasyarakat kita harus saling menghargai.
2. Ketika temanmu tidak membawa uang jajan, maka kamu memberi jajan kepadanya.
3. Saya tidak memperdulikan pendapat orang lain.
4. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua tidak berkata kasar.
5. Sikap tenggang rasa dapat menciptakan kerukunan hidup.
6. Saya akan memaafkan teman yang berbuat salah kepada saya.
7. Saya senang jika melihat teman yang tidak naik kelas.
8. Saya menghargai teman yang berbeda suku dan budaya.
9. Saya tidak pernah berbicara kasar terhadap guru.
10. Saya tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul.
11. Saya hanya mau berteman dengan teman yang kaya.
12. Saya menghormati teman yang sedang beribadah.
No
Daftar Pernyataan
B
S
13. Saya memberikan semangat kepada teman,
58
ketika sedang mengalami kesulitan. 14. Saya tidak mau bergaul dengan teman yang
berbeda agama.
15. Saya tidak akan megikuti tarian yang bukan berasal dari suku saya .
16. Setiap penganut agama harus memiliki sikap tenggang rasa.
17. Saya berpakaian sopan ketika datang kepesta Ulang Tahun.
18. Kita tidak boleh berbicara saat sedang makan.
19. Saya memaksa teman untuk bermain ketika ia sedang beribadah.
20. Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia.
21. Saya tidak mau bekerja sama, jika ada tugas kelompok dari guru.
22. Walaupun kaya kita tidak boleh sombong.
23. Dalam persahabatan yang terpenting adalah pintar dan kaya.
24. Terhadap orang yang lebih tua, hendaknya bersikap sopan dan santun.
25. Saya suka meremehkan karya orang lain.
26. Dalam pergaulan kita harus saling mengasihi dan menolong.
27. Saya suka menertawakan, jika melihat orang cacat.
28. Saya sengaja merusak hasil karya lukisan orang lain.
29. Saya menghormati dan menghargai sesama teman.
30. Saya menghargai pendapat orang lain.
☺ Terima Kasih ☺
Lampiran 4
Kunci Jawaban Uji Coba Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
59
1. B 11. S 21. S
2. B 12. B 22. B
3. S 13. B 23. S
4. B 14. S 24. B
5. B 15. S 25. S
6. B 16. B 26. B
7. S 17. B 27. S
8. B 18. B 28. S
9. B 19. S 29. B
10. B 20. B 30. B
Lampiran 5
Hasil Uji Coba Validitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa Variabel (X)
60
Keterangan
Nomor Item Pertanyaan
Jumlah
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
25
Tidak Valid
8, 10, 11, 15, 19.
5
Lampiran 6
Uji Coba Angket Sikap Sosial Siswa
61
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah Angket ini dengan teliti.
2. Berilah tanda ceklist (√) untuk jawaban yang paling sesuai menurut pendapat
kalian pada kolom-kolom berikut, dengan memilih SS=Sangat Setuju, S=
Setuju, TS=Tidak Setuju, atau STS=Sangat Tidak Setuju.
3. Setelah diisi kemudian dikumpulkan kembali.
No
Daftar Pernyataan
SS
S
TS
STS
1. Dalam mencari teman, sebaiknya yang agama dan sukunya sama dengan kita.
2. Dalam bergaul diperlukan rasa percaya diri.
3. Jika ada permasalahan dengan teman harus diselesaikan dengan cara damai.
4. Saya sedih jika melihat pengemis yang sudah tua.
5. Dalam berteman kita harus saling menghormati dan menghargai.
6. Bergaul dapat dilakukan dimana saja. 7. Bergaul itu sangat penting karena dapat
memperbanyak teman.
8. Saya lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain.
9. Dalam bergaul saya harus memilih-milih teman.
10. Saya senang bila menang dalam berdiskusi.
11. Saya senang jika melihat teman yang sedang diejek oleh teman yang lain.
No
Daftar Pernyataan
SS
S
TS
STS
62
12. Bermain lebih penting daripada belajar. 13. Saya sedih jika dijauhi teman. 14. Menolong orang lain dapat dilakukan
kepada siapa saja.
15. Dari berbagai kegiatan Ekstrakurikuler yang saya ikuti di sekolah banyak memberikan pengalaman dan pelajaran yang berguna.
16. Saya adalah orang yang pemalu dalam bergaul.
17. Saya lebih senang bermain sendiri dari pada dengan teman.
18. Saya hanya mau bermain dengan teman yang seumur saja.
19. Saya tidak suka bermain dengan teman yang berbeda agama.
20. Penampilan sangat penting dalam bergaul dengan orang lain.
21. Semua teman-teman harus menuruti perintah saya.
22. Saya sangat mudah bergaul dengan teman.
23. Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi setiap masalah.
24. Saya mau menolong teman yang sedang mengalami kesulitan.
25. Saya merasa takut jika ditinggal oleh Bapak dan Ibu pergi.
26. Saya lebih baik melakukan apapun sendiri daripada meminta bantuan orang lain.
27. Saya tidak mau bertanya kepada teman dan guru bila merasa kesulitan.
28. Saya tidak mau bergaul dengan teman yang berasal dari keluarga miskin.
29. Pergaulan yang selama ini saya jalani memberikan banyak teman.
30. Saya senang membicarakan kejelekan orang lain.
☺ Terima Kasih ☺
Lampiran 7
Hasil Uji Coba Validitas Sikap Sosial Siswa
63
Variabel (Y)
Keterangan
Nomor Item Pertanyaan
Jumlah
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30.
23
Tidak Valid
6, 9, 19, 20, 22, 24, 26.
7
Lampiran 8
Instrumen Penelitian Angket Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
64
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah Angket ini dengan teliti.
2. Berilah tanda ceklist (√) untuk jawaban yang paling sesuai menurut pendapat
kalian pada kolom-kolom berikut, dengan memilih B = Betul atau S = Salah.
3. Setelah diisi kemudian dikumpulkan kembali.
No
Daftar Pernyataan
B
S
1. Dalam hidup bermasyarakat kita harus saling menghargai.
2. Ketika temanmu tidak membawa uang jajan, maka kamu memberi jajan kepadanya.
3. Saya tidak memperdulikan pendapat orang lain.
4. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua harus sopan.
5. Sikap tenggang rasa dapat menciptakan kerukunan hidup.
6. Saya akan memaafkan teman yang berbuat salah kepada saya.
7. Saya senang jika melihat teman yang tidak naik kelas.
8. Saya tidak pernah berbicara kasar terhadap guru.
9. Saya menghormati teman yang sedang beribadah.
10. Saya memberikan motivasi kepada teman, ketika sedang mengalami kesulitan.
11. Saya tidak mau bergaul dengan teman yang berbeda agama.
12. Setiap penganut agama harus memiliki sikap tenggang rasa.
13. Saya berpakaian sopan ketika datang kepesta Ulang Tahun.
14. Kita tidak boleh berbicara saat sedang makan.
65
No
Daftar Pernyataan
B
S
15. Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia.
16. Saya tidak mau bekerja sama, jika ada tugas kelompok dari guru.
17. Walaupun kaya kita tidak boleh sombong.
18. Dalam persahabatan yang terpenting adalah pintar dan kaya.
19. Terhadap orang yang lebih tua, hendaknya bersikap sopan dan santun.
20. Saya suka meremehkan karya orang lain.
21. Dalam pergaulan kita harus saling mengasihi dan menolong.
22. Saya suka menertawakan, jika melihat orang cacat.
23. Saya sengaja merusak hasil karya lukisan orang lain.
24. Saya menghormati dan menghargai sesama teman.
25. Saya menghargai pendapat orang lain.
☺ Terima Kasih ☺
Lampiran 9
Instrumen Penelitian Angket Sikap Sosial Siswa
66
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah Angket ini dengan teliti.
2. Berilah tanda ceklist (√) untuk jawaban yang paling sesuai menurut pendapat
kalian pada kolom-kolom berikut, dengan memilih SS = Sangat Setuju, S =
Setuju, TS = Tidak Setuju, atau STS = Sangat Tidak Setuju.
3. Setelah diisi kemudian dikumpulkan kembali.
No
Daftar Pernyataan
SS
S
TS
STS
1. Dalam mencari teman, sebaiknya yang agama dan sukunya sama dengan kita.
2. Dalam bergaul diperlukan rasa percaya diri.
3. Jika ada permasalahan dengan teman harus diselesaikan dengan cara damai.
4. Saya sedih jika melihat pengemis yang sudah tua.
5. Dalam berteman kita harus saling menghormati dan menghargai.
6. Bergaul itu sangat penting karena dapat memperbanyak teman.
7. Saya lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain.
8. Saya senang bila menang dalam berdiskusi.
9. Saya senang jika melihat teman yang sedang diejek oleh teman yang lain.
10. Bermain lebih penting daripada belajar. 11. Saya sedih jika dijauhi teman. 12. Menolong orang lain dapat dilakukan
kepada siapa saja.
13. Dari berbagai kegiatan Ekstrakurikuler yang saya ikuti di sekolah banyak memberikan pengalaman dan pelajaran yang berguna.
67
No
Daftar Pernyataan
SS
S
TS
STS
14. Saya adalah orang yang pemalu dalam bergaul.
15. Saya lebih senang bermain sendiri dari pada dengan teman.
16. Saya hanya mau bermain dengan teman yang seumur saja.
17. Semua teman-teman harus menuruti perintah saya.
18. Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi setiap masalah.
19. Saya merasa takut jika ditinggal oleh Bapak dan Ibu pergi.
20. Saya tidak mau bertanya kepada teman dan guru bila merasa kesulitan.
21. Saya tidak mau bergaul dengan teman yang berasal dari keluarga miskin.
22. Pergaulan yang selama ini saya jalani memberikan banyak teman.
33. Saya senang membicarakan kejelekan orang lain.
☺ Terima Kasih ☺
68 Lampiran 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 Adam Maulana 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 26 6762 Adit Pratama 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 6763 Achmad Fauzi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 19 3614 Ailika Lin Andini 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 4005 Aldo Alvian R 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 496 Anisa Maharani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 5767 Aynaya Ramadhani 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 6258 Chassanah Kharisma 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 4849 Davit Muhammad K 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 8 6410 Dinda Aulia Lestari 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 11 12111 Dion Jaelani 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 72912 Dwi Romansyah 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 23 52913 Elli Risnawati 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 62514 Erika Roffy Septia 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 25 62515 Fajar Nuswantoro 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 21 44116 Fajar Ridwan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 23 52917 Fakhri Ariq R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 62518 Farhan Arianto 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 78419 Fauzan Hanif 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 24 57620 Frans Dito 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 40021 Fikri Maulana 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 15 22522 Ghina Khansa M 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 23 52923 Gilang Dwi F 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 57624 Hartian Pasla 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 16 25625 Khoiron Sabiki 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 15 22526 Lail Ardhimas A 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 16 25627 Maulida Najmi H 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 52928 Mutia Azizah 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23 52929 M. Alfredho 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 25 62530 M. Fahrur Roji 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729
18 27 12 27 24 22 28 16 16 17 11 22 23 22 21 23 20 15 20 16 26 26 28 17 16 26 23 29 25 20 636 14374
427 610 290 593 538 508 614 357 382 382 222 497 528 505 472 517 457 376 429 387 581 574 597 396 388 587 520 629 558 453
0.6 0.9 0.4 0.9 0.8 0.7333 0.9333 0.5333 0.5333 0.5667 0.36667 0.7333 0.76667 0.7333 0.7 0.7667 0.6667 0.5 0.6667 0.5333 0.8667 0.8667 0.9333 0.5667 0.5333 0.8667 0.7667 0.9667 0.8333 0.6667
0.4 0.1 0.6 0.1 0.2 0.2667 0.0667 0.4667 0.4667 0.4333 0.63333 0.2667 0.23333 0.2667 0.3 0.2333 0.3333 0.5 0.3333 0.4667 0.1333 0.1333 0.0667 0.4333 0.4667 0.1333 0.2333 0.0333 0.1667 0.3333
23.722 22.593 24.167 21.963 22.417 23.091 21.929 22.313 23.875 22.471 20.1818 22.591 22.9565 22.955 22.4762 22.478 22.85 25.067 21.45 24.188 22.346 22.077 21.321 23.294 24.25 22.577 22.609 21.69 22.32 22.65
21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2
5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.44916 5.4492 5.44916 5.4492 5.44916 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492 5.4492
0.5669 0.767 0.4445 0.42 0.4466 0.575 0.5003 0.218 0.5248 0.267 -0.142 0.4233 0.5843 0.534 0.3577 0.425 0.4282 0.71 0.065 0.586 0.5363 0.4103 0.6021 0.439 0.598 0.6442 0.4686 0.484 0.4596 0.3760.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Drop Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Data Validitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (Variabel X)
Item Soal
ΣXY
qMp
Y Y²
rpbirtabelKesimpulan
Mt
p
St
No Responden
ΣX
69
Lampiran 11
Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Pernyataan
Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (Variabel X)
Analisis butir soal dengan uji validitas menggunakan Korelasi Point Biserial dengan rumus
sebagai berikut:
qp
SMM
γt
tppbi
−=
Keterangan:
pbi = Koefisien korelasi biserial.
Mp = Rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang
Dicari validitasnya.
Mt = Rerata skor total
St = Standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar item tersebut.
(p= )
q = proporsi siswa yang menjawab salah
(q = 1 - p)
Contoh perhitungan butir pernyataan soal no.1
1. 18
272523152420242825232523272225192626+++++++++
++++++++
=Mp
27,23
18427Mp ==
70
2. n
yMt ∑=
2,2130636Mt ==
3. ( ) ( )
2
222
NyyN
St ∑∑ −=
( ) ( )
2
22
306361437430St −
=
900
404496431220St2 −=
900
26724St2 =
69,26St =
44,5St =
4. siswaseluruh Jumlah
benar menjawab yang siswa Banyaknyap =
6,03018p ==
5. q = 1 – 0,6 = 0,4
6. qp
SMM
γt
tppbi
−=
4,06,0
44,52,2172,23γpbi
−=
5,144,552,2γpbi =
( )22,146,0γpbi =
71
567,0γpbi =
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0,567 sedangkan rtabel = 0,361, karena
rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.1 Valid. Cara yang sama juga
digunakan untuk menghitung validitas butir instrumen no.2, 3, 4 dan seterusnya sampai
butir soal no.30.
72 Lampiran 12
1 2 3 4 5 6 7 9 12 13 14 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Y Y²1 Adam Maulana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 23 5292 Adit Pratama 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 5763 Achmad Fauzi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 17 2894 Ailika Lin Andini 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 3245 Aldo Alvian R 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 366 Anisa Maharani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 4417 Aynaya Ramadhani 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 5298 Chassanah Kharisma 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 3619 Davit Muhammad K 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 6 36
10 Dinda Aulia Lestari 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 8 6411 Dion Jaelani 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 52912 Dwi Romansyah 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 19 36113 Elli Risnawati 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 48414 Erika Roffy Septia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 22 48415 Fajar Nuswantoro 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 32416 Fajar Ridwan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 19 36117 Fakhri Ariq R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 57618 Farhan Arianto 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 57619 Fauzan Hanif 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 40020 Frans Dito 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 28921 Fikri Maulana 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 14 19622 Ghina Khansa M 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 21 44123 Gilang Dwi F 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 40024 Hartian Pasla 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 14 19625 Khoiron Sabiki 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 12 14426 Lail Ardhimas A 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11 12127 Maulida Najmi H 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 44128 Mutia Azizah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 44129 M. Alfredho 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 20 40030 M. Fahrur Roji 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
18 27 12 27 24 22 28 16 22 23 22 23 20 15 16 26 26 28 17 16 26 23 29 25 20 551 10925
427 610 290 593 538 508 614 382 497 528 505 517 457 376 387 581 574 597 396 388 587 520 629 558 453
0.6 0.9 0.4 0.9 0.8 0.7333 0.933 0.5333 0.7333 0.7667 0.7333 0.767 0.667 0.5 0.5333 0.867 0.8667 0.933 0.567 0.533 0.8667 0.7667 0.9667 0.8333 0.667
0.4 0.1 0.6 0.1 0.2 0.2667 0.067 0.4667 0.2667 0.2333 0.2667 0.233 0.333 0.5 0.4667 0.133 0.1333 0.067 0.433 0.467 0.1333 0.2333 0.0333 0.1667 0.333
0.24 0.09 0.24 0.09 0.16 0.1956 0.062 0.2489 0.1956 0.1789 0.1956 0.179 0.222 0.25 0.2489 0.116 0.1156 0.062 0.246 0.249 0.1156 0.1789 0.0322 0.1389 0.222
0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876 0.876
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
qΣpqrhitung
Responden
Data Reliabilitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (Variabel X)
rtabelKesimpulan
ΣX
Item Soal
rhitung > rtabel, maka reliabel
ΣXYp
73
Lampiran 13
Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Pernyataan
Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa(Variabel X)
Diketahui :
ΣY : 551 ΣY2 : 10925 Σpq : 4,275
N : 30 k : 25
1. Mencari Varians
( )
nnY
YSt
22
2∑ ∑−
=
( )
3030
55110925St
2
2−
=
30
3030360110925
St 2−
=
300,1012010925St2 −
=
30805St2 =
83,26St2 =
1. Mencari reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, maka:
74
( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ ∑−⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡= 2
2
11 StpqSt
1-kkr
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ −⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
−=
83,26275,483,26
12525
11r
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡⎥⎦⎤
⎢⎣⎡=
26,8322,55
2425r11
( ) ( )
876,0r0,84 04,1r
11
11
==
Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,876 sedangkan dari tabel didapat rtabel =
0,361. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut Reliabel.
75 Lampiran 14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Y Y²Adam Maulana 3 4 4 4 4 2 1 4 2 2 4 1 4 4 4 4 2 4 2 1 4 2 4 2 2 1 4 4 4 4 91 8281Adit Pratama 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 1 4 2 4 4 4 4 4 1 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 100 10000Achmad Fauzi 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 1 4 2 4 4 97 9409Ailika Lin Andini 2 2 1 2 4 2 2 2 3 2 1 3 3 2 1 2 2 2 1 4 2 2 1 1 2 2 4 2 1 1 61 3721Aldo Alvian R 2 4 1 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 94 8836Anisa Maharani 4 3 2 1 1 4 2 1 3 1 3 1 1 4 3 2 2 1 1 4 4 4 2 2 2 2 1 2 2 1 66 4356Aynaya Ramadhani 2 3 3 1 4 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 3 1 4 4 4 1 4 2 4 3 1 4 1 3 2 75 5625Chassanah Kharisma 4 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 4 4 4 1 1 3 1 3 2 2 2 2 3 4 3 81 6561Davit Muhammad K 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 1 1 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 91 8281Dinda Aulia Lestari 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 4 4 1 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 4 1 3 4 4 4 95 9025Dion Jaelani 2 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 1 1 4 1 2 1 4 1 4 4 4 3 80 6400Dwi Romansyah 2 4 2 2 4 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 70 4900Elli Risnawati 3 4 1 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 1 4 4 4 2 1 4 3 4 4 2 2 4 2 4 3 95 9025Erika Roffy Septia 2 4 1 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 3 1 4 2 2 4 2 3 2 3 2 4 1 2 2 74 5476Fajar Nuswantoro 1 3 2 2 2 4 1 2 4 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 4 2 1 2 1 3 3 68 4624Fajar Ridwan 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 4 2 3 4 4 4 92 8464Fakhri Ariq R 3 4 2 3 4 4 2 2 4 2 2 4 1 2 2 3 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 74 5476Farhan Arianto 2 1 2 2 4 4 2 1 3 1 2 1 2 2 3 1 1 4 2 2 2 1 3 2 1 1 1 2 1 2 58 3364Fauzan Hanif 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 4 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 2 2 76 5776Frans Dito 3 4 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 4 2 2 3 2 4 2 1 4 2 3 1 2 2 2 3 2 2 70 4900Fikri Maulana 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 1 3 3 3 2 2 4 4 1 2 4 2 3 4 3 1 4 4 4 3 89 7921Ghina Khansa M 2 4 2 2 4 2 2 1 4 3 4 4 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 2 1 87 7569Gilang Dwi F 4 4 1 2 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 1 4 2 4 2 1 2 2 2 1 82 6724Hartian Pasla 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 1 1 3 4 1 4 1 4 4 1 1 95 9025Khoiron Sabiki 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3 4 4 4 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 1 82 6724Lail Ardhimas A 2 4 2 4 2 4 2 2 1 3 1 3 2 1 4 2 2 4 2 1 4 2 4 1 2 2 2 2 2 1 70 4900Maulida Najmi H 1 4 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 2 3 1 63 3969Mutia Azizah 4 4 4 4 5 1 3 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 4 3 3 1 2 1 2 3 4 1 89 7921M. Alfredho 3 4 1 2 4 1 3 2 4 2 1 1 1 2 2 2 1 4 1 2 4 3 2 4 2 1 4 3 2 1 69 4761M. Fahrur Roji 4 4 4 3 4 1 4 5 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 2 4 1 2 1 4 4 4 1 95 9025∑X 81 110 67 76 102 81 78 81 85 77 78 87 87 81 82 86 84 106 58 56 101 78 92 69 77 44 88 81 87 69 2429 201039ΣX2 245 418 179 220 376 257 232 259 273 223 242 285 289 249 254 274 282 404 144 140 375 230 306 207 221 74 296 251 291 201ΣXY 6678 9048 5582 6306 8331 6484 6509 6819 6920 6421 6540 7250 7188 6771 6809 7174 7153 8759 4723 4377 8314 6392 7682 5648 6408 3532 7303 6794 7322 7322rhitung 0.435 0.708 0.504 0.516 0.529 -0.116 0.618 0.689 0.177 0.640 0.608 0.624 0.434 0.662 0.548 0.694 0.844 0.593 0.125 -0.353 0.437 0.299 0.820 0.184 0.626 -0.078 0.512 0.702 0.750 4.108rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361kriteria valid valid valid valid valid drop valid valid drop valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop drop valid drop valid drop valid drop valid valid valid valid
RespondenItem Soal
Uji Validitas Instrumen Sikap Sosial (Y)
76
Lampiran 15
Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Pernyataan
Sikap Sosial Siswa Variabel (Y)
Contoh perhitungan pernyataan no. 1
Diketahui :
N = 30 ∑X = 81 ∑Y = 2419
∑X2 = 245 ∑Y2 = 199383 ∑XY = 6678
(∑X)2 = 6561 (∑Y)2 = 5851561
Rumus Product Moment.
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy = 0,434
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0,434, sedangkan rtabel = 0,361, karena
rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan no. 1 Valid.
77 Lampiran 13 Tabel 15 Data Reliabilitas Instrumen Sikap Sosial (Variabel Y) Lampiran 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Y Y²Adam Maulana 3 4 4 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 101 10201Adit Pratama 4 4 2 4 4 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 106 11236Achmad Fauzi 2 4 4 4 4 2 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 107 11449Ailika Lin Andini 2 2 1 2 4 2 2 2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 4 2 1 1 94 8836Aldo Alvian R 2 4 1 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 105 11025Anisa Maharani 4 3 2 1 1 2 1 1 3 1 1 4 3 2 2 1 4 2 2 1 2 2 1 88 7744Aynaya Ramadhani 2 3 3 1 4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 1 4 1 2 3 4 1 3 2 90 8100Chassanah Kharisma 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 101 10201Davit Muhammad K 2 4 2 2 2 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107 11449Dinda Aulia Lestari 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 103 10609Dion Jaelani 2 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 101 10201Dwi Romansyah 2 4 2 2 4 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 92 8464Elli Risnawati 3 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 108 11664Erika Roffy Septia 2 4 1 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 3 1 4 4 3 3 4 1 2 2 96 9216Fajar Nuswantoro 1 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 3 3 90 8100Fajar Ridwan 2 4 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 104 10816Fakhri Ariq R 3 4 2 3 4 2 2 2 2 4 1 2 2 3 1 4 4 2 2 1 2 2 2 98 9604Farhan Arianto 2 1 2 2 4 2 1 1 2 1 2 2 3 1 1 4 2 3 1 1 2 1 2 89 7921Fauzan Hanif 3 4 2 2 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 2 3 2 2 2 2 96 9216Frans Dito 3 4 2 2 2 3 2 3 1 2 4 2 2 3 2 4 4 3 2 2 3 2 2 98 9604Fikri Maulana 4 4 2 2 2 4 4 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 106 11236Ghina Khansa M 2 4 2 2 4 2 1 3 4 4 2 4 4 3 2 2 4 4 2 4 2 2 1 96 9216Gilang Dwi F 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 1 95 9025Hartian Pasla 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 1 4 4 4 4 1 1 100 10000Khoiron Sabiki 3 3 2 3 4 2 3 2 2 4 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 4 1 100 10000Lail Ardhimas A 2 4 2 4 2 2 2 3 1 3 2 1 4 2 2 4 4 4 2 2 2 2 1 91 8281Maulida Najmi H 1 4 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 3 1 83 6889Mutia Azizah 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 3 2 2 3 4 1 100 10000M. Alfredho 3 4 1 2 4 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 4 4 2 2 4 3 2 1 90 8100M. Fahrur Roji 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 1 106 11236∑X 81 110 67 76 102 78 81 77 78 87 87 81 82 86 84 106 101 92 77 88 81 87 69 2941 289639ΣX2 245 418 179 220 365 232 259 223 242 285 289 249 254 274 282 404 375 306 221 296 251 291 201ΣXY 8010 10840 6618 7510 10039 7765 8081 7630 7722 8634 8619 8028 8080 8534 8427 10509 10011 9128 7633 8717 8073 8680 6903Varians tiap butir (Si2) 0.87667 0.48889 0.97889 0.91556 0.60667 0.97333 1.34333 0.84556 1.30667 1.09 1.09 1.01 0.99556 0.91556 1.56 0.98222 1.16556 0.79556 0.77889 1.26222 1.07667 1.29 1.41Varians tiap butir (St2) 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.0989 44.099 44.0989rhitung 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.48223 0.4822 0.48223rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361Kesimpulan
RespondenItem Soal
Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Sosial (Y)
rhitung > rtabel, maka reliabel
78
Lampiran 17
Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Pernyataan
Sikap Sosial Variabel (Y)
1. K = 23
2. Menghitung Varians tiap butir pernyataan (contoh butir no.1)
Si =
Si =
Si =
Si =
Si =
Si = 0,877
3. Langkah 2
∑Si = S1 + S2 + S3+……………………S22 = 23,76
4. Menghitung Varians Total
St2 =
St2 =
St2 =
St2 =
St2 =
79
St2 = 44.09
5. Reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpa, maka :
r11 =
r11=
r11=
r11 = (1,045) . (0,461)
r11 = 0,482
Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,482 sedangkan dari tabel didapat rtabel = 0,361. Karena
rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut Reliabel.
80
Lampiran 18
Data Varians Reliabilitas Sikap Sosial Siswa
(Variabel Y)
Item Soal Varians 1 0,877 2 0,489 3 0,979 4 0,916 5 0,607 6 0,973 7 1,343 8 0,846 9 1,307 10 1,09 11 1,09 12 1,01 13 0,996 14 1,916 15 1,56 16 0,982 17 1,166 18 0,796 19 0,779 20 1,262 21 1,077 22 1,29 23 1,41 ∑ 23,76
81
Lampiran 19
Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Median, dan Modus
Data Variabel (X) Kelas III
1. Nilai Rata-rata ( )x
( )x = nx∑
= 30
567= 18,9
2. Simpangan Baku (S)
S=( )
( )1
22
−
∑−⎟⎠⎞⎜
⎝⎛∑
nn
xxn
S= ( ) ( )( )13030
25671133730−−
S = ( )2930321489340110−
S =870
18621
S = 4,21
S = 4,62
Daftar Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
Rentangan (R) = Data Tertinggi – Data Terendah
= 25 – 8
= 17
Banyak Kelas (K) =1 + 3,3 log n
82
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1 + 4,874
= 5,847 Dibulatkan menjadi 6
Panjang Interval Kelas ( )6
17==
KRP = 2,8 Dibulatkan menjadi 3
Daftar Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X)
No Kelas Interval f Batas Bawah Batas Atas Fk Fr1 8 − 10 1 7.5 10.5 1 3.33%2 11 − 13 4 10.5 13.5 5 8.89%3 14 − 16 2 13.5 16.5 7 11.11%4 17 − 19 7 16.5 19.5 14 22.22%5 20 − 22 9 19.5 22.5 23 26.67%6 23 − 25 7 22.5 25.5 30 27.78%
30∑
Berdasarkan hasil perhitungan data hasil Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa, maka
dibuat Histrogram dan Poligon Frekuensi sebagai berikut :
83
Histogram dan Poligon Frekuensi Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
3. Median (Me)
Me = b + p ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡
fF-n
21
Keterangan :
Me : Median.
b : Batas bawah kelas median.
p : Panjang interval kelas median.
n : Ukuran sampel / banyak data.
F : Jumlah frekuensi dengan tanda kelas sebelum kelas median.
f : Frekuensi kelas median.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
HistogramFrek
uens
i
Yi
Poligon
Nilai Tengah
Batas Nyata
84
Diketahui :
Kelas Median : 20 – 22
b : 19,5
p : 3
n : 30
F : 14
f : 9
Me = 19,5 + 3 ⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢
⎣
⎡
9
14 - 3021
Me = 19,5 + 3 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
914 - 51
Me = 19,5 + 3 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡91
Me = 19,5 + 93
Me = 19,5 + 0,33
Me = 19,83
4. Modus (Mo)
Mo = b + p ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
+ 211 b b
b
Keterangan :
Mo : Modus
b : Batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi
terbesar.
p : Panjang interval kelas.
85
b1 : Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelum
kelas modus.
b2 : Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi setelah
kelas modus.
Diketahui :
Kelas Modus : 20 – 22
b : 19,5
p : 3
b1 : 9 – 7 = 2
b2 : 9 – 7 = 2
Mo = 19,5 + 3 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
+ 222
Mo = 19,5 + 3 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡42
Mo = 19,5 + ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡46
Mo = 19,5 + 1, 5
Mo = 21
86
Lampiran 20
Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Median, dan Modus
Data Variabel (Y) Kelas III
1. Nilai Rata-rata ( )x
( )x = nx∑
= 30
1941= 64,7
2. Simpangan Baku (S)
S =( )
( )1
22
−
∑−⎟⎠⎞⎜
⎝⎛∑
nn
xxn
S = ( ) ( )( )13030
2194112784530−−
S = ( )293037674813835350 −
S =870
67869
S = 01,78
S = 8,83
Daftar Distribusi Frekuensi Data Sikap Sosial Siswa
Rentangan (R) = Data Tertinggi – Data Terendah
= 79 – 50
= 29
Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
87
= 1 + 3,3 log (30)
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1 + 4,874
= 5,847 Dibulatkan menjadi 6
Panjang Interval Kelas ( )629
==KRP = 4,8 Dibulatkan menjadi 5
Daftar Distribusi Frekuensi Data Sikap Sosial Siswa (Y)
No Interval Kelas f Batas Bawah Batas Atas Fk Fr1 50 − 54 4 49.5 54.5 4 8.89%2 55 − 59 5 54.5 59.5 9 13.33%3 60 − 64 7 59.5 64.5 16 15.56%4 65 − 69 3 64.5 69.5 19 17.77%5 70 − 74 6 69.5 74.5 25 17.78%6 75 − 79 5 74.5 79.5 30 26.67%
30∑
Berdasarkan hasil perhitungan data hasil Sikap Sosial Siswa, maka dibuat grafik
Histrogram dan Poligon Frekuensi sebagai berikut :
88
Histogram dan Poligon Frekuensi Sikap Sosial Siswa
3. Median (Me)
Me = b + p ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡
fF-n
21
Keterangan :
Me : Median.
b : Batas bawah kelas median.
p : Panjang interval kelas median.
n : Ukuran sampel / banyak data.
F : Jumlah frekuensi dengan tanda kelas sebelum kelas median.
f : Frekuensi kelas median.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Frek
uens
i
Yi
Poligon
Histogram
Batas Nyata
89
Diketahui :
Kelas Median : 60 – 64
b : 59,5
p : 5
n : 30
F : 9
f : 7
Me = 59,5 + 5⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢
⎣
⎡
7
9 - 3021
Me = 59,5 + 5 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
79 - 15
Me = 59,5 + 5 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡76
Me = 59,5 + 4,29
Me = 63,79
4. Modus (Mo)
Mo = b + p ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
+ 211 b b
b
Keterangan :
Mo : Modus
b : Batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi
terbesar.
p : Panjang interval kelas.
b1 : Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelum
kelas modus.
90
b2 : Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi setelah
kelas modus.
Diketahui :
Kelas Modus : 60 – 64
b : 59,5
p : 5
b1 : 7 – 5 = 2
b2 : 7 – 3 = 2
Mo = 59,5 + 5 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
+ 422
Mo = 59,5 + 5 ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡62
Mo = 59,5 + 1, 67
Mo = 61,17
91
Lampiran 21
Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa
(Variabel X)
Perhitungan Uji Normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Hipotesis
Ho = Data sampel dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 = Data sampel dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
2) Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan x1, x2, ...., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ....., zn dengan
menggunakan rumus ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan
simpangan baku sampel).
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku
kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z < zi).
Gunakan daftar F dalam lampiran, cari tempat harga z pada kolom paling kiri
hanya hingga satu desimal dan desimal keduanya dicari pada baris paling atas.
Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z dibaris atas turun ke bawah, maka di
dapat bilangan yang merupakan luas yang dicari. Bilangan yang didapat harus ditulis
dalam bentuk 0,xxxx (bentuk 4 desimal).
92
Contoh Nomor 1:
Zi = -2,35
Dibawah z pada kolom kiri cari 2,2 dan di atas sekali angka 6. Dari 2,2 maju ke
kanan dan dari 6 menurun, didapat 4906. Luas daerah yang dicari = 0,4906.
F(zi) = P(z < zi)
= 0,4906 - 0,5
= 0,0094 → lihat daftar F.
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ......., zn yang lebih kecil atau sama dengan zi.
Jika proposi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
Contoh : S(zi) untuk x1 = 5 adalah
3) Berdasarkan daftar nilai kritis untuk Uji Liliefors, nilai Ltabel pada taraf signifikan 0,05
dan n = 30 adalah 0,161.
4) Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lo< Ltabel, maka data berdistribusi normal.
5) Karena Lo = 0,1414 < 0,161 = Ltabel pada signifikan α = 0,05 sehingga Ho diterima.
Kesimpulannya adalah bahwa data Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa berdistribusi
normal.
93
Lampiran 22
Skor Data Hasil Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X)
Kelas III SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
No Nama Siswa Skor
1. Ardiansyah 8 2. Gisel 11 3. Maya 12 4. Bagas 12 5. Riski 12 6. Fanny 14 7. Tiwi 14 8. Adinda 17 9. Ismail 17 10. Sabit Iqbal 18 11. Nanda 18 12. Chintya 19 13. Eki 19 14. Denny 19 15. Indah 20 16. Nur Wanto 20 17. Gunawan 20 18. Roski 21 19. Wasilah 21 20. Safri 21 21. Alvina 21 22. Nur’aini 22 23. Alvian 22 24. Nindy 23 25. Risqa 23 26. Andika 23 27. Tiara 25 28. Diki 25 29. Noviyanti 25 30. Vidya Tiara 25
Jumlah 567
94
Lampiran 23
Uji Normalitas Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X) Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
No Skor ( Xi )
( Fi ) ( Xi )2 Fi ( Xi ) Fi ( Xi )2
1 8 I 64 8 64 2 11 I 121 11 121 3 12 III 144 36 432 4 14 II 196 28 392 5 17 II 289 34 578 6 18 II 324 36 648 7 19 III 361 57 1083 8 20 III 400 60 1200 9 21 IV 441 84 1764 10 22 II 484 44 968 11 23 III 529 69 1587 12 25 IV 625 100 2500
Jumlah 30 3978 567 11337 1. Mencari rata-rata variabel (X)
( ) 9,1830
567.===
∑∑
fixifi
X
2. Mencari varian variabel (X)
( ) ( )
( )( ) ( )
( ) ( )
40,21870
186212930321489340110
130305671133730
1...
2
22
1
222
1
==
−=
−−
=
−∑−∑
=
xS
xS
nnxifixifinxS
3. Mencari Simpangan Baku
62,440,21
==
x
x
SS
95
Lampiran 24
Uji Normalitas Data Hasil Pengetahuan Konsep Tenggang Rasa (X)
No X XX − Zi ( )ZiF ( )ZiS ( ) ( )ZiSZiF −1. 8 -10,9 -2,35 0,0094 0,0333 0,0239 2. 11 -7,9 -1,70 0,0446 0,0666 0,022 3. 12 -6,9 -1,49 0,0681 0,1666 0,0985 4. 12 -6,9 -1,49 0,0681 0,1666 0,0985 5. 12 -6,9 -1,49 0,0681 0,1666 0,0985 6. 14 -4,9 -1,06 0,1446 0,2333 0,0887 7. 14 -4,9 -1,06 0,1446 0,2333 0,0887 8. 17 -1,9 -0,41 0,3409 0,3 0,0409 9. 17 -1,9 -0,41 0,3409 0,3 0,0409 10. 18 -0,9 -0,19 0,4247 0,3666 0,0581 11. 18 -0,9 -0,19 0,4247 0,3666 0,0581 12. 19 0,1 0,02 0,508 0,3666 0,1414 13 19 0,1 0,02 0,508 0,3666 0,1414 14. 19 0,1 0,02 0,508 0,4666 0,1414 15. 20 1,1 0,23 0,591 0,5666 0,0244 16. 20 1,1 0,23 0,591 0,5666 0,0244 17. 20 1,1 0,23 0,591 0,7 0,0244 18. 21 2,1 0,45 0,6736 0,7 0,0264 19. 21 2,1 0,45 0,6736 0,7 0,0264 20. 21 2,1 0,45 0,6736 0,7 0,0264 21. 21 2,1 0,45 0,6736 0,7666 0,0264 22. 22 3,1 0,67 0,7486 0,7666 0,018 23. 22 3,1 0,67 0,7486 0,8666 0,018 24 23 4,1 0,88 0,8106 0,8666 0,056 25. 23 4,1 0,88 0,8106 0,8666 0,056 26. 23 4,1 0,88 0,8106 0,8666 0,056 27. 25 6,1 1,32 0,9066 1 0,0934 28. 25 6,1 1,32 0,9066 1 0,0934 29. 25 6,1 1,32 0,9066 1 0,0934 30. 25 6,1 1,32 0,9066 1 0,0934 X 18,9 S 4,62
Dari perhitungan dapat dinilai Lhitung = 0,1414, Ltabel untuk n = 30 dengan taraf
signifikansi 0,05 adalah 0,161, sehingga Lhitung < Ltabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian variabel (X) Berdistribusi Normal.
96
Lampiran 25
Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas Sikap Sosial Siswa
(Variabel Y)
Perhitungan Uji Normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Hipotesis
Ho = Data sampel dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 = Data sampel dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
2. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan x1, x2, ...., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ....., zn dengan
menggunakan rumus ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan
simpangan baku sampel).
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku
kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z < zi).
Gunakan daftar F dalam lampiran, cari tempat harga z pada kolom paling kiri
hanya hingga satu desimal dan desimal keduanya dicari pada baris paling atas.
Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z dibaris atas turun ke bawah, maka di
dapat bilangan yang merupakan luas yang dicari. Bilangan yang didapat harus ditulis
dalam bentuk 0,xxxx (bentuk 4 desimal).
Contoh Nomor 1:
Zi = -1,66
97
Dibawah z pada kolom kiri cari 2,2 dan di atas sekali angka 6. Dari 2,2 maju ke
kanan dan dari 6 menurun, didapat 4515. Luas daerah yang dicari = 0,4515.
F(zi) = P(z < zi)
= 0,4515 + 0,5
= 0,0485 → lihat daftar F.
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ......., zn yang lebih kecil atau sama dengan zi.
Jika proposi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
Contoh : S(zi) untuk x1 = 5 adalah
3. Berdasarkan daftar nilai kritis untuk Uji Liliefors, nilai Ltabel pada taraf signifikan 0,05
dan n = 30 adalah 0,161.
4. Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lo< Ltabel, maka data berdistribusi normal.
5. Karena Lo = 0,0621< 0,161 = Ltabel pada signifikan α = 0,05 sehingga Ho diterima.
Kesimpulannya adalah bahwa data Sikap Sosial Siswa berdistribusi normal.
98
Lampiran 26
Skor Data Hasil Sikap Sosial Siswa (Y) Kelas III SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
No Nama Siswa Skor
1. Apriansyah 50 2. Ayudi 50 3. Sugeng Adrian 51 4. Fahrul Roji 52 5. Dandi 55 6. Sidiq 55 7. Sendi Setiana 57 8. Agung Savera 58 9. Irwan Kurniawan 59 10. Billy 60 11. Kurnia Widi Astuti 61 12. Oktavia 62 13. Fatimah 62 14. Muhammad Hanafi 64 15. Nurbaiti 64 16. Taufik Zaiful 64 17. Rohman 65 18. Saputra 67 19. Selly 69 20. Muhammad Nanda 70 21. Nurhayati 70 22. Yuliani 71 23. Ramadhan Akbar 73 24. Muhammad Santo 74 25. Muhammad Karyadi 74 26. Bahariyanto 75 27. Tian Agus 76 28. Muhammad Ifan 76 29. Monica 78 30. Sadam 79 Jumlah 1941
99
Lampiran 27
Uji Normalitas Sikap Sosial Siswa (Y) Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
No Skor ( Yi )
( Fi )
( Yi )2
Fi ( Yi )
Fi ( Yi )2
1. 50 II 2500 100 5000 2. 51 I 2601 51 2601 3. 52 I 2704 52 2704 4. 55 II 3025 110 6050 5. 57 I 3249 57 3249 6. 58 I 3364 58 3364 7. 59 I 3481 59 3481 8. 60 I 3600 60 3600 9. 61 I 3721 61 3721 10. 62 II 3844 124 7688 11. 64 III 4096 192 12288 12. 65 I 4225 65 4225 13. 67 I 4489 67 4489 14. 69 I 4761 69 4761 15. 70 II 4900 140 9800 16. 71 I 5041 71 5041 17. 73 I 5329 73 5329 18. 74 II 5476 148 10952 19. 75 I 5625 75 5625 20. 76 II 5776 152 11552 21. 78 I 6084 78 6084 22. 79 I 6241 79 6241
Jumlah 30 94132 1941 127845
100
1. Mencari rata-rata variabel (Y)
( ) 7,6430
1941.===
∑∑
fiyifi
Y
2. Mencari varian variabel (Y)
( ) ( )
( )( ) ( )
( ) ( )
01,78870
67869293037674813835350
13030194112784530
1..
2
22
1
222
1
==
−=
−−
=
−∑−∑
=
yS
yS
nnyifiyifinyS
3.Mencari Simpangan Baku
838
0178
,S
,S
y
y
=
=
101
Lampiran 28
Uji Normalitas Data Hasil Sikap Sosial Siswa (Y)
No Yi YY − Zi ( )ZiF ( )ZiS ( ) ( )ZiSZiF −
1. 50 -14,7 -1,66 0,0485 0,0666 0,0181 2. 50 -14,7 -1,66 0,0485 0,0666 0,0181 3. 51 -13,7 -1,55 0,0606 0,1 0,0394 4. 52 -12,7 -1,43 0,0764 0,1333 0,0569 5. 55 -9,7 -1,09 0,1379 0,2 0,0621 6. 55 -9,7 -1,09 0,1379 0,2 0,0621 7. 57 -7,7 -0,87 0,1922 0,2333 0,0411 8. 58 -6,7 -0,75 0,2266 0,2666 0,04 9. 59 -5,7 -0,64 0,2611 0,3 0,0389 10. 60 -4,7 -0,53 0,2981 0,3333 0,0352 11. 61 -3,7 -0,41 0,3409 0,3666 0,0257 12. 62 -2,7 -0,30 0,3821 0,4333 0,0512 13 62 -2,7 -0,30 0,3821 0,4333 0,0512 14. 64 -0,7 -0,07 0,4721 0,5333 0,0612 15. 64 -0,7 -0,07 0,4721 0,5333 0,0612 16. 64 -0,7 -0,07 0,4721 0,5333 0,0612 17. 65 0,3 0,03 0,512 0,5666 0,0546 18. 67 2,3 0,26 0,6026 0,6 0,0026 19. 69 4,3 0,48 0,6844 0,6333 0,0511 20. 70 5,3 0,60 0,7258 0,7 0,0258 21. 70 5,3 0,60 0,7258 0,7 0,0258 22. 71 6,3 0,71 0,7612 0,7333 0,0279 23. 73 8,3 0,93 0,8238 0,7666 0,0572 24 74 9,3 1,05 0,8531 0,8333 0,0198 25. 74 9,3 1,05 0,8531 0,8333 0,0198 26. 75 10,3 1,16 0,877 0,8666 0,0104 27. 76 11,3 1,27 0,898 0,9333 0,0353 28. 76 11,3 1,27 0,898 0,9333 0,0353 29. 78 13,3 1,50 0,9332 0,9666 0,0334 30. 79 14,3 1,61 0,9332 1 0,0537 Y 64,7 S 8,83
Dari perhitungan dapat dinilai Lhitung = 0,0621, Ltabel untuk n = 30 dengan taraf
signifikansi 0,05 adalah 0,161, sehingga Lhitung < Ltabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian variabel (Y)Berdistribusi Normal.
102
Lampiran 29
Data Tabulasi Penelitian Variabel (X) dan (Y) Kelas III SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur
Responden (X) (X2) (Y) (Y2) (X) (Y)
1 8 64 74 5476 592 2 11 121 55 3025 605 3 12 144 64 4096 768 4 12 144 51 2601 612 5 12 144 73 5329 876 6 14 196 67 4489 938 7 14 196 50 2500 700 8 17 289 52 2704 884 9 17 289 64 4096 1088 10 18 324 61 3721 1098 11 18 324 55 3025 990 12 19 361 58 3364 1102 13 19 361 74 5476 1406 14 19 361 50 2500 950 15 20 400 60 3600 1200 16 20 400 57 3249 1140 17 20 400 70 4900 1400 18 21 441 75 5625 1575 19 21 441 71 5041 1491 20 21 441 62 3844 1302 21 21 441 65 4225 1365 22 22 484 78 6084 1716 23 22 484 69 4761 1518 24 23 529 62 3844 1426 25 23 529 59 3481 1357 26 23 529 76 5776 1748 27 25 625 76 5776 1900 28 25 625 70 4900 1750 29 25 625 64 4096 1600 30 25 625 79 6241 1975
Σ 567 11337 1941 127845 37141
103
Lampiran 30
Perhitungan Uji Linieritas dengan Persamaan Regresi Linier
Diketahui:
∑X : 567 ∑X2 : 11337 ∑XY : 37141
∑Y : 1941 ∑Y2 : 127845 N : 30
Dimasukkan ke dalam rumus :
Ŷ = a + bX, dimana a dan b dihitung menggunakan rumus :
b = 0,734
a = 50,827
Maka hasil regresi linier pengetahuan konsep tenggang rasa (X) dan sikap sosial
siswa (Y):
Ŷ = a + bX
104
Ŷ = 50,827 + 0,734X
Setelah didapat persamaan regresi linier, kemudian akan di uji regresinya dengan
menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dengan pengajuan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis
Ho : β = 0
Ho : β > 0
2. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika , maka persamaan regresi tidak signifikan.
Ho ditolak jika , maka persamaan regresi signifikan.
3. Berdasarkan tabel Uji Linieritas dan Analisis Korelasi didapat nilai-nilai sebagai
berikut:
Diketahui:
∑X : 567 ∑X2 : 11337 ∑XY : 37141
∑Y : 1941 ∑Y2 : 127845 N : 30
Maka dapat dicari nilai-nilai :
JK(t) = 127845
105
= 334,777
= 1311,3
106
107
Selanjutnya nilai-nilai di atas dimasukkan kedalam tabel Analisis Varians (ANAVA) dan
hasilnya sebagai berikut :
Hasil Analisis dan Varians (ANAVA)
Sumber Variasi Dk JK KT Fhitung Ftabel
Total
Regresi
Regresi (b/a)
Residu
Tuna Cocok
Kekeliruan
30
1
1
28
10
18
127845
125582,7
334,777
1927,523
616,223
1311,3
127845
125582,7
334,777
68,830
61,622
72,85
4,863
0,845
4,20
2,41
Berdasarkan perhitungan regresi linier dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 30
di dapat Ftabel = 4,20karena Fhitung > Ftabel, (4,863 > 4,20) maka persamaan regresi linier
signifikan.
Untuk menguji keberartian regresi linier dengan taraf α = 0,05 dan n = 30 di dapat
Ftabel = 2,41 karena Fhitung < Ftabel, (0,845 < 2,41) maka koefisien regresi signifikan. Oleh
karena itu, berdasarkan hipotesis yang dibuat Ho diterima yang berarti model regresi
adalah linier, artinya terdapat hubungan yang linier antara dua variabel. Untuk menguji
keberartian regresi diperoleh Fhitung > Ftabel (4,683 > 4,20). Berdasarkan hipotesis yang
dibuat, maka Ho ditolak yang berarti model regresi signifikan.
108
Lampiran 31
Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment, Signifikasi Koefisien
Korelasi, dan Koefisien Diterminan
∑X = 567 (∑X)2 = 321489 ∑X2 = 11337 ∑XY = 37141
∑Y = 1941 (∑Y)2 =3767481 ∑Y2 = 127845 N = 30
A. Perhitungan Korelasi
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy = 0,384
Dari perhitungan di atas diperoleh rhitung = 0,384 > 0,361 = rtabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara variabel X terhadap variabel Y.
B. Perhitungan Signifikansi Koefisien Korelasi
109
t hitung =
t hitung =
t hitung =
t hitung =
t hitung =
t hitung = 2,591
Dari perhitungan uji signifikansi di atas, dapat diketahui bahwa thitung > ttabel. Di
mana ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan (n) = 30 maka diperoleh sebesar 2,048
dengan kriteria pengujian Ho : ditolak jika thitung > ttabel dan Ho : diterima jika thitung <
ttabel, karena thitung = 2,591 > 2,048 = ttabel, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan konsep tenggang rasa
dengan sikap sosial di SDN Rambutan 03 Pagi.
110
C. Perhitungan Koefisien Diterminan
KP = r2 x 100%
KP = (0,384)2 x 100%
= 0,147 x 100%
= 0,147 %
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X (pengetahuan
konsep tenggang rasa) memberikan kontribusi terhadap variabel Y (sikap sosial siswa)
sebesar 0,147 atau sebesar 14,7%.
111
Lampiran 32
Nilai–Nilai r Product Moment
Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf Signifikan
N 5 % 1 %
N 5 % 1 %
N 5 % 1 % 3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361 Sumber : Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Afabeta
112
Lampiran 33
Dalam Distribusi-t
α untuk uji dua fihak (two tail test)
0.50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 α untuk uji satu fihak {one tail test)
dk 0.25 0.10 1,05 0.025 0.01 0.005 1 1,000 3.078 6.314 12,706 31.821 63.657 2 0.816 1,886 2,920 4.303 6,965 9,925 3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5,841 4 0,741 1.533 2,132 2,776 3.747 4,604 5 0,727 1.476 2,015 2,571 3.365 4.032 6 0.718 1.440 1.943 2.447 3,143 3,707 7 0.711 1,415 1.895 2.365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1.860 2,306 2.896 3,355 9 0.703 1,383 1.833 2,262 2,821 3,250 10 0.700 1,372 1,812 2.228 2,764 3.169 11 0.697 1.363 1.796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2.179 2,681 3,055 13 0.692 1,350 1.771 2.160 2,650 3,012 14 0.691 1.345 1,761 2.145 2,624 2,977 15 0.690 1.341 1.753 2.131 2,602 2.947 16 0,689 1,337 1,746 2.120 2,563 2,921 17 0.688 1,333 1.740 2,110 2.567 2.898 18 0,688 1,330 1.734 2.101 2.552 2,878 19 0,687 1,328 1.729 2,093 2,539 2,861 20 0.687 1,325 1.725 2.086 2,528 2,845 21 0.686 1,323 1.721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2.074 2,508 2,819 23 0.685 1,319 1,714 2.069 2.500 2,807 24 0.685 1.318 1,711 2.064 2.492 2,797 25 0.684 1.316 1.708 2.060 2,485 2.787 26 0.684 1.315 1.706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1.703 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1.701 2.048 2,467 2.763 29 0,683 1.311 1.699 2.045 2,462 2,756 30 0,683 1.310 1.697 2.042 2.457 2,750 40 0.681 1,303 1.684 2.021 2.423 2,704 60 0,679 1.296 1,671 2.000 2.390 2,660 120 0,677 1,289 1.658 1.980 2.358 2,617 to 0,674 1,282 1.645 1,960 2.326 2.576
Sumber : Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Afabeta
113
Lampiran 34
Luas Di Bawah Lengkungan Normal Standar dari O ke Z
(Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal)
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
1,0 1,1 1,2 1,3 1,4
1,5 1,6 1,7 1,8 1,9
2,0 2,1 2,2 2,3 2,4
2,5 2,6 2,7 2,8 2,9
3,0 3,1 3,2 3,3 3,4
3,5 3,6 3,7 3,8 3,9
0000 0398 0793 1179 1554
1915 2258 2580 2881 3159
3413 3643 3849 4032 4192
4332 4452 4554 4641 4713
4772 4821 4861 4893 4918
4938 4953 4965 4974 4981
4987 4990 4993 4995 4997
4998 4998 4999 4999 5000
0040 0438 0832 1217 1591
1950 2291 2619 2910 3186
3438 3665 3869 4049 4207
4345 4463 4564 4649 4719
4778 4826 4864 4896 4920
4940 4955 4966 4975 4982
4987 4991 4993 4995 4997
4998 4998 4999 4999 5000
0080 0478 0871 1255 1628
1985 2324 2642 2939 3212
3461 3686 3888 4066 4222
4357 4474 4573 4656 4726
4783 4830 4868 4898 4922
4941 4956 4967 4976 4982
4987 4991 4994 4995 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0120 0517 0910 1293 1664
2019 2357 2673 2967 3238
3485 3708 3907 4082 4236
4370 4484 4582 4664 4732
4788 4834 4871 4901 4925
4943 4957 4968 4977 4983
4988 4991 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0160 0557 0948 1331 1700
2054 2389 2704 2996 3264
3508 3729 3925 4099 4251
4382 4495 5491 4671 4738
4793 4838 4875 4904 4927
4945 4959 4969 4977 4984
4988 4992 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0199 0596 0987 1368 1736
2088 2422 2734 3023 3289
3531 3749 3944 4115 4265
4394 4505 4599 4678 4744
4798 4842 4878 4906 4929
4946 4960 4970 4978 4984
4989 4992 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0239 0636 1026 1406 1772
2123 2454 2764 3051 3315
3554 3770 3962 4131 4279
4406 4515 4608 4686 4750
4803 4846 4881 4909 4931
4948 4961 4971 4979 4985
4989 4992 4994 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0279 0675 1064 1443 1808
2157 2486 2794 3078 3340
3577 3790 3980 4147 4292
4418 4525 4616 4693 4756
4808 4850 4884 4911 4932
4949 4962 4972 4979 4985
4989 4992 4995 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0319 0714 1103 1480 1844
2190 2518 2823 3106 3365
3599 3810 3997 4162 4306
4429 4535 4625 4699 4761
4812 4854 4887 4913 4934
4951 4963 4973 4980 4986
4990 4993 4995 4996 4997
4998 4999 4999 4999 5000
0359 0754 1141 1517 1879
2224 2549 2852 3133 3389
3621 3830 4015 4177 4319
4441 4545 4633 4706 4767
4817 4857 4899 4916 4936
4952 4964 4974 4981 4986
4990 4993 4995 4997 4998
4998 4999 4999 4999 5000
Sumber : Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Afabeta
114
Lampiran 35
Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Ukuran Taraf Nyata (a)
Sampel 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n* 6 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 0,263 0,234 0,214 0,202 0,190
14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183
15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,377
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169
18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166
19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142
30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131
n>30 1,031 0,886 0.805 0,16.8 0.736
√n √n √n √n √n
Sumber : Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
115 Lampiran 36
Nilai Persentil untuk Distribusi F
Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Fp; Baris Atas untuk Menyatakan p = 0,05 Baris Bawah untuk Menyatakan p = 0,01
V2 = dk V1 = dk pembilangpenyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 §
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 251 252 253 253 254 254 2544052 4999 5403 5625 5764 5859 5828 5981 6022 6056 6082 6106 6142 6169 6208 6234 6258 6286 6323 6323 6334 6352 6361 6366
2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,5098,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50
3 10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,88 8,48 8,81 8,78 8,76 8,74 8,71 8,69 8,66 9,64 8,62 8,60 8,58 8,57 8,57 8,54 8,54 8,5334,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12
4 7,71 6,94 5,41 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,93 5,91 5,87 5,84 5,80 5,77 5,74 5,71 5,70 5,68 5,66 5,65 6,64 5,6321,20 18,00 12,06 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,78 4,74 4,70 4,68 4,64 4,60 4,56 4,53 4,50 4,46 4,44 4,42 4,40 4,38 4,37 4,3616,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05 9,96 9,89 9,77 9,68 9,55 9,47 9,38 9,29 9,24 9,17 9,13 9,07 9,04 9,02
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,03 4,00 3,96 3,92 3,87 3,84 3,81 2,77 3,75 3,72 3,71 3,69 3,68 3,6713,74 10,92 9,78 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10 7,98 7,87 7,79 7,72 7,60 7,52 7,39 7,31 7,23 7,14 7,09 7,02 6,99 6,94 6,90 6,88
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,63 3,60 3,57 3.52 3,49 3,44 3,41 3,38 3,34 3,32 3,29 3,28 3,25 3,24 3,2312,25 9,55 8,45 7,85 7,46 6,37 7,00 6,84 6,71 6,62 6,54 6,47 6,35 6,27 6,15 6,07 5,98 5,90 5,85 5,78 5,75 5,70 5,67 5,65
8 5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,37 3,50 3,44 3,39 3,34 3,31 3,28 3.23 3,20 3,15 3,12 3,08 3,05 3,03 3,00 2,98 2,96 2,94 2,9311,26 8,65 7,59 7,01 6,63 5,80 6,19 6,03 5,91 5,82 5,74 5,67 5,56 5,48 5,36 5,28 5,20 5,11 5,06 5,00 4,94 4,91 4,88 4,86
9 5,12 4,25 3,86 3,63 3,48 3,22 3,29 3,23 3,18 3,13 3,10 3,07 3,02 2,98 2,93 2,90 2,86 2,82 2,80 2,77 2,76 2,73 2,72 2,7110,56 8,02 6,99 6,42 6,06 5,39 5,62 5,47 5,35 5,26 5,18 5,11 5,00 5,92 4,80 4,73 4,64 4,56 4,51 4,45 4,41 4,36 4,33 4,31
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,09 3,14 3,07 3,02 2,97 2,94 2,91 2,86 2,82 2,77 2,74 2,70 2,67 2,64 2,61 2,59 2,56 2,55 2,5410,04 7,56 6,55 5,99 5,64 5,07 5,21 5,06 4,95 4,85 4,78 4,71 4,60 5,52 4,41 4,33 4,25 41,7 4,12 4,05 4,01 3,96 3,93 3,91
11 8,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,86 2,82 2,79 2,74 2,70 2,65 2,61 2,57 2,53 2,50 2,47 2,45 2,42 2,41 2,409,65 7,20 6,22 5,67 5,32 5,07 4,88 4,74 4,63 4,54 4,46 4,40 4,29 4,21 4,10 4,02 3,94 3,86 3,80 3,74 3,70 3,66 3,62 3,60
116
V2 = dk V1 = dk pembilangpenyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 §
12 4,75 3,88 3,49 3,26 3,11 3,00 2,92 2,85 2,80 2,76 2,72 2,69 2,64 2,60 2,54 2,50 2,46 2,42 2,40 2,36 2,35 2,32 2,31 2,309,33 6,93 5,95 5,41 5,06 4,82 4,65 4,50 4,39 4,30 4,22 4,16 4,05 3,98 3,86 3,78 3,70 3,61 3,56 3,49 3,46 3,41 3,38 3,36
13 4,67 3,80 3,41 3,18 3,02 2,92 2,84 2,77 2,72 2,60 2,63 2,60 2,55 2,51 2,46 2,42 2,38 2,34 2,32 2,28 2,26 2,24 2,22 2,219,07 6,70 5,74 5,20 4,86 4,62 4,14 4,30 4,49 3,94 4,02 3,96 3,85 3,78 3,67 3,59 3,51 3,42 3,37 3,30 3,27 3,21 3,18 3,16
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,77 2,70 2,65 2,55 2,56 2,53 2,48 2,44 2,39 2,35 2,31 2,77 2,24 2,21 2,19 2,16 2,14 2,138,86 6,51 5,56 5,03 4,69 4,46 4,28 4,14 4,03 3,80 3,86 3,80 3,70 3,62 3,51 3,43 3,34 3,26 3,21 3,14 3,11 3,06 3,02 3,00
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,70 2,64 2,59 2,49 2,51 2,48 2,43 2,39 2,33 2,29 2,25 2,21 2,18 2,15 2,12 2,10 2,08 2,078,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,00 3,89 3,69 3,73 3,67 3,56 3,48 3,36 3,29 3,20 3,12 3,07 3,00 2,97 2,92 2,89 2,87
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,45 2,45 2,42 2,37 2,33 2,28 2,24 2,20 2,16 2,13 2,09 2,07 2,04 2,02 2,018,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89 3,78 3,59 3,61 3,55 3,45 3,37 3,25 3,18 3,10 3,01 2,96 2,89 2,86 2,80 2,77 2,75
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,62 2,55 2,50 2,45 2,41 2,38 2,33 2,29 2,23 2,19 2,15 2,11 2,08 2,04 2,02 1,99 1,97 1,968,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3,59 3.52 3,45 3,35 3,27 3,16 3,08 3,00 2,92 2,86 2,79 2,76 2,70 2,67 2,65
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,37 2,34 2,29 2,25 2,19 2,15 2,11 2,07 2,04 2,00 1,98 1,95 1,93 1,928,28 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,85 3,71 3,60 3,51 3,44 3,37 3,19 3,19 3,07 3,00 2,91 2,83 2,78 2,79 2,68 2,62 2,59 2,57
19 4,38 3.52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,55 2,48 2,43 2,38 2,34 2,31 2,26 2,21 2,15 2,11 2,07 2,02 2,00 1,96 1,94 1,91 1,90 1,888,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 6,63 3,52 3,43 3,30 3,30 3,19 3,12 3,00 2,92 2,84 2,76 2,70 2,63 2,60 2,54 2,51 2,49
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,52 2,45 2,40 2,35 2,31 2,28 2,23 2,18 2,12 2,08 2,04 1,99 1.06 1,92 1,90 1,87 1,85 1,848,10 5,85 4,94 4,43 4,10 3,87 3,71 3,56 3,45 3,37 3,30 3,23 3,13 3,05 2,94 2,86 2,77 2,69 2,63 2,56 2,53 2,47 2,44 2,42
21 4.32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,28 2,25 2,20 2,15 2,09 2,05 2,00 1,96 1,93 1,89 1,87 1,84 1,82 1,818,02 5,78 4,87 4,37 4,04 3,81 3,65 3.51 3,40 3,31 3,18 3,17 3,07 2,99 2,88 2,80 2,72 2,63 2,58 2,51 2,47 2,42 2,38 2,36
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,47 2,40 2,35 2,30 2,24 2,23 2,18 2,13 2,07 2,03 1,98 1,93 1,91 1,87 1,84 1,81 1,80 1,787,49 5,72 4,82 4,31 3,99 3,76 3,59 3,45 3,35 3,26 3.14 3,12 3,02 2,94 2,83 2,75 2,67 2,58 2,53 2,46 2,42 2,37 2,33 2,31
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,45 2.38 2,32 2,28 2,22 2,20 2,14 2,10 2,04 2,00 1,96 1,91 1,88 1,84 1,82 1,79 1,77 1,767,88 5,66 4,76 4,26 3,94 3,71 3,54 3,41 3,30 3,21 3,09 3,07 2,97 2,89 2,78 2,70 2,62 2,53 2,48 2,41 2,37 1,32 2,28 2,26
24 4,26 3.4 3,01 2,78 2,62 2,51 2,43 2,36 2,30 2,26 2,22 2,18 2,13 2,09 2,02 1,98 1,94 1,89 1,86 1,82 1,80 1,76 1,74 1,737,77 5,61 4,72 4,22 3,90 3,67 3,50 3,56 3,25 3,17 3,09 3,03 2,93 2,85 2,74 2,66 2,58 ]2,49 2,44 2,36 2,33 2,27 2,23 2,21
25 4,24 3,38 2,99 2,76 2,60 2,49 2,41 2,34 2,28 2,24 2,20 2,16 2,11 2,05 2,00 2,96 1,92 1,87 1,84 1,80 1,77 1,74 1,72 1,717,77 5,57 4,68 4,18 3,86 3,63 3,46 3,32 3,21 3,13 3,05 2,99 2,89 2,81 2,70 2,62 2,54 2,45 2,40 2,32 2,29 2,23 2,19 2,17
117
V2 = dk V1 = dk pembilangpenyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 §
26 4,22 3,37 2,89 2,74 2,59 2,47 2,39 2,32 2,27 2,22 2,18 2,15 2,10 2,05 1,99 1,95 1,90 1,85 1,82 1,78 1,76 1,72 1,70 1,697,73 5,53 4,64 4,14 3,82 3,59 3,42 3,29 3,17 3,09 3,02 3,96 2,86 2,77 2,66 2,58 2,50 2,41 2,36 2,28 2,25 2,19 2,15 2,13
27 4,21 3,35 2,96 2,73 2,57 2,46 2,37 2,30 2,25 2,20 2,16 2,13 2,08 2,03 1,97 1,93 1,88 1,84 1,80 1,76 1,74 1,71 1,68 1,677,68 5,49 4,60 4,11 3,79 3,56 3,39 3,26 3,14 3,06 2,98 2,93 2,83 2,74 2,63 2,55 2,47 2,38 2,33 2,25 2,21 2,16 2,12 2,10
28 4,20 3,34 2,95 2,71 2,56 2,44 2,36 2,29 2,24 2,19 2,15 2,12 2,06 2,02 1,96 1,91 1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 1,657,64 5,45 4,57 4,07 3,76 3,33 3,36 3,23 3,11 2,03 2,95 2,90 2,80 2,71 2,60 2,52 2,44 2,35 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,06
29 4,18 5,33 2,93 2,70 2,54 2,43 2,35 2,28 2,22 2,18 2,14 2,10 2,05 2,00 1,94 1,90 1,85 1,80 1,77 1,73 1,71 1,68 1,65 1,647,60 5,52 4,54 4,04 3,73 3,50 3,33 3,20 3,06 3,00 2,92 2,87 2,77 2,68 2,57 2,49 2,41 2,32 2,77 2,19 2,15 2,10 2,06 2,03
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,34 2,27 2,21 2,16 2,12 2,09 2,04 1,99 1,93 1,89 1,84 1,79 1,76 1,72 1,69 1,66 1,64 1,627,56 5,39 4,51 4,02 3,70 3,47 3,30 3,17 3,06 2,98 2,90 2,84 2,74 2,66 2,55 2,47 2,38 2,29 2,24 2,16 2,13 2,07 2,03 2,01
32 4,15 3,30 2,90 2,67 2,51 2,40 2,32 2,25 2,19 2,14 2,10 2,07 2,02 1,97 1,91 1,86 1,82 1,76 1,74 1,69 1,67 1,64 1,61 1,597,50 5,34 4,46 3,97 3,66 3,42 3,25 3,12 3,01 2,94 2,86 2,80 2,70 2,62 2,51 2,42 2,34 2,25 2,20 2,12 2,08 2.02 1,98 1,96
34 4,13 3,28 2,88 2,65 2,49 2,38 2,30 2,23 2,17 2,12 2,08 2,05 2,00 1,95 1,89 1,84 1,80 1,74 1,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,577,44 5,29 4,42 3,93 3,61 3,38 3,21 3,08 2,97 2,89 2,82 2,76 2,66 2,58 2,47 2,38 2,30 2,21 2,15 2,08 2,04 1,98 1,94 1,91
36 4,11 3,26 2,86 2,63 2,48 2,36 2,28 2,21 2,15 2,10 2,06 2,03 1,98 1,93 1,87 2,82 1,78 1,72 1,69 1,65 1,62 1,59 1,56 1,557,39 5,25 4,38 3,89 3,58 3,35 3,18 3,04 2,94 2,86 2,78 2,72 2,62 2,54 2,43 2,35 2,26 2,17 2,12 2,04 2,00 1,90 1,86 1,87
38 4,10 3,25 2,85 2,62 2,46 2,35 3,26 2,19 2,14 2,09 2,05 2,02 1,96 1,92 1,85 1,80 1,76 1,71 1,67 1,63 1,60 1,55 1,53 1,537,35 5,21 3,34 3,86 3,54 3,32 3,15 3,02 2,91 2,82 2,73 2,69 2,59 2,51 2,40 2,32 2,22 2,14 2,08 2,00 1,97 1,88 1,84 1,84
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,07 2,02 2,00 1,95 1,90 1,84 1,79 1,74 169 1,66 1,61 1,59 1,54 1,51 1,517,31 5,18 4,31 3,83 3,51 3,29 3,12 2,99 2,88 2,80 2,70 2,66 2,56 2,49 2,37 2,29 2,20 2,11 2,05 1,97 1,94 1,85 1,80 1,81
42 4,07 3,22 2,83 2,59 2,44 2,32 2,24 2,17 2,11 2,06 2,01 1,99 1,94 1,89 1,82 1,78 1,73 1,68 1,64 1,60 1,57 1,52 1,50 1,497,27 5,15 4,29 3,80 3,49 3,26 3,10 2,95 2,86 2,77 2,68 2,64 2,54 2,46 2,35 2,26 2,17 2,08 2,02 1,94 1,91 1,82 1,78 1,78
44 4,06 3,21 2,82 2,58 2,43 2,31 2,23 2,16 2,10 2,05 2,00 1,98 1,92 1,88 1,81 2,76 1,72 1,88 1,63 1,58 1,56 1,51 1,50 1,487,24 5,12 4,29 3,78 3,46 3,24 3,07 2,94 2,84 2,75 2,66 2,62 2,52 2,44 2,32 2,24 2,15 2,06 2,00 1,92 1,88 1,80 1,70 1,75
46 4,05 3,20 2,81 2,57 2,42 2,30 2,22 2,14 2,09 2,04 1,99 1,97 1,91 1,87 1,80 1,75 1,71 1,65 1,62 1,57 1,54 1,50 1,48 1,467,21 5,10 4,24 3,76 3,44 3,22 3,65 2,92 2,82 2,73 2,64 2,60 2,50 2,42 2,30 2,22 2,13 2,04 1,98 1,90 1,86 1,78 1,76 1,72
48 4,04 3,19 2,80 2,56 2,41 2,30 2,21 2,14 2,08 2,03 1,96 1,90 1,86 1,79 1,74 1,70 1,64 1,61 1,56 1,53 1,50 1,47 1,457,19 5,08 4,22 3,74 3,42 3,20 3,04 2,90 2,80 2,71 2,58 2,48 2,40 2,28 2,20 2,11 2,02 1,96 1,88 1,84 1,78 1,73 1,70
118
RIWAYAT HIDUP
Lestari. Lahir di Jakarta pada tanggal 27 Mei 1989,
bertempat tinggal di Jalan Pulo Harapan Indah Rt.09/010
No.69 Kelurahan Cengkareng, Kecamatan Cengkareng
Barat. . Anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Purwo Sanyoto dan Maryanah.
Peneliti memulai pendidikan Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
dan lulus pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama
di SLTP Negeri 249 Jakarta Barat lulus tahun 2004. Setelah itu, melanjutkan
pendidikan ke SMA Negeri 56 Jakarta Barat lulus tahun 2007.
Pada tahun 2007, peneliti diterima di Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. Hamka program SI jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Peneliti
menyelesaikan studinya melalui jalur skripsi. Adapun skripsi yang telah disusun
berjudul “Hubungan antara Pengetahuan Tentang Konsep Tenggang Rasa dengan
Sikap Sosial Siswa di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur”.